Anda di halaman 1dari 6

Dwi Fitrianingsih

08141001

Manajemen Pembangunan Daerah

1. Definisi Manajemen
Secara etimologis kata manajemen berasal dari bahasa Perancis Kuno
mnagement, yang berarti seni melaksanakan dan mengatur. Sedangkan secara
terminologis para pakar mendefinisikan manajemen secara beragam, diantaranya: Follet
yang dikutip oleh Melisa (2012) mengartikan manajemen sebagai seni dalam
menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Menurut Stoner yang dikutip oleh Melisa
(2012) manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber
daya manusia organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
Gulick dalam Melisa (2012) mendefinisikan manajemen sebagai suatu bidang ilmu
pengetahuan (science) yang berusaha secara sistematis untuk memahami mengapa dan
bagaimana manusia bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan dan membuat sistem
ini lebih bermanfaat bagi kemanusiaan.
Schein (2008: 2) memberi definisi manajemen sebagai profesi. Menurutnya
manajemen merupakan suatu profesi yang dituntut untuk bekerja secara profesional,
karakteristiknya adalah para professional membuat keputusan berdsarkan prinsip-prinsip
umum, para professional mendapatkan status mereka karena mereka mencapai standar
prestasi kerja tertentu, dan para profesional harus ditentukan suatu kode etik yang kuat.
Terry (2005: 1) memberi pengertian manajemen yaitu suatu proses atau kerangka
kerja, yang melibatkan bimbingan atau pebgarahan suatu kelompok orang-orang kearah
tujuan-tujuan organisasional atau maksudmaksud yang nyata. Hal tersebut meliputi
pengetahuan tentang apa yang harus dilakukan, menetapkan cara bagaimana
melakukannya, memahami bagaimana mereka harus melakukannya dan mengukur
efektivitas dari usaha-usaha yang telah dilakukan.
Dari beberapa definisi yang tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa manajemen
merupakan usaha yang dilakukan secara bersama-sama untuk menentukan dan mencapai
tujuan-tujuan organisasi dengan pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan (planning),
pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating), dan pengawasan (controlling).
Dwi Fitrianingsih
08141001

Manajemen merupakan sebuah kegiatan; pelaksanaannya disebut manajing dan orang


yang melakukannya disebut manajer.

2. Definisi Pembangunan
Sondang P siagian. mendefinisikan Pembangunan yaitu : Suatu usaha atau
rangkaian usaha pertumbuhan dan perubahan yang berencana yang dilakukan secara
sadar oleh suatu bangsa negara dan pemerintah menuju modernitas dalam rangka
pembinaan bangsa (natton building).
Pembangunan dapat pula diartikan sebagai proses tindakan untuk mengubah
kehidupan dan penghidupan penduduk, sehingga dapat memenuhi segala macam dan
bentuk kebutuhan secara layak, bahkan mampu memenuhi peningkatan kebutuhan
perkembangan penduduknya serta sesuai ilmu tekhnologi dan tekhnik yang semakin maju.
Apabila definisi di atas dijabarkan lebih lanjut akan terlihat beberapa ide pokok yang
terkandung didalamnya sebagaimana dikemukakan oleh Sondang P Siagian.

3. Definisi Perencanaan Pembangunan Daerah


Setelah kita mengetahui definisi pembangunan, maka selanjutnya perlu diketahui
pengertian perencanaan pembangunan. Perencanaan pembangunan dapat diartikan
sebagai kegiatan yang merupakan proses mempersiapkan secara sistematis kegiatan
pembangunan yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
dimana pemilihan tujuan dilakukan secara sadar atas dasar skala kebutuhan dan dengan
memperhatikan faktor-faktor keterbatasan yang ada.
Ketika menyusun suatu perencanaan pembangunan, maka ada lima hal pokok
yang perlu mendapat perhatian, yaitu :
a. Permasalahan dan potensi yang ada
b. Tujuan serta sasaran yang ingin dicapai
c. Kebijaksanaan dan cara untuk mencapai tujuan dan sasaran etrasebut
d. Penerjemahan rencanan kedalam bentuk program yang nyata.
e. Jangka waktu pencapaian tujuan
Dwi Fitrianingsih
08141001

Pengertian perencanaan pembangunan sebagaimana telah diuraikan di atas,


merupakan pengertian perencanaan pembangunan secara umum. Dalam kaitannya
dengan penelitian ini perencanaan pembangunan yang dimaksudkan adalah perencanaan
pembangunan daerah. Perencanaan pembangunan daerah dalam arti sempit adalah
perencanaan pembangunan yang akan dilaksanakan oleh aparat Pemerintah Daerah,
Sedangkan perencanaan pembangunan daerah dalam arti luas adalah seluruh kegiatan
perencanaan pembangunan yang akan dilaksanakan di daerah, baik oleh aparat
Pemerintah Daerah, Pusat maupun masyarakat.

