Disusun:
Fratiwi Pioke (131422078)
1
Kata Pengantar
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas semua kehendaknya,
penulis berhasil menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu yang berjudul “perencanaan
dan pelaksanaan administrasi pembangunan”.
Penyusunan makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah manajemen
perpustakaan yang di ampuh oleh dosen ibu “Prof.Dr. Novianty Djafri,S.Pd.I, M.Pd.i ”. Penulis
berharap, pemaparan dalam isi makalah sederhana ini bisa mempermudah pembaca untuk
memahami materi yang di bahas. Penulis menyadari bahwa makalah yang dibuat masih jauh
dari kata sempurna, dan memiliki kekurangan dari berbagai aspek.
Untuk itu, penulis menerima kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan
makalah ini.
Fratiwi Pioke
i
Daftar Isi
Kata Pengantar .................................................................................................... i
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Perencanaan Administrasi Pembangunan?
2. Bagaimana Pelaksanaan Administrasi Pembangunan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui perencanaan dalam administrasi Pembangunan.
2. Untuk mengetahui pelaksanaan administrasi Pembangunan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perencanaan pembangunan
sesuai dengan kondisi negara atau daerah bersangkutan. Tujuan pembangunan, yaitu
untuk mendorong proses pembangunan secara lebih cepat untuk mewujudkan
masyarakat yang maju, makmur, dan sejahtera.
Perencanaan itu dibuat sebagai tindak antisipasi kegagalan mekanisme pasar dalam
menghadapi ketidakpastian masa yang akan datang, juga untuk mengarahkan kegiatan
pembangunan.
2
4. mengoptimalkan partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan;
5. menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, dan adil.
Menurut Jhingan (1983), perumusan dan kunci keberhasilan suatu perencanaan pembangunan
ditentukan oleh hal berikut.
1. Komisi perencanaan, yang diorganisasikan dengan cara yang tepat. Komisi tersebut
harus dibagi dalam bagian-bagian dan sub-bagian yang dikoordinasikan di bawah
sejumlah ahli, seperti ahli ekonomi, ahli statistik, insinyur, dan ahli lainnya yang ahli
dalam aspek perekonomian.
2. Data statistik, dengan melakukan analisis yang menyeluruh tentang potensi sumber
daya yang dimiliki suatu negara beserta segala kekurangannya. Analisis ini penting
untuk mengumpulkan informasi dan data statistik serta sumber daya potensial lain,
3
seperti sumber daya alam, sumber daya manusia, dan modal yang tersedia di negara
tersebut. Data yang berhubungan dengan potensi sumber daya ini sangat diperlukan
untuk menentukan arah dan prioritas perencanaan. Oleh karena itu, pembentukan
jaringan kantor statistik dari pusat hingga daerah yang bertugas mengumpulkan
informasi dan data statistik merupakan suatu kebutuhan yang utama.
3. Tujuan, misalnya peningkatan pendapatan nasional dan pendapatan per kapita,
pengurangan ketimpangan distribusi pendapatan dan kesejahteraan, serta pemusatan
kekuatan ekonomi, peningkatan produksi pertanian, industrialisasi, pembangunan
kewilayahan yang berimbang, dan pencapaian swasembada pangan.
4. Penetapan sasaran dan prioritas yang dibuat secara makro dan sektoral. Sasaran secara
makro dirumuskan secara tegas serta mencakup setiap aspek perekonomian dan dapat
dikuanti- fikasikan. Sasaran sektoral disesuaikan dengan sasaran makronya sehingga
ada keserasian dalam pencapaian tujuan. Untuk itu, dibutuhkan skala prioritas, yang
ditentukan atas dasar kebutuhan jangka pendek dan jangka panjang dengan
memerhatikan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang tersedia. Prioritas ini
tidak dijalankan secara kaku, tetapi secara luwes.
5. Mobilisasi sumber daya, berasal dari sumber luar negeri dan dalam negeri (domestik).
Sumber dana domestik yang utama didapatkan dari tabungan, laba perusahaan negara,
dan pajak.
4
6. Penggunaan dan alokasi sumber-sumber pembangunan yang terbatas secara lebih
efisien dan efektif. Diusahakan dihindarinya keborosan-keborosan. Suatu usaha untuk
mencapai output/hasil secara maksimal dari sumber-sumber yang tersedia.
C. Pelaksanaan Administrasi Pembangunan
Administrasi pembangunan adalah proses pengendalian usaha oleh negara atau
pemerintah untuk merealisasikan pertumbuhan yang direncanakan ke arah keadaan
yang dianggap lebih baik dan kemajuan dalam berbagai aspek kehidupan bangsa dan
negara. Pelaksanaan administrasi pembangunan melibatkan beberapa fungsi dan ruang
lingkup, yang dapat mencakup hal-hal berikut:
1. Administrasi Perencanaan Pembangunan: Meliputi birokrasi, pengadaan jasa, dan
pengelolaan berbagai keperluan untuk merancang dan merencanakan suatu
pembangunan, seperti perancangan tata lingkungan, kota, gedung spesifik, dan
sebagainya.
