Anda di halaman 1dari 26

Metode Partisipasi

Gina Puspitasari Rochman, ST., MT

Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota


Universitas Islam Bandung
2022
Metode
Partisipasi
• Evironmental Scanning (ES) – Social
Mapping (SM)
• Logical Framework Approach (LFA)
• Stakeholder Analysis
• Zielobjectiev Orientierte Project Planning
(ZOPP)
• Beneficiary Assessment
• Participatory Impact Monitoring (PIM)
• Focus Group Discussion (FGD)

Presentation title 2
Pendampingan Partisipatif

Perencanaan

Evaluasi Implementasi

Pendamping: fasilitator

Anggota komunitas: memutuskan apa yang menjadi kebutuhannya, dan


bagaimana memenuhi kebutuhannya.
Environmental Scanning (ES)
Dalam pengembangan masyarakat, pendampingan merupakan
bagian integral dari proses membangun dan memberdayakan
masyarakat.
Seorang pendamping selain untuk memfasilitasi juga harus
mampu membangun kemampuan pengembangan komunitas.
Komponen yang sangat esensial dalam proses pendampingan
merupakan titik tolak kegiatan kedepan yang difokuskan pada
penelaahan situasi lingkungan.
Hal-hal pokok yang perlu dibangun dalam analisis ES ini yaitu:
1. Apa yang dipikirkan oleh anggota komunitas;
2. Apa kebutuhan anggota komunitas;
3. Apa keinginan anggota komunitas;
4. Apa yang diinginkan oleh anggota komunitas pada masa yang
akan datang.
Pemetaan Sosial
• Social profiling atau pembuatan profil suatu masyarakat
(Netting, Kettner dan McMurtry, 1993)
• “The process of assisting ordinary people to improve their
own communities by undertaking collective actions.”
(Twelvetrees, 1991:1)
• Proses pengumpulan dan penggambaran data dan
informasi yang mencakup potensi dan kebutuhan
masyarakat, serta permasalahan yang dihadapi, dari
berbagai aspek, seperti aspek sosial, aspek ekonomi,
aspek kelembagaan, dan lain sebagainya (Chamber, 1992)
• Merangkum analisis multi-faktor yang kompleks dalam
fenomena sosial seperti masalah sosial terkait interaksi,
tingkat pengangguran, tingkat keamanan wilayah,
kesadaran lingkungan, dan lain sebagainya (Safiullin, dkk,
2015)
Tujuan Pemetaan Sosial
• Mengetahui potensi, permasalahan, pemangku
kepentingan di suatu wilayah.
• Memahami karakteristik masyarakat dan wilayah (spasial).
• Menganalisis dan menerapkan pendekatan yang tepat
untuk program pemberdayaan dan pengembangan
komunitas/masyarakat.
• Kebijakan, program, proyek pembangunan diterima dan
sesuai kebutuhan masyarakat.
Urgensi dalam Konteks Pemberdayaan
Masyarakat

Manusia - Lingkungan Sejarah - Masyarakat Dinamis


• Pengembangan Perkembangan • Masyarakat bergerak ke
masyarakat tidak akan • Untuk menerapkan nilai – dalam perubahan
berjalan baik tanpa nilai, sikap, tradisi unsur kekuasaan, struktur
pemahaman mengenai sosial, memelihara ekonomi, peranan
pengaruh lingkungan kemapanan, penduduk, dsb
mengupayakan
perubahan
Tujuan & Elemen
Pemetaan Sosial
Potensi
• Mengetahui potensi, permasalahan, Permasalahan
pemangku kepentingan di suatu wilayah. Sumber Daya
• Memahami karakteristik masyarakat dan
wilayah (spasial).
• Menganalisis dan menerapkan pendekatan
Modal Sosial Aktivitas,
yang tepat untuk program pemberdayaan Masyarakat Program
dan pengembangan komunitas/masyarakat.
• Kebijakan, program, proyek pembangunan
diterima dan sesuai kebutuhan Pemangku Kebutuhan
masyarakat. Kepentingan Dasar
Kerangka Memahami
Masyarakat dan Unsur Sosial
A. Pengidentifikasian 1. Memahami karakteristik anggota populasi
Populasi Sasaran sasaran
B. Penentuan 2. Mengidentifikasi batas – batas masyarakat
Karakteristik 3. Menggambarkan masalah – masalah social
Masyarakat 4. Memahami nilai dominan

