Anda di halaman 1dari 14

PEREKONOMIAN INDONESIA

PROSES ALOKASI NEGARA INDONESIA, SINGAPURA, DAN FILIPINA


TUGAS KELOMPOK TM 4

Dosen Pengampu :
Dr. Desmintari, SE,MM.

Penyusun (Kelompok 4) :
Firda Melani Setiawan 2110111005
Najla Aura Khansa 2110111006
Fany Rizky Faradilla 2110111010
Diah Ayu Sekar Arum 2110111011
Fitri Nopita Sari 2110111025
Tiara Rizky Ramadhani 2110111027

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAKARTA
2022
SOAL 1
MENCARI DATA PDB MENURUT DATA LAPANGAN USAHA DARI
NEGARA INDONESIA, NEGARA MAJU & NEGARA BERKEMBANG
(NEGARA SESUAI DENGAN TUGAS KELOMPOK PADA TM 3).

INDONESIA
 PDB Indonesia tahun 2016 (dalam Rupiah)

PDB Lapangan Usaha (Seri [Seri 2010] PDB Seri 2010 (Milyar Rupiah)
2010)
Harga Konstan 2010 Harga Berlaku

2016 2016

Tahunan Tahunan

Pertanian, Kehutanan, dan 1.210 955,50 1.671.597,80


Perikanan

Pertambangan dan 774.593,10 890.868,30


Penggalian

Industri Pengolahan 2.016.876,90 2.545.203,60

Industri Pengolahan Non 1.796.484,80 2.258.803,60


Migas

Pengadaan Listrik dan Gas 100.009,90 142.344,40

Pengadaan Air, Pengelolaan 7.634,60 8.909,40


Sampah, Limbah dan Daur
Ulang

Konstruksi 925.040,30 1.287.600,80

Perdagangan Besar dan 1.255.760,80 1.635.410,40


Eceran; Reparasi Mobil dan
Sepeda Motor

Transportasi dan 374.843,40 644.993,90


Pergudangan

Jasa Keuangan dan Asuransi 378.279,40 520.206,80

Jasa Perusahaan 159.321,70 211.623,60


Jasa Lainnya 156.507,50 211.427,90

 PDB Indonesia tahun 2017 (dalam Rupiah)

PDB Lapangan Usaha (Seri [Seri 2010] PDB Seri 2010 (Milyar Rupiah)
2010)
Harga Konstan 2010 Harga Berlaku

2017 2017

Tahunan Tahunan

Pertanian, Kehutanan, dan 1.258.375,70 1.787.963,20


Perikanan

Pertambangan dan 779.678,40 1.029.554,60


Penggalian

Industri Pengolahan 2.103.466,10 2.739.711,90

Industri Pengolahan Non 1.883.616,70 2.430.339,20


Migas

Pengadaan Listrik dan Gas 101.551,30 162.339,80

Pengadaan Air, Pengelolaan 7.985,30 9.438,60


Sampah, Limbah dan Daur
Ulang

Konstruksi 987.924,90 1.410.513,60

Perdagangan Besar dan 1.311.746,50 1.768.865,20


Eceran; Reparasi Mobil dan
Sepeda Motor

Transportasi dan 406.679,40 735.229,60


Pergudangan

Jasa Keuangan dan Asuransi 398.971,40 571.203,60

Jasa Perusahaan 172.763,80 238.217,00

Jasa Lainnya 170.174,80 239.258,60


 PDB Indonesia tahun 2018 (dalam Rupiah)

PDB Lapangan Usaha (Seri [Seri 2010] PDB Seri 2010 (Milyar Rupiah)
2010)
Harga Konstan 2010 Harga Berlaku