2. Administrasi Proyek-Proyek Pembangunan: Melibatkan pengadaan jasa dan
pelaksanaan proyek baik secara internal maupun dengan bekerja sama dengan
pihak lain untuk melaksanakan proyek-proyek pembangunan, termasuk
pembangunan infrastruktur dan proyek-proyek lainnya.
3. Sumber Daya Manusia: Administrasi pembangunan juga melibatkan pengelolaan
sumber daya manusia yang terlibat dalam proses pembangunan, seperti pengadaan,
pembinaan, pendidikan, dan pelatihan.
4. Keuangan Pembangunan: Administrasi pembangunan juga mencakup pengelolaan
keuangan yang terkait dengan pembangunan, termasuk penganggaran,
pengendalian program, dan evaluasi serta pelaporan pelaksanaan pembangunan.
5. Investasi Modal Asing: Administrasi pembangunan juga dapat melibatkan
pengelolaan investasi modal asing yang digunakan untuk mendukung
pembangunan di suatu negara.
Dalam pelaksanaannya, administrasi pembangunan juga membutuhkan pendekatan
manajemen yang mencakup manajemen pembangunan dan pembaharuan administrasi
untuk mencapai perubahan yang diinginkan. Administrasi pembangunan juga
membutuhkan partisipasi masyarakat agar kebijakan yang dihasilkan dapat berhasil dan
mencapai perubahan ke arah modernisasi, pembangunan bangsa, dan pembangunan
sosial.
Tugas dan fungsi bagian administrasi pembangunan di suatu daerah dapat berbeda-
beda tergantung pada peraturan dan kebijakan yang berlaku. Namun, secara umum,
5
tugas dan fungsi bagian administrasi pembangunan meliputi penyiapan
pengoordinasian perumusan kebijakan daerah, pengoordinasian pelaksanaan tugas
perangkat daerah, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan daerah, penyusunan
program, pengendalian program, dan evaluasi serta pelaporan.
Dalam pelaksanaan administrasi pembangunan, juga diperlukan pendayagunaan
kelembagaan, kepegawaian, dan ketatalaksanaan untuk mendukung jalannya proses
administrasi pembangunan.
Jadi, pelaksanaan administrasi pembangunan melibatkan berbagai fungsi dan ruang
lingkup, termasuk administrasi perencanaan pembangunan, administrasi proyek-
proyek pembangunan, sumber daya manusia, keuangan pembangunan, dan investasi
modal asing. Administrasi pembangunan juga membutuhkan pendekatan manajemen,
partisipasi masyarakat, dan pendayagunaan kelembagaan, kepegawaian, serta
ketatalaksanaan
6
BAB III
KESIMPULAN
1. Komisi perencanaan, yang diorganisasikan dengan cara yang tepat. Komisi tersebut harus
dibagi dalam bagian-bagian dan sub-bagian yang dikoordinasikan di bawah sejumlah ahli,
seperti ahli ekonomi, ahli statistik, insinyur, dan ahli lainnya yang ahli dalam aspek
perekonomian.
2. Data statistik, dengan melakukan analisis yang menyeluruh tentang potensi sumber daya
yang dimiliki suatu negara beserta segala kekurangannya. Analisis ini penting untuk
mengumpulkan informasi dan data statistik serta sumber daya potensial lain, seperti
sumber daya alam, sumber daya manusia, dan modal yang tersedia di negara tersebut. Data
yang berhubungan dengan potensi sumber daya ini sangat diperlukan untuk menentukan
arah dan prioritas perencanaan. Oleh karena itu, pembentukan jaringan kantor statistik dari
pusat hingga daerah yang bertugas mengumpulkan informasi dan data statistik merupakan
suatu kebutuhan yang utama.
3. Tujuan, misalnya peningkatan pendapatan nasional dan pendapatan per kapita,
pengurangan ketimpangan distribusi pendapatan dan kesejahteraan, serta pemusatan
kekuatan ekonomi, peningkatan produksi pertanian, industrialisasi, pembangunan
kewilayahan yang berimbang, dan pencapaian swasembada pangan.
4. Penetapan sasaran dan prioritas yang dibuat secara makro dan sektoral. Sasaran secara
makro dirumuskan secara tegas serta mencakup setiap aspek perekonomian dan dapat
dikuanti- fikasikan. Sasaran sektoral disesuaikan dengan sasaran makronya sehingga ada
keserasian dalam pencapaian tujuan. Untuk itu, dibutuhkan skala prioritas, yang
ditentukan atas dasar kebutuhan jangka pendek dan jangka panjang dengan memerhatikan
sumber daya alam dan sumber daya manusia yang tersedia. Prioritas ini tidak dijalankan
secara kaku, tetapi secara luwes.
5. Mobilisasi sumber daya, berasal dari sumber luar negeri dan dalam negeri (domestik).
Sumber dana domestik yang utama didapatkan dari tabungan, laba perusahaan negara, dan
pajak.
7
Daftar Pustaka
HUBU, Fatmawati; DJAFRI, Novyanti. PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN
ADMINISTRASI PEMBANGUNAN.
ANGGARA, Sahya; SUMANTRI, Ii. Administrasi pembangunan: Teori dan praktik. 2016.