C. Pengakuan 5. Mengidentifikasi mekanisme – mekanisme


Perbedaan – marginalisasi yang tampak dan formal
Perbedaan 6. Mengidentifikasi bukti – bukti diskriminasi

D. Pengidentifikasian 7. Memahami lokasi – lokasi kekuasaan


Struktur 8. Menentukan ketersediaan sumber
9. Mengidentifikasi pola – pola pengawasan
sumber dan pemberian pelayanan.
(sumber: Netting, Kettner dan McMurtry, 1993:63)
Tahapan
Perumusan Tujuan

Ruang Lingkup
Menentukan tujuan
Pengumpulan Data dan
dilakukannya pemetaan
Menentukan Batasan Informasi
sosial
teritori baik itu secara
geografis ataupun terkait Melakukan survei, FGD, dan
keanggotaan masyarakat, sebagainya untuk
seperti individu mana yang mendapatkan data yang
menjadi sasaran, organisasi diperlukan
atau institusi apa saja yang
terlibat, dan lain
sebagainya.

Sumber: Phillips dan Pittman (2008)


Contoh
Pemetaan
Sosial

https://desacijolangkk
nsisdamas2017.wordp
ress.com/2017/03/09/
pemetaan-sosial-
dusun-2/
Contoh
Pemetaan
Sosial
Logical Framework
Approach (LFA)
• Metode pengembangan masyarakat yang dilakukan secara bertahap dan
berkesinambungan yang diterapkan dalam suatu kelompok yang mewakili
semua anggota komunitas yang terkait dengan program yang direncanakan.
• Rencana-rencana program yang dihasilkan terus menerus ditinjau kembali
berdasarkan perkembangan situasi sesuai dengan jadwal yang ditetapkan
bersama.
• Ciri-ciri spesifik LFA:
1. Menggunakan teknik visualisasi yang mampu membantu meningkatkan efisiensi
dan efektifitas proses perencanaan dan pengelolaan program;
2. Merumuskan tujuan-tujuan yang ingin dicapai secara jelas, setiap ada pendapat
dan harapan yang berbeda, pengambilan keputusan dilakukan secara mufakat;
3. Menyusun informasi secara sistematik memudahkan pengamatan berbagai
komponen program dan tujuan yang ingin dicapai;
4. Menghasilkan sebuah rancangan program yang konsisten dan realistis
5. Memiliki seperangkat alat-alat perencanaan untuk analisis keadaan,
perencanaan program, rencana pelaksanaan program dan rencana pengendalian
program.
Zielobjectiev Orientierte Project
Planning (ZOPP)
• Suatu perencanaan program yang digunakan untuk menjamin agar
dapat diperoleh peran serta yang intensif sejak tahap awal
perencanaan program dari seluruh pihak yang berperan di dalam
program atau yang terkait dengan program.
• Suatu program ditetapkan terlebih dahulu tujuan, jangka waktu,
wilayah dan kelompok sasaran.
• Suatu program bukanlah melaksanakan kegiatan rutin, tugas utama.
• Program adalah membuat atau mengusahakan agar semua individu
dan lembaga yang terkait di dalam program dengan kemampuan
sendiri dapat melanjutkan kegiatan-kegiatan yang telah dirintis oleh
program.
• Dapat memecahkan masalah-masalah yang timbul setelah program
bantuan berakhir.
Stakeholder
Analysis
• Analisis terhadap para peserta atau pengurus
dan anggota suatu program, proyek
pembangunan atau organisasi
social/lembaga tertentu mengenai isu-isu
yang terjadi di lingkungannya.
• Analisis relasi minat, kekuasaan, pengaruh,
dan kepentingan-kepentingan berbagai
pihak yang terlibat dalam suatu kegiatan.
• Untuk menentukan apa masalah dan
kebutuhan suatu organisasi, kelompok, atau
masyarakat setempat.
• Untuk membangun pondasi dan strategi
partisipasi masyarakat.
Pemangku Kepentingan