2018 2018

Tahunan Tahunan

Pertanian, Kehutanan, dan 1.307.253,00 1.900.621,70


Perikanan

Pertambangan dan 796.505,00 1.198.987,10


Penggalian

Industri Pengolahan 2.193.368,40 2.947.450,80

Industri Pengolahan Non 1.973.536,60 2.615.151,80


Migas

Pengadaan Listrik dan Gas 107.108,60 176.640,30

Pengadaan Air, Pengelolaan 8.429,40 10.023,60


Sampah, Limbah dan Daur
Ulang

Konstruksi 1.048 082,80 1.562.297,00

Perdagangan Besar dan 1.376 878,70 1.931.813,00


Eceran; Reparasi Mobil dan
Sepeda Motor

Transportasi dan 435.336,50 797.777,00


Pergudangan

Jasa Keuangan dan Asuransi 415.620,60 616.315,10

Jasa Perusahaan 187.691,10 267.094,00

Jasa Lainnya 185.405,60 268.574,70


 PDB Indonesia tahun 2019 (dalam Rupiah)

PDB Lapangan Usaha (Seri [Seri 2010] PDB Seri 2010 (Milyar Rupiah)
2010)
Harga Konstan 2010 Harga Berlaku

2019 2019

Tahunan Tahunan

Pertanian, Kehutanan, dan 1.354 399,10 2.012 742,80


Perikanan

Pertambangan dan 806.206,20 1.149.913,50


Penggalian

Industri Pengolahan 2.276.667,80 3.119.593,80

Industri Pengolahan Non 2.059.265,60 2.782.921,20


Migas

Pengadaan Listrik dan Gas 111.436,70 185.115,30

Pengadaan Air, Pengelolaan 9.004,90 10.736,10


Sampah, Limbah dan Daur
Ulang

Konstruksi 1.108.425,00 1.701.741,20

Perdagangan Besar dan 1.440.185,70 2.060.268,90


Eceran; Reparasi Mobil dan
Sepeda Motor

Transportasi dan 463.125,90 881.505,40


Pergudangan

Jasa Keuangan dan Asuransi 443.093,10 671.433,80

Jasa Perusahaan 206.936,20 304.285,50

Jasa Lainnya 205.011,40 309.002,00


 PDB Indonesia tahun 2020 (dalam Rupiah)

PDB Lapangan Usaha (Seri [Seri 2010] PDB Seri 2010 (Milyar Rupiah)
2010)
Harga Konstan 2010 Harga Berlaku

2020 2020

Tahunan Tahunan

Pertanian, Kehutanan, dan 1.378.331,40 2.115.389,10


Perikanan

Pertambangan dan 790.475,20 993.541,90


Penggalian

Industri Pengolahan 2.209.920,30 3.068.041,70

Industri Pengolahan Non 2.007.316,60 2.760.435,30


Migas

Pengadaan Listrik dan Gas 108.826,40 179.741,60

Pengadaan Air, Pengelolaan 9.449,30 11.304,70


Sampah, Limbah dan Daur
Ulang

Konstruksi 1.072.334,80 1.652.659,60

Perdagangan Besar dan 1.385.747,40 1.994.125,30


Eceran; Reparasi Mobil dan
Sepeda Motor

Transportasi dan 393.437,90 689.577,80


Pergudangan

Jasa Keuangan dan Asuransi 457.482,90 696.067,20

Jasa Perusahaan 195.671,10 294.255,50

Jasa Lainnya 196.608,70 302.578,40


SINGAPURA
PDB Singapura tahun 2016-2021 (dalam persen %)

SINGAPURA

PDB Lapangan Usaha 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Industri barang lainnya (pertanian, perikanan, dan 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
penggalian)

Manufaktur 0.7 1.8 1.3 -0,6 7,5 13,2

Listrik, gas, dan air bersih 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0

Bangunan 0.0 -0.5 -0.1 0,1 2,9 2,9

Perdagangan, restoran, hotel 0.1 0.0 0.1 0,0 -0,6 1,7

Pengangkutan dan komunikasi 0.3 0.5 0.3 0,3 7,5 5,0

Lembaga keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan 0.1 0.8 0.7 0,6 1,5 1,8

