MODUL 1
PENGANTAR PEMETAAN
RENCANA DETAIL TATA RUANG
0
Modul 1 Pengantar Pemetaan Rencana Detail Tata Ruang
DAFTAR ISI
DAFTAR ISTILAH
❖ Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN); merupakan
dokumen rencana ruang yang mengatur peruntukan fungsi pada
seluruh wilayah negara Indonesia. Dokumen ini berlaku secara
nasional dan menjadi acuan dalam penyusunan rencana tata
ruang pada level provinsi dan kabupaten/kota.
❖ Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP); merupakan
penjabaran RTRWN pada masing-masing provinsi. Dokumen ini
berlaku pada masing-masing provinsi yang diaturnya, sebagai
contoh RTRW Provinsi Jawa Barat hanya berlaku pada wilayah
hukum Provinsi Jawa Barat. Selanjutnya dokumen ini dijabarkan
dalam bentuk dokumen RTRW Kabupaten/Kota dan dokumen
detil lainnya.
❖ Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota (RTRWK);
merupakan penjabaran dari dokumen RTRWN dan RTRWP pada
level kabupaten/kota. Dokumen ini berlaku pada masing-masing
wilayah administratif kabupaten/kota.
❖ RTRWK selanjutnya diterjemahkan dalam bentuk dokumen detil
ruang untuk kawasan-kawasan tertentu. Dalam pelaksanaan
pembangunan, dokumen RTRWK merupakan acuan bagi
pemerintah kabupaten/kota dalam menerbitkan Izin Prinsip dan
Izin Lokasi bagi investor/masyarakat pengguna ruang.
❖ RDTR yang selanjutnya disebut Rencana Detail Tata Ruang
adalah rencana secara terperinci tentang tata ruang wilayah
kabupaten/kota yang dilengkapi dengan peraturan zonasi.
❖ Data Geospasial yang selanjutnya disingkat DG adalah data
tentang lokasi geografis, dimensi atau ukuran, dan/atau
karakteristik objek alam dan/atau buatan manusia yang
berada di bawah, pada, atau di atas permukaan bumi.
❖ Informasi Geospasial yang selanjutnya disingkat IG adalah DG
yang sudah diolah sehingga dapat digunakan sebagai alat
bantu dalam perumusan kebijakan, pengambilan keputusan,
dan/atau pelaksanaan kegiatan yang berhubungan dengan
ruang kebumian.
1
Modul 1 Pengantar Pemetaan Rencana Detail Tata Ruang
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ruang merupakan sumber daya yang secara kuantitatif jumlahnya
terbatas dan memiliki karakteristik yang tidak seragam sehingga
tidak semua jenis fungsi ruang dapat dikembangkan pada ruang yang
tersedia. Keterbatasan ruang tersebut merupakan dasar
dibutuhkannya kegiatan penataan ruang yang terdiri atas
perencanaan ruang yang menghasilkan dokumen rencana tata ruang,
pemanfaatan ruang yang mengacu pada dokumen tata ruang yang
berlaku, serta pengendalian pemanfaatan ruang yang dilakukan
untuk memastikan bahwa fungsi yang dikembangkan sesuai
peruntukan sebagaimana ditetapkan dalam dokumen rencana tata
ruang antara lain dengan menggunakan instrumen perizinan
pembangunan.
Keluaran dokumen tata ruang tidak terlepas dari perpetaan. Peta
mempunyai peranan penting dalam kegiatan perencanaan
pembangunan, baik dalam skala regional maupun nasional.
Perencanaan pembangunan fisik, sarana maupun prasarana selalu
memerlukan visualisasi permukaan bumi dalam bentuk peta. Secara
umum pengertian peta adalah penyajian grafis dari seluruh atau
sebagian permukaan bumi dalam suatu bidang datar dengan
menggunakan skala dan suatu sistem proyeksi tertentu.
Modul 1 ini membahas secara umum tentang proses penyusunan
peta RDTR dari awal sampai akhir. Selain itu dijelaskan pula
spesifikasi output akhir peta RDTR. Melalui modul ini diharapkan
penyusun RDTR memahami gambaran besar proses penyusunan
peta RDTR.