Stakeholders Stakeholders Policy


kunci primer
Koordinator Fasilitator
creator

Stakeholders
sekunder atau Implementer Akselerator
pendukung

Sumber: Maryono, dkk, 2005 Sumber: Nugroho, 2014


Analisis Pemangku Kepentingan

1. Kekuasaan dan statusnya (politik, sosial, dan


ekonomi)
2. Derajat / level lembaga / organisasinya
3. Penguasaan terhadap sumber-sumber daya
yang strategis
4. Pengaruh-pengaruh informal (seperti
hubungan-hubungan personal)
5. Relasi kekuasaan dengan stakeholder lainnya
6. Arti penting terhadap keberhasilan program /
proyek
C
O
N
T
O
H
Participatory Impact
Monitoring (PIM)
• Alat analisis untuk mengelola suatu program dari proyek-proyek
yang ditangani dalam bentuk kelompok atau organisasi.
• Peran pendamping adalah memfasilitasi terwujudnya PIM dalam
proyek pengembangan komunitas.
• Keberhasilan PIM dalam bekerja jika terpenuhi beberapa kondisi
sebagai berikut:
1. Ada pertemuan kelompok secara regular;
2. Anggota komunitas memiliki perhatian dalam kegiatan
pengambilan;
3. Keputusan secara bersama;
4. Kepemimpinan selalu berkonsultasi dengan sesama anggota
sebelum mengambil keputusan;
5. Anggota kelompok meluangkan waktu dalam mengelola proyek.
Beneficiary
Assessment
• Pengidentifikasian masalah sosial yang
melibatkan konsultasi secara sistematis
dengan para penerima pelayanan
sosial.
• Untuk mengidentifikasi hambatan-
hambatan partisipasi, merancang
inisiatif-inisiatif pembangunan, dan
menerima masukan-masukan guna
memperbaharui sistem dan kualitas
pelayanan dan kegiatan pembangunan.
Bibliography
• Lilja , Nina and Mauricio Bellon ; Some common questions about
participatory research: a review of the literature, Development in
Practice, Volume 18, Numbers 4–5, August 2008.
• Chambers, Robert; The Origins and Practice of Participatory Rural
Appraisal. World Development, Volume 22, No 7, pp 953-969, 1994.
• Chambers, Robert; From PRA to PLA and Pluralism: Practice and Theory,
Working Paper 286, IDS, 2007.
• Handini, Sri, dkk. Pemberdayaan Masyarakat Desa dalam
Pengembangan UMKM di Wilayah Pesisir Pantai. 2019.
• Cornwall, Andrea; Towards participatory practice: participatory rural
appraisal (PRA) and the participatory process in De Koning, Korrie and
Martin Marion (1996). Participatory Research in Health: Issues and
Experiences. Zen Books Ltd., London.
DAFTAR PUSTAKA
• McMurtry, S. L., Kettner, P. M., & Netting, F. E. (1993). Strategic choices made by nonprofit agencies serving low-
paying clients. Community organization and social administration: Advances, trends and emerging principles. New
York: Haworth Press
• Twelvetrees, A. (1991) Community Work, London: Macmillan
• Phillips, R., & Pittman, R. (2008). An introduction to community development. Routledge.
• Chambers, R. (1992). Rural apprasial: rapid, relaxed and participatory. Institute of Development Studies (UK).
• Safiullin, M. R., Ermolaeva, P. O., Yermolaev, O. P., & Selivanov, R. N. (2015). Current perspectives on social
mapping of urban territories. Asian social science, 11(6), 207.
• Lilja , Nina and Mauricio Bellon ; Some common questions about participatory research: a review of the literature,
Development in Practice, Volume 18, Numbers 4–5, August 2008.
• Chambers, Robert; The Origins and Practice of Participatory Rural Appraisal. World Development, Volume 22, No 7,
pp 953-969, 1994.
• Chambers, Robert; From PRA to PLA and Pluralism: Practice and Theory, Working Paper 286, IDS, 2007.
• Handini, Sri, dkk. Pemberdayaan Masyarakat Desa dalam Pengembangan UMKM di Wilayah Pesisir Pantai. 2019.
• Cornwall, Andrea; Towards participatory practice: participatory rural appraisal (PRA) and the participatory process in
De Koning, Korrie and Martin Marion (1996). Participatory Research in Health: Issues and Experiences. Zen Books Ltd.,
London.
SELESAI
Diskusi & Tanya-Jawab
Silakan bertanya dan aktif dalam diskusi kelas!
DISKUSI - TUGAS
1. Membuat kelompok , terdiri maksimal 4 orang;
2. Melakukan pemetaan sosial/environmental scanning di
lingkungan UNISBA berbasis ruang;
3. Buat hasil pemetaan dalam bentuk peta sketsa dan
presentasikan!

Anda mungkin juga menyukai