Volume 1
MAGNUM
OPUS
(Karya Besar)
H&B
PERKI
2016
5/5
Ver. 1.1.1
H &B
Heart & Beyond PERKI
(Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia)
MAGNUM OPUS
(Karya Besar)
Volume 1: 0-403
Perpustakaan Pribadi
Pentalogi 5/5 = Oktalogi 5/(5+3)
SAMPUL UNGU 2016
H&B
PERKI
2016
5/5
Ver. 1.1.1
MAGNUM OPUS
(Karya Besar) 5/5
Volume 1: 0-403
2012: PENTALOGI
CJI (1/5)
Studium Generale
2013: PENTALOGIPsike
CJI (2/5)
2014: PENTALOGI CJI
(3/5)
Ego
2015: PENTALOGI
CJI (4/5)
Intuisi
Dipersembahkan kepada
Kapten Sasangka Djati
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
Kata Pengantar
Edisi Pertama
Buku ini adalah buku kelima (Volume 1) dari 5 buku lepas (pentalogi): 1.
Studium Generale (1/5); tiga buku Studium Particulare (Kuliah Khusus): 1. Psike
(2/5), 2. Ego (3/5), dan 3. Intuisi (4/5); dan buku ke-5: Magnum Opus (5/5). Akses
dan tambahan semangat bagi penulis pada karya-karya Prof.Dr.dr. Soemantri
Hardjoprakoso dan ayah beliau yaitu R.T. Hardjoprakoso tidak lain atas kebaikan
hati dari keluarga besar Hardjoprakoso antara lain dari Ibu Soerini Soedjarwo, Dr.
Winahyo Hardjoprakoso, SpOG, dan Dr. Ir. Budi Darmadi, M.Sc. Untuk ini saya
mengucap-kan terima kasih yang sedalam-dalamnya.
Pada kesempatan ini tentu saja penulis ingin menyatakan rasa terima kasih
sebesar-besarnya kepada ketiga saudaraku sinarawedi: 1). Sdr. Puji Santosa
sebagai penyunting sekaligus memberi masukan yang sangat berarti, 2). Sdr.
Santoso Oetomo yang membuat beberapa ilustrasi yang menjelaskan, dan 3). Sdr.
Djoko Satrio yang memberi wawasan pemilihan huruf, serta referensi elektronik
untuk melengkapi isi buku-buku ini.
Disain utama buku ini adalah dwi-halaman berupa tuntunan dan
rangkuman di halaman kanan (ganjil) dan di halaman kiri (genap) menampilkan
tontonan (foto-foto dan gambar-gambar), keterangan, dan kaitan antar halaman.
Agar lebih jelas dilengkapi dua model bagan, tiga model diagram, dan satu
kereta penjelajah mikrokosmos.
Apabila terdapat beda pendapat dengan pengetahuan yang telah ada,
dimohonkan empati dan saling mendoakan keselamatan. Pengetahuan yang
berbeda tersebut agar di-anggap saja sebagai imbangan terhadap pengetahuan
yang telah ada sebelumnya.
Akhirnya kami ucapkan selamat membaca, meresapi bagian yang penting
dan ajakan melaksanakan hal-hal yang dianggap perlu, benar, dan bermanfaat
untuk mencapai tujuan hidup kita yang hakiki, ialah puncak evolusi kesadaran
sang Akunya manusia. Terima kasih.
Penulis
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan
vii
Ada lima naga (simbol anugerah dan kekuatan) dalam legenda dan mitos China: logam, air, api, kayu
dan tanah. Dalam siklus 12 tahunan, maka tahun naga air jatuh pada tahun 1952, 2012, dan 2072.
Gambar ilustrasi metafora 0.2: Naga Air dan Gadis Jelita Metropolitan
Tampak seekor naga air bersisik emas mengajak seorang gadis jelita metropolitan yang
telah menjelajahi dunianya yang gemerlapan untuk menjelajahi dunia lain yang kemungkinan sangat berbeda dengan dunia yang selama ini digelutinya.
Gadis jelita ini telah larut dalam dunia-1 (dunia kehidupan nyata di masyarakat
metropolitan dengan alam semesta sebagai wadahnya, makrokosmos) dan dunia-2 (dunia
fisik, jasmani kasar, badannya sendiri yang dapat didandani dan dimanipulasi sesukanya,
mikrokosmos). Sementara itu naga air ingin membawanya menyelam menjelajahi ke
dunia-3 (dunia jiwa, mental, jasmani halusnya) dan kemungkinan kalau beruntung,
merasakan suasana jiwa yang belum pernah terbayangkan di perbatasan (TheGate) dunia4 (dunia rohani atau dimensi spiritual yang imateri, alam sejati).
Itu semua guna menyempurnakan pengalaman hidupnya (tugas) lahir-batin atas
kehadirannya di dunia yang fana dan tidak abadi ini. Naga air hanya mampu mengajaknya
sampai di sini, perjalanan selanjutnya (trancendence to the depth of the heart and
beyond) .. hanya dapat dilakukan oleh Gadis Jelita itu sendiri.
__________
http://static.desktopnexus.com/thumbnails/448128-bigthumbnail.jpg cited May 3, 2012.
viii
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................................................viii.
SEKAPUR SIRIH...........................................................................................................................................................xii.
PROLOG....................................................................................................................................................................xxvi.
BAB I PENCERAHAN JIWA
1.1 Pendahuluan.............................1. 1.4 Metodologi............................11. 1.7 Candra Jiwa dari Eropa........45.
1.2 Studium Generale.....................1. 1.5 Candra Jiwa Wayang.............37. 1.8 Candra Jiwa Indonesia.........65.
1.3 Ide Candra Jiwa.........................7. 1.6 Candra Jiwa Wayang.............37.
BAB II MANUSIA
2.1 Pendahuluan.........................77. 2.2 Struktur Jiwa..........................79. 2.3 Fugsi Jiwa..............................99.
BAB III PSIKE
3.1 Pendahuluan.......................115. 3.3 Prototipe.............................129. 3.5 Jiwa Sejati...........................147.
3.2 Mental.................................117. 3.4 Automatisme.......................137. 3.6 Perjumpaan........................157.
BAB IV CANDRA IDEAL
4.1 Pendahuluan.......................171. 4.2 Puncak Kesadaran...............173.
BAB V BUDI PEKERTI LUHUR
5.1 Pendahuluan.......................185. 5.2 Trisila...................................189. 5.3 Pancasila..............................195.
BAB VI LIMA PERBUATAN SESAT
6.1 Pendahuluan.......................207. 6.2 Pemali..................................209.
BAB VII TANGGA KEBAHAGIAAN (A.T: Anak Tangga)
7.1 Pendahuluan.......................219. 7.3 A.T.-2: Panembah...............227. 7.5 A.T.-4: Tapa Brata...............265.
7.2 A.T.-1: Paugeran.................223. 7.4 A.T.-3: Budi Darma.............261. 7.6 A.T.-5: Budi Luhur...............271.
BAB VIII MAKHLUK HALUS
8.1 Pendahuluan.......................275. 8.2 Dewa...................................277.
BAB IX HIDUP SESUDAH MATI
9.1 Pendahuluan.......................297. 9.2 Transmigrasi Rohani...........299.
BAB X HUKUM KEADILAN TUHAN
10.1 Pendahuluan.....................321. 10.2 Karma................................323.
BAB XI MANAJEMEN MENTAL
11.1 Pendahuluan.....................345. 11.4 Mengem. Potensi..............363. 11.6 Hubungan Dr--Pasien........395.
11.2 Pro. Perkembangan...........347. 11.5 Pelatihan Berlanjut............375. 11.7 Aspek Sukarela..................403.
11.3 Merumuskan Strategi........355.
BAB XII INTUISI
12.1 Pendahuluan.....................410. 12.3 Kesadaran Pribadi..............420. 12.5 Kesadaran Kolektif.............465.
12.2 Ilham..................................411. 12.4 Bisikan Hati........................442. 12.6 Neurosis.............................487.
BAB XIII SANG AKU
13.1 Pendahuluan.....................507. 13.3 Alfred Adler.......................533.
13.2 Sigmund Freud..................509. 13.4 Carl Gustav Jung...............549.
BAB XIV PELANGI
14.1 Pendahuluan.....................611. 14.3 Kardiologi Kuantum..........623. 14.5 Transendental...................635.
14.2 Empati...............................613. 14.4 Mengingat Kematian.........627. 14.6 Ujian Hidup.......................647.
KESIMPULAN............................................................................................................................................................659.
EPILOG......................................................................................................................................................................663.
LAMP.-1: Sk.-1 (Makro dan Mikro-kosmos)..............665. LAMP.-5: Sk.-5 (Indonesisch Mens..).........................673.
LAMP.-2: Sk.-2 (Skema R. Tr. Soemodihardjo)..........667. LAMP.-6: C. Jiwa Indonesia (Soenarto).....................691.
LAMP.-3: Sk.-3 (Nilai-nilai Sentra Vitalitas)...............669. LAMP.-7: Dalil-dalil...................................................693.
LAMP.-4: Sk.-4 (Perbandingan 4-Candra Jiwa).........671. LAMP.-8: Lembar Eksekutif.......................................695.
INDEKS......................................................................................................................................................................701.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan
ix
Foto 0.1: Rasi Bintang Orion/Waluku sebagai Penunjuk Arah dan Waktu Bersawah
Rasi bintang tersebut dapat ditemukan sendiri dengan mata telanjang di langit sebelah
barat., Dinamai Orion artinya pemburu, adalah seorang raksasa tampan anak dari Poseidon
(Neptune) dan Euriale. Ia memiliki kemampuan berjalan di atas air karena ayahnya adalah
dewa lautan. Rasi Orion ini mudah dikenali dengan adanya 3 bintang kembar yang berjajar
membentuk sabuk Orion (Orion Belt). Selain sebagai petunjuk arah barat. Nama Orion
dalam bahasa Indonesia disebut Waluku, sering dijadikan sebagai tanda bagi para petani
jaman dulu untuk mulai menggarap sawah dan ladangnya. Kulminasi tengah malamnya
terjadi pada tanggal 13 Desember.
Rasi bintang berikutnya agak susah dicari, yaitu rasi Scorpio sebagai penunjuk arah tenggara/ timur langit. Dalam mitologi Yunani kuno, Scorpio (kalajengking raksasa) ini adalah
utusan Apollo (dewa matahari) untuk membunuh sang Pemburu/Orion karena
kesombongannya. Pada konstelasi Scorpio terdapat bintang Antares, salah satu bintang
paling terang yang pernah ditemukan. Uniknya ketika rasi Scorpio memancarkan cahaya,
rasi Orion redup, begitu sebaliknya. Dunia Pewayangan luar angkasa kiranya telah
memperingatkan agar manusia sehebat apapun ia, seyogyanya menjauhi watak sombong,
angkuh dan merasa tak terkalahkan. Karena akan ada mekanisme koreksi dari Yang Maha
Kuasa untuk mengatur harmoni dan integrasi alam semesta.
__________
riohttp://kvmagruder.net/images/Ori.gifn cited May 6, 2013on
http://aryansah.wordpress.com/2009/08/04/rasi-bintang/ cited May 6, 2013
http://id.wikipedia.org/wiki/Orion_%28mitologi%29 cited May 6, 2013
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
GLOSARIUM
Amarah= daya kemauan (nafsu) tidak mau menyerah, menjadi cepat marah
seperti gusar.
Asmara-Sufi (-laya)= cinta, rasa jatuh cinta atau kecenderungan ke yang lebih
tinggi (dalam).
Angan-angan= kemampuan intelektual, akal, logos.
Angan-angan dalam pengertian yang lebih luas= situasi rumit yang kompleks dari
kemampuan intelektual.
Angan-angan dalam pengertian yang lebih sempit= bagian ketidaksadaran dari
kemampuan intelektual, tempat penampungan dari bagian-bagian pemikiran
yang terdesak (untuk dilupakan).
Bayu Sejati= kekuatan yang sebenarnya; Bayu= kekuatan; Sejati= sebenarnya;
Bayu Sejati merupakan kumpulan total dari semua sentra vitalitas jiwa yang
konkrit (tiga angan-angan: cipta, nalar, dan pangerti, serta empat nafsu: mutmainah, luamah, sufiah,dan amarah). Setelah pelatihan tertentu dapat memusatkan tenaga naluriah yang ada dengan potensi-potensi supranatural misalnya
telepati dan clairvoyance.
Budi Luhur= memiliki sifat-sifat tabiat (akhlak) yang mulia, mulia hati; budi= kelakuan, pendirian; luhur= tinggi.
Cipta= pikiran atau bagian yang membentuk gambaran (citra, data, informasi) dan
merupakan bagian dari kemampuan intelektual (angan-angan).
Dalan rahayu; dalan= jalan; rahayu= berkah, kesejahteraan.
Dasa Sila= sepuluh pembelajaran hidup/ajaran hidup; dasa= sepuluh; sila= nilai
moral.
Dewa atau jawata= nama kumpulan dari mahluk-mahluk yang tidak dapat diamati
pancaindra, yang bersifat kesadaran ke-aku-an, individualistik, dan memiliki
potensi supranatural. Diklasifikasikan menjadi dewa-dewa yang baik dan jahat.
Lebih dikenal dengan nama Goden Dewa dan Daemonen Iblis.
Gumelaring Dumadi= proses penciptaan; gumelar= memperlihatkan, membentangkan, menghamparkan; dumadi= proses pembentukan, penciptaan.
Guru= guru, pendidik.
Hasta Sila= delapan pembelajaran hidup/ajaran hidup; hasta= delapan
Kamayan atau Maya= tenaga atau kekuatan intelektual, memiliki potensi
supranatural.
Karma= hukum sebab dan akibat, dari balas dendam, dari refleksi
Luamah= kecenderungan (nafsu) egosentrik, egosentripetal, kecenderungan
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan
xi
xii
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
xiii
Predikat cum laude Dr Soemantri Hardjoprakoso memperoleh gelar Doktor dalam Ilmu Kedokteran Jiwa di
Univesitas Leiden, Nederland dengan predikat cum laude atas disertasinya yang berjudul Indonesisch Mensbeeld
als Basis ener Psyco-therapie.
xiv
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
Sekapur Sirih
Disertasi Candra Jiwa Indonesia aslinya berbahasa Belanda, Indonesisch
Mensbeeld als Basis ener Psycho-therapie, disertasi Dr. Soemantri Hardjoprakoso
Candra jiwa adalah sebuah lukisan rangka (anatomi) sekaligus fungsi
(fisiologi) dari jiwa manusia, dipakai sebagai hipotesis dasar untuk
bekerja selanjutnya. (Soemantri)
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan
xv
MAKROKOSMOS:
Alam semesta dan seisinya
Manusia, Hewan, Tumbuh-tumbuhan, Dewa, dan Mineral
=============l Pancaindra l=============================
MIKROKOSMOS:
Manusia seutuhnya
=======================================================================
________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta, 2012.
xvi
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
Rupanya, terjemahan disertasi tersebut telah dimanfaatkan oleh warga Paguyuban Ngesti Tunggal sebagai bacaan di antara mereka, yakni sebagai tambahan ilmu
tentang kesehatan mental semacam ilmu psikologi sampai sekarang.
Serat Centini adalah manuskrip tertua dalam bahasa Jawa dan telah
diterjemahkan secara utuh ke dalam bahasa Inggris. Masih ada satu
karya anak bangsa Indonesia yang pantas dikemukakan kepada masyarakat dunia, yaitu disertasi Dr. Soemantri Hardjoprakoso. (LF La Kahija)
___________
[1]. YF La Kahija. Mencintai Kearifan Lokal. Harian Kompas, Sabtu, 02-12-2006. Hlm. 6.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan
xvii
xviii
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
Bintang, nur, cahaya tampak bersinar dari pusat perisai Garuda Pancasila
[1]
bertanggung jawab, dan respek. Dengan syarat-syarat tersebut di atas, mentalitas kepengikutan perlu dirontokkan dan ditransformasikan menjadi keberanian
menata kembali wajah khas ilmu pengetahuan Indonesia di hadapan bursa ilmu
pengetahuan di dunia.[2]
Tentu saja ringkasan disertasi merupakan bagian terpenting dan patut
diketahui bagi siapa pun sesuai dengan keinginan penulisnya. Oleh karena itu,
secara internasional ditulis dalam bahasa Inggris. Berangkat dari ringkasan
disertasi tersebut, ditambah dengan tulisan-tulisan lain dari Pak Mantri dan Pak
Narto inilah, penulis mengajak belajar bersama pembaca, siapa tahu buku ini
sangat bermanfaat dalam mengarungi samudra kehidupan.
___________
[1]. http://www.spi.or.id/wp-content/uploads/2011/05/gambar_garuda_pancasila.gif cited Nov. 22, 2012.
[2]. YF La Kahija. Mencintai kearifan lokal. Harian Kompas, Sabtu, 02-12-2006. Hlm. 6.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan
xix
NAGA-NAGA AIR
Naga-naga kecil memang pas untuk julukanmu ..
Bisakah engkau menjadi besar?
Dapatkah engkau mengarungi samudra-samudra yang besar?
Mampirlah ke kampung-kampungku yang kecil.
Terdengarkah lagu-lagu merdu
yang sengaja dinyanyikan di hari lahirmu?
Budi darmakan saja apa yang bisa kau berikan, serunya.
Dengarkan juga paduan suara mereka .. O sole mio..
Anak-anak kecil di Gandaria itupun menari-nari untukmu.
Mereka semua bersayap .. merah dan putih.
Setangkai mawar dan sekuntum semboja di sayapnya.
Bukankah engkau juga berkilat dan bersisik emas?
Besarlah engkau .. arungilah samudra-samudramu,
sebagai penghuni alam semesta.
Wacana (Catatan Pribadi) 0.1: Jakarta, 21 April 2012, di Tahun Naga Air
Di hari-hari tersebut mengingatkan saya pada sebuah buku Habis Gelap Terbitlah Terang
karya yang disunting Armijn Pane (2005) berisi surat-surat R.A. Kartini kepada sahabatsahabatnya di Eropa dan telah dibukukan oleh J.H. Abendanon (1911). Di Hari Minggunya
terdapat pementasan paduan suara dewasa yang sudah 27 tahun mem-budi darma-kan
waktu dan suaranya kepada sahabat-sahabatnya di situ. Di pagi hari itu ada pementasan
drama pendidikan anak-anak dan cucu-cucu mereka diantaranya nyanyian tentang tiga
kata ajaib yang dapat mengubah nasib mereka, terdengar di Gandaria I No. 93, Jakarta
Selatan. Tolong ketika engkau membutuhkan bantuan, maaf ketika engkau berbuat
kesalahan, dan terima kasih ketika orang berbuat baik kepadamu.
__________
http://id.wikipedia.org/wiki/Habis_Gelap_Terbitlah_Terang cited May 5, 2012
http://id.wikipedia.org/wiki/J.H._Abendanon cited May 5, 2012
xx
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
Republik Indonesia. Bilamana itu sesuai dengan harapan penulis, hendaknya juga
dialamatkan kepada Candra Jiwa Indonesia. Diibaratkan Soemantri adalah ibunya,
maka disertasi tersebut adalah bayinya. Adapun bayinya asli kandungan ibupertiwi Indonesia, hanya bayi Candra Jiwa Indonesia dilahirkan di Eropa dengan
dokter kebidanannya adalah Prof. Carp, rumah sakit-nya Rijkuniversiteit, dan
kota kelahirannya adalah Leiden, Negeri Belanda. Mereka telah berjasa dalam
memberikan pembelajaran dasar secara ilmiah tentang Ketuhanan Yang Maha Esa,
budi pekerti luhur, serta menerima dan menghormati semua perbedaan yang ada.
Kekayaan intelektual bangsa ini perlu dilestarikan, diberi arti sebagai
memberikan potensi ketahanan, persatuan, wacana bangsa pada tingkat yang
paling elementer, dalam, dan mendasar. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa yang ada
di dalam keyakinan, kepercayaan, dan agama-agama yang ada di bumi pertiwi
Indonesia perlu diwacanakan secara positif. Tanpa bermaksud mempersamakannya, mungkin hanya sebagai imbangan pengetahuan saja, dan rasanya masih
perlu dicari titik-titik temunya di dalam kerangka Bhinneka Tunggal Ika.
___________
[1]. YF La Kahija. Mencintai Kearifan Lokal. Harian Kompas, Sabtu, 02-12-2006. Hlm. 6.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan
xxi
(*)
Foto 0.5: Dua Putra Indonesia yang Mewariskan Naskah-naskah untuk Masyarakat
Candra-ideal Indonesia adalah manusia dengan watak-watak yang tumbuh dari diri
manusia itu sendiri, melalui suatu perjalanan hidup yang sangat sulit, dan merupakan
tingkat akhir dari perkembangan kemanusiaan. Perjalanan tersebut telah sukses dilalui
oleh orang yang bernama R. Soenarto Mertowardoyo, sebagai satu-satunya kasus studi
penelitian kualitatif dokter Soemantri Hardjoprakoso, neurolog-psikiater untuk mendapatkan gelar doktor dalam Ilmu Kedokteran Jiwa.
Akhirnya, dua orang putra Indonesia tersebut di atas dalam perjalanan hidupnya telah
membuktikan hipotesis Jung tentang intuisi. Sejak itu Candra Jiwa Indonesia (Soenarto
Mertowardojo) berdiri sejajar bahkan lebih lengkap dari candra jiwa sebelumnya dari
Alfred Adler, Carl Gustav Jung, dan Sigmund Freud.
__________
[*].http://a8.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-aksnc3/11542_239583614847_233224709847_4385147_ 4916146_n.jpg .
cited May 16, 2011.
xxii
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
Kapten TNI-AD Soenarto Mertowardojo dan Mayor Jenderal TNI Prof. Dr. dr.
Soemantri Hardjoprakoso, Neurolog-psikiater, patut dikenang sebagai orangorang yang telah berjasa dalam memperkenalkan salah satu kekayaan intelektual
Pelestarian warisan intelektual bangsa ini perlu dilakukan karena dapat
memberikan potensi ketahanan dan persatuan bangsa. Wacana secara
positif dan pencarian titik-titik temunya Sila Ketuhanan Yang Maha
Esa yang ada di dalam keyakinan, kepercayaan, dan agama-agama
masih perlu dikerjakan di dalam kerangka Bhinneka Tunggal Ika.
bangsa Indonesia. Ketika buku ini tengah dipersiapkan, suasana ibu kota masih
marak dilanda berita-berita tentang terorisme dan isu Negara Islam Indonesia.
Terbetik pula berita di surat kabar ibu kota [1] bahwa pemerintah akan
merevitalisasi pelajaran agama di lembaga pendidikan, bahkan Pancasila akan
diajarkan kembali di bangku-bangku sekolah.
Revitalisasi ini tidak hanya pada pelajaran agama Islam, tetapi juga semua
agama. Menteri Pendidikan Nasional Muhammad Nuh di sela-sela Musyawarah
Rencana Pembangunan Nasional 2011 di Jakarta menyatakan: Diyakinkan
kepada mereka bahwa di negara ini sudah ada empat pilar kebangsaan, yakni
Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Revitalisasi akan
dilakukan dengan menitikberatkan pembangunan karakter, terutama membangun kecintaan terhadap negara yang berbasis kasih sayang, apresiasi, dan
toleransi.
Belajar dari Candra Jiwa Indonesia, judul buku ini, sekiranya dibaca oleh
penulis dengan kacamata jantung manusia, alat yang paling aktif hidup di dalam
tubuh manusia, kita, dan kacamata hati, maka diberikan judul alternatif:
Transcendence to The Depth of The Heart and Beyond, suatu perjalanan menyelam di pusat lautan hidup yang terdalam,
__________
[1] Nashih Nashrullah. Pelajaran Agama Segera Direvitalisasi. Republika, Jumat, 29 April 2011, Hlm. 12.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan
xxiii
Entah mana sebab mana akibat, sebagian produk kebudayaan kita kemudian diabdikan untuk melayani keengganan
masyarakat terhadap sesuatu yang serius
(Bre Redana)
__________
Bre Redana. Wacana, Pemikiran Pamit Mati. Kompas, Minggu 23 Oktober 2011. hal. 20.
xxiv
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan
xxv
mengurangi dan
(Soemantri Hardjoprakoso)
Wacana 0.3: NKRI sebagai Bentuk Negara dan Pancasila sebagai Dasar Negara
Bung Karno di Ende (Flores) salah satu situs awal penggalian nilai-nilai Pancasila. Bung
Karno mengisahkan, Di Pulau Flores yang sepi, di mana aku tidak memiliki kawan, aku
telah menghabiskan waktu berjam-jam lamanya di bawah sebatang pohon di halaman rumahku, menurunkan ilham yang di turunkan oleh Tuhan, yang kemudian dikenal sebagai
Pancasila (Adams 2011: 240).
Di luar kontroversi persoalan semantik (pilar), demikian opini Yudi Latif, pemikir kebangsaan dan kenegaraan dalam mengenang kepergian Taufiq Kiemas, seorang tokoh nasional
yang telah menjadi jembatan kebangsaan dan telah berhasil menghidupkan peran lembaga permusyawaratan yang cenderung melempem pasca-Orde Baru itu dengan memosisikannya sebagai penggalang kesadaran konsensus dasar kebangsaan yang disebut Empat
Pilar. Tokoh pemersatu bangsa ini tutup usia dalam usia 70 tahun, Sabtu (8/6) pukul
19.05 atau 18.05 WIB di Singapura.
Ketua MPR Taufiq Kiemas (TK) yang di makamkan di Taman Makam Pahlawan Nasional
Kalibata Jakarta, Minggu 9 Juni 2013, harus diberikan penghargaan karena kegigihannya
dalam menyadarkan bangsa. Masyarakat selalu diingatkan akan pentingnya Pancasila
sebagai dasar negara, UUD 1945 sebagai konstitusi negara, Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) sebagai bentuk negara, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai sesanti negara.
__________
Yudi Latif. TK dan Jembatan Kebangsaan. Opini. Kompas, Senin, 10 Juni 2013
xxvi
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
bumi pertiwi. Barangkali hal ini merupakan suatu upaya yang masih langka
dilakukan oleh orang lain. Diperlukan semangat kebersamaan yang tinggi antara
penulis dan pembacanya untuk mencapai tujuan yang mulia tersebut untuk saling
Manakala buku ini bermanfaat untuk kesehatan mental spiritual bagi
Siapa saja terutama masyarakat strata paling bawah, dan terpinggirkan
aksesnya, ternyata masih dapat juga mencapai ke sana, maka ia telah
menyempurnakan darmanya sebagai sebuah buku yang berguna.
berbagi pengalaman hidup. Oleh karena itu sangat mengharapkan kritik dan
saran untuk menyempurnakan buku ini di masa datang, serta untuk kepentingan
pembelajaran kita bersama.
Akhirnya, saya ucapkan selamat membaca dan memahami isi buku ini.
Semoga bermanfaat bagi kehidupan yang nyata.
Terima kasih atas perhatiannya.
Penulis
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan
xxvii
Pusat
Imateri
(SPIRITUAL)
Makrokosmos
(Dunia Luar)
Dimensi-4
Dimensi-1
(MENTAL)
Dimensi-3
Mikrokosmos
(Dunia Dalam)
(FISIK)
Dimensi-2
Sadar Pribadi
(Ego)
Anganangan
Perasaan
Nafsunafsu
KOSMOLOGI
ALAM SEMESTA
(2-Kosmos dengan 4-Dimensinya)
Fisik (Soma, jasmani kasar, D2), Mental (Psike, jasmani halus, jiwa, D3), Spiritual (Pusat Imateri, D4)
xxviii
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
PROLOG
Profesi dokter telah lama menjadi sorotan masyarakat terutama sekitar
awal tahun 2000, sehingga banyak kasus dipaparkan di media cetak dan
Candra Jiwa Indonesia (Soenarto) sejajar dengan candra
jiwanya Sigmund Freud, Carl Gustav Jung, dan Alfred Adler.
--Soemantri Hardjoprakoso
elektronika. Sejak saat itu, salah satu fakultas kedokteran terkemuka di Indonesia
telah terpanggil untuk memperbaiki mutu kepribadian lulusannya dalam bidang
empati, agar komunikasi dokter-pasien menjadi lebih efektif dan harmoni. Hal ini
diupayakan untuk mengembangkan ilmuwan yang berbudi luhur serta mengutamakan kejujuran dalam mencari kebenaran.
Untuk mengetahui apa yang perlu diperbaiki, diperlukan pengertian
tentang apa yang ada dalam jiwa manusia, bagian mana yang berfungsi sebagai
pengendali perubahan (angan-angan), kekuatan yang dikendalikan (nafsu-nafsu),
serta suasana yang terjadi (perasaan) akibat interaksi di dalamnya. Apa saja fungsi
tertinggi yang ada pada masing-masing kekuatan itu serta kemungkinan
terjadinya perkembangan jiwa manusia terutama kesadarannya, menjalani proses
evolusi terakhirnya. Adalah suatu kebutuhan untuk mengetahui siapakah sang
aku itu sebenarnya dan di manakah posisinya di dalam jiwa? Cogito ergo sum
telah mencoba menjawabnya sebagai ungkapan Ren Descartes (1596--1650),
seorang filsuf Perancis yang maksudnya adalah aku berpikir, maka aku ada
(1619: Je pense, donc je suis; I think, therefore I am).
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan
xxix
xxx
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
senyum. Makhluk yang berpikir memiliki kesadaran sang aku dan bernama
manusia ini tentu berada di dalam dunia yang merupakan bagian dari alam
semesta. Sekaligus hidup dalam kurun waktu tertentu. Hal ini berarti, ia berada di
antara kurun waktu sebelum dan sesudah sang aku ada.
Di sinilah jawabannya ketika sering ditanyakan apakah candra jiwa itu?
Jawaban yang sederhana adalah pengetahuan tentang posisi dinamis ego seorang
manusia di dunia kecilnya (mikrokosmos). Posisinya di alam semesta (makrokosmos) digambarkan dalam candra dunia. Sang aku memang terbatas, bisakah ia
mengalami perkembangan dan kemajuan? Ini adalah pertanyaan berikutnya.
Kebutuhan pada pengetahuan tentang konsepsi manusia dan dunia,
mungkin dapat dipakai sebagai titik awal dan sebagai dasar cara memaknai hidup.
Dari pengetahuan ini, pada saat yang sama dapat diupayakan sebagai suatu
pendidikan mental spiritual, pencegahan, dan pengobatan penyakit jiwa.
Atau justru sebaliknya, empati perlu diberikan kepada siapa saja yang
menekuni Candra Jiwa Indonesia ini sebagai kompas dalam mengarungi samudra
kehidupan dengan gelombang yang bergelora, arus laut dan angin yang tidak
menentu, berbagai posisi rintangan batu karang, serta gangguan makhluk ganas
lainnya.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan
xxxi
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
BAB I
PENCERAHAN JIWA
1.1
PENDAHULUAN
versitas Gadjah Mada di Siti Hinggil, Yogyakarta dalam mata ajar Ilmu Jiwa Dalam
(dieptepsychologie): Candra Jiwa Indonesia. Ceramah ilmiah tersebut dihadiri
para guru besar, dosen, mahasiswa, R. Soenarto Mertowardojo, dan tamu
undangan kira-kira 800 orang. Banyak pertanyaan yang diajukan para hadirin
pada waktu itu, di antaranya: Mengapa ilmu jiwa yang dikemukakan Dr.
Soemantri itu dinamakan Candra Jiwa Indonesia, sedang bangsa Indonesia terdiri
dari banyak suku bangsa? Pertanyaan tersebut dijawab: Sesungguhnya candra
jiwa yang saya kemukakan itu untuk seluruh umat manusia, untuk seluruh dunia.
Akan tetapi karena saya ini Putra Indonesia, maka untuk menjunjung tinggi
bangsa dan negara Indonesia, maka saya namakan Candra Jiwa Indonesia.
Setelah tepuk tangan yang meriah, dilanjutkan: Asalnya Candra Jiwa Indonesia
itu dari R. Soenarto Mertowardojo, yang saya ambil dari kitab Sasangka Jati. *)
1.1
STUDIUM GENERALE
Soemantri Hardjoprakoso. Candra Jiwa Indonesia. Ceramah Ilmiah di Universitas Gadjah Mada Yogya-karta, 27
Nopember 1958. Proyek Penerbitan dan Perpustakaan Pangestu Pusat Jakarta 1977.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
MAKROKOSMOS
Alam semesta dan seisinya
=======================l Pancaindra l=======================
MIKROKOSMOS
(Kasar) Jasmani
Soma
FISIK
--------------------------------------------------(Halus) Jasmani
Psike
MENTAL
JIWA
(angan-angan, perasaan, keinginan, kemauan,
rasa memiliki dan semangat memberi)
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -I
Rohani
l- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Pusat Imateri
SPIRITUAL
=========================================================================
Mikrokosmos/dunia kecil terdiri dari 1] Fisik (badan/jasmani kasar, soma, body, dimensi-2),
2] Mental (badan/jasmani halus, jiwa, psike, mind, dimensi-3), dan 3] Spiritual (rohani, alam sejati, Pusat Imateri,
spirit, dimensi-4). Makrokosmos/alam semesta berada di dimensi-1 mewadahi mikrokosmos
__________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
atau badan spiritual? Ada baiknya kita renungkan terlebih dahulu pertanyaanpertanyaan tentang: jiwa patriot, jiwa kewirausahaan, jiwa seni, dan jiwa pasuHipotesis manusia seutuhnya, terdiri dari:
1. Fisik, Jasmani kasar (soma) - materi kasar: umur terbatas.
2. Mental, Jasmani halus (psike, Jiwa) - materi halus: umur terbatas.
3. Spiritual, Rohani (spirit) - imateri: abadi, tak terbatas.
kan. Istilah tersebut diartikan sebagai suatu sifat-sifat tertentu yang dapat
berubah, berkembang dan ada pasang surut-nya. Kita mulai saat ini harus
membedakan antara jiwa dan roh. (Perhatikan juga struktur utuh manusia:
jasmani, jiwa, dan rohani). Kita beranggapan bahwa roh nantinya akan kembali
pada asal mula hidup sebagai sumbernya, tidak berkembang, tidak berubah, dan
bersifat abadi.
Ketika kita membicarakan jiwa pemuda, jiwa bangsa, dan seterusnya, tidak
terbayangkan soal roh karena pemuda, bangsa, seni, dan kewirausahaan tidak
mempunyai roh. Manusia dan juga binatang-binatang yang besar dianggap
mempunyai roh. Jika yang dimaksud adalah jiwa pemuda, jiwa seni, jiwa kesatria,
tentulah apa-apa yang ada pada pemuda, seni, dan kesatria, yaitu tentang pikiran,
suasan hati, semangat, cinta, kemampuan, kinerja, dan adaptasinya. Begitu pula
seandainya kita berusaha meneliti persoalan jiwa manusia.
Secara sederhana, yang dimaksud dengan jiwa manusia ialah segala sesuatu
dari manusia yang bertalian dengan daya cipta angan-angan, menghubunghubungkan suatu konsep dengan konsep lainnya, dan kemampuannya membuat
kesimpulan. Keinginan, kemauan, semangat, cita-cita, dan kemampuan adaptasi
lingkungan untuk menyelamat-kan hidupnya merupakan perangkat jiwa manusia.
Setiap manusia mempunyai jiwa, hanya kemampuannya yang berbeda-beda.
Jiwa merupakan suatu keseluruhan dan keutuhan yang tertentu, yang
mewakili suatu sifat dari manusia. Di dalam keutuhan yang kita namakan jiwa
tersebut terdiri atas beberapa sifat yang mandiri, misalnya: angan-angan,
perasaan, keinginan, kemauan, rasa memiliki, dan semangat memberi.
Selanjutnya akan menjadi jelas dan gamblang dengan mengikuti uraian sebagai
berikut.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
Hubungan antara pusat emosi dengan bentuk wajah, persyarafan, serta jantung (heart)
__________
http://24.media.tumblr.com/tumblr_ksto5zpSnX1qznt2yo1_500.jpg cited July, 2011.
4
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
__________
http://images.tutorvista.com/content/circulation-animals/human-blood-circulatory-system.jpeg cited August 12,2011.
http://exhibitorindia.com/product/Models/m-2.jpg cited August 12, 2011.
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
1.2
sedikit harus memiliki modal ilmu pasti, mekanika, dan aerodinamika. Untuk
menjalankan ilmu kedokteran, minimal modal kita adalah ilmu anatomi dan
fisiologi tubuh manusia sebagai dasar untuk mempelajari ilmu patologi,
pembedahan, dan terapi obat-obatan.
Pada anatomi jantung normal, ditunjukkan bahwa jantung memiliki 2
serambi dan 2 bilik (kanan dan kiri) serta 4 katup di dalamnya, diperdarahi oleh
sirkulasi pembuluh koroner. Pada fisiologi dijelaskan bagaimana jantung
berdenyut, ternyata jantung memiliki pusat denyut (generator) sendiri. Terjadi
proses perubahan denyut listrik jantung menjadi kontraksi otot yang memompa
darah ke seluruh tubuh melalui 3 sirkulasi: besar, kecil, dan koroner. Memenuhi
syarat sirkulasi karena ada jantung yang bertindak sebagai pompanya dan
pembuluh darah yang tertutup sebagai pipa-pipa, selangnya. Jantung bekerja
memompa (fase sistolik) dan menyedot (fase diastolik). Tiga sirkulasi di tubuh
manusia inilah yang menjadi salah satu pilar penopang kehidupan manusia.
Pada ilmu jiwa, pendekatannya sungguh berbeda.
Justru kita
membutuhkan sebuah candra jiwa, yang di dalamnya terkandung anatomi jiwa
sekaligus fisiologinya. Tentu saja ilmu jiwa ini sebagai titik awal perhatian dari jiwa
yang sehat dan normal. Candra jiwa adalah sebuah lukisan rangka dan fungsi
dari jiwa manusia pada umumnya, yang dapat dipakai sebagai hipotesis untuk
bekerja selanjutnya.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
Kegiatan meneropong bintang di langit dengan teleskop adalah untuk mencintai astronomi
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
Ini dapat dimengerti karena ilmu jiwa adalah ilmu yang paling muda. Umurnya
kurang lebih baru satu setengah abad.
Hipotesis, diperkirakan ada beberapa pusat kekuatan di dalam jiwa manusia
(3 angan-angan dan 4 nafsu-nafsu) yang dapat memancarkan gelombang elektromagnetik dengan intensitas tertentu, masing-masing membentuk warnanya
sendiri-sendiri sesuai dengan frekuensinya! Warna itu kira-kira: biru, hijau, kuning,
putih, violet (hitam), dan merah. Semoga ilmu pengetahuan (fisika kuantum,
tentang paket energi gelombang) dan teknologi kelak dapat membuktikannya.
Posisi, fungsi, dan interaksi pusat kekuatan, serta evolusinya di dalam (selimut)
tubuh manusia yang berpancaindra inilah candra jiwa akan dibahas.
Dalam sejarah ilmu pengetahuan, yang mendapat perhatian pertama
adalah objek-objek yang letaknya jauh dari manusia. Astronomi adalah ilmu yang
paling tua, kemudian menyusul ilmu-ilmu yang objeknya semakin mendekati
manusia. Sebelum zaman ilmiah, seluruh semesta raya seolah-olah diselubungi
oleh kabut keajaiban dan kedewataan. Bintang-bintang, matahari, bulan, awan,
halilintar, gunung, samudra, siang dan malam seolah-olah bukan merupakan
bahan material biasa dengan hukum-hukum tertentu. Mereka itu seolah-olah
dianggap sebagai sesuatu manifestasi dari makhluk-makhluk ajaib, dewa-dewa
yang berjiwa, berpribadi, dan reaksinya atau tindakannya tidak dapat diramalkan
terlebih dahulu.
__________
[2]. Candra jiwa diterjemahkan dari kata mensbeeld dalam arti psikologi: anatomi sekaligus fisiologi jiwa
manusia sebagai makhluk rohaniah (sosial, suprasosial); dan dalam arti antropologi: pandangan tentang
manusia, yang merujuk pada suatu bentuk kehidupan baik disadari maupun tidak menjadi pedoman
hidupnya. Candra dunia dan candra ideal diterjemahkan dari werebeeld dan idealbeeld.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
Ivan Petrovich Pavlov (1849-1936) di ruang laboratoriumnya sedang meneliti perilaku binatang
__________
http://www.massey.ac.nz/~wwpapajl/evolution/assign2/TM/Pavlov2.html cited August 14, 2011.
http://www.massey.ac.nz/~wwpapajl/evolution/assign2/TM/pavlov.jpg cited August 14, 2011.
10
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
a selubung dihapuskan dan yang paling akhir ialah selubung yang meliputi jiwa
manusia. Apa yang akan didapat di dalam selubung? Masyarakat umum belum
mengetahui seluruhnya. Ilmu jiwa belum menunjukkan sifat kompak, belum ada
kestabilan semua masih bersifat meraba-raba. Apa yang dicatat kebanyakan halhal yang simptomatis, belum yang kausal-mendalam atau yang strukturalfungsional. Akan tetapi dengan pasti, selangkah demi selangkah manusia maju
dalam mengangkat selubung yang menyelimuti jiwa manusia.
1.3
METODOLOGI
11
Gambar 1.3.1: Pagelaran Wayang Kulit dengan Ki Dalang sebagai Sang Pencerah
Sosok-sosok wayang kulit di dalam kotak wayang yang berjumlah ratusan itu dapat
dihidupkan oleh Ki Dalang. Dalam pagelaran wayang dihidupkan dengan suara, gerakgerik, kepribadian dan perilakunya yang khas diiringi alunan suara waranggana (penyanyi)
dan gending (musik pentatonik) dari para pemusiknya.
Oleh karena itu dengan mempelajari perilaku, gerak-gerik, seni musik, seni tari, alunan
suara vokalnya penyanyi, dan filsafat yang terkandung dalam alur ceritanya merupakan
sumber berbagai disiplin ilmu pengetahuan salah satunya adalah ilmu jiwa.
Tontonan wayang dapat dipakai sebagai tuntunan dalang untuk masyarakatnya agar
memiliki perilaku budi luhur, perilaku ideal yang didambakan masyarakat untuk mencapai
kesejahteraan dan kebahagiaannya.
__________
http://3.bp.blogspot.com/_tHZMkuqoy9o/SV5hKixsEFI/AAAAAAAAAAU/prtAV6_uB6Y/s400/pagelaran_3.jpg cited
June 26, 2011.
12
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
13
Lima kesatria Pandawa tepat berada di tengah kelir, tampaknya ada rapat keluarga
Foto 1.3.2: Cerita dalam Wayang Merupakan Sumber Pembelajaran Jiwa
Wayang Kulit dengan tipe Wayang Purwa di atas, menunjukkan keluarga kesatria Pandawa
Lima, mulai dari kiri ke kanan: Arjuna, Bima, Yudhistira (Puntadewa) yang diiringi oleh si
kembar Nakula, dan Sadewa. Tampak tokoh Bima badannya tergambar paling besar dan
gagah perkasa dibandingkan saudara-saudara lainnya. Suara Bima dalam komunikasi yang
diperdengarkan oleh Ki Dalang suaranya menggelegar dan menggunakan bahasa Jawa
ngoko (strata bawah dan egaliter).
Ki Dalang dalam menghidupkan wayang sesuai dengan sifat gerak-gerik tokoh wayang-nya.
Ada yang halus dan ada yang kasar, yang lentur dan yang keras suaranya, ada 400-an
wayang lengkap dengan karakter, pakaian dan asesorisnya, suara, dan senjatanya. Salah
satu dari dua harmoni gending yang mengiringinya (bermetrum slendro dan pelog)
diguna-kan untuk mengiringi jalan ceritanya. Sebagai sumber pendalaman seluk-beluk
jiwa manusia dapat digali dari kisah di dalam lakon-lakon pewayangan, karena sangat luas
dan sangat dalam maknanya.
__________
http://2.bp.blogspot.com/-BXjmDZS5QZA/TVWTQ12KaWI/AAAAAAAAAPk/
Ez3sxbJ2f6c/s1600/wayang_kulit.jpg cited June 27, 2011.
14
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
Religi dalam
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
15
Foto Ilustrasi 1.3.3: Kemampuan Nabi adalah Potensi Manusia yang Tersembunyi
Ilustrasi di atas memperlihatkan Nabi Musa yang mampu membelah Laut Merah dan baru
saja menyelamatkan umatnya dari kejaran kereta tempur Pharaoh. Ron Wyatt pada akhir
tahun 1988 silam mengklaim bahwa dirinya telah menemukan beberapa bangkai roda
kereta tempur kuno di dasar Laut Merah. Menurutnya, mungkin ini merupakan bangkai
kereta tempur Pharaoh yang tenggelam di lautan tersebut saat digunakan untuk mengejar
Musa bersama para pengikutnya.
___________
http://resources1.news.com.au/images/2010/09/22/1225927/825637-moses.jpg cited June 28, 2011.
www.misteridunia.wordpress.com cited June 28, 2011.
http://theyulia18.blogspot.com/2010/11/mukjizat-nabi-musa.html cited June 28, 2011.
16
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
17
Ilustrasi bahtera buatan Nabi Nuh sebagai latar belakang, tampak pasangan hewan-hewannya
__________
http://2.bp.blogspot.com/__ilGsQcnGTY/TQlKk2LmCWI/AAAAAAAAA4Y/r5X3qLmgOI/s1600/Kapal_Nuh_Bersan_48e19a5ef0a16_ll.jpg.jpg cited June 28, 2011.
http://id.wikipedia.org/wiki/Nuh cited October 8, 2011.
18
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
sama sekali pada manusia umumnya. Akan tetapi, potensi itu seharusnya tetap
ada pada setiap manusia. Hanya yang terpilih oleh Yang Maha Kuasalah yang daPsikolog dan psikiater mendapat saingan yang berat dari
Rekannya
yang berkelas super yaitu para Nabi karena Mereka mengenal jiwa
manusia sekaligus dapat mengendalikan dan menyalurkannya ke arah
yang sempurna.
pat memanifestasikannya meskipun hanya sebagian kecil dari potensi yang luar
biasa itu. Maksudnya, di suatu negara bahwa agama dan psikologi dapat berkolaborasi dengan penuh harmoni, hasil penelitiannya pasti dapat segera diakses di
mana saja, dan untuk kepentingan umat manusia.
Kita bayangkan seorang psikolog atau psikiater yang paling ulung di zaman
sekarang yang mendapat tugas negara memperbaiki perilaku seorang penjahat
kambuhan, koruptor kelas kakap, atau bandar sekaligus pemakai narkoba.
Sepertinya ia mendapatkan kesulitan yang besar dan tentu saja memberatkan
hatinya ketika menghadapi tugas ini.
Pada suatu hari, C.G. Jung, psikiater yang terkemuka di dunia, ketika
diminta mengobati orang yang kecanduan alkohol dan sudah berobat di dalam
Grup Oxford yang mengobatinya berdasarkan spiritualisme agama di Eropa,
mengatakan agar meneruskan pengobatan di situ, karena ... saya tidak dapat
lebih baik mengerjakannya daripada Yesus. [3] Grup Oxford ini menggunakan
program 12 langkah, di situ seorang pecandu alkohol diajak untuk mengikuti
langkah demi langkah tersebut dalam melepaskan kecanduannya. Aslinya kedua
belas langkah program tersebut bukan berdasarkan teori Jung, sementara itu Jung
sendiri juga tidak berperanan dalam pendekatan terapi dua belas langkah
tersebut.
____________
[3] Jung, C. G.; Adler, G. and Hull, R. F. C., eds. (1977) Collected Works of C. G. Jung, Volume 18: The
Symbolic Life: Miscellaneous Writings, Princeton, NJ: Princeton University Press, ISBN 978-0-69109892-0, p. 272, as noted 2007-08-26 at http://www.stellarfire.org/additional.html.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
19
20
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
ilmu jiwa. Masalah percaya (iman) merupakan salah satu fungsi dari kemampuan
manusia. Yang percaya adalah juga seorang manusia. Persoalan kepercayaan dan
perkembangannya harus masuk objek penelitian para akhli jiwa. Pada waktu yang
lalu, dan mungkin sampai sekarang, masalah kepercayaan itu masih kurang
diperhatikan oleh para ahli jiwa. Sebagian sinyalemen Soemantri kemungkinan
sudah dapat ditutupi dengan majunya eksperimen yang memperdalam ilmu
pengetahuan. Pengukuran-pengukuran tentang inteligensia, emosi, bahkan
spiritualisme telah banyak dilakukan di negara-negara maju dengan peralatan
yang canggih.
Pada tahun 1972, fMRI (functional magnetic resonance imaging) untuk
menilai fungsi otak serta EEG (elektro encephalogram) untuk merekam aktivitas
listrik otak telah dipakai untuk meneliti Yongey Mingyur Rinpoche, 35 tahun
bersama 7 meditator Buddhis. Serangkaian tes saraf dilakukan saat mereka
melakukan 3 metode meditasi, berhubungan dengan kesadaran, welas asih dan
ketulusan hati di Laboratorium Waissman, Unversitas Wisconsin USA.
Sebelumnya sudah ada tes-tes yang berbeda di Universitas Berkeley dan Harvard.
Majalah Time pada pertengahan tahun 2005 mengemukakan hal penting tentang
penemuan saintis Rinpoche yang disebut neuroplasticity. [4]
__________
[4] Maria Hartiningsih. Rinpoche, Perjalanan Menemui Pikiran. Kompas, Kamis, 1 April 2010. hlm.16.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
21
22
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
Hal itu dapat diartikan bahwa otak mempunyai kemampuan berubah. Dahulu diyakini kalau orang yang terlahir tidak bahagia, seumur hidup tidak akan bahagia.
Di dalam ilmu jiwa, objek dan subjek penelitian dapat berada dalam diri
seorang manusia. Subjek dan objek penelitian adalah jiwa orang yang
sama.
kan atau melepaskan diri dari pribadi. Dampaknya mempertajam wawasan studi sekaligus menyempurnakan penelitian yang dilakukan.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
23
Ilustrasi upaya manusia untuk mengenal dirinya sendiri dengan cara introspeksi
__________
http://i161.photobucket.com/albums/t204/grahamsale_photos/BLOG_Illustrations/Open%20Salon/IntrospectionKills_Lighten.gif cited June 28, 2011.
24
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
Introspeksi
Jiwa si peneliti dan yang diteliti tetap berada di dalam satu badan/jasmani
manusia. Seandainya jiwa benar-benar dapat keluar dari badan/jasmani manusia
Jiwa manusia bagaikan samudra, begitu luas dan dalamnya sehingga
dapat mengisi dirinya sendiri dengan pengetahuan tentang objek-objek di
sekitar kita. Membenamkan, bahkan melingkupinya benda-benda tiga
dimensi. Lebih tinggi lagi, jiwa dapat melingkupi dengan pengertian
semesta alam termasuk tiga dimensi lainnya, seolah-olah tanpa batas.
(hipotesis), yang diselidiki dan yang menyelidiki juga sama-sama ke luar dari
badan/jasmani. Sebab yang menjadi batas adalah kancah, ranah atau wadah, dari
jiwa itu sendiri ialah badan yang ditinggalkan oleh jiwa tersebut.
TheGate
Berdasarkan hipotesis di atas, dapat dikatakan, jiwa mampu mendistansi
dari dirinya sendiri. Dengan demikian, kita telah menemukan sesuatu dan
semestinya mengakui adanya kemampuan istimewa dari jiwa kita sendiri. Seolaholah kita baru saja menemukan suatu dimensi baru yang terbuka di depan kita.
Jiwa manusia merupakan suatu kesatuan yang seluas samudra, tumbuh, bergolak,
dan dapat mengisi dirinya sendiri dengan pengetahuan tentang objek-objek di
sekitar kita, membenamkan benda tiga dimensi.
Lebih tinggi lagi, jiwa dapat melingkupi dengan pengertian semesta alam
yang tiga dimensi, seolah-olah tanpa batas. Sekarang kita mencoba setidaknya
memikirkan keniscayaan itu, mungkin sebagian besar pembaca, menganggap ini
spekulatif, bahkan pasti ada juga yang tidak percaya, silakan saja. Kita mencoba
menemukan jalan untuk memasuki dimensi keempat, yang pintu gerbangnya
(TheGate) juga berada di dalam jiwa kita sendiri. Perspektif apa yang dibuka oleh
dimensi keempat, belum kita ketahui.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
25
MAKROKOSMOS
Dimensi Ke-1
(alam semesta)
Fisik
Jasmani Kasar
--------------------------------------------------Mental (jiwa),
Jasmani Halus
Spiritual
=========================================================================
Mikrokosmos/dunia kecil terdiri dari 1] Fisik (badan/jasmani kasar, soma, body, dimensi-2),
2] Mental (badan/jasmani halus, jiwa, psike, mind, dimensi-3), dan 3] Spiritual (rohani, alam sejati, Pusat Imateri,
spirit, dimensi-4). Makrokosmos/alam semesta berada di dimensi-1 mewadahi mikrokosmos
__________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012
26
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
an (absolut), atau dogma yang tidak dapat dibantah, kecuali dimasukkan dalam
ranah ilmu pengetahuan.Dengan mengeksplorasi potensi dari jiwa untuk
membebaskan diri dari diri kita sendiri, kita mencoba untuk menemukan jalan
baru, dimensi baru.
Menarik juga pendapat Sir Karl Raimund Popper, filsuf yang sangat
berpengaruh di abad ke-20, pemikir ilmu pengetahuan modern dan dosen filsafat
di Universitas Canterbury, New Zealand. Ia membagi dunia menjadi tiga bagian
yaitu: dunia satu (world one) berupa dunia yang fisik, dunia dua (world two) ialah
realitas yang subjektif, dan dunia tiga (world three) adalah pengetahuan yang
objektif. Di manakah seyogyanya kita berada adalah pertanyaan yang lain lagi.
Ilmu pengetahuan memang berada di luar dunia fisik (dunia ke-1) dan kita
(subjek-1, dunia ke-2), juga di luar dunia orang lain (subjek-2). Tetapi, ilmu
pengetahuan (dunia ke-3, sebagai subjek-3) itu harus selalu benar, objektif
(relatif, statistik) dan bermanfaat. Oleh karena itu, subjek-1 yang mengajukan
hipotesis, harus selalu dikritisi oleh subjek-2; siapa saja dan dari mana saja, agar
sumbangannya kepada dunia ilmu pengetahuan benar-benar bermanfaat bagi
kehidupan, artinya tidak salah pengertian.
Ketika ada fenomena baru, ilmu pengetahuan harus memperbaiki tesistesis yang lama, merombaknya menjadi ilmu pengetahuan baru. Begitu
seterusnya sesuai dengan perubahan ruang dan waktu. Seperti inilah yang
diinginkan oleh Karl Popper, filsuf ilmu pengetahuan yang ketika hidupnya,
fatwanya ditunggu-tunggu oleh khalayak.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
27
Foto 1.3.7: Ilmu Pengetahuan adalah Dunia Ke-Tiga yang Objektif dari Karl Popper
Karena objektif, setiap masukan dari dunia fisik atau sebaliknya dari dunia realitas yang
subjektif harus melalui wacana kritis untuk menyempurnakan ilmu pengetahuan. Selalu
harus memperbaiki posisi yang sudah dianggap benar secara terus-menerus tanpa
mengenal rasa lelah.
__________
http://connectjunaid.files.wordpress.com/2010/12/popper3.jpg cited June 28, 2011.
http://www.thirdwave-websites.com/blog/Karl-Popper-Three-Worlds.jpg cited June 28, 2011.
28
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
seca-
ra tidak sengaja dan di luar kompetensi Sang Akunya sendiri. Pada waktu itu posisi Sang Aku berada pada posisi pasif. Soemantri menamakan
peristiwa itu sebagai mendapatkan ilham atau intuisi, yang memiliki
sifat-sifat tertentu.
yang berbeda. Hal ini sama sekali bukan sebuah konflik antara dua pribadi,
melainkan ada dua pilihan, yang diserahkan bagi siapa pun untuk memanfaatkannya sesuai dengan rentang keyaki-nan kebenarannya. Di antara beberapa
pilihan yang masih tersisa ada satu yang paling benar, yaitu miliknya Sang Maha
Benar itu sendiri.
Intuisi
Diyakini ada cara atau kemungkinan (hipotesis) yang lain lagi untuk
mengetahui jiwa kita sendiri. Akan tetapi, perlu dikemukakan terlebih dahulu
bahwa jalan ini berbeda dengan jalan sebelumnya. Jalan ini unik karena berada di
luar kompetensi Sang Aku (The Ego) kita sendiri. Dapat dikatakan bahwa manusia
memperoleh pengetahuan ini secara tidak sengaja, dalam hal ini, posisi Sang Aku
berada pada posisi pasif.
Soemantri menamakannya hal itu sebagai mendapatkan ilham atau intuisi
yang memiliki sifat-sifat tertentu. Ada syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi
sebelumnya, yakni mengawali secara pasti ada tidaknya ilham tersebut. Apa yang
sering disebutkan dalam pergaulan sehari-hari tentang ilham atau intuisi, ternyata,
hampir pasti; 99,9% bukanlah hal itu. Syarat-syarat mendapatkan ilham untuk
sementara dilewatkan terlebih dahulu. Sudah dapat dipastikan bahwa adanya
empiris dari manusia dengan datangnya ilham, pengetahuan ini sangat
menguntungkan. Ada kalanya intuisi sekaligus membawa kemajuan yang sangat
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
29
Einstein, olah pikir rasional, pembantu terpercaya, dan berkah intuisi yang terlupakan
Foto 1.3.8: Einstein Membedakan antara Intuisi dan Olah Pikir Rasional
Albert Einstein: Intuisi atau ilham adalah berkah gaib dan pemikiran rasional adalah
pembantu yang dipercaya. Kita telah menciptakan masyarakat yang mengagungkan
pembantu dan telah melupakan berkah.
Soemantri lebih menegaskan tentang pendapat yang sering disebutkan dalam pergaulan
hidup kita sehari-hari sebagai intuisi atau ilham, hampir pasti (99,9%) bukanlah hal itu
yang dimaksudkan.
Si penerima ilham tidak tahu kapan akan datangnya ilham, termasuk isinya ilham, ia juga
tidak mengetahui sebelumnya. Begitu jelas, nyata, dan terang bahwa ada yang lebih
berdaulat telah menyampaikan sesuatu kepada manusia melalui lapisan di dalam diri
manusia itu sendiri. Isi yang disampaikannya dapat bermacam-macam, misalnya suatu
simbol, gambar di dalam pandangan batin, dan atau Sabda yang berupa kata-kata yang
terdengar di dalam batin. Substansinya berupa suatu pengetahuan yang baru dan
bermanfaat atau suatu penjelasan terhadap informasi sebelumnya.
__________
30
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
pesat bagi peradaban umat manusia dapat berupa lompatan ilmu pengetahuan
dan teknologi, ilmu sosial politik tentang pengelolaan negara atau hasil kesenian
yang adiluhung dan sebagainya.
