Anda di halaman 1dari 221

Awali Harimu Dengan Ini

Sebuah Metode Praktik Pendahuluan Harian


Berdasarkan Teks “Untaian Bagi yang Beruntung” dan “Lamrim
Silsilah Selatan”

Dagpo Rinpoche

Penerbit Padi Emas

2021
Pembagian secara gratis sebanyak 2500 eksemplar

Awali Harimu Dengan Ini


Sebuah Metode Praktik Pendahuluan Harian Berdasarkan Teks “Untaian Bagi yang
Beruntung” dan “Lamrim Silsilah Selatan”
Judul asli: The Six Preliminary Practices according to The Necklace of the Fortunate and
Lamrim Silsilah Selatan

Dibabarkan oleh:
Yang Mulia Guru Dagpo Rinpoche
pada tanggal 14 – 17 Mei 2015
di Institut Ganden Ling, Bordeaux, Prancis

Penerjemah dari bahasa Tibet ke bahasa Inggris: Rosemary Patton


Penerjemah dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia: Dharma Patriot Lamrimnesia
Penyunting: Stanley Khu
Pemeriksa aksara: Bronsen Wijaya
Perancang sampul: Listya Dhar’pani S.R.
Penata letak: Vincent Kurniadi

Hak cipta naskah Inggris © 2015 Institut Ganden Ling, Bordeaux, Prancis
Hak cipta naskah terjemahan Indonesia ©2021 Penerbit Padi Emas

ISBN 978-623-9730-00-0

Penerbit Padi Emas


Email: penerbitpadiemas@gmail.com

Distributor Lamrimnesia
Care: +6285 2112 2014 1 | Info: +6285 2112 2014 2
Fb: Lamrimnesia & LamrimnesiaStore
Ig: @Lamrimnesia & @Lamrimnesiastore
Titktok: @Lamrimnesia_
email: info@lamrimnesia.org
website: www.lamrimnesia.org

Undang-Undang RI Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta


Ketentuan Pidana Pasal 113 ayat (3) dan (4):
(3) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta
melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf a,
huruf b, huruf e, dan/atau huruf g untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara
paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar
rupiah).
(4) Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang dilakukan dalam
bentuk pembajakan, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau pidana
denda paling banyak Rp4.000.000.000,00 (emp cat miliar rupiah).
Pasal 114:
Setiap Orang yang mengelola tempat perdagangan dalam segala bentuknya yang dengan sengaja dan
mengetahui membiarkan penjualan dan/atau penggandaan barang hasil pelanggaran Hak Cipta dan/atau
Hak Terkait di tempat perdagangan yang dikelolanya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10, dipidana
dengan pidana denda paling banyak Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah.


Daftar Isi

Kata Pengantar v

Kata Pengantar Buku Bahasa Inggris vii

Transkrip Ajaran xi

Biografi Guru Dagpo Rinpoche xiii

BAGIAN 1 1

Pendahuluan 3

Praktik Pendahuluan Pertama 14

Praktik Pendahuluan Kedua 16

Praktik Pendahuluan Ketiga 17

Praktik Pendahuluan Keempat 19

Motivasi dan Tinjauan Ulang 41

Praktik Pendahuluan Kelima 66

Motivasi dan Tinjauan Ulang 79

Praktik Pendahuluan Kelima (Lanjutan): Doa Tujuh Bagian 98

Upacara Pembangkitan Bodhicita 117

Penutup 133

iii
BAGIAN 2 135

Pendahuluan 137

Enam Praktik Pendahuluan (Tinjauan Ulang) 142

Praktik Pendahuluan Kelima:


Doa Tujuh Bagian (Tinjauan Ulang) 147

Praktik Pendahuluan Keenam:


Permohonan Kepada Guru-guru Silsilah 153

Untaian Bagi yang Beruntung Dihubungkan


Dengan Jalan Mudah dan Jalan Cepat 167

Enam Praktik Pendahuluan Silsilah Selatan 173

Enam Praktik Pendahuluan Silsilah Selatan (Lanjutan) 185

Penutup 198

Bagaimana Menghormati Buku Dharma 201

Dedikasi 203

Tentang Penerbit 205

iv


Kata Pengantar

Terdapat banyak metode yang dapat digunakan untuk melatih


batin demi meraih pencerahan sempurna. Salah satu metode
terunggul berasal dari Yang Mulia Atisha, yang disebut Enam
Praktik Pendahuluan. Beliau mendasarkan penjelasannya pada
ajaran yang diterimanya dari guru utamanya, Guru Suwarnadwipa.
Bagian pembuka Sutra Prajnaparamita, yang diajarkan oleh Sang
Buddha di Rajagraha setelah pencapaian pencerahan sempurna
beliau, juga menyebutkan ihwal Enam Praktik Pendahuluan.
Sang Buddha memberikan instruksi ini dan pada saat
itu meneruskannya ke Maitreya, dan Manjusri yang kemudian
membagikannya dengan Asanga dan Nagarjuna. Ajaran kemudian
diteruskan dari waktu ke waktu sampai Guru Suwarnadwipa
menerimanya dan kemudian membagikannya dengan Yang
Mulia Atisha. Karena namanya, Enam Praktik Pendahuluan sering
disalahartikan sebagai latihan untuk para pemula saja. Padahal
faktanya, Enam Praktik Pendahuluan harus dilakukan tidak hanya
di awal tetapi juga di sepanjang tahapan sang jalan, hingga tahap
akhir dari bumi Bodhisatwa kesepuluh.
Ini adalah praktik yang sangat penting dan relevan, karena
di dalamnya para Bodhisatwa menyatukan semua elemen kunci
yang dibutuhkan untuk akumulasi kebajikan dan purifikasi,
terutama dalam Doa Tujuh Bagian. Praktik ini perlu dilakukan
bahkan bagi para Bodhisatwa tingkat akhir dalam rangka mencapai
Kebuddhaan. Demikianlah sekilas tentang arti penting Enam
Praktik Pendahuluan, dan inilah alasan bagi penerbitan transkrip
Dagpo Rinpoche dalam edisi kali ini. Semoga dengan mempelajari
dan menerapkan Enam Praktik Pendahuluan ini, kita semua pada

v
gilirannya akan memahami bahwa jalan pencerahan bukan jalan
yang sekonyong-konyong dan tanpa panduan, melainkan sebuah
jalan bertahap yang mesti diawali dan diakhiri dengan baik.
Semoga semua makhluk bisa menerima manfaat dari ketekunan
kita melakukan praktik-praktik pendahuluan ini, dan semoga kita
bisa secepat mungkin mencapai Kebuddhaan dengan bertumpu,
salah satunya, pada praktik unggul ini.

vi


Kata Pengantar
Buku Bahasa Inggris

Kata Pengantar Buku 1


Kami ingin mengungkapkan rasa terima kasih yang mendalam
kepada guru kami yang berharga, yang penuh welas asih, Yang
Mulia Dagpo Rinpoche, yang dengan tiada lelah membimbing kami
di sepanjang jalan yang akan memungkinkan kami membebaskan
diri kami dari penderitaan samsara dan pada akhirnya mencapai
pencerahan demi semua makhluk. Kami berterima kasih kepada
beliau untuk banyak ajarannya, menunjukkan kepada kami jalan
yang beliau sendiri telah lalui, dan untuk nasihat yang tiada henti,
dorongan, dan cinta kasih kepada semua makhluk.
Kami juga berterima kasih kepada Rosemary Patton untuk
penerjemahan pengajaran Rinpoche dari bahasa Tibet ke bahasa
Inggris dan bantuan yang diberikan kepada komite.
Beberapa murid berbahasa Inggris dari Center Rinpoche di
seluruh dunia berkontribusi untuk publikasi karya ini. Ini merupakan
hasil dari kolaborasi yang luar biasa dari para relawan setia yang
melakukan perekaman, pengetikan, penyuntingan, pembacaan
kembali, dan pemformatan. Tim pengetik beranggotakan Jennifer
Allan, Cynthia Johnson, Wenny Go, Louise Tiderman, dan Elly
Hendricks. Julie Kuperus menyunting transkrip, dibantu oleh
Cynthia Johnson. Rosemary Patton menulis ulang dan Philippe
Petitdemange melakukan pembacaan kembali dan pemformatan.
Kami sangat berterima kasih untuk ketekunan dan kontribusi
mereka. Kami dengan tulus berharap bahwa buku ini akan
membantu para pembaca, khususnya yang mempraktikkan Enam

vii
Praktik Pendahuluan. Kami memohon maaf dari pembaca dan
welas asih dari Rinpoche untuk kesalahan dan kekurangan apa pun
yang masih tersisa.
Terakhir, kami mendedikasikan semua usaha kami untuk umur
panjang guru kami sehingga beliau dapat melanjutkan penyebaran
amerta Dharma kepada semakin banyak orang di seluruh dunia.
Tim Pengetikan dan Penyuntingan
Bahasa Inggris
Kata Pengantar Buku 2
Kami ingin mengungkapkan rasa terima kasih kami yang mendalam
kepada guru kami yang berharga, yang penuh welas asih, Yang
Mulia Dagpo Rinpoche, yang tanpa lelah membimbing kami dari
keadaan kami yang menderita di samsara menuju tahapan-tahapan
jalan yang menuntun menuju pencerahan. Kami ingin berterima
kasih kepada beliau untuk segala ajarannya, menunjukkan kepada
kami jalan yang telah beliau lalui sendiri, dan juga untuk dorongan
yang tiada henti, nasihat, dan cinta kasih beliau kepada semua
makhluk.
Kami juga ingin berterima kasih kepada Rosemary Patton
untuk penerjemahannya yang ahli atas pengajaran Rinpoche
dari bahasa Tibet ke bahasa Inggris, untuk penyuntingan, serta
bantuannya kepada komite.
Kami ingin berterima kasih kepada Kadam Tcheuling Bordeaux
yang telah menyelenggarakan pengajaran ini dan menyediakan
perekaman kepada komite.
Banyak orang telah bekerja untuk membuat karya ini menjadi
mungkin dalam periode waktu yang sangat singkat. Ini merupakan
hasil dari kolaborasi luar biasa antara murid-murid Rinpoche yang
berbahasa Inggris dari Center yang berbeda di seluruh dunia.
Perekaman, pengetikan, penyuntingan, pembacaan kembali, dan

viii


pemformatan dikerjakan oleh banyak relawan setia, dengan hasil


yang setiap hari diperiksa oleh lima orang. Kami dengan tulus
berterima kasih untuk ketekunan dan kontribusi mereka.
Transkrip ini adalah versi sementara yang belum diverifikasi
oleh penerjemah; transkrip ini dimaksudkan sebagai panduan untuk
membantu orang-orang mempraktikkan ajaran. Kami memohon
maaf dari pembaca dan welas asih dari Rinpoche untuk kesalahan
dan kekurangan apa pun yang masih mungkin tersisa.
Terakhir, kami mendedikasikan semua usaha kami untuk umur
panjang guru kami sehingga beliau dapat melanjutkan penyebaran
amerta Dharma kepada semakin banyak orang di seluruh dunia.
Komite Transkrip, Penyuntingan, dan
Penerjemahan Bahasa Inggris

ix


Transkrip Ajaran

Secara harfiah, “transkrip” artinya salinan kata per kata dari sebuah
tuturan lisan yang disampaikan oleh seseorang atau lebih. Transkrip
ajaran artinya salinan kata per kata yang disampaikan oleh seorang
guru pada suatu sesi ajaran tertentu.
Karya tulis atau literatur beraliran transkrip dalam tradisi Tibet
disebut sintri (zin bris) yakni transkripsi berdasarkan ingatan. Dahulu
kala, seorang murid akan mendengarkan ajaran gurunya dengan
penuh perhatian dan setelah itu sang murid akan menuliskan
kembali apa yang telah didengarnya. Kitab suci Buddhis Tripitaka
adalah transkrip yang disusun oleh murid-murid Sang Buddha
berdasarkan kekuatan ingatan.
Referensi transkrip paling penting di abad ke-20 adalah
transkrip yang disusun oleh Kyabje Trijang Rinpoche berdasarkan
ingatan Beliau dari sesi ajaran yang disampaikan oleh Phabongkha
Rinpoche. Transkrip asli berbahasa Tibet ini yang kemudian
diterbitkan menjadi tiga jilid literatur legendaris berjudul Liberation
in Our Hands.
Di zaman modern, para murid menyimpan dan
mempertahankan ajaran-ajaran lisan yang disampaikan oleh
seorang guru dalam bentuk rekaman audio. Materi rekaman audio
ini kemudian diolah menjadi teks tertulis yang dikenal sebagai buku
transkrip.
Cara membaca buku transkrip berbeda dengan cara membaca
buku pada umumnya. Membaca buku transkrip haruslah didukung
oleh keyakinan disertai tambahan rujukan teks akar dan teks-teks
pendukung lainnya. Membaca buku transkrip bisa diibaratkan
mendengarkan ajaran secara langsung. Ketika membaca buku

xi
transkrip, kita harus menerapkan teknik mendengarkan ajaran
Lamrim, yaitu menghindari tiga kesalahan sebuah bejana dan
menerapkan enam ingatan. Dengan demikian, barulah aktivitas
membaca buku transkrip menjadi benar-benar efektif dan
memberikan manfaat.

xii


Biografi Guru
Dagpo Rinpoche

Dagpo Rinpoche, juga dikenal dengan nama Bamchoe Rinpoche,


lahir pada tahun 1932 di Distrik Konpo, sebelah tenggara Tibet. Pada
usia 2 tahun, beliau dikenali oleh Y.M.S. Dalai Lama ke-13 sebagai
reinkarnasi dari Dagpo Lama Rinpoche Jhampel Lhundrup. Ketika
berusia 6 tahun, beliau memasuki Biara Bamchoe, dekat Distrik
Dagpo. Di sana, beliau belajar membaca dan menulis, juga mulai
mempelajari dasar-dasar sutra dan tantra. Pada usia 13 tahun,
beliau memasuki Biara Dagpo Shedrup Ling untuk mempelajari 5
Topik Utama filsafat Buddhis, yaitu: Logika, Paramita, Madhyamika,
Abhidharma, dan Winaya.
Setelah belajar selama 11 tahun di Dagpo Shedrup Ling,
beliau melanjutkan studinya di Biara Universitas Drepung. Biara
ini terletak di dekat Kota Lhasa. Beliau belajar di salah satu dari
4 kolese dalam biara ini, yaitu Gomang Dratsang. Di sana, beliau
memperdalam pengetahuan tentang filsafat Buddhis, khususnya
yang berdasarkan buku ajar Gomang Dratsang, yaitu komentar
filosofis dari Jamyang Shepa. Selama tinggal di Gomang Dratsang
(dan kemudian juga ketika berada di pengasingan), beliau belajar
di bawah bimbingan guru dari Mongolia yang termasyhur, Geshe
Gomang Khenzur Ngawang Nyima Rinpoche. Karena tempat
belajar beliau tak jauh dari Lhasa selaku ibukota Tibet, beliau juga
berkesempatan untuk menghadiri banyak pengajaran Dharma dan
menerima banyak transmisi lisan dari beberapa guru yang berbeda.
Oleh karena itu, Dagpo Rinpoche adalah salah satu dari sedikit
guru pemegang banyak silsilah ajaran Buddha.

xiii
Selama ini, Dagpo Rinpoche, yang bernama lengkap Dagpo
Lama Rinpoche Losang Jamphel Jhampa Gyatso, telah belajar dari
34 guru, khususnya dari 2 pembimbing utama Y.M.S. Dalai Lama
ke-14 – Kyabje Ling Rinpoche dan Kyabje Trijang Rinpoche – dan
juga dari Y.M.S Dalai Lama ke-14 sendiri. Di bawah bimbingan
mereka, beliau mempelajari 5 Topik Utama dan tantra (beliau
telah menerima banyak inisiasi dan menjalani retret). Selain filsafat
Buddhis, beliau juga menekuni astrologi, puisi, tata bahasa, dan
sejarah.
Beliau belajar di Gomang Dratsang sampai invasi komunis ke
Tibet tahun 1959. Pada tahun itu, di usia 27 tahun, beliau menyusul
Y.M.S. Dalai Lama ke-14 dan guru-guru Buddhis lainnya menuju
pengasingan di India. Tak lama setelah ketibaannya di India, beliau
diundang ke Perancis untuk membantu para Tibetolog Perancis
dalam penelitian mereka tentang agama dan budaya Tibet. Para
ilmuwan ini tertarik untuk mengundang beliau karena intelektualitas
serta pemikiran beliau yang terbuka. Dengan nasihat dan berkah
dari para gurunya, beliau pun memenuhi undangan tersebut dan
mendapat beasiswa Rockefeller. Beliau adalah guru Tibet pertama
yang tiba di Perancis. Di sana, beliau mengajar bahasa dan budaya
Tibet selama 30 tahun di School of Oriental Studies, Paris. Setelah
pensiun, beliau tetap melanjutkan studi dan riset pribadinya. Beliau
telah banyak membantu menyusun buku-buku tentang Tibet dan
Buddhisme, juga berpartisipasi dalam berbagai program di televisi
dan radio.
Setelah mempelajari bahasa Perancis dan Inggris serta
menyerap pola pikir orang Barat, pada tahun 1978 beliau akhirnya
bersedia untuk mulai mengajar Dharma mulia dari Buddha
Shakyamuni. Pada tahun itu, beliau mendirikan pusat Dharma
yang bernama Institut Ganden Ling di Veneux-Les Sablons,
Perancis. Di sana, beliau memberi pelajaran tentang Buddhisme,

xiv


doa, serta meditasi. Sejak tahun 1978 hingga sekarang, beliau telah
banyak mengunjungi berbagai negara, di antaranya Italia, Belanda,
Jerman, Singapura, Malaysia, dan Indonesia.
Beliau mulai mengunjungi Indonesia pada tahun 1988. Sejak
saat itu, setiap tahun beliau secara rutin datang ke Indonesia
untuk membabarkan Dharma, memberikan transmisi ajaran
Buddha (khususnya ajaran Lamrim atau Tahapan Jalan menuju
Pencerahan), dan memberikan beberapa inisiasi serta berkah.

Riwayat Lampau Dagpo Rinpoche


Dagpo Rinpoche dikenali oleh Y.M.S. Dalai Lama ke-13 sebagai
reinkarnasi dari Dagpo Lama Rinpoche Jhampel Lhundrup.
Dagpo Rinpoche terdahulu ini sebelumnya sudah dikenali
sebagai reinkarnasi seorang guru dari Indonesia yang bernama
Suwarnadwipa Dharmakirti atau Serlingpa. Serlingpa terlahir
dalam keluarga penguasa Sriwijaya, yang juga merupakan bagian
dari wangsa Sailendra di Jawa, berhubung Balaputradewa selaku
Raja Sriwijaya adalah putra dari Samaratungga, pewaris takhta
Sailendra. Wangsa Sailendra sendiri dikenal sebagai pembangun
Candi Borobudur.
Keluarga Serlingpa juga berperan dalam pelestarian Universitas
Buddhisme Nalanda, yang berkembang di masa pemerintahan
Kerajaan Sriwijaya pada abad ke-7. Serlingpa kemudian menjadi
biksu dengan nama tahbis Dharmakirti. Beliau melatih diri di
berbagai tempat, termasuk menuntut ilmu sampai ke India. Berkat
usahanya yang keras dan himpunan kebajikannya yang sangat
banyak, akhirnya beliau berhasil mencapai realisasi tertinggi sebagai
seorang Bodhisatwa. Kemasyhuran beliau sebagai seorang guru
Buddhis, khususnya sebagai pemegang silsilah bodhicita (batin
pencerahan), tersebar jauh hingga ke India, Cina, serta Tibet. Di
Tibet sendiri, beliau dikenal dengan nama Lama Serlingpa.

xv
Guru besar lainnya, Atisha Dipangkara Sri Nyana, menempuh
perjalanan laut dari India selama 13 bulan semata-mata untuk
bertemu dengan Serlingpa di Indonesia dan mendapatkan instruksi
tentang bodhicita dari beliau. Serlingpa memberikan transmisi
ajaran yang berasal dari Manjushri, yaitu “Menukar Diri dengan
Makhluk Lain.” Setelah belajar dari Serlingpa, Atisha kembali ke
India dan kemudian diundang ke Tibet. Di sana, Atisha memainkan
peranan yang sangat penting untuk membawa pembaharuan bagi
ajaran Buddha. Atisha menjadi salah satu mahaguru yang sangat
dihormati dalam Buddhisme Tibet. Kedua guru besar ini kelak akan
bertemu kembali di masa depan dalam hubungan guru-murid yang
sama, yaitu ketika Atisha terlahir kembali sebagai Phabongkha
Rinpoche dan menerima ajaran tentang bodhicita dari Dagpo
Lama Rinpoche Jhampel Lhundrup. Dagpo Lama Rinpoche
Jhampel Lhundrup sendiri berperan penting dalam menghidupkan
kembali ajaran Lamrim di bagian selatan Tibet. Beliau sangat
terkenal karena penjelasannya yang gamblang tentang Lamrim dan
realisasinya akan bodhicita. Banyak guru Lamrim pada masa itu
yang mendapatkan transmisi dan penjelasan Lamrim dari beliau
sehingga akhirnya meraih realisasi atas ajaran Lamrim.
Silsilah reinkarnasi Dagpo Rinpoche yang lain adalah sebagai
berikut. Pada masa Buddha terdahulu, beliau pernah lahir sebagai
Bodhisatwa Taktunu, yang rela menjual dagingnya sendiri untuk
memberi persembahan kepada gurunya. Selain itu, yogi India
bernama Wirupa dan cendekiawan bernama Gunaprabha juga
diyakini sebagai inkarnasi dari Dagpo Rinpoche.
Di Tibet sendiri, guru-guru yang termasuk ke dalam silsilah
reinkarnasi Dagpo Rinpoche adalah Marpa Lotsawa Sang
Penerjemah, sang pendiri mazhab Kagyu. Beliau terkenal sebagai
guru yang membimbing Jetsun Milarepa mencapai pencerahan
dengan latihan yang sangat keras. Selain itu, juga ada Londroel

xvi
Lama Rinpoche, guru meditasi dan cendekiawan penting pada abad
ke-18 yang merupakan siswa dari Y.M.S. Dalai Lama ke-7. Seperti
Milarepa, Londroel Rinpoche juga mempunyai masa muda yang
sulit sebelum akhirnya menjadi salah satu guru terkemuka yang
menyusun risalah Buddhis sebanyak 23 jilid. Sejumlah kepala biara
Dagpo Shedrup Ling juga termasuk ke dalam silsilah reinkarnasi
Dagpo Rinpoche.

xvii
BAGIAN 1
Pendahuluan

Pendahuluan

Motivasi
Untuk Anda semua yang secara fisik hadir di Bordeaux ataupun
yang mendengarkan dari jauh, saya ingin mengatakan ‘tashi delek’.
Dengan kata lain, saya menyapa Anda, bersukacita akan kehadiran
Anda, dan menghormati Anda.
Sekali lagi, Anda mempunyai kesempatan untuk mendengar
ajaran Buddha dan khususnya ajaran Mahayana Sang Buddha.
Mengingat bahwa ini sangat jarang dan berharga, Anda seharusnya
merasa gembira dan bersukacita mendapat kesempatan ini. Tujuan
dari mengajarkan dan mendengarkan Dharma adalah sama.
Seluruh inti dari kegiatan ini adalah untuk memungkinkan kita
mengendalikan batin kita serta membantu orang lain melakukan
hal yang sama.
Semua makhluk hidup adalah setara dalam pengertian
bahwa masing-masing dan setiap makhluk ingin bahagia dan ingin
terhindar dari penderitaan. Namun, untuk mencapai kebahagiaan,
tidaklah cukup hanya dengan menginginkannya. Menginginkan
kebahagiaan tidaklah cukup untuk mencapai kebahagiaan yang
kita semua cita-citakan. Kita harus menciptakan sebab-sebab
kebahagiaan di dalam diri kita sendiri. Mohon luangkan waktu
sejenak untuk berpikir tentang ini. Kita semua ingin bahagia
dan pastinya tidak ingin menderita. Kita bahkan tidak nyaman
mengalami mimpi buruk. Kita terus-menerus membawa keinginan
akan kebahagiaan dalam diri kita. Itu satu-satunya hal yang kita
inginkan. Kadang hal ini cukup jelas bagi kita meski tidak bagi orang
lain, tetapi keinginan itu selalu ada. Keinginan akan kebahagiaan
mendasari seluruh kegiatan kita. Apa pun yang kita lakukan, baik
ketika kita sedang bekerja di tempat kerja atau belajar, keinginan
yang mendasari kegiatan-kegiatan kita adalah untuk menjadi lebih

3
Awali Harimu Dengan Ini

bahagia.
Tetapi untuk mencapai hasil tersebut, kita harus berusaha.
Tidak mungkin untuk mencapai tujuan kita, yaitu untuk selalu
merasa baik, tanpa mengerjakannya. Banyak metode berbeda yang
telah diajarkan untuk mencapai kebahagiaan yang kita cita-citakan
ini. Agama-agama di dunia ada untuk tujuan ini. Di dalam konteks
ini, intinya adalah pertama-tama untuk mengakses, mendengarkan,
dan menjelaskan metode untuk mencapai kebahagiaan yang
diajarkan Sang Buddha, dan kemudian menerapkannya.

Cara untuk Mencapai Kebahagiaan: Faktor Eksternal dan


Internal
Faktor eksternal tentu berperan dalam menentukan apakah kita
sedang bahagia atau tidak. Saya tidak menyangkal peran yang
mereka mainkan, tetapi penyebab utama kebahagiaan dan
ketidakbahagiaan dapat ditemukan di dalam diri kita, di dalam
arus batin kita. Namun, sebagian besar dari kita menghubungkan
penyebab masalah dan ketidakbahagiaan kita dengan faktor-
faktor di luar diri kita sendiri; dengan kata lain, kepada orang lain.
Kita berpikir, “Seseorang melakukan ini kepada saya, saya tidak
menyukai apa yang terjadi.” Begitulah cara kita selalu memahami
permasalahan kita. Selama berada di samsara, sejak waktu yang
tidak bermula, kita telah menyalahkan masalah kita pada faktor-
faktor di luar diri kita, dan akibatnya terus-menerus hingga sekarang
hanya berusaha mencari solusi dari sudut pandang itu.
Tapi hal tersebut masih belum menyelesaikan permasalahan
kita. Kita masih dalam kesulitan; masih menghadapi segala macam
masalah karena kita belum menangani sumber sebenarnya
dari segala macam masalah dan penderitaan kita. Kita belum
memahami apa sebenarnya penyebab dari masalah kita dan tidak
menunjuk pada target yang sebenarnya. Saat berlatih memanah

4
Pendahuluan

atau menembakkan senjata api, biasanya kita memiliki target,


tetapi kita belum mengarahkan senjata ke target kita. Sang Buddha
mengajarkan bahwa masalah muncul terutama dari sebab-sebab
yang ditemukan di dalam diri kita sendiri, bukan di luar, dan jika kita
ingin menyelesaikannya, tentunya kita perlu fokus untuk mengubah
pemikiran kita.
Mengapa demikian? Ini karena alasan sederhana bahwa
sampai saat ini batin kita terus-menerus tidak stabil dan lemah.
Ini menyiratkan bahwa kita sangat sensitif: situasi sekecil apa pun
yang tidak sesuai dengan keinginan kita akan sangat memengaruhi
kita. Kita tidak memiliki ketahanan sedikit pun. Kita sangat sensitif
seperti kulit bayi yang baru lahir. Kulit bayi yang baru lahir sangat
lembut dan sensitif terhadap panas dan dingin sekecil apa pun. Dan
dalam beberapa hal, kita seperti itu. Jika kita dapat mengubah diri
kita sendiri dan menjadi lebih kuat, lebih tangguh, kita akan lebih
mampu menanggung segala jenis kesengsaraan dan penderitaan
dan pasti akan menemukan diri kita jauh lebih bahagia.
Kita semua memiliki berbagai jenis pikiran di dalam diri kita,
beberapa di antaranya adalah cinta kasih, welas asih, kesabaran,
stabilitas mental (yaitu: konsentrasi), antusiasme, dan kebijaksanaan,
dan ini secara otomatis menjadi sumber kebahagiaan di dalam
diri kita. Kemudian, kita memiliki kategori kebalikan dari faktor-
faktor mental itu, seperti kemelekatan, kemarahan, halangan dan
ketidakstabilan mental, yang memiliki efek sebaliknya. Begitu
muncul, mereka menciptakan masalah bagi kita.
Sebagai contoh: siapa pun kita, begitu kita merasa marah atau
iri, secara alamiah kita akan merasa sengsara. Faktor-faktor ini tidak
akan memberikan dampak lain pada kita. Ini sangat jelas, tetapi
hal ini terjadi bahkan pada hewan. Saat marah, mereka mengalami
ketidakbahagiaan yang sama seperti kita. Faktor lain seperti
kemelekatan dan keinginan memiliki efek serupa. Pada awalnya,

5
Awali Harimu Dengan Ini

mereka mungkin tampak membuat kita merasa baik, tetapi ini


hanyalah ilusi karena dengan segera mereka berdampak buruk pada
kita; mereka membuat kita tidak bahagia. Sumber masalah lainnya
adalah cara kita memandang sesuatu, cara kita memahami sesuatu
yang ada. Ketika cara kita melihat sesuatu adalah sebagaimana
adanya mereka, ini adalah sumber kebahagiaan bagi kita. Namun,
ketika kita secara keliru melihat sesuatu tidak sebagaimana adanya,
hal ini menyebabkan banyak masalah bagi kita.

Melatih Batin Kita


Secara ringkas, ini berarti bahwa jika kita ingin bahagia, kita tidak
memiliki pilihan lain selain bekerja untuk mengembangkan batin
kita dengan menghasilkan kondisi dan kualitas pikiran yang baik,
serta mengurangi penyebab ketidakbahagiaan dan kondisi mental
negatif dalam diri kita.
Efek dari kondisi mental yang baru saja dijelaskan tidak hanya
berlaku untuk orang yang mengikuti jalan religius. Ini berlaku untuk
semua orang, siapa pun kita, dan untuk semua jenis kehidupan.
Hewan dibuat tidak bahagia karena perasaan marah dan iri mereka
seperti halnya kita, meskipun mereka tidak mengikuti agama
ataupun jalan spiritual. Efeknya universal, berlaku untuk semua
makhluk hidup. Intinya, inilah yang diajarkan Sang Buddha: jika
kita ingin bahagia, kita perlu menjinakkan dan menenangkan batin
kita. Kita juga perlu menyesuaikan cara kita melihat sesuatu agar
sesuai dengan sebagaimana adanya. Hanya ini dan bukan hal lain
yang memungkinkan kita mencapai hasil yang kita inginkan.
Inilah yang harus kita lakukan, tetapi ini bukanlah tugas
yang mudah. Sekadar mengucapkan doa dan duduk bermeditasi
seharusnya relatif mudah, tetapi benar-benar mencoba mengubah
cara berpikir kita dengan mengurangi kualitas buruk kita dan
mengembangkan kualitas baik kita, dengan kata lain mencoba

6
Pendahuluan

mengubah batin kita secara radikal, tidaklah mudah. Faktanya, ini


adalah hal yang paling sulit untuk dilakukan.
Namun, tidak ada alternatif lain. Ini adalah satu-satunya
solusi, satu-satunya cara untuk mencapai apa yang kita cari,
yaitu kebahagiaan. Misalnya, kita mungkin memberikan banyak
persembahan, tetapi jika tindakan memberikan persembahan
tidak membantu kita untuk meningkatkan kualitas batin kita,
maka masalah kita tidak akan membaik dan tidak akan pernah
terselesaikan. Ini hanya satu contoh. Kita juga bisa bermurah
hati kepada orang lain dan membantu orang lain dengan banyak
cara. Tindakan ini dalam semua kasus akan memungkinkan kita
menghasilkan karma baik dan meningkatkan kebajikan kita, tetapi
kita perlu memastikan bahwa ia juga berfungsi untuk memperbaiki
batin kita. Jika tidak, lagi-lagi akhirnya masalah kita tidak akan
terselesaikan.
Prosedurnya adalah pertama-tama mempelajari faktor mana
yang berbahaya bagi kita, dan mana yang bermanfaat. Dengan
kata lain, kita perlu mempelajari apa yang harus dikeluarkan dan
apa yang harus diproduksi dalam batin kita. Tugas pertama adalah
mempelajari dengan tepat apa faktor-faktor ini dan kemudian
mengidentifikasinya di dalam diri kita. Setelah itu, kita bisa memulai
tugas sebenarnya, yaitu mengurangi yang satu serta menanam dan
memperkuat yang lain.
Namun, ketika kita mengusahakan hal tersebut dalam diri kita,
kita mungkin menghadapi masalah dan rintangan yang berasal dari
karma negatif yang terkumpul seiring waktu. Oleh karena itu, kita
perlu bekerja untuk menguranginya. Juga, kebajikan yang tidak
mencukupi dapat menghalangi pencapaian yang baik dalam usaha
kita memperbaiki batin kita. Untuk alasan tersebut, kita juga perlu
bekerja untuk memastikan bahwa kita memiliki cukup banyak
karma baik. Dalam istilah Buddhis, kita perlu menghimpun karma

7
Awali Harimu Dengan Ini

baik dan memurnikan batin kita dengan pengakuan. Kedua aktivitas


ini menjadi aktivitas utama untuk meningkatkan pemikiran dan
perasaan kita. Mereka menyediakan kondisi menguntungkan yang
memastikan kemajuan cepat. Inilah tugas utama yang menanti kita.
Berbagai orang mendengarkan ajaran hari ini. Beberapa
dari Anda berBuddhisme, yang lainnya tidak, beberapa dari
Anda memiliki agama lain, dan yang lainnya tidak beragama. Di
antara penganut Buddhisme, mungkin ada berbagai jenis umat.
Beberapa dari Anda adalah penganut Buddhisme Tibet, yang
lainnya menganut Buddhisme jenis lain. Di antara para penganut
Buddhisme Tibet, beberapa mengikuti mazhab Gelug, yang lain
mungkin mengikuti mazhab Buddhisme Tibet lainnya. Ini tidak
penting. Yang penting adalah masing-masing Anda, terlepas dari
siapa Anda, memiliki batin dan, seperti yang baru saja saya jelaskan,
batin ini harus diubah untuk menemukan kebahagiaan yang Anda
cari. Itulah mengapa Anda ada di sini: untuk mendengarkan,
belajar, dan memeditasikan ajaran. Terlepas dari siapa Anda dan
apakah Anda memiliki jalan spiritual atau jalan apa pun, Anda di
sini untuk belajar bagaimana meningkatkan batin Anda dan bekerja
menuju tujuan itu.

Metode: Enam Praktik Pendahuluan


Terdapat banyak metode yang dapat digunakan untuk mencapai hasil
ini. Yang akan saya jelaskan hari ini berasal dari Yang Mulia Atisha,
sebuah metode yang disebut Enam Praktik Pendahuluan. Yang
Mulia Atisha mendasarkan penjelasannya tentang praktik ini pada
ajaran yang dia terima dari guru utamanya, Guru Suwarnadwipa
(dalam bahasa Tibet, Lama Serlingpa). Namun, sumber kitab suci
utama untuk latihan ini adalah Sutra Prajnaparamita, yang diajarkan
oleh Sang Buddha di Rajagraha setelah pencapaian pencerahan
sempurna beliau. Di dalam Sutra ini, sumber instruksi ihwal Enam

8
Pendahuluan

Praktik Pendahuluan ditemukan terutama di bagian pengantar,


yang juga menjelaskan kapan dan di mana Buddha mengajarkan
Sutra tersebut.
Sang Buddha memberikan instruksi ini dan pada saat
itu meneruskannya ke Maitreya, dan Manjusri yang kemudian
membagikannya dengan Asanga dan Nagarjuna. Ajaran
kemudian diteruskan dari waktu ke waktu sampai Lama Serlingpa
menerimanya dan kemudian membagikannya dengan Yang
Mulia Atisha. Ajaran terus diteruskan dari guru ke siswa sampai
guru kita saat ini menerimanya. Karena namanya, Enam Praktik
Pendahuluan sering disalahartikan sebagai latihan untuk para
pemula saja. Ini merupakan pandangan yang salah total. Enam
Praktik Pendahuluan harus dilakukan tidak hanya di awal tetapi
juga di sepanjang tahapan sang jalan, hingga tahap akhir dari bumi
Bodhisatwa kesepuluh.

Mengapa Melakukan Doa Tujuh Bagian dan Enam Praktik


Pendahuluan?
Ini adalah praktik yang sangat penting dan relevan, karena di
dalamnya para Bodhisatwa menyatukan semua elemen kunci yang
dibutuhkan untuk akumulasi kebajikan dan purifikasi, terutama
dalam Doa Tujuh Bagian. Praktik ini perlu dilakukan bahkan bagi
para Bodhisatwa tingkat akhir, yang wajib melakukannya hingga
menyelesaikan akumulasi dan purifikasi yang diperlukan untuk
mencapai Kebuddhaan. Meskipun mereka sudah berada di tingkat
kesepuluh, sebelum mereka menjadi Buddha, mereka memiliki hal-
hal yang harus dimurnikan dan dikumpulkan. Karena alasan inilah
mereka perlu terus mempraktikkan Doa Tujuh Bagian dan Enam
Praktik Pendahuluan.
Empat ngondro dan jenis latihan pendahuluan lainnya sering
dikatakan wajib bagi pemula saja. Ini adalah kesalahan lain, karena

9
Awali Harimu Dengan Ini

persiapan harus dilakukan secara terus-menerus di semua tahapan


jalan dan bumi Bodhisatwa. Misalnya, ketika Bodhisatwa mencapai
bumi Bodhisatwa pertama, latihan pendahuluan mereka menjadi
lebih kuat karena mereka telah mencapai kemampuan untuk
menghasilkan seratus penjelmaan. Mereka terlibat dalam praktik-
praktik ini dengan seratus pancaran diri mereka sendiri, yang
melipatgandakan efeknya berkali-kali lipat. Ini semua lebih nyata
lagi bagi para Bodhisatwa pada tingkat akhir karena kemampuan
mereka untuk menghasilkan pancaran jauh lebih besar. Mereka
dapat menghasilkan pancaran yang tak terhitung jumlahnya,
dan karenanya dapat menghasilkan lebih banyak akumulasi dan
mencapai purifikasi yang lebih besar lagi.
Anda harus tahu bahwa praktik pendahuluan seperti Doa
Tujuh Bagian tidak secara eksklusif dipraktikkan dalam Sutrayana;
Anda juga bisa menemukannya di Tantrayana. Tidak peduli
ritual apa yang Anda lakukan, semua upacara dan ritual Tantra
memasukkan Doa Tujuh Bagian. Anda yang mempraktikkan Tantra
pasti mengetahui hal ini. Dalam setiap sadhana panjang yang
Anda latih, Anda menemukan Doa Tujuh Bagian dengan tujuan
memurnikan diri Anda sendiri dan mencapai akumulasi.
Lebih lanjut, diajarkan bahwa mempraktikkan Doa Tujuh Bagian
adalah salah satu metode tercepat untuk mencapai Kebuddhaan.
Misalnya, ketika Sang Buddha mengajarkan Tantra Guhyasamaja,
ini ditujukan kepada seorang raja bernama Indrabhuti, yang adalah
seorang mahasiddha (orang yang telah mencapai realisasi Tantra).
Saat mengajarkan Tantra Guhyasamaja, Sang Buddha menjelaskan
dengan sangat jelas bahwa perlu memasukkan Doa Tujuh Bagian
karena ini adalah cara tercepat untuk mencapai Kebuddhaan. Untuk
mencapai Kebuddhaan dengan cepat, Anda harus melakukannya
dengan mempraktikkan Doa Tujuh Bagian. (Raja Indrabhuti
mengatakan bahwa untuk mencapai Kebuddhaan, tidak cukup

10
Pendahuluan

hanya mengandalkan pandangan dari mazhab Citamatra).


Lebih jauh, para Bodhisatwa yang telah mencapai kemampuan
untuk melakukan perjalanan melampaui ruang, dengan kata lain
yang memiliki kekuatan gaib, akan menggunakan kemampuan
tersebut untuk pergi ke alam Buddha yang berbeda-beda dan
menerima ajaran dari berbagai Buddha. Seperti yang Anda ketahui,
ketika kita pergi menemui teman kita, biasanya kita membawa
hadiah kecil kepada orang yang kita kunjungi. Ketika Bodhisatwa
menggunakan kekuatan mereka untuk pergi ke alam Buddha
yang berbeda-beda, alih-alih memberikan hadiah materi, mereka
mempersembahkan Doa Tujuh Bagian. Dengan kata lain, mereka
memberi penghormatan, melakukan persembahan, mengakui
kesalahan mereka, dan sebagainya. Inti dari apa yang kita sebut
Enam Praktik Pendahuluan adalah Doa Tujuh Bagian. Apa yang
kita lakukan sebelumnya, seperti membersihkan tempat meditasi
dan memvisualisasikan ladang kebajikan dalam rangka mengakui
kesalahan dan menghasilkan kebajikan dan seterusnya, faktanya
adalah pelengkap dari laku utama, yakni Doa Tujuh Bagian.

Transmisi
Saya akan memberi Anda transmisi garis besar Lamrim, Instruksi
Guru yang Berharga, di mana Enam Praktik Pendahuluan adalah
salah satu bagiannya. Sekarang saya akan membaca hingga bagian
tentang Enam Praktik Pendahuluan yang ditemukan dalam konteks
bagaimana mengandalkan para guru spiritual. Selama akhir pekan,
saya akan menyelesaikan transmisi garis besarnya, tetapi untuk saat
ini saya hanya akan membaca bagian ini.
Sebelum kita benar-benar mulai, sangatlah penting untuk
menempatkan diri Anda dalam kerangka berpikir yang benar dan
membangkitkan motivasi yang sesuai dalam diri Anda. Sebagai
umat Buddha, ini berarti berpikir bahwa seperti halnya Anda

11
Awali Harimu Dengan Ini

ingin bahagia dan tidak mau menderita, maka begitu pula semua
makhluk. Oleh karena itu, Anda berpikir bahwa untuk dapat
membebaskan diri Anda dan semua makhluk dari penderitaan dan
untuk menuntun mereka semua menuju kebahagiaan, Anda sendiri
perlu menjadi seorang Buddha. Pikirkan bahwa inilah alasan Anda
ada di sini: untuk mendengarkan ajaran dan mempraktikkannya.
Jika Anda bukan seorang Buddhis, Anda harus tetap memiliki
keinginan untuk membantu sebanyak mungkin makhluk, mengatasi
masalah mereka dan menemukan kebahagiaan bagi mereka. Untuk
ini, dibutuhkan diri Anda yang lebih kuat, dan inilah alasan Anda
ada di sini untuk mendengarkan dan melatih ajaran.
[Rinpoche membaca hingga pendahuluan, meditasi aktual dan
kesimpulan, bagian pertama yang mengandung Enam Praktik
Pendahuluan.]
Sekarang saya akan memulai transmisi awal dari Untaian
Bagi Yang Beruntung. Jika Anda memiliki salinannya, Anda dapat
mengikutinya. Saya akan memulai transmisi.
[Pembacaan transmisi.]
Saya telah membaca awal teks, judul dan bagian pengantar
pertama. Di awal karya apa pun, penulisnya akan memberikan
penghormatan, dalam hal ini untuk Guru-Munendra-Wajradhara.
“Setiap saat aku bernamaskara pada kakimu dan berlindung.
Dengan mahakaruna, tolong jaga aku di bawah pengawasanmu.”
Pada baris pertama ini, kita melihat penulis memberi penghormatan
dan berlindung pada sosok ini, yang pada dasarnya adalah guru
spiritual utamanya sekaligus Buddha Shakyamuni dan Wajradhara,
ketiga aspek yang tidak terpisahkan.

Buddha Shakyamuni dan Wajradhara


Banyak dari Anda yang terkadang bertanya-tanya apa perbedaan

12
Pendahuluan

antara Buddha Shakyamuni dan Wajradhara. Banyak dari Anda


yang tahu perbedaannya. Sebenarnya, tidak ada perbedaan, dalam
pengertian bahwa pada dasarnya mereka adalah satu. Sebagai
Buddha, mereka memiliki sifat yang persis sama, tetapi aspek
mereka berbeda. Buddha Shakyamuni adalah bentuk nirmanakaya
yang dimanifestasikan oleh Buddha untuk mengajarkan Sutrayana.
Contohnya bentuk gambar Buddha di belakang saya, sosok
utama di altar. Ini adalah bentuk Buddha sebagai seorang biksu.
Wajradhara adalah bentuk yang diambil oleh Buddha yang sama,
guru yang sama, untuk mengajarkan Tantra. Faktanya, Buddha
mengambil berbagai bentuk untuk mengajarkan Tantra, terkadang
dalam bentuk Wajradhara, terkadang dalam bentuk Hewajra,
misalnya ketika beliau mengajarkan Tantra Hewajra, terkadang
dalam bentuk Guhyasamaja, misalnya ketika beliau mengajarkan
Tantra Guhyasamaja. Wajrabhairawa adalah contoh lainnya.
Bentuk-bentuk semacam ini disebut sambhogakaya atau tubuh
kenikmatan.
Sekali lagi, beberapa dari Anda mungkin bertanya-tanya
mengapa Buddha muncul dalam bentuk yang berbeda-beda ini.
Alasannya adalah kebutuhan murid yang sangat beragam. Ada
orang, misalnya, yang ingin atau hanya perlu mendengar Sutra,
ada yang terbuka baik untuk mendengarkan Sutra maupun Tantra.
Bagi mereka yang memiliki kebutuhan khusus akan Sutrayana,
Buddha muncul dalam bentuk di mana para siswa dapat
merasakan keyakinan dan merasa terhubung, misalnya sebagai
seorang biksu. Buddha memilih untuk mewujudkan bentuk yang
menjawab kebutuhan murid tertentu. Bagi mereka yang memiliki
keyakinan pada berbagai Istadewata dan memiliki koneksi dengan
Tantra, Buddha akan muncul sebagai Istadewata seperti Hewajra,
Wajrabhairawa, Guhyasamaja, dan sebagainya. Alasannya, bentuk-
bentuk inilah yang paling mudah membuat mereka merasakan

13
Awali Harimu Dengan Ini

keyakinan dan paling bermanfaat bagi mereka.

Transmisi
Bagian teks berikutnya berbunyi, “Di sini, saya telah mengatur
dalam satu set yang nyaman pelafalan untuk enam praktik yang
merupakan pendahuluan bagi tahapan jalan menuju pencerahan
menurut petunjuk dari Penakluk Agung Ensapa. Yang pertama dari
Enam Praktik Pendahuluan adalah membersihkan ruang meditasi
dan menyiapkan perlambang dari tubuh, ucapan, dan batin
Buddha.”

Praktik Pendahuluan Pertama

Praktik pendahuluan pertama adalah membersihkan ruang atau


tempat meditasi di mana Anda akan bermeditasi atau berlatih,
dan kemudian menyiapkan perlambang tubuh, ucapan, dan
batin Buddha. Praktik ini penting karena inti dari Enam Praktik
Pendahuluan adalah untuk mencapai akumulasi dan pemurnian.
Untuk melakukannya, Anda membutuhkan tempat perlindungan
atau ladang kebajikan. Dalam kehidupan normal, saat Anda
mengundang orang penting ke rumah Anda, pastikan dulu rumah
Anda bersih. Logika yang sama berlaku di sini. Untuk menghormati
ladang kebajikan, pertama-tama Anda membersihkan tempat Anda
akan mengundang mereka untuk datang.
Dengan kata lain, Anda harus melakukan sedikit pekerjaan
rumah tangga. Prinsipnya adalah membuat kegiatan bersih-bersih
yang biasa-biasa saja ini menjadi latihan spiritual yang sebenarnya
dengan memastikan bahwa Anda melakukannya dalam kerangka
berpikir tertentu. Pertama-tama, Anda perlu mengingatkan
diri sendiri mengenai alasan Anda melakukannya, yaitu untuk

14
Praktik Pendahuluan Pertama

membersihkan batin Anda dari ketidakmurnian, klesha dan karma


buruk, dan seterusnya. Anda membayangkan bahwa debu dan
kotoran yang Anda bersihkan ternyata adalah kesalahan dan
ketidaksempurnaan Anda. Anda membayangkan bahwa alat yang
Anda gunakan untuk membersihkan – kain, sapu, atau penyedot
debu – adalah kebijaksanaan yang memahami ketanpaakuan:
penawar untuk semua klesha. Saat membersihkan kotoran,
Anda membayangkan diri Anda sedang membersihkan semua
ketidakmurnian dan sebagainya, tidak hanya dari diri Anda sendiri
tetapi juga dari semua makhluk. Ada banyak poin dan cerita yang
dapat saya tambahkan mengenai hal ini, tetapi jika saya harus
menjelaskan semuanya, kita tidak akan menyelesaikan topik Enam
Praktik Pendahuluan dalam beberapa hari ke depan. Saat Anda
membersihkan, Anda mengulangi kata-kata, “Saya membersihkan
debu, saya membersihkan penghalang saya,” dengan kata lain,
semua kotoran di dalam diri Anda dan semua makhluk.
Motivasi dalam membersihkan adalah motivasi bodhicita.
Anda menyadari kebutuhan Anda untuk menjadi seorang Buddha
demi semua makhluk, baik bagi diri Anda sendiri maupun makhluk
lain, dan untuk mencapainya Anda harus memurnikan batin Anda
dari semua penghalang dan mengumpulkan semua kebajikan;
inilah sebabnya Anda akan melakukan persiapan.
Bagian kedua dari praktik pendahuluan pertama ini adalah
menyiapkan perlambang tubuh, ucapan, dan batin Buddha.
Jika Anda belum memiliki altar, Anda harus membuatnya dan
menempatkan perlambang ini untuk pertama kalinya. Jika Anda
sudah memiliki altar, tidak perlu membongkar semuanya dan
memasangnya kembali. Anda cukup membersihkan altar, gambar,
dan seterusnya, kemudian merenungkan apa yang mereka wakili,
lalu berpikir bahwa Triratna sebenarnya ada di hadapan Anda.

15
Awali Harimu Dengan Ini

Praktik Pendahuluan Kedua

Praktik pendahuluan kedua adalah mengatur persembahan tanpa


cela dengan cara yang menarik. Di sini, istilah tanpa cela mengacu
pada dua jenis kemungkinan kesalahan yang harus dihindari:
kesalahan dalam hal substansi yang menyusunnya dan kesalahan
motivasi dalam menyajikan persembahan. Substansi yang salah
adalah barang-barang yang diperoleh dengan cara yang tidak jujur.
Misalnya, jika Anda mencuri uang dan kemudian menggunakannya
untuk memberikan persembahan, persembahan tersebut salah
dari sudut pandang substansi. Namun, jika Anda telah mencuri
sejumlah uang, jauh lebih baik menggunakannya untuk membeli
dan membuat persembahan daripada untuk tujuan lain. Jika Anda
memiliki uang yang diperoleh dengan cara ilegal atau tidak jujur,
ketahuilah bahwa ini adalah penggunaan terbaik yang dapat Anda
lakukan. Motivasi yang salah adalah motivasi yang hanya berkaitan
dengan kehidupan ini. Memberikan persembahan untuk tujuan
menemukan kebahagiaan dalam hidup ini saja bisa berarti hanya
ingin menghindari penyakit atau mengumpulkan banyak kekayaan.
Tujuan seperti ini membuat persembahan Anda salah dari sudut
pandang motivasi. Setidaknya, saat memberikan persembahan,
kita harus dimotivasi oleh keinginan untuk mencapai kebahagiaan
di kehidupan mendatang. Namun, sebagai pengikut Mahayana,
ini juga tidak memadai. Motivasi kita yang tertinggi adalah untuk
mencapai Kebuddhaan demi semua makhluk.
Timbul pertanyaan: apakah selalu salah memberikan
persembahan dengan tujuan agar sehat dan panjang umur? Tidak,
ini tidak selalu merupakan kesalahan; ini tergantung pada tujuan
jangka panjang Anda. Jika tujuan Anda hanya untuk berbahagia
dalam hidup ini dan tidak lebih, dan karena alasan ini Anda ingin
memastikan bahwa Anda memiliki kesehatan yang baik dan

16
Praktik Pendahuluan Ketiga

panjang umur, maka motivasi ini tidak tepat. Tetapi, Anda dapat
membuat persembahan untuk memastikan bahwa Anda memiliki
umur panjang dan hidup sehat sehingga dapat terus bekerja
mencapai Kebuddhaan demi semua makhluk. Tidaklah salah untuk
memberikan persembahan demi tujuan mempertahankan kelahiran
manusia Anda yang berharga ini dalam kondisi yang baik selama
mungkin, sehingga Anda dapat melanjutkan praktik Anda, yang
dengannya Anda bertujuan untuk mencapai Kebuddhaan demi
semua makhluk.