Jasa-jasa lainnya 0.4 0.3 0.2 0,2 1,6 0,7

FILIPINA
PDB Filipina tahun 2016-2021 (dalam persen %)

FILIPINA

PDB Lapangan Usaha 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Industri barang lainnya (pertanian, perikanan, dan 7,3 2,4 0,8 1,6 -0,2 -0,3
penggalian)

Manufaktur 28,2 7,3 6,8 4,9 -13,1 8,2

Listrik, gas, dan air bersih 0,0 0,0 0,0 5,2 -10,9 0,0

Bangunan 0,0 0,0 0,0 2,5 12,5 9,8

Perdagangan, restoran, hotel 0,0 0,0 0,0 7,6 -1,8 4,3

Pengangkutan dan komunikasi 0,0 0,0 0,0 3,9 -29,6 0,0

Lembaga keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan 0,0 0,0 0,0 13,7 8,8 0,0

Jasa-jasa lainnya 28,2 6,8 6,6 7,3 -32,1 7,9


SOAL 2
ANALISIS NEGARA TERSEBUT MASUK KE DALAM KATEGORI
MANA (BERDASARKAN UNIDO: SEMI INDUSTRY, INDUSTRY,
INDUSTRIALIZING, DAN NON INDUSTRY) DISERTAI ALASANNYA.

INDONESIA
Berdasarkan kontribusi industri manufakturnya terhadap PDB (berdasarkan UNIDO),
Indonesia termasuk ke dalam kategori negara semi industri berdasarkan dari perhitungan
sumbangan sektor industrinya terhadap PDB (Produk Domestik Bruto). Menurut data Pemerintah,
industri nasional di Indonesia secara umum juga masih menggunakan teknologi Industri 1.0 dan
Industri 3.0.

SINGAPURA
Negara Singapura masuk ke dalam kategori negara industri dan menjadi satu-satunya
negara industri yang ada di Asia Tenggara. Singapura dikatakan sebagai negara industri karena
Singapura mengandalkan sektor industri sebagai ekonomi utama negara. Singapura telah
menerapkan kebijakan umum industrialisasi berorientasi ekspor sejak akhir tahun 1960-an.
Menurut Singapore Department of Statistics, hampir 70% dari nilai tambah nominal ekonomi
Singapura dihasilkan dari industri jasa. Sedangkan sisanya, sekitar 25% dihasilkan oleh industri
penghasil barang. Ada dua jenis industri yang ada di Singapura, yaitu industri jasa dan industri
penghasil barang. Industri jasa terdiri dari perdagangan grosir, perdagangan eceran, transportasi
dan penyimpanan, akomodasi, layanan makanan dan minuman, informasi dan komunikasi,
keuangan dan asuransi, perumahan, layanan profesional, layanan administrasi dan dukungan,
industri jasa lainnya, dan kepemilikan tempat tinggal. Industri penghasil barang terdiri dari
manufaktur, konstruksi, dan kebutuhan.

