Anda di halaman 1dari 128

CANDRA JIWA INDONESIA

Warisan Ilmiah Putra Indonesia

PREQUEL
(PERKENALAN)

PENTALOGI 2012-2016
Budhi Setianto Purwowiyoto

H&B
PERKI

2017
i

6/8
Ver. 1.1.1

Transcendence to The Depth of The Heart and Beyond, adalah


benang merah yang menghubungkan antara profesi penulis sebagai guru
besar, dokter ahli jantung dan pembuluh darah dengan buku yang ditulisnya
tentang Candra Jiwa Indonesia. Penulis berusaha melakukan refleksi ke
dalam diri-sendiri, menuju kalbu yang terdalam.
Dalam bahasa Indonesia pemahaman makna kata jantung terasa
unik. Ketika berubah orientasi ke dalam dada, bersifat transendental, imanen
dan esoteris, maka kata jantung dipahami sebagai hati, atau kalbu, misalnya
hatiku berdebar, padahal jantungnya yang berdetak. Atau sembah kalbu,
yang mengatur nafas seraya mengucap nama-Nya akan mengatur detak
jantung secara teratur tenang. Padahal sebagai bahasa Arab (qalb) dan
bahasa Inggris (heart) walaupun esoteris dan maknanya berubah, suku
katanya tetap.
Kalau Serat Centini, warisan budaya Jawa bercerita tentang kisah
perjalanan di darat, termasuk kulinernya pada jaman dahulu. Maka Candra
Jiwa Indonesia adalah warisan ilmiah Jawa kepada dunia tentang jiwa
manusia serta peta perjalanannya menuju candra ideal sebagai batas akhir
dari perkembangan kesadaran manusia.
Sekiranya bintang, nur, cahaya yang bersinar di dada GarudaPancasila-NKRI, dari sila Ke-Tuhan-an YME, maka Candra Jiwa Indonesia pas
untuk memberi sumbangan makna ilmiah kepadanya. Karena konsep yang
sudah teruji secara ilmiah di Universitas terkemuka di Eropa tersebut,
memang kandungan asli dari bumi Indonesia, dari bangsa Indonesia, dan
dipertahankan oleh orang Indonesia pula.
Penulis berharap, buku ini membantu memperluas pengetahuan kita
tentang jati diri manusia dalam pandangan ilmiah di perguruan tinggi. Walaupun sedikit-banyak menyentuh masalah keyakinan dan kepercayaan justru
memberikan dasar pendidikan budi luhur, pembinaan mental-spiritual dan
mempertajam empati secara luas kepada siapa saja terutama para mahasiswa.

H&B
Heart & Beyond PERKI
(Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia)

CANDRA JIWA INDONESIA


Warisan Ilmiah Putra Indonesia
(Transcendence to The Depth of The Heart and Beyond)

PREQUEL
PENTALOGI 2012-2016
(Perkenalan)
gigi, kesehatan masyarakat, psikologi, antropologi, ilmu-ilmu sosial,
Perpustakaan Pribadi
Oktalogi 6/(5+3)
SAMPUL HIJAU 2017

Sebagai dasar pendidikan budi luhur, pembinaan mental-spiritual, dan


mempertajam empati

Budhi Setianto Purwowiyoto

H&B
PERKI

2017

6/8
Ver. 1.1.1

CANDRA JIWA INDONESIA


Warisan Ilmiah Putra Indonesia
(Transcendence to The Depth of The Heart and Beyond)

PREQUEL PENTALOGI 2012-2016


(Perkenalan) 6/8

Penulis: Budhi Setianto Purwowiyoto

2017
Penyunting: Puji Santosa
Ilustrator: Santoso Oetomo
Tata letak: Djoko Satrio
PUBLIKASI OKTALOGI: (2012); 2013; 2014 Ver. 1.1.1
[PENTALOGI CJI 2012-2016: 1-5/5; TRILOGI: Prequel 2017: 6/8; Monograph 2018: 7/8; Postquel 2019: 8/8]

ISBN: 978-602-7885-30-1 (e-book bw/berwarna)


PENERBIT: H&B/Heart & Beyond PERKI
(Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskuler Indonesia)

Hak Cipta ada pada Penulis Dilindungi Undang-Undang


Sanksi Pelanggaran Pasal 72
Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002
Tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1997
Tentang Hak Cipta
1. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak suatu
ciptaan atau memberi izin untuk itu, dipidana dengan pidana penjara masing-masing
paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp. 1.000.000,00 (satu juta
rupiah) atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp
5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).
2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual
kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun
dan/atau denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

2012: PENTALOGI
CJI (1/5)
Studium Generale
2013: PENTALOGIPsike
CJI (2/5)
2014: PENTALOGI CJI
(3/5)
Ego
2015: PENTALOGI
CJI (4/5)
Intuisi

2016: PENTALOGI CJI (5/5)


Magnum Opus

Buku PENTALOGI 2012-2016 yang Ber-Pancawarna dan Ber-Dwihalaman


Sampul pancawarna putih, kuning, hitam, dan merah melambangkan empat
(kekuatan ku-da) nafsu manusia. Nafsu-nafsu tersebut masih harus dikendalikan oleh
kusir (sais) yaitu angan-angan yang sudah bangun (sampul ungu= wungu bahasa Jawa
artinya bangun) kesadaran ketuhanan (introversi: sadar, percaya, taat) dan
kemanusiaannya (ekstraversi: sabar, rela, menerima, jujur, budi luhur).
Dwihalaman kanan dan kiri bermakna tuntunan (halaman kanan, nomor ganjil)
berkonsep otak-kiri (padat makna) dan tontonan (halaman kiri, nomor genap) yang
berkonsep otak-kanan (longgar makna). Sebagai penjelasan dilengkapi dengan dua
bagan yang unsur ketuhanannya (pusat hidup imateri) di dalam (bawah) dan di atas;
empat diagram: target, ven, piramida, dan kereta kuantum mikrokosmos dengan
empat ekor kuda, sais dan penumpangnya ialah TheSelf (Egonya yang imateri) siap
untuk menjelajahi makrokosmos (alam semesta) dan kelak juga siap kembali ke tujuan
dan sumber hidupnya yang hakiki.
__________
http://wayangprabu.files.wordpress.com/2010/12/bima-n-dewa-ruci.jpg cited February 2, 2013
http://batikindonesia.com/batik/images/3344/solo3.jpg cited December 16, 2012
http://flagartist.com/FLAGARTIST/flags/F/flag_art_flag_of_indonesia-1969px.png cited March 3, 2013
http://4.bp.blogspot.com/-cPZhivuKlmU/Tk-i0t2qnDI/AAAAAAAAD-w/wW0vjRxCQsc/s1600/peta-indonesia.jpg cited Feb. 28, 2013
(Cover buku-buku tersebut ikut serta melestarikan wayang, batik, bendera merah-putih, dan peta Indonesia)

Pencerahan Slamet Rahardjo (seniman unggul, 62)[*]


kepada Jay Subiyakto (seniman multi talenta, 51), pada suatu
hari ketika mereka masih muda:
Orang Indonesia kalau melihat karya bangsa lain mereka menjadi murid yang melihat guru. Sebaliknya, ketika
mereka

melihat

karya

bangsa

sendiri,

mereka

berubah

menjadi guru yang melihat murid.


Akhirnya bangsa ini tidak maju karena yang dicari
selalu kesalahan dan kekurangan karya anak bangsa sendiri.

Wacana 0.1: Konser Kidung Abadi Chrisye


Jay Subiyakto (lahir di Ankara, Turki, 24 Oktober 1960) adalah seorang sutradara Indonesia. Jay merupakan anak ketiga dari Kepala Staf Angkatan Laut Republik Indonesia 1948-1959 Laksamana Subiyakto. Jay
menamatkan pendidikan sarjana arsitekturnya dari Fakultas Teknik Universitas Indonesia angkatan 1981.
Kiprahnya di bidang seni berawal pada tahun 1990 dengan menjadi seorang sutradara video klip. Video
klip garapannya yang bertajuk Pergilah Kasih milik almahum Chrisye menjadi video musik Indonesia
pertama yang ditayangkan di channel MTV Asia yang pada waktu itu bermarkas di Hongkong. Tahun 2008,
Jay juga menyutradarai video musik Anggun yang berjudul Berganti Hati. Video itu juga merupakan video
pertama di Indonesia yang menggunakan kamera DSLR (Digital Single Lens Reflex).
Kemudian, pada tahun 1994, ia bersama Erwin Gutawa membuat sebuah terobosan yang belum pernah
dilakukan oleh orang Indonesia di masa itu. Sebuah konser tunggal yang menghadirkan penyanyi lokal.
Kala itu, banyak promotor menghadirkan konser-konser penyanyi mancanegara.
Erwin Gutawa dan Jay Subiyakto sebagai otak dari konser legendaris, 2012 yang konon belum pernah ada
di dunia, karena mengambil potongan dari ratusan master lagu almarhum Chrisye yang terwujud dalam
kehadiran Chrisye di konser Kidung Abadi. Single baru yang bahkan belum pernah dinyanyikan oleh
Chrisye dan permainan hologram yang meyakinkan kepada semua penonton bahwa Chrisye hadir,
adalah pemenuhan janji bahwa konser ini berbeda dari yang pernah ada. Para musisi muda, seperti GIGI,
Gita Gutawa, Once, dan Sophia Latjuba pun dengan senang hati sepanggung lagi dengan Chrisye, sang
musisi jenius yang tetap abadi itu, setidaknya menurut istilah Jay.
____________
[*] Kompas, 18 Januari 2011, Hlm. 33.
http://id.wikipedia.org/wiki/Jay_Subiyakto cited April 18, 2012.
http://www.fimela.com/read/2012/04/13/video-erwin-gutawa-dan-jay-subiakto-hidupkan-kembali-chrisye
cited April 18, 2012.

