Anda di halaman 1dari 4

Deskripsi Wisata Ubud

Ubud merupakan salah kawasan pariwisata yang populer di Pulau Bali. Ubud
populer karena alam indah dan menghasilkan karya seni lukis, patung, tari, seni ukir
termasuk berbagai seni musik tradisional yang terjaga dan berkembang lestari sampai
sekarang. Kawasan pariwisata Ubud ini menawarkan juga pemandangan alam indah
pedesaan dan sejumlah hamparan sawah berundak atau sawah terasering tersaji dan
beradu serasi dengan budaya seni yang ada di sini. Destinasi wisata Ubud menjadi
salah satu tempat dan tujuan tour selain pantai di pulau Bali.

Secara geografisnya Ubud merupakan sebuah kelurahan yang terletak di


Kabupaten Gianyar, Bali. Sebagian besar mata pencaharian penduduk lokal Ubud
adalah sebagai pekerja seni, atau yang bergerak di bidang seni, sehingga kelurahan
Ubud dipandang sebagai pusat seni dan budaya di Bali diantaranya yaitu Yoga, Bali
Bike Tours, kursus memasak masakan khas Bali oleh penduduk lokal, Museum seni,
Tari Kecak, Pasar Seni, dan Monkey Forest (Suradja, 2014).

Wisatawan senantiasa mendambakan daya tarik wisata berupa alam pedesaan


khas Ubud, berupa tata ruang dan arsitektur pemukiman tradisional, alam lingkungan
yang masih asri, tempat suci/pura, pertunjukkan seni dan budaya, musium, galerry
serta terlibat langsung dalam kehidupan sosial budaya masyarakat yang terkenal
dengan keramahtamahannya. Panorama alam pedesaan seperti tebing, jurang dan
sungai dengan air jernih, persawahan bertingkat, semak belukar, dan suasana
permukiman merupakan panorama khas Ubud dapat memberikan ketenangan dan
inspirasi bagi wisatawan. Atas kekaguman tersebut, potensi alam dan sosial budaya
disebarluaskan melalui media lukisan oleh pelukis local maupun asing yang menetap
di Ubud seperti Blanco, Han Snell, Bonet, dan lainnya, melalui media buku antara
lain yang disebarkan oleh Covarubias dengan gadis telanjang dada, serta melalui
media promosi pariwisata.

Disamping keunikan destinasi wisatanya, di kawasan pariwisata Ubud juga


banyak tersedia fasilitas yang cukup lengkap seperti hotel-hotel yang mempunyai
keunikan-keunikan tersendiri, restoran, rumah makan serta bar yang menawarkan
makanan dan minuman yang cukup bervariasi dengan harga yang bervariasi pula,
fasilitas transportasi dari yang sederhana sampai yang mewah seperti mercy dan
limousine, Bank/ money changer, Informasi wisata, pelayanan Kantor Pos dan
Telekomunikasi, dan juga terdapat fasilitas perbelanjaan yang cukup banyak dengan
harga yang cukup bervariasi. Demikian juga halnya dengan jalanjalan, baik jalan raya
ataupun jalan setapak (pedestrian) serta lampu penerangan jalan yang cukup
memadai.

Permasalahan di Ubud

Dengan membludaknya wisatawan asing maupun domestik di Ubud,


menimbulkan permasalahan di setiap harinya yaitu kemacetan, dan sulitnya mencari
tempat parkir. Pemanfaatan ruang yang berdasarkan pada aturan lokal setempat telah
banyak berubah akibat tuntutan ruang untuk kepentingan fasilitas penunjang
pariwisata, seperti: kios-kios, toko cindramata, bar, restoran, hotel, penginapan, dan
fasilitas penunjang lain. Mengingat ruang tetap adanya, sedangkan aktivitas terus
bertambah, maka pemanfaatan ruang diusahakan seoptimal dan seintensif mungkin
sehingga menggeser atau menghilangkan ruang bernuansa lokal (yang menjadi
identitas permukiman setempat dan salah satu daya tarik wisatawan, seperti:
hilangnya angkul-angkul, lebuh masuk kepekarangan, telajakan, dan karang tuang),
menjadi lingkungan bernuansa perkotaan.