FILIPINA
Filipina adalah negara yang mendiami serangkaian pulau di Pulau Sulawesi di bagian utara
kepulauan Indonesia. Nama resmi negara Filipina, atau Republic of the Philippines, berada pada
garis lintang 4°LU21°S dan garis bujur 116°E128°BT. Kondisi Geografi Filipina tidak jauh
berbeda dengan Indonesia. Alhasil, mereka berdua bekerja di bidang pertanian dan perikanan.
Mayoritas orang Filipina adalah Melayu. Kegiatan ekonomi utama orang Filipina adalah pertanian.
Dilaporkan oleh Otoritas Statistik Filipina, Pendapatan Nasional Bruto (PDB) dan Produk
Domestik Bruto (PDB) sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan (AFF). Filipina sangat
bergantung pada sektor pertanian. Namun potensi ekonominya tidak hanya berasal dari produk
pertanian, tetapi juga dari industri yang berkembang. Peternakan juga berkembang pesat di sana.
Produk pertanian dan hewan di Filipina meliputi beras, kelapa, tebu, jagung, pisang, nanas,
mangga, babi, daging sapi, telur, dan ikan. Hasil industrinya adalah elektronik, tekstil, farmasi,
kimia, produksi kayu, minyak dan teknologi pangan. Filipina mendapat julukan Lumbung Padi
Asia Tenggara bersama dengan beberapa negara lain seperti Thailand, Vietnam, Myanmar, Laos,
hingga Indonesia. Negara ini juga memiliki International Rice Research Institute (IRRI). Riset
yang dilakukan bertujuan untuk menemukan bibit unggul padi yang berpusat di Los Banos.Selain
bekerja di sektor pertanian, kegiatan ekonomi penduduk Filipina juga hidup dengan
mengembangkan objek wisata alam, seperti kawasan Gunung Mayon dan wisata budaya tarian
tradisional Tinikling. Gunung Mayon adalah gunung api di Lazon yang masih aktif hingga saat ini
bersama dengan Gunung Apo di Mindanao.
SOAL 3
5 SEKTOR YANG BERKONTRIBUSI PALING BESAR DARI MASING-
MASING NEGARA BERDASARKAN 5 TAHUN TERAKHIR.

INDONESIA
1. Pada tahun 2016, Industri pengolahan menjadi sektor paling dominan dalam kontribusi
terhadap PDB domestik, yakni sebesar 20,5%. Selanjutnya sektor pertanian, kehutanan, dan
perikanan sebesar 14,3%, disusul perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda
motor sebesar 13,3%. Terakhir adalah konstruksi; serta pertambangan dan penggalian yang
masing-masing menyumbang 10,42% dan 6,63%.
2. Pada tahun 2017, 5 sektor yang berkontribusi besar pada PDB tahun 2017 adalah sektor
pertanian yang menyumbangkan hingga 13,14%, perdagangan 13,01%, konstruksi 10,38%,
dan pertambangan 7,57%, industri pengolahan non migas sebesar 5,14%
3. Pada tahun 2018, Industri menyumbang sebesar 19,81%, sektor pertanian sebagai penyumbang
PDB terbesar kedua sebesar 13,26%, sektor perdagangan dengan sumbangan 13,02%, Sektor
konstruksi yang menyumbang 10,53%, sektor pertambangan yang menyumbang 8,03%
4. Pada tahun 2019, sektor industri menyumbang 20%, sektor lapangan usaha pertanian,
kehutanan, dan perikanan sebesar 14,10%, pertanahan dan Jaminan Sosial Wajib 9,49%,
konstruksi 4,30%, transportasi dan pergudangan 0,56%
5. Pada tahun 2020, Sektor industri pengolahan share-nya 19,98%, pertanian sebesar 16,24
%, industri kimia 5,59 %, lapangan usaha informasi dan komunikasi 3,44 %, sedangkan
pengadaan air hingga 1,28 %