Dipersembahkan kepada
Kapten Sasangka Djati

CANDRA JIWA INDONESIA: Perkenalan

PREQUEL 0/5 (2017)

Gambar Sampul 0.1: Studium Generale (Kuliah Umum)


Kuliah umum Prof. Dr. dr. Soemantri Hardjoprakoso di Universitas Gadjah Mada
tanggal 27 November 1958 tersebut juga dihadiri oleh R. Soenarto Mertowardojo
sebagai satu-satunya kasus penelitian kualitatifnya, diperkenalkan kepada hadirin.
Rekaman kuliah tersebut diterbitkan dalam bentuk cetakan dengan judul Candra
Jiwa Indonesia oleh Proyek Penerbitan dan Perpustakaan Paguyuban Ngesti
Tunggal Pusat pada Februari 1977, dipakai sebagai bahan dasar untuk buku
pentalogi urutan ke-1: Studium Generale (1/5).
Buku Perkenalan ini menyederhanakan buku Studium Generale untuk
meningkatkan minat baca, dan sebagai bahan dasar untuk memberikan pencerahan atau kuliah perkenalan.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|

vi

Kata Pengantar
Edisi Pertama
Buku ini adalah buku Trilogi pertama (setelah Pentalogi; Pentalogi dan
Trilogi adalah Oktalogi, kumpulan 8 buku CJI); berjudul Perkenalan [Prequel
6/(5+3)] Lima buku lepas pertama (sekuel Pentalogi) yaitu 1. Studium Generale
(1/5); Studium Particulare (Kuliah Khusus) ada 3 buku: 2. Psike (2/5), 3. Ego (3/5),
dan 4. Intuisi (4/5); serta 5. Magnum Opus (5/5). Akses dan tambahan semangat
bagi penulis pada karya-karya Prof.Dr.dr. Soemantri Hardjoprakoso dan ayah
beliau yaitu R.T. Hardjoprakoso tidak lain atas kebaikan hati dari keluarga besar
Hardjoprakoso antara lain dari Ibu Soerini Soedjarwo, Dr. Winahyo Hardjoprakoso, SpOG, dan Dr. Ir. Budi Darmadi, M.Sc. Untuk ini saya mengucapkan terima
kasih yang sedalam-dalamnya.
Pada kesempatan ini tentu saja penulis ingin menyatakan rasa terima kasih
sebesar-besarnya kepada ketiga saudaraku sinarawedi: 1). Sdr. Puji Santosa
sebagai penyunting sekaligus memberi masukan yang sangat berarti, 2). Sdr.
Santoso Oetomo yang membuat beberapa ilustrasi yang menjelaskan, dan 3). Sdr.
Djoko Satrio yang memberi wawasan pemilihan huruf, serta referensi elektronik
untuk melengkapi isi buku-buku ini.
Disain utama buku ini adalah berupa tuntunan dan rangkuman di halaman
kanan (ganjil) dan di halaman kiri (genap) menampilkan tontonan (foto-foto dan
gambar-gambar), keterangan, dan kaitannya di kedua halaman. Agar lebih jelas
dilengkapi dua model bagan, tiga model diagram, dan satu kereta penjelajah
mikrokosmos.
Apabila terdapat beda pendapat dengan pengetahuan yang telah ada,
dimohonkan empati dan saling mendoakan keselamatan. Pengetahuan yang
berbeda tersebut agar di-anggap saja sebagai imbangan terhadap pengetahuan yang
telah ada sebelumnya.
Akhirnya kami ucapkan selamat membaca, meresapi bagian yang penting
dan ajakan melaksanakan hal-hal yang dianggap perlu, benar, dan bermanfaat
untuk mencapai tujuan hidup kita yang hakiki, ialah puncak evolusi kesadaran sang
Akunya manusia. Terima kasih.
Penulis
vii

Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat

CANDRA JIWA INDONESIA: Perkenalan

PREQUEL 0/5 (2017)

Ada lima naga (simbol anugerah dan kekuatan) dalam legenda dan mitos China: logam, air, api, kayu
dan tanah. Dalam siklus 12 tahunan, maka tahun naga air jatuh pada tahun 1952, 2012, dan 2072.

Gambar ilustrasi metafora 0.2: Naga Air dan Gadis Jelita Metropolitan
Tampak seekor naga air bersisik emas mengajak seorang gadis jelita metropolitan
yang telah menjelajahi dunianya yang gemerlapan untuk menjelajahi dunia lain
yang kemungkinan sangat berbeda dengan dunia yang selama ini digelutinya.
Gadis jelita ini telah larut dalam dunia-1 (dunia kehidupan nyata di masyarakat
metropolitan dengan alam semesta sebagai wadahnya, makrokosmos) dan dunia2 (dunia fisik, jasmani kasar, badannya sendiri yang dapat didandani dan
dimanipulasi sesukanya, mikrokosmos).
Sementara itu naga air ingin
membawanya menyelam menjelajahi ke dunia-3 (dunia jiwa, mental, jasmani
halusnya) dan kemungkinan kalau beruntung, merasakan suasana jiwa yang
belum pernah terbayangkan di perbatasan (TheGate) dunia-4 (dunia rohani atau
dimensi spiritual yang imateri, alam sejati).
Itu semua guna menyempurnakan pengalaman hidupnya (tugas) lahir-batin atas
kehadirannya di dunia yang fana dan tidak abadi ini. Naga air hanya mampu
mengajaknya sampai di sini, perjalanan selanjutnya (trancendence to the depth of
the heart and beyond) .. hanya dapat dilakukan oleh Gadis Jelita itu sendiri ..
__________
http://static.desktopnexus.com/thumbnails/448128-bigthumbnail.jpg cited May 3, 2012.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|

viii

DAFTAR ISI (Dwi-halaman: kanan dan kiri)


KATA PENGANTAR .................................................................. viii
SEKAPUR SIRIH ...................................................................... xvi
PROLOG ...................................................................................... xxx
PENCERAHAN JIWA
1. Pendahuluan ................................................................ 1
2. Studium Generale ........................................................ 1
3. Ide Candra Jiwa ......................;................................... 5
4. Metodologi ................................................................. 9
5. Candra Jiwa Wayang ................................................ 31
KESIMPULAN .............................................................................. 39
EPILOG .......................................................................................... 43
LAMPIRAN-1:
LAMPIRAN-2:
LAMPIRAN-3:
LAMPIRAN-4:
LAMPIRAN-5:
LAMPIRAN-6:
LAMPIRAN-7:
LAMPIRAN-8:

Skema-1 (Makro dan Mikro-kosmos) ................. 45


Skema-2 (Skema R. Tr. Soemodihardjo) ............ 47
Skema-3 (Nilai-nilai Sentra Vitalitas) ................. 49
Skema-4 (Perbandingan 4-Candra Jiwa) ............. 51
Indonesisch Mensbeeld als Basis Ener................. 53
Candra Jiwa Indonesia (Soenarto) ...................... 75
Dalil-dalil ............................................................ 77
Lembar Eksekutif ............................................... 79

INDEKS ........................................................................................ 87

ix

Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat

CANDRA JIWA INDONESIA: Perkenalan

PREQUEL 0/5 (2017)

TheForce adalah Juru Penuntun bagi Luke Skywalker dalam film The Empire Strikes Back.

Foto Film 1.8.1: Pesawat Tempur Angkasa Luar Luke Skywalker


Dalam film Heksalogi Star Wars episode The Empire Strikes Back (1980) tampak
kepala dan leher Robot R2D2 yang dipasang menonjol pada sayap-X pesawat Luke
Skywalker. Ketika robot canggih tersebut macet, pastilah tugasnya akan gagal
karena robot tersebut adalah penuntun arah sasaran bom penghancur pusat
pertahanan musuh. Maka pilot Skywalker memohon petunjuk dari TheForce di
dalam dirinya .. akhirnya berhasil menyelesaikan tugasnya dengan sempurna.
Jauh sebelum film-film Star Wars di putar untuk masyarakat, Soemantri telah
merasa mendapatkan tuntunan dari Sadar Kolektif Dinamis (TheForce) di dalam
dirinya. Rupanya, ia adalah Sang Penuntun yang dapat dirasakan tuntunannya
dalam menyusun disertasi Candra Jiwa Indonesia. Potensi ini tentu saja sangat
istimewa sekiranya banyak manusia yang dapat mencapainya dengan upaya
tertentu. Pasti banyak persoalan di dunia menjadi selesai dengan tuntas dan
harmonis.

__________
http://0.tqn.com/d/scifi/1/0/E/4/0/-/R2D2-XWING_E4S-KEY-60_R.gif cited July 1, 2011.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|

GLOSARIUM
Amarah= daya kemauan (nafsu) tidak mau menyerah, menjadi cepat marah
seperti gusar.
Asmara-Sufi (-laya)= cinta, rasa jatuh cinta atau kecenderungan ke yang lebih
tinggi (dalam).
Angan-angan= kemampuan intelektual, akal, logos.
Angan-angan dalam pengertian yang lebih luas= situasi rumit yang kompleks dari
kemampuan intelektual.
Angan-angan dalam pengertian yang lebih sempit= bagian ketidaksadaran dari
kemampuan intelektual, tempat penampungan dari bagian-bagian pemikiran
yang terdesak (untuk dilupakan).
Bayu Sejati= kekuatan yang sebenarnya; Bayu= kekuatan; Sejati= sebenarnya;
Bayu Sejati merupakan kumpulan total dari semua sentra vitalitas jiwa yang
konkrit (tiga angan-angan: cipta, nalar, dan pangerti, serta empat nafsu: mutmainah, luamah, sufiah,dan amarah). Setelah pelatihan tertentu dapat memusatkan tenaga naluriah yang ada dengan potensi-potensi supranatural misalnya
telepati dan clairvoyance.
Budi Luhur= memiliki sifat-sifat tabiat (akhlak) yang mulia, mulia hati; budi= kelakuan, pendirian; luhur= tinggi.
Cipta= pikiran atau bagian yang membentuk gambaran (citra, data, informasi) dan
merupakan bagian dari kemampuan intelektual (angan-angan).
Dalan rahayu; dalan= jalan; rahayu= berkah, kesejahteraan.
Dasa Sila= sepuluh pembelajaran hidup/ajaran hidup; dasa= sepuluh; sila= nilai
moral.
Dewa atau jawata= nama kumpulan dari mahluk-mahluk yang tidak dapat diamati
pancaindra, yang bersifat kesadaran ke-aku-an, individualistik, dan memiliki
potensi supranatural. Diklasifikasikan menjadi dewa-dewa yang baik dan jahat.
Lebih dikenal dengan nama Goden Dewa dan Daemonen Iblis.
Gumelaring Dumadi= proses penciptaan; gumelar= memperlihatkan, membentangkan, menghamparkan; dumadi= proses pembentukan, penciptaan.
Guru= guru, pendidik.
Hasta Sila= delapan pembelajaran hidup/ajaran hidup; hasta= delapan
Kamayan atau Maya= tenaga atau kekuatan intelektual, memiliki potensi
supranatural.
Karma= hukum sebab dan akibat, dari balas dendam, dari refleksi
Luamah= kecenderungan (nafsu) egosentrik, egosentripetal, kecenderungan
xi

Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat

CANDRA JIWA INDONESIA: Perkenalan

PREQUEL 0/5 (2017)

The Source, pusat utama komputer dalam film Trilogi Matrix

Foto Film 1.8.2: Trilogi The Matrix


Thomas A Anderson (dibintangi oleh Keanu Reeves) seorang programer komputer
ingin sekali memecahkan rahasia kode-kode enkripsi the Matrix. Trilogi Matrix
adalah film tahun 1999 yang disutradarai oleh Larry dan Andy Wachowski ini ingin
menggambarkan kejadian tahun 2199, seratus tahun ke depan setelah mesinpintar diciptakan dengan catu energi matahari. Panas dan biolistrik tubuh
manusia sebagai bahan fusi nuklir dapat dipakai untuk menggantikan energi
matahari.
The Source diyakinkan sebagai pusat utama komputer untuk mesin-mesin di
kotanya sekaligus sebagai lokasi yang bekerja mandiri di dalam kode-kode Matrix
sehingga tidak memerlukan program lain.
Andaikata TheSource (Suksma Kawekas) adalah matahari, maka TheForce (Suksma
Sejati) adalah bulannya dan manusia adalah kelelawar-kelelawar (Sang Aku) yang
tidak mungkin menatap sang matahari. Sinar sang rembulan, yang sejuk itu
memungkinkan kelelawar dapat melangsungkan kehidupannya. TheForce adalah
penuntunnya manusia atas nama TheSource, sumber hidup dan tujuan hidup.
__________
http://thefuturebuzz.com/wp-content/uploads/2010/12/source-mainframe.jpg cited July 1, 2011.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|

xii

Maya= lihat kamayan.


