Anda di halaman 1dari 5

PENJUALAN

2020 2019 2018 Naik/(turun) 2020 Naik/(turun) 2019


Jumlah Komposisi Nominal Komposisi Nominal Komposisi Jumlah % Jumlah %
Cabang
Jumlah transaksi ( dalam jutaan) 120 1,00% 152 1,80% 156 2,40% -32 -21,10% -4 -2,6%
Nilai transaksi (dalam triliun rupiah) 12.443 43,70% 14585 49,10% 14866 53,80% -2142 -14,70% -281 -1,90%
Atm
Jumlah transaksi ( dalam jutaan) 1862 16,10% 2075 24,20% 2030 31,80% -213 -10,30% 45 2,20%
Nilai transaksi (dalam triliun rupiah) 2020 7,10% 2322 7,80% 2303 8,30% -302 13% 19 0,80%
Mobile banking
Jumlah transaksi ( dalam jutaan) 6321 54,60% 3848 44,80% 1932 30,30% 2473 64,30% 1916 99,20%
Nilai transaksi (dalam triliun rupiah) 2693 9,50% 2089 7,10% 1389 5% 604 28,90% 700 50,40%
Klik bca
Jumlah transaksi ( dalam jutaan) 3264 28,20% 2508 29,20% 2264 35,50% 756 30,20% 244 10,80%
Nilai transaksi (dalam triliun rupiah) 11308 39,70% 10701 36% 9107 32,90% 607 5,70% 1594 17,50%
Total
Jumlah transaksi ( dalam jutaan) 11567 100,00% 8583 100% 6382 100% 2984 34,80% 2201 34,50%
Nilai transaksi (dalam triliun rupiah) 28464 100,00% 29697 100% 27665 100% -1233 -4,20% 2032 7,30%

BIAYA YANG DIKELUARKAN PERUSAHAAN

Beban Operasional
Naik/(turun) 2020 Naik/(turun) 2019
2020 2019 2018 Nominal % Nominal %
Beban umum & administrasi 12978 14.115 13.026 (1.137) -8,10% 1.089 8,40%
Beban karyawan 13.350 13.337 12.143 13 0,10% 1.194 9,80%
Lainnya 3.641 3.290 2.482 351 10,7% 808 32,60%
Total 29.969 30.742 27.651 -773 -2,50% 3.091 11,20%

Beban Umum & Administrasi


Naik/(turun) 2020 Naik/(turun) 2019
2020 2019 2018 Nominal % Nominal %
Keperluan kantor 4471 4659 4315 (188) -4,00% 344 8,00%
Penyusutan 2240 1694 1667 546 32,20% 27 1,60%
Perbaikan dan pemeliharaan 1444 1517 1285 (73) -4,80% 232 18,10%
Komunikasi 1108 1734 1467 (626) -36,10% 267 18,20%
Sewa 1091 1420 1446 (329) -23,20% (26) -1,80%
Promosi 870 1118 1109 (248) -22,20% 9 0,80%
Jasa tenaga ahli 466 526 448 (60) -11,40% 78 17,40%
Amortisasi aset tak berwujud - perangkat lunak 305 322 414 (17) -5,30% (92) -22,20%
Air, listrik, dan bahan bakar 292 288 285 4 1,40% 3 1,10%
Pajak 144 156 121 (12) -7,70% 35 28,90%
Komputer dan perangkat lunak 93 204 103 (111) -54,40% 101 98,10%
Lainnya 454 477 366 (23) 4,80% 111 30,30%
Total 12978 14115 13026 (1137) -8,10% 1089 8,40%

OPERATING LAVERAGE

Rasio keuangan Tahun


2020 2019 2018 2017
ROI 15,01% 17,43% 18,19% 19,01%
Analisis:

1. Penjualan
Di tengah persaingan perbankan yang semakin ketat , Bank Central Asia (BCA) merupakan salah satu bank swasta terbesar yang telah menempatkan BCA
dalam posisi yang solid dalam menyikapi perubahan perilaku nasabah. BCA memberikan kemudahan bagi nasabah dalam menjalankan aktivitas
perbankannya dimanapun dan kapanpun, melalui beragam produk layanan, yang didukung oleh jaringan perbankan elektronik yang andal dan luas, serta
layanan digital yang semakin berkembang. Pandemi covid-19 di tahun 2020 semakin memepercepat proses transaksi berbasis digital. Pembatasan
mobilitas dan kontak fisik telah menyebabkan kebutuhan akan layanan perbankan elektronik dan online menjadi semakin tinggi. Peluang ini berhasil
dimanfaatkan oleh BCA berkat dukungan jaringan perbankan elektronik yang handal, tercermin dari jumlah transaksi harian sebesar 41% dari jumlah
transaksi sebelum pandemi. Di tahun 2020, BCA mampu mempertahankan posisinya sebagai salah satu bank terkemuka dalam bidang perbankan transaksi
di Indonesia, dengan mencatat pertumbuhan dana pihak ketiga yang solid, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan industri. BCA senantiasa berupaya
memberikan kemudahan bagi nasabah dalam melakukan transaksi perbankan bahkan di tengah kondisi ekonomi dan sosial yang penuh tantangan. Upaya
ini didukung oleh ekosistem perbankan yang terintegrasi, menggabungkan antara customer service dan relationship banking yang unggul dengan solusi
digital yang semakin komprehensif. Di tengah perubahan perilaku nasabah dalam era digitalisasi, BCA memahami bahwa kehadiran cabang masih
memegang peranan penting dalam melayani kebutuhan nasabah, terutama transaksi nasabah yang lebih kompleks atau melayani nasabah yang memiliki
preferensi untuk bertransaksi secara langsung di cabang. Dari segi nilai, ditahun 2018 senilai 53,8% kemudian mengalami penurunan ditahun 2019 sebesar
49,1% dan di tahun 2020 43,7% dari total nilai transaksi BCA masih dilakukan melalui kantor cabang.pada akhir tahun BCA memilki 1.248 kantor cabang
. Melengkapi jaringan fisik kantor cabang yang luas, BCA membangun jaringan ATM dengan menitikberatkan pada investasi mesin Cash Recycling
Machine (CRM), yang melayani transaksi tarikan sekaligus setoran uang tunai pada mesin yang sama, untuk mendukung efisiensi melalui penghematan
biaya pengelolaan uang tunai. Ditahun 2020, jumlah CRM bertambah sebanyak 2.098 unit menjadi 9.038 unit. Gunak meningkatkan kenyamanan nasabah
dalam menarik dan menyetor uang tunai tanpa kartu yang dapat dilakukan melakui aplikasi m-BCA dan sakuku. Di tahun 2020 transaksi setor dan tarik
tunai tanpa kartu meningkat secara tajam sebesar 124,3% YOY mencapai 54,2 juta transaksi. CS digital, e-service dan mesin STAR Teller merupakan
beberapa contoh dari penerapan konsep baru ini, dimana melalui mesin-mesin digital tersebut nasabah dapat menerbitkan dan menggantikan kartu BCA,
mencetak buku tabungan, dan menarik & menyetor uang tunai secara mndiri.
2. Keuntungan dan kerugian
BCA senantiasa berada di sisi nasabah. Kinerja kami masih sangat solid, dan masih mampu mencatakan kinerja yang cukup baik pada masa pandemi
tahun ini. Hal ini tidak lepas dari respons cepat dari otoritas, Adapun net interest income perseroan tercatat Rp57,54 triliun, naik 7,3% yoy. Namun,
perseroan meningkatkan beban beban pencadangan 152 persen secara tahunan menjadi Rp11,6 triliun pada tahun lalu. Hal ini dilakukan guna menjaga
keberlangsungan bisnis selama masa pandemi. rata-rata kredit tumbuh 4,7% secara tahunan (YoY), sedangkan total fasilitas kredit untuk bisnis meningkat
5 persen YoY. Akan tetapi, karena adanya pelemahan aktivitas bisnis, maka fasilitas tersebut tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal, sehingga per
akhir Desember 2020 total kredit BCA turun 2,1% YoY menjadi Rp575,6 triliun. Dengan demikian, secara konsolidasi total kredit tercatat sebesar Rp588,7
triliun atau melemah 2,5% YoY. Meski menghadapi sejumlah tantangan, BCA dan entitas anak mencatatkan pertumbuhan laba sebelum provisi dan pajak
(PPOP) hingga 11,2 persen YoY menjadi Rp45,4 triliun, ditopang oleh peningkatan likuiditas, biaya dana yang lebih rendah, dan perlambatan belanja
operasional. Dari sisi pendanaan, BCA mencatatkan kinerja dana pihak ketiga yang sehat, di mana current account and savings account (CASA) tumbuh
21,0% YoY mencapai Rp643,9 triliun. Sementara itu, deposito berjangka meningkat sebesar 14,0% YoY menjadi Rp196,9 triliun. Secara total, dana pihak
ketiga naik 19,0% YoY menjadi Rp840,8 triliun pada 2020. Meskipun terdapat berbagai tantangan sepanjang tahun lalu, rasio keuangan BCA tetap berada
