Anda di halaman 1dari 8

PERENCANAAN PEMBANGUNAN PARTISIPATIF

TUGAS I
MATERI : TEORI PERENCANAAN

ULLYA VIDRIZA
1520512004

MAGISTER PERENCANAAN PEMBANGUNAN


UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2016

TEORI PERENCANAAN

PENDAHULUAAN
Perencanaan atau yang sudah akrab dengan istilah planning adalah satu dari fungsi
management yang sangat penting. Bahkan kegiatan perencanaan ini selalu melekat pada
kegiatan hidup kita sehari-hari, baik disadari maupun tidak. Sebuah rencana akan sangat
mempengaruhi sukses dan tidaknya suatu pekerjaan. Karena itu pekerjaan yang baik adalah
yang direncanakan dan sebaiknya kita melakukan pekerjaan sesuai dengan yang telah
direncanakan. Pengertian perencanaan memiliki banyak makna sesuai dengan pandangan
masing-masing ahli dan belum terdapat batasan yang dapat diterima secara umum. Pengertian
atau batasan perencanaan tersebut menurut para ahli antara lain sebagai berikut :
Perencanaan adalah suatu proses mempersiapkan secara sistematis kegiatan-kegiatan
yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Oleh karena itu pada hakekatnya
terdapat pada setiap jenis usaha manusia (Khairuddin, 1992 : 47).
Perencanaan adalah merupakan suatu upaya penyusunan program baik program yang
sifatnya umum maupun yang spesifik, baik jangka pendek maupun jangka panjang (Said &
Intan, 2001 : 44 ).
Perencanaan sebagai Analisis Kebijakan (Planning as Policy Analysis) yaitu, merupakan
tradisi yang diilhami oleh logika-logika berpikir ilmu manajemen, administrasi publik,
kebangkitan kembali ekonomi neoklasik, dan teknologi informasi yang disebut sibernetika
(Aristo, 2004).
Perencanaan adalah penetapan suatu tujuan yang dapat dicapai setelah memperhatikan
factor-faktor pembatas dalam mencapai tertentu serta memilih dan menetapkan langkah
langkah untuk mencapai tujuan tesebut. (Robinson 2003)
Perencanaan sebagai keseluruhan proses pemikiran dan pemantauan secara matang
dalam hal- hal yang akan dikerjakan dimasa yang akan datang dalam rangka pencapaian
tujuan yang telah ditentukan. (Siagian 2003)
KONSEP DASAR PERENCANAAN
Konsep dasar perencanaan adalah rasionalitas, ialah cara berpikir ilmiah dalam
menyelesaikan problem dengan cara sistematis dan menyediakan berbagai alternatif solusi
guna memperoleh tujuan yang diinginkan. Oleh karena itu perencanaan sangat dipengaruhi
oleh karakter masyarakat dalam mengembangkan budaya ilmiah dalam menyelesaikan Tugas
Filsafat dan Teori Perencanaan Pembangunan dan permasalahan yang dihadapinya. Hal ini
cukup beralasan karena perencanaan juga berkaitan dengan pengambilan keputusan (decision
maker), sedangkan kualitas hasil pengambilan keputusan berkorelasi dengan pengetahuan

(knowledge), pengalaman (experience), informasi berupa data yang dikumpulkan oleh


pengambil keputusan (ekskutor). Untuk lebih jelasnya dapat di lihat kembali pada
kurva/grafik spatial data dan keputusan (decision).
Menurut friedmann (1984), perencanaan akan berhadapan dengan problem mendasar
yakni bagaimana teknis pengetahuan perencanaan yang efektif dalam menginformasikan
aksi-aksi publik. Atas dasar tersebut maka perencanaan didefinisikan sebagai komponen yang
menghubungkan antara pengetahuan dengan aksi/tindakan dalam wilayah publik. Pada
prinsipnya friedmann menyatakan perencanaan harus bertujuan untuk kepentingan
masyarakat banyak.
Disisi lain Healey, P (1996), menyatakan bahwa dalam pembangunan Kota atau
daerah dipengaruhi sistem ekonomi kapitalis atau demokratis. Dalam konteks tersebut maka
pada prakteknya perencanaan tidak dapat dipisahkan dengan suasana politik kota atau daerah
sebab keputusan-keputusan publik mempengaruhi kepentingan-kepentingan lokal.