SINGAPURA

1. Pada PDB Singapura tahun 2016, sektor yang berkontribusi paling besar adalah industri
penghasil barang. Industri penghasil barang berkontribusi sebesar 26,2% dari PDB. Kemudian
diikuti oleh kontribusi dari sektor bisnis jasa yang berkontribusi sebesar 15,8% dari PDB,
perdagangan grosir berkontribusi sebesar 14,2% dari PDB, keuangan dan asuransi
berkontribusi sebesar 13,1% dari PDB, dan industri jasa lainnya berkontribusi sebesar 12,2%
dari PDB.
2. Pada PDB Singapura tahun 2017, sektor yang berkontribusi paling besar adalah industri
penghasil barang. Industri penghasil barang berkontribusi sebesar 24,8% dari PDB. Kemudian
diikuti oleh kontribusi dari sektor perdagangan grosir yang berkontribusi sebesar 17,6% dari
PDB, bisnis jasa berkontribusi sebesar 14,8% dari PDB, keuangan dan asuransi berkontribusi
sebesar 13,3% dari PDB, dan industri jasa lainnya berkontribusi sebesar 12% dari PDB.
3. Pada PDB Singapura tahun 2018, sektor yang berkontribusi paling besar adalah industri
penghasil barang. Industri penghasil barang berkontribusi sebesar 26,1% dari PDB. Kemudian
diikuti oleh kontribusi dari sektor perdagangan grosir yang berkontribusi sebesar 18,0% dari
PDB, bisnis jasa berkontribusi sebesar 14,9% dari PDB, keuangan dan asuransi berkontribusi
sebesar 12,9% dari PDB, dan industri jasa lainnya berkontribusi sebesar 11,5% dari PDB.
4. Pada PDB Singapura tahun 2019, sektor yang berkontribusi paling besar adalah manufaktur.
Manufaktur berkontribusi sebesar 20,9% dari PDB. Kemudian diikuti oleh kontribusi dari
sektor perdagangan grosir yang berkontribusi sebesar 17,3% dari PDB, bisnis jasa
berkontribusi sebesar 14,8% dari PDB, keuangan dan asuransi berkontribusi sebesar 13,9%
dari PDB, dan industri jasa lainnya berkontribusi sebesar 11,3% dari PDB.
5. Pada PDB Singapura tahun 2020, sektor yang berkontribusi paling besar adalah manufaktur.
Manufaktur berkontribusi sebesar 21,5% dari PDB. Kemudian diikuti oleh kontribusi dari
sektor perdagangan grosir yang berkontribusi sebesar 16,8% dari PDB, keuangan dan asuransi
berkontribusi sebesar 15,7% dari PDB, industri jasa lainnya berkontribusi sebesar 10,8% dari
PDB, dan layanan profesional berkontribusi sebesar 5,9% dari PDB.
6. Pada PDB Singapura tahun 2021, sektor yang berkontribusi paling besar adalah manufaktur.
Manufaktur menyumbang sebesar 22.3% dari PDB. Kemudian diikuti oleh kontribusi dari
sektor perdagangan grosir yang berkontribusi sebesar 17.9% dari PDB, keuangan dan asuransi
berkontribusi sebesar 14.6% dari PDB, industri jasa lainnya berkontribusi 10.5% dari PDB,
dan transportasi dan penyimpanan berkontribusi sebesar 6.1% dari PDB.

FILIPINA

Berdasarkan hasil akhir Survei Tahunan Bisnis dan Industri Filipina (ASPBI) 2016. 5
sektor industri manufaktur teratas dalam hal jumlah perusahaan terdiri lebih dari setengah (62,0%)
dari total perusahaan manufaktur di negara ini. Pemanggangan roti, kue, kue kering, pai, dan
produk roti serupa yang 'mudah rusak' memimpin industri dengan 7.563 perusahaan (27,0%).
Disusul oleh industri air minum dalam kemasan sebanyak 3.372 unit (12,0%), dan percetakan
sebanyak 1.683 (6,0%). Industri lain yang masuk dalam 5 besar adalah diantaranya, Penggilingan
beras/jagung - 1.641 perusahaan (5,9%), Industri mebel kayu - 806 perusahaan (2,9%),Industri
produk beton struktural - 639 perusahaan (2,3%), Penjahitan khusus – 536 perusahaan (1,9%), dan
Industri barang plastik untuk kemasan barang - 375 perusahaan (1,3%).
Produk Domestik Bruto (PDB) Triwulan IV 2017 direvisi turun dari 6,6% menjadi 6,5%.
Penyumbang utama penurunan tersebut adalah Perdagangan dan Reparasi Kendaraan Bermotor,
Sepeda Motor, Barang Pribadi dan Rumah Tangga, Intermediasi Keuangan, dan Jasa Lainnya.
Terkait, Pendapatan Nasional Bruto (PNB) dan Pendapatan Primer Bersih (NPI) dari Negara-
negara Lain (ROW) direvisi masing-masing menjadi 6,1% dan 3,7% dari 6,2% dan 4,1%.
Meskipun terdapat revisi pada pertumbuhan triwulanan, tingkat pertumbuhan tahunan PDB untuk
tahun 2017 dipertahankan pada 6,7%. PSA merevisi perkiraan PDB berdasarkan kebijakan revisi
yang disetujui yang konsisten dengan praktik standar internasional pada revisi neraca nasional.
Berdasarkan perkiraan terbaru ADB, ekonomi Filipina akan tumbuh sebesar 6,8% tahun
ini dan 6,9% pada 2018, naik dari 6,7% pada tahun 2017. Pendorong pertumbuhan meliputi
peningkatan investasi sektor swasta, belanja infrastruktur pemerintah, dan konsumsi rumah
tangga.