Pembangunan daerah sebagai bagian dari pembangunan nasional merupakan


rangkaian upaya pembangunan yang berkesinambungan meliputi seluruh aspek kehidupan
masyarakat dalam rangka perwujudan tujuan daerah dan tujuan nasional. Berdasarkan
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional pasal 5 ayat (2) dan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah Pasal 150 ayat (3) huruf c, disebutkan bahwa Pemerintah Daerah
diwajibkan memiliki Rencana Pembangunan Daerah baik jangka panjang , jangka
menengah maupun jangka pendek yang disusun dengan memperhatikan rencana
pembangunan Pemerintah Pusat dan Provinsi. Perencanaan pembangunan daerah
dimaksud juga merupakan satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan
nasional. Oleh karena itu guna melaksanakan hal tersebut diperlukan adanya perencanaan
pembangunan daerah yang bersifat komprehensif dan akuntabel.

Perencanaan pembangunan daerah merupakan salah satu tahapan strategis dalam


manajemen pemerintahan dalam menentukan arah masa depan daerahnya. Pelaksanaan
pemerintahan dan pembangunan daerah akan terlaksana dengan baik juka seluruh
tahapan perencanaan pembangunan daerah dilaksanakan secara konsekuen dan bersifat
komprehensif dengan memperhatikan potensi, tantangan dan permasalahan yang
dihadapi daerah. Pada tahapan inilah akan ditentukan arah kebijakan dan strategi
memajukan daerah dan mensejahterakan masyarakat sehingga diperlukan pula peran
kepemimpinan daerah yang kuat dalam mengkoordinasikan dan memobilisasi serta
memanfaatkan seluruh potensi dan sumberdaya yang dimiliki daerah.
Dwi Fitrianingsih
08141001

Dalam proses penyusunan rencana pembangunan daerah guna mendorong


Kebangkitan Demak menuju Kabupaten Demak yang semakin Maju dan Sejahtera
dilakukan dengan melibatkan seluruh unsur pelaku pembangunan (stakeholder) secara
transparan, sehingga diperoleh kesepakatan dan komitmen bersama seluruh komponen
masyarakat. Dengan demikian maka akan terwujud perencanaan pembangunan daerah
yang akuntabel dan seluruh masyarakat Kabupaten Demak akan merasa handarbeni dan
memiliki rasa tanggungjawab bersama untuk ikut berpartisipasi didalamnya. Oleh
karenanya dalam proses penyusunan perencanaan pembangunan daerah perlu
memperhatikan beberapa prinsip perencanaan pembangunan daerah, yaitu:

1. Demokratis dan partisipatif, artinya dalam proses penyusunan rencana


pembangunan daerah dilaksanakan secara transparan dan akuntabel dengan
melibatkan seluruh pemangku kepentingan pembangunan daerah (stakeholder);

2. Politis, artinya dalam proses penyusunan dan penetapan rencana pembangunan


daerah dilaksanakan dalam kebersamaan dengan Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah sebagai mitra Pemerintah Daerah;

3. Bawah-Atas (Bottom Up planning), artinya dalam proses penyusunan rencana


pembangunan daerah memperhatikan aspirasi dan kebutuhan yang berkembang di
masyarakat;

4. Atas-Bawah (Top Down planning), artinya dalam proses penyusunan rencana


pembangunan daerah senantiasa bersinergi dan berkoordinasi dengan kebijakan
pembangunan pemerintah diatasnya.