Peristiwa mimpi adalah pengalaman hidup setiap manusia sebagai
bunganya orang tidur. Intuisi (ilham) hanya dialami oleh mereka yang
terpilih. Ada kalanya si penerima ilham mengadakan tanya jawab
dengan sumber ilham. Mengagetkan memang karena isinya tidak
diketahui secara keseluruhan atau suasananya memang menakjubkan.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
31
__________
http://t2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTcYvtZpbuQYlvm6EHYX5Y2UDGildyJRSuHelEZyHOxuCyIw3ym cited July 24, 2011.
32
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
Dalam keadaan tidak sadar, juga dapat terjadi sesuatu di dalam jiwa manusia, seperti impian-impian. Mimpi terjadi dalam keadaan tidur, ilham tidak terikat
oleh keadaan sadarnya jiwa. Ilham hampir selalu dalam keadaan sadar compos
Si penerima ilham, untuk pertama kalinya dapat tertegun, kecil hati,
merasa dibersihkan dari dosa bahkan dapat menangis karena peristiwa
ini menakjubkan. Justru ini menjadi bukti bahwa di dalam jiwanya ada
sumber ilham, sesuatu yang hidup, dan lebih berkuasa dari sang aku.
mentis, selalu jelas, dan pengalamannya tidak terlupakan. Isinya bulat utuh dan
bermanfaat bagi yang menerimanya.
Sementara itu, impian acapkali tidak jelas, banyak impian yang dilupakan,
dan isinya seringkali berganti-ganti, tidak teratur. Setiap manusia senantiasa
bermimpi, sementara ilham memilih orangnya. Ada kalanya manusia yang
menerima ilham mengadakan tanya jawab dengan sumber ilham. Karena isinya
tidak diketahui secara keseluruhan, mengagetkan, atau suasananya memang
sangat istimewa. Si penerima ilham, untuk pertama kalinya dapat tertegun,
merasa kecil hati, dibersihkan dari dosa, dan kekotoran jiwa, bahkan dapat
menangis karena mendapatkan peristiwa yang menakjubkan ini. Peristiwa ini
membuktikan bahwa sumber ilham adalah sesuatu yang hidup, dan lebih
berkuasa di dalam jiwanya sendiri.
Orang yang menerima merasa tenteram, nyaman, dan bahagia. Konon,
selama ilham diturunkan orang yang menerima ilham selalu merasa dirinya kecil
dan menganggap sebagai hamba terhadap sumber ilham. Tidak sadar adalah
suasana di dalam impian, suatu suasana yang tidak diketahui batas-batasnya,
dapat tumpang-tindih, tidak keruan, misalnya Mbah Maridjan naik harimau putih,
yang berjalan di atas air, kemudian terbang ke angkasa sambil menyanyikan lagu ..
Imagine-nya John Lennon.
Walaupun sadar, suasana pada ilham juga tidak bertepi. Manusia di sini
berada di antara sadar dan tidak sadar, dan keduanya juga tidak jelas batas-batas-
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
33
Setiap anak senang belajar merangkaikan huruf-huruf sampai menjadi sebuah pengertian
__________
http://helpingpsychology.com/wp-content/uploads/2010/03/iStock_000006456892XSmall1.jpg cited August 14, 2011.
34
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
nya. Ada suasana kecil dan takut ketika berada di antara dua suasana, bagaikan
berdiri di antara dua gedung yang sangat tinggi. Bingung, ke mana manusia akan
Sepanjang sejarah psikologi sampai tahun 1956, ketika disertasi Soemantri
dipertahankan secara ilmiah, hanya terdapat beberapa sarjana yang telah
mencoba memberikan gambaran jiwa manusia yaitu Sigmun Freud (1856-1939), Alfred Adler (18701937), dan Carl Gustav Jung (18751962).
melangkah? Ke alam tidak sadar yang gelap atau ke alam sadar yang terang
benderang? Apakah kedua-duanya merupakan bagian dari jiwa manusia atau
sebaliknya, justru jiwa manusialah yang merupakan bagian dari keduanya.
Dipandang dari sudut yang mana? Dari sudut yang tidak sadar? Ataukah ketiga
alam ini harus selalu berpisah? Karena persoalan menjadi semakin sulit, ada
baiknya kita teruskan saja penalaran kita.
Kelihatannya, banyak sekali cara untuk mendapatkan informasi tentang
jiwa. Seperti penelitian dari perilaku orang yang normal dan abnormal jiwanya,
dari kesenian seperti wayang, berbagai agama, eksperimen, introspeksi, dan
pengalaman yang tidak disengaja. Dari situ dapat dikumpulkan fakta-fakta yang
melukiskan jiwa manusia. Sebelum disertasi Soemantri dipromosikan, di seluruh
dunia belum ada candra jiwa manusia yang lengkap, walaupun dalam sejarah ilmu
jiwa tampak beberapa usaha untuk menerangkan sifat-sifat manusia tersebut.
Suatu candra jiwa dengan sendirinya terbentuk berdasarkan kesimpulan
penelitian para sarjana yang menekuni bidang ilmu jiwa. Sepanjang sejarah
psikologi terdapat beberapa sarjana yang mencoba memberikan gambaran
tentang manusia, dan gambaran itu mereka gunakan sebagai modal (alat) bekerja
untuk menyembuhkan penyakit jiwa. Dengan merujuk pada tahun-tahun ketika
mereka masih hidup, ketiga orang tersebut pernah berdiskusi secara intensif di
dalam dunia kesehatan dan kedokteran jiwa. Sarjana itu adalah Sigmun Freud
(18561939), Alfred Adler (18701937) dan Carl Gustav Jung (18751962).
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
35
Tampak Ki Dalang sedang menghidupkan dialog wayangnya dengan diiring musik gamelan
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
jana yang telah disebutkan terdahulu. Persoalan candra jiwa yang dapat dilukiskan berdasarkan peranan wayang dan agama perlu ditinjau lebih dahulu sebelum membicarakan Candra Jiwa Freud, Adler, dan Jung, serta perbandingannya.
1.4
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
37
__________
http://wayang.files.wordpress.com/2010/03/antareja.jpg cited June 26, 2011.
http://4.bp.blogspot.com/_4KblUT35iJ8/TSau6XVq-mI/AAAAAAAAAA0/4q-daTKJUIY/s1600/Antasena-Solo-05.jpg cited June 26,
2011.
38
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
baik selalu berhadapan dengan watak yang buruk, seperti dalam cerita Perang
(saudara) Bharatayuda atau perang lainnya antara raksasa dan kesatria. Setelah
melalui berbagai rintangan yang harus dilalui, pada akhirnya mereka yang
berwatak baik selalu menang atau dimenangkan oleh Ki Dalang.
Dalam dunia pewayangan, kecerdasan otak dikemukakan dengan
kemahiran perang, penggunaan persenjataan yang canggih, dan kesaktiankesaktian yang gaib. Misalnya Gatotkaca yang dapat terbang di angkasa, Antareja
yang mampu masuk dalam tanah dan berjalan di dalamnya, Antasena yang dapat
hidup dalam air.
Pada umumnya, kesaktian-kesaktian tersebut tidak tampak pada zaman
sekarang. Akan tetapi, yang tampak dalam kehidupan sehari-hari adalah perpindahan ribuan manusia melalui udara dengan menumpang pesawat terbang yang
dikendalikan oleh pilot-pilot profesional di seluruh dunia. Juga digunakannya
kapal-kapal selam baik untuk tujuan damai, riset, pariwisata maupun digunakan
dalam peperangan, dan pertahanan suatu negara.
Zaman sekarang, kecerdasan otak sangat dimanjakan apabila dibanding
dengan zaman dahulu. Yang tidak kalah menariknya dalam cerita wayang adalah
kepahlawanan dan sifat pendeta sebagai pemegang hegemoni pewayangan.
Rakyat jelata, para pedagang, pengusaha, dan saudagar tidak masuk perhitungan.
Tidak dipungkiri dalam dunia pewayangan dimasukkan dengan sengaja
pendapat-pendapat baru sesudah zaman agama Hindu dan Buddha, tetapi lakonlakon carangan ini tidak mengubah garis besar dari sendi-sendi kehidupan
pewayangan yang sudah ada sebelumnya.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
39
Masjid Istiqlal Jakarta. Suasana shalat Tarawih pertama ibadah puasa Ramadhan 1431H
40
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
1.5
Untuk mempelajari apa yang dimiliki oleh jiwa kita, posisinya serta apa saja
yang perlu diketahui, selain candra jiwa wayang, rasanya perlu juga kita mengetaAda sesuatu Yang Maha Esa, menempati posisi tertinggi, sebagai
penguasa alam semesta di dalam agama Kristen dan Islam. Termasuk
di atas dewa-dewa yang telah dikatakan menguasai dunia oleh candra
jiwa wayang. Untuk mencapai kebahagiaan yang abadi, manusia harus
berhadapan langsung (melalui utusan-Nya) dengan Yang Maha Esa itu.
hui candra jiwa lainnya misalnya candra jiwa dalam agama. Di dalam agama
Kristen dan Islam ada sesuatu Yang Maha Esa, posisi tertinggi, berkuasa di atas
semua alam semesta, termasuk di atas dewa-dewa yang telah dikatakan
menguasai dunia seperti terdapat dalam candra jiwa wayang. Untuk mencapai
kebahagiaan, kelihatannya manusia tidak memerlukan kekuasaan para dewa lagi.
Jadi, para dewa tidak diletakkan dalam susunan atas manusia, tetapi manusia
berhadapan langsung dengan Yang Maha Esa.
Watak menjadi sangat penting bagi manusia. Harus ada upaya untuk
memiliki watak yang baik, watak yang buruk harus dihindari agar mendapat
anugerah dari Yang Maha Kuasa tersebut. Memang benar orang yang cerdik
pandai mendapat tempat yang tinggi di masyarakat zaman sekarang. Agama juga
menganjurkan orang-orang mempela-jari ilmu pengetahuan setinggi-tingginya,
mengembangkan kecerdasan otak dan kepan-daiannya.
Namun, dalam pandangan agama, kecerdasan otak saja tidaklah cukup,
orang tidak dapat masuk surga karena keilmuannya yang tinggi. Harus
menjalankan ibadah dengan tekun dan berbuat baik kepada sesamanya, serta
menjauhi semua larangan yang ada dalam agama tersebut.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
41
42
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
Watak yang menjadi unggulan di dalam agama adalah sadar dan selalu berdoa
kepada-Nya, percaya atau iman, serta taat mengerjakan perintah-perintah-Nya.
Sadar dan selalu berdoa kepada Tuhan YME, percaya atau iman, serta
taat menjalankan perintah-perintah-Nya adalah watak yang menjadi
unggulan di dalam agama. Di dalam kehidupan sehari-hari hal itu
tampak sebagai orang yang berbudi luhur.
Di dalam kehidupan sehari-hari hal itu tampak sebagai orang yang berbudi luhur.
Para guru agama selalu menganjurkan muridnya untuk menjadi orang yang suka
menolong, berkorban untuk kepentingan masyarakat, menolong para yatim piatu,
dan kasih sayang kepada sesama hidup. Manusia berada di dunia yang fana, tidak
abadi, dan suatu saat akan kembali ke alam baka, yakni alam yang abadi. Ketika
meninggal, arwahnya dipanggil oleh Yang Maha Esa, sementara itu, jasadnya
ditinggalkan di dunia menyatu dengan alam semesta.
Soal watak, akhlak, perilaku yang baik menjadi sangat penting di dalam
agama. Mengubah watak dari buruk menjadi baik harus diupayakan agar
mendapat anugerah dari Yang Maha Esa. Kecerdasan otak dan kepandaian saja
masih kurang sekiranya ingin masuk ke surga. Walaupun anjuran untuk memperkembangkan kepandaian di dengung-dengungkan dan dipuji-puji seperti zaman
sekarang.
Marilah kita mempelajari candra jiwa lainnya berdasarkan pemikiran dan
penelitian para ilmuwan masa lalu. Terutama yang masih dipakai sebagai acuan
ilmu pengetahuan tentang kesehatan mental sampai sekarang. Patut disadari,
ada ilmuwan yang mengemukakan candra jiwanya tidak menyinggung tentang
strata di atas manusia karena memang tidak percaya adanya Tuhan Yang Maha
Esa, jadi titik akhir dari hidup-nya manusia ialah mati, titik. Uniknya, pandangan
candra jiwanya selalu menjadi rujukan ilmuwan lain yang sangat religius.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
43
Foto 1.6.1: Sigmund Freud yang Banyak Jasanya dalam Dunia Psikologi
Titik akhir dari hidupnya sang Aku adalah mati, titik. Tidak ada jalan lain lagi bagi sang Aku
selain terjepit oleh Id, das Uber Ich dan dunia luar. Padahal, kekuatan-kekuatan vital itu
saling beroposisi. Tentu saja masih ada mekanisme pertahanan jiwa yang lengkap yang
dapat memberikan harmoni sementara. Penelitiannya tentang simbolisasi mimpi,
kompleks Oedipus, teori feminis, aparat kejiwaan, dan analisisnya makin me-nambah
wawasan dunia ilmu pengetahuan tentang persoalan jiwa.
__________
http://mythosandlogos.com/Freud2.jpg cited June1, 2011.
http://cdn.wn.com/pd/6c/29/85a993c22b42cadd4b30470008b4_grande.jpg cited June 1, 2011
44
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
1.6
45
MAKROKOSMOS
[ASAS KENYATAAN]
[DUNIA LUAR]
============l Pancaindra l=============================
D2
(Soma)
Manusia
MIKROKOSMOS
D1
FISIK
------------------------------------------------(Psike)
D3
(Jiwa)
MENTAL
~[SUPEREGO]
[EGO]
[ID] [ASAS KENIKMATAN]:
(Alam Sadar)
(Alam Prasadar)
(Alam Asadar)
-Nafsu seks
-Nafsu kematian
====================================================
D4
Pusat Imateri: Tidak Dikenal (Freud)
SPIRITUAL
====================================================
==
Candra Jiwa Freud tidak mengakui adanya eksistensi Pusat imateri (Spiritual/Ketuhanan, D4)
Bagan Transenden 1.6.1: Azas Kenyataan dan Kenikmatan dalam Candra Jiwa Freud
Candra Jiwa Freud terdiri atas bagian sadar Superego (Das UberIch) dan Ego (Das Ich)
serta Id (Das Es) bagian tidak sadar, terpenting, dan primer sebagai sarang insting (nafsu)
seks dan kematian. Superego tempat menyimpan Etika, moral, dan religi manusia. Faktor
dunia luar selalu beroposisi dengan Id. (D1-D4= Dimensi, matra, dunia)
Freud berpendirian bahwa terdapat batas antara Id dan dunia sekitarnya, prasadar. Oleh
karena itu, Id adalah tidak-sadar-pribadi, sehingga kepuasan yang dicari di sini mungkin
tidak diketahui oleh orang lain, termasuk dirinya sendiri. Ego adalah sang Akunya manusia.
__________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012
46
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
Freud memperkenalkan das Uber Ich atau Superego (kata hati, suara hati)
yang ikut memengaruhi manusia. Sebenarnya, ia berasal dan timbul dari sang
Aku, tetapi bahan yang menyusunnya adalah pengalaman dari umat manusia paDunia luar seakan-akan memaksa manusia untuk mengadakan etika,
moral, dan religi, menyimpannya di dalam Superego. Jadi, bukan
karena pengaruh faktor-faktor halus yang imanen di dalam diri manusia itu sendiri. Superego timbul karena konfrontasi antara alam tidak
sadar Id dengan kenyataan di dunia luar. (Sigmun Freud)
da umumnya dan pribadi orang tersebut pada khususnya. Termasuk pengalamanpengalaman yang terekam pada perjumpaan antara Id dan dunia luar sepanjang
hidup dan sejarah umat manusia. Sebagai kata hati, Superego hanyalah terbatas
sebagai intisari dari pengalaman umat manusia sepanjang masa saja.
Karena hanya itu saja yang menyusun Superego, dan tidak ada faktor lain
yang lebih tinggi maka ia dapat disebut sebagai Ego Ideal. Merupakan lukisan
ideal manusia pada umumnya, dan Ego atau sang Akunya manusia pada
khususnya. Dengan demikian, etika, moral, dan religi manusia tersimpan di
dalam Superego. Menarik sekali pendapat Freud bahwa etika, moral, dan religi
itu hanya timbul karena konfrontasi antara alam tidak sadar Iddan kenyataan
di dunia luar.
Manusia seakan-akan dipaksa oleh dunia luar untuk mengadakan etika,
moral, dan religi atau agama. Jadi, pengaruh dunia luarlah yang mendasarinya
bukan faktor-faktor halus yang imanen di dalam diri manusia itu sendiri.
Pendapat Freud tentang agama adalah cara hidup yang berpangkal pada
kesayangan anak terhadap ayahnya. Guru sekolah dan pembesar-pembesar
agama meneruskan sikap ayah terhadap anak dengan segala aturan dan
pantangan-pantangannya. Freud meyakini bahwa Superego yang memegang
otoritas tertinggi, bukan yang lain, padahal ia disusun oleh interaksinya Id dengan
dunia luar.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
47
Seorang ibu di Papua sedang menggendong anak kembarnya dengan penuh kegembiraan
48
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
Faktor dunia luar menjadi sangat penting bagi teori Freud karena selalu
beroposisi dengan Id. Freud berpendirian terdapat batas antara Id dan dunia
sekitarnya. Oleh karena itu, Id adalah tidak-sadar-pribadi. Tidak-sadar yang meliId selalu beroposisi dengan peranan dunia luar. Terdapat batas antara
Id dan dunia sekitarnya. Oleh karena itu, Id adalah tidak sadar pribadi.
Konsep tidak sadar kolektif, yang meliputi semuanya,termasuk di dalam
dirinya sendiri, tidak ada di dalam hipotesis Freud.
puti semuanya (kolektif), termasuk di dalam dirinya sendiri, bagi Freud tidak ada.
Dalam hipotesis Freud tidak ada suatu konsep tentang tidak-sadar-kolektif.
Nafsu seksual (eros), dan nafsu mati (tanos) adalah nafsu yang terpenting
dalam diri manusia. Nafsu sosial, apalagi nafsu suprasosial, tidak disebut secara
spesifik oleh Freud. Apabila seseorang berbuat baik, secara sosial atau
berdasarkan etika, pada dasarnya tersembunyi pamrih untuk mendapatkan
sesuatu dalam bentuk apa saja. Artinya, mencari suatu kepuasan, sekalipun itu
berada di lapisan jiwa yang dalam, yang tidak diketahui oleh orang lain, atau
kadangkala juga tidak disadari oleh dirinya sendiri.
Seorang suami yang memberikan tanda kasih, oleh-oleh dari negeri
seberang, kenang-kenangan hari ulang tahun, hal ini pada dasarnya karena
pamrih mengharapkan jasa baik atau kasih sayang atau untuk melangsungkan
rasa puas. Termasuk ibu-ibu yang mengasuh anaknya penuh dengan rasa kasih
sayang juga didorong oleh faktor-faktor tersebut. Pengorbanan jiwa untuk nusa
dan bangsa dari seorang pahlawan, diartikan oleh Freud juga mencari kepuasan
dalam diri pribadi dalam kematian, ia mengharapkan sesuatu, entah apa dari
tanah airnya.
Memang aneh kalau kita memperhatikan cara berpikir yang demikian.
Sekiranya ada orang tua yang merasa sedih dan menangis karena anaknya
meninggal dunia. Apakah disebabkan oleh karena si orang tua sudah tidak
memungkinkan lagi mengharapkan kepuasan dalam bentuk apa saja dari anak
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
49
Sekelompok anjing liar Afrika (Lycaon pictus) sedang berburu banteng liar di padang rumput
__________
http://cdn1.arkive.org/media/00/003D643B-3512-4DE1-A26D-7AE8D7EE1CBC/Presentation.Large/African-wild-dogpack-hunting-wildebeest.jpg cited January 16, 2012.
50
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
tersebut? Begitu juga seorang ayah yang sakit perutnya atau tidak dapat tidur
nyenyak karena anaknya sedang menjalani ujian beberapa hari, takut kalau anakSeorang pahlawan yang mengorbankan jiwa untuk nusa dan bangsanya,
diartikan oleh Freud sebagai mencari kepuasan dalam diri pribadi. Pada
kematian itu, ia mengharapkan sesuatu, entah apa dari tanah airnya.
Memang aneh kalau kita memperhatikan cara berpikir yang demikian.
Pertanyaan yang patut disampaikan kepada para penganut teori Freud.
nya tidak lulus ujian ini. Jangan-jangan nantinya si anak tidak dapat memberi
kepuasan atau balas budinya menjadi berkurang?
Pertanyaan ini patut disampaikan kepada para penganut teori Freud.
Apakah anak-anak sekolah mengantarkan jenazah temannya yang meninggal
dunia untuk memberikan penghormatan terakhir juga didorong oleh nafsu
kepuasan? Atau secara kasar, di dalam hati kecil teman-temannya sekolah itu,
merasa senang atau puas bahwa yang mati adalah orang lain dan bukan dirinya
sendiri? Bagi pengikut Freud yang sejati, tidak ada perbuatan tanpa pamrih, tidak
ada perbuatan sosial dan suprasosial yang murni.
Perbuatan baik kepada orang lain pada dasarnya mengharapkan kebaikan
juga. Apabila berbuat jahat, menjadi takut karena adanya balas dendam akibat
perbuatan jahatnya tersebut. Seperti sekelompok anjing liar yang tidak saling
menggigit atau saling membunuh karena takut pembalasan di antaranya. Secara
naluri, tanpa disadari, hal ini adalah bagian dari memper-tahankan jenisnya
supaya tidak lenyap dari muka bumi. Freud telah menemukan jenis binatang buas
yang namanyamanusialebih tinggi kelasnya karena memiliki akal pengertian.
Demikianlah Candra Jiwa Freud yang terkenal itu, tetapi juga perlu diketahui,
bahwa banyak hal yang disembunyikan dan ditutupi tentang nafsu seksual pada
waktu hidupnya. Banyak jasa Freud memperkenalkan ilmu pengetahuan tentang
seluk-beluk jiwa manusia. Akan tetapi, candra jiwanya tidak cukup lengkap untuk
menyelesaikan seluruh persoalan umat manusia.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
51
52
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
adalah ketika ia memandang masyarakat sebagai otoritasnya yang tertinggi. Semua kesalahan dan gangguan jiwa disebabkan oleh sikap kurang sempurnanya
pengabdian kepada masyarakat. Perihal sadar dan asadar tidak dipersoalkan oleh
Adler.
Adler mengemukakan tentang problem hidup bersama di dalam
masyarakat, persoalan bekerja serta pekerjaannya, dan faktor kasih sayang.
Pandangan Adler dianggap sedikit lebih maju dari pandangan Freud. Dalam
menganalisis adanya gangguan jiwa, Adler mengemukakan penyebab yang harus
dicari dari:
1. kurangnya berbakti terhadap masyarakat.
2. kurang benar kerjanya, dan
3. kurang tepat dalam menerapkan kasih sayang.
Dalam analisisnya, Adler menyatakan bahwa gangguan jiwa akan terjadi manakala orang hanya ingin menang saja atau main kuasa di dalam masyarakat.
Dalam usahanya menuju ke kesempurnaan, manusia selalu menggerakkan
jiwanya dan menurut Adler terasa ketidakseimbangannya dalam menghadapi
tujuan yang sempurna. Hanya perasaan untuk dapat mencapai titik yang tinggi itu
membuat dia sanggup memberikan perasaan tenang, nilai-nilai khusus dan
kebahagiaan. Pada saat beri-kutnya tujuan itu menarik dia lagi. Menjadi jelas
bahwa manusia itu memiliki suatu perasaan rendah diri yang tetap mendorong
dia untuk mencapai kemenangan. [1]
____________
[1]. Adler. Der Sinn des Lebens. Verlag Dr Rolf Passer. Wien und Leipzig, h. 27
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
53
MAKROKOSMOS
[ASAS KENYATAAN DI MASYARAKAT]
D1
Dunia Luar
D3
Rasa Bermasyarakat
EGO:
Bagan Transenden 1.6.2: Ego yang Terjepit Rasa Bermasyarakat dan Rendah Diri
Menurut Adler semaksimal mungkin manusia menggerakkan jiwanya pasti tidak akan
mencapai tujuannya yang sempurna. Tetapi upaya mencapai titik yang tinggi itu akan
memberikan perasaan tenang, nilai-nilai tertentu, dan kebahagiaan. Karena ma-syarakat
berubah pada saat berikutnya akan muncul daya tarik yang lain. Perasaan rendah diri
yang dimilikinyalah tetap akan mendorong dia untuk mencapai tujuan.
Seluruh psikologi-individual berdiri di atas dasar evolusi dan mengesankan dengan jelas
bahwa semua usaha manusia menuju ke arah kesempurnaan. Tujuan akhir evolusi
manusia tidak pernah dikemukakan oleh Adler oleh karena itu sang aku-nya akan selalu
terjepit di antara rasa bermasyarakat dan rasa rendah diri. (D1-D4= Dimensi, matra,
dunia).
__________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. [Penerbit ProMemori], Jakarta 2011.
54
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
Kenyataan bahwa manusia tetap maju dalam merebut dunia luar dan tidak
akan pernah berhenti. Bagi Adler hal itu merupakan petunjuk bahwa aktivitasaktivitasnya yang ekstraversi itu bukanlah cara yang memadai untuk menyelesaiManusia dalam pandangan Adler; yang imanen adalah kompleks rendah
diri, dibarengi atau tidak dengan kenyataan organis. Kompleks rendah
diri ini yang tidak terpisahkan dari manusia, merupakan tenaga pendorong bagi eksistensinya di dalam masyarakat.
kan persoalan rasa rendah diri. Bagaimana pun tidak ada harapan bahwa dengan
cara ini akan dapat sampai pada penyelesaian.
Seluruh psikologi-individual berdiri di atas dasar evolusi dan menunjukkan
dengan jelas bahwa semua usaha manusia adalah usaha ke arah kesempurnaan.
Dorongan untuk hidup ini menyebabkan fisik dan mentalnya terikat erat-erat
kepada usaha tersebut. [2] Adler tidak menunjukkan tujuan akhir evolusi.
Manusia dalam sistem Adler, dalam hal ini sang akunya akan selalu terjepit di
antara rasa rendah diri dan rasa bermasyarakat.
Candra Jiwa Jung
Jung adalah sarjana pertama yang mengemukakan adanya sesuatu di dalam
jiwa manusia yang bukan-pribadi: das Selbst, dirinya sendiri. Adanya sesuatu
yang absolut yang meliputi alam semesta dipercaya oleh Jung. Bahkan, alam
semesta ini timbulnya dari yang absolut tersebut. Menurut Jung, sumber yang
menciptakan semua ini nama-nya Geistprinzip. Yang diciptakan dinamakan
Naturprinzip.
Manusia diciptakan dengan bertemunya Naturprinzip dan
Geistprinzip. Geistprinzip-lah yang menyebabkan manusia memiliki kesadaran.
____________
[2]. Adler. Der Sinn des Lebens. Verlag Dr Rolf Passer. Wien und Leipzig, h. 48
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
55
Carl Gustav Jung sedang menikmati aroma asap tembakau dari pipanya
56
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
Kesadaran inilah yang menandakan kita adalah manusia. Ketika manusia mulai
berpikir, maka menandakan bahwa mulai saat itu ia merasa ada.
Sumber yang menciptakan alam semesta namanya Geistprinzip.
Yang
Pada awalnya, di dalam alam yang tidak sadar yang meliputi alam semesta
ini, Naturprinzip menyelubungi Geistprinzip. Pada suatu detik, menyalalah
Geistprinzip bagaikan pelita dalam kegelapan. Alam tidak sadar yang meliputi
alam semesta ini dinamakan Jung sebagai Alam Asadar Kolektif. Manusia dengan
sang Akunya memiliki alam sendiri yang ia namakan sebagai Alam Sadar Pribadi.
Das Geistprinzip yang semula menjadi segala sumber, dinamakan Sadar Kolektif,
yang meliputi keseluruhan alam semesta.
Tujuan hidup manusia adalah mempersatukan diri dengan sadar kolektif
sehingga tidak ada polaritas lagi antara Naturprizip dan Geistprinzip. Das Selbst
dinamakan Jung sebagai sadar kolektif yang ada dalam diri manusia. Dalam
upayanya sang Aku mencapai kesadaran kadang-kadang terjadi pertemuan antara
Sadar Pribadi dan Sadar Kolektif, yang dinamakan intuisi, pertemuan yang tidak
terduga oleh Sadar Pribadi.
Pertemuan yang menghasilkan intuisi, adalah suatu pencerahan dari dalam
diri kita. Hal ini tidak mungkin terjadi karena kemauan dari sang Aku. Justru
sebaliknya, tidak diketahui intuisi itu datangnya dari mana, dan kapan
waktunya`datang. Oleh karena memang intuisi bukan buatan sang Aku, maka
isinya intuisi sebelum kedatangannya juga tidak diketahui. Pendapat Jung sangat
menarik, ia menandaskan bahwa tiap-tiap manusia dapat mencapai tingkatan
sadar kolektif. Dapat mencapai tingkatan ideal yang tertinggi. Tiap-tiap manusia
dapat mencapai tingkatan tersebut, hendaknya dipahami sebagai suatu potensi
yang ada. Pasti tidak semudah seperti apa yang telah dikemukakan sebagai
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
57
MAKROKOSMOS
Dunia Luar
D1
Prinsip Alami
D3
Das Ich:
MENTAL
INTUISI
- - - - - - - - - - - - - - - - -I
l- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Das Selbst:
Prinsip Rohani
D4
SPIRITUAL
=======================================================================
==
Mikrokosmos/dunia kecil terdiri dari 1] Fisik (badan/jasmani kasar, soma, body, dimensi-2),
2] Mental (badan/jasmani halus, jiwa, psike, mind, dimensi-3), dan 3] Spiritual (rohani, alam sejati, Pusat Imateri,
spirit, dimensi-4). Makrokosmos/alam semesta berada di dimensi-1 mewadahi mikrokosmos
58
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
hipotesis Jung. Apabila dipakai sebagai perimbangan, sekiranya ada 1 (satu) orang
saja di antara sejuta manusia (bhs Jawa: sayuta siji ombyokan), itu sudah terlalu
dan amat sangat banyak.
Mempersatukan diri dengan Sadar-Kolektif (das Selbst) adalah Tujuan
hidup manusia, sehingga tidak ada polaritas lagi antara Naturprinzip
dengan Geistprinzip. Lambat laun terjadi proses pergeseran ke suatu
titik perimbangan baru yang bukan lagi pada sang Akunya manusia.
Dialah (das Selbst) yang mengatur manusia menjadi sempurna.
Sebagai contoh hipotesis (dugaan yang dianggap benar), Jung yang menjadi
psikiater terkemuka di Eropa pada waktu itu, mengambil contoh hipotesis tentang
Yesus. Beliau adalah manusia historis (terikat ruang dan waktu), yang pernah
hidup pada kira-kira sepertiga awal abad Masehi. Jung menerangkan berdasarkan
teori kesadarannya bahwa sadar pribadi manusia istimewa ini telah meningkat
sampai sadar kolektif yang dinamakan Kristus, yang meliputi dan dimiliki oleh
semua umat manusia, abadi, ahistoris, tidak terikat oleh ruang dan waktu.
Berdasarkan teori itulah Soemantri menyatakan bahwa Candra Jiwa Jung
telah memasuki ranah kepercayaan, suatu ranah ilmu pengetahuan yang jarang
dimasuki ilmuwan Eropa pada waktu itu. Jung tidak malu-malu lagi dengan
menyatakan adanya intuisi, ia mengakui bahwa dalam jiwa manusia ada
kemampuan yang lain dari kecerdasan intelektual dan tidak kalah kegunaannya
dari pikiran manusia. Padanannya pada zaman sekarang dapat dinamakan
kecerdasan spiritual.
Memang ada anjuran dari seorang psikolog di kemudian hari, dari
Universitas Diponegoro, YF La Kahija bahwa seorang peneliti kearifan lokal, selain
berbekal logika paradoksikal, dituntut menghargai peran intuisi sebagai perangkat
jiwa yang mampu menangkap langsung kebenaran. Logika paradoksikal
mendasari konsep-konsep inti dalam pemikiran Timur yang intinya menekankan
kesatuan dalam dualitas atau pluralitas. Seperti pemahaman kita terhadap
bhinneka tunggal ika.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
59
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
Individuali-
nya bergerak ke arah itu. Agar tangkapan intuisi yang berupa kebenaran (spiritual) itu dapat diterima oleh rasio atau akal, adalah tugas ilmuwan untuk
merasionalkannya. Hal ini telah dilakukan oleh Einstein dengan teori relativitasnya
atau Newton dengan hukum gravitasinya, seolah-olah melompat seratus tahun
mendahului zamannya.
Sadar kolektif yang menjadi sumber segalanya, oleh Jung tidak ditempatkan
jauh dari manusia, di suatu alam yang asing bagi manusia. (Biasanya manusia
menempatkan Tuhan jauh dari manusia, di surga, sering sambil menunjukkan jari
telunjuknya dengan arah ke atas). Justru ia menempatkan alam sadar kolektif
dekat dan bersatu dengan manusia, tetapi masih terpisah dari alam sadar pribadi.
Rupanya, sang Aku, the Ego, hanyalah pucuk pimpinan sementara, menurut idealisme Jung, kepemimpinan ini harus bergeser ke titik perimbangan yang
lain, yaitu menuju ke sadar kolektif. Pendapat ini juga merupakan pendapat
pertama adanya kesempatan bagi manusia untuk dapat membebaskan dirinya
dari cengkeraman alam tidak sadar kolektif, dunia luar, dan angan-angannya
sendiri.
Perspektif ini dinamakan sebagai Pembebasan (Penyelamatan,
Pamudaran) atau Verselbstung, werden zur Personlichkeit, Individualisierung.
Berakhirlah sudah riwayat pribadi manusia. Tentu saja, badan/jasmani kasar sang
__________
YF La Kahija. Mencintai kearifan lokal. Kompas, Sabtu, 02-12-2006. Halaman: 6
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
61
Sejak tahun 1991, Candi Borobudur ditetapkan sebagai World Heritage Site
Foto 1.6.6: Struktur Mandala dan Candi Borobudur
Pada suatu ceramah, psikolog Carl Gustav Jung di London pada tahun 1935 di hadapan
sekitar 200 profesional medis, Jung justru merujuk Candi Borobudur untuk mempresentasikan teori psikologinya tentang konsep ketidaksadaran.
Fondasi Borobudur berbentuk lingkaran dalam bujur sangkar. Jalan memutarnya ( circumambulatio) ditempuh dalam alur spiral (struktur mandala). Kata Sanskerta ini berarti
lingkaran magis. Simbol mandala berarti tempat suci (temenos) yang pusatnya dilindungi.
Inilah simbol terpenting dalam melihat peta ketidaksadaran.
__________
http://t1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTmiBC3aiGhydiExlc9o4SC9TYzmd6xMan4-ktVzgwJrNCvQ7ZF cited August 5, 2011.
http://gogoleak.files.wordpress.com/2010/11/radial_borobudur-lg.jpg cited August 5, 2011.
62
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
manusia ini masih hidup, bernafas dan beraktivitas seperti biasa, hanya pribadinya yang menjadi istimewa. Individuation hanya dapat dicapai dengan memperkembangkan budi pekerti yang baik, berakhlak mulia.
Tanpa rasa malu Jung menyatakan adanya intuisi, ia mengakui bahwa
dalam jiwa manusia masih memiliki kemampuan selain dari kecerdasan
intelektual dan tidak kalah hebat kegunaannya dari pikiran manusia.
Padanannya pada zaman sekarang dapat dinamakan sebagai
kecerdasan spiritual.
Pada suatu ceramah, psikolog Carl Gustav Jung di London pada tahun 1935
di hadapan sekitar 200 profesional medis, beliau justru merujuk Candi Borobudur
untuk mempresentasikan teori psikologinya tentang konsep ketiadasadaran. YF
La Kahija telah menerjemahkan ceramah itu. Salah satu contoh yang luar biasa
tentang lingkaran magis adalah Candi Borobudur di Jawa. Jalan memutarnya
(circumambulatio) ditempuh dalam alur spiral.
Fondasi Borobudur berbentuk lingkaran dalam bujur sangkar. Struktur ini
dalam bahasa Sanskerta disebut mandala. Kata Sanskerta ini berarti lingkaran,
khususnya lingkaran magis. Simbol mandala berarti tempat suci (temenos) yang
pusatnya dilindungi. Dan, inilah simbol terpenting dalam melihat gambar-gambar
ketiadasadaran.
Simbol ini menunjukkan perlindungan pusat kepribadian dari tarikan dan
pengaruh dunia luar. Agar diyakini bahwa Tuhan barangkali bukan seperti yang
diyakini secara tradisional, tetapi bersemayam di dalam lubuk hati sebagai
kesadaran alami, yang terdapat di dalam psike-nya manusia secara universal. (To
be sure, the God that is accepted may not be the traditional deity of theism; rather,
it is an indwelling god, a natural spirit within the universal psyche of man) [5]
__________
[5]. Personality Theories: an Introduction (Boston: Houghton Mifflin Company, textbook, 1979), p. 112.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
63
Peta Indonesia
________
http://3.bp.blogspot.com/_BmhG3wpGxq4/SxIjQS5l1wI/AAAAAAAAAIA/UVTmyRbo2s/s1600/peta+indonesia_rel_2002.jpg
cited October 20, 2010.
64
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
65
MAKROKOSMOS
Alam semesta dan seisinya
================l Pancaindra l==========================
MIKROKOSMOS
(manusia seutuhnya)
(FISIK)
(Jasmani Kasar)
-------------------------------------------------(MENTAL)
(Jasmani Halus, jiwa)
[Aku]
Naturprinzip
- - - - - - - - - - - - - - - - -I TheGate l- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - (SPIRITUAL)
Suksma Sejati
Geistprinzip
KESADARAN HIDUP
======================================================================
==
Naturprinzip (Prinsip Alami, jasmani halus, jiwa, psike, dan/atau mental) bertemu
Geistprinzip (prinsip rohani, Kesadaran Hidup, Pusat Imateri, dan/atau spiritual)
Bagan Transenden 1.7.1: Kesadaran Hidup itu Mengaku Sebagai Suksma Sejati
Semua yang ada itu berasal dari Kesadaran Hidup. Kesadaran Hidup ini mengaku sebagai
Suksma Sejati. Ilmu sejati adalah cara hidup bagi manusia untuk menyadari kembali jalannya menuju Kesadaran Hidup. Jalan itu berakhir ketika sang Akunya manusia
hilang, lebur di dalam Kesadaran Hidup itu.
Introversi adalah cara hidup ke dalam berupa konsep kesadaran, kepercayaan, dan
ketaatan kepada Kesadaran Hidup tersebut dan membangun watak-watak susila serta
berbudi luhur dalam hidup yang nyata di tengah-tengah masyarakat kita ini. Orang yang
bernama Soenarto dengan cara hidup tersebut telah berhasil merealisasikan hipotesis Jung
tentang adanya pertemuan antara Naturprinzip dan Geistprinzip.
__________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012
66
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
berlanjut dan mengatakan adanya suatu Kesadaran Hidup yang meliputi alam
semesta dan seisinya, merembes di mana-mana.
Kesadaran Hidup ini, adalah asal mula dari semua yang ada. Kesadaran
Hidup ini mengaku sabagai Suksma Sejati. Menurut suara itu, ilmu sejati adalah
jalan atau cara hidup bagi manusia untuk menyadari kembali Kesadaran Hidup itu
sampai sang Akunya manusia hilang meleburkan diri di dalamnya.
Cara hidup yang dimaksudkan tersebut adalah agar manusia selalu sadar,
percaya, dan taat kepada Kesadaran Hidup tersebut dan membangun watakwatak susila serta berbudi pekerti luhur dalam hidup yang nyata di tengah-tengah
masyarakat kita ini. Mengenai Geistprinzip dan Naturprinzip telah direalisasikan
oleh orang yang bernama Soenarto. Mengenai apa yang disebutkan Jung tentang
intuisi, dialami sendiri oleh Soenarto. Bahkan terjadi pengecualian melebihi apa
yang telah disebutkan oleh Jung, kalau memang demikian adanya, Soemantri
berpendapat bahwa hipotesis Jung juga terjadi dan terbukti pada Soenarto.
Intuisi itu mengalir terus bagaikan air sungai yang membawa suatu pelajaran
sebagai isi dari intuisi tersebut.
Aliran intuisi tersebut menjadi buku pustaka yang diberi nama Sasangka
Jati. Disebut buku pustaka (intuisi) karena berisi tujuh buku yang digabung
menjadi satu. Buku pustaka inilah yang dipakai oleh Soemantri sebagai sumber
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
67
door
SUMANTRI HARDJOPRAKOSO
geboren te Nambangan Solo (Indonesia) in 1913
68
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
69
__________
http://0.tqn.com/d/scifi/1/0/E/4/0/-/R2D2-XWING_E4S-KEY-60_R.gif cited July 1, 2011.
70
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
Seperti pada Bulan dan Matahari yang telah diberi nama oleh berbagai
bangsa di dunia dan berbagai suku di masing-masing negara, serta pujanggapujangga mereka yang telah menyapa dalam syair, lagu, dan nyanyiannya. DihaApa yang dialami oleh Soenarto dan apa yang terkandung di dalam
intuisi yang diterimanya dapat digubah dan dipertanggungjawabkan
secara ilmiah sebagai disertasi. Intuisi yang diterima Soenarto sudah
tentu tidak berupa dalil-dalil dan bersusunan sesuai dengan kaidahkaidah ilmiah. (Soemantri Hardjoprakoso)
rapkan, Candra Jiwa Indonesia juga dapat diceritakan dengan mudah dan
sederhana bagi masyarakat umum. Hal ini telah dicoba disampaikan kepada
sedikit anggota masyarakat Indonesia di berbagai negara atau masyarakat
Indonesia yang pernah bermukim lama di negara lain. Pengalaman sederhana ini
dicoba pada kurun waktu tahun 20052009, sewaktu penulis bertugas menjadi
Tim Dokter Kepresidenan RI.
Dalam menyusun candra jiwa baru yang lebih lengkap dari apa yang telah
dikemukakan oleh Carl Gustav Jung, Soemantri merasa mendapatkan tuntunan
dari Sadar Kolektif Dinamis. Rupanya, ia adalah Sang Penuntun yang dapat
dirasakan tuntunannya dalam menyusun disertasi tersebut. Potensi ini tentu saja
sangat istimewa sekiranya setiap manusia dapat mencapainya dengan upaya
tertentu. Banyak persoalan dunia menjadi selesai dengan tuntas dan harmonis.
Bagaimana ini semua ini dapat terjadi?
Pada awalnya, ketika semua yang ada ini belum ada, yang sudah ada adalah
Sadar Kolektif yang diam dan tenang, yang Statis, yang omnipotensi, yang
Mahakuasa. Dari Sadar Kolektif Statis, TheSource, sebagai sumber, timbullah
Sadar Kolektif yang bergerak, yang dinamakan oleh Soemantri sebagai Sadar
Kolektif Dinamis, penulis menyebutnya sebagai TheForce, suatu kekuatan
dimunculkan. Semua potensi yang semula ada pada Sadar Kolektif Statis, didele-
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
71
The Source diyakinkan sebagai pusat utama komputer untuk mesin-mesin di kotanya
sekaligus sebagai lokasi yang bekerja mandiri di dalam kode-kode Matrix sehingga tidak
memerlukan program lain.
Andaikata TheSource (Suksma Kawekas) adalah matahari, maka TheForce (Suksma Sejati)
adalah bulannya dan manusia adalah kelelawar-kelelawar (Sang Aku) yang tidak mungkin
menatap sang matahari. Sinar sang rembulan, yang sejuk itu memungkinkan kelelawar
dapat melangsungkan kehidupannya. TheForce adalah penuntunnya manusia atas nama
TheSource, sumber hidup dan tujuan hidup.
__________
http://thefuturebuzz.com/wp-content/uploads/2010/12/source-mainframe.jpg cited July 1, 2011.
72
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
gasikan penuh kepada Sadar Kolektif Dinamis, utusan-Nya yang abadi. Kedua
kesadaran kolektif ini semestinya dapat dikatakan juga sebagai Dwitunggal,
Dwiaspek, TwoAspect, atau TwoFoil.
Ketika semua yang ada ini belum ada, yang sudah ada hanyalah Sadar
Kolektif yang diam, tenang, statis, dan Mahakuasa. Dari Sadar
Kolektif Statis sebagai sumber, timbullah Sadar Kolektif yang bergerak,
Sadar Kolektif Dinamis, suatu kekuatan dimunculkan. Sadar Kolektif
Statis dan SadarKolektif Dinamis adalah Dwitunggal.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
73
TheSource
Dimensi-4
SPIRITUAL
AKU
Materi
TheForce
Dimensi-4
IRAHSA JATII
SPIRITUAL
AKU Imateri
TheSelf
Dimensi-4
Alam Sadar
Kolektif
Suksma
Kawekas
SPIRITUAL
Suksma
Sejati
Roh
Suci
P
PA
AM
MU
UD
DA
AR
RA
AN
N
((PPEELLEEBBU
UR
RAAN
N))
Tripurusa
(Pusat Imateri)
MENTAL,
Mind
FISIK
Body
IPANCAINDRAI
Diagram Transenden 1.7.1: Sang Aku Berkesempatan Lebur di Alam Sadar Kolektif
Telah dibuka kesempatan seluas-luasnya oleh Candra Jiwa Soenarto bagi Akunya (materiimateri) siapa saja untuk meleburkan diri di dalam kekuasaan yang lebih tinggi dan
meliputi keseluruhan, yaitu Alam Sadar Kolektif. Syaratnya adalah mengurangi dan
menundukkan kedaulatan sang Akunya sendiri.
Tentu saja tidak sesederhana itu, tiga sentra vitalitas mental pendukung sang Aku juga
harus mencapai fungsi introversi-nya yang tertinggi terlebih dahulu yaitu sadar untuk
angan-angan, percaya untuk perasaan, dan taat kepada Sadar Kolektif terutama bagi nafsu
egosentripetalnya (Luamah).
Ketika sang Aku sudah mampu menundukkan seluruh kedaulatannya masih menunggu
izin Peleburan Diri (Pamudaran) dari sang penguasa Alam Sadar Kolektif itu sendiri.
__________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012
74
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
ngan zaman tersebut telah dijawab oleh seorang ahli jiwa (Soemantri Hardjoprakoso) dengan mempromosikan suatu Candra Jiwa Indonesia yang di negerinya
sendiri diperkenalkan sebagai Candra Jiwa Soenarto. Sumbangan ilmiah dari
candra jiwa ini diyakini dapat dipakai sebagai landasan kerja untuk berbagai
kepentingan, antara lain: pendidikan, kepercayaan, sosiologi, kedokteran,
kemasyarakatan, kebudayaan, psikologi, dan filsafat.
Oleh karena luasnya landasan kerja yang dapat dimanfaatkan, pantas juga
untuk dipakai sebagai landasan empati bagi siapa saja yang membutuhkan.
Termasuk menjadi bekal ilmu pengetahuan bagi siapa saja dalam melaksanakan
tugas ke luar kepada masyarakat dan ke dalam kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Semoga Sadar Kolekif Dinamis yang omnipotensi memberikan tuntunan dan
kekuatan kepada siapa saja yang melaksanakan tugas mewakili karya-Nya.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
75
Spiritual
Dimensi-4
Dimensi-1
Mental
Dimensi-3
MIKROKOSMOS
Fisik
(Dunia Dalam)
Dimensi-2
Sadar Pribadi
(Aku)
II
Tripurusa
ALAM SEMESTA
(2-Kosmos dgn 4-Dimensinya)
Tripurusa (TriFoil): Suksma Kawekas (TheSource), Suksma Sejati (TheForce), Roh Suci (TheSelf)
________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012
76
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
BAB II
MANUSIA
2.1
PENDAHULUAN
77
MAKROKOSMOS
MIKROKOSMOS
Manusia seutuhnya
Bumi 7 lapis
(Material Kasar-Fisik-Kimiawi) Fisik
- 1. Otak (Cipta-Pangaribawa, Nalar-Prabawa), 2. Jantung
(Pangerti-Kamayan, angan2 arti sempit), 3. Hati (Perasaan),
4. Paru (Mutmainah-putih), 5. Darah (Amarah-merah),
6. Sumsum (Sufiah-kuning), 7. Otot (Luamah-violet)
-------------------------------------------------Langit 7 lapis
(Material Halus-Jiwa; Batin) Mental
Angan-angan
1. Cipta-Pangaribawa, 2. Nalar-Pangaribawa (Otak),
3. Pangerti-Kamayan, angan2 arti sempit (Jantung),
Perasaan
- Perasaan (Hati),
Nafsu-nafsu
4. Mutmainah-putih (Paru), 5. Amarah-merah (Darah),
6. Sufiah-kuning (Sumsum), 7. Luamah-violet (Otot)
78
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
Foil) dengan Suksma Kawekas (TheSource) sebagai sumber dan tujuan hidup,
Suksma Sejati (TheForce) adalah utusan Tuhan yang abadi yang menghidupi Roh
Kita memerlukan suatu ruangan visual untuk mengikuti dan memahami dengan mudah tujuan yang hendak dicapai oleh candra manusia.
Dengan begitu, manusia sebagai makhluk batiniah maupun rohaniah
dapat divisualisasikan di dalam Candra Jiwa Indonesia.
Suci (TheSelf), memimpin dan kelak menuntun Roh Suci kembali kepada sumber
dan tujuan hidupnya. Perjumpaan sadar terbatas (pribadi) dengan sadar kolektif
disebut intusi, kesadaran manusia semakin meningkat, akhirnya peristiwa
leburnya sadar pribadi/terbatas ke dalam sadar kolektif disebut Pamudaran
sekaligus merupakan tujuan akhir dari evolusinya manusia.
2.2
STRUKTUR JIWA
Jika kita membuat skema seperti yang digambar pada Lampiran-1: Skema-1,
tentang relasi manusia dengan dunia luar dan tentang relasi-relasi intrapsikis
manusia, maka diperoleh gambaran yang menyeluruh tentang candra manusia itu
sebagai pegangan visual untuk memahami anatomi dan fisiologi jiwa manusia,
baik sebagai makhluk batiniah (mental, jiwa) maupun rohaniah (spiritual).
Selain itu, skema tersebut juga merupakan suatu ruangan visual untuk
mengikuti dan memahami dengan mudah tujuan-tujuan yang hendak dicapai oleh
candra manusia Indonesia. Manusia sebagai makhluk batiniah dan rohaniah
disebut juga candra jiwa untuk membedakannya dari istilah candra manusia
dalam arti pandangan tentang manusia, yang menunjuk suatu bentuk kehidupan
yang disadari atau tidak menjadi pedoman hidupnya
Dalam membahas Candra Jiwa Indonesia (Soenarto) dan arti yang
dikandung olehnya, kita wajib memperhatikan pokok-pokok persoalan tertentu,
yaitu:
a. Hakikat manusia, baik aspek struktural maupun aspek fungsionalnya.
b. Hakikat dunia luar.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
79
Alam Semesta
Manusia, Dewa,
MAKROKOSMOS
seutuhnya
MIKROKOSMOS
Soma
Jasmani Kasar, Fisik-Kimiawi, Fisik
------------------------------------------------Psike
Jasmani halus, jiwa, batin, Mental
- - - - - - - - - - - -l Rahsa Jati l- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Rohani
Pusat Imateri
Spiritual
Alam Sejati
=====================================================================
Mikrokosmos/dunia kecil terdiri dari 1] Fisik (badan/jasmani kasar, soma, body, dimensi-2),
2] Mental (badan/jasmani halus, jiwa, psike, mind, dimensi-3), dan 3] Spiritual (rohani, alam sejati, Pusat Imateri,
spirit, dimensi-4). Makrokosmos/alam semesta berada di dimensi-1 mewadahi mikrokosmos
Bagan Transenden 2.2.2: Pancaindra adalah Alat Komunikasi Mikro dan Makrokosmos
Pancaindra adalah alat komunikasi indrawi dan psikologis antara mikro dan makrokosmos.
Rahsa Jati, TheGate (tidak tepat dianggap sebagai indra ke-6, bukan alat), suatu ambang
kesadaran hidup yang menghubungkan jiwa manusia dengan Alam Sejati, Pusat Imateri,
yang absolut dan transenden sebagai inti dari mikrokosmos.
Makrokosmos menawarkan perubahan apa saja setiap detiknya, ada yang dapat atau tidak
dapat diubah lagi susunannya. Mikrokosmos bebas memilih dan mengubah apa saja yang
memungkinkannya sesuai dengan apa yang diinginkannya.
Manusia berkembang di dalam pribadinya sendiri, selama berkembang tidak ada vitalitas
asing yang dicangkokkan ke dalam dirinya. Sementara itu ada kontinuitas antara
perkembangan kepribadiannya sendiri (lewat Rahsa Jati= TheGate) sampai menjadi
candra jiwa ideal, ialah akhir dari perkembangan manusia itu sendiri.
________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012
80
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
c. Komunikasi yang bersifat indrawi dan yang bersifat psikologi antara manusia
dengan dunia luar.
d. Komunikasi batiniah antara manusia dan yang transenden.
Manusia sebagai makhluk rohaniah senantiasa akan berusaha agar
yang Absolut-transenden bermanifestasi di dalam dirinya. Suatu proses
perkembangan jiwa yang sungguh-sungguh sulit karena harus mengubah
watak di dalam dirinya.
Keempat pokok tersebut ditinjau berdasarkan titik tolak bahwa manusia itu
adalah makhluk rohaniah yang berusaha agar yang Absolut Transenden
bermanifestasi di dalam dirinya. Baik manusia maupun dunia di luar manusia
adalah dinamis, sedangkan pada manusia terdapat juga kebebasan untuk
memilih kemudian memutuskan sendiri apa yang diinginkannya. Jika orang
memilih suatu candra ideal, maka ada dua kemungkinan, tercapai atau tidaknya
yang ideal tersebut. Mungkin saja ia terhenti di tengah jalan, bahkan tersesat di
jalan-jalan simpangan.
Sebab itu di dalam Candra Jiwa Indonesia disebut sebagai jalan, juga
pedoman pada proses perkembangan manusia yang sungguh-sungguh sulit itu.
Candra ideal Indonesia ini tidak lain daripada manusia dengan watak-watak yang
tumbuh dari manusia itu sendiri. Watak-watak itu selalu sudah ada sejak semula.
Hanya saja manusia pada umumnya watak-watak itu bersifat laten atau dalam
keadaan kurang tumbuh. Ada kontinuitas dari perkembangan kepribadian orang
pada umumnya sampai kepada kepribadian candra ideal, yang merupakan
tingkat akhir perkembangan kemanusiaan.
Selama perkembangan ini tidak ada sesuatu pun dari luar yang dimasukkan
atau dicangkokkan ke dalam kepribadian manusia. Tidak ada tenaga-tenaga luar
yang asing bagi manusia dan yang bukan milik manusia itu sendiri. Jika ada
tenaga-tenaga dari luar yang asing bagi manusia ikut bekerja di dalam diri kita,
maka kita justru sudah berada di jalan yang sesat. Inilah perbedaan yang esensial
antara candra manusia Indonesia dari Soenarto dengan candra- candra tertentu
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
81
MAKROKOSMOS
Asadar Kolektif
(FISIK)
Materi Kasar
Angan-angan,
Perasaan, Nafsu-nafsu
Materi Halus
(MENTAL)
--------------------l Rahsa
RahsaJati
Jati l-------------------HIDUP SEJATI
Pusat Imateri
(SPIRITUAL)
82
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
lainnya yang terdapat di Indonesia. Mencapai candra ideal itu, di dalam hidup
yang sekarang ini juga, adalah pencerahan ajaran candra manusia dan candra
dunia Indonesia ini.
Candra Ideal Indonesia
tumbuh dari manusia itu sendiri, melalui suatu perjalanan hidup yang
sulit, dan merupakan
Adalah suatu pencerahan agar candra ideal ini dicapai dalam kehidupan
sekarang ini juga! ~Soemantri Hardjoprakoso
Menurut ajaran ini, maka manusia terdiri atas prinsip imateri yang
merupakan hakikatnya dan selubungnya yang materi. [1] Prinsip imateri ini tidak
dilokalisasi di suatu bagian tertentu ataupun terikat pada organ tertentu, tetapi
ada juga disebut titik-hubungan kerjanya dengan selubungnya yang materi, yaitu
di daerah dekat jantung [2]. Tempat di mana kita mengalami perasaan yang
terdalam dan terhalus menunjukkan tempat pintu gerbang untuk masuk ke alam
prinsip imateri ini.
Titik pangkal candra jiwa dan candra dunia Indonesia ini ialah Hidup Sejati,
sumber segala hidup dan sumber segala materi. [3]. Hidup Sejati ini adalah satu
dan abadi, imateri, merembes-menembus-meliputi segala sesuatu. Ia mengatasi
ruang dan waktu. Ia tidak bermula dan tidak berakhir. Ruang dan waktu lahir
dari Hidup Sejati ini.
Hidup Sejati ini pada hakikatnya adalah satu, tetapi menampakkan diri
dalam tiga aspek. Aspek pertama dan yang tertinggi adalah Hidup yang mutlak
diam dan statis, sebagai sumber hidup disebut Suksma Kawekas (TheSource).
Aspek yang kedua ialah Hidup yang dinamis di mana dilahirkan aktivitas dari yang
__________
[1]. Soenarto Mertowardojo, Hardjoprakoso, Trihardono Soemodihardjo: Sasangka Jati, Repr.Jatop.
523/B. 1954 Bab Gumelaring Dumadi. h. 52 .
[2]. Soenarto Mertowardojo, Hardjoprakoso, Trihardono Soemodihardjo: Sasangka Jati, Repr.Jatop.
523/B. 1954. Bab Tunggal Sabda h. 107
[3]. Soenarto Mertowardojo, Hardjoprakoso, Trihardono Soemodihardjo: Sasangka Jati, Repr.Jatop.
523/B. 1954. Bab Gumelaring Dumadi h. 47
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
83
MAKROKOSMOS
===========l Pancaindra l================================
Manusia
MIKROKOSMOS
Soma
Jasmani Kasar-Raga
Fisik
------------------------------------------------Psike
Jasmani Halus-Jiwa
Mental
- - - - - - - - - -I
Rohani
TheGate
TheSelf sebagai percikan TheForce, dianggap juga sebagai hamba dari TheSource dan
TheForce, serta mendapat pelimpahan kekuasaan TheForce dikurangi kompetensinya
untuk perencanaan dan kebijaksanaan.