Praktik Pendahuluan Ketiga

Praktik pendahuluan ketiga adalah “duduk di kursi yang nyaman


dalam postur tujuh titik Wairocana dan kemudian dalam kondisi
batin yang sangat bajik mengambil perlindungan, membangkitkan
semangat pencerahan (bodhicita), dan seterusnya.” Kursi yang
nyaman biasanya lebih tinggi di bagian belakang daripada di depan.
Anda yang berlatih yoga dan meditasi Zen pasti sudah tidak asing lagi
dengan ini, khususnya terkait postur punggung yang mesti sangat
lurus. Postur Wairocana adalah postur tujuh-titik atau delapan-titik,
yang terakhir termasuk meditasi konsentrasi pada pernapasan Anda.
Keadaan batin yang sangat bajik untuk berlindung hanya mengacu
pada motivasi yang ingin Anda hasilkan di dalam diri Anda untuk
melakukan latihan. Setelah Anda menghasilkan motivasi yang baik,
Anda kemudian berlindung dan membangkitkan bodhicita.

Motivasi
Kita telah memulai pagi ini dengan membangkitkan motivasi
yang bajik, tetapi karena kita telah beristirahat siang cukup
panjang, penting bagi kita untuk mengambil sedikit waktu untuk

17
Awali Harimu Dengan Ini

mengembalikan motivasi awal. Untuk ini, perlu Anda ingat


bahwa Anda memiliki kelahiran kembali sebagai manusia yang
unggul dengan kebebasan dan keberuntungan yang memberi
Anda kemungkinan-kemungkinan yang luar biasa. Karena
kehidupan Anda memiliki kemampuan yang besar, Anda harus
merasa semakin bertekad untuk memakai waktu yang tersisa,
khususnya dalam sesi ini, untuk mengejar tujuan Anda. Tujuan
Anda bukan hanya mencapai akhir dari penderitaan pribadi dan
meraih kebahagiaan Anda sendiri, melainkan untuk mengakhiri
penderitaan semua makhluk hidup dan mewujudkan kebahagiaan
mereka. Karena Anda memiliki kesempatan untuk mencapai tujuan
ini dalam kehidupan sekarang, Anda harus merasa bertekad untuk
melakukannya dengan menundukkan batin Anda, dimulai dengan
mendengar dan melatih Enam Praktik Pendahuluan. Selama tiga
menit ke depan, silahkan meditasikan hal ini dan bangkitkan
motivasi Anda.

Meditasi
Kita telah sampai pada visualisasi ladang perlindungan. Saya akan
memberikan Anda transmisi dari bagian ini terlebih dahulu.

Transmisi
[Rinpoche telah membaca sampai visualisasi rumah pemandian.]

Praktik Pendahuluan Keempat

Hal pertama yang harus dilakukan adalah memvisualisasikan


objek atau ladang perlindungan. Dikatakan bahwa, “Di angkasa di
hadapanku, di atas sebuah takhta berharga.” Anda membayangkan
takhta emas yang besar, berbentuk persegi, yang sangat tinggi dan

18
Praktik Pendahuluan Keempat

lebar. Di tengahnya terdapat sebuah takhta emas yang lebih kecil


yang merupakan teratai warna-warni. Di atasnya terdapat cakram
bulan dan matahari. Di atas ketiga takhta ini adalah guru spiritual
kita yang berwujud Sang Penakluk, Shakyamuni. “Warna dari
badannya adalah emas murni. Terdapat tonjolan mahkota (usnisa)
di kepalanya. Beliau memiliki satu wajah dan dua tangan. Tangan
kanan menyentuh bumi dan yang kiri, dalam postur meditasi,
memegang mangkuk biksu yang penuh dengan amerta. Beliau
memakai jubah biksu yang berwarna kuning keemasan. Beliau
duduk bersila dengan sikap wajrasana, dipenuhi dengan cahaya
yang memancar dari tubuhnya, dihiasi oleh tanda utama dan tanda
tambahan seorang Buddha.”
Anda harus melihat Sang Guru dalam wujud Buddha
Shakyamuni. Tubuhnya ringan, bukan berasal dari bahan kasar
seperti tubuh manusia. Jangan membayangkannya seperti suatu
lukisan atau patung yang terbuat dari tanah liat. Anda harus
melihatnya sebagai makhluk hidup, makhluk hidup yang memang
memiliki tubuh ringan. Tubuhnya juga memancarkan cahaya.
Faktanya, kualitas dasar dari tubuh seorang Buddha, guru kita,
adalah kebijaksanaan yang unggul, tetapi dalam wujud tubuh
biksu, yang pada gilirannya dibalur oleh cahaya. Beliau duduk
bersila dalam postur wajrasana.
Idealnya, visualisasi kita terhadap guru dalam wujud Sang
Buddha haruslah jelas dan teguh. Berhubung sulitnya mendapat
penggambaran yang jelas dalam pikiran kita mengenai guru
kita, Buddha Shakyamuni, maka cobalah untuk membayangkan
sebuah cahaya yang penuh dengan warna kuning cerah bersama
dengan siluet Sang Buddha. Namun, hal yang terpenting adalah
kita harus punya keyakinan bahwa Beliau ada di sana dan
secara alami mencakupi seluruh objek perlindungan, Tiratana.
Sekarang Anda akan mengambil waktu lima menit untuk mencoba

19
Awali Harimu Dengan Ini

memvisualisasikan guru spiritual Anda dalam wujud Buddha


Shakyamuni, yang memadatkan seluruh objek perlindungan.
Meskipun Anda mungkin tidak mendapatkan gambaran yang jelas
tentangnya, setidaknya Anda harus yakin bahwa Sang Buddha
berada di ruang di depan Anda, segaris dengan titik di antara alis
Anda.

Meditasi
Anda baru saja bermeditasi menurut tradisi yang dikenal dengan
nama Permata yang Mencakupi Semua, dengan kata lain
memeditasikan sosok tunggal yang mencakupi seluruh objek
perlindungan. Ini adalah sebuah kemungkinan. Jika kita yakin
bahwa guru kita dalam wujud Buddha Shakyamuni mencakupi
semua objek perlindungan, maka kita cukup memeditasikan
sosoknya sebagai objek perlindungan.

Simbolisme Visualisasi Permata yang Mencakupi Semua:


Delapan Kekuatan
Saya akan menjelaskan simbol-simbol yang telah kita visualisasikan
sejauh ini. Delapan singa yang menopang takhta melambangkan
delapan kualitas atau kekuatan Buddha, atau wang chuk dalam
bahasa Tibet. Wang artinya kekuatan, dan wang chuk mengacu
pada delapan kekuatan tertinggi. Apa saja? Saya tidak menjelaskan
hal ini ketika mengajarkannya untuk pertama kali, jadi saya akan
menjelaskannya sekarang. Tiga yang pertama adalah kekuatan
tubuh, ucapan, dan batin seorang Buddha. Lalu ada kekuatan
gaib. Berikutnya adalah kekuatan untuk berada di mana-mana:
kemampuan seorang Buddha untuk pergi ke mana pun sekehendak
hati. Kekuatan keenam adalah kemampuan seorang Buddha untuk
mencapai apa pun yang ingin beliau capai. Dengan kata lain, apa

20
Praktik Pendahuluan Keempat

pun yang Buddha inginkan pasti tercapai. Kekuatan berikutnya


adalah kemampuan Buddha untuk tampak sebagai apa pun atau
siapa pun. Dengan kata lain, Buddha memiliki kekuatan untuk
tampil sebagai fenomena tak bernyawa, misalnya lingkungan dan
tempat tinggal, dan sebagai penghuni dunia, yaitu segala bentuk
makhluk hidup. Kekuatan unggul kedelapan adalah kualitas seperti
sepuluh bala atau kekuatan.
Pada awal delapan kekuatan, kita memiliki kualitas tubuh,
ucapan, dan batin seorang Buddha. Ini mengacu pada kemampuan
para Buddha untuk menyelesaikan aktivitas fisik, ucapan, dan
mental apa pun tanpa perlu motivasi terlebih dahulu. Dengan kata
lain, di mana pun dan aktivitas apa pun yang dilakukan, yang
sesuai dan bermanfaat bagi makhluk hidup pada waktu tertentu,
baik fisik, ucapan, atau mental, dapat dengan cepat dicapai oleh
Buddha. Para Buddha tidak perlu berhenti dan berpikir, “Aku akan
melakukan ini untuk makhluk itu.” Kapan pun ada kesempatan,
apa pun yang bermanfaat bagi makhluk hidup akan secara otomatis
dan segera dicapai oleh seorang Buddha secara fisik, ucapan, atau
mental. Untuk hal ini, tidak ada perenungan atau niat sebelumnya
yang perlu dirumuskan dalam batin seorang Buddha.
Keempat, kekuatan gaib, dalam artian bahwa seorang Buddha
secara otomatis akan menunjukkan kekuatan apa yang dibutuhkan
pada waktu tertentu tanpa perlu perenungan sebelumnya. Makhluk
biasa yang memiliki kekuatan gaib harus merenung terlebih dahulu
dan memutuskan apa yang perlu mereka lakukan, dan apakah baik
untuk menampilkan kekuatan ini dan itu. Setelahnya, baru mereka
akan berusaha untuk melakukannya. Seorang Buddha tidak
membutuhkan pendahuluan apa pun. Kekuatan gaib Buddha akan
ditampilkan secara alami tanpa perenungan.
Kualitas kelima adalah berada di mana-mana, yang sebenarnya
berarti bahwa aktivitas seorang Buddha mencakupi semua. Ia ada

21
Awali Harimu Dengan Ini

di mana pun dan kapan pun dibutuhkan. Aktivitas Buddha dapat


menembus ketiga masa dan semua tempat, sedangkan makhluk
biasa hanya dapat bertindak saat ini dan tentunya tidak berada di
mana-mana pada waktu yang sama.
Kekuatan keenam adalah kemampuan para Buddha untuk
mencapai apa pun yang ingin mereka capai. Begitu seorang Buddha
menginginkan sesuatu, maka sesuatu itu terjadi.
Ketujuh adalah kekuatan unggul untuk memancarkan apa
pun sesuai dengan keinginan mereka. Dengan kata lain, Buddha
dapat menghasilkan pancaran dalam jumlah dan jenis yang tidak
terbatas demi kepentingan makhluk hidup, baik sebagai fenomena
tak bernyawa atau sebagai makhluk yang mendiami dunia.
Kedelapan adalah kekuatan tertinggi dari kualitas-kualitas
umum yang baik. Ini mengacu pada sepuluh kekuatan Buddha,
empat jenis keberanian, dan seterusnya.

Lambang dari Tiga Kualitas Utama Sang Jalan


Saat memvisualisasikan Permata yang Mencakupi Semua hanya
dengan satu sosok, tidak perlu membayangkan dua takhta yang
besar dengan takhta lebih kecil di atasnya. Sebagai gantinya,
Anda membayangkan takhta tunggal, yang tempat duduknya
terbuat dari teratai warna-warni, cakram bulan dan matahari.
Teratai melambangkan penolakan (keinginan untuk bebas dari)
samsara. Cakram bulan melambangkan bodhicita konvensional.
Cakram matahari melambangkan kebijaksanaan unggul yang
secara langsung menyadari kesunyataan. Buddha yang sedang
duduk di takhta rangkap tiga ini menandakan bahwa beliau telah
mencapai Kebuddhaan berkat realisasi tiga kualitas utama sang
jalan: penolakan samsara, bodhicita, dan pandangan mendalam.
Ini menunjukkan kualitas baik yang telah dicapai Buddha. Ini

22
Praktik Pendahuluan Keempat

juga merupakan instruksi bagi kita: jika kita ingin menjadi seorang
Buddha, kita juga harus merealisasikan kualitas yang sama dalam
diri kita. Ini adalah persyaratannya. Takhta rangkap tiga juga
melambangkan sesuatu dalam konteks Tantra, tapi saya tidak akan
menjelaskannya di sini.
Kita telah melihat Buddha dalam postur meditasi, dengan
tangan kirinya memegang mangkuk biksu yang penuh amerta.
Amerta terdiri dari tiga jenis: amerta obat yang memungkinkan
Anda menghindari penyakit; amerta umur panjang yang berarti
bahwa Anda tidak harus mati; dan amerta kebijaksanaan agung
yang tidak tercemar. Mangkuk Buddha mengandung ketiga jenis
amerta ini. Selanjutnya, teks mengatakan bahwa Buddha duduk
dalam postur wajra, dengan kaki bersila.

Perlambang Trisarana
Dalam memvisualisasikan Permata yang Mencakupi Semua dengan
sosok yang tunggal, Anda berpikir bahwa Buddha memadatkan
Trisarana. Tubuh Buddha melambangkan Sanggha, ucapannya
Dharma, dan batinnya melambangkan Kebuddhaan itu sendiri.
Sang Buddha muncul dengan wujud fisik Buddha Shakyamuni, guru
Dharma kita. Tubuhnya menunjukkan bahwa sumber ajaran kita
adalah murni dan juga mewakili silsilah aktivitas luas. Merenungkan
bahwa Buddha Shakyamuni tak lain adalah guru spiritual utama
Anda akan memastikan bahwa Anda menerima berkah dengan
cepat. Anda tidak dapat berhubungan langsung dengan Buddha,
tetapi Anda dapat melakukannya dengan guru spiritual Anda.
Memahami bahwa guru spiritual Anda pada dasarnya adalah
Buddha akan memungkinkan Anda untuk menerima berkah
lebih cepat dari para guru dan Buddha. Ingatlah bahwa tubuh
Buddha melambangkan kemurnian dari sumber ajaran dan juga
melambangkan silsilah aktivitas luas.

23
Awali Harimu Dengan Ini

Jika Anda tidak dapat melakukan visualisasi yang lebih rumit


untuk ladang perlindungan, visualisasi Permata yang Mencakupi
Semua juga sudah cukup. Namun, jangan lupa bahwa Anda juga
harus melihat tubuh sebagai sesuatu yang terang dan memancarkan
cahaya ke segala arah. Akan lebih bagus lagi jika Anda dapat
memvisualisasikan bahwa di ujung sinar cahaya yang dipancarkan
ke luar terdapat pancaran Buddha yang tak terhitung jumlahnya,
yang muncul dalam berbagai bentuk untuk mencapai kesejahteraan
makhluk hidup yang tak terhitung banyaknya. Beberapa dari
mereka keluar dan yang lainnya kembali setelah menyelesaikan
tugas mereka membahagiakan makhluk hidup. Saat mereka
kembali, mereka larut kembali ke dalam tubuh Buddha. Jadi, ada
banyak hal yang datang dan pergi.

Visualisasi Luas dari Ladang Perlindungan: Dua Pilihan


Anda memiliki lima kelompok guru, Buddha berada di tengah dan
dikelilingi empat kelompok. Sebenarnya, terdapat dua pilihan.
Anda dapat memvisualisasikan hanya lima sosok utama tanpa
guru dari silsilah mereka di sekitarnya, atau Anda dapat melakukan
seperti yang dijelaskan di sini, yakni membayangkan guru dari tiga
silsilah ditambah dengan guru spiritual Anda.
Dikatakan dalam teks, “Di sekelilingnya adalah guru
spiritual langsung dan tidak langsung saya.” Berikutnya datang
para Istadewata, Buddha, Bodhisatwa, dan sebagainya. Anda
memvisualisasikan para Istadewata dalam kelompok konsentris di
sekitar sosok-sosok yang telah disebutkan dan para guru silsilah. Ada
kelompok Istadewata untuk masing-masing dari empat kelas Tantra.
Istadewata Anuttarayogatantra diutamakan. Mereka dikelilingi oleh
kelompok dari Yogatantra. Berikutnya adalah kelompok dalam
kategori Caryatantra, dan yang terakhir adalah kelompok dari
Kriyatantra. Di sekeliling mereka, bayangkan kelompok Buddha

24
Praktik Pendahuluan Keempat

dalam bentuk tubuh pancaran (nirmanakaya): seribu Buddha di


masa kita, 35 Buddha pengakuan, dan Buddha pengobatan. Di
sekeliling mereka, ada kelompok Bodhisatwa yang mencakupi
delapan siswa utama Buddha, di luarnya ada kelompok untuk
Pratyekabuddha dan kemudian satu kelompok untuk Shrawaka.
Berikutnya adalah kelompok Wira dan Dakini, dan terakhir adalah
kelompok pelindung Dharma.
Di depan masing-masing sosok ini, di atas tempat yang sangat
indah, terdapat ajaran yang mereka berikan. Mereka benar-benar
ada, tetapi sebenarnya ini adalah realisasi mereka tentang jalan
spiritual. Kitab-kitab dalam format teks Tibet ditempatkan secara
horizontal atau dengan ujungnya menghadap kita. Setiap sosok
memiliki tumpukan kitabnya sendiri.

Mengapa Anggota Ladang Kebajikan Memikirkan Kita Dengan


Perasaan Puas?
Teks kemudian mengatakan, “Para anggota ladang kebajikan
memikirkan kita dengan perasaan puas.” Di sini, Anda harus berpikir
bahwa mereka senang melihat Anda dan mereka mengungkapkan
kesenangan mereka. Mengapa para Buddha senang melihat Anda,
mengingat bagaimana cara Anda biasanya bertingkah? Anda
sepenuhnya dikendalikan oleh tiga racun mental dan di bawah
kendali tersebut, Anda berperilaku sangat buruk. Jadi, apa yang
menyenangkan mereka sekarang? Kenyataan bahwa Anda berniat
untuk bermeditasi pada tahapan-tahapan praktik, mempersiapkan
diri Anda untuk hal ini dan memutuskan untuk melakukan Enam
Praktik Pendahuluan. Inilah yang menyenangkan mereka dan
membuat mereka senang. Menurut analogi yang ditemukan dalam
tradisi lisan, ketika orang tua dari anak yang berperilaku sangat
buruk, nakal dan tidak patuh suatu hari melihat perilaku anak
mereka sedikit membaik, mereka senang bukan main. Mereka

25
Awali Harimu Dengan Ini

berpikir, “Akhirnya anakku melakukan sesuatu dengan benar!” Di


sini, situasinya serupa. Untuk sekali ini, Anda melakukan sesuatu
yang baik alih-alih membiarkan diri Anda sepenuhnya diatur oleh
klesha Anda dan berperilaku buruk sebagaimana yang biasanya
Anda lakukan. Anda telah memilih untuk melakukan sesuatu
yang berharga: bermeditasi pada tahapan-tahapan praktik dan
mempersiapkan diri Anda dengan praktik pendahuluan. Inilah
mengapa Triratna bersukacita.

Kualitas Ladang Kebajikan


Sementara anggota ladang kebajikan merasakan hal ini, teks
melanjutkan, “Pada saat memikirkan kasih sayang dan kualitas
anggota ladang kebajikan, rasakan keyakinan yang besar pada
mereka.” Untuk menghasilkan kualitas-kualitas ini dalam diri Anda,
Anda perlu mengingat kualitas fisik, ucapan, dan batin yang luar
biasa dari semua makhluk yang membentuk ladang perlindungan.
Pemikiran tentang mereka harus menginspirasi Anda dengan
keyakinan sejati. Begitulah cara Anda merenungkannya.
Apa kualitas fisik seorang Buddha? Tubuhnya dihiasi dengan
tanda utama dan tanda tambahan. Ini agak sulit untuk diingat secara
mendetail, tetapi setidaknya Anda harus berpikir bahwa aspek fisik
seorang Buddha selalu luar biasa untuk dilihat. Tidak ada yang
merasa tidak senang saat melihat bentuk fisik seorang Buddha.
Kualitas utama lainnya adalah kemampuan seorang Buddha untuk
menghasilkan bentuk fisik apa pun yang sesuai untuk membantu
makhluk hidup. Jangan lupa bahwa untuk membantu makhluk
hidup, Buddha tidak harus tampil sebagai Buddha. Mereka hanya
akan muncul dalam bentuk Buddha jika ini membantu orang
tersebut menertibkan pikiran mereka. Bagi mereka yang batinnya
dapat dijinakkan oleh wujud biksu, para Buddha akan tampil
sebagai biksu. Bagi mereka yang dapat dijinakkan oleh orang

26
Praktik Pendahuluan Keempat

awam, para Buddha akan bermanifestasi sebagai orang awam. Jika


tampil sebagai iblis bermanfaat bagi makhluk hidup, para Buddha
akan muncul sebagai iblis. Buddha muncul dalam bentuk apa pun
yang sesuai dan bermanfaat bagi makhluk hidup.
Kualitas dari kemampuan berbicara para Buddha sungguh
luar biasa. Jumlahnya ada 64, tetapi kualitas utamanya adalah
kemampuannya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan makhluk
hidup yang tak terhitung jumlahnya dalam satu ungkapan yang
dapat dipahami dalam bahasa mereka masing-masing.
Kualitas-kualitas batin seorang Buddha di antaranya adalah
memiliki pengetahuan agung serta kemampuan untuk memahami
segala sesuatu yang ada sebagaimana adanya. Tidak ada satu hal
pun yang tidak dipahami oleh Buddha secara langsung.
Kualitas kasih sayang seorang Buddha akan selalu ada selama
makhluk hidup ada. Tidak ada sedikit pun momen ketika Buddha
tidak berwelas asih terhadap makhluk hidup yang menderita.
Sebagai orang awam, kita bisa merasakan welas asih yang kuat
ketika kita melihat orang lain sangat menderita, tetapi kita tidak
merasakannya ketika kita tidak melihat mereka. Namun, seperti
yang baru saja dijelaskan, pengetahuan seorang Buddha mencakupi
segala sesuatu yang ada. Para Buddha senantiasa menyadari
penderitaan yang dialami makhluk hidup. Akibatnya, kasih sayang
mereka terus berlanjut.
Mengenai kualitas aktivitas seorang Buddha, sehubungan
dengan delapan kekuatan tertinggi yang saya telah jelaskan
sebelumnya, aktivitas Buddha adalah tanpa upaya dan spontan.
Menyelesaikan berbagai aktivitas tidak membutuhkan usaha.
Aktivitas Buddha terjadi secara alami atau spontan. Kapan pun ada
aktivitas Buddha yang perlu diselesaikannya, ia akan terlaksana
secara otomatis.

27
Awali Harimu Dengan Ini

Tiga Jenis Keyakinan


Saat Anda berkata, “Pada saat memikirkan kasih sayang dan
kualitas para anggota ladang kebajikan, rasakan keyakinan yang
besar pada mereka,” Anda harus mengingat kualitas tubuh,
ucapan, dan batin Buddha seperti yang baru saja dijelaskan. Anda
mengingat kualitas-kualitas baik ini ketika Anda memvisualisasikan
ladang kebajikan di depan Anda untuk menimbulkan keyakinan
yang tulus, keyakinan dalam bentuk kekaguman yang muncul dari
kesadaran akan kualitas luar biasa mereka.
Selain keyakinan sebagai kekaguman, ketika Anda memikirkan
kasih sayang mereka yang luar biasa dan kualitas baik lainnya,
Anda harus merasakan keyakinan pendirian: Anda melihat kualitas
luar biasa ini sebagai hasil dari kebajikan dan kebijaksanaan
superior yang sangat banyak. Dengan kata lain, Anda memperkuat
keyakinan Anda pada hubungan antara sebab dan akibat.
Kemudian Anda menambahkan keyakinan untuk meniru,
dengan berpikir, “Agar aku dapat mengakhiri penderitaan pribadi
dan penderitaan semua makhluk, agar aku dapat mencapai
kebahagiaan tertinggi untuk diriku sendiri dan semua makhluk,
aku berharap agar aku dapat mencapai kualitas yang sama seperti
para Buddha. Aku harus melakukannya.” Ini adalah contoh dari
keyakinan untuk meniru.

Tiada Awal dan Tiada Akhir dari Arus Batin


Selanjutnya adalah meditasi untuk membangkitkan penyebab
berlindung. Ini dimulai dengan, “Aku dan semua makhluk, ibu-
ibuku, dari waktu yang tak berawal sampai sekarang terus-
menerus mengalami semua penderitaan dari siklus kehidupan
dan penderitaan dari tiga alam rendah.” Ini memang benar, tetapi
membutuhkan perenungan. Ungkapan “waktu yang tak berawal

28
Praktik Pendahuluan Keempat

sampai sekarang” mengungkapkan gagasan penting yang mungkin


membutuhkan penjelasan lebih bagi Anda yang baru mengenal
Buddhisme. Dalam Buddhisme, diajarkan bahwa tidak ada awal
dari rangkaian kelahiran kembali kita. Tidak ada titik waktu di
mana Anda dapat berkata, “Ini adalah saat orang ini dan itu ada,
di mana sebelumnya ia tidak ada,” karena setiap makhluk samsara
telah berputar dalam siklus kehidupan tanpa henti. Jika dikatakan
bahwa tidak ada awal dari rangkaian kelahiran kembali kita, ini
karena alasan sederhana bahwa tidak ada awal dari rangkaian
batin kita. Tidak ada titik waktu di mana kita dapat mengatakan
bahwa rangkaian batin kita ada, di mana sebelumnya ia tidak ada.
Alasannya, batin hanya dapat dihasilkan oleh sesuatu yang
sifatnya sama dengan dirinya sendiri, dengan kata lain, fenomena
batin. Ini berbeda dengan fenomena material, seperti empat elemen
atau unsur yang dihasilkan secara material. Oleh sebab itu, sebuah
batin dihasilkan oleh batin yang dihasilkan oleh batin, dan begitu
seterusnya. Untuk memperjelas, saya akan mengambil contoh
ketika kali pertama kita hadir di dalam kehidupan ini. Kehidupan
bermula ketika bagian dari tubuh orang tua kita, sperma dan sel
telur, bergabung dan bersama kesadaran memasuki embrio yang
baru terbentuk. Sebuah kehidupan baru bagi kita dimulai pada saat
itu. Kita tahu dari mana tubuh embrio ini berasal: dari bagian tubuh
orang tua kita. Tetapi, dari mana momen kesadaran dari kehidupan
baru ini berasal? Ia tidak berasal dari materi alam. Oleh sebab itu,
ia tidak bisa dihasilkan oleh suatu materi.
Momen kesadaran pertama dari kehidupan baru ini tidak bisa
dihasilkan oleh sesuatu yang sifatnya bertolak belakang dengan
dirinya sendiri, yaitu sesuatu yang material, juga tidak mungkin
datang dari kesadaran atau batin orang tua kita. Jadi dari mana
asalnya? Hal ini pasti berasal dari dan merupakan kelanjutan
momen kesadaran yang lalu. Kesadaran yang lalu ini adalah milik

29
Awali Harimu Dengan Ini

makhluk yang berada dalam Alam Bardo setelah kematian. Dengan


cara ini, kita dapat menelusuri rangkaian kehidupan lampau kita
tanpa henti. Inilah cara untuk memastikan bahwa tidak ada awal
dari rangkaian kesadaran atau arus batin.
Inilah yang dimaksud dengan kalimat, “Aku dan semua
makhluk, ibu-ibuku, dari waktu yang tak berawal sampai sekarang
….” Ungkapan, “…dari waktu yang tak berawal sampai sekarang
…” mempunyai arti bahwa tidak ada awal dari kesadaran. Pada
titik ini, Anda perlu merenung dan bertanya pada diri sendiri: dari
mana momen kesadaran yang pertama pada awal kehidupan saya
yang sekarang ini berasal? Jika Anda memberi diri Anda waktu
untuk merenung, Anda seharusnya dengan mudah memastikan
bahwa kesadaran tersebut berasal dari kesadaran di kehidupan
sebelumnya. Penting untuk meluangkan waktu dan memikirkan hal
ini. Anda harus memahami maksud dari keberadaan sejak waktu
yang tak berawal. Anda telah menderita secara terus-menerus
untuk periode waktu yang sangat lama. Anda telah mengalami
penderitaan samsara dan penderitaan dari alam rendah. Kecuali
Anda melakukan sesuatu untuk mengubah keadaan, ini akan
berlanjut sampai masa depan.
Memikirkan kemungkinan untuk harus terus mengalami
penderitaan samsara dan penderitaan dari alam rendah seharusnya
membangkitkan keinginan kuat untuk mengakhiri keadaan ini,
terutama di kehidupan sekarang, karena Anda memiliki semua
kondisi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan ini. Anda
memiliki kelahiran kembali yang istimewa dengan kebebasan dan
keberuntungan, dan Anda telah bertemu dengan ajaran Buddha
yang sangat sulit ditemui. Anda harus bertekad untuk mengakhiri
keadaan ini dan mencari cara untuk melindungi diri Anda dari
penderitaan.

30
Praktik Pendahuluan Keempat

Tiga Penyebab Berlindung


Anda harus bertanya pada diri Anda: siapa yang mempunyai
kemampuan untuk melindungiku dari semua kesengsaraan ini?
Jawabannya, visualisasi ladang perlindungan yang ada di depan
Anda: Triratna. Anda perlu merasa takut ketika Anda memikirkan
penderitaan samsara dan penderitaan dari alam rendah, dan
perasaan ini merupakan penyebab pertama berlindung. Anda
juga perlu benar-benar percaya pada kemampuan Triratna untuk
melindungi Anda dari penderitaan samsara. Hal ini merupakan
penyebab berlindung yang kedua. Penyebab yang ketiga adalah
welas asih untuk sesama makhluk yang menderita di samsara.
Singkatnya, Anda harus mencemaskan penderitaan
samsara yang menanti Anda dan memiliki perasaan takut akan
hal tersebut sedemikian rupa sehingga Anda berkeinginan kuat
untuk menghindarinya. Anda harus sepenuhnya yakin dengan
kemampuan Triratna untuk melindungi Anda dari penderitaan.
Berdasarkan dua penyebab ini, Anda memercayakan diri Anda
kepada Triratna. Inilah yang dimaksud dengan berlindung.
Berlindung berarti memberi kepercayaan kepada Triratna dan
berpikir, “Apa pun yang terjadi kepadaku, apa pun situasinya,
baik atau buruk, aku memercayakan diriku padamu.” Ketika Anda
mencapai titik ini, Anda melafalkan bait berlindung.

Perlindungan dan Pemurnian


Ketika melafalkan bait berlindung, awalnya Anda berlindung
kepada Guru, lalu kepada Buddha, Dharma, dan Sanggha. Ada
empat lafalan. Saat berlatih dalam kelompok, seperti yang kita
lakukan sekarang, Anda melafalkan tiap kalimat sebanyak tujuh
kali. Saat Anda berada di rumah sendirian dan punya waktu lebih,
Anda bisa melafalkannya lebih sering, misalnya sepuluh kali atau
lebih. Anda memulainya dengan berlindung kepada guru spiritual.

31
Awali Harimu Dengan Ini

Jika Anda melafalkan kalimatnya sebanyak dua puluh kali,


untuk sepuluh pengulangan pertama, Anda memikirkan bahwa
seluruh ladang perlindungan dan khususnya guru spiritual Anda
memancarkan cahaya dan amerta dengan lima warna. Namun,
untuk tujuan pemurnian, sebagian besar cahaya ini berwarna
putih. Seiring dengan cahaya dan amerta yang mengalir ke diri
Anda dan semua makhluk hidup di sekitar Anda, Anda memikirkan
bahwa cahaya dan amerta memurnikan Anda dari semua
kesalahan yang terkumpul sejak waktu yang tak berawal, terutama
yang berkaitan dengan guru spiritual Anda, misalnya kesalahan
karena tidak menaati mereka, tidak menjalankan instruksi mereka,
mengecewakan mereka, mencemooh mereka, kurang percaya pada
mereka, intinya, semua perilaku buruk yang berkaitan dengan guru
spiritual Anda. Bayangkan bahwa sebagian besar cahaya putih dan
amerta datang dari seluruh ladang perlindungan, khususnya dari
guru spiritual Anda, untuk memurnikan semua kesalahan tersebut.
Untuk sepuluh pengulangan yang selanjutnya, Anda melihat cahaya
dan amerta memiliki lima warna dengan sebagian besar berwarna
kuning untuk menyatukan semua kondisi yang menguntungkan.
Mereka membawakan Anda berkat dari ladang kebajikan dan
terutama dari guru spiritual Anda. Cara yang sama dilakukan untuk
masing-masing dari empat lafalan berlindung.

Penyebab Perlindungan dan Keadaan Batin Saat Berlindung


Penting untuk mulai dengan membangkitkan penyebab perlindungan
di dalam diri Anda. Kemudian, Anda menghubungkannya
dengan keadaan batin yang sesuai dan mengulang lafalannya.
Ketika memvisualisasikan pemurnian kesalahan, khususnya yang
berkaitan dengan guru spiritual Anda, alangkah baiknya untuk
mengingat kembali kesalahan-kesalahan besar yang telah Anda
perbuat dalam kehidupan ini, menyesali mereka dengan tulus,

32
Praktik Pendahuluan Keempat

bertekad kuat untuk tidak mengulanginya lagi, dan menjauhkan diri


dari kesalahan serupa di masa depan. Setelah Anda menyelesaikan
tahap pemurnian, Anda harus yakin bahwa semua kesalahan yang
telah diperbuat dari waktu yang tak berawal telah dihapuskan dan
Anda telah terbebas dari semua itu. Hal yang sama berlaku untuk
setiap tahap berlindung.
Sekali lagi, ketika berlindung, penting untuk membangkitkan
tiga penyebab di dalam diri, juga keadaan batin yang sesuai.
Anda harus benar-benar takut akan penderitaan alam rendah,
penderitaan samsara, dan takut akan pemikiran untuk terus-menerus
mengalaminya. Anda harus sepenuhnya percaya pada kemampuan
Triratna untuk melindungi Anda dari semua penderitaan tersebut.
Ketika Anda telah membangkitkan penyebab-penyebab tersebut
dan membangkitkan welas asih untuk sesama makhluk, Anda
menghasilkan keadaan batin berupa perlindungan: memercayakan
diri Anda kepada Triratna sehingga Anda merasa bahwa apa pun
yang terjadi, Anda akan terus yakin sepenuhnya pada mereka.
Jika Anda berhasil melakukan seperti apa yang sudah
dijelaskan, Anda akan menjadi seorang Buddhis sejati karena Anda
akan menghasilkan perlindungan yang tulus di dalam diri Anda.
Namun, jika keadaan batin ini kurang dan Anda hanya melafalkan
ucapan berlindung tanpa henti (meskipun ini mungkin membawa
beberapa manfaat), Anda tidak akan benar-benar dikatakan telah
berlindung.

Bodhicita
Kalimat selanjutnya mengatakan, “Untuk membangkitkan
bodhicita, lafalkan kalimat berikut sebanyak tiga kali: Kepada
Buddha, Dharma, dan Sanggha, aku berlindung hingga mencapai
pencerahan.” Ini sama persis dengan apa yang baru kita bahas.
Dua kalimat selanjutnya, “Dengan praktik kemurahan hati dan

33
Awali Harimu Dengan Ini

seterusnya, semoga aku mencapai Kebuddhaan demi semua


makhluk.” Anda membangkitkan aspirasi bodhicita dengan
membuat keinginan teguh bahwa semua kebaikan yang Anda
lakukan dengan kemurahan hati dan seterusnya akan berkontribusi
terhadap pencapaian Kebuddhaan demi kesejahteraan semua
makhluk.

Empat Kemuliaan Tanpa Batas


Keseimbangan Batin yang Tak Terbatas
Ketika Anda berkata, “Semoga aku merealisasikan Kebuddhaan
demi semua makhluk,” Anda harus paham bahwa jika Anda
belum menjadi Buddha meskipun telah memiliki kehidupan masa
lampau yang tak terhitung jumlahnya, ini karena Anda masih
terikat pada beberapa makhluk dan masih memiliki kebencian.
Anda kurang bersikap netral, Anda pilih kasih. Untuk alasan ini,
selanjutnya Anda membuat harapan agar Anda dan makhluk hidup
lainnya memiliki keseimbangan batin, yang merupakan lawan dari
sikap keberpihakan. Ini adalah keadaan batin yang terbebas dari
kebencian, kemelekatan, dan keberpihakan.
Mempraktikkan empat kemuliaan tanpa batas adalah cara
untuk mengembangkan aspirasi menuju pencerahan. Sebelum
Anda dapat mencapai bodhicita, Anda harus terlebih dahulu
mencapai keseimbangan batin. Jika tidak, Anda tidak dapat
merealisasikan welas asih maupun cinta kasih untuk semua makhluk.
Anda harus mulai dengan memupuk keseimbangan batin sebagai
dasar bagi sifat-sifat lainnya. Dengan perkataan, “Seandainya aku
dan semua makhluk bisa mencapai keseimbangan batin,” Anda
membuat harapan untuk mencapai keseimbangan batin. Ini diikuti
dengan, “Semoga mereka menetap di dalamnya,” dan, “Aku akan
memastikan mereka menetap di dalamnya,” lalu, “Aku berdoa
kepada para guru dan pelindung untuk memberkatiku agar aku

34
Praktik Pendahuluan Keempat

dapat melakukannya.” Setiap pernyataan berikutnya akan lebih


kuat dibandingkan yang sebelumnya.
Anda sepenuhnya berlindung dengan membangkitkan
bodhicita, keinginan untuk mewujudkan Kebuddhaan demi semua
makhluk. Ingat bahwa kegagalan Anda dan kegagalan semua
makhluk untuk membebaskan diri dari samsara adalah karena
Anda telah dikendalikan oleh kemelekatan dan kebencian. Berada
di samsara berarti dikuasai oleh dua cacat utama: kemelekatan dan
kebencian, dan hal ini mencegah Anda mencapai Kebuddhaan.
Oleh karena itu, Anda berpikir, “Seandainya semua makhluk telah
memiliki sifat yang sebaliknya, keadaan keseimbangan batin yang
sepenuhnya terbebas dari kebencian dan kemelekatan.” Anda
berharap bahwa mereka bisa menetap di dalamnya dan berikrar
untuk memastikan bahwa mereka akan menetap di dalamnya.
Dengan kata lain, Anda memeditasikan kualitas pertama dari empat
kemuliaan tanpa batas, keseimbangan batin.
Keseimbangan batin yang dimaksud di sini adalah satu dari
tiga jenis keseimbangan batin, yang dalam bahasa Tibet disebut tang
nyom1. Ini adalah keadaan di mana kita terbebas dari kemelekatan
dan kebencian. Pada kalimat pertama di mana Anda berkata,
“Seandainya semua makhluk dapat menetap dalam keseimbangan
batin, tanpa kemelekatan, kebencian, dan keberpihakan,” Anda
belum berkomitmen untuk membangun keseimbangan batin dalam
diri Anda. Anda hanya membuat harapan yang mirip dengan,
“Aku berharap semua orang akur,” karena hal yang menghalangi
seseorang untuk akur adalah kemelekatan dan kebencian mereka
pada orang lain.
Ada empat langkah untuk masing-masing keseimbangan
batin. Langkah pertama adalah membuat harapan, “Seandainya
1
Dua keseimbangan batin yang lain adalah tsor wa tang nyom, perasaan netral,
dan du she tang nyom, pencegah kesalahan dalam konsentrasi meditasi.

35
Awali Harimu Dengan Ini

semua makhluk dapat menetap dalam keseimbangan batin.”


Langkah selanjutnya adalah aspirasi, “Semoga mereka menetap
di dalamnya.” Langkah ketiga adalah, “Aku akan memastikan
mereka menetap di dalamnya,” untuk membuat keputusan yang
lebih baik. Langkah keempat adalah permohonan, “Aku berdoa
kepada para guru dan pelindung untuk memberkatiku agar aku
dapat melakukannya.”
Alangkah baiknya jika Anda dapat memvisualisasikan cahaya
dan amerta yang datang dari ladang kebajikan yang berhubungan
dengan empat kemuliaan tanpa batas. Pada dasarnya, cahaya dan
amerta adalah realisasi dari ladang kebajikan atas keseimbangan
batin. Pertama, mereka memurnikan Anda dari semua hal yang
mengganggu pencapaian keseimbangan batin Anda. Lalu mereka
memberkati Anda dan semua makhluk agar Anda dapat segera
merealisasikan keseimbangan batin yang setara dengan ladang
kebajikan.

Cinta Kasih yang Tak Terbatas


Berikutnya adalah cinta kasih yang tak terbatas, yang memiliki
empat langkah yang sama. Anda harus tahu bahwa dari dua macam
cinta kasih yang diajarkan dalam Buddhisme, yang dimaksud
adalah harapan akan kebahagiaan makhluk lain. Meditasi dan
visualisasinya sama, hanya saja diubah sesuai konteksnya.

Welas Asih yang Tak Terbatas


Hal yang sama berlaku pada welas asih yang tak terbatas.
Awalnya Anda membuat harapan agar semua makhluk terbebas
dari penderitaan dan juga penyebab penderitaan. Meditasi dan
visualisasinya sama seperti yang sebelumnya.

36
Praktik Pendahuluan Keempat

Kegembiraan yang Tak Terbatas


Untuk kemuliaan tanpa batas yang keempat, kegembiraan, Anda
berkata, “Seandainya semua makhluk tidak pernah kehilangan
kelahiran kembali yang baik dan kegembiraan murni dari
pembebasan tertinggi. Semoga mereka tidak pernah kehilangan
hal itu! Aku akan memastikan bahwa mereka tidak akan pernah
kehilangan hal itu.” Lalu, “Aku berdoa kepada para guru dan
pelindung untuk memberkatiku agar aku dapat melakukannya.”
Mengapa yang keempat ini dinamakan kegembiraan yang
tak terbatas? Pertama, Anda berharap agar semua makhluk hidup
bahagia, yaitu ketika Anda bermeditasi tentang cinta kasih yang
tak terbatas dan berkomitmen pada diri sendiri untuk memastikan
bahwa mereka mencapai kebahagiaan. Lalu anda melakukan
hal yang sama dengan welas asih. Anda berharap agar semua
makhluk terbebas dari penderitaan dan berikrar untuk memastikan
pembebasan ini. Tahap terakhir adalah bergembira karena hasilnya
telah tercapai, bahwa Anda telah berhasil menuntun makhluk hidup
pada kebahagiaan.

Empat Aspek dari Masing-masing Kemuliaan Tanpa Batas


Masing-masing dari empat kemuliaan tanpa batas mempunyai
empat aspek. Yang pertama adalah harapan sederhana, contohnya
harapan agar semua makhluk dapat menetap dalam keseimbangan
batin. Bukankah bagus jika semua makhluk hidup seimbang? Tidak
ada keterlibatan pribadi yang nyata di sini; ini adalah keinginan
yang tak terbatas. Kedua, Anda melangkah selangkah lebih jauh
dan berkata, “Semoga mereka menetap di dalamnya,” yang
merupakan aspirasi yang tak terbatas. Jika Anda ingat, objek
dari faktor batin aspirasi adalah objek yang diinginkan dan sifat
alaminya adalah mengejar objek yang diinginkan. Ini adalah sebuah
keadaan batin yang memuat keinginan dalam mendapatkan objek

37
Awali Harimu Dengan Ini

yang diinginkan. Oleh karena itu, sikapnya lebih bersemangat,


mendalam, dan luas daripada harapan sederhana. Pada aspek
ketiga, Anda berpikir, “Aku akan memastikan mereka menetap
di dalamnya,” dan dengan demikian membangkitkan tekad atau
niat yang lebih baik. Secara pribadi, Anda bertanggung jawab atas
terjadinya hal ini, naik ke tingkat komitmen yang lebih tinggi. Aspek
keempat adalah permohonan berkah agar Anda dapat memenuhi
tekad yang dimaksud.
Setelah memeditasikan empat kemuliaan tanpa batas dengan
menyeluruh dan sepenuh hati, dan melafalkan sebanyak tiga kali
untuk membangkitkan bodhicita khusus, Anda berkata:
Demi semua makhluk, ibu-ibuku, dengan segala
cara, aku akan dengan cepat, dengan sangat cepat,
merealisasikan Kebuddhaan yang sempurna. Untuk
itu, sekarang aku akan memeditasikan tahapan menuju
jalan pencerahan dengan segala cara yang menyeluruh
melalui praktik dari para guru dan pelindung.
Dalam paragraf, jelas bahwa kata “dengan cepat” diucapkan
dua kali: “dengan cepat, dengan sangat cepat.” Jangan lupa bahwa
Enam Praktik Pendahuluan versi yang ini berhubungan dengan
Tantra. Yang pertama berarti, “Semoga aku mencapai Kebuddhaan
melalui praktik Paramitayana, Jalan Kesempurnaan.” Yang kedua
berarti, “Semoga aku mencapai Kebuddhaan melalui praktik
bertumpu pada guru.” Ini adalah salah satu dari banyak tafsir atas
pengulangan ini.
Kita telah membahas tiga praktik pendahuluan, yaitu duduk
dengan nyaman dalam postur tujuh titik Wairocana, dengan kondisi
batin yang bajik, berlindung, membangkitkan bodhicita. Yang
pertama adalah membersihkan tempat meditasi dan menyiapkan
perlambang dari tubuh, ucapan dan batin Buddha. Yang kedua

38
Praktik Pendahuluan Keempat

adalah mengatur persembahan tanpa cela dengan cara yang


menarik. Sekarang kita akan membahas praktik pendahuluan yang
keempat, memvisualisasikan ladang kebajikan. Sampai sekarang,
Anda telah memvisualisasikan ladang perlindungan, objek dari
perlindungan. Langkah selanjutnya adalah memvisualisasikan
keberadaan ladang kebajikan, tapi sebelumnya, Anda memberkati
lahan dan memberi persembahan yang telah Anda persiapkan
dengan mengatakan, “Semoga semua bumi menjadi murni.”

Memberkahi Bumi dan Memberikan Persembahan


Jika Anda berlatih Tantra, ketika memberkati bumi, Anda harus
berpikir bahwa dari hati Anda, Anda memancarkan cahaya
yang keluar ke segala arah dan mengubah tempat Anda berlatih.
Anda membayangkan bahwa bumi ditutupi oleh lapis lazuli yang
bertakhtakan emas dan lain sebagainya. Banyak visualisasi yang
mungkin dilakukan. Jika Anda tidak dapat melakukan semuanya,
Anda cukup membayangkan bahwa semua menjadi murni
sempurna seperti yang telah dijelaskan dalam bait, “Semoga
semua tanah menjadi murni, bebas dari bebatuan, sedatar telapak
tanganku, terbuat dari aquamarine, dan lembut alami.”
Bait selanjutnya adalah memberkati persembahan. Anda
telah menyiapkan persembahan yang terbuat dari komponen
yang sederhana. Tapi Anda bisa memvisualisasikan lebih banyak
lagi persembahan dengan kualitas yang lebih baik. Anda dapat
membayangkan meja-meja cantik yang dilapisi oleh berbagai
persembahan, air minum, air untuk mencuci kaki, dan lain
sebagainya. Bayangkan bahwa terdapat mangkok yang berisi air,
terbuat dari emas murni, dan jumlahnya tidak hanya beberapa,
tetapi sebanyak yang dapat Anda bayangkan, minimal sepuluh
untuk setiap komponen. Sepuluh mangkuk air minum, sepuluh
mangkuk air untuk mencuci kaki, sepuluh wadah wewangian,

39
Awali Harimu Dengan Ini

dupa, cahaya, makanan, musik, dan lain sebagainya. Lalu lafalkan


dharani OM NA MO BHA GA WA TEY yang memiliki dua kegunaan:
memberkati persembahan dan mempersembahkannya.
Untuk memberkati persembahan, Anda melafalkan bagian
yang disebut “kekuatan dari kebenaran:”
Dengan kebenaran Triratna, dengan berkah dari
semua Buddha dan Bodhisatwa, dengan kekuatan
kesempurnaan dari dua himpunan, dengan kekuatan
kemurnian, kesunyataan yang tak terbayangkan,
semoga demikian.
Anda membuat harapan agar semua persembahan menjadi
seperti apa yang Anda bayangkan. Anda memikirkan tempat
keberadaan Anda telah sepenuhnya berubah, bukan lagi sekadar
tempat biasa. Sekarang tempat ini menyerupai alam Buddha,
benar-benar murni dan penuh dengan persembahan.

Memvisualisasikan Ladang Kebajikan


Selanjutnya adalah praktik pendahuluan yang keempat, visualisasi
ladang kebajikan, yang mempunyai dua pilihan. Anda dapat
memvisualisasikan ladang perlindungan yang bernama Permata
yang Mencakupi Semua, atau Anda dapat memvisualisasikan
ladang kebajikan yang jauh lebih luas, seperti yang dideskripsikan
dalam ritual. Ladang kebajikan yang lebih luas ini jauh lebih rumit
dibandingkan dengan Permata yang Mencakupi Semua dan lebih
susah untuk divisualisasikan. Penjelasannya akan diambil dari
sebuah praktik bernama Guru Puja (dalam bahasa Tibet, Lama
Chopa).

40
Motivasi dan Tinjauan Ulang

Motivasi dan Tinjauan Ulang

Motivasi
Mengutip dari guru besar India, Atisha Dipangkara Sri Nyana:
Hidup ini singkat, banyak sekali hal-hal yang perlu
dipelajari.
Anda tidak tahu seberapa lama Anda akan hidup.
Oleh karena itu, seperti angsa yang memisahkan susu
dari air,
Kejarlah tujuan utama Anda.
Baris pertama mengingatkan betapa singkatnya hidup
kita. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, setiap dari kita
memiliki kelahiran kembali sebagai manusia yang sangat berharga,
yang memiliki potensi besar dan sangat sulit untuk dicapai. Itulah
keuntungan besar Anda, tapi pada saat yang sama, seperti yang
dikatakan Yang Mulia Atisha, hidup ini singkat dan hal-hal yang
mesti dipelajari tidak terhitung jumlahnya. Sesungguhnya, Anda
tidak dapat mempelajari segala sesuatu yang perlu diketahui
sampai Anda menjadi Buddha. Bukan hanya hidup ini singkat,
durasi hidup Anda sama sekali tidak diketahui oleh Anda. Anda
tidak tahu seberapa lama hidup Anda saat ini akan bertahan. Untuk
alasan ini, penting untuk menghindari keterlibatan pada sejumlah
besar aktivitas yang tidak terlalu bermanfaat.
Yang Mulia Atisha menggunakan analogi angsa yang memiliki
kemampuan untuk memisahkan susu dari campuran susu dan air.
Maksudnya, kita harus berkonsentrasi terhadap apa yang penting
dan meninggalkan apa yang tidak penting. Dalam baris terakhir,
Yang Mulia Atisha menyimpulkan kita harus menyelesaikan tujuan
utama kita. Kita harus mengesampingkan semua hal yang tidak
terlalu penting dan fokus terhadap tujuan utama kita.