Mutmainah= kecenderungan (nafsu) sosial dan suprasosial, kecenderungan
egosentrifugal, dan kecenderungan baik (memperbaiki).
Nafsu= hasrat, kecenderungan, keinginan, dan kemauan.
Nalar= bagian asosiatif dari kemampuan intelektual (angan-angan).
Narima= legowo, syukur, puas.
Paliwara= larangan, pemali.
Panembah= doa, ketakwaan, kebaktian, sembahyang, ibadat.
Pangaribawa= kekuatan, tenaga pikiran.
Pangerti= pengertian, peramalan, deduksi, bagian yang merangkum dari
kemampuan intelektual.
Pangrasa= kehidupan emosional, perasaan tersentuh, rasa seperti sensasi.
Pancaindra= lima indra.
Pancasila= lima ajaran hidup; panca= lima.
Panuntun= pemimpin.
Panutan= contoh, dia yang diikuti.
Prabawa= kekuatan atau tenaga dari bagian asosiatif dari kemampuan
intelektual (angan-angan).
Purusa= laki-laki, kelaki-lakian, supranatural.
Rahsa Jati= esensi perasaan, dari rasa sadar; rahsa= kesadaran, perasaan
bagus; djati, sejati= kebenaran, sebenarnya, sesungguhnya; TheGate.
Roh Suci= roh suci; roh= awah, roh; sutji= suci, bersih; TheSelf.
Rila= kesediaan berkurban, ikhlas.
Sabar= sabar, toleran, persisten.
Sangkan Paran= sebab dan akibat.
Sang Pepadang= Sang Cahaya.
Sang Sabda= Kata.
Sasangka Jati= Cahaya Kebenaran.
Sila= etika, moralitas.
Sufiah= keinginan (nafsu), harapan.
Suksma Kawekas= kehidupan yang tertinggi; kawekas= yang tertinggi;
TheSource.
Suksma Sejati= kehidupan sebenarnya; suksma= kehidupan; TheForce.
Temen= kejujuran, kebenaran, cinta kebenaran.
Trisila= tiga ajaran hidup; tri= tiga.
Tripurusa= tiga kesatuan, tiga aspek; Tre/TriFoil.

xiii

Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat

CANDRA JIWA INDONESIA: Perkenalan

PREQUEL 0/5 (2017)

Foto 0.1: Suasana Promosi Disertasi Candra Jiwa Indonesia


Dr. Soemantri Hardjoprakoso dilahirkan di Desa Nambangan, Kabupaten Wonogiri
tahun 1913, putera ketiga dari almarhum Raden Tumenggung Hardjoprakoso,
semasa hidupnya Bupati Anom Mangkunegaran Surakarta. Dr. Soemantri Hardjoprakoso tamat Sekolah Tinggi Kedokteran (Geneeskundige Hogeschool), cikal
bakal Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia di Jakarta pada bulan Februari
1942. Beliau adalah psikiater dan neurolog.
Pada masa perjuangan 1945, beliau sebagai dokter ikut berjuang waktu menyalanyalanya api perjuangan di sekitar Surabaya. Pada permulaan tahun 1954 beliau
diangkat sebagai dokter tentara dan Kepala Dinas Kesehatan Tentara pada Divisi X
di Surakarta. Kemudian berpindah-pindah dari satu ke lain jabatan dalam dinas
ketentaraan. Kemudian, beliau diperbantukan pada Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, dan berturut-turut menjabat Pembantu Utama Menteri, Sekretaris
Jenderal dan akhirnya menjadi Direktur SEAMEC (South East Asian Ministers of
Education Council), berkedudukan di kota Bangkok, Muangthai.
Semenjak duduk di bangku Sekolah Menengah (Algemene Middelbare School) di
Yogyakarta pada tahun 1932 beliau telah berkenalan dengan Bapak R. Soenarto
Mertowardojo. Pada tanggal 20 Juni 1956 beliau dipromosikan dengan gelar
Doktor dalam Ilmu Jiwa yang diperoleh dari Rijkuniversiteit di Leiden, Nederland,
setelah mempertahankan disertasinya yang berjudul Indonesisch Mensbeeld als
Basis ener Psycho-therapie dengan predikat cum laude.
__________
Dokumentasi Perpustakaan Paguyuban Ngesti Tunggal
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|

xiv

Sekapur Sirih
Disertasi Candra Jiwa Indonesia aslinya berbahasa Belanda, Indonesisch
Mensbeeld als Basis ener Psycho-therapie, disertasi Dr. Soemantri Hardjoprakoso
Candra jiwa adalah sebuah lukisan rangka (anatomi)
sekaligus fungsi (fisiologi) dari jiwa manusia, dipakai sebagai
hipotesis dasar untuk bekerja selanjutnya. (Soemantri)

di Rijksuniversiteit di Leiden-Nederland 20 Juni 1956, mampu menyejajarkan


pemikirannya dengan candra jiwa Sigmund Freud, Carl Gustav Jung, dan Alfred
Adler. Mengingat peristiwa tersebut kita sebagai putra Indonesia sudah selayaknya
merasa bangga bahwa seorang putra Indonesia kini telah dapat menyejajarkan diri
dengan ahli-ahli ilmu jiwa dunia Barat yang telah terkenal di seluruh dunia tersebut.
Tanggal 27 November 1958 Dr. Soemantri telah memberikan kuliah umum
pada studium generale di Universitas Gadjah Mada, yang dihadiri oleh 800-an
civitas academica bertempat di Siti Hinggil, Yogyakarta. Prof. Dr. Sardjito, Rektor
UGM pada waktu itu, menyatakan bahwa Candra Jiwa Indonesia lebih jelas dan
lebih lengkap daripada pendahulunya yang berasal dari Eropa.
Di Indonesia disebut oleh penulis disertasi tersebut sebagai Candra Jiwa
Soenarto karena dari beliaulah disertasi ini berasal, berdasarkan penelitiannya
yang unik dan bersifat kualitatif dari satu sumber penelitian. Sebenarnya, ada tiga
orang yang menjadi sumber disertasi tersebut, yaitu R. Soenarto Mertowardojo,
R.T. Hardjoprakoso, dan R. Trihardono Soemodihardjo; yang disebut pertama
adalah tokoh sentralnya. Kedua penulis terakhir mencatat pelajaran-pelajaran
intuisi yang diucapkan secara lisan oleh penulis pertamanya, yaitu Bapak R.
Soenarto Mertowardojo.
Disertasi tersebut diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia secara resmi
oleh Drs. Dibyo Sewoyo (Bagian I: tahun 1972) dan Muhammad Husodo (Bagian
II: tahun 1986), serta dihimpun oleh Drs. MT Sudartha. Kemudian, disimpan di
Perpustakaan Pusat Pangestu, tanggal 10 Mei 2002 dengan No. Induk 100.
Rupanya, terjemahan disertasi tersebut telah dimanfaatkan oleh warga Paguyuban
Ngesti Tunggal sebagai bacaan di antara mereka, yakni sebagai tambahan ilmu
tentang kesehatan mental semacam ilmu psikologi sampai sekarang.
xv

Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat

CANDRA JIWA INDONESIA: Perkenalan

PREQUEL 0/5 (2017)

MAKROKOSMOS:
Alam semesta dan seisinya
Manusia, Hewan, Tumbuh-tumbuhan, Dewa, dan Mineral
=============l Pancaindra l==============================

MIKROKOSMOS:
Manusia seutuhnya
========================================================================

Bagan Transenden 0.1: Makrokosmos dan Mikrokosmos


Berusaha menjelaskan Candra dunia terdiri dari makrokosmos yaitu alam semesta
dan seisinya, ya semua ciptaan Tuhan, termasuk manusia sebagai mikrokosmos
dengan segala isi di dalam tubuhnya baik yang tampak maupun yang halus sampai
pusat hidupnya. Makrokosmos dapat memengaruhi mikrokosmos (banjir,
kebakaran, gempa bumi),
begitu juga sebaliknya mikrokosmos dapat
mengganggu makrokosmos dengan pemanasan global, tenaga nuklir baik untuk
bom yang merusak maupun untuk tenaga listrik yang sangat bermanfaat.