Dalam menjalankan kekuasaan pelaksanaan,
TheSelf dipimpin dan dibantu TheForce. Karena itu TheForce disebut juga sebagai Guru
Sejati, Penuntun Sejati atau Panutan Sejati, Sang Sabda, dan Sang Pepadang.
________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012
84
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
statis, yang menghidupi dan disebut Suksma Sejati (TheForce). Aspek yang ketiga
ialah Roh Suci (TheSelf), jiwa sejati dari manusia, yang dihidupi, yang dapat diHidup Sejati ini pada hakikatnya adalah satu, tetapi menampakkan diri
dalam tiga aspek disebut Tripurusa: Suksma Kawekas adalah aspek hidup
yang statis, Suksma Sejati; yang dinamis, Roh Suci; yang terbatas.
anggap sebagai cahaya atau percikan api dari Hidup yang satu dan yang menampakkan diri dalam tiga aspek ini disebut Tripurusa (TriAspek, TriFoil, TreFoil, Tritunggal) [4]
Kalau Suksma Kawekas itu pemegang kehendak, maka Suksma Sejati
adalah pemegang perencanaan dan kebijaksanaan dan Roh Suci kekuasaan
tentang pelaksanaan-nya. [5] Suksma Kawekas adalah pemilik kekuasaan mutlak,
Suksma Sejati yang memegang kekuasaan mutlak itu dikurangi kehendak, oleh
karena itu Suksma Sejati disebut juga Utusan yang nonpribadi dari Suksma
Kawekas.
Roh Suci sebagai percikan Suksma Kawekas, dianggap juga sebagai hamba
dari Suksma Kawekas dan Suksma Sejati, dan mendapat pelimpahan kekuasaan
Suksma Sejati dikurangi kompetensinya untuk perencanaan dan kebijaksanaan.
Dalam menja-lankan kekuasaan pelaksanaan, Roh Suci dipimpin dan dibantu
Suksma Sejati.
Karena itu Suksma Sejati disebut juga sebagai Guru Sejati,
Penuntun Sejati atau Panutan Sejati, Sang Sabda, dan Sang Pepadang[6]
Suksma Sejati sebagai yang dinamis menciptakan empat unsur dasar:
suasana, api, air, dan tanah. Keempat unsur ini saling bereaksi dan karena
dipimpin oleh suatu perencanaan, maka terjadilah alam semesta. Maka
diciptakanlah di dunia ini manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan dan dewa. Jas-
_________
[4]. Soenarto Mertowardojo, Hardjoprakoso, Trihardono Soemodihardjo: Sasangka Jati, Repr.Jatop.
523/B. 1954. Bab Hasta Sila h. 13
[5]. Soenarto Mertowardojo, Hardjoprakoso, Trihardono Soemodihardjo: Sasangka Jati, Repr.Jatop.
523/B. 1954. Bab Tunggal Sabda h. 105
[6]. Sda. Bab Hastasila h. 13-14
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
85
86
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
mani manusia terdiri atas empat unsur, hewan tiga (suasana, api dan tanah),
tumbuh-tumbuhan dua (air dan tanah) serta dewa satu unsur, yaitu api. [7]
Suksma Sejati adalah aspek hidup yang dinamis, atas nama Suksma
Kawekas menciptakan empat unsur dasar: suasana, api, air, dan tanah.
Keempat unsur ini saling bereaksi dan karena dipimpin oleh suatu
perencanaan, maka terjadilah alam semesta.
Yang esensial di dalam manusia adalah Roh Suci dengan hubungan mutlaknya di dalam Tripurusa, sebagai hakikat hewan adalah Roh Suci saja, tanpa
hubungan mutlak di dalam Tripurusa; tumbuh-tumbuhan dan dewa tidak mempunyai Roh Suci sebagai esensi. Yang menjadi daya hidup tumbuh-tumbuhan
adalah daya hidup unsur-unsurnya sendiri, yaitu unsur air dan tanah. [8]
Dewa mempunyai kekuatan dan kekuasaan khusus karena kemayannya.
Dewa itu bersifat materi, seperti alat elektronik yang diberi isi tenaga listrik
(baterai) yang lambat laun berkurang sampai akhirnya menjadi kosong.
Badan/jasmaninya lalu kembali kepada unsur api di universum.
Semua yang bersifat unsur dalam berbagai bentuk, gerak dan
metamorfosanya dan segala sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dari unsur
dianggap sebagai busana dari Hidup. [9] Jika salah satu bentuk hancur, maka
unsur-unsur pembentuknya kembali kepada keadaannya semula,
untuk
kemudian membentuk wujud-wujud yang lain. Proses terus menerus ini, perkembangan dan kehancuran, menjadi ada dan musnah, dilahirkan dan mati,
tumbuh dan surutnya bentuk dan wujud, akan tetap ada selama Kehendak Suksma Kawekas masih berlaku untuk membiarkan semua ini terus berlangsung. [10]
__________
[ 7]. Soenarto Mertowardojo, Hardjoprakoso, Trihardono Soemodihardjo: Sasangka Jati, Repr.Jatop.
523/B. 1954 h. 70-71 Bab Gumelaring Dumadi (selanjutnya Soenarto dkk. Sasangka Jati)
[ 8]. Sda. Bab Gumelaring Dumadi h. 67-70
[ 9]. Sda. Bab Gumelaring Dumadi h. 52-56
[10]. Soenarto Mertowardojo, Hardjoprakoso, Trihardono Soemodihardjo: Sasangka Jati, Repr.Jatop.
523/B. 1954. Bab Gumelaring Dumadi h. 70-71. Tunggal Sabda h. 121, Sangkan Paran h. 187.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
87
Mainan dari kayu dengan motif kuda yang berwarna putih, kuning, merah, dan hitam.
Foto 2.2.1 : Empat Ekor Kuda berwarna Putih, Kuning, Merah, dan Hitam
Keempat unsur suasana, api, air, dan tanah masing-masing mempunyai potensi sendirisendiri, yang menampakkan diri di dalam jasmani manusia sebagai suatu aktivitas atau
nafsu. Keempat nafsu tersebut merupakan daya hidup yang berlain-lainan, dapat
dipersatukan, namun sering berebut pengaruh.
Nafsu mutmainah (diibaratkan kekuatan kuda yang berwarna putih, White. Berasal dari
unsur suasana) adalah dorongan ke arah perikemanusiaan, sosial dan suprasosial, cinta
kasih kepada sesama makhluk. Nafsu amarah (kuda merah, Red) berasal dari unsur api
yang menampakkan dirinya sebagai temperamen yang mudah marah, dalam kekuatan
kehendak, kemauan dan keuletan menyelesaikan masalah. Nafsu sufiah (kuda kuning,
Yellow,) berasal dari unsur air, mendorong keinginan, hasrat, cinta kasih dan tertarik
kepada keindahan. Nafsu luamah (kuda warna hitam, Black) adalah nafsu dari tanah,
berupa dorongan pemuasan seks, egoistik, keselamatan diri, puas diri, enggan memulai
suatu gerakan atau tindakan. Ia hadir dalam sifat-sifat negatif lainnya seperti malas, loba,
tamak, iri hati, dan mencari enaknya saja.
_________
http://4imgs.com/306/x/670110_FULL.jpg cited August 26, 2011.
88
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
nafsu yang berlain-lainan. Nafsu adalah salah satu dari tiga sentra vitalitas di
dalam jiwa.
Nafsu suasana adalah dorongan ke arah perikemanusiaan, sosial dan
suprasosial, cinta kasih kepada sesama makhluk. Nafsu ini diberi nama
mutmainah (diibaratkan kekuatan kuda yang berwarna putih, White). Unsur api
mengandung nafsu yang disebut amarah (kuda merah, Red) yang menampakkan
dirinya sebagai temperamen yang mudah marah, dalam kekuatan kehendak,
kemauan dan keuletan menyelesaikan masalah. Unsur air memberi nafsu
keinginan, hasrat, cinta kasih dan tertarik kepada keindahan, nafsu ini bernama
sufiah (kuda kuning, Yellow,). Luamah (kuda warna hitam, Black) adalah nafsu
dari tanah, berupa dorongan egoistik, keselamatan diri, enggan memulai suatu
gerakan, tindakan. Ia menyatakan diri dalam sifat-sifat malas, loba, tamak, iri
hati, mencari enaknya saja, puas diri, dan nafsu sahwat.
Tetapi nafsu ini mempunyai juga segi-segi baiknya, yaitu jika ia tunduk
kepada dan dapat dimanfaatkan untuk kepentingan mutmainah, nafsu sosial dan
suprasosial. Dalam hal demikian, luamah menampakkan diri dalam bentuk
kekuatan jasmani,
keuletan dan ketahanan terhadap penderitaan dan
kekurangan, toleransi dan berdaya tampung yang besar, semuanya itu adalah
sifat-sifat dari ibu bumi (tanah). [11].
__________
[11]. Soenarto Mertowardojo, Hardjoprakoso, Trihardono Soemodihardjo: Sasangka Jati, Repr.Jatop.
523/B. 1954 h. 52-61. Bab Gumelaring Dumadi (selanjutnya Soenarto dkk. Sasangka Jati)
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
89
90
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
__________
[12]. Soenarto Mertowardojo, Hardjoprakoso, Trihardono Soemodihardjo: Sasangka Jati, Repr.Jatop.
523/B. 1954. Bab Gumelaring Dumadi. h. 62.
[13]. Soenarto Mertowardojo, Hardjoprakoso, Trihardono Soemodihardjo: Sasangka Jati, Repr.Jatop.
523/B. 1954. Bab Gumelaring Dumadi. h. 60-61.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
91
Bima melawan naga berkepala tiga, metafor dari angan-angannya sendiri yang terdiri dari cipta, nalar,
dan pangerti. (Ilustrator: Santoso Oetomo, Juli, 2011)
92
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
Kecuali itu, ketiga aspek itu berada secara kolektif di dalam refleksi
Tripurusa yang tidak berdeferensiasi, yaitu angan-angan dalam arti sempit, yang
bertempat di dekat jantung juga.[14] Angan-angan sebagai keseluruhan kadangKomunikasi manusia (mikrokosmos) dengan dunia luar (makrokosmos)
melalui pancaindra: penglihatan, pendengaran, pembau, perasa(an) dan
pengucap (bahasa), bukan pengecap, menurut Candra Jiwa Indonesia.
kadang digambarkan dengan lambang berupa seekor ular naga berkepala tiga.[15]
Tiga kepala ini menggambarkan tiga bentuk diferensiasi dari angan-angan. Tiga
refleksi Tripurusa ini masing-masing mempunyai tenaga gaib.
Tenaga gaib cipta adalah pangaribawa, dari nalar bernama prabawa dan
kemayan adalah hasil dari pengerti. Terutama kemayanlah yang mempunyai
tenaga magis. Ketiga aspek angan-angan ini tidak pernah bertindak sendiri-sendiri,
tetapi selalu simultan (bersama-sama pada waktu yang sama). [16]
Badan/jasmani secara keseluruhan berhubungan dengan dunia luar dengan
perantara pancaindra. Ada lima indra: penglihatan, pendengaran, pembau,
perasa(an), dan pengucap (bahasa). [17]
Yang disebut indra perasa(an) ialah rasa halus manusia, semacam organ
peraba yang tak tampak, dengan mana orang dapat meraba-raba perasaan dan
pikiran orang lain sampai sedalam-dalamnya dan dengan mana orang dapat
menerima atau menolak sesuatu. Dijelaskan, perasaan ini bertempat di hati. [18]
__________
[14]. Soenarto Mertowardojo R, Hardjoprakoso RT, Trihardono Soemodihardjo R: Sasangka Jati,
Repr.Jatop. 523/B. 1954. Bab Gumelaring Dumadi. h. 60-61.
[15]. Yasadipura I: Dewa Ruci, diterbitkan oleh M. Ng. Kramaprawira dengan perantaraan Percetakan
Van Dorp. 1870, 1873, 1880.
[16]. Soenarto Mertowardojo R, Hardjoprakoso RT, Trihardono Soemodihardjo R: Sasangka Jati,
Repr.Jatop. 523/B. 1954 h. 62 Bab Gumelaring Dumadi (selanjutnya Soenarto dkk. Sasangka Jati)
[17]. Soenarto dkk. Bab Gumelaring Dumadi h. 52
[18]. Soenarto dkk. Bab Hasta Sila h. 19
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
93
MAKROKOSMOS
ALAM SEMESTA
===============l Pancaindra l==========================
[penglihatan, pendengar, pembau, perasa(an) dan
MIKROKOSMOS
Bumi 7 lapis
(Manusia seutuhnya)
(Materi Kasar-Raga,Fisik-Kimiawi)
-------------------------------------------------Langit 7 lapis
(Materi Halus-Jiwa, Rohani)
- - - - - - - - - - - - - -l Rahsa Jati l- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
ALAM SEJATI
(Pusat Imateri)
=======================================================================
Mikrokosmos/dunia kecil terdiri dari 1] Fisik (badan/jasmani kasar, soma, body, dimensi-2),
2] Mental (badan/jasmani halus, jiwa, psike, mind, dimensi-3), dan 3] Spiritual (rohani, alam sejati, Pusat Imateri,
spirit, dimensi-4). Makrokosmos/alam semesta berada di dimensi-1 mewadahi mikrokosmos
________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012
94
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
Pengucap sebagai jembatan antara dunia luar dan manusia merupakan juga
kemungkinan terjadinya interaksi antara manusia dengan lingkungannya dan
karena itu dimasukkan sebagai salah satu indra. Pada indra-indra itu dibedakan
Bumi sebutan lain dari soma (badan/jasmani kasar), tempat terselenggaranya proses-proses jasmaniah biasa (biologi, fisika-kimiawi) seperti
pergantian zat gizi, air, garam, sirkulasi darah, dan pernafasan. Langit,
sebutan lain dari psike (badan/jasmani halus), tempat terselenggara
mekanisme-mekanisme mental atau jiwa, dalam hal ini bukan rohaniah.
bagian kasar dan bagian halusnya. Bagian yang kasar biasa dipergunakan dalam
kehidupan kita yang sadar penuh, untuk pengamatan kita keluar. Bagian yang
halus tetap bekerja selama orang tidur di dalam mimpi atau di dalam lamunan. [19]
Badan/jasmani, materinya terdiri atas bagian materi kasar dan materi halus.
[20]
Di dalam badan/jasmani kasar (soma) yang disebut juga bumi, terselenggara
proses-proses jasmaniah biasa seperti pengambilan dan distribusi oksigen,
oksigenisasi jaringan, pergantian zat gizi, air, dan garam. Terdapat juga sirkulasi
darah, pernafasan, dan gerak motorik otot-otot tubuh. Di dalam badan/jasmani
halus (psike), yang disebut juga langit, terselenggara mekanisme-mekanisme
psikologi, mental, atau jiwa.
Kedua badan/jasmani ini, kasar dan halus, terjalin dengan eratnya. Kiranya
dapat dibandingkan dengan perumpamaan seperti hubungan air dengan uap di
atasnya. Pengaruhnya datang dari dan diterima oleh kedua belah pihak.
Bumi yang bermateri kasar dan langit yang bermateri halus masing-masing
terbagi atas tujuh saf, yang satu tidak terletak di samping yang lain, tetapi yang
satu merembes dan menembus yang lain. Ketujuh saf ini terjadi karena
perbedaan kepadatan materinya, yang disusun dalam tujuh konsentrasi. [21] Ma-
__________
[19]. Soenarto Mertowardojo. Sabda Khusus tanggal 1-4-1949
[20]. Soenarto Mertowardojo, Hardjoprakoso, Trihardono Soemodihardjo: Sasangka Jati, Repr.Jatop.
523/B. 1954. h. 52 Bab Gumelaring Dumadi (selanjutnya Soenarto dkk. Sasangka Jati)
[21]. Soenarto Mertowardojo, Hardjoprakoso, Trihardono Soemodihardjo: Sasangka Jati, Repr.Jatop.
523/B. 1954 h. 129 Bab Tunggal Sabda (selanjutnya Soenarto dkk. Sasangka Jati)
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
95
Tampak air laut yang disinari matahari dengan uap air yang jenuh di atasnya
Foto 2.2.3: Kontinuitas antara Air Laut dengan Uap Air di Atasnya
Kabut adalah titik-titk air yang merupakan hasil kondensasi atau sublimasi dari uap air yang
terapung-apung di atmosfer dekat permukaan laut. Melalui suatu proses kondensasi, uap air
dalam atmosfer akan berubah wujud menjadi cair atau padat menjadi titik-titik air atau
bersublimasi menjadi kristal-kristal es. Titik-titik air dan kristal-kristal es yang berkumpul,
melayang-layang di lapisan atmosfer yang tinggi disebut awan, namun disebut kabut bila
melayang-layang di lapisan atmosfer dekat permukaan yang rendah, yaitu di atas laut atau di
permukaan tanah.
Bumi (soma) yang bermateri kasar dan langit (psike) yang bermateri halus dapat diumpamakan
berhubungan seperti air di lautan dengan uap air di atasnya. Masing-masing terbagi atas tujuh
saf, yang satu tidak terletak di samping yang lain, tetapi yang satu merembes dan menembus
yang lain. Ketujuh saf ini terjadi karena perbedaan kepadatan materinya, yang disusun dalam
tujuh konsentrasi.
Manusia disebut juga sebagai jagad-kecil (hidup dengan busana kecil), dunia-kecil atau
mikrokosmos, karena semua unsur materi (kasar dan halus), dan pusat imateri yang paling
transendental) dengan Tripurusa diwakili di dalamnya (rohaniah, spiritual). Alam semesta,
universum, Hidup dengan busana besar, disebut jagad besar atau makrokosmos, manusia
termasuk di dalamnya.
__________
http://lh5.ggpht.com/_4gi2AEV7AIw/SlzUMV_3M8I/AAAAAAAAAIY/B4sVpYa4_Lo/kabutuap18.jpg cited December
12, 2011.
http://kurnia-geografi.blogspot.com/2011/04/kabut.html cited December 12, 2011.
96
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
sih ada satu lagi yang paling transendental yang disebut Candra Jiwa Indonesia
sebagai pusat imateri yang melengkapi sebutan manusia sebagai makhluk
rohaniah (spiritual).
Mikrokosmos (dunia kecil) adalah Hidup dengan busana kecil , yaitu
manusia dengan semua unsur materi dengan Tripurusa di pusatnya
(imateri). Makrokosmos, adalah alam semesta, universum. Makrokosmos
(alam semesta) adalah Hidup dengan busana besar.
__________
[22]. Soenarto Mertowardojo, Hardjoprakoso, Trihardono Soemodihardjo: Sasangka Jati, Repr.Jatop.
523/B. 1954 h. 129 Bab Gumelaring Dumadi h. 52 (selanjutnya Soenarto dkk. Sasangka Jati)
[23]. Tr. Soemodihardjo: Surat kepada Soemantri tentang memahami hidup 1952
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
97
MAKROKOSMOS
(FISIK)
Materi Kasar
(MENTAL)
Materi Halus
Angan-angan,
Perasaan, Nafsu-nafsu
[Aku]
--------------------l Rahsa
RahsaJati
Jati l-------------------HIDUP SEJATI
Pusat Imateri
(SPIRITUAL)
Diagram Transenden 2.3.1: Sang Aku adalah Pimpinan Mental (Jiwa) Manusia
Refleksi Tripurusa di dalam badan/jasmani sebagai angan-angan. Sang Aku manusia adalah
kristalisasi dari angan-angan dan secara potensial adalah pimpinan atas rasa-pangrasa
atau perasaan dan nafsu-nafsu. Kesadaran pribadi yang mengandung rasa puas itu adalah
manifestasi terbentuknya hubungan erat ketiganya di dalam batin.
Sifat utama angan-angan adalah kedaulatan (walaupun terbatas) dan angan-angan selalu
berhubungan dengan pangrasa (perasaan). Angan-angan merealisasikan potensi tertentu
karena ikatannya dengan nafsu dan alat-alat pelaksana jasmani.
________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012
98
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
2.3
FUNGSI JIWA
daerah kerjanya sendiri. Tripurusa adalah pusat imateri yang hakiki, menurut
candra jiwa manusia Indonesia, adalah yang menyisipkan Hidup di dalam
manusia dan yang menyebabkan manusia sadar bahwa ia hidup. Selanjutnya, ada
angan-angan yang terjadi karena refleksi Tripurusa di dalam badan/jasmani.
Angan-angan ini membentuk sang Aku manusia dan potensial memegang
pimpinan atas rasa-pangrasa atau disingkat pangrasa dan nafsu-nafsu. [1]
Sifat utama angan-angan adalah kedaulatan (walaupun terbatas) dan
angan-angan selalu berhubungan dengan pangrasa. Angan-angan merealisasikan
potensi tertentu karena ikatannya dengan nafsu dan alat-alat pelaksana jasmani.
Angan-angan adalah pendukung dan pemegang kesadaran pribadi.
Karena ikatan yang erat antara angan-angan dengan perasaan dan nafsunafsu [pemuas], maka kesadaran pribadi ini mengandung rasa puas (lust). Karena
itu sadar pribadi menutupi kesadaran Tripurusa dan menyebabkan kesadaran
Tripurusa ini menjadi tersilam atau latent. Karena Suksma Kawekas itu adalah
bentuk asal dari semua Hidup, maka kesadaran yang ada pada Tripurusa adalah
sesuatu yang kolektif, yaitu kesadaran yang kolektif.
__________
[1]. Soenarto Mertowardojo, Hardjoprakoso, Trihardono Soemodihardjo: Sasangka Jati, Repr.Jatop.
523/B. 1954 Bab Gumelaring Dumadi. h. 62.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
99
TRIPURUSA
SPIRITUAL
Dimensi-4
MENTAL
Dimensi-3
MIKROKOSMOS
FISIK
Dimensi-2
SSaaddaarr PPrriibbaaddii
Anganangan
SSaaddaarr
K
Koolleekkttiiff
Perasaan
Nafsunafsu
MAKROKOSMOS
Manusia, Dewa, Binatang, Tumbuh-tumbuhan, dan Mineral
Dimensi-1
100
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
Hidup itu ada di mana-mana, baik mikro atau makrokosmos. Ada kesatuan
dan keseluruhan, unitas dan totalitas. Karena Aku manusia itu terbatas oleh dan
terbatas pada dirinya sendiri, yaitu oleh individualitasnya, maka manusia tidak
Karena Suksma Kawekas itu adalah bentuk asal, sumber dari semua
Hidup, maka kesadaran yang ada pada Tripurusa adalah sadar
kolektif. Suksma Sejati, sadar kolektif dinamis utusan abadi Suksma
Kawekas, sadar kolektif statis. Suksma Sejati adalah yang menyisipkan
hidupnya Roh Suci, sang pemilik sadar terbatas, sang Aku-imateri.
mengalami totalitas itu. Kedaulatan Aku menjauhkan diri, memisahkan diri dari
kesatuan dan keseluruhan yang lebih tinggi itu.
Menerima kesatuan dan keseluruhan yang lebih tinggi berarti menem-patkan kedaulatannya sendiri di bawahnya. Karena individualitasnya timbullah
pemisahan, dan karena itu seakan-akan dibuang dari Hidup dalam bentuk asalnya.
Di dalam pembuangan ini sang Aku mempunyai fungsi pimpinan sentral terhadap
perasaan, nafsu dan alat-alat pelaksana. Angan-angan mendorong aktivitas nafsu
dan mampu mengalirkan aktivitas itu melalui jalan-jalan tertentu.
Keluar, sang Aku mewakili seluruh jasmani dan bertanggung jawab juga
atas aktivitas perasaan. Tetapi menurut struktur jiwa, sang Aku hanya dibentuk
oleh angan-angan. Sang Aku meliputi perasaan dan nafsu-nafsu sebagai selubung.
Bagian-bagian yang membentuk angan-angan: cipta, nalar, dan pangerti,
beserta keempat kekuatan nafsu: luamah, sufiah, amarah, dan mutmainah,
disebut kekuatan-kekuatan saudara sang Aku. [2] Jadi ada tujuh kekuatan saudara,
saudara-tujuh. Kekuatan-kekuatan ini menjadi satu kekuatan yang terintegrasi.
Penggabungan ini biasanya tidak total, karena itu ketujuh saudara itu masingmasing masih mempunyai kebebasan bergerak terhadap yang sudah tergabung.
__________
[2]. Soenarto Mertowardojo. Sabda Khusus 1949.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
101
MAKROKOSMOS
Alam Semesta dan Seisinya
Manusia seutuhnya
Fisik
Jasmani Kasar, Fisik-Kimiawi
------------------------------------------------Mental
Jasmani Halus, jiwa, batin
Tujuh-saudara
Angan-angan:
Nafsu-nafsu:
dan
(Bayu Sejati)
1cipta, 2nalar
dan 3pangerti
4luwamah, 5sufiah, 6amarah,
7mutmainah
======================================================================
Mikrokosmos/dunia kecil terdiri dari 1] Fisik (badan/jasmani kasar, soma, body, dimensi-2),
2] Mental (badan/jasmani halus, jiwa, psike, mind, dimensi-3), dan 3] Spiritual (rohani, alam sejati, Pusat Imateri,
spirit, dimensi-4). Makrokosmos/alam semesta berada di dimensi-1 mewadahi mikrokosmos
Bagan Transenden 2.3.1: Bayu Sejati adalah Totalitas Integrasi Tujuh Saudara
Kekuatan yang terintegrasi tujuh-saudara sang Aku dibentuk oleh potensi angan-angan:
cipta, nalar, dan pangerti, beserta keempat kekuatan nafsu: luamah, sufiah, amarah dan
mutmainah. Penggabungan ini biasanya tidak total, karena itu ketujuh saudara itu masingmasing masih mempunyai kebebasan bergerak terhadap yang sudah tergabung. Kalau
penggabungan ini total, maka tenaga totalnya disebut Bayu Sejati dan dia ini dapat mengeluarkan kemampuan-kemampuan supranatural.
Hanya ada dua kemungkinan manusia meletakkan titik berat kesadaran hidupnya, pertama terletak di dalam pusat imateri, yaitu Tripurusa dan kedua di dalam badan/jasmani.
Titik berat kesadaran tersebut di dalam badan/jasmani halus (psike) dapat terletak pada
ke-mampuan-kemampuan intelektual (angan-angan), atau pada kualitas-kualitas perasaan
(pangrasa) atau pada daya-daya keinginan-kemauannya (nafsu-nafsu).
________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012
102
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
Kalau penggabungan ini total, maka tenaga totalnya disebut Bayu Sejati. [3]
Dia ini dapat mengeluarkan kemampuan-kemampuan supranatural seperti dapat
melihat hal-hal yang tersembunyi dan yang belum terjadi, pandai mengobati, teleEkstraversi sang Aku mewakili seluruh jasmani dan bertanggung jawab
atas aktivitas perasaan dan nafu-nafsu. Sesuai dengan struktur jiwa,
sang Aku hanya dibentuk oleh angan-angan dan merupakan kristalisasinya. Akhirnya, sang Aku menyelubungi seluruh perasaan, nafsu-nafsu,
dan pusat hidup imateri (Tripurusa).
pati, dan sebagainya. Dengan Bayu Sejati orang dapat umpamanya, menemukan
tanpa ragu-ragu barang-barang yang hilang, dengan mata tertutup menjalankan
mobil di jalan yang ramai, dan menarikan tarian yang belum pernah dilihat sebelumnya.
Bayu Sejati dapat diaktifkan menurut kehendak. Tetapi penggabungan
kekuatannya terikat pada syarat-syarat tertentu.
(periksa bab: Tentang
Kesadaran Aku). Di dalam keadaan Bayu Sejati kesadaran tetap utuh sepenuhnya.
Ada ikatan yang mengintegrasikan antara Tripurusa, angan-angan, perasaan
dan nafsu. Mengingat kenyataan bahwa keempatnya itu dapat dipandang
sebagai pusat-pusat vitalitas dari manusia, maka yang menjadi soal adalah di
mana orang-orang itu meletakkan titik berat hidupnya. Pada Tripurusa, pada
angan-angan, pada perasaan atau pada nafsu-nafsu.
Sesungguhnya hanya ada dua kemungkinan, pertama titik berat itu terletak
di dalam pusat imateri, yaitu Tripurusa. Kedua di dalam badan/jasmani, dapat
terletak pada angan-angan (daya-daya intelektual), atau pada perasaan (kualitaskualitas perasaan) atau pada nafsu-nafsu (daya-daya keinginan). Bagaimanakah
terselenggaranya kerja sama antara angan-angan, perasaan, dan nafsu?
__________
[3]. Soenarto Mertowardojo, Hardjoprakoso, Trihardono Soemodihardjo: Sasangka Jati, Repr.Jatop.
523/B. 1954 Bab Gumelaring Dumadi. h. 60 .
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
103
MAKROKOSMOS
Asadar Kolektif
(FISIK)
Asadar
Biologis
Angan-angan,
Perasaan, Nafsu-nafsu
Sadar Pribadi
(MENTAL)
--------------------l Rahsa
RahsaJati
Jati l-------------------DTRIPURUSA
Sadar Kolektif
(SPIRITUAL)
104
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
Nafsu sebagai dorongan tak sadar merupakan daya pendorong atau motor
yang menggerakkan angan-angan dan perasaan. Angan-angan dan perasaan
adalah peralatan yang terletak di bidang sadar. Nafsu luamah dan mutmainah
Awalnya nafsu luamah memberdayakan egosentripetal. Sufiah melepaskan nafsu keinginan untuk bergabung. Amarah diaktifkan keinginan
untuk memberdayakan kemauan atau daya keuletan usaha supaya
keinginan itu tercapai. Hasil kerja luamah, sufiah, dan amarah ini menuju ke angan-angan. Ciptalah pembentuk bayangan akhir yang diingini.
berlawanan polaritasnya. [4] Luamah adalah nafsu yang egosentripetal, mutmainah egosentrifugal. [5] Sufiah dan amarah dapat dianggap sebagai nafsu-nafsu
pembantu.
Mula-mula luamah mengeluarkan nafsu egosentripetal. Sufiah menyambut
dengan melepaskan nafsu keinginan untuk digabungkan dengan nafsu yang
pertama. Keinginan ini mengaktifkan amarah, yang lalu membantu keinginan itu
dengan menghasilkan daya kemauan atau daya keuletan usaha untuk mencapai
keinginan itu tadi. Kombinasi hasil kerja luamah, sufiah, dan amarah ini
diteruskan kepada angan-angan.
Cipta lalu membentuk bayangan dari apa yang diingini. Nalar
mengasosiasikan bayangan itu dengan bayangan-bayangan lain yang tersedia dan
atau dengan hasil pengamatan pada waktu itu juga. Karena itu pangerti
mendapat pandangan yang menyeluruh tentang apa yang diingini. Karena pe-
__________
[4]. Catatan penterjemah. Berlawanan polarisasi seperti keberadaan kutup positif dan negatif dengan ciriciri: a. Adanya yang satu disebabkan adanya yang lain. b. Walaupun kedua kutub itu berlawanan,
keduanya itu bersama-sama merupakan satu kesatuan.
[5]. Sentripetal= gerak menuju pusat, sentrifugal= gerak menjauh dari pusat. Egosentri-petal= (nafsu)
yang menuju ke arah pemuasan kepentingan dan kesenangan diri sendiri. Egosentrifugal= (nafsu) yang
menuju kepada pemuasan kepentingan dan kesenangan bukan akunya sendiri, untuk kepentingan orang
lain, masyarakat dan Tuhan.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
105
106
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
ngertian yang telah tercapai oleh pangerti ini, maka bayangan tentang yang diingini itu lebih dipertajam lagi.
Mutmainah memerlukan sufiah untuk bermanifestasi keluar. Kombinasi
mutmainah dan sufiah mendorong keinginan pada kemurahan dan
kebaikan hati, keluhuran budi, serta berbakti kepada sumber dan asal
mula hidup, jadi mendorong ke arah perbuatan sosial dan suprasosial.
__________
[6]. Soenarto Mertowardojo. Sabda Khusus tanggal 1-6-1949.
[7]. Soenarto Mertowardojo, Hardjoprakoso, Trihardono Soemodihardjo: Sasangka Jati, Repr.Jatop.
523/B. 1954 Bab Gumelaring Dumadi. h. 62, 63 .
[8]. Idem.
[9]. Catatan penterjemah. Konversi= perubahan, penggantian, biasa dikatakan tentang hutang negara yang
diubah/ diganti suku bunganya.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
107
Studi bangunan mimpi dan konstruksi gejala-gejala neurosis (Candra Jiwa Freud)
Gambar 2.3.2 : Fenomena Gunung Es pada Kesadaran Manusia Menurut Freud
Hanya sebagian kecil, kira-kira sepersepuluh dari seluruh jiwa manusia dalam keadaan
sadar. Sisanya terletak pada bidang prasadar dan asadar. Ego dan Superego berhubungan
dengan bidang sadar dan hanya Id yang menempati bidang asadar tanpa bersentuhan
dengan bidang sadar.
Jika keinginan tercapai, badan/jasmani mengalami rasa positif. Jika yang diingini hilang,
rusak atau mati, atau tidak tercapai, maka perasaan itu menjadi negatif. Dalam hal
demikian, maka keinginan yang tidak tercapai beserta bayangan-bayangan yang bertalian
dengan itu disimpan dalam angan-angan dalam arti sempit.
Angan-angan dalam arti sempit yang penuh sesak menyebabkan keadaan sakit (depresi,
neurosis, dan penyakit psikosomatik lainnya) atau menyebabkan angan-angan yang membongkar sendiri muatan-muatannya melalui ucapan, gerak-gerak tangan waktu bicara dan
impian-impian. Angan-angan yang penuh sesak dapat dibongkar tanpa akibat-akibat yang
merugikan melalui sikap menerima/tawakal.
__________
http://t1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSQNLNwZt7ek5fFSybmH_J6VAhjWt0TRcqhc9ivEMtKgsYjpe4f7Q cited
August 26, 2011.
108
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
diri dengan dunia luar dan karena itu ia harus menyalurkan nafsu-nafsunya melalui jalan-jalan tertentu. Pembatasnya adalah adat-kebiasaan, etika, dan hukum
yang ada di masyarakat tersebut.
Jika keinginan tercapai, badan/jasmani mengalami rasa positif. Jika yang
diingini hilang, rusak atau mati, atau tidak tercapai, maka perasaan itu menjadi
negatif. Dalam hal demikian, maka keinginan yang tidak tercapai beserta
bayangan-bayangan yang bertalian dengan itu disimpan dalam angan-angan
dalam arti sempit. [10]
Angan-angan dalam arti sempit yang penuh sesak menyebabkan keadaan
sakit seperti depresi, neurosis, dan penyakit psikosomatik lainnya.
Hal ini
menyebabkan angan-angannya sendiri yang membongkar muatan-muatannya
melalui ucapan, gerak-gerak tangan waktu bicara dan impian-impian. Anganangan yang penuh sesak dapat dibongkar tanpa akibat-akibat yang merugikan
melalui sikap menerima dan tawakal. [11]
Impian di dalam candra jiwa manusia Indonesia ini dipandang sebagai
meluapnya angan-angan yang terlalu penuh. Hanya bagian yang sangat kecil saja
dari jumlah impian yang mengandung perlambang tentang apa yang akan dialami
oleh orang yang bermimpi dalam waktu dekat. [12] Tentang impian semacam ini,
__________
[10]. Soenarto Mertowardojo. Sabda Khusus tanggal 1-8-1949.
[11]. Idem.
[12]. Idem.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
109
__________
http://www.jeffjonesillustration.com/images/illustration/00003-dream-factory.jpg cited August 13, 2011.
110
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
Sebenarnya apakah arti impian semacam itu, potensial hanya orang yang
bermimpi itu sendiri yang mengetahuinya, karena impian itu mempunyai lambang dengan arti pribadi. Hanya ahli budi yang dapat menunjukkan artinya. [14]
Seperti telah dikatakan, aktivitas sang Aku yang asli (autochtoon) menutupi
keadaan Tripurusa-nya sehingga menjadi latent. Sang Aku merasa dirinya
menguasai badan/jasmani dan menganggap dirinya sebagai raja. Kalau nafsu
sebagai pendorong itu kuat adanya, sedangkan angan-angan lemah dalam
memegang pimpinan, maka angan-angan akan menyesuaikan diri dengan nafsunafsu. Dalam hal ini kombinasi luamah-sufiah menguasai angan-angan, [15] ini
berarti bahwa hasrat-hasrat dan keinginan-keinginan egosentripetal merajelela di
dalam manusia.
Bila reaksi manusia terhadap dunia luar diwarnai hegemoni nafsu, maka
tampaknya manusia itu mengedepankan sifat-sifat nafsunya. Jika angan-angan
yang mendominasinya, maka manusia itu mengedepankan daya-daya
intelektualnya. Jika perasaan yang mendominasinya, maka dia adalah seorang
perasa.
__________
[13]. C.G. Jung. Socenprobleme der Gegenwart Rascher & Cie AG Verlag
Zurich ha. 99.
[14]. Soenarto Mertowardojo. Sabda Khusus tanggal 1-6-1949.
[15]. Soenarto Mertowardojo, Hardjoprakoso, Trihardono Soemodihardjo: Sasangka Jati, Repr.Jatop.
523/B. 1954 Bab Gumelaring Dumadi. h. 64.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
111
Tripurusa
SOUL
Dimensi-4
MIND
Dimensi-3
MIKROKOSMOS
BODY
Dimensi-2
[[A
Akkuu]]
A
k
u
Aku LLuuhhuurr
|G|
Anganangan
PPuussaatt
IIm
maatteerrii
Perasaan
Nafsunafsu
MAKROKOSMOS
Manusia, Dewa, Binatang, Tumbuh-tumbuhan, dan Mineral
Dimensi-1
________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012
112
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
Jika mutmainah lebih kuat dari luamah, maka sang Aku mempunyai sikap
sosial-suprasosial. [16] Dalam sikap demikian ini sang Aku berperilaku seperti hati
nuraninya, yang di dalam candra jiwa manusia Indonesia dianggap terdiri atas seJika terlihat penampilan orang dengan hegemoni nafsu, pasti manusia
itu menonjolkan sifat-sifat nafsunya. Jika titik beratnya pada anganangan maka daya-daya intelektualnya mengemuka. Jika perasaan yang
mendominasinya dikedepankan, maka ia menjadi seorang perasa
mua pengalaman phylogenetik dan ontogenetik manusia, [17] di mana mutmainah mempunyai saham yang besar. Karena sifatnya yang sosial dan suprasosial,
sang Aku dapat dengan mudah mengarahkan diri kepada Tripurusa, pusat imaterinya.
Jika angan-angan terarah kepada Tripurusa, maka pemilihan bayangan,
asosiasi dan pengertiannya selaras dengan Tripurusa. Maka timbullah Aku yang
lebih luhur, cipta yang lebih luhur, nalar yang lebih luhur, dan pangerti yang lebih
luhur. [18] Dengan jalan inilah titik berat hidup manusia memindahkan diri ke
Rahsa Jati, TheGate, atau ambang kesadaran sejati Tripurusa.
Di manakah Rahsa Jati ini? Jika orang khusuk dengan rasa bahwa hidup,
yang berada di setiap makhluk hidup, memanifestasikan diri kepadanya, maka ia
akan dapat menunjukkan di mana letaknya Rahsa Jati itu. [19] Suasana bahagia
dan penuh harmoni di pintu gerbang yang menjamin kontinuitas materi halus
dan imateri ini merupakan kenangan yang istimewa.
__________
[16]. Catatan: sikap suprasosial adalah berbakti kepada Tripurusa.
[17]. Catatan: pengalaman phylogenetik= pengalaman seseorang selama perkembangannya sejak dalam
kandungan atau sejak lahir. Pengalaman ontogenetik= pengalaman umat manusia seluruhnya selama
perkembangannya, sejak adanya hingga sekarang.
[18]. Soenarto Mertowardojo, Hardjoprakoso, Trihardono Soemodihardjo: Sasangka Jati, Repr.Jatop.
523/B. 1954 Bab Gumelaring Dumadi. H. 65
[19]. Soenarto Mertowardojo. Sabda Khusus tanggal 1-6-1949.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
113
Bima lawan Rukmakala di hutan Tikbrasara (gunung Reksamuka) mencari air suci Prawitasari
Foto 3.1.1: Perang Menaklukkan Hawa Nafsu Jahat Adalah Upaya Harmonisasi Jiwa
Asli filosofi Jawa (wayang) di dalam episode Dewa Ruci, di dalam olahsemedi (introversi,
introspeksi). Bima melawan dua raksasa Rukmuka (sudah kalah) dan Rukmakala, sebagai
perwakilan dari godaan kenikmatan duniawi yang dapat dicapai oleh pancaindra seperti
kekayaan, kedudukan, dan kecantikan mereka semua dapat dikalahkan di dalam olahbatinnya.
Akhirnya bertemulah Bima (hamba) dengan Dewa Suksma Ruci (Tuhan), di dalam samudra
keheningan di pusat hatinya sendiri.
Setelah sang Aku material (dimensi-3) mampu mengendalikan nafsu-nafsu sufiah, amarah dan
luamah agar sesuai dengan arahan mutmainah menjadi taat, angan-angan menjadi sadar dan
perasaannya selalu percaya kepada-Nya, derajatnya meningkat menjadi Sang Aku imateri (Roh
Suci, TheSelf, dimensi-4) siap untuk menerima intuisi. Sang Aku derajatnya naik-turun kearah
jasmani halus (psike,mental) atau ke pusat imateri sampai dipanggil kembali oleh sadar kolektif
(Suksma Sejati, TheForce) secara permanen melalui proses Pamudaran kembali ke asalnya yang
hakiki.
__________
http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2011/08/1312160689773103280.jpg cited September 14, 2011.
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
BAB III
PSIKE
3.1
PENDAHULUAN
Psike (mental, jiwa, mind) adalah dimensi (dunia, matra) ke-3, merupakan
badan/jasmani halus manusia. Memiliki tiga sentra vitalitas yang terdiri dari angRahsa Jati (TheGate) adalah titik singgung antara psike (mental) dan
Pusat Imateri (spiritual). Tripurusa/TriFoil , merupakan pusat hidupnya Alam Sejati di dalam diri manusia.
an-angan (cipta, nalar, dan pangerti), perasaan (positif dan negatif), dan nafsunafsu (mutmainah, luamah, sufiah, dan amarah). Satu lagi sentra (pusat) vitalitas
(omnipotensi) pada dimen-si ke-4, yaitu Tripurusa (TreFoil) berada di pusat
imateri. Alam semesta adalah dimensi ke-1 dan badan/jasmani kasar (fisik, body)
dengan pancaindranya berada di dimensi ke-2. Di dalam dunia psike angananganlah yang mendominasi, oleh karena itu disebut dunia angan-angan. Aku
adalah kristalisasi dari angan-angan oleh karena itu dapat juga disebut dunia aku,
karena Akulah yang menjadi sentral kehidupan.
Hati Nurani adalah candra manusia dan candra dunia karena berkembang
dalam pertemuannya dengan dunia luar dan dunia dalamnya manusia (sentrasentra vitalitas) baik yang sadar maupun yang tidak sadar. Hati Nurani disimpan
dalam angan-angan manusia dalam arti sempit yang bersifat asadar, tetapi
berbeda tempat dengan nafsu-nafsu yang juga bersifat asadar. Hati Nurani dapat
dikatakan sebagai lapis dalam sesudah dunia aku.
Rahsa Jati adalah esensi dari kehidupan perasaan, jadi bukan organ, tetapi
suasana tertentu dari kehidupan jiwa. Sepertinya ada suatu jalan (introversi)
ketika kita menjalankan cara hidup tertentu, kita dapat menggeser kesadaran
sang Aku dari kemungkinan-keberadaan yang material-halus ke yang imateri.
Rahsa Jati merupakan pintu masuk pada kemungkinan-keberadaan yang imateri
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
115
Alam Semesta
D1
MAKROKOSMOS
Fisik
Soma
-------------------------------------------------D3
Mental
Psike
- - - - - - - - - -l Rahsa Jati l- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - D4
Spiritual
Rohani
Pusat Imateri
Alam Sejati
======================================================================
===
Mikrokosmos/dunia kecil terdiri dari 1] Fisik (badan/jasmani kasar, soma, body, dimensi-2),
2] Mental (badan/jasmani halus, jiwa, psike, mind, dimensi-3), dan 3] Spiritual (rohani, alam sejati,
Pusat Imateri, spirit, Sentra Vitalitas ke-4, dimensi-4).
Makrokosmos/alam semesta berada di dimensi-1 mewadahi mikrokosmos.
________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012
116
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
dapat dianggap sebagai titik akhir dan tujuan dari jalan itu, sebagai candra ideal
dari manusia.
Nafsu luamah (egosentripetal; negatif dan netral) adalah nafsu untuk
keselamatan diri dan mutmainah (egosentrifugal: sosial dan suprasosial): nafsu untuk kehidupan bersama. Sufiah merupakan sumber keinginan dan hasrat serta Amarah menyiratkan kemauan dan semangat.
3.2
MENTAL
Seperti yang akan kita pelajari setelah ini dalam bagian yang membahas
tentang aspek-aspek struktural dan fungsional pada umumnya manusia sebagai
keseluruhan terdiri atas tiga bentuk keberadaan yang berbeda-beda, yang saling
berhubungan dengan sangat eratnya. Dari luar ke dalam kita mempunyai bentukbentuk keberadaan yang materi-kasar, materi-halus dan yang imateri. Bentuk
keberadaan yang materi-kasar adalah dunia benda yang dapat diamati oleh
pancaindra, yang di dalamnya berlangsung proses-proses ilmu alam dan ilmu
kimia. Dunia ini sesuai dengan istilah Sinnlichraumliche Welt dari Karl Jaspers. [1]
Dunia keberadaan ini dapat kita samakan dengan dunia biologis. Ikatan
dengan dunia luar selebihnya berlangsung melalui pancaindra dan melalui fungsifungsi vital seperti makan, minum, tidur, fungsi-fungsi ekskretoris, kardiovaskular,
pernafasan, pengaturan suhu, dan sebagainya. Daya hidup di dalam bentukbentuk keberadaan material-kasar ini diselenggarakan oleh nafsu-nafsu luamah,
sufiah, amarah, dan mutmainah.
Di sini nafsu luamah merupakan nafsu untuk keselamatan diri dan
mutmainah adalah nafsu untuk kehidupan bersama, di mana individu itu berada.
Sufiah adalah sumber keinginan dan hasrat. Amarah merupakan kemauan dan
semangat. Permainan kekuatan nafsu-nafsu ini terselenggara dalam suasana
asadar (tidak sadar). Eksistensi badan/jasmani kasar ini terikat oleh ruang dan
waktu dan berlangsung sejak pembuahan sampai kematiannya.
__________
[1]. Karl Jaspers. Psychologie der Weltanschaungen. Verlag von Julius Sprinter. Berlin 1925, h. 154.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
117
MAKROKOSMOS
Masyarakat
(Alam Semesta)
Manusia
Fisik
Aku
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - -l
TheGate
IV
IIPerasaan
l- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Spiritual
Pusat Imateri
=====================================================================
====
Mikrokosmos/dunia kecil terdiri dari 1] Fisik (badan/jasmani kasar, soma, body, dimensi-2),
2] Mental (badan/jasmani halus, jiwa, psike, mind, dimensi-3), dan 3] Spiritual (rohani, alam sejati, Pusat Imateri,
spirit, dimensi-4). Makrokosmos/alam semesta berada di dimensi-1 mewadahi mikrokosmos
________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012
118
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
Bentuk keberadaan yang material-halus adalah dunia jiwa, psike, dunia mental.
Di dalam dunia jiwa ini, angan-angan yang mendominasi, karena itu dapat diseSadar adalah dunianya sang Aku. Karena kesadaran itu terbatas, terjadilah individualitas. Disebut juga kesadaran individual atau kesadaran
pribadi. Candra Jiwa Indonesia menerima kemungkinan adanya eksistensi dunia Aku sesudah matinya jasmani kasar.
but dunia angan-angan atau dunia Aku, sebab aku menduduki tempat yang
sentral di dalam angan-angan. Dunia ini sesuai dengan die seelisch-kulturelle
Welt dari Karl Jaspers. [2]
Dunia Aku ini adalah: sadar, dan karena kesadaran itu terbatas, jadi ada
individualitas, maka kesadaran terbatas ini adalah kesadaran individual atau
kesadaran pribadi. Bentuk-bentuk material halus ini terikat oleh ruang dan waktu
tetapi eksistensinya tidak terikat oleh bentuk keberadaan yang material-kasar.
Kemungkinan adanya eksistensi dunia Aku sesudah matinya jasmani kasar,
diterima di dalam Candra Jiwa Indonesia.
Dunia Aku ini berhubungan dengan dunia luar melalui pancaindra.
Eksistensi dunia Aku ini tidak selalu tergantung dari fungsi-fungsi vital
badan/jasmani kasar seperti makan, minum, defekasi, pernafasan, denyut jantung
dan regulasi suhu. Jembatan antara bentuk keberadaan materi kasar dan materi
halus dibentuk oleh perasaan, emosi atau kehidupan perasaan. Nafsu yang
asadar mempunyai hubungan dengan angan-angan, sehingga aktivitas-aktivitas
nafsu dapat memasuki kesadaran pribadi. Jadi di dalam bentuk keberadaan yang
material halus itu berlangsung kehidupan tiga kompleks atau sentra. [3]
__________
[2]. Karl Jaspers. Psychologie der Weltanschaungen. Verlag von Julius Sprinter. Berlin 1925, h. 170.
[3]. Penterjemah: Kompleks disini berarti suatu keseluruhan yang tersusun, lawannya ialah simpleks
atau tunggal. Arti yang lain ialah: kelompok tanggapan yang bersifat emosional, kerap kali dengan
makna kelompok tanggapan yang terdesak ke dalam ke-asadaran.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
119
Spiritual
Dimensi-4
Mental
Dimensi-3
MIKROKOSMOS
Fisik
(Dunia Dalam)
Dimensi-2
Sadar Pribadi
(Aku)
II
Anganangan
(I)
TreFoil
(IV)
Nafsunafsu
(III)
Perasaan
(II)
ALAM SEMESTA
(2-Kosmos dgn 4-Dimensinya)
120
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
__________
[4]. Karl Jaspers. Psychologie der Weltanschaungen. Verlag von Julius Sprinter. Berlin 1925, h. 170.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
121
MAKROKOSMOS
Alam semesta
MASYARAKAT
Manusia
Fisik
------------------------------------------------Perasaan
Nafsu
Mental
Angan-angan- - -Arti Luas (Sadar)
Arti Sempit (Asadar):- -
Aku
HATI NURANI
- - - - - - - - - - - - - -l Rahsa Jati l- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - TriPurusa: 3Roh Suci
Spiritual
(Pusat Imateri)
2Suksma Sejati
Alam Sejati
1Suksma Kawekas
======================================================================
Mikrokosmos/dunia kecil terdiri dari 1] Fisik (badan/jasmani kasar, soma, body, dimensi-2),
2] Mental (badan/jasmani halus, jiwa, psike, mind, dimensi-3), dan 3] Spiritual (rohani, alam sejati, Pusat Imateri,
spirit, dimensi-4). Makrokosmos/alam semesta berada di dimensi-1 mewadahi mikrokosmos
________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012
122
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
__________
[5]. Karl Jaspers. Psychologie der Weltanschaungen. Verlag von Julius Sprinter. Berlin 1925, h. 170.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
123
MAKROKOSMOS
Alam semesta
MASYARAKAT
Aku
HATI NURANI
- - - - - - - - - - - - - -l Rahsa Jati l- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - TreFoil:
(Pusat Imateri) Spiritual
3TheSelf
Kesadaran Kolektif
2TheForce, 1TheSource
=======================================================================
Mikrokosmos/dunia kecil terdiri dari 1] Fisik (badan/jasmani kasar Dimensi-2), 2] Mental (badan/jasmani halus, D-3),
dan 3] Spiritual (rohani, alam sejati, D-4). Makrokosmos/alam semesta berada di dimensi-1. Hati nurani disimpan di
bagian angan-angan yang asadar dan berbeda struktur/tempat dengan bagian asadar nafsu-nafsu.
124
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
terikat oleh sesuatu, jadi tidak lagi terbatas oleh individualitas. Dalam keadaan
demikian itu kesadaran adalah universal dan kolektif. Inilah dunia kesadaran kolektif.
Hati nurani terjadi karena pertemuan dan interaksinya dunia luar
dengan manusia, yang berbekal nafsu-nafsu asadar, serta angan-angan
dan perasaannya yang sadar. Hati nurani menggunakan perangkat dan
saluran yang ada untuk mengembangkan daya kerjanya.
Dunia kesadaran ini berada di dalam dan juga di luar manusia. Tak perlu
lagi ada komunikasi antara dunia luar dan dunia dalam. Pancaindra yang terbatas
karena kodratnya, tidak diperlukan lagi. Kesadaran kolektif ini adalah suatu
totalitas. Karena itu sudah tidak ada kebutuhan lagi, sebab tidak ada lagi
kemungkinan untuk tumbuh. Semua yang bersifat terbatas dari kehidupan psikis,
menghilang. Pembatasan-pembatasan pribadi dari angan-angan, perasaan dan
nafsu-nafsu menghilang.
Tidak ada kehidupan psikis yang pribadi lagi, pusat imateri menggunakan
dengan langsung alat-alat pelaksana.
Karena tidak ada lagi interaksi psikis
dengan dunia luar, maka pancaindra hanya dipergunakan dalam fungsi
motorisnya. Jadi di dalam manusia terjadi tiga dunia (dimensi, matra), simultan
secara bersama-sama, saling merembes dan saling berdampingan.
Dipandang dari luar ke dalam, dapat dikatakan bahwa dunia material kasar,
material halus, dan imateri berada bereksistensi. Dapat juga dikatakan adanya
bentuk-keberadaan yang biologis, yang psikis, dan yang rohaniah. Urutan-urutan
ini, dapat juga diterangkan berdasarkan segi lain, yaitu asadar kolektif, melalui
asadar pribadi dan sadar pribadi ke sadar kolektif, atau dapat juga dikatakan dari
pemuasan nafsu tak terbatas, melalui pemuasan nafsu terbatas ke kosongpemuasan (karena tiada nafsu lagi).
Tiap orang meletakkan titikberat hidupnya khas bagi dirinya, berbeda-beda
yang satu dengan lainnya. Pada tiap kemungkinan-keberadaan mempunyai
bentuk dan tuntutan-tuntutan; gaya dan eksistensinya sendiri. Jika titikberat itu
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
125
MAKROKOSMOS
Alam semesta
MASYARAKAT
Bagan Transenden 3.2.5: Dunia Kesadaran Kolektif adalah Candra Ideal Manusia
Sepertinya ada suatu jalan (introversi) ketika kita menjalankan cara hidup tertentu, kita
dapat menggeser kesadaran sang Aku dari kemungkinan-keberadaan yang material-halus
ke yang imateri. Perubahan-perubahan aktifitas dan reaksi dari sentra-sentra vitalitas
mental merupakan petunjuknya termasuk adanya hambatan-hambatan dari sentra itu
sendiri, berdasarkan hukum kelembaman.
Rahsa Jati merupakan pintu masuk pada kemungkinan-keberadaan yang imateri dapat
dianggap sebagai titik akhir dan tujuan dari jalan itu. Pencapaian eksistensi ini merupakan
candra-ideal dari manusia. Di dalam candra jiwa manusia Indonesia, candra ideal itu
potensial dapat dicapai oleh setiap manusia. Tentu saja tiap pergeseran sang Aku kearah
dunia kesadaran kolektif berarti harus melepaskan keterikatannya dengan dunia asadar
kolektif (makrokosmos), dunia asadar fisik, biologis, akhirnya harus menyerahkan dunia
sadar pribadi Akunya (mental) sendiri kepada Sadar Kolektif Dinamis (Suksma Sejati),
posisi terakhir adalah stop di perbatasan: Rahsa Jati (TheGate).
__________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012
126
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
terletak di dalam kemungkinan keberadaan yang material-kasar, maka berdominasilah fungsi-fungsi nafsu, yaitu fungsi-fungsi yang biologis. Jika titikberat itu
terletak di dalam kemungkinan keberadaan yang psikis, maka angan- angan dan/
Rahsa Jati bukan organ, tetapi suasana tertentu dari kehidupan jiwa.
Suatu esensi dari kehidupan perasaan. Ia adalah pintu gerbang (TheGate) kontinuitas kesadaran atau ambang pintu masuk ke kemungkinankeberadaan yang imateri.
__________
[6]. Carl Gustav Jung. Die beziehungen zwischen dem Ich und dem Unbewusten. Rascher Verlag Zurich
und Leipzig, 1938.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
127
MAKROKOSMOS
Alam semesta
MASYARAKAT
--------------------------------------------------Psike
Material Halus, jiwa, batin
Mental
(pemuasan nafsu terbatas)
128
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
Anganangan
terjadi dari refleksi Tripurusa di dalam badan/jasmani
seperti umpama-nya cahaya bulan adalah refleksi dari cahaya matahari. Karena
Tripurusa terdiri dari tiga aspek yang saling berhubungan dengan hierarkhi tertenSang Aku adalah kristalisasi daya-daya kekuatan intelektual menyebabkan manusia merasa bahwa ia hidup. Perasaan hidup yang disertai rasa
puas (senang) inilah yang menutupi kesadaran Tripurusa menjadi laten.
tu, maka tampaklah juga dia dalam angan-angan tiga aspek yang saling berhubungan dengan hirarkhi yang sama. Kedaulatan mutlak Tripurusa menggejala
dalam kedaulatan individual-terbatas dari angan-angan. Sang Aku dari anganangan menyebabkan manusia merasa bahwa ia hidup. Perasaan hidup ini disertai
rasa puas (senang) yang menutupi kesadaran Tripurusa yang kosong pemuasan
(nafsu), oleh karena itu kesadaran Tripurusa menjadi laten.
Dalam perjalanan dari bentuk-keberadaan material kasar ke yang imateri,
maka persoalannya ialah bagaimana menggali kembali kesadaran Tripurusa yang
kolektif. Kekuatan untuk meninggalkan pemuasan nafsu bersumber kepada
mutmainah dengan kerja sama sufiah. Kombinasi ini adalah kekuatan untuk
mengejar yang lebih tinggi yang disebut asmara-sufi, yaitu keinginan yang sosial
dan suprasosial.
3.3
PROTOTIPE
Di dalam masyarakat terdapat tipe yang meletakkan titik berat kesadarannya kepada kemungkinan-keberadaan yang materi-kasar, serta tipe yang
meletakkannya pada yang materi-halus. Pada tingkat perkembangan manusia
dewasa ini, maka tipe yang meletakkan titik berat kesadarannya pada yang
imateri sangat jarang sekali adanya.