41
Awali Harimu Dengan Ini

Apa yang terpenting? Untuk memastikan bahwa dalam


kehidupan ini dan juga semua kehidupan yang akan datang kita
terbebas dari penderitaan dan beranjak dari satu momen kebahagiaan
ke momen kebahagiaan berikutnya. Namun, sekadar tidak lagi
menderita dan berharap untuk mencapai kebahagiaan tidaklah
cukup untuk memastikan hal ini terjadi. Kita harus memahami
bahwa penderitaan dan kebahagiaan adalah hasil yang bergantung
pada penyebabnya. Jika Anda ingin merasakan kebahagiaan dan
menghindari penderitaan, Anda harus memastikan perolehan
penyebab kebahagiaan dan menghindari penyebab penderitaan.
Sebelumnya, saya menjelaskan bahwa ada berbagai penyebab
kebahagiaan dan penderitaan. Ada penyebab yang berasal dari
eksternal dan lainnya berasal dari internal, tetapi penyebab yang
internal lebih signifikan. Kebahagiaan dan ketidakbahagiaan
terutama dihasilkan dari cara berpikir dan keadaan batin Anda. Oleh
karena itu, Anda harus mengembangkan batin Anda dan berusaha
untuk menjadi lebih baik. Di satu sisi, Anda harus berusaha untuk
memiliki batin yang lebih berkembang dan baik, dan di sisi lain,
Anda harus mengurangi jenis pikiran dan perasaan berlawanan
yang menyebabkan penderitaan.
Untuk mencapai hasil ini, Anda harus mengandalkan metode
yang valid. Jika tidak, Anda mungkin saja telah melakukan upaya
yang cukup besar tetapi tidak mendapatkan apa pun. Guru Agung
Kamalasila berkata dalam karyanya, Tahapan Meditasi, “Jika Anda
ingin susu, jangan memerah tanduk sapi.” Metode yang dimaksud
harus beralasan, sesuatu yang akan menghasilkan hasil yang
Anda cari. Metode seperti ini ada dan cocok untuk semua tingkat
perkembangan spiritual. Di antara banyak ajaran Buddha, Anda
memiliki akses ke instruksi yang tidak hanya membantu para pemula
dalam jalannya tetapi juga mereka yang memiliki pencapaian tinggi
dan ingin meraih bodhicita. Instruksi yang bermanfaat bagi para

42
Motivasi dan Tinjauan Ulang

praktisi dari semua tingkatan adalah Pelita Sang Jalan karya Yang
Mulia Atisha.
Meskipun ingin berpraktik Dharma adalah hal yang baik,
penting untuk diingat bahwa ini saja tidak cukup. Terdapat beberapa
pertimbangan lain. Khususnya, Anda perlu mempraktikkan ajaran
yang sesuai dengan level Anda saat ini. Tidak peduli betapa
bagus dan mendalamnya suatu ajaran, jika ia tidak sesuai dengan
kemampuan Anda saat ini, maka meskipun berlatih dengan penuh
semangat, Anda tidak akan mendapatkan hasil yang Anda cari.
Sebagai contoh, Buddhisme Tibet adalah Buddhisme
Mahayana, yang meliputi Wajrayana. Di Tibet, Anda akan
menemukan ajaran Tantra terkenal seperti Dzogchen, Mahamudra,
tahap pembangkitan dan perampungan dari tantra yoga tertinggi,
dan sebagainya. Instruksi-instruksi ini asli, tetapi karena mereka
adalah ajaran yang sangat tinggi, Anda harus memeriksa apakah
Anda siap untuk mempraktikkannya. Tidak masalah untuk
mempraktikkannya jika Anda telah mencapai tingkat yang diperlukan
untuk membuatnya efektif. Jika belum, walaupun Anda mencoba
untuk mempraktikkannya, mereka tidak akan membuahkan hasil
karena tidak sesuai dengan kemampuan Anda.
Memiliki tingkat yang memadai untuk terlibat dalam praktik–
praktik ini bukan hanya masalah kecerdasan atau kebijaksanaan.
Kemampuan untuk memahami ajaran memang perlu, tetapi masih
diperlukan lebih banyak hal lainnya. Batin Anda harus matang,
dewasa, dan harus didukung oleh kumpulan kebajikan yang besar.
Para guru di masa lalu biasa mengatakan bahwa ketika Anda
belum mencapai tingkat yang diperlukan dalam batin anda, ketika
Anda belum mendewasakan batin Anda, mencapai sesuatu yang
jauh melampaui kemampuan Anda adalah ibarat membiarkan
seorang anak kecil menunggangi kuda yang masih liar. Jika Anda
menempatkan anak kecil di atas kuda yang belum dijinakkan, ia

43
Awali Harimu Dengan Ini

akan segera terlempar. Di sisi lain, jika Anda menerima ajaran yang
sesuai dengan tingkat Anda saat ini dan mempraktikkannya dengan
baik, Anda pasti akan membuat kemajuan dan mencapai tujuan.
Keuntungan dari instruksi Yang Mulia Atisha, Pelita Sang Jalan,
yang menjelaskan tahapan-tahapan dari tiga jenis praktisi, adalah
kecocokannya untuk orang-orang dari semua tingkat spiritual: awal,
menengah dan agung. Terlepas dari level Anda, mempraktikkan
ajaran ini akan bermanfaat bagi Anda. Jika untuk saat ini Anda
memiliki kemampuan yang lebih rendah, Anda akan berlatih di
tahapan jalan yang dipraktikkan bersama makhluk-makhluk yang
berkapasitas lebih rendah. Bila Anda telah maju dan kapasitas
Anda telah meningkat, Anda dapat berlatih di tahapan jalan
yang dipraktikkan bersama makhluk-makhluk yang berkapasitas
menengah. Ketika kapasitas Anda telah meningkat secara signifikan,
Anda dapat berlatih di tahapan jalan yang dipraktikkan bersama
makhluk-makhluk yang berkapasitas agung.
Ambil contoh orang-orang yang mendengarkan ajaran hari ini.
Jumlah Anda cukup banyak, dan masing-masing memiliki tingkat
perkembangan spiritual yang berbeda-beda. Bagi Anda yang belum
banyak mengembangkan kemampuan, Anda akan menemukan
petunjuk di dalam instruksi Pelita Sang Jalan yang sesuai dengan
kebutuhan Anda saat ini, yaitu tahapan jalan yang dijalankan
bersama makhluk-makhluk berkapasitas awal. Hal yang sama
berlaku untuk mereka yang telah mencapai level yang sedikit lebih
tinggi. Mereka dapat melatih batin mereka pada tahapan jalan yang
dijalankan bersama makhluk–makhluk berkapasitas menengah.
Mereka yang memiliki kapasitas signifikan akan menemukan
bahwa tahapan jalan yang dipraktikkan bersama makhluk-makhluk
berkapasitas agung sangat bermanfaat untuknya.
Untuk mempraktikkan ajaran yang tinggi secara efektif seperti
yang saya sebutkan sebelumnya – Dzogchen, Mahamudra, tahap

44
Motivasi dan Tinjauan Ulang

pembangkitan dan perampungan dari Tantra yoga tertinggi, dan


seterusnya – Anda harus terlebih dahulu melatih batin Anda di
sepanjang tahapan jalan dari tiga jenis makhluk sampai pada titik
di mana Anda benar-benar memenuhi syarat sebagai makhluk
berkapasitas agung. Hanya dengan begitulah keterlibatan dalam
praktik-praktik ini akan membantu Anda. Tanpa pelatihan
sebelumnya pada tahapan jalan dari ketiga jenis makhluk, tidak
satu pun dari ajaran ini akan bermanfaat.
Idealnya, Anda harus melatih batin Anda pada tahapan-
tahapan jalan dari ketiga jenis makhluk sebagai tanda bahwa Anda
telah mencapai realisasi spiritual yang sesuai, tidak dibuat-buat, dan
tidak tergoyahkan, termasuk bodhicita. Jika gagal merealisasikannya
tanpa tergoyahkan, Anda harus setidaknya memiliki satu hal yang
masih bergantung pada usaha sehingga hal itu akan memberikan
dasar yang memadai untuk mempraktikkan ajaran yang dimaksud.
Sebaliknya, jika mempelajari ajaran-ajaran ini dan
mempraktikkannya tanpa terlebih dahulu melatih batin Anda
pada tahapan jalan dari ketiga jenis makhluk, Anda tidak akan
menghasilkan hasil yang baik dalam Mahamudra dan praktik tinggi
lainnya.
Jika saya menyebutkan empat ajaran tinggi ini secara khusus,
itu karena Dzogchen pada dasarnya adalah ajaran Nyingma;
Mahamudra pada dasarnya adalah praktik Kagyu; Untuk Gelugpa,
tahap pembangkitan dan perampungan Tantra yoga tertinggi adalah
praktik utama, seperti halnya untuk tradisi Sakya. Dengan cara ini,
saya telah mencakupi semua aspek ajaran Buddhisme Tibet. Jika
Anda tidak memiliki pengalaman spiritual dari tahapan-tahapan
jalan untuk ketiga jenis makhluk dan mempraktikkan salah satu dari
ajaran tinggi ini, latihan Anda bahkan tidak akan memenuhi syarat
seorang praktisi Mahayana.

45
Awali Harimu Dengan Ini

Tanpa praktik murni dari tahapan jalan yang dijalankan


bersama makhluk-makhluk berkapasitas menengah, misalnya,
terlibat dalam salah satu praktik tinggi ini bahkan tidak akan
memungkinkan Anda untuk mencapai pembebasan dari samsara.
Jika praktik ajaran tingkat tinggi Anda sama sekali tidak berkaitan
dengan tahapan jalan makhluk yang berkapasitas lebih rendah, apa
yang Anda sebut praktik tidak akan menjadi praktik Dharma sama
sekali.
Inti dari seluruh praktik Dharma adalah, pertama-tama, untuk
mengurangi dan, pada akhirnya, mengakhiri penderitaan Anda dan
mencapai kebahagiaan sejati. Seperti yang sudah saya jelaskan,
mencapai hasil ini membutuhkan latihan yang benar dari tahapan
jalan yang valid pada tingkatan yang sesuai dengan kemampuan
Anda saat ini demi menghasilkan pemikiran valid yang disebut
jalan. Anda harus menghasilkan di dalam diri Anda kualitas-kualitas
spiritual, atau jalan, yang merupakan tahapan dari sang jalan. Pada
saat yang bersamaan, Anda harus menghentikan pikiran yang
menyebabkan penderitaan. Oleh karena itu, jelas tidak cukup untuk
sekadar mengetahui apa itu ajaran dan mempelajarinya.
Untuk mencapai realisasi-realisasi spiritual, Anda perlu
memastikan bahwa Anda memiliki semua penyebab dan kondisi
yang diperlukan. Ada banyak jenisnya, tetapi mereka secara umum
terbagi menjadi dua kategori dasar: penyebab yang berkontribusi
dan penyebab langsung
Bagi kebanyakan dari Anda, istilah realisasi jelas mengacu
pada hal apa. Tapi untuk yang lainnya, hal ini mungkin belum jelas,
jadi saya akan memberikan beberapa contoh dari realisasi-realisasi
potensial. Ada keyakinan di mana Anda melihat guru spiritual Anda
sebagai Buddha yang sebenarnya, dan rasa hormat yang muncul
dari kesadaran akan kebaikan luar biasa mereka kepada Anda.
Ada pemahaman nyata tentang potensi besar yang dibawa oleh

46
Motivasi dan Tinjauan Ulang

kehidupan Anda yang penuh kebebasan dan keberuntungan, dan


realisasi bahwa kehidupan seperti ini sangat sulit untuk dicapai.
Ada kesadaran tentang kepastian kematian, ketidakpastian waktu
kematian Anda, dan fakta bahwa ketika Anda mati, tidak ada hal
selain Dharma yang berguna bagi Anda (bukan kekayaan dan harta
benda Anda, bukan teman dan keluarga Anda, bahkan bukan tubuh
Anda juga). Kemudian, ada realisasi bahwa siklus eksistensi pada
dasarnya adalah penderitaan, dan hal ini dihasilkan oleh karma dan
klesha, dan di antara keduanya klesha adalah penyebab utamanya,
dan di antara klesha-klesha, ketidaktahuan yang mencengkeram
eksistensi yang inheren adalah akar dari semua klesha lainnya.
Ada juga pencapaian kualitas-kualitas berbeda yang dihasilkan
dari tiga latihan yang lebih tinggi, yang memungkinkan Anda untuk
membebaskan diri dari samsara. Kita perlu realisasi-realisasi murni
dari semua hal di atas.

Tinjauan Ulang
Saya telah menyebutkan bahwa semua penyebab dan kondisi yang
memungkinkan Anda mencapai realisasi-realisasi spiritual terbagi
dalam dua kategori: penyebab langsung (atau substansial) dan
penyebab kontributif. Penyebab substansial adalah mempelajari
tentang kualitas-kualitas yang Anda cari dan bagaimana
mencapainya, dan kemudian membiasakan batin Anda dengan
mereka (berlatih dan bermeditasi sehingga mereka muncul dalam
diri Anda). Hal-hal ini merupakan penyebab utama untuk mencapai
realisasi-realisasi. Tetapi Anda juga membutuhkan jenis yang kedua,
yang disebut penyebab kontributif. Anda harus membebaskan
batin Anda dari segala sesuatu yang menghalangi pencapaian
realisasi, seperti misalnya karma buruk dan penghalang. Ini dapat
dicapai melalui latihan pemurnian. Anda juga perlu menyokong
penyebab substansial dengan kumpulan kebajikan, yakni dengan

47
Awali Harimu Dengan Ini

melakukan praktik pengumpulan. Kedua praktik ini, pengumpulan


dan pemurnian, menciptakan penyebab kontributif yang bila
digabungkan dengan penyebab substansial akan memungkinkan
Anda mencapai realisasi yang Anda dambakan.
Analogi yang cocok digunakan untuk memahami proses
ini adalah menanam tanaman. Agar tanaman dapat tumbuh,
Anda membutuhkan benih yang harus ditanam (penyebab
substansial). Tetapi benih saja, meskipun ditanam, tidak cukup
untuk menghasilkan tanaman. Anda membutuhkan kelembapan,
kehangatan, sinar matahari, dan mungkin juga pupuk untuk
memastikan bahwa benih berkecambah dan bertunas. Ini sama
persis dengan benih di dalam diri Anda.
Geshe Gonpawa, seorang guru Kadampa yang merupakan
murid dari Geshe Potowa, dikutip dari Lamrim Agung mengatakan
bahwa saat Anda berpraktik, Anda harus menghasilkan kumpulan
kebajikan dan memurnikan penghalang Anda, sembari memohon
kepada guru spiritual yang Anda lihat sebagai satu kesatuan dengan
Istadewata. Dia menjelaskan bahwa memurnikan batin Anda dari
halangan, mengumpulkan kebajikan, dan memohon kepada guru
spiritual yang Anda lihat sebagai satu kesatuan dengan Istadewata
akan memungkinkan Anda mencapai kesadaran yang lazimnya
memakan waktu lebih dari seratus tahun untuk mencapainya. Jika
Anda mengerahkan keberanian, menyatukan penyebab kontributif
dan juga meditasi, Anda akan mencapai realisasi yang Anda pikir
tidak akan pernah Anda capai karena alasan sederhana bahwa
fenomena gabungan (komposit) dapat berubah terus-menerus.
Batin tidak lain adalah rangkaian pikiran atau momen-momen
pikiran; inilah sebabnya ia juga disebut arus batin atau mental.
Ketika satu momen pikiran berhenti, ia menghasilkan momen
berikutnya, dan ini berlanjut tanpa akhir. Jika sebuah klesha hadir
dalam batin Anda, ia akan menghasilkan pikiran tidak bajik yang

48
Motivasi dan Tinjauan Ulang

akan menghasilkan pikiran tidak bajik lainnya, dan seterusnya. Ini


bisa berlangsung sangat lama. Namun, jika Anda membuat tekad
untuk mengumpulkan kebajikan dan memurnikan batin Anda
sembari memohon kepada guru spiritual yang Anda lihat sebagai
satu kesatuan dengan Istadewata, maka berhubung sifat batin yang
terus berubah yang merupakan fenomena gabungan (komposit),
kombinasi dari kondisi-kondisi yang menguntungkan ini dapat
memutus rantai dari pikiran-pikiran tidak bajik dan sebaliknya dapat
memperkenankan pikiran-pikiran bajik untuk muncul. Kondisi-
kondisi ini pada gilirannya dapat menghasilkan serangkaian pikiran
positif. Fakta bahwa batin adalah fenomena yang tidak kekal
membuat hal ini menjadi mungkin. Jika, sebaliknya, batin adalah
fenomena permanen, maka tidak ada pilihan. Tidak akan ada
kemungkinan untuk mengubahnya.
Anda mungkin tidak menyadarinya, tetapi pikiran Anda
berubah setiap saat. Pikiran yang Anda miliki saat ini dan pikiran
yang Anda miliki saat Anda masuk ke ruangan ini tidaklah sama.
Apa yang Anda miliki sekarang adalah kelanjutannya, yang tidak
identik dengan sebelumnya. Pikiran yang Anda miliki ketika Anda
meninggalkan ruangan ini juga tidak akan sama dengan yang Anda
miliki sekarang. Karena alasan inilah penyebab substansial saja
tidak cukup untuk menghasilkan realisasi yang Anda cari. Anda
juga membutuhkan penyebab kontributif yang telah diidentifikasi.
Inilah alasan untuk melakukan Enam Praktik Pendahuluan: untuk
membuat sebab-sebab kontributif dengan menghasilkan kebajikan
dan memurnikan karma buruk Anda. Inilah mengapa saya duduk
di sini untuk menjelaskan Enam Praktik Pendahuluan.
Singkatnya, tujuan kita adalah untuk meningkatkan batin
kita, untuk membawa perubahan yang lebih baik bagi batin kita,
sehingga kita dapat mencapai kebahagiaan yang kita cita-citakan
dan membebaskan diri kita dari penderitaan yang ingin kita hindari

49
Awali Harimu Dengan Ini

dengan segala cara. Dengan gagasan inilah saya duduk di sini untuk
mengajari Anda dan Anda di sini untuk mendengarkan ajaran dan
mempraktikkannya. Mendengarkan hanya untuk mempelajari
sesuatu yang tidak Anda ketahui sebelumnya adalah sah-sah saja,
tetapi ini tidak akan cukup untuk mencapai tujuan Anda, yaitu
menemukan kebahagiaan yang tidak Anda miliki serta mengurangi
penderitaan Anda.
Agar aktivitas mendengar menjadi latihan spiritual, perlu
untuk menghasilkan sebuah motivasi yang baik di batin Anda
sebelumnya. Perlu untuk mengingatkan diri Anda sendiri bahwa
Anda memiliki kelahiran kembali sebagai manusia yang begitu
luar biasa dengan kesempatan besar dan berpikir bahwa Anda
ingin menggunakannya tidak hanya untuk diri sendiri tetapi untuk
memastikan bahwa penderitaan semua makhluk dalam samsara
berhenti. Untuk mencapai tujuan ini, pertama-tama Anda harus
menjadi Buddha. Anda berpikir bahwa tujuan Anda mendengarkan
ajaran adalah untuk mencapai Kebuddhaan demi semua makhluk.
Jika Anda bukan seorang Buddhis, Anda harus mengingat bahwa
Anda memiliki kehidupan manusia yang luar biasa dan membawa
potensi besar, dan Anda ingin menggunakannya untuk mencapai
sesuatu yang berguna dan bermanfaat bagi sebanyak mungkin
makhluk. Karena hal ini memerlukan diri Anda menjadi orang yang
lebih kuat dan lebih baik, Anda pun mendengarkan ajaran dengan
gagasan ini di dalam batin, dengan tujuan untuk memperbaiki diri
dan pikiran Anda.
Sebelum kita melanjutkan ke praktik pendahuluan, mari kita
kembali ke bagian pertama: membersihkan ruangan tempat Anda
bermeditasi. Anda harus menyadari pentingnya mengubah praktik
ini menjadi latihan spiritual. Anda membersihkan rumah Anda
sedikit di sana-sini setiap hari. Memastikan bahwa upaya Anda untuk
bersih-bersih menjadi latihan spiritual dengan pemikiran yang telah

50
Motivasi dan Tinjauan Ulang

saya jelaskan akan sangat berharga, tetapi Anda mungkin bertanya-


tanya apa artinya mengubah suatu aktivitas menjadi latihan
spiritual. Ini berarti Anda melakukannya sedemikian rupa sehingga
dapat berkontribusi pada pengembangan batin Anda dengan cara
mengurangi kesalahannya dan mengembangkan kualitas baiknya.
Akan sangat bermanfaat untuk mengubah semua aktivitas
Anda, baik fisik, verbal, ataupun mental, menjadi praktik dengan
cara yang baru saja dijelaskan, yakni dengan memastikan bahwa
aktivitas-aktivitas tersebut membantu mengurangi perbuatan
buruk Anda, mengurangi apa yang negatif dalam diri Anda, dan
mengembangkan kualitas baik Anda. Jika Anda bisa melakukan
ini, Anda akan menemukan diri Anda membuat kemajuan pesat.
Semua yang Anda lakukan menjadi sarana untuk meningkatkan
pemikiran dan praktik Dharma Anda. Karena Anda akan berlatih
setiap saat, Anda akan membuat kemajuan pesat.
Bagian kedua dari praktik pendahuluan ini adalah membuat
altar dengan perlambang tubuh, ucapan, dan batin Buddha.
Ini terutama terdiri dari merenungkan gambar dan patung yang
Anda miliki, dan secara khusus melihatnya sebagai makhluk
yang sebenarnya, yang mewakili kehadiran Buddha, di hadapan
Anda. Anda tidak boleh melihatnya hanya sebagai gambar atau
patung belaka. Misalnya, jika Anda memiliki gambar Arya Tara,
Anda harus yakin bahwa Arya Tara benar-benar hadir. Jika Anda
memiliki gambar Arya Awalokiteshwara, Anda harus melihatnya
sebagai Arya Awalokiteshwara yang hidup di hadapan Anda. Hal
yang sama berlaku untuk Manjushri dan semua Istadewata lainnya.
Melakukan hal ini akan memberikan pengaruh yang sangat
positif bagi Anda. Hal ini akan membuat Anda lebih jarang jatuh
sakit dan lebih mampu mencapai semua tujuan Anda. Alasannya,
dengan melihat kehadiran mereka, Anda akan menerima berkat
mereka, dan berkat memfasilitasi pencapaian tujuan. Anda akan

51
Awali Harimu Dengan Ini

memiliki lebih sedikit rintangan dan akan lebih mudah maju dalam
meningkatkan batin Anda. Ini juga akan menciptakan kondisi yang
menguntungkan untuk dapat bertemu Buddha dan guru berulang
kali di kehidupan mendatang.
Anda harus mengetahui bahwa patung dan gambar lain yang
Anda miliki di rumah tidak ada di sana secara kebetulan. Anda
memilikinya karena Anda memiliki hubungan tertentu dengan
mereka. Jadi, penting untuk melihat gambar-gambar di rumah
bukan sebagai gambar belaka, tetapi sebagai sosok nyata yang
hadir di depan Anda. Ini akan lebih bermanfaat daripada melihat
gambar yang ditemukan di tempat lain.
Di sini, di Kadam Tcheuling, misalnya, terdapat altar dengan
banyak gambar suci. Anggota Kadam Tcheuling Bordeaux memiliki
hubungan yang lebih kuat dengan gambar-gambar ini daripada
orang-orang lain yang bukan anggota komunitas ini. Meskipun
belakangan banyak pengunjung yang memiliki ikatan dengan
gambar-gambar ini, hubungannya tetap tidak sekuat hubungan
yang dimiliki anggota komunitas ini. Hal yang sama berlaku untuk
gambar yang Anda miliki di rumah Anda. Alasannya adalah
kebajikan khusus Anda untuk memiliki gambar-gambar khusus ini,
bukan yang lainnya. Hubungan dekat yang Anda miliki dengan
gambar-gambar tersebut membuat perenungan dengan cara yang
telah dijelaskan sebelumnya memiliki efek yang sangat baik bagi
Anda.
Jika Anda berhasil melihat perlambang para Buddha di
rumah Anda bukan sebagai gambar belaka melainkan sebagai
sosok yang diwakili dan hadir secara nyata di hadapan Anda,
Anda akan menerima berkah mereka. Ini akan memfasilitasi segala
tujuan bagi Anda, bahkan untuk beberapa orang yang menderita
kesepian. Mereka mengeluh karena mereka kesepian dan tidak ada
yang peduli. Hal ini dapat menyebabkan kegelisahan dan bahkan

52
Motivasi dan Tinjauan Ulang

insomnia untuk mereka. Namun, ketika Anda memikirkannya, tidak


mungkin untuk merasa sendirian karena setiap Buddha dari sepuluh
penjuru bersama kita setiap saat. Ini tidak hanya berlaku dalam
kasus para Buddha, tetapi juga para Shrawaka, Pratyekabuddha,
dan juga Bodhisatwa. Sementara mereka memandang kita, mereka
hadir bersama kita. Oleh karena itu, sebenarnya tidak mungkin kita
bisa sendirian. Mengingat hal ini, seharusnya kita menghilangkan
semua perasaan kesepian secara instan.
Memiliki sikap yang berlawanan – merasa kesepian, mengeluh
dengan getir sepanjang waktu tentang betapa tidak bahagianya
diri Anda sendiri, dan sebagainya – akan menjadi penghalang
bagi latihan spiritual Anda. Ada tiga level penghalang: luar, dalam,
dan rahasia. Jenis sikap yang baru saja dijelaskan dikenal sebagai
penghalang rahasia.
Anda harus mengingat bahwa para Buddha terus-menerus
memikirkan kesejahteraan kita. Mereka hanya menginginkan segala
sesuatu yang baik untuk kita. Ketika Anda kekurangan karma yang
dibutuhkan untuk melihat mereka sebagaimana adanya ketika
mereka muncul di hadapan Anda, apa yang mereka lakukan?
Mereka akan menjelma dalam bentuk patung dan gambar. Oleh
karena itu, patung-patung yang Anda miliki tidak lain adalah
perwujudan yang telah dihasilkan para Buddha untuk kebaikan
Anda. Mengingat hal ini akan sangat berguna bagi Anda dan akan
memungkinkan Anda menerima berkat mereka.
Praktik pendahuluan kedua adalah mengatur
persembahan tanpa cela dengan cara yang menarik. Adalah
hal yang baik untuk membuat persembahan sebanyak yang
Anda bisa dan menempatkannya dengan cara yang secara
visual nyaman dipandang. Tetapi yang lebih penting adalah
memberikan persembahan dengan motivasi yang baik. Jika
motivasi Anda tidak benar, penyajian persembahan yang

53
Awali Harimu Dengan Ini

Anda atur bahkan tidak akan menjadi praktik Dharma.


Seperti yang telah saya jelaskan, motivasi yang buruk atau
tidak tepat adalah yang bertujuan untuk mendapatkan kesuksesan
dalam kehidupan ini saja. Memberikan persembahan agar berumur
panjang, bebas dari penyakit, atau untuk sukses dalam bisnis Anda,
misalnya, tidak akan memenuhi syarat sebagai praktik Dharma,
dan sama sekali tidak pantas. Namun, memberikan persembahan
demi mencapai sesuatu yang baik di kehidupan Anda selanjutnya
atau untuk membantu seseorang adalah sah-sah saja.
Mengapa memberikan persembahan demi kehidupan ini
saja tidak dianggap sebagai praktik persembahan yang benar?
Alasannya, segala sesuatu yang Anda lakukan untuk kehidupan
ini saja hanya dapat menghasilkan hasil negatif, yakni kelahiran
kembali di salah satu alam rendah. Bagaimana mungkin tindakan
yang menghasilkan hasil seperti ini menyenangkan para Buddha?
Karena tidak menyenangkan para Buddha, tindakan ini bukanlah
persembahan. Oleh karena itu, tindakan ini tidak memenuhi
syarat sebagai persembahan yang sebenarnya. Jangan lupa
bahwa memberikan persembahan berarti melakukan sesuatu yang
menimbulkan kegembiraan atau sukacita dalam batin orang-orang
yang menjadi tujuan persembahan kita.
Apakah tindakan meletakkan semangkuk buah atau beberapa
kuntum bunga di atas altar cukup untuk membuat para Buddha
benar-benar bahagia? Anda harus mengerti bahwa para Buddha
tidak sama seperti kita; mereka tidak peduli dengan persembahan.
Kita senang ketika menerima hadiah, tetapi bukan hal ini yang
menyenangkan para Buddha. Setiap saat, para Buddha hanya
ingin kita menjadi semakin bahagia dan terhindar dari penderitaan.
Tindakan meletakkan buah di atas altar membawa beberapa
manfaat, tetapi tidak banyak, karena yang benar-benar penting
adalah motivasi, pikiran dan perasaan yang Anda miliki saat

54
Motivasi dan Tinjauan Ulang

melakukan persembahan. Ketika motivasi Anda melibatkan pikiran-


pikiran bajik, para Buddha bergembira. Mereka tahu apa yang Anda
pikirkan dan tahu pikiran seperti apa yang akan menjadi sumber
kebahagiaan bagi Anda. Inilah yang membuat mereka bahagia,
alih-alih benda yang Anda letakkan di altar mereka. Memberikan
persembahan dengan tujuan untuk mencapai Kebuddhaan
demi memberikan manfaat bagi semua makhluk dengan jalan
membebaskan mereka dari penderitaan dan membimbing mereka
menuju kebahagiaan adalah cara terbaik yang bisa dibayangkan
untuk benar-benar menyenangkan para Buddha.
Sekali lagi, Anda perlu membangkitkan motivasi awal dengan
berpikir, “Dalam sesi ini, saya tidak akan menyerah pada gangguan
ataupun kemalasan. Karena saya kini telah memperoleh kelahiran
kembali sebagai manusia yang berharga dengan kebebasan dan
keberuntungan, saya akan menggunakannya dengan kemampuan
terbaik saya. Saya akan berusaha mencapai Kebuddhaan
sehingga saya dapat mengakhiri penderitaan semua makhluk.
Inilah sebabnya saya ada di sini untuk mendengarkan ajaran dan
mempraktikkannya.” Mohon luangkan waktu dua menit untuk
memeditasikan hal ini.
(Meditasi)
Apa yang telah kita capai sejauh ini? Saya telah membahas
dua praktik pendahuluan yang pertama. Sekarang, saya akan mulai
membicarakan yang ketiga, yaitu duduk pada alas duduk yang
nyaman dalam postur tujuh titik Wairocana, serta berlindung dan
membangkitkan bodhicita dengan keadaan batin yang sangat bajik.
Postur Wairocana biasanya meliputi posisi duduk dengan kaki
yang disilangkan dalam postur wajra (umumnya dikenal dengan
posisi teratai). Tidak selalu mudah untuk menerapkan posisi ini,
jadi saya menyarankan Anda untuk tidak duduk dengan cara
yang berisiko mengganggu konsentrasi Anda, menyakitkan secara

55
Awali Harimu Dengan Ini

fisik, dan oleh karenanya menghambat kemampuan Anda untuk


merenung. Dalam tujuh atau delapan titik postur Wairocana, tujuan
dari duduk tegak adalah untuk meluruskan saluran energi Anda.
Ketika tubuh Anda lurus, saluran energi Anda juga akan menjadi
demikian, sehingga akan memungkinkan angin di dalamnya
bersirkulasi dengan benar. Hal ini akan membantu Anda untuk
mengatur batin Anda.
Untuk posisi mata, instruksinya adalah menurunkan kedua
mata dan mengarahkan mereka ke arah ujung hidung Anda. Cara
lainnya adalah mengarahkan mereka pada bagian tengah antara
pusar dan titik di antara kedua alis Anda. Tariklah sebuah garis
imajinatif dari titik di antara kedua alis dan titik pusar Anda dan
arahkan mata Anda pada suatu titik di mana kedua titik ini dapat
bertemu. Beberapa orang secara salah berpikir bahwa menutup
mata merupakan hal yang baik ketika bermeditasi, tetapi hal ini tidak
disarankan walaupun pada awalnya dapat memudahkan visualisasi.
Untuk jangka panjang, hal ini dapat memicu ketidakstabilan dan
beberapa masalah lainnya. Oleh karena itu, hal ini sebaiknya
dihindari.
Bagian terakhir dari praktik ketiga adalah membangkitkan
keadaan batin yang sangat bajik, dengan kata lain menetapkan
motivasi Anda, kemudian berlindung dan membangkitkan
bodhicita. Keadaan batin yang sangat bajik di sini adalah bodhicita,
setidaknya dalam bentuk yang dibuat-buat.
Sebelum Anda mengambil perlindungan, Anda
memvisualisasikan objek perlindungan. Saya menjelaskan
sebelumnya bahwa terdapat dua cara untuk melakukan ini, sebagai
sebuah sosok dalam tradisi yang disebut “Permata yang Mencakupi
Semua”, atau dalam cara yang lebih kompleks dengan sebuah
takhta besar di mana di atasnya duduk lima guru utama, sendiri atau
dengan para pengiringnya masing-masing. Visualisasi yang lebih

56
Motivasi dan Tinjauan Ulang

rinci dengan para pengiring meliputi Istadewata penjaga dari empat


kelas Tantra, Buddha, Bodhisatwa, Daka, Dakini, dan seterusnya.
Jangan melupakan kelompok yang kelima, yang tergambarkan di
depan Buddha. Kelompok ini terdiri dari guru spiritual utama yang
dikelilingi oleh semua guru lainnya yang darinya Anda menerima
pengajaran Dharma.
Saya belum menyebutkan posisi-posisi tangan. Tangan kanan
Buddha berada pada posisi memutar Roda Dharma (mudra
Dharmachakra) dan tangan kirinya berada pada postur meditasi dan
memegang sebuah mangkuk yang dipenuhi amerta umur panjang.
Apa yang merupakan penghalang utama yang menghalangi kita
mencapai pembebasan dan Kebuddhaan? Beberapa halangan
menghalangi tubuh kita dan yang lain memengaruhi batin kita.
Halangan utama untuk tubuh atau kehidupan kita adalah kematian
itu sendiri dan itulah sebabnya mangkuk Buddha berisi amerta
umur panjang. Penghalang utama yang memengaruhi batin kita
adalah ketidaktahuan dan klesha-klesha kita. Untuk melambangkan
bahwa penghalang ini sedang diatasi, tangan kanan Buddha berada
dalam mudra memutar Roda Dharma, karena berkat ajaranlah
ketidaktahuan dapat diatasi.
Saya telah menjelaskan mengenai berlindung dan
membangkitkan bodhicita. Sebagai pengingat, pertama-tama Anda
harus membangkitkan tiga sebab berlindung dalam diri Anda. Pada
saat Anda sangat yakin bahwa Triratna memiliki kemampuan untuk
melindungi Anda dari penderitaan samsara dan alam-alam rendah,
Anda memiliki keadaan batin yang terkait perlindungan. Batin
berlindung adalah keadaan mental di mana Anda memercayakan
diri Anda kepada Sang Triratna. Hal ini merupakan akibat dari
sebabnya, yaitu keyakinan penuh pada kemampuan Triratna untuk
melindungi Anda. Anda merasakan bahwa mereka sepenuhnya
dapat dipercaya dan Anda dapat mengandalkan mereka.

57
Awali Harimu Dengan Ini

Selanjutnya, Anda membacakan bait untuk mengambil


perlindungan, dua baris yang pertama adalah untuk pengambilan
perlindungan dan dua baris berikutnya untuk membangkitkan
bodhicita. Anda membayangkan bahwa diri Anda adalah umze
atau pemimpin puja yang memulai pembacaan dan semua
makhluk samsara yang berada di sekeliling Anda mengikuti dan
membacakan bait tersebut bersama Anda. Sebagai respons dari
tindakan berlindung ini, ladang kebajikan memancarkan cahaya
dan amerta. Anda melakukan visualisasi dari purifikasi oleh cahaya
yang utamanya berwarna putih. Cahaya ini membersihkan diri Anda
dari karma buruk, penghalang, dan seterusnya. Kemudian, Anda
memvisualisasikan cahaya berwarna kuning yang memberikan
Anda semua kondisi baik.
Untuk mengembangkan praktik membangkitkan bodhicita,
selanjutnya Anda mempraktikkan empat kemuliaan tanpa batas.
Hal ini diikuti dengan pembangkitan bodhicita yang khusus.
Kemudian Anda memberkahi bumi dan persembahan, setelah itu
Anda memvisualisasikan ladang kebajikan utama. Ini adalah poin
yang telah kita bahas.
Ladang kebajikan yang ekstensif diambil dari praktik Guru
Puja. Praktik ini sangat kompleks dan mempunyai detail yang sangat
banyak. Karena hal ini sulit untuk divisualisasikan, akan lebih baik
untuk menjaga ladang perlindungan sebagai ladang kebajikan pada
sisa praktik Anda. Namun, untuk meletakkan jejak bajik pada arus
batin, Anda tetap dapat membacakan bagian yang mendeskripsikan
ladang kebajikan tersebut pada saat mempertahankan visualisasi
ladang perlindungan.
Sebagaimana yang dapat Anda lihat, terdapat gambar dari
ladang kebajikan Guru Puja di belakang saya. Faktanya, jumlah dari
sosok pada visualisasi Guru Puja sama dengan jumlah visualisasi
pada versi ladang perlindungan yang lebih mendetail. Hal yang

58
Motivasi dan Tinjauan Ulang

berubah adalah posisi dan lokasi duduk mereka.


Pada visualisasi Guru Puja, terdapat sebuah danau susu yang
darinya muncul sebuah pohon pengabul harapan, yang di atasnya
terdapat sebuah teratai dengan sebelas lapisan kelopak. Pada
visualisasi ladang perlindungan, sosok utamanya adalah guru Anda
dalam wujud Buddha Shakyamuni. Pada bagian tengah teratai,
guru Anda muncul dalam wujud manusia. Beliau terlihat seperti
Je Tsongkhapa, akan tetapi bukan. Beliau adalah Guru Munendra
Wajradhara, yang pada hatinya terdapat Buddha Shakyamuni dan
di dalam hati Buddha Shakyamuni terdapat Wajradhara.
Kita memiliki lima guru yang sama, sosok utama dan empat
sosok lainnya. Dalam visualisasi perlindungan, mereka muncul di
atas sebuah takhta besar yang di tengahnya merupakan takhta
Buddha Shakyamuni dengan empat takhta lain di sekitarnya.
Cahaya dipancarkan dari hati sosok utama, yaitu Guru Munendra
Wajradhara. Pertama-tama, mereka beranjak ke belakangnya dan
di sana membentuk silsilah praktik yang terberkahi dari guru-guru
dalam lima kolom vertikal. Anda tidak akan membayangkan siapa
mereka semua. Karena Anda tidak mengenal mereka, tidak ada
gunanya untuk mencoba. Cahaya lainnya memancar dari sosok
utama ke sebelah kanan Beliau. Di sana, kita menemukan Buddha
Maitreya dikelilingi oleh seluruh guru silsilah aktivitas luas. Cahaya
lainnya memancar keluar dari hati sosok utama ke sebelah kirinya.
Di atas cahaya tersebut, terdapat Buddha Manjusri yang
dikelilingi oleh seluruh guru dari silsilah pandangan mendalam. Di
depan sosok utama adalah guru spiritual utama Anda, dikelilingi
oleh guru-guru Anda yang lain. Pada baris kesebelas dari kelopak
yang meliputi teratai terdapat barisan-barisan para Buddha,
Bodhisatwa, dan seterusnya.
Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut mengenai visualisasi
ladang kebajikan, Anda dapat merujuk pada Pembebasan di Tangan

59
Awali Harimu Dengan Ini

Kita untuk deskripsi yang cukup mendetail, walaupun tidak semua


nama para sosok disebutkan.

Transmisi
Setelah visualisasi ladang kebajikan, Anda mengundang para
makhluk bijaksana untuk datang dari tempat tinggal mereka.
Selanjutnya, Anda memvisualisasikan rumah pemandian dan
mempersembahkan pemandian.

Lanjutan Transmisi
Ketika mempersembahkan pemandian, Anda
mempersembahkannya kepada para guru dari ketiga silsilah yang
berbeda, silsilah aktivitas luas, silsilah pandangan mendalam, dan
silsilah praktik yang terberkahi. Setelahnya, terdapat sebuah bait
untuk mempersembahkan pemandian kepada guru pribadi Anda,
dimulai dengan rab jam sung rap, yang dapat diartikan sebagai
“Engkau bagaikan mata yang mempelajari semua kitab suci yang
tak terhitung…”

Lanjutan Transmisi
Pertama-tama, Anda memvisualisasikan sebuah rumah pemandian
yang harum dan sangat indah dengan lantai kristal. Setelah itu,
terdapat dua opsi. Anda dapat mengundang keseluruhan ladang
kebajikan untuk datang dan duduk di dalam rumah pemandian lalu
Anda mempersembahkan pemandian kepada mereka, atau mereka
tetap berada di atas pohon kemudian Anda mempersembahkan
pemandian dari rumah pemandian.
Siapa yang sebenarnya mempersembahkan pemandian dan
persembahan-persembahan lainnya? Dewi-dewi persembahan
yang Anda pancarkan dari hati Anda akan mempersembahkannya.

60
Motivasi dan Tinjauan Ulang

Pertama-tama, Anda membayangkan dewi-dewi yang


mempersembahkan air pemandian, kemudian beberapa dewi
yang mengeringkan tubuh anggota ladang kebajikan, lalu dewi
lainnya yang mengurapi ladang kebajikan dengan minyak
wewangian, dan dewi lainnya yang mempersembahkan jubah dan
perhiasan. Banyak dewi yang terlibat. Jika Anda merasa bahwa
membayangkan semua ini merupakan hal yang sulit, Anda dapat
membayangkan bahwa Anda secara pribadi mempersembahkan
setiap benda, air pemandian dan hal lainnya, kepada ladang
kebajikan. Anda pergi menghadap ladang kebajikan, menuangkan
air, dan mempersembahkan sisanya.
Jika Anda mempersembahkan pemandian, hal ini bukan
karena para anggota ladang kebajikan mempunyai ketidakmurnian
yang perlu dibersihkan. Tidak ada hubungannya dengan hal itu.
Tujuan pemandian ini adalah untuk membersihkan karma buruk
dan penghalang dari semua makhluk. Ketika mempersembahkan
pemandian dan sebagainya, Anda harus menjaga tujuan tersebut
dalam batin Anda. Anda juga berpikir bahwa para anggota ladang
kebajikan bersukacita atas persembahan Anda dan menerimanya
dengan senang hati.
Ketika Anda membayangkan bahwa diri Anda yang secara
pribadi mempersembahkan persembahan-persembahan, jika Anda
bisa, akan sangat baik untuk menggandakan jumlah tubuh Anda.
Anda membayangkan sejumlah besar penjelmaan dari diri Anda
mempersembahkan air, mengurapi tubuh, dan sebagainya.
Setelah mengundang ladang kebajikan untuk datang menuju
rumah pemandian dan mempersembahkan persembahan-
persembahan, Anda membacakan bait terakhir “Dalam welas
asihmu kepadaku dan semua makhluk, dan melalui kekuatanmu
yang menakjubkan, selama aku terus-menerus memujamu, O
Begawan, aku mohon kepadamu untuk tetap tinggal.” Pada poin

61
Awali Harimu Dengan Ini

ini, Anda membayangkan bahwa mereka kembali ke tempat asal


mereka, bunga teratai di atas pohon pengabul harapan. Ketika
mempersembahkan pemandian kepada anggota ladang kebajikan
di kediaman mereka, Anda tetap membacakan bait ini.
Anda menghasilkan himpunan besar kebajikan ketika
mempersembahkan pemandian dengan baik, sepanjang Anda
terus berpikir dalam cara yang telah dijelaskan barusan, pertama
karena anggota dari ladang kebajikan sangat banyak, dan juga
karena Anda membayangkan sejumlah besar dewi persembahan,
misalnya seribu, yang mempersembahkan pemandian. Hal ini
membantu meningkatkan kebajikan Anda sama seperti jika Anda
mempersembahkan pemandian seribu kali. Menggandakan
tubuh Anda sendiri mempunyai dampak yang sama. Anda dapat
membayangkan hal ini untuk setiap bagian dari persembahan
pemandian. Anda juga sebaiknya mempersembahkan pemandian
dengan keyakinan yang kuat dan penghormatan kepada objek
persembahan.
Pada titik ini, adalah hal baik untuk menambahkan sebuah
bait yang ditemukan dalam Enam Praktik Pendahuluan Silsilah
Selatan, yang berbunyi:
Walaupun tubuh, ucapan, dan batin para penakluk
tidak terpengaruhi oleh klesha,
Untuk membersihkan tubuh, ucapan, dan batin para
makhluk dari penghalang,
Aku mempersembahkan pemandian kepada tubuh,
ucapan, dan batin para penakluk,
Semoga tubuh, ucapan, dan batin para makhluk dapat
dimurnikan juga!
Sebetulnya, adalah benar bahwa tubuh para penakluk
sepenuhnya murni. Bait ini menyimpulkan praktik tersebut dan

62
Motivasi dan Tinjauan Ulang

menjadikannya berfungsi dengan jelas.


Ketika Anda mempersembahkan pemandian, Anda dapat
membayangkan bahwa terdapat seribu dewi-dewi persembahan
atau diri Anda yang digandakan seribu kali. Para anggota ladang
kebajikan juga sangat banyak. Anda melakukan penggandaan
pada setiap langkah dari praktik pemandian, tidak hanya untuk
pemandian saja tetapi juga untuk mengeringkan, mengurapi, serta
mempersembahkan jubah dan perhiasan. Hal ini mengubah praktik
tersebut menjadi sangat luas dan kuat. Seperti yang telah saya
jelaskan, tujuannya adalah untuk membersihkan ketidakmurnian
fisik, ucapan, dan mental dari semua makhluk termasuk Anda
Terdapat juga sebuah tujuan spesifik, yaitu untuk menjernihkan
pikiran Anda. Pikiran kita lambat dan keruh; melakukan
persembahan ini dapat membantu membersihkan kegelapan
pikiran kita. Hal ini tidak ada hubungannya dengan membersihkan
para Buddha karena mereka tidak mempunyai apa pun untuk
dibersihkan. Hal ini semata-mata bertujuan untuk memurnikan
kekotoran kita dan semua makhluk. Anda berpikir bahwa sebagai
hasil dari persembahan Anda, penghalang fisik, verbal, dan mental
semua makhluk serta ketidakmurniannya telah dibersihkan.
Walaupun ladang kebajikan Guru Puja dengan kelima guru
utama lebih ekstensif dibandingkan dengan ladang kebajikan yang
dikenal sebagai Permata yang Mencakupi Semua, Anda sebaiknya
mengetahui bahwa ladang kebajikan ini bukan merupakan ladang
kebajikan yang paling kompleks. Kita memandang visualisasi Guru
Puja sangat rumit, tetapi faktanya visualisasi ini merupakan versi
ringkas dari yang lebih mendetail lagi. Dalam versi Guru Puja
kita, setiap Istadewata dari Tantra yoga tertinggi adalah sendiri.
Dalam versi yang lebih mendetail dari setiap Istadewata, Hewajra,
Wajrabhairawa, Guhyasamaja, dan lainnya ditemani oleh mandala
lengkap para Istadewata. Terdapat 32 Istadewata dalam mandala

63
Awali Harimu Dengan Ini

Guhyasamaja, 13 Istadewata dalam mandala Wajrabhairawa, dan


64 Istadewata dalam mandala Cakrasamwara. Tidak perlu dikatakan
bahwa akan menjadi sangat sulit bagi kita untuk melakukan
visualisasi ini, tetapi setidaknya sekarang Anda mengetahui bahwa
terdapat opsi tersebut.
Ketika mempersembahkan pemandian kepada empat
Istadewata utama dari kelas Tantra yoga tertinggi, Anda
membayangkan hanya empat Istadewata utama, tetapi akan
menjadi baik setidaknya untuk berpikir bahwa pada saat yang
sama Anda sedang mempersembahkan pemandian kepada semua
Istadewata dari mandala mereka masing-masing. Walaupun Anda
mungkin tidak dapat memvisualisasikan mereka, akan menjadi
sangat positif untuk membayangkan bahwa pada saat yang
bersamaan Anda mempersembahkan pemandian kepada mandala
masing-masing Istadewata.

Praktik Pendahuluan Kelima

Selanjutnya adalah praktik pendahuluan kelima, yang mengandung


elemen kunci untuk akumulasi dan purifikasi: mempersembahkan
Doa Tujuh Bagian dan mandala. Saya akan memberikan Anda
transmisi lisan dari bagian tersebut.
(Transmisi)

Doa Tujuh Bagian: Penghormatan


Doa Tujuh Bagian dimulai dengan penghormatan yang memiliki
dua versi, ekstensif dan ringkas. Versi yang ekstensif dimulai dengan
bait berikut:
Engkau yang tubuhnya tercipta oleh sepuluh juta
kebajikan,

64
Praktik Pendahuluan Kelima

Yang ucapannya memenuhi harapan-harapan dari


makhluk yang tak terhingga banyaknya,
Yang batinnya melihat segala fenomena sebagaimana
adanya,
O, yang terkemuka dari suku Shakya, aku bernamaskara
kepadamu.
Dalam versi ini, Anda pertama-tama bernamaskara kepada
Buddha Shakyamuni, kemudian kepada para guru dari silsilah
praktik yang terberkahi, para guru dari silsilah aktivitas luas, dan
guru-guru dari silsilah pandangan mendalam, para guru Kadam,
para guru Gelug, dan kepada guru spiritual pribadi Anda. Kemudian,
Anda bernamaskara kepada Istadewata-istadewata penjaga, dan
seterusnya. Kita tidak biasa membaca bagian ini. Alih-alih, kita
melewatinya menuju Doa Tujuh Bagian yang dimulai dengan
“Hormat kepada Arya Manjusri yang muda.”
Doa Tujuh Bagian dapat dibandingkan dengan sebuah kereta
dengan tujuh roda: jika tidak ada salah satu dari ketujuh roda,
kereta tidak dapat bergerak maju. Dengan cara yang sama, jika
salah satu bagian dari Doa Tujuh Bagian hilang, praktik akumulasi
dan purifikasi akan menjadi tidak lengkap.
Bagian pertama dari tujuh bagian adalah penghormatan.
Terdapat beberapa cara berbeda untuk memberikan penghormatan:
melalui tubuh, ucapan, dan batin. Dengan bait pertama, Anda
memberikan penghormatan dengan ketiga pintu ini. Cara klasik
untuk memberikan penghormatan secara fisik adalah dengan
bernamaskara ke tanah atau lantai. Asalkan pikiran Anda dipenuhi
dengan keyakinan, Anda juga dapat memberi hormat dengan
tubuh Anda dengan cara mengangkat tangan Anda atau bahkan
mengangkat satu jari. Mengucapkan kata-kata yang merujuk pada
kualitas-kualitas baik dari objek penghormatan merupakan cara
untuk memberi hormat secara verbal. Untuk memberi hormat

65
Awali Harimu Dengan Ini

secara mental, Anda dapat mengingat kualitas-kualitas baik dari


objek penghormatan.
Dengan bait kedua, Anda memberi penghormatan kepada
para Buddha melalui tubuh Anda:
Dengan kekuatan keyakinanku pada praktik
Bodhisatwa,
Dalam mata batinku, aku dengan jelas melihat semua
penakluk,
Dengan tubuh sebanyak atom-atom di tanah-tanah
suci,
Dan dengan rasa hormat yang mendalam, aku
bernamaskara kepada semua Penakluk dengan
sungguh-sungguh.
Sekali lagi, Anda membayangkan bahwa tubuh Anda saat ini
digandakan berkali-kali lipat, dan bayangkan tubuh-tubuh Anda
dalam jumlah yang sama dengan atom-atom di tanah-tanah suci
para Buddha. Anda mungkin akan menganggap bahwa ini aneh,
sungguh tidak realistis, dan imajiner. Anda hanya punya satu tubuh;
bagaimana Anda menggandakannya? Hal ini tidak mungkin! Guru-
guru di masa lampau telah memberikan jawaban atas anggapan ini.
Sebagaimana telah saya jelaskan kemarin, tidak ada awal
dari jumlah kehidupan-kehidupan lampau kita. Tidak ada titik di
mana kita pertama kali terlahir karena tidak ada momen di mana
kesadaran kita muncul dari ketiadaan. Karena kesadaran kita tidak
mempunyai awal, begitu juga kehidupan-kehidupan lampau kita
yang jumlahnya tak terhitung. Kecuali saat kita terlahir di alam
nirbentuk, pada hampir semua kehidupan kita, kita mempunyai
sebuah tubuh. Dengan memperhitungkan semua tubuh yang
telah Anda miliki pada kehidupan-kehidupan lampau yang tidak
terhitung, akan sangat tepat untuk menyatakan bahwa Anda

66
Praktik Pendahuluan Kelima

memberi penghormatan dengan tubuh-tubuh yang sejumlah atom


di tanah-tanah suci para Buddha.
Dalam Buddhisme, sangatlah penting untuk merenungkan
prinsip bahwa sebuah kesadaran atau arus batin tidak memiliki
permulaan, karena sekali kita bisa dengan jelas menetapkan fakta
tersebut dalam diri kita, akan menjadi mudah untuk memahami
bahwa kita telah memiliki kehidupan lampau yang tidak terhitung
jumlahnya. Sebagaimana telah saya katakan, dengan mengingat
bahwa kita memiliki sebuah tubuh pada hampir semua kehidupan
lampau kita, bukan merupakan suatu khayalan untuk berpikir
bahwa kita memberi penghormatan dengan tubuh-tubuh yang
sejumlah atom-atom pada tanah-tanah suci Buddha. Ini sangat
sesuai dan harus Anda bayangkan pada saat Anda mempraktikkan
penghormatan. Anda merupakan orang yang mempunyai
kehidupan-kehidupan pada masa lampau, atau adalah makhluk
dari kesinambungan mental yang sama dengan Anda. Tubuh-
tubuh pada kehidupan-kehidupan tersebut merupakan milik Anda;
mereka merupakan milik Anda pada saat itu, dan bukan milik orang
lain. Jika Anda merenungkan dengan cara ini dan membayangkan
bahwa Anda memberi penghormatan dengan semua tubuh dari
kehidupan-kehidupan lampau Anda, Anda akan menerima hasil
yang setara dengan melakukan seratus ribu namaskara dalam satu
waktu! Tubuh-tubuh yang Anda gunakan untuk bernamaskara
adalah milik Anda, jumlah mereka sangat besar, dan oleh karenanya
Anda dapat dengan mudah melakukan namaskara dalam jumlah
yang sangat besar.
Di atas setiap atom terdapat para Buddha yang
jumlahnya sebanyak atom-atom yang ada.
Setiap Buddha dikelilingi oleh para putra Buddha.
Aku membayangkan seluruh angkasa tanpa terkecuali
Benar-benar dipenuhi oleh para Penakluk.

