Dosen Pengampu :
Disusun oleh :
Perekonomian Indonesia
Kelas A
2022
Perbandingan Data Agreat Proses Akumulasi Beberapa Negara
Tabungan domestik pada negara Indonesia, Malaysia serta Amerika Serikat pada saat
ini sama sama sedang mengalami trend penurunan. Penurunan pada negara Indonesia dimulai
pada tahun 2019 sampai pada tahun 2020. Penurunan tersebut berkisar antara 1-3%.
Sementara itu pada negara Amerika Serikat penurunan baru dimulai pada tahun 2020.
Penurunan tersebut masih dibawah 2%. Saya menduga penurunan tersebut merupakan
dampak dari pandemi Covid 19 yang menimpa dunia. Hal yang berbeda terjadi pada negara
malaysia, tren turun sudah dimulai sejak tahun 2017. Dan jika dihitung dari tahun 2016,
tabungan domestik malaysia telah turun sampai hampir 7%.
2. Investasi
Investasi domestik di Indonesia mengalami penurunan pada tahun 2018 dan 2020.
Penurunan pada tahun 2018 tidak terlalu signifikan karena hanya berkisar 0,4% dari PDB,
sementara pada tahun 2020 penurunan tersebut cukup signifikan karena hampir menyentuh
angka 1%. Penurunan yang cukup signifikan tersebut diduga dipengaruhi oleh Pandemi yang
sudah mulai menyerang Indonesia pada tahun tersebut, sehingga banyak orang - orang yang
menarik investasinya pada berbagai bidang. Investasi domestik pada malaysia tengah
mengalami tren penurunan sejak tahun 2017. Untuk tahun 2020, sama seperti Amerika
Serikat, kami belum berhasil menemukan data dari negara tersebut. Investasi domestik pada
Amerika Serikat tercatat mengalami penurunan pada tahun 2018. Namun penurunan tersebut
hanya berkisar 0.1%, meskipun mengalami penurunan namun angka tersebut cenderung
kecil. Untuk tahun 2020 sayangnya kami belum mendapatkan datanya, jadi kami tidak bisa
menganalisa kondisi investasi domestik Amerika serikat pada tahun tersebut.
Investasi asing pada Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan pada
tahun 2017 yang dimana kenaikan tersebut sekitar 1,5% dari PDB. Namun pada tahun 2020
penanaman modal oleh investor asing di Indonesia sudah mulai berkurang dari yang tahun
sebelumnya sebesar 2,23% menjadi 1,81%. Investasi asing pada amerika serikat cenderung
mengalami penurunan meskipun pada tahun 2019 mengalami kenaikan dari tahun
sebelumnya, namun pada tahun 2020 sama halnya seperti Indonesia, Amerika juga
mengalami penurunan dari segi Investasi Asing. Investasi asing pada negara Malaysia juga
seperti halnya dua negara sebelumnya, yaitu mengalami trend penurunan. Penurunan mulai
terjadi pada tahun 2017 meskipun pada tahun 2019 mengalami kenaikan namun pada tahun
selanjutnya Investasi asing yang ada di Negara Malaysia kembali mengalami penurunan.
Kesimpulannya dari ketiga negara diatas, semuanya mengalami penurunan dalam bidang
investasi di tahun 2020.
School Enrollment, secondary pada negara Indonesia hanya terdata sampai tahun
2018 dalam website worlbank. pada tahun 2016 Indonesia mengalami penurunan namun
seiring berganti tahun Indonesia mengalami penaikan hingga mencapai 88.91. Sedangkan di
Malaysia mengalami trend naik turun, penurunan terjadi pada tahun 2017 menuju 2018
senilai 81.992, dan setelah itu mengalami kenaikan lagi. hingga saat ini titik terendah
Malaysia berada pada tahun 2018. Berbeda dengan yang lainnya, USA mengalami penaikan
yang konsisten dari tahun ke tahun, hingga pada saat 2019 sebesar 100.063
Investasi domestik yang dialami Indonesia pada tahun 2016-2020 mengalami masa
naik dan turun dimana Investasi Domestik terendahnya adalah pada tahun 2020 sebesar 32.37
dan yang tertinggi adalah pada tahun 2018 sebesar 34.00. Investasi Domestik Malaysia juga
sama mengalami masa naik turun dimana Investasi Domestik terendahnya adalah pada tahun
2020 sebesar 19.73 dan yang tertingginya adalah pada tahun 2016 sebesar 26.00. Dibanding
dengan kedua negara tersebut Investasi Domestik yang dimiliki Amerika Serikat jika dilihat
dari angkanya masih dibawah Malaysia dan Indonesia akan tetapi Investasi Amerika Serikat
cenderung meningkat tiap tahunnya dan akhirnya menurun pada tahun 2020. Jika dilihat dari
data tersebut ke tiga negara sama-sama mengalami penurunan pada tahun 2020.