Prototipe angan-angan, manusia meletakkan titik beratnya pada anganangan, kedaulatannya sangat menonjol. Ia sangat individualistik. Pada individu
ini, kedaulatannya melahirkan pula sifat-sifat cinta kemerdekaan berpikir,
bersamaan dengan itu benci kepada paksaan dan keterikatan, serta kewibawaan
orang lain dan tradisi.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
129
Spiritual
Dimensi-1
Dimensi-4
Mental
Dimensi-3
MIKROKOSMOS
Fisik
(Dunia Dalam)
Dimensi-2
Sadar Pribadi
(Aku)
II
Perasaan
(II)
TreFoil
(IV)
Nafsunafsu
(III)
(I )
ALAM SEMESTA
(2-Kosmos dgn 4-Dimensinya)
__________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012
130
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
Fungsi lain dari angan-angan adalah alat penangkap informasi dari dunia
luar. Karena itu manusia dapat menangani yang material. Angan-angan adalah
dinamis dan tidak mengenal istirahat. Berhenti berarti mati bagi angan-angan.
Prototipe angan-angan memandang orang lain dengan cara mendesubjekkannya. Orang dipandang sebagai objek.
Angan-angan menangani dunia luar, diskematisasi dan dikategorisasi, dipecahpecah dalam bagian-bagian yang makin kecil.
Kedaulatan tidak suka disertai kedaulatan lainnya. Maka semua yang
ditangani olehnya dikeluarkan dari pribadinya. Dunia lingkungannya dipandang
sebagai objek belaka dan sesuatu yang subjek semata-mata, subjek absolut, yaitu
Tripurusa, dianggap tidak ada. Oleh sang Aku angan-angannya sendiri
dipertahankan sebagai subjek.
Hal ini dapat dipahami, walaupun tidak
konsekuen, maka ia harus menganggap kesubjekannya sendiri sebagai tidak ada.
Untuk menurunkan kedaulatan orang lain dari singgasananya, tipe angan-angan
ini memandang orang lain dengan mendesubjekkannya, jadi orang dipandang
sebagai objek. Bagi angan-angan berlaku ada atau tidak ada. Tidak ada bentuk
antara. Karena itu prototipe ini tidak dapat memindahkan diri ke dalam situasi
orang lain, berarti menolak empati.
Tidak ada sikap murah terhadap orang lain. Orang lain diterima selama
orang itu menguntungkan kedaulatannya sendiri. Tidak ada daerah teritorial
orang lain yang dianggap olehnya sendiri sebagai terlarang baginya. Tidak ada
sesuatu yang keramat baginya yang harus dihormati. Tidak ada toleransi. Rasa
takut adalah asing bagi tipe ini. Ia berani menghadapi segala sesuatu. Tidak ada
yang dapat menahan dia. Angan-angan memberi kesan kekuasaan, kewibawaan,
dan tanggung jawab. Tipe angan-angan sebetulnya tidak mengenal tujuan akhir,
ia selalu bertugas dan memperhatikan prestasi.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
131
Spiritual
Dimensi-4
Mental
Dimensi-3
MIKROKOSMOS
Fisik
(Dunia Dalam)
Dimensi-2
Sadar Pribadi
(Aku)
II
Anganangan
(I)
TreFoil
(IV)
Nafsunafsu
(III)
(II)
ALAM SEMESTA
(2-Kosmos dgn 4-Dimensinya)
TreFoil (TriFoil/Tripurusa): TheSource (Suksma Kawekas), TheForce (Suksma Sejati), TheSelf (RohSuci)
132
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
Bukti paling baik bahwa dunia-luar itu bagi angan-angan tidak berdaulat,
ialah kenyataan, bahwa segala sesuatu yang digarap olehnya dipotong-potong
dan diuraikannya. Ilmu pengetahuan adalah hasil dari aktivitas angan-angan yang
Prototipe perasaan membatasi dirinya pada pengamatan dan perenungan tentang hal-hal yang dilihatnya secara langsung. Sifatnya statis,
kolot dan suka pada tradisi. Motor dan motifnya bersumber pada nafsu,
sementara itu angan-angannya tidak berkembang.
tak kenal batas dan tak kenal berhenti sampai ilmu pengetahuan mendapatkan
titik berupa subjek-sempurna. Angan-angan lalu tidak dapat lagi menangkap dan
memecah-mecah. Tercapailah titik di mana angan-angan mengenal batasnya dan
terpaksa menyerahkan diri.
Pada prototipe ini, perasaan dan nafsu dipergunakan untuk menyokong
kedaulatan. Perasaan direduksi sebagai indikator (penunjuk) tentang hal-hal yang
langsung penting bagi jasmani. Hanya terbatas pada itu saja, jadi hanya tentang
perasaan yang positif dan negatif. Nafsu adalah motor dan motif yang tersedia
bagi prototipe ini.
Prototipe perasaan, sentra perasaan selalu menciptakan iklim psikis; iklim
jiwa ini dipegang dan disimpan. Sifatnya meliputi, memuat ke dalam dirinya dan
memelihara.
Semua yang mengisi iklim jiwa, dikeruhkan dan dihindari,
demi/untuk iklim itu sendiri. Kedaulatan orang lain dihormati sepenuhnya.
Subjek diberi nilai di atas segala-galanya, bahkan perkara-perkara objek pun
disubjekkan. Tidak ada subjektivitas atau zakelijk-heid, segala-galanya dilakukan
demi pemeliharaan suasana. Suasana ini bagaimanapun tidak boleh diganggu,
juga bila berlangsungnya suasana itu akan merugikan dirinya di bidang psikis,
material atau jasmaniah. Ada toleransi sepenuhnya yang menguasai pertimbangan-pertimbangan yang lain.
Di samping sifat menciptakan dan memelihara iklim jiwa, fungsi mengikat
adalah sifatnya yang utama. Karena itu hubungan-ikatan antar subjek ditonjolkan.
Berlawanan dengan angan-angan yang menyoroti individunya sendiri (ia ada atau
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
133
Spiritual
Dimensi-4
Mental
Dimensi-3
MIKROKOSMOS
Fisik
(Dunia Dalam)
Dimensi-2
Sadar Pribadi
(Aku)
II
Anganangan
(I)
Tripurusa
(IV)
Perasaan
(II)
(iIi)
ALAM SEMESTA
(2-Kosmos dgn 4-Dimensinya)
134
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
ia tidak ada), yang dirasakan pangrasa adalah hubungannya (ia dirasakan dekat
atau jauh). Individu-individu berkedudukan sejajar. [7]
Prototipe nafsu, baik asmara-sufi, kombinasi mutmainah-sufiah, akan
bergerak hanya jika ada hadiah langsung.
dipergunakan untuk memastikan adanya hidup makmur, sebagai indikator rasa aman dan sejahtera selama hidupnya.
__________
[7]. Carl Gustav Jung. Psychologishe typen. Rascher Verlag, h. 430
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
135
Spiritual
Dimensi-4
Mental
Dimensi-3
MIKROKOSMOS
Fisik
(Dunia Dalam)
Dimensi-2
Sadar Pribadi
MAKROK
II
OSMOS
Anganangan
(I)
(Dunia
TreFoil
Luar)
(IV)
Dimensi-1
Nafsunafsu
(III)
Perasaan
(Aku)
(II)
ALAM SEMESTA
(2-Kosmos dgn 4-Dimensinya)
__________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012
136
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
angan-angan untuk menundukkan nafsu. Penundukan ini bertujuan agar Roh Suci
dapat meme-nuhi kewajibannya mengarahkan diri kepada Suksma Kawekas
melalui Suksma Sejati.
Prototipe Roh Suci, memenuhi dua kewajiban, terhadap nafsu ia adalah
penguasa, terhadap Suksma Sejati ia adalah hamba. Ia berhasil menyuruh dan mengendalikan angan-angan dan perasaan melaksanakan tugastugasnya yang vital bagi badan/jasmani.
3.4
AUTOMATISME
137
Makrokosmos
Alam Semesta
Masyarakat
-1Mutmainah,2Sufiah,3Amarah,4Luamah
IIPerasaan
IAngan-angan- -
Aku
HATI NURANI,
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - -l
Alam Sejati
=======================================================================
==
Mikrokosmos/dunia kecil terdiri dari 1] Fisik (badan/jasmani kasar, soma, body, dimensi-2),
2] Mental (badan/jasmani halus, jiwa, psike, mind, dimensi-3), dan 3] Spiritual (rohani, alam sejati, Pusat Imateri,
spirit, dimensi-4). Makrokosmos/alam semesta berada di dimensi-1 mewadahi mikrokosmos
138
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
yang berdaya guna itu tadi tidak akan muncul. Keadaan demikian ini terjadi, jika
suatu candra manusia dipaksakan kepada seseorang, yang tidak sesuai dengan
gambaran keadaan nyata orang yang bersangkutan.
Automatisme terjadi karena penerangan angan-angan oleh hati nurani.
Seolah-olah kita meletakkan kaca ajaib di depan angan-angan. Kekurangan yang dilihat selalu cukup besar untuk menyadari diri dan mendorongnya membuat perbaikan. Tetapi tidak cukup besar untuk berputusasa bahkan menjadi trauma.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
139
__________
http://farm4.static.flickr.com/3292/2769994857_36554a662f.jpg cited August 19, 2011.
140
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
bendaharaan kata hasil keterbatasannya itu pula. Jika manusia berseru kepada
hati nurani ini, seakan-akan ia menempatkan keadaan-keberadaannya itu dan
keadaan-keberadaan lingkungannya pada latar belakang dari yang tak-terbatas
dan tak ter-nama-kan. Oleh karena itu, hubungan antara manusia dengan latar
belakang itu menjadi terlihat. Tripurusa itu bukan hanya hati nurani yang berupa
candra ideal saja, tetapi ia adalah Hidup yang aktif menyongsong manusia, memimpin dan menolongnya. Seruan manusia kepadanya tidak akan pernah sia-sia.
Manusia membentuk bayangan-bayangan dari dunia luar di dalam jiwanya,
seakan-akan dunia luar dengan hubungan-hubungannya ia awetkan di dalam
pikirannya. Termasuk saran, pendapat, keputusan dan sebagainya. Dengan
demikian pengganti dunia luar tersedia secara langsung di dalam dirinya yang
dapat dipergunakan sewaktu-waktu, sekehendak hatinya.
Ia dapat menggunakannya untuk bekerja, bermain dan untuk dihubungkan
dengan perasaan-perasaannya. Tetapi dampak penggunaan tersebut timbullah
ketergantungan tertentu dari dirinya terhadap isi angan-angannya itu, yaitu
dunia luar yang telah diawetkannya. Seakan-akan pikiran-pikiran, pendapatpendapat, asosiasi-asosiasi, dan keputusan-keputusan itu memiliki kedaulatannya lagi.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
141
Tradisi Ngaben tanpa Pembakaran Mayat di Desa Trunyan, Kintamani, Bangli, Bali.
Foto 3.4.1: Ingat akan Mati
Beda dengan ingin cepat mati maka ingat akan mati dapat membawa ketenteraman.
Bahkan menuju keadaan jiwa yang tanpa keinginan, pikiran, dan emosi. Sikap ini
membangunkan keinginan untuk meninggalkan cara hidup lama dan memulai cara hidup
yang baru, yang sesuai dengan kehendak dari hidup imateri, Sadar Kolektif.
Sikap jiwa ini tidak sama dengan keinginan untuk menghancurkan dirinya, badan/jasmaninya di mana sang-Aku masih berada. Cara yang terakhir ini tidak akan mengurangi
kedaulatan sang-Aku.
__________
http://3.bp.blogspot.com/_R-kGkGPqFcQ/THoctHcmpjI/AAAAAAAAC5E/uUmWo-P3imc/s1600/Prosesi
+ngaben+220+Mayat+Dibakar+Massal+di+Tanahbumbu.jpg cited August 22, 2011.
http://i.okezone.com/content/2011/05/24/407/460351/H5aYSJZhdm.jpg cited August 22, 2011.
142
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
dan kemauan, sehingga timbul dengan sekonyong-konyong, dan dapat menimbulkan emosi-emosi yang menimbulkan kegelisahan. Seperti manusia bersikap
dengan dunia luar dengan asmara-sufi (laya)-nya, ia harus bersikap begitu juga
terhadap angan-angannya, jika hendak mencari ketentraman dan keseimbangan.
Ingat akan mati dapat membawa ketenteraman. [8] Ini berarti juga
mengarahkan diri kepada keadaan jiwa tanpa keinginan, pikiran dan emosi. Sikap
ini membangunkan juga keinginan untuk meninggalkan cara hidup lama, yang
diikutinya sampai saat itu, dan memulai cara hidup yang baru, yang sesuai
dengan kehendak dari Hidup yang imateri. Keinginan kepada keadaan jiwa, di
mana sang-Aku tidak lagi menggunakan hak-hak kedaulatannya, tetapi justru
bersedia mengorbankannya dan melebur dirinya ke dalam hubungan yang
monoton (bernada satu) terhadap dunia luar, tanpa perbedaan-perbedaan
tekanan. Sikap jiwa ini tidak sama dengan keinginan untuk menghancurkan
dirinya, badan/jasmaninya di mana sang-Aku masih berada. Cara yang terakhir
ini tidak akan mengurangi kedaulatan sang-Aku. [9]
________
[8]. Soenarto Mertowardojo, Hardjoprakoso, Trihardono Soemodihardjo: Sasangka Jati. Bab Sangkan
Paran. Repr.Jatop. 523/B. 1954. h. 181.
[9]. Soenarto Mertowardojo, Hardjoprakoso, Trihardono Soemodihardjo: Sasangka Jati. Bab Sangkan
Paran. Repr.Jatop. 523/B. 1954. h. 182.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
143
__________
http://www.lobobear.com/wp-content/uploads/2011/07/heart-touching-FEELINGS.jpg cited August 20, 2011.
144
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
mengarah-
kan diri kepada keadaan jiwa tanpa keinginan, pikiran dan emosi.
Membangunkan keinginan untuk meninggalkan cara hidup lama, dan
memulai yang baru, sesuai dengan kehendak dari Hidup imateri.
__________
[10]. Soenarto Mertowardojo, Hardjoprakoso, Trihardono Soemodihardjo: Sasangka Jati. Bab
Gumelaring Dumadi. Repr.Jatop. 523/B. 1954. h. 64..
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
145
Makrokosmos
Masyarakat
(Alam Semesta)
Aku
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - -l
l- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - (Alam Sejati)
Spiritual
IVTripurusa:
3 Roh Suci
Pusat Imateri
2Suksma Sejati, 1Suksma Kawekas
TheGate
=======================================================================
Mikrokosmos/dunia kecil terdiri dari 1] Fisik (badan/jasmani kasar, soma, body, dimensi-2),
2] Mental (badan/jasmani halus, jiwa, psike, mind, dimensi-3), dan 3] Spiritual (rohani, alam sejati, Pusat Imateri,
spirit, dimensi-4). Makrokosmos/alam semesta berada di dimensi-1 mewadahi mikrokosmos
Bagan Transenden 3.5.1 Tiga Proses untuk Mencapai Derajat Roh Suci
Candra Jiwa Indonesia mengemukakan tiga proses untuk mencapai derajat Roh Suci, yang
ketiga-tiganya itu haruslah dilaksanakan selaras yang satu dengan lainnya, agar keseimbangan pribadi selalu harmonis.
Perjalanan transenden ini adalah: 1). Membebaskan diri dari semua keadaan yang tidak
abadi. 2). Bersikap positif, kasih sayang dan tanggung jawab kepada siapa saja dan bersifat apribadi. 3). Introversi (transendental) kepada yang Apribadi di dalam dirinya
dengan cara (ke dalam) berserah diri tanpa syarat.
__________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012
146
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
3.5
JIWA SEJATI
Keadaan sadar yang demikian ini ditandai oleh penyerahan yang bulat tak
bersyarat kepada Hidup yang imateri. Apa pun yang datang diterima dengan
sepenuh hati. Kedaulatan sang Aku angan-angan direduksi sampai nol. Manusia
tidak lagi mempergunakan kekuasaannya untuk menguasai dan memimpin nafsunafsu. Dalam keadaan yang demikian ini kekuatan-kekuatan nafsu sudah berhenti
bekerja. Di sinilah letak titik akhir kemampuan manusia dan kemanusiaannya. Di
dalam Candra Jiwa Indonesia, manusia demikian ini mencapai kedudukan Jiwa
Sejati-nya: Roh Suci. [11]
Kita melihat ada tiga proses untuk mencapai kedudukan Roh Suci, yang
ketiga-tiganya itu haruslah dilaksanakan selaras yang satu dengan lainnya, agar
keseimbangan pribadi tidak terlalu terganggu. Proses-proses ini adalah:
1. Me-lepas-kan keterikatan kepada semua keadaan yang dapat berubah.
2. Mengambil sikap yang positif, sikap cinta-kasih dan tanggung jawab yang tidak
membeda-bedakan dan apribadi.
3. Meng-arah-kan diri kepada yang Apribadi di dalam dirinya, tanpa
mempergunakan bayangan-bayangan, harapan-harapan dan keinginan pribadi
apa pun.
__________
[11]. Soenarto Mertowardojo, Hardjoprakoso, Trihardono Soemodihardjo: Sasangka Jati. Bab
Gumelaring Dumadi. Repr.Jatop. 523/B. 1954. h. 64.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
147
Makrokosmos
Masyarakat
(Alam Semesta)
Aku
Introversi
Trisila:
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - -l
l- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - (Alam Sejati)
Spiritual
IVTripurusa:
3 Roh Suci
Pusat Imateri
2Suksma Sejati, 1Suksma Kawekas
TheGate
======================================================================
Mikrokosmos/dunia kecil terdiri dari 1] Fisik (badan/jasmani kasar, soma, body, dimensi-2),
2] Mental (badan/jasmani halus, jiwa, psike, mind, dimensi-3), dan 3] Spiritual (rohani, alam sejati, Pusat Imateri,
spirit, dimensi-4). Makrokosmos/alam semesta berada di dimensi-1 mewadahi mikrokosmos
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
149
MAKROKOSMOS
Dunia Luar
Masyarakat
(Alam Semesta)
Manusia:
Fisik
- -asmara-sufi
IIPerasaan
IAngan-angan
Aku
(Hati Nurani)
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - -l
IV
TheGate
(Alam Sejati)
Pusat Imateri
Spiritual
=======================================================================
=
Mikrokosmos/dunia kecil terdiri dari 1] Fisik (badan/jasmani kasar, soma, body, dimensi-2),
2] Mental (badan/jasmani halus, jiwa, psike, mind, dimensi-3), dan 3] Spiritual (rohani, alam sejati, Pusat Imateri,
spirit, dimensi-4). Makrokosmos/alam semesta berada di dimensi-1 mewadahi mikrokosmos
Bagan Transenden 3.5.3: Harmoni dan Integrasi Pusat Vitalitas Derajat Roh Suci
Integrasi berkembang mengikuti tumbuhnya harmoni di dalam jiwa manusia, akhirnya
harmoni dan integrasi tumbuh menjadi satu di dalam derajat Roh Suci (Rohani, TheSelf).
Manusia merasakan kehadirannya di antara dunia besar dan hidup yang imateri dalam
kehidupan sehari-hari. Di satu pihak ia mempunyai gambaran dari dunia luar yang
mengelilinginya, dan di pihak lain ia juga tahu sedikit tentang Hidup imateri. Ia terikat
kepada kedua-duanya.
Harmoni mengandung sifat integrasi. Jika angan-angan dipergunakan untuk menguasai dan
memimpin nafsu sesuai dengn kehendak-Nya maka lambat laun asmara-sufi akan
berdominasi. Karena asmara-sufi menyatakan diri sejajar dengan sifat-sifat Tripurusa,
maka kedaulatan sang Aku sudah tidak diperlukan lagi.
__________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012
150
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
Dalam tingkat ini sang Aku dapat selalu mengarahkan diri kepada Tripurusa,
tanpa takut diganggu oleh nafsu dan perasaan. Dengan tumbuhnya harmoni di
dalam jiwa manusia, tumbuh pula integrasinya, sehingga harmoni dan integrasi
Fiksasi pertama, yang terletak di tingkat angan-angan, mengatur
kedaulatan dan hidupnya dikuasai oleh pandangan yang hanya melihat
hubungan-hubungan kekuasaan di masyarakat.
menjadi satu di dalam derajat Roh Suci. Di dalam kehidupan sehari-hari manusia
merasa ditempatkan antara dunia besar dan hidup yang imateri.
Di satu pihak ia tahu sedikit tentang Hidup imateri, dan di pihak lain ia
mempunyai juga gambaran dari dunia luar yang mengelilinginya. Ia terikat
kepada kedua-duanya. Jika kita berpangkal kepada struktur manusia rohaniah di
dalam candra jiwa manusia Indonesia, maka ikatan itu tadi dapat menyatakan
dirinya dalam tiga aspek, yaitu:
Pertama, fiksasi (ikatan) itu dapat terletak di tingkat angan-angan. Ini
berarti bahwa orang selalu ingin melaksanakan kedaulatannya di dalam
pertemuannya dengan dunia luar. Ia mengatur hidupnya sedemikian rupa
sehingga selalu dapat menyadari kedaulatannya dalam bentuk apa pun dan
sebaliknya hidupnya dikuasai oleh pandangan yang hanya melihat hubunganhubungan kekuasaan di masyarakat.
Kedua, jika ikatan ini terletak di dalam nafsu, maka luamah yang melakukan peranan sebagai pengikat. Luamah adalah nafsu yang egoistik, serakah dan
mendorong sahwat. Ikatan menyatakan diri dalam hasrat yang tak mengenal
puas untuk mendapatkan dan memiliki dunia luar dan/atau untuk melampiaskan
nafsu sahwatnya. Ada kehausan yang tak terpuaskan untuk meraih harta benda
dan/atau untuk melepaskan tanpa kekang nafsu-nafsunya. Usaha ini tidak perlu
disertai pertimbangan-pertimbangan kedaulatan atau alasan-alasan yang terletak
di tingkat pangrasa, tetapi merupakan semata-mata pengejaran kekayaan dan
hasrat memiliki orang dari jenis kelamin yang berbeda, tanpa mengikatkan diri
pada seseorang.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
151
Malaikat celana merah membawa arwah gadis kecil di depan sang Hakim Agung.
Gambar 3.5.1: Persimpangan Jalan Kehidupan: Material atau Imaterial
Sampai di persimpangan jalan sorga atau neraka, malaikat celana merah yang membawa
arwah gadis kecil menunggu keputusan deportasi arwah dari Sang Hakim Agung.
Penyebab kematiannya adalah membenturkan kepala sewaktu pertunjukkan gala-seni,
setelah menyatakan keinginannya menjadi idola.
Manusia berada di antara dunia besar yang material dan hidup yang imateri. Ia
mempunyai gambaran dari dunia luar yang mengelilinginya, dan di sisi lain ia merasa tahu
sedikit tentang Hidup imateri. Kenyataannya ia terikat pada kedua dunia itu.
Keterikatan (fiksasi) pertama terletak di tingkat angan-angan yang mementingkan
kekuasaan di masyarakat. Bentuk keterikatan kedua jika ikatan ini terletak di dalam nafsu,
maka luamah sebagai pengikat yang egoistik, serakah dan mendorong sahwat. Keterikatan
ketiga terletak di perasaan yang memberi bayangan tentang keadaan aman, terlindung, tak
usah bertanggung jawab, pasif, dan berada dalam sorga kesenangan duniawi.
__________
http://yasashiisekai.files.wordpress.com/2009/02/ichigo-ova1e.jpg?w=300&h=166 cited August 23, 2011 .
152
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
Ketiga, perasaan adalah sentra yang menciptakan iklim jiwa di dalam diri
manusia dan yang memancarkan ke luar. Fiksasi dengan dunia yang berubahubah melalui perasaan berarti berpegangan erat dan melekat erat kepada iklim
Fiksasi kedua, terletak di dalam nafsu, pengikatnya adalah luamah.
Nafsu tersebut egoistik, serakah, dan mendorong sahwat.
Kehausan
tertentu atau corak-corak iklim tertentu. Karena berbagai alasan orang tidak mau
melepaskan iklim ini, umpamanya iklim yang pernah ia alami, memberi bayangan
tentang keadaan aman, keadaan terlindung, tak usah bertanggung jawab, dapat
bersikap pasif, dan berada dalam sorga kesenangan duniawi. Dengan pertumbuhan jiwanya, sampailah ia pada tingkatan di mana ia harus mengembangkan
tanggung jawab, di mana ia mengenal bahaya, di mana ia harus bekerja.
Situasi yang menciptakan iklim aman tenteram sudah berlalu, dan karena
itu ia menghidupkan-hidupkan ingatan untuk memegangi iklim itu tadi. Orang
semacam itu adalah kolot dalam arti tertentu, menjadi terbelakang dibanding
dengan zamannya, dan memandang keadaan yang sedang terjadi dengan kacamata tertentu. Petualangan yang menawarkan banyak kemungkinan untuk
berbagi emosi dihindarinya. Karena emosi-emosi itu pasti membawa ia ke dalam
iklim yang lain.
Iklim yang hendak ia pegang erat-erat dalam keadaan bagaimana pun dapat
menimbulkan ingatan kepada waktu ia berada di pangkuan ibu rohaninya. Tetapi
iklim ini tidak selalu harus berupa soal ikatan-ibu atau ikatan-bapak. Tiap situasi
di mana seseorang berada, dapat merupakan iklim baginya yang sedemikian rupa,
hingga selalu ingin kembali kepadanya. Serta memobilisasi angan-angan, nafsunafsu dan alat-alat pelaksanaannya untuk memenuhi keinginannya itu.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
153
154
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
bertunggal dengan Hidup yang berada di dalam dirinya dan di dalam tiap makhluk
hidup, melalui kesadarannya yang terdalam, yaitu Rahsa Jati. Walaupun manusia
itu sebagian dari makrokosmos dan berada di dalam makro-kosmos itu, namun
pintu gerbang (the gate) bagi manusia menuju Hidup terletak di dalam dirinya
sendiri. [13]
Bahwa manusia dapat masuk ke dalam Hidup imateri dan dapat menyatukan dan meleburkan diri ke dalamnya, itu berarti bahwa di dalam manusia itu
ada juga sesuatu, yang sama dengan Hidup itu. Sesuatu ini adalah Roh Suci.
Kalau manusia ingin bertunggal dengan Hidup imateri di luar dirinya, maka ini
berarti bahwa kesadarannya harus keluar dari dirinya melalui pancaindranya.
Pancaindra adalah alat-alat yang material, jadi bersifat terbatas. Karena
itu, dapat disimpulkan bahwa bertunggalnya manusia dengan Hidup tidak akan
mungkin dilaksanakan melalui jalan keluar dari dirinya, tetapi manusia harus
lebih dahulu mengusahakan di dalam hidupnya pembebasan sepenuhnya
terhadap hubungan-hubungan intrapsikisnya sendiri.
Pintu gerbang ke Hidup,
baik Hidup yang berada di dalam maupun di luar diri manusia, berada di dalam
esensi manusia yang terdalam. [14]
__________
[13]. Soenarto Mertowardojo, Hardjoprakoso, Trihardono Soemodihardjo: Sasangka Jati. Bab
Gumelaring Dumadi. Repr.Jatop. 523/B. 1954. h. 64.
[14]. Soenarto Mertowardojo, Hardjoprakoso, Trihardono Soemodihardjo: Sasangka Jati. Bab
Gumelaring Dumadi. Repr.Jatop. 523/B. 1954. h. 64. Bandingkan dengan C.G. Jung. Wirklichheit der
Seele. Rascher & Cie Verlag, Zurich.1939. h.64.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
155
Gambar artistik ini mempersepsikan bahwa intuisi bagaikan turun dari langit
__________
http://intuition.phpnet.us/images/intuition.gif cited August 22, 2011.
http://1.bp.blogspot.com/-7OvLxP45Lik/TdgjBKb-omI/AAAAAAAAARU/VjLVesqK1ho/s400/Developing-Intuition.jpg
cited August 22, 2011.
156
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
Jika manusia hanya mengorientasikan diri ke dunia luar saja, dan tidak
tahu-menahu tentang hidup imateri, maka makrokosmos memang tak terbatas
dibanding dengan dirinya sendiri. Maka candra manusia hanya terdiri atas bahanKarena kesediaan Roh Suci menyerahkan diri sepenuh-penuhnya kepada
Suksma Sejati, timbullah keadaan di mana Roh Suci menerima intuisi,
ilham atau wahyu dari Suksma Sejati. Intuisi atau wahyu itu tidak
bersyarat, artinya ilham atau wahyu itu tidak dapat dengan sengaja
ditimbulkan, dengan cara apa pun juga.
bahan pengalaman dengan dunia luar itu. Dalam hal yang sebaliknya, karena
kesediaan Roh Suci (TheSelf), menyerahkan diri sepenuh-penuhnya kepada
Suksma Sejati (TheForce), timbullah keadaan di mana Roh Suci menerima intuisi,
ilham atau wahyu dari Suksma Sejati. Intuisi atau wahyu itu tidak bersyarat,
artinya ilham atau wahyu itu tidak dapat dengan sengaja ditimbulkan, dengan
cara apa pun juga.
3.6 PERJUMPAAN
Bagi Soemantri di dalam Candra Jiwa Indonesia tidak ada perbedaan
esensial antara ilham, intuisi, dan wahyu.
Ilham atau wahyu tidak dapat
dilukiskan. Orang dapat melukiskan gejala-gejala pengiringnya, yang merupakan
gambaran-gambaran keadaan manusia, di mana ilham atau wahyu menyatakan
diri. Akan tetapi karena tiap orang itu dapat menerima ilham atau wahyu, gejalagejala pengiring ini dapat berlainan sekali, tergantung dari keadaan jiwa orang
yang bersangkutan.
Bila seseorang menerima intuisi atau wahyu, maka pada waktu itu ia
berada sangat dekat dengan Suksma Sejati, seperti umpamanya piamater
(selaput tipis) yang melekat pada jaringan otak. Jika ilham atau wahyu itu sudah
selesai, orang jatuh kembali kepada keadaan sadar sehari-harinya, dan ia tinggal
menerima gemanya saja dari iklim yang ia masuki untuk sesaat itu tadi.
Bagaimana ia mengalami intuisi atau wahyu itu, tergantung dari besar-
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
157
__________
http://3.bp.blogspot.com/-43J5cjoMhcc/TfbQ-hckJ4I/AAAAAAAAA0c/tVM4VHuil4Y/s1600/intellect-vs-intuition.jpg
cited August 22, 2011.
158
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
kecilnya perbedaan antara iklim jiwanya sehari-hari dengan iklim dekat dengan
Suksma Sejati. Jika perbedaan itu besar, sudah tentu ilham atau wahyu itu akan
menyebabkan pergolakan hebat dalam pikiran dan perasaannya. Jika perbedaan
Intuisi, ilham, atau wahyu datang kadang-kadang sebagai bayangan tetapi bayangan itu tidak ditangkap di dalam pancaindra, manusia mengalaminya di dalam dirinya yang sedalam-dalamnya. Seakan-akan manusia menerjemahkan perjumpaan-nya menjadi bayangan atau ucapan
atau mengerti sesuatu.
itu tidak besar, maka gejala-gejala pengiringnya akan jauh lebih tenang. Intuisi
atau wahyu itu adalah ber-jumpa-nya manusia dengan Suksma Sejati, berjumpanya kesadaran individual/terbatas dengan kesadaran kolektif.
Karena ilham atau wahyu itu datang dalam suasana diam (heneng, hening),
di dalam angan-angan, nafsu, dan perasaan, manusia mengalaminya di dalam
dirinya yang terdalam. Intuisi atau wahyu kadang-kadang datang selama tidur,
seakan-akan Hidup memilih saat yang menguntungkan bagi orang yang
bersangkutan. Jika orang menginginkan atau mengharapkannya, maka wahyu
tidak akan datang sama sekali, karena di dalam keinginan dan di dalam
pengharapan itu bekerja pula angan-angannya.
Wahyu atau ilham datang kadang-kadang sebagai bayangan atau sebagai
ucapan atau sebagai pengertian tertentu dan sebagai pencerahan. Bayangan itu
tidak ditangkap di dalam pancaindra, tetapi manusia mengalaminya di dalam
dirinya yang sedalam-dalamnya.
Seakan-akan manusia menerjemahkan
perjumpaannya menjadi bayangan, ucapan, atau mengerti sesuatu.
Dengan merangkum ilham, intuisi, atau wahyu dapat dikenal dengan ciriciri sebagai berikut.
1. Ia timbul sebagai sesuatu yang asli dari esensi kita yang terdalam.
2. Ia tidak tergantung dari waktu dan tempat.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
159
Foto 3.6.1: Intuisi, Ilham, atau Wahyu yang Tidak Benar dari Sentra Vitalitas
Kita sering melihat persoalan-persoalan yang pelik dapat selesai pada situasi tertentu, kita
sering menyebutnya sebagai intuisi, ternyata intuisi, ilham, atau wahyu tersebut tidak
seperti yang dimaksudkan oleh Candra Jiwa Indonesia. Diperkirakan solusi persoalan yang
pelik tersebut akibat bekerjanya tenaga-tenaga saudara kita sendiri (sentra-sentra
vitalitas) yang telah dikatakan sebelumnya mempunyai kemampuan-kemampuan gaib.
Tetapi kita perlu juga berhati-hati menanggapi suara-suara di dalam hati, karena sering
juga saudara-saudara kita tersebut menyatakan hal-hal yang tidak benar, apabila mereka
tidak digabungkan dan diselaraskan dengan baik dan benar.
__________
Dokumentasi Perpustakaan Paguyuban Ngesti Tunggal
160
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
6. Orang yang menerima mengalami rasa damai yang besar dan rasa bahagia
yang masih bergema sementara waktu.
7. Ada rasa kepastian dan kebenaran.
8. Tidak ada sensasi jasmaniah tentang kekuasaan atau lainnya kecuali yang
disebut dalam 6 dan 7.
9. Tidak ada kekuatan lainnya yang datang dari luar.
10. Pada saat datangnya wahyu atau ilham, berhentilah angan-angan, emosi dan
nafsu.
Yang kita sebut dalam hidup sehari-hari sebagai ilham (intuisi) dan yang
sering menunjukkan kepada kita penyelesaian dalam situasi-situasi tertentu,
bukanlah ilham (intuisi) yang disebutkan di atas. Perkiraannya adalah bekerjanya
tenaga-tenaga saudara kita sendiri yang seperti telah dikatakan sebelumnya
mempunyai kemampuan-kemampuan gaib. Tetapi sering juga menyatakan hal-hal
yang tidak benar, yaitu jika tidak digabungkan dan diselaraskan dengan baik. [15]
Tenaga-tenaga saudara tujuh dapat digabungkan oleh manusia menurut
kehendak hatinya, artinya Aku manusia berkemampuan untuk menggabungkan
tenaga-tenaga saudara tujuh dengan dirinya menjadi satu tenaga yang terintegra-
__________
[15]. Soenarto Mertowardojo, Hardjoprakoso, Trihardono Soemodihardjo:
Gumelaring Dumadi. Repr.Jatop. 523/B. 1954. h. 65.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
Telepati adalah komunikasi jarak jauh antar individu dan konsep dasar teorinya (kanan)
162
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
__________
[16]. R. Soenarto Mertowardojo. Sabda Khusus tentang Bayu Sejati. 1949.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
163
MAKROKOSMOS
Masyarakat
(Alam Semesta)
Manusia
Fisik
-------------------------------------------------4-Sentra Vitalitas:
Saudara Tujuh
Psike
IIINafsu: - -
(IIPerasaan)
IAngan-angan
- - 4Mutmainah, 5Luamah
6Sufiah, 7Amarah
Aku
BAYU SEJATI
(Hati Nurani)
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - -l TheGate l- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - (Alam Sejati)
Spiritual
IVTripurusa:
3 Roh Suci
Pusat Imateri
2Suksma Sejati, 1Suksma Kawekas
=======================================================================
==
Mikrokosmos/dunia kecil terdiri dari 1] Fisik (badan/jasmani kasar, soma, body, dimensi-2),
2] Mental (badan/jasmani halus, jiwa, psike, mind, dimensi-3), dan 3] Spiritual (rohani, alam sejati, Pusat Imateri,
spirit, dimensi-4). Makrokosmos/alam semesta berada di dimensi-1 mewadahi mikrokosmos
Bagan Transenden 3.6.1: Pada Kesadaran Roh Suci, Akunya adalah Bayu Sejati
Tenaga-tenaga saudara tujuh dapat digabungkan oleh manusia menurut kehendak hatinya,
menjadi satu tenaga yang terintegrasi sepenuhnya. Tenaga akhir ini dapat disuruh
melakukan sesuatu menurut kehendak sang Aku dan dapat pula diperintah untuk
menghentikannya.
Bayu Sejati itu material halus yang wajib taat mutlak kepada kehendak. Dalam Bayu Sejati
tenaga-tenaga nafsu diam sepenuhnya; angan-angan melepaskan diri dari nafsu dan
perasaan sehingga pengembangan kekuasaannya tidak terganggu.
Dalam keadaan Bayu Sejati, sentra-sentra vitalitas (nafsu dan perasaan) masing-masing
tidak mempunyai otonomi lagi terhadap yang lain. Tidak ada lagi pikiran-pikiran yang
mengganggu, tidak ada keinginan dan kemauan yang sekonyong konyong timbul sehingga
mengganggu. Bagi orang yang titik berat kesadarannya pada Roh Suci, akunya sehari-hari
adalah Bayu Sejati itu sendiri. Ia tidak usah membangunkannya untuk mempergunakannya.
__________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012
164
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
Tiap pikiran, tiap emosi, atau tiap keinginan dan kemauan akan memecah
kemutlakannya. Keadaan jiwa semacam ini dicapai manusia sebelum titik berat
kesadarannya pindah menetap di dalam kesadaran Roh Suci. Bagi orang yang
Bagi orang yang telah mencapai derajat Roh Suci, Akunya sehari-hari
adalah Bayu Sejati itu sendiri. Ia tidak perlu lagi membangunkan untuk
mempergunakannya. Menurut pengakuan Bayu Sejati, ia adalah daya
dan selubung Roh Suci. Candra Jiwa Indonesia.
demikian ini, Akunya sehari-hari adalah Bayu Sejati itu sendiri. Ia tidak usah membangunkannya untuk mempergunakannya. Padanya juga sudah tidak ada lagi ketakutan, kesangsian, keraguan, harapan atau rangsangan kemauan, yang dapat
merintangi penyerahan dirinya tak bersyarat kepada Tripurusa.
Tiap manusia yang selalu mengarahkan diri kepada Tripurusa, menambahkan satu faktor lagi kepada candra manusianya, yaitu faktor dituntun Suksma
Sejati ke dalam ilham atau wahyu. Faktor ini tak tergantung dari suatu
pengalaman dan berada di atas segala pengalaman. [17] Karena wahyu itu kadangkadang dihayati sebagai ucapan atau sebagai mengerti sesuatu, maka Suksma
Sejati disebut juga sebagai Sang Sabda atau Sang Pepadang.
Penyerahan diri selanjutnya kepada Tripurusa berarti menunggu matinya
sang Aku. Baru jika sang Aku-angan-angan (aku jasmani/halus; yang rusak) mati,
maka terlahirlah Aku yang lebih tinggi dan lebih berdaulat (aku rohani/imateri;
yang kekal), yaitu Aku-Roh Suci. Perlu diasadari bahwa Aku-angan-angan
kepemimpinannya hanya bersifat sementara.
Dengan melepaskan Aku-angan-angan, timbullah kedaulatan yang tak
dapat diganggu-gugat. Kedaulatan terbatas dari Aku-angan-angan, yang terkena
perlakuan timbal-balik dari dunia luar, sekarang diganti dengan kekuasaan yang
tak dapat diganggu gugat, yang Maha Kuasa. Pengaruh unsur material terhadap
__________
[17]. Surat dari Tr. Soemodihardjo kepada Soemantri Hardjoprakoso. 1952
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
165
TheSource
Dimensi-4
(Spiritual)
TheForce
AKU-Mental
Dimensi-4
(Spiritual)
IRahsa JatiI
TheSelf
AKU-Spiritual
Dimensi-4
(Spiritual)
Suksma
Kawekas
Suksma
Sejati
Roh
Suci
Tripurusa
(Pusat Imateri)
Sentra Vitalitas
(Angan-angan, Nafsu, Perasaan)
Dimensi-4
MENTAL
FISIK
I I
Dimensi-3
Dimensi-2
I I
Pancaindra
Pancaindra
Aku/Mental (TheEGO, Angan-angan) dan Aku/Spiritual (TheSelf, Roh Suci). Pancaindra menghubungkan
Mikrokosmos dengan Makrokosmos (Dimensi/Dunia-1, alam semesta, dunia luar) yang berada di luar kotak ini
166
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
Roh Suci sudah ditiadakan, karena kesadaran Roh Suci dapat memerintah materi.
Tidak ada saling pengaruh-memengaruhi lagi, seperti waktu sang Aku-anganangan masih berkuasa. Kesadaran Roh Suci adalah kesadaran dari sinar Sang
Roh Suci adalah kesadaran terbatas di dalam badan/jasmani, berasal
dari sinar Sang Pepadang, walaupun sudah apribadi tetapi masih
terbatas. Ia merupakan sadar-dikandung-Hidup, di dalam Suksma Sejati
sebagai Penuntun Sejati dan utusan abadi Suksma Kawekas.
___________
[18]. Soenarto Mertowardojo, Hardjoprakoso, Trihardono Soemodihardjo: Sasangka Jati. Bab Dalan
Rahayu. Repr.Jatop. 523/B. 1954. h. 152.
[19]. Soenarto Mertowardojo, Hardjoprakoso, Trihardono Soemodihardjo: Sasangka Jati. Bab Dalan
Rahayu. Repr.Jatop. 523/B. 1954. h. 153.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
167
MAKROKOSMOS
Masyarakat
Alam Semesta
Fisik
Mental
2Suksma
Sejati,
1Suksma Kawekas
Spiritual
(Pusat Imateri)
Alam Sejati
======================================================================
==
Mikrokosmos/dunia kecil terdiri dari 1] Fisik (badan/jasmani kasar, soma, body, dimensi-2),
2] Mental (badan/jasmani halus, jiwa, psike, mind, dimensi-3), dan 3] Spiritual (rohani, alam sejati, Pusat Imateri,
spirit, dimensi-4). Makrokosmos/alam semesta berada di dimensi-1 mewadahi mikrokosmos
__________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012
168
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
gil kembali oleh Dia yang Memiliki, melalui Dia, yang Memegangnya.[20] Roh Suci
telah lebur ke dalam Suksma Sejati. [21] Selesaiah rangkaian evolusi mental/kejiwaan manusia.
Kesadaran Roh Suci di dalam Tripurusa ini berjanji untuk mengarahkan diri hanya kepada Suksma Sejati dan Suksma Kawekas saja. Ini
adalah janji-hidup Roh Suci, yaitu paugeran, kredo, atau syahadat-nya.
Tahap selanjutnya ialah leburnya Roh Suci ke dalam Suksma Sejati.
Sinar dipanggil kembali melalui Dia yang menghidupinya.
Kesadaran tak lagi terbatas kepada dirinya sendiri. Kesadaran itu meliputi
dirinya sendiri dan segala yang lain, semuanya dan bersama-sama. Ternyata
kedaulatannya bahkan tidak menghilang. Keterbatasan kedaulatan di dalam
badannya justru telah menghilang. Timbullah sekarang kedaulatan yang tak
terbatas. Kesadaran yang tak terbatas ini, berdaulat mutlak, berada di dalam
segala-galanya, meliputi segala-galanya, seluruh dunia, seluruh alam semesta,
serta seluruh universum.
__________
[20]. Soenarto Mertowardojo, Hardjoprakoso, Trihardono Soemodihardjo: Sasangka Jati. Bab Dalan
Rahayu. Repr.Jatop. 523/B. 1954. h. 168.
[21]. Idem. h. 169.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
169
Pada foto ini R. Soenarto Mertowardojo dikenal dengan sebutan Pak Jenggot
Foto 4.1.1: Candra ideal adalah suatu Totalitas Mutlak yang Transenden
Tujuan akhir manusia adalah mencapai derajat kesadaran kolektif. Kesadaran kolektif
adalah suatu totalitas mutlak yang transenden. Apabila telah tercapai, maka kesadaran
pribadi dan ke-tidak-sadaran kolektif hilang dengan sendirinya.
Nafsu-nafsu sudah membatasi diri pada fungsi vital saja seperti lapar, haus, mengantuk dan
sebagainya. Kehidupan rohaniah sama sekali tidak terpengaruh oleh kebutuhankebutuhan jasmaniah dan tidak terganggu oleh harmoninya nafsunafsu yang sudah
minimalis tersebut. Fungsi-fungsi kemauan, kehidupan perasaan dan angan-angan telah
berkembang dan akhirnya berkonvergensi di dalam kesadaran pribadi, dan sudah
diizinkan meleburkan diri di dalam kesadaran kolektif.
__________
Dokumentasi Perpustakaan Paguyuban Ngesti Tunggal
170
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
BAB IV
CANDRA IDEAL
4.1
PENDAHULUAN
tanpa kembali lagi (turun) kesadarannya ke sadar pribadi, atau lebih rendah lagi.
Sadar kolektif adalah suatu totalitas mutlak yang transenden.
Dalam derajat sadar kolektif, apabila telah tercapai tujuan akhir hidup
manusia, maka sadar pribadi dan asadar kolektif sudah tidak ada lagi. Kehidupan
mental individual sudah tidak ada lagi, nafsu-nafsu membatasi diri pada fungsi
vital saja. Dalam derajat candra ideal, fungsi-fungsi kemauan, kehidupan perasaan
dan angan-angan telah berkembang dan akhirnya berkonvergensi di dalam
kesadaran pribadi.
Prinsip pengatur di dalam manusia yang telah mencapai derajat ideal ini,
bukan-lah suatu kompleks, seperti kesadaran aku di dalam kesadaran pribadi,
tetapi sadar ko-lektif itu sendiri. Sudah tidak ada kompleks sama sekali di dalam
diri manusia, sudah tidak ada lagi dunia dalam dan dunia luar. Karena sudah
tidak ada lagi polaritas, maka perlawanan antar-kutub sudah hilang dengan
sendirinya. Sudah tidak ada kehidupan psikis (mental) lagi, maka sudah tidak ada
pula hubungan-hubungan intra psikis. Sudah tidak ada lagi hati nurani, sudah
tidak ada lagi nafsu-nafsu asadar. Sudah tidak ada lagi Aku, yang dapat terjepit
antara hati nurani dan nafsu-nafsu asadar. Sudah tidak ada lagi kompleks yang
mandiri.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
171
172
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
4.2
PUNCAK KESADARAN
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
173
TheForce
(Sadar Kolektif)
Mikrokosmos
(Dunia Dalam)
Sadar Pribadi
(Aku)
Anganangan
Suksma
Sejati
Perasaan
Nafsunafsu
(-------): Keberadaannya tidak mempengaruhi Sadar Kolektif, (=====): Tidak eksis lagi
________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012.
174
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
dupan mental individual sudah tidak ada lagi. Nafsu-nafsu membatasi diri pada
fungsi vital saja seperti lapar, haus, mengantuk dan sebagainya. Yang membatasi
diri pada kebutuhan-kebutuhan jasmaniah, tanpa mempunyai pengaruh apa pun
terhadap kehidupan rohaniah. Dalam derajat candra ideal, fungsi-fungsi kemauan,
kehidupan perasaan dan angan-angan telah berkembang dan akhirnya berkonvergensi di dalam kesadaran pribadi.
Prinsip pengatur di dalam manusia yang telah mencapai derajat ideal ini,
bukanlah suatu kompleks, seperti kesadaran aku di dalam kesadaran pribadi,
tetapi kesadaran kolektif itu sendiri. Sudah tidak ada kompleks sama sekali di
dalam diri manusia. Jadi sudah tidak ada lagi dunia dalam dan dunia luar. Karena
sudah tidak ada lagi polaritas, maka perlawanan antar-kutub sudah hilang
dengan sendirinya. Manusia demikian mempunyai kesadaran yang merupakan
pembagi persekutuan terbesar dan sekaligus perkalian persekutuan terkecil dari
semua kesadaran.
Dalam terminologi candra jiwa manusia Indonesia, berarti manusia telah
mencapai derajat Suksma Sejati. Derajat Roh Suci telah meningkat menjadi
derajat Suksma Sejati.
Derajat Roh Suci pada hakikatnya juga sudah imaterial, tetapi masih
terdapat individualitas di dalamnya. Untuk meningkat sampai derajat Suksma
Sejati, manusia harus melepaskan semua individualitasnya. Karena kesadaran
kolektif berdiri di luar wewenang apa pun dari kesadaran pribadi, maka satusatunya jalan bagi kesadaran pribadi untuk lebur ke dalam kesadaran kolektif,
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
175
=========l
[penglihatan,
perasa dan
l==================================
pendengaran, pembau,
pengucap (bahasa)]
SUKSMA SEJATI
Alam Sejati
(Pusat Imateri)
========================================================================
(-------): Keberadaannya tidak mempengaruhi Sadar Kolektif, (=====): Tidak eksis lagi
________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012.
176
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
adalah peleburan total dari diri sendiri. Tetapi peleburan total itu tidak boleh
berupa suatu perbuatan, karena di dalam perbuatan itu terkandung potensi
individual.
Derajat Roh Suci sudah imateri, tetapi masih ada individualitas. Untuk
berderajat Suksma Sejati, semua idividualitas harus dilepaskan, penyerahan diri dengan diam-mutlak-sempurna. Peleburan datang dari kesadaran kolektif. Proses ini sesuai kebijaksanaan Suksma Sejati sebagai
pelaksana kehendak dari Suksma Kawekas.
177
PAMUDARAN
.
.
.
TheForce
Sadar
Kolektif
(-------): Keberadaannya tidak memengaruhi Sadar Kolektif, (=====): Tidak eksis lagi
Diagram Transenden 4.2.2: Sudah tiada lagi ketiga Pusat-pusat Vitalitas Intra Psikis
Pada derajat Pamudaran, sudah tidak ada kehidupan psikis (mental) lagi, maka hubungan-hubungan intra psikis juga sudah tidak ada. Sudah tidak ada lagi hati nurani dan nafsunafsu asadar.
Berarti, sudah tidak ada lagi Aku, yang dapat terjepit di antara hati nurani dan nafsu-nafsu
asadar. Begitu juga kompleks yang mandiri (otonom) sudah tidak ada lagi. Semua diatur
oleh pusat vitalitas tertinggi, TheForce (Suksma Sejati) atas nama TheSource (Suksma
Kawekas).
________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012.
178
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
motoris.
dari Suksma Sejati, kesadaran kolektif. Sifat-sifat ini dinyatakan dalam candra jiwa
Indonesia sebagai berikut.
Benih (Roh Suci) terlahir dari kekuasaan-Ku.
Yang terlihat adalah kebijaksanaan-Ku.
Yang diucapkan adalah penerangan-Ku.
Yang terdengar adalah kekuasaan-Ku.
Yang terasa adalah keadilan-Ku.
Yang tercium adalah kehadiran-Ku.
Cipta adalah tangan-Ku.
Nafas adalah kekuatan-Ku dan singgasana-Ku.
Badan adalah busana-ku dan kendaraan-Ku. [2]
Di dalam candra manusia Indonesia, maka orang yang telah mencapai
derajat kejiwaan demikian ini, dikatakan telah menyelesaikan pembebasanbesarnya.
Karena sudah tidak ada kehidupan psikis (mental) lagi, maka sudah tidak
ada pula hubungan-hubungan intra psikis. Sudah tidak ada lagi hati nurani, sudah
tidak ada lagi nafsu-nafsu asadar. Sudah tidak ada lagi Aku, yang dapat terjepit
antara hati nurani dan nafsu-nafsu asadar. Sudah tidak ada lagi kompleks yang
mandiri (otonom).
__________
[2]. Soenarto Mertowardojo. Sabda Khusus tanggal 27-9-1949.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
179
TheSource dan TheForce sekiranya dapat dirumuskan dengan perlambang, maka yang
paling tepat adalah bagaikan matahari dengan panasnya, bulan dengan cahayanya, air
dengan mata airnya, bunga dengan harumnya, dan alat musik dengan melodinya.
__________
http://ima.dada.net/image/4084191.jpg cited August 17, 2011
180
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
apa
yang
ditangkap
dengan
pancaindra
dilambangkan
sebagai bumi, dan yang metafisis sebagai langit, maka Suksma Sejati
bagaikan turun ke bumi di dalam manusia yang telah dibebaskan.
seseorang yang telah Dibebaskan, memberi kesempatan khusus kepada orangorang sezamannya.
Mereka dapat menangkap dengan pancaindra, mendengarkan ucapanucapannya dan bentuk-bentuk pencerahan lainnya dari seseorang yang telah
mencapai derajat kesadaran kolektif. Dan ini jauh lebih mudah daripada
menciptakan iklim dalam jiwa-nya sendiri untuk menerima ilham atau intuisi
tersebut.
Jika apa yang ditangkap dengan pancaindra dilambangkan sebagai bumi,
dan yang metafisis sebagai langit, maka Suksma Sejati bagaikan turun ke bumi di
dalam manusia yang telah dibebaskan. Kehadiran manusia yang telah dibebaskan
berarti mempermudah jalan ke Pembebasan bagi orang-orang yang sezaman. Karena
kehadirannya itu, maka seakan-akan ada dispensasi. Terjadilah hal-hal yang
biasanya tidak terjadi. Kemajuan-kemajuan di dalam pembentukan kepribadian
berjalan dengan cepat, berbeda dari biasanya. Laksana orang yang harus
mengumpulkan air di musim hujan.
Dalam derajat bebas ini, Suksma sejati mengarahkan diri ke Suksma
Kawekas. Yang Dinamis, Yang Bergerak mencari dan mengarahkan diri kepada
Yang Diam. Hubungan perbandingan antara Suksma Kawekas dan Suksma Sejati
dapat dirumuskan paling tepat dengan lambang, seperti: matahari dengan
panasnya, bulan dengan cahayanya, air dengan mata airnya, bunga dengan
harumnya, alat musik dengan melodinya. [3]
__________
[3]. Soenarto Mertowardojo. Sabda Khusus tanggal 26-5-1949.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
181
__________
Dokumentasi Perpustakaan Paguyuban Ngesti Tunggal
182
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
Hubungan antara Suksma Sejati dengan manusia juga paling tepat jika
dilukiskan dengan lambang-lambang. Suksma Sejati adalah Guru Sejati, Panuntun
Sejati, Penunjuk Jalan, Sang Pepadang, Sang Sabda, Jalan, Obor, dan Pembebas.
Dalam derajat bebas ini, Suksma sejati (Yang Dinamis) mengarahkan
diri ke Suksma Kawekas (Yang Diam). Hubungan Suksma Kawekas dan
Suksma Sejati dapat dirumuskan dengan lambang matahari dengan
panasnya, bulan dengan cahayanya, air dengan mata-airnya, bunga
dengan harumnya, dan alat musik dengan melodinya.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
183
Ribuan motor di hari-hari lebaran itu memiliki jalur dan alamat tujuannya sendiri-sendiri.
__________
http://fantrid.files.wordpress.com/2010/12/250px-mudik.jpg cited September 1, 2011
184
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
BAB V
BUDI PEKERTI LUHUR
Proses perubahan terus menerus setelah mengikuti jalan tertentu, mengawali pencapaian nilai susila, watak utama, dan budi pekerti luhur.
Jalan ini sangat pribadi, penuh dengan spontanitas dan orisinalitas-nya
sendiri, dua sifat khas dari manusia.
5.1
PENDAHULUAN
Nilai susila, watak utama, [1] dan budi pekerti luhur hanya dapat dicapai
melalui proses perubahan, pengalaman demi pengalaman, setingkat demi setingkat, setelah mengikuti jalan tertentu, seiring dengan perjalanan sang waktu.
Jalan ini sangat pribadi. Orang lain tidak dapat melalui jalan yang sama tersebut.
Kalau ia penasaran hendak melaluinya, maka ia akan memerkosa kepribadiannya
sendiri. Paling-paling orang dapat mempergunakan petunjuk yang sama yang ada
di jalan orang lain, atau paling-paling kedua jalan itu dapat sejajar untuk
sementara waktu atau saling memotong. Meletakkan jalannya sendiri tepat pada
jalan orang lain, akan menghasilkan keterikatan kepada tradisi dan prasangkaprasangka dengan mengabaikan spontanitas dan orisinalitas-nya sendiri, dua
sifat khas dari manusia. Mungkin saja bahwa manusia yang satu di jalan hidupnya dapat menangkap dengan jelas dan dapat memahami pengalaman-pengalaman orang lain, akan tetapi kedua jalan itu tetap khas bagi pribadi masing-masing.
Berdasarkan kenyataan, bahwa suatu jalan itu terjadi karena bertemunya
makrokosmos dan mikrokosmos, di mana mikrokosmos itu mempunyai corak
pribadi, dan di mana makrokosmos berlainan pada setiap orang, dapat dilihat
seketika bahwa tidak mungkin ada dua jalan hidup yang sama. Candra dunia adalah kacamata yang dipergunakan manusia untuk melihat, seperti yang dikatakan
Carp dalam bukunya Problemen van het mens-zijn.
__________
[1]. Soenarto Mertowardojo, Hardjoprakoso, Trihardono Soemodihardjo. Sasangka Jati. Bab
Trisila. Repr.Jatop. 523/B. 1954. hlm. 7-25
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
185
Dari kiri ke kanan tokoh Bagong, Petruk, Gareng dan Semar sebagai ayahnya
__________
http://karsagalih.wordpress.com/2012/05/30/siapa-sih-punakawan-itu/ cited June 12, 2014
186
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
Di dalam candra manusia Indonesia ini sebagai marka jalan disebutkan nilainilai susila, peraturan-peraturan pelaksanaan dan larangan-larangannya. Nilai-nilai susila harus diindahkan dan dijadikan milik pribadi. Jalan ini ternyata merupaPara pejalan transendental mengikuti suatu marka jalan berupa nilainilai susila, peraturan pelaksanaan dan larangan-larangannya.
Nilai-
___________
[2]. Kitab Dewa Ruci, Cabang Bagian Bahasa, Jawatan Kebudayaan Kementerian P.P. dan K.
Yogyakarta.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
187
MAKROKOSMOS
Dunia Luar
Alam Semesta
=================lPancaindral============================
Fisik
Dunia dalam
MIKROKOSMOS
Manusia
-------------------------------------------------Mental
Extraversi
Angan-angan
Aku
Introversi
Perasaan, Nafsu
Trisila: sadar, percaya, taat
(Hati Nurani)
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -l Rahsa Jati
Spiritual
Alam Sejati
Pusat Imateri
Rohani
======================================================================
Mikrokosmos/dunia kecil terdiri dari 1] Fisik (badan/jasmani kasar, soma, body, dimensi-2),
2] Mental (badan/jasmani halus, jiwa, psike, mind, dimensi-3), dan 3] Spiritual (rohani, alam sejati, Pusat Imateri,
spirit, dimensi-4). Makrokosmos/alam semesta berada di dimensi-1 mewadahi mikrokosmos
Bagan Transenden 5.2.1: Kebaktian, Kesucian, Kerendahan hati, dan Penyerahan Total
Trisila, tiga nilai susila yang mengandung janji, paugeran, dan syahadat yang diikrarkan
Roh Suci sebelum ia mendapat badan/jasmani material. Agar selalu sadar diperlukan
panembah (kebak-tian) dengan penyerahan seluruh hati dengan penuh kerendahan dan
kesucian.