67
Awali Harimu Dengan Ini

Pada tahap ini, Anda mengembangkan visualisasi objek


penghormatan Anda. Sebelum tahap ini, Anda telah membayangkan
sebuah ladang kebajikan. Sekarang, Anda memperbesarnya
dengan membayangkan di atas setiap atom terdapat Buddha yang
jumlahnya sebanyak atom-atom yang ada di alam semesta, dan
setiap Buddha dikelilingi oleh para Bodhisatwa.
Bagaimana mungkin mengucapkan bahwa di atas setiap atom
terdapat Buddha yang jumlahnya sebanyak atom-atom yang ada
di alam semesta? Semua Buddha mencerap setiap atom yang ada.
Karena persepsi para Buddha mencakupi masing-masing atom,
kebijaksanaan unggul para Buddha meliputi setiap atom. Setiap
atom merupakan objek pengetahuan dari setiap Buddha.
Sebagai perumpamaan: saya telah mengambil sebutir beras.
Masing-masing dari ratusan orang di dalam ruangan dapat melihat
sebutir beras ini. Pengetahuan setiap orang di dalam ruangan
mengelilingi sebutir beras tersebut dan persepsi setiap orang
memiliki beras tersebut sebagai objek. Oleh karena itu, persepsi
Anda dikatakan menyelubungi sebutir beras ini. Perbedaan antara
kita dengan para Buddha adalah pada saat persepsi kita bergerak
menuju suatu objek, dalam kasus ini sebutir beras, tubuh kita tetap
berada di tempat. Tubuh kita tidak mengikuti persepsi kita. Untuk
para Buddha, ke mana pun persepsi Buddha menuju, di situ tubuh
beliau mengikuti. Anda tidak dapat memisahkan kebijaksanaan
superior seorang Buddha dan tubuh seorang Buddha. Di dalam
setiap objek yang dipersepsikan Buddha, tubuh Buddha hadir.
Inilah cara bait tersebut dijelaskan. Ketika Buddha memersepsikan
sebuah atom, karena atom tersebut merupakan objek persepsinya,
tubuhnya juga ditemukan pada objek tersebut. Ke mana pun batin
Buddha berada, di situ juga tubuhnya berada. Anda mungkin
keberatan, “Secara praktis, bagaimana tubuh Buddha bisa muat?
Karena semua Buddha memersepsikan setiap atom, bagaimana

68
Praktik Pendahuluan Kelima

bisa tubuh-tubuh fisik para Buddha ditemukan di dalam setiap atom


pada saat yang bersamaan?” Ini merupakan pertanyaan yang baik.
Untuk menjawab pertanyaan ini, saya akan menceritakan Anda
kisah dari Rechung Dorje Dragpa, yang merupakan murid utama
dari Jetsun Milarepa. Rechung Dorje Dragpa pergi ke India untuk
menerima banyak instruksi dari berbagai guru di India. Beberapa
instruksinya tidak didapatkan oleh gurunya, Jetsun Milarepa.
Rechungwa sedikit bangga dengan hal ini. Ketika beliau kembali
ke Tibet, Jetsun Milarepa pergi menemuinya. Saat mereka berjalan
bersama di sepanjang lapangan kosong, pemikiran sombong ini
muncul dalam batin Rechungwa. Milarepa mengetahui dengan jelas
apa yang sedang muridnya pikirkan dan berkata kepada dirinya
sendiri, “Ini tidak baik untuknya. Ini tidak sehat. Aku sebaiknya
melakukan sesuatu untuk merendahkan kesombongannya.” Hal
pertama yang Milarepa lakukan adalah membuat suatu hujan
badai yang besar. Kemudian, untuk melindungi dirinya sendiri
dari hujan badai tersebut, beliau memasuki tanduk dari seekor yak
yang tergeletak di tanah. Dari dalam tanduk yak tersebut, Milarepa
menyanyikan sebuah lagu mistis kepada putra spiritualnya, “O
Rechungwa, jika engkau berpikir bahwa dirimu, putra, setara
dengan sang ayah, bergabunglah denganku di dalam tanduk yak!”
Rechungwa tidak mampu bergabung dengan Milarepa di dalam
tanduk dan akibatnya beliau basah kuyup oleh air hujan.
Bayangkan ukuran dari sebuah tanduk yak. Bukaannya yang
paling besar mungkin berdiameter enam hingga tujuh sentimeter
dan tanpa penambahan ukuran dari tanduk yak atau penyusutan
tubuh Jetsun Milarepa, beliau bisa muat di dalamnya. Hal ini
melampaui pemahaman kita dan merupakan salah satu hal yang
disebut kualitas-kualitas yang tidak dapat dimengerti. Dalam
Abhidharmasamuccaya, empat jenis fenomena yang tidak dapat
dibayangkan adalah: kekuatan-kekuatan dari para Buddha dan

69
Awali Harimu Dengan Ini

Bodhisatwa, kekuatan karma dari para makhluk biasa, kekuatan


dari mantra-mantra dan obat-obatan, dan kekuatan dari substansi-
substansi (kekuatan yang terakhir merujuk pada apa yang kita kenal
sebagai ilmu kimia dan meliputi efek yang beragam dari aneka
substansi). Karena kekuatan-kekuatan para Buddha, menjadi
mungkin bahwa di atas setiap atom terdapat para Buddha yang
jumlahnya sebanyak atom-atom yang ada, dengan setiap Buddha
dikelilingi oleh para putra Buddha.
Terdapat penjelasan lanjutan mengenai ucapan saya tentang
tubuh seorang Buddha yang pergi ke mana pun batinnya pergi,
tetapi karena hal ini berkaitan dengan Tantra yoga tertinggi, maka
kurang tepat untuk saya jelaskan di depan umum.
Pada bait yang sama, berbunyi demikian, “Aku membayangkan
seluruh angkasa tanpa terkecuali, benar-benar dipenuhi oleh para
penakluk.” Angkasa di hadapan kita terlihat benar-benar kosong,
namun faktanya angkasa ini dipenuhi oleh atom-atom berukuran
kecil. Anda harus menyadari bahwa setiap Buddha terdapat di
atas setiap atom-atom ini. Dengan cara ini, angkasa di sekeliling
kita sebetulnya dipenuhi oleh para Buddha. Pada praktik ini, Anda
perlu mencoba membayangkan ini. Anda tidak dapat melihat
Buddha karena mereka tidak terlihat oleh Anda, namun Anda dapat
memikirkan mereka dan mengingat bahwa mereka ada di sana. Hal
ini yang akan Anda lakukan pada poin praktik kali ini. Walaupun
Anda tidak bisa melihat mereka, Anda memberi penghormatan
kepada semua Buddha yang Anda tahu berada di angkasa di
sekeliling Anda.
Saat ini, Anda tidak mempunyai kemampuan untuk mencerap
kehadiran seluruh Buddha di sekitar Anda. Anda tidak dapat
mempunyai persepsi visual ihwal para Buddha. Namun, mereka ada
di sana, dan Anda mempunyai potensi untuk melihat mereka suatu
hari. Anda membawa potensi ini, dan dengan menyadari kehadiran

70
Praktik Pendahuluan Kelima

mereka sekarang, merenungkan kualitas-kualitas bajik mereka dan


memberi penghormatan kepada mereka, Anda akan maju menuju
momen saat Anda akan melihat mereka secara langsung.
Saya telah menjelaskan cara untuk memberi penghormatan
secara fisik. Sekarang kita akan membahas cara untuk memberi
penghormatan secara verbal. Bait berikut berbunyi:
Menyanyikan lautan pujian yang tanpa batas,
Dengan setiap suara dari semua lidahku yang tak
terhitung,
Aku mengagungkan kebajikan-kebajikan semua
Penakluk,
Dan memuji semua Sugata ini.
Instruksinya adalah membayangkan tubuh Anda memiliki
banyak kepala, setiap kepala mempunyai banyak mulut dan setiap
mulut mempunyai banyak lidah. Dengan semua lidah ini, Anda
menyanyikan pujian kepada para Buddha. Jika Anda tidak nyaman
dengan visualisasi ini, instruksinya adalah untuk mengingat sekali
lagi tubuh-tubuh Anda yang tidak terhitung dari kehidupan-
kehidupan lampau Anda, berpikir bahwa setiap tubuh memiliki
sebuah mulut dan suara, dan dengan semua hal tersebut, Anda
memuji kualitas-kualitas bajik para Buddha.
Terdapat berbagai cara berbeda untuk melakukan namaskara,
pendek atau panjang. Untuk versi pendek, yang sering kali kita
lakukan, Anda menyentuh tanah dengan lima bagian: kedua lutut
Anda, kedua tangan, dan kepala. Untuk melakukan namaskara
panjang, Anda berbaring ke bawah sepenuhnya di lantai. Sumber
kitab suci dari namaskara tersebut terdapat pada Sutra Pancaran
Agung dan beberapa kitab Tantra. Sebagai contoh, Pandit agung
Nagarjuna mempraktikkan namaskara panjang. Ketika melakukan
sejumlah besar namaskara, seperti seratus ribu namaskara, Anda

71
Awali Harimu Dengan Ini

dapat melakukan namaskara pendek maupun namaskara panjang.


Terdapat juga cara lain untuk melakukan namaskara, tetapi saya
tidak yakin bahwa cara ini eksis di Tibet. Pada masa Dalai Lama
kelima, mungkin cara ini dilakukan. Setidaknya hal tersebut terdapat
di India. Cara ini adalah melingkarkan lengan Anda di sekeliling
kaki dari objek penghormatan Anda. Saya yakin bahwa ini tidak
lagi dilakukan.
Manfaat-manfaat dari bernamaskara sangatlah besar.
Dikatakan bahwa setiap kali Anda melakukan namaskara penuh,
berbaring di tanah secara penuh, Anda menghasilkan karma setara
dengan karma sebagai raja semesta (chakrawartin) sebanyak
jumlah partikel debu di bawah tubuh Anda. Mengingat ini, menurut
tradisi lisan, beberapa guru dikatakan berharap mereka memiliki
tubuh yang lebih besar!
Ketika Anda melakukan namaskara, Anda menangkupkan
kedua tangan Anda dalam posisi berdoa. Anda harus berhati-
hati untuk tidak meletakkan telapak tangan Anda rata dengan
telapak yang lain. Sisakan sebuah ruang kosong di antara kedua
telapak tangan. Sisi bawah kedua tangan Anda bersentuhan dan
kedua ibu jari Anda bertemu dalam ruang di antara kedua telapak.
Kebanyakan dari Anda familiar dengan hal ini. Dengan tangan
Anda bersentuhan seperti ini, Anda menyentuh bagian atas kepala,
dahi, tenggorokan, dan hati Anda. Dengan menyentuh bagian
atas kepala, Anda menciptakan sebab-sebab untuk meraih usnisa
seorang Buddha (tonjolan mahkota). Dengan menyentuhkan
kedua tangan Anda ke dahi, Anda menghasilkan sebab-sebab untuk
meraih urna seorang Buddha (rambut melingkar di antara kedua
alis). Menyentuh tenggorokan Anda merupakan pertanda untuk
meraih 64 kualitas ucapan seorang Buddha, dan menyentuh hati
Anda adalah pertanda pencapaian kualitas-kualitas batin seorang
Buddha. Fungsi dari bernamaskara adalah menggandakan. Hal-hal

72
Praktik Pendahuluan Kelima

ini berfungsi untuk menghimpun kebajikan dan memurnikan diri


Anda dari pelanggaran.
Ketika Anda meletakkan tangan Anda di tanah, kedua telapak
harus rata di atas tanah. Anda seharusnya tidak mengepalkan
tangan Anda dan menyentuh tanah dengan cara demikian. Kedua
tangan Anda seharusnya terbuka dan keseluruhan kedua telapak
Anda seharusnya menyentuh tanah. Setelah berbaring ke bawah,
Anda bangkit dengan segera. Anda seharusnya tidak tetap berbaring
untuk beristirahat. Anda juga seharusnya tidak membungkuk
sehingga Anda telah setengah jalan untuk namaskara berikutnya.
Anda seharusnya kembali ke posisi berdiri penuh, dengan tubuh
Anda sepenuhnya tegak.
Ketika Anda bernamaskara, penting bahwa kepala Anda
harus menyentuh sesuatu. Anda tidak boleh membiarkannya di
udara. Jika Anda tidak mampu membungkuk untuk melakukan
namaskara, akan lebih baik tetap berdiri tegak dan menangkupkan
kedua tangan Anda dalam posisi berdoa di depan tubuh Anda.
Tidak baik untuk sedikit membungkuk dengan kepala Anda tidak
menyentuh apa pun. Diajarkan untuk menghindari sikap ini. Jika
Anda membungkuk, kepala Anda harus menyentuh sesuatu, alas
duduk atau apa pun. Jika Anda tidak dapat membungkuk, lebih
baik untuk tetap berdiri tegak dan menangkupkan kedua tangan
Anda pada posisi berdoa di depan hati Anda.
Ketika Anda sedang bernamaskara untuk memurnikan diri
Anda dari kesalahan dan menghimpun kebajikan, adalah penting
untuk melakukan hal-hal tersebut dengan tepat. Tidak benar
untuk melakukannya dengan tidak tepat, sebagai contoh, gagal
untuk kembali ke posisi tegak sempurna hanya karena Anda ingin
melakukan namaskara sebanyak mungkin dengan cepat.
Karena Buddhisme adalah sesuatu yang baru untuk belahan
dunia ini, dapat dimengerti bahwa sebagian orang melakukan

73
Awali Harimu Dengan Ini

kesalahan lain mengenai bernamaskara. Saat kehadiran seorang


guru yang sedang duduk di atas takhta, mereka tidak bernamaskara
kepada sang guru dan malah bernamaskara kepada altar. Mereka
tidak menghadap kepada guru ketika bernamaskara, tetapi berpaling
darinya. Hal ini tidak tepat. Ketika bernamaskara di hadapan guru
Anda, Anda seharusnya bernamaskara kepada guru Anda dan tidak
kepada altar. Para Buddha hadir, namun para gurulah yang dapat
Anda temui secara langsung. Lebih lanjut, mereka melambangkan
semua Buddha dan mengajarkan jalan yang benar. Dari merekalah
Anda dapat menerima ajaran-ajaran secara langsung. Oleh karena
itu, mereka adalah kunci, dan melalui kehadiran mereka, Anda
bernamaskara kepada mereka, bukan kepada para Buddha. Di
Tibet, dikatakan bahwa kesalahan pertama yang kita lakukan
adalah berpaling dari para Istadewata dan bernamaskara ke arah
lain. Sama halnya, ketika guru spiritual berada di atas takhta di
hadapan Anda, adalah salah untuk bernamaskara kepada para
Istadewata, para Buddha, alih-alih kepada guru. Anda tidak
bernamaskara kepada objek yang tepat. Kesalahan-kesalahan
memang tidak dapat dihindari, tetapi Anda seharusnya berhati-hati
untuk menghindari yang satu ini.
Ketika Anda sadar bahwa semua Buddha hadir, bahwa di atas
setiap atom terdapat para Buddha yang banyaknya sejumlah atom
yang ada dan Anda dipenuhi dengan kekaguman pada pemikiran
tentang kualitas-kualitas bajik luar biasa mereka, maka dengan
melakukan hanya satu namaskara saja Anda akan menghasilkan
manfaat-manfaat yang tak terhitung banyaknya dalam diri Anda.

Doa Tujuh Bagian: Persembahan


Berikutnya adalah pemberian persembahan. Bait tentangnya
berbunyi, “Dengan bunga-bunga yang sangat indah, untaian-
untaian yang indah, alat-alat musik, urapan, dan payung-payung

74
Praktik Pendahuluan Kelima

yang terbaik…” Banyak substansi-substansi persembahan berbeda


yang dapat dipersembahkan. Jika Anda mempraktikkan Tantra,
Anda seharusnya berpikir bahwa Anda memancarkan banyak
dewi-dewi persembahan dari hati Anda yang menyajikan sejumlah
besar dari setiap jenis substansi persembahan atas nama Anda. Jika
Anda tidak mempraktikkan Tantra, maka seperti sebelumnya Anda
membayangkan bahwa Anda menjelmakan tubuh-tubuh kehidupan
lampau Anda dan dengan semua tubuh tersebut Anda menyajikan
rangkaian-rangkaian bunga dan barang-barang lainnya kepada
ladang kebajikan. Bait yang dimulai dengan, “Dengan bunga-bunga
yang sangat indah, untaian-untaian yang indah,” diambil dari Sutra
Samantabhadra, yang menyebutkan tujuh substansi persembahan
yang berbeda: bunga, untaian bunga, musik, wewangian, payung,
pelita, dan dupa.
Dengan bait berikut, Anda melanjutkan persembahan:
Dengan pakaian-pakaian yang sangat indah dan
wewangian terbaik,
Dengan bubuk wewangian yang menumpuk bagaikan
Gunung Meru,
Semuanya disusun dengan sangat indah,
Aku mempersembahkannya kepada semua Penakluk.
Dengan kedua bait ini, Anda membuat yang dinamakan
persembahan tertandingi. Persembahan tertentu lebih unggul dari
jenis ini dan oleh karena itu digolongkan sebagai tidak tertandingi.
Bait berikut merujuk pada persembahan-persembahan tak
tertandingi, yang berbunyi:
Persembahan-persembahan megah dan tak tertandingi
ini,
Aku dedikasikan semua dalam pikiran kepada semua
Penakluk,

75
Awali Harimu Dengan Ini

Dengan penuh keyakinan dalam praktik Bodhisatwa,


Aku bernamaskara dan memberikan persembahan ini
kepada para Penakluk.
Persembahan-persembahan ini adalah agung; tidak ada
yang mengungguli mereka. Para Buddha dan Bodhisatwalah
yang menjelmakan mereka. Berkat cara mereka membangkitkan
bodhicita di masa lampau dan doa-doa yang mereka buat
pada masa itu, mereka memiliki kekuatan untuk menghasilkan
persembahan- persembahan ini. Mereka membuat keinginan untuk
menjadi Buddha dan memberikan persembahan-persembahan
yang tiada tandingannya ketika mereka menjadi Buddha.
Pada masa kini, kita tidak dapat memberikan persembahan-
persembahan seperti demikian. Namun, terdapat empat
jenis persembahan tak tertandingi atau agung yang dapat
kita persembahkan. Yang pertama terdiri dari menjunjung
tinggi Dharma yang suci dengan mempelajari, merenungkan,
dan memeditasikannya. Pembelajaran di sini adalah dengan
menghafal kitab suci dan membacakannya. Sebagai contoh, hal
ini dapat dipraktikkan dengan membaca sebuah mantra yang
telah Anda pelajari. Kita membuat persembahan agung kedua
dengan mempraktikkan apa yang telah kita pelajari, dan yang
ketiga dengan membangkitkan bodhicita. Ketiga persembahan
ini disebutkan di dalam Sutra. Yang keempat diambil dari tradisi
lisan, dari ajaran-ajaran para guru. Hal ini terdiri dari memikirkan
bahwa segala kebajikan yang telah kita hasilkan muncul sebagai
substansi-substansi persembahan yang beragam dan kemudian
mempersembahkannya. Persembahan agung keempat, mengubah
kebajikan-kebajikan menjadi substansi-substansi persembahan,
ditemukan dalam Enam Praktik Pendahuluan Silsilah Selatan, serta
dalam Untaian Bagi Yang Beruntung pada bait yang sekarang saya
sedang jelaskan, yang dikutip di atas.

76
Motivasi dan Tinjauan Ulang

Manfaat-manfaat dari menghaturkan persembahan-


persembahan adalah tidak terbatas. Sebagai contoh, Sutra
menyebutkan sepuluh manfaat dari mempersembahkan bunga-
bunga, sepuluh manfaat dari mempersembahkan dupa, serta
sepuluh manfaat dari bernamaskara.

Motivasi dan Tinjauan Ulang

Motivasi
Dikutip dari Yang Mulia Acarya Candragomin:
Ketika seseorang telah mencapai sarana untuk
melintasi Samudra kelahiran,
Dan menanam kebajikan yang adalah benih dari
pencerahan agung,
Kehidupan manusia dikatakan lebih unggul dari
permata pengabul harapan;
Siapa yang tidak mau mengambil keuntungan tersebut?
Baris pertama mengacu kepada kelahiran manusia
yang berharga dengan kebebasan dan keberuntungan yang
memungkinkan Anda untuk melintasi Samudra kelahiran. Meskipun
tidak disebutkan, segala penderitaan lain dari samsara, penuaan,
sakit, kematian, dll., adalah mutlak. Lebih jauh, dengan kelahiran
yang seperti ini, Anda dapat menanam benih dari pencerahan
tertinggi dengan membangkitkan bodhicita yang berharga di dalam
diri anda. Berdasarkan hal tersebut, kehidupan yang seperti ini
sejatinya berkali-kali lebih berharga daripada permata pengabul
harapan yang hanya dapat mengatasi masalah kehidupan,
kemiskinan, dan sebagainya. Permata pengabul harapan tidak
dapat melakukan apa pun untuk membantu Anda dalam kehidupan
berikutnya. Kelahiran manusia yang berharga dengan kebebasan

77
Awali Harimu Dengan Ini

dan keberuntungan tidak hanya dapat menjamin Anda terhindar


dari penderitaan di alam rendah pada kehidupan selanjutnya,
tetapi juga membebaskan Anda dari samsara, dan terlebih lagi
mencapai pencerahan agung. Bait ini berakhir dengan pertanyaan
retoris, bahwa dengan hal tersebut, siapa yang dengan segala
kecerdasannya akan menyia-nyiakan bentuk kelahiran ini?
Apa yang dimaksud dengan memanfaatkan secara penuh
kehidupan manusia dengan kebebasan dan keberuntungan?
Maksudnya adalah mengendalikan batin Anda. Sekarang, batin
kita sangatlah sukar dikendalikan. Batin kita sangatlah mudah
teralihkan dan kebanyakan dari pikiran kita dipengaruhi oleh satu
klesha tertentu. Batin berpaling pada klesha, sehingga sedikit sekali
kebajikan yang muncul di dalamnya. Untuk menghasilkan berbagai
keadaan batin yang bajik, diperlukan usaha untuk duduk dan
berusaha untuk merenung dan bermeditasi. Sebaliknya, kebalikan
dari berbagai keadaan mental seperti kemelekatan, kemarahan, iri
hati, ketidaktahuan, dan kemalasan timbul secara terus-menerus
tanpa perlu sedikit pun usaha. Memanfaatkan penuh kehidupan
manusia berarti membalikkan situasi ini dan mengendalikan batin
kita.
Tugas untuk menguasai batin Anda bukanlah suatu hal
yang mudah, tetapi Anda difasilitasi oleh kemampuan untuk
mengamatinya, tidak seperti orang lain yang tidak mengetahuinya.
Anda tidak akan pernah tahu apa yang sedang terjadi di batin orang
lain, sedangkan bagi Anda, batin sendiri bukanlah suatu fenomena
yang tersembunyi. Ia adalah sesuatu yang dapat Anda rasakan.
Melalui proses mengamati diri, Anda akan semakin mengenal batin
Anda dengan lebih baik dan lebih baik lagi, dan dari situ Anda dapat
mengubahnya. Dalam beberapa hal batin cukup lugas, karena
semua pikiran dan perasaan dapat dibagi menjadi tiga kategori:
keadaan batin yang memberikan kebahagiaan, keadaan batin

78
Motivasi dan Tinjauan Ulang

yang membuat Anda menderita, dan keadaan batin yang tidak


memberikan kebahagiaan maupun penderitaan dalam diri Anda.
Sebagian dari Anda mungkin tidak memperhatikan apa
yang saya katakan sekarang dan gagal untuk menghubungkannya
dengan diri Anda. Cara seperti ini bukanlah cara yang benar untuk
mendengarkan Dharma. Ketika mendengar, dalam sekejap Anda
harus menghubungkan apa yang Anda dengar dengan diri Anda
dan menerapkannya. Sekarang, contohnya, Anda harus berpikir,
“Baik, salah satu dari tiga jenis keadaan batin bisa saja berada
di batinku. Keadaan batin seperti apa yang aku miliki sekarang?
Apakah keadaan batin yang akan menjadi sumber kebahagiaan
buatku, atau sumber penderitaan, atau tidak keduanya?” Cara
yang tepat dalam mendengarkan Dharma adalah dengan segera
mengaitkan apa yang guru katakan dengan diri Anda secara
personal. Tidak nanti, tapi sekarang juga. Mendengar dengan
cara ini akan membuat tindakan menghadiri pengajaran sangat
bermanfaat bagi Anda.
Hal ini merupakan sesuatu yang setiap dari Anda harus
waspadai. Anda harus menjadi sangat penuh perhatian. Hal ini
berarti sekarang dan pada setiap momen Anda harus mempraktikkan
kesadaran diri. Anda harus mengamati apa yang terjadi pada batin,
dan jika Anda menemukan sebuah klesha, misalnya kemalasan, telah
muncul, maka setelah mengidentifikasinya Anda harus menguasai
diri sendiri dan menyingkirkan klesha itu. Anda menenangkan diri
Anda dan melawan klesha dengan berpikir, ”Sekarang aku sedang
mendengarkan Dharma. Mengapa aku mendengarkan Dharma?
Karena aku mau mengatasi masalah-masalahku. Aku ingin mencari
jalan keluar dari masalah-masalahku, dan Dharma menyediakan
jalan keluar.” Dengan kata lain, Anda mendengar dengan sikap
melihat diri Anda sebagai orang sakit, seorang yang sakit karena
klesha.

79
Awali Harimu Dengan Ini

Diajarkan bahwa cara mendengar yang benar tidak hanya


dengan melihat diri Anda sebagai orang yang sakit karena klesha,
tetapi juga melihat ajaran yang diberikan sebagai obat untuk
penyakit Anda. Ketika Anda mendengar, Anda harus mengatakan
pada diri Anda, ”Tidak ada obat lain selain Dharma yang dapat
menyelesaikan masalah-masalahku dan mengobatiku dari
penyakit.” Anda harus mengingatkan diri Anda bahwa masalah-
masalah yang sekarang Anda hadapi bukanlah suatu hal yang baru.
Anda telah sakit karena klesha sejak waktu yang tak bermula. Kini,
Anda mendapatkan kesempatan untuk diobati, dan itulah sebabnya
Anda ada di sini untuk mendengarkan ajaran.
Para guru di masa lalu biasa berkata bahwa ketika Anda
mendengarkan Dharma, Anda harus mendengarkan dengan
perhatian penuh. Apa yang dimaksud perhatian penuh? Ketika
mendengar Dharma, Anda sering kali menggunakan kesadaran
pendengaran Anda karena Anda mendengar apa yang dikatakan.
Kesadaran mental lalu mengikutinya. Kesadaran lainnya seperti
kesadaran penciuman, kesadaran tubuh, dan lain-lain mungkin
akan muncul, tetapi Anda seharusnya tidak menindaklanjuti
mereka. Ketika Anda melihat sesuatu, Anda tidak seharusnya
membiarkan pikiran berpaling ke apa yang dilihat dan bukannya
lebih menggunakan kesadaran pendengaran dan kesadaran mental
Anda. Ketika kesadaran lainnya muncul dari waktu ke waktu,
Anda seharusnya tidak membiarkan mereka mengambil alih,
dan harus menekan mereka. Tidaklah mudah untuk mendengar
dengan perhatian penuh dan tetap fokus terhadap apa yang
dikatakan. Namun, pada waktu yang bersamaan, adalah penting
untuk menerapkan sikap mendengar dengan perhatian penuh dan
mempertahankannya. Mungkin tidak mudah bagi Anda untuk
memulainya, tetapi upaya yang dikeluarkan akan sangat sepadan.

80
Motivasi dan Tinjauan Ulang

Sebagai contoh, ketika mendengarkan sebuah ajaran,


mungkin Anda akan mengangkat mata dan melihat takhta atau
orang yang ada di depan Anda. Tidak ada yang salah dengan hal
tersebut. Masalahnya adalah membiarkan pikiran Anda berbelok
pada apa yang mata Anda lihat. Ketika itu terjadi, Anda berhenti
berpikir mengenai apa yang guru katakan. Dengan kata lain, Anda
tidak lagi mendengarkan ajaran. Pendengaran Anda terputus atau
terusik. Itulah mengapa tidak mudah untuk mendengar Dharma
secara benar, dengan perhatian penuh, dan terus-menerus fokus
dengan apa yang sedang dikatakan.
Dalam hidup ini, Anda telah mendengar banyak sekali ajaran.
Jika Anda sudah mendengarkan semua ajaran dengan tepat,
sekarang Anda pasti sudah membuat kemajuan yang lebih besar
dari apa yang sekarang Anda punya. Hal ini sama saja seperti
menuangkan air ke atas batu. Ketika Anda menuangkan air ke
atas batu, berhubung batu bukan materi berpori, air hanya akan
mengalir begitu saja tanpa menembusnya. Ketika Anda mendengar
dengan lalai, Anda sama saja seperti batu tersebut. Telinga Anda
mendengar suara, tetapi batin Anda berbalik ke arah yang lain.
Tidak ada apa pun yang didengar telinga Anda yang masuk ke
dalam batin Anda.
Saya harus mengatakan ini walaupun dibandingkan dengan
masa lalu, kini Anda telah membuat kemajuan. Anda sepertinya
fokus terhadap apa yang saya katakan. Namun, kadang saya melihat
beberapa orang melihat kuku atau tangan mereka, mengubah posisi
duduk mereka, merapikan baju, mengangkat bagian dari baju
mereka dan menurunkannya kembali, menyentuh tubuh mereka,
rambut mereka, dan lain-lain. Tindakan dari orang-orang ini
menunjukkan bahwa pikiran mereka tidak sepenuhnya mencerap
apa yang sedang dikatakan. Ketika pengajaran dimulai, cenderung
lebih mudah untuk duduk diam dan sepenuhnya memperhatikan

81
Awali Harimu Dengan Ini

apa yang sedang dikatakan, walaupun hal tersebut masih


membutuhkan usaha yang cukup banyak. Tetapi, setelah beberapa
menit yang dipenuhi perhatian penuh, Anda mungkin akan mulai
merasa kelelahan. Ketika sesi berlangsung selama satu jam atau
lebih, Anda akan sangat mudah untuk kembali pada kebiasaan
semula. Inilah mengapa Anda perlu meneruskan usaha Anda untuk
tetap fokus. Jika Anda mulai bergerak-gerak, menyentuh diri anda,
dan lain-lain, sudah jelas perhatian Anda telah menyimpang.
Pepatah mengatakan Anda harus mendengar ajaran sama
seperti seekor rusa mendengarkan suara seruling. Beberapa jenis
rusa sangatlah melekat pada suara merdu dari seruling. Suara merdu
melumpuhkan mereka sepenuhnya. Mereka terpikat oleh suara
tersebut. Ini adalah sikap yang sama persis yang seharusnya Anda
miliki ketika mendengarkan Dharma. Tidak hanya Anda harus penuh
perhatian, tetapi juga harus gembira karena memiliki kesempatan
untuk mendengarkannya karena Dharma memberi Anda sarana
untuk menyeberangi samudra penderitaan samsara dan mengakhiri
penderitaan kelahiran kembali, penyakit, dan lain-lain. Anda harus
bersemangat ketika memiliki kesempatan untuk mendapatkan obat
atas segala macam masalah dan penderitaan Anda. Menyadari
bagaimana Anda sangatlah beruntung mendapatkan kesempatan
tersebut akan membantu Anda untuk mendengar dengan baik.
Jika tidak, Anda mungkin akan mendengar secara mekanis, tetapi
menyia-nyiakan kesempatan dan gagal untuk menghargainya.
Dalam bahasa Dharma, kita berbicara mengenai kesempatan
untuk melampaui samudra penderitaan samsara. Hal ini berarti
memiliki kesempatan untuk memecahkan semua masalah,
kesukaran, dan tentunya duka. Kita dapat mengakhirinya
selamanya. Saat ini, kita mengalami banyak sekali penderitaan.
Kekhawatiran adalah salah satu contohnya. Kadang, ia menjelma
pada diri kita dan pada hal-hal yang tidak aktif lainnya. Penting

82
Motivasi dan Tinjauan Ulang

untuk memahami bahwa sekarang kita memiliki kesempatan untuk


mengakhiri permasalahan kita, sekali dan untuk selama-lamanya.
Hal ini dapat dilakukan dengan kesadaran bahwa Anda harus
mendengar Dharma. Saya mengajar Enam Praktik Pendahuluan
yang merupakan persiapan untuk memeditasikan tahapan-tahapan
jalan dari tiga jenis makhluk.
Sangatlah penting untuk berusaha mendengarkan Dharma
dengan motivasi yang benar, dengan pertama-tama mengingatkan
diri bahwa pada kehidupan ini, Anda telah memiliki kehidupan
manusia yang berharga dengan berbagai macam kebebasan dan
keberuntungan. Benar bahwa setiap dari kita di sini memiliki
hidup yang semacam itu, tetapi Anda harus memahami bahwa
kehidupan yang seperti itu seharusnya tidak disepelekan begitu
saja. Banyak manusia di luar sana, tetapi sedikit sekali dari mereka
yang memiliki kehidupan yang kita miliki, dengan kebebasan dan
keberuntungan. Mengingat betapa langka dan berharganya hal
tersebut, Anda sekarang harus memutuskan untuk menggunakan
kesempatan ini dan melakukan apa pun yang diperlukan untuk
mengakhiri penderitaan semua mahluk, ibu-ibu Anda terdahulu,
dan membimbing mereka menuju kebahagiaan. Sebenarnya, jalan
satu-satunya untuk menyelesaikan misi ini adalah dengan pertama-
tama mencapai Kebuddhaan. Jika tidak, Anda akan kekurangan
kapasitas yang dibutuhkan untuk usaha tersebut. Anda harus berpikir
bahwa Anda berada di sini khusus untuk tujuan ini, untuk berusaha
mencapai Kebuddhaan demi kepentingan semua makhluk. Inilah
mengapa Anda berada di sini dan mendengarkan ajaran Dharma.
Anda sepenuhnya berniat untuk mempraktikkannya.

Tinjauan Ulang
Untuk mengulang sedikit apa yang telah kita bahas sejauh ini:
saya mendeskripsikan praktik pendahuluan yang pertama,

83
Awali Harimu Dengan Ini

membersihkan ruangan meditasi dan mengatur perlambang dari


tubuh, ucapan, dan batin Buddha, dan begitu pun yang kedua,
yakni menyusun persembahan tanpa cela dengan cara yang
menarik. Saya juga telah menjelaskan praktik pendahuluan ketiga,
yakni duduk di atas tempat duduk yang nyaman dengan tujuh titik
postur Wairocana, kemudian dengan batin yang penuh kebajikan
berlindung dan membangkitkan bodhicita. Yang keempat adalah
memvisualisasikan ladang kebajikan.
Praktik kelima mengandung elemen kunci untuk purifikasi dan
akumulasi, yang terdiri dari Doa Tujuh Bagian dan persembahan
mandala. Saya telah menjelaskan praktik pendahuluan yang
pertama dengan cukup detail, dan telah mengulang poin-poin
utamanya. Tolong ingat apa yang telah saya ajarkan.
Berkenaan dengan praktik pendahuluan pertama, saya
menggarisbawahi bahwa aspek yang paling penting adalah untuk
memastikan bahwa tugas bersih-bersih Anda bukanlah aktivitas
biasa karena Anda bisa mengubahnya menjadi praktik Dharma.
Kita cukup sering membersihkan rumah kita, mungkin tidak setiap
hari tetapi cukup sering. Adalah penting untuk mengubah aktivitas
ini menjadi aktivitas spiritual. Jangan lupa apa yang dimaksud
dengan praktik Dharma. Praktik Dharma berarti memperbaiki dan
mengubah batin Anda dengan memastikan bahwa apa pun yang
Anda lakukan memungkinkan Anda mengurangi kesalahan, dan
pada saat yang bersamaan memperkuat kualitas-kualitas baik yang
Anda miliki serta menanam kualitas baik yang baru.
Saya telah menjelaskan pentingnya mengubah pekerjaan
rumah menjadi praktik Dharma. Faktanya, akan lebih baik untuk
melakukan hal yang sama terhadap semua aksi atau aktivitas
Anda, apa pun itu. Semua aktivitas dapat kita ubah menjadi praktik
spiritual: bangun di pagi hari, mencuci, pergi bekerja, pulang ke
rumah, makan, dan tidur. Jika Anda berhasil melakukannya,

84
Motivasi dan Tinjauan Ulang

maka Anda berpraktik secara terus-menerus. Seperti yang


dikatakan yogi agung Milarepa: ”Saat aku makan, aku bermeditasi,
misalnya melakukan instruksi untuk mengubah makanan menjadi
tsak (sejenis persembahan).” Makan, oleh karenanya, menjadi
praktik spiritual. Milarepa lanjut berkata: “Ketika aku berjalan,
aku bermeditasi, misalnya melakukan instruksi untuk mengubah
perjalananku menjadi ziarah. Ketika aku tidur, aku bermeditasi,
misalnya melakukan instruksi untuk mengubah ketidaktahuan
menjadi cahaya jernih.” Di sini, ketidaktahuan bermakna tidur dan
istilah cahaya jernih mengacu pada meditasi Tantrik, tetapi apa
yang harus kita pahami dari pernyataan tersebut adalah beliau
mengubah tidurnya menjadi meditasi. Kebanyakan dari apa yang
dijelaskan Milarepa di sini adalah berkenaan dengan Tantra, tetapi
bahkan tanpa bersentuhan dengan praktik Tantra sekali pun Anda
dapat mengubah pekerjaan rumah Anda menjadi praktik spiritual.
Hal yang sama berlaku pada semua aktivitas sehari-hari Anda. Anda
dapat mengubah segala aktivitas biasa menjadi praktik spiritual
Manfaat dari hal ini adalah Anda akan berpraktik secara terus-
menerus. Jika tidak, bahkan menggunakan waktu dua jam sehari
untuk bermeditasi akan tidak cukup. Mengapa? Karena klesha kita
sudah mengakar terlampau dalam. Sejak waktu yang tak berawal
kita sudah membuat kebiasaan membiarkan mereka menjalankan
hidup kita, maka bahkan dua jam meditasi rutin tidak akan cukup
menjadi obat dari klesha kita yang mengakar dalam. Dua jam sehari
berarti empat belas jam seminggu; itu tidaklah cukup.
Bagian kedua dari praktik pendahuluan pertama adalah
menyusun perlambang dari tubuh, ucapan, dan batin Buddha.
Untuk mengingatkan Anda tentang poin pentingnya, Anda harus
merenungi patung atau gambar lainnya di altar Anda dan melihat
mereka sebagai makhluk nyata. Anda harus menyadari bahwa
para Buddha dan guru sesungguhnya berada di hadapan Anda.

85
Awali Harimu Dengan Ini

Saya juga sudah mengatakan bahwa gambar dan patung yang kita
punya di rumah kita adalah hasil dari karma pribadi kita. Mereka
adalah buah dari kumpulan kebajikan kita; kita memiliki koneksi
yang dekat dengan mereka. Memastikan untuk merenungi mereka,
melihat mereka sebagai Buddha yang sebenarnya dan lain-lain,
serta memastikan memberikan persembahan untuk mereka akan
lebih bermanfaat daripada melakukan hal yang sama di hadapan
gambar dan patung yang ditemukan di tempat lain.
Anda akan mendapatkan berkah dari para Buddha dengan
lebih mudah ketika merenungi mereka dengan cara yang
sudah dijelaskan. Jika Anda memiliki kesulitan melihat mereka
sebagai Buddha yang sebenarnya, setidaknya Anda harus selalu
membayangkan bahwa mereka adalah penjelmaan dari para
Buddha dan bahwa para Buddha telah muncul dengan wujud
ini untuk kepentingan Anda. Jika Anda memandang gambar dan
patung Anda sebagai penjelmaan dari para Buddha di sepuluh
penjuru yang telah datang dalam wujud ini untuk kepentingan
Anda dan memberikan mereka persembahan, para Buddha di
sepuluh penjuru akan benar-benar datang dan memasuki gambar
dan patung Anda untuk menerima persembahan yang sudah Anda
berikan.
Sangat bermanfaat untuk memikirkan bahwa bahan-bahan
persembahan Anda – buah-buah, bunga-bunga, dan sebagainya
– pada dasarnya adalah kebajikan yang telah Anda kumpulkan di
masa lampau, yang terakumulasi sekarang dan akan terakumulasi di
masa depan. Anda memikirkan hal ini menjadi bahan persembahan
dan mempersembahkan mereka kepada para Buddha.
Praktik kedua adalah menyusun persembahan tanpa cela
dengan cara yang menarik. Praktik ketiga adalah duduk dalam
posisi yang nyaman serta berlindung dan membangkitkan bodhicita.
Praktik keempat adalah memvisualisasikan ladang kebajikan.

86
Motivasi dan Tinjauan Ulang

Sehubungan dengan berlindung, seperti yang saya katakan,


Anda harus menciptakan sebab-sebab untuk berlindung di dalam
diri Anda. Walaupun awalnya Anda hanya dapat melakukannya
dengan cara yang sepenuhnya dibuat-buat, dengan membuat
kebiasaan menciptakan sikap semacam ini, maka sedikit demi
sedikit mereka akan berubah menjadi sebab yang sesungguhnya
dalam berlindung. Sangat penting untuk dapat menciptakan sebab
berlindung yang sebenarnya dalam diri Anda, untuk berlatih
dalam memperoleh dua jenis perasaan yang Anda butuhkan untuk
berlindung hingga akhirnya mereka menjadi benar-benar murni.
Alasannya, bukan hanya dengan kondisi seperti itu Anda akan
menjadi seorang Buddhis sejati, tetapi takkan ada seorang Buddhis
tanpa dua sebab berlindung.
Setelah berlindung, Anda membangkitkan bodhicita, yang
tentu saja sangat penting karena apa pun yang Anda lakukan, jika
tidak ditujukan untuk pencapaian pencerahan, tidak akan menjadi
sebab dari pencapaian Kebuddhaan, yang berarti Anda tidak akan
memberikan manfaat untuk semua makhluk.
Setelah berlindung dan membangkitkan bodhicita, Anda
memberkahi bumi dan persembahan serta membayangkan ladang
kebajikan yang utama. Saya telah menjelaskan poin ini.
Saya telah memulai pembahasan praktik pendahuluan
kelima, yang terdiri dari elemen-elemen kunci untuk akumulasi dan
purifikasi: mempersembahkan Doa Tujuh Bagian dan mandala.
Saya telah memulai penjelasan tentang yang pertama dari ketujuh
ini, cara memberi penghormatan. Saya mengatakan bahwa Anda
seharusnya tidak membungkuk hanya dengan satu tubuh, tetapi
harus memvisualisasikan jumlah tubuh Anda di masa lampau
yang tak terhitung dan bernamaskara bersama. Terkait objek
penghormatan, salah satu bait menyatakan bahwa pada setiap
atom ada sama banyaknya jumlah Buddha dan Bodhisatwa seperti

87
Awali Harimu Dengan Ini

jumlah atom, sehingga objek penghormatan juga berlipat ganda.


Anda membayangkan bahwa angkasa di depan Anda sepenuhnya
dipenuhi oleh para Buddha dan Bodhisatwa, dan lain-lain. Ketika
Anda melakukan penghormatan dengan cara ini, yakni dengan
menggunakan tubuh, ucapan, dan batin dengan berbagai wujud
kepada objek yang juga tak terhitung jumlahnya, maka melakukan
penghormatan sekali saja akan membawa keuntungan yang
berlipat-lipat.
Gagasan melipat gandakan diri Anda dan memberi
penghormatan dengan banyak tubuh adalah sepenuhnya
dibenarkan karena Anda telah berputar dalam lingkaran
keberadaan sejak waktu yang tak bermula dan dalam hampir
setiap kehidupan Anda memiliki tubuh. Jadi, jumlah dari tubuh
masa lampau Anda tidak terbatas. Kalau begitu, mengapa tidak
membayangkan mereka semua bersamaan dengan tubuh Anda
saat ini dan memberi penghormatan bersama mereka semua? Patut
diingat bahwa Anda harus membayangkan mereka semua dalam
tubuh manusia walaupun Anda mungkin tidak selalu lahir menjadi
manusia dalam kehidupan Anda yang sebelumnya. Anda telah
beberapa kali terlahir sebagai makhluk neraka, setan kelaparan, dan
lain-lain, tetapi untuk praktik yang satu ini Anda membayangkan
semua tubuh masa lampau Anda dalam wujud manusia. Anda
memvisualisasikan tubuh dari masa lampau Anda yang tak terbatas
banyaknya mengelilingi Anda dan membayangkan semua tubuh ini
bersama-sama memberi penghormatan.
Sekarang kita tiba pada pembahasan mengenai persembahan.
Mulailah dengan memberikan persembahan yang tidak tertandingi,
terutama tujuh persembahan yang ditunjukan dalam Sutra
Samantabhadra: bunga, untaian bunga, musik, wewangian,
payung, pelita, dan dupa. Ada lebih banyak hal yang dapat
dikatakan mengenai praktik persembahan ini, tetapi saya akan

88
Motivasi dan Tinjauan Ulang

menjelaskannya di lain kesempatan. Untuk memberikan satu saja


contoh. Ketika Anda mempersembahkan bunga, Anda harus secara
mental memunculkan kualitas yang luas dari bunga dan berpikir
bahwa mereka sangatlah indah, bunga-bunga yang paling luar biasa
indah yang dapat dibayangkan. Pada saat yang bersamaan, Anda
membayangkan bahwa sifat dasar dari bunga-bunga ini adalah
kebajikan Anda. Hal ini berlaku untuk bahan-bahan persembahan
lainnya.
Persembahan yang tidak tertandingi atau yang luhur
dimunculkan oleh para Buddha dan Bodhisatwa. Karena belum
menjadi Buddha dan Bodhisatwa, Anda tidak memiliki pilihan
untuk mempersembahkan persembahan tersebut, tetapi seperti
yang saya telah jelaskan, Anda dapat membuat persembahan tak
tertandingi yang lebih umum yang tertulis pada Sutra yang Dimohon
Sagaramati. Dua hal pertama adalah menjunjung tinggi Dharma
yang unggul dan membangkitkan bodhicita. Menjunjung tinggi
Dharma yang unggul adalah menjunjung tinggi Dharma sebagai
realisasi. Istilah tibetnya adalah zinpa, yang berarti menjaganya
dalam diri kita. Anda menghasilkan pengetahuan baru dalam diri
Anda dan menjaganya dalam diri anda.
Anda menjunjung tinggi Dharma dalam dua hal, yang
berkaitan dengan dua aspek ajaran. Pertama, ada Dharma sebagai
ajaran lisan. Menjunjung tinggi Dharma ini misalnya dengan
mengingat teks, merenungkan artinya memahami maksudnya, dan
memeditasikannya. Ini merupakan cara untuk menjaga Dharma
dalam bentuk lisan, seperti naskah atau kitab suci, di dalam diri
Anda. Ketika Anda belajar mengenai ajaran, dengan kata lain
Anda mengingatnya atau menyimpannya di ingatan Anda, Anda
menjaga Dharma dalam diri Anda. Ketika Anda sudah belajar
sesuatu, jangan melupakannya. Dengan menjaganya di dalam diri
Anda, Anda melestarikan ajaran dengan bentuk lisan.

89
Awali Harimu Dengan Ini

Menjaga ajaran sebagai realisasi berarti mencapai hasil


dari belajar Dharma secara lisan/verbal, merenungkan, dan
memeditasikannya. Hal ini merujuk pada hasil dari tiga aktivitas:
tiga jenis kebijaksanaan yang berhubungan dengan tiga jenis
aktivitas, serta kualitas lainnya seperti keyakinan, disiplin etis, dan
antusiasme. Semua pencapaian yang Anda kumpulkan berkat
pembelajaran, perenungan, dan meditasi adalah Dharma sebagai
realisasi, dan dengan mencapainya Anda menjunjung tinggi
Dharma sebagai realisasi.
Jika Anda berusaha untuk belajar, merenung, dan bermeditasi
dengan motivasi yang benar, yang sejalan dengan ajaran, maka
aktivitas pembelajaran, perenungan, dan meditasi memungkinkan
Anda untuk menjaga Dharma baik dalam bentuk lisan maupun
realisasi. Hal ini pada akhirnya memungkinkan Anda untuk
mempersembahkan persembahan luhur dan tak tertandingi,
karena menjunjung tinggi Dharma menyenangkan para penerima
persembahan Anda. Hal tersebut memenuhi tujuan mereka untuk
Anda dan sangat menyenangkan mereka.
Objek persembahan senang dengan persembahan seperti ini
karena praktik ini memungkinkan Anda untuk meningkatkan diri
Anda. Dengan persembahan, Anda mulai melakukan hal yang
dibutuhkan untuk mengurangi dan pada akhirnya menghilangkan
penderitaan Anda dan menciptakan sebab-sebab kebahagiaan
sejati. Hal ini persis seperti apa yang mereka inginkan untuk Anda,
dan untuk itu senangkanlah mereka. Anda memuaskan mereka
dengan mulai memenuhi semua aspirasi Buddha untuk Anda. Anda
tahu bahwa satu-satunya hal yang Buddha inginkan dari Anda
adalah kebahagiaan yang lebih besar, lebih sedikit penderitaan,
dan pada akhirnya lenyapnya penderitaan Anda secara seluruhnya.
Ketika Anda berperilaku yang condong pada pencapaian dari hasil
tersebut, Anda mulai memenuhi tujuan mereka untuk Anda dan

90
Motivasi dan Tinjauan Ulang

mereka akan merasa sangat senang.


Anda harus ingat bahwa sebelum mencapai Kebuddhaan,
ketika para Buddha pertama kali membangkitkan bodhicita secara
spontan, ini adalah untuk kepentingan semua makhluk, termasuk
Anda, sehingga semua makhluk dapat mengakhiri penderitaan dan
menemukan kebahagiaan sejati. Juga dengan alasan yang sama,
mereka melanjutkan periode panjang pengumpulan kebijaksanaan
dan kebajikan. Dengan alasan yang sama juga mereka akhirnya
mencapai Kebuddhaan yang lengkap dan sempurna. Ketika, untuk
berterima kasih atas ajaran mereka, Anda sebagai gantinya mulai
bersikap dengan cara yang memungkinkan Anda menjadi lebih tidak
sengsara dan lebih bahagia, Anda memenuhi keinginan konstan
mereka untuk Anda dan tidak ada yang lebih menyenangkan
mereka daripada ini.
Saya telah menjelaskan dua hal pertama dari persembahan
yang luhur, menjunjung tinggi Dharma dengan dua cara dan
membangkitkan bodhicita. Hal tersebut dapat ditemukan
dalam Sutra yang Dimohon Sagaramati. Hal yang ketiga adalah
mempraktikkan apa yang telah Anda dengar dan pelajari. Ini
diambil dari sutra lainnya, Sutra Teratai Putih Welas Asih.
Untuk membuat empat macam persembahan luhur, secara
mental Anda mengubah semua kebaikan Anda menjadi bahan-
bahan persembahan dan mempersembahkannya kepada mereka.
Instruksi ini diberikan dalam pengajaran lisan guru spiritual. Hal ini
juga dapat ditemukan dalam Enam Praktik Pendahuluan Silsilah
Selatan, di bagian yang dimulai dengan topa gyatso, yang dengannya
Anda mengubah kualitas baik Anda menjadi berbagai substansi
persembahan. Contohnya, Anda berpikir bahwa pembelajaran luas
seperti samudra muncul sebagai danau air minum.
Kita telah sampai pada sesi terakhir dari ajaran ini. Pagi ini
kita mulai dengan membangkitkan suatu motivasi yang baik. Saya

91
Awali Harimu Dengan Ini

kemudian mengajarkan, dan Anda mendengarkan ajaran tersebut.


