Anda di halaman 1dari 83

HC

iW

>h'V.

S A N G H Y A N G S IK S A K A N D A N G K A R E S IA N
( Naskah Sunda Kuno Tahun 1518 Masehi}
C l :]2:

oleh :
Drs. Atja
&

Drs. Saleh Danasasmita


/

provekl p e n g e m b a n g a n p e r m u s e u m a n j a w a b a r a t

19 8 1

rAKyUA's

PN6tiTAHUAl48U0AYAUi

n w u t l * ? i L m PENQTAHUAN Bi/DAYA
UNIVERalTAS INDONESIA
Tanggai

: .......^ 3

Nomor

: ..... C / ^ 0 i O O \

P E N G A N T A K

Naskah yang jnenurut penyusunnya bernama Sanghyang Siksakanda ng Kare


sian ini,
MSB

milik

M u s e u m ' Pusat

di Jakarta,

dan terdaftar sebagai seri naskah

{Manuscript Soenda B) dengan nomor kropak 630.

Seperti

naskah-naskah

Sunda kuno lainnya, naskah ini p u n 'tidak ditulis pada rontal, melainkan P i
da daun nipah.
Untuk pertama kalinya, kropak 630 ini diungkapkan oleh K.F.Halle dalam "Tijdschrift voor Taal-, Land- en Volkenkunde", TBG X V I , tahun 1867 halaman 453 dst.,dengan judul "Lontar Handschrif ten afkomstig uit Soendalanden". Tulisan Holle tersebut hanya berupa ulasan singkat tanpa transkripsi atau pun terjemahan lengkap. Beberapa kesimpulan yang dikernukakan
Holle dalam tulisannya :
P e n u l i s n a s k a h MSB berbeda dengan penulis naskah MSA
(kropak 632 yang dikumpulkan Brandes berasal dari Kab u y u t a n Ciburuy, Garut)
nilai yang sangat tinggi, karena di dalamnya
ajaran mengenai kehidupan ruruah-tangga y ang
harus ditaati oleh segenap golongan masya r a k a t Sunda
Memiliki
termuat

jainan dahulu ;
lam abad ke-16, di daerah Sunda masih berlangsung
penuTisan n a s k a h - n a s k a h Hinduistis.
ulan Holle yang terakhir didasarkan atas kete r a n g a n diaiara n a s ,,
,na memberitakan bahwa penulisannya selesai
d a la m
ka h lembar terakhir. ya y
i A&r\ Saka. Angka tahunnya disusun d alam sangkala y a n g
b u l a n ke-3 tahun 144U *
mi raaur (4) sagara (4) wulan (1) . Dengan demikian, k r o ^
bunyi : nora ---------------630 m i /m-ulis
dituiii tahwn 1518 Masehi.
^
- di oronakan pula oleh Noorduyn sebagai b ahan p e n b a n d m g aa.
Naskah

m r

.=,^1 n bpriudul "Het Begingedeelte van de Carita Parahyang


tulisannya yang
1 118 1962). S e b a g i a n d a r i k a r y a Holle, muncul s e b a g a i
kutxp3
mifT Dee

lam

jm buku
----- ------.
d alam
5 5 buk u t e r s e b u t , penulisnya melontarkan keluhan, " A m a t disajangK<*
lamai
, . . va3Xer sampai sekarang masih tersimpan d a l a m koleksi
nas
s]c2 ** xn*
y
~
bahwa nasK~**
.
Han
h M u s e u m P u s a t d i Djakarta, belum p e r n a h d i b u a t t r a n s k r x p s x
terdjemahannyai

ii
Delapan tahun setelah kemunculan buku Prabu Siliwangi,
menyambut Dies Natalis Universitas Padjadjaran yang ke-16,
dayaan Universitas Padjadjaran (LKUP),

dalara r a n g k a
Lembaga Kebu-

menerbitkan transkripsi Sanghyang

Siksakanda ng Karesian yang telah selesai dikerjakan oleh Drs. Atja.


nerbitan terbatas dalam bentuk stensilan ini,

hanya memuat hasil

Pe-

trans-

kripsi, tanpa terjemahan ataupun komentar lain.


Walaupun demikian,

isi naskahnya telah menarik banyak pemiknat yang

mengharapkan adanya penggarapan lebih lanjut.

Ketiadaan Kamus Bahasa Sun

da Kuno yang dapat dijadikan pembuka jalan ke arah penelaahan


tersebut, sangat dirasakan sebagai hambatan utama.

isi naskah

Dalam keadaan separuh

"meraba-raba" arti dan makna yang terkandung di dalamnya,

para budayawan

Sunda mulai menemukan catatan otentik tentang kebudayaan Sunda

raasa lam-

pau yang ternyata banyak berbeda dengan konsep yang selaitta ini dianut.
Konsep, bahkan boleh dikatakan kepercayaan, bahwa kujang adalah senjata utama para ksatria Pajajaran, atau pun keyakinan bahwa manusia Pajajaran tidak mengenal kain batik,
tersebut

menjadi goncang dengan kehadiran naskah

"Badai keraguan" ini melanda pula para pemuka masyarakat

pemerintahan di Jawa Barat ,

karena gambar kujang telah nterajai

serta
hampir

semua lambang ataupun atribut lembaga atau organisasi yang mengakarkan di.
ri pada kesinambungan tradisi kebesaran aiasa silam kawasan ini.
Namun demikian, kujang dan kain batik hanyalah sebahagian kecil dari
ciri kehidupan budaya periode Pajajaran yang diungkapkan oleh naskah Sang
hyang siksakand* ng Karesian ini. Banyak hal yang jauh lebih penting dari
kedua masalah itu yang dapat ditelaah dan ditimba dari perbendaharaan nas
kah tersebut. Norma kehidupan yang mengatur pola tingkah-laku manusia Pa
jajaran
dan batik

adalah masalah yang jauh lebih penting dari pada masalah kujang
Norma-norma itulah tentunya yang telah mewarnai kisah

Jawa Barat dalam periode pemerintahan Sri Baduga Maharaja

sejarah

(1482 - 1521)

atau Prabu Siliwangi sebagai lazimnya orang Sunda menamakan toko'n ini.
Atas dasar pertimbangan-pertimbangan itulah, Proyek Pengembangan Per
Mu euman Jawa Barat menerbitkan naskah ini disettai dengan terjemahan dan
pen 'elasan mengenai beberapa istilah. Konsep aslinya telah dilengkapi denaft.,r Kata yang menyeluruh. Akan tetapi, dalam penerbitan ini hanya
ngan 1^31

iiidipilih kata-kata yang mgkin sulit -dicari ter jjemahannya dalasi fcaa*s-kamus yang <:ersedia. Xeterbatasan waktu dan biaya, belum TOe\ungkinkan pener
bitan sebagaimana yang diharapkan.
Disamping itu, bersamaan dengan penerbitan naskah ini,Proyek Pengem
bangan Permuseuman Jawa Barat, menerbitkan pula dua buah naskah Sunda Kuno yang lairmya, yaitu: naskah Carita Parahiyangan dan Kropak 632

(nas

kah MSA) dari Kabuyutan Ciburuy, Bayongbong - Garut.


Dalam kedua naskah yang lain, penerbitan dilengkapi dengan terjemah.an, komentar dan daftar kata yang memadai, dalam arti: semua kata

yang

tercantum dalam naskah dicoba diterjemahkan. Dengan cara ini, mudah-nssdah


an

jalan ke arah penyusoaan Kamus Bahasa Sunda Kuno, sekalipun

maisifo

jauh, -telah dicoba dirimtis.

Peneirbitan ketiga naskah Sunda Kuno dalam langkah pertama ini diha
rapkan dapat pula membaag^it miknat terhadap studi bahasa Sunda Kuno yang
dahulu hanya digeluti oleh segelintir cendekiawan Belanda yang dengan segala kesungguhan hati telaii menyediakan dirinya sebagai perintis
hal ini.

Dalam

dalam

kaitan tegsebut,penerbitan~ke1iiga naskah dimaksudkan p*ilai

sebagai tanda terima kasi& dan penghargaan atas jasa-j asa me-reka

BANDUNG,

1981

pesojnpin Pxroyek Pencpeinbangan Pe armuse uman


Jawa Barat,

( Drs. Atja )

D A F T A R

ISI

PENGANTAR ....................................................

DAFTAR I S I ...................................................iv
1

TRANSKRIPSI ...................................................
TEKJEMAHAN

.............................

. . . . . . . . . . .

27

KETERANGAN BEBERAPA ISTILAH


dasaindria.......... ................................... 53
dasakalesa................. .............. . .......... S 3
d a s a k r e t a ................................ ............ 53
dasamarqa

. . . . . . . . . . . .

dasapasanta

..........

..........- - .............

53

. . . . . . .
......... 53

dasaprebakti................. ............. ............ 54


dasasila

.......... 54

..........* - ...........

estri larangan.......................................... 54
galah cedek tinugelan

teka ................. ..

galah dawa sinambungan tuna

S5

..............................

55

p a n c a a k s a r a ............... ............ .............. 55


___

pancabyapara - -
pancagati

-*-* *.

. -- -------------56

" . ............... ............................ ...

p a n c a k u s i k a ............................................ 56
pancaputra.............................................. ...
s a s a n a k r e t a ............................................ ...
tataqata..................* * ........................... 57
tri tanotu di bumi .................. . .................... 57
Sanqhyang Siksakanda ng Karesian.......................... ...
PANGORANG DASA CALAGARA....................................... ...
DAFTAR KATA

................................................. 63

.................................................. .............. 66

N A S K A H

Angka-angka Romawf pada naskah I nl adalah nornor-nornor lerabaran naskah <-darl I sampal XXX).
Tanda-tanda:

e u<ntuk <e pept;


o ttnfuk eu da^am ejaan umum;
( ) = adenda, huruf df antaranya dttambahfcan:
/ 7 = dIsenda, hum f di antaranya dihllangfeanc
aragka-angka di samplng 'kanan = nomor barfs ;
fiuruf yang dlgarts bawahl adafah kore'ksl t e r hadap naskah; tultsan asltnya dlcanturakan di bawah halaman yang bersangkutan.

Huruf n pada Sanghyang Stksa-kanda ng Karesian sengaja dfpB


sahkan penul Isannya,

-karenaf ungs f nya adalah part Ike I dan urefmfe

roembedakan antara kata kandang dengan kanda ng (kanda + ng) yang


dalam bahasa Sunda tamo berbeda a r t I .

Kdah nihan warahakna sang sadu, de sang mamet hayu.


44ana sanghyang siksakanda ng karSsian ngaranya, kayatnakna wong sakabeh. Nihan ujar sahg sadu, ngagelarkSn -sanghyang siksakanda ng karSsian:

in?

sanghyang

dasakreta

kundangCn urang f'eya.


Asing hu -dek -na(n) jorkon sasanakrSta, pak&n5n hoboi
hirup, hobSI nyewana, jadiyan kuras, jadiyan tahun, dSgd6 g ta (n ) jfir jaya prang, nyewana na urang reya.
Ini byakta sanghyang dasakreta ngaranya, kalangkang
-d a s a s i

la, rhayamaya sanghyang

dasaindriya,

dasamarga,

kapretyaksaan

pakSn ngretakSh bumi lanvba di bumi fan pa-

rk.
ini pakSn urang ngrfaktfn bumi Jamba,

caang ja Ia n ,

panjang ta ju r, paka pridana, Itnyih p ip ir , caang buruan.


AnggSs ma imah kaSsi,
'kaomean,
nyewana

IS i t ka6 s i ,

sadapan karaksa,
sama wong

paranje ka5s i ,

pa Iana ta h u rip ,

hunsa

sowe waras

Csa)rat. Sangki lang di lamba, trSna,

taru lata galuma, heJo iembok tumuwuh sarba pa I a wowohan,


dadi na hujan landung tahun, tumuwuh <iaek, maka hurip na
urang reya. Inya -eta sanghyang sasanakrta di lamba ngara-na.
|n| sanghyang <fa$akrfa,

nu dipajarkOn

kalangkang

sanghyang d a s a s ila ,' ya mayamaya sanghyang dasamarga ta ;


kapretyaksaan na dasaindriya,
rang

denge

Ini byakta: c o li ulah ba-

mo ma nu siGp didenge,

kenana dora bancana,

sangkan urang nSmu mala, na lunas papa naraka,

hengan

lamun kapahayu ma, sinSngguh utama t i pangrongo.

Mata

ulah

barang di5l-o, mo ma nu s i 8p didiJlo, kenana dora baji

cana,

sangkan

urang nSnu mala na lunas papa naraka,

he

ngan lamun kapahayu ma, sinengguh utama ning dOia. Kulit


Naskah: 8 . n y a w a n a ;

17. nygwana?

19 landuh.

ulah dipake gulanggasehan, ku panas ku t i l s , kenana dora


-bancana, sangkan urang nmu mala
hengan lamunna kapahayu ma,

na

lunas papa naraka,

sinSngguh ufama

b ijiln a t l

k u lit , Letah ulali salah nu dirasakOn, kenana dora banca


na, sangkan urang -rtSmu -.ma-l.a,

na iunas papa naraka,

he-

35

ngan lamunna kapahayu ma, si-nSngguh utama b ijiln a t l le


tah, Irung ulah sat ah amb(3> kenana dora -bancana, sangkan
wang nSmu mala, i lunas papa
II
naraka, hengan lamsm kapahayu ma, sfnengguh utama b i j i l
na tim irung. Sungiaf ulah barang carek,

kenana dora ban

cana na lunas papa naraka, hengan lamun kapahayu ma, s i nengguh utama bi j i fna t i sungut. UongGn mu Iah harang c o kot, kenana dora bancana,
iamun kapahayu ma,
Suku

na lunas papa naraka,

hengan

sinengguh utama b ijiln a t i

I6 ng0 n.

ulah barang ffncak,

kenana dora bancana

na

tunas

45

papa naraka, hengan lamunna kapahayu ma, sin&ngguh utama


bijilna t i suku. Rayu ulah dipake ktSr, kenana dora ban
cana

na lunas papa naraka,

s|-nengguh utama b ijiln a


kancoieh,

hengan lamunna kapahayu ma,


payu. Baga purusa ulah dipake

kenana dora bancana na lunas papa naraka, he

ngan lamunna kapalhayu ma sinSngguh utama b ijiin a t i baga


iawan purusa. Ya fa sinangguh dasakrta ngara(n)na. Angg{5s kapahayu ma <Sora sapuluh, rampes twah na urang reya;
maka nguni twah sang dewaratu.
Nihan sinangguh
di bapa,

dasaprSbaktt ngaranya.

bakti di la k i,

hulun bakti di

Anak bakti
pacandaan,

sisya bakti di guru, wang tan I bakti di wado, wado bakti


di m antri,

mantrl bakti di nu nangganan,

nu

nangganan

ba-kH di mangkubuni, mangkubumi bakti di ra tu , ratu baktf di dewata, dewata bakti di hyang. Ya ta sinangguh dasaprebakti.

60

t i ngara(n)na.
Ini na lakukonSn, talatah sang sadu j a t l . Hong kara
namo sewaya, sembah ing hulun di sanghyang panca tatagata; panca ngaran i-ng lima, tata ma ngaran ing sabda, gata ma ngaran ing raga, yaeta ma pahayu5n sareanana.
Panca aksara guruguru

ning janma.

byakta nu katongfon kawrSton,

Panca aksara ma

kacaksuh ku indriya. Guru

ma pananyaan na urang reya; nya mana dingaranan guru ing


janma, sang moha sa<ng)gCsna aya bwana.
Ini byaktana, ngaranya, ya panca byapara: sanghyang
p rS tiw i, apah, te ja , bayu mwang akasa;

carek sang

sadu

mahapurusa: eta keh drSbya urang. Kangken prStiwi k u lit;


kangkSn apah darah, clduh;

kangkSn teja panon;

kangkSn

bayu tulang; kangken akasa kapala; iya pretiwi di sarira


ngaranya. Nya mana dikangkSnkOn ku nu mawa bumi,

ya ma-

ngupati pra rama, rSsf, disi mwang tarahan.


Ini pancaputra: prStiwi sang Mangukuhan,

apah sang

Katungmaralah, teja sang Karungkalah, bayu sang Sandanggrba. akasa sang WrStikandayun.
Ini pancakusika: sang Kusika di Gunung,

Sang Garga

di Rumbut, sang Mesti di Mahameru, sang Purusa di Mandir i , sang Patanjala di Panjufan.
Lamun pahi kaopeksa sanghyang wuku lima (dina) bwa
na, boa halimpu ikang desa kabeh. Desa (ka)beh ngaranya:
purba, daksina, pasima, utara, madya.

Purba, tim ur, kar

hanan hyang Isora, putih rupanya; daksina, k id u l, ( kahanan hyang Brahma, mirah rupanya; pasima, kulon) , kahanan
hyang Mabadewa, kuning ( rupanya) ;

Naskah:

6 8 . katington; 77. Sesudah tarahan seharusnya ada p ra b u .

Naskah: 87-88. (.....) terlewat; 94. linglang.

utara, lo r, kahanan hyang Wisnu, hlreng rupanya;

madya,

tengah, kahanan hyang Siwah, (aneka) warna rupanya.

Nya

mana sakltu sanghyang wuku lima dina bwana.


Ini wuku lima di mahapandlta. Sandi
tu tur, tapa ma karasa

ma karasa

si

si Jangfang, lungguh ma karasa si

pagSh, prStyaksa ma karasa si asSmbawa, kaI6pasBn ma ka


rasa madumi tan kaduman, manghlngetan tarrpa hinga, sakitu wuku lima di mahapandita.
Nihan pawwitan ning krta,

sya sang dewata

Pahl ngawakan ngaran di maneh, pahi mirongCh rua di


neh, hengan lamunna mo karasa ma,

kadyangga nlng

Ifma.
maw ilut

tum&nu wilu+nya, bnr tumSmu bSnSrnya. KI tu keh eta, ku


twah ning janma mana krta,

ku twah ning janma

mana na

Iayu.
Ini karma ning hulun,

saka jalan urang hulun;

kanna

ma ngaranya plbudlCn, ti(ng)kah paripolah saka jalan ngatranya. Maka takut maka ja ro t, maka atong,

maka tOang di

tlngkah di p'ltwahCn, di ulah dl pfsabdaan.


Maka nguni

lamun harSpOn sang

dewaratu pun,

maka

satyadi kahulunan, maka lokat dasa kalesa, boa ruat mala


mari papa, kapanggih ning kasorgaan,

lamun t 6 (ng)tolng

ngawakan karma ning hulun, kitu eta ISwih madan usya d itindih ukir, dltapa d! luhur gunung; kena palarang dftapa/dl/na luhur gajah hunursi(ng)ha, dSkCt maha bancana.
Ini twah ing janma, plgunaon na urang reya. Ulah mo
turut sanghyang siksakanV
da ng karesian. Jaga rang

dek

luput

Ing na pancagati,

sangsara. Mulah carut mu I ah sarereh, mulah nyangcarirtkon

Naskah: 116. pancaganti.

maneh, kalingana nyangcarutkOn maneh ma ngaranya:


dipajar hantG,

nu hantS dipajar waya,

la in , nu lain dipajar inya,


k ira.

nya

inya

dipajar

karah <e)dapna ma k ira -

Budibudt ngajSrum mijahCtan,

carutkOn maneh ngara(n)na.

nu

nu aya

efa byaktana

120

nyang-

NyangcarutkSn sakalih ma nga-

ra (n )n a , mipit mo amit, ngala mo menta, ngajuput mo sadu;


maka nguni tu tunumpu, maltng, ngStal, ngabegal, sing sawatSk cSkap carut,

ya nyangcarutkon sakalih

Sanguni tu meor, ngodok, nyepet,

ngara(n)na.

125

ngarebut, nganoro-

goh, papanjingan; maka nguni ngotokngowo di pamajlkan, df


panghuiu fandang, maka nguni di tohaan di maneh.
wih muiah dipiguna, dipitwah ku urang hultrn,
ke na sabda atong tSang guru basa,

Itu f{5-

ulah mo pa-

bakti sukslla di pada

USD

janma, d ik u la kadang baraya.


Maka nguni di tohaan urang, suku ma pake
longSn ma pake umun. Jaga rang pacarek

dong

d f s ila ,
menak d5ng

g u (s )t i, dong buhaya Ing kalih; d<5ng e s tri larangan,


ka nguni dong tohaan urang, jaga rang

ma

dipiguhakSn, muiah

t 35

surah di tinOng urang, sanguni salah tembal , kajOOng s&nu


mo suka ku tohaan urang; ulah, pama I i bisi urug bonang d i tapa, hllang bSnang cakal bakal,

bisi

kapangguh ku sanghyang jagat sangsara,

ICngit batri

hese,

k a tig ra -

VI
ha ku sang dewaratu.

Lamurr hamo satya

a<ng)g0s ma jaga rang waya di kagSring,


jaga rang irCg,
Mana dipajar

dugaduga

majar maneh

satya di -kahulunan,

ma muiah luhya,

muiah kuciwa,

di tohaan

urang,

jaga rang palay,


t6 (n g )t5 in g amat.

hengan jaga rang

muiah ngo(n)tong

c5ta

dipiwa-

rang, mufah h iri muiah dSngki d<3ng dSngSn sakahulunan.


Maka nguni nySSng nu mOnang pudyan,
ny50ng nu

dineneh ku tohaan,

1140

monang par^kairt,

teka dek nyetnyot

tinong

urang. Haywa, pamaIi. Kapamalyanna karah, jadi nluh, ba-

T,45

roh hate; hamo bSnang ditambaan, jampe mo matt h,


mrStyaksa, ja hantC katurutan ku sanghyang

paksa mo

siksakanda

ng

t5

karSsian. Kitu jaga rang nangganan, muiah kirakira dtglangan. Jaga rang kag&langan, mulah mo bakti di nu nangganan
4<ena itu tanda sang dewaratu.
Jaga rang kbna panyuruhan,
siksakanda ng karSsian,

mulah mo raksa

pak6 n urang satya

sanghyang

dl plwarangan.