Ada tiga tingkat kebaktian: 1. Kebaktian Ego (mental, materi halus) kepada TheSelf
(spiritual, imateri, Roh Suci). Adalah kebaktian manusia yang masih muda dan kurang
berpengalaman jiwanya. 2. Kebaktian TheSelf (sadar pribadi) kepada The Force (sadar
kolektif dinamis, Suksma Sejati). Adalah kebaktian manusia yang telah matang jiwanya. 3.
Kebaktian TheForce kepada TheSource (sadar kolektif statis, sumber dan asal mula hidup,
Suksma Kawekas). Adalah kebaktian manusia yang telah mencapai pembebasannya dan
karena itu telah berbudi-luhur.
Tidak akan sampai manusia kepada TheSource, tanpa perantaraan TheForce. Mata
kelelawar (Ego) akan silau karena cahaya matahari (TheSource). Suksma Sejati bagaikan
bulan, yang memantulkan cahaya matahari sehingga tidak menyilaukan mata kelelawar
(manusia).
________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012.
188
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
nangannya. Keterikatannya kepada dunia merintangi manusia untuk memindahkan titik berat hidupnya kepada Asalnya yang suci.
Kekuasaan manusia pada dasarnya lebih besar daripada dewa karena
esensi manusia adalah Tripurusa. Suksma Sejati adalah Penuntun Sejati
dan Pelindung di dalam diri manusia. Perlu disadari bahwa omnipotensi manusia hanya terlahir jika ia berdekatan dengan Suksma Sejati.
5.2
TRISILA
189
MAKROKOSMOS
Dunia Luar
Alam Semesta
=================lPancaindral============================
Fisik
Dunia dalam
MIKROKOSMOS
Manusia
-------------------------------------------------Mental
Extraversi
Angan-angan
Aku
Introversi
Perasaan, Nafsu
Trisila: sadar, percaya, taat
(Hati Nurani)
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -l Rahsa Jati
Spiritual
Alam Sejati
Pusat Imateri
Rohani
======================================================================
===
Mikrokosmos/dunia kecil terdiri dari 1] Fisik (badan/jasmani kasar, soma, body, dimensi-2),
2] Mental (badan/jasmani halus, jiwa, psike, mind, dimensi-3), dan 3] Spiritual (rohani, alam sejati, Pusat Imateri,
spirit, dimensi-4). Makrokosmos/alam semesta berada di dimensi-1 mewadahi mikrokosmos
________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012.
190
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
Tingkat pertama dan tingkat kedua akan dapat dicapai oleh setiap manusia di
dalam kehidupannya sekarang, asal sungguh-sungguh mengikuti pimpinan Suksma Sejati.
Sadar, percaya, dan taat kepada Tripurusa (trisila) adalah tiga nilai
susila (tiang utama kebaktian kepada Tripurusa) yang mengandung janji
paugeran, syahadat. Janji tersebut adalah ikrar Roh Suci sebelum ia
mendapat badan jasmani material.
Manusia tidak akan dapat sampai kepada Suksma Kawekas, tanpa perantaraan Suksma Sejati. Kelelawar tidak dapat berterbangan di siang hari. Matanya
akan silau karena cahaya matahari. Suksma Sejati bagaikan bulan, yang
memantulkan cahaya matahari sehingga tidak menyilaukan mata kelelawar. Perlu
sekali manusia selalu berusaha menjadi satu dengan Suksma Sejati, agar ia
diperjalanan menuju pembebasannya terhindar dari segala macam godaan, dan
dia dapat mencapai singgasana Suksma Kawekas.
Menjadi sadar akan Tripurusa wajib dilatih setiap hari, sehingga menjadi
sifat kodrati yang kedua, seakan-akan menjadi sifat asli, dan karenanya mendapat
penguatan organis yang tetap. Tiap saat bilamana harus sadar akan Tripurusa,
umpamanya waktu berjalan, waktu duduk, waktu makan, waktu tidur dan
sebagainya. Menjadi sadar akan adanya Tripurusa di dalam diri manusia lambat
laun akan berkembang menjadi kemampuan untuk membedakan mana yang
benar dan mana yang dusta, mana yang subjek, mana yang objek serta mana
yang abadi dan mana yang fana. Apa saja yang diperbuat, manusia tidak akan
ditinggalkan oleh kemampuan-tingginya yang mampu membedakan itu, jika ia
terus-menerus dan sungguh-sungguh sadar akan Tripurusa sampai sakaratulmautnya.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
191
MAKROKOSMOS
Dunia Luar
Alam Semesta
=================lPancaindral============================
Fisik
Dunia dalam
MIKROKOSMOS
Manusia
-------------------------------------------------Mental
Extraversi
Angan-angan
Aku
Introversi
Perasaan, Nafsu
Trisila: sadar, percaya, taat
(Hati Nurani)
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -l Rahsa Jati
Spiritual
Alam Sejati
Pusat Imateri
Rohani
======================================================================
Mikrokosmos/dunia kecil terdiri dari 1] Fisik (badan/jasmani kasar, soma, body, dimensi-2),
2] Mental (badan/jasmani halus, jiwa, psike, mind, dimensi-3), dan 3] Spiritual (rohani, alam sejati, Pusat Imateri,
spirit, dimensi-4). Makrokosmos/alam semesta berada di dimensi-1 mewadahi mikrokosmos
________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012.
192
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
193
MAKROKOSMOS
Dunia Luar
Alam Semesta
=================lPancaindral============================
Fisik
Dunia dalam
MIKROKOSMOS
Manusia
-------------------------------------------------Mental
Extraversi
Angan-angan
Aku
Introversi
Perasaan, Nafsu
Trisila: sadar, percaya, taat
(Hati Nurani)
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -l Rahsa Jati
Spiritual
Alam Sejati
Pusat Imateri
Rohani
======================================================================
Mikrokosmos/dunia kecil terdiri dari 1] Fisik (badan/jasmani kasar, soma, body, dimensi-2),
2] Mental (badan/jasmani halus, jiwa, psike, mind, dimensi-3), dan 3] Spiritual (rohani, alam sejati, Pusat Imateri,
spirit, dimensi-4). Makrokosmos/alam semesta berada di dimensi-1 mewadahi mikrokosmos
________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012.
194
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
Tidak ada satu kewajiban pun yang bermanfaat bagi umat manusia, yang tidak
mengandung kebijaksanaan Suksma Sejati. Karena itu, masing-masing manusia
Adalah sia-sia manusia mengharap-harapkan untuk mendapatkan tugas
yang besar. Tugas besar itu selain jarang juga merupakan akibat logis
dari selalu melaksanakan dengan baik banyak tugas yang kecil-kecil.
Bagaimana pun sepelenya tugas kecil itu, tak seorang pun boleh merendahkan tugas yang diberikan kepadanya.
5.3
PANCASILA
Disebut lima watak utama yang harus ditumbuhkan manusia pada dirinya
agar dapat melaksanakan Trisila dengan baik. Lima watak utama itu disebut
Pancasila dan terdiri atas (dengan terminologi Jawa): 1. Rela, 2. Narima, 3.
Temen, 4. Sabar, 5. Budi luhur.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
195
MAKROKOSMOS
Dunia Luar
Alam Semesta
==================lPancaindral=============================
Fisik
Dunia dalam
MIKROKOSMOS
Manusia
--------------------------------------------------Mental
Extraversi
A ng a n- a n g a n
Introversi
Aku
Perasaan, Nafsu
Trisila: sadar, percaya, taat
(Hati Nurani)
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -l Rahsa Jati l-
Spiritual
Alam Sejati
Pusat Imateri
Rohani
=========================================================================
Mikrokosmos/dunia kecil terdiri dari 1] Fisik (badan/jasmani kasar, soma, body, dimensi-2),
2] Mental (badan/jasmani halus, jiwa, psike, mind, dimensi-3), dan 3] Spiritual (rohani, alam sejati, Pusat Imateri,
spirit, dimensi-4). Makrokosmos/alam semesta berada di dimensi-1 mewadahi mikrokosmos
________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012.
196
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
sak dan dapat berubah, karena ia dengan besar hati sadar akan kenyataan,
bahwa segala sesuatu itu terkandung di dalam Mahakekuasaan dari Suksma
Kawekas. Segala hak miliknya harus dapat lepas dari padanya tanpa menimbulkan rasa sakit di dalam hati. Ia harus dapat menerima tanpa memikirkan
dirinya sendiri tiap situasi dan tiap nasib hidup yang dialaminya, seperti
kehilangan anggota keluarga, harta benda, dan kedudukan. Rela adalah tidak
melekatnya sang Aku pada segala sesuatu yang dapat rusak, tetapi bukan sifat
seseorang yang mengabaikan kewajibannya, jemu hidup dan acuh tak acuh.
Untuk menumbuhkan watak rela, orang harus belajar selalu bersikap tanpa
pamrih dan suka menolong sesama manusia, sesuai dengan etika, seperti yang
tercantum di dalam ajaran Sang Guru Sejati. Dengan selalu mengamalkan rela,
lambat-laun orang memperoleh kebebasan mutlak dari sang-Aku terhadap
belenggu materi, baik yang kasar maupun yang halus.
2. Narima (Menerima, rasa puas, syukur) lebih mirip dengan keseimbangan jiwa, tetapi bukan gambaran orang yang pasif dan menghindari tugas
kewajiban, atau malas bahkan tidak suka bekerja. Masalahnya adalah menerima
apa yang dijatahkan di dalam hidupnya dengan rasa puas. Apa yang sudah
menjadi kewajibannya diterima dan dilaksanakan dengan senang hati, tanpa rasa
ingin bebas dari bebannya.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
197
MAKROKOSMOS
Dunia Luar
Alam Semesta
==================lPancaindral=============================
Fisik
Dunia dalam
MIKROKOSMOS
Manusia
--------------------------------------------------Mental
Extraversi
A ng a n- a ng a n
Introversi
Aku
Perasaan, Nafsu
Trisila: sadar, percaya, taat
(Hati Nurani)
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -l Rahsa Jati l-
Spiritual
Alam Sejati
Pusat Imateri
Rohani
=========================================================================
Mikrokosmos/dunia kecil terdiri dari 1] Fisik (badan/jasmani kasar, soma, body, dimensi-2),
2] Mental (badan/jasmani halus, jiwa, psike, mind, dimensi-3), dan 3] Spiritual (rohani, alam sejati, Pusat Imateri,
spirit, dimensi-4). Makrokosmos/alam semesta berada di dimensi-1 mewadahi mikrokosmos
________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012.
198
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
Narima tidak menginginkan hak milik orang lain dan tidak iri hati kepada
kebahagiaan orang lain. Karena itu orang yang demikian adalah orang yang
Kewajiban diri mentaati janji yang telah diucapkan adalah kejujuran,
baik dengan lisan maupun di lubuk hati, keduanya itu tidak berbeda.
Bedanya hanyalah, orang lain telah menyaksikan janji yang diucapkan
dengan lisan tersebut.
berbahagia di dalam hidupnya. Narima adalah kekayaan yang tidak ada habishabisnya. Ia memperbesar juga kemampuan untuk memiliki, oleh karena itu
barang siapa ingin kaya hendaklah mencarinya di dalam narima. Kehidupan
adalah naik turunnya nilai dan norma, dan barang siapa yang menerima, ia sudah
berdiri di atas pasang surutnya kehidupan, dan karena itu ia bahagia. Ia dapat
memiliki banyak harta kekayaan, tanpa meluap melam-paui daya tampung
materialnya.
Jika manusia tidak dapat mencapai atau tidak dapat memperoleh sesuatu,
ia harus menghadapi situasi itu dengan sikap narima. Walaupun ia tidak dapat
mencapai semua-nya, sebagian toh sudah tercapai. Hanya narima membebaskan
dia dari kekangan sua-sana jiwa yang gelap dan hanya narima yang mencerahkan
hati dan menjauhkan serta melindungi dia dari gelombang-gelombang lautan
material. Jika manusia jatuh dalam situasi tanpa titik terang dan tanpa jalan
keluar yang tampak, maka jalan yang harus ditempuhnya ialah taat kepada Guru
Sejati.
3. Jujur (Temen, cinta kebenaran, sungguh-sungguh) mengandung arti
mewa-jibkan diri menepati janji yang telah diucapkan, baik dengan lisan maupun
di dalam hati, keduanya itu sama saja. Bedanya hanyalah, bahwa janji yang
diucapkan dengan lisan itu dapat disaksikan orang lain. Orang yang tidak
menepati janjinya, sesungguhnya merusak kewibawaannya sendiri.
Temen menuntun kita kepada adil, dan adil ini membawa kita kepada
stabilitas, memberi kekuatan batin dan ketenangan serta memiliki daya kerja me-
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
199
MAKROKOSMOS
Dunia Luar
Alam Semesta
==================lPancaindral=============================
Fisik
Dunia dalam
MIKROKOSMOS
Manusia
--------------------------------------------------Mental
Extraversi
A ng a n- a n g a n
Introversi
Aku
Perasaan, Nafsu
Trisila: sadar, percaya, taat
(Hati Nurani)
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -l Rahsa Jati l-
Spiritual
Alam Sejati
Pusat Imateri
Rohani
=========================================================================
Mikrokosmos/dunia kecil terdiri dari 1] Fisik (badan/jasmani kasar, soma, body, dimensi-2),
2] Mental (badan/jasmani halus, jiwa, psike, mind, dimensi-3), dan 3] Spiritual (rohani, alam sejati, Pusat Imateri,
spirit, dimensi-4). Makrokosmos/alam semesta berada di dimensi-1 mewadahi mikrokosmos
________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012.
200
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
nyucikan serta mempertinggi kewibawaan. Tidak ada religi yang dapat dilaksanakan tanpa ke-jujur-an. Orang tidak dapat disucikan kalau lidahnya tidak suci.
Sabar adalah watak yang kuat dan ulet untuk mencapai sesuatu, luas
pandangan hidupnya, tidak sempit pendapatnya. Ia dapat diumpamakan samudera kebijaksanaan, yang dapat menampung apa saja di
dalam dirinya,
Pelaksanaan temen tidak boleh dipengaruhi oleh pertimbangan untung rugi bagi
dirinya. Walaupun akan mendapat rugi karenanya, orang harus setia kepada
watak temen.
Barang siapa tidak temen (jujur), tidak dapat menerima anugerah dari
Suksma Kawekas. Orang bodoh yang jujur, jauh lebih berharga daripada orang
pandai yang culas, tidak dapat dipercaya kata-katanya. Barang siapa temen
dalam kata-katanya, dan bertindak sesuai dengan kebenaran, lama-lama akan
mampu menyempurnakan watak ini dan karena itu akan mampu mengalami
kebenaran. Barang siapa ingin mengikuti Guru Sejati, harus mengembangkan
watak selalu menepati janji.
4. Sabar (Toleran, ulet) adalah salah satu watak yang utama, yang dapat
dimiliki manusia. Tiap agama menganjurkan sabar. Sabar adalah daya tampung,
kontainer, kemampuan menerima berbagai ujian hidup. Sabar bukan watak
orang yang putus asa, justru watak yang tidak kenal menyerah. Watak orang yang
kuat di dalam keuletannya untuk mencapai sesuatu, luas pandangan hidupnya,
tidak sempit pendapatnya. Ia dapat diumpamakan samudra kebijaksanaan, yang
dapat menampung segala sesuatu di dalam dirinya, tempat bermuaranya semua
sungai, dan tanpa kemungkinan untuk meluap pada suatu saat.
Barang siapa ingin mengembangkan watak utama ini di dalam dirinya,
harus dimulai dengan watak tidak sempit pendapatnya, tidak mudah marah,
tidak suka menonjolkan diri. Orang tidak boleh dibatasi pengetahuannya sendiri.
Orang harus dapat membebaskan dirinya dari pengetahuannya sendiri dan
menghormati agama-agama yang lain.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
201
MAKROKOSMOS
Dunia Luar
Alam Semesta
==================lPancaindral=============================
Fisik
Dunia dalam
MIKROKOSMOS
Manusia
--------------------------------------------------Mental
Extraversi
A ng a n- a ng a n
Introversi
Aku
Perasaan, Nafsu
Trisila: sadar, percaya, taat
(Hati Nurani)
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -l Rahsa Jati l-
Spiritual
Alam Sejati
Pusat Imateri
Rohani
=========================================================================
Mikrokosmos/dunia kecil terdiri dari 1] Fisik (badan/jasmani kasar, soma, body, dimensi-2),
2] Mental (badan/jasmani halus, jiwa, psike, mind, dimensi-3), dan 3] Spiritual (rohani, alam sejati, Pusat Imateri,
spirit, dimensi-4). Makrokosmos/alam semesta berada di dimensi-1 mewadahi mikrokosmos
________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012.
202
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
sial. Tiap agama menunjukkan jalan agar sampai kepada Tuhan, demikian pula
kepercayaan sendiri. Adalah justru baik untuk mengenal religi-religi yang lain,
untuk memperluas pandangan agar dapat membantu orang lain dengan tepat di
mana perlu. Nilai watak sabar adalah ibarat jamu (obat mujarab) penyembuh
duka, lara dan penyakit lainnya. Jamu tersebut sangat pahit rasanya, yang hanya
dapat diminum oleh orang yang teguh sentosa budinya. Sebab hanya orang yang
kuat jiwanya saja, yang tahan menerima pendapat-pendapat orang lain yang
berlainan dengan pendapat sendiri. Sikap hidup kita sendiri sebenarnya juga
berkembang dari pengertian-pengertian yang tidak lengkap.
Jika orang lupa bagaimana dulu keadaan jiwanya, pasti ia tidak dapat
membantu dan menyokong orang lain untuk mendapatkan pengertian yang lebih
mendalam. Oleh karena itu, orang harus cinta kasih kepada sesama manusia,
seperti ia cinta kasih kepada anggota keluarganya yang terdekat. Semua usaha
yang sulit itu dipermudah oleh sabar. Sabar mengantar kita kepada tujuan citacita kita. Sabar bukanlah bersifat steril karena terhenti pada tingkat pengertian
dan harapan, tetapi sifat yang dengan aktif, ulet dan tekun memerintah alat-alat
pelaksana sampai tujuan tercapai.
5. Budi luhur terdiri atas dua kata yang harus dibedakan: budi dan luhur.
Budi adalah pepadang, pencerahan, keadaan terang sebagai sifat Suksma Sejati.
Budi adalah penerangan, pepadang yang dibutuhkan manusia. Pepadang dari
Suksma Sejati ditang-kap oleh angan-angan, yang dapat dianggap sebagai jembatan Tripurusa dan badan/ jasmani. Karena itu angan-angan memiliki dua sifat, te-
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
203
MAKROKOSMOS
Dunia Luar
Alam Semesta
==================lPancaindral=============================
Fisik
Dunia dalam
MIKROKOSMOS
Manusia
--------------------------------------------------Mental
Extraversi
A ng a n- a n g a n
Introversi
Aku
Perasaan, Nafsu
Trisila: sadar, percaya, dan taat
(Hati Nurani)
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -l Rahsa Jati l-
Spiritual
Alam Sejati
Pusat Imateri
Rohani
=========================================================================
Mikrokosmos/dunia kecil terdiri dari 1] Fisik (badan/jasmani kasar, soma, body, dimensi-2),
2] Mental (badan/jasmani halus, jiwa, psike, mind, dimensi-3), dan 3] Spiritual (rohani, alam sejati, Pusat Imateri,
spirit, dimensi-4). Makrokosmos/alam semesta berada di dimensi-1 mewadahi mikrokosmos
204
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
rang dan gelap. Angan-angan adalah terang atau diterangi jika ia mene-rima
pepadang dari Tripurusa dan akan berke-adaan gelap jika ia hanya mengarahkan
diri kepada yang material saja, yang penuh dengan hasrat dan keinginan.
Budi luhur adalah sifat yang sempurna, dilaksanakan dengan bijaksana.
Sifat-sifat yang akan mendekatkannya kepada Tripurusa, adalah cinta,
kasih sayang kepada sesama hidup, suci, adil, tidak membeda-bedakan
apa saja dan sesuai dengan tata susila pergaulan, kemurahan hati tanpa
pamrih, suka menolong dan apabila perlu mempertaruhkan jiwanya.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
205
5 Perbuatan Sesat
(Lima-Pemali)
MAKROKOSMOS
8 Nilai Keutamaan
(Trisila+Pancasila)
Sufiah
Mutmainah
Amarah
Luamah
Mind
ALAM SEMESTA
][
TheSelf
206
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
BAB VI
LIMA PERBUATAN SESAT
6.1 PENDAHULUAN
Semangat menuntut ilmu kesuksmaan yang transendental ini membuka
wawasan agar senantiasa diingat bahwa sesungguhnya sudah cukup hanya memDengan mengetahui intisari delapan macam nilai keutamaan (Hastasila) kiranya sudah cukup mengetahui tentang makna hidup yang hakiki.
Bagi jiwa yang telah dewasa tersebut diatas, tentunya sudah menyadari
bahwa melakukan perbuatan yang baik (utama) itu juga sudah berarti
dilarang melakukan perbuatan yang sesat. (Intuisi Soenarto)
pelajari makna perbuatan baik seperti yang terkandung dalam bab Delapan Nilai
Keutamaan (Hastasila) yang ikut dimuat dalam buku serial (1/5: Studium
Generale; kuliah umum, ceramah ilmiah, dan 5/5: Magnum Opus; karya besar,
karya agung) Candra Jiwa Indonesia Warisan Putra Indonesia.
Adalah suatu anugerah berikutnya dari TheForce, Suksma Sejati yang
membuka wawasan manusia tentang perbuatan lainnya (lima perbuatan sesat,
pemali) yang bertentangan dengan delapan nilai keutamaan tersebut diatas dan
harus disingkiri. Semangat inilah yang disebutkan sebagai hasil intuisi, ilham yang
diterima R. Soenarto Mertowardojo dan telah dicatat dan dipublikasikan bersama
dengan kedua orang sahabat terdekatnya yaitu R.T. Hardjoprakoso dan R.
Trihardono Soemodihardjo.
Penilaian dari isi dari tuntunan berikut ini tentu saja diserahkan
sepenuhnya kepada pembacanya apakah dicela atau dipercaya, sebagian atau
seluruhnya. Apabila suatu metrum dari harmoni gamelan (alat musik Jawa) ini
dibunyikan misalnya, apakah suaranya juga sudah selaras (harmoni) atau masih
sumbang, tentu saja tergantung dari telinga siapa yang mendengarkannya.
Artinya, masihkah dicampuri perasaan ragu-ragu, ataukah setelah dengan
keheningan hati yang bersih dan suci maka isinya dapat diterima, maka yang
demikian ini hanya dapat dijawab oleh yang menghayatinya itu sendiri.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
207
MAKROKOSMOS
Alam Sejati
3Roh
(Pusat Imateri)
Spiritual
======================================================================
__________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012
208
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
6.2
PEMALI
Bagi yang telah tinggi derajat kemanusiaannya, dan yang telah mengetahui
intisari Hastasila, dengan sendirinya telah mengetahui pula apabila melaksanakan
Penyembahan kepada sesuatu yang kasat mata adalah keliru. Begitu
juga kepada sesuatu yang memang tidak dapat ditangkap oleh pancaindra kasar, tetapi masih dapat ditangkap oleh yang halus, juga akan
menyesatkan perjalanan kita dan menjauhi Sumber Hidup.
perbuatan yang baik (utama) juga berarti dilarang melakukan perbuatan sesat
atau tidak akan menyimpang, menyeleweng lagi. Larangan-larangan, pantangan,
tabu, paliwara atau pemali berikut ini masih bermanfaat untuk jiwa-jiwa yang
masih muda. Pengetahuan tentang Pemali sebagai upaya pencegahan perbuatan
menyimpang dari perbuatan utama.
Pemali-1. Jangan menyembah kepada yang bukan semestinya disembah,
jangan memper-Tuhan kepada yang tidak semestinya diper-Tuhan. Orang tidak
boleh menyem-bah kepada benda-benda di bumi, di laut seperti arca, pohon,
kuburan, batu, dan sebagainya. Juga benda-benda di langit, gejala-gejala alam,
orang atau siapa dan apa pun, kecuali kepada Suksma Kawekas maupun Suksma
Sejati.
Banyak orang menyembah makhluk yang hanya dapat diamati olehnya di
dalam angan-angannya atau yang kadang-kadang dapat menampakkan diri
kepadanya atau yang membisikkan ajarannya di telinganya tanpa menampakkan
diri. Penyembahan kepada sesuatu yang dapat ditangkap oleh pancaindra atau
kepada sesuatu yang memang tidak dapat ditangkap oleh pancaindra kasar,
tetapi masih dapat ditangkap oleh yang halus, akan membawa kita ke jalan yang
sesat. Suksma Kawekas itu tidak dapat kita tangkap di dalam sesuatu yang
terbatas, juga tidak di dalam angan-angan kita.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
209
__________
Dokumentasi Pribadi
210
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
Kepercayaan kepada hari baik dan buruk, jimat, mantera, dan sebagainya
akan mengurangi dan pada akhirnya menghancurkan kepercayaan kepada Suksma Kawekas. Jika orang menyembah kepada Suksma Kawekas, melalui Suksma
Sejatinya kewajiban manusia diciptakan sebagai laki-laki dan perempuan itu menurut karsa Tuhan diutus menjadi jalan atau perantaraan
turunnya Roh Suci, agar keturunan manusia menjadi terpencar. Lelaki
menjadi perantara turunnya Roh Suci dan wanita yang mewadahi
dan melengkapi tubuh janin di dalam rahimnya.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
211
212
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
nuhi kepribadian adalah sedemikian kuatnya, sehingga orang tidak dapat lagi
memenuhi kewajibannya kepada Tripurusa, seperti yang tercantum di dalam
Trisila dan Pancasila. Pemali ini tidak terbatas pada makanan dan minuman saja,
tetapi termasuk segala bentuk kebiasaan dan kesenangan yang menyebabkan
orang lupa kepada tata susila dan kewajiban hidup, seperti berjudi, adu ayam
jago dan sebagainya. Ringkasnya, segala sesuatu yang merugikan badannya dan
jiwanya serta tidak sesuai dengan ajaran Sang Guru Sejati termasuk dalam
larangan ini.
PEMALI-4. Dilarang melanggar undang-undang negara di mana orang
berada. Larangan ini dijelaskan berdasarkan pendapat, bahwa pemegang
pemerintahan dan pegawai semuanya adalah Wakil-wakil Suksma Kawekas untuk
mengatur ketenteraman dan ketertiban sosial. Walaupun banyak di antaranya
yang tidak menyadari bahwa mereka itu wakil-wakil Suksma Kawekas untuk
mengatur ketenteraman dan ketertiban sosial.
Bahkan, sebagian dari mereka menyalahgunakan kekuasaannya untuk
kepentingan dirinya sendiri. Ini semua diketahui Suksma Kawekas dan tiap orang
dijamin tidak akan luput oleh hukuman yang adil, akan tetapi, bukanlah kewajiban orang untuk main hakim sendiri. Sudah ada perangkat untuk memperingatkan orang-orang yang bersangkutan kepada kewajibannya dan untuk
menghukum mereka bilamana perlu. Orang-orang tertentu melanggar kewajiban
mereka terhadap negara dengan cara
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
213
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
215
Pasar tradisional yang ditata secara apik oleh pemerintah daerah setempat
__________
http://www.infoindonesia.co.id/wp-content/uploads/2011/05/pasar-yudajuliansyah.jpg cited September 28, 2011.
216
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
TheSelf yang sama pada tiap-tiap manusia, dan berasal dari Suksma
Kawekas, TheSource yang menjadi Asal Mula Kehidupan yang sama;
pasti bertengkar, merintangi bahkan mematikan rezeki orang lain,
bukan merupakan sifat-sifat yang terpuji bagi manusia.
Sekali pun demikian, bila masih tidak percaya, tentu saja pemali ini dapat
dilanggar untuk ikut serta merasakan kesengsaraan di dunia dan di hari kemudian
(akhirat).
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
217
218
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
BAB VII
TANGGA KEBAHAGIAAN
Paugeran sebagai anak tangga pertama, yang mengandung tiga perilaku unggulan yang bersifat introversi (transendental), yaitu Trisila
(sadar, percaya, dan taat) hanya dapat tercapai dengan memiliki lima
watak yang bersifat ekstraversi kepada masyarakat yaitu Pancasila
(sabar, rela, menerima, jujur, budi luhur).
7.1
PENDAHULUAN
__________
*)
Hastasila (8, hasta) adalah Trisila (3) ditambah Pancasila (5).
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
219
220
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
manusia ini, sedikit banyak-nya sudah terikat dengan cara hidup yang tidak sesuai
dengan ajaran dari Guru Sejati, yaitu Hastasila tersebut. Sikap hidupnya dalam
Keputusan kritis dan penuh keberanian dari seseorang untuk meninjau
kembali sikap hidupnya di masa lalu, adalah awal perubahan arah
untuk menyempurnakan atau memiliki pola hidup pribadi yang ideal
dengan pedoman-pedoman hidup baru.
menyambut dunia, adalah berlainan dengan apa yang ditunjukkan oleh candra
manusia ini.
Pertanyaan kepada dirinya sendiri bagaimana caranya untuk memulai,
apakah niat baik, keberanian bahkan kenekatan sudah cukup? Barangkali belum
cukup untuk sebagian orang, guna melaksanakan perubahan total arah hidupnya
itu. Intisari dari perubahan arah ini adalah peninjauan kembali sikap hidupnya di
masa lalu, berusaha menyempurnakan atau memiliki pola hidup pribadi ideal
dengan pedoman-pedoman hidup tertentu yang diperbarui. Kelima anak tangga
tersebut adalah sebagai berikut:
ANAK TANGGA-1. Mengerti dan menanamkan di dalam dirinya sendiri
tentang hakikat dari keyakinan, syahadat, kredo, paugeran sebagai dasar
kepercayaan dan arah yang harus ditempuh dengan konsekuen.
ANAK
TANGGA-2.
Mempraktikkan ke-bakti-annya, ibadatnya,
kedekatannya kepada Suksma Kawekas (TheSource) dan UtusanNya yang abadi
(TheForce) dengan panembah, doa, sembahyang untuk menandaskan
pengalamannya sehingga merasakan kesadaran adanya Tripurusa (TreFoil).
ANAK TANGGA-3. Mengamalkan cinta dan kasih sayang kepada sesama
manusia dengan mempraktikkan sifat murah hati serta suka menolong dalam
bentuk mengurangi sampai menghilangkan kesengsaraan orang. Praktikum ini
(budi darma) disesuaikan dengan kebutuhan orang yang ditolong dan
kemampuan yang menolong, tujuannya adalah menyucikan diri.
ANAK TANGGA-4. Mengendalikan nafsu angkara-murka, jahat, dan tidak
dikehendaki dengan tapabrata supaya tidak mengganggu perjalanan hidupnya
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
221
Seorang anak kecil sedang memberikan sebagian uang jajannya kepada pengemis jalanan
__________
http://2.bp.blogspot.com/-_KkIufhLprw/TdEBcu8f56I/AAAAAAAACJE/O05AcP2 QO5k/s1600/20090703
pengemis.jpeg cited November 14, 2011.
222
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
dan selaras dengan harmoni tata susila serta aturan-aturan yang mengikat di
masyarakat.
Sebelum semua konsep yang disebut ada itu ada, Tripurusa sudah ada,
sebagai hidup imateri. Kemudian Roh Suci mendapat selubung badan
jasmani. Paugeran atau syahadat adalah kesadaran terbatas Roh Suci
di dalam kesadaran kolektif Tripurusa yang tidak terbatas.
7.2
ANAK TANGGA-1
223
-Suksma ==Tripurusa
Sejati
Nafsu egosentrifugal
EGO
Asmara sufi
(Aku)
Mutmainah: Nafsu sosial dan suprasosial (Carp)
Lauwamah: -------Nafsu egosentripetal dan netral
(Soemantri Hardjoprakoso. Indonesisch Mensbeeld als Basis Ener PsychoTherapie [Dissertation]. Rijkuniversiteit, Leiden-Nederland, 20 June 1956)
Skema 7.2.1: Candra Jiwa Indonesia ketika dibandingkan dengan candra jiwa lainnya
Ego, sang Aku adalah kristalisasi angan-angan (cipta, nalar, dan pangerti), secara
fungsional mewakili seluruh jiwa, secara struktural berasal dari cipta-pangaribawa. Hati
nurani sejajar dengan Superego (Freud), Segi Kemasyarakatan (Adler), dan Persona (Jung).
Hati nurani, mendapat masukan dari Roh Suci, dari Sang Aku yang bermukim di pusat
imateri. Roh Suci memiliki kesadaran yang terbatas, tidak kolektif. Suksma Kawekas dan
Suksma Sejati adalah sadar kolektif.
Kesadaran Tripurusa itu berada di tingkat kesadaran imateri, terbuka kesempatan
manusia untuk dapat mengalami keberadaan kesadaran Tripurusa itu jika ia mampu
melepaskan kesadaran organis (jasmani, ragawi)-nya. Tripurusa memiliki pengaruh atas
kesadaran organis manusia, tetapi tidak sebaliknya.
________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012.
224
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
yang berbentuk materi tetapi tanpa terikat sedikit pun dengan yang bersifat
materi tersebut. Juga, kesadaran Roh Suci, tidak dialami dan tidak diikat secara
materi. Berbeda dengan refleksi (bayangan) Tripurusa, yang disebut angan-angan
Meskipun Suksma Kawekas dan Suksma Sejati bersatu dengan Roh Suci,
tetapi manusia itu bukan Tuhan maupun utusan-Nya yang abadi. Bila
manusia belum menyadari Tripurusa di dalam dirinya, maka sesungguhnya ia belum mencapai perkembangan yang sejati. Baru kemampuan jiwanya saja yang telah diperkembangkan selama ini.
manusia dalam arti luas, juga memiliki kesada ran sang-aku dan kesadaran diberi
ikatan materi dalam bentuk organ tubuh manusia. Oleh karena itu dapat
dimengerti, kesadaran Roh Suci di dalam Tripurusa, TriAspek, tidak dikenal lagi di
samping (oleh) kesadaran aku angan-angan, yang bersifat organis dan memiliki
rasa puas. Aku-angan-angan ini harus dilenyapkan dulu agar mengalami suasana
janji awal, paugeran, syahadat, atau kredo tersebut.
Dengan kalimat lain, kesadaran Tripurusa itu tidak berada di tingkat
kesadaran organis, material, tetapi sangat mungkin manusia dapat mengalami
keberadaan kesadaran Tripurusa itu jika ia tidak terikat lagi oleh kesadaran
organis (jasmani, ragawi) nya. Tripurusa memiliki pengaruh atas kesadaran
organis manusia, tetapi tidak sebaliknya.
Walaupun Roh Suci itu satu dengan
Suksma Kawekas dan Suksma Sejati, tetapi manusia itu bukan Suksma Kawekas
atau Suksma Sejati. Bila manusia belum menyadari Tripurusa di dalam dirinya,
maka sesungguhnya ia belum mencapai perkembangan yang sejati. Yang telah
diperkembangkan selama ini barulah kemampuan jiwanya (psikis, psiche, organorgan/jasmani-halus) seperti angan-angan, perasaan, dan nafsu-nafsunya saja.
Padahal, paugeran, kredo, ini menjadi kekuatan iman, keyakinan, kepercayaan saluran mengalirnya kasih dan anugerah Tripurusa ke dalam hati manusia.
Jika angan-angan terarah kepada keduniawian, maka dunia material itu seakanakan berdiri di antara manusia dan Tripurusa, sehingga membendung
mengalirnya kasih sayang dan anugerah.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
225
Tampak petani sedang sibuk membersihkan kebun cabenya di Bukittinggi, Sumatra Barat
Foto 7.3.1: Tanaman Cabe juga Perlu Dibersihkan dari Berbagai Hama Tanaman
Dalam menamam cabe, petani masih perlu membersihkan dan menyiangi tanamannya.
Mencabut rumput atau perdu liar agar tanaman cabenya dipastikan mendapat makanan
yang cukup dari zat hara dan pupuk yang sengaja disebarkan di tanah sekitar pohon-pohon
cabe tersebut. Virus Kuning dapat menyerang tanaman cabe membuat buah berkurang dan
cepat mati.
Membersihkan dan menyiangi hati manusia dari semua tumbuh-tumbuhan yang merusak
harus senantiasa dilakukan setiap harinya. Prasangka-prasangka kegelapan harus
dibersihkan dari hati manusia. Hati manusia seyogyanya bagaikan sehelai kertas yang
belum ditulisi, putih bersih. Sehingga hatinya dapat menerima pencerahan dari Guru
Sejati-nya tanpa rintangan.
Proses bertunggal dengan Hidup Abadi memerlukan
penerangan dalam perjalanan yang berupa pencerahan, pepadang, iluminasi-Nya.
Yang Mahatinggi itu ada dan berada di dalam hati, jantung-hatinya (heart, qolbu) pada
setiap orang. Kesadaran ini perlu ditandaskan dengan aktivitas Panembah. Aktivitas ini
adalah pelaksanaan niat guna meninggalkan cara hidup yang lama dan menyelaraskannya
dengan cara hidup selanjutnya berdasarkan ajaran Guru Sejati, yaitu sebagai pegangan
dalam proses pembebasan (pamudaran) di pusat imateri.
__________
http://v-images2.antarafoto.com/rp_ec_1304838605_re_455x276.jpg cited November 14, 2011.
http://www.antarafoto.com/bisnis/v1304838605/bertanam-cabe cited November 14, 2011.
226
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
Paugeran (syahadat).
oleh
dalam pikiran dan perasaannya, dan harus selalu mengingatkan diri sendiri,
bahwa tiap manusia itu masing-masing mempunyai Tripurusa di dalam dirinya.
7.3
ANAK TANGGA-2
227
Gambar lepasnya hubungan seutas tali-tiga pilin yang terputus secara paksa
__________
http://1.bp.blogspot.com/_HjDuAJR-d5Q/Sv4lRabz7QI/AAAAAAAAA_Q/o_A8QQYQ-Pk/s640/splice+1.jpg cited
November 15, 2011.
228
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
terlatih itu, dengan sendirinya menciptakan suatu iklim perasaan jiwa di dalam
kepribadian kita, yang selalu makin mendekati kesadaran dari Tripurusa. Jika
iklim rohaniah itu tadi sama dengan kesadaran Tripurusa, maka tibalah saatnya
Tripurusa bermanifestasi dengan lengkap di dalam badan/jasmani.
Pada saat itu, keterikatan Sang-AKU-imateri, TheSelf, Roh Suci dengan
badan/jasmaninya menjadi lepas hubungan. Perubahan ini dapat bersifat
sementa-ra atau seterusnya, tergantung dari masih ada atau tidaknya
kecenderungan untuk mengikatkan diri dengan dunia luar.
Dunia luar,
makrokosmos itu diwakili di dalam badan/jasmani manusia sebagai kesan-kesan,
pesan-pesan di dalam perasaan dan pikirannya.
Ibadat tersebut, dapat di-skema-kan berdasarkan tingkat, derajat, hierarki
dari badan/jasmani, Roh Suci, Suksma Sejati, dan Suksma Kawekas. Suasana atau
sifat ibadat, kebaktian itu ditentukan oleh jarak atau perbedaan antara dua
derajat yang berurutan. Oleh karena itu, secara hierarki ada tiga derajat suasana
kebaktian, yaitu:
I. Kebaktian Aku-jasmani kepada Roh Suci.
II. Kebaktian Roh Suci kepada Suksma Sejati.
III. Kebaktian Suksma Sejati kepada Suksma Kawekas.
I. Kebaktian Aku-jasmani kepada Roh Suci. Perbedaan antara Roh Suci
(imateri) dan Aku-jasmani ialah, bahwa beradanya Roh Suci tidak terikat oleh yang
material dan berbagai aspeknya seperti kehormatan, kemasyhuran, nama baik,
tradisi dan sebagainya.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
229
MAKROKOSMOS
Masyarakat
[Alam Semesta]
Manusia
MIKROKOSMOS
Soma
-------------------------------------------------Mental
Pamali
Na f s u
Perasaan
Angan-angan
Psike
Extraversi
Aku
Introversi
Trisila: sadar, percaya, taat
(Hati Nurani)
________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012.
230
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
Sedangkan Aku-material terikat kepada semua itu. Oleh karena itu, kebaktian
sang-Aku harus ditujukan untuk mengubah keterikatan ini, agar lambat-laun
menjadi hubungan yang sukarela, di mana tanggung jawab dan kasih yang tidak
Sikap hidup terhadap makrokosmos dan
mengikat. hubungan antara Roh Suci dan badan/jasmani di satu pihak dengan
dunia lingkungannya di lain pihak. Kiranya, proses selama praktikum ini dapat
disebut sebagai penyucian.
Seperti yang baru saja disebutkan, Aku-material menciptakan suatu iklim
yang melingkupi di satu pihak sikap hidup terhadap makrokosmos dan di lain
pihak dengan sikap hidup terhadap Tripurusa. Iklim itu adalah hasil kerja sama
dari ketiga sentra vitalitas: angan-angan, perasaan, dan nafsu. Untuk mengubah
iklim itu, manusia harus menggarap aktivitas sentra-sentra itu dan memimpinnya
ke arah Tripurusa.
Dalam usaha ini, cipta dipergunakan untuk melatih dan membiasakan nafsu
untuk menyesuaikan diri dengan Pancasila dan menjauhi larangan-larangan.
Untuk melaksana-kan tugas pelatihan ini, orang harus selalu ingat kepada Trisila.
Praktikum ini akan menimbulkan perubahan dalam cara hidup orang itu. Apa
yang dikatakan dan apa yang dilakukan olehnya adalah perbuatan-perbuatan
yang dapat ditangkap oleh pancaindera.
Pelaksanaannya adalah untuk meluhurkan tujuan dari kebaktiannya itu,
yaitu Suksma Kawekas, TheSource. Perbuatan-perbuatan itu dapat dianggap
sebagai tata cara sopan santun terhadap Suksma Kawekas, seperti dalam
kehidupan sehari-hari orang harus mengindahkan juga sopan santun terhadap
kepala negaranya.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
231
Hormat Senjata pasukan upacara kepada inspektur upacara di teras depan Istana Merdeka
232
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
angan-angan tidak ikut serta di dalam upacara itu, maka timbullah gejala yang
bersamaan dengan simulasi tersebut sebagai perbuatan pura-pura, ketidakjujuran
antara pikiran dan perbuatannya. Isi ciptanya tidak sesuai dengan rangkaian
perbuatannya.
Oleh karena itu, perlu sekali agar ciptanya dipergunakan untuk menyebut
dan mengingat-ingat sifat-sifat Suksma Kawekas, seperti Mahaasih, Mahamurah,
Mahaadil, Mahakuasa, dan seterusnya.
Apa yang diingat itu harus diperkuat oleh bahasa dan perbuatan di dalam
kebaktian/ibadat itu. Jika hanya angan-angannya saja yang mengerjakan
kebaktian/ibadat itu dan alat-alat pelaksananya tidak ikut serta, itu berarti
manusia hanya mengalah kepada sifat luamah yang suka mencari mudahnya saja,
maka kebaktiannya itu tidak mendapatkan penguatan organis.
Di dalam kebaktian/ibadat Aku-material kepada Roh Suci adalah perlu
sekali dengan tepat objek dari perbuatan kita dan menyesuaikan bahasa kita
dengan Trisila dan Pancasila. Bersamaan dengan itu, memindahkan titik berat
kesadaran, sikap hidup dari orientasi dunia-luar (makrokosmos) menuju orientasi
ke dalam dirinya, yang sedalam-dalamnya.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
233
Dua petugas sedang membalikkan arah lokomotif kereta api diesel secara manual
234
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
Membalikkan arah orientasi ini bukan berarti membelakangi sama sekali dunia
luar dan menutup diri di dalam kehidupan intrapsikisnya. Tetapi, justru akan
Menyesuaikan bahasa kita dengan Hastasila serta memilih dengan tepat
objek dari perbuatan, sangat diperlukan di dalam praktik kebaktian
Aku-material kepada Roh Suci. Selanjutnya agar memindahkan orientasi
dunia-luar (makrokosmos) menuju ke dalam dirinya sendiri (mikrokosmos) yang sedalam-dalamnya.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
235
Sebuah petir memecah kegelapan malam di Laut Hitam menerangi tepi pantai Sochi
Foto 7.3.5: Fenomena Alam yang Menakjubkan dan Menakutkan di Laut Hitam
Sochi terletak di tepi pantai Laut Hitam Russia. Adalah suatu tempat yang memiliki banyak
pesona keindahan alam. Foto yang diambil pada hari Kamis 7 April 2011 tersebut
menunjukkan suatu keindahan dari letupan petir yang berkelok-kelok dan bercabangcabang di atas angkasa-malam Sochi. Petir sangat berbahaya karena dapat merusakkan
pohon, rumah, dan membunuh manusia.
Ke-percaya-an kepada Maha Kekuasaan Suksma Kawekas atas universum, yang diwakilkan
kepada Suksma Sejati, yang menjadi Penuntun dan Guru Sejati-nya manusia. Maha
Kekuasaan ini dapat dilihat dan dialami manusia atas eksistensi benda-benda di dunia,
iklim dan fenomena alam lainnya yang tidak mungkin dibuat oleh tangan-tangan manusia.
__________
http://1.bp.blogspot.com/-499Flr3CBRI/TZ0DPVP5w5I/AAAAAAAAABA/fS6wa_n3P60/s 1600/sochi-thunder-03++Copy.png cited November17, 2011.
http://cityofthefuturesochi.blogspot.com/ cited November17, 2011.
236
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
Orang dapat memilih dan menciptakan tempat dan waktu yang khusus
untuk tujuan panembah. Kata-kata dalam panembah dipilih demikian, sehingga
selalu berisi dan merangsang aktivitas:
Kebiasaan
tersebut
dapat merangsang sentra-sentra vitalitas jiwa untuk bergabung sepenuhnya. Walaupun upacara kebaktian tersebut belum dimulai, bahkan
masih dalam tahap persiapan, gabungan kekuatan
1. Ke-sadar-an akan adanya Suksma Kawekas dan Suksma Sejati, dengan jalan
mengingat sifat-sifatnya seperti Maha Luhur, Maha Pengasih, Maha Pemu-rah,
Maha Adil, Maha Kuasa dan sebagainya.
2. Ke-percaya-an kepada Maha Kekuasaan Suksma Kawekas atas universum, yang
terletak di tangan Suksma Sejati, yang menjadi Penuntun dan Guru Sejati-nya
manusia. Maha Kekuasaan ini dapat dilihat dan dialami manusia atas eksistensi
benda-benda di dunia, iklim, dan fenomena alam lainnya yang tidak dapat dibuat
oleh tangan-tangan manusia.
3. Ke-taat-an untuk mengamalkan makna dari syahadat, kredo, paugeran dan
melaksanakan janji manusia sebagai makhluk rohaniah, seperti mengamalkan
Pancasila dan menjauhi larangan Tuhan (Pemali).
Selama panembah, sembahyang, tercipta suasana psikis, di mana ketiga
sentra vitalitas bekerja bersama secara selaras dan seimbang. Setelah panembah
selesai, suasana ini tidak segera hilang. Suasana ini tetap meliputi jiwanya,
sampai orang itu sendiri menciptakan suasana yang berbeda di dalam jiwanya.
Iklim panembah yang khas dapat dicapai selama panembah atau sebelumnya,
misalnya selama persiapan untuk panembah, bahkan sebelum rangkaian
upacara-upacara panembah dimulai.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
237
Garis horison yang tak terhingga itu telah diwakili oleh fenomena pertemuan laut, langit dan sinar
matahari senja yang dapat disaksikan dari tepi pantai. (Sunset dan surving di Bali)
238
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
Karena pembiasaan, sentra-sentra vitalitas itu seakan-akan dengan sendirinya mempersatukan diri untuk menjadi satu tenaga yang tergabung sepenuhnya,
sebelum upacara panembah dimulai. Kadang-kadang, iklim kebaktian itu tidak
Ada ambang asensoris di gapura (theGate, rahsa jati) Tripurusa yaitu
suatu keberadaan kesadaran tanpa merasakan adanya badan/jasmani,
tidak dibatasi oleh sifat-sifat jasmani. Yang bersangkutan tidak merasa
di dalam badan/jasmaninya. Secara sadar terasa bahwa ia berada di
dalam suasana tidak-terbatas.
dapat tercapai, yaitu jika manusia tidak dapat mengeluarkan dari angan-angannya
semua persoalan-persoalan hidup sehari-hari. Pikirannya belum beriklim teduh,
hening, dan bening.
Dunia luar ikut dengan manusianya masuk ke dalam panembah, karena
dunia yang telah diawetkan di dalam angan-angannya (pikiran, afektif, kesankesan yang menyenangkan dan yang menyusahkan) telah memperoleh otoritas
yang dapat memaksa manusia menjadi budaknya. Karena itu perlu sekali sebelum
manembah untuk membebaskan diri dulu dari semua persoalan sehari-hari dan
tanpa beban tak berguna masuk di dalam panembah. Panembah adalah jalan
untuk masuk ke dalam suasana beradanya Tripurusa. Di sini tidak ada pikiran,
afektif, dan hasrat, serta keinginan.
Jika ketiga sentra itu masih berfungsi, jadi angan-angan kita masih
memperlihatkan berbagai bayangan dan berbagai proses, pangrasa masih
memuat emosi dan nafsu masih menghasilkan keinginan-keinginan, maka
manusia yang manembah itu tidak akan sampai kepada beradanya Tripurusa.
Manusia harus melatih diri untuk memasuki dirinya makin lama makin
mendalam dan untuk dapat sampai kepada keadaan kosong dan sunyi-sepi, di
mana penggunaan
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
239
240
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
pancaindra (juga bagian halusnya) akan mengganggu. Di sana di dalam diri kita, di
gapura Tripurusa, ada ambang asensoris, di mana ada kesadaran tanpa
merasakan adanya badan jasmani, oleh karena itu tidak dibatasi oleh sifat-sifat
Selama panembah berlangsung, sering terbayang pikiran yang melayanglayang di depan mata, itu harus diabaikan tanpa perasaan sedikit pun.
Berarti kita melakukan de-subjektifasi terhadap isi angan-angan dengan
maksud menghilangkan kekuasaan angan-angan itu sendiri. Tanpa membuat suatu bayangan pun, kesadaran akan Tripurusa dapat tercapai.
jasmani. Orang tidak merasa di dalam badan, sebaliknyalah, orang sadar berada
di dalam suatu ke-tak-terbatasan.
Kata-kata panembah, sikap, dan lingkungan diperlukan dan telah berjasa
untuk memimpin sentra-sentra vitalitas, guna menceburkan diri ke dalam keberada-an yang telah disebutkan di atas. Menceburkan diri adalah sungguh-sungguh
suatu perbuatan yang berani, karena langkah berikutnya membuat sentra-sentra
itu sendiri menjadi tidak diperlukan lagi. Jadi yang menjadi masalah adalah
mengorbankan eksistensinya sendiri, tanpa mendapat sesuatu sebagai gantinya.
Seperti yang selama ini sudah dikenal di dalam suasana eksistensinya sentrasentra vitalitas itu sendiri. Sebab Tripurusa itu imateri, sedangkan ketiga sentra
itu terikat oleh materi dan membutuhkan pancaindra untuk mendapatkan
pengalaman. Selama panembah, orang hendaknya jangan membentuk bayangan
dari Tripurusa atau dari siapa pun juga.
Kesadaran akan Tripurusa akan dapat tercapai tanpa membuat suatu
bayangan. Bayangan-bayangan pikiran yang melayang-layang di depan mata
selama panembah, harus diabaikan tanpa disertai perasaan apa pun. Dengan
jalan itu, isi angan-angan didesubjektifkan dan karena itu dihilangkan kekuasaannya.
Dapat terjadi, ketika orang selama panembah, mencapai keadaan
beradanya Tripurusa, di dalam keadaan yang terasa asing baginya, ia lalu ingin
kembali kepada suasana psikisnya
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
241
Greta Garbo membintangi film Mata Hari, film ini dirilis 26 Desember 1931
242
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
yang sehari-hari, yang begitu akrab baginya. Begitu keinginan itu timbul, begitu
ia kembali kepada keadaan jiwanya yang semula. Di dalam keadaan Tripurusa itu
tadi, orang hendaknya juga jangan berusaha mengingat-ingat kembali sisa kaliDi dalam praktik panembah sehari-hari, janganlah hendaknya berusaha
mengingat-ingat sisa kalimat di dalam panembah, hanya karena tadi
belum diselesaikannya. Mungkin ia sudah tertarik ke dalam keadaan
Tripurusa berada. Sebenarnya ia sudah berada di dalam suasana Rahsa
Jati (theGate) ketika ibadah itu masih dalam tahap persiapan.
(Terbukanya selubung)
(tidak lain daripada)
(dalam keadaan antara tidur dan bangun)
(dengan menghilangnya pikiran)
(masuk ke Rahsa Jati)
__________
[6] Wiryokusumo, Serat Wedotomo (dipersembahkan kepada Mangkunegara IV). Surakarta 1957,
Penerbit dan Toko Buku De Bliksem.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
243
Oasis adalah suasana yang kontras di gurun pasir, tiba-tiba ada mata air penghidupan
Foto 7.3.9: Oasis di Gurun Pasir
Tampak oasis sebagai suatu kompleks kehidupan tumbuh-tumbuhan, binatang, dan
manusia di tengah-tengah gurun pasir yang ditopang oleh adanya mata air yang
membentuk sebuah danau kecil di tengahnya. Pada zaman dulu merupakan tempat
persinggahan kafilah onta dan penumpang-penumpangnya.
intensitasnya ditingkatkan, meluaskan suasana yang khas, bahkan dapat meliputi orangorang di sekitarnya. Sentra-sentra vitalitas, seperti luamah memperlihatkan segi baiknya
karena bekerja sesuai dengan suasana harmoni itu.
Suasana ini makin meluas, oasis yang meluas akan mengubah gurun pasir menjadi
tamansari. Derajat Roh Suci menjadi kenyataan. Manusia telah mampu membebaskan diri
dari ikatan-ikatan materi, duniawi, dan badan/jasmaninya sendiri.
__________
http://www.flickr.com/photos/ilovetechnology/3405350448/ cited November 19, 2011.
244
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
Tripurusa. Keadaan ini mirip dengan keadaan kesadaran antara tidur dan bangun,
sebagai senjakala antara siang dan malam hari. Inilah keadaan Rahsa Jati, TheGate. Suatu kontinuitas antara alam sejati dengan jiwa, jasmani halus.
Suksesnya pengorbanan sang-Aku membuktikan bahwa ia telah menang
terhadap dirinya sendiri.
menyucikan diri dengan sempurna. Pada derajat Roh Suci yang permanen, sudah tidak dikeruhkan lagi oleh keinginan-keinginan jasmaniah.
Sehingga gemerlapnya dunia sudah tidak berhasil memikatnya lagi.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
245
Foto 7.3.10: Rangkaian Bunga Perpisahan bagi Kerabat yang Meninggal Dunia
Ketika seorang kerabat telah berpulang ke alam baka, disampaikanlah ucapan innalillahi
wa inna ilaihi rojiun (Sesungguhnya kita milik Allah dan kepada Allah jualah kita kembali).
Disertai permohonan semoga beliau diampuni dosa-dosanya dan ditempatkan di sorgaNya. Kepada keluarga yang ditinggal agar tabah menghadapi cobaan ini dan diberi
kekuatan iman kepada-Nya.
Menurut kodratnya, semua aspek-aspek jasmaniah polaritasnya berlawanan dengan pusat
imateri. Pada saatnya dapat diduduki oleh Roh Suci (TheSelf) di titik tengahnya. Ia sendiri
tanpa gerak kecuali bila dihidupi dan dituntun oleh TheForce, pemimpin dan gurunya yang
sejati. Di dalam penyerahan diri dengan suasana tanpa gerak ini, Roh Suci diterima ke
dalam kekuasaan Suksma Sejati. Si Siswa menjadi Guru, Guru Sejati, meminjam suatu
rangkaian kata-kata dari Kitab Suci, ketika ada kerabatnya yang kembali kepada Tuhan
Asal Mula Hidup, maka diucapkan kata-kata innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Dengan
penuh rasa hormat kepada-Nya kepada mereka yang telah sukses menyelesaikan tugasnya
di dunia.
__________
http://2.bp.blogspot.com/-6OBQldbMtqk/TbTTLT3iHOI/AAAAAAAAAGs/rS2VPnNPX0U/s1600/duka.jpg cited
December 1, 2011.
246
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
II. Kebaktian Roh Suci kepada Suksma Sejati. Ditentukan oleh perbedaan
yang ada antara Suksma Sejati dan Roh Suci. Keduanya adalah imateri.
Perbedaan terletak di dalam keterbatasan Roh Suci, yang terbatas pada kemanuKarena Roh Suci yang imateri telah menguasai kesadaran Aku material,
maka kebaktiannya sudah tidak memerlukan lagi upacara. Sehingga
ruang dan waktu tidak mengikat panembahnya. Roh Suci ikhlas menerima kewajiban dan nasibnya, agar dipimpin Guru Sejati kembali kepada
Asalnya yang suci, yaitu ke Sumber Hidup-nya.
siaan, sedangkan Suksma Sejati itu tidak terbatas. Suksma Sejati adalah Hidup
yang memberi hidup kepada semua yang hidup. Karena kesadaran Aku material
telah dikuasai Roh Suci yang imateri, maka kebaktian pada derajat ini sudah tidak
memerlukan lagi upacara. Dan panembahnya sudah tidak terikat lagi oleh ruang
dan waktu.
Roh Suci membiarkan dirinya dituntun oleh Suksma Sejati, tanpa
berkemauan sendiri, tanpa menanyakan kepada diri sendiri bagaimana dan
mengapa terjadi pasang surut di dalam kehidupannya. Yang ada ialah menerima
mutlak kewajiban dan nasib, dengan motif satu-satunya agar dipimpin Guru
Sejati kembali kepada Asalnya yang suci, Sumber Hidup-nya. Roh Suci berada di
titik tengah dari semua aspek jasmaniah yang polaritasnya berlawanan.