Elemen Dasar Perencanaan


Perencanaan merupakan proses memilih di antara berbagai kegiatan yang diinginkan.
Perencanaan merupakan alat pengalokasian sumberdaya.
Perencanaan merupakan alat untuk mencapai tujuan.
Perencanaan untuk masa depan.

Tujuan Perencanaan

Menciptakan suatu perekonomian nasional yang serba diatur, yang direncanakan


tujuannya dan jalannya (Mohammad Hatta)
Perencanaan pada dasarnya berkaitan dengan dua hal yaitu :

(1) penentuan pilihan secara sadar mengenai tujuan kongkrit yang hendak dicapai dalam
jangka waktu tertentu atas dasar nilai (kemampuan) yang dimiliki oleh masayarakat
setempat, dan
(2) pilihan-pilihan di antara berbagai alternatif yang efisien serta rasional guna mencapai
tujuan-tujuan tersebut, baik berupa penentuan tujuan yang didasarkan atas pemilihan
berbagai alternatif berdasarkan satu kriteria tertentu (Widjojo Nitisastro).
Unsur Pokok Perencanaan
o Adanya kebijakan atau strategi dasar dalam perencanaan pembangunan.
o Adanya kerangka perencanaan di tataran makro.

o Adanya perkiraan mengenai sumber-sumber pembangunan, khususnya sumbersumber pembiayaan pembangunan.


o Adanya uraian mengenai kerangka kebijakan yang konsisten
o Perencanaan pembangunan adalah program investasi yang dilaksanakan secara
sektoral.
o Perencanaan pembangunan adalah administrasi pembangunan yang mendukung usaha
perencanaan dan pelaksanaan pembangunan tersebut.
PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Perencanaan
pembangunan sendiri
adalah
upaya
untuk
mengantisipasi
ketidakseimbangan yang terjadi yang bersifat akumulatif, atau sebagai peran arahan bagi
proses pembangunan untuk berjalan menuju tujuan yang ingin dicapai sebagai tolak ukur
keberhasilan proses pembangunan.
Konsep Pembangunan

Menurut Patton ( 2005 : 2 ), Hakekat dari konsep pembangunan adalah suatu usaha
yang dilakukan, dalam mengadakan perubahan perubahan atau perkembangan menuju
kearah yang lebih baik dari sebelumnya. Pelaksanaan pembangunan tersebut dilaksanakan
bersama sama oleh pemerintah dan masyarakat sesuai dengan pokok pembangunan, dimana
pembangunan harus dapat memberikan perubahan hidup bagi masyarakat untuk menuju suatu
kemakmuran dan kesejahteraan bagi masyarakat.
Menurut Kartasasmita dalam Patton ( 2005 : 1 ) Pembangunan adalah suatu proses
perubahan kearah yang lebih baik melalui upaya yang dilakukan secara terencana.

Manfaat Perencanaan adalah :

Dengan adanya perencanaan diharapkan terdapatnya suatu pengarahan kegiatan,


adanya pedoman bagi pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang ditujukan kepada
pencapaian tujuan pembangunan.

Dengan perencanaan maka dapat dilakukan suatu perkiraan terhadap hal-hal dalam
masa pelaksanaan yang akan dilalui. Perkiraan dilakukan mengenai potensi-potensi
dan prospek-prospek perkembangan, tetapi juga mengenai hambatan-hambatan dan
risiko-risiko yang mungkin dihadapi. Perencanaan mengusahakan supaya ketidak
pastian dapat dibatasi seminim mungkin.