Hengan lamun nu ngafor ngidul ngulon ngetan,

t'55

g5s ma mulah

si wok ca (n )te , mulah sFmur -cante, mulah sfmar cante,muiah


darma cante;ya ta sTnangguh sanghyang caturyatna ngaranya .
!ni kalingana, siwok cante ma ngara(n)na kawujukan ku
hakan inum; simur cante ma ngara<n)na salima hamilu ngaramakBn nu maling, nu ngarSbut, nu meorr ya sal ah

tea

dongdonan

ngaranya; simar cante ma' ngara(n)na rcgala dagangan mas p i rak lalambaran, hanto d i.. .......

.............

VII

tita h ku nu miwarangi, ya salah sadeya(n) ngara(n)na. Darma


cante ma ngara(n)na, daranan di kac5c5b tohaan urang, dlsu
ruh' nyokot ngadarat matyan,nu tan yo9Ya Na tohaan, gumani i
ya ngisSsan, kena wagoy, kena kuia Kadang,kei.a ba. aya, e.a
ulah dipiguna ku urang hulun. Bogoh df kac5c5b,

cocSb di

kabogoh; itu tan yogya dipitwah ku urang hulun.


Ini pak6 n urang nurut ka tohaan, pak5n urang

panjang

dipihulun, pak&n urang h8 b3 l diasa ku tohaan urang,

T7

tu rut

sanghyang siksakanda ng karSsian. BirongSh napanghu!u ta n dang. Lamun ny&sSI tohaan,milu urang ny5s5l doi tiSng toha
an; lamun muji tohaan,milu urang mujl do! dong tohaan. La
mun hamo ma mllu muji mllu meda d5ng tohaan,losta cingclng
tegang urang bakti ka tohaan.
Jaga rang lOmpang ngalasan, baju sfmbut.

Naskah: 153. tunda.

Lamun

hamo

t75>

dftng tohaan, iseskbn na siksakanda ng kareslan. Siksaan<a)na ta , ulah dek ngundor ka ftuma beet sakalih ka kebon saka
lih .

Hamo ma bBnang urang laku sadu, salang keboan ning a-

las, kayu batri nangtu, bwah bSnang ngarara(ng)gean,

tang-

gShkfin suluh, turuban supa, cangrodan tewwan, odeng, nySruVI It


an, epgang, ulam, parakan, sing sawatSk babayan,ulano urang
baraag ala. Sanguni turunkon sadapan sakalih, ulah eta

<ii-

piguna, kenana puhun ning dosa, tangkal ning papa kalesa.


Jaga rang nemu jalan, gede beet, bangat dicangcut
pangadwa, sugan urang pajBCng d$ng gusti d5ng mantri,

<fi
ulah

mo pang?da Ikon, panggadokokongkCn. Lamun bujangga brahmana,


wikuhaji mangkubumi, anak ratu, bo(ng>har kokoro, maka nguni guru Ioka, ulah mo pahi pangidalkSn, kena itu
prSbu.
fngStkfin na siksakanda ng karsian,
ha loan, ulah

ngeri(ng)kttn

lanjar sakalih,

dong

guru

isSsfcSn

estr? larangan sakalih,

bisi kttna ku haloan

saag
na

rara hu-

si panghawanarc;

maka

nguni ngarowang tangan, sapafiglungguhan di catang, di bale,


patutunggaIan; haloan si pang Iungguhan ngara(n)na. PatanjOrtanjttr di p ip ir,

di

buruan patutunggaIan,

haloan si panah-

taran ngara(n)na. Nembalan nu batuk, nu ngadehem, nu ngarohak, maka nguni ambuing kalih ngawih, ya ISmbu akalang ngaranya. Nyanda

di

(u )ru t sanghyang kalih d3uk di tihang,,

kayu, di batu, ny&3ng inya anggOs


ngara(n)na iSmbu anggasin.

d ir i

d isilih a n

di

nyanda,

Itu kehna ingetkSnon, tamun dek

luput t i naraka.
Sang/ng/uni sapanginSpan, sapamajfkan, satSpas,

saba-

le, d5 ng sanghyang kalih, dOng e stri larangan sakalih, ngara(n)na kebo sapinahan. Nya kehna ingetkcSnon,
IX

sinangguh ulah partial i ngara(n)na.

Itu haywa ulah dek turut ku hulun sakalih.


dek maan inya ma, maka majar ka panghulu tandang.

-Lamun 01*903
Lanun d i -

picaya ma samayakOn, ku gSringna ku paehna, ku -longitna, po


ron mati sareyanana, eta baan. Hamo tu aya
kolotna samaya na nini agama,

2TG

na pidosaSn, ja

hamo ma dipicaya ulah.

Lamun

W5do ma dek maan inya, ggring ma ntilung, paeh lOngit ma nga


gantyan, sakadflgdffgna,

sa/ng/mangkana

kayatnakna.

Nihan muwah, jaga rang kada+angan ku'same pangurang cfe-

2t5

sa, calagara, upSti, panggSrSs r&ma, maka su.ka g5Kng> urang.


maka rasa kadatangan ku kuia kadang,

ku baraya, ku adi fan-

cOk, anak mitra suan kaponakan, sakitu eta kangkSn. Ngan la


mun aya panghaat urang, kicap inum si(m)but cawSt stika dre22d

bya.
Maka rasa puja nyanggraha ka hyang ka dewata. nnggSs ma
jaga rang dipigunakon ka gaga ka sawah ka serang agBng; n g tkis, marigi, ngandang, ngaburang, marak, -mu(n)day, noadodoger, mangpayang, nyair, bl(n)cang, sing sawatSk guna tohaaa.
ulah sungsut, ulah surah, ulah purlk dSng

girin gsing ,

paM

225

sukaf&n sareyanana.
Maka rasa gura urang. Ngan lamun urang pulang ka dayoh.
ulah ngislng di p i(n g g ir ja la n,

di s is i imah di tutng)tung

caangna, bisi kaarnbS ku nsnak ku g u sti.


rongah-rongah, bisi

kasum pah

Sunguni tu(ng)ku nu

kapadakSn. Ambu bapa panggaruan

Z30

kapapas ka nu karolot ku twah urang gagabah. Ngan lamun


X
<carek> sanghyang siksa, ngising ma tujuh
kiih ma t i 1 u lengkah t i jalan;

boa mo nSmu

fih, ja urang nyaho dl ulah pamali.

lengkah t i j^ ia n ,
picarefcfln saka-

Kaulah ma duka, pamall

ma paeh; dng j5ngj50ng gagawar, pucuk tambalung, sugan tampyan daISm, kandang

larangCan),

bale larangan,

maka

nguni

ngalangsi nang, mapag ngaliwat ratu macangkrama, kena itu pa


ra nti dosa.

235

_ = r 2 rang asup da 15m, maka rea I iok, sugan ngarumpak nebuk r,r-i>ung mgat jajararr. Jaga urang d&uk, ulah sal ah har5p,
maka ranpes d is ila .

05ng sugan urang dlbaan lemek -ku tohaan,

tinCn r'<5 n picarek urang, as ing s&Bp,


03ns -ska i Itk l I ik dina turutanSn:

maka suka

mantrl

ka tohaan,

gusti

ka asaasa,

bayar r-'.ara nu marSk, pangalasan, juru 1 ukis, pande 4ang, pande mas, pande gSlang, pande w6s i , guru wida(ng), medu wayang,
kumb="r gSnding, tapukan, banyolan, pahuma, panyadap,

panya-

wah, ranyapu, belamati, Juru moha, barat katiga, p a ju rit, pamansh, Dam(a)rang, pangurang dasa calagara, rare angon, pacetencan, pakotokan, palika, pr5t51om; sing sawatSk

guna,

ma satya di guna dl kahufunan. Eta kehna turutanSn,


ngaw =:<en tapa di nagara.
Aya ma na urang nu

kena eta

ku tohaan, eta keh ulah d i tu

r u ( t ) twah, b isi urang fessGsSJ d5i.


janr=

aya

Ini

babandingna,

upatna

!o(m)pang ngalaXI

san, -in ca k cucuk, tincak fcelt <*5! ku urang, sarua sakit/an/na.


Nya ana aya ma na urang nu kapuji, si cangcingan si langsit
an, -aka prSdana, emet ImSt rajOn [5kon, satya

di guna toha-

an. E~a mah tu ru t twahrea dOng gunana; boa urang kapuji d5 i.


Aya ma /na/ janma ranges ruana, rampes t i (.ng) ka-hna, rampes -vahna, tu ru t saacjSntgna, kena itu

sinangguh

janma utama

nc =r= . n)na.
iya ma janma gorengi ruana, irog ti(ng)kahna, rampes twah
na, "~umah muiah diturutf frHng)kahna dara sok j66ng rwana, tji
r u - ~.z twahna.
: ya janma goreng rwana* ir6g tingkahna,

goreng twahna,

i t . -= c a ru (t) ning bum. S flih dirina urang sabuwana,

Nasr.ah: 245. wsa.

nga-

255

10

ran calang ning janma.


Itu kehna ingStkOnSn:

hala

hayu,

goreng rampes, ala

guru.
ini pengStna: aya ma janma paeh mating,

paeh papanji-

ngan, paeh ngabegal, paeh meor, sing sawatSk cekap

carut,

eta j&Sng, kena ulah diturutan, ya eta kangk&n guru


ngara(n)na.
Aya ta d5i tamun urang nyOSng nu ngawayang,

270

nista

ngadenge-

k8 n nu ma"(n)tun, nSmu siksaan tina c a rita , ya kangkSn

guru

*-^5

panggung ngara(nlna.
Lamun urang nmu s i ksaaft rampes t l nu maca, ya kangKSn
guru tangtu ngara<n)na.
Lamun mirongoh bSnang <ff kuriak ma: uklruklran,

papa280

rahatan,
XI t

papadungan, tutufisan, sui nanya Ka nu diguna, sut nanya ka


nu diguna, tSmu ku rasa sorangan, ku b5 nangna If Ik df

guna

sakalih, ya kangkSn guru wrtf ngara(n)na.


NSmu agama t i anak, ya/ng/ kangk5n guru rare n g a ra (n )na; nSmu darma t i aki ma, ya kangkSn guru kaki

ngara(n)na;

285

nSmu darma t i lancSk ma, ya kangken guru kakang ngara(n)na;


nSmu darma t i toa ma, ya kangkSn guru ua ngara(n)na;

nemu

darma t i gSsan ICmpang, di i&nbur di gSsan ngawsngi, di gosan orGn, di gOsan majik roa.

ya

kangken guru hawan ngara-

(n)na; nSmu darma t i indung t i bapa, ya guru kamulan ngara-

290

(n)na. Maka ngunF lamun hatur ka mahapandita,ya kangkSn gu


ru utama, ya kangkSn guru mulya, ya kangkSn guru premana,ya
kangkSn guru kaupadesaan; ya sinangguh catur utama ngara(n)
na.
Nya mana kitu lamun a(ng)g&s dl karma ning akanrma, di
twah ring atwah, a(ng)g 5 s pahi kaiilikan,nu gopeI nu rampes,

295

nu ha I a nu hayu. Kitu lamun aya nu muji urang, sui ta , maka

PERPUSTAKAAN
FAKULTAS iLMU PENGETAHUAN BUDAYA Ul

going urang, gumanti pulangkOn ka nu muji, pakSn urang mo kapSntingan ku pamuji. sakaIih. Lamun urang daek dipuji ma

ka

dyangga ning gal ah <fawa s i nambungan tuna, rasa atoh ku na pa


muj i .
A(ng)g<3s ma dipake hangkara, ja ngarasa maneh

aya di I -

mah maneh, ku hakan ku inum, ku suka ku boga, ku pakarang, te


ka dipake anggOhan. Eta kangkSn galah dawata. tta kangkSn pa
re hapa ta ngara(n)na.
XII I
Kitu lamun aya nu meda urang,

aku sapanjsda sakalih, nya

mana kadyangga ning galah cSdSk tinugSlan teka. Upamana urang


ku dil, eta kangkSn cai pamandyan.
kSn datang nu ngaminyakan.

Upamana urang k u rit, kang-

Upamana urang ponyo, kangkSn

da-

tang nu mere kejo. Upamana urang hanaang, kangkSn (datang nu):


mawakSn arotSn.
mere sCpahSn.

U p a m

Ya

urang handOoI

a n a

sinangguh

panca parisuda ngara(n)na

KangkSn galah cSdSk tinugSlan.


Lamun makasuka rasa urang,
boa makahuripna urang reya,

kangken (datang)

ya

kangkSn

pare b5rat

Eta
sangga,

katSmu wwit ning suka Javan e -

nak; salang nu ngupat, ala panyaraman .

Aya twah urang ma 5 -

ronan, hantS twah urang ma ungang ambu bapa,


ngara(n)na. Va

nu

kalingane janma

paramar/ra/ta wisesa, ya kangkSn deM /n) na nya


nva =
sang
wa mangjanma ngara(n)na,
a purna sa rira , nya
i wwit ning
a
sinangguh

hayu, ya puhun ning bener.

ci+an. Jaga
gaga
leya, cangcingan ilangsitan.
y rang ngajadikSn
a j
a
a sawah>
iaaa ranq nyion kebO/a/n tihap mufah
tihap ulah sangsara, J 9
sakalih,, ka huma ISga
ngu(n)d5 r ka huma beet saKai..
a sakalih, hairo ma

Naskah: 297. gu.'

7q q

29y*

tinambungan;
----- 2--

314. luwan
-----

12

bttnang urang laku sadu .

Cocooan ulah tihap mli muiah tthap

nukGr, pakarang ulah tihap nginjom,


XIV
si<m)but cawt muiah kasarataan,
anak

ewe pituturan, sugan

hakan inum ulah kakurangan,

dipajar

durbala

siksa.

Yatnakon
330

sanghyang siksakanda ng karesian.


Jaga rang hees tamba +u(n)duh,

nginum twa/h/k tamba ha-

naang, nyatu tamba ponyo, ulang urang kajo(ng)jonan. Yatnakon


maring ku hanto, sang/ng/uni tuku anak ewe, muiah dek palik
tan, sugan hamo sapitwahOn;
teka nurut na panyarasnan.

rampes ma bSnang urang nyaraman,


Eta keh

Hants ma nurut na paraagahan,

335
nga

anak urang, ewe urang

eta sarua

dSngon

sakalih,

lamun H5dS, ewe anak gps ma mdng diaku ku urang*

ngan

boa urang.

kabobotan, boa r 5 ji 5ng sabab ka naraka, ISngii bairi rang nga


bakta, hilang bonang caksl bakaI.
Inf warah sang &>a p ltu tu r, sugan ura(ng) tanpa hSdap.
mrSopeksah, samu+atab, paesan tell tah susur i >_m, jambangan o
si. n[ng banyu ma hening, tah desana tah nora buksab. Kalingana ta , sri ma

ngaranya

omas. Kitu na omas,

lamun

hams

laCnlja pSISk rupana.

lamun kalanja ma cenang,

ra ^ e s

kaopeksa.
Kitu

urang janma In i.

nurut

keh upama

hyang siksa,

Kapahayu rasana di urang .

Lamun

kadyangga

di
ja

sang-

ning

nSr tum&m bSnSrnya . Kitu lamun hamo nurut sanghyang


,
1111+ +ummu
sakrSta
, kadyangga ning ,^
wliui
t w c h u wi lutnya
, . Paesan
lamun tiamo
kawaas*
ngaranya ontOng
.
Kitu na fin+flna.
onTony,

bS
s ik ma
samar350

kalangkang urang; lamun kawaas ma puguh rua


XV
..
.* cintOng eta_ . m
Ki+u
keh lanma
ini ,
urang dma
jero
t u rsc
j
Naskah;

341 - 142.

Ssi.

Ms a

nu-

13

rut upacara sakalih .


maneh .

Rampes ma boa kaiihasan ku

Lamun hamo ma bisa nurut pamagahan,

rame a(m)bSk .

ya mana ki+u ,

sj_,

carut ngara(n)na s

eta keh na turutanSn -

silokana :

hening

mana na waas,

iegSr

na dayoh lamun

Ki+u na sabda.

Lamun hamo

kokaS-

hengan lamun kaSsian ma na kahanan,


Kitu keh na sabda.

na dipajar bSnr laksana.


Kltu keh urang janma ini .
suka lawan enak ma,

tata

kangkSn cai

Desa ma ngaranya daySh;

song, hanta turutartJnana .

punggung

di
355

ngara(n)na.
Jambangan ma ngaranya pamuruyan ,
ma hSdap urang krS+a ;

rasa

Lamun dek

Mana kaosian ma
nyaho di

puhun

IngStkSn saur sang danna p itu tu r .

tatakang carita hangsa.

360

gajendra carita

Ini

banSm.

X5

matsyanSm carita sagar&n. puspan&n carita bangbarSm.


Kalinganya, kitu ja <u>rang dek cSta, ulah salah gSsan
Hi taman herang, talaga
nanya. Lamun hayang nyaho ai
banyu
* at is
ma, hangsa tanya. Kalingana ma, aya ma janma a tls tl ring ap ra n iti, herang t i n * : rame ambSk. nyo(ng)kah kangkSn hangsa
<iina talaga herang.
,..
nfn<T
faut ma, matsya tanya.
Hayang nyaho di jirro ning
hi hSdap sang dewaratu
ngana ma, upama hayang nyaho oi
w
hSdap mahapandita.
Hayang nyaho
kalingana.

Kangk&n

di N a r ning tow5ng ma,

37

Kali d5ng di

gajah tanya.

Ini

37/5

Iwar ta ma nyaho di tinong nu reya; kang

kSn gajah ta ma nyaho d* bSbSdas sang


XVI
dewara+u.
Hayang nyaho di ruu* amis ning kSmbang ma. bangbara t a nya. Kalingana ta ta***"
.a janma bisa saba ngum
. u ,-^i^llh Kangkn ruum kSmbang ma ja n bara, nyaho di t i n g k a h s a k a l i h .
y

Naskah:

359 - 360. kausi.

"?66. m acanSm .

--------------

380

14

ma rampes twahna; amis barungusan sSmu Ifliut ti<ng)kah suka.


Kallngana ulah salah gSsan tanya.
Hayang nyaho di sakweb ntng carita ma, gos ma: Oamarjat i , Sanghyang Bayu, Jayasena, Sedamana, Pu Jaya karma,

Rama-

yana, Adiparwa, Korawasarma, Simasorga,

Boma,

Rangga Lawe,

385

Sumana, Kala Purbaka, J a rin i, Ta n tri; sing sawatSk ca rita ma


memen tanya.
Hayang nyaho di sakweh ning kawih ma :

kawih

kawih panjang, kawih laianguan. kawih panyaraman,

bwatuha,
kawih s i -

si(n>diran, kawih pengpetedan, bongbong kaso, pSrerane,


r o d O r i(h ),

kawih babahanan,

tangtung, kawih sasa<m>batan,

kawih t,a(ng)barongan,

pokawih

kawih igSiigSian-.sing sawatSk

kawih ma, paraguna tanya.


Hayang nyaho d! pamaeBh ma. cSta macOh. eS+a n lru s. t a tapukan, ba(ng)barongan. babakutrakan. ubang ubangan,
panca, munikSn le (-!b u r.

390

ngadu iSsung.

asup

kana

395

nBrSy
la n ta r.

ngadu T iin i: sing sawatSk (ka)atlnan ma, henpui tanya.


Hayang nyaho di pantun ma:

Unggalarang,

Banyakcatra,

S iliw angi, Haturwangi; prSpantun tanya.


SaA<a7lwlrZa7 ning t u iis ma: pupunjengan, hihingguian,
. . u
,ac iasan. urang urangan, memetahan,
kekembangan, alas aiasan,

400

s is ir a -

ngan, ta -

xvn
i_
sing sawatSktuI isma, lukis tanya.
ruk hata, kSmbang farate, 5m*
SaA<a7(wirZa7 ning tCWpaan ma, tSiu ganggaman paiain.
ma: pSdang, abSt, pamuk, golok, peso
Ganggaman df sang praou ma. p
*
tSndBt, k S ris, rateasa pina/h7ka dewanya, ja paranti maehan
, * Ganggaman
^
n ^ara Kong tanf ma: kujang, baliung, p a tik ,
sagala.
sang *
,j*. , fna/h7ka dewanya, ja paranti nga I a k ikored, sadap; dStya pina^n/w
_
ganq pandfta ma: kala k a trl, peso
kfcaP6'n HmJfnSn. Ganggaman sang v
.
nanoot pakisl; danawa pinaZJi/ka dewaraut, peso -dongdang, pangoT, p
+ t kum5r6t saga Ia. Nya mana tSIuna gangganya, ja itu paranti kumoro.

405

410

15

man palain doi :

di sang prbu, di sang wong tan!,

dr sang

pandita. Kitu lamun urang hayang nyaho di sarean(ana) eta ma


panday tanya.
Sa/wa7lwirZa7 ning ukir ma:

445
dinanagakon,

d it ir u paksi, d itiru were, d itiru singha;

dibarongkSn,

sing sawatSk ukir

ukiran ma, marangguy tanya.


Sa/.wa7lwic/a7 ning oolahan ma:
(n )d j, nyocobek, nyopong koneng,

nyupar nyapir, rar=a ma

nyanglarkSn,

nyarengseng,

ny6 s6 n g it, nyayang ku pSdSs, bobo!6man, papanggangan,

420'

kaka-

sian,hahanyangan, raramSsafi, diruruum, diamis amis; sing sa


watek kaolahan, harop catra tanya.
Sa/wa7lwirZa7 ning boeh ma:

kSmbang mu(n)cang, gagang

senggang, sameleg, somat sahurun, anyam cayut, s ig S ji,


pasi, kalangkang ayakan, poleng re(ng)ganis, ja y a (n )t i,

past

425

cs~

cSmpaan, paparanaXVI 11
- M

kan,mangin haris, s itig a n ti, boeh siang, bSbSrnatan, papakanan,surat awi, parigi nyengsoh, gaganjar, lusian besar, katrcpuh jaya(n)t i ,hujan r i r i s , la ris , boeh alus, ragen, panganteni;

430

sing sawatek boboehan ma, pang5y5k tanya.


Lamun hayang nyaho di agama parigama ma:

acara efeh ku

adigama,adigama eleh ku gurugama, gurugama eleh ku tuhagama,


tuhagama eleh ku satmata, satmataeleh ku surakloka, suraklcka eleh ku nirawrah. Utama janma wahye dosa, wahye dosa ifta-

455

ma janma; sing sawatSk (agama parigama ma), pratanda tanya.