Dengan demikian, kita telah menggunakan waktu kita dengan
baik, meraup manfaat penuh dari waktu kita bersama. Sekarang
Anda seharusnya sudah memutuskan untuk melanjutkan dengan
sikap yang sama, dengan berpikir terlebih dahulu bahwa untuk sisa
kehidupan Anda dan khususnya pada sesi ini, mengingat Anda
masing-masing mendapatkan kelahiran manusia yang amat unggul
dengan kebebasan serta keberuntungan, Anda dapat menggunakan
kelahiran ini sepenuhnya dengan berusaha mengakhiri penderitaan
dari setiap makhluk hidup dan menuntun mereka semua mencapai
kebahagiaan. Mengetahui bahwa hal ini hanya dapat dicapai
dengan menjadi Buddha terlebih dahulu, Anda sekarang dapat
memutuskan bahwa untuk mencapai hasil demikian, Anda akan
mendengarkan dan melatih Dharma. Silakan luangkan beberapa
menit untuk merenungkan ini agar dapat membangkitkan motivasi
Anda.
Dari empat jenis persembahan mulia yang telah saya jelaskan,
yang keempat adalah mengubah kebajikan menjadi substansi
persembahan yang berbeda. Saya telah menyatakan mengenai
bait dalam Enam Praktik Pendahuluan Silsilah Selatan yang sesuai
dengan penjelasan ini, yakni bait yang diawali dengan topa gyatso
dalam bahasa Tibet. Mengingat saya hanya menjelaskan baris
pertama dari bait ini, ada baiknya kita menelaahnya sekali lagi.
Bayangkan bahwa pembelajaran Anda, yang bagaikan
samudra, muncul dalam bentuk danau air minum. Air minum
adalah salah satu substansi persembahan utama. Baris berikutnya
berbunyi “Kualitas-kualitas sebaik bunga,” tetapi tidak menetapkan
bunga yang mana. Saya percaya baris ini merujuk pada kualitas
perenungan dan mungkin pada kualitas-kualitas baik dari
perenungan maupun meditasi.

92
Motivasi dan Tinjauan Ulang

Kemudian, moralitas yang berwujud kepulan asap dupa.


Anda hendaknya membayangkan banyak dupa yang telah
dinyalakan dan menghasilkan kepulan asap beraroma harum.
Kemudian, kebijaksanaan Anda muncul sebagai cahaya, dari
pelita seperti pelita mentega serta sumber-sumber cahaya lainnya.
Mereka melambangkan kebijaksanaan Anda. Keyakinan muncul
sebagai danau wewangian. Anda membayangkan keyakinan Anda
menjelma sebagai danau wewangian beraroma harum. Konsentrasi
Anda muncul sebagai persembahan makanan-makanan yang
wangi dan manis. Dengan kata lain, keseimbangan mental Anda
bermanifestasi sebagai amerta yang berwujud makanan-makanan.
Mengingat konsentrasi adalah meditasi, saya pikir bahwa kualitas-
kualitas baik, yang mengambil rupa bunga sebagaimana disebutkan
sebelumnya, merujuk tidak pada meditasi tetapi hanya perenungan.
Kemudian disebutkan bahwa pujian merdu berwujud simbal-
simbal yang berbunyi dengan harmonis. Anda dapat menyanyikan
pujian dan berpikir bahwa pujian-pujian tersebut mengambil wujud
suara-suara simbal dan alat-alat musik yang bersuara indah seperti
klarinet.
Baris berikutnya berbunyi, “Penuh kasih sayang, kebijaksanaan,
dan kepercayaan diri; bagaikan payung terbuka, panji kemenangan,
dan panji tanpa satwa.” Kasih sayang mengambil rupa payung yang
terbuka, kemudian kecerdasan dan kepercayaan diri mengambil
rupa panji kemenangan dan panji tanpa satwa.
Akhirnya, Anda membayangkan tubuh Anda sebagai istana
bertingkat yang dihias dengan elegan, sebuah bangunan indah,
dan mempersembahkannya dalam wujud demikian. Di atas istana
ini terdapat payung-payung, panji-panji kemenangan, dan panji-
panji tanpa satwa. Semua ini menghiasi istana yang merupakan
badan Anda. Bait ini dilanjutkan dengan pernyataan bahwa
semua ini dipersembahkan kepada Raja Dharma, yang duduk

93
Awali Harimu Dengan Ini

di atas bunga teratai yang mekar di hati Anda. Anda hendaknya


memahami bahwa Raja Dharma merujuk pada guru spiritual
Anda. Anda memvisualisasikan dari dalam hati munculnya bunga
teratai berkelopak delapan dan di atasnya Anda bayangkan guru
Anda. Kepada beliaulah Anda mempersembahkan semua hal yang
disebutkan di atas. Akhirnya, Anda memohon beliau dengan aspirasi
kuat, dengan berkata “Semoga guru dari semua makhluk dengan
ini selalu bahagia! Semoga Raja Dharma selalu disenangkan!”
Apa perbedaan antara panji kemenangan dengan panji tanpa
satwa? Terdapat dua jenis panji kemenangan, yang satu dihiasi
dengan hewan dan yang lain tidak. Istilah untuk yang kedua, baden
dalam bahasa Tibet, merujuk pada panji tanpa hewan. Panji-
panji kemenangan ini dihias dengan beragam hewan. Satwa yang
pertama memiliki badan layaknya seekor keong dengan kepala
buaya. Satwa yang kedua memiliki badan seekor berang-berang
dan kepala seekor ikan. Satwa yang ketiga memiliki badan seekor
singa dan kepala seekor garuda. Panji kemenangan dengan satwa
semacam ini dibentuk oleh tiga segitiga kain, satu di atas yang
lainnya, dan setiap segitiga dihias oleh seekor satwa. Panji-panji ini
terkadang ditemukan dalam thangka mandala beberapa dewa-dewi
tertentu, jadi Anda dapat melihat rupanya. Satwa-satwa tersebut
adalah bagian dari budaya India.
Bait yang baru saja dijelaskan adalah salah satu contoh
bagaimana Anda dapat membayangkan kebajikan-kebajikan yang
berbeda sebagai substansi persembahan dan mempersembahkannya
sebagai objek-objek persembahan. Terdapat cara-cara lain untuk
melakukannya. Contoh lain dapat ditemukan dalam Guru Puja.
Jika Anda melakukan kebajikan dengan memberikan makanan
kepada seekor binatang, misalnya, satu kemungkinan adalah untuk
berpikir bahwa kebajikan yang telah dilakukan bermanifestasi
sebagai bunga teratai. Anda kemudian mempersembahkan

94
Praktik Pendahuluan Kelima (Lanjutan): Doa Tujuh Bagian

sekuntum bunga kepada para Buddha yang hakikatnya adalah


tindakan kemurahan hati Anda.
Setelah ini akan ada persembahan mandala. Ada berbagai
persembahan mandala yang mungkin, sebuah mandala panjang
dengan 37 unsur, dan sebuah mandala pendek dengan 7 unsur.
Saya tak akan menjelaskan persembahan mandala sekarang. Untuk
penjelasan mengenai bagian-bagian persembahan mandala, cara
terbaik adalah untuk merujuk pada salah satu yang berhubungan
dengan Enam Praktik Pendahuluan Silsilah Selatan, yang berjudul
Mempersembahkan Jajaran Samudra Dunia-dunia. Saya akan
menjelaskan bagian-bagian yang belum jelas pada lain waktu,
bersama dengan hal-hal seperti bahan-bahan yang dapat digunakan
untuk mandala.
Saya tidak akan selesai menjelaskan Enam Praktik
Pendahuluan tahun ini. Saya bermaksud untuk melanjutkannya
tahun depan. Saya juga telah diminta untuk menjelaskan Enam
Praktik Pendahuluan Silsilah Selatan. Sebagian besar dari kedua
praktik ini sama, tetapi ladang kebajikan keduanya berbeda, begitu
juga bagian-bagian lainnya dalam praktik tersebut. Sejauh ini,
saya telah memberikan penjelasan mengenai beberapa komponen
kunci dari Enam Praktik Pendahuluan secara umum supaya Anda
memiliki gambaran umumnya, bagaimana mempraktikkannya,
dan seterusnya. Tahun depan, saya akan melanjutkan penjelasan
untuk praktik ini.

Praktik Pendahuluan Kelima (Lanjutan): Doa


Tujuh Bagian

Doa Tujuh Bagian: Pengakuan


Selanjutnya adalah bagian ketiga dari Doa Tujuh Bagian, pengakuan.

95
Awali Harimu Dengan Ini

Anda harus menyadari bahwa dalam kehidupan ini, kesulitan Anda


dalam mencapai realisasi spiritual utamanya disebabkan oleh
banyaknya ketidakbajikan yang telah dilakukan sebelumnya, yang
jejak-jejaknya masih Anda bawa. Kesalahan yang sama jugalah
yang akan menjadi sebab dari seluruh penderitaan Anda di masa
depan. Anda telah menghimpun begitu banyak ketidakbajikan,
yang menghalangi Anda untuk mencapai pencerahan dalam
kehidupan ini serta yang akan menyebabkan kesengsaraan di
kehidupan mendatang.
Mengenai purifikasi ketidakbajikan, perlu dipahami bahwa
semakin banyak Anda memurnikan pikiran dari ketidakbajikan
dan halangan, semakin banyak juga kualitas baik seperti cinta
kasih dan welas asih terhadap orang lain akan tumbuh dalam diri
Anda. Kebijaksanaan Anda juga akan meningkat. Bahkan, seluruh
kualitas baik Anda akan berkembang mengikuti purifikasi Anda.
Beberapa orang, ketika mereka mendengar tentang pengakuan
dan purifikasi, akan menyatakan protes, “Tidak, saya belum
melakukan banyak ketidakbajikan! Saya telah menjalani hidup
yang baik.” Jika orang yang mengatakan ini adalah makhluk yang
memiliki tingkat realisasi yang tinggi, yang sudah berjalan jauh
dalam jalan spiritual, maka hal ini mungkin saja. Namun, sebagai
makhluk hidup biasa, meskipun Anda belum melakukan banyak
ketidakbajikan dalam kehidupan ini, ingatlah bahwa Anda telah
menjalani kehidupan-kehidupan sebelumnya yang tidak terhitung
banyaknya, dan bahwa dalam kehidupan-kehidupan tersebut Anda
telah melakukan ketidakbajikan yang tidak terhitung banyaknya,
dan dengan demikian telah menciptakan banyak halangan. Jadi,
Anda perlu memurnikan diri Anda dari mereka. Jika tidak, dalam
kehidupan berikutnya Anda berisiko tinggi terjatuh ke alam rendah.
Sebagai contoh adalah tindakan membunuh. Jika Anda
pernah mengambil suatu nyawa, bahkan sekali saja pun, kecuali

96
Praktik Pendahuluan Kelima (Lanjutan): Doa Tujuh Bagian

Anda melakukan sesuatu untuk menghentikan perkembangan


karma tersebut, maka sehari setelah aksi pembunuhan yang telah
dilakukan, karma yang diperoleh menjadi dua kali lipat lebih kuat,
hari berikutnya menjadi empat kali lipat, dst. Perkembangannya
akan terus berlanjut. Ini adalah salah satu ciri-ciri karma, baik yang
baik maupun buruk. Sebagaimana telah Anda ketahui, terdapat
empat ciri-ciri umum yang merupakan ciri khas semua jenis
karma. Yang pertama adalah kepastian karma. Yang kedua adalah
perkembangan besar karma. Yang ketiga adalah tidak mengalami
buah dari karma yang belum Anda tanam. Yang keempat adalah
karma yang telah ditanam tidak akan menghilang dengan
sendirinya. Saya sekarang sedang merujuk pada ciri umum kedua.
Karma memiliki kebiasaan alami untuk berkembang pesat. Kecuali
Anda menghalangi perkembangannya, maka dalam hari-hari yang
mengikuti penanamannya, kekuatannya akan menjadi dua kali
lipat, empat kali lipat, dan seterusnya. Terlebih lagi, Anda perlu
sadar bahwa dalam diri Anda sekarang, Anda membawa karma-
karma yang tidak dapat dihitung banyaknya dari satu tindakan
membunuh.
Anda membawa jejak-jejak karma buruk yang tidak dapat
dihitung banyaknya, tetapi penting juga untuk memahami bahwa
Anda dapat memurnikan diri dari seluruh karma buruk Anda,
bahkan yang terburuk sekali pun, seperti lima ketidakbajikan besar
(lima tindakan yang akan langsung membuahkan karma buruk).
Sebagai contoh, dalam kehidupan Buddha Shakyamuni,
seorang Brahmana membunuh ibunya, yang merupakan salah satu
dari lima ketidakbajikan yang akan langsung meraup buah karma
buruk. Pangeran Ajatashatru membunuh ayahnya, Bimbisara, yang
sedang berkuasa saat itu, yang juga merupakan salah satu dari
lima ketidakbajikan besar. Tindakan-tindakan ini disebut sebagai
tindakan yang akan langsung meraup buah karma buruk karena

97
Awali Harimu Dengan Ini

setelah melakukannya, setelah kematian Anda akan langsung,


tanpa perhentian, terlahir kembali di neraka Awici. Namun, Buddha
menjelaskan bagaimana ketidakbajikan ini dapat dimurnikan.
Orang-orang yang disebutkan sebelumnya dapat memurnikan
diri mereka dari tindakan jahat mereka dan menjadi Arya pada
kehidupan yang sama. Apa yang benar pada masa Buddha masih
benar pada masa sekarang. Anda dapat memurnikan diri Anda dari
ketidakbajikan yang terburuk sekali pun, bahkan dalam kehidupan
ini sekali pun. Kemampuan untuk menghapus mereka adalah apa
yang disebutkan sebagai salah satu manfaat dari praktik pengakuan.
Namun, untuk memurnikan diri Anda diperlukan suatu praktik
pengakuan yang dapat Anda gunakan untuk menggabungkan
keempat kekuatan. Kebanyakan dari Anda sudah akrab dengan
konsep ini, tetapi mungkin ini adalah hal yang baru bagi beberapa
orang. Apa pun itu, tidak cukup hanya mengetahui apa saja
kekuatan-kekuatan ini. Anda harus terlebih dahulu menciptakan
mereka di dalam diri Anda.
Dari keempat kekuatan, yang utama adalah penyesalan. Jika
Anda tidak menyesal atas kesalahan yang telah Anda lakukan, maka
untuk apa Anda mengakui kesalahan Anda? Hal ini sangat penting
dalam proses pengakuan dan pemurnian serta jalan prosesinya.
Melalui penyesalan, akan timbul perasaan dari dalam diri Anda
untuk menggabungkan keempat kekuatan dan melatih pengakuan.
Untuk merasakan penyesalan yang dalam, Anda pertama-
tama harus mengetahui apa yang benar dan apa yang salah,
tindakan mana yang bersifat negatif, dan memahami penuh sifat
mereka. Anda harus bisa mengenali mereka apa adanya dan sadar
akan akibat yang mereka sebabkan. Tindakan-tindakan salah
yang paling buruk akan mengakibatkan kelahiran kembali di alam
neraka, tindakan-tindakan salah yang tidak terlalu berat dapat
menyebabkan kelahiran kembali sebagai setan kelaparan, dan yang

98
Praktik Pendahuluan Kelima (Lanjutan): Doa Tujuh Bagian

bahkan lebih ringan pun akan menghasilkan kelahiran kembali


sebagai binatang. Namun, tidak cukup jika hanya mengetahui hal
ini. Anda harus benar-benar yakin akan prinsip karma serta efeknya.
Dengan keyakinan dalam hukum karma serta efek-efeknya, Anda
akan secara alami menyesali perbuatan salah Anda.
Kesadaran akan apa yang salah serta hasilnya akan
menyebabkan Anda untuk berpikir, “Saya telah melakukan ini; ini
buruk; jika saya tidak melakukan apa-apa, saya akan terlahir kembali
dalam salah satu alam neraka, yang berarti saya harus mengalami
penderitaan mengerikan selama periode yang tidak dapat dihitung
lamanya—penderitaan yang sungguh hebat dan intens, panas
ekstrem, dingin ekstrem, dan seterusnya. Bagaimana mungkin saya
dapat menahannya? Saya bahkan tidak tahan memikirkannya.
Saya harus melakukan sesuatu! Saya harus memperbaiki kesalahan
saya!”
Untuk sampai pada poin ini, ketika Anda benar-benar
merasakan seperti ini, Anda harus merenungkan dalam-dalam empat
ciri umum dari seluruh karma yang disebutkan sebelumnya. Apa
makna dari ciri yang pertama, kepastian karma? Ciri ini bermakna
bahwa karma baik hanya akan menghasilkan kebahagiaan, dan
karma tidak baik hanya akan menghasilkan penderitaan dalam
satu jenis atau yang lainnya. Begitulah kenyataannya. Hal ini
bukanlah sesuatu yang diciptakan oleh siapa pun; ini hanyalah
kenyataan yang harus Anda pahami. Anda harus merenungkan hal
ini sampai Anda benar-benar yakin. Jika Anda melakukan suatu
tindakan buruk dan tidak melakukan apa pun untuk memurnikan
diri darinya, maka Anda tidak memiliki pilihan selain mengalami
akibatnya. Demikian pula, jika Anda telah melakukan suatu karma
baik dengan mencapai kebajikan, kecuali Anda melakukan sesuatu
untuk menetralkannya, Anda juga akan harus mengalami akibatnya,
yakni kebahagiaan dalam satu bentuk atau yang lainnya.

99
Awali Harimu Dengan Ini

Ciri umum kedua adalah perkembangan pesat karma, yang


secara alami akan berlipat ganda. Lagi-lagi, hal ini berlaku untuk
seluruh karma, baik maupun buruk, dan juga dapat ditemukan di
dunia eksternal, dalam fenomena material. Sebuah biji apel sangat
kecil, tetapi jika ditanam akan tumbuh menjadi suatu pohon yang
akan membuahkan apel-apel yang berisikan biji-biji, dan tidak
hanya sekali melainkan untuk tahun-tahun mendatang. Jadi, di
dunia eksternal pun suatu fenomena secara alami berlipat ganda.
Namun, kecenderungan untuk bertambah lebih terlihat dalam
fenomena internal, karma.
Ciri umum ketiga dari karma adalah bahwa Anda tidak dapat
bertemu dengan hasil dari karma yang belum Anda tanam. Sekali
lagi, hal ini benar untuk kedua jenis karma, yang baik maupun yang
buruk. Jika Anda belum menciptakan suatu sebab tertentu, maka
Anda tidak boleh berharap dapat mengalami akibatnya. Kita bisa
mengamati banyak contoh di dunia, seperti kecelakaan mobil dan
pesawat jatuh, ketika hampir semua yang terlibat meninggal dunia,
tetapi terkadang satu atau dua orang bertahan hidup. Kelangsungan
hidup mereka akan disebut sebagai keajaiban, yang tidak benar-
benar membantu dalam memahami mengapa hal demikian dapat
terjadi. Bagi seorang Buddhis, hal tersebut bukanlah suatu keajaiban.
Hal ini sederhananya berarti bahwa pada saat kecelakaan, buah
karma kematian dari orang yang bertahan hidup belum matang.
Momen kematiannya belum datang, dan untuk alasan inilah dia
dapat bertahan hidup.
Ciri umum keempat dari seluruh karma adalah bahwa setelah
suatu karma berbuah, karma tersebut tidak menghilang dengan
sendirinya. Anda harus menghargai makna dari hal ini. Jika Anda
telah menanam karma buruk dan tidak melakukan apa-apa untuk
memurnikan diri Anda darinya, maka karma tersebut akan terus
hidup dan tetap berada dalam diri Anda. Begitu pula dengan karma

100
Praktik Pendahuluan Kelima (Lanjutan): Doa Tujuh Bagian

baik. Ketika Anda telah menciptakan suatu karma baik dan tidak
melakukan apa-apa untuk menghancurkannya, misalnya dengan
menjadi marah, maka karma baik tersebut akan tetap berada
dalam diri Anda. Tentu, karma dapat berada selama periode yang
sungguh lama, sampai kondisi-kondisi yang diperlukan untuk
kematangannya bertemu. Ketika mereka sudah bertemu, karma
tersebut akan berbuah. Karma tidak hilang dengan sendirinya.
Anda perlu merenungkan keempat ciri umum dari seluruh
karma, kemudian menerapkan apa yang sudah Anda pahami pada
cara Anda menjalani kehidupan Anda sampai sekarang. Ketika
Anda sudah sangat sadar akan karma-karma buruk yang telah
ditanam dalam kehidupan ini, apalagi karma-karma buruk yang
telah Anda himpun dalam kehidupan-kehidupan sebelumnya,
Anda akan merasakan keperluan mendesak untuk melakukan
sesuatu. Anda akan berpikir bahwa dengan cara apa pun, Anda
harus memurnikan diri Anda dari karma buruk Anda sebelum
mereka matang.
Kekuatan pertama, penyesalan, akan dengan alami
menimbulkan kekuatan yang kedua, kebulatan tekad, saat Anda
mulai berpikir, “Ini hal yang buruk, saya telah melakukan hal ini
tetapi saya tidak boleh lagi melakukannya. Saya tidak akan pernah
lagi melakukan hal ini.” Jika Anda tidak memutuskan untuk
menahan diri dari melakukan tindakan serupa, maka salah satu dari
empat kekuatan akan hilang dan praktik pengakuan Anda tidak
akan lengkap. Anda mungkin berpikir bahwa tidak masalah untuk
tetap bertindak salah karena Anda bisa saja mengakui tindakan
tersebut berkali-kali.
Anda perlu kekuatan dari kebulatan tekad untuk tidak
mengulang tindakan salah. Anda harus memutuskan untuk
menahan diri dari melakukannya di masa yang akan datang.
Anda mungkin dapat membuat resolusi seperti ini, tetapi karena

101
Awali Harimu Dengan Ini

Anda belum mendapatkan kendali atas diri Anda, terutama atas


benak Anda, tidak realistis jika Anda berikrar untuk tidak akan lagi
melakukan tindakan tersebut selamanya. Anda tidak seharusnya
membuat ikrar-ikrar yang tidak bisa Anda patuhi.
Inilah masalahnya: Anda tidak seharusnya membuat ikrar-ikrar
liar, dan pada saat yang sama, tidak berkomitmen untuk menahan
diri Anda dari tindakan-tindakan salah yang dapat menyebabkan
praktik pengakuan Anda tidak lengkap, dan dengan demikian tidak
efektif. Guru-guru spiritual telah memberikan instruksi yang dapat
menyediakan suatu solusi untuk dilema ini, yaitu untuk memberikan
diri Anda suatu batas waktu.
Anda dapat berikrar untuk tidak melakukan tindakan-tindakan
yang Anda tahu pasti dapat Anda hindari agar tidak mengulanginya
lagi dalam kehidupan ini. Untuk sukses dalam mempertahankan
suatu komitmen untuk menahan diri dari tindakan-tindakan salah
yang sulit untuk dihentikan secara langsung, Anda dapat memutuskan
terlebih dahulu untuk menahan diri dari melakukannya selama satu
bulan. Jika itu terlalu lama, maka Anda dapat juga mengatakan
bahwa Anda tidak akan melakukannya untuk minggu yang akan
datang atau hari berikutnya. Jika bahkan itu pun terlalu lama, maka
Anda dapat membatasinya untuk tiga jam ke depan. Contohnya,
jika Anda cenderung berbohong dan kebohongan terus-menerus
keluar dari mulut Anda tanpa Anda sadari, maka Anda dapat
memutuskan untuk tidak berbohong selama tiga jam ke depan
kemudian berteguh untuk menjalaninya, berhati-hati selama tiga
jam itu untuk tidak mengatakan apa pun yang dapat menciptakan
kebohongan. Dalam kasus ini, Anda telah berhasil mendekatkan
diri dengan yang kedua dari keempat kekuatan, kebulatan tekad.
Menyesali kesalahan yang telah diperbuat serta merasakan
kebulatan tekad untuk tidak melakukannya lagi saja tidak cukup.
Seperti yang telah saya katakan, terdapat empat kekuatan. Anda

102
Praktik Pendahuluan Kelima (Lanjutan): Doa Tujuh Bagian

juga perlu kekuatan dari penawar atau obat, yang merupakan


kompensasi dari tindakan salah tersebut. Penyesalan dan kebulatan
tekad diperlukan, tetapi tidak cukup; Anda harus menambahkan
suatu penawar. Secara umum, tindakan baik apa pun, kebajikan
apa pun yang dilakukan dengan sengaja untuk memperbaiki
kesalahan Anda akan berfungsi sebagai suatu penawar. Namun,
dalam Ikhtisar Latihan karya Shantidewa, beliau mendaftarkan
enam jenis kebajikan spesifik yang dapat dilakukan untuk tujuan ini.
Untuk memberikan contoh, salah satu dari keenam jenis kebajikan
ini adalah menghafal dan membacakan Sutra, terutama Sutra yang
menjelaskan kesunyataan, dengan pikiran untuk memurnikan diri
Anda dari kesalahan-kesalahan Anda. Anda dapat menggunakan
Sutra Hati sebagai contoh. Jika sekarang sulit bagi Anda untuk
menghafal seluruh Sutra, maka Anda dapat membacakan
mantranya saja.
Penawar kedua adalah mengembangkan kepercayaan dan
keyakinan dalam kesunyataan, dengan kata lain percaya penuh
bahwa tidak ada hal yang berdiri sendiri, bahwa segala hal ada
karena hubungan timbal-balik dengan fenomena lainnya. Tidak
ada yang berdiri dengan sendirinya, segala hal tidak memiliki
sedikit pun eksistensi sejati. Penawar ketiga adalah membacakan
dharani secara mendalam, mantra apa pun seperti Awalokiteshwara
yang bertujuan untuk memurnikan diri dari kesalahan-kesalahan.
Selanjutnya adalah untuk membantu produksi gambar Buddha,
patung Buddha, dan seterusnya, dan juga untuk mencetak buku-
buku dengan tujuan yang sama, yakni memurnikan diri Anda.
Yang kelima adalah untuk melakukan persembahan dengan pikiran
yang sama dalam benak. Melakukan persembahan dengan tujuan
memurnikan diri Anda akan memastikan Anda mendapatkan
kekuatan dari penawar. Yang keenam adalah melafalkan nama
para Buddha. Ada banyak kemungkinan, Anda dapat melafalkan

103
Awali Harimu Dengan Ini

nama-nama dari Tiga Puluh Lima Buddha Pengakuan, Buddha


Shakyamuni, atau Buddha Bhaisajyaguru. Agar tindakan dapat
menjadi bagian dari kekuatan ketiga, Anda harus tanamkan
dalam benak bahwa Anda sedang melakukannya dengan tujuan
memurnikan diri Anda.
Berikutnya adalah kekuatan keempat, yaitu landasannya. Ini
merujuk pada objek yang terkait dengan kesalahan yang telah Anda
lakukan. Analoginya, ketika seseorang jatuh ke tanah, satu-satunya
cara untuk bangkit adalah dengan menekan tanah. Sama halnya
dengan kasus ini, tanah, atau landasan Anda melakukan kesalahan,
adalah landasan yang terkait dengan pengakuan kesalahan Anda.
Terdapat dua kemungkinan: makhluk hidup atau Triratna, karena
tindakan negatif yang kita lakukan dilakukan baik dalam kaitannya
dengan makhluk hidup ataupun bukan makhluk hidup, yaitu salah
satu dari Triratna. Berlindung kepada Triratna memberikan dasar
pengakuan kesalahan yang telah dilakukan dalam hubungannya
dengan mereka dan menghasilkan bodhicita yang memberikan
dasar untuk pemurnian kesalahan yang dilakukan dalam kaitannya
dengan makhluk hidup.
Pertama, Anda harus mengenali kesalahan Anda. Anda
harus tahu apa yang telah Anda lakukan dengan salah, dan apa
itu kesalahan. Kemudian Anda dapat merenungkan akibat dari
ketidakbajikan yang telah dilakukan. Anda perlu pemahaman yang
baik mengenai konsekuensi dari setiap jenis ketidakbajikan dan
harus menyadari betapa buruknya jika Anda mengalaminya. Itu
tidak akan bisa ditanggung. Anda perlu merenungkannya sampai
Anda memiliki keinginan yang sangat kuat untuk menghindari
hasilnya. Anda perlu menyesali tindakan Anda sedalam-dalamnya
dan bertekad untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama di masa
depan. Jika memungkinkan, yang terbaik adalah Anda bertekad
untuk benar-benar menghindarinya. Jika tidak, setidaknya

104
Praktik Pendahuluan Kelima (Lanjutan): Doa Tujuh Bagian

bertekadlah untuk menghindarinya untuk satu jam berikutnya. Lalu


Anda membutuhkan kekuatan dari penawar, salah satu dari enam
yang bisa ditemukan di Ikhtisar Latihan. Anda harus mengambil
perlindungan; jika tidak, apa yang Anda lakukan bahkan bukan
praktik Dharma. Kemudian Anda harus membangkitkan bodhicita,
karena tanpanya praktik Anda bukanlah praktik Mahayana. Dengan
cara ini, Anda telah menyelesaikan praktik pengakuan, lalu Anda
menutupnya dengan sebuah dedikasi.
Pada akhir pengakuan, Anda juga ingat bahwa Anda adalah
pelaku dari tindakan yang dilakukan, dan juga makhluk-makhluk
yang terkait dengan kesalahan Anda, baik makhluk hidup biasa
ataupun para Buddha – dengan kata lain, semua elemen yang
terlibat dalam proses mengumpulkan karma – sama sekali tidak
berdiri sendiri. Baik Anda, tindakan, maupun objeknya tidak
memiliki tingkat keberadaan inheren paling kecil sekali pun. Dengan
perenungan atas kesunyataan ini, Anda menghasilkan salah satu
dari kekuatan penawar yang disebutkan oleh Shantidewa.
Bait dalam Doa Tujuh Bagian yang diucapkan untuk
pengakuan sangat jelas. Dinyatakan bahwa “Semua perbuatan
buruk yang telah saya lakukan, / Dari kemelekatan, kebencian atau
ketidaktahuan ...” Ini adalah penyebab kesalahan, mereka memicu
perbuatan buruk dan mendorong Anda untuk melakukannya.
“… Melalui tubuh, ucapan, dan batin…” Dalam hal ini, yang
dimaksud adalah ‘pintu’ yang Anda gunakan untuk melakukan
karma. “… Aku mengakuinya satu per satu.” Ungkapan satu per
satu ini memiliki dua interpretasi. Salah satunya adalah bahwa
pelanggaran dari ikrar-ikrar pembebasan pribadi [pratimoksa-
samvara] harus diakui melalui upacara yang khusus untuk ikrar
pengakuan pembebasan pribadi, pelanggaran ikrar Bodhisatwa
melalui pengakuan Bodhisatwa, dan pengakuan pelanggaran pada
ikrar Tantra dengan praktik pengakuan Tantra. Interpretasi lainnya

105
Awali Harimu Dengan Ini

adalah untuk mengakui melalui tubuh Anda apa yang telah Anda
lakukan melalui tubuh tersebut, dan seterusnya.

Doa Tujuh Bagian: Bersukacita


Bagian keempat dari Doa Tujuh Bagian adalah bersukacita dalam
kebajikan, suatu laku Bodhisatwa yang sangat penting di antara
banyak lainnya. Hal ini tidak selalu sulit untuk dipahami dan Anda
harus tahu bahwa sejauh ini inilah cara termudah untuk meningkatkan
kebajikan karena membutuhkan usaha paling sedikit. Inilah alasan
Je Rinpoche berkata, “Untuk sesuatu yang membutuhkan sedikit
usaha tetapi menghasilkan kebajikan yang besar, tidak ada yang
lebih baik daripada bersukacita dalam kebajikan.” Sumber instruksi
ini berasal dari Sang Buddha sendiri. Beliau memberikannya
sebagai jawaban atas pertanyaan Raja Prasenajit. Sebagai seorang
raja, dia sangat sibuk memerintah dan memiliki sedikit waktu untuk
berlatih. Dia meminta Sang Buddha untuk mengajarkan latihan
yang melibatkan sedikit usaha tapi masih efektif. Sebagai jawaban
atas permintaannya, Buddha mengusulkan tiga hal. Yang pertama
adalah bersukacita dalam kebajikan orang lain, yang sedang kita
diskusikan sekarang. Yang kedua adalah membangkitkan bodhicita.
Cara ketiga adalah mendedikasikan kebajikan.
Bersukacita sebenarnya terdiri dari apa saja? Ini adalah
perasaan gembira mengenai kebaikan yang dilakukan orang lain
alih-alih merasa iri pada mereka. Tidak hanya kebaikan yang mereka
lakukan dan kebajikan mereka, tetapi juga hasil dari kebajikan
mereka: status, kekayaan, posisi dalam masyarakat, dan hal baik
apa pun yang mereka nikmati. Alih-alih ingin bersaing dengan orang
lain, Anda dengan tulus merasa bahagia terhadap hal baik yang
mereka nikmati. Ini biasanya bukan merupakan reaksi yang sangat
alami. Banyak orang (walaupun tidak semua) cenderung merasa
iri ketika melihat seseorang melakukan sesuatu yang baik atau

106
Praktik Pendahuluan Kelima (Lanjutan): Doa Tujuh Bagian

menikmati sesuatu yang diinginkan. Mereka tidak senang melihat


mereka dalam situasi ini. Mereka kritis atau kompetitif, dan ingin
memiliki atau mencapai hal yang sama, yang malah menyebabkan
kebajikan mereka menurun drastis.
Perasaan iri dan kompetitif sangat merusak kebajikan. Merasa
senang mengenai hal-hal baik yang dimiliki atau dilakukan orang
lain memiliki efek sebaliknya: meningkatkan kebajikan. Objek
kekaguman atau kegembiraan Anda menentukan seberapa besar
kebajikan meningkat. Umumnya, jika status seseorang lebih rendah
dari Anda, dengan bersukacita atas kebaikan yang mereka miliki
atau lakukan, Anda mengembangkan kebajikan dua kali lebih
banyak daripada yang mereka kembangkan dari kebaikan yang
mereka lakukan. Jika posisi orang tersebut lebih tinggi dari Anda,
dengan bersukacita atas kebaikan yang mereka lakukan, Anda
menghasilkan setengah dari kebajikan yang mereka hasilkan.
Ada dua cara untuk bersukacita dalam kebajikan. Anda bisa
bersukacita dalam kebajikan sendiri dan kebajikan orang lain.
Saat bersukacita atas kebajikan Anda sendiri, pertama-tama Anda
bersukacita atas kebajikan masa lalu Anda. Anda dapat mengira-
ngira dengan mengamati hasilnya dalam kehidupan Anda saat ini.
Dengan penyimpulan, Anda dapat menyimpulkan jenis kebaikan
yang Anda lakukan di masa lalu. Perihal kebajikan yang Anda
hasilkan dalam kehidupan ini, Anda dapat melihatnya secara
langsung dan bersukacita karenanya.
Untuk bersukacita dalam kebajikan masa lalu, Anda
menyimpulkan apa adanya dengan melihat hasil yang Anda
nikmati sekarang. Pertama-tama, Anda memiliki kehidupan
dengan kebebasan dan keberuntungan, serta kesehatan yang baik
dan kesejahteraan material yang memadai. Anda telah bertemu
dengan guru spiritual yang berkualitas dan ajaran Sang Buddha,
dan memiliki teman-teman yang baik untuk latihan spiritual Anda.

107
Awali Harimu Dengan Ini

Semua ini adalah buah kebajikan yang Anda hasilkan di masa lalu.
Agar lebih spesifik, apa yang Anda lakukan di masa lalu yang
memungkinkan Anda menikmati hasil tersebut dalam hidup ini?
Anda perlu mempraktikkan disiplin etis dan kemurahan hati; Anda
perlu melatih kesabaran dan upaya bersemangat serta melatih
konsentrasi meditatif dan kebijaksanaan. Alhasil, Anda menemukan
diri Anda hadir dalam situasi Anda saat ini. Keberadaan Anda pada
masa lalulah, keberadaan yang dilanjutkan oleh keberadaan Anda
sekarang, yang menghasilkan semua sebab ini. Memikirkan hal ini,
Anda seharusnya merasa sangat senang dengan tindakan Anda
di masa lalu dan bersukacita karenanya. Sangat menguntungkan
bagi Anda untuk memikirkan semua hal baik yang telah Anda
lakukan di masa lalu, alih-alih memiliki sikap yang berlawanan
yang terus-menerus melihat sisi negatif, tidak pernah merasa puas
dengan apa yang sudah Anda miliki, dan selalu mengeluh tentang
pahitnya kehidupan, bertanya-tanya, “Mengapa selalu terjadi
pada diriku?” Penting untuk dipahami bahwa ketidakmampuan
Anda untuk merasa senang sebenarnya karena kemelekatan dan
kegagalan untuk puas dengan apa yang Anda miliki sekarang.
Pendekatan sebaliknya diperlukan. Bersukacita atas kebaikan
yang Anda lakukan di masa lalu jauh lebih berguna. Karena hal ini
meningkatkan kebajikan Anda dalam hidup ini, maka secara logis
kecenderungan yang berlawanan – selalu mengeluh tentang ini
dan itu, tidak pernah merasa puas dan terus berpikir bahwa Anda
adalah yang paling buruk, bahwa hidup tidak adil dan sebagainya
– akan menurunkan kualitas kebajikan Anda.
Dalam kaitannya dengan kehidupan saat ini, Anda dapat
merenungkan semua kebaikan yang telah Anda capai. Anda telah
mempraktikkan sila, mempelajari dan mempraktikkan apa yang
telah Anda pelajari. Anda bermeditasi, melafalkan doa, berkontribusi
dengan satu atau lain cara untuk masyarakat yang lebih baik.

108
Praktik Pendahuluan Kelima (Lanjutan): Doa Tujuh Bagian

Anda membantu orang lain dengan murah hati, dan seterusnya.


Anda perlu mengingat semua kebaikan yang telah Anda lakukan
sejauh ini dalam kehidupan dan bersukacita karenanya. Manfaat
bersukacita sangat banyak. Pertama-tama, Anda meningkatkan
kebajikan Anda, tetapi juga, ketika Anda merasa senang dengan
apa yang Anda lakukan, Anda merasa baik. Ini menempatkan Anda
dalam kerangka batin yang bahagia.
Untuk bersukacita dalam kebajikan orang lain, Anda dapat
bersukacita dalam hal baik yang dilakukan teman dan anggota
keluarga Anda. Ini cukup mudah karena Anda memiliki hubungan
yang erat dengan mereka. Anda tahu apa yang mereka lakukan
dan tentu saja merasa senang karenanya. Juga bermanfaat untuk
bersukacita dalam kebajikan yang dilakukan oleh makhluk yang
netral, yaitu orang-orang yang tidak dekat dengan Anda dan
tidak memiliki hubungan khusus. Bersukacita atas kebajikan yang
dilakukan oleh orang yang tidak Anda sukai lebih sulit tetapi sangat
berguna. Jika Anda bisa melakukannya, ini akan meningkatkan
kebajikan Anda secara substansial.
Secara umum, Anda bersukacita atas kebajikan orang lain
sehubungan dengan lima jenis makhluk. Bait dalam Doa Tujuh
Bagian mengacu pada mereka: “Baik yang dilakukan oleh para
penakluk di sepuluh penjuru,” dengan kata lain, para Buddha dari
sepuluh penjuru, yang kedua “oleh Putra Spiritual mereka”, yakni
para Bodhisatwa, “oleh Perealisasi Mandiri” yaitu Pratyekabuddha,
“Oleh para Arhat Shrawaka, atau Pendengar bukan Arhat.” Inilah
lima kelompok. Baris terakhir, “Saya bersukacita atas kebajikan
semua makhluk,” mengacu pada kebajikan semua makhluk selain
mereka yang termasuk dalam lima kategori.
Di tempat kita tinggal sekarang, ada banyak kesempatan
untuk bersukacita karena banyak orang berbuat baik dan kondisi
kehidupan mereka secara umum baik. Orang-orang berkecukupan

109
Awali Harimu Dengan Ini

dan menikmati segala macam keberuntungan. Hasil positif ini


adalah sesuatu yang membuat Anda senang. Misalnya, sebagian
besar barang berkualitas bagus yang dijual dan Anda lihat di pusat
perbelanjaan atau mal besar tentu saja dapat ditawarkan karena
jerih payah orang-orang untuk memproduksinya. Namun, ini tidak
berarti bahwa tidak ada alasan yang mendasari ketersediaannya.
Barang ini tersedia bagi orang-orang karena mereka mempraktikkan
kemurahan hati di masa lalu. Jika tidak, tidak satu pun dari barang-
barang yang dijual akan ada. Kekayaan dan properti dalam jumlah
besar ini adalah hasil dari praktik kemurahan hati sebelumnya yang
ekstensif.
Pemilik toko ini memiliki barang untuk dijual, sedangkan
kita tidak. Hal ini menunjukkan bahwa mereka mempraktikkan
kemurahan hati lebih dari yang kita lakukan. Kita bisa turut
berbahagia untuk mereka. Hal-hal tersebut belum tentu diperoleh
dengan cara yang sah atau jujur, tetapi yang pasti diperoleh sebagai
hasil dari praktik kemurahan hati di masa lalu. Entah memiliki harta
benar-benar membuat orang yang bersangkutan bahagia atau
tidak, ini tergantung pada sikap mereka terhadapnya. Jika mereka
tidak dapat merasa puas dengan apa yang mereka miliki, mereka
tidak akan pernah merasa senang dengan apa yang mereka miliki.
Namun, jika mereka merasa puas dengan apa yang mereka miliki,
ini akan menjadi kesempatan bagi mereka untuk merasa senang
dan bahagia.
Kapan pun Anda melihat seseorang yang secara fisik rupawan,
baik laki-laki maupun perempuan, hal ini adalah suatu kesempatan
untuk turut bersukacita karena ini adalah hasil dari kesabaran yang
dilakukan orang tersebut di kehidupan sebelumnya. Anda harus
mengingat hal ini ketika Anda melihat orang-orang yang rupawan
dan harus bergembira dengan praktik kesabaran mereka di masa
lalu yang telah menghasilkan penampilan menarik mereka saat ini.

110
Praktik Pendahuluan Kelima (Lanjutan): Doa Tujuh Bagian

Ketika kita melihat orang-orang yang rupawan, berbagai


reaksi mungkin terjadi. Reaksi yang terbaik adalah merasa sangat
senang untuk mereka, mengetahui bahwa latihan kesabaran yang
teliti di masa lalu menyebabkan keindahan fisik mereka. Ini adalah
kesempatan yang baik untuk bersukacita dan dengan demikian
meningkatkan kebajikan kita. Reaksi lain yang mungkin adalah
merasakan kemelekatan terhadap keindahan fisik mereka, yang akan
memiliki efek sebaliknya, yaitu meningkatkan karma negatif kita.
Jauh dari berguna bagi kita, hal ini akan sangat merugikan. Jika kita
dapat memandang situasi secara berbeda, memikirkan mengenai
sebabnya dan bersukacita di dalamnya, kita tidak hanya akan
menghindari kemelekatan, tapi juga akan memperkuat kebajikan
kita. Orang cantik itu menarik karena mereka mempraktikkan
kesabaran dan juga disiplin etis; jika tidak, mereka bahkan tidak
akan terlahir sebagai manusia. Kita juga bisa bersukacita atas hal
tersebut.
Seperti yang dikatakan Gungthang Rinpoche, “Jika Anda
ingin menghasilkan banyak kebajikan sambil berbaring, maka
bersukacitalah atas kebajikan orang lain.” Ini memang cara
termudah dan terbaik untuk meningkatkan kebajikan kita. Kita bisa
melakukannya di mana pun, kapan pun, dan dalam keadaan apa
pun.

Doa Tujuh Bagian: Permohonan Ajaran


Bagian selanjutnya dari Doa Tujuh Bagian adalah permohonan
ajaran. Sekarang saya akan melanjutkan transmisi. Dengan
demikian, mereka yang tidak bisa datang tahun depan setidaknya
akan menerima transmisi lengkap. Saya yakin saya telah membaca
sampai permulaan para guru silsilah.

111
Awali Harimu Dengan Ini

Transmisi
Saya telah menyelesaikan transmisi.

Lain-lain
Mengenai ajaran-ajaran di Dagpo Dratsang di Kullu tahun ini, Saya
akan terus mengajarkan Instruksi Jamyang [Lama Tsongkhapa],
Lamrim Dalai Lama Kelima, dari tanggal 2 sampai 14 September.
Setelah itu, mulai 18 September, Geshe Yonten Gyatso dari
Drepung Gomang akan memberikan rangkaian 17 inisiasi besar
yang disebut dechok rapjam, sehubungan dengan Cakrasamvara,
yang juga dikenal sebagai Heruka.
Rangkaian ini mencakup 17 mandala secara keseluruhan;
oleh karena itu, 17 inisiasi akan diberikan, beberapa di antaranya
melibatkan banyak Istadewata. Diperlukan waktu sekitar 20
hari bagi Geshe Yonten la untuk menyelesaikan rangkaian ini.
Karena mereka adalah inisiasi Tantra yoga tertinggi, menerimanya
berarti mengembangkan komitmen. Geshe Yonten la telah
menetapkan bahwa mereka yang menerimanya harus mengambil
ikrar Bodhisatwa dan Tantra, yang berarti berkomitmen untuk
mempraktikkan Guru Yoga Enam Sesi setiap hari.
Secara umum, ada tiga tingkatan berbeda yang dapat Anda
ambil untuk inisiasi. Tingkat pertama adalah memasuki mandala
tetapi tidak menerima inisiasi apa pun. Tingkat ini sudah membawa
berkah besar tetapi tidak membutuhkan komitmen apa pun. Anda
tidak harus mengambil ikrar Bodhisatwa, sebagai contoh. Pada
tingkat kedua, Anda masuk ke dalam mandala dan kemudian
menerima inisiasi wadah, tetapi bukan inisiasi wajracarya (inisiasi
mahawajra). Dalam hal ini, Anda mengambil ikrar Bodhisatwa
tetapi bukan ikrar Tantra. Itu adalah pilihan kedua. Pada tingkat
ketiga, Anda tidak hanya mengambil inisiasi wadah tetapi juga

112
Praktik Pendahuluan Kelima (Lanjutan): Doa Tujuh Bagian

inisiasi wajracarya dan inisiasi berikutnya. Ini membutuhkan


pengambilan ikrar Tantra.
Jika Anda ingin melakukan inisiasi ini, sangat penting bagi
Anda untuk terlebih dahulu mempelajari semua hal tentang ikrar
Bodhisatwa. Anda perlu mempelajarinya secara menyeluruh dan
sangat berhati-hati dalam menjaganya, karena menghadiri inisiasi
tanpa mengetahui apa itu ikrar Bodhisatwa akan mencegah Anda
untuk benar-benar menerima inisiasi.
Besok akan ada upacara umur panjang dan upacara
pembangkitan bodhicita. Tergantung pada Anda untuk memutuskan
apakah Anda akan mengambil ikrar Bodhisatwa dalam upacara ini
atau tidak. Mengambil bagian dalam upacara ini sangat bermanfaat
karena memungkinkan Anda menghasilkan karma yang sangat
baik dan menempatkan jejak yang sangat positif di arus batin
Anda. Untuk tujuan ini, sangat penting meluangkan waktu malam
ini untuk menghasilkan motivasi yang baik dan bersukacita karena
mendapat kesempatan untuk berpartisipasi di dalamnya. Malam
ini, Anda harus menghasilkan motivasi bodhicita dalam diri Anda,
berpikir bahwa Anda ingin mencapai Kebuddhaan untuk mengakhiri
penderitaan semua makhluk dan menuntun mereka semua menuju
kebahagiaan. Anda juga harus merasa sangat beruntung memiliki
kesempatan untuk menghadiri upacara besok. Sedangkan untuk
persiapan lainnya, ada baiknya mengenakan pakaian baru jika ada.
Jika tidak, pastikan saja Anda bersih dan rapi untuk upacara besok.
Anda juga membutuhkan bahan persembahan untuk dibawa
ke upacara, seperti bunga. Malam ini, ruangan akan dibersihkan
secara menyeluruh. Membersihkan ruangan dan menyiapkan
persembahan merupakan bagian penting dari persiapan upacara
dan setiap orang harus bergabung jika mereka bisa.

113
Awali Harimu Dengan Ini

Upacara Pembangkitan Bodhicita

Pendahuluan
Dalam upacara pembangkitan bodhicita, pertama Anda harus
melihat ruangan ini bukan sebuah tempat biasa, melainkan sebagai
istana sebenarnya dari Buddha Shakyamuni. Di dinding, alih-alih
thangka, Anda membayangkan adegan dari lakon hidup Buddha.
Dalam beberapa kasus, Ia murah hati, dalam kasus yang lain, Ia
menerapkan disiplin etis, mempraktikkan kesabaran, antusiasme,
dan sebagainya. Ruangan di luar biara diisi para dewa-dewi yang
mencintai kebajikan. Mereka menjaga upacara dan bersukacita
dengannya. Guru di atas takhta dilihat bukan sebagai bentuk
manusia biasa, tetapi sebagai Sang Penakluk Shakyamuni yang
benar-benar hadir di hadapan Anda. Di belakangnya adalah
ladang kebajikan yang Anda meditasikan pagi ini selama Enam
Praktik Pendahuluan dan tidak terserap kembali. Angkasa di atas
diisi dengan awan-awan para Buddha dan Bodhisatwa. Tanah di
bawah Anda terisi penuh dengan makhluk dari enam kategori alam
samsara. Mereka muncul dalam bentuk manusia, tapi setiap dari
mereka merasakan penderitaan yang spesifik sesuai dengan kondisi
mereka saat ini.
Walaupun kita sudah mempraktikkan Enam Praktik
Pendahuluan pagi ini, Anda tetap perlu untuk membangkitkan
kebajikan yang lebih banyak. Dalam upacara pembangkitan
bodhicita, kita akan mengambil perlindungan dan membangkitkan
bodhicita sekali lagi. Kita akan menggunakan bait empat baris
seperti biasa dan melafalkannya tiga kali. Kemudian, kita akan
mempersembahkan Doa Tujuh Bagian sesuai dengan yang telah
saya jelaskan sebelumnya, membuat persembahan tujuh kali lipat
yang sangat luar biasa kepada ladang kebajikan.
(Pembacaan)

114
Upacara Pembangkitan Bodhicita

Sekarang, Anda akan mempersembahkan mandala panjang


untuk memohon upacara pembangkitan bodhicita. Cukup satu
orang yang menggunakan sebuah set mandala dan orang tersebut
akan membuat persembahan atas nama semua orang. Sisanya bisa
menyimpan mandala Anda dan cukup memegang substansi dari
persembahan di tangan Anda.
(Pembacaan)

Rangkaian Perenungan untuk Membangkitkan Aspirasi yang


Tulus
Upacara ini bertujuan untuk membangkitkan bodhicita, yang terdiri
dari aspirasi yang tulus untuk mencapai Kebuddhaan demi semua
makhluk. Anda tidak bisa membangkitkan aspirasi yang tulus secara
tiba-tiba. Anda harus berusaha dengan melewati sebuah rangkaian
perenungan.
Jika Anda tidak ingin mencapai Kebuddhaan, itu adalah urusan
yang lain. Tetapi jika Kebuddhaan adalah tujuan Anda, Anda perlu
merealisasikan bodhicita untuk mencapainya. Ketika Anda berniat
untuk mencapai pencerahan, Anda tidak punya pilihan lain selain
membangkitkan bodhicita terlebih dahulu. Inilah yang secara tepat
diungkapkan oleh Je Rinpoche dalam Baris-Baris Pengalamannya:
Bodhicita adalah pilar utama dari kendaraan agung.
Dasar dan fondasi untuk aktivitas yang luas.
Ibarat batu filsuf yang mengubah kedua penghimpunan
menjadi emas.
Tambang kebajikan yang mengandung tak terhingga
banyaknya kebajikan.
Setelah memahami hal ini, Para Putra Penakluk yang
gagah berani
Menjadikan aspirasi yang amat berharga ini sebagai

115
Awali Harimu Dengan Ini

inti dari praktik mereka.