4. Peran Pemerintah Daerah dalam Manajemen Pembangunan Daerah


Peranan pemerintah daerah sebagai entrepreneur yaitu, pemerintah daerah dapat
mendorong tumbuhnya entrepreneur melalui kebijakan kecil atau industri kecil. Kebijakan
bagi usaha kecil yaitu melalui pemberian bantuan dan pelatihan kepada usaha perorangan
untuk meningkatkan usahanya. jika ada pengusaha yang kekurangan modal maka
pemerintah bisa membantu dengan memberi kredit dan subsidi kepada pengusaha di
daerah. Diharapkan dengan subsidi dan kredit tersebut pengusaha kecil akan mempunyai
Dwi Fitrianingsih
08141001

tingkat yang cukup besar untuk pengembangan usaha lebih lanjut. Pemerintah daerah
sebagai entrepreneur memiliki peran penting dalam kegiatan produktif yang mendorong
pertumbuhan ekonomi di daerah maupun negara. Bahwa dengan adnya entrepreneur di
daerah akan menciptakan inovasi proses produksi secara berani mengambil resiko dalam
melakukan usaha. Dengan kemampuan melakukan inovasi-inovasi dan keberanian
menerapkan inovasi dalam perusahaan, entrepreneur mampu mendirikan perusahaan.
Usaha baru yang dibangun akan membuka lapangan pekerjaan, mengurangi
pengangguran, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Semakin tinggi jumlah
entrepreneur maka semakin tinggi pula pertumbuhan ekonomi. Untuk meningkatkan
pertumbuhan ekonomi, setidaknya dibutuhkan entrepreneur semaksimal mungkin.
Peranan pemerintah daerah sebagai koordinator, bilamana ditinjauh dari tugas
pokok dan fungsi pemerintah daerah sehingga kepala Administrasi Kabupaten adalah
layanan desentralisasi pemerintah daerah untuk bertanggungjawab atas pelaksanaan,
koordinasi dan dukungan semua kegiatan layanan pemerintah di tingkat kabupaten.
Khususnya pelaksanaan, implementasi dan monitoring kebijakan pembangunan daerah
yang ditetapkan oleh pemerintah daerah. Sejalan dengan ini pemerintah daerah
mengunakan wewenang dan kompotensi untuk berperan sebagai koordinator untuk
mengkordinir semua kegiatan dan pekerjaan yang ada didaerah dan bagimana
menciptakan perubahan proses pembangunan.
Peranan pemerintah sebagai fasilitator, Riyadi dan Bratakusuma (2003:6)
perencanaan pembangunan daerah adalah suatu proses perencanaan pembangunan yang
dimaksudkan untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik bagi suatu komunitas
masyarakat, pemerintah, dan lingkungannya dalam wilayah/daerah tertentu, dengan
memanfaatkan atau mendayagunakan berbagai sumber daya yang ada, dan harus
memiliki orientasi yang bersifat menyeluruh, lengkap tapi tetap berpegang pada azas
prioritas. Perenan pemerintah daerah untuk mengfasilitasi program perencanaan
pembangunan daerah terpadu perlu melibatkan partisipasi masyarakat populer di sebut
Bottom up Planning (perencanaan dari bawah) ketrlibatan masyarakat langsung berkaitan
dengan slogan negara demokratis yaitu perencanaan sampai pada masyarakat yang paling
bawah.
Dwi Fitrianingsih
08141001

Daftar Pustaka

_____. 2016. Tinjauan Pustaka Perencanaan Pembangunan Daerah. Diakses dari


digilib.unila.ac.id/7148/15/BAB%20II.pdf pada tanggal 26 Februari 2017.

Azzah, nadjib. 2011. Efektifitas Pelaksanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Demak


Tahun 2011-2016. Diakses dari
https://pilbupdemak2011.files.wordpress.com/2011/02/nadjib-azzah.pdf pada
tanggal 26 Februari 2017.

Melisa, N. 2012. Kajian Teori Manjemen. Diakses dari


eprints.uny.ac.id/9870/2/BAB%202%20-%2006209241002.pdf pada tanggal 26
Februari 2017.

Soares, Armando. 2015. Peranan Pemerintah Daerah Dalam Perencanaan Pembangunan


Daerah. Diakses dari
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=331277&val=7753&title=PER
ANAN%20PEMERINTAH%20DAERAH%20DALAM%20PERENCANAAN%20PEMBANG
UNAN%20DAERAH. pada tanggal 26 Februari 2017.

Wilopo. 2012. Perencanaan Strategik Pembangunan Daerah. Diakses dari


http://wilopo.lecture.ub.ac.id/files/2012/01/PERENCANAAN-STRATEGIS-
PEMBANGUNAN-DAERAH.pdf pada tanggal 26 Februari 2017.

Anda mungkin juga menyukai