Anda di halaman 1dari 4

NAMA : Gariel Baldy Madhana Putra

NIM : C20121241

KELAS : M5

MK : ILMU KEALAMAN DASAR

KONTRIBUSI IPA DALAM PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN MASA


SEKARANG DAN MASA DEPAN

A.  Perkembangan IPA

Manusia di samping mempunyai naluri dan nurani, manusia juga


memiliki nalari. Dengan nalari itu, manusia menggunakan kemampuan
otaknya untuk melakukan penalaran, pemikiran logis dan analisis.
Berlandaskan kemampuan tersebut maka pengetahuan yang diperoleh
saat ini merupakan dasar dari munculnya rasa ingin tahu manusia tersebut
selalu berkembang (curiousity).Dengan nurani, manusia selalu ingin
berbuat baik untuk dirinya dan lingkungannya.

Adanya kemampuan berpikir pada manusialah yang menyebabkan terus


berkembangnya rasa ingin tahu tentang segala yang ada di alam semesta.
Pengetahuan yang diperoleh dari alam semesta ini selanjutnya merupakan
dasar dari pengembangan ilmu pengetahuan alam (IPA). Dengan akal
yang dimiliki manusia, semua pengetahuan dapat diturunkan dari satu
generasi ke generasi berikutnya. Informasi yang dapat disimpan dan
diajarkan kepada generasi berikutnya, ditambah dengan
pengetahuan yang diperoleh saat itu maka informasi tentang pengetahuan
ini akan terus bertambah dan berkembang dari generasi ke generasi
berikutnya.

Berdasarkan uraian di atas, maka secara sederhana urutan


perkembangan ilmu dimulai dari rasa ingin tahu terhadap sesuatu maka
dilakukan suatu pengamatan. Berdasarkan pengamatan berulangkali
diperoleh pengalaman. Berdasarkan pengamatan dan pengalaman yang
terus-menerus diperoleh pengetahuan, semisal sifat dari benda
yang diamati. Kumpulan pengetahuan tentang sesuatu yang didapatkan
secara sistematis dinyatakan ilmu pengetahuan..     
B.  Perkembangan IPA klasik dan Modern.

1.  IPA Klasik

Bila ditinjau dari pengertian klasik sendiri, maka dapat diartikan bahwa
yang klasik umumnya bersifat tradisional berdasarkan pengalaman,
kebiasaan, atau naluri semata. Meskipun ada kreasi, namun
merupakan tiruan dari keadaan alam sekitar.
Pakar fisika membedakan antara Fisika Klasik dan Fisika Modern.
Fisika Klasik atau fisika terbatas mempelajari komponen materi dan
interaksi antara komponen dengan perkembangan pengamatan.

a. Dinikmati langsung gerakan benda dalam mekanika.


b. Penglihatan dengan teori cahaya
c. Pendengaran dengan suara.
d. Indera rasa termodinamika.
e. Listrik magnet.

2. IPA modern

IPA modern muncul berdasarkan penelitian maupun pengujian dan


telah diadakan pembaharuan yang dikaitkan dengan berbagai disiplin
ilmu yang ada. Proses canning, pengalengan ikan, buah-buahan, dan
berbagai kegiatan yang berkaitan dengan fisika, biologi, kimia, biokimia,
dan sebagainya merupakan hasil perkembangan IPA yang telah
dinikmati oleh manusia.
Fisika modern merintis dimulainya IPA modern yang dikaitkan dengan
diketemukannya teori relativitas dan kuantum yang menggambarkan
sifat atom, inti, dan partikel lain molekul zat padat. Sebagai contoh,
teknologi nuklir merupakan teknologi modern yang dapat dimanfaatkan
dalam bidang kedokteran, trasnportasi, angkatan bersenjata, dan
berbagai penelitian yang berkaitan dengan disiplin ilmu yang lain.
IPA modern diperoleh atas dasar penelitian dengan menggunakan
metode ilmiah disertai pengujian berulang kalo sehingga diperoleh ilmu
yang mantap, baik untuk terapan atau ilmu murni. Banyak contoh
kegiatan IPA modern, seperti pemanfaatan energi matahari untuk
kegiatan yang berkaitan dengan listrik untuk transportasi, industri,
rumah tangga adalah pemanfaatan foron untuk menimbulkan aliran
muatan listrik (elektron) karena perbedaan panas, sehingga
terbentuklah sel pembangkit listrik. Tungku sinar matahari telah banyak
digunakan yang hanya berprinsip pada titik fokus lensa cekung.
Dengan energi panas bumi dapat diperoleh tenaga listrik. Dalam
kaitannya dengan alam lingkungan, untuk menciptakan suasana bersih
timbul pemikiran pemanfaatan sampah sisa organisme, seperti jerami,
sisa tanam-tanaman lain, dan kotoran hewan diproses dengan bantuan
bakteri dalam kondisi tertentu sehingga menghasilkan gas-gas yang
ternyata dapat dimanfaatkan sebagai pengganti bahan bakar. Proses di
atas sering disebut sebagai energii biogas.
Dengan demikian penggolongan IPA klasik dan IPA modern sama
sekali bukan berkaitan dengan waktu maupun klasifikasi bidang ilmu.
Penggolongan ini lebih mengacu kepada konsepsi yaitu cara berpikir,
cara memandang, dan cara menganalisis suatu fenomena alam.
Perkembangan ilmu yang sangat besar akhir-akhir ini sangat ditunjang
oleh perkembangan ilmu maupun perangkat computer yang semakin
cepat dan canggih.

C. Kesimpulan

IPA berkembang dengan sangat pesatnya sejalan dengan sifat


manusia yang mempunyai rasa ingin tahu atau curiousity yang juga
selalu berkembang (dinamis). Dengan sifat ini, dalam benak manusia
selalu bertanya karena keingintahuannya:
apa sesungguhnya (what), bagaimana sesuatu terjadi (how), dan
mengapa demikian (why).

Adanya kemampuan berpikir pada manusia tersebut yang


menyebabkan terus berkembangnya rasa ingin tahu tentang segala
yang ada di alam semesta. Pengetahuan yang diperoleh dari alam
semesta ini selanjutnya merupakan dasar perkembangan Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA).

Ilmu ini terus berkembang, bertambah luas dan mendalam sesuai


dengan hasil-hasil penemuan dan penyelidikan baru, menyebabkan
timbulnya cabang-cabang ilmu yang dikenal sebagai: Fisika, Kimia,
Biologi, dan Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa (IPBA).

Anda mungkin juga menyukai