Di dalam penyerahan diri yang tanpa gerak ini, Roh Suci diterima ke dalam
Suksma Sejati. Si Siswa menjadi Guru, Guru Sejati, meminjam suatu rangkaian
kata-kata dari Kitab Suci, ketika ada kerabatnya yang kembali kepada Tuhan, Asal
Mula Hidup, maka diucapkan kata-kata inna lillahi wa inna ilaihi rojiun. Dengan
penuh rasa hormat kepada-Nya.
III. Kebaktian Suksma Sejati kepada Suksma Kawekas. Adalah kebaktian
manusia berbudi luhur dalam arti, menurut Candra Jiwa Manusia Indonesia ini.
Perbedaan Suksma Kawekas dengan Suksma Sejati terletak di dalam perbedaan
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
247
D1
MAKROKOSMOS
Dunia Luar
[Alam Semesta]
==================lPancaindral============================
D2
Dunia dalam
MIKROKOSMOS
Manusia: Fisik
D3
Nafsu
Perasaan
Angan-angan
Mental
Aku
Introversi
Trisila: sadar, percaya, taat
(Hati Nurani)
--------------------------
Spiritual
Pusat Imateri
[Alam Sejati]
========================================================================
Mikrokosmos/dunia kecil terdiri dari 1] Fisik (badan/jasmani kasar, soma, body, dimensi-2),
2] Mental (badan/jasmani halus, jiwa, psike, mind, dimensi-3), dan 3] Spiritual (rohani, alam sejati, Pusat Imateri,
spirit, dimensi-4). Makrokosmos/alam semesta berada di dimensi-1 mewadahi mikrokosmos
________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012.
248
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
antara yang diam, statis dan yang bergerak, dinamis. Di dalam kebaktian Suksma
Sedjati kepada Suksma Kawekas adalah diserahkannya kembali kebijaksanaan
dan kekuasaan kepada Empunya.
Menjadi Pemimpin dan Guru Sejati-nya umat manusia (teoretis) layak disandang oleh manusia yang telah mencapai derajat Suksma Sejati. Panembahnya Suksma Sedjati kepada Suksma Kawekas, adalah diserahkannya kembali Kebijaksanaan dan Kekuasaan yang telah dipinjamkan
kepada Pemiliknya, ialah Suksma Kawekas, Sumber Hidup itu sendiri..
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
249
MAKROKOSMOS
Dunia Luar
D1
[Alam Semesta]
Masyarakat
==================lPancaindral============================
Manusia
Fisik
D2
Soma
Dunia dalam
MIKROKOSMOS
--------------------------------------------------Psike
Extraversi
D3
Angan-angan
Introversi
AKU
A KU
Perasaan, Nafsu-nafsu
Trisila: sadar, percaya, taat
AKU
AKU
AKU
TheSelf
TheForce
TheSource
Pusat Imateri
[Alam Sejati]
Spiritual
========================================================================
Mikrokosmos/dunia kecil terdiri dari 1] Fisik (badan/jasmani kasar, soma, body, dimensi-2),
2] Mental (badan/jasmani halus, jiwa, psike, mind, dimensi-3), dan 3] Spiritual (rohani, alam sejati, Pusat Imateri,
spirit, dimensi-4). Makrokosmos/alam semesta berada di dimensi-1 mewadahi mikrokosmos
________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012
250
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
kekuatan
kuda putih-mutmainah dengan kuda kuning-sufiah. Keinginan bertunggal dengan Tripurusa harus diberi semangat, kekuatan, keuletan, dan
kemauan dari kuda merahnya nafsu amarah.
ngan sufiah (kuda kuning). Keinginan harus diarahkan kepada ingin bertunggal
dengan Tripurusa dan kemauan (amarah, kuda merah) harus memberi kekuatan,
keuletan ke arah itu.
Objek pemilihan aktivitas harus diubah. Orang masih membedakan
suruhan, anjuran dan larangan di dalam kehidupan sosial, membedakan baik dan
buruk, dosa dan bukan dosa, pantas dan tak pantas, dan sebagainya. Karena
ibadatnya nafsu kepada Tripurusa, lambat laun dicapai suatu derajat, di mana
nilai-nilai itu tidak berlaku lagi dan sikap hidup berubah dari mempersoalkan apa
yang diperbuat, menjadi mempersoalkan bagaimana orang berbuat. Tidak lagi
diperlukan pemilihan objek, yang menjadi problem hidup sekarang ialah
peneropongan dan penerangan terhadap subjek.
Subjeknya sekarang menjadi objek. Dalam tingkat ini, dunia luar sebagai
problem sudah tidak berarti lagi. Problemnya adalah memindahkan diri kepada
hidupnya sendiri dan kepada sentra-sentra vitalitasnya sendiri. Dalam tingkat
perkembangan ini masih ada aktivitas dan perkembangan fungsi. Tetapi
pelaksanaan fungsi ini pun lambat-laun tidak menjadi problem lagi. Maka
tercapailah tingkat heneng (diam), menanti apa yang akan datang, penyerahan
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
251
Yang menarik pada foto ini adalah benda bersinar lebih berat dari mata uang emas
252
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
kepada matinya sang-Aku. Tingkat selanjutnya adalah Pembebasan dari yang material dan bersama dengan itu, peningkatan derajat beradanya sebagai manusia.
Upaya memiliki sikap netral, yang berada di tengah polaritas dan tata
nilai, adalah ibadatnya perasaan. Suatu ketika sampailah ia pada sikap
takacuh (adil) yang berderajat tinggi. Ia dapat berdiri di atas semua perubahan dan kefanaan kehidupan. Tercapainya pamudaran (pembebasan) adalah akhir dari penderitaan kehidupan ini.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
253
Anak yang lucu dengan kacamata ini mungkin sedang berkhayal menjadi bintang
254
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
sehingga tiap manusia pada hakikatnya sama dengan manusia lainnya dan tidak
seorang pun yang mempunyai kedudukan dengan hak-hak yang lebih banyak
terhadap Suksma Kawekas dan Suksma Sejati.
Angan-angan adalah refleksi dari Tripurusa. Dengan leburnya kedaulatan
Aku, maka hilanglah pula fungsi angan-angan. Hal ini berarti bahwa di dalam
praktik, angan-angan itu tidak lagi dipergunakan.
Latihan untuk tidak
menggunakan angan-angan itu terjadi dalam panembah, doa, sembahyang.
Manusia selama panembah melatih diri untuk tidak membentuk bayanganbayangan di dalam pikirannya.
Cipta sebagai refleksi Roh Suci adalah fungsi membentuk bayanganbayangan di dalam angan-angan. Selama manembah, kesadaran berkembang
mengatasi fungsi angan-angan yang selalu membentuk bayangan-bayangan ini.
Refleksi Roh Suci dipanggil kembali oleh sumber asal refleksi itu, atau dengan
kata-kata lain, manusia dapat hidup selanjutnya tanpa mempergunakan cipta.
Uraian di atas dapat juga digambarkan dengan cara lain, yaitu bahwa di
dalam proses pembebasan, yaitu bagian yang membentuk angan-angan
merupakan rintangan-rintangan yang harus ditundukkan. Di antara badan/jasmani dan Roh Suci berdiri cipta beserta pangaribawa sebagai refleksi dan senjata
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
255
Foto 7.3.13: Benarkah Barack Obama Berpandangan Visioner untuk Dunia Baru?
Apakah Presiden AS yang masa kecilnya bermukim di Indonesia itu juga berangan-angan
biasa, berkhayal bebas, atau berpandangan visioner berdasarkan logika untuk masa depan
bangsanya? Apabila itu berupa prediksi-prediksi politik tertentu, dengan sendirinya
sejarahlah yang akan mengkaji dan membuktikan kebenarannya.
Angan-angan manusia memang memiliki fungsi membentuk bayangan. Ini menyebabkan
manusia melihat dunia dalam bentuk dan warna yang sesuai dengan bayangan-bayangan
yang telah terbentuk padanya. Ia tentu saja ingin melihat hidup menurut prediksi dan
anggapan-anggapannya yang khusus, sesuai dengan tradisi, dan prasangka-prasangkanya
sendiri. Melatih diri menyingkirkan fungsi yang membentuk bayangan adalah upaya agar
manusia terbebas dari ikatan yang material.
Di dalam psike manusia, di antara badan/jasmani dan Roh Suci berdiri cipta beserta
pangaribawa sebagai refleksi dan senjata bagi Roh Suci, yang harus dipergunakan untuk
menguasai badan/jasmani. Uraian tersebut di atas dapat diartikan dengan cara lain, yaitu
bahwa di dalam proses pembebasan, terdapat bagian yang membentuk angan-angan
sekaligus merupakan rintangan-rintangan yang harus ditundukkan.
__________
http://static.republika.co.id/uploads/images/headline/presiden-as-barack-obama-_110519093451-110.jpg cited December 4,
2011.
256
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
refleksi Suksma Kawekas, yang harus dikuasai Suksma Sejati agar dapat sampai
kepada Suksma Kawekas.
Manusia yang mau terbebas dari ikatan kepada yang material, harus
melatih diri menyingkirkan fungsi membentuk bayangan. Fungsi membentuk
bayangan ini menye-babkan manusia melihat dunia dalam bentuk dan warna
yang sesuai dengan bayangan-bayangan yang telah terbentuk padanya. Ia mau
melihat Hidup menurut anggapan-anggapannya yang khusus, menurut ide-idenya,
tradisi, dan prasangka-prasangkanya yang khusus.
Tetapi Hidup itu tidak dapat ditangkap dalam salah satu bentuk yang
khusus. Oleh karena itu, manusia harus membebaskan diri dari prasangkaprasangkanya, tradisi, dan anggapannya yang beku. Cipta bekerja dengan
memberi bentuk. Penggunaan cipta memperkuat kedaulatan manusia. Manusia
yang hidup di luar fungsi cipta, menerima apa yang dijumpai di dunia luar
sebagaimana adanya, tanpa memilih-milih. Karena si-kap ini maka lambat laun
lenyaplah kedaulatannya.
Manusia yang telah mencapai derajat Roh Suci mendapat giliran untuk
mengu-asai nalar dengan prabawanya. Mengemukakan problem-problem adalah
hasil kerja nalar. Soal-soal tentang bagaimana dan mengapa di dalam kehidupan
dan soal memilih garis hidup tertentu bagi dirinya ditinggalkannya. Manusia
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
257
Pemanah ini sedang berlatih ketepatan membidikkan anak panahnya menuju ke titik sasaran
258
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
menghindarkan diri dari hukum sebab akibat yang bernama Karma. Ia berusaha
agar tidak membuat Karma, walaupun ia tahu bagaimana caranya hidup senang,
ditinjau dari segi material.
Manusia pasti tahu caranya hidup bersenang-senang, tetapi dapat saja
sekiranya ia mau menghindarkan diri dari hukum sebab-akibat yang
bernama Karma. Meniti tangga untuk memiliki sifat budi luhur pada
dasarnya akan membebaskan manusia dari bekerjanya hukum Karma.
Jika ia bertunggal dengan Suksma Sejati, maka ia akan berdiri di luar Karma.
Apa pun yang dikerjakan, baik atau tidak baik di mata orang lain, tidak menimbulkan Karma. Ia telah kembali kepada eksistensinya yang lebih tinggi, kolektif
dan abadi.
Di dalam pemindahan dari Suksma Sejati ke Suksma Kawekas, pangerti
harus dikuasai. Fungsi manusia menjadi Pemimpin dan Guru Sejati, sebagai
Pepadang dunia, ditinggalkan untuk kembali kepada Eksistensi-asal. Adalah
Eksistensi di mana pada awalnya belum terlahir Ide dan Kebijaksanaan, Eksistensi
yang paling awal, TheSource.
Ibadat Rahsa Jati, adalah ibadatnya manusia yang telah mencapai derajat
Roh Suci. Kebaktian Roh Suci ini telah diuraikan pada tulisan di atas. Semua
tahap-tahap ini, baik ditinjau secara hierarki maupun struktural, hanyalah
sekadar orientasi bagi sikap rasional kita. Kepribadian manusia tidak mempunyai
satu titik imbang yang tetap. Titik beratnya naik-turun dan derajat eksistensinya
berubah-ubah. Oleh karena itu, tidak dapat ditentukan garis-garis perkembangan
dan peraturan-peraturan yang pasti. Masing-masing harus menentukan bagi
dirinya.
Melalui mawas diri dengan membandingkan dirinya dengan candra-ideal ia
harus sampai pada kesimpulan apa yang paling baik bagi dirinya sendiri.
Berdasarkan penilai-an yang tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah (mawas
diri). Dengan demikian, tetap terbukalah jalan bagi tiap manusia, lepas dari sifat
tipologis masing-masing, untuk mencapai pembebasannya.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
259
Pengantin pria sedang menolong orang-orang yang tenggelam, suatu perbuatan yang amat mulia
__________
http://1.bp.blogspot.com/_a2Ac_i7cQNk/S76xfXJvdTI/AAAAAAAAW5U/jtNLVRYkvts/s1600/6.jpg cited December 4,
2011.
http://nonude-butcute.blogspot.com/2010/04/groom-rescuer.html cited December 4, 2011.
260
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
7.4
ANAK TANGGA-3.
Murah hati dan suka menolong atas dasar cinta kasih sesama manusia
adalah terjemahan terbaik dari arti Budi Darma. Budi darma adalah sifat manusia
yang suka menolong orang di dekatnya dari kesulitannya. Budi darma, adalah
cara yang tepat bagi manusia untuk menyucikan diri. Hanya perasaan-perasaan
murni yang dihasilkan dengan budi darma dapat membuat ibadat bermanfaat.
Tujuan penyucian diri melalui budi darma ialah agar proses pembebasan tetap
berjalan. Penyucian ini memperkuat keper-cayaan.
Perasaan harus selalu dijaga kesuciannya, karena kesucian itulah yang
seakan-akan mendukung janji kepada Tripurusa. Hanya di dalam perasaan yang
suci, maka jujur dan cinta kebenaran dapat berkembang, yang menyebabkan
manusia ketika menilai (membedakan, menimbang) sesuatu, mempunyai daya
membedakan dengan tajam, tidak dikeruhkan oleh hasrat-hasrat yang mengabdi
kepada pamrihnya sendiri.
Membantu sesama manusia bukanlah monopoli golongan orang kaya, dan
menerima bantuan tidaklah terbatas pada golongan orang miskin. Sebab, budi
darma tidak hanya dalam bentuk uang atau barang, tetapi dapat juga dalam
bentuk tenaga dan nasihat. Orang miskin pun dapat memberikan darma.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
261
262
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
pengertian bahwa yang menolong tidak boleh terganggu di dalam kewajibankewajiban sosialnya karena pertolongan itu tadi.
Berapa besar jumlah yang akan didarmakan harus ditentukan sendiri
berdasarkan kemampuan masing-masing.
Juga sifat pertolongannya itu
tergantung dari situasinya. Apa yang lebih daripada kebutuhannya sendiri
menurut tingkat hidup yang layak, dapat didarmakan. Orang kaya dapat
memberikan harta benda, orang yang berpengetahuan dapat memberi nasihat,
orang yang kuat jasmaninya dapat membantu dengan tenaga.
Tetapi kalau orang tidak mengenal narima, merasa cukup puas atas apa
yang dimilikinya, menerima kenyataan bahwa dirinya mampu untuk berbudi
darma. Ia tidak dapat sampai kepada perasaan, bahwa ia telah memiliki cukup
untuk dirinya dan keluarganya. Oleh karena itu, perasaannya tidak mampu
menampung hakikat kejujuran dan kepercayaan, walaupun ia mempunyai niat
untuk menggali dan mendapatkan hakikat itu. Sebab itu, ia tidak akan sampai
kepada ibadat yang tepat, karena perasaannya tidak suci, dan karena ia tidak
menyucikan dirinya. Darma yang masih didorong oleh paksaan peraturan, tidak
timbul dari hati sanubarinya sendiri, belumlah sempurna, walaupun darma itu
sangat bermanfaat dan terpuji.
Sifat-sifat Tripurusa harus selalu diingat-ingat manusia, untuk dijadikan
pedoman dalam pembentukan wataknya, sehingga menjadi bagian dari kata hati
kita, yang menunjukkan jalan dan mendorong kita untuk menyucikan diri.
Peraturan-peraturan dan ketentuan-ketentuan darma adalah sekadar untuk
bantuan dan pegangan bagi manusia untuk melaksanakannya, sampai ia tidak
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
263
Ibu Theresa sedang menyuapi anak asuhnya yang lemah dan sakit, dengan penuh kasih sayang
Foto 7.5.1: Dunia Telah Menghormati Si Pemenang Hadiah Nobel Perdamaian 1979
Hari ulang tahun Agnes Gonxha Bojaxhiu (ibu Theresa) yang keseratus telah dirayakan
pada 27 Agustus 2010, alasannya dalam membantu kaum papa adalah Mereka harus
dibutuhkan dan dicintai. Keteguhannya ini pernah diperlihatkan kepada dunia, saat dia
harus dijamu makan oleh panitia Hadiah Nobel Perdamaian tahun 1979. Dia menolak
jamuan tradisional untuk menghormati setiap penerima Nobel. Akhirnya jamuan bernilai
65 juta rupiah itu ditiadakan dan biayanya diberikan kepada fakir miskin. Sejak itu Ibu
Teresa namanya harum mendunia dan dia mendapat jalinan persahabatan dengan tokohtokoh global, yang dulunya tak memperhatikan hasil kerjanya.
Contoh di atas menunjukkan bahwa budi darma kepada orang lain bukan sekadar perbutan untuk memenuhi tata-cara belaka. Justru terasa merupakan pengamalan yang
sungguh-sungguh dari cinta kasihnya kepada sesama umat manusia. Agar manusia dapat
mengerti dan mengalami sifat tunggal dan takterbagi-bagi dari Hidup. Perhatikan,
memberi bantuan dengan pamrih apa pun, walaupun rapi tersembunyi seperti mencari
nama, agar masyhur atau agar mendapatkan balas budi, adalah belum sesuai dengan
kehendak TheSource.
_________
http://baltyra.com/wp-content/uploads/2010/08/Menyuapi-anak-anaknya.jpg cited December 4, 2011.
264
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
Memberi bantuan tanpa pamrih apa pun, seperti mencari nama, agar
masyhur atau agar mendapat balas budi, adalah sesuai dengan kehendak Suksma
Kawekas. Pemberian orang yang keluar dari hati sucinya wajib diterima, jika
pemberian itu tidak akan menimbulkan kesulitan. Jika barang itu dianggap lebih
bermanfaat bagi orang lain, maka lebih utamalah jika barang itu kemudian
diteruskan kepadanya.
Memberi pertolongan kepada orang lain ini hendaknya jangan sekadar
perbuatan untuk memenuhi tata cara belaka, tetapi harus merupakan
pengamalan yang sungguh-sungguh dari cinta kasih kepada sesama manusia,
agar manusia dapat mengerti dan mengalami sifat tunggal dan takterbagi-bagi
dari Hidup, dan dengan begitu menyaksikan paugeran, syahadat dengan sungguhsungguh.
7.5
ANAK TANGGA-4
265
Waduk raksasa sebagai sumber listrik tenaga air memanfaatkan aliran Sungai Yangtze.
266
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
ngalirkan melalui jalannya yang baru yang bermanfaat bagi kesejahteraan dan
selaras dengan kehendak TheSource, Suksma Kawekas. Pada mulanya, jalan air
itu juga terjadi karena pilihan air yang mengalir seperti air di gunung yang
mengalir deras ke lembah dan memilih jalannya berdasarkan keadaan tanahnya
yang ada, menurut jalan air yang wajar.
Angan-angan mengubah jalannya nafsu dengan selalu berpikir menurut
jalan dan arah pemikiran tertentu. Cara ini pada awalnya tentu sulit dilaksanakan
dan sering disertai dengan perasaan negatif. Perasaan ini lambat-laun menjadi
positif, begitu juga arah dan suasana pemikirannya menjadi lebih dalam bekasnya
dan nafsu menjadi terkendali. Kebiasaan telah menjadi kodrati kedua.
Pembentukan dan perubahan watak dimulai pada angan-angan. Karena itu,
orang harus mualai menyensor pikirannya dan menujukannya ke arah tertentu,
yaitu ke arah sifat-sifat Tripurusa. Kemauan yang bersumber pada nafsu disebut
karep, sedangkan kehendak Tripurusa disebut Karsa. Timbulnya Karsa tidak
terikat oleh syarat apa pun. Karep selalu disertai dan diikuti oleh bayangan atau
pengertian di dalam angan-angan.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
267
MAKROKOSMOS
Dunia Luar
=================lPancaindral=============================
Dunia dalam
MIKROKOSMOS
Manusia: Body
-------------------------------------------------Nafsu
Perasaan
Aku
Angan-angan
Tripurusa
Mind
-------------------------Alam Sejati
Spirit
=======================================================================
Mikrokosmos/dunia kecil terdiri dari 1] Fisik (badan/jasmani kasar, soma, body, dimensi-2),
2] Mental (badan/jasmani halus, jiwa, psike, mind, dimensi-3), dan 3] Spiritual (rohani, alam sejati, Pusat Imateri,
spirit, dimensi-4). Makrokosmos/alam semesta berada di dimensi-1 mewadahi mikrokosmos
Bagan Transenden 7.5.1: Kemauan Nafsu (Karep) dan Kehendak Tuhan (Karsa)
Kemauan yang bersumber pada nafsu disebut karep, sedangkan kehendak Tripurusa
disebut Karsa. Timbulnya Karsa tidak terikat oleh syarat apa pun. Karep selalu disertai
dan diikuti oleh bayangan atau pengertian di dalam angan-angan.
Pengendalian nafsu hanya berlaku bagi nafsu yang tidak sesuai dengan ajaran Suksma
Sejati. Nafsu sufiah harus dilatih mengingini hal-hal yang baik. Kalau praktikum ini
dirasakan sangat sulit,
kemungkinannya adalah kebiasaan-kebiasaan buruk telah
membekas terlalu dalam, maka pengendaliannya harus dipermudah dengan cara
mengurangi makan, minum, tidur dan nafsu syahwat.
________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012.
268
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
Pengendalian nafsu hanya berlaku bagi nafsu yang tidak sesuai dengan
ajaran Suksma Sejati. Nafsu sufiah harus dilatih mengingini hal-hal yang baik.
Kalau praktikum ini dirasakan sangat sulit, kemungkinannya adalah kebiasaanKebutuhan-kebutuhan hidup dapat dikurangi secukupnya secara
berta-
hap agar dalam upaya pengendalian hawa nafsu tidak merugikan kesehatan badan. Tapabrata sesuai dengan kualitasnya merupakan cara
untuk mencapai tujuan, bukan menjadi tujuan itu sendiri.
kebiasaan buruk telah membekas terlalu dalam. Pengendaliannya harus dipermudah dengan cara mengurangi makan, minum, tidur dan nafsu syahwat.
Pengurangan kebutuhan-kebutuhan hidup itu hanya sebanyak yang
diperlukan saja dan untuk diingat betul-betul agar dalam upaya pengendalian
hawa nafsu ini tidak sampai merugikan kesehatan badan. Sebab badan justru
bertugas untuk membawa manusia kepada tujuannya. Jadi, puasa, tapabrata
(dalam kualitas apa pun) selalu merupakan cara untuk mencapai tujuan. Karena
itu tidak boleh menjadi upacara saja, dan tidak boleh pula menjadi tujuan pokok,
sehingga orang berpuasa sekadar berpuasa.
Tapabrata adalah senjata yang ampuh untuk melepaskan ikatan kepada
yang material, asal dilakukan dengan tepat. Ukuran ini ditentukan dengan
kebijaksanaan, yang diperoleh karena melaksanakan Trisila dengan cermat.
Tapabrata dalam bentuk apa pun belumlah berdayaguna sepenuhnya, jika ia
masih terikat peraturan. Tapabrata harus timbul dari kebutuhan batiniah, tanpa
disertai oleh harapan duniawiah dalam bentuk apa pun, seperti umpamanya
kekuasaan, kekayaan, kehormatan, kewibawaan, dan kesaktian.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
269
Tampak seorang wanita sedang meditasi di atas batuan di suatu goa di tepi laut
270
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
Tidak ada artinya untuk mengundurkan diri ke tempat yang sunyi dan
bertapa di sana, untuk memisahkan diri dan menghindarkan diri dari kewajiban
untuk membantu umat manusia. Bersama sama mencari jalan untuk suatu benWatak rela, sabar, narima, dan jujur, ketika telah menjadi iklim jiwa
manusia budi luhur, serta telah mengamalkan makna sesungguhnya
paugeran. Akhirnya refleksi ditarik kembali, maka terikatnya kesadaran Tripurusa pada badan/jasmani dilepaskan. Manusia cenderung
melepaskan diri dari yang bersifat material.
tuk hidup bermasyarakat, yang berjiwa saling mengerti dan saling memahami
satu dengan lainnya. Inilah salah satu bentuk kebersamaan dalam salah satu
model praktikum empati yang sesungguhnya.
7.6
ANAK TANGGA-5
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
271
Teleskop ruang angkasa Hubble milik NASA difoto 31 Oktober 2006, ketika berada di orbitnya
Foto 7.6.2: Teropong Ruang Angkasa Hubble
Teropong ruang angkasa Huble adalah rekayasa manusia untuk mempelajari lebih dekat
benda-benda di angkasa luar milik National Aeronautical Space Administration (NASA)
Amerika Serikat. Misalnya tentang kelahiran sebuah bintang serta kematiannya bintangbintang yang lain di Lubang Hitam (The Black Hole).
Jika diteropong terjadinya Roh Suci, maka hakikatnya adalah pengorbanan diri dari
Suksma Kawekas, suatu bentuk kasih sayang yang tiada tara. Seluruh gambaran proses
pembebasan secara menyeluruh dikuasai oleh Pengorbanan Diri. Dimulai dengan pengorbanan kesadaran Aku yang material sampai kepada penyerahan diri sepenuhnya dari
Suksma Sejati kepada Suksma Kawekas. Pengorbanan mutlak ini adalah sesuatu yang
imanen yang mengatasi segala pengertian kita. Oleh karena itu, derajat budi luhur yang
hanya dapat dicapai sesudah manusia melaksanakan dengan sempurna Trisila, Pancasila,
dan peraturan-peraturan pelaksanaannya adalah juga sesuatu yang berada di atas setiap
rasionalisasi.
___________
http://www2.pictures.gi.zimbio.com/NASA+Repair+Hubble+Space+Telescope+FUph_yMlhtvl.jpg cited December 3,
2011.
http://1.bp.blogspot.com/_9wyz5r2hpAE/TP4tb4nZhPI/AAAAAAAAAnk/VpCJWNkXHos/s400/A.JPG cited December
3, 2011.
272
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
Tinggal tergantung dari kehendak Suksma Kawekas, kapan itu akan terjadi. Soal
bertunggal ini dapat juga dilihat dari titik pangkal berjalan kembalinya Tritunggal,
yaitu Tripurusa menjadi Dwitunggal (Suksma Kawekas-Suksma Sejati) dan
akhirnya menjadi Yang Maha Tunggal (Suksma Kawekas). Manusia yang tidak
dipengaruhi (lagi) oleh adanya angan-angan dan nafsu, mencapai sifat-sifat
Suksma Sejati, adalah batas akhir dari evolusi jiwa manusia.
Jika diteropong terjadinya Roh Suci, maka hakikatnya adalah pengorbanan
diri dari Suksma Kawekas. Pengorbanan diri ini menguasai seluruh gambaran
proses pem-bebasan, mulai dengan pengorbanan kesadaran Aku yang material
sampai kepada penye-rahan diri sepenuhnya dari Suksma Sejati kepada Suksma
Kawekas. Pengorbanan mutlak ini adalah sesuatu yang imanen yang mengatasi
segala pengertian kita. Oleh karena itu, derajat budi luhur yang hanya dapat
dicapai sesudah manusia melaksanakan dengan sempurna Trisila, Pancasila, dan
peraturan-peraturan pelaksanaannya, adalah juga sesuatu yang berada di atas
setiap rasionalisasi.
Taat adalah awal mula ke-jujur-an (temen). Jujur membantu kepada sifat
narima (syukur, tawakal, puas), narima menyebabkan sabar. Sabar mengantarkan manusia kepada rela (rela, ikhlas). Jika tingkat rela dalam praktikumnya
sehari-hari sudah mendarah-daging, barulah kita dapat memasuki, menduduki
derajat budi luhur.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
273
Foto 8.1.1: Grup Musik DEWA 19 Telah Sukses Berkarir Selama 25 Tahun
DEWA 19 adalah sebuah grup musik dengan rata-rata usia personelnya 19 tahun. Dibentuk pada tahun 1986 oleh empat orang siswa SMP Negeri 6 Surabaya. Nama DEWA
merupakan akronim dari nama mereka berempat: Dhani Ahmad (keyboard, vokal), Erwin
Prasetya (bass), Wawan Juniarso (drum) dan Andra Junaidi (gitar). Grup ini telah beberapa
kali mengalami pergantian personel dan nama.
Setelah hijrah ke Jakarta, grup ini telah meraih kesuksesan sepanjang dekade 1990-an dan
2000-an melalui serangkaian lagu-lagu bergenre rock dan pop. Pada tahun 2008, majalah
Rolling Stone memasukan DEWA 19 ke dalam "The Immortals: 25 Artis Indonesia Terbesar
Sepanjang Masa". Ahmad Dhani menjadi salah satu artis dalam daftar tersebut. Pada awal
tahun 2011, Ahmad Dhani menyatakan bahwa band DEWA itu adalah band nostalgia dan
resmi bubar setelah sukses berkarir selama 25 tahun.
Dewa sebagai makhluk halus juga hidup berkelompok, membentuk masyarakatnya yang
bertingkat ada yang baik dan buruk perangainya bahkan ada yang mengikuti petunjuk
nabi. Mereka dapat mempengaruhi manusia dengan kekuasaannya meskipun manusia
potensial melebihi kekuasaan mereka yaitu bila selalu mendekat kepada Tuhan Yang Maha
Kuasa. Batas waktu hidupnya berakhir ketika kekuasaannya habis terpakai.
__________
http://fafaisal.student.umm.ac.id/files/2010/07/dewa_19.jpg cited April 30, 2012
http://id.wikipedia.org/wiki/Dewa_19 cited April 30, 2012
274
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
BAB VIII
MAKHLUK HALUS
8.1 PENDAHULUAN
Dalam candra universal Indonesia ini, makrokosmos mempunyai empat
unsur yang mendasarinya yaitu 1) suasana, 2) api, 3) air dan 4) tanah, Unsur-unsur
Di dalam Candra Jiwa Indonesia Dewa dijelaskan sebagai makhluk
Tuhan yang badan/jasmani kasarnya berunsur api, tidak kasat mata
(makhluk halus). Makhluk ini memiliki kekuasaan yang dapat mempengaruhi manusia kearah yang melenceng, menjauhi sumber dan tujuan
hidupnya yang hakiki sehingga menutup jalan menuju ke sorga-Nya.
tersebut membentuk badan/jasmani kasar dan jasmani halusnya makhlukmakhluk Tuhan yang menjadi penghuninya. Penghuni makrokosmos tersebut
adalah manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan dan dewa. Manusia badan/jasmani
kasarnya lengkap memiliki keempat unsur tersebut, hewan memiliki tiga unsur,
tumbuh-tumbuhan memiliki dua unsur dan dewa memiliki satu unsur yaitu api.
Dewa atau dewata di dalam Candra Jiwa Indonesia dimaksudkan sebagai
makhluk Tuhan, ciptaannya yang unik, halus tidak kasat mata, memiliki kekuasaan
yang besar, sementara. Makhluk hidup yang halus ini dapat memengaruhi
manusia terutama kearah yang melenceng dan menjauhkan diri dari tujuan hidup
yang hakiki. Oleh karena itu bab ini diberi judul Makhluk Halus yang
berkesadaran, keberadaannya di antara manusia dan binatang.
Sebuah kata Dewa sering digunakan sebagai nama orang, istilah
kelompok manusia dengan kasta tertentu, nama grup kesenian musik (band)
dengan makna-makna khusus untuk itu. Bahkan kata Dewa tersebut dengan arti
khusus di dunia pewayangan maupun religi tertentu juga dipakai untuk
menjelaskan tentang beberapa sifat-sifat dari Tuhan Yang Maha Esa. Dalam
Candra Jiwa Indonesia dewa dimaksudkan sebagai makhluk Tuhan yang
berbadan/jasmani kasarnya tidak kasat mata (halus) dimaksudkan sebagai
makhluk halus.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
275
MAKROKOSMOS
Manusia, Hewan, Mineral,
Dewa
Unsur Api
SADAR
Kemayan
-----------------------l Rahsa Jati l-----------------------------------------------Alam Sejati (Pusat Imaterial)
=======================================================================
__________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012
276
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
8.2 DEWA
Tentang dewata atau dewa ditulis oleh Soenarto dan kawan-kawan dalam
buku Gumelaring Dumadi (Terciptanya Alam Semesta) dan buku Tunggal Sabda
Dewa adalah makhluk Tuhan, yang posisinya di antara manusia dan
hewan. Jasmani kasarnya terdiri atas unsur api, tidak memiliki bentuk
yang tetap, tidak dapat sakit, putus atau dipotong-potong. Mereka
hidup di mana ada unsur api (di udara, di air, dan di tanah).
(Sabda yang Sama). Intisari tulisan ini sebagian besar diambil dari kedua buku
tersebut.
Dewata atau dewa adalah makhluk Suksma Kawekas, yang berada di antara
manusia dan hewan. Badannya terdiri atas unsur api dan mereka hidup juga di
mana ada unsur api. Menurut Candra manusia Indonesia ini, universum terdiri
atas bagian materi-kasar dan materi-halus. Bagian materi-kasar disebut bumi,
seperti juga pada manusia terdiri juga atas tujuh saf.
Demikian juga bagian materi halus, bersaf tujuh dan disebut sebagai langit.
Saf-saf ini, bersamaan (analog) dengan badan/jasmani manusia, tidak berjajaran
yang satu dengan lainnya. Masing-masing merupakan konsentrasi (pemusatan)
yang semuanya itu bersama-sama dapat mengisi ruang pada waktu yang sama.
Anasir api terdapat di mana-mana, merembes dan menerobos bumi dan langit,
seperti juga halnya dengan anasir-anasir yang lain. Oleh karena itu, dewa dapat
bertempat tinggal di mana-mana, baik di udara, di air, maupun di tanah.
Badannya tidak memiliki bentuk yang tetap, tidak dapat sakit, putus atau
dipotong-potong.
Dewa mempunyai kepribadian aku. Kesadaran aku berasal dari kemayan
atau maya, yang sama dengan kemayan jasmani manusia. Dewa tidak
mempunyai Roh Suci sebagai bagian esensinya seperti pada manusia. Demikian
juga tidak diberikan kepadanya Suksma Sejati sebagai Penuntun Sejati untuk
mendampinginya.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
277
MAKROKOSMOS
Dunia luar
[Alam Semesta]
UNSUR
API
[RAGA]
DEWA
\\\
[JIWA]
AKU
(KEMAYAN)
Pusat Imateri
[Alam Sejati]
Diagram Transenden 8.2.1: Umur Dewa itu 1000 Kali Umur Manusia
Dewa mempunyai kekuasaan dan kekuatan khusus karena kemayannya. Dewa itu bersifat
materi, seperti alat elektronik yang diberi isi tenaga listrik (baterai). Kekuatan kemayan
dewa makin lama makin berkurang, dan akhirnya lenyap, sama halnya tenaga listrik
baterai yang lambat laun berkurang sampai akhirnya menjadi kosong. Badan/jasmaninya
lalu kembali kepada unsur api di universum. Walaupun umur dewa panjang ada batasnya
juga.
Umur dewa itu kira-kira 80.000 tahun yang diukur dari 1.000 kalinya umur manusia (80
tahun), karena itu jumlahnya juga berlipat banyak dibandingkan dengan jumlah manusia.
Berdasarkan hierarki kekuatan kemayannya mereka terbagi atas berbagai tingkatan.
__________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012
278
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
dan akhirnya lenyap, sama halnya dengan aki yang lambat-laun menjadi kosong.
Badan/jasmaninya lalu kembali kepada unsur api di universum. Karena itu ada
batas umur, walaupun panjang.
Umur hidupnya dewa seribu kali lebih panjang dari umurnya manusia.
Sekiranya umur manusia itu 80 tahun, maka umur dewa 80.000 tahun.
Jumlahnya juga berlipat banyak dibandingkan dengan jumlah manusia. Mereka
terbagi atas berbagai tingkatan kekuasaan dengan hubungan hierarkhis
berdasarkan kekuatan kemayannya. Mereka juga membentuk kelompokkelompok dan pergaulan hidup bersama berdasarkan sifat watak dan kondisi
hidupnya. Dewa yang hidup di udara, di air dan di tanah masing-masing
membentuk masyarakatnya sendiri dengan semacam raja, pemerintahan dan
kawula negara.
Ada dua golongan besar Dewata, golongan baik dan jahat. Yang baik
termasuk golongan Wisnu, disebut juga Sura (bahasa Sanskerta). Yang jahat
termasuk golongan Kala, disebut juga Asura. Kedua golongan ini selalu berperang.
Para dewa, karena kekuasaan kemayannya, tahu akan seluk-beluk perjalanan
hidup di sekitarnya, tetapi kesadarannya tidak melampaui keadaan kehidupan
yang terikat materi, yang dapat juga dicapai oleh pemikiran kita. Para dewa yang
mempunyai kemayan ukuran besar, mempunyai kekuasaan dan daya pengaruh
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
279
MAKROKOSMOS
Manusia, Hewan, Mineral,
Dewa
Unsur Api
SADAR
Kemayan
-----------------------l Rahsa Jati l-----------------------------------------------Alam Sejati (Pusat Imaterial)
========================================================================
__________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012
280
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
yang besar sekali terhadap materi. Karena kekuasaannya yang luar biasa ini,
mereka lalu menganggap diri sebagai yang paling tinggi dalam kehidupan dan
merasa sebagai sang penguasa universum.
Makhluk yang jasmani kasarnya terbuat dari unsur api (Dewa ) , terdiri
dari dua golongan besar, golongan baik dan jahat. Yang baik termasuk
golongan Wisnu, disebut juga Sura . Yang jahat termasuk golongan
Kala, disebut juga Asura. Kedua golongan ini selalu berperang.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
281
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
dilambangkan dengan gambar bintang berujung tiga dengan pusat berwarna biru.
Makna lambang ini sejajar dengan Tritunggal dan merujuk pada kekuasaan raja.
II. Golongan ini disebut Duta (utusan), yang menunjukkan tugas golongan
ini, ialah untuk meneruskan perintah dari golongan Luhur. Perintah ini
mempunyai dua tujuan: 1. Memasukkan hidup dan mencipta, dan 2. Merusak,
melebur.
Digambarkan dengan lambang bintang berujung empat, sebagai
bentuk bayangan jasmani manusia yang terdiri dari empat unsur, yang menerima
sabda Tripurusa. Di tengah berinti hijau, sebagai tanda pendukung perintah
tuannya, dewa Luhur.
III. Golongan ini disebut Wisesa (mempunyai hak memutus) dan
digambarkan dengan lambang bintang berujung lima dengan aneka warna, dan
merupakan bentuk bayangan pancaindra manusia,
alat manusia untuk
menggarap dunia luar. Golongan ini adalah pemegang pengadilan atas nama
dewa Luhur dengan tendensi merusak para kawula.
IV. Golongan ini mendapat nama Hayu (bahagia), yang berwenang
melaksanakan perintah atas nama dewa Luhur yang bersifat mencipta dan
memberi hidup. Dewa hayu dengan demikian adalah pembawa dan pelaksana
tugas yang baik. Lambangnya berupa bintang berujung enam, sebagai bentuk ba-
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
283
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
285
Aladin menjalin kontak dengan Jin yang keluar dari lampu ajaibnya
Gambar 8.2.2: Kontaknya Dewa dengan Manusia
Kemampuan dasar manusia tidak dapat masuk ke dalam atau menyelidiki dunia dewa,
kecuali jika ia dipimpin oleh Sang Guru Sejati. Golongan Dana dan Pada adalah para dewa
yang sering berhubungan dengan manusia. Dengan kemayan atau mayanya, mereka
mampu berhubungan dengan manusia melalui angan-angan.
Dengan cara menyulap (menyihir) barang apa pun yang mereka inginkan di dalam anganangan manusia, mereka sudah menguasai angan-angan manusia. Manusia dapat
dipengaruhi oleh bayangan-bayangan pikiran itu, karena sesuai dengan pengharapanpengharapan pribadi yang bersangkutan.
__________
http://img2.timeinc.net/ew/dynamic/imgs/041004/15820__aladdin_l.jpg cited September 13,
2011.
286
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
dengan arca, sebagai penggambaran golongan yang paling besar dan materi di
antara para dewa.
Para dewa selain merasa mahakuasa juga ingin disembah. Kehadiran
dewa yang agak tinggi derajatnya di dekat manusia, dirasakan oleh
manusia itu sebagai merasa dirinya yang tertinggi, tidak dibawahkan
oleh siapa pun.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
287
Fenomena alam?
288
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
justru persis sama di dalam bentuk bayangan itu tadi. Sehingga manusia dapat
dan mudah terpesona, mengira bahwa ia telah mencapai harapannya dan karena
itu mempersembahkan kebaktiannya kepada dewa tersebut. Karena itu manusia
pemali, dilarang membuat bayangan tentang Tripurusa dan keadaannya di dalam
kebaktian dan panembahnya.
Pengambilalihan manusia oleh dewa dapat terjadi dengan baik-baik atau
dengan paksaan. Dengan baik-baik kalau memang manusia menunjukkan
kebaktiannya kepada dewa, dengan paksaan jika ia tidak berbuat demikian.
Menghanyutkan diri dalam khayalan dan lamunan berarti seakan-akan
menyediakan kursi empuk bagi dewa. Manusia lalu kemasukan.
Di dalam kesadaran dan kebaktian kepada Tripurusa dilahirkan kenyataan,
bahwa badan/jasmani manusia itu kendaraan Tripurusa, yang memancarkan
Mahakekuasaan, yang menjauhkan para dewa. Orang yang dipengaruhi dewa,
menghindari pergaulan dengan orang yang sungguh-sungguh kebaktiannya
kepada Suksma Sejati, dan menjauhi ajaran-ajaran Suksma Sejati. Orang yang
demikian ini menerima ajaran dewa melalui bisikan-bisikan di dalam telinga, atau
sebagai wujud-wujud yang dapat dilihat dengan indra penglihatan yang halus.
Kehadiran dewa dapat diketahui manusia melalui bau yang khas atau perasaan
tertentu.
Dari pihak dewa memang ada usaha membujuk manusia agar mau
menyembah mereka. Sebagai gantinya mereka memberi sesuatu yang sangat
diingini orang, seperti kepandaian yang tak dimiliki orang lain, umpamanya pan-
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
289
__________
http://www.instablogsimages.com/images/2009/07/27/capt_photo_1245829709564-1-0_JNUGU_3868.jpg cited
September 12, 2011.
290
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
atau apa yang diperlihatkan olehnya. Demikian pula halnya dengan kapasitas
yang lain.
Manusia dipergunakan oleh dewa kurang lebih sebagai wayang. Jika
hubungan manusia dan dewa itu telah diletakkan, maka dewa dapat dipanggil
sewaktu-waktu melalui mantera atau upacara tertentu (tiap dewa mempunyai
kuncinya sendiri) dan bertugaslah manusia itu sebagai perantara sang dewa.
Dalam saat itu pribadi orangnya dapat tetap sadar atau kehilangan kesadarannya.
Selama dewa itu berada di dalam diri manusia, orang ini akan diliputi
perasaan mahakuasa dan tidak dibawahi oleh siapa pun.
Sang dewa
mempergunakan alat-alat pelaksana orangnya untuk menyatakan diri. Ia selalu
dirasakan sebagai corpus alienum (benda asing) di dalam kepribadian orang.
Selama itu orang yang kemasukan tidak mempunyai kekuasaan apa-apa. Semua
inisiatif telah direnggut dari padanya. Juga setelah kemasukannya itu selesai,
suasana mati inisiatif itu tadi tetap meliputinya untuk sementara.
Jika pementasan ini sering terjadi, maka orang itu dapat terbelah fungsi
angan-angannya dan oleh sebab itu mudah disugesti. Yang tampak adalah
inteligensi semu, karena orang itu mengulang apa yang dibisikkan dewa kepada-
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
291
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
Mengikuti dewa, terutama dewa tingkat tinggi, menuntut cara hidup yang
lahiriah tidak berbeda dengan kebaktian kepada Suksma Kawekas. Di sana pun
terdapat panembah dengan penyerahan diri total. Tapa brata yang sungguh berat
dan suatu sikap hidup yang menjauh dari keduniawian, di mana watak luhur
suatu keharusan.
Kalau demikian, di mana letak perbedaannya? Perbedaannya terletak di
dalam orientasi sang-aku dan di dalam perasaan yang dialaminya. Orientasi pada
kebaktian para dewa terletak di luar diri sendiri, sedangkan pada kebaktian
kepada Suksma Kawekas orientasi terletak di dalam diri sendiri yang terdalam, tak
tergantung dari suatu organ apa pun. Orientasi di luar diri sendiri menyebabkan
pertemuan orang dengan dewa tetap tinggal di tingkat pancaindra.
Memasuki Rahsa Jati bukanlah suatu pengalaman perasaan yang bersifat
pancaindra. Bahkan, pesan-pesan dari Suksma Sejati dalam bentuk ilham, intuisi
atau wahyu tidaklah bersifat pancaindra. Kesadaran Aku, di dalam kebaktian
kepada dewa, tetap ada. Bahkan justru diperkuat di dalam pertemuannya dengan
kedaulatan aku sang dewa. Kesadaran Aku, manusia lenyap di dalam
Pembebasannya dan manusia memperoleh sebagai gantinya suatu pusat pada
derajat lebih tinggi, yang berdaya-kerja integratif, yaitu Tripurusa. Sang dewa
selalu dirasakan sebagai corpus alienum di dalam jasmani manusia yang
menghambat dan merusak harmoni semua fungsi.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
293
__________
http://4.bp.blogspot.com/_o40X45B_Jq8/TTeR9YebH5I/AAAAAAAAABA/uK49UZHwa7c/s1600/metamorphosis-ofbutterflies7.jpg cited March 10, 2012
294
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
dengan dewa, manusia merasakan dirinya organis sebagai saya yang tertinggi,
untuk menandaskan kedaulatannya. Bertunggal dengan Suksma Sejati tidak
disertai pe-rasaan-perasaan jasmaniah; pada waktu itu angan-angan diam dalam
kebaktian.
Pesan-pesan dari dewa ditangkap dengan pancaindra dan karena itu
manusia memperoleh kemampuan khusus yang semu. Kemampuan tersebut
seakan-akan ia pinjam dari dewa. Ilham, intuisi atau wahyu datang dari Tripurusa
sebagai bagian esensial dari manusia dan karena itu merupakan pengembangan
dari kemampuannya sendiri.
Dengan kebaktiannya kepada dewa, maka manusia merendahkan derajatnya, karena pada hakekatnya manusia mempunyai kekuasaan lebih tinggi dan
esensi manusia adalah Hidup itu sendiri, yang telah menciptakan para dewa.
Manusia meningkatkan derajatnya, dengan kebaktiannya kepada Suksma
Kawekas melalui Suksma Sejati menjadi Kepribadian yang a-pribadi. Untuk
mengerti akibat-akibat selanjutnya dari kebaktian manusia kepada dewa,
haruslah kita meneropong dulu pendapat tentang kehidupan sesudah mati,
seperti yang dikemukakan di dalam candra-manusia Indonesia ini.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
295
Gambar Iustrasi 9.1.1: Seekor Gajah, Seorang Bijak, dan Enam Orang Buta
Pada suatu hari seekor gajah mampir di suatu desa yang dihuni oleh enam orang buta. Hal
ini diceritakan oleh seorang penghuni desa kepada mereka. Walaupun kami belum
pernah melihatnya, tolong antarkanlah kami ke sana untuk merabanya kata orang-orang
buta itu. Singkat kata, mereka bertengkar tentang apa yang dirabanya.
Orang buta pertama yang meraba paha berkata: Hei kawan, gajah itu pilar. Orang buta
kedua yang meraba ekor berkata: Oh, tidak! ia seperti tali. Orang buta ketiga meraba
gadingnya: Ya, seperti dahan pohon yang keras. Orang buta keempat meraba
telinga: Ternyata, seperti kipas besar. Orang buta kelima meraba perutnya: Wah, yang
benar seperti tembok luas yang empuk. Orang buta keenam meraba belalai-nya: Kalaian
salah semua, yang paling benar adalah seperti pipa yang padat. Masing-masing merasa
dirinyalah yang paling benar, debat berlanjut semakin panas, menuju perkelahian.
Untunglah datang orang bijak yang melerai mereka.
Dijelaskan oleh orang bijak bahwa mereka semua benar tergantung tempat di mana ia
meraba. Gajah itu adalah semua apa yang telah mereka raba tetapi itupun belum seca-ra
keseluruhan seekor gajah. Dalam kehidupan sehari-hari persis seperti orang sehat
matanya tetapi melihat fenomena alam yang samar-samar, apalagi gaib. Ini berlaku untuk
sebagian besar fenomena di dunia seperti sosial, politik, ekonomi sampai perso-alan agama
dan kepercayaan. Tidak perlu bertengkar, saling berbagi ilmu, mengimbangi, dan
melengkapi apa yang dilihat, dirasakan, dan diteliti. Hendaknya saling empati dan
mendoakan keselamatan masing-masing, maka duniapun akan ikut tersenyum bahagia.
__________
http://timvalentine.files.wordpress.com/2012/02/428093_3004840753399_1033799704_3203082_815389
93_n.jpg?w=710 cited May 2, 2012
http://timvalentine.wordpress.com/2012/02/01/sixblindmen/ cited May 2, 2012
296
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
BAB IX
HIDUP SESUDAH MATI
9.1 PENDAHULUAN
Bagi siapa saja yang berwawasan pemikiran bebas dan merdeka,
pengetahuan yang didapat di sini dapat dipakai sebagai imbangan pengetahuan
Saling mendoakan akan keselamatan masing-masing adalah sikap yang
diharapkan dan terpuji sekiranya ada yang bertentangan dengan
pengetahuan yang telah ada dan pengetahuan ini agar dianggap sebagai
imbangan pengetahuan saja di dalam evolusi perjalanannya sang Aku
manusia menuju ke sumber dan tujuan hidupnya yang abadi.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
297
MAKRO KOSMOS
Dunia Luar
=====================================================
Jasmani Halus
ARWAH
Mental
- - - - - - - - - - - - - - - - - -l Rahsa Jati
======================================================================
Bagan Transnden 3.2.1: Kehidupan Intra Psikis Orang Mati?
Ketika Suksma Sejati memanggil manusia ke Eksistensi-asalnya (mati) dan manusia masih
belum mau membebaskan diri dari kecenderungan mengikat diri kepada yang materi,
maka lenyaplah kesempatan mencapai Pembebasan. Yang terjadi hanyalah proses
pemisahan badan/jasmani halus dari badan/jasmani kasar (Pocong siap kubur).
Menurut candra jiwa Indonesia hidup orang yang mati berada di dalam kondisi yang
berlainan, badan/jasmani halusnya tetap melekat keberadaannya. Semua sentra/pusat
vitalitas masih ada (arti sempit). Pancaindra kasar siap bahkan mungkin sudah dikubur.
Kehidupan intra psikis (arti sempit) berjalan terus dengan tetap, bayangan-bayangan
pikiran timbul dan tenggelam, keinginan, hasrat dan kemauan selalu bermunculan dan
perasaan-perasaan ganti berganti seperti sebelum mati.
__________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012
298
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
dupnya yang abadi adalah sikap yang terpuji sekiranya ada yang benar-benar
tidak berkenan di dalam hati masing-masing.
Mati adalah kesempatan khusus di dalam hidup manusia untuk memindahkan titik berat kesadarannya sekaligus dan selamanya ke Tripurusa.
Ketika saat-saat menjadi mati itu telah tiba, seakan-akan pintu masuk
ke Rahsa Jati terbuka lebar-lebar.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
299
Legenda seni beladiri perguruan Shaolin perlu proses latihan fisik, mental, dan spiritual
Foto 9.2.1: Mental adalah Jembatan Pertemuan antara Fisik dan Spiritual
Kita berhubungan dengan perantaraan pancaindra, kita temukan manusia dan situasisituasi yang dapat menolong kita dalam proses Pembebasan, yang merupakan perkembangan esensial dari eksistensi manusia sebagai individu. Pertemuan dengan dunia luar
menambah pengalaman dan memungkinkan perbaikan-perbaikan terhadap kepribadian.
Kita dapat menyaksikan dengan pancaindra contoh-contoh yang bermanfaat untuk
menyegarkan candra manusia di dalam hati nurani kita.
Sebenarnya pemuasan keinginan kita adalah perlu sekali bagi perjalanan hidup kita. Di
samping untuk menghilangkan ketegangan-ketegangan juga untuk menetralisasi efek-efek
yang mengiringi ketegangan itu. Itu semua terjadi karena daya kerja nafsu yang terus
menerus dan diperkuat oleh angan-angan. Idealnya tidak boleh melupakan tujuan hakiki
manusia barang sekejap pun.
__________
http://amazingdata.com/images/AmazingShaolinKungFu_14735/amazingcoolawesomeincredibleShaolinKungFuChin
esemartialartsskillphotos2.jpg cited March 10, 2012.
300
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
kan untuk proses Pembebasan, sudah terlepas juga. Ini berarti bahwa manusia
sekarang hanya dapat menyandarkan diri pada diri sendiri dengan apa yang
terdapat di dalam dirinya sendiri. Kehidupan intra psikis berjalan terus dengan teApabila sebelum matinya manusia tidak pernah menciptakan ketertiban
dan memberi arah kepada kehidupan jiwanya, dan tidak pernah berusaha mencari jalan ke Rahsa Jatinya dengan menerobos khaos dinamika
fungsi sentra-sentra vitalitasnya, maka sesudah mati ia lebih tak berdaya lagi daripada sebelumnya.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
301
__________
http://1.bp.blogspot.com/_a2Ac_i7cQNk/SrBNbk0IDbI/AAAAAAAABQI/i_Cfhpn72BQ/s1600/2.jpg cited March 10,
2012
302
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
Pemuasan keinginan kita adalah perlu sekali bagi perjalanan hidup kita,
untuk menghilangkan ketegangan-ketegangan dan untuk menetralisasi efek-efek
yang mengiringi ketegangan itu. Ketegangan dan efeknya terjadi karena daya keKehidupan jasmaniah memungkinkan bagi mereka yang jauh lebih berpengalaman dalam proses Pembebasan dan bagi mereka yang telah mencapainya, dapat berada bersama dengan kita di dunia-materi dan membantu kita menertibkan dan menyelaraskan kepribadian kita. Kesimpulan, kehidupan jasmaniah mempermudah jalan mencapai Tripurusa.
kuatan nafsu yang terus menerus bekerja serta seringnya mendapat perkuatan
dari angan-angannya sendiri. Di dunia-luar tersedia juga objek-objek untuk
melepaskan perasaan-perasaan wajib, tanggung jawab, cinta-kasih, dan perasaanperasaan lainnya.
Mensubjektifkan barang-barang di dunia luar, adalah meletakkan hubungan
subjektif antara diri sendiri dengan dunia luar. Aktifitas ini mengurangi beban
afektif yang bertimbun. Seakan-akan beban itu lalu dipikul bersama oleh diri
sendiri dan dunialuar. Sebaliknya, men-desubjektifkan-nya berarti meletakkan
beban itu sepenuhnya kepada diri sendiri. Ia berdiri sendiri. Mensubjektifkan
adalah tanda kelemahan, mendesubjektifkan adalah tanda perkembangan jiwa.
Orang-orang yang jauh lebih tinggi pengalamannya daripada kita dalam
proses Pembebasan bahkan mereka yang telah mencapai Pembebasan itu, dapat
berada bersama dengan kita di dunia-materi. Orang yang perpengalaman
tersebut dapat membantu kita menertibkan dan menyelaraskan kepribadian kita.
Pendeknya, kehidupan jasmaniah mempermudah jalan mencapai Tripurusa.
Dunia-jasmaniah ini oleh K. Jaspers disebut dunia-indra dan ruang. Di
dalam keberadaan sesudah mati, isolasi struktural dan fungsional dari duniaindra dan ruang menjadi kenyataan. Di dalam keadaan yang demikian ini manu-
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
303
MAKROKOSMOS
Dunia Luar
MAYAT
Soma
====================================================
Dunia Luar
====================================================
Nafsu Arwah
Psike
Perasaan
Extraversi
Angan-angan Aku
Introversi
- - - - - - - - - - - - - - - - -l
l- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - TriAspect: TheOneself
Alam Sejati
TheForce
Immaterial Centre
TheSource
Rohani
TheGate
======================================================================
Bagan Transenden 9.2.2: Dunia Indra-ruangnya Karl Jaspers tentang Hidupnya Arwah
Dunia-indra dan ruang adalah dunia-jasmaniah ini telah disebut oleh K. Jaspers. Pada
keadaan sesudah mati, isolasi strukturil dan fungsionil dari dunia-indra dan ruang menjadi
kenyataan. Di dalam keadaan yang demikian ini manusia menjadi autistik sepenuhnya
dan ia tidak dapat meletakkan hubungan yang normal dengan dunia-luar. Di situ hanya
hidup arwah-arwah yang saat matinya tidak dapat mengikuti Suara panggilan TheForce
(Suksma Sejati). Sekiranya mereka dapat saling berhubungan, mereka tidak akan dapat
saling membantu lagi. Arwah-arwah ini mengira dan merasa masih hidup seperti duludulu. Sudah tidak ada lagi objek dunia luar, guna melepaskan keinginan, hasrat dan afektif
mereka.
Mereka selalu mengalami kekecewaan karena pikiran dan perasaannya yang diharapkan
menjadi kenyataan-kenyataan, selalu lenyap karena tidak mungkin memberi pemuasan.
Umpamanya timbul rasa haus, tetapi mereka tidak dapat minum dan rasa haus ini tetap
menggoda sampai ia hilang dengan sendirinya, karena timbul perasaan-perasaan lain yang
menggantikannya. Mungkin mereka merasa panas tanpa dapat berlindung atau mereka
merasa rindu dengan keluarganya tanpa ada kemungkinan untuk bertemu. Rupanya tidak
ada yang menyambut panggilan atau kehadiran mereka.