Sugan hayang nyaho di tingkah prang ma: makarabihwa, ka
trabihwa, lisangbihwa, singhabihwa, garudabihwa, cakrabihwa,
sucimuka, brajapanjara,asu maIiput,mrak simpir, gagak sangkur, luwak maturut, kidang sumSka, babah buhaya,ngali(ng)gamanik, lemah mrSwasa, adip a ti, prebu sakti,
tapak sawStrik; sang h.ulujurit tanya.
Naskah:

421. pidis.

pake p r a ju rit,

440

16

Hayang nyaho di sakweh ning a ji mantra ma:

jampa jaapa,.

gogoHng), susuratan, sasaranaan, kaseangan, pawayagahan, pus


paan, susudaan, hurip huripan, tu<n)duk iym, pararasen,

pa-

445

sakwan; sing sawatek ajima, sang brahmana tanya.


Hayang nyaho di puja di sanggar ma: patah puja daun, gela r paiayang, puja k&nbang, nya<m)pingan lingga, ngomean sang,
hyang; sing sawatSk rauja ma, ja(ng)gan tanya.
Hayang nyaho di dawuh nalika ma: buXtX
Ian gSmpa, tahun tanpa; fe(ng)gk, tanpa s ira h , sakala lunate.

4SQ

sakala madSg, bumf kapCn)dem, bumi grSmpa; sing sawatek ayaho di carek

M a7

nu bShSia, bujangga tanya.

Hayang nyaho di fermasiksa, siksakandang, pasuktapa, padnaan, raaha pawitra, siksaguru, dasasila,

pancasiksa,

p*rw

talapakan, jagat upadrawa, cadu sa kti, tato bwana, ta to sari


ra , tato ajnyana ma; sling sawatSk 5sI pustaka,

sang

455

paBKflta

tanya.
Maka nguni kasorggan di sakala kaprabuan, kamulyaan, teautamaan, kapremanaan, Rawisesaan, ratu tanya.
Hayang nyaho di pat it i s bumi ma:

ngampihk&n bumi, masi

nikion na urang sajagat ^ par in pas in i,

ngadengde-ng mararaspa*-

de, ngukur nyaruakttn, nyipat midana,

lamun luhur

dipidatar*

ancol dipakpak; sing sawatSk ampih ampih ma,mangkubumf tanya.


Lamun hayang nyaho di sakweh ning Iabuhan ma,

ma-ka

ngu~

n i: gosong, gorong, fcabua, ryak mokprok, ryak mating, alum a gung, tanjung, bujung, nusa pulo, kara-ng minggung,

tunggara,

barat daya; sing sawatfc saba di laut ma, lalayaran, puhawangp


tanya.
Hayang nyaho di sawatSk arega ma:
k ti, tSIu salaksa, tSlu sariwu,
te lu sapultih;

'
te lu sayuta, tSlu sa-

tSIu satak,

tSl u

saratus,

maka nguni karobSlah, katSfubefah, kapatbSlah,

kalimabSlah, kanSmbSlah, kapitubSlah, kawoiubSlah; sing sawa-

470

17

t l k arega ma, c i t r i XX
k byapari tanya.
Hayang nyaho di sandl, tapa,
tangkSs, kalSpasSn, tata hyang,

i-ungguh,
fata

pratyaksa, putus

dewata,

rasa

c a rita ,

kaI/e7pa -carita; sing sawatek nata nata para <lewata


sang wlku para Ioka tanya.
Aya ma nu urang dek c&fa,

u4ah sal ah gosan nanya.

mun dek nyaho dl carek paramisa ma :


Paras I ,

Weslr,

la<n)t&n,
Parayaman,
dan,
bawa,

Simpangti<ja,
Jo t,

Jenggi,

Surabaya,

Baluk,

Sabinl,
ta*np*xng,

./Bali?*

Ngogan,

Jawa;

KanangSn,

Babu,

Ka-

KumSring,

N y ir i, Sapari, Pa-

Jambudlpa,

Seran, Gexiah, So-

fndragiri, Tanjungpura,

Sakampung,

seog sawa+Sk paranusa ma, sang ju ru b a 49

sa darmamurcaya tanya.
Eta fcehna kanyahoHSnSn ,
nu majar mo nya<h)o ,

<lt'+uhuna di yogyana ,

aya ma

eta nu no satya di guna di roaneh ,

toing di carek dewata urang .


kawah,

Pahang,

AndStes, Tego, Maioko, Ba-

Gumantuna* Manumbi,

Solodong,

Cempa,

Keiing,

Malangkato, Hekah, Buretef, Lave, Saksak, SS(m>-

8a I i ,

tukangan,

Makasar,

La

Buwtin, BetSn, Tulangbawang, SSia, Pasay,

Nagara Dekanw Oinah,

Pego,

carek Cina ,

Samudra* Banggala,

6angka,

kabeh,

Tan ^a w u ru n g

lamun guna mo dipiguna,

hinga ning guna krSta .

mo

inanti Gening

lamun twah mo dipitwah,

sa-

kena itu tangtu hyang tangtu dewata.

Saka I a batara jagat ,

basa ngrtakon bumi niskala ; ba

sana: Brahma, Wisnu, tsora, Mahadewa, SiwaXXI


h, bakti ka Batara I

Basana:

Besawarma, bakti ka Batara!


Purusa, P a ta (n )jala ,

Indra,
Basana:

Yama,

Baruna, Kowera,

Kusika,

-Garga, M e s tri,

bakti ka Batara !

beh pada bakti ka Batara Seda Niskala .

Sing para dewata kaPahi

manggihkSn

si

500

tuhu lawan pr^tyaksa.


Ini na pamanggihkonon dina sakala, tangtu Batara di bwana, pakon pagoh jadi manik sakurungan!,

pakGnCn teja

sabumi:

hulun bakti di tohaan, ewe bakti di laki, anak haktr di bapa,


sisya bakti di guru,
bakti di ratu,

mantri bakti di mangkubumi,

mangkubumi

ratu bakti df dewata.

Disuruh neguhkSn di sarira, matttiskOn bayu sabda hedap.


Lamun itu bamo kapiguna kapltwah ku na janma: kanfs+a, madya,
utama, pada ditibakon kana kawah si tambrah gomuka ,

wijaya

jana janma, kawisesa ku dewata pun.


Saur sang darma p itu tu r,

mujarakSn sabda

sang rwauhun,

aya d5i babandingna. Kitu upamana: urang I5mpang ka Javra, hamo nurut carekna dQngSn carana,
urang pufang d8 i ka Sunda,

mairgu rasa urang.

AnggSs ma

han.t5 bFsa carek Jawa,

asa hanto

datang nyaba. Poos tukuna bfSnang tandang, ja hantS bfsa nurut


care(k)na.
Kitu urang janma in i, Ha(ng)ger turun t? nfskala,

hantS

katemu cara dewata, g?5ra gSra dek raangjanma, Ja frog ttngkahna, hanto bisa nurut twah nu nyaho. Aya kapifwah fa ntt mo satya, nu tan yogya lumSkas manggawe ha la: papanjlngan,

bubu-

nyan,kapiadl ,kapi lancb'k. Nya mana wadon ngarasa lalaki ia XXII


in salakina, tan yogya ngara(n)na.

Lalakf ngarasa wadon lain

os? imahna, tan yogya ngara(n)na. Wenang ditibakSn kana kawah


si mrSgawijaya; janma ngawisesakSn nu salah.
Ini sMokana twah janma salah: burangkak, warende, m arir is , wirang, ya ta oatur buta ngara(n)na. Kaflngana burangkak
ma ngaranya gi la.

Nu kangkSn makagila ta ma twah Jafwna : de-

ngi, fungi, torong, gasong, campSlak sabda, gopel twah, panas


hate,

tan yogya ngara(n)na.

Nya keh nu kangkSn makagila ta ,

twah janma sakltu. Jadi na ta raksaksa, durgi durga, kala bu


ta, gosan ta di mafa ning l^mah.

19

Mala ning lemah ngara(n)na: sodong, sarongge, cadas garctung, mu(ng)kal pategang, lbak, ranca-k,
tang nu(ng)gang, catang nonggeng,

kSbakan badak,

ca-

garunggungan garenggengan,

lemah sahar, dangdang wariyan, hunyur, lmah la k i,

5>35>

pitunaham

celeng, kalo(m)beran, jaryan, sema; sawatSk l&nah kasingsai.


Sakitu kajadian nu kodo di twah nu gopel.
janma nu mere g ila ta .

Ja twah

ning

Jadina ta sawatSk maha g lia , ja hanfS

nurut sanghyang sasanakrta, ja ngarumpak sanghyang siksakas&da ng karSsian.

540

Nya mana jadi maha g ila , ya ta kaiinga ning

burangkak ngara<n)na.
Marende ma ngara(n)na dibeka f i i s nya karah panah. Dihemank8n, dikarunyaan, di ipuk, dineneh, dibere suka boga, huttm
kuring, nya karah kirakirak8n5n<a)na; byakta kona ku na kapa-

54S

paan osi tegal si pantana, sayajnyana lohna. Timur makalap


XXIII
kandaga, sakSti wong kSna i rika. Ti kidul ma gtmung watu, pa
re ng sewu wong papa i rik a . Ti -barat yaksa genimuka, tan kona
wruhan wong kwehnya papa i ri-ka.

Ti tSngah gagak si antana,

lawan sang senayaksa; sewusewu wong papa i rik a . Ya kapapa/n/

S5

ning marende ngara<n)na.


M ariris ma ngara(n)na camah, j i j i manan ta h l,
nan wangke a(m)bS.
kot.

camah raa-

Kitu keh twah janma cacarokot, barang co-

A(ng)g5s ma barang ala hamo metrta, ma I i ng, mmpu, meor,

n g a r^ b u t;

sing sawatSk curaweda ka nu b5nr.

paeh ma atmana papa,

sariwu saratus tahun Kona

55$
ku sapa

batara, tangeh mana jadi janma. Aya jadina ta fcotor: jangget,


hiI5d tahun, pitSk, t i t i ( n g ) g i , jambelong, limus sakorot, mear> pacet, lentah, lohong, gorong;

sawat^k dipake j i j i ku na

urang reya. Ya ta sinangguh m ariris ngara(n)na.


Wirang ma ngaratnlna: mumul t-ufui, mumul benSr, mumul yo-

N askah :

550. Imran.

56

20

gya, mumul dugaduga, mumu! bema.


rems(a), bogoh, gawok.

Lamun carut ma: harerna, na-

Lamun paeh ma eta atmana ma(ng>gihkon

papa, wot gonggang, cukang cuot,

batu kacakup,

kajadtfcon ma

ka bwana, jadi watSk maha g ila : warak, macan, wuhaya, ula ma-

565

gong; sawatek jnakagi la janma. Ya ta ma wirang ngara<n)na. Sakitu ma catur buta.


Ini ma upama janma tandang ka Cina, hobo I mangkuk dii Ciina, nyaho di karma Cina, di ti(ng)kah Cina, di polah C l XXIV
na, di kararampesan Cina;
dya, utama .

katemu na carek t lu : kanista* roa

570

Pahi nyaho di sabda sang prabu, sang rama, sang

re s i, bisa matitiskon bayu sabda hedap. Nya mana nyaho di gpi(n g ), di upagoi(ng>, di parigoi(ng);

ya ta t r i goi (ngl/ nga

ra(n)na.
GoiCng) ma: bisa ngicap bisa ngicup dina kasukaan, ya. go

575

i<ng) ngara(n)na. Upagoi(ng) ma ngara(n)na, bisa nyandang b i sa nganggo,

bisa babasahan,

ngara(n)na.

Parigoi(ng) (ma) ngara(n)na: bisa nitah bTsa mr

warang, ja sabda arum wawangi.

bisa

dibusana,

ya

upagorCngi).5

Nya mana hanto surah nti tfi'pT

warang, ja katuju nu bonang milabuh silo ka.


ing.

580

Lamun ka beet ma basana: atun eten, orok, anak ing

adbi;

Ka kolot ma basana: lancSk ing, suan ing, 5cu ing*

eki

ing. Pangwastu nama sumangSr to<ng)toing amat. Sakitu na dasa


pasanta, gos ma:

guna, rama, hook, pesok, asih, karunya, mu-

pr&ruk, rigulas, nyc5p, ngaI a angen. Nya mana suka bungah pa-

585

dang caang nu dipiwarang. Ya ta sinangguh parigoi.(ftg) ngaraKn)1


na.
Ini silokana: mas, pirak, komaia, h in tS n .Y a ta sanghyartg
catur yogya ngara(n)na. Ini kalingana.
tuhu, tepat byakta pancaksara.

Mas ma ngaranya sabda

Pirak ma n-garanya ambek krS+a

yogya rahayu. Komafa ma ngaranya go i(ng )

na padang caang, lga

loganda. Hinten ma ngaranya cangcing c6'ri , smu imut,rame ambk. Ya ta sinangguh catur yogya ngaranya.

590

21

Ya ta janma b ijf l t i nirmala ning l&nah. pahontan, pabutSlan, pamujaan, imah manSh, candi,

595
XXV

prasada, llngga linggih, batu gangsa,

i&nah biningba,

ginawe

wongwongan, sasapuan. Sakitu, saukur lemati kaopeksa, cai kasucik5n, kapawitrakSn.

Nya feeh janma rahayu,

janma rampes,

ya

janma krSta.
Nu kangkn bi jf ( t i nrnnala ning lemah na
ng5t di sanghyang siksa, mikuku(h)

ngara<n)na: i -

60

falatah ambu bapa aki lawan

buyut; nyaho di siksaan maha pandita, magBhkSn ujar ing kreta.


Ini c a rita bahola nu nanjorkon sanghyang sasanakreta:

Ra-

hyangtang Dewaraja, Rahyangta Rawunglangit, Rahyangta r i M<e)dang, Rahyangta r i Mnir; ya sinangguh catur krta ngara(n)na.
Nya mana k itu ay5na,na janma fngSt di sanghyang darma(wi )sesa,
nyaho di karaseyan ning janma.

Ya ta sinangguh janma rahaseya

ngara(n)na.
Lamun pati ma eta arfmana manggihkon sorga rahayu, manggih
rahina tanpa bal ik pgt&ig, suka tanpa baiik duka,

sorga tanpa

b a lik papa, enak tanpa balik lara, hayu tanpa balik ha I a,


han tanpa bal ik wogan,
b a lik hana,

mofcta tanpa

hyang tanpa balik dewa.

balik byakta,
Ya ta

nis

sinangguh

notanpa

parama

fenyp ngara(n)na.
Kitu keh janma ayoraau Upama urang mandi,
rang;

hengan ta na cai dtoa pi IIh8n<a)na:

herang.

Kitu keh twah janma.

ngtfn nu rampes.

cai

pitSmu u-

nu kSruh

d5n6n nu

Dwa nu kapaknakSn:

Kitu keh janma; mana na kapaha I a

615

nu goce doku twah nu

/nu/ maha I a inya. Kitu keh janma; mana na kapahayu ku twah n u


mahayu inya.

Nya mana jjarana ha I a ku-twaftna, mana hayu ku twah

na.
Kitu keh cai ta mana dipajar dwa na pffth6n wa. 8anyu

Naskah:

605. Mnfer. 610. ptang.

62

22

JQCW
asrep I awan hen Ing ma Inya sanghyang <larmawisesa:
lakuk&n ku maha pandfta.

Nu banyu ha<ng)kr

nya rnt d i -

I awan letuh ma,

I nya na rasa c a r it a , nu dllakukSn ku na sang wlku, loklfca pa -

625

ramar/a7ta kabeft. Nya mana kadyangga ning oentana tawan acentana.

Nu oentana ta ma, wruh mengSt tu tu r tanpa baffle

Eupa;

ya ta wwft ning janma rahayu, ya tanggal ning bumf krSfa.

Nu

acentana ta ma, fkang lupa hyang, moha t a r kahanan tu tu r;

ya

tangkal nfng sangkara, puhun ning fcaffyuga,


wwit nfng llnyok, ya sangfcan janma ka narafca.

b&tf ning J a lf -r ,

630

Ulali eta d ip f -

tSmSn ku nu dek bSnSr ma.


Inf u ja r sang sadu, basana swfiaytt drebyana: fml tirftang
tu df bum!.

8ayu k it 3 pfna/h7ka prSbts,

rama, h<e)dap klta plna/h7fca re s l.

sabda fclta plna/hTka

Ya trlta n g tu tff bcnat;

ya

635

kangken pfnSguh nfng bwana ngara<n)na.


Ini trlw arga dl lamba. Wlsno fcangken prabu, Brahma kangkSn rama, Isora kangkSn r6 s l. Nya mana trlta n g tu plnegtrti ning
bwana, trlwarga hurlp ning Jagat. Va sinangguh trlta n C g ltu - d i
640

nu reya ngaranya.
TeguhkBn pagohWSn sahlnga nfng tuhu,
manah.

Mana krta na bwana,

p5pt byafcfra warta

mana hayu l-kang ja ig a J t ,

kena

twah nfng janma kapahayu.


Kftu keh, sang pandlta pagSfr <11 kapanditaan(a)na, krSta;
sang wlku pagoh df kawf kuan<a)na, fcreta;
df kacnanguyuan<a)na,

krSta;

sang manguyti

sang pa 11ken pagSh

eft

pag5h

645

CfcaJpa 11

ken(a)na, krSta; sang tetega pagBfi dl kafetegaarKa >na, krSta;


sang amSng pagoh dl kaamSnganCaJna, krSta; sang was! pag6h dl
kawaslan(a)na, krSta;

sang ebon pagoh dl kaebon(a>na kreta;

maka nguni sang walka pagOh dl kawalkaa-

Naskah:

623. hjsnang;

626 627..

cen.ta.na.

650

23
XXVI I

**, < rsta ; sang wong tani pagSh dl katanian<a)na,


--= ~ao5h di ka5wahan(a)na, krSta;

sang gustf pag5h -dl

s_ '= " ( = )n a , kreta; sang mantri pagCh di


i :

kaman+rIan<a) na ,

s-ng masang pag5h di kamasangan(a)na, krta;

rs r=o5h di kabujanggaan(a)na,
=-=~ahan(a)na,

kreta;

kreta;

krSta;

sang bu

sang tarahan pagCh

sang d is i pagSh

di kadisfain<a)na,

sar.g prbu pagSh dl paprebuan(a)na, kreta.


run! sang pandita kalawan sang dewaratu pagSh ngrS+akon
z*~r.
z~

2,

nya mana kreta lo r ki<Jul kulon wetan,

den ing p r tiw i,

sa(ka)

kakurung

dening

sa(ka)
akasa,

kapah!

* _rip ikang sarwo janaa kabeh.


S=rwo janma kabeh ngara(n)na:

janma tumuwuh,

janma wong, janma si wong, wastu si wong .

jaratva t r i -

Nya taana sakftu

- j d ip a ja r sarwo janraa kabeh ta .


Janma tumuwuh ma ngaraCn)na +rna,
manghurip,

ta ru ,

hejo tembok natar -dangkura;

= (n )n a .
Janma wong ma ngaraCmlna:

ruana janma,

Janma siwong ma ngaratfn)na:

lata,

gaIuma,

ya jaraaa tumuwuh
kena t6 hade y u -

rampes yuni rampes bangsa,

hant8 acan nyaho di sanghyang darma.


Wastu siwong ma ngara(n)na :
di sanghyang darma,

nu tgr di bonangna nyaho,

nyaho di tato sanghyang ajnyana,

astu siwong ngara(n)na.


Ini ma sugan hayang kaFIhasan ku 6si bwana.

Reyana

ya
ta ,

ngara(n)na: k u rlja , sa/n7taja, bagaja, payuja.


K u rija ma ngara(n)na sawa+Sk b t j i l t f sungut ;
gara(n)na sawatSk b ij f l t l panon ;
tk

bagaja

tna/nTfaja

ma ngara(n)na

b ijll tl
XXVI M

payuja ma ngara(n)na sawat^k b i j i l t i tumbung .

guh sanghyang catur mala ngara(n)na.

Ya s i -

655

24

Ini

guna

nyigong,
angen;

janma di bwana, /u7

ngaruang,

ngarombong.

ngangka,

Ngangka ma

nyig! ma ngara(n)na uu(n)tayan ;

watek nalikOn ;

n y ig i,

nglfcet,,

ngara(n)na -angen

ngikSt ma ngarafn)na

ngyigong ma rtgara(n)na mo(ng) pong mo I ah,

( n ) c i r , midwakon, ngadar, ngagitaka, ngukur, nyarwakSn;


rwang ma ngara(n)na sawatSk ngafikon ;

manga-

685

ngarombong ma ngara<)

-na sawatSk hSIot holot. Ya ta sinangguh sadguna ngara(n)na.


Sakitu guna janma sareanfa).
Ini kahayang janma,
gah, yun luput .
purna,

/rti7 yun suda,

yun suka,

yun mtng-

Ini kalingana: yun suda .ma ngara(n)na hayang

mumut kona ku sarba kasakit;

hayang bo(ng)har,

yun suka ma

mumut kanfunan ktt drabya ;

ngara(n)na hayang sorga,

yun munggah ma

mumul manggl hkfin bwana ;

ma ngara(n)na hayang mokfa ,

ngara{ n)na
yun

fi^urt

mumut /ka7 kabawa ku para sorga.

Nya mana sakltu kahayang janma sareyan(a).


Ini

nu mandi

malawading .
eta.

ka cai .

Sakitu eta reyana ,

sabaraha

/J$7 Kal ingana asak dfing ataih ,

t d5ng gSde.
Sabaraha rasana ,
ka,

/rv? Kalingana lanang wadon WSc&y

amba,

kasaya,

/u7

madura.

kadaka ma ngara(n)na lada ,


ba ma ngara(n)na hasSra ,
ma ngara(n)na amis .

dagangan

goce dd5ng rampes ,

kalingana lawana ,
Lawana ma

ngara(n)na

70

pangse=fr

tritk a ma ngara<n)na pahit ,


karasana ku

be

kaduka , t r i t -

kasaya ma ngara<n) na p31m ,

Sakitu

dipakon

am

madura

na janma sareanfa)705

na.
Ini pak&n urang rafbogaan maneh , pak<5n

turun

patiwah

tiwah ka anak,
XXIX
ka incu,

ka umpi,

pratisantana ,

ka c ic ip ,

ka muning,

ka putuh wSkas sakabeh ;

tan d5ng nu hamo si5p bonang cSkap.