________

Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Putra Indonesia. Penerbit: H&B PERKI, Jakarta, 2012
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|

xvi

Buku terjemahan tersebut merupakan sumber utama tulisan ini. Ketika


penulisan ulang ditambah dengan istilah-istilah yang umum dipakai, termasuk
istilah yang digunakan di dalam film-film yang mendunia, misalnya Trilogi The
Serat Centini adalah manuskrip tertua dalam bahasa Jawa dan telah
diterjemahkan secara utuh ke dalam bahasa Inggris. Masih ada satu
karya anak bangsa Indonesia yang pantas dikemukakan kepada masyarakat dunia, yaitu disertasi Dr. Soemantri Hardjoprakoso. (LF La Kahija)

Matrix dan Heksalogi Star Wars. Mengapa tidak diterjemahkan langsung saja ke
dalam bahasa Inggris atau bahasa Indonesia? Pertanyaan ini pernah diajukan
warga Pangestu kepada penulisnya, lalu dijawab oleh Prof. Soemantri bahwa
beliau memberi kesempatan kepada orang lain untuk melakukannya. Beliau
menulis beberapa buku lainnya yang secara resmi dilestarikan oleh organisasi
Pangestu tersebut.
Namun, 50 tahun kemudian setelah disertasi dikemukakan, di dalam salah
satu surat kabar ibu kota (2006), diberitakan ulang tentang makna keberadaannya.
Sebuah buku berbahasa Jawa versi Inggris, diterbitkan oleh Marshal Cavendish,
Singapura, ditulis oleh Dr. Soewito Santoso, staf pengajar di Universitas Nasional
Australia, berjudul The Centhini Story: The Javanese Journey of Life. Serat
Centini adalah manuskrip tertua dalam bahasa Jawa dan telah diterjemahkan secara
utuh ke dalam bahasa Inggris, setebal 400 halaman. Dikemukakan pertama
kalinya di Asian House, London[1]. Masih ada satu karya anak bangsa Indonesia
yang pantas dikemukakan kepada masyarakat dunia, yaitu disertasi Dr. Soemantri
tersebut.

___________
[1]. YF La Kahija. Mencintai Kearifan Lokal. Harian Kompas, Sabtu, 02-12-2006.
Hlm. 6.
xvii

Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat

CANDRA JIWA INDONESIA: Perkenalan

PREQUEL 0/5 (2017)

Foto 0.2: R. Soenarto Mertowardojo Beserta Isteri


R. Soenarto Mertowardojo lahir pada tanggal 21 April 1899 di Desa Simo, Kabupaten Boyolali, Surakarta sebagai putra keenam dari delapan bersaudara dari keluarga Bapak R. Soemowardojo, seorang mantri penjual. Hidup di zaman pendudukan
Belanda, dengan delapan putra merupakan cobaan yang berat bagi keluarga.
Walaupun dihimpit oleh keadaan yang serba kekurangan, beliau berkeinginan
kuat untuk dapat menyekolahkan anak-anaknya. Oleh karena itu, Bapak R.
Soemowardojo berniat untuk menitipkan putranya tersebut kepada keluarga atau
kerabat, bahkan pada orang lain yang tidak ada hubungan kekeluargaan, dengan
harapan, agar orang yang dititipi dapat membantu Soenarto mendapatkan pendidikan formal yang lebih baik.
Ini pulalah yang menjadi titik awal dari masa pencarian yang panjang. Masa
ngenger, dititipkan kepada orang lain dengan berpindah-pindah yang dialami
Soenarto selama 15 tahun merupakan ajang tempaan watak narima, berkorban
perasaan, ikhlas dan sabar yang harus dijalaninya dalam usia yang masih sangat
muda. Menghadapi keadaan itu, beliau tidak pernah mengeluh kepada siapa saja.
Beliau juga menunjukkan sikap jiwa yang teguh berdasarkan kepercayaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|

xviii

Hanya dengan menuangkan cinta ke dalam kearifan lokal, kita dapat


memperkuat ketahanan bangsa. Cinta, seperti yang dikatakan Erich Fromm
(1956) dalam The Art of Loving, mengandung empat syarat, yaitu tahu, peduli,
bertanggung jawab, dan respek.

Bintang, nur, cahaya tampak bersinar dari pusat perisai Garuda Pancasila

[2]

Dengan syarat-syarat tersebut di atas, mentalitas ke-pengikut-an perlu dirontokkan


dan ditransformasikan menjadi keberanian menata kembali wajah khas ilmu
pengetahuan Indonesia di hadapan bursa pandangan dunia. [1]
Tentu saja ringkasan disertasi merupakan bagian terpenting dan patut
diketahui bagi siapa pun sesuai dengan keinginan penulisnya. Oleh karena itu,
secara internasional ditulis dalam bahasa Inggris. Berangkat dari ringkasan
disertasi tersebut, ditambah dengan tulisan-tulisan lain dari Pak Mantri dan Pak
Narto inilah, penulis mengajak belajar bersama pembaca, siapa tahu buku ini
sangat bermanfaat dalam mengarungi samudra kehidupan.

___________
[1]. YF La Kahija. Mencintai kearifan lokal. Harian Kompas, Sabtu, 02-12-2006. Hlm. 6.
[2]. http://www.spi.or.id/wp-content/uploads/2011/05/gambar_garuda_pancasila.gif cited Nov. 22, 2012.

xix

Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat

CANDRA JIWA INDONESIA: Perkenalan

PREQUEL 0/5 (2017)

NAGA-NAGA AIR
Naga-naga kecil memang pas untuk julukanmu ..
Bisakah engkau menjadi besar?
Dapatkah engkau mengarungi samudra-samudra yang besar?
Mampirlah ke kampung-kampungku yang kecil.
Terdengarkah lagu-lagu merdu
yang sengaja dinyanyikan di hari lahirmu?
Budi darmakan saja apa yang bisa kau berikan, serunya.
Dengarkan juga paduan suara mereka .. O sole mio..
Anak-anak kecil di Gandaria itupun menari-nari untukmu.
Mereka semua bersayap .. merah dan putih.
Setangkai mawar dan sekuntum semboja di sayapnya.
Bukankah engkau juga berkilat dan bersisik emas?
Besarlah engkau .. arungilah samudra-samudramu,
sebagai penghuni alam semesta.

(Budhi S. Purwo, Sabtu, 21 April 2012; di Tahun Naga Air)

Wacana (Catatan Pribadi) 0.3: Jakarta, 21 April 2012, di Tahun Naga Air
Di hari-hari tersebut mengingatkan saya pada sebuah buku Habis Gelap Terbitlah
Terang karya yang disunting Armijn Pane (2005) berisi surat-surat R.A. Kartini
kepada sahabat-sahabatnya di Eropa dan telah dibukukan oleh J.H. Abendanon
(1911).
Di Hari Minggunya terdapat pementasan paduan suara dewasa yang sudah 27
tahun mem-budi darma-kan waktu dan suaranya kepada sahabat-sahabatnya di
situ. Di pagi hari itu ada pementasan drama pendidikan anak-anak dan cucu-cucu
mereka diantaranya nyanyian tentang tiga kata ajaib yang dapat mengubah
nasib mereka, terdengar di Gandaria I No. 93, Jakarta Selatan. Tolong ketika
engkau membutuhkan bantuan, maaf ketika engkau berbuat kesalahan, dan
terima kasih ketika orang berbuat baik kepadamu.
__________
http://id.wikipedia.org/wiki/Habis_Gelap_Terbitlah_Terang cited May 5, 2012
http://id.wikipedia.org/wiki/J.H._Abendanon cited May 5, 2012
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|

xx

Besar harapan penulis semoga buku ini dapat menambah pencerahan dalam
memaknai arti bintang, nur, dan cahaya yang memancar dari Sila Ke-Tuhan-an
Yang Maha Esa, di tengah perisai Garuda Pancasila NKRI, Negara Kesatuan
Republik
Soemantri Hardjoprakoso telah berjasa dalam memberikan
pembelajaran ilmiah yang mendasar tentang Ketuhanan
Yang Maha Esa, budi pekerti luhur, serta menerima dan
menghormati semua perbedaan (empati).

Indonesia. Bilamana itu sesuai dengan harapan penulis, hendaknya juga


dialamatkan kepada Candra Jiwa Indonesia. Diibaratkan Soemantri adalah ibunya,
maka disertasi tersebut adalah bayinya. Adapun bayinya asli kandungan ibupertiwi Indonesia, hanya bayi Candra Jiwa Indonesia dilahirkan di Eropa dengan
dokter kebidanannya adalah Prof. Carp, rumah sakit-nya Rijkuniversiteit, dan
kota kelahirannya adalah Leiden, Negeri Belanda.
Mereka telah berjasa dalam memberikan pembelajaran dasar secara ilmiah
tentang Ketuhanan Yang Maha Esa, budi pekerti luhur, serta menerima dan
menghormati semua perbedaan yang ada.
Kekayaan intelektual bangsa ini perlu dilestarikan, diberi arti sebagai
memberikan potensi ketahanan, persatuan, wacana bangsa pada tingkat yang paling
elementer, dalam, dan mendasar. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa yang ada di
dalam keyakinan, kepercayaan, dan agama-agama yang ada di bumi pertiwi
Indonesia perlu diwacanakan secara positif. Tanpa bermaksud mempersamakannya,
mungkin hanya sebagai imbangan pengetahuan saja, dan rasanya masih perlu
dicari titik-titik temunya di dalam kerangka Bhinneka Tunggal Ika.

___________
[1]. YF La Kahija. Mencintai Kearifan Lokal. Harian Kompas, Sabtu, 02-12-2006. Hlm. 6.

xxi

Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat

CANDRA JIWA INDONESIA: Perkenalan

PREQUEL 0/5 (2017)

R. Soenarto Mertowardojo dan Dr. Soemantri Hardjoprakoso

(*)

Foto 0.3: Dua Putra Indonesia yang Mewariskan Naskah-naskah Dunia


Candra-ideal Indonesia adalah manusia dengan watak-watak yang tumbuh dari
diri manusia itu sendiri, melalui suatu perjalanan hidup yang sangat sulit, dan
merupakan tingkat akhir dari perkembangan kemanusiaan.
Perjalanan tersebut telah sukses dilalui oleh orang yang bernama R. Soenarto
Mertowardojo, sebagai satu-satunya kasus studi penelitian kualitatif dokter
Soemantri Hardjoprakoso, neurolog-psikiater untuk mendapatkan gelar doktor
dalam Ilmu Kedokteran Jiwa.
Akhirnya, dua orang putra Indonesia tersebut di atas telah membuktikan hipotesis
Jung tentang intuisi. Sejak itu Candra Jiwa Indonesia (Soenarto Mertowardojo)
berdiri sejajar bahkan lebih lengkap dari candra jiwa sebelumnya dari Alfred
Adler, Carl Gustav Jung, dan Sigmund Freud.
__________
[*].http://a8.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-aksnc3/11542_239583614847_233224709847_4385147_ 4916146_n.jpg .
cited May 16, 2011.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|

xxii

Kapten TNI-AD Soenarto Mertowardojo dan Mayor Jenderal TNI Prof. Dr.
dr. Soemantri Hardjoprakoso, Neurolog-psikiater, patut dikenang sebagai orangorang yang telah berjasa dalam memperkenalkan salah satu kekayaan intelektual
bangsa Indonesia.
Pelestarian warisan intelektual bangsa ini perlu dilakukan
karena dapatmemberikan potensi ketahanan dan persatuan
bangsa. Wacana secara positif dan pencarian titik-titik temunya Sila Ketuhanan Yang Maha Esa yang ada di dalam
keyakinan, kepercayaan, dan agama-agama masih perlu
dikerjakan di dalam kerangka Bhinneka Tunggal Ika.