Konsumsi Rumah Tangga / Swasta yang terjadi Indonesia mengalami naik turun
setiap tahunnya. Konsumsi Rumah Tangga / Swasta terendah yang dialami Indonesia adalah
pada tahun 2018 yaitu sebesar 56.98 dan yang tertinggi terjadi di tahun 2020 sebesar 58.97.
Konsumsi Rumah Tangga / Swasta Amerika juga mengalami naik turun sama halnya dengan
Indonesia. Konsumsi Rumah Tangga / Swasta terendah yang dialami Amerika Serikat adalah
di tahun 2020 dimana menunjukkan angaka sebesar 67.04 dan yang tertinggi sebesar 67.74
yaitu pada tahun 2017. Sedangkan Konsumsi Rumah Tangga / Swasta yang terjadi di
Malaysia menunjukkan tren naik setiap tahunnya, dengan Konsumsi Rumah Tangga / Swasta
tertinggi sebesar 60.83.
3. Konsumsi Pemerintah
Sektor ekspor barang dan jasa di Indonesia pada tahun 2016-2020 mengalami
ketidakstabilan. Dari data tabel yang tersedia tahun 2020 merupakan tahun yang paling
rendah yakni sebesar 17.17%. Sedangkan sektor barang dan jasa di Amerika Serikat pada
tahun 2016-2018 mengalami peningkatan, pada tahun 2019-2020 mengalami penurunan dan
data terakhir pada tahun 2020 sektor ekspor barang dan jasa sebesar 10.13%. Sedangkan
sektor barang dan jasa di Malaysia pada tahun 2016-2017 mengalami peningkatan dan pada
tahun 2018-2020 mengalami penurunan.
5. Impor Barang dan Jasa
Sektor impor barang dan jasa di Indonesia pada tahun 2016-2018 mengalami
kenaikan, dan pada tahun 2019-2020 mengalami penurunan. Dari data tabel yang telah
tersedia tahun 2020 merupakan tahun yang paling rendah yakni 16.02%. Sedangkan sektor
impor barang dan jasa di Amerika Serikat pada tahun 2016-2018 mengalami kenaikan dan
pada tahun 2019-2020 juga mengalami kenaikan. Sedangkan sektor impor barang dan jasa di
Malaysia pada tahun 2016-2017 mengalami kenaikan, dan pada tahun 2018-2020 mengalami
penurunan.
Dilihat dari data yang ada, total nilai tambah pertanian Indonesia mengalami
ketidakstabilan pada tahun 2016-2020, dengan tahun 2019 menjadi tahun terendah sebesar
12,71. Pada saat yang sama, nilai tambah kotor pertanian AS 2016-2020 menurun N/A pada
tahun 2020. Sementara Nilai Tambah Pertanian Bruto Malaysia mengalami naik turun pada
tahun 2016-2020, Nilai Tambah Pertanian Bruto terendah pada tahun 2019 adalah 7,29.
Dari tahun 2016 hingga 2020, total nilai tambah industri manufaktur Indonesia
mengalami penurunan dari tahun ke tahun, dengan penurunan terendah pada tahun 2019
sebesar 19,70. Serupa dengan Amerika Serikat, total nilai tambah industri manufaktur
menurun dari tahun ke tahun dari tahun 2016 hingga 2020, dengan penurunan terendah pada
tahun 2020, N/A. Sementara itu, di Malaysia, total nilai tambah industri manufaktur pada
2016-2020 menunjukkan tren kenaikan, dan kenaikan tertinggi adalah 22,28 pada 2020.
Dilihat dari ketiga data di atas, total nilai tambah manufaktur di Indonesia dan Amerika
Serikat dari tahun ke tahun mengalami penurunan, sedangkan di Malaysia mengalami
peningkatan dari tahun ke tahun.