Naskah: 710. di.

ka anggasantana, ka
nu si6p dipikakofot
TtO

25

Hamo
raksasa .

siop

dipi kakolo+an

Bonang

di p i kako lotan ;

ngara(n)na

pamere indung,
pi kakolotan;

bobotoh,

ngara(n)na

pinah

bonang babalanjaan,
wineh

pamere bapa,

ing

buta

hamo yogya

ing cipta ambara ; hengan

pamere pangguruan ,

wenang d i
715

ngara(n)na dewa rumaksa di urang.

Ladang

pSpSlakan wenang dipi kako Jotan;

ngara(n)na ma

n i bi j i I t i p rS tiw i.
lamdang hSycik ,

ladlang cocooan ,

wenang dipikakolotan;

ngara<n)na mirah tiba it akasa.


Janma nu bOnghar teka nSbus wadon ,

to nyaho indung ba

720

pana, ulah d i p i k a rit i kan, bisi urang kabawa salah.


Aya d&i,
lamun twah

nyaho di fndung bapana, syaran sangkan ahutun,

indung bapana

rampes keneh na janma,

ngara(n)na

kapapanas ku twah kolot, wSnang dipikari/nTtikan.

Hengan la -

mun ku carut ma ulah dipfkaI8f5h5ngW5n;


der ing naraka.
Aya doi ma janma,

/nga7rampes twahna,

rampes wwitna, ulah ma tebus.


bisi hulun turuna<na).

ngara(n)na janma m i-

Hengan ulah

rampes

susukna,

tuluy dtpisomah,

Ulah mapajikon ka kula

kadang urang;
730

g5s ma tanya, bawakOn sSpahSn sewaka ka urang.


S a k i t u t a t a jangjawokanana

725

pakSn dapurna pulang

ka j a -

tin a d o i, pake bottfng <fiXXX


ri

ti

panjara,

pakon maur bangsa urang rampes,

pakon botong

ka pataka.

Ini pak5n urang

n g a ja ja d i

kon budak.

Ulah hawara d ip ito -

tohkon nu ma mo /nu7 bSnSr bitan urang.

Kareyaan urang,

la

mun lengkeng bapa turun ka anak lalaki;

lamun

in

dung turun ka anak wadon.

Lamun pahi ma t i

ngara(n) na buta sumurup ing kali.


cah;

lengkeng

panca

Hanto yogya

t i bumi,

mijodokSn bo-

bisi kabawa salah, bisi kaparisSdSk nu ngajadikon.

Naskah:

710. d i .

735

740

26

Samangkana kayatnakBn talatah sang sadu. Saur sang darma p itu fu r mujarak5n sabda sang rumuhun, turut twah pakasab
da: Namo Siwaya! Nami 8udaya! Naroo Si dam jiwa palipurna!
Sang amaca maka suka,

sang nurut ma ujar rahayu ngare745

gSp cip ta nirmala, yatna sang sewakadarma.


In i kawuwusan siksakanda ng karesian

ngaranya,

ja na

pustakanipun sang -ngar6ng5 pun.


Mu I a manibakon sastra duk Ing teja (di)wasan, huwus ing
wutan .-katiga pun.
Ini babar ing pustakanipun: nora catur sagara wutan.

750

T E R J E M A H A N

Is tlla h - IstFfah sengaja tidak dlterjcraafekaro


agar tldak kehi Bangan makna as I inya .

jemahan pun

ditu&afiiakan 11 dak

Ben+uk t e r -

te r I a I u Jepas tfarl

struktur kal iraarfr as H nya <bukan terJeraahan bebasK

21
r
Ya in ila h yang diajarkan ofeh sang budiman bag? imere-ka) yang; mencar? kebahagiaan. Ada yang disebut Sanghyang siksakanda ng karesfafl*yang ha
rus diperhatikan oleh semua orang. Inilah ujar sarvg budiman,
sanghyang s iksakanda ng karesian:
orang banyak.

mengurafkaCT

fni sanghyang dasakreta untuk pegangan

Siapa yang hendak menegakkan sasanakr-eta, agar dap at lama ht&tp* Ca^
ma t>erja y a , ternak berbiak, tanaman subur,

sefalu unggul

dalam parang*

____ _ ^sumbernya) te rle ta k pada orang banyak (ra k ya t).


/..

Ini adalah kenyataan yang disebut sanghyang dasakreta, bayang-bayangi


d a sa sila , pencerminan sanghyang dasamarga , perwujudan dasaindria unrttuik
dunia kehi-dupan di dunia yang luas.
In i untuk kita menyejahterakan dunia kehldupan, bersih jafan*
tanaman,cukup sandang,bersih belakang rumah,bersfh halaman.

sufruir

Fotoknya nfc-

mah t e r i s i , lumbung t e r is i, kandang ayam t e r i s i , ladang te ru ru s,

sadaparr

te rp e lfh a ra , panjang umur, tetap sehat; <sumbernya) te rle ta k parfa manusT'a:


sedunia.

Pelengkap da lam kehidupan:

rumput, pohon, rambat, perda* hijata

subur, tumbuh serbaneka buah-buahan, banyak hujan, pepohonan serfja tTnggp


karena subur tumbuhnya; ifulah yang disebut s umber kesej ahteraan cal<am feehidupan.
In ila h dasakreta yang difcatafcan bayang-bayang dasasi la ,

pencermiiraerai

dasamarge,perwujudan dasafndria. Inilah kenyataannya: Tel inga jangan werrdengarkan apa-apa yang tidak pantas didengar, karena menjadi pfntu bencarna, penyebab kita cel aka dalam dasar kenistaan neraka;

akan tetap I

bT Ita

fpendengaran) terpelihara, (k ita ) akan mempero-leh -keutamaan darf pendenga


ran. Mata jangan melihat apa-apa yang tidak pantas di I ihat,karena tnenjadif
pintu bencana, penyebab kita celaka dalam dasar kenistaan neraka;

tetapf

bi la (pengl ihatan) terpelihara, (k ita ) akan mendapat keutamaan dalam penc


lihatan. Ku I i t jangan dijadlkan sumber kegelisahan, karena panas daw

<tii~

ng in , sebab (menjadi) pintu bencana; tetapi b ila (k u lit ) te rp e lih a ra ,(R f+a) akan mendapat keutamaan dari k u lit. Lidah jangan salah kecap,.

karena

(menjadi) pintu bencana, penyebab kita celaka dalam dasar kenistaan nera
ka; tetapi b ila (lid a h ) terpelihara, (k ita ) akan mendapat keutamaan

dari

lidah. Hidung jangan salah mencium, karena (menjadi) pintu bencana,penye-

28

bab kita cel aka dalam dasar kenistaan


It
Neraka: tetapi b ila (penci urnan) terpe 1ttiara, <kifa) akan mendapat keutama
an dari hidung. Mufuf jangan sembarang berkata, karena <menja d i ) pintu berecana dalam dasar kenistaan neraka; tetapi bila <mulut) te rp e lih a ra , (k ita )
akan mendapat keutamaan dari mulut.

Tangan jangan sembarang ambi I , karena

(m enjadi) pfntu bencana dalam dasar kenlstaan -neraka; te ta p i b ila (tangan)


te rp e lih a ra , (k ita ) akan mendapat keutamaan dari tangan.

Kaki jangan seH-

barang in ja k , karena (mertjadi) pintu bencana dalam dasar kenistaan neraka;;


te ta p i b ila ({angkalrf terpelihara, (k ita ) akan mendapat keutamaan dari ka*k i.

Pelepasan jangan dipakai mesn(?), karena <menjadi) p in tu bencana dar-

iam dasar kenistaan neraka; tetapi bila (pelepasan) te rp e lih a ra , Cktta) kan mendapat keutamaan dari peiepasan .

Kemaluan jangan dipakai berrfnah,

karena (menja d i) pinf a bencana dalam dasar kenistaan neraka ;


(kelam in) terpelihara

te ta p i bi la

(k ita ) akan mendapat keutamaan dari baga Cfeemafuanr

wanita) dan purusa fkemaluan p ria ).


I tu I ah yang dlsebut dasakreta. B ila telah te rp e lih a ra dasaka Eesa.serot"
purnalah amal ora ng banyak; demikian pula amal sang ra ja .
In! yang disebtrf dasaprebakti: Anak berbakti kepada
bakti kepada suami;

bapak;

isferii ber

hamba (rakyaf) berbakti kepada majikan C ra ja );

berbakti kepada guru ;

siswa

petani berbakti kepada wado , wado berbakti kepada

m a n tri, mantri berbakti kepada nu nangganan; nu nangganan berbakti


mangkubumi; mangkubumi berbakti kepada ra ja ;

kepada

ra ja berbakti kepada <lesrata;

dewata berbakti kepada hyang. Itulah yang disebut

d a -s a p r e b a k .

Ill
ti.
Ini yang harus dilaksanakan, amanat sang budiman s e ja t i:

"Hong fcara

namo Sewaya, sembah ing hulun di Sanghyang Panca Tatagata (Ya,. kewajiban
ku menyembah Sanghyang; Si vra, sembahku juga kepada

Sanghyang Buda-yang I i

ma). Panca berarti Hnra, fata berarti sabda, gata b e ra rti raga. Itu la h j a lan keselamatan bag! seroua.

29

Panca aksara (5 huruf sue?)

adalah guru manusia.

Panca aksara Itu :

adalah kenyataan yang te rlih a t, tampak dan terasa (tersaksikan)

ofeh in -

a. <5uru it u temp at bertanya bagl orang banyak, karena Itufah dTnamakan


9ufu manusia.
<lunla.

Adanya kebodohan (kesesatan) itu setelah ada tterclptanya)

Jni kenyataannya, yang disebut panca byapara (5 selubung): sanghyang


p re tiw i (ta n a h ), apah ( a i r ) , teja

cahaya, bayu(angin) dan akasa (angka -

s a ). U ja r sang budiman manusla utama: ftutahm iiik kita. Yang dapat disa
makan dengan pretiw i iaJah k u llt ,

yang dapat disamakan dengan a ir ialah

darah dan ludah, yang dapat disamakan dengan catiaya ralah mata.yang dapat
d*
isamakan dengan angin ialah tulang, yang dapat disamakan dengan angkasa
ialah kepafa. Itulah yang disebut pretiwi pada badan. Maka diibaratkan o leh penguasa bumi menjelma menjad? para rama (tua desa),

SL *ahli

rama I dan obat) dan tarahan (pawang perahu).

rest Cpendeta) ,

Ini (yang disebut) pancaputera: pretiwi adafah sang Mangukuhart, apah


sang Katungmaralah, teja sang Karungkalah, bayu sang Sandanggreba.
sang Wretikandayun.

akasa

Ini (yang disebut) pancakusika: sang Kusika di Gunung, Sangi Garga di


Rumbut, sang Mesti di Mahameru, sang Purusa di Mandiri, sang Patanjala di
Banjul an.
Bi la disadari baik-baik wuku li.ma di dunia, past? makmur seluruh ne9r ?. Seluruh negeri namanya: purba, daksina, pasima, utara, madya. Purba
ya itu tim u r, tempat hyang Isora; putih warnanya.

Oaksina

yaitu seJata-n,

temp at hyang Brahma; merah warnanya. Pasima yaitu barat, tempat hyang Mafiadewa, kuning warnanya.
IV
Utara yaitu utara,tempat hyang Wisnu; hitam warnanya. Madya yaitu tengah,
+empat hyang Siwa; bermacam-macam warnanya. Ya sekian itulah wuku lima di
dunia.
Ini wuku lima pada mahapendeta: ilmu bahasa terasa dalam b e rtu tu r,t
pa terasa dalam berkelana, duduk terasa dalam keteguhan, kenyataan terasa

) Seharusnya 5 orang, ditambah dengan sang prabu (raja).

dalam kesaksian (apa yang dili-h a t), kelepasan (jiwa) terasa


membagi (member?) bukan difcagi <diberi); memberi Ingat

(b ila mampu)

(akan kefeenaran)

tanpa batas. Sekian wuku lima pada wahapendeta.


Ini pangkal kesejahteraan,mereka sang dewata tfma; semua menjefma da
lam namanui (nama k ita ), semua melihat rupamu <rupa k ita ), tetapi b ila
<*ak terasa adanya, seperti 1ekuk bertemu dengan lekuknya, lurus

ti-

bertemu

dengan lurusnya. Demikianlah, karena perbuatan manusia maka sejahtera, ka


rena perboatan manusia (pula) maka merana.
Ini pekerjaan hamba (bawahan), untuk jafan kita mengabdl. Sekerja itu
b e ra rti menanam budi, tingkah-lakulah yang raenjadi jafannya. Hendafcn^a t a k u t, hendaknya segan (S d.: koong)

hendaknya hormat, hendaknya khidmatNia-

lam tingkah, dalam perbuatan, -dalam ulah dan perkataan.


Demikianlah b ila berada di depan raja; setialah da I an pengabdranvitoen-^
daknya bersih (menjaga) pintu yang sepultih <t0 fndera),

pasti hilang node

dan segala kehinaan, menemukan kesenpurnaan. Bila sungguh-sungguh ntelafcsanakan tugas sebagai hamba <bawahan),

maka yang demikian itu leblh mernadai

dari usia setinggi bukit, bertapa di atas gunung,

karena dflarang bertapa

di atas gajah <atau) punggung si nga, mudah mendapat bencana.


Ini kelakuan manusia yang bermanfaat bagi orang -banyak. Jangan heradaknya mengingkari sanghyang siksakanV

dang karesian. Janganlah l-epas dari pancagat?(5 keadaan a s a fi), agar tid a k
sengsara; jangan menipu, jangan i kut- i kutan (mudah ketularan s ifa t burtfk) ,
jangan menipu dir i sendiri. Vang disebut menipu d ir l sendftl It u : yang ada
dikatakan tidak ada,yang tidak ada dikatakan ada; yang benar dikatakan bu
kan, yang bukan dikatakan benar.

Tabiatnya selaiu mengada-ada.

Perbuatan

memfitnah dan menyakiti hati orang itulah kenyataan yang disebut nsemfm d f *~i s e n d iri.
Yang disebut menipu orang lain adalah: memetik tanpa perm isi, mertgambl I tanpa meminta, memungut tanpa member? tahu.

Oemrkian pula:

merampas,

menc u r i, merampok, menjegal <menyamun), semua yang tergolong perbuatan me


nipu (ja h a t), itulah yang disebut mentpu (menjahati) orang la in.

31

Demikian pula mengecoh,merogoh kantong orang,mencopet,meretKft,inencurf


vmenggerayangi) harta orang yang sedang tid u r, memasuki rumah orang (tanpa
1z 1n ) ; juga tinggal terus pada majikan,pada penguasa,dan juga pada ra ja fctta .H a l seperti Itu lebih-lebih jangan kita Jakukan,jangan kita perbuat se laku hamba. Jangan I ah meninggalkan tutur *ata yang hormat, sopan, p antas *me
rendah dan santun kepada sesama orang dan kepada kaum kerabat.
Oemlkianlah(bersi kap) kepada raja kita;kakl gunakan untuk bersila,ta

ngan gunakan untuk menyembah.Bi la kita berbicara dengan menak*<fengart majikan pemilik tanah,dengan semua penegak hukum,dengan wanita farangan, demf
kian pula dengan raja kita;b?la kita dipercaya(diberl tahu rahasfa>,jangan
culas dalam kesetiaan kita,demikian pula salah jawab,kel iharfra

air muka

tidak senang oleh raja kita. Jangan, peniali! Akan gugur hast! teita feerta*Pa, hi lang jasa nenek-moyang, akan musnah hasII jerih-payah kita, afeam dIE
timpa -kesengsaraan, diusir
VI

oleh sang ra ja .
Bi la tidak akan setia kepada raja kita, kelak bila kita mendertira sa^
kit, bila kita lemah <tak bertenaga lagi), bila kita kebingoagan, Iatau mem
duga-duga mengatakan: "keferlaluan!"

Oleh karena itu belajarlah setia kepada ra ja ; tetapi

fefta kE+a

Eeer-

tin d a k , jangan mengeluh, jangan kecewa, jangan enggan diperIntah,jangan E r ' jangan j a i l terhadap kawan semajikan (sesama hamba). Demikian p u la (b i1a) me I ihat yang mendapat pujian, mendapat sel i r , meiihat yang

dirsayangi;

oleh r a ja , fafu hendak goyah kesetiaan kita . Jangan, pemali! Afcibast btwruknya y a itu jadi murung, sakit hati; tak akan dapat diobati,

jian^i tak akan

memPan, niat tak akan terlaksana, karena tidak dibenarkan oleh


siksakanda ng karesian.

sanghyang;

*) Demikianlah bila kita bertugas dalam barisan jangan satqpoi. mendajaaA mar~
rah. Bila kita mendapat marah jangan sampai tidak tundung nu nan^anaaa
karena ia adalah wakil (petugas) sang Raja.

W A S '

A H O LC 'x*

52..... "

B ila kita mendapat perintah,Jangan mengabarkan sanghyang siksakandang


karesian, (untuk) bahan kita setla kepada perlnteh ; tetapi t>!la yang <d;iperlntah) pergl ke utara, selatan, barat -dan timur, hendaknya jangan siwok
cante (k e llru makan), jangan slmur cante (salah bergaul), jangan sfmar cante (salah ambllan), Jangan darma cante (salah tugas) ; itulah yang disebut
sanghyang catur yatna {empat kewaspadaan).
Beg Ini maksudnya : siwok cante art! nya terbujuk oleh makan dan minis??;,
simur cante a rt I nya ikut serta membantu orang .yang mencuri,
ngecoh, ya salah langkah art I nya;

si mar cante

merebwt*

me~

artinya mengambll menliru)5

daganga'n mas dan perak lembaran dengan tidak d iVII


suruh oleh pemberl periwffah, ya salah jualan artinya;
membantu (plhak) yang dlbenci oleh raja kita ,

darma cante artllnya

disuruh mengambtt Cmenawg?-

kap) atau pergi membunuf* yang mendurhaka terhadap ra ja ,

berubah jacff mem

ber i hat I , karena ragu-ragu, karena sahabat, karena saudara ;


ngan di lakukan,

karena pemali,

salah (menerapkan)

Itu la h yang dtmakswf danna cante ;


sebagal hamba.

hat itu j -

kasih-sayang artin ya ;

yang demiktan Itu jangan k ita lialfeufcan

Menyukal yang dlbencf,

mentbenct yang disukal (oleh. iraj

tId a k la h pantas dltakukan oleh seorang hairtba.


Ini untuk kita mengabdl kepada raja,
k ita lama dlakui oleh raja kita;

agar ktta lama diperhamba, agar

Ikuftlah sanghyang slksakanda ng karesi-

an. Perhatlkanlah (keadaan) raja! BMa raja marah, ikut I ah kita marah b e rsama d la ; b ila raja

# Ikut Iah kfta pun memuji bersama dla . B ila klta>

ttd a k Ikut memuji atau nance fa bersama raja ,

Itu pertanda hati kita Cte-

I ah) menyangkal kita berbaktt kepada raja.


Bl la kita pergi ke hutan (jangan lupa) baju dan selimut .

B ila tiida&

pergl bersama ra ja , perftaflkan {petunjuk) siksakanda ng karesian.

Aturan

nya : Jangan mengambi I sayur-sayuran di ladang kect I kep-unyaan oramg lam *


di kebun orang lain, karena tidak mungkin kfta memfhtanya (le b ih dafouiu)' ;;
tambang ( t a l i ) kerbau di hutan,

kayu yang telah dfsusun,

te l^H ditandai rantfng-rantfng,

tumptrkan kayu bakar,

d lb e rl tutup

pohon buah yang

cendawan yang telah

( dftimbunf daun - daunan ) , c lr i fkatan pada sarang tawon.

33

odeng, fabuhVIII

an (le b a h ), engang, ikan, parakan, segala yang disebut babeyan

d ib e ri

c i r i dengan t a l l ) , jangan diambll. Oemikian pula menurunkan sadapan


orang la in ,

jangan sekali-kali dilakukan,

sumber aib dan kehinaan.

m ilik

karena merupakan pangkal dosa,

BHa krta berada d? jalan besar atau keci I;

ra -

p i-r a p i lah berpakalan di perjalanan; mungkin kita bertemu dengan ra ja , de


ngan m enteri;

jangan dibelakangt dan didahuiui.

Bila bujangga, brahmana,

w ik u raja , mangkubumi, putera ra ja , balk kaya mau pun miskin, lebih (bertemu)

lebih

dengan guruloka, janganiafc dibelakangi, karena mereka iiu gur

sang prabu.
I ngat dalam siksakanda ng karesfan, dan perhatikan raasalah zinah.
ngan berjaian mengiringi semua gadis farangan, gad is hulanjar (gad is y

kematian tunangan), agar tidak terte* zlnah-perjalanan. Ap-a tagi berp g^


ngan tangan, bersama-sama duduk d afas batang kayu,
di serambi, berdua saja, (it u )

dl stas baia?

d is e b u t z l n a t i - t e m p a t - d u d u k .

B erdiri d. be-

lakang rumah, di halaman, berdaa saja, disebut zinah-pe lata ran.


Menyahuti orang batuk, berdehem, mewbuang dahak, dewlkian pula menyahirti semua ibu yang sedang meoyanyl, disebut lembu naik gelanggang.
dar pada bekas semua orang suet dudufc, pada tiang,

pada kayu, p

(kemudian) mereka melihat benar-benar setelahdirinya digantikan


lembu memamah namanya.
Itu semua harus diingat l>Ma
s e p e n g in a p a n ,s e t e m p a t -t in g g a l,

suci dan gadis <a r a

ngan

uput dari neraka . Demikian pu a

seberanda, sebalai-balal dengan

se

.disebut terbau sepemafcanan. Itu seawa harus

ip e r-

hatikan;
IX

perbuatan terlarang namanya. Hal it janganlah

d i la k u k a n

oteh semua hamba.

Bi la kita hendak membawa ibu, maka bicaralah kepada ra ja . 61 la dim inta , rund i n g k a n Iah(persyaratan> bagal mana soal sakitnya, soal TO+|nya'
al hi langnya, soal kuburannya semua.

(B ila disepakati) bawaiah

34

akan berdosa (melakukan hat demikian it u ), karena raenyangkut orang tuanya,


<sesuai dengan) kewajfban dalam agama.

81 la tidak diminta,

jangan!