Ketika buku ini tengah dipersiapkan, suasana ibu kota masih marak dilanda
berita-berita tentang terorisme dan isu Negara Islam Indonesia. Terbetik pula
berita di surat kabar ibu kota [1] bahwa pemerintah akan merevitalisasi pelajaran
agama di lembaga pendidikan, bahkan Pancasila akan diajarkan kembali di
bangku-bangku sekolah.
Revitalisasi ini tidak hanya pada pelajaran agama Islam, tetapi juga semua
agama. Menteri Pendidikan Nasional Muhammad Nuh di sela-sela Musyawarah
Rencana Pembangunan Nasional 2011 di Jakarta menyatakan: Diyakinkan
kepada mereka bahwa di negara ini sudah ada empat pilar kebangsaan, yakni
Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Revitalisasi akan
dilakukan dengan menitikberatkan pembangunan karakter, terutama membangun
kecintaan terhadap negara yang berbasis kasih sayang, apresiasi, dan toleransi.
Belajar dari Candra Jiwa Indonesia, judul buku ini, sekiranya dibaca oleh
penulis dengan kacamata jantung manusia, alat yang paling aktif hidup di dalam
tubuh manusia,

__________
[1] Nashih Nashrullah. Pelajaran Agama Segera Direvitalisasi. Republika, Jumat, 29 April 2011, Hlm. 12.

xxiii

Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat

CANDRA JIWA INDONESIA: Perkenalan

PREQUEL 0/5 (2017)

Orang sekarang pada umumnya makin alergi terhadap


sesuatu yang dianggap serius. Dalam strategi yang berhubungan
dengan waktu luang-yang sebenarnya bisa produktif-ada keengganan luar biasa terhadap yang serius.

Entah mana sebab mana akibat, sebagian produk kebudayaan kita kemudian diabdikan untuk melayani keengganan
masyarakat terhadap sesuatu yang serius

(Bre Redana)

Wacana 0.2: Keprihatinan terhadap Produk Kebudayaan


Ia memberi contoh pada produser film, andaikan anda tawarkan film yang
menyimpan gagasan mengenai kekayaan dan pluralitas ke-Indonesia-an. Dijamin
sang produser bakal lebih tertarik kalau anda menawarkan mistik Cipularang KM
90. Kalau terlalu serius tak ada yang menonton. Yang ngawur saja, dengan judul
super ngawur, uang bakal mudah dikeruk. Ini berlaku di semua bidang,
Di tingkat bawah ada persoalan yang tidak kalah seriusnya. Ada tekanan
kelompok radikal terhadap produk kebudayaan yang bernama wayang. Di Jawa
Tengah sangat sering terjadi penggerebegan. Ketika pertunjukan wayang kulit
tengah berlangsung, bisa didatangi sekelompok orang, yang dengan sangar
menyuruh semuanya bubar. Para seniman wayang hanya bisa berkemas-kemas,
menutup peti, terusir sebagai kelompok sudra tanpa perlindungan negara.
Beberapa waktu yang lalu, sebuah rombongan kesenian tradisional ketoprak
melakukan pentas terakhir di Alun-alun Selatan Keraton Jogyakarta. Pentas itu
disebut pentas pamit mati. Mereka tak mampu bertahan, tak ada lagi yang menghargai apa pun yang tidak bernilai uang. Kesenian memang tak punya uang, tak
punya pembela pula, pantaskah mereka pamit mati? Apa jadinya kelak bangsa ini.
__________
Bre Redana. Wacana, Pemikiran Pamit Mati. Kompas, Minggu 23 Oktober 2011. hal. 20.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|

xxiv

kita, dan kacamata hati, maka diberikan judul alternatif: Transcendence to The
Depth of The Heart and Beyond, suatu perjalanan menyelam di pusat
lautan hidup yang terdalam, pusat imateri..
Transcendence to the depth of the heart and beyond, adalah suatu perjalanan menyelam di pusat lautan hidup yang terdalam di jantung-hatinya manusia, pusat imateri. Dimaksudkan sebagai judul alternatif dari
buku ini, sekiranya dibaca dengan kacamata jantung manusia, alat
yang paling aktif hidup di dalam tubuh kita, dan kacamata hati, kalbu.

Pemahaman makna kata jantung terasa istimewa. Ketika pengertiannya


berubah arah ke dalam dada, bersifat transendental, imanen dan esoteris, maka
kata jantung dipahami sebagai hati, atau kalbu, misalnya hatiku berdebar, padahal
jantungnya yang berdetak. Pada meditasi transendental seperti di dalam sembah
kalbu, yang mengatur napas seraya mengucap nama-Nya akan mengatur detak
jantung secara teratur dan tenang. Padahal sebagai bahasa Arab (qalb) dan bahasa
Inggris (heart) tetap dimaknai sebagai jantung, tidak berubah makna walaupun
esoteris. Pemaknaan dalam bahasa Indonesia terasa semakin unik, ketika ada dua
istilah anatomik yang menjadi satu ungkapan jantung hati-ku. Inilah kekayaan
makna bahasa Indonesia yang perlu mendapat perhatian kita bersama.
Manakala isi buku ini bermanfaat untuk memperkuat upaya kesehatan
mental-spiritual bagi dirinya sendiri, keluarga, saudara-saudara, teman-teman
dekat, dan masya-rakat bawah, paling bawah dan bahkan yang terpinggirkan
aksesnya, ternyata masih dapat juga mencapai ke arah sana, maka ia telah
menyempurnakan darmanya sebagai sebuah buku yang benar-benar berguna bagi
siapa saja.
Besar harapan saya buku ini dapat membantu pemerintah dan masyarakat
dalam memberikan salah satu alternatif bacaan semi ilmiah untuk masyarakat
bangsa Indonesia.

xxv

Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat

CANDRA JIWA INDONESIA: Perkenalan

PREQUEL 0/5 (2017)

INDONESISCH MENSBEELD ALS BASIS


ENER PSYCH0-THERAPIE

Proefschrift ter verkrijging van de graad van Doctor in de


Geneeskunde aan de Rijkuniversiteit te Leiden, op gezag van
De Rector Magnificus Dr. A. E. Van Arkel , Hoogleraar in de
Faculteit der Wis- en Natuurkunde, tegen de bedenkingen van
de Faculteit der Geneeskunde, te verdedigen op Woensdag 20
Juni 1956 te 15 uur

door

SUMANTRI HARDJOPRAKOSO
geboren te Nambangan Solo (Indonesia) in 1913

Ilustrasi 1.7.1: Sampul Disertasi Dr. Soemantri Hardjoprakoso


Candra Jiwa Indonesia membuka kesempatan bagi Akunya manusia untuk
meleburkan diri di dalam kekuasaan yang lebih tinggi dan meliputi keseluruhan,
yaitu Alam Sadar Kolektif. Di sini mempersyaratkan sang Aku harus mengurangi
dan menundukkan kedaulatannya sendiri.
Bangsa Indonesia menghadapi tantangan zaman, apakah masyarakatnya mampu
menunjukkan kepada dunia besar akan persatuannya di dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia dengan Pancasila sebagai dasar negaranya? (Soemantri
Hardjo-prakoso).
Halaman tersebut diatas adalah halaman ke-3 dari sampul depan disertasi Dr.
Soemantri Hardjoprakoso, tertulis Sumantri (huruf u) pada disertasi yang
berbahasa Belanda. Dalam buku-buku tulisannya yang berbahasa Indonesia dan
tanda tangannya menggunakan huruf oe sebagai pengganti huruf u.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|

xxvi

guna membangun karakter bangsa yang digali dari khasanah bumi pertiwi.
Barangkali hal ini merupakan suatu upaya yang masih langka dilakukan oleh orang
lain. Diperlukan semangat kebersamaan yang tinggi antara penulis dan pembaca-

Manakala buku ini bermanfaat untuk kesehatan mental spiritual bagi


Siapa saja terutama masyarakat strata paling bawah, dan terpinggirkan
aksesnya, ternyata masih dapat juga mencapai ke sana, maka ia telah
menyempurnakan darmanya sebagai sebuah buku yang berguna.

nya untuk mencapai tujuan yang mulia tersebut untuk saling berbagi pengalaman
hidup. Kritik dan saran sangat diharapkan, untuk menyempurnakan buku ini di
masa datang, serta untuk kepentingan pembelajaran kita bersama.
Akhirnya, saya ucapkan selamat membaca dan memahami isi buku ini.
Semoga bermanfaat bagi kehidupan yang nyata.
Terima kasih atas perhatiannya.

Penulis

xxvii

Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat

CANDRA JIWA INDONESIA: Perkenalan

PREQUEL 0/5 (2017)

Pusat
Imateri
(SPIRITUAL)

Makrokosmos
(Dunia Luar)

Dimensi-4

Dimensi-1

(MENTAL)
Dimensi-3

Mikrokosmos
(Dunia Dalam)

(FISIK)
Dimensi-2

Sadar Pribadi

(Ego)
Anganangan

Perasaan

Nafsunafsu

KOSMOLOGI
ALAM SEMESTA
(2-Kosmos dengan 4-Dimensinya)