Perekonomian Filipina Selain melampaui perkiraan analis, pencapaian tersebut juga jauh
lebih tinggi dari pertumbuhan sebesar 5,5% pada kuartal 2019 ketika penundaan anggaran
menghambat pengeluaran pemerintah. Antara itu, pengeluaran pemerintah meningkat 9,6% pada
kuartal ketiga sebelumnya menyusul persetujuan anggaran. Menteri Perencanaan Ekonomi
Filipina Ernesto Pernia mengatakan kepada awak media bahwa pemerintah mempercepat proyek-
proyek yang ditunda karena penundaan anggaran. Ekonomi kemungkinan akan tumbuh 6,7% pada
kuartal keempat karena pemerintah akan memenuhi batas target 6% - 7% untuk tahun ini. Selain
itu, konstruksi dilaporkan melonjak 16,3% pada kuartal ketiga dari tahun selumnya pertanian dan
perikanan naik 3,1%, dan keuangan menanjak 10%. Adapun pertumbuhan konsumsi swasta
berakselerasi menjadi 5,9%, sedangkan investasi berkontraksi untuk kuartal kedua. Sejumlah
ekonom berpendapat bahwa pertumbuhan pada kuartal ketiga meningkatkan peluang pertumbuhan
sekitar 6% tahun ini.
Tekanan terdalam terjadi pada kuartal II/2020. Dengan pertumbuhan minus 16,5%,
menjadi catatan ekonomi terburuk selama hampir 30 tahun. Meski begitu, pemulihan ekonomi
sudah mulai terlihat meski belum signifikan. Kontraksi ekonomi berasal dari sisi penawaran
maupun permintaan. Konsumsi pemerintah yang juga berfungsi sebagai stimulus ekonomi hanya
tumbuh 5,8% pada kuartal III/2020, lebih lambat dari kuartal sebelumnya yang sempat tumbuh
21,8%. Berdasarkan sektor usaha, jasa konstruksi mengalami kontraksi hingga -37,1%, lebih
dalam dibandingkan kuartal sebelumnya yang -36,5%. Sementara sektor industri dan jasa,
terkontraksi 17,2% secara tahunan. Hanya sektor usaha pertanian yang menjadi pendorong tunggal
pertumbuhan ekonomi Filipina dengan pertumbuhan 1,2%. Meski begitu, ekonomi Filipina
diyakini akan membaik pada kuartal akhir 2020, seiring dengan penurunan kasus Covid-19.

Bank sentral kemungkinan akan kehabisan amunisi setelah penurunan suku bunga front
loading, sementara sisi fiskal tampaknya sudah puas dengan peningkatan sederhana saat ini dalam
anggaran pada 2021. Filipina pada akhir 2021 ekonomi masih akan 10% lebih kecil daripada jika
pandemi tidak terjadi. Sementara itu, pengeluaran pemerintah naik 4,4% pada kuartal keempat dari
tahun sebelumnya, tetapi konsumsi rumah tangga turun 7,2%. Semua sektor utama ekonomi
mengalami kontraksi pada kuartal keempat, dengan pertanian menurun 2,5% tahun ke tahun,
industri turun 9,9% dan jasa turun 8,4%. Dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, PDB tumbuh
5,6% dalam skala musiman dalam tiga bulan terakhir tahun ini, lebih lambat dari yang diprediksi
oleh 6% ekonomi.
DAFTAR PUSTAKA