__________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012
304
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
sia dapat menjadi autistik [2] sepenuhnya dan ia tidak dapat meletakkan hubungan
yang normal dengan dunia-luar. Tambahan lagi di situ hanya hidup arwah-arwah
yang saat matinya tidak dapat mengikuti suara panggilan Suksma Sejati. AndaikaMerupakan siksaan yang sesungguhnya ketika keinginan dan perasaan
yang tak dapat dipenuhi, tiada henti dan harus hilang dengan sendirinya. Akhirnya mereka mencari penyelesaian dan Pembebasan-nya di
dalam dirinya yang terdalam berupa penyerahan diri kepada Suksma
Kawekas. Saat itu juga mereka dibebaskan, sementara.
ta mereka dapat saling berhubungan, mereka tidak akan dapat saling membantu
juga. Arwah-arwah ini mengira dan merasa masih hidup seperti dulu-dulu. Hanya
sekarang tidak ada objek dunia luar, untuk melepaskan keinginan, hasrat, dan
afektif mereka.
Pikiran dan perasaannya menjadi kenyataan-kenyataan, tetapi yang tidak
mungkin memberi pemuasan dan karena itu mereka selalu mengalami
kekecewaan, tiap kali pikiran dan perasaan tadi melenyap. Umpamanya timbul
rasa haus, tetapi mereka tidak dapat minum dan rasa haus ini tetap menggoda
sampai ia hilang dengan sendirinya, karena timbul perasaan-perasaan lain yang
menggantikannya. Mungkin mereka merasa panas tanpa dapat berlindung atau
mereka merasa rindu dengan keluarganya tanpa ada kemungkinan untuk
bertemu. Karena keluarganya tidak ada yang menyambut panggilan atau
kehadiran mereka.
Ganti-bergantinya keinginan dan perasaan yang tak dapat dipenuhi dan
yang harus hilang dengan sendirinya itu, merupakan siksaan yang sungguhsungguh.
Siksaan ini berlangsung terus-menerus sampai akhirnya mereka
mencari penyelesaian dan Pembebasannya di dalam dirinya yang terdalam
berupa penyerahan diri kepada Suksma Kawekas. Pada saat itulah mereka
dibebaskan.
__________
[2]. Autistik= bersifat autisme, keadaan yang sangat tertuju ke dalam diri sendiri (lazimnya pada orang
sakit); seluruh alam luarnya atau sebagian dari padanya lenyap dari penghayatan.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
305
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
cited
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
307
Halle Berry dalam film Catwoman, diungkapkan legenda kucing yang bernyawa rangkap.
Foto 9.2.4: Manusia mendapat kesempatan tujuh kali untuk hidup di dunia
Dalam film Catwoman, mengungkapkan bahwa kucing memiliki nyawa sembilan rang-kap
di dalam kehidupannya. Legenda lain lagi menyebutkan bahwa seekor kucing beti-na akan
memindahkan tempat tinggal anak-anak yang dlahirkannya sebanyak tujuh kali.
Setelah tahap melihat perjalanan hidup yang harus dijalani lagi, ia sudah tidak dapat
menarik diri lagi untuk lebih senang tetap tinggal di dalam suasana Rahsa Jati, tetapi ia
segera dilahirkan dalam reinkarnasi berikutnya untuk menyelesaikan proses pembebasannya. Manusia mendapat kesempatan tujuh kali untuk hidup di dunia dengan badan/
jasmani kasar guna melaksanakan Pembebasannya.
Kesempatan berikutnya, alam kafirunanya menjadi makin gelap, dan badan/jasmani
halusnya makin halus. Jika ia sesudah hidupnya yang ketujuh dan terakhir masih juga jatuh
di dalam alam kafiruna, maka manusia ini sudah demikian jauh tersesatnya dari jalan
Suksma Sejati, sehingga hampir mustahillah baginya untuk ingat kembali kepada Suksma
Sejati.
__________
http://showbiz.bestfashionable.com/wp-content/uploads/2011/08/Halle-berry-in-catwoman-suit.jpg cited
September 15, 2011.
308
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
tidak memerlukan pemeliharaan materi dan tidak pula terikat pada batas umur.
Tetapi ia dapat ditinggalkan setiap waktu jika dikehendaki.
Begitu ada kecenderungan sedikit saja untuk mengikatkan diri dengan
dunia luar, maka kepribadian itu akan dilahirkan lagi kembali ke dunia.
Sebelum ia dilahirkan kembali, ia diingatkan kembali kepada paugerannya, dan ia tahu nasib kehidupannya yang sedang menanti di kelak
kemudian hari..
Jika Rahsa Jati telah diketemukan lagi, maka badan/jasmani halus tadi
ditanggalkan seperti orang menanggalkan baju lamanya.
Ini terjadi seperti
pengalaman di dalam panembah ketika jasmani kasarnya masih hidup. Ketika
masuk ke dalam suasana Rahsa Jati dan melepaskan diri dari eksistensi jasmani.
Bedanya, kehidupan Aku kembali lagi ke dalam badan/jasmani yang sama, jika
panembahnya telah selesai.
Di dalam alam kafiruna,
badan/jasmani halus ditinggalkan untuk
seterusnya, sejak saat masuk ke Rahsa Jati. Di sini, di dalam tahap ini manusia
seakan-akan ditimbang dan dinilai. Jika masih ada sedikit kecenderungan saja
untuk mengikat diri dengan dunia luar, keduniawian, maka kepribadian itu lalu
dilahirkan lagi ke dunia. Sebelum ia dilahirkan kembali, ia diingatkan kembali
kepada syahadatnya, dan ia tahu nasib yang bagaimana yang menanti ia di dalam
kehidupannya yang akan datang.
Di dalam tahap ini kepribadian itu sudah tidak dapat menarik diri lagi
karena lebih senang tetap tinggal di dalam suasana Rahsa Jati, tetapi ia segera
dilahirkan dalam reinkarnasi berikutnya. Ia dilahirkan kembali sebagai manusia
untuk menyelesaikan proses Pembebasannya. Dengan jalan demikian ini manusia
mendapat kesempatan tujuh kali untuk hidup di dunia dengan badan/jasmani
kasar untuk melaksanakan Pembebasannya.
Di dalam tiap kesempatan selanjutnya, alam kafirunanya menjadi makin
gelap, dan badan/jasmani halusnya makin halus. Jika ia sesudah hidupnya yang
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
309
Dunia Luar
MAKROKOSMOS
==================lPancaindral=============================
Dunia dalam
MIKROKOSMOS Manusia: Soma
[FISIK]
--------------------------------------------------[MENTAL]
Pamali
Nafsu
Perasaan
A ng a n- a n g a n
Psike
Aku
Introversi
Trisila: sadar, percaya, taat
(Hati Nurani)
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -l TheGate
l- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Tripurusa
Alam Sejati
[SPIRITUAL]
Pusat Imateri
========================================================================
Bagan Transenden 9.2.3: Alam Kafiruna Setara dengan Siksaan di Pusat Vitalitas
Alam kafiruna sesungguhnya telah juga dicicipi oleh manusia selama hidupnya di dalam
badan/jasmani kasar ini, yaitu ketika ia disiksa oleh keinginan-keinginan, pikiran-pikiran
dan perasaan-perasaan tertentu. Tetapi ketika manusia tidak autistik, maka keinginankeinginan, pikiran-pikiran, dan perasaan-perasaannya itu masih dapat diwujudkan.
Manusia harus berusaha menerobos dengan susah payah di dalam panembahnya agar
ketiga pusat vitalitas jiwanya tersebut dapat sampai ke Rahsa Jati (TheGate).
Manusia berusaha memasukkan kesadarannya selama panembah ke dalam dunia aindrawi di dalam kehidupan intrapsikisnya. Semua yang telah dialaminya akan ia temukan di sana. Pengalaman a-indrawi ini terjadi tidak hanya untuk memandang apa yang
tersedia, tetapi bertujuan juga untuk mencapai Rahsa Jati dan mendekat kepada Suksma
Sejati.
Netralisasi nilai pribadi yang melekat pada apa yang tersedia itu dengan jalan mendesubjektifkannya. Agar dapat menjalankannya, diperlukan sikap hidup ekstraversi
seperti yang ditandaskan oleh Pancasila terhadap semua kehidupan psikis, di dalam
dirinya sebagai latar belakang sikap introversinya.
__________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012
310
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
ketujuh dan terakhir masih juga jatuh di dalam alam kafiruna, maka manusia ini
sudah demikian jauh tersesatnya dari jalan Suksma Sejati. Sehingga hampir
mustahil baginya untuk ingat kembali kepada Suksma Sejati.
Jujur memberikan bekal ke-berani-an untuk melihat dirinya sendiri di
dalam proporsi-proporsi yang nyata. Terlepas dari hasil penilaiannya
itu nanti, apakah baik, buruk, benar, salah, bahkan tidak berharga sama
sekali. Akan dihadapi dengan penuh ketegaran.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
311
Gambar di sebelah kiri adalah proses kematian dan di sebelah kanan adalah proses kelahiran
__________
http://nirmalkumar.org/blog/wp-content/uploads/2011/04/reincarnation2.jpg cited March
10,2012
312
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
baik atau tidak berharga sama sekali. Narima dan sabar perlu ada, agar dapat
menerima hasil penilaian diri itu tadi, sehingga tidak tergesa-gesa dan ulet di
dalam usaha mencapai keinginan-keinginannya. Rela adalah kesediaan melepasJika pada suatu panembah kita berhasil bertunggal dengan Suksma
Sejati, kemudian kita jatuh kembali ke derajat sebelumnya. Pada
awalnya kita tidak dapat bertahan lama karena masih ada kecenderungan mengikatkan diri kepada dunia yang melekat kepada diri
kita. Kita masih harus menambah semangat menyucikan diri.
kan yang subjektif dan berharga dari timbunan pengalamannya, sehingga memungkinkan terjadinya proses desubjektivasi.
Budi luhur adalah sifat sebagai latar belakang, contoh dan hati nurani,
yang mengandung suatu harapan, menurut ungkapan Carp: suatu kemungkinan
keber-ada-an, posisi, yang dapat dicapai. Budi luhur ini membawa kita kepada
derajat Suksma Sejati.
Jika kita pada suatu panembah suatu kali berhasil
bertunggal dengan Suksma Sejati, maka selalu kita lihat bahwa kita jatuh kembali
ke derajat sebelumnya.
Pada mulanya kita tidak dapat bertahan lama di dalam derajat Suksma
Sejati, karena masih ada kecenderungan mengikat diri kepada dunia yang
melekat kepada diri kita. Kita belum cukup disucikan. Gejala ini telah kita lihat
pula di alam kafiruna. Jika manusia berhasil melepaskan autistiknya melalui
dirinya sendiri, maka ia seakan-akan dilemparkan kembali ke dunia jika masih
kurang suci, tetapi sekarang ia tidak jatuh kembali ke alam kafiruna, melainkan
mendapat badan/jasmani yang komplit dengan jalan dilahirkan kembali sebagai
bayi.
Kebaktian kepada Suksma Kawekas melalui Suksma Sejati dan makna dari
panembah merupakan hal-hal yang penting di dalam candra manusia Indonesia
ini. Tetapi manusia tidak selalu menunjukkan kebaktiannya kepada Hidup yang
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
313
Phoenix si burung api yang legendaris dalam mitologi Mesir dianggap memiliki hidup yang abadi.
__________
http://2.bp.blogspot.com/-QJqUsjoTw2E/TfDAMVu1auI/AAAAAAAAACA/-5wyT5nQWfw/s1600/ponix.jpg
cited March 10, 2012.
314
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
titik singgungnya antara dunia-dalam dan dunia-luar yang terletak di dalam dirinya sendiri yang terdalam. Tetapi membiarkan kebahagiaannya pada hari
kemudian tergantung dari pegangan-pegangan arah di luar dirinya, yang bersifat
Kepada Hidup yang titik singgungnya terletak di dalam dirinya sendiri yang
terdalam, manusia tidak selalu menunjukkan kebaktiannya. Sering-kali membiar
kan kebahagiaannya pada hari kemudian tergantung dari pegangan-pegangan
arah di luar dirinya, yang bersifat ruang danwaktu. Mati mempunyai arti yang
sangat berbeda bagi orang yang demikian ini. Sebab hidupnya yang autistik di
alam kafiruna nanti akan memaksanya belajar manembah juga pada akhirnya.
ruang dan waktu. Bagi orang yang demikian ini, mati mempunyai arti yang lain
sekali, ia akan terpaksa belajar manembah juga pada akhirnya, karena hidupnya
yang autistik di alam kafiruna nanti.
Para dewa itu, di samping menarik kebaktian manusia keluar dari dirinya
(eksoterisme), mereka memperkuat kedaulatan Aku manusia dan lambat-laun
melepaskan ikatan hubungan antara Rahsa Jati dan pusat-pusat vitalitas di dalam
jasmani halus. Penerobosan angan-angan atau penarikan kembali angan-angan
oleh Tripurusa, atau tidak dipergunakannya angan-angan (semua ungkapanungkapan yang berbeda untuk menyatakan satu gejala yang sama), menjadi sulit
sekali selama kebaktian keluar itu masih berlangsung.
Pada kebaktian kepada suatu dewa sering diperlukan penyucian yang keras
terhadap keduniawian. Makin tinggi dewa yang disembah, makin keras kebaktiannya dan makin besarlah kesediaan berkorban yang diminta di bidang materi
dan yang terikat oleh materi. Akibatnya adalah, bahwa manusia ini sebagai
makhluk rohaniah (berjiwa), mengalami hidupnya di lapisan-lapisan yang tipis
dari langitnya (jasmani halusnya). Mati bagi orang yang demikian berarti bahwa
ia pergi ke alam dewa itu. Di alam kafiruna ia berhubungan dengan dewanya
melalui angan-angannya yang masih ada dan berlangsunglah terus penyuciannya.
Semuanya itu dalam rangka kebaktiannya kepada dewanya tadi. Makin menjadi
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
315
Russel Crow dalam film Robinhood dari hutan Sherwood, yang dicintai masyarakatnya
Foto 9.2.5: Di Dunia Robinhood Perbuatan Kotor dan Bersih Berdampingan
Legenda Robinhood dari hutan Sherwood. Sang tokoh ini adalah perampok budiman, hasil
perbuatan kotor-nya segera di cuci untuk diberikan kepada masyarakat yang
membutuhkan
Hidup di dalam badan/jasmani kasar, juga suatu keberuntungan tersendiri dipandang
adanya kebebasan memilih. Karena proses pengotoran dan penyucian jiwa dapat berada
berdampingan. Terjadi pada saat yang bersamaan baik pada orang yang sama maupun
pada orang yang berlainan. Dengan demikian, ia dapat mengumpulkan pengalaman agar
makin lama makin mendekat kepada Suksma Sejati dan mengalami-nya dengan sadar.
Orang ini bahkan dapat keluar-masuk Rahsa Jati dengan badan yang sama, demi baktinya
kepada umat manusia.
__________
http://www.shockya.com/news/wp-content/uploads/robin_hood_horses1.jpg cited September 14, 2011.
http://rizanovara.files.wordpress.com/2009/12/robin_hood_2010_poster.jpg?w=236&h=350 cited September 15,
2011.
316
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
halus jasmani halusnya, makin tinggilah tempatnya di alam dewa, tetapi makin
menjadi gelaplah jiwanya jika dilihat dari titik pangkal Tripurusa.
Jalannya
kembali ke Tripurusa menjadi hampir-hampir mustahil.
Di alam kafiruna ia dapat tinggal beribu-ribu tahun.
Dewanya mence-
Dengan
Orang yang demikian ini masih tetap autistik, hanya kadang-kadang dapat
diterobos oleh kontak dengan dewanya, tetapi kontak ini tidak memberi jawaban
yang cukup untuk mengatasi permainan keinginan-keinginan, perasaan-perasaan
dan ingatan-ingatan yang timbul tenggelam berganti-ganti,
yang selalu
menghasilkan kekecewaan-kekecewaan. Ia dapat tinggal beribu-ribu tahun di
alam kafiruna. Dewanya mencegah dia berbalik kiblat, berbakti kepada Suksma
Kawekas. Dengan demikian hanya sebagai pengecualian ia dapat dilahirkan
kembali, untuk hidup kembali di dalam badan/jasmani kasar, di mana penyucian
dan pengotoran dapat berada berdampingan.
Di dalam kehidupan ini,
memungkinkan ia dapat mengumpulkan
pengalaman-pengalaman untuk makin lama makin mendekat kepada Suksma
Sejati dan mengalami-nya dengan sadar. Orang ini bahkan dapat keluar-masuk
Rahsa Jati dengan badan yang sama, demi baktinya kepada umat manusia.
Kekuasaan dewa itulah yang sering menarik dan menyilaukan mata
manusia, sehingga ia lupa kepada Asalnya yang Suci. Pada dasarnya, kekuasaan
yang sama itu terkandung juga di dalam badan/jasmani manusia, yaitu kemayan.
Badan/jasmani kasar yang tidak berada dalam keselarasan,
merintangi
perkembangan kemayan ini, tetapi di dalam derajat Bayu Sejati, manusia dapat
menggunakan kekuasaan yang sama.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
317
MAKROKOSMOS
Dunia Luar
=================lPancaindral==============================
Dunia dalam
MIKROKOSMOS Manusia: Soma
[FISIK]
--------------------------------------------------[MENTAL]
Pamali
Pancasila: rela, sabar, narima,
Psike
Dasasila
Nafsu
Perasaan
Angan-angan
Extraversi
Aku
Introversi
Trisila: sadar, percaya, taat
(Hati Nurani)
---------------------------
Tripurusa:
Alam Sejati Pusat Imateri
Sorga: Suatu kesadaran dan kedaulatan mutlak, mahakuasa, serta
318
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
Di dalam Pembebasan, potensi Bayu Sejati ini dilepaskan tanpa syarat, untuk
masuk ke dalam keadaan berada yang tak dapat dikenal sebelumnya. Tetapi,
Silaunya mata manusia karena kekuasaan dewa itulah yang melupakan
kepada Asalnya yang Suci.
dimiliki juga oleh manusia, yang dikenal sebagai kemayan. Ketidakselarasan badan/jasmani kasar akan merintangi perkembangan
kemayan. Perkecualian di dalam derajat Bayu Sejati, manusia juga
dipinjami kekuasaan yang istimewa tersebut.
yang akan timbul berupa suatu Kesadaran, berdaulat mutlak dan Mahakuasa, tak
tergantung oleh tempat dan waktu. Inilah Sorga di dalam candra manusia
Indonesia.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
319
MAKROKOSMOS
Mutmainah
Sufiah
Egosentrifugal (+/++)
Sosial(+) & Suprasosial (++)
Egosentripetal (-/)
Egonetral ()
Amarah
Luamah
Mind
Angan-angan
(cipta, nalar, pangerti)
][
TheSelf
320
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
BAB X
HUKUM KEADILAN TUHAN
10.1 PENDAHULUAN
Hukum keadilan Tuhan ini menerangkan tentang arti anugerah dan
hukuman Tuhan, yang lazimnya disebut memetik buah perbuatan baik dan buruk.
Hukum Tuhan ini terasa kejam (tegas) karena sempurnanya (Aku) manusia yang memiliki tujuh saudara (empat kekuatan hawa nafsu dan tiga
angan-angan, sebagai kusir pengendalinya) serta empat anasir yang
menjadi busananya. Apakah dipakai untuk mendatangkan anugerah
atau musibah diserahkan sepenuhnya kepada kedaulatan sang Aku.
Yang disebut perbuatan baik adalah perbuatan yang selaras dengan karsa Tuhan
dan yang disebut perbuatan buruk (dosa) adalah yang bertentangan atau tidak
selaras dengan karsa Tuhan. Karsa Tuhan itu hanya demi kesejahteraan segenap
makhluk supaya selama diciptakan hidup di dunia, dapat selamat perjalanannya
hingga sampai ke jalan asal tujuan dan jangan sampai tersesat jalannya. Akhirnya
ketika dipanggil Tuhan (maut), tidak dapat kembali lagi ke alamnya yang sejati
ialah sumber dan tujuan hidupnya.
Sejak awal hidupnya, Tuhan sudah memberitahukan keadaan kehidupan
yang beraneka warna itu serta ke-wajib-annya, berlakunya hukum keadilan
(perbuatan), makna paugeran (janji, ikrar, kredo, syahadat) Tuhan kepada para
hamba. Hakekat keyakinan tersebut mengandung tiga macam kesanggupan besar,
yaitu: sadar, percaya dan taat, yang disucikan oleh lima macam kelakuan baik:
rela, sabar, narima, jujur dan budi luhur. Setelah Roh Suci menyanggupi semua
perjanjian Tuhan tersebut, kemudian diciptakanlah ia ke dunia sebagai manusia.
Kelalaian dalam menetapi ikrar tersebut berarti mengingkari (memungkiri) titipan
janji kepada Tuhan tersebut, ia akan menerima hukuman Tuhan karena
melanggar prasetia jiwanya.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
321
Karma adalah hukum sebab-akibat, berjalan dengan otomatis, adil, dan menjaga keharmonisan
TheForce, yang Dinamis (Suksma Sejati) sebagai Pelaksana dari yang Statis (Suksma
Kawekas) menciptakan wadah Roh Suci (TheSelf) berupa keempat anasir dengan urutan-
urutan sebagai berikut: suasana (ether, hawa), api, air dan tanah (bumi), masing-masing
mengandung kekuatannya yang khas dan mandiri. Keberadaan ruang dan waktu (menjadi
ada, dari tidak ada apa-apa) dengan terlahirnya suasana. Semua yang terlahir setelah
unsur suasana, terikat oleh materi, dapat diukur menurut ukuran ruang dan waktu,
menjadi terikat dengan hukum karma.
__________
http://3.bp.blogspot.com/--sx78_WcI_Q/TaO_vTGxTzI/AAAAAAAAAIg/7F3HyFSwn_M/s1600/ KarmaCop311x322.jpg cited September 28, 2011.
http://s1.hubimg.com/u/5474148_f260.jpg cited September 28, 2011.
322
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
10.2 KARMA
Menuai buah dari tanaman perbuatan adalah suatu ketentuan dari Suksma Kawekas, TheSource, yang menguasai semua hidup yang terikat oleh materi, sebagai
Karma adalah representasi hukum keadilan yang menentukan, suatu
ketentuan dari Suksma Kawekas, TheSource, sumber hidup yang menguasai semua hidup yang terikat oleh materi. Siapa saja akan menuai hasil
tanaman sesuai dengan yang ditanamnya, menanam padi menuai padi.
hukum keadilan yang menentukan. Yang dimaksud dengan perbuatan itu tidak
hanya aktivitas alat gerak badan/jasmani, tetapi juga tiap gerak yang keluar dari
titik-diam di dalam sentra-sentra vitalitas: angan-angan, perasaan, dan nafsu.
Semua sifat-sifat dari gerak keluar itu dikuasai oleh hukum tersebut, seperti
kualitas, kuantitas, bentuk dan arahnya, pendek kata semua sifat-sifatnya yang
terikat oleh ruang dan waktu.
Yang berada di luar kekuasaan Karma ialah hidup yang imateri, yang diam.
Semua yang terjadi mengandung makna bahwa ia akan kembali ke eksistensi asal.
Perbuatan memasuki (eksistensi) ruang dan waktu, mengandung makna bahwa ia
(akan) keluar dari padanya.
Jika kita mengikuti terjadinya universum menurut candra manusia
Indonesia ini (Gumelaring Dumadi, buku III dari Sasangka Jati), maka dari Hidup
yang imateri, yang Diam, terlahir yang Dinamis sebagai pelaksana dari Kehendak,
yang terkandung dari yang Diam. Ada Kehendak untuk melepaskan Roh Suci
sebagai percikan dari Diam, tetapi Kehendak itu menunda pelaksanaannya,
menunggu adanya busana material untuk wadah percikan yang dikorbankan dari
Diri sendiri.
Wadah, busana itu diciptakan oleh yang Dinamis sebagai Pelaksana dari
yang Statis keempat anasir dengan urutan-urutan sebagai berikut: suasana (ether,
hawa), api, air dan tanah (bumi), masing-masing mengandung kekuatannya yang
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
323
TheSource
TheForce
TheSelf
Dimensi-4
PSIKE
Dimensi-3
Body
SOMA
Dimensi-2
Mind
(EGO)
||
Soul
Anganangan
TTrreeFFooiill
Perasaan
Nafsunafsu
MIKROKOSMOS
MAKROKOSMOS
Manusia, Dewa, Binatang, Tumbuh-tumbuhan, dan Mineral
Dimensi-1
324
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
khas dan mandiri. Dengan terlahirnya suasana, dilahirkan ruang dan waktu.
Semua yang terlahir setelah unsur suasana, terikat oleh materi, dapat diukur
menurut ukuran ruang dan waktu.
Tiap gerak yang keluar dari titik-diam di dalam sentra-sentra vitalitas:
angan-angan, perasaan dan nafsu adalah perbuatan. Tidak hanya
aktivitas alat gerak badan/jasmani saja disebut perbuatan, tetapi semua
sifat-sifat dari gerak keluar titik diam dikuasai oleh hukum abadi
(karma), seperti kualitas, kuantitas, bentuk, dan arahnya, pendek kata
semua sifat-sifatnya yang terikat oleh ruang dan waktu.
Keempat unsur tadi dengan kekuatan masing-masing saling pengaruhmempengaruhi dan karena dipimpin oleh Kebijaksanaan perencanaan, terjadilah
bentuk dan hubungan, yang lambat laun memberi wujud kepada universum. Jika
wadah telah siap, maka datanglah isinya yaitu manusia, dewa, binatang, dan
tumbuh-tumbuhan.
Yang essensial di dalam manusia adalah Tripurusa, Hidup imateri dalam
tiga aspek, derajat, turun di dalam materi dengan segala akibat-akibatnya. Pada
saat itu juga mulailah berlaku Hukum Karma baginya. Karena Tripurusa dianggap
sebagai titik-Diam, maka pemindahan titik berat hidup ke hidup material itu tadi
adalah suatu perbuatan nyata, yang pada suatu ketika harus dikembalikan
kepada titik-diamnya lagi. Ikatan pada materi ini pada suatu ketika, harus
ditiadakan oleh suatu Pembebasan.
Semua aktivitas angan-angan, perasaan, dan nafsu adalah akibat
pemindahan dari titik berat ke jasmani, memilih hidup yang mengandung
kemungkinan-kemungkinan berada dan kemungkinankemungkinan berbuat
yang saling berlawanan (polar, berpolarisasi, berkutub, bertujuan). Polaritas ini
tidak ada di dalam Tripurusa.
Ketiga sentra vitalitas memperlihatkan polaritas. Angan-angan terarah di
dalam konsentrasi dan abstraksi. Penerangan oleh angan-angan menyebabkan
terjadinya bidang yang gelap di luar bidang yang terang. Perhatian itu membatasi
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
325
MAKROKOSMOS
Manusia, Dewa, Hewan, Tumbuh-tumbuhan, Mineral
[Alam Semesta]
[Manusia seutuhnya]
Fisik
-------------------------------------------------Mental
[Aku]
- - - - - - - - - -l Rahsa
TRIPURUSA:
TreFoil:
[Alam Sejati]
3Roh
Jati l- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Suci,
3TheSelf,
2Suksma
2TheForce,
1TheSource
(Pusat Imateri)
Spiritual
=======================================================================
Mikrokosmos/dunia kecil terdiri dari 1] Fisik (badan/jasmani kasar, soma, body, dimensi-2),
2] Mental (badan/jasmani halus, jiwa, psike, mind, dimensi-3), dan 3] Spiritual (rohani, alam sejati, Pusat Imateri,
spirit, dimensi-4). Makrokosmos/alam semesta berada di dimensi-1 mewadahi mikrokosmos
__________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012
326
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
dan dengan sendirinya menyebabkan adanya bagian yang di luar perhatian itu.
Pembentukan suatu kesadaran disertai dengan terjadinya suatu ke-tidaksadar-an.
Kesadaran Rohani (TriAspects) transendental terhadap kesadaran dan
ketaksadaran, berarti netral terhadap kesadaran yang biasa. Manusia
yang telah dibebaskan, tidur juga, tetapi ia sadar selama tidurnya. Ia
mati, tetapi kesadarannya tidak berubah. Manusia itu berada di luar
hukum Karma. Hukum sebab akibat sudah tidak menguasainya lagi.
Iklim Tripurusa yang disebut Rahsa Jati, bukanlah apa yang kita sebut
sehari-hari sebagai kesadaran dan ketaksadaran. Tetapi, keadaan di antara
keduanya. Juga, sekaligus mengandung keduanya di dalamnya (transendental,
melampaui batas-batas kedalaman di lubuk hati).
Kesadaran Tripurusa ini tidak mengusir kesadaran yang biasa, tetapi
transendental terhadap kesadaran dan ketaksadaran. Manusia yang telah
dibebaskan, tidur juga, tetapi ia sadar selama tidur itu, ia mati, tetapi
kematiannya itu tidak mengubah apa-apa pada Kesadarannya itu. Jika dikatakan
dengan istilah hukum Karma, maka manusia itu sudah berada di luar hukum
Karma. Hidupnya sudah tidak dikuasai lagi oleh hukum sebab akibat.
Kedaulatan angan-angan diimbangi oleh sifat kehambaannya; aktivitas
kekuasaan sebagai regulator badan/jasmani diimbangi oleh penyerahan
takberdaya, merupakan hasil sikap pasifnya terhadap Tripurusa.
Nafsu juga memiliki sifat polarisasinya. Luamah mempunyai dua sifat yang
bertentangan, yang memungkinkan sublimasi. Kecuali itu, Luamah merupakan
kutub-lawan nafsu mutmainah.
Jika kita pikirkan bahwa sentra vitalitas itu sebagai sumber tenaga, seperti
yang dikemukakan oleh Jung, maka tenaga-tenaga yang keluar itu suatu ketika
akan kembali ke Sentra asalnya, dalam segala kualitasnya. Orang mungkin tergo-
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
327
MAKROKOSMOS
ALAM SEMESTA
Sufiah
Mutmainah
Amarah
Luamah
Mind
][
TheSelf
__________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012
328
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
da untuk berkata tentang hukum ketetapan tenaga dengan demikian menganggap hukum-hukum ilmu alam berlaku bagi hidup yang terikat oleh materi.
Di dalam Hukum Keadilan ini terdapat daya pengaruh, dalam arti
penambahan dan pengurangan.
dipantulkan oleh hukum abadi tersebut, dapat kita rasakan lebih berat
atau lebih ringan. Suasana yang mengiringi karma yang datang penting
untuk diperhatikan sebagai bahan pembelajaran.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
329
Manusia yang tertutup matanya, pedang dan timbangan sebagai simbol keadilan masyarakat
Gambar 10.2.2 : Simbol Ilustrasi Hukum Keadilan di Dunia dan Hukum Karma
Simbol keadilan selalu digambarkan sebagai manusia yang membawa pedang keadilan dan
timbangan untuk menimbang perbuatan baik dan buruk dengan mata yang tertutup
sebagai penjaga kesejahteraan dan kemakmuran masyarakatnya (atas nama Ketuhanan
Yang Maha Esa). Karma digambarkan sebagai hukum sebab-akibat, abadi, dan sempurna
sebagai pemberian Tuhan Yang Mahaadil.
Karma sebagai hukum abadi yang tak berubah-ubah dan berlaku untuk selama-lamanya
berdasarkan pandangan bahwa manusia dapat merasakan kemurahan dan kasih sayang
Tuhan Yang Maha Kuasa, sekaligus keadilannya pun tidak dapat diabaikan sepanjang masa.
Pengalaman organis maupun rohaniah diharapkan mampu menyimpulkan makna Karma
sebagai representasi dari Mahakuasa, Mahapengasih, Mahapenyayang sekaligus Mahaadil.
__________
330
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
gantinya dipukul dengan palu besi (dalam keadaan yang sama dengan yang
dahulu), ia mungkin hanya mendapat ketukan ringan pada kepalanya. Ketukan
itu tidak usah datang dari orang yang dipukul dahulu, tetapi dari teman atau
saudara sebagai senda gurau atau ia mendapat pukulan di kepalanya dari suatu
sandiwara dari pemukul yang terbuat dari kardus. Dengan jalan ini Karma telah
terlaksana.
Peringanan atau kumulasi dan perubahan keadaan menyebabkan orang
yang bersangkutan menerima dan merasakan nasibnya sebagai anugerah atau
sebagai hukuman. Sikap hidupnya tergantung dari hubungan orang itu pada saat
itu dengan Tripurusa dan dengan dunia material. Karma tidak hanya ditentukan
oleh aktivitas berbagai sentra vitalitas dan aktivitas seluruh kepribadian, tetapi
iklim jiwa yang dibentuk oleh sentra-sentra itu, adalah juga faktor pengiring yang
ikut menentukan nasib yang menanti manusianya.
Saat datangnya Karma pada manusia terkandung di dalam kebijaksanaan
Suksma Sejati sebagai Pemimpin dan Guru Sejati. Keadaan psikis pada waktu itu
selalu merupakan kondisi terbaik untuk membangkitkan atau untuk merangsang
Kesadaran Tripurusanya. Dilihat dari pendirian ini, maka Hukum Karma ini adalah
juga hukum abadi (hukum yang tak berubah-ubah dan berlaku untuk selama-
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
331
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
333
334
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
dan buruk sudah lama ditinggalkan, tidak hanya di dalam anggapan, tetapi juga
di dalam perbuatan. Itu tidak berarti bahwa manusia dalam derajat itu mencampuradukkan pengertian baik dan buruk serta berbuat semau-maunya, tetapi
Ibarat suatu sidang pengadilan untuk mengambil keputusan yang adil
pada hukum karma, maka baik terdakwa, saksi, jaksa, maupun hakim
dan pelaksana vonisnya adalah
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
335
336
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
datangnya Karma padanya. Keadilan Suksma Kawekas memperhitungkan pertanggungan jawab pribadi dan manusia dianggap cukup kesempatan untuk
memperbaiki dirinya.
Pada umumnya dapat dikatakan bahwa makin sedikit tanggung jawab
pribadinya, makin ringanlah Karmanya dan makin cepatlah ia datang sesudah
perbuatannya. Agar terasa hubungan yang ada antara kesalahan dan hukumannya yang adil itu. Makin lanjut reinkarnasinya, makin banyak tanggung jawab
pribadinya, makin berat Karmanya dan makin lamalah ia datang sesudah
perbuatannya. Itu semua untuk memberi kesempatan manusia memperbaiki diri.
Ketujuh reinkarnasi itu merupakan satu garis kontinyu dalam hal kesadaran
Akunya. Mungkin badan/jasmani halusnya tetap sama saja selama hidupnya yang
berturut-turut itu. Baik dilengkapi oleh suatu badan/jasmani kasar, atau sendiri
saja selama di dalam alam kafiruna.
Selama ada badan/jasmani, selama itu dapat diadakan penggolongan
berdasarkan perbedaan-perbedaan yang ada, sehingga masyarakat tempat
manusia hidup bersama dengan sendirinya dapat dibagi atas berbagai kelas atau
tingkatan. Umat manusia dapat dibagi atas dasar pencurahan sentra-sentra
vitalitas, dan pembagian lebih lanjut atas dasar perbandingan kuantitatif
kapasitasnya, sehingga terdapat umpamanya kelas tipe angan-angan, dengan
sub-golongan yang saling berhubungan hierarkis. Atau kelas tipe nafsu dengan
pembagian terinci lebih lanjut dan sebagainya.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
337
Dewan Keamanan PBB menerima resolusi dasar untuk dunia yang bebas dari senjata nuklir
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
yang berbeda-beda itu dapat menjadi dasar, dari mana tiap manusia melepaskan
diri dari ikatan kehidupan material. Hukum Karma menentukan juga di golongan
masyarakat mana orang dilahirkan kembali nantinya.
Dapatlah difahami dengan penuh empati, jika orang bertanya pada diri
sendiri benarkah bahwa Pembebasan, seperti yang digambarkan ini, adalah
tujuan sejati dari hidup. Sebagai manusia yang belum mencapai Pembebasan,
sudah pasti tidak dapat memberi jawaban yang menyelesaikan. Tetapi kita dapat
menguji Kebenaran Tripurusa (TriAspek, TriFoil, TreFoil) dengan pengalaman
sendiri, dengan mengikuti cara hidup yang mengandung kondisi yang khas bagi
timbulnya intuisi dan wahyu. Atau dapat juga menempuh jalan hidup yang
menuju dewa. Apa pun yang dipilih, akhirnya manusia hanya bertanggung jawab
kepada dirinya.
Mari kita biarkan pikiran kita bergerak dengan bebas. Andaikata benar
bahwa tujuan hidup itu Pembebasan, maka lama-kelamaan tujuan itu akan makin
jelas menampak.
Umat manusia dan masyarakat akan berubah sepanjang
perkembangannya, karena sentra-sentra vitalitasnya makin mengembangkan diri
lebih lanjut. Dengan bergerak majunya perjalanan sang waktu akan bertambah
pula pengalaman dan inisiatif manusia yang selalu mengasah dan menajamkan
peranan sentra-sentra vitalitasnya.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
339
MAKROKOSMOS
(FISIK)
(MENTAL)
.
BAYU SEJATI
-------------------------------------------------------RAHSA JATI
PUSAT IMATERI
(SPIRITUAL)
Diagram Transenden 10.2.3: Golongan Manusia Bayu Sejati dan Rahsa Jati (Wacana II)
Soemantri masih memiliki hipotesis (Wacana II) adanya sentra-sentra vitalitas lainnya
yang sampai disertasinya dipertahankan di dunia ilmiah (1956) belum dikembangkan.
Sentra-sentra ini agaknya berupa tenaga jasmaniah yang akan dieksploitasi oleh 1)
golongan besar manusia yang mampu mengembangkan Bayu Sejati-nya (Aku-material)
sebagai raja yang berdaulat atas badan/jasmani tetapi mengingkari Rahsa Jatinya.
Golongan besar manusia lainnya adalah 2) mereka yang mampu mangalami Rahsa Jati-nya
sebagai sentra vitalitasnya yang utama. Dampak analisis komunikasinya menjadi menarik
karena kedua golongan besar yang polaritasnya berbeda ini pada suatu ketika akan
berhadap-hadapan apakah akan terjadi peperangan atau mungkin hanya berdiskusi saja
untuk memperbaiki masyarakat manusia teoretis ini.
__________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012
340
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
dari yang lain. Seperti ada kelompok sifat watak, dapat juga timbul kelompok
jenis manusia, atas dasar sentra vitalitas (Wacana I).
Pada perkembangan lebih lanjut, maka sungguh akan tinggal dua golongan
besar (Wacana II), pertama; golongan besar manusia yang mengalami Rahsa Jati
(TheGate) sebagai sentranya. Kedua; golongan besar manusia yang mengingkari
Rahsa Jatinya dan hanya mengembangkan sang aku-material-nya (Bayu Sejatinya)
sebagai raja berdaulat atas badan/jasmaninya dan mengeksploitasi sentra-sentra
tenaga jasmaniah (barangkali juga sentra-sentra yang sampai sekarang belum
diperkembangkan). Barangkali, sangat barangkali, suatu hipotesis, karena
jalannya pikiran ini hanya sekadar jalannya pikiran-pikiran, kedua golongan besar
itu tadi akan saling berhadapan pada suatu ketika.
Jika perkembangan umat manusia sudah sedemikian jauhnya, sehingga
tinggal dua diferensiasi (Wacana III). Yaitu, golongan yang memanifestasikan
Tripurusa di dalam dirinya dan golongan kebalikannya, yang memperkembangkan
Akunya sampai ke puncaknya. Maka, perjalanan untuk sampai kepada Tripurusa
bukanlah jalan memutar melalui Trisila dan Pancasila. Akan tetapi, cukup dengan
mengingatkan diri kepada Kedaulatan Hidup di atas dirinya sendiri, untuk masuk
ke dalam golongan pertama. Kedua jenis yang diperlawankan secara keras
tersebut, ternyata berdiri sangat berdekatan juga.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
341
Bintang film Tom Hank sedang serius membaca artikel persaudaraan internasional P.A.G.A.N.
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
nya angan-angan. Kedaulatan Aku yang tak terkendalikan, yang tak mengakui apa
pun dan siapa pun diatas dirinya, dapat dengan layak dan dengan mudah
bersekutu dengan dewa-dewa yang tertinggi, bahkan mungkin dapat mengganti
dewa di alam pemerintahan bayangan dunia, dengan kedok barangkali suatu
ikatan persaudaraan (brotherhood) yang meliputi seluruh dunia.
Penggantian dewa ini memang dapat terjadi, karena dewa itu terbatas
umurnya, sebab hanya terdiri dari anasir. Dengan demikian, dengan meneruskan jalan pikiran ini, yang disebut fantasi, teorinya akan ada manusia berbadan
materi halus yang hidup sangat dekat dengan dunia anasir api. Jika pada suatu
ketika Karma sebagai perbuatan terakhir dari Keadilan Suksma Kawekas terhadap
umat manusia turun, maka akan ada neraca perhitungan dari semua hal yang
berlawanan kutub dari semua faktor di dalam diri kita sebagai makhluk, baik
materi kasar (soma) maupun materi halus (psike).
Pada saat itu, menurut pemikiran Soemantri, adalah sangat penting
apakah seseorang, dilihat dari sudut imateri, bangkrut apa tidak? Secara sadar,
bayangan-bayangan pikiran Soemantri tersebut pada akhirnya diyakini tidak
berarti. Karena, hanya Suksma Kawekas pribadi yang memiliki kebenaran yang
sejati dan Dia adalah Sang Kebenaran itu sendiri.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
343
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
BAB XI
Manajemen Mental
11.1 PENDAHULUAN
Tujuan hidup menurut Candra Jiwa Indonesia adalah upaya menemukan
jalan pamudaran. Adanya kemajuan dalam perkembangan jiwa manusia
Reedukasi ketiga sentra vitalitas jiwa melalui introversi (Trisila) dan
ekstraversi (Pancasila) untuk membuka perspektif baru (Pamudaran)
sebagai tujuan akhir evolusi egonya manusia.
tampak dari adanya gerak sang aku dengan sadar pribadinya (mental), yang
menuju ke alam sejati, sebagai pusat imateri manusia (spiritual), ke sadar kolektif
itu sendiri. Mau menerima Pencerahan-Nya dan dilanjutkan dengan pelatihan
introversi dan ekstraversi, yaitu melaksanakan Trisila, Pancasila dan menjauhi
Pemali berpotensi melepaskan diri dari segala bentuk keterikatan apapun.
Perkembangan jasmani mulai dari janin, anak, dewasa sampai ajal tiba,
mendorong pergeseran dari keadaan penuh kenikmatan menuju yang tanpa
kenikmatan. Dengan sendirinya sang aku harus melepaskan sedikit demi sedikit
kenikmatannya, kejadian ini dirasakan sebagai sesuatu yang tidak mengenakkan.
Melepaskan diri dari segala bentuk keterikatan adalah pencapaian pamudaran
skala kecil dari suatu faset pada dirinya sendiri. Pencapaian tersebut secara
ontogenik berarti meninggalkan fase yang nikmat yaitu suatu bentuk keterikatan
duniawi, sekaligus sebagai upaya menghilangkan neurosis.
Manajemen mental menghadapi kontroversi besar di dalam jiwa,
menyangkut dua hal yang penting Pertama, harus menerima suatu perspektif
baru seperti menerima keadaan di surga yang kekal yang berada di posisi tertentu.
Kedua, harus melepaskan tahap yang penuh kenikmatan. Pelaksanaannya adalah
reedukasi dari seluruh sentra vitalitas jiwa dengan sikap-sikap unggulan Trisila
(introversi, introspeksi, suprasosial), Pancasila (ekstraversi, sosial), dan menjauhi
Pemali (larangan Tuhan). Fokus pada kepercayaan kepada-Nya dan kejujuran se-
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
345
__________
http://www.reshealth.org/images/greystone/em_0259.gif cited August 28, 2011.
346
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
__________
[1]. Soenarto Mertowardojo, Hardjoprakoso, Trihardono Soemodihardjo: Sasangka Jati. Bab
Gumelaring Dumadi. Repr.Jatop. 523/B. 1954. h. 58.
[2]. Soenarto Mertowardojo, Hardjoprakoso, Trihardono Soemodihardjo: Sasangka Jati. Bab Dalan
Rahayu. Repr.Jatop. 523/B. 1954. h. 169.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
347
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
Keadaan yang abadi tersebut adalah perdamaian yang absolut, yang tidak
dikenal di dalam pengalamannya psikis. [3] Apabila disebutkan janin tersebut
seperti di surga, maka keadaan sadar kolektif juga dapat disebut seperti dalam
Janin di dalam rahim seorang ibu menunjukkan keterikatan
mutlak kepada badan/jasmani, yang dihubungkan oleh tali pusat.
Karena itu bayi masih dalam keadaan nikmat yang maksimal.
surga. Letaknya tentu saja di tingkat yang berbeda, yang satu asadar, yang
lainnya sadar, yang satu nikmat, yang lain tanpa kenikmatan. Sadar individu yang
terbatas itu terletak pada peralihan di antara asadar kolektif yang nikmat dengan
sadar kolektif yang tanpa kenikmatan. Dikatakan terbatas karena terbatas di
dalam kenikmatan dan di dalam keadaan tanpa kenikmatan, dari kedua surga itu
sadar individu memiliki sesuatu.
Perkembangan jasmani mulai dari janin, anak, dewasa sampai ajal tiba,
mendorong pergeseran dari keadaan penuh kenikmatan menuju yang tanpa
kenikmatan. Dengan sendirinya sang aku harus melepaskan sedikit demi sedikit
kenikmatannya, kejadian ini dirasakan sebagai sesuatu yang tidak mengenakkan.
Dorongan untuk menerima ketidaknikmatan dan membantunya dalam kemajuan
itu berasal dari mutmainah, sebaliknya dorongan untuk mempertahankan dan
memperoleh kenikmatan itu berasal dari luamah. Arah mana yang akan dilewati
harus diputuskan oleh sang aku, ia memiliki dua perangkat, yaitu perasaan
sebagai indikator, dan angan-angan sebagai regulator yang berpengaruh
terhadap nafsu. Begitu janin dilahirkan, maka surga jasmani telah ditinggalkan
untuk selama-lamanya, sekarang sang aku berada pada posisi terdesak yang tidak
mungkin kembali lagi ke surganya.
__________
[3]. E.A.D.E. Carp. Problemen van het mens-zijn. Uitgevers Wyt. Rotterdam.1953. h. 79.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
349
Icuk Sugiarto membalas hormat atas sorak kemenangan dari para penggemarnya
Foto 11.2.2: Pahlawan itu Mampu Mengalahkan Musuh-musuhnya
Pahlawan bulutangkis Indonesia (Juara Dunia 1983) Icuk Sugiarto dielu-elukan oleh para
penggemarnya. Tentu saja kuncinya adalah pada semangat, latihan yang serius, teknik dan
strategi permainan bulutangkis yang jitu.
Candra Jiwa indonesia menyebutkan sang Aku sebagai pahlawan, yang harus mengalahkan
musuhnya sekaligus saudaranya yang bernama luamah.
Sebutan sebagai musuh
sebenarnya bukan untuk luamah saja, tetapi semua nafsu tersebut.
Musuh-musuh itu baru dapat dikalahkan sang pahlawan setelah ia berguru pada seorang
pendeta. Pendeta itu mengajarkan rahasia-rahasia ilmu kekebalan. Pendeta itu adalah
pusat imateri di dalam dirinya sendiri. Sang Pendeta baru dapat dijumpai sang aku setelah
mengalami peningkatan kesadaran dalam meditasi transendental. Barang siapa berhasil
melakukannya, akan dapat mengalahkan musuh yang menghalangi tercapainya pamudaran
tersebut.
__________
http://3.bp.blogspot.com/_IcwX0jqq0eQ/ShuiR9qSD2I/AAAAAAAAADc/0xPw2uurd7U/s400/icuk....JPG cited
August 30, 2011
http://1.bp.blogspot.com/_IcwX0jqq0eQ/Shuhr7g8jAI/AAAAAAAAADM/Z_CM2vUQFq8/s400/icukk++pemain+bulu
tangkis.JPG cited August 30, 2011
350
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
_________
[4]. Soenarto Mertowardojo, Hardjoprakoso, Trihardono Soemodihardjo: Sasangka Jati. Bab Dalan
Rahayu. Repr.Jatop. 523/B. 1954. h. 162
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
351
.
Wakil kejahatan dan kebenaran saling berkenalan prapeperangan
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
daan di luar dijadikan nomor dua. Tidak berarti bahwa persoalan di luar dirinya
menjadi tidak penting, hanya saja tidak menjadi prioritas pilihan. Bagi mereka
yang belum dapat melihat persoalan-persoalan di dalam dirinya sendiri
memerlukan introspeksi yang lebih dalam lagi. Ketika digambarkan sebagai
hubungan timbal balik antara keadaan pribadi dan keadaan masyarakat, maka
keadaan pribadi diletakkan pada pusat persoalan.
Tiap manusia harus berjuang sendiri, peperangan itu berawal dan berakhir
di dalam jiwanya manusia itu sendiri. Tercapainya pamudaran, pelepasan atau
panunggal merupakan petanda berakhirnya perang sebagai gambaran dari
persoalan hidup. Sang aku individu tumbuh di dalam suasana peperangan itu,
kancah peperangan itu seluruh dunia. Manusia mengikut-sertakan persoalannya
ke seluruh dunia melalui projeksi, subjektivasi dan personalisasi di dalam perang
itu.
Pertumbuhan sang Aku akan menyempitkan kancah peperangan, dan pada
akhirnya hanya terbatas pada hati sanubari saja. Pada tahap itu, manusia hanya
berhubungan saja dengan dunia luar tanpa keterikatan lagi. Dengan melemahnya
dan hilangnya projeksi, subjektivasi, dan personalisasi, akhirnya manusia
berhadapan dengan dirinya sendiri dalam suasana yang sepi. [5] Individu telah
menjadi absolut. Jung menyebutnya sebagai Individuation. [6]
__________
[5]. E.A.D.E. Carp. Problemen van het mens-zijn. Uitgevers Wyt. Rotterdam, h. 79.
[6]. Carl Gustav Jung. Die Beziehungen zwischen dem Ich und dem Unbewusten. Rascher Verlag
Zurich und Leipzig, 1938. h. 91
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
353
Bapak guru sedang mengajar interaktif tentang bahasa jiwa (?) sejak usia muda
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
355
Padi, kehidupan petani di desa, dan ketahanan pangan menentukan eksistensi bangsa
356
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
357
Anak ini sedang mengamati perilaku seekor capung yang berkemampuan terbang tinggi
__________
http://images.elephantjournal.com/wp-content/uploads/2010/09/Dragonfly.jpg cited December 8, 2011.
358
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
mudah diikat. Pelaksanaan Trisila tidak terbatas oleh ruang dan waktu, [8] pasti
tidak melawan keterbatasan seremoni. Keterbatasan-keterbatasan itu merupakan alat bantu yang kuat bagi kontinuitas dan intensitas pelaksanaan.
Pelaksanaan sadar, percaya, dan taat kepada Tripurusa (Trisila) tidak
terbatas oleh ruang dan waktu dan tidak bertentangan dengan keterbatasan seremoni.. Justru keterbatasan-keterbatasan itu merupakan
perkakas yang kuat bagi kesinambungan dan kekuatan introversi.
___________
[8]. Soenarto Mertowardojo, Hardjoprakoso, Trihardono Soemodihardjo: Sasangka Jati. Bab Hastasila
dan Paliwara. Repr.Jatop. 523/B. 1954. h. 14.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
359
Kompas dan peta adalah alat yang dapat digunakan untuk menentukan orientasi di lapangan
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
Sang aku berusaha melepaskan diri dari persekutuannya dengan makrokosmos (dunia yang dapat ditangkap dengan pancaindra) yang sifatnya berubah,
melalui Pancasila dan Pemali. Upaya melepaskan diri tersebut merupakan syarat
PANCASILA + PEMALI
Jasmani
TRISILA + PANCASILA
Psike
Rohani
Kemungkinan eksistensi
tanpa pancaindra
Tripurusa (Soemantri)
Sinnlich-rumlich
Seelisch-culturell
Metaphysisch (Jaspers)
mutlak bagi dunia sang aku untuk dapat menyesuaikan diri pada kemungkinan
bereksistensi tanpa pancaindra. Sesungguhnya, dunia sang aku sendiri juga
imanen berubah-ubah, disebabkan oleh aktivitas angan-angan, perasaan dan
nafsu-nafsu. Angan-angan, perasaan, dan nafsu-nafsu harus dilatih berhenti.
Karena sang Aku melihat kemungkinan bereksis-tensinya tanpa panca-indra
sebagai keadaan yang abadi, tidak berubah selama-lamanya.
Trisila dicantumkan dalam program latihan (manajemen mental) ini sebagai
karakter unggulan. Sikap angan-angan yang rasional dan aktif harus dihindari
sekiranya sang aku mau menghentikan angan-angan. Dengan Trisila tercapailah
sikap yang tidak rasional. Ini bukan menghilangkan angan-angan, tetapi
menggunakannya dengan cara lain untuk keperluan orientasi. Orientasi pada
keadaan eksistensi tanpa pancaindra tersebut. Keadaan berhenti kontinyu
lambat-laun akan dicapai angan-angan, yaitu sadar sepenuhnya akan keberadaan
Tripurusa di dalam dirinya, merupakan bagian pertama dari Tripurusa.
Perasaan mencapai keadaan yang tidak bergerak itu melalui percaya.
Kepercayaan bulat kepada Yang Maha Kuasa yang sedemikian rupa sehingga
perasaan mau menerima apa saja yang akan terjadi pada sang aku. Kepercayaan
di sini berbeda tingkatnya dari kepercayaan akibat aktivitas dari angan-angan
yang sebabnya masih dapat dinalar, misalnya bahwa bumi itu bulat, bumi
mengitari matahari, kecepatan cahaya melebihi kecepatan suara, dan lain-lainnya.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
361
Bima bertemu dengan dirinya sendiri sebagai Bima Suci (Dewa Ruci)
Foto 11.4.1: Pencapaian Pamudaran Skala Kecil dalam Kisah Dewa Ruci
Setiap manusia memiliki Dewa Ruci-nya sendiri di dalam diri sebagai TheSelf nya. Tentu
saja Sang Bima yang besar dan kasar perilakunya itu harus menghaluskan watak dengan
mengalahkan angan-angannya yang jahat (naga 3 kepala: cipta, nalar, dan pangerti)
terlebih dahulu. Melakukan reedukasi agar vitalitas-vitalitas jiwanya menjadi bersih, suci,
harmoni, dan terintegrasi dalam membebaskan diri dari keterikatan untuk pencapaian
hidup yang hakiki.
Mau menerima Pencerahan-Nya dan dilanjutkan dengan pelatihan melaksanakan Trisila,
Pancasila, dan menjauhi Pemali berpotensi melepaskan diri dari segala bentuk keterikatan
apa pun. Bentuk keterikatan duniawi ini di bidang mental dan psikologi, memerlukan
reaksi tertentu dari angan-angan, perasaan, dan nafsu-nafsu, salah satu contohnya adalah
neurosis.
Melepaskan diri dari segala bentuk keterikatan adalah pencapaian pamudaran skala kecil
dari suatu faset pada dirinya sendiri. Pencapaian tersebut secara ontogenik berarti
meninggalkan fase yang nikmat, sekaligus sebagai upaya menghilangkan neurosis.
__________
http://wayangprabu.files.wordpress.com/2010/12/bima-n-dewa-ruci.jpg?w=500&h=325 cited September 16, 2011.
362
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
tertingginya nafsu-nafsu di dalam proses introspeksi. Dengan kata lain, menyediakan kancah untuk menerima pencerahan-Nya.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
363
364
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
365
Tampak seorang petugas mengabadikan seekor harimau yang sedang dilepaskan dari kapal
Narima adalah sikap jiwa yang selalu puas dan penuh rasa syukur. Menerima apa saja baik
lebih, pas, maupun kurang dari apa yang diperkirakannya. Tidak terguncang menerima
benda-benda baik yang konkret maupun yang abstrak, yang dapat dimanfaatkan atau yang
merugikan dirinya dalam arti yang seluas-luasnya.
Rela (ikhlas) memiliki status mental yang sama ketika melepaskan sesuatu, terutama yang
bermanfaat bagi dirinya. Kemampuan untuk tidak terikat dengan apa saja adalah upaya
preventif dalam menghadapi fiksasi dan trauma psikis yang mengganggu kinerja sang aku.
__________
http://1.bp.blogspot.com/_IDfZ_T9xkwo/TLQy2zGFmNI/AAAAAAAAABg/k6HlVDWP608/s1600/1_TIGER_461.jpg
cited December 8, 2011
366
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
Perkembangan pribadi selanjutnya memerlukan tekad, dorongan keberanian karena tidak mungkin berjalan dengan lancar tanpa koreksi-diri yang terusmenerus. Harus disertai dengan mengalahkan rintangan-rintangan dari diri
sendiri yang menghalang-halangi usaha kemajuan mental tersebut. [9] Narima
adalah status mental (psike) yang tidak guncang atas apa saja yang diterima dari
orang lain, baik kurang maupun lebih dari yang diperkirakan. Dapat berupa suatu
benda yang konkret ataupun yang abstrak, yang dapat dimanfaatkan atau yang
merugikan dalam arti yang seluas-luasnya. [10]
Rela (ikhlas) memiliki status mental yang sama ketika melepaskan sesuatu,
terutama yang bermanfaat bagi dirinya. Rela dan narima hanya berkaitan dengan
usaha agar supaya perasaan dapat berdiri di atas naik turunnya nilai-nilai yang
berkenaan dengan dunia luar. Sifat-sifat tersebut berpotensi melepaskan diri dari
keterikatan dengan barang-barang yang dapat berubah keadaannya. Sangat jelas
pesannya bahwa sifat-sifat tersebut tidak bersangkut-paut dengan aktivitas dari
sang aku, misalnya prestasi atau tugas. [11]
___________
[9]. Soenarto Mertowardojo, Hardjoprakoso, Trihardono Soemodihardjo: Sasangka Jati. Bab Hastasila
dan Paliwara. Repr.Jatop. 523/B. 1954. h. 19-20.
[10]. Idem. Bab Hastasila. Repr.Jatop. 523/B. 1954. h. 19.
[11]. Soenarto Mertowardojo, Hardjoprakoso, Trihardono Soemodihardjo: Sasangka Jati. Bab Hastasila
dan Paliwara. Repr.Jatop. 523/B. 1954. h. 18.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
367
__________
http://media.vivanews.com/thumbs2/2011/08/09/119373_pm-yingluck-shinawatra-menyembah-di-depan-foto-rajathailand_300_225.jpg cited December 9, 2011.
http://dunia.vivanews.com/news/read/239247-wanita-cantik-ini-resmi-jadi-pm-baru-thailand cited December 9, 2011.
368
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
Dari sudut pandang sosial, rela dan narima menjadi penting karena
mendukung persepsi bahwa kekayaan, pekerjaan, kehormatan, kedudukan,
pengaruh, dan kekuasaan tidaklah kekal. Rela dan narima tidak anti terhadap halSemakin lama sang aku semakin tidak menggantungkan diri dengan apa
saja. Dalam prosesnya mendekati Tripurusa menjadi semakin sepi.