2
Modul 1 Pengantar Pemetaan Rencana Detail Tata Ruang
3
Modul 1 Pengantar Pemetaan Rencana Detail Tata Ruang
BAB 2
PERAN INFORMASI GEOSPASIAL
DALAM PENATAAN RUANG
4
Modul 1 Pengantar Pemetaan Rencana Detail Tata Ruang
kawasan masuk dalam kawasan hutan. Selain itu dalam peta rencana
tata ruang, seringkali ditemukan pemanfaatan ruang yang tidak
sesuai dengan peruntukannya. Melalui IG, hal tersebut dapat dengan
mudah teridentifikasi, sehingga langkah penanggulangannya akan
semakin mudah.
D. Alat bantu analisis keruangan
Terdapat banyak manfaat IG dalam pengambilan kebijakan, termasuk
diantaranya dalam penataan ruang. Informasi geospasial dapat
diolah sedemikian rupa untuk menghasilkan data baru yang lebih
bermanfaat, misalnya peta kerawanan bencana, peta kesesuaian dan
kemampuan lahan, sampai pada analisis pemodelan spasial untuk
tujuan tertentu. Hasil analisis tersebut selanjutnya dimanfaatkan
oleh stakeholder dalam pengambilan keputusan.
E. Alat untuk memonitor perubahan pemanfaatan ruang
Fenomena yang sering dijumpai saat ini misalnya penggundulan
hutan, alih fungsi lahan pertanian, perkembangan area terbangun,
dan lainnya dapat dengan mudah diidentifikasi menggunakan
informasi geospasial. Melalui IG kita dapat memonitor fenomena
tersebut dari tahun ke tahun didukung dengan data yang memadai.
Hasil monitoring tersebut selanjutnya dapat dijadikan sebagai ukti
jika terjadi pelanggaran pemanfaatan ruang.
F. Alat Koordinasi antar stakeholder
Peta yang dijadikan acuan dalam pelaksanaan pembangunan
haruslah peta yang sudah menjadi kesepakatan semua pihak, serta
telah divalidasi oleh instansi yang berwenang. Dalam penyusunan
peta rencana tata ruang, data dasar yang digunakan harus mengacu
pada Informasi Geospasial Dasar (IGD), serta Informasi Geospasial
Tematik (IGT) yang digunakan dalam analisis peta harus merupakan
IGT yang dikeluarkan oleh walidatanya. Apabila hal tersebut sudah
dilaksanakan maka seluruh stakeholder akan bersepakat terhadap
produk turunannya, seperti misalnya peta rencana tata ruang.
5
Modul 1 Pengantar Pemetaan Rencana Detail Tata Ruang
BAB 3
GAMBARAN UMUM PENYUSUNAN
PETA RENCANA DETAIL TATA RUANG
6
Modul 1 Pengantar Pemetaan Rencana Detail Tata Ruang
7
Modul 1 Pengantar Pemetaan Rencana Detail Tata Ruang
8
Modul 1 Pengantar Pemetaan Rencana Detail Tata Ruang
9
Modul 1 Pengantar Pemetaan Rencana Detail Tata Ruang
10
Modul 1 Pengantar Pemetaan Rencana Detail Tata Ruang
BAB 4
KEDALAMAN PETA RENCANA DETAIL TATA RUANG
11
Modul 1 Pengantar Pemetaan Rencana Detail Tata Ruang
12
Modul 1 Pengantar Pemetaan Rencana Detail Tata Ruang
13
Modul 1 Pengantar Pemetaan Rencana Detail Tata Ruang
14
Modul 1 Pengantar Pemetaan Rencana Detail Tata Ruang
BAB 5
MEKANISME KONSULTASI PETA
RENCANA DETAIL TATA RUANG
15
Modul 1 Pengantar Pemetaan Rencana Detail Tata Ruang
16
Modul 1 Pengantar Pemetaan Rencana Detail Tata Ruang
Catatan :
▪ Untuk proses digitasi peta dasar akan dijelaskan pada modul 5
▪ Layout lebih detail dapat dilihat di pada modul 8
17