di posisi yang kokoh dengan rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) tercatat sebesar 25,8% atau lebih tinggi dari ketetapan regulator dan
loan to deposit ratio (LDR) tetap terjaga pada level 65,8%. Rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) terjaga pada tingkat yang bisa ditoleransi
sebesar 1,8%, dibandingkan dengan 2019 yang sebesar 1,3%, didukung oleh relaksasi kebijakan restrukturisasi. Normalisasi restrukturisasi kredit akan
menjadi fokus BCA pada tahun 2021. Sebagai tambahan, rasio pengembalian terhadap aset (return on asset/ROA) tercatat sebesar 3,3%, dan rasio
pengembalian terhadap ekuitas (return on equity/ROE) sebesar 15,1% pada 2020.
3. Biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan
Bank BCA bisa dibilang memiliki pengeluaran yang cukup besar akan tetapi dapat ditutup dengan pemasukan yang lebih besar sehingga perusahaan BCA
memiliki profit yang cukup besar. Ada beberapa biaya yang perlu dikeluarkan BCA diantaranya beban operasional, beban umum dan administrasi. Di era
sekarang banyak perusahaan yang mengalami penurunan biaya karena banyaknya biaya yang harus dikeluarkan untuk menghadapi era pandemi covid 19.
Ekonomi juga mengalami penurunan akibat pandemi yang tak kunjung berakhir. Diketahui beban operasional pada beban umum dan administrasi BCA
mengalami penurunan mulai dadi tahun 2018 senilai 13.026 dan di tahun 2019 menurun 12.978. Total untuk semua beban operasional mengalami kenaikan
dari tahun 2018 ke tahun 2020. Total beban operasional tahun 2018 sebesar 27.651 dan tahun 2019 naik sebesar 30.741 sedangkan tahun 2020 menurun
29.969 walaupun menurun akan tetap beban operasional dari tahun 2018 sampai 2020 bisa dibilang naik. Tahun 2019 untuk presentase total beban
operasional sebesar 11,20% dan menurun tahun 2020 sebesar -2,50%. Selain dari beban operasional yang dikeluarkan perusahaan Bank BCA, ada juga
Beban umum dan administrasi yang terdiri dari keperluan kantor, penyusutan, perbaikan dan pemeliharaan, komunikasi, sewa, promosi, jasa tenaga ahli,
amortisasi aset tak berwujud perangkat lunak, air listrik dan bahan bakar, pajak, komputer dan perangkat lunak, dan lainnya. Dari total semua beban umum
dan administrasi mengalami naik turun pada tahun 2018 sebesar 13.026 sedangkan pada tahun 2019 mengalami kenaikan sebesar 14.115 dan tahun 2020
turun cukup pesat sebesar 12.978. Ini menunjukkan efektifnya kinerja perusahaan Bank BCA sehingga biaya yang dikeluarkan pada 3 tahun terakhir
menurun dari tahun 2019 sebesar 8,40% dan menurun menjadi -8,10% pada tahun 2020. Semakin berkurangnya biaya yang dikeluarkan maka semakin
besar pula pemasukan yang didapatkan perusahaan karena dengan pengeluaran biaya tersebut dapat dengan mudah ditutup oleh perusahaan dengan
pemasukan yang didapatkan perusahaan.
4. Operating Leverage
Tahun 2020 merupakan tahun yang penuh tantangan di mana perekonomian di berbagai negara mengalami tekanan pertumbuhan dipicu oleh meluasnya
penyebaran pandemi COVID 19. Dalam menghadapai perubahan kondisi bisnis yang begitu cepat, BCA senantiasa menerpakan prinsip kehati-hatian
dalam penyaluran kredit. BCA mengukur rasio Return On Investment (ROI) guna melihat sejauh mana investasi yang telah ditanamkan mampu
memberikan pengembalian keuntungan sesuai dengan yang diharapkan. Pada tabel di atas menunjukan Return On Investment (ROI) dari tahun 2017
hingga 2020 setiap tahunnya mengalami penurunan. Pata tahu 2017 ROI PT. Bank Central Asia (BCA) tercatat 19,01%, kemudian di tahun 2018
mengalami penurunan sebesar 0.02% menjadi 18,19%. Ditahun 2019 ROI PT. Bank Central Asia tetap mengalami penurunan sebesar 0,76% yaitu sebesar
17,43% kemudian di tahun 2020 tetap mengalami penurunan ROI yang cukup besar di bandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu sebesar 2,42% menjadi
15,01%. Penurunan tersebut mayoritas disebabkan oleh penurunan pos aset hak guna serta perlengkapan dan peralatan kantor. Sebagian besar dari aset
tetap adalah dalam bentuk tanah dan bangunan, investasi dalam eknologi informasi, dan investasi jaringan berupa ATM & EDC, serta aset tetap pendukung
jaringan lainnya yang di catat pada pos perlengkapan dan peralatan kantor. Secara umum kinerja kinerja keuangan perusahaan PT. Bank Central Asia
Tbk, berdasarkan analisis rasio probabilitas selama 3 tahun (2018-2020) masih bisa dikatakan baik, karena nilai ROI Bank BCA masih diatas 5% meskipun
mengalami penurunan. Berdasarkan nilai ROI tahun 2018-2020 menunjukan tingkat ROI BCA menurun, hal ini menunjukan kinerja keuangannya
mengalami penurunan.

Anda mungkin juga menyukai