Diagram Transenden 0.1: Posisi Dinamis Ego di Alam Semesta


Alam semesta dibagi menjadi Makrokosmos (Dimensi-1, D1) dan Mikrokosmos.
Mikrokosmos dibagi menjadi 3 dimensi. D2 adalah Soma; badan jasmani kasar
(Body), D3 adalah Psike; badan jasmani halus di dalamnya berisi pusat-pusat
vitalitas angan-angan, perasaan, dan nafsu-nafsu yang secara fungsional diwakili
oleh Sang Akunya (Ego) manusia.
Ego dikatakan dinamis dan berkekuatan karena memiliki fungsi koordinatif
terhadap pusat-pusat vitalitas tersebut. Kepemimpinannya hanya bersifat
sementara dan dapat berevolusi dengan melalui perjalanan yang berat menuju
Dimensi ke 4, sebagai jati dirinya manusia yang hakiki, Pusat Imateri (!).
__________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|

xxviii

PROLOG
Profesi dokter telah lama menjadi sorotan masyarakat terutama sekitar awal
tahun 2000, sehingga banyak kasus dipaparkan di media cetak dan elektronika.
Sejak saat itu, salah satu fakultas kedokteran terkemuka di Indonesia telah
Candra Jiwa Indonesia (Soenarto) sejajar dengan candra
jiwanya Sigmund Freud, Carl Gustav Jung, dan Alfred Adler.
--Soemantri Hardjoprakoso

terpanggil untuk memperbaiki mutu kepribadian lulusannya dalam bidang empati,


agar komunikasi dokter-pasien menjadi lebih efektif dan harmoni. Hal ini
diupayakan untuk mengembangkan ilmuwan yang berbudi luhur serta mengutamakan kejujuran dalam mencari kebenaran.
Untuk mengetahui apa yang perlu diperbaiki, diperlukan pengertian tentang
apa yang ada dalam jiwa manusia, bagian mana yang berfungsi sebagai pengendali
perubahan (angan-angan), kekuatan yang dikendalikan (nafsu-nafsu), serta suasana
yang terjadi (perasaan) akibat interaksi di dalamnya.
Apa saja fungsi tertinggi yang ada pada masing-masing kekuatan itu serta
kemungkinan terjadinya perkembangan jiwa manusia terutama kesadarannya,
menjalani proses evolusi terakhirnya.
Adalah suatu kebutuhan untuk mengetahui siapakah sang aku itu sebenarnya dan di manakah posisinya di dalam jiwa? Cogito ergo sum telah mencoba
menjawabnya sebagai ungkapan Ren Descartes (1596--1650), seorang filsuf
Perancis yang maksudnya adalah aku berpikir, maka aku ada (1619: Je pense,
donc je suis; I think, therefore I am).

xxix

Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat

CANDRA JIWA INDONESIA: Perkenalan

PREQUEL 0/5 (2017)

Matahari adalah pusat dari sistem tata surya Bima Sakti

Gambar 0.1: Sistem Tata Surya Bima Sakti


Dalam sistem tata surya tampak posisi (eksentrik) dunia (earth, bumi), bulan
(mars), dan bintang-bintang lainnya mengitari matahari (konsentrik).
Sering ditanyakan apakah candra jiwa itu? Jawaban yang sederhana adalah
pengetahuan tentang posisi dinamis ego seorang manusia di dunia kecilnya
(mikro-kosmos). Posisinya di alam semesta (makrokosmos) digambarkan dalam
candra dunia. Sang aku memang terbatas, bisakah ia mengalami perkembangan
dan kemajuan? Ini adalah pertanyaan berikutnya.
__________
http://en.wikipedia.org/wiki/Solar_system cited May 26, 2012.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|

xxx

Aku adalah kristalisasi dari angan-angan manusia, menurut Soemantri,


secara struktural berasal dari cipta-nya manusia, yang mewakili dirinya secara
keseluruhan termasuk beraktivitas, seperti aku makan, aku bekerja, dan aku
tersenyum.
Ego, mewakili seluruh aktivitas kehidupan manusia, sampai
tugasnya selesai. Sang Aku adalah kristalisasi angan-angan,
berasal dari cipta-nya manusia. (Soemantri Hardjoprakoso)

Makhluk yang berpikir memiliki kesadaran sang aku dan bernama manusia
ini tentu berada di dalam dunia yang merupakan bagian dari alam semesta.
Sekaligus hidup dalam kurun waktu tertentu. Hal ini berarti, ia berada di antara
kurun waktu sebelum dan sesudah sang aku ada.
Di sinilah jawabannya ketika sering ditanyakan apakah candra jiwa itu?
Jawaban yang sederhana adalah pengetahuan tentang posisi dinamis ego seorang
manusia di dunia kecilnya (mikrokosmos).
Posisinya di alam semesta
(makrokosmos) digambarkan dalam candra dunia. Sang aku memang terbatas,
bisakah ia mengalami perkembangan dan kemajuan? Ini adalah pertanyaan
berikutnya.
Kebutuhan pada pengetahuan tentang konsepsi manusia dan dunia, mungkin
dapat dipakai sebagai titik awal dan sebagai dasar cara memaknai hidup. Dari
pengetahuan ini, pada saat yang sama dapat diupayakan sebagai suatu pendidikan
mental spiritual, pencegahan, dan pengobatan penyakit jiwa.
Atau justru sebaliknya, empati perlu diberikan kepada siapa saja yang
menekuni Candra Jiwa Indonesia ini sebagai kompas dalam mengarungi samudra
kehidupan dengan gelombang yang bergelora, arus laut dan angin yang tidak
menentu, berbagai posisi rintangan batu karang, serta gangguan makhluk ganas
lainnya.

xxxi

Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat

Foto 1: Bangsal Siti Hinggil Kraton Yogyakarta


Siti Hinggil, Yogyakarta, tanggal 27 November 1958 menjadi tempat DR. Dr.
Soemantri Hardjoprakoso memberikan kuliah umum (studium generale) Candra
Jiwa Indonesia.
______
http://1uang-kuno-indonesia.blogspot.com/2009/11/uang-dijual-seri-sisingamagaraja-1987.html cited December
24, 2014
http://farm6.static.flickr.com/5253/5502378386_8fd895d21f.jpg cited July 1, 2011.
0

Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat

CANDRA JIWA INDONESIA: Perkenalan

PREQUEL 6/5 (2017)

PENCERAHAN JIWA
1.

PENDAHULUAN

Pada tanggal 27 November 1958, DR. Dr. Soemantri Hardjoprakoso,


neurolog, psikiater ditunjuk memberikan kuliah umum (Studium Generale)
Jiwa, dapat dipandang sebagai keutuhan beberapa sifat:
angan- angan, perasaan, keinginan, kemauan, rasa memiliki,
dan semangat memberi. Berbeda dengan roh yang nantinya
akan kembali pada asal mula hidup sebagai sumbernya, tidak
berkembang, tidak berubah, dan bersifat abadi.

di Universitas Gadjah Mada di Siti Hinggil, Yogyakarta dalam mata ajar Ilmu Jiwa
Dalam (diepte psychologie): Candra Jiwa Indonesia. Ceramah ilmiah tersebut
dihadiri para guru besar, dosen, mahasiswa, R. Soenarto Mertowardojo, dan tamu
undangan kira-kira 800 orang.
Banyak pertanyaan yang diajukan para hadirin pada waktu itu, di
antaranya: Mengapa ilmu jiwa yang dikemukakan Dr. Soemantri itu dinamakan
Candra Jiwa Indonesia, sedang bangsa Indonesia terdiri dari banyak suku bangsa?
Pertanyaan tersebut dijawab: Sesungguhnya candra jiwa yang saya kemukakan itu
untuk seluruh umat manusia, untuk seluruh dunia. Akan tetapi karena saya ini
Putra Indonesia, maka untuk menjunjung tinggi bangsa dan negara Indonesia,
maka saya namakan Candra Jiwa Indonesia. Setelah tepuk tangan yang meriah,
dilanjutkan: Asalnya Candra Jiwa Indonesia itu dari Soenarto Mertowardojo,
yang saya ambil dari kitab Sasangka Jati.. *)
2.

STUDIUM GENERALE

Sering kita berbicara tentang jiwa tanpa mempertanyakannya. Apakah benar


yang kita ceritakan itu memang jiwa, psyche, psike, badan/jasmani halus, badan
spiritual? Ada baiknya kita renungkan terlebih dahulu pertanyaan-pertanyaan tentang: jiwa patriot, jiwa kewirausahaan, jiwa seni, dan jiwa pasukan. Yang disebut
baru saja diartikan sebagai suatu sifat-sifat tertentu yang dapat berubah,
berkembang dan ada pasang surut-nya. Kita, mulai saat ini harus membedakan
__________
*)

Soemantri Hardjoprakoso. Candra Jiwa Indonesia. Ceramah Ilmiah di Universitas Gadjah Mada Yogya-karta, 27
Nopember 1958. Proyek Penerbitan dan Perpustakaan Pangestu Pusat Jakarta 1977.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|

MAKROKOSMOS
Alam semesta dan seisinya
=======================l Pancaindra l=======================
MIKROKOSMOS
(Kasar) Jasmani
Soma
FISIK
--------------------------------------------------(Halus) Jasmani
Psike
MENTAL

JIWA
(angan-angan, perasaan, keinginan, kemauan,
rasa memiliki dan semangat memberi)

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -I
Rohani

l- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Pusat Imateri
SPIRITUAL

=========================================================================
Mikrokosmos/dunia kecil terdiri dari 1] Fisik (badan/jasmani kasar, soma, body, dimensi-2), 2] Mental
(badan/jasmani halus, jiwa, psike, mind, dimensi-3), dan 3] Spiritual (rohani, alam sejati, Pusat Imateri,
spirit, dimensi-4). Makrokosmos/alam semesta berada di dimensi-1 mewadahi mikrokosmos

Bagan Transenden 1: Jiwa Manusia


Menurut Soemantri jiwa manusia mengungkapkan suatu keutuhan, yang mewakili
suatu sifat tertentu. Memiliki beberapa perangkat jiwa dengan sifatnya yang
mandiri seperti angan-angan, perasaan, keinginan (hasrat), kemauan, rasa
memiliki, dan semangat memberi. Walaupun setiap manusia sama-sama
memiliki jiwa, tetapi kemampuannya menanggapi dunia tidak sama.
Angan-angan adalah salah satu perangkat jiwa yang dapat berinteraksi dengan
sentra vitalitas lainnya yaitu kekuatan nafsu-nafsu. Interaksi tersebut dapat
menimbulkan suasana perasaan menerima atau menolak untuk mencapai tujuan
tertentu.
__________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012

Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat

CANDRA JIWA INDONESIA: Perkenalan

PREQUEL 6/5 (2017)

antara jiwa dan roh. (Perhatikan juga struktur utuh manusia: jasmani, jiwa, dan
rohani). Kita beranggapan bahwa roh nantinya akan kembali pada asal mula hidup
sebagai sumbernya, tidak berkembang, tidak berubah, dan bersifat abadi.
Hipotesis manusia seutuhnya, terdiri dari:
1. Fisik, Jasmani kasar (soma) - materi kasar: umur terbatas.
2. Mental, Jasmani halus (psike, Jiwa) - materi halus: umur
terbatas.
3. Spiritual, Rohani (spirit) - imateri: abadi, tak terbatas.