Keikhlasan melepaskan diri dari subjektivasi, keterikatan afektif dengan
lingkungan, keluarga, kedudukan, kehormatan, kekayaan, dan kehidupan
jasmaninya sendiri menuntaskan tahap akhir dari kesepian.
hal yang didambakan banyak orang pada umumnya. Rela dan narima memberikan tanda-tanda agar manusia tidak mengasyikkan diri terhadap hal-hal tersebut,
sehingga preventif terhadap kemungkinan terjadinya luka-luka kejiwaan dalam
pergumulan melepaskan diri dari keterikatan itu. Sesungguhnya trauma dan fiksasi tersebut dapat menghalangi aktivitas yang memadai dari sang aku.
Terjadinya pengurangan yang terus-menerus dari kedaulatan, membutuhkan sikap mental yang narima agar jiwa dapat menerima dan menyetujui
kenyataan ini. Sang aku tidak cukup merendahkan diri saja ketika berhadapan
dengan Tripurusa. Diperlukan penyerahan diri tanpa syarat dan ini hanya dapat
terjadi ketika mau menduduki status tanpa memiliki kewenangan dan kedaulatan,
di dalam relung hati yang terdalam.
Sang aku semakin lama semakin tidak menggantungkan diri dengan apa
saja, semakin sepi dalam prosesnya mendekati Tripurusa. [12,13] Kesepian itu
hanya dapat ditahan dengan suka-rela melepaskan diri dari subjektivasi,
keterikatan afektif dengan lingkungan, keluarga, kedudukan, kehormatan,
kekayaan, dan kehidupan jasmaninya sendiri.
___________
[12]. E.A.D.E. Carp. Problemen van het mens-zijn. Uitgevers Wyt. Rotterdam, 1953. h. 17.
[13]. Carl Gustav Jung. Die Beziehungen zwischen dem Ich und dem Unbewusten. Rascher Verlag
Zurich und Leipzig, 1938. h. 207.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
369
MAKROKOSMOS
D1
Dunia Luar
Alam Semesta
=================lPancaindral============================
D2
Dunia dalam
MIKROKOSMOS
Fisik
-------------------------------------------------Mental
D3
Aku
- - - - - - - - - - - - - - - - -l Rahsa Jati l- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - D4
TRIPURUSA
Alam Sejati
(Pusat Imateri)
Spiritual
======================================================================
Mikrokosmos/dunia kecil terdiri dari 1] Fisik (badan/jasmani kasar, soma, body, dimensi-2),
2] Mental (badan/jasmani halus, jiwa, psike, mind, dimensi-3), dan 3] Spiritual (rohani, alam sejati, Pusat Imateri,
spirit, dimensi-4). Makrokosmos/alam semesta berada di dimensi-1 mewadahi mikrokosmos
________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012
370
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
Dijelaskan oleh Soemantri bahwa ini bukan suatu bentuk autistik, tetapi justru
karena cinta yang tak terbatas [14] pada segala sesuatu, tanpa menyentuh
perbatasan-perbatasan yang sifatnya pribadi.
Kekuatan berekspansi dari sadar untuk merampas lapangannya asadar
dan menghilangkannya berasal dari keikhlasan. Status asadar sesungguhnya sudah musnah dengan sendirinya di dalam Pamudaran .
___________
[14]. E.A.D.E. Carp. Problemen van het mens-zijn. Uitgevers Wyt. Rotterdam, 1953. h. 17.
[15]. Carl Gustav Jung. Die Beziehungen zwischen dem Ich und dem Unbewusten. Rascher Verlag
Zurich und Leipzig, 1938. h. 207.
[16]. S. Freud: Das Ich und das Es. Internationaler Psychoanalytischer Verlag. Leipzig, Wien, Zurich,
1923. h. 33.
[17]. Soenarto Mertowardojo, Hardjoprakoso, Trihardono Soemodihardjo: Sasangka Jati. Bab Hastasila.
Repr.Jatop. 523/B. 1954. h. 20-21.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
371
Foto 11.1.1: Putra Indonesia ini Telah Mewariskan Candra Jiwa Indonesia
Intuisi Sadar Kolektif pada R. Soenarto Mertowardojo yang telah disampaikan secara lisan
dan dicatat oleh R.T. Hardjoprakoso dan R. Tri Hardono Soemodihardjo kemudian diolah
menjadi tujuh buah buku yang dihimpun menjadi sebuah Pustaka (intuisi) Sasangka Jati.
Dr. Soemantri Hardjoprakoso menamatkan pendidikan dokternya di Sekolah Tinggi
Kedokteran (Geneeskundige Hogeschool), cikal bakal Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia di Jakarta pada bulan Februari 1942. Bersumber utama dari salah satu buku di
dalam pustaka intuisi tersebut yaitu Terciptanya Alam Semesta maka disusunlah sebuah
disertasi dengan judul Indonesisch Mensbeeld als Basis ener Psycho-therapie. Disertasi
tersebut telah dipertahankan dalam sidang ilmiah untuk memperoleh gelar Doktor dalam
ilmu Kedokteran Jiwa dengan predikat cum laude di Rijkuniversiteit Leiden, Negeri
Belanda tanggal 20 Juni 1956.
__________
Dokumentasi Perpustakaan Paguyuban Ngesti Tunggal
372
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
(5/5)
A
Absolut; transenden 101,673; yang-, asas alam
kosmis, Dewa Alam 549,550.
ABC-nya perilaku: (tidur): Antesedent: suasana atau
perilaku sebelum tidur; mohon dituntun dijalan
benar untuk menghadap Tuhan; Behaviour: perilaku pada waktu tidur; mimpi-mimpi, terbangun;
Consequences: akibat yang timbul setelah tidur;
kurang atau menjadi sangat sehat 628.
adaptasi asmara-sufi: harus seimbang dengan retensi
angan-angan yang menggelisahkan 143, tumbuh
kesadaran (Ketuhanan): FPB dari semua hidup,
menurunkan (undur diri dari) singgasana (isi)
angan-angan (cipta, nalar)-nya 145.
Adler, Alfred; foto, masyarakat, penguasa tertinggi,
532-3, masyarakat-pekerjaan-kasih sayang, hati
nurani; kebersamaan 533, tidak sempurna,
tertinggi, evolusi 534, tanpa tujuan akhir 534;
dorongan asadar 547; mutlak mengikuti
masyarakat 689.
sistim Adler = Soenarto, dunia luar 541.
agama: 15, pengganti keinginan ayah 7, candra jiwa
41, watak 43; diungkapkan, dihimbau 517.
Yang Maha Agung; sistim Freud: tidak ada, filogenetis 516.
air: -dan uap air: kontinuitas, bumi dan langit,
jasmani kasar dan halus 115-6.
sang Aku: materi-imateri 74, pimpinan sentra vitalitas (tujuh saudara): selubung, strukturnya anganangan (cipta) 121. angan-angan: sifat utama: kedaulatan (terbatas); nafsu+jasmani: potensi tertentu 118-9; asli: menutupi Tripurusa (latent), menguasai jasmani (raja), angan-angan lemah menyesuaikan nafsu, egosentripetal merajelela 111.
luhur: angan-angan terarah kepada Tripurusa:
pemilihan bayangan, asosiasi dan pengertiannya
selaras Tripurusa. 112-3.
Sosial-suprasosial: mutmainah lebih kuat
dari luamah; seperti hati nuraninya: semua pengalaman phylogenetis dan ontogenetik manusia; kearah Tripurusa 113.
kristalisasi dari angan-angan: dunia aku: sentral kehidupan; sadar terbatas: bersifat indivualitas
(pribadi) 116-3 mati: ada eksistensi-, tidak terikat
jasmani 117, pancaindra 117
sang Aku: mengalahkan semua nafsu (regulator),
pusat imateri 350, pahlawan, transendental 351;
sujud kepada Sumber Hidup, mengurangi kedaulatan, narima, penyerahan total, tanpa syarat,
relung hati terdalam, tahap akhir eksistensi sang
aku 368, semakin sepi, ikhlas, tahap akhir 369;
budi luhur: totalitas, sentra otonomi tergabung, tanpa otonomi, hilangnya batas pribadi,
pasif, hancur, pamudaran 373.
~Posisi eksentrik: bukan sentral; titik sentral: titik imateri ~apribadi (sempit) individu; tidak pernah sentral, sementara, sirna (Soemantri)
sebelum masuk pusat imateri; Panunggal: kesadaran tertinggi 377; perlu tekanan sufiah dalam
suasana panembah: sunyi, sepi 378.
Sang Aku: imateri (Sang Aku= Roh Suci di dimensi-4: spiritual); angan-angan~cipta (sang Aku di
dimensi-3: mental) 412; wakil dari ketiga SV
jiwa itu harus menyerahkan diri sepenuhnya
kepada (kedaulatan dan kekuasaan) Tripurusa;
kapan manifestasi terjadi 483,485; berdiri diantara 3 faktor.., das Es tertua, tidak ada jalan keluar
517; berusaha bermoral 521; sifat suprasosial
berkembang sampai tak dipengaruhi nafsu lagi,
pamudaran; terjepit hati nurani, asadar, dan dunia
luar 523.
das Ich:~; organisasi, saling hubung, sensor mimpi, instansi jiwa, produk permukaan das Es dan
dunia luar 509; mengatur luamah: tahan penderitaan, tunduk pada mutmainah 526; tumbuh terus,
pudar, pintu masuk, kesadaran kolektif, pudar,
pengorbanan 530; terjepit rasa: rendah diri dan
bermasyarakat (Adler) 535.
sang Aku: menyerahkan kekuasaan 563; pusat kepribadian, tidak terbatas, tidak ada definisinya
575; posisi-: antara asadar dan persona 579; tumbuh dari logos dan menutupi (selubung) psike
(Soemantri), tempat sentral, berdaulat, memimpin, menimba energi dari asadar (Jung) 582.
Ajal: tahap akhir kehidupan biologis; sang Aku
harus menyerahkan diri kepada suatu di luar pengalamannya: tidak menerima apa-apa sebagai
gantinya; takut mati bukti keterikatan kepada tahap kenikmatan; memungkinkan hidup dengan
reaksi-reaksi neurosis 495.
alam semesta: kosmos: makro dan mikrokosmos.
Dari luar ke dalam: material-kasar (jasmani),
material-halus (jiwa), dan yang imateri (Pusat
Imateri), terdalam, pusat hidup 114-5
alam semesta; Terciptanya (judul buku) 700.
alat; -penentu sikap: pikiran (pria) dan perasaan
(perempuan) 576.
alternatif bacaan semi ilmiah xxvi
ambang asimilasi: tonus-: dari asadar ke sadar; nilai
nya dapat dihapus dengan melatih introspeksi
445.
---------Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
373
anak: projeksi, subjektivasi, dan personalisasi: masih kuat dan sifat-sifat perasaan dan angan-angan
memperoleh pelajaran sesuai dari ayah dan ibunya
(CJI) 446; secara kejiwaan aseksual; nafsu seks
muncul oleh perkembangan badan, bergeserlah titik berat nafsu ke perasaan atau angan-angan; pada masa puber: nafsu seks mencari objek jenis kelamin yang lain di luar lingkungan keluarga; keterikatan/ projeksi dengan orang tua mengendor;
fungsi ayah dan ibu diambil alih oleh anganangan dan perasaannya; setelah masa pubertas
mengandalkan pada hubungan struktur kejiwaan;
446,449; perkembangan anak: angan-angan dan
perasaan melangkah maju, digunakan sebagai
sentra vitalitas untuk bereksistensi di masyarakat:
Titik berat kesadaran: pindah dari nafsu-nafsu ke
perasaan (terutama pada perempuan) dan anganangan (terutama pada laki-laki) 447.
anak (kehadiran): bukan suatu keharusan, sebagai
alat saja agar stadium anak dapat di-projeksi-kan,
di-subjektivasi-kan dan di-personalisasi-kan
ke arah yang positif 451.
anarkhi; kacau, perkembangan kesadaran tahap
pertama 562, pengakuan 563.
angan-angan: refleksi Tripurusa, tiga aspek 129;
dunia luar: tidak berdaulat, digarap, dipotong, diuraikan, ilmu pengetahuan; tak kenal batas, menyerah: batasnya 133; sebagai regulator terhadap
nafsu 349.
~arti-sempit: secara refleks merupakan alat tampung gambaran-gambaran yang terdesak; disadarkan dengan mekanisme dari bisikan hati; perbedaan bisikan hati dan bayangan sekejap merupakan
suatu rangsangan perbedaan yang harus dijembatani, sehingga orang berpaling kearah bisikan hati
(mencoba melaksanakannya) 440; menangkap
segala sesuatu yang terdesak (Freud): meluapnya
daya tampung= mimpi selagi tidur 444-5.
angan-angan: mencengkeraman dunia luar; (aku)
mengambil haknya untuk ikut berkuasa; menurunkan derajat dunia luar: memisahkan subjek dari
objek dan tidak perlu memandang subjek lagi
459; luamah, mutmainah, berkuasa, dominan 547,
549. arti sempit: penampung, raja 527; potensi
imanen, pusat refleksi 529.
Angan-angan: kedaulatan: sifat utama dan pengawal
sang Aku: asadar-kolektif menjadi sadar-individu;
sadar bagi jiwanya dan dapat dipakai untuk memegang dan mencengkeram dunia luar: disistimatisasi, dianalisis, dan disimpulkan; Sang anak sedang bereksperimen sebagai sang raja (kemratu-
374
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
---------kolektif: arketip dan libido, teratur memperlihatkan diri di dalam sadar konkrit-rasional-historis;
merdeka terhadap sadar (Jung), terikat (Freud)
579: =sadar kolektif karena isinya (arketip) takterbatas, apribadi 582.
asimilasi; -das Selbst terhadap asadar menghilangkan fungsi sang Aku, menyerah, perpindahan titik
berat kesadaran 580.
asmara sufi: (egosentripetalitas hilang) mutmainah
sebagai nafsu sosial dan suprasosial: di dalam
panembahnya bersedia mengorbankan sang Aku;
perasaan tidak diskriminatif lagi, memuat semua
dan segalanya; angan-angan tidak aktif, tidak
membatasi dan tidak mengembangkan kedaulatan
sang Aku 465.
Aspek, Aspect; Dwi-, Bi-, 658.
astronomi 9
B
badan/jasmani; sumber, pendukung nafsu 527.
bahasa; pengucap: salah satu pancaindra 113-4.
bayangan induktif: ditangkap oleh pancaindra sering
berasal dari luar, dialami selama panembah: sbg
gangguan, tidak sempurnanya proses introversi,
munculnya Tripurusa (imanen) terhalang 384-5.
bayangan intuisi: bedakan dari bayangan induktif;
renungkan apakah penampakan dari pancaindra?
sang Aku dapat menterjemahkan dalam lambang
atau kata-kata dari intuisi; intuisi tidak dilanjutkan secara sensoris kepada sang aku [induksi asensoris] 384-5, 387.
Bayu Sejati: totalitas integrasi tujuh saudara, supra
natural, diaktifkan sesuai kehendak, kesadaran tetap utuh 122-3; tenaga-tenaga saudara tujuh dapat
digabungkan oleh sang Aku digunakan menurut
kehendak hatinya: telepati, hipnotis, dan meramal
(clairvoyance) 161-2: masih material terikat sepenuhnya, taat mutlak terhadap Tripurusa: anganangan melepaskan diri dari nafsu dan perasaan:
kekuasaannya tidak terganggu; pamer: Bayu Sejati
tidak berbuat atau melakukan sesuatu yang lain;
peringatan yang mendidik: saudara kita, bukan
hewan pengangkut; Derajat Roh Suci: daya dan
selubungnya 163; Akunya sehari-hari adalah Bayu
Sejati itu; tidak adalagi ketakutan, kesangsian,
yang dapat merintangi penyerahan dirinya tak
bersyarat kepada Tripurusa 164-5.
Bayu Sejati: kekuasaannya sama dengan dewa,
harus dilepaskan tanpa syarat untuk proses
Pembebasan, hasil akhir kesadaran, kedaulatan
mutlak, omnipotensi, dan tidak terikat oleh ruang
dan waktu, sesuai suasana sorga 318-9; kekuasaannya sama dengan dewa, harus dilepaskan tanpa
syarat untuk proses Pembebasan, hasil akhir
kesadaran, kedaulatan mutlak, omnipotensi, dan
tidak terikat oleh ruang dan waktu, sesuai suasana
sorga 318-9; istilah CJI ketika potensi naluri
manusia menjadi maksimum (Carp) 427.
Bayu Sejati: pengikatan sengaja (optimal) 3-sentra
vitalitas; otonomi tiap sentra hilang; potensi tertentu manusia menonjol: menari tarian (persis)
yang belum dikenal, bahasa yang sangat asing,
dan mengetahui posisi benda yang tersembunyi
500; gerak motorik langsung sampai tujuan;
seperti menggunakan suatu kedudukan yang
mencangkup dimensi ruang dan waktu; menggunakan status tanpa berada di status tersebut; perbedaan ruang dan waktu hilang= tidak disadari
oleh sang Aku;tidak perlu koreksi; sang Aku melepaskan penga ruh nafsu dan pangrasa; beberapa
dialami sendiri oleh Soemantri; 500-1; dapat sengaja diaktifkan; ragu2 melenyapkan manfaatnya
501-3; pemutusan: akibat munculnya kembali
otonomi salah satu sentra vitalitas: ada keraguan,
ketakutan, duka-cita, pertimbangan, dan keresahan
503.
Bayu Sejati; asadar kolektif, potensi, telepathi,
tele-psiko-kinetik, clairvoyance) 522-3; asadar
kolektif 523; ingkar asas imateri, Aku-sempit
sadar, dunia luar 529; dibangkitkan sengaja,
kekuatan instink, tujuh kekuatan pribadi 608-9;
kekuasaannya sama dengan dewa, harus dilepaskan tanpa syarat untuk proses Pembebasan, hasil
akhir kesadaran, kedaulatan mutlak, omnipotensi,
dan tidak terikat oleh ruang dan waktu, sesuai
suasana sorga 318-9.
besaran; -luar, -dalam: das Selbst, kesadaran kolektif, spiritual, diantaranya: manusia 568, membohongi, berkorban 569.
berdampingan; materi-imateri 679
Bhinneka Tunggal Ika, titik temu viii,57.
blencong: lampu atau obor yang menerangi layar
tempat dalang memainkan wayangnya 404.
Bima sakti, tata surya xxxi
Bisikan hati: diperoleh dari pengalaman perorangan
(baik dan buruk) dan pengalaman filogenetik
(asadar) 38; disimpan di angan-angan dalam arti
sempit; mutmainah faktor penting 440-1, 443=
hati nurani; menggunakan mekanisme normal:
angan-angan mengajak nafsu tunduk kepada
bisikan hati; kalau ambangnya besar: perlu lebih
banyak usaha untuk mengatur nafsu-nafsu: Kete-
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
375
376
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
---------clairvoyance: mengetahui keadaan yang tersembunyi dan kejadian yang akan datang 288-9.
cogito ergo sum, Rene Descartes xxx
corpus alienum: kemasukan dewa, sebagai wayang
288-9,291; dewa sebagai benda asing dalam
jasmani yang merusak harmoni semua fungsi 293,
295;
D
Dana: golongan dewa (gol.VI) penyampai,
darma; sempurna, paksaan peraturan 263.
Dasa Sila: ditaati sukarela 402-3, 663.
daya tarik makrokosmos: material dan dewa
186,684.
daya dorong; tenaga/~ (nafsu), kompleks rendah diri
534, dorongan eksistensi 537.
dekat: sangat~: Yang Maha Tinggi bersifat imateri,
di dalam jiwanya sendiri: aman, tenteram, terlindungi, dipimpin, dibutuhkan: penderita neurosis
dan setiap manusia pada umumnya 358.
Delapan Wajib TNI 702.
Dewa: kekuatan dan kekuasaan kemayan, bersifat
materi 107; DEWA 19, makhluk halus, hidupnya
274-5; satu unsur: api, dewata 275, jin, setan, peri, hantu, lingkungannya, langit dan bumi, kepribadian ego berasal dari maya, tanpa Roh Suci dan
Suksma Sejati, 276-7 buku: Gumelaring Dumadi,
\ Tunggal Sabda, bentuk tidak tetap, tidak sakit,
tidak terpotong, makhluk Suksma Kawekas antara manusia dan hewan 277; seperti alat elektronik
yang berbaterai, umurnnya 80.000 tahun, 1000
kali umur manusia, hierarki kekuatan, kekuasaan,
sistim kerajaan (di matra: udara, air, dan tanah
karena mengandung unsur api) 278-9; sesuai watak dan kondisi hidupnya, aki mobil, baik (Wisnu,
Sura), jahat (Kala, Asura); saling berperang, memaksa yang lemah untuk menyembahnya 279-80.
dewa: sang penguasa universum 281; yang berkuasa
hidup di unsur api yang tipis, bawahannya di unsur api yang padat 281, tujuh golongan dewata
281-2; merasa tertinggi, ingin disembah, mengontak manusia melalui angan-angan (kemayan), pintu masuk: di antara dua mata, terasa kehadirannya:
merasa sombong , menjadi gila: angan-angan direnggut dari harmonisasinya Rahsa jati 287; terasa
kehadirannya: merasa sombong 287, bau khas, perasaan tertentu 288; mengambil alih baik-baik
atau dengan paksaan 288-9; pengaruh~: 1. kontak
indrawi, 2. mengambil alih angan-angan, ~tingkat
tinggi: lahiriah sama dengan kebaktian kepada
Suksma Kawekas 293.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
377
---------mutmai nah (+) dan luamah (-) = saling menghapus 438-9; konversi~ (sublimasi); pengaruh egosentrifugal terhadap luamah; tahan kekurangan, rasa sakit dan penderitaan 590-1.
Einstein, relatvitas 59.
Eksistensi; -asal, paling awal, lebih tinggi, kolektif,
abadi, TheSource 259; ~imateri: berdaulat mutlak
521; nafsu~ 537; eksistensi sadar kolektif; kemungkinan~ Jung: diluar pengalaman; Soemantri:
suprarasional, berkomunikasi, dan berpotensi 604.
ekstraversi-introversi: ke luar-ke dalam; kemasyarakatan-ketuhanan: seolah-olah dua tugas bertentangan: menghargai semua potensi; melepaskan diri: rasa disiplin, loyalitas dan tanggung
jawab~tetap; integritas lebih baik 422-3.
empat pilar kebangsaan xxiv,
empati ; landasan 75; prototipe angan-angan
menolak~ 131; tujuan sejati, menyesuaikan
dengan kondisi intuisi, dewa 339; posisi (titik berat) netral, hubungan ke arah persekutuan semacam perkawanan 439; adalah pondasi semua
interaksi hubungan antar manusia: Kemampuan
berkomunikasi sesuai kondisi kejiwaan orang lain
dengan memberikan suasana perasaan harmonis
dan akrab kepada orang lain tersebut akan membantu mengintegrasikan semua sentra vitalitasnya
613; lebih luas dan memiliki kesulitannya sendiri; memahami orang lain sesuai persepsi dirinya;
lebih mudah: mendiamkan saja, menyalahkan
orang lain, karena hanya memerlukan sudut pandang kita sendiri yang lebih kecil 613.
empati: perlu perhatian kepada orang lain: mendengarkan, melihat, merasakan bagaimana mereka
berkomunikasi, identitas, kebudayaan bahkan religinya; informasi yang lengkap; komunikasi secara empati dengan sangat baik 613; ~(praktek ): lebih nyata ketika kehadirannya mengedepankan
nafsu sosial-supra sosialnya (mutmainah); semangat pengabdian (amarah); kasih sayang kepada
sesama hidup (sufiah); sikap hidup egonetral (luamah): membangkitkan ketahanan dan kekuatan
jasmaninya. (BSP); SV empat nafsu, SV anganangan, masyarakat rumah sakit 614-5;~ netral,
perkawanan 660, memperdalam 661
Modul Empati: dikembangkan untuk membantu
mahasiswa kedokteran guna: 1) mengembangkan
kepribadian, sikap serta perilaku luhur bagi kelangsungan profesinya, 2) meningkatkan kemampuan berkomunikasi efektif berlandaskan empati,
dan 3) mengembangkan perilaku ilmuwan yang
mengutamakan kejujuran dan kebenaran 612;
378
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
G
gadis jelita metropolitan viii
ganjil: halaman viii
TheGate: lihat Rahsa Jati 98, 100.
kesadaran, inti mikrokosmos 98,100.
genap: halaman viii
[gender] (Jung): muncul sebagai akibat dari pengalaman filogenetik jenis pria dan wanita; anima
(eros) dan animus (logos) dimasukkan sebagai
arketip 447; laki-laki akan memilih perempuan
sesuai dengan anima-nya 448-9; CJI: menjelaskan
tanpa menggunakan arketip; Kecuali di dalam
filogenetiknya pernah terjadi deferensiasi dalam
jenis pria dan wanita 448-9.
Geistprinzip, Naturprinzip 53.
Geneeskundige Hogeschool: Sekolah Tinggi Kedokteran, Fak. Kedokteran UI di Jakarta, viii,700.
gila: akibat angan-angan direnggut dewa dari harmonisasinya Rahsa jati (Soemantri) 287.
Godaan gawat dan berbahaya : menyangkut kepercayaan (iman) seseorang yang tergoyahkan
oleh daya kekuasaan para dewa yang serba ajaib:
perilaku hidupnya menyeleweng ke kiri, menuju
dan sampai ke alam dewa, para makhluk yang
memungkiri eksistensi Tuhan YME; murtad da-
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
379
---------H
hakikat: -manusia; aspek struktural, fungsional; dunia luar 99.
hakiki; Pusat; fungsi spesifik ke-4, imateri, spiritual
674.
harapan (besar): fenomena kardiologi kuantum dan
Candra Jiwa Indonesia kelak dapat dibuktikan;
fisika kuantum: paket energi gelombang elektromagnetik 625.
Hardjoprakoso; Soemantri~ vii,xvi, Soerini~ Soedjarwo viii, Winahyo~ , dr, SPOG viii, R.T., Raden Tumenggung~ xv, Winarni P. Soemantri~,
Ny. 416.
harmoni: bersifat integrasi, dibentuk oleh tingkat
penguasaan nafsu dan perasaan untuk taat kepada
sang Aku; Jika angan-angan sesuai kehendakNya,
asmara-sufi (laya) akan berdominasi 149;(keselarasan) timbul, jika manusia sadar untuk melepaskan daya-ikat dunia dan tujuannya: bertunggal dengan Hidup di dalam dirinya melalui Rahsa Jati
154-5; metrum gamelan (alat musik Jawa), delapan nilai keutamaan, Hastasila, sumbang 207;
~absolut: fase akhir integrasi tiga sentra; sang
Aku tidak dibutuhkan; tiga sentra saling mengatur
supaya serasi; tidak perlu pusat pengatur 465;
hubungan keterikatan karena orientasi terhadap dunia juga menghilang 467; kelompok musik
penuh~ 611.
hati; kata~ 515; suara, menghilang, pertentangan
nafsu 682; ~ nurani 683; tiga tingkat 684-5.
hati nurani: candra dunia/manusia 121,123; disimpan di angan-angan dalam arti sempit, asadar,
beda tempat dengan nafsu asadar 122-3; bertemunya dunia luar dengan manusia: nafsu- nafsu asadar, serta angan-angan dan perasaannya yang
sadar 123; sesuai titik beratnya~ Tripurusa; di
atas emosi, bayangan, pikiran, hasrat, keinginan,
kemauan 139; refleksi jahat, baik, ideal 140;
~adalah bisikan hati 440-1, 443; tumbuh tak terbatas, terpisah dengan Aku, pamudaran realisasi
terakhir~ 523,529; tidak dibutuhkan 525; rasa kebersamaan (Adler) 533; fungsi pemimpin dengan
peran utamanya mutmainah, diperkuat pusat imateri, terus berkembang: identik pusat imateri 605,
607; kemungkinan, faktor nonempiris, sadar
kolektif, campur tangan: intuisi, perjumpaan 520.
Freud: pengalaman pribadi dan filogenetis 521.
Hayu: (bahagia) golongan dewa (gol.IV) pelaksana
tugas yang baik dari Luhur 283.
heart, qalb, jantung, jantung hati xxvi
Heksalogi Starwars xviii
380
Hidup: ada di mikro dan makrokosmos; kesatuankeseluruhan, unitas dan totalitas; Aku: terbatas,
dipisahkan oleh individualitasnya, tidak mengalami totalitas, dibuang jadi pimpinan sentra vitalitas
121; sumber~, menghidupi 223, adalah satu 227;
suasana kebaktian; derajat, hieraraki 229; titik
singgungnya di dalam dirinya sendiri yang terdalam, tetapi tidak berbakti kepada-Nya, tergantung
pegangan-pegangan diluar dirinya yang bersifat
ruang dan waktu, alam kafiruna yang autistik memaksanya belajar panembah 315; ~di dunia; pengotoran dan pencucian berdampingan bahkan
pada orang yang sama; keluar- masuk Rahsa Jati
316-7; tiga persoalan- 533.
~yang hakiki: Dewa: suasana (menghidupi), air
(dihidupi), tanah (wadah hidup) 280.
~Imateri: tidak berzat, bentuk asli dari semua
yang hidup: dasar pemikiran CJI; berbagai panorama dan potensi; kedaulatan absolut; Tripurusa
(TriFoil) adalah hakikatnya manusia; melepaskan genggaman jasmaninya; selimut 418-9.
~organis: (perkembangan sang Aku) kehendak
mempertahankan kenikmatan dapat berkurang;
mulai dari hilangnya bagian somatis pasif di
dalam janin ketika lahir sebagian hilang; bayi
melakukan sendiri kegiatan bernafas, menghisap,
menelan dan mencerna 479.
Hierarki: ~(angan-angan): pengaturan rasional,
bertanggung jawab, suka mencipta, dan menyadarkan: otokrasi, tirani, penghancuran, penindasan, dan paksaan 437.
~(yang lebih tinggi): berpesan, bersabda
kepada sadar individu: angan-angan, perasaan
dan nafsu dalam posisi tidak aktif 491.
Hipotesis 5; ~Jung xxiii
empat hubungan: sang Aku dengan dunia luar:
1) projeksi, 2) subjektivasi, 3) analisis rasio, dan
4) personalisasi 482-3.
hukum: ~abadi; hukum Tuhan, menerima perbedaan, terbukanya tabir hati1, saling mendoakan keselamatan masing-masing 297.
~karma: hukum Tuhan 322; kejam, tegas karena
sang aku telah sempurna perlengkapannya,
memiliki tujuh saudara dan empat anasir sebagai
busananya 320-1; kumulatif, peringanan 329; abadi, sempurna, Mahaadil 330, ditebus Trisiladan
Pancasila 331; Pembebasan hukum karma 333;
dispensasi 334.
I
ibadat; panembah, sembahyang, kebaktian 227,
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
381
382
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
---------dalam perspektif [intuisi dan pamudaran] dianggap sebagai hasil sampingan (sekunder) saja 625.
ikhlas: [kunci tidur]: semua yang kita miliki dan
hasil jerih payah di serahkan kepada TheSource
melalui TheForce; seperti kalau buang hajat 629.
intuisi: Soenarto Mertowardojo, hipotesis Jung,
puncak evolusi kesadaran, meningkatnya
kesadaran pribadi 659; Soenarto, puncak evolusi,
kunci 659, pustaka~ 670.
J
Jay Subyakto v
Jiwa 1,3; ~pemuda, seni, kesatria 3.
Jung, Carl Gustav:Yesus 20, Borobudur 61; foto,
religius, psikolog modern 548.
janin: dalam kandungan, seperti di sorga (jasmani),
asadar, nikmat maksimal, terikat mutlak jasmani
ibu 346-7, tangis pertama 348, tali pusat 34; berkembang dari penuh nikmat ke anikmat, sang aku
harus melepaskan sedikit demi sedikit 349.
Jujur: (Jawa: temen); menepati janji, sungguhsungguh, adil 199-200; keberanian melihat dirinya
sendiri dalam proporsi yang nyata dan lepas nilai
dihadapi dengan ketegaran 311; bagian terpenting
dari Pancasila, melatih diri menganut keyakinan,
kepercayaan secara aktif 364; ke~an: menambah
ketulusan, keberanian dan kepercayaan masyarakat dengan sepenuh hati, melihat: kesalahan diri,
sekilas, gambaran jiwa baru yang lebih baik 3656; ~dan budi luhur: stabil, afektif, sayang 543.
Jenazah: seluruh atribut kedaulatan sang Aku berhenti; ajal tiba: proses fisiologis; sang Aku mutlak
menyerahkan diri: justru membawa kebahagiaan
495.
jepitan ego; (Soenarto): hati nurani, asadar, dunia
luar 543, 545, Adler: rasa bermasyarakat (hati
nurani) dan dorongan menonjolkan diri (nafsu);
kompleks rendah diri sebagai sumber 545.
jepit; sang Aku terjepit asadar, dunia luar dan persona (Jung), keluar dari-: das Selbst 581.
jantung: (posisi fisik) membuka imajinasi Kardiologi Kuantum untuk menerima kontribusi ilmu ilmu
fisika (dasar, kuantum dan meta), kimia (biologi),
psikologi (klinik), kedokteran (dasar, klinik,
komunitas, psikiatri, dan psiko-somatik), dan
filsafat (eksistensi, theistik dan terapannya) 622.
K
Kala: Asura: dewa golongan jahat, menolak
mengakui Suksma Kawekas, berusaha membasmi
Wisnu 279, 281.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
383
384
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
---------581.
kesenian tradisional ketoprak xxv
kesukaran; egosentripetal: eksistensi,
parasit, anak kecil 539.
ketentraman; dan kedamaian: lihat pangerti 145
keterikatan: Carp: melepaskan [pamudaran] dengan
perjuangan sangat berat ditambah norma kepercayaan dan suprasosial; pamudaran: peristiwa
lepasnya keterikatan pada dirinya sendiri 489.
kelelawar; sang Aku 72.
keluarga; Ugimba, foto, masyarakat kecil, 538.
Kepercayaan, ranah 57.
kelompok sudra xxv
kematian (mental): bukan spiritualnya; melepaskan
keterikatan dengan tidak menggunakan anganangan: melepas kedaulatan= pengorbanan indivividualitas: akhir hidup 461-2: mati di dalam hidup (mati ing sak jeroning urip), yang mati
sang Aku (mental), kesadaran individunya 462.
keyakinan: kepercayaan: adalah kebenaran, atau
apa-apa yang dianggap benar, kebenaran itu
berubah-ubah sesuai pengalaman, dihadapi
dengan kekuatan adalah bermanfaat: mempertinggi integritas, dapat merugikan dirinya sendiri 366.
khayalan, lamunan; hanyut dalam-: menyediakan
kursi empuk bagi dewa, lalu kemasukan 288-9.
kiamat: keteringatannya penting untuk menyadari
hari akhir seorang manusia; upaya rebooting
pusat komputer sentra vitalitas agar memutar
polaritas titik berat kesadaran 180 untuk menuju
ke pusat imateri, alam sejati; setiap religi, kebudayaan, dan keyakinan memiliki upaya-upaya tersesebut. 627.
Kolektif Dinamis; tuntunan 71
kompleks: keseluruhan yang tersusun; lawannya
simpleks= tunggal 119.
~otonom (neurotik): Jung: karena memiliki
kebebasan bergerak terhadap sang Aku. CJI: tiga
SV juga memiliki otonomi yang dapat diikat oleh
sang Aku (penjaga integritas perubahan) menjadi
suatu kekuatan 463.
~rendah diri; imanen, kenyataan organis,
tenaga pendorong, bukti kemenangan, usaha
menghilangkan 533.
kontinum kesadaran: 500 tahun, konsekwensi ilmu
pengetahuan, sekedar wacana, boleh anggap tidak
penting, mengalihkan titik berat kesadaran ke
pusat imateri adalah tujuan utama 336, tujuh reinkarnasi 337.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
385
386
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
495; nafsu~, mutmainah: sosial, kehilangan kedaulatan: sedikit, semuanya 524; takut~; sesudah
kesadaran mati, pejalan spiritual introspeksi, introversi 572; menurut Freud 689.
mawas diri; membandingkan candra ideal,
kesimpulan terbaik 259.
Trilogi The Matrix xviii,72..
maut: lihat ajal 495, mati 298-9, 301,305,463,524,
572,689.
mawas diri; membandingkan candra ideal,
kesimpulan terbaik 259.
meditasi; sunyi, sepi, sendiri 270.
medium-pengatur: pergaulan hidup bermasyarakat
sebagai ukuran sentra vitalitas: positif untuk halhal yang baik, negatif sebaliknya (CJI) 479;
pengakuan adanya pusat imateri di dalam dirinya
menyebabkan bergesernya medium pengatur dari
luar badan/jasmani ke dalam jiwa sendiri;
perpindahan ini berjalan secara lambat dan selama
sadar kolektif belum tercapai secara permanen:
selalu ada kompromi dan pergantian orientasi
antara ke luar dan ke dalam 479.
membangun: ~jiwa: adalah gerak introversi dari
asadar kolektif (jasmani) menuju ke sadar kolektif
(rohani), se-bagai sisipan di tengahnya adalah
sadar individu (jiwa): penyembuhan 394-5.
~badan: adalah gerak jiwa yang egosentripetal
(negatif) memperkuat ikatan-ikatan duniawi: makan, minum , tidur, sahwat, dan sikap negatif lainnya 394.
memperkosa kepribadian 184.
menerima: menghormati perbedaan xxii; ~mutlak
kewajiban dan nasib 247.
mengendalikan nafsu 223.
mental: kesehatan xvi, -spiritual xxvi; kemajuan~,
perkembangan pribadi: tekad, berani, koreksi diri,
terus-menerus 367; proses~: 1) integrasi menguat,
2) introspeksi mendalam, 3) keterikatan pribadi,
neurosis menghilang, 4) penuh kesadaran, proporsional; menjalankan tugas paripurna 382; panembah: sentra vitalitas berhenti dan istirahat semakin
lama 383.
mentalitas ke-pengikut-an xx
metafora; ilustrasi xiii
metamorphose; -maksimal harmonis seluruh kepribadian, dalam kebaktian angan-angan dan perasaan diam: Suksma Sejati: kepribadian yang
apribadi 294-5.
metrum: -gamelan, lihat harmoni 207.
mikrokosmos: hidup dengan busana kecil, jasmani,
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
387
388
kan (power; 126) sentra vitalitas sadar: anganangan dan perasaan; Luamah (nafsu egosentripetal, kuda hitam) berlawanan polaritasnya dengan
Mutmainah (egosentrifugal, kuda putih); Sufiah
(keinginan, kuda kuning) dan Amarah (kemauan,
keuletan usaha, kuda merah): nafsu-nafsu pembantu. Kombinasi hasil kerja luamah, sufiah dan
amarah ini diteruskan kepada angan-angan; Cipta
lalu membentuk bayangan dari apa yang diingini
(nyata, abstrak); Nalar mengasosiasikan setiap
kemungkinan; Pangerti memandang keseluruhan
dipertajam, dan disimpulkan. Pancaindra diwaspadakan, nafsu dirangsang lagi, dan akhirnya alatalat pelaksana dimobilisasikan oleh angan-angan
untuk mencapai keinginan 105-7; kombinasi
Mutmainah dan Sufiah (asmara sufi-laya): merangsang kemurahan, kebaikan hati, keluhuran
budi, kasih sayang, sosial, dan suprasosial 107;
ketika Mutmainah mendominasi, Luamah sebagai
hamba (konversi, sublimasi): kekuatan jasmani,
daya tahan kekuatan (endurance), penderitaan,
toleransi 107,109; polarisasi Mutmainah menetap
107
nafsu: asadar; luamah: ~keselamatan diri; mutmainah: ~kehidupan bersama; sufiah: sumber keinginan dan hasrat; amarah: kemauan dan semangat; terikat oleh ruang dan waktu 115-6; ~asadar
aktivitasnya dapat memasuki kesadaran pribadi
117-8; ~asadar (Jung): menghasilkan dan dapat
menarik kembali keinginan 375; angan-angan
sebagai pengendali 266, 269; mempertahankan
diri, ~mati: ke hidup organik, ~seks: melampiaskan kenikmatan 518; memerintah, menguasai 577;
kekuatan alami, arah dan tujuan, egoistik, sosial,
dan suprasosial 677; terreduksi 683.
Naga air; gadis jelita, dunia (dimensi) 1-4 ix
nalar: asosiasi bayangan (terus menerus); posisi
tanpa bayangan (asosiasi stop) 145: ke dunia
dalam 147.
nalar: mengemukakan problem 257.
naluri: -binatang: -sejajar kesusilaan dan moral 519.
narima: rasa puas, syukur, bukan pasif 197, kekayaan yang tiada habisnya 198.
~dan sabar: dalam mencapai keinginan 313; status
jiwa (mental, psike) yang selalu puas dan penuh
rasa syukur: benda konkrit, abstrak, merugikan
366-7; ketenangan afektif 543.
Naturprinzip, geistprinzip 53,55, 57.
negatif (sifat nafsu, pergeseran): menolak, menyendiri, menampik, mentelantarkan, benci, berubahubah pikiran, dan gelisah 437.
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
---------netral; sikap, tak acuh (adil) derajat tinggi 252; keinginan positif dari angan-angan/ mutmainah
saling menetralisir ekspresi yang negatif dari
perasaan/ luamah 438-9. positif (sifat nafsu, per-g
eseran): narima, muat (mmot), puas, memelihara,
cinta, tenang dan damai 437.
neurosis: persoalan dan penyelesaian pertama di
dalam dirinya sendiri: prioritas, lainnya nomor
dua 352.
neurosis: inti~: dominasi luamah; menuju Tripurusa
yang tak terbayangkan: anti neurosis 375-7.
~tipe histeris: goyangan-goyangan perasaan
stereotip: perasaan yang berekspresi: pelemahan
perasaan 488-9.
~tipe neurastenia: muncul gejolak nafsu 488.
~tipe paksaan: cara berpikirnya stereotip; dengan
tingkah lakunya: khas terjadi pada angan-angan
488-9; gagal adaptasi 597, sentra-2, vitalitas 599
~jantung: mungkin memerlukan bantuan psikiater atau psikolog klinik 625.
Newton, gravitasi 59
nikmat: ke-an: kekecewaan, menjelang kematian;
pro (luamah): tertinggal, penguasa aku 351.
nilai: ~susila: watak utama, dan budi pekerti 185;
tiga nilai, Trisila; sadar, percaya, taat 189.
~dunia luar: posisi naik turun: rela dan narima:
berada diatasnya, tidak tersangkut aktivitas sang
aku: prestasi, tugas 367.
~sosial (sentra vitalitas): CJI: baik bagi masyarakat= positif, sebaliknya= negatif; medium pengatur: pergaulan hidup di masyarakat diikut sertakan
sebagai penilai angan-angan, perasaan, dan nafsunafsu 479.
NKRI, Negara Kesatuan RI, Pancasila xxiv
numinosen; manusia dan ketuhanan/ kedewaan, metafisis religius, etik 607.
O
oasis di gurun pasir 244,245.
octogenarian: anggota masyarakat yang berusia
80 tahunan: atau kurang dari itu tetapi menderita
berbagai penyakit berat dan komplikasinya; gangguan sulit tidur; 627; awal tidur dan awal meninggal: perginya kesadaran sama kejadiannya; pada
tidur akan bangun lagi 629.
Oedipus kompleks; endapan aku 511.
Omnipotensi 71; status, mencicipi, pertemuan; intuisi, iham, fase loncatan 681-3.
ontogenetis= pengalaman umat manusia seluruhnya
selama perkembangannya, sejak adanya hingga
sekarang 113; dan filogenetis, hati nurani 541.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
389
---------tribusi pengetahuan spiritualisme dan religi; konsep asadar (unsur-unsur), sadar pribadi (Ego) dan
sadar kolektif (dinamis, statis, dan omnipotensi)
622.
Pamudaran: adalah leburnya titik air ke dalam samudra kesadaran yang dinamis dan abadi 645;
Ego dan Roh Suci bersifat sementara dibandingkan dengan Dwi Tunggal: TheSource-TheForce,
sebagai aspek statis-dinamis yang omnipotensi
647; peristiwa kembalinya Roh Suci ke Suksma
Sejati, sebagai akhir dari evolusinya hidup manusia: Dari kesadaran hidup terbatas kembali ke
kesadaran hidup kolektif 645; (Roh Suci bertunggal dengan Suksma Sejati) sudah sempurna kesuciannya: dapat mengorbankan sang Akunya sendiri. Manusia tidak lagi dikuasai oleh anganangan, perasaan dan nafsu-nafsunya: menampilkan fungsinya yang tertinggi yaitu sadar, percaya
dan taat kepada Nya; watak budi luhur tercapai
647.
Pancasila: ikhlas, sabar, syukur, jujur dan budi
luhur 651,653.
panembah; kebaktian, sembahyang, penyerahan
hati; tiga tingkat 188-9; doa, sembahyang 221;
ketika jasmani kasar masih ada, setelah melepaskan eksistensi jasmani masuk Rahsa Jati, ketika
panembahnya selesai, Sang Aku kembali lagi ke
badan/jasmani yang sama 309; anak tangga kedua,
reposisi ibadah: dengan atau tanpa upacara,
pengalaman jiwa lebih penting; angan-angan sadar, perasaan dekat, nafsu mendorong panunggal,
pamudaran 379; istirahat sempurna: observasi,
asimilasi asadar ke sadar meningkat, ego semakin
bijaksana 380; aksentuasi cara hidup agar Tripurusa yang imanen itu dapat muncul sepenuhnya 385;
sembahyang; pendidikan mandiri: disiplin, menghargai waktu khusus, koreksi diri, dan terapi, asimilasi sadar pribadi, harmonisasi pusat imateri
597-8.
Paguyuban Ngesti Tunggal: lihat PANGESTU xxii,
403,405.
pancaindra: alat komunikasi jiwa dengan makrokosmos 96-7; penglihatan, pendengaran, pembau,
pengucap (bahasa), dan perasa: rasa halus
manusia, organ peraba yang tak tampak, merabaraba perasaan dan pikiran orang lain sampai sedalam-dalamnya; menerima atau menolak sesuatu;
bertempat di hati 113; bagian kasar dan halusnya;
kasar: pengamatan keluar; tidur mimpi atau
lamunan: bagian yang halus tetap bekerja 114-5;
dapat mengamati materi-kasar (dunia biologis
390
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
---------tekad dan keyakinannya dalam berusaha menyelam sedalam-dalamnya di lubuk hatinya sendiri.
(Transcendence to the depth of the heart and
beyond) 657.
Pekik merdeka: meningkatkan semangat hidup pasien, untuk kesembuhannya; diajarkan dengan
role model, dipraktekkan dalam ruang-ruang
perawatan 618
pelangi: perjumpaan antara manusia yang satu
dengan lainnya bagaikan pelangi akan memberikan (warna) wawasan hidup yang baru 611.
pelajar: ter-: sabar 373
pelayaran: kompas (Trisila) 373.
Pemali: tinggi derajatnya, penyembahan, indra
kasar-halus, menjauhi Sumber Hidup 209.
~No.1: Menyembah selain Tuhan, penampakan,
pembisik, terbayang di angan-angan, tertangkap
pancaindra 209, 211 dosa terbesar 211.
~No.2: Berhati-hati dalam sahwat, anugerah terselubung, payung hukum, dilindungi undangundang, budi luhur, penyakit penyakit, kericuhan
ahli waris 210-1.
~No.3: Hasil bumi perusak tubuh, tembkau, arak,
candu, narkoba, kesenangan yang melupakan, tata
susila kewajiban: judi, hobi 212-3.
~No.4: melanggar undang-undang negara, Wakil
Suksma Kawekas, mengayomi, pengadilan-Nya,
adil 213 main hakim 214.
~No.5: Jangan bertengkar; hindari pertengkaran,
Sumber dan Asal Mula yang sama, mematikan
215 gemar sanjung, kemashuran, Roh Suci jiwanya 217; perbedaan menjadikan manusia berkelompok dan berkasta-kasta: sering terjadi ketegangan dan konflik berkepanjangan hanya karena
masalah yang sepele 611.
Pembebasan (Penyelamatan, Pamudaran),
Verselbstung, werden zur Personlichkeit,
Individualisierung 59, Individuation 61; lihat
pamudaran, perkembangan esensial individu,
orang yang mencapai-: dapat membantu 301.
pembelajaran 218-9.
pementasan; ~kemasukan dewa bila sering: fungsi
angan-angan terbelah, mudah disugesti, mengulangi bisikan dewa saja, inteligensi semu 290-1
Pemikiran Islam: (klimaks) kejayaan sekte Mutazilah; tema sentral (teologi): ketuhanan, alam dan
manusia; Tripurusa: penampakan diri Tuhan dalam tiga sifat: Suksma Kawekas, Suksma Sejati
dan Roh Suci: identik itsbatush-shifah (penetapan
sifat) bagi Tuhan dalam agama Islam (Said Aqil
Siroj); mengkaji intuisi Soenarto (ajaran Pangestu)
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
391
----------
392
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
---------raikan lagi karena sangat halusnya makhluk tersebut. Daya muat SV-I sebenarnya terbatas, tetapi
di kemudian hari menjadi tiada terbatas 461.
Perspektif: keempat 31; ~terapeutik: potensi Tripurusa, bersifat sekunder; primernya pengembangan
diri 400; ~baru: kemungkinan adanya potensi dan
penglihatan yang baru (perkembangan): potensi
dan penglihatan dari pusat imateri yang berbeda
dari sentra vitalitas yang ada dan diatur oleh sang
Aku: sang Aku tidak dapat melakukan eksperimen dengan pusat imateri, atau menggunakan
perspektif dari sentra ini untuk keperluan sang
Aku; Tripurusa berkuasa mutlak 492-3.
pertanian: dunia-: sawah (jiwa), bajak (rela), garu
(temen= jujur) pupuk (sabar dan narima), air
(Trisila), panduan hama (Pemali) 373.
reedukasi: orientasi kembali merupakan koreksi
terhadap gambaran hati nurani, penting 365.
pertempuran: di dalam dirinya; orang lain (luar)
tidak dapat membantu; manusia berkuasa dan
bertanggung jawab untuk mengalahkan dirinya
sendiri 485-6.
Peta, Indonesia 62.
Peter Walder; dunia pertama: panca indra, ke dua:
asadar, tanggapan, transenden, ilham 571; imanen
transenden; lingkungan, menjadi pribadi, kerajaan
antara 587.
phylogenetis= pengalaman seseorang selama
perkembangannya sejak dalam kandungan atau
sejak lahir 113.
pikir; arah pemikiran = pengendalian nafsu 266-7,
sifat Tripurusa 267.
pikiran; konkrit-rasional-historis, berciri kritik dan
keputusan, asalnya imanen 579.
pintu: ~gerbang (TheGate, Rahsa Jati): di dalam mikrokosmos (bagian makrokosmos): dapat masuk
ke dalam dan meleburkan diri ke dalam Hidup
imateri (kolektif, universum): ada sesuatu yang
sama yaitu Roh Suci, jati diri manusia 154-5; ~ke
sadar kolektif: das Selbst, arketip 571.
pocong; pemisahan jasmani kasar dan halus 298.
polaritas: arah; titik tengah-: posisi/ derajat Roh
Suci: kedaulatan sang Aku angan-angan di reduksi
sampai nol, kekuatan nafsu berhenti: keseimbangan sempurna 147; angan-angan: konsentrasi dan
abstraksi, penerangan: gelap dan terang 325; ~luamah:sublimasi, lawan~: mutmainah, sentra vitalitas: sumber tenaga 328, 331; polarisasi; perpindahan 680.
Popper, Sir Karl Raimund, three worlds 28-9
posisi: wawasan ilmiah CJI: posisi dan fungsi sang
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
393
394
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
---------mampu mengamati pusat imateri kecuali refleksinya dikembalikan kepada Sang Akunya yang imateri (Roh Suci) dengan introversi tertentu atau
mengikuti jalan religi 97; TheGate:, suatu kontinyuitas (ambang) kesadaran jiwa-pusat imateri 98;
bukan indra 100; (TheGate): ambang kesadaran \
sejati Tripurusa; perasaan terdalam, terhalus terasa
sebagai pintu gerbang masuk ke alam prinsip
(pusat) imateri, menuju akhir dari perjalanan
hidup manusia 112; Letaknya? 113.
Rahsa Jati= TheGate adalah titik singgung psike
(mental) dan Pusat Imateri, esensi dari kehidupan
perasaan, bukan organ, tetapi suasana tertentu
dari kehidupan jiwa, kontinyuitas kesadaran:
ambang pintu masuk pusat imateri 122-3, 126-7;
(termasuk ilham, intuisi) bukan pengalaman perasaan indrawi 292; iklim Tripurusa, diantara
sadar dan asadar sekaligus mencakup keduanya:
transendental 327.
raja; konstitusional 527.
Ranah, kepercayaan 57.
rasio (pertimbangannya): tidak bersifat analitis,
gagasan tidak terbentuk lagi; ruang dan waktu
bereksistensi didalam kesadaran kolektifnya;
Rencana Agung dan Kebijaksanaan Agung terdapat di dalam kesadaran kolektif tersebut; sikapnya
terhadap sesama: pelaksana Rencana Agung: bersifat memberi tuntunan, mendidik, memberi ampun, dan pembawa keadilan; orang seperti ini
setia kepada peraturan; tempat konsentrasinya
omnipotensi di dalam sadar kolektif 495,497.
rasional: diatas, budi luhur 272; pikiran-: tanggapan
ke struktur logis ke pengertian: lugas, ilmu modern; lawan subjektif irasional; kualitas, kausalitas, dan substansi 577; terjangkau pengalaman:
hati nurani--badan/jasmani kasar 604.
realitas; pertama setelah dipandang, kedua setelah
diinventarisasikan (SuperEgo) 515.
rebooting: pusat komputer 3- sentra vitalitas:
(ingat kematian) berhenti sejenak, memutar
polaritas kesadaran 180 menuju ke pusat imateri
sebagai alam sejatinya; beberapa kali sehari, oleh
siapa saja 626.
reedukasi; pendidikan, mobilisasi tunas keyakinan
yang telah ada kepada Sang Pencipta 596-7,658;
kunci psiko terapi, membangkitkan kemauan
pasien 688.
refleks= otomatisasi; bagian asadar hanya melepaskan aspek-aspek berbentuk simbol-simbol yang
dapat di-asimilasi-kan oleh bagian sadar 439,442.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
395
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
397
---------T
taat: ke~an: melaksanakan dengan teliti hati-nurani
149,193; yang sepele, alat pelaksana kehendak
194; tugas besar 195; bidangnya nafsu, menyerah
tanpa kemauan dan keinginan, kepada Tripurusa
di dalam konfrontasi tersebut: menyediakan
kancah untuk menerima pencerahannya 363;689;
yang sepele, alat pelaksana kehendak 690, tugas
besar 691.
talipusat: menghubungkan ibu secara strukturil
dengan sang bayi; setelah lahir: fenomena proyeksilah yang menghubungkan secara kejiwaan
individu dengan dunia sekitarnya; integritas
organik: jaminan pertahanan dan keamanan sang
bayi; cara untuk berorientasi dan mengamati
lingkungannya dengan cara yang paling sederhana 453,455.
tangga: kebahagiaan, lima anak tangga, anak tangga-3, budi darma 221.
tanggapan: penglihatan melalui fungsi pikiran yang
sadar 575.
Tanos, eros 49
Tapabrata: cara untuk melatih dan mengendalikan
hawa nafsu; mendorong mutmainah selalu bersifat positif; lemahnya badan mengurangi kekuatan
nafsu-nafsu egosentripetal dan membiasakan diri
terhadap kekurangan-kekurangan dan hal-hal yang
tidak enak; sifat luamah menjadi netral: kekuatan
menahan rasa sakit, kekurangan energi, dan gizi
388-9; munculnya pikiran mengenai ajal selama
tapabrata: sikap asosial manusia menjadi positif
389-40: mengintensifkan: paugeran, panembah,
dan budi darma; bukan kunci sorga; dasar dari
proses pamudaran; dapat membantu manusia bila
menemui jalan buntu; tidak perlu menurut peraturan: tiap cara hidup yang mengubah semangat
yang meluap-luap dari luamah menjadi kesediaan
untuk narima dan yang memperkuat mutmainah
adalah cara hidup bertapabrata 391.
teduh, hening, bening; pikiran 239
Temenos, mandala 61
tidur: nyenyak: (tanpa obat) untuk Lanjut Usia
(LANSIA): simulasi mayat: tidur kaki lurus, kedua telapak tangan diletakkan di jantung; diajarkan sembah kalbu, meditasi transendental, zikir,
ingat akan TheSource sesuai keyakinannya masing-masing; tanpa bantal (hati2/ dilarang untuk
yang lemah/ gagal jantung berat), lampu dimatikan 629; takut akh!; dimandikan terakhir
kalinya oleh orang lain 631; gangguan~: ngorok,
mendengkur: relaksasinya otot pangkal lidah yang
398
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
399
==========
__________________________________________________________________________
http://www.wetcanvas.com/Community/images/06-May-2009/28375-Water_Dragon_gw1.jpg cited May 5, 2012
400
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
SPIRITUAL
Dimensi-4
MENTAL
Dimensi-3
FISIK
Anganangan
Perasaan
Dimensi-2
TTrreeFFooiill
Nafsunafsu
||
MIKROKOSMOS
Dimensi-1
MAKROKOSMOS
Manusia, Binatang, Tumbuh-tumbuhan, Dewa, dan Mineral
Sadar, percaya, dan taat (Trisila) adalah perilaku andalan sang Akunya (Ego) manusia untuk
melaksanakan tugas ke dalamnya (Khusus pada diagram ini digambarkan sebagai tugas ke atas,
TreFoil di atas Ego) sebagai tugas-akhir dari evolusinya menghadap TreFoil (TriAspek, Tripurusa)
di dalam pusat hati sanubarinya (Dimensi-4). Sadar, percaya, dan taat (sa-ya-taat) adalah
fungsi-spesifik tertinggi berturut-turut dari angan-angan, perasaan, dan nafsu-nafsunya
manusia.
Sang Aku materiil dan imateriil (TheSelf) secara bertingkat sebagai wakil sadar pribadi manusia
potensiil dapat meleburkan dirinya ke dalam Sadar Kolektif (status TheForce), sebagai titik akhir
keberadaannya. Dalam Candra Jiwa Indonesia peristiwa ini dinamakan Proses Pembebasan atau
Pamudaran telah disebut oleh Jung sebagai proses Individuasi.
__________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
401
MAGNUM
OPUS
GENERALE
(Karya Besar)
(Mental-Spiritual)
H&B
PERKI
402
2016
5/5
Ver. 1.1.1
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
H&B
Heart & Beyond PERKI
(Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia)
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
403