Aku, Sang Yogi, telah mempraktikkan dengan cara ini,
Engkau, yang menginginkan pembebasan, lakukanlah
hal yang sama!
Je Rinpoche mulai dengan membandingkan batin pencerahan
sebagai pilar utama dari atap yang merupakan tempat semua balok
sekunder ditempatkan dan bergantung padanya. Sama halnya,
ketika Anda mencapai bodhicita, hanya dengan demikianlah semua
aktivitas Anda akan menjadi praktik dari jalan Bodhisatwa. Gagasan
ini dinyatakan pada baris kedua. Bodhicita adalah landasan,
fondasi dari aktivitas luas: semua aktivitas luas dari Bodhisatwa
dibangkitkan dalam bodhicita.
Lebih lanjut, ini memungkinkan Anda untuk mengubah semua
kumpulan kebijaksanaan dan kebajikan Anda menjadi sebab dari
pencapaian Kebuddhaan, layaknya batu filsuf yang mengubah
logam biasa menjadi emas murni. Dengan begitu, bodhicita adalah
seperti tambang, sebuah harta karun besar dari kebajikan yang
memastikan Anda mengakumulasi sejumlah besar kebajikan. Seperti
yang dikatakan dalam baris selanjutnya, “Tambang kebajikan yang
mengandung tak terhingga banyaknya kebajikan.”
Bait ini lanjut dengan menjelaskan bahwa melalui pengertian
mereka akan manfaat yang sangat besar dari bodhicita, Para
Putra Penakluk – Bodhisatwa – menjadikan aspirasi yang amat
berharga ini, yakni bodhicita, sebagai inti dari praktik mereka.
Mereka mempertimbangkan ini sebagai kunci dari praktik mereka.
Je Rinpoche menyatakan bahwa beliau mempraktikkan jalan
yang sama persis dan menasihati mereka yang beraspirasi untuk
mencapai pembebasan, dalam hal ini Kebuddhaan yang unggul
dan sempurna, untuk mengikuti contohnya dan merealisasikan
bodhicita yang berharga. Setiap dari Anda harus merenungkan
fakta bahwa Anda telah meraih kelahiran manusia yang sangat

116
Upacara Pembangkitan Bodhicita

unggul, yang diberkahi dengan berbagai jenis kebebasan dan


keberuntungan yang baik. Anda harus menghargai kelangkaan
ini sebagai sesuatu yang sangat sulit untuk didapatkan. Anda bisa
memahami ini dari berbagai sudut pandang yang berbeda: dari
sulitnya untuk menghasilkan sebab, dengan menggunakan analogi,
dan dalam kaitannya dengan jumlah. Lebih lanjut, kehidupan ini
juga membawa potensi yang sangat besar karena dengannya Anda
mampu mencapai kelahiran yang tinggi pada kehidupan selanjutnya,
pembebasan dari lingkaran samsara secara keseluruhan, dan
mencapai Kebuddhaan yang lengkap dan sempurna.
Selama Anda masih memiliki kesempatan ini, sangat krusial
bagi Anda untuk melakukan segala sesuatu untuk mencapai
Kebuddhaan yang lengkap dan sempurna dalam kehidupan saat
ini juga. Walaupun gagal, setidaknya Anda harus berusaha untuk
mencapai Marga Penglihatan dari Mahayana. Jika Anda tidak
mampu mencapainya, maka Anda harus merealisasikan bodhicita
dalam diri Anda dengan cara apa pun, bodhicita yang spontan.
Pada tingkatan yang sangat minimum dalam kehidupan ini, Anda
harus membangkitkan realisasi sejati dari salah satu jalan karena
kesempatan seperti ini, dengan kata lain kehidupan seperti yang
Anda miliki saat ini, akan sangat sulit untuk didapatkan kembali
pada masa yang akan datang. Tolong luangkan beberapa menit
untuk merenungkannya.
(Meditasi)
Selanjutnya, kehidupan Anda saat ini tidak akan berlangsung
selamanya. Anda pasti akan mati. Yang tidak Anda ketahui adalah
kapan waktu itu akan tiba. Selain itu, Anda harus melihat bahwa
segala sesuatu yang Anda anggap penting sekarang – kekayaan dan
harta benda Anda, teman dan keluarga Anda, dan bahkan tubuh
Anda – sama sekali tidak akan berguna pada momen kematian
Anda.

117
Awali Harimu Dengan Ini

Anda pasti akan mati, tapi arus batin Anda tidak akan berhenti
begitu saja. Anda akan mengalami kelahiran kembali setelah
kematian Anda. Hanya ada dua pilihan: dilahirkan kembali di
alam yang bahagia atau menderita. Terlahir kembali di alam yang
menderita berarti harus menghadapi penderitaan yang sangat
mengerikan, yang seringnya berlangsung dalam jangka waktu yang
sangat panjang. Walaupun Anda berhasil kabur dengan terlahir
kembali di alam yang bahagia, Anda masih akan tetap di dalam
samsara dan Anda harus sadar bahwa sifat dasar dari samsara
adalah penderitaan.
(Meditasi)
Siapa yang dapat melindungi Anda dari penderitaan jika bukan
Triratna? Memang merekalah yang memiliki kemampuan untuk
melindungi Anda selama Anda menaruh keyakinan pada mereka.
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, Anda harus melihat bahwa
sangat penting untuk membangkitkan batin berlindung dalam diri
Anda. Anda harus menaruh keyakinan kepada masing-masing dari
Triratna: Buddha, Dharma, dan Sanggha untuk dilindungi secara
efektif dari berbagai macam penderitaan yang disebutkan. Tapi,
tidaklah cukup hanya dengan menaruh keyakinan kepada Triratna
jika Anda gagal mengamati prinsip utama dari berlindung, yang
secara esensial berarti hidup berdasarkan hukum karma, dengan
menolak apa yang harus ditolak dan mempraktikkan apa yang
harus dipraktikkan.
Pada akhirnya, Anda harus hidup berdasarkan hukum karma.
Agar bisa terlindung dari penderitaan samsara secara keseluruhan,
Anda perlu mempraktikkan tiga latihan yang lebih tinggi. Anda harus
membangkitkan tekad untuk melakukan hal tersebut sekarang juga,
untuk hidup berdasarkan hukum karma dan mempraktikkan tiga
latihan yang lebih tinggi – disiplin etis, konsentrasi meditatif, dan
kebijaksanaan – agar bisa secara efektif terlindung dari berbagai

118
Upacara Pembangkitan Bodhicita

penderitaan samsara.
(Meditasi)
Latihan dengan cara ini benar-benar akan memberikan
perlindungan total dari segala penderitaan samsara karena Anda
pasti akan terbebas darinya. Namun, ini tidaklah cukup. Mengapa?
Karena Anda tidak sendirian menghadapi kesulitan ini. Semua
makhluk dalam samsara juga mengalami penderitaan berkelanjutan
seperti yang Anda alami. Bahkan, Anda bukannya tidak memiliki
keterkaitan dengan mereka, meskipun Anda memiliki kesan seperti
itu karena kehidupan Anda yang telah berubah bentuk. Setiap
makhluk telah menjadi ibu Anda yang tersayang pada kehidupan
sebelumnya yang tak terhitung, tidak hanya sekali, tapi berkali-
kali. Seperti ibu Anda pada masa kini yang telah melindungi Anda
dan merawat Anda dengan penuh kasih sayang, menunjukkan
kebaikannya kepada Anda berulang kali, setiap ibu lain yang Anda
miliki juga telah menaburi Anda dengan kebaikan dan cintanya.
Dengan begitu, sama sekali tidak pantas dan tidak adil untuk
mengabaikan mereka dan mengejar pembebasan pribadi dari
penderitaan.
(Meditasi)
Semua makhluk telah menunjukkan kepada Anda
kebaikannya tidak hanya ketika mereka menjadi ibu Anda, tetapi
juga pada banyak keadaan. Segala sesuatu yang Anda nikmati
pada kehidupan ini berutang pada makhluk yang lain. Sebenarnya,
hanya dengan melalui kebaikan merekalah Anda bisa meraih
kebahagiaan pada masa mendatang, baik dalam bentuk kelahiran
kembali yang baik dalam lingkaran keberadaan, kebahagiaan
pembebasan dari lingkaran keberadaan, ataupun kebahagiaan
agung dari Kebuddhaan yang lengkap dan sempurna. Tanpa
mereka, semua hal ini sama sekali tidak akan bisa dicapai. Mereka
sangat baik kepada Anda tidak hanya ketika mereka menjadi ibu

119
Awali Harimu Dengan Ini

Anda, tapi juga dalam banyak bentuk dan perwujudan lainnya.


Kebaikan mereka begitu besar sehingga dikatakan tak terukur.
(Meditasi)
Pada tahap ini, Anda bisa menghargai betapa pentingnya
semua makhluk bagi Anda. Anda tidak bisa melakukan apa-apa
tanpa mereka. Ketika Anda mengamati kondisi mereka saat ini,
Anda harus mengakui kenyataan mengerikan bahwa sebagian
besar dari mereka tidak memiliki kendali atas batin mereka. Mereka
sepenuhnya adalah budak dari klesha mereka. Di bawah pengaruh
klesha, mereka secara terus-menerus menghasilkan karma
pelempar untuk terlahir kembali di samsara secara umum dan
secara khusus menderita karena kelahiran kembali di alam rendah.
Mereka selamanya menciptakan karma semacam ini dan akibatnya
penderitaan yang mereka alami tidak akan pernah ada habisnya.
Situasi mereka sangat menyedihkan dan mengerikan.
Ketika Anda membandingkannya dengan apa yang Anda alami,
perbedaan besarnya terlihat jelas. Keadaan Anda saat ini benar-
benar istimewa. Anda memiliki kelahiran manusia dengan
kebebasan dan keberuntungan, telah bertemu dengan ajaran
Buddha dan secara khusus dengan ajaran Mahayana. Anda telah
bertemu dengan guru spiritual yang sepenuhnya berkualitas dan
dikelilingi oleh sahabat Dharma yang baik. Anda memiliki semua
kondisi yang menguntungkan untuk praktik spiritual. Berbeda
dengan sebagian besar makhluk, kondisi Anda saat ini benar-benar
jauh lebih beruntung.
(Meditasi)
Seperti yang telah kita lihat, kebaikan makhluk kepada Anda
begitu besar. Oleh karena itu, kita harus melakukan sesuatu untuk
membalasnya. Apa yang paling membuat mereka menderita? Jika
bukan karena karma dan kilesha mereka, saya tidak tahu lagi apa
yang menyebabkan mereka mengalami penderitaan tiada akhir.

120
Upacara Pembangkitan Bodhicita

Anda seharusnya merasa bahwa akan sangat indah apabila mereka


bisa bebas dari penderitaan dan sebab-sebabnya. Anda harus
berharap bahwa hal ini akan terjadi. Kemudian, Anda bertekad
untuk melakukan sesuatu agar hal ini terwujud dan dengan tulus
memohon berkah dari guru agar Anda benar-benar bisa mengakhiri
penderitaan mereka. Dengan kata lain, Anda memeditasikan welas
asih untuk semua makhluk.
(Meditasi)
Bagaimana situasi dari ibu Anda, orang-orang terkasih Anda?
Mereka sedang menderita dan mereka ingin berbahagia seperti
yang Anda rasakan. Tanpa berbicara tentang kebahagiaan tertinggi,
mereka bahkan kekurangan kebahagiaan sementara. Dengan
memikirkan ini, Anda merenungkan, “Bukankah sangat baik bila
saja mereka bisa berbahagia, memiliki sebab dari kebahagiaan dan
kebahagiaan itu sendiri. Semoga mereka memperoleh kebahagiaan
dan sebab-sebabnya. Saya secara pribadi akan memastikan mereka
menemukan kebahagiaan dengan memperoleh sebab-sebabnya.”
Dengan cara ini, Anda memeditasikan cinta kasih yang luar biasa
terhadap semua makhluk, ibu-ibu Anda yang terkasih.
(Meditasi)
Anda telah memeditasikan cinta kasih yang luar biasa.
Sekarang renungkan, “Aku akan memastikan secara pribadi bahwa
semua makhluk akan terbebas dari penderitaan serta memperoleh
kebahagiaan dan sebab-sebabnya,” dan bangkitkan niat atau tekad
yang unggul dengan cara ini.
(Meditasi)
Anda telah membuat tekad yang sangat baik, tapi itu belum
dapat direalisasikan karena dalam keadaan Anda saat ini, Anda
tidak mampu mencapai apa yang Anda aspirasikan. Bahkan para
dewa yang sangat berkuasa seperti Wisnu dan Iswara tidak memiliki

121
Awali Harimu Dengan Ini

kemampuan tersebut, sama halnya dengan para Arhat dari


kendaraan Shrawaka dan Pratyekabuddha. Bahkan Bodhisatwa
tingkat kesepuluh tidak memiliki kapasitas penuh yang dibutuhkan
untuk membebaskan semua makhluk. Makhluk yang memilikinya
hanyalah para Buddha, karena hanya Buddha-lah yang telah
secara lengkap membebaskan dirinya dari segala kecacatan dan
keterbatasan serta telah mengembangkan semua kualitas baik secara
utuh. Hal inilah yang memberikan para Buddha kemampuan unik
untuk bekerja secara sempurna demi kebaikan semua makhluk.
(Meditasi)

Pembangkitan Bodhicita
Para Buddha memiliki kapasitas unik untuk membebaskan semua
makhluk secara penuh dan sukses. Oleh karena itu, satu-satunya
cara untuk memenuhi tekad altruistik Anda adalah dengan menjadi
Buddha itu sendiri. Hal ini membutuhkan pemurnian diri Anda dari
semua kesalahan Anda dan penyempurnaan kualitas baik Anda.
Ini dibutuhkan tidak hanya untuk memenuhi harapan dari makhluk
lain, tapi juga untuk memenuhi tujuan pribadi Anda. Untuk alasan
ini, sekarang Anda renungkan, “Satu-satunya pilihan yang kumiliki
untuk membebaskan semua makhluk, diriku sendiri dan makhluk
lain, adalah dengan menjadi Buddha.”
(Meditasi)
Anda sekarang telah membangkitkan aspirasi untuk
pencerahan, bodhicita. Ini adalah langkah awal. Langkah
selanjutnya adalah menjaganya, yang bisa dilakukan dengan
upacara atau ritual di mana Anda berkomitmen pada diri sendiri
untuk mencapai pencerahan demi semua makhluk.
Saat upacara pembangkitan bodhicita, Anda mulai dengan
mengambil perlindungan dan kemudian membangkitkan bodhicita.

122
Upacara Pembangkitan Bodhicita

Untuk ini, Anda sekarang akan berlutut dengan kaki kanan Anda
bertumpu ke lantai. Jika Anda tidak bisa berlutut dengan cara
ini, Anda bisa berlutut dengan menumpukan kedua lutut Anda
ke lantai. Jika hal ini juga tidak memungkinkan, Anda bisa tetap
duduk. Mereka yang duduk di kursi sebaiknya tetap duduk. Akan
menghabiskan terlalu banyak waktu apabila Anda berusaha
mencoba dan berlutut, dan juga terlalu rumit. Anda meletakkan
tangan Anda dalam posisi berdoa.
Beberapa dari Anda sedang mengambil perlindungan untuk
pertama kalinya. Ketika Anda mengambil perlindungan sekarang,
Anda harus melakukan keseluruhannya secara sangat hati-hati.
Untuk memulainya, ketika Anda mengambil perlindungan kepada
Buddha, renungkan, “Untuk selanjutnya, saya akan menjadikan
Buddha sebagai guru dan pembimbing saya, sosok yang telah
menunjukkan perlindungan, Dharma, jalan yang akan saya
ikuti.” Pertama-tama, Anda perlu membangkitkan sebab-sebab
berlindung, rasa takut akan kemungkinan untuk secara terus-
menerus mengalami penderitaan dari samsara secara umum dan
alam rendah secara khusus, dan keyakinan bahwa Triratna memiliki
kemampuan untuk melindungi Anda dari hal-hal tersebut. Untuk
memulainya, Anda mengambil perlindungan kepada Buddha,
menjadikan Beliau sebagai guru Anda, sosok yang mulai sekarang
menjadi objek perlindungan Anda.
Tolong ulangi kata-kata saya setelah ini. Ketika dikatakan,
“Aku yang bernama…” Anda sebutkan nama Anda. Kita akan
mulai dengan mengambil perlindungan tiga kali kepada Buddha
dan kemudian melakukan hal yang sama kepada masing-masing
dari Ratna yang lain.
Oh Guru yang mulia, mohon perhatikanlah aku, aku
yang bernama… Mulai sekarang hingga aku mencapai
inti dari pencerahan, kepada mereka yang terunggul di

123
Awali Harimu Dengan Ini

antara semua makhluk, Para Begawan Buddha, aku


berlindung.
Pada akhir dari pengulangan, renungkan, “Sekarang saya
telah diperhatikan oleh para Buddha.”
Kemudian Anda mengambil perlindungan kepada permata
Dharma, menempatkan permata Dharma sebagai perlindungan
yang sesungguhnya. Permata Dharma adalah sosok yang benar-
benar melindungi Anda dari penderitaan. Ketika Anda mengambil
perlindungan padanya, Anda membangkitkan tekad untuk
merealisasikan Dharma dalam diri Anda.
Oh Guru yang mulia, mohon perhatikanlah aku, aku
yang bernama… Mulai sekarang hingga aku mencapai
inti dari pencerahan, kepada Dharma tertinggi yang
damai, kepada Dharma yang bebas dari kemelekatan,
aku berlindung.
Pada akhir dari pengulangan ketiga, Anda merenungkan
bahwa Anda telah mengambil perlindungan kepada permata
Dharma.
Sekarang Anda akan mengambil perlindungan kepada
permata Sanggha, terutama kepada para Arya Bodhisatwa, dengan
menganggap mereka sebagai teman dalam praktik dan juga panutan
Anda. Saat Anda mengambil perlindungan, Anda membangkitkan
tekad untuk menjadi seperti mereka.
Oh Guru yang mulia, mohon perhatikanlah aku, aku
yang bernama… Mulai sekarang hingga aku mencapai
inti dari pencerahan, kepada mereka yang terunggul
di antara semua komunitas, para Arya Bodhisatwa,
Sanggha yang tidak dapat tergantikan, aku berlindung.
Pada akhir dari pengulangan ketiga, Anda merenungkan

124
Upacara Pembangkitan Bodhicita

bahwa Anda telah mengambil perlindungan kepada permata


Sanggha.
Sekarang Anda mengambil perlindungan sekali lagi dan
membangkitkan bodhicita dengan bait empat baris seperti
biasa. Dua baris pertama berhubungan dengan mengambil
perlindungan. Walaupun Anda baru saja mengambil perlindungan
dan membangkitkan batin berlindung dalam diri Anda, Anda
melakukannya sekali lagi. Kemudian, Anda membacakan baris,
“Dengan praktik berdana dan paramita lain, semoga aku mencapai
Kebuddhaan demi semua makhluk.” Anda telah membangkitkan
bodhicita, tapi Anda perlu melakukannya sekali lagi.
Anda membangkitkan bodhicita aspirasi yang merupakan tekad
untuk mencapai Kebuddhaan. Bodhicita aspirasi bisa dibandingkan
lewat dua tingkatan, bodhicita aspirasi yang sederhana dan
bodhicita aspirasi dengan ikrar. Pada kasus yang pertama, Anda
secara sederhana bertekad untuk mencapai Kebuddhaan demi
semua makhluk. Pada kasus bodhicita aspirasi dengan ikrar, Anda
berkomitmen pada diri sendiri untuk tidak pernah meninggalkan
aspirasi Anda menuju pencerahan. Untuk melakukannya, Anda
berkomitmen untuk menjunjung ikrar-ikrar yang berfungsi untuk
menjaga bodhicita Anda. Untuk membuat komitmen tersebut,
Anda perlu tahu tentang apa saja ikrar-ikrar tersebut. Jika Anda
tahu dan merasa bisa menjaganya, Anda bisa berikrar untuk tidak
pernah meninggalkan bodhicita Anda. Dengan cara ini, Anda
berikrar untuk menjaga bodhicita Anda dan memperhatikan ikrar-
ikrar tersebut. Jika Anda tidak tahu ikrar-ikrar tersebut atau merasa
tidak siap untuk menjaganya, Anda harus berpuas diri dengan
membangkitkan bodhicita aspirasi yang sederhana.
Ulangi setelah saya:
Kepada para Buddha, Dharma, dan komunitas
terunggul,

125
Awali Harimu Dengan Ini

Aku berlindung hingga aku mencapai pencerahan,


Dengan praktik berdana dan paramita lain yang
kulakukan,
Semoga aku mencapai Kebuddhaan demi semua
makhluk.
Bait selanjutnya yang dibacakan adalah membangkitkan
bodhicita aspirasi dengan ikrar. Jika Anda berkomitmen pada diri
sendiri untuk tidak pernah meninggalkan bodhicita hingga Anda
mencapai pencerahan dan memperhatikan ikrar-ikrarnya, maka
lafalkan bait ini. Mereka yang tidak membangkitkan bodhicita
aspirasi dengan ikrar boleh mengulang baris-baris ini, tetapi jangan
sampai mereka berkomitmen dalam benaknya untuk selamanya
menjaga bodhicita dan memperhatikan ikrar-ikrar tersebut.
Untuk membebaskan makhluk dari ketakutan akan
samsara dan kedamaian [pribadi],
Aku tidak akan menyerah pada harapan untuk
mencapai pencerahan yang lengkap
Mulai sekarang hingga aku mencapai Kebuddhaan,
Aku akan tetap menjunjungnya walaupun harus
mengorbankan hidupku.
Tahap selanjutnya adalah membangkitkan bodhicita yang
berkomitmen dan mengambil ikrar Bodhisatwa. Bagi Anda yang
ingin atau sedang mengambil ikrar Bodhisatwa, ulangi bagian ini.
Sekali lagi, bagi Anda yang tidak mengambil ikrar ini, cukup ulangi
kata-kata yang akan memberikan jejak pada arus batin Anda, tetapi
jangan sampai di dalam benak Anda membuat komitmen yang
diungkapkan tersebut. Anda yang mengambil ikrar Bodhisatwa
harus sadar bahwa Anda berkomitmen pada diri sendiri untuk
mencapai Kebuddhaan demi semua makhluk dan dengan alasan
ini, Anda juga berikrar untuk mempraktikkan tiga sila Bodhisatwa:

126
Upacara Pembangkitan Bodhicita

sila untuk menghindari ketidakbajikan, sila untuk mengumpulkan


kebajikan, dan sila untuk menolong para makhluk.
Tidaklah cukup hanya dengan mengambil ikrar Bodhisatwa;
Anda harus menjaganya setelah itu. Untuk melakukannya, Anda
harus menghindari 18 pelanggaran utama dan 46 pelanggaran
sekunder dari ikrar Bodhisatwa.
Guru, Para Penakluk, dan Putra Para Penakluk, saya
berdoa mohon perhatikanlah saya.
Seperti Sugata yang sebelumnya membangkitkan
bodhicita,
Dan berlatih dalam sila Bodhisatwa selangkah demi
selangkah,
Saya juga, demi semua makhluk, membangkitkan
bodhicita,
Dan berlatih dalam sila Bodhisatwa selangkah demi
selangkah.
Sekarang Anda akan membacakan bait tersebut tiga kali. Di
akhir, jika Anda sedang mengambil ikrar tersebut untuk pertama
kalinya, Anda renungkan bahwa ikrar telah muncul dalam batin
Anda. Jika Anda telah mengambilnya sebelumnya dan ikrar
tersebut telah merosot, Anda renungkan bahwa ikrar sekarang telah
dipulihkan. Jika Anda telah mengambilnya sebelumnya dan ikrar
tersebut tidak merosot, Anda renungkan bahwa ikrar telah menjadi
lebih kuat dari sebelumnya.
Anda bisa kembali duduk sekarang.
Untuk bersukacita di dalam kebajikan Anda, ulangi bait berikut:
Hari ini hidup saya telah menjadi bermanfaat,
Saya telah berhasil memperoleh kelahiran kembali
sebagai manusia.
Hari ini saya terlahir di dalam keluarga Buddha.

127
Awali Harimu Dengan Ini

Sekarang saya telah menjadi putra dari para Buddha.


Kemudian adalah kesadaran:
Mulai sekarang, apa pun yang saya lakukan
Akan selaras dengan keluarga;
Keluarga etis yang tidak ternoda ini,
Saya tidak akan melakukan apa pun untuk
mencemarinya.
Sebagai hasil dari pembangkitan bodhicita, takhta dari
semua Buddha di tanah suci Buddha telah bergetar seolah telah
terjadi sebuah gempa. Hal ini memicu para Bodhisatwa untuk
bertanya kepada Buddha, “Mengapa hal ini terjadi?” dan Buddha
menjawab, “Ini karena di sebuah tempat bernama Eropa, di sebuah
negara bernama Prancis, di sebuah kota bernama Bordeaux, di
hadapan Guru Losang Jamphel Jhampa Gyatso, para murid telah
membangkitkan bodhicita dalam diri mereka.” Dengan demikian,
para Buddha dan Bodhisatwa di semua tanah suci Buddha sekarang
berdoa agar Anda menjaga bodhicita Anda dan praktik Bodhisatwa
Anda bisa berkembang untuk selamanya.
Dengan membangkitkan bodhicita pada upacara hari ini, Anda
telah menghasilkan sejumlah kebajikan yang sangat luas. Anda
juga telah melakukannya di masa lalu. Sekarang Anda renungkan
semua kebajikan Anda, terutama pada masa kini, mengambil
bentuk persembahan yang telah Anda persembahkan. Sekarang,
Anda akan mempersembahkannya kepada Maitreya di tanah suci
Buddhanya. Anda harus merenungkan bahwa ada jumlah yang
lebih banyak dari bunga yang sedikit ini dan seterusnya sehingga
kebajikan Anda muncul sebagai banyak substansi persembahan.
Anda mempersembahkannya kepada Maitreya di tanah sucinya dan
kemudian memercayakan kebajikan Anda kepadanya. Ketika Anda
mempersembahkannya, Anda merenungkan bahwa persembahan-

128
Penutup

persembahan tersebut berjatuhan di sekelilingnya seolah-olah


menghujaninya. Anda memercayakan kebajikan-kebajikan Anda
sehingga mereka tidak akan pernah dihancurkan oleh kemarahan
dan lainnya. Anda merenungkan bahwa Maitreya menerimanya
dan melindunginya sehingga pada masa yang akan datang, ketika
Ia menunjukkan realisasi pencerahan di Bodhgaya, Anda bisa
terlahir dalam rombongannya dan meminum amerta ajarannya,
dan Ia bisa meramalkan pencapaian pencerahan Anda yang cepat.
Sekarang, Anda membacakan bait awal dengan nam shig dorje
sebanyak tiga kali. Pada akhir dari pengulangan, ketika saya membuat
gestur dengan memegang beberapa substansi persembahan, Anda
harus merenungkan bahwa semua kebajikan Anda dalam bentuk
substansi persembahan sedang dipersembahkan kepada Buddha
Maitreya di Tushita. Persembahan-persembahan tersebut jatuh di
sekelilingnya dan kebajikan-kebajikan Anda dengan demikian telah
dipercayakan kepadanya.

Penutup

Sebagai konsekuensi dari mengambil perlindungan dan


membangkitkan bodhicita, ada beberapa sila yang harus dipegang.
Ada sila berlindung dan bodhicita aspirasi dengan ikrar dan juga
komitmen yang berhubungan dengan bodhicita yang berkomitmen,
dengan kata lain ikrar Bodhisatwa. Anda harus mempelajari
semuanya.
Kebiasaan selanjutnya adalah menjelaskan semua tahapan
dari jalan yang dimulai dari bagaimana bertumpu pada guru
spiritual hingga pencapaian dari keadaan penyatuan, Kebuddhaan,
dan kemudian melakukan hal yang sama dengan urutan yang
berkebalikan, menjelaskan pencapaian Kebuddhaan yang
bergantung pada merealisasikan sebab-sebabnya, dan mundur

129
Awali Harimu Dengan Ini

hingga sebab pertama, yakni jalan untuk bertumpu pada guru


spiritual. Sayangnya, kita tidak punya waktu untuk ini. Kita
kekurangan karma bajik untuk mengikuti tradisi ini, tapi setidaknya
Anda telah diberikan informasi terkait tradisi tersebut.
Hari ini Anda telah membangkitkan bodhicita, yang merupakan
hal baik. Sekarang Anda harus menjadikan realisasi bodhicita
yang sejati sebagai tujuan hidup Anda. Untuk mencapainya,
Anda harus menghasilkan sebab-sebabnya dan memulainya dari
awal. Pertama-tama, Anda harus merealisasikan sebab-sebab
awal, dimulai dengan keyakinan bahwa Anda melihat guru-guru
spiritual Anda sebagai para Buddha yang sesungguhnya dan juga
perasaan hormat yang muncul dari kesadaran akan kebaikan besar
mereka kepada Anda. Dari sana, Anda harus benar-benar fokus
untuk merealisasikan tahap-tahap selanjutnya dari sang jalan,
misalnya kualitas yang dijalankan bersama dengan makhluk yang
berkapasitas lebih rendah, karena tanpa mereka, Anda tidak akan
pernah bisa berharap untuk merealisasikan bodhicita. Anda harus
mulai dari awal dan berusaha dari sana.
Kita telah membangkitkan kebajikan yang besar beberapa hari
ini dengan mengajar dan mendengarkan Lamrim, dan terutama hari
ini dengan membangkitkan bodhicita. Kepada ladang kebajikan
yang sangat luas ini, dedikasikan kebajikan-kebajikan tersebut
dengan doa Maitreya. Ini adalah rangkaian doa yang dibuat sendiri
oleh Maitreya sebelum Ia merealisasikan Kebuddhaan. Kita akan
mendedikasikan semua kebajikan kita sebanyak tiga kali untuk
mewujudkan semua keinginan dan doa yang dibuat oleh Maitreya.
(Pembacaan doa)
Sekarang saya akan memberikan akhir dari transmisi. Anda
cukup dengarkan saja, dan mengikutinya kalau bisa.
(Transmisi)

130
BAGIAN 2
Pendahuluan

Pendahuluan

Motivasi
Pertama-tama, saya ingin menyapa semua yang menghadiri
pengajaran ini, baik yang di sini maupun dari tempat yang jauh,
dan mengingatkan tentang keberuntungan Anda karena dapat
berpartisipasi di dalamnya.
Sangat penting bagi Anda untuk memikirkan waktu,
yang selalu berjalan tanpa pernah berhenti. Jika Anda hanya
membiarkannya saja sambil melakukan aktivitas sehari-hari seperti
bekerja, pada akhirnya waktu akan benar-benar habis dan Anda
akan meninggalkan kehidupan ini dengan tangan kosong. Itulah
kenapa menyediakan waktu untuk datang dan mendengarkan
pengajaran ini, yang merupakan kegiatan yang luar biasa,
sangatlah penting. Ini adalah suatu perubahan besar dari cara
Anda biasanya menjalani hidup. Mengapa hal ini sangat penting?
Untuk alasan sederhananya, jika Anda mendengarkan Dharma,
merenungkannya, dan melakukan meditasi terhadapnya, Anda
akan menjadi lebih bahagia di kehidupan ini dan di kehidupan yang
akan datang. Anda akan berpindah dari satu momen kebahagiaan
ke momen kebahagiaan berikutnya. Selain itu, Anda akan mampu
menghindari kesulitan dan penderitaan.

Penderitaan dan Kebahagiaan


Ketika dihadapkan dengan penderitaan, seperti halnya kebanyakan
orang, Anda biasanya berpikir bahwa Anda tidak memiliki pilihan
lain selain menghadapinya. Di saat yang bersamaan, Anda tidak
menerimanya, tetapi menolaknya, sehingga menjadikannya lebih
buruk. Namun, setelah Anda mendapatkan pemahaman dari ajaran
Sang Buddha, Anda akan memiliki cara untuk mengatasi berbagai

133
Awali Harimu Dengan Ini

masalah dengan lebih baik. Pertama-tama, Anda akan mengetahui


mengapa Anda mengalaminya. Anda juga akan memiliki suatu
teknik untuk menghadapinya. Karena alasan ini, pengalaman Anda
terkait penderitaan akan menjadi lebih mudah dan kurang intens.
Banyak orang mendengarkan Dharma seperti yang dilakukan
sejumlah orang di sini, dan yang lainnya mendengar dari kejauhan.
Beberapa dari Anda tidak fokus mendengarkan dan mungkin
menulis beberapa catatan. Anda tidak merenungkan apa yang
sudah didengar ataupun menerapkannya. Mendengar dengan cara
ini tidak akan membawa manfaat tertentu. Di sisi lain, orang lain
tidak hanya mendengarkan dan merenungkan apa yang mereka
dengar, tapi juga menerapkannya. Mereka menerapkan apa
yang mereka dengar dan pahami ke dalam kehidupannya serta
mendapatkan banyak keuntungan dari hal tersebut. Banyak orang
yang sudah mengenal Dharma kemudian datang dan menjelaskan
betapa berterimakasihnya mereka karena telah mengenal Dharma,
sehingga kehidupan mereka kini menjadi lebih mudah dan bahagia.
Ini adalah indikasi yang jelas bahwa mereka tidak hanya mendengar,
tetapi benar-benar menerapkannya.
Teknologi modern saat ini tidak hanya memungkinkan orang
untuk membuat catatan, tetapi juga memungkinkan mereka untuk
mengambil rekaman suara dan video pada saat pengajaran.
Bagaimanapun juga, bahkan jika Anda menghabiskan sepanjang
hari untuk menonton video seperti itu, selama Anda tidak
menerapkan apa yang dilihat dan dengar, hal tersebut tidak ada
bedanya dengan menonton sebuah film; ini tidak akan membantu
Anda sedikit pun. Sama seperti berkonsultasi dengan seorang dokter
ketika Anda sakit. Seorang dokter dalam hal ini akan memberikan
pelayanan dan resep pengobatan. Jika anda membeli obatnya
tetapi tidak mengonsumsinya, Anda tidak mungkin membaik.

134
Pendahuluan

Anda tidak bisa mengubah apa yang sudah dilakukan di masa


lampau. Jika Anda telah mendengarkan Dharma, tetapi belum
menerapkan apa yang Anda dengar, Anda tidak bisa kembali dan
memulihkan waktu yang terbuang dan peluang yang terlewat.
Jika Anda telah menggunakan waktu dengan baik, maka ini luar
biasa dan saya menyarankan Anda untuk terus melakukannya.
Jika belum, cobalah untuk memastikan dari sekarang bahwa Anda
akan memanfaatkan apa yang Anda dengar sepenuhnya dan
menggunakannya untuk meningkatkan kualitas batin.
Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengenali
sumber masalah Anda. Setelah Anda menetapkannya, Anda bisa
menggunakan metode untuk menghadapinya. Beberapa masalah
dapat diselesaikan, tetapi untuk yang lainnya mungkin tidak langsung
memiliki solusi. Sebuah contoh dari kejadian tak terhindarkan
yang mungkin bisa menyakitkan adalah penuaan. Anda tidak bisa
melarikan diri dari menjadi tua. Ini berlaku untuk semua orang,
bahkan para guru. Tidak peduli berapa kali diadakannya upacara
umur panjang yang Anda persembahkan kepada para guru spiritual
Anda, ini tidak akan mengubah fakta bahwa mereka tetap menua.
Upacara ini tidak akan memungkinkan mereka untuk bertambah
muda!
Penuaan adalah fakta kehidupan yang tak terhindarkan dan
tidak ada yang dapat mengubahnya. Penuaan mengarah pada
perubahan dalam tubuh Anda. Kecantikan Anda menurun, kulit
Anda menjadi berkerut dan sebagainya. Ini hanyalah sesuatu yang
terjadi; tidak ada yang dapat dilakukan tentangnya. Meskipun
demikian, karena mereka tidak tahan dengan perubahan yang terjadi
pada tubuh mereka, banyak orang berusaha keras untuk mencoba
dan menghentikan proses penurunan fisik. Mereka menggunakan
berbagai jenis krim untuk wajah mereka dan melakukan berbagai
olahraga. Pepatah Tibet menyatakan bahwa efek karma masa lalu

135
Awali Harimu Dengan Ini

tidak bisa dibersihkan dengan mencuci, seperti kerutan di dahi


Anda yang tidak dapat dihapus. Dengan kata lain, perubahan fisik
yang terjadi pada tubuh Anda sebagai proses penuaan tidak bisa
dihentikan. Tentu saja ada suntikan untuk mengurangi kerutan di
dahi dan operasi untuk mengubah fisik Anda dengan menarik kulit
Anda lebih kencang, tetapi ada batasan tentang apa yang dapat
mereka capai dan efeknya tidak akan bertahan lama.
Apa yang bisa Anda lakukan adalah mengubah sikap
terhadap penuaan. Alih-alih cemas tentang perubahan penampilan
fisik, Anda dapat melihatnya sebagai hal yang tak terhindarkan
dan berhenti mencemaskannya. Ini adalah contoh dari cara
mengatasi penderitaan samsara. Sebagai contoh, Anda tidak bisa
menghentikan fakta penuaan, tetapi Anda bisa menghentikan
penderitaan yang ditimbulkannya. Dengan cara yang sama,
Anda tidak bisa berhenti dilahirkan, tetapi Anda bisa menghindari
penderitaan yang ditimbulkannya.
Dengan mendengarkan ajaran Buddha, mempelajarinya,
merenungkannya, dan menerapkannya dalam meditasi, barulah
Anda akan mendapatkan manfaatnya. Hal ini akan memungkinkan
Anda untuk mengatasi penderitaan saat ini dan dalam jangka
panjang. Akhirnya, hal ini akan memastikan bahwa Anda mengatasi
penderitaan dan membebaskan diri dari penderitaan sepenuhnya.
Inilah mengapa sangat penting untuk mendengarkan ajaran
Buddha, mempelajarinya, dan merenungkannya ketika Anda
memiliki kesempatan untuk melakukannya.
Apakah ini berarti bahwa Anda harus menjadi seorang Buddhis?
Tidak. Anda sangat bisa menghadiri sesi pengajaran Buddhis dan
menerapkan apa yang diajarkan tanpa menganggap diri sebagai
seorang Buddhis. Yang penting adalah menerapkan ajaran dalam
hidup Anda. Sang Buddha memutar Roda Dharma semata-mata
dengan tujuan mengakhiri penderitaan semua makhluk hidup,

136
Pendahuluan

dan tidak pernah memiliki gagasan untuk mengubah semua orang


menjadi Buddhis.
Sangat penting untuk memanfaatkan kesempatan sebaik-
baiknya dalam mendengarkan ajaran, sehingga ketika nanti
Anda pulang ke rumah untuk menghubungkannya dengan
kehidupan sehari-hari, Anda dapat meningkatkan kualitas diri
sambil melanjutkan kegiatan Anda biasanya. Ketika Anda pergi
untuk menonton pertunjukan, drama, atau film, Anda mungkin
menikmatinya. Tetapi setelah Anda pulang ke rumah, di masa yang
akan datang tontonan tersebut tidak akan membuat perbedaan
dalam hidup Anda karena hal tersebut tidak memberikan sarana
untuk mengembangkan kualitas hidup dengan cara apa pun. Ini
adalah situasi yang ingin Anda hindari. Dengan datang ke sini pada
akhir pekan, Anda harus memastikan bahwa ketika Anda pulang
ke rumah, apa yang sudah Anda lakukan di sini akan membawa
perubahan yang lebih baik bagi kehidupan Anda.
Satu cara untuk memastikan bahwa Anda memperoleh
manfaat penuh dari mendengarkan ajaran adalah dengan
mendengarkan, merenung, dan bermeditasi dengan motivasi
yang baik. Mereka yang sudah mendengar Dharma sebelumnya
tahu apa saja yang dibutuhkan untuk menghasilkan motivasi yang
baik. Secara singkat, ini berarti berpikir bahwa Anda sepenuhnya
berniat menuntun semua makhluk dari kondisi menderita menuju
kebahagiaan tertinggi. Mengetahui bahwa hal ini pertama-tama
membutuhkan Anda untuk menjadi seorang Buddha itu sendiri,
Anda berpikir itulah alasan mengapa Anda ada di sini untuk
mendengarkan ajaran: untuk bekerja menuju Kebuddhaan demi
semua makhluk hidup. Jika Anda bukan seorang Buddhis, Anda
tetap bisa berpikir bahwa Anda ingin dan berniat untuk membantu
sejumlah besar makhluk hidup dalam mengakhiri penderitaan dan
menemukan kebahagiaan. Karena pertama-tama ini menuntut

137
Awali Harimu Dengan Ini

Anda untuk menjadi pjribadi yang lebih kuat, Anda pun berpikir
bahwa Anda ada di sini untuk mendengarkan apa yang Buddha
ajarkan demi tujuan itu.

Enam Praktik Pendahuluan (Tinjauan Ulang)

Hari ini, saya akan lanjut mengajarkan apa yang saya mulai jelaskan
sekitar satu setengah tahun lalu, Enam Praktik Pendahuluan dari
Lamrim Jalan Cepat dan Jalan Mudah [disebut Untaian Bagi yang
Beruntung]. Kita telah sampai pada permohonan dalam kaitannya
dengan tiga tujuan agung.
Saya akan mulai dengan memberi Anda transmisi bacaan dari
karya tersebut karena banyak orang di sini tidak hadir pada sesi
terakhir. Ini adalah sebuah latihan yang kita semua lakukan secara
teratur, sehingga adalah baik bagi setiap orang untuk menerima
transmisinya, atau lung dalam bahasa Tibet.
Pertama, apa itu lung? Ini adalah apa yang Anda terima
dari karya yang dibacakan dengan lantang oleh seseorang yang
telah menerima transmisi yang sama dari orang lain yang telah
menerimanya. Praktik ini dapat ditelusuri kembali ke masa lalu
dalam silsilah yang tidak terputus sampai kepada penulis karya
tersebut. Poin pentingnya adalah bahwa transmisi membawa
berkat, dan inilah mengapa membagikannya merupakan sebuah
kebiasaan.

Transmisi
Teks dimulai dengan menjelaskan alasan dari penulisan karya, yang
diikuti dengan visualisasi dari objek perlindungan.

Transmisi

138
Enam Praktik Pendahuluan (Tinjauan Ulang)

Setelah penjelasan tentang objek perlindungan, kemudian dijelaskan


sebab-sebab dari berlindung.

Transmisi
Saya baru saja membaca bait untuk berlindung dan bait untuk
membangkitkan bodhicita. Sekarang kita memasuki bagian empat
kemuliaan tanpa batas yang memperbesar bodhicita.

Transmisi
Selanjutnya adalah bodhicita khusus.

Transmisi
Selanjutnya adalah memberkahi bumi dan persembahan. Mengapa
ini dilakukan? Karena adalah kebiasaan baik untuk membersihkan
dan mempersiapkan tempat yang akan digunakan untuk
mengundang Ladang Kebajikan.

Transmisi
Selanjutnya adalah visualisasi Ladang Kebajikan sebagai bagian
utama dari latihan.

Transmisi
Selanjutnya adalah mengundang Ladang Kebajikan.

Transmisi
Setelah mengundang Ladang Kebajikan, Anda mempersembahkan
pemandian untuk memulai proses mengumpulkan kebajikan.

139
Awali Harimu Dengan Ini

Tujuan dari Enam Praktik Pendahuluan ada dua, yaitu:


untuk menghasilkan banyak kebajikan dan untuk memurnikan
karma buruk. Seperti yang ditunjukkan oleh ungkapan akumulasi
kebajikan, ini adalah tentang menghasilkan kebajikan sebanyak
mungkin di dalam diri Anda. Mengapa demikian? Tujuan utamanya
adalah untuk meningkatkan batin Anda, dan ini difasilitasi oleh
himpunan kebajikan. Karma baik yang tidak mencukupi akan
membuat proses perbaikan diri menjadi lebih sulit dan kurang
berhasil. Ada banyak cara untuk menghasilkan karma baik. Di sini,
prosesnya dimulai dengan mempersembahkan pemandian yang
diikuti dengan memberi penghormatan.

Ladang Kebajikan
Ladang Kebajikan yang digunakan dalam latihan ini digambarkan
dalam lukisan yang ditemukan pada altar di sini. Hal ini luas dan
rumit, sehingga sulit untuk divisualisasikan. Namun, itulah Ladang
Kebajikan utama dari latihan ini yang akan divisualisasikan di
depan Anda untuk kemudian mempersembahkan pemandian,
penghormatan, dan sebagainya.
Seperti yang Anda lihat, Ladang Kebajikan berisi banyak
sosok. Ini sangat rumit, sehingga sulit untuk dibayangkan dalam
pikiran Anda. Bagi mereka yang baru berlatih, terdapat cara lain.
Ada, misalnya, sebuah Ladang Kebajikan dengan hanya lima sosok.
Jika ini masih terlalu sulit bagi Anda, Anda bisa membayangkan
Buddha Shakyamuni sendiri. Yang paling penting adalah yakin
sepenuhnya pada Buddha Shakyamuni atau kelima sosok, jika itu
yang Anda visualisasikan. Saya telah menjelaskan ini pada sesi kita
yang terakhir.
Saya menyebutkan bahwa Anda dapat memvisualisasikan
hanya satu sosok, Buddha Shakyamuni, karena beliau adalah
guru dan pembimbing kita, sumber ajaran yang kita praktikkan,

140
Enam Praktik Pendahuluan (Tinjauan Ulang)

tetapi ada pilihan lain. Daripada Buddha Shakyamuni, Anda dapat


memvisualisasikan Istadewata yang paling Anda yakini. Misalnya,
Awalokiteshwara, Tara, Manjushri, atau sosok lainnya. Anda dapat
memvisualisasikan sosok mana pun yang paling Anda yakini. Seperti
sebelumnya, Anda harus yakin sepenuhnya bahwa sosok yang
dirujuk memadatkan semua anggota Ladang Kebajikan yang luas
di dalam dirinya. Pilihan lainnya adalah dengan memvisualisasikan
guru spiritual Anda. Jika Anda memiliki seorang guru yang sangat
Anda yakini, Anda dapat memvisualisasikannya, berpikir bahwa
dia memadatkan seluruh Ladang Kebajikan di dalam dirinya.
Kita mempersembahkan pemandian yang terlebih dahulu
membutuhkan visualisasi pemandian dan kemudian memandikan
Ladang Kebajikan. Deskripsi lengkapnya dapat ditemukan dalam
Untaian Bagi Yang Beruntung.

Transmisi
Setelah Anda mempersembahkan pemandian atau setelah Anda
membasuh tubuh para anggota Ladang Kebajikan, sama seperti
saat kita mengeringkan tubuh setelah mandi, Anda juga menyeka
tubuh mereka. Selanjutnya, Anda mempersembahkan urapan yang
Anda gunakan untuk mengurapi tubuh mereka, sama seperti kita
yang mungkin memakai krim atau parfum setelah mandi. Kemudian
Anda mempersembahkan pakaian dan perhiasan.
Setelah mempersembahkan pemandian, bagian berikutnya
adalah penghormatan. Komponen terpenting yang dibutuhkan
untuk ini adalah keyakinan, dan inilah mengapa Anda perlu
mengingat kembali kualitas-kualitas baik dari objek penghormatan.
Jika Anda memberi penghormatan karena rasa hormat dan
keyakinan padanya, praktik penghormatan akan bermakna. Oleh
karena itu, Anda perlu menimbulkan keyakinan di dalam diri Anda
dengan mengingat kualitas baik mereka serta berpikir bahwa Anda

141
Awali Harimu Dengan Ini

sedang memberi penghormatan, sehingga Anda dapat mengakhiri


penderitaan semua makhluk dan menuntun mereka menuju
kebahagiaan.
Perlu diingat bahwa keseluruhan tujuan dari latihan dan
eksistensi kita dalam hal ini adalah membawa akhir dari setiap
penderitaan makhluk hidup dan memberi kebahagiaan sejati
bagi mereka. Seperti yang telah kita lihat, mencapai tujuan ini
membutuhkan pengembangan kualitas baik yang tak terhitung
jumlahnya dan pembebasan diri Anda dari semua kesalahan.
Memperoleh kualitas baik membutuhkan usaha. Siapa yang
memilikinya? Setiap anggota Ladang Kebajikan. Semuanya memiliki
kualitas fisik, verbal, dan mental yang kita butuhkan. Ini berarti
bahwa ketika memberi penghormatan pada Ladang Kebajikan, di
saat yang sama Anda berniat untuk mencapai kualitas yang sama
dengan mereka. Anda meminta berkah mereka agar Anda dapat
memperoleh kebajikan di ketiga aspek tersebut.
Sebenarnya, Anda tidak dapat memperoleh kualitas-
kualitas seorang Buddha begitu saja, karena para Buddha tidak
dapat mentransfer kebajikan mereka kepada Anda. Anda harus
mencapainya sendiri. Itu adalah tugas Anda, sehingga ketika
memberi penghormatan dan mengajukan permintaan kepada para
Buddha dan seterusnya, Anda meminta mereka untuk memberkahi
Anda agar dapat mencapai kualitas yang identik dengan mereka.
Sekarang pertanyaannya adalah: apakah Anda benar-benar
mampu mencapai kualitas yang setara dengan seorang Buddha?
Jawabannya: ya, Anda bisa. Saat ini, Anda memiliki sejumlah
kualitas baik yang terbatas dan terdapat banyak penghalang yang
menghambat perkembangan kualitas baik Anda, seperti karma
negatif dan klesha. Faktor-faktor seperti klesha menghalangi
perkembangan kualitas-kualitas baik, tetapi Anda harus melihat
bahwa kualitas-kualitas negatif ini bukanlah bagian yang melekat

142
Praktik Pendahuluan Kelima: Doa Tujuh Bagian (Tinjauan Ulang)

pada diri Anda. Karena sifat dasar batin Anda yang murni, aspek
negatifnya dapat dibuang. Anda dapat melepaskan diri dari mereka,
sehingga adalah memungkinkan untuk mencapai kualitas-kualitas
yang baik.
Ketika klesha seperti kemelekatan muncul dalam batin Anda,
mereka menyatu dengan Anda karena faktor-faktor mental yang
menyertai batin utama berbagi sifat yang sama dengan batin Anda.
Sifat, ngo wo dalam bahasa Tibetnya, adalah salah satu dari lima
identitas yang faktor mental dan batin utama bagi bersama. Namun,
ada perbedaan antara sifat sementara dan sifat dasar. Istilah Tibet
untuk ini secara berurutan adalah ngo wo dan rang zhin. Sifat dasar
batin bukanlah kemelekatan, karena kemelekatan bukanlah bagian
intrinsik darinya. Secara umum, ada kalanya sesuatu dapat memiliki
kedua sifat tersebut, tetapi hal ini tidak berlaku untuk klesha. Di
sini, Anda harus membedakan kedua sifat tersebut. Faktor mental
yang mengganggu – klesha – bukanlah bagian dari sifat dasar batin,
sehingga mereka dapat dibuang.

Praktik Pendahuluan Kelima: Doa Tujuh


Bagian (Tinjauan Ulang)

Ketika memberikan penghormatan, melakukan namaskara, dan


sebagainya, Anda membuat keinginan atau mengungkapkan niat
untuk mencapai kualitas yang setara dengan objek penghormatan:
para Buddha dan anggota lain dari Ladang Kebajikan. Meskipun
Anda sekarang memiliki kualitas-kualitas buruk, klesha dan
sebagainya, berhubung ini bukan sifat dasar Anda, adalah mungkin
untuk mencapai kualitas-kualitas baik seperti mereka yang ada
di Ladang Kebajikan. Karena bersifat sementara, mereka dapat
dibuang.

143
Awali Harimu Dengan Ini

Jika ingin mencapai kualitas yang setara dengan para Buddha


dan semua objek perlindungan di Ladang Kebajikan, Anda harus
tahu apa sajakah kualitas yang dimaksud. Bait-bait penghormatan
juga berfungsi untuk mengingatkan Anda tentangnya. Misalnya,
bait pertama mengatakan:
Engkau yang tubuhnya dihasilkan oleh sepuluh juta
kebajikan,
Yang ucapannya memenuhi harapan makhluk yang
tak terhitung jumlahnya,
Yang batinnya melihat semua fenomena sebagaimana
adanya...
Ketika memberi penghormatan, Anda mengingat kualitas-
kualitas baik dari tubuh, ucapan, dan batin para Buddha, dan
pengingat ini menginspirasi Anda untuk mencari kualitas-kualitas
baik yang setara dengan para Buddha. Pada saat yang sama, Anda
membuat keinginan atau merumuskan dalam batin Anda niat untuk
mencapai kualitas-kualitas baik tersebut.

Transmisi
Saya telah membaca versi panjang penghormatan untuk Ladang
Kebajikan. Ini dimulai dengan penghormatan kepada Buddha,
kemudian guru-guru dari silsilah praktik yang terberkahi, guru-
guru dari silsilah aktivitas luas, silsilah pandangan mendalam, dan
akhirnya guru spiritual pribadi Anda, Masing-masing dapat diwakili
oleh satu sosok yang bersama-sama membentuk lima sosok dari
visualisasi Ladang Kebajikan yang lebih sederhana.
Versi penghormatan yang lebih panjang mengacu pada hampir
semua objek penghormatan, sedangkan bagian untuk penghormatan
dalam Doa Tujuh Bagian (yang diambil dari Sutra Samantabhadra)
jauh lebih ringkas. Ini dimulai dengan “Penghormatan kepada Arya

144
Praktik Pendahuluan Kelima: Doa Tujuh Bagian (Tinjauan Ulang)

Manjushri yang Muda!” dan tidak menyebutkan setiap kategori


makhluk yang mungkin Anda beri penghormatan.

Transmisi
Setelah penghormatan, Anda memberikan persembahan.

Transmisi
Lalu, persembahan mandala.