Perencanaan memberikan kesempatan untuk memilih berbagai alternatif tentang cara


yang terbaik atau kesempatan untuk memilih kombinasi cara yang terbaik.

Dengan perencanaan dapat dilakukan penyusunan skala prioritas. Memilih urutanurutan dari segi pentingnya suatu tujuan, sasaran maupun kegiatan usahanya.

Dengan adanya rencana maka akan ada suatu alat pengukur untuk mengadakan suatu
pengawasan dan evaluasi.

Penggunaan dan aloksi sumber-sumber pembangunan yang terbatas adanya secara


lebih efisien dan efektif. Diusahakan dihindarinya keborosan-keborosan. Suatu usaha
untuk mencapai output/hasil secara maksimal daripada sumber-sumber yang tersedia.

Dengan perencanaan, perkembangan ekonomi yang mantap atau pertumbuhan


ekonomi yang terus-menerus dapat ditingkatkan.

Dengan perencanaan dapat dicapai stabilitas ekonomi, menghadapi siklis konjungtur.

Fungsi Perencanaan
Dalam pada itu, menurut Soeparto M. dalam buku (A.W. Widjaya, 1995 : 36- 37)
menjelaskan lebih lanjut bahwa rencana merupakan :

Alat efisensi dan alat untuk mengurangi biaya (a cost reducingtool).


Alat pengarahan kegiatan kepada pencapaian tujuan.
Pembentuk masa dating dengan mengusahakan supaya ketidakpastian dapat dibatasi
seminimal mungkin.
Alat alat untuk memilih alternatif cara terbaik untuk kombinasi alternative cara yang
terbaik.
Alat penentuan perioritas dari pentingnya suatu tujuan, sasaran maupun kegiatan.
Alat pengukur atau standar untuk pengawasan dan penilaian (control and evalution).

Proses Penyusunan Perencanaan


Secara lebih terperinci dapat dikemukakan tahap tahap suatu proses perencanaan menurut
(Tjokroamidjojo : 1981) sebagai tersebut :
a. Penyusunan perencanaan > Penyusunan perencanaan terdiri unsur unsur :
1. Tinjauan keadaan, tinjauan keadaan dapat berupa tinjauan sebelum memulai suatu
rencana atau suatu tinjauan tentang pelaksanaan rencana sebelumnya.
2. Perkiraan keadaan masa yang akan dilalui rencana. Dalam hal ini diperlukan data
data statistik, berbagai hasil penelitian dan teknik - teknik proyeksi.
3. Penetapan tujuan rencana dan pemilih cara cara pencapaian tujuan rencana tersebut.
4. Identifikasi kebijaksanaan dan kegiatan usaha yang perlu dilakukan dalam rencana.
5. Tahap terakhir dari pada penyusunan rencana ini adalah tahap persetujuan rencana.