B ila

berkeras hendak membawa serta Ibu, maka jika ia sakit harus dlob ati,

b ila

la meninggal harus dlurus <dengan blaya sendiri) menurut kemampuan. ftustah


yang harus dlperhatlkan.
Ini lagi ; b ila kita kedataogan oleh

semua pemungut desa c a la -

g a ra, u p e ti, panggOrtJs rtJma, maka seharusnya senang dan sadar k ita , merasa
(s e o la h -o la h ) kedafangan oleh kerabat, oleh saudara, oleh adik daw
o leh anak, sahabat, suan dan keponakan; begltulah ibaratnya.

fcakak,

Tetapi b ila

ada kasih k it a , berilah makan dan minum dan (bllameceka bermalara) berltah
se lim u t dan pakalan (pesalln) yang kita punyai.
Resapkanlah bakti dan berl indung kepada hyang dan dewata.

Bfla feelak

k ita disuruh bekerja ke ladang, ke sawah, keserang besar, membuat tangguJ,


mengga 11 saluran, <nengurung hewan, memasang perangkap,

nglcae* baglan

m engeri

sungai, menjala, memasang panelng, memasang payang, menciduk Ifcan. aie**ahan


j a r in g , semua pekerjaan untuk raja, jangan raarah, jangan munaflk,

jangan

resah dan urf ngurlngan, -relakanlah setnuanya.


Resapkanlah tugas kita;
jangan berak dl tepi jalan

tetapi bila kemudian kita pulang ke Fbukota,


atau

di samping rureah df tempat

yang te ra ng,

mungkin akan terclum oleh menak, oleh raja. Tlmlwml tungku yang berlu&anslubang,

agar tid a k dikutuk dan disalahkan.

Ibu-bapak dan tempat berguru,

merusak (nama) orang tua karena perbuatan kita yang ceroboh. Tetapi
X

menurut sanghyang siksa, berak harus tujuh langkah dari ja la n , fcenemg ha


rus tig a langkah dari jalan, pasti tidak akan mencapat cercaan orang kare
na k ita tahu perbuatan yang terlarang;

bila dffeerjakan mendatangkae* seng-

sa ra , yang terlarang itu mendatangkan maut; dan perhatikanfah tempat pemotongan <orang hukuman), ujung bangkolan (kayu jepitan tangan),
mandian keraton, kandang larangan, balai larangan, demikian pula
ja la n , menghampiri

atau

pe mewintas

melewatf raja berjalan-jalan, karena itu merupakan

sumber dosa.
B ila kita masuk keraton, maka banyak-banyaklah melihat, j 3n9an samPa *

~>elanagar, mendorong, mengganggu dan memutus barisan.

Bila kita duduk ja

ngan salah menghadap, maka bersiIalah dengan te rtib.

Oan bila kita diajak

b icara oleh raja,perhatikan pembicaraan kita,yang pantas, yang menyenang kan hat i -raja. Dan ! i hatI i hat I ah mereka yang dapat d itiru : menteri, gust!
yang rerkemuka, bayangkara yang menghadap, pangalasan, juru lukis,
rembaga, pandai emas, pandai gelang, pandai besi, ah 11 ku lit ,

pandai

dalang wa-

Yan9 pembuat game Ian, pemain pentas, pelawak, peladang, penyadap,

penya-

wah, penyapu, belamati (pasukan tempur), ahli guna-guna, barat katlga (a h I i cu a ca ?), p e ra ju rit, pemanah, pemarang, pencatat dasa dan calagara* anak
gembala, peternak babi, peternak ayam, penangkap ikan, juru selam,.
macam pekerjaan, semuanya setia kepada tugas untuk raja.

segala

Itu semua patut

d i t i r u , karena mereka menjalankan tapa dalam ^egara.


Bi la ada di antara kita yang dimarahi raja, jangan ditiru;

perbuatan-

nya, nanti kita pun akan kena marafi juga. Ini perbandingannya:

bPta sese^-

Qrang pergi ke huXI


fa n , menginjak d u ri, lalu kita pun menginjaknya , sama sakitnya.
di antara kita yang d ip u ji,
tekun,

cekatan,

teram pil,

f e liti ,

r a jin ,

setia terhadap

1u p a tu t

d it ir u perbuatam dan tabiatnya; pasti

penuh keutamaan, cermat*

tugasbagi

ra ja , yang,

ba, k Perbu~

karena yang demikian itu disebut manusla u

8i la ada orang yang bark penampi lannya , buruk perbuatannya


n9kahnyar

d e m ik ia n i

kita pun akan dipuj.i.

Bi la ada orang yang baik penampi lannya, baik tingkahnya,


atannya, tiru la h seluruhnya ,
tama.

B ila a.<4a

ambi I lah dan fihaf penampi I annya,

p>and!r

jangan sambiI d it ir u

per

buatannya.
B ila ada orang yang buruk penampi lannya, pandir tingkahnya, baik per
buatannya, jangan di t i
nYa '

ru

tingkahnya, amb il dan perhatikanlaf*

penampi I a*i

r ul ah perbuatannya.
Bi I a ada orang yang buruk penampi lannya, pandir tingkahnya, burukper

buatannya, yang demikian itu noda dunia, pengganti d iri (tumbal) kita
duni a, disebut kebusukan manusia.

se

36

Itu semua yang haras di i ngat: sengaja-sejahtera,

buru-k--ba?k, jel'elt

i ndah.
Inf tandanya : ada manusia mat! sebagai pencuri, mati sebagai pengge
rayang ml I lk orang, matt sebagai penyamun, mati sebagai pengecoh,

segala

macam perbuatan tercela, perhatikan, sebabtak boI eh d it ir u , karena termasuk guru nista (b elajar kenistaan) namanya.
Ada la g i, b ila kita menonton wayang, nendengarkan juru pantun, mewer*
mukan pelajaran dari cerfteranya ,

termasok.guru panggung

(b ela ja r dart

panggung) namanya.
Bi la kita menemukam pelajaran yawg balk dari bacaan ,

termaswfe gurtnj

tangtu (b e la ja r dari bulat) namanya.


B ila me I i hat hasil Bangunan: ukir-ukiran, pahatan,
XII
papadungan (papasan kayoi* lukisan; segan bertanya kepada
namun. dapat memahaminya dengan kemampuan fikiran
s i l mengamati

pekerjaasr orang lain ,

pembufrnya

sendiri sebagai

ha

termasuk guru wreti (belajar dari

perbuatan orang la in ).
----- <
Mendapat pengetahuaw cfari anak disebut guru rare ; mendapat peiage
tahuan dari kakek disebwfr jJHQLJiSL * mendapat pengetahuan
disebut guru kakang ; wendapat pengetabuan dari
ua ;

mendapat pengetalsaan di perjatanan ,

di perhentian ,
p e rja l anan) ;
mulan .

di teapaf tinggal ,

di kampung tempat menginap,


dan

(b e la ja r diart

bapak -disebut guru j g -

Lebih-lebih bita berguru kepada mahapendeta , termasuk guru uta

ma, termasuk guru mulya,, termasuk guru pnemana ,


saan

fesKaft

paman tua d?sebut guru

disebut . guru hawan

mendapat pengetahuan dari ibu

dari

(b e la ja r syara dan> sa ri'a t) ,

keutamaan).
Oleh karena itu

bila

termasuk

ouru kaupade-

ya yang disebut catur utama

selesai mengerjakan

suatu tugas

Cempat

atau perbu

atan, semua hendaknya tffperiksa, yang buruk dan yang baik, yang jelefe <te*r
yang bagus.

Oemikianlah bila ada orang yang memujl kita,

rasa segan,

maka sadarlah*

h a r u s fah

ganti kembaltkan kepada yang memuji,

k ita tid a k mementingkan pujian orang lain .

me-

teirftnai

Bila kita ingin (senang.) d i -

57

p u ji, Ibarat galah panjang disambung batang, karena senang dengan pujia-n.
Lalu dijadfkan tekebur, karena merasa d irl berkecukupan di rumah,-cukup makan dan minum, cukup kesenangan dan kenikmatan serta perkakas, la lu
dijadlkan andalan; yang demikian ffa-fbaraf gaiah panjang,

ibarat patJi

hampa namanya.
Xttf
Demikianlah b ila ada orang mencefa (mengeritik) kita, terimalah

ke-

r i t i k tersebut. Yang demikian itu ibarat galah sodok dipotong runcing. I barat kita sedang deki I , cetaan itu bagaikan a ir peraandian;

ibarat k ita

sedang menderita kekeringan k u lit, bagaikan -datang orang yang meminyaki;


ibarat kita sedang lapar, bagaikan datang orang yang memberi nasi; ibarat
kita sedang dahaga, bagaikan datang orang yang mengantarkan minianan; iba
r a t k ita sedang kesal hati, bagaikan datang orang yang memberi
nang. Itulah yang disebut panca parfsnria (lima penawar);

s ir ih -p i-

ibarat galah so

dok diperpendek.
B ila kita merasa bahagia, Ibarat padi berat is i, pasti sejahtera-1 ah
orang banyak, -karena bertemu dengan stanber kesenangan dan keni kmatan,(yait u ) tahan celaan dan mengambil (menperhatikan) nasihat orang la in .

B ila

sedang sibuk tundalah sementara, <leb*t-lebih) bila sedang tidak ada

pe-

kerjaan, untuk menjenguk ibu-bapak. Itulah yang disebut manusia

s e ja ti;

yang disebut keutamaan tertinggi; ibarat dewa berwujud manusia

namanya;

berperibadi sempurna, benih kebajikan dan pohon kebenaran.


Ini pelengkap perbuatan, agar tidak gagal dalam hidup,

agar rumah-

tangga k ita penuh berkah, (yaitu) cermat, t e l i t i , ra jin , tekun, cukup saji
dang, bersemangat, berperibadi pahlawan, bijaksana, berani berkurban,dermawan, cekatan, terampil. Bila kita membuat sawah, untuk sekedar

tid a k

sengsara; b ila kita membuat kebun, untuk sekedar tidak mengambi I

sayur-

sayuran di ladang keci I mifik orang lain atau ke ladang luas m ilik

orang

la in , karena tidak akan dapat memintanya;. memelihara ternak untuk sekedar


tid a k membeI i atau menukar (barter), (roemiliki) perkakas untuk sekedar tj_
dak meminjam;

38

XIV
selimut dan pakaian jangan kekurangan; makan-dan minum jangan tekurangan;
anak dan iste ri nasihati agar tidak dikatakan merusak kesusilaan.

Perha-

tik a n sanghyang siksakanda ng karesian.


Bi la kita tid u r hanya I ah sekedar penghilang kantuk, minum tuak untuk
sekedar penghi <ang dahaga, makan sekedar penghilang iapar, jangan I ah ki+a
berlebih-lebihan. Ingattah biJa <suatu saat) kebetutan kita tidak memiiliki apa-apa. Oemfkian pula (mengenai) keteguhan anak dan is t e r i, .

jangan

bersikap pembelihati (Sd. pangoloan) , agar tidak hanya tampaknya saja ber
buat <tidak setulus hati, pro forma); bila kita berhasfl

menasi hat inya.,

teptu mereka akan menuruti nasihat. Bila demikian, Itulah anak k it a ,

is -

t e r i kita namanya. Bila tidak menurut kepada petuah kita , mereka ftui sanra
dengan orang lain <bukan kerabat); tetapi bHa terpaksa, iste ri dan

arrak

yang demikian, sudahlah jangan kita aku, pasti kita mendapat beban.* pasti
tersesat masuk neraka, musnah hasil amal kita, hilang pahala lettehur.
II

*n ajaran sang darma pitutur, agar kita jangan sampai

tanpa p ik r r ,

tanpa sadar, tanpa tujuan, tanpa cermin, tanpa s is ir; jembangan

ber is i

a ir yang je rn ih , tampaknya ya tanpa busa. Oikatakan, (ber)seri Etti


but emas. Ada pun emas bila tidak digosok, suram warnanya; b ila

diFse-

diigosok

cemer lang I ndah karena dipelihara.


Demikianlah tamsil kita manusia in i, bila mentaati sanghyang

srksa,

sejahteralah perasaan kita ibarat lurus bertemu dengan lurusnya. B ila t i idak mentaati sanghyang siksakreta, -ibarat bengkok bertemu dengan bengkoknya. Paesan (cermin) itu disebut cermin. Ada pun cermin, b ila t-ldak t e r I i h a t, samar I ah bayangan kita, bila terlihat akan jelaslah rupa
XV
k ita di dalam cermin itu . Begitulah manusia in i, dapat meni.*u peri Fates
orang lain; b ila setnpurna, pasti terikuti oleh perasaan kita.

BH a tid a k

akan bisa menuruti nasihat, membelakangi aturan namanya.


Jembangan itu disebut tempat becermin; yang dapat dlanggap

a ir be-

ning itu ialah budf (pikiran) kita yang baik; oleh karena itu matea H h a t lah agar pikiran kita tetap hidup (lincah).

Negeri Itu disebut kota; ada pun kota, bila kosong tak ada yang
t u t d i t i r u . Demikian pula perkataan, bila tidak be risi,

d u s ta

pa-

namanya.te

tapi b ila b erisi dan pada tempatnya, itu sem\ianya patut d it ir u . Demikian
I ah semua perkataan, bila terisi maka dikatakan benar-benar nerbtikfs Demikianlah kita manusia in i, bila ingin tabu sumber kesenangan
keni kmatan, ingat-ingat

Iah

dan.

kata sang darma pitutur. Inilah selokanya: t e -

laga dikisahkan angsa, gajah mengisahkan hutan, ikan mengisahkan laut,bu


nga dikisahkan kumbang.
Maksudnya, demikianlah bila kita akan berHndakJanganlah saJah mer*c a ri tempat bertanya. Bila Ingin tahu tentang taman yang jernlH*
b e ra ir sejuk, tanyalah

telaga

angsa. Umpamanya, ada orang menekuni peddman

h i-

dup, je rn ih p ik ira n , hidup hasratnya, bergelora, ibarat angsa berads*

<*r

te la g a bening.
B ila ingin tahu isi taufr, tanyalah ikan, i.baratnya orang!
tentang budl raja dan budi maha pendeta.
B ila ingin tahu tentang Isi *". tanyalah gajah.
yang di ibarat Kan isi ialah tahu tel ngi nan orang banyak,

im * *

to* mateudriya:

yang

d U b a ra tk a i

gajah ialah tahu tentang tekuatan sang


XVi
r a ja .
Bi la ingin tahu tentang harum dan ^anisnya bunga, tanya I aft

kumbang.

Maksudnya: yang diibaratkan kumbang itu ialah orang dapat pergi mengembara , tahu p e ri-la k u orang lain;

yang

diibaratkan harum bunga ialah manusia

yang sempurna tingkah-lafcunya, manis tu tr-te tw iy a r selaiu tampak


nyum penuh kebahagiaan. Maksudnya janganlah salah memilih tempat
nYa

B ila ingin tahu seratia ceritera, seperti: Oamarjati, Sang^yasng

e rs e be
o

aayu.

Jayasena, Sedamana, Pujayakarma, Ramayana, Adiparwa, Koraasam>a,Bimasorg a , Rangga Lawe, Boma, Sumana, Kalapurbaka, J a r in i, Tarrtri, ya segala macam c e rite ra , tanyalah datancj. p
B ila ingin tahu segala macam lagu, kawih batuha, kawih panj^ng, aw^
lalanguan, kawih

p a n y a ra m a n ,

kawih slsindiran, kawih pSrKpSI&d

40

bong kaso, prerane, pcrod 8 rih, kawfh babahanan, kawih bangbarongan* ka


wih tangtung, kawih sasamba+an, kawih igel-igelan, segala macam lagu,, ta
nya I ah paraguna (a h li karawitan).
Bi la ingin tahu permatnan, cSta mac6h, cSta n iru s, tatapukan.bamgbarongan, babakutrakan, obang-ubangan, n5r6y panca, jnunikSn 4embur,

ngadu>

lesung, asup kana lanfar, ngadu nini; segala macam permainan, tanya I ah Si*p u 1.

3
8 i 1a ingin tahu tentang pantun, Langgalarang, 8anyakcatra, St J fwangf*,

H aturw angi, tanya lah joru. pantun.


XVII
Segala macam lukisan: pupunjSngan, hihinggulan, kekembangar*,
lasan, urang-urangan, mSnStahan, sisirangan, taruk hata, kembang
segala macam lukisan, tanya I ah pelukis.

allas- tara#e^

Segala macam has!It fempaan, tlga macam senjata yang ber beda.

Senjatra

sang prabu ialah: pedang* cambuk, pamuk, golok, pisau tusuk (badikJ^kerfs*
raksasa yang di jadi kare <*ewanya, karena di gunakan untuk membunuh.
orang ta n i ia la h : kujaogv beliung, patik, kored, pisau sadap;

Senjata
detya yartgp

di ja d ik a n dewanya, karena digunakan untuk mengambil apa yang dapat dtkeeap


dan diminum. Senjata sang pendeta ialah: kala k a tr i, pisau raut,pisasti dan
dang, pangot, pakisi; <fenawa yang dijadikan dewanya, karena d i gunaJsan.
tu k mengerat. Oemikianlah, bila kita Ingin tahu tentang <senjata)

(>

nya, tanya I ah pandai besi. 2


Segala macam ukiran: naga-nagaan, barong-barongan,

uj*-

sanua^

burung-burtingairi,,

kera-keraan, singa-singaan; segala macam ukiran, tanya lah marangg* Cpengjuk ir kayu).
Segala macam masakam nyupar-nyapir, rara fnandi , nyocobek, nyopong koj
neng, nyanglarkfin, nyarSngsSng, kakasian, hahanyangan, raramSsan, diruruum.,,
diam is-am is; segala macam masakan, tanya I ah harSp catra <ahli masakan).
Segala macam kain kembang muncang, gagang senggang, sameleg,

(&

sSmat

sahurun, anyam cayutr s ig S ji, pasi-pasi, kalangkang ayakan, poleng renggan is , ja y a n t i, cScempaan:* paparana-

41

XVIII
kan, mangin h a ris , s ilig a n ti, boeh slang, bebernatan, papakanan, sura-t a wi , p a rlg i nyengsoh, gaganjar, lusian besar, kampuh ja ya nti, hujan r i r i s ,
l a r i s , boeh a I us, ragen panganten;
<ah I I bati k)

segala macam kain,

tanyalah pangSyok

( )

B ila ingin tahu tentang agama dan parigama: acaratunduk kepada a d igama, adigama tunduk kepada gurugama,

garugama tunduk

kepada tuhagama,

tuhagama tunduk kepada satmata, satoata tunduk tcepada surakloka, s u ra k lo ka tunduk kepada nirawerah. Maruisla utama bebas -dari dosa; bebas dari do
sa c i r i manusia utama;

segala ha I mengenal agama dan pari gama,

tanyalah

pratanda.
Bi la ingin tahu tentang peri - lafcu perang; tnakarablhwa, katrabihwa,
lisangbihw a, singhabihwa, garudabihwa, cakrabihwa, sucimuka,

b ra ja p a n ja -

r a , asu m a lip u t, merak simplr, gagak sangkmr, luwak matunif, kidang sumek a , babah buhaya, ngal ingga manik, lemah mrewasa,

adipa+i,

pake p r a j u r i t , tapa sawetrik, tanyalah panglima perang.

pwrebu sa kti ,

Bi la ingin tahu tentang semua mantera: jampa-jampa, gOgOI ng;, su su ra tan, sasaranaan, kaseangan, pawayagahan, puspaan, susudaart, h u rlp -h u rip a n ,
tunduk iygrn, pararasen, pasakwan; segala macam a jia n , tartyafah brahmana.
Bi la in g in tahu tentang puja dan sanggar: patah puja damn, g e la r pala yang, puja kembang, nyampingan lingja,

ngomean sanghyang; segala macam

ha I mengenal memuja, tanyalah janggan (btarawan).


B ila in g in tahu tentang perhitungan *aktu: buXIX
Ian gempa, tahun tanpa leher, tanpa kepata, sakala lumaku,

sakala madeg,

bumi kapSnd&m, bumi grempa; segala macam pengetahuan warisan teluhur, ta


nyalah bujangga.
Bi la ingin tahu tentang:

darmasiksa, siksafcandang,- pasuktapa, pade-

naan, maha p aw itra, siksaguru, dasaslla, pancasiksa, guru talapakan , j a -

' : 'Hi
i ^!|
;

gat upadrawa, cadu sakH, tato bwana, tato sarira, tato ajnyana ;
macam is i pust&ka, tanya I ah pendeta <orang pandai).
Demikian pula tentang kesempurnaan di seiuruh k e r a j a a n , k e f n u H

segala
a a n ,k e -

utamaan, kewaspadaan, keagungan, tanya I ah raja. ( }


Bi la ingin tahu tentang cafa-cara mengukur tanah, mengatur

tempat,

membagi-bagikan kepada kita seiuruh rakyat, member} tanda batas,

merata-

kan, membersihkan lahan, mengukur menyamakan, meluruskandanmengatur (me


nurut bukum), b ila tinggi didatarkan, bila rendah diratakan; segala macam
pengaturan tempat, tanyalah mangkubumi.
Bi la ingiri tahu tentang semua pelabuhan, ^Eemiklan pula: gosong;,

go-

rong, kabua, ryak mokprok, ryak maling, alun agung, tanjung, ujung,

misa

dan pulau, karang nunggung, tunggara, barat daya, segala macam tempat

4K

la ut; tanyalah puhawang (nakhoda). {[? )


B ila ingin tahu segala macam tentang harga: tiga ju ta ,tig a ratus r i i bu, tig a puluh rib u , tiga ribu, enam ratus, tlga ra t us, tig a pttlub. demi
kian pula keduabelas, ketigabelas, keempatbelas, kelimabelas,keeflamtelas
ketujuhbelas, kedelapanbelas; segala macam harga, tanyalah c it r jfc
XX
byapar i (orang te r pel a>Jar/pandai).
B ila ingin t a h u tentang: s a n d ita p a , iungguh, pratyaksa,putus fa n g kSs, kalopasSn, tata hyang, tata dewata, rasa c a rita , kalpa c a rita ; sega
la macam mengenai penyebutan p^ra dewata semuanya, tanyalahwiku paraloka.
Bi la k ita hendak bertindak, jangan salah mencari tempat bertanyeuBi
la ingin tahu bahasa negara-negara lam : bahasa Cina, Keli.n3 ,P a rs T,M e s ir,
Samudera, Banggala, Mskasar, Pahang, Kelantan, Bangka, Buwun, Sete*,
Iangbawang, Sela, Pasay, Negara Dekan, Madinah, Andalas, Tego,

Tu.-

Kalukti*

Badan, Pego, Minangkabau, Mekah, Buretet, Lawe, Sasak, Sumbawa,Ba11 ,Jengrg i , Nusa B in i, Ogan, Kanangan, Komering, Simpang Tig a , <5umantung,Manumbi
Bubu, N y ir i, Sapari, Patukangan, Surabaya, tampung, Jambudipa, Seran,. Ke-

43

dah, So I o f , Solodong, Indragiri, Tanjungpura, "Sekampung, Cempa, B a lk ,J a wa; segala macam (bahasal negara-negara lain, tanyalah Jurubasa Darmamurcaya.

^
Itu semua yang patuf drketahui, tepatnya dan perlunya. 81 ta ada yang

mengatakan tid a k perlu tahu, itulah yang tida-k akan setia kepada keahlian
d ir in y a ; mengabaikan ajaran leluhur krta, past! ditunggu oleh neraka; b fla keahl ian tid a k dimanfaatkan, bila kewajiban tidak dipenuhi untuk men
capai kebajikan dan

k es e jahteraan,

karena semua itu ketentuan dari

hyang

dan dewata.
Suara Penguasa a I am, waktu roenyesnpurnakan mayapada, ujamyar Brahmat,,
Wisnu, Isora , Mahadewa, Siwa,
XXI
bakt i I ah kepada Batara! ujamya: Indra, Yama, Baruna, Kuwera,

Btesawanna,,

bakti I ah kepada Batara! tijarnya: Kusifca, Carga, M ^stri, Purusa,

bakti lafa

kepada Batara! Maka para dewata semua berbakti kepada Batara S5da Niska
la; semua menemukan "Yang Hakw dan "Yang Wujud .
Ini yang harus ditemufcaw dalam sabda, ketentuan Batara df doraila^agaar
teguh menjadi "permata di dalam sangkar", untuk cahaya seluruh dunnatham
ba tunduk kepada majikan, isteri tunduk kepada suami, anak tunduk

!tepa*to

bapak, siswa tunduk kepada guru, menteri tunduk kepada mangkubumf r

mang*-

kubumi tunduk kepada raja, raja tunduk kepada dewata.


K ita diharuskan

meaperteguh

d ir i, menertibkan hasrat, ucap dan buxtT-

Bi la ha I itu tidak diterapkan dan di lakukan -oleh orang-orang dari go I ongr


an rendah, menengah dan tinggi , semua akan dljerumuskan ke dafans
(neraka) Si

T am br ah -q o ia tf ka ,

feawaft

karena keungguian i Imu manusia terunjuH<

ce

leb dewata.
Kata sang darma pitutur, mengajarkan ucap para leluhur, adia lagl per
bandingannya; demikianlah umpamanya: kita pergi ke Jawa, tidak
bahasa dan adatnya,

termangu-mangu

perasaan

kita.

mengikuti

Setelah kfta lembalF ke

ISI
Ih f
I

I |
iO
lift
.1
V%
Im
R*

44

Sunda, t id a k dapat bahasa Ja*a, seperti yang tidak pernah bepergian.

ka

rena t id a k dapat mempelajari bahasanya. Demikian Iah kita manusia i n i . t e tap turun dari aiam gaib. tidak menemukan jalan kedewataan, ingin
cepat menjelma, karena pandir kelakuannya. tidak dapat meniru

cepat-

perbuatan

orang yang mengetahui (jalan kede.ataan), malahan yang d it ir u itu

orang

yang t i d a k s e tia . Orang yang tidak layak, cepat berbuat kejabatan. menyei I nap ke rumah perempua*. lalu main sembunyi-sembunyl (serong)

dengan o -

rang yang te rh itu n g adik atau kakak. Lalu perempuan merasai la k i-la k i v *
buXXIt.
ten suami nya, tidak layak namanya; lakMaki merasai perempuan yang b a l l
is t e r in y a , tid a k layak namanya: boleh dljerumuskar, ke dalam nerakas, r e gaw ijaya, (sebagai) masia yang mengutamakan pertuatan yang salah.
In ila h u n g k a p a n p e r t w + w ^ ^ '^ ^ '^ iiS ^ S a !^ m a r i r i s . wirang, yang d i s e b u t r a t u r ^ (empat ftal yang mengerikanl.Kaksudnya: burangkak berartt mengerikan. Yang dianggap mengerikan y a itu
lakuan manusia yang: tetus. tak mau aenyapa sesama orang, blcara

s a r t .t

marah dan membentak, bicara sambll membelalak. blcara fcasar dengan


menghina, buruk kelaku*. berhatl panas; tidak layak namanya.

kenada

Ya i t u l *

yang dianggap mengerikan, perbuatan manusia semacam it u , (ta k ubahnya de


ngan) raksasa, durga, tote, futa: layaknya menghuni kotoran bumi.
Yang disebut kotoran b i ialah: sodonj (eenriO, sarongge

< tempa*

angter dihuni roh jahat >, <*das gantung (padas bergantung), munskai 2r
teganq (bungkah

kelompok tig a ), Jfbak <lurah, ngarai) , rancak (batu be

sar b e rc e la h ). Abakan badak (kubangan badak), catang nunggang

< batamgi

kayu rebah dengan bongfcrt sebelah bavrah >, catang nonggenfl <batang

kayu

rebah dengan bongtot di atas), garunggungan (tanah membukit keci I ) ,

SSr

renggenqan (tanah yang kerlng permukaannya tetapi dl bawahnya berlumpur),


iSmah sahar (tanah panas. sangar), dangdang w riya n (dandafig b e r a ir ,

to -

1*1
i
j Ofillt

,'SSf
i UN!!

II
it

r
i mi
,

45

bakan), hunyur (sarang semut), lemah lakl (tanah tandus?) .pitunahan ce l eng
(tempat babi ) , kalomberan (comberan), jaryaa (tempat pembuangact sampah)

sSma <kuburan); go-iongan tanah terbuang.


Oemt kianlah kejadlannya bag! yang berkeras berbeat burttk, -karena per
buatan manusia yang bertlngkah menakutfcan orang la in , kejadlannya

te rg o

long kepada matiagl I a , karena tidak menglktrH sanghyang sasanakreta, -karena


melanggar sanghyang slksakanda ngjkarestan, maka menjadi mahagfla.

Itu la h

yang dimaksud dengan burangkak.


Marende b e ra rtl diduga dlngfn nyatanya panas; dimanjakan, d lk a s Th a n l,
d lb u ju k , d ls a ya n g i, dtberl kesenangan (fan keni kmatan, dlberf hamba -

kaula;

dem ikianlah dtrencanakannya. Nyatanya terkena oleh kenistaan 1st tegal

sj_

pantana (sumber kehanouran, kejatuhan) yang tnengallrkan k u r t o . <Oari t Imyr ^


bersenjatakan
XXIII
pedang, seratus rtbu orang terkena df sana; dari selatan gunung featu, ber .
barengan serlbu orang nlsta di sana; dart barat raksasa bemaika apl, tidak
terhitung Jurolah orang nlsta dl sana; 4 arf ufrara sepertf feelalangdltusukl,
berbareng seratus orang nlsta dl sana; dari tengah gagak st penghancur de
ngan sang senayaksa, beribu-rlbu orang nlsta dl sana. Ya kenistaan
marende namanya.
Marirls berarti jijik, leblh jljtk dari tahi, leblb JIJI* dari

karena ^

Bang

ka I busuk. Demikianlah perbuatan orang yang panjang tangan, suka mengambl I


barang orang, memetlk apa-apa tanpa meminta, mencurl, merampok,

mengecoh,

merampas, segala macam dusta terhadap kebenaran. 811 a mat! rokhnya sengsara, seribu seratus tahun terkena kutuk Batara, jauh pada

fcemungktnan men

jadi manusia; kalau menjelma, menjadi blnatang kotor; Jan^gel, hflSd tahun
<ulat besar), pltgk <lalat besar penghlsap darah), tltlnggl Cka>kl serlbu),
Jambe long Cllpan?), Hmus sakBrSt, mear, pacet, lentah, lohong, ^orong; se
gala macam yang dianggap Jljlk oleh orang banyak; Itulah yang disebut
rl ri s.

ma

46

Wirang b e r a r t i, tidak mau ju ju r , tidak mau benar, tid a k bkm* Ufi*ak.+fdak mau te ru s terang, tidak mau berusaha;

b ila flieaillki s if a t te rc e ls * ya

mengancam, membunuh, Ketagihan, tak mau kapok. SSIa mat! rokhf*a


sengsara di jembatan goyang tlapuk), t ltla n tua, batu + e rttu p . Sf la

men-

jelm a k e d u n ia , menjadl golongan mahluk yang menakuttan: badak. hartmaa.bua


y a , u la r besar;

s e g a la

macam yang menakutkan manusia. Itulah

disebut

yan

wl ra n g . Sekianlah tentang catur buta.


In l mengumpamakan seseorang pergl *e Cina. Ia n tlnggal <Ji a .* a ta m

tentang p e ri laku orang C(na, tingkah Cina, ulah C lXXIV


na, keberesan Ctna. da^at memabaml bahasa ketlga golongannya: yang m M .
yang sedang, yang t in g g i.
Laiu memahaml sabda sang prabu, sang raa, sang rest; dapat

IIkan h a sra t. ucapjan budl: maka yang demikian Itu mengetahuf M

in g ., upaqOlng dan parlgSIng, yaitu yang disebut trigging,.


GSIng Ialah dapat makan dapat minum dalan tesenangan. Italafe a r t ! j f r In g. UpagBlna berarti <fepat bersandang, dapat berpakaian, dapat

tergsntt

pakalan (selama yang lain d icu cl), dapat berbusana: Itulah a rt! upaglMna ParlgOIng b e ra rti dapat memerlntah dapat menyuruh. karena tutum ya

manls

dan ramah, sehlngga tidak merasa segan <makruh> orang yang dfsuru*. l - ~ < terpengaruh oleh has!I menyelami setoka.
Kepada yang masll. muda panggi Ilah: utun (buyung). eten <<*>!.
(bayi), ana king (anakku), adj_[n < adlkku): kepada yang tua

E*

Mintwtlah:

lancSkinq (kntokfcu). suan Ing <uaku), Scujng (katokku), g k j j g a

tfcatek-

k u ). Menyebut nama berkesan keterlaluan.


Demikian I ah (yang disebut) dasa pasanta <sepuluh penensng fea<m*

Ya

i t u : bijaksana, ramah, sayang, memikat h a ti, kasih. iba, membujuk, memujjS.


membesarkan hati (memberikan kata-kata pendingin), mengarabll h a ft;

"rate

senang, gemblra dan ceraMah orang yang disuruh. Itulah yang disefcuft

going.
Ini lah se I oka nya: etnas, perak, permata, intan, yang disebut c a tu r yo^
gya (empat ha I yang t e r p u j i ) .

In! maksudnya: emas berarti

tteapan yang j u -

2
4M
. ."fl

!1i!
ilH
nij
ilQ,
ilDiJ
|U<|
a.

47

j u r , t e p a t , y a ltu panca aksara (llh a t Daftar Kata). Perak berartff

featf

yang te n te ra m , b a lk , bahagla. Perma+a berart? htdup dalam fceadaao cerah,


puas dan le lu a s a . Intan berarfl mudah tertawa, murah senyura,

balk h a t l-

Itu la h yang disebut catur yogya.


Ada orang yang muncul dari fcesuclan tanah (s e p e rti): pancak s a jf Cru
mah s a je n ) , pabutelan ( ? ) , pemujaan, rimah adat, candl,

XXV
k u l l , p a lln g g a n , sanggar hfyang CBalf: sullnggtft) , batu perungga*
a re a ;

la lu membuat orang-orangan (patung) dan members1hkarvnya.

D em ikianlah seluruh permukaan tanah terurus, a ir dapat di sucikasi,


k a t i.

=6@iya$#"
dSiibejr

Itu la h manusia bahagla* manusia sempurna, ya manusia sejafclrf*.


Yang dianggap muncul <farf kesucian tanah yaitu: (manusia yaog^ lin^Efr

kepada sanghyang siksa , berpegang Jeguh kepada ajaran ibu, bapak,

teliefe

dan b u yu t; mengetahui peraturan bagi maha pendeta, mengukuhkan tetia-teBltai


kesentosaan.
Menurut c e rite ra jamaro dahulu, yang menegakkan sanghyang

sasamstererfc*

it u ada I ah : Rahyangta Dewaraja, Rahyangta Rawunglangit, Rahyangta <fT Pfedang, Rahyangta di Menir; ya*>9 disebut catur kreta <empat jaman feeemasar))Oleh karena itu la h sekarang* manusia ingat kepada sanghyang

cfermawEsesa

(kekuasaan darm a), mebgetahui kerahasiaan manusia; itulah yang disebut ma


nusia (yang faham) rahasia.
Bi la mat! , sukmanya akan menemukan kemuliaan dan kebahagiaa**, mengaI ami s ia n g tanpa malam, suka tanda duka, kemuliaan tanpa kenistaaa*.senan
tanpa p e n d e rita a n , indah tanpa buruk, galb tanpa wujud, menjadi feyang; t m ,
pa akan menjadi dewa kembatBs Itulah yang disebut paramal&nyep

Cteesatfer-

an utam a ).
Demikianlah manusia sekarang; bila kita mandt, a ir yang k ita femukaw
mengandung dua p l l l h a n : ysrtg keruh dan yang je rn lh . Demikianlah perbuatan
manusia; dua macam yang dilakukan: yang buruk dan yang balk. Begltulalr ma
n u s i a , mendapat susah karena perbuatan yang menyusahkan dirin ya sendfrfi -

Beg itu I ah manusia, mendapat kebahagiaan karena perbuatan yang mem&ahagiakan di r ? n y a s e n d i r i . Ya manusra ?+u: susah karena ulahnya, senaog

karena

3*

iKs

Cl,

.ft:
S^i

48

ulahnya. Begttulah air

I t u

a k a

dlsf*t ada dua macam pi I lhannya: air


XXVI

sejuk dan benlng adalah sanghyang danawtsesa; itulah yang dl lata**. oleh maha pendeta. Air suram dan teruh Ulah pada rasa dan kelakuan, yang
di lakukan oleh sang wiku, masyarakat. orang berkedudukan dewanya: ya Iba
rat centana (kesadaran) dengan acentana <ket1daksadarn>.
yang sadar Itu tata mengtngat nasihat dan tak pernah melupakannya ;
i tu I ah
awa I manusia bahagla, potok dunla yang sejahtera. Yang tidak sa
dar Ialah yang lupa tepada hyang, btngw*. tidak ada tutur yang dllnga*nya, ya pokok kehancuran. benlh jaman akhlr, umbi telngkaran, benlh kebohongan, penyebab manusla masuk neraka. Janganlah haI Itu dtkukuhi oleh m=
reka yang Ingin benar.

Ini ujar sang budhw*. akf *>yen*osakan peribadlnya, Inllah t i


ga ketentuan dl dunla: Swentosaan kita ibarat raja, cap kita Ibarat a q
rama. budl kita Ibarat res!. Itulah trl tangtu dl dunla; yang disebut peneguh dunia.
Ini +ri warna dl famba <tlga golongan dalam kehidupan). Wisnu Ibarafr

prabu, Brahma ibarat ra7lsora Ibarat rest. Karena Itulah trl tang t.
menjadi peneguh dunia. trir< 2 .
teMdupan dl dunla. Ya d.sebu*
t r l tangtu pada orang banyak: kukuhkan, kuatkan batas-batas kebenaran. pe
nuh kenyataan slkap balk dalam Jlwa. -ka -enjadl sentosa dunla, maka me.
jadi sejahtera kehidupan Ini, karena perbuatan oanusta yang serba balk.
Demtktanlah, b l la pendeta teguh dalan kependetaafmya, akan sejahtera; bi la wiku teguh data* kewlkuannya, akan sejahtera; bila Mnguyu (ahtl
game I an) teguh dalam fcemanguyuannya. akan sejahtera; bila pa 11ten (sent
pawan), teguh pada kepatttenannya, akan sejahtera; bila tetega <b!araa*>
teguh dalam k e te te g a a n n y a . akan sejahtera; bila amSna (pelayan bIara te
guh dalam teamengannya, akan sejahtera: bila asl_ (catrlk, penglkut aga
ma) teguh dalam kexaslannya, akan sejahtera; bl la ebon (Marawatl) teguh
dalam keebonannya, akan sejahtera; bila tlagl (pertapa) teguh dalam ketla
glannya, akan s e ja h 1e r a : <lemlkian pula bila jraUa (pertapa yang mengenakan pakaian kulit kayu) teguh dalam kewalkaan-

49
XXVII

nya, akan s e ja h t e r a ; b i l a petani teguh dalam


ra ;

k e p e t a n i annya,

akan sejahte-

b i l a owah <penjaga ladang) teguh dalam keovahannya, akan

b ila gusti

sejahtera;

(t u a n tanah) teguh dalam kegustiannya, akan sejahtera;

bHa

mantri teguh dalam kemantriannya, akan sejahtera; bi (e masang (tukang je r a t b in a ta n g ) teguh dalam kemasangannya, akan sejahtera,

bila

b_j

(ah I i f a l a k ) teguh dalam kebujanggaannya* akan sejahtera; bila tarahonUu


kang tambangan perahu) teguh dalam ketarahannya, akan sejahter .

(ah I i o b a t ) teguh dalam kedt si annya, akan sejahtera; bila rata (tetua oe
sa ) teguh dalam keramaannya, akan sejahtera; bi la resi_ <utama) teguh
lam k e r e s la n n y a , akan sejahtera; bila prebu (raja) teguh dalam keprebuannya, akan s e ja h t e r a D e m ik ia n , bi la pende+a dan ra ja sungguh-sungguh meoyejahterakan nega
r a , maka s e ja h te ra la h di u ta ra , selatan. barat dan timur. semua yang t e r sangga o le h bumi . semua yang ternaungi oleh langit. hidup sentosatah se rba mah I uk semuanya.
Serba mahluk semuanya y a i t u : mahluk tumbuhan. mahluk hean,

mahluk _

wont}, mahluk siw onq, vastu slwong. Ya sekian itulah yang dikatakan
mahluk s e lu ru h n y a .
Mahluk tumbuhan y a itu : rumput, pohon, rambat. perdu,

semua

serba

h l* p

ja u s u b u r. hamparan (padang) rumput; itulah yang disebut mahluk tu*buhan.


Mahluk wong

y a lt u :

h a n y a

rupanya saja manusia, karena t.dak ba.k

b ia tn y a . Mahluk siwong y a ltu : hanya baik tabiat dan turunannya saja.


ta p i

be I urn mengetahui sanghyang darma. Hast- sWorn; yaitu:

pada pengetahuannya, tahu

s a n g h y a n g

yang

a
te

teguh ke

darma, tahu hakikat sanghyang ajnyana

( i Imu te n ta n g kurban); itu la h yang disebut wastu siwong.


Yang i n i , barang ka li Ingin tahu ceritera tentang jumlah isi dunia .
. .. L
. . .
! ' hanaia. payuja.Kurija
ialah segala yang
Ini I ah namanya: k u r ija ,mataja,
oagajq* r 1
ik ei Iu a r d
^ a rt m ufut; mataja
Jaiah
seqala yang
<mata
kayu
laian seya*
r keluardari fnata
untuk t u n a s );

bagaja Ialah segala yang keluar dari


XXVIII
,

kema I uan (perempuan);

____ t a i ; e a a la vanq keluar dari cungap


payuja la " 3"
yr

(mata

---------

50

lembaga sp. pada kelapa-K Itulah yang disebut sanghyang catur

too Ia

Cempst

asa l -u s u l ) .
Ini kegunaan manusla di dunia: ngangka, nyigi, ngik&t, nyi-gong, ngaruang, ngarombong. Ngangka berarti merindukan cita -cita ; nyigi

berarti

unteian; ngi ket berarti segala jenis pekerjaan mengikat; nyigflng b e ra rti:
neluruskan, membelah, membaji, membagi dua, tneratakan, mengetok.mengukur*
nenyamakan; ngarwang berarti segala macam kerja menggali; ngarombong ber
a rti segafa je nis pekerjaan memenggaI-menggaI (member! batas).'Itulah yang,
disebut sad guna ( enaa kegunaan). Sekian kegunaan manusia semuanya.
Ini keinginan manusfa: yun suda, yun suka, yun munggah,

yun taput.

Maksudnya: yun suda latah ingin sempurna, tidak mau terkena oteh serba pe
nyakit; yun suka ialafc ingin kaya, tidak mau ditinggaIkan(kehilangan) bar
ta; yun munggah ialah iingfn sorga, tidak mau menemui dunia; yttra* tuprf feer
a rti

ingin muksa,

man terbawa oleh penghuni sorga.

Ini untuk yang pergT mandi. Maksudnya laki-lak? dan perempuan

harus

te rp is a h . Demikian lah untuk semuanya. 8erapa macam bahan dagangan?

Sebe-

narnya

hanya mentah dan masak, bagus dan jelek, keel I dan besar.

macam rasanya? Sebenamya (hanya) lawana, kaduka, tr itk a , amba,

B e r^ a
kasaya

madura. Lewana berarti asfn; kaduka berarti pedas; tritka berarti pah ft ;
amba berarti masam; kasaya berarti gurih, madura berarti manrs. Sekfan te
rasaoya oleh orang banyak.
Ini untuk kita memperoleh kekayaan yang akan diwariskan kepada keturunan kita semuanyai kepada anak,
XXIX
Kepada cucu, kepada umpi* kepada cicip , kepada muning, kepada anggasantana, kepada prat isantanay kepada putuh wekas.semua; yang pantas

dan

yang

tid a k pantas diwariskan di antara hasil usaha kita.


Yang tak

l a

y a

diwariskan disebut makanan raksasa. Hasi l j u d i

hasii I:

usaha tukaran perhiasan, tidak layak dijadikan warisan; yang demikian d?iseb ut diberikan kepada langit. Tetapi pemberian ibu, pemberian bapak, pem
b e r i a n perguruan, boleh diwariskan; yang demikian disebut dewata pel indung
d i ri .

51
Hasil per+anian boleh diwariskan; disebutnya permata yang keluar dac i bumi. Hast I pellharaan, hasil ternak, boleh diwariskan; disebutnya toIrah ja tu h dari

la n g it.

Orang kaya yang sanggup menebus (hamba) perenpuan, yang tidak dlketa^
hui ibu-bapaknya, janganlah dla dlpekerjakan, agar kita tidak terbaiwa sa
lah.
Ada l a g i , kita mengetahui ibu-bapaknya, dan (perempuan It u )

mencari

tempat mengabdi, bi la si fat Ibu-bapaknya balk terhadap sesama orang,

dan

anaknya terbawa si fa t orang tuanya, boleh dlpekerjakan. Tetapi b ila ia s_i_


fatnya

buruk, janganlah dicoba-coba (dlpekerjakan); disebutnya

manusia

sesat di neraka.
Ada lagi orang yang balk kefafcuannya, balk alur turunannya, baik

o-

rang tuanya, tebuslah; tetapf jangan lantas diperlsteri, mungkin ia hamba


turunan. Jangan pula dikawinkan kepada kerabat kita. 4ebih baik pintalafo,
dan bawakan s ir ih -p in a n g agar mengabdi kepada kita.
Demikianlah resepnya agair keluarganya kemball kepada asal, untuk peet
cegah d i XXX
r i d a ri p e n ja ra , agar parror feetuarga kita balk, untuk pencegah d ir i merafe
pat a ib .
Ini untuk k it a menjodohkan anak. Jangan terlalu cepat d I jodohkan, ka
rena belum tentu tepat tindakan kita. Pada uroumnya, bi la te r la lu keci I I bunya, akan menurun kepada anak perempuan; bila te rla lu keci I bapanya, akan menurun kepada anak la ki-la k i. 8 ila menurun dari semuanya, dari suamt
dan I s t e r l , disebut keburukan merasuki kejelekan. Tidak layak/jangan men
jodohkan anak keci I , agar tidak berbuat kesalahan, agar tidak
yang menjodohkan.
Demi ki an I ah pesan yang, budiman,

merepotkan

ujar sang darma p itu fu r roenguraikan

ajaran para le lu h u r, yaitu ajaran peri laku yang menjadi pelajaran. Sembah
kepada Siwa ! Sembah kepada Buda ! Sembah sepenuhnya kepada Jiwa Maha-sem
purna !
Semoga pembaca menjadi senang; yang mengikuti ajaran kebajikan, mem-

52

perha+ikan c i+ a -c i+ a kesucian, mengi-kuti hukum-hukum pengabdt-an.


Demikiar.lah yang dfkatakan Siksakanda ng Karesian, setnoga

menj-adJ

sumber pengetahuan bagi yang mendengarkan.


Mulai menulis naskah waktu harl bersfnar cerah, seJesaf (sudah)

da-

lam bulan ke+ioa.


Ini

(tahun) selesainya pus+aka: nora (O) ca+ur X4) sagara (4)

( 1 ) ( = T440 Saka ) .

wulan

KETERAIJGAN BEBERAPA ISTILAH

da sa in dria

(sepuluh

pancabudi
~

panc aka rma

I n d e r a ) : te rb a g i atas dua kelompok, y a i t u :

in d ria :

s r o t a i ndria
twak i n d r i a
caksu in d r ia
j i hwa i ndr i a
arana i ndr i a

=
=
=
=
=

pendengaran telinga;
perabakulit;
p e lih at
mata;
pengecap
l id ah;
pencium
hiduna;

i n d r i a : wak i nndr
d r iiaa
i
ndr
ia
pan i
i
ndri
a
pada
payu i ndria
upast a m a n

=
=
=
=

perbuatan
perbuatan
perbuatan
perbuatan
perbuatan

mulut;
tangan;
kaki;
pelepasan;
kelamin.

d a s s k a l e s a ( s e p u l u h noda); sepuluh macam noda atau dosa yang


disebabkan
o l e h kesa'lahan penggunaan da s a in d r ia . Dari konsep ini tampak
bahwa
e t i k a keagamaan orang Pa ja jar an lebih b e r s if a t bu distis.Dalam konsep
h i n d u i s t i s , s e p e r t i tampak dalam Upanishad, yang diperhitungkan j u s t e r u " l u b a n g i n d r i a pada manusia yang berjumlah 9 buah (2 mata,2 >
I i n g a , 2 lu ba ng hiduno, 1 mulut, 1 kelamin, 1 pelepasan). Dalam Upc
n i s h a d , manusia d i s e b u t "kota dengan 9 gerbang" yang dalam kebatinan
Jawa m e n j a d i "babahan nawa sanga7 (lubang nafsu yang sembiIan).Ora ng
Sunda m en ye but ny a j a g a t sanga.
d a s a k r e t a ( s e p u l u h k e s e j a h t e ra a n ) ; y a i t u kesempurnaan penjagaan dan pema
m a n f a a t a n d a s a i n d r i a . B i l a dasa-indria t e r p e l i h a r a , maka sukma
akan
bebas d a r i " p o l u s i nafsu" dan tetap murni seperti As I i nya.
Hanya dalam keadaan s e p e r t i i t u l a h sukma dapat kembaIi berbaur
de
naan Asa I nya dan mencapai moksa (kemba I i dan berpadu dengan Zat Asa-

m .
d a sa m ar g a ( s e p u l u h j a l a n ) ; y a i t u sepuluh cara penggunaan d a s ai n dr ia secar a b e n a r dan t e p a t . Ambu Pa ra ji (bidan tra di sio na l ) biasanya segera
m e m b is ik ka n "dasamarga" ini kepada t e l inga bayi setelah s el esa i
di
ma ndikan dan dibS do n g . Kalimat yang d i b i s i kkannya berbunyi : "U lah sa
s a d en g e dengena lamun la i n dengeQnana, dst
. J a d i , menurui i r o d i s i Su nd a, dasamarga i n i l a h yang p a l i n g awal diajarkan kepada manu
s i a . B a y i manusia memulai kehidupannya di dunia dengan bekal
dasa
marga.
d a s a p a s a n t a ( s e p u l u h penenang); y a i t u 10 si fat yang harus dipenuhi^
bila
p e r i n t a h yana d i b e r i k a n kepada bawahan diharapkan berhasil baik dan
s e m p u r n a , y a i t u : anna ( b i jaksana , te rasa kegunaannya), rama ( ramah,
dalam nada c ^ r a n ^ ^ a h T 7 1 i o o j < i ~ ( s a y a n g , menyampaikan pe rin ta h j u s t e r u karena k i t a menyenangi o r a n g n y a ) , pesok (memikat, t i d a k memaksa
m e l a i n k a n membangkit m i k n a t ) , as i h ( k a s i h , agar hati yang di p e ri n + a h

53

merasa d e k a t) , karunya ( i b a , agar bawshan ter hi nd a r dari rasa keharnpaan t u g a s ) , rnuprSruk (membujuk, agar petugas t i d a k merasa te rpaksa
b e k e r j a ) , ngulas (memuj? , agar yang diperintah merasa rr,emi!iki
kesanggupan dan bangkit harga d i r i n y a ) , nyecep (mendinainken, agar r a
sa waswas petugas terhadap kesanggupan d i r i n y a hilang dan merasa y a kin akan sanggup melaksanakan p e r i n t a h ) , ngala angen (mengambil
ha
t i , sgar penerima tugas tidak merasa sskit hati atau mckruh be k e rj a
I s l u bangkit gairah kerjanya). Itulah cara memberikan pe rin ta h
yang
p a li n g ba ik , sehingga para petugas bawahan bergairah kerja karena di
r i n y a merasakan sebagai sebahagian dari d i r i atasannya. Menurut S i k~
sakandang, "pembagian tanggung jawab dalam bentuk pembagian k e r j a i t u " akan berhasil baik, b i l a pemegang pemerintahan mahir menggunakan
sabda arum wawangi, y a it u kata-kata yang t i d a k menyinggung perasaan
yang d i peri n t a h .
dasaprebakti (sepuluh t i n g k a t kesetiaan); anak set ia kepada bapak, T s t e r i
s e t i a kepada suarru , hamba se ti a kepada majikan (rakyat s e t i a kepada
r a j a ) , peteni berbakti kepada wado ( p e r a j u r i t yang meminpin pasukan
petani/perbekaI an waktu p e ra n a ) , wado s e t ia kepada m a n t r i , mantri se
t i a kepada nu nangganan (komandan pasukan), nu nangganan(qirang nang^
ganan) s e t i a kepada mangkubumi, mangkubumi s e t i a kepada r a j a ,
Raja
s e t i a kepada dewata, dewata s et ia kepada hyang. Itulah sepuluh t i n g
kat kesetiaan, yang b i l a dilaksanakan secara benar akan mendatangkan
kedamaian dan kesentosaan hidup. Melalui -garis i t u pulalah kehendak
Tuhan (p er at u ra n agama) harus menjiwai kehidupan bernegara.Segi l a i n
yang menarik i l a h : orang P aja jar an menempatkan dewata
di
bawah
Hyang. Pada a k h i r lembar XX dan awaI lembar XXI diunqkapkan,
bahwa
semua "dewa-dewa Hindu i t u tunduk kepada Sang Maha Pencipta,
yaitu
Batara Seda N i s k a l a , karena hanya Dial ah "Si Tuhu"
(Yanq Hak) dan
"Pretyaksa" (Yang Wujud).
dasas i I a (sepuluh a^.as), y a i t u 10 macam larangan bagi mereka yang
ingin
sepenuhnya menjalankan ajaran Buda (para b i k s u ) : larangan membunuh/
rrenyakiti mahluk l a i n , larangan mengambi I hak orang la in ,
larangan
b e r z i n a , larangan berdusta/memfitnah, Iarangan meminum minuman keras
/yang memabukkan, larangan menikmati to n to n a n , larangan
mengenakan
pe rh ia san , larangan makan-minum b e r l e b i h a n , Iaranqan t i d u r di tempat
empuk, larangan menerima hadiah berupa emas dan perak.
estri

Iarangan: gadis yang t e l a h menerima pinengan orang untuk


diperist e r i ; tanda pengikat pertunangan (pemberian pi-hak l a k i - l a k i ) , disebut
p a n g l a r a n g ( J w . : tukon) .
Menurut ""perundang-undangan Ma ja pa hi t"

pa

u
.

m
.

a* ostri
b.

&
.

(Slametmuljana

1967), beber

,aran9an <,da,ah 5bb- =

&
.

I ,'iranoan d i l a r a n g kaWUN \>\A ",

/ l ai n

ngan t u n a n g a n n y a ) ;
b i l a d n l a m jangka waktu 5 bu/an ^
l ah p e .r,esm!an
hak l a k i - l . l k i be I um bers&dia me Ink. a n a k a n p e n k a w i n & n . ,
an y a ng s o h , Dertunangan menjaai b 3ic\\,

(k e c u a l i

fanpa

dG~

^
clas-

55
c.

d.

bi la p i h a k l a -k i-l a ki meninggaf sebelum jatuh hari perkawinan,adik


I a k i - I a k i n y a ( b i l a bersedia) dapat menggantfkannya dalam kedudu
kan sebagai wreh; b i l a ic tid a k bersedia, maka pihak
perempuan
menjadi wu I an j a r (Sd. : hulanjar) - menurut pengertian lama,hulanJ 5f~ a d a l a h gadis yang kematien tunangan (sekarang d i a r t i k a n janda
yang be I um beranak);
pembatalan pertunangan dari pihak I aki f ak i menyebabkan
pang I a r 5nS j a t u h menjadi m i l i k pihak perempuan; b il a t e r j a d i hal
sebaI i knycj ( p i h a k perempuan yang membatalkan tanpa alasan sah) pangI a r a n g harus dikembaiikan dengan denda dua kali l i p a t .

Di P a j a j a r a n t e n t u t i d a k akan jauh berbeda, bahkan


estri
larangan
^ an h u I a n j a r dipe rluk an sebagai "orang s u c i" . t a k i - l a k i yang
bukan
tun an g an n ya d i l a r a n g berada bersama dia di satu tempat tanpa kehadir^
an o r a n g k e t i g a . Mengawini e s t r i larangan (tunangan orang l a i n ) , merupakan pelanggaran (dosa) besar. Dalem C a r i t a Parahiyangan d i b e r f t a k a n ada dua orang ra ja yang harus turun dari tahta karena melaku kan p e la n g g a r a n seperti i t u . Karena itulah dalam t r a d i s i Sunda, hal
yang pertan-;a-tama w aj ib dilaksanakan oleh pihak I aki I a ki yang metr.inang g a d is o r a n g , ialah bertanya apakah gadis masih kosong ata u s u dah menerima p inangan orang la in .
g a l a h c e d e k t i n u g l a n teka; dalam kropak 632 disebut galah c5nd5k yaitu.
ga I ah sodok ( S d . : garanggang); kata teka di s i n i berasal dari
kata
s a n g s a k e r t a t i t k a (= t a ja m ) . Galah sodok, makin pendek makin
baikr,
sebab t i d a k akan mudah patah waktu, digunakan. J a d i , menurut Sfksakan
da ng , k r i t i k atau celaan orang lain itu dapat memperteguh dan mepert a j a m p i ki ran/peribadT k i t a .
g a l a h dawa sinambunqan tun a; kata tuna pun kata sangsakerta tuna (bafang
a t a u b e l a l a i ) . Galah dawa sinambungan tuna = galah panjang "dis ambling
dengan -batang; menjadi t e r l a l u panjang sehingga t i d a k bermanfaat.Hai
i t u sama dengan padi hampa. Demikianlah ibar at seseorang yang senang
d i p u j i , waIau pun pekerjaannya memang baik.
Panca aksara ( l i m a huruf a b a d i ) ; kata aksara ( S k r . : a + ksara)
sebenar
nya berarti*. ti d a k dapat m u s n a h , ebadi. Y a n g ditnaksud ialah:
NA MO
SI WA YA. Dalam s e k te Siwa Slddhanfa, d t u r a J k a n s e b a g a i b e r i k t & t
-

~
-

NA
MO
SI
WA
YA

adaI ah
( MAH)
ada I ah
adaI ah
ada I ah

penjefmaan Siwa di timur sebagai Iswara ;


adalah penjefmaan Siswa di selatan sebagai Brahma ;
penjelmaan Siwa di barat sebagai Mahadewa ;
p e n j e l m a a n Siwa di utera sebagai Wisnu ;
Siwa sebagai siwa berada di tengah.

P e n a f s i r a n seperti i t u merupakan gejsla umum. Juga dalam


Tantrisme
T i b e t (Lhamaisme), p u j ia n untuk Buda yang berbunyi: "Om Manf Padme Hum" d i ura i kan :
- OM adalah lambang l a n g i t , berwarne putih;
- MA adalah lambang dunia Asura, berwsrna bi ru ;

JKA
o

- Nl ad al ah lambang dunja manusla, berwarna kuning;


- PAD ade lah lambang dunla binatang, berwarna hl jau;
- ME adalah lambang dunia rokh, berwarna merah;

- HUM adalah bates plntu-pintu neraka, berwarna hitam.


Bandingkan pula d( nan penafslran beberapa ulama tentang ayat
Lam Mim", dalam p
:'kaan surat Al-Baqarah yang diartikannya
gai : AlI ah, J ib rii dan Muhammad.

"A! if
seba

J uga pemter i an warna kepada mata ana in termasuk gejala umum, sepertf
tampak dalam perbandlngan di bawah Ini :
Az tec

Cina/1 ran kuno


Si ksakandang

TIMUR

SELATAN

BARAT

UTARA

merah
bi ru
putih

h i j au
merah
merah

bl ru
put i h
kunlng

kuning
hitam
h i tam

Pancabyapara; lima selubung atau lima anasir asali (disebut juga panca ma
habhuta) yang dlanggap sebagai sumber kejadian alam beserta isinya ,
yaitu : akasa (e te r), bayu (udara), teja (cahaya), apah a ir dan prefiwi (tanah). Setiap makhluk (ciptaan) selalu mengandung kelima un
sur asali tersebut. Perbedaan wujud (rupa) hanyalah disebabkan oleh
perbedaan prosentase komposlsinya. Dengan Ntihan yang mantap, manu
sia dianggap mampu menguasal kelima unsur asali yang membentuk d irt
nya; b e ra rti: ia mampu mengubah prosentase komposlsinya dan
dengan
demikian mampu pula mengubah bentuk atau wujud lahlriahnya.
Itulah
yang menjadi sumber kepercayaan akan edanya kemampuan "mancaia putra
mancaI a p u tri" atau kemampuan bergantl-ganti rupa sepertl serlng kj_
ta lihat dalam cerltera-cerltera lama.
p a n c a g a t i ; lima keadaan a s a l i , y a it u keadasn -murnf pancabyapara. Kefakuan
manusia yang ti d a k layak, dapat mengotori keadaan salah satu atau se
I (jruh unsur asali Yan9 berada dalam d i r i n y a . Karena manusla ft u meru_

pakan bwana a I it M k r o kosmoi, alam sagir), yang dianggap


ie rd iri
atas paduan trTsarira (stula = bsdan kasar, suksma badan halus, karana = badan penyebab), maka pengoioran Sdldh sai~u sscirsibs-danisksFt
mengotori pula keseluruhan. Bila hal ini te rja d i, faKTak mungklnlah
suksma (jlw a ) mencapal moksa, kembali berpadu dengan Asa I-Nya.
pancakusi ka; dewa pelindung pancabyapara atau pancabyapara yang
kan, yaitu: Kusika - pretiwi, Garga - apah, MestI - te ja ,
bayu, Patanjala - akasa.

dldewaPurusa -

p a n c a p u t r a ; kelima orang putera Rajaresi Dewaraja Kandlawan yang menjadi


raja dl Medangjati (Medanggana) tahun 597 - 612 M. Kelima orang i t u
dianggap penjelmaan Pancakuslka dan mewakilt personif ikasl Pancabya
para, ya itu :

Mangkukuhan - pet an i - pretiwi - Kusika;


KatungmaraI ah - penyadap - apah - Garga;
Karungkalah - pemburu - teja - Mesti;

57

Sandanggreba - pedagang - bayu - Purusa;


Wretikandayun - raja - akasa - Patanjala.
WrStikandayun adaiah pendiri kerajaan Galuh, dilahirkan tahun 591 M
dan menjadi raja tahun 612 - 705 M. Sampai tahun 670 M, ia berada di
bawah r a ja -r a ja Tarumanagara sampai 5 orang raja (Kretawarman, Sudawarman, Dewemurtyaatma Hariwangsawarman, Nagajayawarman dan Linggawarman). Tahun 570 M ia memisahkan d iri dan Galuh menjadi
kerajaan
meraeka
.

sasenakre i a; ajaran atau peraturan mengenai kesejahteraan (negara, manu


si a, dunia). Pada lembar XXV disebutkan bahwa penegak sasanakrSta i tu ada 4 orang^yaitu: Rahyangta Dewaraja, Rahyangta Rawunglangit, Rahyangta ri Medang dan Rahyangtari Mnir. Rahyangta Dewaraja adalah
Sang Kandfawan ayah pancaputra. Sebenamya ia juga yang
disebut
Rahyangta r i MSdang ( j a t i ) , karena ia berkedudukan di-Mgdangjati. Da
!am Carita Parahiyangan dikatakan, bahwa dialah y a n g menyusun Sangjiyang WatangagSng untuk pedoman pemerintahan. Watanc Aac-ng mungkin
yang dimaksud SasanakrSta di s in i. Rahyangta RawungtangTi- adalah gelar Sang Sandanggreba. Rahyangta ri MSnir adalah Wretikandayun, ka
rena pada akhir hayatnya ia menjadi rajaresr di MSnir.
J-^+agata; gelar atau sebutan untuk Buda. Dalam mazhab Mahayana difefenaf a danya Panca Tatagata (5 orang Buda) sebagai Lokapala (pelindung difn i a ) , yaitu: Akshobya Cdi tim ur), Ratnasambh7wa (dTselatan), Amitabha (di barat), Amoghasiddha (di utara), Vairocana (di tengah). Kenma tokoh itu dianggap para Buda yang mendahului Siddharta Gotama .
Mereka adalahDyani Buddha (Buda yang merenung). Yang berkuasa sekarang ialah Amitaba (penguasa dunia barat). la^selalu diseru. Karena
itulah sering kita jumpai seruan "Omltuhud" atau "Omitofo" dalam k tsah s i l a t Cina. Yang dimaksud adalah Dyani dBuda Amitaba.
I l l l ^ g + u _ _ d i _ _ b i ^ ; t i g a tempat atau kendali kehidupan di bumi.
Hal
menyangkut berbagai " t r i n i t a s " seperti tanipak di bawah ini :
bayu
t en aga
raja
darma
hukum
pa I angka
Wi s n u

sabda

hedap

ucapan

budf

ini

resi
arta
kama
ekonomi
agama
daranan
fcreta
Brahma
Siwa
Ketiga kampung "Baduy-Da I am" di desa Kanekes nr^hr.t tangt u ti lu
( - t r i t a n g t u ): Cibeo (Puun Ponggawa), Cikartawana (Puun Rama), Cik5sik (Puun P a n d i t a ) . Maksud penulis naskah adalah: agar manusia memiIi ki ketiga a n a s i r i t u se lengkap mungkin (berwibawa seperti ra ja ,b e berucap sepei f- i rama, beritikad seperti resi); atau berwibawa - mak~
mur-sejahtera.
rama

S i ksa kanda ng Ka r e s i a n , t e r j e m ah a nn y a adalah: bagian p e r a t u r a n / i I mu

ten-

58

fang kesejahteraan. Kata karSsian di sinl tldaklah dtmaksurfkan seba


gai kependetaan, karena is? naskahnya pun tidak mengandimg ajaran tm
tuk calon r e s i, bahkan ditujukan kepada orang banyak <kundang6n
urang re y a ).
- Da lam kropak 632 yang berfsf uralan ringkas tentang ajaran yang sa
ma, disebutkan: "jagat palangka di sang prabu, jagat daranan di
sang rama, jagat krSta di sang r si". Jadi, rSsf yang bertanggung
jawab terhadap kesejahteraan. Juga naskah inf disebut pula
Sang
hyang Sasanakr5ta.
v
- Esensl ajaran Siksakanda ng KarSsfan, tersurat dalam prasasti Pra
bu Raja Wastu (Wastu Kancana) di Kawaii, Cl amis.

"PANGURANG DASA CALAGARA"

Rangkaian kata-kata tersebut terdapat pada lembar IX baris 2T5


216;

ju g a

dan

pada lembar X baris 248. Arti ungkapan tersebut -pernah dtbafcas

oleh C.M. Pleyte da lawtulisannya yang berj-udul "*fet

J a a r t a t op

den Satoe

-Toe I is nab i j Buitenzorg" (TBG L I N , 1911, btjlage 2, halaman !S7 Pleyte bertolak dari tsi prasasti tembaga yang ditemukan di <fesa

Kebani-

tenan. (Bekasi) .
Pada lembar I verso dan lembar II prasasti yang dikeluarfcan oleh Srf
Baduga Maharaja I n i, terdapat kalimat yang berbunyi:. "ulah dek ngahSryafl*an in ya , ku na dasa, calagara, kapas timbang, pare dongdsng pun* ma*ig^kla
d itu d i (ng) ka para muhara, mulah dek mentaan inya beya pun Naskah Siksakanda ng Karesian dengan prasasti tersebut sejaman,
re n a

ka

kedua-duanya d itu lis pada masa pemerintahan S ri Baduga PfeharajiaCT482

1521 M). Untuk perbandingan, Pleyte mengutip is! kropak Nto*

96

tSasrqr-

hyang Sasana Mahagurml Eembar 16 yang berbunyi :


Hwa(ng) papa ma nu bobotoh,
Wong kalesa ma na dasa,
Si-manareng ma ca lagara,
Si-manareka ma na pangurang,
Terjemahan Pleyte berbunyi :
rampzallge Ifeden z ijn die dienstbaar (?) zljra
Kalesa* s z ijn de dasa*s,
Si-manarSng is de tja Ia g a ra ,
Si-manareka Ts de pangoerang.
Kutlpan di atas* bfla d ilih a t kata-katanya, sebenarwy ferrfBrS

sftas

dua bagian, sebab dtra; baris pertama terjemahannya adalah :

x) Pleyte menulisnya "ku na dasa, calagara kapas, timbang pre doagdang pun, mangga dst____ Pada prasasti jelas, s e s u d a h kafca calagara
terdapat tanda koma; koma berikutnya sesudah kata timbang.
Menurut konteks, kata manga lebih tepat dibaca mangka.

59

60
orang ni st a i t u ialah (orang) yang b e r j u d i ,
orana yang berdosa/kotor. ialah yang tak beriman,
Jadi

keduo b a ri s kalimat itu mengenai "dosa" berdassrkan hukum keag

maan. T e f s i r e n Pleyte bahwa dasa = denda, disebabkan oleh asosrasinya de


ngan kata

(na)

dasa pada prasasti Kebantenan, pada hal kata desa

dung kemungkinan banyak a r t i .


Sangsakerta
(b e ritik a d
niac"

d a s a r

roengan-

Kata dasa dspat di<iuga berasal d?.ri

yang menurut Mecdcnefl b e r a r t i :

b u r u k ) , "p ers ec ut e" (menyiksa), " h o s t i l e "

kata

"beer I f Iw i 11

(bermusuhar.), "demo^

( kemasukan/keranji ng a n ) , "impious" (tak 6eriman), "slave" (budak)

"foe" ( m u s u h ) , " s e r v a n t (pelayan/petugas).


T e n t a n g kata c a I a g a r a , Pleyte sen di ri menyinggung ( o p . c i t . h.. 198) ,
bahwa kata

i t u tampi I dalam sumber-sumber Majapahit dalam bentuk watagara.

yang menurut dugaan Van der Tuuk, mungkin berasal dari kata

bhala ahara-

L a l u d i komentari nya:; "hetgeen ons echter n ie t verder brengt" (tetapi yang


t i d a k membawa k i t a -

ke arah pemecahart -

lebih l a n j u t ) .

Sebenarnya hubungan antara ca I agara dengan wa I agara inMah yang


ru s d i p e r h a t i k a n sebagai pembuka j a l a n . Pertukaran atau interferensi
nyi

c dengan w roerupakan g e j a l a umum, sep erti tampak dalam

berikut:
-

lawan -

lancan, kawah -

ft
kxt

perband-i ngan

kancah, waduk - caduk, wah - cash,, wawan

cawan, wangkel - ca ngkCI, wangking(an) - c a n g k i n g ( a n ) , wlStuk -

tuk,

wu lu -

c u l u , warangka(t) - carangka, wway - c a i .

Berdasarkan ge jala t e r s e b u t , kit a dapat menerima bahwa ca I agara sama


dengan wa I a g a r a , atau disesuaikan dengan dugaan Van der Tuuk,
wa Iagha ra

(S kr.:

seharusnya

bafagrha).

S a l a h satu a r t i
ngan s a l a h satu a r t i

kata ghara adalah " s e r v a n t " . Jadi ada k e s e js j<*<-& _


kat"a c/asa. Perbedaan d i antara

mU ^

sa bers i fat perseorangan, ca I agara bersifa^ k oie<kt!if , sebsb sew*'*

3 |g

(= waI a ) t e n t u harus berbentuk rombongan.


Kemungkinan, kedua j e n i s "karyabakti" in i l a h yang kemudian

oleh VOC

dimanfa atka n menjadi "heerendiensten" dan "aIgemeenediensten , bahkan VOS


pun membentuk "werktroep"

(pasukan pekerja) dalam akhir abad ke-17

membuka daerah pedalaman Bata vi a. Anggotanya t e r d i r i


kan t e t a p i

untuk

dari para pekerja a -

pimpinan rombongannya diberr pangkat ke militeran .

61

Karena naskah Siksakandang dengan prasasti Kebantenan itu sejaman

entu masih mcnailiki kedekatan pe-ngertian dalam ha I ini. Oleh karena itu ,
- p a t Ian c i t a r i k kesimpulan bahwa keanpat maeam pajak dalam prasasti

Ife-

antenan, dalam SI ksakandang disebut: dasa. calagara, uosti dan panogSrSs


- -------roma.
~~------------ - 1------roma
.

Upet i

upet,

L'_ rsi fat persembahan, dan kapas iermasuk ke dafcm saiah

satu

i n i . Oaiam kropak <506 rfiberitakan beSwa salah satu upeti yang

' r S lpersembahte'
daerah Kandangulsi ke Pakuan adalah kapas sapu- H - ^ 2 S a k a . Oleh karena itu . mungkin ka+a ^
alam
kapas timbang
e r a r t ) satuan berat dengan standar fnkuK ,* nurut Coolsma>
3

saeae3 t ,m.

'0 p ik u i. B lla upeti dari Kandangwesi ditetapkan 10 carangka ( ke-

anjang besar ) , mungkin sekali dalam hal in i. t t i mbang = 10 pikui.

J-fe-

urut standar yang kemudian, t pikul = 100 kat = 62,50 kg.


^

^Kata angger5s berasal dari kata gSrts atau res yang mungkin sama pe

nh - ..

^esarnya dengan kata Jawa tnqe)rSs yang menurut Pioeaud

berarti

J.n.om sten" (penghasi Ian fambahan). Dengan demikian dapatlah diperkira


' *Bh
nra

Prasasti

pangg rgs rSma itu adalah "pajak keleblhan hasi I ladang"


dlr lnya berupa padl lrii ,6h yang disebut pare donadang

Kebantenan.

ya^
dalam

-- ---------------*---------

S e j a [an dengan pengerffan


-l - l
k n io u -w i

1fmbano yang munakin dikenakan seca'N O f e k ti f kepada sesuatu d a e r a ^ ^ ^ -------d a r r,; i i


'
9 anq r upa-rupanya merupakan stan
a a r P i k u l a n dengan volume t e r t e n t u
u
I
Kaia dongdanq sebenarnva berarti b e ry e i a y u t a t a u b e ra y u n , dan a l a t
^ -------u
.
dioo+
/
P
an yang disebut doncdang memang harus
a g o t o n g Co I eh 2 o r a n g ) pada f a f f
*
-------------. ,
se I a 1 1 1 k
9' k a t n y a , sehfngga dalam perjalanan
1a Iu b e ra y u n .
ra

f Il u ra n g

n T25f '7 tT

( Kw. :

angurang) b e r a r t i : peminta, pengunput e t a u

pemu-

U33SnVa PU" Jelas bUka" ha"ya 500ra"5. sebab dalam rasfe* U X /215

d.katakan: "same pangurang dasa, calagara, up*-;, p.ngeris r W \


a same atau samya berarti semua; jadi lebih dari seorang.
.

Ketnba I i kepada kutipan Plev te dari


i m
.
Hy*e aari kropak No. 96 yang menyamakan c a -

-J H a ra dengan si manarSng dan =22^

degan sf naareka.. Pley+e

9a bahwa kata manarSng mungkin mempunyai hubungan arti dengan kata bareng
- bersama-sama): sedangkan kata s i manareka diartikann,-

" M j die iets

62

een vas+en vorm geeft, In casu den aansiag vaststelt" (ia yang rnemberikan
bentuk tetap kepada sesuatu, yang dalam hal ini berarti penetapan

jumlah

p a ja k ).
Kata manareka yang dihubungkan dengan kedudukan pangcrang, je fas merupakan ambifan dari kata Sangsakerta mana (= memiklrkan, TOendugc, menghj_
tung) dan rekha (= catat, gores). SI manareka berarti penghitung catatan
atau goresan. Si stem catatan jaman dahulu memang berbentuk goresan

yang

lebih popufer dengan is tila h cacah. Di daerah Jawa Tengah dan Jaws TimL'r,
kata cacah ini menga I ami perkembangan a r t i , sesuai dengan penagunsannya .
y a lt u : goresan - hltungan - sensus - satuan tenaga petanf dengan tanah cj3
rapannya - satuan kepala keluarga. Pembagian wilayah'tidak dihitung menu
r u t I uas tanah, melainkan menurut jumlah cacahnya.
Berdasarkan hal itu , maka kata manar&ng dapat diduga merupakan embTJ[
an dari kata Sangsakerta mana <= memikirkan, menduga, menghitung) dan rj_-^
( = hitung atau kewajiban). Ja d i, si manarina atau si manar5n.g berarii
yang memikirkan atau menghitung hutang/kewajiban. Memang itulah tugas
1un menurut Si ksakandang. la hanya memikirkan tugas yang dibebankan kepcdanya oleh pangurang untuk kepentingan tohaan.
Tugas ca I agara sebagai "pasukan pekerja" yang berkaryabakti untuk ra
janya ialah mengenal kewajibannya, melaksanakannya dengan
ngeluh. Lebih dari it u , karena kedatar.gan pangurang

baik

h a r u s lah

tanpa

me-

dianggap se

bagai kedatangan anggota keluarga. Mungkin jaman dahulu, hubungan antera


rakyat dengan para pangurang Ini lebih akrab dibandi^gkan dengan

hubungan

antara wajib pajak dengan para petugas pajak jaman sekarang.


Sangat mungkin, karysbsKI I dalam bentuk dasa dan cat agara Fni> ^

pat imbalan langsung dari ra ja , karena Si ksakandang me/7WJjukkaf*


I un yang mendapat pujian dan parekan. Dalam kropak 632 juga

diberiiakan

adanya dSmakan (= hadi ah, anugerah) bagi mereka yang menunjukkan prestasi
kerja yang baik.
Hal semacam itu sudah ditunjukkan oleh prasasti Tugu (BekasiK Purna
warman pun membagi-bagi kan had i ah kepada "peserta" pelaksanaan proyek h id r o l i k yang digarapnya untuk perbaikan tanggul dan aliran kali Gomati dan
Candrabaga dalam tahun 417 M.

D A F T A R

KATA

Dalam naskah ini terdapet kira-kira 1500 kata Sunda kuno yang

bila

dicentumkan dalam daftar ini seluruhnya, akan memakan 50 lembar KWorto


Mengi ngat waktu dan biaya, untuk sementarc, hanya akan dimuat bebe

ta yanc merrier I ukan penjelasan lebih I anjut karena lidok ~cpai


dalam terjemahan secara langsung.
Kate-ka1 a lain dapat dicari melalui kamus biasa (khususnyo kemus ba^
hasa Sunda susunan Coolsma) dan kamus Bahasa Ja./a Kuno susunc.n

to (p e rlu diperhatikan konteks kali mat, karena tidak jarcng kaia >' 9
ma berbeda a r t i

bahkan tnungkin bertentangan).

akasa ( I I I ) ; sebenarnya yang dimeksud adalah eier dalsm penge


si ka; a r t i rangkapnya memang angkasa atau langit.
akalang ( V I I I ) ; kal ang berarti gelanggang < P e r t a n d i n g a n ) ; a k c | a n g j ^ ^ a_
sukt gelanggang untuk bertanding atau menantang lavfan. A r T i
nya: mencari bahaya (dosa).
amat ( V I ) ; kata ini masih digunakan dalam dialek S u n d a Bogor datam peng?ngertian dan cara yang sama (ja d i, bukan pengaruh ffelayu)anggasin ( V I I I ) ; kata dasarnya asin (Sangsakerta) yang berarti
rena dalam konteks dtmaksudkan untuk "mulut yang tidak perna.
maka dalam terjemahan digunakan kata memamah (Sd.: ngagayfm).
baIanja (XXIV); karena digunakan bentuk babalanjaan, maka jelas ka.a
sarnya bukan Ianja (= gosok), melainkan balanja. Menurut k"Te sang_
limat bukanlah balanja = belanja, melainkan ambilan dari ka a
^
sakerta valaya = perhiasan (khususnya gelang). Menurut dasasi J>,P
hiasan emas dan perak termasuk ha I yang harus dijauhi. Bagi ^wa^ {s_
warn (bukan pendeta) masih mungkin memilikinya, akan teiap* m
kannya d i a n g g a p tidak (ayak.
batara (XX); padanan yang tepat adalah kata inggrj s " tor<T. ^
J a g a t , jelas dimaksudkan Penguasa Alam CTuhan)
konteks dika+akan lebih tinggi dari p6ra dewa. Menurut naSK*
ra Seda Niskala itulah Maha Pencipta yang lebih tinggi dari
dewa H i nau".
boa ( I V) ; dalam bahasa Sunda kuno berarti pasti atau tentu.

-------------an Batara

carut ( V) , cacat, cela, parut (bekas luka = ceda).


Cenang (XIV); m e n g k i lap (Sd.: herang).
dasa calagara ( I X) ; lihat catatan khusus "Pengurang

D a s a

dangkura (XXVI I I ) , dari kata Sangsakerta ankura = rumput.


63

C alagara".

g_

0-4

Bcu ( XXI V) ; menurul konteks kali mat, i:,u.-,9kin same dengan kota occ / acok
------- dalam bahasa Sunda sekarang, yaitu: kakck perempu .
i +
* _ __ria diaelenqen berbeda dengan kata gejsno P<-da
oelang ( V I ) ; kata oelang pada
... marh (Kw, ; ge'enc); d ^
pande cel ang, qelang daiam na
glanaen = dimarahai.
qoing ( X I I ) ; sadar, bangun (Sd. : g5ma, ny ar mg) .
,vvn
.
_ Lerart i "muka s a p i " ; lenakaonya kawah t Qmra_jo^t
qornuka

3 -------------k a

(XXI);

sebenarnya b erarTi

(a rti

h a rfia h n ya t

kancah

mu

t e r - . & ag a

ephutan u n -

b e r b e n t u k mu ka s a p . > , set, . . . a

tuk neraka.
hook ( XXI V) ; menurut C o o l s m a , berarti nyaah (sayang, kasih) di sanp.ng cr
' t i kedua y ai t u "verwonderd" (heran, kaget).
' ^ 3 " ^ l e b ^ r t i nggi deri dewa

hyang tanpa ba I ? k dewa, (XXV)^


hTa

J y i n g a- " c e
apai

moksa!

s e d a n g k a n dewa a d a , a t ,

su^a

yang hanya mencapai sorga.


#1y \ . r. j_ .
.
na^kah ini pada umumnya sama dengan kstaje ny__
I H S

IX

kf

-s

va n ^H -

a H

!
^

Ha

sekarang;

SH adSlah

ibu

akan t e t a p i

(in d u n g );

I as yang dimaksud ada 1an j uj .--------;ri _


i nang, pengasuh, ibu (Jakarta; nyo_
is ls

( V I I I ) ;

fa I ).
,

Ja n a ja w o ka n

d a la m

(XXIX);

bahasa

Sunda

s a n

sekarang

kata

pada

inya

--------

lembar

dapat

IX

in,

ic6s

(in g a t.

memperhatikan.

^+311 tut isan yang mengandung mantra untuk men.


=+au

tu

, y

d ,3

3hkan

.jengan

kata

capa 1 sesuatu tujuan; rasanya


resep ( kaIi mat obat)
k a r i t i ( XXI X) ; dari San^sa^rta k r rH = bekerja.
----------

je -

pula b e r a r . , :

< n + - s ( f a t

g e n e t i c < Ta-k-for ketvt-efnan}

ate U

' Ke

lengkeng (XXX): mungktfl ^


n padang; na+ar danokura
dataran, halaman, r
------------------ *--------

natar ( X X V I I ) ;
rumput.

. * n a k a n (Sd.: ngajadikon).
naaiaj adikOn (XXX): m e w p e r t u n a i y
a_
----- 777
(Skr.: seva = t mg g a l ) ; nyewa - tmgg
nyewa ( I ) ; kata dasarnya
matuh, nganci k) .
tau bertempat-t i ngga' 1 " *
7.
.
...
_ +~nnat tinacal,
^ i i k = t 1 n g g a I ; p a m a j 1 kan - tempaT
pama.j i kan (VI { |) ; kata dasar n^J
majikan, induk semang*
_
.
|V = becermin pada permukaan air.
pamuruyan (XV): kata dasar myDiX
.
------------n e m u n g u t (derma, pajak, sumbangan).
pangurang ( I X ) ; peminta atau p rarfi pemungut paj'ak.
panguranq dasa calagarj* be
_
------------- -----------------
, c-v? disebut kasep nangwa ( nangoi
pare hapa ( X I I ) ; dalam kropakf+anpa i s i ) .

dm a2Ha

p 5 yu ( M ) ;

indah

tampang

dalam konsep dasarriar9

!s E ^

(anus) ; sedangkan kata payudara (buah dada) berasal dari kata


sakerta payodhara (a rti aslinya: cadangBn/reservoir a i r ).

sang

p i totoh (XXX); da I am bahasa Sunda seksrang 1~eremo (dipitoiohkCn = c i rere


rrtokon). Artinya yang asal sebenar^ya d\pertaruhkan atau diperedukan.
( I nd. : peraduan = tempat beradu, berjodoh').'
rame (XV); tndah. semarak, gairah, senang,' I ?ncah; . rame smbek = ffncah/M
dup pi ki ran ( kr eat i f ) .
'

sakaI a (XX); ber ar t i : seluruh (sakalabuwana = seluruh dunie) atau


(sabca).

suara

sangki Iang ( I ) ; dar! kata Sangsakerta;- khi l^a = tanah iendus atau peleng^
kap; menurut konteks kalimat, sangki lang = semua pelengkap (sangkFlang di Iamba = pelengkap kehidupan, yaitu: tumbuhan).
sap i nehan ( V I I I ) ; ada dua kemungkinah kata dasar, yaitu kata S a n g s a k e r t a : :
pi na = berotot, kekar dari pi'nda = makanan sehari-hari.
Bentuk sapinahan hanya cocok untuk pengertian kedua yang sama a rti
nya dengan kata Sunda sakadaheran (sama makanannya). Dalam terjemahan diambi I bentuk sepemakanan yang searti dengan kata Sunda sapamakanan (makan di tempat yang sama), karena dalam konteks dimaksudkarr
1Tbersama-sama berada di satu tempat".
si ksaan ( XI ) ; aturan, pelajaran atau iImu.
satak ( XIX); dua ratus - tlu satak = enam ratus; satuan uang lama sepert i ri a! dalam b. Melayu (200 sen) ; sesuku (seperempat) rial =50 sen
(uang sesuku).
sorga ( I V) ; berasal dari kata swar ( l angi t ) + jja = pergi; swargs = per#
ke langit (maksudnya: sukma yang karena ama I baiknya mendapst tempat
di l angi t ) ; dalam naskah ini seri-ng diarttkan kemuliean.
s ri

( XI V) ; seri , si nar, cahaya, (berseri = mempunyai seri/srt)-

suan (XXIV); dalam Sunda kuno ternyaia berarti ua atau suan (IX);

^65

Prabu Si I iwahai
.

j a , Drs.

r>n+=. n~i ,
UTo Rakjat, -Bandung.

1972
Co o I s m a , S . ,
9T 3

~ n6eSC------- HoUandsch Wooro'enboek, Tweede druk,Leiden^

Ho1 le, K . F . ,
\

1867

JuynboI I ,

V l u g t i g Be ri cht omt'rent'_Eenige Lontar-Handschrif+en sfkorrH


9 u i t de Soenda-1 anders".. T i . i r i qr h ri f t voor Indisclve T a a ! - ,
I kenkunde. J i I i d X V L ---------------------------- h

.H.

Pud J a v a a n sc h - Nederlandsch W o o rd e nI ij st .

W ardiw arsito,

L .,

* .
1978
PleYte,

Kamus Jawa_Kuna -

Indonesia

C.M.,

s c h riftT l^

? ^ , ? en Ba+o e - T oe l is nabij Buitenzorg"

------------------------------- j J g j S c h e

S u b a g i y Q> D r s .
1976
Tuuk,

Nusa Indah, Ende - Flores.

Taal-,

Land en

V o 1 kenkunde,

U .H -

Ku d r a t ,
Sekelumit tentanq M a s y a r ^ + kan*V-(* WFanq Baduy **
paten Daerah Tingkat II Leba k, R a n g k a s b i t u n g .

van d e r f
K a wi - B aI i n e es ch - Nederlandsch Woordenboek.

W a n g s a k e r t a , Pangeran e t . a l . ,
Naskah-naskah Cirebon koleksi Museum N'eqeri Jawa B a r a t .

66

perpustakaam
FAKULTAS iLMU PEN6ETAHUAN BUDAYA Ui

i.t 0 r'> '* . - .

Perpustakaan F I B

UI

Anda mungkin juga menyukai