Transmisi
Sampai poin ini, praktik utama untuk meningkatkan kebajikan
telah tercakupi. Berikutnya adalah metode untuk membersihkan
batin Anda dari rintangan yang menghalangi perkembangan,
peningkatan, dan kemajuan positif.
Salah satu hambatan utama bagi kemajuan spiritual adalah
iri hati, dan sukacita bertentangan dengan sikap ini. Bersukacita
berarti senang terhadap hal-hal baik yang dilakukan dan dimiliki
orang lain. Inilah yang tercakup dalam sukacita.
Kita cenderung melakukan banyak proyek, tetapi tidak selalu
berhasil menyelesaikannya. Ini adalah hasil dari iri hati yang kita
miliki di masa lalu. Apakah iri hati itu? Ia adalah ketidakmampuan
untuk menerima hal-hal baik yang dilakukan atau dimiliki orang
lain. Dalam hidup kita, kita bertemu dengan berbagai macam orang
dan sangat mudah bagi kita untuk merasa iri ketika kita melihat
seseorang dengan sesuatu yang baik yang mungkin tidak kita miliki.
Objeknya bisa apa saja. Mungkin hanya fakta sederhana bahwa
seseorang memiliki rambut yang bagus. Beberapa orang memiliki
rambut yang sangat bagus dan yang lainnya tidak. Ketika kita melihat
seseorang dengan rambut yang bagus, kita bisa mengaguminya

145
Awali Harimu Dengan Ini

dan berpikir, “Sungguh luar biasa orang ini karena memiliki rambut
yang bagus!” Tetapi tidak semua orang akan merasa seperti itu.
Beberapa orang mengamati rambut bagus seseorang dan merasa
tidak senang tentang hal itu, mungkin karena rambut mereka tidak
bagus. Mereka merasa kesal dengan kenyataan bahwa seseorang
memiliki sesuatu yang diidamkan oleh banyak orang dan tidak
mereka miliki. Perasaan ini adalah iri hati, yang merupakan
hambatan yang sangat serius bagi kemajuan spiritual. Di sisi lain,
merasa senang atas hal-hal baik yang dimiliki atau dilakukan orang
lain, yang disebut bersukacita, memiliki efek sebaliknya. Sikap ini
menghasilkan karma baik yang sangat membantu praktik kita.
Sebagian besar dari Anda adalah orang awam, sehingga
pada titik tertentu telah menjalin hubungan dengan seseorang
dan mungkin masih begitu sampai sekarang. Anda mungkin juga
telah berganti pasangan. Mungkin Anda pernah menikah atau
menjalin hubungan dengan seseorang dan kemudian hubungan
itu tidak berhasil, jadi Anda berpisah. Ketika mantan pasangan
berakhir dengan orang lain dan keduanya rukun, wajar saja untuk
merasa iri. Namun, ini sangat disayangkan karena Andalah yang
terluka oleh perasaan ini. Reaksi iri Anda merugikan diri sendiri.
Padahal merasa senang karena orang lain bahagia itu sangat
menguntungkan. Dengan cara ini, alih-alih merugikan diri sendiri,
Anda membantu diri sendiri. Anda jauh lebih bahagia dan pada
saat yang sama menghasilkan banyak kebajikan.
Pikiran tidak selalu masuk akal atau logis. Mengapa demikian?
Karena alasan sederhana bahwa pikiran membawa banyak faktor
mental yang mengganggu – klesha. Klesha membuat Anda menjadi
tidak masuk akal dan tidak logis. Klesha juga membuat Anda
berperilaku sia-sia dan berpikir serta merasakan hal-hal yang sama
sekali tidak berguna.

146
Praktik Pendahuluan Kelima: Doa Tujuh Bagian (Tinjauan Ulang)

Anda harus sangat berhati-hati tentang iri hati karena sikap


ini berbahaya; Anda dapat dengan mudah menemukan diri sendiri
merasakannya. Anda dikelilingi oleh orang-orang yang memiliki
sosok lebih baik daripada Anda, rambut lebih bagus, status sosial
yang lebih tinggi, reputasi yang lebih baik, lebih kaya, harta
bendanya lebih bagus, dan sebagainya. Kesempatan untuk merasa
iri tidak ada habisnya. Namun, Anda harus sangat berhati-hati
dan waspada terhadap iri hati. Sebagai obatnya, Sang Buddha
mengajarkan untuk ikut bersukacita, untuk merasa senang dengan
hal-hal baik yang dimiliki dan dilakukan orang lain. Inilah sebabnya
Beliau memasukkannya ke dalam doa ini.
Apa itu bersukacita? Secara sederhana, ia adalah perasaan
senang tentang apa pun yang baik. Setiap kali Anda melihat
atau mendengar sesuatu yang positif atau bagus, cobalah merasa
senang karenanya. Inilah yang dimaksud dengan berlatih sukacita,
obat yang Buddha berikan kepada kita untuk mengimbangi iri
hati. Inilah mengapa Gungthang Rinpoche mengatakan bahwa
jika Anda ingin menghasilkan banyak kebajikan sambil berbaring,
maka bersukacitalah. Seorang raja India yang sezaman dengan
Sang Buddha pernah meminta instruksi dari Buddha tentang cara
menghasilkan kebajikan dengan mudah. Karena dia memiliki
kerajaan untuk memerintah dan banyak tanggung jawab, dia
memiliki sedikit waktu untuk mengabdikan diri dalam praktik,
tetapi masih ingin meningkatkan kebajikannya. Sebagai jawaban
atas permintaannya, Sang Buddha memintanya memeditasikan
bodhicita atau berlatih bersukacita.
Bersukacita diikuti dengan permohonan ajaran, yang secara
harfiah bermakna permohonan untuk memutar Roda Dharma.
Ini diikuti dengan permohonan untuk tetap tinggal (atau: tidak
Parinirwana), dan dilanjutkan ke bagian ketujuh dari doa, dedikasi.

147
Awali Harimu Dengan Ini

Setelah Doa Tujuh Bagian, kita memiliki permohonan yang


berkaitan dengan tiga tujuan agung. Pertama, Anda melakukan
persembahan mandala untuk mendukung permohonan tersebut,
kemudian membuat permohonan sebanyak tiga kali, meminta para
Buddha dan semua anggota Ladang Kebajikan untuk memberkati
Anda, sehingga Anda dapat mengakhiri semua pikiran salah,
menghasilkan semua pemikiran benar, dan seterusnya, agar semua
rintangan luar dan dalam bisa diatasi.

Transmisi
Baitnya adalah:
Aku berlindung pada para Guru Spiritual dan kepada
Sang Triratna. Aku memohon kepadamu, berkatilah
arus batinku. Berkatilah aku dan semua makhluk
hidup agar dapat mengakhiri semua pikiran salah
kami yang beragam, dari rasa tidak hormat kepada
Guru-guru spiritual kami, hingga melahirkan kedua
jenis ‘diri’ yang mempunyai keberadaan yang
melekat. Berkatilah kami agar dapat dengan mudah
membangkitkan semua pikiran benar, dimulai dari
keyakinan terhadap Guru-guru Spiritual kami dan
agar kami dapat sepenuhnya menaklukkan semua
halangan baik dari luar maupun dalam.
Nama dari permohonan ini adalah Permohonan untuk Tiga
Tujuan Agung, yang mencakupi semua kemungkinan doa dan
keinginan. Anda meminta agar segala sesuatu yang negatif dalam
diri Anda dapat diakhiri, serta agar segala sesuatu yang positif dapat
dicapai dan semua rintangan dapat diatasi.
Apa pun situasinya, apakah Anda sedang berziarah ke tempat
suci, atau hanya di kuil maupun biara, kapan pun Anda memiliki

148
Praktik Pendahuluan Keenam: Permohonan Kepada Guru-guru Silsilah

kesempatan untuk membuat keinginan dan doa, instruksi lisan dari


guru-guru masa lalu adalah menggunakan Permohonan untuk Tiga
Tujuan Agung. Ini sangat ideal karena mencakupi semuanya. Ini
mencakupi semua yang Anda inginkan untuk dicapai. Ini adalah
doa terbaik untuk digunakan dalam segala keadaan.

Praktik Pendahuluan Keenam: Permohonan


Kepada Guru-guru Silsilah

Pendahuluan
Selanjutnya adalah permohonan kepada Guru-guru Silsilah Enam
Praktik Pendahuluan. Perbedaan antara permohonan sebelumnya
dan permohonan ini adalah bahwa yang pertama bersifat umum —
Anda menyampaikan permintaan kepada Ladang Kebajikan secara
keseluruhan — sedangkan dalam Enam Praktik Pendahuluan, Anda
menyebutkan setiap anggota Ladang Kebajikan secara individual,
atau setidaknya setiap Guru Silsilah.
Ini adalah poin yang kita capai dalam sesi terakhir. Saya akan
melanjutkan dari sini.
Sebagian dari hidup kita sudah berakhir. Kita tidak bisa
memulihkan waktu yang telah berlalu. Masing-masing dari kita
memiliki sejumlah waktu tersisa dalam hidup kita yang perlu kita
gunakan untuk mengubah batin kita. Batin kita tidak permanen.
Waktu secara konstan bergerak menuju momen ketika hidup ini
akan berakhir. Kita perlu mencoba memanfaatkan kesempatan yang
diberikan setiap saat dalam sisa hidup kita untuk meningkatkan
batin kita.
Pikiran berubah dari waktu ke waktu. Dari satu momen ke
momen berikutnya, ia terus bergerak maju dalam waktu. Anda
tidak dapat melakukan apa pun terhadap hal ini, tapi Anda perlu

149
Awali Harimu Dengan Ini

berpikir tentang bagaimana muncul dan lenyapnya pikiran setiap


saat memberi Anda kesempatan untuk mengubah batin Anda.
Sebagai contoh, jika dalam waktu tertentu Anda berada dalam
kondisi mental yang buruk, dalam momen berikutnya Anda bisa
mengubah hal ini. Sifat dasar batin adalah seperti itu, sehingga
Anda memiliki kesempatan untuk berkembang.
Beberapa orang memiliki kebiasaan berbicara kepada diri
mereka sendiri, “Beginilah saya; ini adalah karakter saya, tidak ada
yang bisa saya lakukan tentangnya.” Ini bukan cara yang benar
untuk melihat hal-ihwal. Cara ini akan sepenuhnya menyangkal
kemungkinan perubahan ke arah lebih baik, dan akan selalu
bertentangan dengan segala jenis kemajuan spiritual dan pilihan
untuk menjadi Buddha.
Apa yang Anda tidak bisa ubah adalah fakta bahwa pikiran
bergerak secara konstan dari satu momen ke momen berikutnya.
Saat sebuah pikiran muncul kemudian lenyap, maka pikiran
lainnya akan muncul. Ini adalah sifat dasar pikiran. Apa yang
dapat Anda ubah adalah sifat dari masing-masing pikiran ini. Jika
suatu saat Anda berada pada kondisi pikiran yang negatif akibat
dari sifat pikiran yang berubah secara alami, Anda bisa melakukan
sesuatu yang berbeda pada momen berikutnya, dengan kata lain,
memperbaikinya.
Apa sebenarnya yang harus kita lakukan? Jika kita
meninggalkan pikiran kita seperti sekarang, dengan kata lain dalam
kondisi aslinya, maka pikiran kita tidak akan membaik dengan
sendirinya. Dengan mengetahui fakta bahwa pikiran kita berubah
dari waktu ke waktu, kita harus mengubahnya melalui usaha
secara sadar. Kita harus yakin untuk membuat kemajuan dengan
memastikan bahwa momen selanjutnya adalah sebuah pikiran
untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat untuk diri kita, orang
lain, atau keduanya, atau untuk mengurangi kadar kita menyakiti

150
Praktik Pendahuluan Keenam: Permohonan Kepada Guru-guru Silsilah

orang lain.
Faktanya, ini adalah aktivitas terpenting yang harus dicapai
dalam hidup, dan kita satu-satunya yang bisa melakukannya;
bukan orang lain yang melakukannya untuk kita. Kita adalah satu-
satunya yang bisa bekerja untuk mengembangkan diri kita, batin
kita. Selain itu, penting bagi kita untuk melakukannya karena inilah
satu-satunya cara kita untuk mencapai kebahagiaan.
Saya meminta Anda sekarang untuk memosisikan diri Anda
dalam kerangka berpikir yang sangat positif. Pertama-tama, Anda
mengingatkan kepada diri sendiri bahwa Anda sekarang memiliki
kehidupan manusia, dan karena itu Anda memiliki kapasitas mental
yang besar. Ada banyak hal yang bisa Anda lakukan dengan
batin Anda. Tujuannya adalah untuk menggunakan potensi Anda
sepenuhnya dengan cara yang bermakna, sehingga hasil akhirnya
adalah penghentian penderitaan semua makhluk hidup dan
pencapaian kebahagiaan mereka. Anda harus menetapkan hal ini
sebagai tujuan Anda dan berpikir bahwa untuk mencapainya, Anda
ada di sini untuk mendengarkan ajaran Buddha, mempelajari,
merenungkan, dan memeditasikannya.
Saya telah mulai menjelaskan Enam Praktik Pendahuluan,
memohon kepada guru-guru silsilah dengan sepenuh hati sesuai
dengan instruksi yang diberikan. Kini tolong dengarkan sementara
saya melanjutkan pembacaan transmisi permohonan kepada guru-
guru silsilah.

Transmisi
Pada poin ini, Anda berpikir, “Saya telah menguasai lima praktik
pendahuluan yang pertama dan sekarang sampai yang keenam.
Saya akan memohon kepada para guru silsilah untuk meminta
berkah mereka.” Anda mulai pada bait pertama:

151
Awali Harimu Dengan Ini

O guru utama yang mulia dan jaya,


Setelah duduk di kepalaku di atas dudukan teratai dan
bulan,
Berdasarkan kebaikan hatimu yang sangat besar,
Mohon lindungilah aku dan limpahkan pencapaian
spiritual dari tubuh, ucapan, dan batinmu.
Ketika Anda mengucapkan baris pertama, bayangkan bahwa
ada duplikat dari guru spiritual utama Anda memisahkan diri dari
yang aslinya, datang ke arah Anda dan mendudukkan dirinya di
atas kepala Anda menghadap ke arah ladang kebajikan. Sang guru
memegang tangannya dalam posisi berada di depan dada seperti
yang Anda lakukan. Kemudian bayangkan guru Anda membuat
permohonan bersama dengan Anda. Sang guru turut mewakili
Anda dengan meminta ladang kebajikan untuk memberkati Anda.
Saat guru spiritual Anda duduk di atas kepala Anda menghadap
ladang kebajikan, pada arah yang sama dengan Anda, sang guru
membantu Anda melakukan permohonan kepada ladang kebajikan.
Guru spiritual utama Anda sudah termasuk ke dalam visualisasi
ladang kebajikan yang luas. Jika Anda hanya memvisualisasikan
satu sosok, contohnya Buddha Shakyamuni, bayangkan saat Anda
mengucapkan baris pertama, dari batin Buddha Shakyamuni
muncul guru spiritual utama yang kemudian menempatkan dirinya
duduk di atas kepala Anda, pada posisi yang sama dengan Anda,
menghadap ladang kebajikan, dan seterusnya.
Ketika guru spiritual duduk di atas kepala Anda, bayangkan
bahwa atas nama Anda, guru membuat permintaan kepada semua
anggota ladang kebajikan. Guru meminta agar putranya ini bisa
secepatnya mencapai semua realisasi dari jalan yang luas dan
dalam. Lebih spesifiknya, Guru menyampaikan permohonan
langsung kepada guru utama, dan mereka yang termasuk dua
silsilah, silsilah latihan aktivitas luas dan pandangan mendalam.

152
Praktik Pendahuluan Keenam: Permohonan Kepada Guru-guru Silsilah

Guru-guru dari Beragam Silsilah


Pertama, arahkan permohonan Anda kepada guru-guru silsilah
aktivitas luas. Di pusat ladang kebajikan yang luas adalah sosok
utama. Di sebelah kanan sang guru (di sebelah kiri Anda) adalah
guru silsilah dari aktivitas luas yang ditemukan dalam lima
kelompok: satu berada di atas, di bawahnya terdapat baris dengan
tiga kelompok yang lebih kecil, dan di bawahnya lagi ada kelompok
kelima. Kelompok paling atas terdiri dari guru-guru India dari
silsilah aktivitas luas. Di bawahnya adalah silsilah dari guru-guru
Tibet, tiga silsilah pertama dari tradisi Kadam, dan di bawahnya lagi
ada guru dari tradisi Gelug, yang merupakan lima kelompok secara
total. Pada bait kedua, Sang Buddha disertakan, tapi Beliau tidak
termasuk sebagai guru dari silsilah aktivitas luas. Guru dari silsilah
aktivitas luas dimulai dari Buddha Maitreya, Asanga, kemudian
Wasubandhu, dan seterusnya, terus berlanjut hingga sampai pada
Suwarnadwipa (Serlingpa), Dipangkara (Atisha) dan kemudian
Dromtonpa.
Bagaimana Anda melakukan visualisasi? Setiap bait memiliki
empat baris dan setiap kali Anda menyebutkan nama guru spiritual,
Anda harus mencoba membayangkan guru spiritual Anda sejelas
mungkin: Sang Buddha, Maitreya, Asanga, dan seterusnya. Anda
menyebutkan empat baris tersebut sebanyak dua kali sembari
mencoba mempertahankan gambaran yang jelas dari setiap
guru. Kedua kalinya Anda mengatakan baris tersebut, bayangkan
duplikat dari guru Anda yang disebutkan pada bait memisahkan
diri dari aslinya, turun ke arah Anda, dan memasuki bagian atas
kepala Anda. Terdapat pilihan lain, sebagai contoh, Anda dapat
berpikir bahwa pertama guru Anda duduk di atas kepala Anda
dan kemudian menyatu dengan Anda, atau ketika mereka duduk
di atas kepala Anda, mereka menghasilkan amerta dan cahaya
yang mengaliri Anda, setelahnya mereka menyatu dengan Anda.

153
Awali Harimu Dengan Ini

Hal ini lebih rumit. Jika terlalu rumit, bayangkan mereka secara
sederhana menyatu dengan Anda dan turun ke hati Anda.
Kemudian Anda membuat sebuah pembayangan khusus di mana
batin Anda telah diberkati oleh mereka. Ini adalah langkah-langkah
untuk menerapkan setiap bait yang ada. Biasanya setiap bait
menyebutkan tiga guru utama. Setelah membayangkan mereka,
pikirkan bahwa duplikat dari mereka datang dan menyatu dengan
Anda, memberikan pemberkatan kepada Anda.
Terdapat 13 guru India dalam silsilah ini. Mereka adalah
Maitreya, Asanga, Wasubandhu, Wimuktisena, diikuti oleh
Bhadanta Wimuktisena, Paramasena, Winitasena, dan Wairochana.
(Orang yang disebut sebagai Wairochana sebenarnya adalah
Shantaraksita.) Kemudian ada Haribhadra, dua Kusali, yaitu
Kusali tua bernama Rinchen Zangpo dan Kusali muda bernama
Jampa Neljor atau Gewachen. Mereka diikuti oleh Suwarnadwipa
(Serlingpa), Dipangkara (Atisha), dan terakhir Dromtonpa.
Setelah membuat permintaan kepada guru-guru dari silsilah
aktivitas luas, selanjutnya Anda memohon kepada guru-guru dari
silsilah pandangan mendalam, biasanya dimulai dari Buddha
Shakyamuni, diikuti oleh Manjushri, kemudian Nagarjuna.
Chandrakirti disebutkan dalam bait selanjutnya dan kemudian
Widyakokila yang agung dan Widyakokila kedua.
Semua guru yang disebutkan berasal dari India, dengan
dua pengecualian. Serlingpa dikenal sebagai Suwarnadwipa dan
merupakan orang Indonesia, dan Dromtonpa merupakan orang
Tibet.
Setelah guru-guru dari silsilah pandangan mendalam dan
bagian yang diakhiri dengan, “O ornamen dunia saya memohon
Anda berdua…,” berikutnya adalah guru-guru Tibet dari silsilah
Kadam. Seperti yang kita lihat, mereka memiliki tiga kelompok:
pertama 8 guru dari silsilah Lamrim Kadam, selanjutnya 10 guru

154
Praktik Pendahuluan Keenam: Permohonan Kepada Guru-guru Silsilah

dari silsilah teks Kadam, dan kemudian 8 guru dari silsilah instruksi
Kadam. Beberapa guru termasuk dalam dua dari tiga silsilah itu,
seperti silsilah instruksi dan silsilah Lamrim. Sekarang, saya akan
memberikan Anda transmisi permohonan kepada tiga silsilah
Kadam.

Transmisi
Tiga guru terakhir dalam silsilah instruksi Kadam juga ditemukan
dalam silsilah Lamrim Kadam, yaitu Namka Gyelpo, Senge Zangpo,
dan Gyelse Zangpo.
Setelah silsilah Kadam, sekarang kita membicarakan silsilah
Gelug yang dimulai dengan Je Rinpoche. Silsilah ini memiliki 19
guru, namun jumlahnya bervariasi. Tolong dengarkan transmisinya.

Transmisi
Bait dimulai dengan, LO ZANG YESHÉ TEN PA RAP GYÉ JE, di
mana guru selanjutnya adalah Losang Namdrol. Beliau diikuti oleh
empat guru Dagpo Dratsang. Baris ketiga dari bait yang terbaca LO
SANG GYEL WÉ CHÖ TSÜL JIN KHÉ PA mengacu kepada Losang
Jinpa. Bait selanjutnya, yang dimulai dengan KEL ZANG NAM
DREN SHI PÉ LUNG TOK TEN, dibaktikan kepada Dangpo Geshe
Kelsang Tenzin. Bait selanjutnya adalah untuk Tenzin Khedrup
dan setelah itu untuk Dagpo Lama Rinpoche Jamphel Lhundrup
Gyatso. Ini diikuti dengan sebuah bait yang dimulai dengan JAM
PA TSÜL DEN yang dibaktikan kepada Phabongkha Dorjechang
dan bait setelah itu dimulai dengan LOZANG GYEL WA KÜN GYI
YÉ SHÉ NI untuk memohon kepada Kyabje Trijang Dorjechang.
Bait ini diikuti oleh bait yang didedikasikan untuk Yongzin Ling
Dorjechang, dan setelah itu satu untuk Yang Maha Suci Dalai Lama.
[Bait terakhir dikhususkan untuk Rinpoche]. Bait dimulai dengan

155
Awali Harimu Dengan Ini

RAP JAM SUNG RAP yaitu permohonan untuk semua guru silsilah
secara langsung maupun tidak langsung. Bait terakhir yang dimulai
dengan PEL DEN LA MEY juga ditujukan untuk semua guru silsilah
langsung dan tidak langsung.
Paruh pertama dari doa permohonan ini ditujukan kepada
guru India dan guru Kadam yang disusun oleh Je Rinpoche sendiri
setelah visi langsung yang beliau miliki tentang mereka ketika beliau
sedang menyusun Lamrim Agung, yakni Risalah Besar tentang
Tahapan Jalan Menuju Pencerahan. Bait-bait ini mengacu pada Je
Tsongkhapa dan bait seterusnya disusun oleh yang lain.
Jika kita memohon kepada guru spiritual, ini adalah
untuk meminta berkah dari mereka, sehingga semua kondisi
menguntungkan untuk pencapaian realisasi spiritual kita dengan
cepat datang secara bersamaan. Kita juga meminta mereka untuk
memberkahi kita sehingga kondisi yang bertentangan dapat
dihilangkan. Realisasi jenis apa yang kita cari? Hal ini akan dibahas
pada bagian selanjutnya, Dasar Semua Kebajikan. Singkatnya, kita
meminta berkah sehingga semua metode untuk pencapaian cepat
Kebuddhaan mungkin terwujud dalam diri kita.
Saya akan memberikan Anda transmisi dari Dasar Semua
Kebajikan.
(Transmisi)

Dasar Semua Kebajikan


Dasar Semua Kebajikan dimulai dengan bait tentang bagaimana
mengandalkan guru spiritual dan kemudian tentang kelahiran
kembali sebagai manusia yang berharga dengan kebebasan dan
keberuntungan. Untuk memperluas topik tentang bagaimana
mengandalkan guru spiritual, di antara dua bait, saya telah
menambahkan kutipan dari Sutra Pancaran Agung dan Sutra

156
Praktik Pendahuluan Keenam: Permohonan Kepada Guru-guru Silsilah

Sepuluh Dharma. Setelah mempraktikkan ini, ada bait tentang


kebebasan dan keberuntungan, betapa sulitnya mereka diperoleh
dan potensi besar mereka. Jalan makhluk berkapasitas kecil
dimulai dengan kematian dan ketidakkekalan, dan karma serta
pengaruhnya. Praktik perlindungan tersurat pada bait yang sesuai.
Setelah itu, ada bait lain di jalan makhluk berkapasitas kecil.
Bait dimulai dengan, CHEY PEY MI NGOM, diterjemahkan
sebagai, “Ketika dimanjakan, samsara menyenangkan…”
membahas tahapan dari jalan makhluk berkapasitas menengah,
khususnya penderitaan samsara secara keseluruhan. Bait selanjutnya
berurusan dengan dasar dan jalan menuju pembebasan, bagian
terakhir dari jalan makhluk berkapasitas menengah.
Kita membahas tentang jalan makhluk berkapasitas agung
dengan, “Setelah melihat bahwa, seperti diriku, seluruh makhluk,
ibu-ibuku, telah terjatuh ke dalam lautan siklus roda kehidupan…”
Baris pertama dari bait berikutnya menjelaskan sepenuhnya
mengenai jalan yang luas dan dalam dari praktik Bodhisatwa.
Kemudian ada rujukan pada praktik shamatha, meditasi ketenangan
batin, yang juga merupakan bagian dari jalan yang luas. Sisa
dari bait ini mengacu pada wawasan khusus yang merupakan
praktik wipashyana, pandangan mendalam. Tiga bait berikutnya
membahas tentang Tantra.
Seperti yang mungkin Anda ketahui, jalan yang luas meliputi
semua tahapan dari jalan tersebut, mulai dari pengandalan pada guru
spiritual sampai dengan pengembangan shamatha. Semua praktik
dan meditasi merupakan kategori dari jalan yang luas. Sisanya,
yaitu pemahaman kesunyataan, dicapai dengan pengembangan
pengetahuan khusus, jalan dari pandangan yang mendalam. Jalan
yang luas berfungsi terutama sebagai penyebab bagi pencapaian
rupakaya, wujud tubuh Sang Buddha, dan jalan dari pandangan
yang mendalam berfungsi sebagai penyebab utama dan spesifik

157
Awali Harimu Dengan Ini

pencapaian dharmakaya, tubuh kebenaran Sang Buddha.

Menarik Kembali Ladang Kebajikan


Langkah selanjutnya adalah menarik kembali ladang kebajikan.
Untuk menarik kembali ladang kebajikan, bayangkan cahaya
datang dari hati sosok utama dan keluar menuju semua anggota
ladang kebajikan. Bayangkan mereka menyatu ke dalam cahaya
dan dalam bentuk cahaya mereka menyatu kembali ke hati sosok
utama. Tokoh utama kemudian turun dan menyatu ke guru spiritual
Anda dalam bentuk manusia normal yang Anda bayangkan berada
di atas kepala Anda pada awal bagian permohonan. Mereka
masuk, menjadi satu, dan kemudian mengambil bentuk Buddha
Shakyamuni.
Kepada guru di kepala Anda dalam bentuk Buddha
Shakyamuni, Anda memberikan penghormatan, dan seterusnya
– bentuk singkat dari Doa Tujuh Bagian – dan melakukan
persembahan mandala. Dengan permohonan seperti tiang pancang,
Anda memanggil guru di kepala Anda dan mengatakan, “Engkau
bersifat sama dengan empat tubuh Buddha – dua dharmakaya,
sambhogakaya, nirmanakaya – seluruh Istadewata, dan seluruh
Buddha. Secara sifat, engkau adalah seluruh Dharma dan Sanggha,
Daka, Dakini, dan pelindung Dharma,” dengan kata lain, seluruh
objek perlindungan. Anda meminta berkat dari guru, yang memiliki
seluruh sifat ini.

Mantra
Di akhir permohonan, sekali lagi Anda menyebut guru, yaitu Buddha
Shakyamuni di kepala Anda, dan memberikan penghormatan.
Lalu Anda memvisualisasikan bahwa di hati guru yang berwujud
Buddha Shakyamuni di kepala Anda terdapat cakram bulan putih

158
Praktik Pendahuluan Keenam: Permohonan Kepada Guru-guru Silsilah

dan dalam posisi tegak pada tengahnya terdapat huruf putih HUM.
Dalam lingkaran konsentris mengelilingi suku kata HUM terdapat
lima mantra yang suku-suku katanya membentuk untaian. Untuk
beberapa di antara mantra tersebut, satu lingkaran tidak cukup
untuk menempatkan seluruh suku katanya sehingga Anda perlu
melanjutkannya ke lingkaran lain agar cukup. Pertama, terdapat
mantra nama Buddha Shakyamuni, lalu mantra masing-masing
dari ketiga pelindung (Awalokiteshwara, Manjushri, dan Wajrapani),
dan terakhir mantra Arya Tara; semua ini membuat lima mantra
sebagai satu untaian menyeluruh.
Ini dimulai dari mantra nama Buddha Shakyamuni, OM
MUNI MUNI MAHA MUNI YÉ SOHA, yang berwarna emas dan
paling dekat dengan HUM di tengah cakram bulan. Di luar cakram
bulan, Anda membayangkan mantra Awalokiteshwara, OM MANI
PADMÉ HUM, yang berwarna putih. Di bagian luar, terdapat mantra
Manjushri, OM AH RA PA TSA NADHI, yang berwarna kuning. Di
bagian lebih luar, terdapat mantra Wajrapani, OM BENDZA PANI
HUM. Anda menyelesaikannya dengan mantra hijau dari Tara,
OM TARÉ TUTARÉ TURÉ SOHA, yang paling luar dari semuanya.
Selagi Anda melafalkan mantra yang berbeda-beda, bayangkan
bahwa suku katanya memancarkan cahaya dan amerta yang larut
ke dalam Anda dan ke dalam semua makhluk hidup, memberkahi
Anda, membebaskan Anda dari ketidaktahuan, dan memberikan
Anda semua berkah dari kualitas fisik, ucapan, dan batin para
Buddha.
Kemudian, lakukan dedikasi singkat, “Dengan kebajikan ini,
semoga aku dengan cepat mencapai tingkatan Guru-Buddha, dan
menempatkan semua makhluk hidup di keadaan tersebut tanpa
kecuali,” dan dilanjutkan dengan doa dedikasi yang lebih panjang
yang akan saya bacakan kepada Anda sekarang. Dedikasi Lamrim
disusun oleh Je Tsongkhapa. Setelah menyelesaikan Lamrim

159
Awali Harimu Dengan Ini

Agung, beliau menyimpulkannya dengan doa dedikasi.

Doa Dedikasi Lamrim


(Transmisi)
Bait pertama dari doa diakhiri dengan, “Semoga aku menjadi
Buddha, Sang Pemenang, pembimbing semua makhluk yang
dibutakan oleh ketidaktahuan.” Di sini, Anda mengucapkan
keinginan untuk mencapai Kebuddhaan yang lengkap dan sempurna.
Bait kedua mengacu pada periode sebelum mencapai Kebuddhaan
ketika Anda meminta untuk selalu dilindungi oleh Manjushri dan
Anda berpraktik sedemikian rupa untuk menyenangkan para
Penakluk. Dalam bait ketiga, Anda berdoa sembari dimotivasi oleh
welas asih yang mendalam, Anda dapat menggunakan kesadaran
yang telah Anda capai untuk membersihkan kegelapan batin dalam
pikiran semua makhluk, dan dengan demikian mempertahankan
ajaran guru untuk waktu yang sangat lama. Dengan bait keempat,
Anda berdoa bahwa dengan digerakkan oleh welas asih yang
mendalam, Anda memastikan bahwa ajaran Buddha akan
menyebar ke seluruh penjuru di mana Dharma belum tersebar
atau telah tersebar namun telah mengalami kemerosotan, Anda
dapat memulihkan harta karun keberuntungan dan kebahagiaan
ini. Buddhisme baru saja menyebar di belahan dunia ini, sehingga
ini adalah contoh tempat Buddhisme belum pernah menyebar
sebelumnya. Di banyak tempat lainnya seperti India, Tibet, Cina,
dan Mongolia, Buddhisme sudah berkembang pesat tetapi saat ini
menurun. Anda membuat suatu harapan bahwa di tanah-tanah
tersebut Anda dapat memperbarui Buddhisme, memulihkan harta
karun keberuntungan dan kebahagiaan, yaitu ajaran Buddha.
Dalam bait kelima, Anda berdoa agar melalui tahapan
jalan, Lamrim, yaitu aktivitas Buddha dan Bodhisatwa, semua
makhluk hidup sepenuhnya terpuaskan. Dengan kata lain,

160
Praktik Pendahuluan Keenam: Permohonan Kepada Guru-guru Silsilah

Anda membuat harapan bahwa mereka mencapai kebahagiaan


lengkap dengan mempraktikkan sang jalan. Fakta bahwa makhluk
hidup mempraktikkan sang jalan dan mencapai kebahagiaan
tak lain daripada aktivitas para Buddha, dan ini merupakan cara
mempertahankan aktivitas para Buddha.
Dalam bait keenam, Anda berdoa agar semua manusia
dan bukan manusia yang membantu makhluk lainnya dengan
menyingkirkan hambatan dalam praktik dan menciptakan kondisi-
kondisi menguntungkan, sama seperti Anda, dalam semua
kehidupan tidak akan pernah terpisahkan dari ajaran Buddha di
seluruh kehidupan. Anda membuat harapan bahwa dalam semua
kehidupan yang Anda jalani Anda akan selalu bertemu dengan
ajaran Buddha.
Kalimat pertama dari bait ini adalah LAM ZANG DRUP PEY,
yang berarti “praktik dari jalan luhur.” Dalam Lamrim Agung,
dari mana kalimat ini diambil, alih-alih menggunakan kata kerja
drup, digunakan kata drik, “menyusun.” Bait ini mengacu pada
semua makhluk, baik manusia maupun bukan, yang membantu Je
Rinpoche menyusun Lamrim Agung.
Beliau membuat harapan bahwa dalam semua kehidupan
mereka tidak akan pernah terpisahkan dari ajaran Buddha. Karena
kita sedang mempraktikkan ajaran Buddha, khususnya Lamrim,
drik digantikan dengan kata drup, yaitu “praktik.”
Ketika beliau sedang menyusun Lamrim Agung, Je Rinpoche
tidak mendapat manfaat dari kondisi material yang sangat
menguntungkan. Beliau tinggal di dekat Biara Reting, bahkan di
dalam sebuah gua, dan hanya mempunyai makanan sederhana
untuk dimakan, mungkin hanya tsampa (tepung barley kering)
dan teh. Namun areanya memiliki padang rumput yang bagus dan
hanya dihuni oleh pengembara dengan ternak yang menghasilkan
produk susu yang berlimpah. Dewa yang berada di sana berwujud

161
Awali Harimu Dengan Ini

sebagai pengembara dan mempersembahkan mentega, susu, dan


yogurt kepada Je Rinpoche untuk mendukung beliau ketika sedang
berusaha menyusun karyanya. Pada akhirnya, seorang dewa yang
menampakkan diri sebagai pengembara meminta Je Rinpoche
untuk memasukkan mereka ke dalam doa dedikasi ketika karya
tersebut selesai. Kepada merekalah Je Rinpoche mengacu dalam
bait ini.
Semoga semua manusia dan bukan manusia dapat
menyingkirkan kondisi-kondisi merugikan
Dan menciptakan kondisi-kondisi menguntungkan
untuk mempraktikkan jalan luhur.
Dalam semua kehidupan, semoga mereka tidak
pernah terpisahkan
Dari jalan benar yang dipuji oleh para Buddha.
Bait terakhir berbunyi:
Kapan pun aku berupaya untuk merealisasikan
kendaraan terunggul
Melalui kesepuluh praktik Dharma,
Semoga para Pelindung selalu membantuku,
Semoga samudra keberuntungan dapat menyebar ke
segala penjuru!
Kesepuluh praktik Dharma mengacu pada sepuluh cara
berbeda untuk mempraktikkan Dharma, yaitu belajar, perenungan,
meditasi, membuat stupa, menjadi juru tulis buku Dharma, dan
sebagainya. “Semoga Samudra keberuntungan dapat menyebar
ke segala penjuru…” mengungkapkan sebuah harapan agar semua
makhluk hidup dapat bertemu dengan ajaran, mempraktikkannya,
dan mencapai Kebuddhaan.

162
Untaian Bagi yang Beruntung Dihubungkan Dengan Jalan Mudah dan Jalan Cepat

Untaian Bagi yang Beruntung Dihubungkan


Dengan Jalan Mudah dan Jalan Cepat

Pada bait terakhir dan kolofon dari Untaian Bagi Yang Beruntung
dijelaskan keadaan seperti apakah yang mengarahkan penggubahan
karya dan siapakah penggubahnya. Kolofon menyimpulkan
dengan pernyataan bahwa sebuah penjelasan pendek tentang
Enam Praktik Pendahuluan telah diberikan. Jika Anda mengingat
kembali, Untaian Bagi Yang Beruntung sesuai dengan Enam Praktik
Pendahuluan untuk dua Lamrim, Jalan Mudah karya Panchen
Lama Pertama dan Jalan Cepat karya Panchen Lama Kedua.

Jalan Cepat dan Instruksi Jamyang


Jalan Cepat Mengarah pada Kemahatahuan (Nyurlam dalam bahasa
Tibet) dan Instruksi Jamyang karya Dalai Lama Kelima, (Jamphel
Zhelung dalam bahasa Tibet) adalah dua Lamrim yang identik
dalam penjelasan mereka tentang cara mempraktikkan semua
langkah menuju pencerahan. Satu perbedaan di antara keduanya
adalah Jalan Cepat memasukkan Tantra sementara Lamrim karya
Dalai Lama Kelima terkait secara eksklusif pada Sutra.

Silsilah Ensa dan Se


Melihat silsilah ajaran Je Rinpoche yang menuntun pada Jalan
Cepat, Anda dapat melihat dari doa permohonan di Untaian Bagi
Yang Beruntung bahwa ia berasal dari Je Rinpoche dan diwariskan
kepada Jamphel Gyatso dan Khedrup Je. Silsilah inilah yang
akhirnya menuntun pada penyusunan Jalan Cepat oleh Panchen
Lama Kedua. Silsilah ini disebut silsilah dekat atau silsilah lisan
Ensa sebab guru utama tinggal di sebuah tempat bernama Ensa.

163
Awali Harimu Dengan Ini

Silsilah lainnya dari ajaran Je Rinpoche diwariskan kepada


Jetsun Sherap Senge yang mendirikan Gyume Dratsang, perguruan
Tantrik yang lebih rendah. Silsilah diturunkan dari Gendun Drup,
Dalai Lama Pertama, kepada Dalai Lama Ketiga, Sonam Gyatso,
yang menyusun Intisari Emas yang Dimurnikan. Dalam bahasa
Tibet, silsilah ini dinamakan Segyu. Gyu berarti silsilah dan
Se adalah suatu tempat di Tibet tengah. Segyu disebut Silsilah
Selatan sebab utamanya disebarkan ke Tibet bagian selatan, tetapi
kemudian diturunkan kepada Dalai Lama Kelima yang tinggal di
Tibet bagian tengah. Faktanya, Dalai Lama Kelima yang membawa
silsilah ini ke Tibet bagian tengah.
Dalam silsilah Ensa dan Se, Enam Praktik Pendahuluannya
sebagian besar sama. Namun, ada beberapa perbedaan, misalnya
dalam visualisasi Ladang Kebajikan dan Rumah Pemandian.
Perbedaan lainnya adalah dalam silsilah Ensa Lisan, berkah
divisualisasikan dalam bentuk cahaya dan amerta sekaligus karena
diasosiasikan dengan Tantra, sedangkan dalam silsilah Se, Anda
dapat memvisualisasikan cahaya larut dalam Anda tetapi bukan
amerta, karena silsilah berdasarkan pada Sutra saja. Meditasi utama
tahapan jalan dari keduanya adalah sama persis.

Tiga Silsilah Lamrim yang Muncul dari Instruksi Jamyang


Setelah Dalai Lama Kelima menulis Instruksi Jamyang untuk
mengembangkan silsilah Se lebih jauh, silsilah ini bercabang
menjadi tiga. Dua cabang utama adalah silsilah Se Tengah dan
silsilah Se Selatan. Yang ketiga adalah silsilah Se Amdo. Cabang-
cabang ini berdasarkan lokasi geografis. Silsilah Se tengah adalah
yang tersisa di Tibet bagian tengah, terutama di Lhasa. Silsilah Se
selatan menyebar ke wilayah selatan Tibet yang disebut Lokha,
dan silsilah Se Amdo menyebar ke provinsi di timur laut Tibet yang
disebut Amdo.

164
Untaian Bagi yang Beruntung Dihubungkan Dengan Jalan Mudah dan Jalan Cepat

Instruksi Jamyang disusun oleh Dalai Lama Kelima


berdasarkan Intisari Emas yang Dimurnikan, tetapi jauh lebih rumit.
Karya ini diajarkan di Lhasa, dan merupakan silsilah tengah. Versi
yang lebih ringkas yang menyebar ke bagian selatan Tibet kelak
dikenal sebagai Lamrim Silsilah Selatan. Versi ketiga, versi Amdo,
lebih panjang dari Lamrim Silsilah Selatan dan kurang dikenal
dibandingkan Lamrim Silsilah Selatan.
Dalai Lama Kelima menulis Instruksi Jamyang dan
mengajarkannya, dengan demikian berkontribusi besar terhadap
penyebaran ajaran Lamrim di Tibet. Beliau memiliki pengikut yang
sangat banyak, di mana ada dua guru yang menonjol: satu dari
Dagpo Dratsang, Gendun Jamyang, satu dari Amdo, Kunkyen
Jamyang Shepa. Setelah mereka menerima ajaran, masing-masing
dari mereka kembali ke tanah asal mereka dan menyebarkan Lamrim
yang diterima dengan cara mereka sendiri yang ringkas. Gendun
Jamyang menulis Lamrim Silsilah Selatan yang lebih pendek dan
Kunkyen Jamyang Shepa, setelah kembali ke Amdo, menuliskan
versi yang lebih ringkas daripada Instruksi Jamyang yang asli tetapi
lebih panjang daripada Lamrim Silsilah Selatan Jadi, instruksi
Lamrim memiliki tiga versi dan tiga silsilah: silsilah tengah, silsilah
selatan, dan silsilah Amdo. Kita telah melihat bahwa silsilah tengah
adalah karya yang asli, silsilah dari Dalai Lama Kelima, sedangkan
kedua yang lain adalah cabang darinya. Karya silsilah selatan dan
silsilah Amdo pada dasarnya adalah sama dengan silsilah tengah,
tetapi dalam versi yang lebih sederhana. Mereka mengesampingkan
semua diskusi teoretis dan hanya memberikan instruksi meditasi.
Mereka menghilangkan banyak kutipan kitab yang ditemukan
dalam Instruksi Jamyang.
Lamrim-lamrim ini adalah penuntun ke meditasi, dan sebelum
meditasi Anda melakukan praktik pendahuluan untuk memastikan
meditasi Anda berhasil. Inilah tujuan sebenarnya.

165
Awali Harimu Dengan Ini

Praktik Pendahuluan Lisan dan Tulisan


Enam Praktik Pendahuluan dari silsilah Ensa Lisan muncul sewaktu
Panchen Lama Pertama, Losang Chokyi Gyaltsen, menyusun Jalan
Cepat, tetapi tidak dituliskan sampai Dagpo Lama Rinpoche Jamphel
Lhundrup Gyatso mengompilasi Untaian Bagi Yang Beruntung.
Pada akhirnya, dapat dijelaskan bahwa Dagpo Lama Rinpoche
menyediakan informasi bagi karya ini untuk dikompilasikan dan
dituliskan.
Praktik pendahuluan silsilah selatan dari silsilah Se disusun
berdasarkan instruksi yang diberikan kepada Gendun Jamyang
oleh Tenzin Khedrup, guru Dagpo Lama Rinpoche.
Enam Praktik Pendahuluan yang dilakukan sebelum meditasi
adalah sama untuk silsilah Se Tengah, Instruksi Jamyang, dan untuk
silsilah Amdo. Untuk yang terakhir, reinkarnasi kedua Kunkyen
Jamyang Shepa, Jikme Wangpo, memberi indikasi tentang cara
melakukan Enam Praktik Pendahuluan, tetapi bentuk tertulisnya
tidak pernah disusun.
Instruksi tentang cara melakukan praktik pendahuluan sebelum
meditasi menurut silsilah Se Tengah ditransmisikan secara lisan
dari masa Dalai Lama Kelima sampai Phabongkha Dorjechang
menuliskannya. Di Tibet sekarang, hanya sedikit orang yang masih
mempraktikkan Enam Praktik Pendahuluan berdasarkan silsilah
Se Tengah. Mungkin ada sedikit praktisi di pertapaan, tetapi ini
sangatlah jarang.
Ketika silsilah dekat Ensa (atau lisan) diajarkan, Enam
Praktik Pendahuluan Jalan Cepat digunakan, dan ketika silsilah Se
diajarkan, Enam Praktik Pendahuluan dari Lamrim Silsilah Selatan
yang digunakan.
Ladang kebajikan dari silsilah Se Tengah dan silsilah Se Amdo
adalah sama, tetapi ladang kebajikan di praktik pendahuluan

166
Untaian Bagi yang Beruntung Dihubungkan Dengan Jalan Mudah dan Jalan Cepat

silsilah selatan berbeda. Karena silsilah pusat dan Amdo sekarang


jarang dipraktikkan, saya hanya akan menjelaskan ladang kebajikan
silsilah selatan.

Enam Praktik Pendahuluan Silsilah Selatan


Saya akan mulai membacakan transmisi dari Enam Praktik
Pendahuluan Silsilah Selatan. Seperti yang telah saya katakan,
terdapat beberapa perbedaan antara teks praktik pendahuluan
di Silsilah Selatan dan Jalan Cepat. Perbedaan utamanya adalah
visualisasi dari Ladang Kebajikan dan Rumah Pemandian. Kata-
kata yang Anda bacakan untuk pembersihan sama pada keduanya,
tetapi Anda memvisualisasikan Rumah Pemandian secara berbeda.
(Transmisi hingga awal Doa Tujuh Bagian)
Saya ingin Anda meluangkan waktu untuk melakukan ulasan
atas apa yang telah saya jelaskan tentang Enam Praktik Pendahuluan.
Anda kenal dengan praktik ini, tetapi selalu baik untuk mengingatkan
Anda kembali mengenai apa itu Enam Praktik Pendahuluan dan
Doa Tujuh Bagian. Cobalah untuk mengingat apa yang telah saya
katakan mengenai ini dan topik-topik lainnya. Jika Anda tidak dapat
mengingatnya sendiri, Anda dapat melakukan ulasan dengan orang
lain atau meminta orang lain untuk mengingatkan Anda tentang
apa yang Anda lupa.
Ketika Anda berada dalam pengajaran umum seperti ini dan
ada dua sesi dalam sehari, pada awal dari sesi kedua Anda tidak
perlu membacakan bait perlindungan dan pembangkitan bodhicita.
Anda mulai dengan persembahan mandala pendek dengan melodi
dan kemudian membaca bait untuk memohon ajaran; itu saja. Ketika
Anda berada dalam retret, maka prosedurnya berbeda. Dalam
retret lamrim, kita memulai masing-masing sesi dengan berlindung,
bodhicita dan kemudian Doa Tujuh Bagian yang singkat.

167
Awali Harimu Dengan Ini

Sekarang kita akan membacakan doa dedikasi Lamrim.


Ketika Anda membacanya, dan setelahnya juga, Anda harus
merasa berbahagia atas apa yang telah Anda lakukan hari ini
dan bersukacita karena telah menggunakan setidaknya sebagian
kecil kehidupan Anda dengan cara yang bermakna. Anda telah
memanfaatkan kelahiran manusia Anda yang berharga hari
ini dengan mendengarkan ajaran dan bersukacita karenanya.
Sementara itu, apabila ada klesha yang muncul dalam batin, tolong
berusaha untuk menahan mereka dan tidak menyerah kepada
mereka.

Enam Praktik Pendahuluan Silsilah Selatan

Motivasi
Seorang guru besar India, Shantidewa, mengatakan bahwa masing-
masing dari Anda telah mencapai kehidupan yang ibarat kapal
untuk menyeberangi lautan penderitaan samsara. Karena hal ini
sulit untuk diperoleh berulang kali, maka selama Anda memilikinya,
jangan menyerah pada ketidaktahuan, melainkan manfaatkan
tubuh manusia yang bebas dan beruntung ini.
Shantidewa mengingatkan kita bahwa sebagai manusia, kita
memiliki pikiran dengan kapasitas luar biasa. Dalam kehidupan ini,
kita memiliki aneka masalah, tetapi kita juga memiliki kemungkinan
untuk melakukan suatu hal terhadap masalah tersebut, yaitu
mencari solusinya. Masalah yang kita hadapi dalam kehidupan
ini jauh lebih sedikit dibandingkan dengan siklus penderitaan
kehidupan kita secara keseluruhan, dan kita memiliki potensi untuk
mengakhiri seluruh penderitaan samsara. Seperti yang dikatakan
oleh Shantidewa, kita dapat menyeberangi lautan penderitaan
samsara dan mencapai ujung lainnya, yang berarti kita tidak perlu
lagi merasakan penderitaan samsara sekecil apa pun. Kita harus

168
Enam Praktik Pendahuluan Silsilah Selatan

menyadari potensi besar ini.

Metode Menerapkan Potensi untuk Mengakhiri Penderitaan


Mengetahui pilihan dan potensi yang kita miliki, kita harus mencari
metode yang valid untuk mengakhiri seluruh penderitaan kita dan
setelah kita menemukannya, terapkanlah.
Sebagian manusia tidak sadar dengan situasi yang baru saja
dijelaskan. Sebagiannya lagi sadar akan hal ini dan potensi mereka
untuk mengakhiri penderitaan, tetapi tidak tahu di mana harus
mencari metode untuk mengakhiri penderitaan. Mereka mungkin
telah belajar bahwa adalah mungkin untuk mengakhiri penderitaan,
tetapi bagi mereka, tidak jelas di mana mereka harus mencari jalan
untuk melakukannya. Bagaimana Anda memahami bahwa kita
memiliki kemungkinan untuk mengakhiri penderitaan? Pertama,
kita harus mencari tahu sumbernya. Faktanya, batin adalah sumber
utama dari seluruh penderitaan. Faktor eksternal tertentu pasti
memainkan peran dan berkontribusi ke suatu permasalahan, tetapi
penyebab utama mereka ditemukan di dalam diri, yaitu cara kita
berpikir serta perilaku kita sendiri, atau dengan kata lain, segala hal
dalam batin kita.
Namun, batin kita dapat diubah, dan fakta ini memungkinkan
kita untuk mengakhiri penderitaan. Karena sumber penderitaan
telah ditemukan di dalam diri Anda, maka solusinya juga dapat
ditemukan di dalam diri Anda sendiri. Dengan mengubah cara kita
berpikir, adalah mungkin untuk mengakhiri ketidakberuntungan
dalam hidup.
Cara berpikir dan berperilaku yang salah tentang asal-mula
masalah kita tidaklah menetap dalam batin kita. Mereka bergantung
pada beragam sebab dan kondisi, sehingga sangat memungkinkan
bagi kita untuk menghindarinya. Dengan mengubah batin, kita

169
Awali Harimu Dengan Ini

dapat mengakhiri seluruh ketidakberuntungan.