Ini Negara Industri di Asia Tenggara yang Dapat Julukan Macan Asia. (6 Agustus 2021).
Detikcom. Diakses 22 Maret 2022, dari https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-
5671951/ini-negara-industri-di-asia-tenggara-yang-dapat-julukan-macan-asia

(n.d.). Singapore Department of Statistics (DOS) | SingStat Website. Diakses 22 Maret 2022, dari
https://www.singstat.gov.sg/
Andriani, r. s. (2019, november 7). PDB Filipina Tumbuh 6,2 Persen pada Kuartal III/2019.
Diambil kembali dari ekonomi.bisnis.com:
https://ekonomi.bisnis.com/read/20191107/9/1167881/pdb-filipina-tumbuh-62-persen-
pada-kuartal-iii2019-
Goverment, p. (2022, January 27). GDP Posted a Growth of 7.7 Percent in the Fourth Quarter of
2021, Resulting in a 5.6 Percent Full-year Growth in 2021. Retrieved from psa.gov.ph:
https://psa.gov.ph/foreign-investments/technical-notes

Government, P. (n.d.). Infographics for Economic Accounts. Retrieved from psa.gov.ph:


https://psa.gov.ph/infographics/subject-area/Economic%20Accounts
Government, P. (n.d.). Infographics for Multi-sectoral. Retrieved from psa.gov.ph:
https://psa.gov.ph/infographics/subject-area/Multi-sectoral

Kristina. (2021, Agustust 5). Kegiatan Ekonomi Utama Penduduk Filipina di Bidang Apa Saja?
Cek di Sini. Diambil kembali dari www.detik.com:
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5670854/kegiatan-ekonomi-utama-penduduk-
filipina-di-bidang-apa-saja-cek-di-sini

Kurniati, D. (2020, November 10). Resensi berlanjut, Ekonomi Filipina Kuartal III Minus 11,5%.
Diambil kembali dari news.ddtc.co.id: https://news.ddtc.co.id/resesi-berlanjut-ekonomi-
filipina-kuartal-iii-minus-115-25414
Lestrai, R. (2021, January 2021). Ekonomi Filipina Susut hingga 9,5 Persen di 2020, Terparah
Sejak 1946. Diambil kembali dari ekonomi.bisnis.com:
https://ekonomi.bisnis.com/read/20210128/620/1349059/ekonomi-filipina-susut-hingga-
95-persen-di-2020-terparah-sejak-1946
Philipine. (2019, July 19). 2016 Annual Survey of Philippine Business and Industry (ASPBI) -
Manufacturing Sector: Final Results. Diambil kembali dari psa.gov.ph:
https://psa.gov.ph/content/2016-annual-survey-philippine-business-and-industry-aspbi-
manufacturing-sector-final-results
Badan Pusat Statistik. (n.d.). Badan Pusat Statistik. Diakses 22 Maret 2022, diambil dari
https://www.bps.go.id/indicator/11/65/1/-seri-2010-pdb-seri-2010.html
5 Sektor Utama Penyumbang PDB Semester I 2016 | Databoks. (27 Oktober 2016). Databoks.
Diakses 22 Maret 2022, diambil dari
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2016/10/27/5-sektor-utama-penyumbang-pdb-
semester-i-2016
Kemenperin: Sektor Industri Masih Jadi Andalan PDB Nasional. (7 Agustus 2020). Kementerian
Perindustrian. Diakses pada 22 Maret 2022, diambil dari
https://kemenperin.go.id/artikel/21922/Sektor-Industri-Masih-Jadi-Andalan-PDB-
Nasional
Rahman, R. (24 Juni 2013). Indonesia masuk negara semi-industri - ANTARA News.
Antaranews.com. Diakses pada 22 Maret 2022, diambil dari
https://www.antaranews.com/berita/381678/indonesia-masuk-negara-semi-industri

Anda mungkin juga menyukai