Kelebihan dan Kekurangan Obyek Wisata Ubud

Kelebihan

Dampak positif yang terlihat dengan adanya wisata di Kelurahan Ubud yakni
a. Banyak sektor pembangunan yang sudah ditingkatkan, diteruskan dan
dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat.
b. Adanya penciptaan lapangan pekerjaan terutama dalam bidang wiraswasta,
pembangunan industri padat karya.
c. Peningkatan dan pengembangan pengadaan sarana–sarana penunjang
pariwisata
d. Adanya perluasan lapangan pekerjaan.
e. Meningkatnya pendapatan ditingkat ekonomi, pemenuhan kebutuhan hidup
sehari-hari, dan perluasan wawasan sosio kultural masyarakat setempat.

Kekurangan

Adanya budaya arus wisatawaan yang berkunjung ke Kelurahan Ubud


menyebabkan pergeseran dinamika nilai dan norma masyarakat setempat yang
berdampak negatif ditandai dengan timbulnya sikap sekularisme. Bagi masyarakat
setempat yang religius dan menilai tinggi agama, sekularisme akan dianggap sebagai
suatu pengaruh yang negatif, dimana semakin berkembangnya tindakan prostitusi,
kejahatan, pengaruh narkotika dan seks bebas. Hadirnya para wisatawan kadang kala
menyebabkan konflik dengan penduduk sekitar, karena para wisatawan kurang
mengindahkan sopan santun, tata krama dan adat istiadat setempat. Mayoritas
wisatawan berasal dari mancanegara dimana budaya mereka terkadang tidak sesuai
dengan budaya masyarakat sekitar.

Tabel Perbandingan kondisi budaya di Kelurahan Ubud sebelum dan setelah adanya
perkembangan industri pariwisa.
No Sebelum Sesudah

Penggunaan kain kamen Pengguanan kain kamen hanya


untuk pakaian sehar-hari atau digunakan hanya pada saat
aktivitas rutin yang dilakukan acara tertentu, misalnya
setiap hari. upacara adat atau sembahyang
hari raya.
Adaya pandangan dari Adanya kebebasan pengunjung
masyarakat mengenai keluar masuk hotel
pelanggaran norma untuk
memberikan penilian bagi
orang yang melakukan
aktivitas di hotel
Adanya anggapan masyarakat Adanya pergerseran nilai di
untuk mengahargai masyarakat yang selama ini
tempattampat yang di dianggap tabu menjadi tidak,
agungkan. misalnya melakukan aktivitas
lain (diluar ibadah) pada
tempat-tempat yang
dikhususkan.
Penggunaan bahasa asli Bali Dalam pengguanan bahasa
dalam pergaulan masyarakat yang bervariasi dan jarang
sehari-hari menggunakan bahasa daerah.
Keindahan alam yang asri Berkurang karena alih fungsi
dan banyak persawahan yang lahan untuk perdagangan dan
khas dengan terasiringnya. jasa meningkat.

Ide Pengembangan

Dari berbagai potensi dan permasalahan yang disebutkan diatas, maka ide
pengembangan yang dapat menjadi rekomendasi pengembangan di kawasan wisata
Ubud yaitu :

1. Pemerintah dan pihak pengelola pariwisata diharapkan dapat mencegah


dampak buruk akibat dari berkembangnya pariwisata, lebih memperhatikan
kondisi keamanan di sekitar obyek wisata serta tetap membangun budaya-
budaya lokal daerah sehingga potensi wisata yang dimiliki dapat ditingkatkan
tanpa merubah kondisi budaya lokal yang ada.

2. Dari pihak pemerintahan agar membuat suatu kebijakan terkait alih fungsi
lahan sebagai bentuk tindak lanjut penanganan masalah alih fungsi lahan agar
lahan pertanian tidak terlanjur habis beralih fungsi dan tidak hanya
memajukan sektor pariwisata.

Anda mungkin juga menyukai