Bahkan, kemungkinan untuk mengubah batin Anda adalah
sesuatu yang berkelanjutan. Alasannya, di setiap momen dalam
eksistensi mental dan aktivitas, Anda dapat mengubah batin Anda.
Batin tidak statis, tetapi merupakan fluktuasi berkelanjutan yang
memungkinkan Anda untuk mengubahnya. Jika batin adalah statis,
maka mustahil untuk mengubahnya, tetapi batin berubah secara
konstan, memberikan Anda pilihan di setiap momen keberadaan
Anda untuk mengubah pemikiran Anda. Jika Anda merenungkan
hal ini, Anda akan melihat bahwa selalu ada alasan untuk menjadi
penuh harapan. Ada kemungkinan yang cukup besar untuk
berubah, dan ini memberikan harapan untuk memperbaiki kondisi
Anda.
Batin kita tidak berfungsi dengan baik karena memiliki
pendamping yang buruk, klesha, di dalamnya. Ketika berada di
bawah pengaruh klesha, batin ditempatkan dalam keadaan negatif.
Namun, karena pikiran kita berubah dari waktu ke waktu, maka
pikiran buruk tersebut tidak selalu menetap pada keadaan itu. Anda
dapat mengintervensi dan menolak pengaruh buruk dari klesha,
dengan demikian mengakhiri situasi tersebut dan menggantinya
dengan teman baru yang memiliki pengaruh baik: faktor mental
yang baik
Ketika kita memiliki teman yang buruk seperti klesha, ini
akan menciptakan masalah. Tetapi kita dapat memperbaiki situasi
tersebut dengan menggantinya dengan sesuatu yang baik, yakni
kondisi mental yang baik. Dengan demikian, kita juga menghentikan
diri dari masalah yang diciptakan oleh pendamping yang buruk.
Sebagai contoh, salah satu bait dari Lakon Hidup Bodhisatwa karya
Shantidewa menjelaskan bahwa jika seseorang membangkitkan
bodhicita dalam dirinya, maka bahkan jika orang tersebut sampai
pada titik yang terikat sepenuhnya ke penjara samsara, dia akan

170
Enam Praktik Pendahuluan Silsilah Selatan

menjadi objek penghormatan dan dihormati oleh semua dewa dan


manusia dari tiga alam.
Anda memiliki pilihan ini. Selama Anda mempertahankan
kelahiran kembali sebagai manusia, Anda memiliki kemungkinan
seperti yang dijelaskan pada bait ini. Tetapi setelah Anda kehilangan
kelahiran kembali tersebut, jika Anda jatuh ke alam yang lebih
rendah, opsi ini tidak akan ada lagi. Bahkan, jika Anda terlahir
kembali sebagai dewa, tidak ada jaminan dalam kehidupan bahwa
Anda akan memiliki kemungkinan untuk menghasilkan pemikiran
luar biasa ini dalam diri Anda.
Anda perlu menyadari bahwa Anda dapat mengubah
batin Anda. Sangat penting bagi kita untuk menjadi sadar akan
hal ini sehingga kita dapat memperoleh kesempatan tersebut.
Meningkatkan batin Anda adalah tujuan yang paling penting untuk
dicapai dalam kehidupan Anda, sedangkan hal-hal lainnya memiliki
kepentingan yang lebih kecil.
Anda harus merebut kesempatan untuk mengubah batin
Anda, namun Anda perlu tahu bagaimana melakukannya. Ajaran
Buddha menyediakan berbagai metode dengan jumlah yang sangat
banyak untuk melakukannya. Kita telah memiliki kesempatan
untuk menemukan ajaran Buddha dalam bentuk Lamrim. Oleh
karena itu, sangat penting untuk mengabdikan diri untuk belajar,
merenungkan, dan memeditasikan Lamrim.
Dua jenis penyebab yang memastikan keberhasilan dalam
proses mengubah batin adalah penyebab substansial dan
penyebab kontributif. Penyebab substansial antara lain belajar,
perenungan, dan meditasi. Penyebab kontributif, dengan kata lain
penyebab yang berperan penting dalam kesuksesan dari ketiga
aktivitas tersebut, adalah praktik yang memungkinkan kita untuk
menghimpun kebajikan dan memurnikan batin kita dari halangan
seperti perbuatan salah. Praktik pengumpulan kebajikan dan

171
Awali Harimu Dengan Ini

purifikasi menyediakan segala kondisi yang menguntungan untuk


mencapai keberhasilan dari tiga aktivitas tersebut. Tidak cukup
untuk hanya menjadi cerdas. Kecerdasan yang tidak didampingi
dengan akumulasi kebajikan dan purifikasi bukanlah jaminan untuk
kesuksesan dalam kegiatan ini dan dalam kondisi tertentu justru
dapat menjadi penghalang.
Topik saat ini mencakup metode untuk mengumpulkan
kebajikan dan juga untuk memurnikan perbuatan salah, yang
termasuk dalam Doa Tujuh Bagian, inti dari Enam Praktik
Pendahuluan yang telah kita laksanakan.
Seperti yang saya katakan, adalah penting untuk mendengar
dalam kerangka berpikir yang baik, dengan tujuan yang baik.
Hanya untuk pengingat singkat: sebagai seorang Buddhis, ini
berarti kita memiliki niat tulus untuk membebaskan semua makhluk
dari penderitaan mereka dan membawa mereka semua ke tingkat
kebahagiaan tertinggi. Umat Buddhis harus berpikir bahwa untuk
tujuan ini Anda harus menjadi seorang Buddha terlebih dahulu;
itulah sebabnya Anda ada di sini untuk mendengarkan penjelasan
mengenai Enam Praktik Pendahuluan. Jika Anda bukan seorang
Buddhis, Anda harus tetap berharap dan berniat membantu makhluk
sebanyak mungkin. Mengetahui bahwa Anda harus menjadi lebih
kuat terlebih dahulu, Anda berpikir bahwa itulah sebabnya Anda
berada di sini untuk mendengarkan ajaran Buddha.
Hari ini saya akan menjelaskan tentang Enam Praktik
Pendahuluan Silsilah Selatan. Saya telah membaca transmisinya.
Sekarang saatnya kita kembali ke bagian awal. Judulnya dibaca
sebagai berikut:
Enam Praktik Pendahuluan dari Silsilah Selatan:
Berikut adalah praktik pendahuluan untuk silsilah dari
Instruksi Jamyang yang dikenal sebagai Tradisi Silsilah
Selatan, diatur sedemikian rupa sehingga diucapkan

172
Enam Praktik Pendahuluan Silsilah Selatan

langsung dari awal sampai akhir.


Pada bait pertama, penulis memberi penghormatan sebagai
berikut, “Kepadamu, O Guru yang mulia dan terhormat, aku
bernamaskara dan berlindung. Aku berdoa: karena cinta kasihmu
yang besar, bawalah aku di bawah perlindunganmu!”. Kemudian
pendahuluan yang sebenarnya dimulai dengan “Di sini, untuk
melaksanakan Enam Praktik Pendahuluan – pendahuluan untuk
memeditasikan tahapan jalan – aku berlindung terlebih dahulu.”

Visualisasi Ladang Kebajikan


Anda memulai dengan memohon perlindungan, di mana Anda harus
memvisualisasikan objek berlindung, yaitu ladang perlindungan.
Anda juga perlu membangkitkan sebab-sebab perlindungan dalam
diri Anda dan juga sifat perlindungan itu sendiri. Sebab-sebab
dan sifat dari perlindungan identik dengan apa yang ditemukan di
Untaian Bagi Yang Beruntung. Tapi, seperti yang telah disebutkan
sebelumnya, ladang kebajikan, termasuk ladang perlindungan,
adalah berbeda.
Di poin ini, Anda harus mengingat aspek perbedaan dari
permohonan perlindungan seperti yang terdapat di garis besar
Lamrim: pertama-tama, sebab-sebab yang didasari untuk
berlindung, objek-objek untuk berlindung, ukuran berlindung,
manfaatnya, dan sila. Dalam Enam Praktik Pendahuluan untuk Jalan
Cepat, ada tiga tingkat ladang perlindungan yang memungkinkan:
ekstensif, menengah, dan padat. Tingkat ekstensif melibatkan
visualisasi banyak makhluk. Tingkat menengah melibatkan lima
sosok utama, sedangkan yang padat hanya satu saja.
Dalam ladang perlindungan tingkat menengah, siapakah
lima sosok yang divisualisasikan? Ini adalah pertanyaan. Bisakah
seseorang menjawabnya?

173
Awali Harimu Dengan Ini

Murid: Di bagian tengah adalah Buddha Shakyamuni, di


belakangnya Wajradhara (Dorjechang), di sebelah kanannya adalah
Maitreya, di sebelah kirinya adalah Manjushri, dan di depannya
adalah guru spiritual kita.
Rinpoche: Betul. Lima sosok ini disebut “kelompok lima guru”, dan
seperti itulah Anda meringkasnya.
Dalam Enam Praktik Pendahuluan Silsilah Selatan, Anda
memulainya langsung dengan praktik berlindung. Meskipun tidak
ada deskripsi tentang objek perlindungan yang diberikan, Anda
harus memvisualisasikannya. Untuk memulainya, bayangkan
bahwa dari angkasa di depan Anda ada banyak awan dan pelangi
yang muncul. Di bagian tengahnya, terdapat bunga teratai yang
sangat besar dengan kelopak yang banyak dan batangnya tidak
terlihat. Buddha Shakyamuni duduk di atas bunga teratai ini; di
sebelah kanan dan kirinya ada bunga teratai yang lebih kecil.
Maitreya duduk di sebelah kanan Buddha dan Manjushri di sebelah
kirinya.
Setelah itu, Anda memvisualisasikan guru dari silsilah aktivitas
luas dan pandangan mendalam. Guru sebelumnya, dimulai dari
Asanga, searah jarum jam, membentuk setengah lingkaran di
sekeliling Maitreya di sebelah kanan Buddha Shakyamuni dan
berakhir di belakang sosok utama, Sang Buddha, dengan guru
silsilah tepat sebelum guru spiritual Anda. Hal yang sama berlaku
untuk silsilah pandangan mendalam yang dimulai dari Manjushri di
sebelah kiri Sang Buddha, tetapi setengah lingkarannya berlawanan
dengan arah jarum jam.
Di depan sosok utama, Buddha Shakyamuni, Anda bisa
memiliki satu atau banyak bunga teratai, bergantung pada seberapa
banyak guru spiritual yang Anda miliki. Jika Anda hanya memiliki
satu guru spiritual, maka visualisasikan satu bunga teratai. Jika
Anda memiliki tiga guru spiritual, maka visualisasikan tiga bunga

174
Enam Praktik Pendahuluan Silsilah Selatan

teratai, dan seterusnya. Mereka sedikit lebih rendah dari bunga


teratai yang ditempati oleh Sang Buddha. Guru dari praktik yang
terberkahi tidak divisualisasikan.
Pada bagian di atas guru silsilah, ada banyak awan di mana
Anda memvisualisasikan para Buddha dan di bawahnya ada
Bodhisatwa, Pratyekabuddha, dan Shrawaka. Sedikit di bawah
guru spiritual Anda, di atas tiga teratai, adalah pelindung dari tiga
tingkatan jalan. Di bagian tengah adalah Mahakala bertangan
enam, pelindung dari praktisi berkapasitas agung. Di sebelah
kanannya adalah Waishrawana, pelindung dari praktisi berkapasitas
menengah, dan di sebelah kirinya adalah Dharmaraja, pelindung
dari praktisi berkapasitas kecil. Visualisasi mereka sangat penting
karena mereka membantu kita menyadari tiga tingkatan jalan untuk
tiga jenis makhluk. Seperti biasa, ketika memohon perlindungan,
Anda memvisualisasikan semua makhluk samsara mengelilingi
Anda. Demikianlah untuk ladang perlindungan.

Perlindungan
Anda harus menghasilkan penyebab perlindungan di dalam diri
Anda, yang sama untuk semua jenis dari Enam Praktik Pendahuluan.
Pertama, Anda harus takut akan penderitaan alam rendah
khususnya dan samsara secara keseluruhan. Anda harus yakin
bahwa Triratna memiliki kemungkinan untuk melindungi Anda dari
samsara, dan yang ketiga, Anda harus merasakan cinta kasih untuk
makhluk-makhluk samsara ketika Anda merenungkan penderitaan
mereka. Kemudian, Anda memohon objek perlindungan, meminta
agar mereka memberi Anda dan semua makhluk perlindungan dari
penderitaan alam rendah secara khusus, dan dari samsara secara
keseluruhan.
Ulangi kata-kata berikut untuk memohon perlindungan:

175
Awali Harimu Dengan Ini

Aku dan semua makhluk, tidak terbatas seperti


ruang, mulai sekarang hingga kami mencapai esensi
pencerahan, berlindung pada guru spiritual yang mulia
dan luar biasa, berlindung kepada Buddha, berlindung
kepada Dharma yang luar biasa, berlindung kepada
Arya Sanggha.
Dalam teks, dikatakan untuk membacanya minimal 21 kali,
tetapi biasanya bait ini dibaca sebanyak 3 kali. Instruksi untuk
membaca minimal 21 kali adalah jika Anda melakukan praktik
berlindung sendiri. Dalam hal ini, adalah baik untuk mengulang
bagian ini sebanyak 21 kali.
Dalam menanggapi praktik perlindungan Anda, Anda berpikir
bahwa objek perlindungan memancarkan cahaya yang mengalir di
atas Anda dan makhluk hidup di sekitar Anda. Anda membayangkan
bahwa cahaya ini membersihkan Anda dari berbagai halangan dan
memberi Anda berkah dari objek perlindungan.
Kemudian, ada praktik berlindung yang digabungkan dengan
permohonan, di mana Anda mengucapkan:
Aku berlindung kepada Triratna. Aku berdoa,
berkatilah arus batinku! Aku berdoa kepadamu agar
memberkatiku terutama agar tahapan jalan tiga jenis
makhluk segera muncul dalam diriku!
Ketika Anda membaca bacaan ini secara berkelompok atau
berkumpul seperti saat ini, ucapkan sebanyak 3 kali. Ketika Anda
membacanya sendiri, maka sesuai yang diinstruksikan dalam teks,
bacakan sebanyak 7 kali, 21 kali, atau lebih, dengan perasaan
yang mendalam. Dalai Lama Kelima menggambarkan kebiasaan
membuat permohonan setelah berlindung ini dari tradisi Sakya.
Selanjutnya adalah bodhicita khusus, yang sama seperti
sebelumnya:

176
Enam Praktik Pendahuluan Silsilah Selatan

Semoga aku merealisasikan Kebuddhaan sepenuhnya


demi semua makhluk, para ibuku! Hingga akhir tujuan
ini, aku akan mempraktikkan tahapan jalan dari tiga
jenis makhluk.

Memberkahi Bumi dan Persembahan & Mengundang Ladang


Kebajikan
Selanjutnya adalah memberkahi bumi dan objek persembahan,
dan setelah itu, sesuai dengan yang tertera di teks, mengundang
ladang kebajikan sebagai tamu. Apakah yang dimaksud dengan
mengundang ladang kebajikan sebagai tamu? Ketika Anda
mengundang tamu ke rumah, mereka tidak langsung berada di
sana. Mereka datang dari luar. Sama halnya dengan ini. Anda
memvisualisasikan singgasana yang kosong di mana ladang
kebajikan akan datang dan duduk, kemudian mengundang ladang
kebajikan untuk datang dari luar. Mereka kemudian benar-benar
datang dan duduk di atasnya
Dalam Enam Praktik Pendahuluan dari Jalan Cepat, hal
ini berbeda. Anda memvisualisasikan seluruh ladang kebajikan,
pohon, bunga teratai, dan seterusnya, serta semua makhluk di
dalamnya. Kemudian Anda mengundang makhluk aktual untuk
datang dari kediaman mereka dan larut ke dalam apa yang telah
Anda meditasikan. Di sini, Anda memvisualisasikan singgasana, di
mana mereka akan duduk, tetapi yang masih kosong. Kemudian
Anda mengundang ladang kebajikan untuk datang dari luar dan
duduk di atasnya. Praktik sebelumnya berdasarkan Tantra, di mana
Anda memvisualisasikan kebijaksanaan melebur menjadi wujud
komitmen.
Bagian dari memberkahi bumi di sini lebih panjang daripada
versi pendahuluan lainnya. Bait pertamanya mirip, tetapi

177
Awali Harimu Dengan Ini

kemudian ada dua bait tambahan yang menjelaskan lebih jauh


mengenai tempat Anda akan mengundang ladang kebajikan. Anda
membayangkannya seperti Sukawati. Daratannya terbuat dari zat
yang berharga dan dipenuhi dengan bunga. Tempat ini penuh
dengan pohon buah, danau, dan sebagainya. Bait ini berguna
untuk membantu kita memvisualisasikan tempat di mana ladang
kebajikan akan diundang. Anda juga dapat menggunakannya
ketika mempraktikkan versi lain dari pendahuluan, di mana tidak
perlu untuk membacakannya. Anda cukup mengingat deskripsinya
untuk memberikan lebih banyak gambaran pada visualisasi Anda
terhadap tempat tersebut.
Baitnya berbunyi: “Tersusun seperti Sukawati, daratan
dipenuhi dengan zat-zat yang berharga dan dipenuhi dengan
bunga.” Seperti sebelumnya, daratan harus divisualisasikan terbuat
dari beryl biru atau lapis lazuli dengan tatahan emas di antara
keduanya. Ada bunga-bunga yang tersebar di tanah. Tempat ini
menyerupai taman yang besar dengan kolam di mana burung air
yang indah meluncur, dan dengan teratai. Seperti yang dikatakan
dalam teks, tempat ini dilengkapi dengan berbagai jenis pohon,
tidak hanya pohon buah, tetapi juga yang terbuat dari permata.
Kalimat terakhir dalam bait ini mengatakan, “Suara dari
Dharma yang berlimpah,” dan mengacu pada fakta bahwa burung-
burung yang ada di pohon atau di mana pun tidak bernyanyi
seperti burung pada umumnya. Mereka terdengar seperti sedang
memancarkan ajaran-ajaran, tentang manfaat bodhicita misalnya,
atau 4 segel agung: segala fenomena gabungan adalah tidak
kekal; segala fenomena yang tercemar adalah penderitaan;
segala fenomena bebas dari keberadaan inheren; nirwana adalah
kedamaian. Suara seperti itu dapat Anda dengar di taman yang
indah.

178
Enam Praktik Pendahuluan Silsilah Selatan (Lanjutan)

Dalam visualisasi, Anda dapat menyesuaikan suaranya;


bayangkan burung tersebut menyanyikan poin-poin Lamrim yang
sedang Anda fokuskan pada saat itu. Misalnya, jika Anda sedang
memeditasikan tentang bagaimana cara untuk bertumpu pada
guru spiritual, Anda dapat membayangkan bahwa burung-burung
tersebut sedang menyebutkan manfaat-manfaat dari bertumpu
pada guru spiritual, dan kerugian jika tidak bertumpu pada guru
spiritual, dan seterusnya. Anda harus membayangkan suara dari
angin sepoi yang bertiup di taman tersebut merupakan suara-suara
ajaran Sang Buddha.
Bait kedua di awal menjelaskan tentang sifat dari semua
yang Anda visualisasikan, di mana dijelaskan: “yang muncul dari
kebajikan yang luar biasa.” Anda membayangkan segala hal yang
ada di taman tersebut dan taman itu sendiri pada dasarnya adalah
kebajikan luar biasa dan tidak tercemar dari semua makhluk,
Anda maupun makhluk lain, yang telah terwujud sebagai taman
dan isinya. Tujuh materi yang berharga terdiri dari emas, perak,
lapis lazuli, kristal, jamrud, mutiara merah, dan berlian. Semuanya
memancarkan cahaya dan sangat terang. Di kalimat terakhir
dikatakan, “Semoga para penakluk dan putra mereka menetap
di sana.” Di tempat seperti inilah Anda akan membayangkan
singgasana tempat para anggota ladang kebajikan akan diundang
untuk datang dan duduk.

Enam Praktik Pendahuluan Silsilah Selatan


(Lanjutan)

Anda membangkitkan motivasi bajik pagi ini, tetapi penting untuk


membangkitkannya kembali. Singkatnya, apabila Anda seorang
Buddhis, Anda berpikir bahwa Anda berniat sepenuhnya untuk
membebaskan semua makhluk hidup dari penderitaan dan

179
Awali Harimu Dengan Ini

mengarahkan mereka semua menuju keadaan kebahagiaan sejati.


Untuk itu, Anda perlu menjadi Buddha, dan inilah alasan Anda
berada di sini untuk mendengarkan Dharma dan mempraktikkannya.
Apabila Anda bukan Buddhis, Anda sebaiknya berpikir bahwa
Anda tetap ingin memberikan manfaat bagi banyak makhluk
dengan membantu mereka mengurangi penderitaan mereka dan
menemukan kebahagiaan. Untuk itu, Anda perlu mengembangkan
kualitas baik Anda, yang merupakan alasan Anda berada di sini
untuk mendengarkan Dharma.
Sebelumnya, dalam Enam Praktik Pendahuluan Silsilah
Selatan, kita mengulas bagaimana cara memberkahi bumi dan juga
persembahan. Langkah berikutnya adalah visualisasi singgasana di
mana ladang kebajikan diundang untuk datang dan duduk. Teksnya
berbunyi “Di tengah dari dasar aquamarine adalah singgasana yang
berharga, berbentuk seperti takhta persembahan Kadam dengan
tujuh tingkatan.” Istilah “singgasana” digunakan, tetapi juga disebut
altar, karena singgasananya menyerupai altar yang ditemukan di
Tibet dengan tangga. Gambar di sebelah kanan altar digambarkan
dengan tujuh tingkatan.
Setiap tingkatan dari singgasana terbuat dari bahan berharga
yang berbeda, sebagaimana yang ditemukan dalam teks. Barisan
paling atas terbuat dari emas. Barisan berikutnya, di bawahnya,
terbuat dari aquamarine. Selanjutnya ada yang terbuat dari rubi,
perak, koral, pirus, dan yang paling bawah terbuat dari mutiara.
Di antara tingkat terendah dari singgasana dengan dasar
adalah tangga berputar yang terbuat dari aneka bahan berharga.
Pagar atau pegangan tangga membentang di kedua sisi
dari seluruh singgasana. Ujung bawah setiap pegangan tangga
melengkung sedikit ke atas dan diakhiri dengan bola biru kehijauan
di ujungnya. Di antara setiap tingkatan terdapat tangga emas.
Tingkatan paling atas dari singgasana mempunyai sandaran dengan

180
Enam Praktik Pendahuluan Silsilah Selatan (Lanjutan)

tiga busur. Busur yang di tengah diatapi dengan ganjir (ornamen


atap candi), dan dua yang lainnya dengan panji kemenangan.
Selanjutnya, di tengah-tengah tingkatan paling atas terdapat
singgasana yang ditopang oleh “delapan singa yang menakutkan.”
Bagian ini terbuat dari bahan-bahan berharga dan memiliki
punggung dengan enam makhluk di atasnya. Dalam bahasa Tibet
disebut dengan druk gyok, yang artinya “ditopang oleh enam”, dan
merujuk pada enam makhluk perlambang enam kesempurnaan. Di
bagian atas singgasana yang berharga, terdapat tumpukan dari lima
bantal berkain brokat, yang masing-masing berbeda warnanya.
Foto dari lukisan ladang kebajikan tidak menggambarkan mereka,
tetapi setiap bantal harus terdapat di salah satu dari lima warna.
Inilah tempat duduk Buddha Shakyamuni.
Ke arah kanan dan kiri dari singgasana Buddha Shakyamuni
di tengah, ada dua singgasana berharga tanpa singa. Pada masing-
masingnya terdapat tumpukan dari tiga bantal berkain brokat,
seperti matras-matras kecil. Kedua singgasana yang posisinya lebih
rendah dari Buddha merupakan tempat duduk bagi Maitreya dan
Manjushri.
Di depan singgasana singa terdapat tumpukan sederhana dari
dua bantal tanpa singgasana, yang ditujukan untuk guru spiritual
utama Anda. Di sebelah kanan dan kiri terdapat dua tempat duduk,
masing-masing terbuat dari satu bantal: satu untuk guru utama dari
guru spiritual Anda; dan yang lainnya untuk guru utama dari guru
utama guru spiritual Anda.
Tangan kanan guru spiritual utama Anda dalam mudra
memutar Roda Dharma, sedangkan tangan kirinya memegang
sebuah buku. Buku-buku dalam format Tibet memiliki bungkusan
terbuat dari kain di bagian akhir yang kadang-kadang memiliki
beberapa lapisan. Di sini, buku yang dipegang guru memiliki
bungkusan dengan lima lapisan kain, satu untuk masing-masing

181
Awali Harimu Dengan Ini

dari lima warna.


Selanjutnya, “Semua tempat duduk yang tersisa, yang mana
sama dengan jumlah dari anggota ladang kebajikan, memiliki satu
bantal berkain brokat.” Dengan kata lain, terdapat satu matras
panjang seperti bantal panjang untuk seluruh baris.
Di kedua sisi dari Maitreya dan Manjushri adalah guru-guru,
secara berurutan, dari silsilah aktivitas luas dan silsilah pandangan
mendalam. Karena mereka semua tidak muat dalam baris pertama,
mereka mengisi tingkatan di bawahnya. Kemudian, terdapat guru-
guru dari tiga silsilah Kadam dan silsilah Gelug. Bersama-sama,
mereka mengisi empat tingkatan pertama.
Di mana para Buddha? Para Buddha berada di bagian kiri
dan kanan dari empat baris pertama dari atas. Mereka tidak berada
dalam barisan, melainkan di tempat bagian akhir dari baris satu
sampai empat.
Baris kelima untuk Bodhisatva, baris keenam untuk para
Pratyekabuddha dan para Shrawaka, dan baris ketujuh untuk
pelindung Dharma dan pelindung umum.

Guru-guru dari Silsilah Praktik Terberkahi


Sebagaimana telah disinggung, guru-guru dari silsilah praktik
terberkahi tidak divisualisasikan. Namun, ada alternatifnya: jika
Anda ingin memvisualisasikan mereka, Anda bisa menggambarkan
mereka di awan-awan sekeliling singgasana bertingkat, namun
cukup terlihat sekilas saja.
Jangan lupa ketika memulai bahwa singgasana besar tersebut
kosong. Tidak ada yang duduk di atasnya. Anda membayangkan
singgasana yang benar-benar kosong dan kemudian lanjutkan bait:
Sekitar singgasana bertingkat megah dengan bahan-bahan
berharga, seperti padang rumput yang dihiasi dengan beragam

182
Enam Praktik Pendahuluan Silsilah Selatan (Lanjutan)

bunga. Susunan dari tanah suci benar benar lengkap.


Kemudian, singgasananya dijelaskan kembali:
Aku mempersembahkan singgasana singa yang terbuat
dari banyak bahan-bahan berharga,
Terbalut dalam kain beraneka warna yang menarik,
Untuk para penakluk dan putra silsilah mereka;
Semoga semua makhluk di sini mencapai tingkatan
Wajra!

Pemberkahan, Dharani Persembahan, dan Mengundang


Selanjutnya adalah bait untuk memberkahi substansi persembahan.
Bait ini sama dengan yang ditemukan pada Enam Praktik
Pendahuluan versi lainnya, diikuti dengan dharani persembahan
dan pernyataan “kekuatan kebenaran”.
Setelah memberkahi persembahan, Anda mengundang ladang
kebajikan dengan tiga bait, yang dimulai sebagaimana berikut:
Meskipun engkau tidak bergeming dari lingkup
Dharma suci,
Dengan welas asih engkau mempertimbangkan
berbilang makhluk di sepuluh penjuru;
Engkau yang mengembangkan aktivitas dari semua
penakluk,
O guru dari tiga kurun waktu, datanglah ke sini beserta
para pengiringmu.
Bait ini dan berikutnya sama dengan yang tertera dalam Enam
Praktik Pendahuluan Jalan Cepat dan Jalan Mudah. Di bagian akhir
bait ketiga, ketika Anda mengatakan, “O Begawan, sepanjang aku
memberikan persembahan, aku berdoa kepadamu untuk tetap
tinggal!”, Anda memikirkan bahwa banyak makhluk dalam bentuk
ladang kebajikan datang dan duduk di singgasana bertingkat pada

183
Awali Harimu Dengan Ini

tempat kehormatan mereka.

Rumah Pemandian dan Persembahan Pemandian


Ketika mempersembahkan pemandian, meskipun Anda membaca
bait yang sama seperti yang terdapat dalam Untaian Bagi Yang
Beruntung, Anda memvisualisasikan pemandian dengan berbeda.
Bentuk umum dari pemandian sama. Bangunannya berupa segi
empat dengan sisi kristal transparan, tetapi di tengahnya bukan
kolam yang berisi air, melainkan hanya lantai dengan bejana
pemandian. Langit-langit tersusun dari balok-balok kecil yang
terikat banyak kantong uap kecil, yakni substansi yang harum. Dari
sana, air wangi menetes ke bejana pemandian di bawah lantai dan
memenuhinya. Bagian luar dari atapnya bertipe oriental.
Siapa yang mempersembahkan pemandian? Jika Anda
mengingat kembali, dalam Jalan Cepat Anda menjelmakan dewi-
dewi persembahan. Di sini, bukan dewi-dewi persembahan yang
muncul, melainkan tiga biksu untuk setiap anggota dari ladang
kebajikan. Salah satu dari mereka yang mengambil bejana
pemandian dari pemandian.
Pertanyaan selanjutnya adalah di mana mereka
mempersembahkan pemandian? Berdasarkan versi yang lain,
ada dua pilihan: anggota-anggota dari ladang kebajikan datang
ke pemandian dan menerima pemandian di sana, atau mereka
mempersembahkannya di tempat ladang kebajikannya. Dalam
kasus ini, tidak ada pilihan lain: setiap biksu mempersembahkan
pemandian kepada anggota ladang kebajikan di mana mereka
duduk.
Apa yang terjadi dengan pakaian mereka? Anda tentu
tidak mempersembahkan pemandian kepada seseorang yang
berpakaian lengkap. Anda berpikir bahwa pakaian yang dikenakan

184
Enam Praktik Pendahuluan Silsilah Selatan (Lanjutan)

oleh ladang kebajikan larut ke dalam cahaya emas dan cahayanya


menyebar, menghilang. Setelah pemandian dipersembahkan,
para biksu mempersembahkan pakaian baru setelah sebelumnya
mengeringkan dan mengurapi mereka.
Jika Anda mempunyai perlengkapan pemandian, akan sangat
baik untuk menggunakannya di rumah. Jika tidak punya, Anda
bisa melakukan praktik secara mental dengan memvisualisasikan
tindakan-tindakan berbeda yang berkaitan dengan persembahan
pemandian.

Ladang Kebajikan Utama dari Enam Praktik Pendahuluan


Silsilah Selatan dalam Pembebasan di Tangan Kita
Saya akan memberikan transmisi dari bagian Pembebasan di
Tangan Kita yang menjelaskan tentang ladang kebajikan utama dan
pemandian dari Enam Praktik Pendahuluan Silsilah Selatan, yang
berbeda dengan yang biasa Anda pahami. Beberapa dari Anda
telah menerima transmisi lengkap dari Pembebasan di Tangan Kita,
tetapi yang lainnya belum, jadi akan lebih baik untuk menerima
setidaknya bagian transmisi ini. Ada juga bagian yang menjelaskan
silsilah utama dari ladang kebajikan, tetapi saya tidak akan
membahasnya kali ini karena ini akan sangat membingungkan bagi
Anda.

Transmisi
Ketika memvisualisasikan ladang kebajikan dari tradisi silsilah
selatan, sebagaimana praktik pendahuluan Jalan Cepat, Anda
harus selalu menjaga takhta kosong di akhir rangkaian guru silsilah
sebelum guru spiritual pribadi Anda sebagai pertanda baik untuk
menjadi guru silsilah.

185
Awali Harimu Dengan Ini

Kata dari Doa Tujuh Bagian kadang-kadang sedikit berbeda,


tetapi arti dasarnya adalah sama. Saya sekarang akan membacakan
transmisi dari awal Doa Tujuh Bagian.

Transmisi
Persembahan mandala panjang sebagai persembahan sederhana
dipersembahkan sebelum mempersembahkan substansi lain,
sedangkan pada Untaian Bagi Yang Beruntung sebaliknya.
Anda pertama-tama mempersembahkan persembahan materi
dan kemudian mandala. Perbedaan lainnya adalah di akhir
persembahan mandala pertama, Anda mengucapkan SA SHI PO
KYI, persembahan mandala pendek, bukan sekali namun tujuh
kali, yang paling akhir dengan melodi.

Transmisi
Sedikit perbedaan lainnya adalah terkait penerima persembahan
mandala. Ini berakhir dengan “kumpulan suci dari guru dan
penakluk Shakyamuni beserta para pengiringnya” sedangkan di
Untaian Bagi Yang Beruntung diakhiri dengan “kumpulan suci dari
Yang Mulia Je Tsongkhapa-Shakyamuni-Wajradhara beserta para
pengiringnya.”
[sebagai catatan: Matibhadra-Munendra-Wajradhara lebih akurat
karena meskipun sosok utama terlihat seperti Je Rinpoche, sosok
ini bukan Je Rinpoche melainkan guru spiritual pribadi kita.]

Transmisi
Terdapat bagian tambahan yang tidak ditemukan dalam Enam
Praktik Pendahuluan yang lain, yang dimulai dengan, “Belajar
muncul sebagai ombak laut dari air minum, pengetahuan sebagai
bunga, moralitas sebagai awan dupa...”. Dengan bait ini, Anda

186
Enam Praktik Pendahuluan Silsilah Selatan (Lanjutan)

mempersembahkan realisasi Anda – praktik belajar, perenungan,


dan meditasi – dan memvisualisasikan mereka sebagai substansi
persembahan seperti dupa.

Transmisi
Tahun lalu ketika mengajar pendahuluan dari Jalan Cepat, saya
menjelaskan Doa Tujuh Bagian. Tidak ada waktu untuk melakukan
ini lagi, jadi tolong mengacu pada ajaran tahun lalu pada bait yang
sama.

Transmisi
Sekali lagi, kata-kata yang menjelaskan penerima persembahan
mandala setelah Doa Tujuh Bagian berbeda dengan versi yang
lainnya. Di sini, teksnya mengatakan, “Kumpulan suci dari guru
dan penakluk Shakyamuni beserta para pengiringnya,” sedangkan
pendahuluan Jalan Cepat mengacu pada Munendra-Wajradhara.
Permohonan untuk tiga tujuan agung setelah persembahan
mandala yang kedua sedikit berbeda dengan versi yang lainnya.
Berkahi aku dan semua makhluk agar dapat mengakhiri
semua pikiran salah, dari tidak menghormati guru
spiritual kami hingga menganggap bahwa kedua jenis
diri mempunyai keberadaan yang sejati.
Di versi yang lainnya, bagian kedua berbunyi:
Berkahi kami agar kami dapat dengan mudah
membangkitkan semua pikiran benar, dimulai dari
keyakinan terhadap guru spiritual kami [sampai pada
tiga tahap peleburan saat kematian] dan agar kami
dapat mengatasi dengan tuntas semua halangan, baik
dari luar maupun dalam.

187
Awali Harimu Dengan Ini

Tiga tahap peleburan saat kematian – penampakan putih,


kenaikan merah, dan pencapaian hitam – tidak disinggung secara
eksplisit dalam teks melainkan secara implisit. Jika poin ini dan
yang lainnya tidak tertulis, ini untuk memastikan bahwa murid-
murid bergantung pada guru spiritual untuk menerima instruksi
lebih lanjut.
Selanjutnya adalah permohonan kepada guru-guru silsilah.
Guru-guru silsilah dari Silsilah Selatan ditetapkan secara berbeda
dari Untaian Bagi Yang Beruntung.

Transmisi
Di sini, Anda tidak mengulang baris keempat dari setiap bait
permohonan. Sebaliknya di versi lain, Anda biasanya mengucapkan
baris keempat dua kali.

Transmisi
Perbedaan lain dari silsilah ini adalah setelah permohonan
kepada guru-guru silsilah dari aktivitas luas, dilanjutkan dengan
permohonan kepada guru silsilah Lamrim Kadam. Setelah
permohonan kepada guru-guru silsilah dari pandangan mendalam,
kemudian permohonan kepada guru-guru teks Kadam dan guru-
guru instruksi Kadampa. Perubahan sesuai urutan ini tidak terlalu
signifikan tetapi tetap harus diikuti.
Setelah Je Rinpoche, ada banyak perubahan. Terdapat
dua bait permohonan kepada Je Rinpoche. Setelah yang kedua,
terdapat Je Sherap Senge (yang mendirikan Gyume Dratsang),
Gendun Drupa, Norzang Gyatso, guru dari Biara Tashi Lhunpo
yang mencapai tahap trikaya dari Buddha.
Lalu Dalai Lama Kedua, Gendun Gyatso, diikuti kemudian
oleh Gelek Pelzang dan Sonam Pelzang. Setelah Sonam Pelzang,

188
Enam Praktik Pendahuluan Silsilah Selatan (Lanjutan)

ada Sonam Gyatso, Dalai Lama Ketiga dan penulis Esensi Emas
Yang Dimurnikan.
Selanjutnya, Chopel Zangpo diikuti oleh Nangze Dorje. Nama
sebenarnya dari Nangze Dorje adalah Konton Peljor Lhundrup.
Beliau menghabiskan 12 tahun di Dagpo Dratsang setelah pergi ke
Biara Sera, dan menjadi pengajar (dalam bahasa Tibet: yong dzin)
dari Dalai Lama Kelima.
Setelah Nangze Dorje, Anda memiliki bait yang dimulai
dengan menyebutkan Bussha Sri, yang nama lainnya adalah
Zurchen Choying Rangdrol. Beliau adalah guru Nyingma yang
bertemu Konton Peljor Lhundrup dan menjadi muridnya. Beliau
menerima banyak ajaran Gelug dan Nyingma dari gurunya, dan
kemudian menjadi guru Dalai Lama Kelima.
Kemudian, ada Dalai Lama kelima, Ngawang Losang Gyatso.
Selanjutnya adalah Jampa Rinchen, yang tinggal di Dagpo Dratsang
dan Sera. Kebanyakan dari guru silsilah yang tersisa masuk dalam
Dagpo Dratsang.

Asal-mula Lamrim Silsilah Selatan


Di bait selanjutnya, kita memiliki tiga guru dari Dagpo Dratsang,
dimulai dengan Losang Ketsun, kepala biara yang mahir dalam
pengetahuan dan pencapaian. Losang Ketsun dulunya merupakan
murid dari Dalai Lama Kelima, dan kelak menerima Instruksi
Jamyang. Ketika menerima transmisinya, beliau menyoroti bagian
dari teks yang asli tentang cara bermeditasi, memisahkan kutipan,
dan lain sebagainya. Murid-muridnya yang hadir dan menerima
instruksi yang sama juga menyoroti bagian yang relevan. Ternyata,
terdapat beberapa perbedaan antar bagian-bagian dan untuk itu
diskusi ditunda. Akhirnya, Losang Ketsun berpikir bahwa lebih baik
untuk kembali bertanya kepada penulisnya, Dalai Lama Kelima.

189
Awali Harimu Dengan Ini

Selama sesi, bersama-sama mereka meninjau kembali seluruh


karya dan menetapkan bagian mana yang harus dipertahankan
sebagai instruksi meditasi. Kemudian, Gendun Jamyang, yang
merupakan murid dari Losang Ketsun ataupun murid dari muridnya,
memutuskan untuk menyarikan bagian-bagian yang digarisbawahi
dan membuatnya menjadi karya yang terpisah. Setelah melakukan
demikian, karya yang dikenal dengan Lamrim Silsilah Selatan pun
kelak terbit.
Bait yang kita lihat dimulai dengan Losang Ketsun, yang
berguru dengan Dalai Lama kelima dan merupakan murid
langsungnya. Selanjutnya adalah Puntsok Gyatso dan Ngawang
Tendar, keduanya dari Dagpo Dratsang. Baris pertama dari bait
selanjutnya mengatakan, “Guru dari lima ilmu pengetahuan yang
disebut ‘Sanggha’”. Karena ‘Sanggha’ adalah bahasa Sanskerta
untuk Gendun, ini merujuk pada Gendun Jamyang, guru dari
Dagpo Dratsang yang menggubah Lamrim Silsilah Selatan.
Setelah Gendun Jamyang, ada Ngawang Tutop dan Tenpa
Gyatso, keduanya dari Dagpo Dratsang. Guru Gendun Jamyang
bukan seseorang yang memperoleh gelar akademik. Beliau tidak
mempelajari risalah agung dari filsafat. Faktanya, beliau adalah
seorang tukang masak. Suatu hari, ketika sedang memotong
kayu untuk menyiapkan makanan biara, beliau secara mental
membandingkan kayu sebagai sikap mencengkeram diri dan kapak
sebagai pemahaman ihwal ketiadaan diri atau kesunyataan. Melalui
cara ini, dalam proses memotong kayu, beliau merealisasikan
kesunyataan.
Guru pertama dari bait selanjutnya, Losang Kelden, “teman
dari banyak makhluk beruntung dan ajaran penakluk,” bukan berasal
dari Dagpo Dratsang tetapi dari biara Drepung Loseling. Beliau
merupakan murid dari Longdol Lama Rinpoche, yang mengutusnya
ke pertapaan tertentu di daerah Dagpo karena dia ingin berhenti

190
Enam Praktik Pendahuluan Silsilah Selatan (Lanjutan)

meditasi. Dia bermeditasi di sana sampai merealisasikan tahapan


jalan dalam dirinya. Kemudian dia diundang ke Dagpo Dratsang
untuk mengajarkan Lamrim dan di sana dia menjadi guru Dagpo
Dratsang meskipun tidak pernah menjadi biksu di sana.
Kemudian, ada Losang Chopel dan Tupten Rapgye, yang
keduanya merupakan biksu dari Biara Bamchoe dan memperoleh
gelar akademik dari Dagpo Dratsang. Kemudian, ada Jangchup
Tokme dari Bamchoe. Dia bukan orang yang memperoleh gelar
akademik ataupun biksu dari Dagpo Dratsang. Dia berasal dari
Bamchoe tetapi memeditasikan lamrim, merealisasikannya dalam
diri, dan akhirnya menjadi guru silsilah Lamrim.
Di bait berikutnya, terdapat Losang Jinpa yang merupakan
biksu dari Biara Bamchoe dan geshe dari Dagpo Dratsang, diikuti
dengan Kelzang Tenzin dan Tenzin Khedrup yang merupakan guru-
guru dari Dagpo Dratsang, tapi bukan Bamchoe. Bait berikutnya
didedikasikan untuk Dagpo Lama Rinpoche Jamphel Lhundrup,
yang merupakan guru dari Bamchoe dan juga Dagpo Dratsang.
Setelah bait untuk Dagpo Lama Rinpoche, kita memiliki
bait untuk Phabongkha Dorjechang dan untuk Kyabje Trijang
Dorjechang. Alasan mengapa di sini tidak ada bait untuk Kyabje
Ling Dorjechang adalah karena Anda tidak menerima Lamrim
Silsilah Selatan dari beliau. Setelah Kyabje Trijang Dorjechang, kita
memiliki bait yang didedikasikan untuk Yang Maha Suci Dalai Lama
yang dimulai dengan JAM PEL PA WO. Kemudian, terdapat bait
yang dibaktikan untuk seorang guru dan kepala biara dari Dagpo
Dratsang, Kyabje Ngawang Lotro, yang darinya saya menerima
Instruksi Jamyang.

Transmisi
[Selanjutnya, ada bait yang didedikasikan untuk Rinpoche.]

191
Awali Harimu Dengan Ini

Saya akan melanjutkan pembacaan transmisi sekarang.

Transmisi
Seperti yang bisa Anda lihat, dalam Lamrim Silsilah Selatan tidak
ada bait untuk peleburan ladang kebajikan. Namun, ini bukan karena
kata-katanya kurang sehingga Anda tidak harus melakukannya.
Peleburan dilakukan sebelum dedikasi. Untuk melakukannya, Anda
berpikir bahwa Buddha memancarkan cahaya yang mencapai
anggota-anggota dari ladang kebajikan, yang kemudian menyatu
menjadi cahaya. Cahayanya bergiliran menyatu dalam Buddha.
Beliau juga berubah menjadi cahaya dan kemudian dalam bentuk
itu menyatu dalam diri Anda, kecuali Anda sedang memeditasikan
Lamrim di mana Anda mempertahankan visualisasi Buddha di atas
kepala.
Lamrim Silsilah Selatan mudah dilakukan karena pada
dasarnya singkat. Juga sangat berharga karena melaluinya banyak
orang di daerah Lhokha, daerah selatan dari Lhasa yang luas
termasuk Dagpo, mencapai realisasi tertinggi dan menjadi guru-
guru yang luar biasa. Banyak orang Lhokha telah mencapai realisasi
dari jalan spiritual biasa melalui meditasi Lamrim Silsilah Selatan,
dan kemudian mencapai pencapaian spiritual yang luar biasa.
Semua Lamrim adalah baik, dan setiap Lamrim memiliki ciri-ciri
khusus. Saya menyarankan Anda melakukan yang terbaik untuk
mempraktikkan Lamrim ini.

Penutup

Saya telah sering memberikan transmisi garis besar Lamrim.


Kebanyakan dari Anda sudah menerimanya. Namun, beberapa
masih belum dan karena banyak orang berkumpul di sini hari

192
Penutup

ini, saya pikir ini akan menjadi kesempatan yang baik untuk
memberikannya lagi. Untuk itu, saya akan menggunakan waktu
yang tersisa untuk memberikan Anda transmisi dari garis besar
Instruksi Guru yang Berharga. Anda cukup mendengar pembacaan
transmisi, dan mengikutinya kalau bisa.
Sebagai basis untuk meditasi, sangat penting untuk mempelajari
Lamrim yang lengkap dengan sepenuh hati. Ada banyak pilihan,
seperti Dasar Semua Kebajikan dan Baris-baris Pengalaman, tetapi
sebagian cukup sulit untuk dipelajari. Garis besar Lamrim ideal,
dan saya sangat menyarankan Anda untuk menghafalnya. Lamrim
Silsilah Selatan, yang tidak terlalu panjang, bisa digunakan untuk
melengkapinya. Ini merupakan Lamrim yang paling pendek dalam
bentuk prosa, dasar yang baik untuk praktik, dan penuntun yang
baik untuk meditasi.

Transmisi
Sebagai pertanda yang baik karena bisa mengajar Anda lagi, saya
akan membacakan beberapa baris dari awal karya sekali lagi.

Transmisi
Ini mencakupi sesi pengajaran kita kali ini. Saya ingin mengutarakan
kebahagiaan saya setelah memberikan penjelasan dan instruksi
tentang bagaimana mempraktikkan karya ini.
Setiap kali saya datang ke Bordeaux, saya mengamati
perkembangan. Saya melihat bahwa Anda bekerja keras dan
berkembang setiap tahunnya. Saya mendorong Anda semua yang
berada di pusat Dharma Bordeaux, semua yang berpartisipasi dalam
pengajaran di sini atau dari tempat jauh, untuk melanjutkan kerja
keras dan praktik Anda. Saya mengajak Anda untuk memanfaatkan
setiap kesempatan berharga yang Anda punya di kehidupan ini

193
Awali Harimu Dengan Ini

untuk mempraktikkan ajaran Buddha karena kesempatan ini sangat


langka dan sulit untuk ditemukan. Sekarang adalah waktunya untuk
menarik manfaat penuh dari kehidupan berharga yang Anda miliki.
Saya ingin berterima kasih kepada mereka yang telah
berpartisipasi dalam mempersiapkan pengajaran ini dan yang bekerja
sangat keras untuk rakannya dengan lancar. Saya mendukung
Anda untuk terus belajar, merenungkan, dan memeditasikan ajaran
Buddha sebanyak yang Anda bisa.

194
Bagaimana Menghormati
Buku Dharma

Buddhadharma adalah sumber sejati bagi kebahagiaan semua


makhluk. Buku ini menunjukkan kepada kita bagaimana
mempraktikkan ajaran dan memadukan mereka ke dalam hidup
kita, sehingga kita menemukan kebahagiaan yang kita idamkan.
Oleh karena itu, apapun benda yang berisi ajaran Dharma, nama
dari guru kita atau wujud-wujud suci adalah jauh lebih berharga
daripada benda materi apapun dan harus diperlakukan dengan
hormat. Agar terhindar dari karma tak bertemu dengan Dharma lagi
di kehidupan yang akan datang, mohon jangan letakkan buku-buku
(atau benda-benda suci lainnya) di atas lantai atau di bawah benda
lain, melangkahi atau duduk di atasnya, atau menggunakannya
untuk tujuan duniawi seperti untuk menopang meja yang goyah.
Mereka seharusnya disimpan di tempat yang bersih, tinggi dan
terhindar dari tulisan-tulisan duniawi, serta dibungkus dengan kain
ketika sedang dibawa keluar. Ini hanyalah beberapa pertimbangan.
Jika kita terpaksa membersihkan materi-materi Dharma, maka
mereka tidak seharusnya dibuang begitu saja ke tong sampah,
namun sebaiknya dibakar dengan perlakuan khusus. Singkatnya,
jangan membakar materi-materi tersebut bersamaan dengan
sampah-sampah lain, namun sebaiknya terpisah sendiri, dan ketika
mereka terbakar, lafalkanlah mantra OM AH HUM. Ketika asapnya
membubung naik, bayangkan bahwa ia memenuhi seluruh
angkasa, membawa intisari Dharma kepada seluruh makhluk di 6
alam samsara, memurnikan batin mereka, mengurangi penderitaan
mereka, serta membawa seluruh kebahagiaan bagi mereka, termasuk
juga pencerahan. Beberapa orang mungkin merasa bahwa praktik
ini sedikit kurang biasa, namun tata cara ini dijelaskan menurut
tradisi. Terima kasih.
Dedikasi

Semoga kebajikan terhimpun dengan mempersiapkan, membaca,


merenungkan dan membagikan buku ini kepada pihak lain, semoga
semua Guru Dharma berumur panjang dan sehat selalu, semoga
Dharma menyebar ke seluruh cakupan angkasa yang tak terbatas,
dan semoga semua makhluk segera mencapai Kebuddhaan.
Di alam, negara, wilayah atau tempat mana pun buku ini
berada, semoga tiada peperangan, kekeringan, kelaparan, penyakit,
luka cedera, ketidakharmonisan atau ketidakbahagiaan, semoga
hanya terdapat kemakmuran besar, semoga segala sesuatu yang
dibutuhkan dapat diperoleh dengan mudah, dan semoga semuanya
dibimbing hanya oleh Guru Dharma yang terampil, menikmati
kebahagiaan dalam Dharma, memiliki cinta kasih dan welas asih
terhadap semua makhluk, semata memberi manfaat pada sesama,
serta tak pernah menyakiti satu sama lain.
Tentang Penerbit

TERIMA KASIH TELAH MEMBACA BUKU TERBITAN


PENERBIT PADI EMAS. APAKAH KAMI BOLEH MEMINTA
BANTUAN ANDA?
Penerbit Padi Emas adalah sebuah organisasi non-profit. Misi
kami adalah untuk berbagi kebijaksanaan dari ajaran Buddha
seluas mungkin, terutama yang dibabarkan oleh Yang Mulia Dagpo
Rinpoche. Melalui buku-buku yang kami terbitkan, terselip upaya
untuk menginspirasi, menghibur, mendukung, dan mencerahkan
pembaca di seluruh Indonesia.
Kami memiliki sebuah mimpi, membuat seluruh buku terbitan
Penerbit Padi Emas tersebar seluas-luasnya sehingga dapat
menginspirasi banyak orang, baik pemula yang penasaran, hingga
praktisi yang telah berkomitmen. Apakah Anda setuju dengan
mimpi kami ini? Karena tentu saja kami tidak dapat mewujudkan
mimpi ini tanpa bantuan Anda.
Buku Dharma ini dapat Anda UNDANG kehadirannya di
hidup Anda tanpa biaya berkat kebajikan berdana para dermawan.
Mari turut bermudita dan mendoakan para dermawan yang telah
memungkinkan ini terjadi.
Apabila Anda berminat pula untuk terlibat dalam kebajikan
seperti ini, silakan bergabung sebagai Dharma Patron Lamrimnesia
dan berdana ke:
BCA 0079 388 388 a.n. Yayasan Pelestarian dan
Pengembangan Lamrim Nusantara
MANDIRI 119 009 388 388 0 a.n. Yayasan Pelestarian dan
Pengembangan Lamrim Nusantara
Kemudian mohon konfirmasikan dana Anda dengan
menghubungi Call Center Lamrimnesia.
Dengan menjadi Dharma Patron, Anda secara langsung
terlibat dalam (1) penerbitan dan penyaluran buku Dharma,
(2) penyelenggaraan kegiatan Dharma, (3) pendanaan biaya
operasional dan mobilisasi Dharma Patriot dalam rangka
mendukung aktivitas (1) dan (2) di atas.
Untuk mengetahui lebih lanjut serta memesan buku terbitan
Penerbit Padi Emas, silakan hubungi kontak di bawah ini:
Care: +6285 2112 2014 1
Info: +6285 2112 2014 2
Fb: Lamrimnesia & LamrimnesiaStore
Ig: @Lamrimnesia & @Lamrimnesiastore
Tiktok: @Lamrimnesia_
E-mail: info@lamrimnesia.org
Website: www.lamrimnesia.org; www.store.lamrimnesia.com

Anda mungkin juga menyukai