b. Penysunan Program Rencana

Dalam tahap ini dilakukan perumusan yang lebih terperinci yang mengenai tujuan
atau sasaran dalam jangka waktu tertentu, suatu perincian jadwal kegiatan, jumlah dan jadwal
pembiayaan serta penentuan lembaga atau kerja sama antar lembaga mana yang akan
melakukan program program pembangunan sebagai bagian ataupun tidak dari pada
program program
tersebut terdahulu.
c. Pelaksanaan rencana
Tahap berikutnya dalam proses perencanaan adalah pelaksanaan rencana. Dalam hal
ini sering kali perlu dibedakan antara tahap eksplorasi, tahap konstruksi dan tahap
operasi.
d. Pengawasan dan pelaksanaan rencana.
Tahap berikutnya adalah dilakukan pengawasan dan pelaksanaan rencana, tujuan dari
pengawasan adalah :
1) Mengusahakan supaya pelaksanaan rencana berjalan sesuai dengan perencanaannya.
2) Apabila terdapat penyimpangan maka perlu diketahui seberapa jauh penyimpangan
tersebut dan apa sebabnya.
3) Dilakukan tindakan korektif terhadap adanya penyimpanganpenyimpangan. Untuk ini
perlu dilakukan suatu sistem monitoring dengan mengusahakan pelaporan yang baik
dari pada pelaksanaan rencana.
e. Evaluasi
Dalam proses perencanaan perlu dilakukan pula evaluasi Evaluasi ini membantu
pengawasan. Dalam hal ini dilakukan suatu evaluasi atau tindakan yang berjalan terus
menerus.
Unsur Unsur Pokok Dalam Perencanaan Pembangunan
Menurut Mudrajad Kuncoro ( 2004 : 47) ada tiga unsur dari perencanaan
pembangunan ekonomi daerah jika dikaitkan dengan hubungan pusat dan daerah :
1. Perencanaan pembangunan ekonomi daerah yang realistik memerlukan pemahaman
tentang hubungan antara daerah dengan lingkungan nasional dimana daerah tersebut
merupakan bagian darinya, keterkaitan secara mendasar antara keduanya, dan
konsekuensi akhir dari interaksi tersebut.
2. Sesuatu yang tampaknya baik secara nasional belum tentu baik untuk daerah, begitu
sebaliknya yang baik bagi daerah belum tentu secara nasional.
3. Perangkat kelembagaan yang tersedia untuk pembangunan daerah misalnya,
administrasi, proses pengambilan keputusan, otoritas biasanya sangat berbeda pada
tingkat daerah dengan yang tersedia pada tingkat pusat.

Ciri perencanaan pembangunan :

o Berisi upaya untuk mencapai perkembangan ekonomi


o Meningkatnya pendapatan perkapita
o Merubah struktur ekonomi
o Meningkatnya kesempatan kerja bagi masyarakat
o Pemerataan pembangunan

DAFTAR PUSTAKA

Aristo, D.A. 2004. Rejuvinasi Peran Perencana Dalam Menghadapi Era Perencanaan
Partisipatif Sebuah Tahapan Awal dalam Pembentukan Kultur Masyarakat
Partisipatif. Disampaikan Dalam : Seminar Tahunan ASPI (Asosiasi Sekolah

Perencana Indonesia) Universitas Brawijaya, Malang Juli 2004. Teknik Planologi


ITB.
Friedman, J. (1984): Planning as a Social Learning Process. Dalam Korten, D.C dan Klauss,
R. People Development Centered. Kumarian Press.
Healey, P. (1996): Planning Through Debate: The Communicative Turn in Planning Theory.
dalam Campbell, S. dan Fainsten, S.S. (eds). Reading in Planning Theory. Blackwell
Publisher. 234-257.
Kartasasmita, Ginanjar. 1996. Pembangunan Untuk Rakyat Memadukan Permbuhan dan
Pemerataan. Jakarta : PT. Pustaka Gidensido.
Khairuddin. 1992. Pembangunan Masyarakat. Tinjauan Aspek; Sosiologi, Ekonomi, dan
Perencanaan. Liberty. Yogyakarta.
Kuncoro, Mudrajad. 2004. Otonomi dan Pembangunan Daerah, Reformasi, Perencanaan,
Strategi dan Peluang. Jakarta : ERLANGGA
Patton, Adri. 2005. Diktat : Teori Pembangunan, Samarinda : Program SI Pemerintah
Integratif.
Said, G dan Intan, A.H. 2001. Manajemen Agribisnis. Ghalia Indonesia.
Siagian, Sondang, P, 2003. Filsafat Administrasi, Edisi Revisi, Penerbit Bumi Aksara,
Jakarta.
Tarigan, Robinson. 2004. Perencanaan Pembangunan Wilayah. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Tjokroamidjojo, Bintoro, 1981. Pengantar Administrasi Pembngunan. Jakarta : LP3ES.
TJokroamodjojo, Bintoro, 1990. Perencanaan Pembangunan. CV. Haji Masagung, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai