Anda di halaman 1dari 14

Perencanaan Sosial

(SOCIAL PLANNING)

Taripar Aripin Samosir IAKN TARUTUNG


Pengertian Perencanaan Sosial (Social Planning)

Menurut R.H.Mayer (1972) dalam Social Planning and


Social Change. “the concept of social planning which we
advocate is called social-structural change”, perencanaan
sosial sebagai perubahan struktur sosial.
Perencanaan Sosial merupakan usaha sadar dalam
menentukan urutan operasional untuk mencapai
perbaikan sosial yang diinginkan (Simanjuntak, 1981:101)
Perencanaan sosial mengumpulkan fakta mengenai
masalah masyarakat, menganalisis data dan mengambil
keputusan logis mengenai opsi perencanaan mana yang
paling efektif dan yang paling memungkinkan.

Taripar Aripin Samosir IAKN TARUTUNG


Pengertian Perencanaan Sosial

Rothman (1979) mengidentifikasi social planning


(perencanaan sosial) sebagai salah satu dari tiga
model utama community organization atau
pengorganisasian komunitas/masyarakat, selain
social action (aksi sosial) dan community
development (pembangunan
komunitas/masyarakat).
Menurut Rothman tujuan utama dari perencanaan
sosial adalah penyelesaian masalah (problem
solving).

Taripar Aripin Samosir IAKN TARUTUNG


Perencanaan Sosial

 Perencanaan sosial dari sudut pandang sosiologi merupakan alat


untuk mendapatkan perkembangan sosial, yaitu dengan jalan
menguasai serta memanfaatkan kekuatan alam dan sosial serta
menciptakan tata tertib sosial untuk kelangsungan hdup masyarakat.
 Perencanaan sosial bertujuan untuk untuk menghilangkan atau
membatasi keterbelakangan unsur-unsur kebudayaan materil atau
teknologi dimana disinyalir bahwa timbulnya masalah sosial juga
karena hal tersebut.
 Menurut Ogburn dan Nimkoff prasyarat suatu perencanaan sosial
yang efektif adalah:
 Adanya unsur-unsur modern dalam masyarakat yang mencakup
sistem ekonomi,urbanisasi yang teratur, penguasaan ilmu
pengetahuan, sistem administrasi yang baik
 Adanya sistem pengumpulan keterangan dan analisa yang baik
 Terdapat sikap publik yang baik terhadap usaha-usaha
perencanaan
 Adanya pimpinan ekonomi dan politik yang progresif.

Taripar Aripin Samosir IAKN TARUTUNG


Societal Planning tidak sama dengan Social Planning

Societal Planning merupakan perencanaan


masyarakat yang bersifat komprehensif yang
diperuntukkan bagi suatu masyarakat secara
keseluruhan.

Social Planning merupakan perencanaan


masyarakat di bidang sosial.

Taripar Aripin Samosir IAKN TARUTUNG


Dimensi Perencanaan Sosial

Pengendalian Sosial dipandang sebagai perencanaan


input sosial bagi perencanaan ekonomi.
Perencanaan sosial dipandang sebagai perencanaan
yang ditujukan untuk menghindari atau mencegah
berbagai akibat sosial yang tidak diharapkan dari
adanya pembangunan ekonomi (seperti:
keterlantaran, kenakalan remaja, polusi, pelacuran,
dll).

Taripar Aripin Samosir IAKN TARUTUNG


Syarat-syarat Perencanaan Sosial

1. Memungkinkan untuk dilaksanakan: adanya keserasian dan


keselarasan antar unsur atau sektor dan alokasi sumber secara optimum
( Feasibility test, Consistency test, Optimum test ).
2. Secara politik dapat dilaksanakan (politically defendable)
3. Secara sosial dan kultural dapat dibenarkan (socially and culturally
acceptable)
4. Secara ekonomi dan diukut kemanfaatannya, secara keuangan tidak
menimbulkan kemacetan biaya (economically faesible, finacially
feasible)
5. Secara teknis dapat dilakukan ( Technically workable)
6. Secara administrasi, manajemen, dan organisasi dapat diselenggarakan
(administrativelly, managerially and organizationally tractable)
7. Secara hukum dapat dibenarkan ( legally permissible).

Taripar Aripin Samosir IAKN TARUTUNG


Aktor Perencanaan Sosial

Menurut Conyers, Diana (1991) aktor perencanaan


sosial adalah:
a. Kementerian Fungsional
b. Badan Perencanaan Nasional
c. Pemerintah Daerah
d. Kelompok Masyarakat
e. Organisasi Non Pemerintah/LSM

Taripar Aripin Samosir IAKN TARUTUNG


Proses Perencanaan

1. Identifikasi masalah
2. Penentuan tujuan
3. Penyusunan dan pengembangan rencana program
4. Pelaksanaan program
5. Evaluasi program
Identifikasi masalah

1. Didasarkan pada fakta yang ada, kebutuhan, masalah,


sumber maupun potensi dan harus mempetimbangkan
kecenderungan dan arah perubahan.
2. Didasarkan pada forcasting yang rasional
3. Didasarkan pada perkembangan penduduk, ekonomi,
sosial, teknologi, dan politik
4. Membutuhkan data statistik yang aktual dan memadai
5. Membutuhkan landasan teoritik yang kuat
6. Adanya pakar yang menilai fakta atau kebutuhan yang
menjadai dasar perencanaan.
Penentuan Tujuan
 Tentukan tujuan perencanaan apa tujuan perencanaan itu berupa:

 Purpose : Tujuan yang bersifat general mission , merupakan proses


 Goals : Tujuan yang bersifat Umum, merupakan target
 Objective : Tujuan yang bersifat Spesifik, merupakan target

 Contoh :
 Purpose : Menciptakan mahasiswa yang memiliki kompetensi di
bidabg
pekerjaan Sosial.
 Goals : Terciptanya kondisi kesejahteraan Sosial

 Objective : Meningkatnya rasa percaya diri penyandang Cacat netra


Penyusunan dan pengembangan Rencana Program

1. Identifikasi program alternatif


Gunanya untuk menentukan dan memilih program yang paling efektif dan
efisien dalam mencapai tujuan.

2. Penentuan hasil program


menunjukkan outputs yang terukur terutama dalam peleksanaan tugas, unit
pelayanan, dan jumlah konsumen (user).

3. Penentuan biaya atau anggaran


untuk dapat terlaksananya perencanaan program, sebagai alat untuk
mencapai tujuan.

4. Kriteria pemilihan program


Berkaitan dengan dasar rasional, yang berstandar pada kriteria efisiensi,
sfektifitas, fisibilitas (feasibility), keadilan, dan hasil-hasil tertentu.
Pelaksanaan Program
 Merupakan implementasi program yang merurujuk pada perubahan
proses perencanaan .

 Dalam penerapan kebijakan atau pemberian pelayanan sosial


merupakan TUJUAN.

 Sedangkan operasi kegiatan-kegiatan (program) untuk mencapai


TUJUAN adalah ALAT pencapaian TUJUAN.

 Ada dua prosedur dalam implementasi program:

1. Merinci prosedur operasional untuk melaksanakan program


2. Merinci prosedur agar kegiatan-kegiatan sesuai dengan rencana.
Evaluasi Program
 Merupakan suatu kegiatan terus-menerus selama proses
implementasi perencanaan berlangsung.
 Alasannya:
1. merupakan tanggung jawab profesional
2. Peninjauan kembali, pemahaman secara jelas terhadap pencapaian tujuan, dan
penilaian terhadap manfaat dari program pelaksanaan perencanaan.
 Dalam evaluasi yang harus diperhatiakan:
1. Membandingakan hasil yang ingin dicapai dengan tujuan
2. Metode dan teknik-teknik yang paling efektif
3. Faktor pendukung
4. Faktor penghambat.

Anda mungkin juga menyukai