Nilai tambah bruto industri di Indonesia pada tahun 2016-2020 mengalami penurunan
di setiap tahunnya. Dari data tabel yang tersedia, tahun 2019 merupakan yang terendah yakni
sebesar 19.70%. Sedangkan nilai tambah bruto industri di Amerika Serikat juga mengalami
penurunan dari tahun 2016-2019, tetapi pada tahun 2020 data nilai tambah bruto industri di
Amerika Serikat tidak terdata. Sedangkan nilai tambah bruto industri di Malaysia pada tahun
2016-2020 terlihat stabil di angka 21% hanya berbeda sedikit saja disetiap tahunnya.
Nilai tambah bruto jasa di Indonesia pada tahun 2016-2020, mengalami penurunan di
setiap tahunnya. Dari data tabel yang tersedia, tahun 2019 merupakan yang terendah yakni
sebesar 44.22%. Sedangkan di Amerika Serikat nilai tambah bruto jasa pada tahun 2016-2018
mengalami penurunan kemudian pada tahun 2019 mengalami peningkatan kembali tetapi
pada tahun 2020 data pada nilai tambah bruto jasa tidak ada. Sedangkan nilai tambah bruto
jasa di Malaysia pada tahun 2016-2020 mengalami fase presentase yang naik turun disetiap
tahunnya.
Sektor Pertanian Indonesia pada tahun 2016-2020 mengalami naik turun rentang
antara 12.71 sampai yang tertinggi 13.70. Sedangkan Sektor pertanian Amerika Serikat jika
dilihat dari angkanya jauh lebih rendah dari Indonesia dan Malaysia, pada tahun 2018
mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yaitu dari 0.95 menjadi 0.92. Sedangkan sektor
pertanian Malaysia pada tahun 2016-2020 sama dengan Indonesia mengalami naik turun
tetapi dengan rentang anatara 7.24 sampai yang tertinggi 8.60.
2. Sektor Industri
Sektor Industri Indonesia pada tahun 2016-2020 mengalami kenaikan setiap tahunnya,
tetapi pada tahun 2020 mengalami penurunan menjadi 38.26. Sedangkan sektor industri
Amerika Serikat jika dilihat dari angkanya jauh lebih rendah dari Indonesia dan Malaysia,
pada tahun 2016-2018 mengalami kenaikan setiap tahunnya, tetapi pada tahun 2019
mengalami penurunan menjadi 18.16. Sedangkan sektor industri Malaysia pada tahun 2016-
2020 mengalami naik turun rentang antara 37.47 sampai yang tertinggi 38.29.
4. Sektor Jasa
Sektor jasa Indonesia pada tahun 2016-2020 mengalami naik turun rentang anatara
17.17 sampai yang tertinggi 21.00. Sedangkan sektor jasa Amerika Serikat sama dengan
Indonesia pada tahun 2016-2020 mengalami naik turun rentang anatara 10.13 sampai yang
tertinggi 12.29. Sektor jasa Malaysia jika dilihat dari angkanya memiliki nilai tertinggi
dibandingkan Indonesia dan Amerika Serikat, pada tahun 2016-2020 mengalami naik turun
rentang anatara 61.43 sampai yang tertinggi 70.01.
Perbandingan PDB per Kapita anatara ketiga negara tersebut yang memiliki PDB per
Kapita tertinggi adalah Amerika Serikat pada tahun 2019 sebesar 65279.53. Lalu, disusul
oleh Malaysia PDB per Kapita pada tahun 2019 sebesar 11432.82. Dan yang terakhir
Indonesia PDB per Kapita pada tahun 2019 sebesar 4135.20.
REFERENSI
Group, W. B. (2021). Manufacturing, value added. World Bank national accounts data, and OECD
National Accounts data files.
Group, W. B. (2021). Agriculture, forestry, and fishing, value added. World Bank national accounts
data, and OECD National Accounts data files.
Group, W. B. (2021). Services, value added. World Bank national accounts data, and OECD National
Accounts data files.
Group, W. B. (2021). Agriculture, forestry, and fishing, value added. World Bank national accounts
data, and OECD National Accounts data files.
Group, W. B. (2021). Industry (including construction), value added. World Bank national accounts
data, and OECD National Accounts data files.
Group, W. B. (2021). Exports of goods and services. World Bank national accounts data, and OECD
National Accounts data files.
Group, W. B. (2021). GDP per capita. World Bank national accounts data, and OECD National
Accounts data files.
Group, W. B. (2021). Manufacturing,value added . World Bank national accounts data, and OECD
National Accounts data files.