Anda di halaman 1dari 3

Bacalah wacana berikut dengan teliti dan tekun.

Primkop TKBM Bubarkan Unit Simpan Pinjam


Sabtu, 20 Juli 2013 09:47
Primer Koperasi (Primkop) Upaya Karya Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) Pelabuhan Belawan
membubarkan salah satu unit usahanya, yaitu simpan pinjam. Dibubarkannya unit simpan pinjam itu
berdasarkan Undang-Undang No 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian. Hal itu disampaikan Ketua
Primkop TKBM Pelabuhan Belawan Tombang Hutabarat kemarin ketika dikonfirmasi andalas terkait
pembekuan operasi unit simpan pinjam di koperasi itu. Dikatakannya, substansi pengaturan dari
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012 ini, terdapat sejumlah hal yang baru dan berbeda, baik
berupa norma pengaturan maupun istilah-istilah yang digunakan.
Beberapa hal tersebut adalah, pertama, nilai, pendirian. dan nama koperasi. Kedua,
keanggotaan, pengawas dan pengurus. Ketiga, modal koperasi. Keempat, jenis koperasi.
Setiap koperasi mencantumkan jenis koperasi di dalam anggaran dasar. Jenis koperasi terdiri
atas koperasi konsumen, koperasi produsen, koperasi jasa, dan koperasi simpan pinjam (KSP).
Kelima, KSP dan LPSKSP. Keenam, pengawasan.
Jenis koperasi Primkop Upaya Karya TKBM Pelabuhan Belawan adalah koperasi jasa sehingga
koperasi simpan pinjam tidak lagi disatukan dengan koperasi simpan pinjam karena keduanya sudah
berbeda. "Kalau menurut Undang-Undang No 25 Tahun 1992, kelima jenis koperasi ini masih dapat
disatukan dalam wadah satu koperasi, tapi karena ada Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012
tentang Perkoperasian, maka lima jenis usaha itu dipisahkan, dapat berdiri sendiri dan tidak dapat
disatukan dalam satu wadah," jelasnya.
Berdasarkan itulah maka Primkop TKBM Pelabuhan Belawan membubarkan unit usaha simpan
pinjam tersebut, jelas Tombang.
Sumber: Medan Kita/Medan-andalas, 30 September 2013
Pertanyaan:
1. Mengapa Primer Koperasi Upaya Karya Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) Pelabuhan Belawan
membubarkan salah satu unit usahanya?
2. Apakah peraturan yang menjadi dasar hukumnya? Sebutkan lengkap dengan pasal-pasalnya!
3. Sebutkan jenis-jenis koperasi yang masih bisa disatukan dalam wadah satu koperasi menurut
Undang-Undang No 25 Tahun 1992!
4. Bagaimanakah pula pembagian jenis koperasi menurut Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012?
5. Mengapa berbeda antara poin 3 dan 4?
6. Selesaikan permasalahan di atas dengan cara diskusi kelompok.
7. Buatlah analisis dan kumpulkan hasilnya kepada guru untuk memperoleh apresiasi.
Bacalah wacana berikut dengan teliti, rasa ingin tahu, dan gemar membaca! Setelah itu,
jawablah permasalahan berikut dengan diskusi kelompok.

Permodalan dan Sertifikasi Menurut UU No.17 Tahun 2012


Mataram,kampungnews.com: Hari ini (27/1) terdapat 4 koperasi yang RAT (Rapat Anggota
Tahunan), yakni KSP Lombok Sejati. KSP Madani, Koperasi  Puspasari Sedana dan Koperasi Batu Gadi,
diantara 4 koperasi yang melaksanakan RAT tahun 2013 ini ada dua yang KSP, dimana, dilihat dari
Aset,modal sendiri  dan SHU rata-rata mengalami peningkatan diatas 10%, begitu juga dengan
Koperasi Puspasari Sedana dan Koperasi Batu Gadi.
Kepala dinas koperasi UMKM NTB yang diwakili Kabid Koperasi Diskop UMKM NTB
Drs.Sudiarsah,MM saat RAT KSP Madani Tanjung mengatakan di lihat dari segi penerapan undang-
undang yang baru, baru hanya sebatas informasi yang di berikan ketika saat RAT berlangsung yakni
bagaimana pelaksanaan konversi modal .

“Terkait dengan modal, menurut UU No. 25 dengan undang-undang yang sekarang, karena yang
RAT hari ini Koperasi Simpan Pinjam (KSP), ke depan terutama dari segi operasionalnya  harus
melayani anggota, menarik simpanan dari anggota dan menempatkan modal koperasi pada  tingkat
atasnya  dan tidak lagi melayani yang Non Anggota. Sebelum koperasi melaksanakan RAT ini, untuk
bahan pertanggungjawabnnya atau laporan keuangannya harus di audit oleh akuntan publik yang
diminta oleh Menteri atau Rapat Anggota, jika tidak di audit maka tidak bisa di syahkan laporan
pertanggungjawabannya oleh Rapat Anggota”. Papar Sudiarsah
KSP Madani dan KSP Lombok Sejati kata Sudiarsah, telah di audit oleh akuntan publik karna ada
kewajiban masing-masing KSP yag memilki omzet di atas 1 milyar dan ini telah dilaksanakan setiap
tahun.
“Cuman ke depan, UU ini mengharuskan KSP diaudit sesuai yang diminta oleh menteri dan
Rapat Anggota, kalau diminta oleh Rapat Anggota sedangkan koperasinya baru terbentuk
kemungkinan tidak mau di audit, dan jika di paksakan dari kementerian, apakah layak atau wajar di
audit sedangkan koperasinya baru terbentuk. Nah ini akan kita konsultasikan atau pertanyakan
apakah UU yang mengharuskan keuangan di audit berlaku untuk semua koperasi  ataukah ada
batasan keuangan yang di audit, mungkin di PP atau di Permennya di atur, ini masih kita tunggu”.
Kata Sudiarsah
Lebih jauh Sudiarsah menjelaskan yang tadinya ada simpanan pokok sekarang menjadi iuran
pokok, yang tadinya simpanan wajib akan menjadi serifikat modal koperasi . Sertifikat modal
koperasi ini yang belum diketahui.
“Karna ini memiliki hologram, kerahasiaan sendiri, nah ini harus di tunjuk percetakan mana yang
bisa menyimpan kerahasiaan dari pada sertifikat yang dimilki oleh anggota. Ini yang perlu kita
konsultasikan, apakah di atur dalam PP (Peraturan Pemerintah) atau Permen (Peraturan
Menteri)”.Kata Sudiarsah
Sertifikat modal koperasi menurut Sudiarsah adalah semacam saham, sama artinya dengan
uang yang di miliki oleh anggota, dimana nilai sertifikat ini di tentukan dalam rapat aggota. Dan nilai
sertifikat modal koperasi  ini tidak boleh lebih dari setoran pokok.
“Kalau misalnya setoran pokoknya 10.000, maka maksimal nilai sertifikatnya adalah 10.000 tidak
boleh lebih”. Terang Sudiarsah (Abdi)
Pertanyaan:
1. Bagaimanakah permodalan koperasi sebagaimana dimaksud dalam wacana di atas?
2. Apakah perbedaan utama permodalan koperasi menurut undang-undang koperasi sebelumnya
dengan undang-undang koperasi yang sekarang berlaku?
3 Bagaimanakah peran KSP dalam wacana tersebut?
4. Buatlah kesimpulan mengenai wacana di atas terkait dengan UU No 17 / 2012!

Anda mungkin juga menyukai