Ketika kita membicarakan jiwa pemuda, jiwa bangsa, dan seterusnya, tidak
terbayangkan soal roh karena pemuda, bangsa, seni, dan kewirausahaan tidak
mempunyai roh. Manusia dan juga binatang-binatang yang besar dianggap
mempunyai roh. Jika yang dimaksud adalah jiwa pemuda, jiwa seni, jiwa kesatria,
tentulah apa-apa yang ada pada pemuda, seni, dan kesatria, yaitu tentang pikiran,
perasaan, semangat, cinta, kemampuan, kinerja, dan adaptasinya. Begitu pula
seandainya kita berusaha meneliti persoalan jiwa manusia.
Secara sederhana, yang dimaksud dengan jiwa manusia ialah segala sesuatu
dari manusia yang bertalian dengan daya cipta angan-angan, menghubunghubungkan suatu konsep dengan konsep lainnya (analisis), dan kemampuannya
membuat kesimpulan. Keinginan, kemauan, semangat, cita-cita, dan kemampuan
adaptasi lingkungan untuk menyelamatkan hidupnya merupakan perangkat jiwa
manusia. Setiap manusia mempunyai jiwa, hanya kemampuannya yang berbedabeda.
Jiwa merupakan suatu keseluruhan dan keutuhan yang tertentu, yang
mewakili suatu sifat dari manusia. Di dalam keutuhan yang kita namakan jiwa
tersebut terdiri atas beberapa sifat yang mandiri, misalnya: angan-angan,
perasaan, keinginan, kemauan, rasa memiliki, dan semangat memberi.
Selanjutnya akan menjadi jelas dan gamblang dengan mengikuti uraian sebagai
berikut.
Bagaimana hubungan antara jiwa dan badan jasmani? Pertanyaan demi
pertanyaan ini layaknya sebagai calon peneliti jiwa dipakai sebagai dasar untuk
membuat beberapa jawaban sementara. Upaya awal penelitian ini dalam disiplin
ilmu pengetahuan dipakai untuk menyusun hipotesis. Oleh karena itu, tidak
pernah atau belum pernah diselidiki jiwa, psike (bukan roh) di luar badan jasmani.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|

Hubungan antara pusat emosi dengan bentuk wajah, persyarafan, serta jantung (heart)

Gambar 1: Psikosomatik
Manifestasi kepribadian pada penyakit psikosomatik. Emosi menyebabkan
perubahan frekuensi dan irama denyut jantung, sesuai dengan penampilannya.
__________
http://24.media.tumblr.com/tumblr_ksto5zpSnX1qznt2yo1_500.jpg cited July, 2011.
4

Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat

CANDRA JIWA INDONESIA: Perkenalan

PREQUEL 6/5 (2017)

Hubungan erat yang terjadi antara soma dan psike sudah lama dipelajari.
Apabila seseorang takut maka jantung menjadi berdebar-debar. Sementara bila ia
senang hatinya, maka pupil mata menjadi lebar. Atau kalau kita sedang malu,
Mempelajari dinamika soma dan psike, menimbulkan
kolaborasi berbagai ilmu pengetahuan antara lain ilmu
penyakit dalam, psikologi klinik dan psikiatri. Subspesialis
psikosomatik, dengan konsepnya yang khas, sebagai salah
satu sarana pendalaman ilmu pengetahuan yang baru.

muka menjadi merah. Pada saat menunggu keputusan yang penting, perut menjadi
mules, bahkan mau ke toilet. Begitu pula bila perut kenyang menjadi senang,
sebaliknya kalau perut sedang kosong menjadi lekas marah.
Ketika sedang sakit panas, pikiran tidak dapat diatur, dan ngawur. Banyak
faktor psikis yang pengaruhnya besar terhadap penyakit badan jasmani, misalnya
pada asthma bronkhiale (asma saluran napas), hipertiroid (aktifnya kelenjar tiroid
di leher), urtikaria (gatal-gatal di kulit), ulkus peptikum (tukak lambung), kolitis
(radang usus besar), hipertensi (tekanan darah tinggi), migren (nyeri sebagian
kepala), dan sebagainya.
Karena hubungan erat ini, tidak mengherankan ketika disiplin ilmu penyakit
dalam, psikologi klinik, dan psikiatri berkolaborasi dalam keilmuan. Bahkan salah
satu di antaranya ada yang mengembangkan sub-spesialis psikosomatik, dengan
konsepnya yang khas, sebagai sarana pendalaman ilmu pengetahuan yang baru.
Karena jiwa merupakan suatu keutuhan, berarti memiliki batas-batasnya.
Ada batas luar dan ada batas dalam. Apakah ada yang menjadi pintu gerbang ke
luar dan ke dalam? Kita selalu menganggap jiwa (psike) berada di dalam
badan/jasmani (soma).

3.

IDE CANDRA JIWA

Sebelum kita mengerjakan sesuatu, kita harus memiliki modal untuk


mengembangkan upaya tersebut. Untuk membuat pesawat terbang, kita paling
sedikit harus memiliki modal ilmu pasti, mekanika, dan aerodinamika. Untuk
menjalankan ilmu kedokteran, minimal modal kita adalah ilmu anatomi dan
fisiologi tubuh manusia sebagai dasar untuk mempelajari ilmu patologi,
pembedahan, dan terapi obat-obatan.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|

Gambar 2: Sirkulasi Tubuh Manusia


Sirkulasi tubuh manusia merupakan sirkulasi yang tertutup berupa rangkaian pipa
(pembuluh darah) dan sebuah pompa (jantung). Jantung memompa darah (kaya
oksigen dan zat gizi) menuju organ-organ dan kembali lagi ke jantung sebagai
pembuluh balik (vena). Ada 3 (tiga) sirkulasi dasar, dua terjadi saat jantung
menguncup (sistolik): 1. sirkulasi besar dari jantung-tubuh-jantung dan 2.
sirkulasi kecil dari jantung-paru-jantung. Sirkulasi ke-3 adalah sirkulasi koroner
yang terjadi saat jantung mengembang (diastolik). Saat itu darah (kaya oksigen
dan zat gizi) masuk ke arteri koroner di balik daun katup di pangkal aorta (bilik
kiri) menuju ke seluruh permukaan dan otot jantung, akhirnya kembali melalui
vena koroner yang bermuara di sinus koronarius di serambi kanan jantung.
Meninggal mendadak pada umumnya disebabkan karena penyumbatan
mendadak pada pangkal arteri koroner (serangan jantung, infark) atau gangguan
irama yang fatal pada bilik jantung. Penyebabnya dihubungkan dengan merokok,
darah tinggi, gangguan lemak kolesterol, dan kencing manis.
__________
http://images.tutorvista.com/content/circulation-animals/human-blood-circulatory-system.jpeg cited August 12,2011.
http://exhibitorindia.com/product/Models/m-2.jpg cited August 12, 2011.

Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat

CANDRA JIWA INDONESIA: Perkenalan

PREQUEL 6/5 (2017)

Pada anatomi jantung normal, ditunjukkan bahwa jantung memiliki 2


serambi dan 2 bilik (kanan dan kiri) serta 4 katup di dalamnya, diperdarahi oleh
sirkulasi pembuluh koroner. Pada fisiologi dijelaskan bagaimana jantung
Ketika disertasi Soemantri dipromosikan sebagai Candra
Jiwa Indonesia, di seluruh dunia belum ada candra jiwa
manusia yang lebih lengkap. Manusia dan ilmu pengetahuan justru lebih tertarik untuk mengamati objek-objek di
luar dirinya.

berdenyut, ternyata jantung memiliki pusat denyut (generator) sendiri. Bagaimana


denyut listrik jantung menjadi kontraksi otot sehingga mengalirkan darah ke
seluruh tubuh melalui 3 sirkulasi: besar, kecil, dan koroner. Memenuhi syarat
sirkulasi karena ada jantung yang bertindak sebagai pompanya dan pembuluh
darah yang tertutup sebagai pipa-pipa, selangnya. Jantung bekerja memompa
(sistolik) dan menyedot (diastolik). Tiga sirkulasi di tubuh manusia inilah yang
menjadi salah satu pilar penopang kehidupan manusia.
Pada ilmu jiwa, pendekatannya sungguh berbeda. Justru kita membutuhkan
sebuah candra jiwa, yang di dalamnya terkandung anatomi jiwa sekaligus
fisiologinya. Tentu saja ilmu jiwa ini sebagai titik awal perhatian dari jiwa yang
sehat dan normal. Candra jiwa adalah sebuah lukisan rangka dan fungsi dari jiwa
manusia pada umumnya, yang dapat dipakai sebagai hipotesis untuk bekerja
selanjutnya.
Sebelum disertasi Candra Jiwa Indonesia dipertahankan secara ilmiah, di
mana saja di seluruh dunia, belum ada suatu candra jiwa[2] manusia yang lengkap.
Ini dapat dimengerti karena ilmu jiwa adalah ilmu yang paling muda. Umurnya
kurang lebih baru satu setengah abad.
Hipotesis, diperkirakan ada beberapa pusat kekuatan di dalam jiwa manusia
(3 angan-angan dan 4 nafsu-nafsu) yang dapat memancarkan gelombang
elektromagnetik dengan intensitas tertentu, masing-masing membentuk warnanya
sendiri-sendiri sesuai dengan frekuensinya! Warna itu kira-kira: biru, hijau, kuning,
__________
[2]. Candra jiwa diterjemahkan dari kata mensbeeld dalam arti psikologi: anatomi
sekaligus fisiologi jiwa manusia sebagai makhluk rohaniah (sosial, suprasosial); dan
dalam arti antropologi: pandangan tentang manusia, yang merujuk pada suatu bentuk
kehidupan baik disadari maupun tidak menjadi pedoman hidupnya. Candra dunia dan
candra ideal diterjemahkan dari werebeeld dan idealbeeld.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|

Kegiatan meneropong bintang di langit

Foto 2: Meneropong Bintang di Langit di Sekitar Monumen Nasional Jakarta


Acara Global Astronomy Month (GAM) menjelang 9 April 2011 bertujuan
memperkenalkan dan mencintai astronomi.
Astronomi adalah ilmu yang paling tua menunjukkan bahwa objek jauh di luar
angkasa lebih menarik daripada apa yang terjadi di dalam jiwanya sendiri. Ruang
angkasa yang menakjubkan itu seolah-olah terselubung oleh kabut keajaiban dan
dikuasai oleh para dewa di langit. Ilmu pengetahuan menyingkap dan membuang
selimut ajaib tersebut.
_________
http://3.bp.blogspot.com/-Nxa9UGx4T3g/TafSxLyNorI/AAAAAAAABOM/sw9K3pUCtsA/s1600/DSC_0245.JPG cited July, 24, 2011.
http://2.bp.blogspot.com/-JbDjJaIOvnc/TafTFfrTv2I/AAAAAAAABOs/lwIn32PDBqM/s1600/DSC_0232.JPG cited July, 24, 2011.

Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat

CANDRA JIWA INDONESIA: Perkenalan

PREQUEL 6/5 (2017)

putih, violet (hitam), dan merah. Semoga ilmu pengetahuan (fisika kuantum,
tentang paket energi gelombang) dan teknologi kelak dapat membuktikannya.
Astronomi adalah ilmu yang paling tua, kemudian menyusul ilmu-ilmu yang objeknya semakin mendekati manusia.
Sebelum zaman ilmiah, seluruh semesta raya seolah-olah
diselubungi oleh kabut keajaiban dan kedewataan. Perlahan-lahan selubung itu dibuka oleh ilmu pengetahuan.

Posisi, fungsi, dan interaksi pusat kekuatan, serta evolusinya di dalam (selimut)
tubuh manusia yang berpancaindra inilah candra jiwa akan dibahas.
Dalam sejarah ilmu pengetahuan, yang mendapat perhatian pertama adalah
objek-objek yang letaknya jauh dari manusia. Astronomi adalah ilmu yang paling
tua, kemudian menyusul ilmu-ilmu yang objeknya semakin mendekati manusia.
Sebelum zaman ilmiah, seluruh semesta raya seolah-olah diselubungi oleh kabut
keajaiban dan kedewataan. Bintang-bintang, matahari, bulan, awan, halilintar,
gunung, samudra, siang dan malam seolah-olah bukan merupakan bahan material
biasa dengan hukum-hukum tertentu. Mereka itu seolah-olah dianggap sebagai
sesuatu manifestasi dari makhluk-makhluk ajaib, dewa-dewa yang berjiwa,
berpribadi, dan reaksinya atau tindakannya tidak dapat diramalkan terlebih dahulu.
Ilmu pengetahuanlah yang kemudian mengangkat dan membuang selubungselubung ajaib tersebut. Yang dihilangkan pertama kali ialah selubung yang
menutupi objek-objek yang letaknya jauh dari manusia. Lambat laun semua selubung dihapuskan dan yang paling akhir ialah selubung yang meliputi jiwa manusia.
Apa yang akan didapat di dalam selubung? Masyarakat umum belum mengetahui
seluruhnya. Ilmu jiwa belum menunjukkan sifat kompak, belum ada kestabilan
semua masih bersifat meraba-raba. Apa yang dicatat kebanyakan hal-hal yang
simptomatis, belum yang kausal-mendalam atau yang struktural-fungsional. Akan
tetapi dengan pasti, selangkah demi selangkah manusia maju dalam mengangkat
selubung yang menyelimuti jiwa manusia.
4.

METODOLOGI

Penelitian tentang jiwa manusia dapat menggunakan bermacam-macam cara


dan metode. Cara itu dapat dengan mengamati perangai orang-orang sakit jiwa
yang kemudian dibandingkan dengan orang-orang normal. Dari upaya membanPenulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|

Ivan Petrovich Pavlov (1849-1936) di ruang laboratoriumnya sedang meneliti perilaku binatang

Foto 3: Beberapa Metodologi Penelitian Jiwa


Riset Pavlov pada sistem pencernaan binatang menyusui (anjing) membuka wawasan baru tentang aspek psikologi pembelajaran dan respons. Ilmuwan Rusia
yang lahir di Ryazan, awalnya mengikuti karier ayahnya di bidang agama sebagai
pendeta di desanya, akhirnya meneruskan panggilan hatinya di Universitas
Petersburg.
Ia tertarik mempelajari refleks menetesnya air liur anjing di laboratoriumnya
setiap kali melihat jas laboratorium yang dipakai sang pemberi makan, walaupun
tidak ada makanan. Seri penelitian berikutnya terjadi hal yang sama bila sang
anjing dibiasakan merespons suara bel menjelang pemberian makanan. Pavlov
mendiskripsikan cara melatih hewan (dan manusia) dengan rangsangan tertentu
menghasilkan suatu respons yang tertentu juga. Suatu era baru penelitian
perilaku dengan metode yang objektif. Salah satu metodenya disebut desensitisasi sistematik. Penelitiannya tentang fisiologi kedokteran tersebut mendapat
hadiah Nobel pada tahun 1904.
Dengan berbagai metodologi penelitian, manusia berusaha mempelajari jiwa
manusia. Membandingkan pengamatan terhadap jiwa manusia yang sehat dan
yang sakit, serta mempelajari perilaku binatang dapat dilakukan dengan metodologi kuantitatif. Dapat juga melakukan penelitian (introspeksi) dengan cara yang
lain yaitu dengan metodologi kualitatif terhadap dirinya sendiri maupun terhadap
orang lain seperti apa yang telah dilakukan oleh Soemantri.
__________
http://www.massey.ac.nz/~wwpapajl/evolution/assign2/TM/Pavlov2.html cited August 14, 2011.
http://www.massey.ac.nz/~wwpapajl/evolution/assign2/TM/pavlov.jpg cited August 14, 2011.

10

Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat

CANDRA JIWA INDONESIA: Perkenalan

PREQUEL 6/5 (2017)

dingkan ini dapat dimengerti tentang seluk-beluk jiwa, bahkan orang telah
membuat struktur-struktur jiwa tertentu sehingga dapat dipakai sebagai pegangan
dalam mempelajari dan membuat diagnosis sebagai dasar terapi kejiwaan.
Ilmu jiwa tahap awal belum menunjukkan sifat kompak, belum
ada kestabilan. Semua masih bersifat meraba-raba. Apa yang
dicatat kebanyakan hal-hal yang simptomatis, belum yang kausalmendalam atau yang struktural-fungsional. Selimut jiwa manusia
itu sedikit demi sedikit dibuka oleh ilmu pengetahuan.

Perhatian manusia terhadap perilaku binatang yang diberi tanda deringan bel,
sebagai penanda pemberian jatah makanan telah dimanfaatkan oleh Pavlov, untuk
mempelajari perilaku manusia bahwa dapat mengabaikan sementara peranan
struktur jiwa manusia. Ivan Petrovich Pavlov (1849--1936) mendapat hadiah
Nobel untuk riset fisiologi kedokterannya (sistem pencernaan) dengan binatang
menyusui pada tahun 1904.
Perbedaan perasaan, titik berat pemikiran antara laki-laki dan perempuan,
kebergantungan seorang anak terhadap ibunya dan orang tuanya, pemilihan bidang
pekerjaan yang berbahaya atau yang memerlukan presisi tinggi, dan lain-lainnya,
membuka cakrawala pengetahuan ke dalam jiwa manusia. Saling memperhatikan
di antara sesama manusia sudah lama dijalankan baik secara tidak sadar maupun
disadari sebelum ilmu jiwa muncul sebagai suatu disiplin ilmu pengetahuan yang
baru.
Watak manusia adalah salah satu subjek penelitian penting dalam ilmu jiwa.
Telah tersedia gudang bahan penelitian tentang watak manusia untuk diselidiki
secara lebih mendalam. Yang dimaksudkan Soemantri di sini adalah kesenian
wayang dari suku bangsa Jawa yang sekarang sudah menjadi kekayaan leluhur
milik seluruh dunia. Sosok wayang dan apa yang disuarakan, diceritakan oleh Ki
Dalang, dan yang dimainkannya adalah lukisan tentang watak manusia.
Sekiranya tokoh Bima dalam wayang ditatah lebih besar dari tokoh Arjuna,
tidak berarti bahwa badan Arjuna seperti yang dilukiskan dalam wayang kecil dan
kurus kering. Seyogyanya badan Arjuna juga besar dan gagah perkasa, tetapi yang
kita lihat dalam tatahan wayang ialah watak Arjuna yang lemah lembut. Tidak
mungkin sekiranya seorang atlet atau kesatria yang pandai menggunakan senjata
apa saja, seperti Arjuna, berbadan kurus kering dan halus gerakannya.

Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|

11

Lima kesatria Pandawa tepat berada di tengah kelir, tampaknya ada rapat keluarga

Foto 4: Cerita dalam Wayang Merupakan Sumber Pembelajaran Jiwa


Wayang Kulit dengan tipe Wayang Purwa di atas, menunjukkan keluarga kesatria
Pandawa Lima, mulai dari kiri ke kanan: Arjuna, Bima, Yudhistira (Puntadewa)
yang diiringi oleh si kembar Nakula, dan Sadewa. Tampak tokoh Bima badannya
tergambar paling besar dan gagah perkasa dibandingkan saudara-saudara lainnya.
Suara Bima dalam komunikasi yang diperdengarkan oleh Ki Dalang suaranya
menggelegar dan menggunakan bahasa Jawa ngoko (strata bawah dan egaliter).
Ki Dalang dalam menghidupkan wayang sesuai dengan sifat gerak-gerik tokoh
wayangnya. Ada yang halus dan ada yang kasar, yang lentur dan yang keras
suaranya, ada 400-an wayang lengkap dengan karakter, pakaian dan asesorisnya,
suara, dan senjatanya. Salah satu dari dua harmoni gending yang mengiringinya
(bermetrum slendro dan pelog) digunakan untuk mengiringi jalan ceritanya.
Sebagai sumber pendalaman seluk-beluk jiwa manusia dapat digali dari kisah di
dalam lakon-lakon pewayangan, karena sangat luas dan sangat dalam maknanya.

__________
http://2.bp.blogspot.com/-BXjmDZS5QZA/TVWTQ12KaWI/AAAAAAAAAPk/
Ez3sxbJ2f6c/s1600/wayang_kulit.jpg cited June 27, 2011.
12

Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat

CANDRA JIWA INDONESIA: Perkenalan

PREQUEL 6/5 (2017)

Setelah kita selesai menata 400 wayang yang komplit dari kotak wayangnya
Ki Dalang, serta mempelajari sifat gerak-geriknya yang halus dan yang kasar, yang
lentur dan yang keras suaranya, salah satu dari dua harmoni gending yang
Kesenian wayang yang dipertunjukkan oleh Ki Dalang
yang diiringi gending yang bermetrum slendro dan pelog
warisan kebudayaan Jawa, sekarang sudah menjadi kekayaan leluhur dunia. Perilaku dan watak wayang tersebut
dapat dipakai sebagai sumber penelitian jiwa manusia.

mengiringinya
(harmoni pentatonik bermetrum slendro dan pelog), dan
konteksnya dalam episode pewayangan, barulah kita dapat mengetahui persoalan
jiwa manusia dengan segenap variasinya. Kisah di dalam lakon-lakon pewayangan,
sangat luas dan sangat dalam maknanya, dapat menjadi sumber pendalaman selukbeluk pewayangan, barulah kita dapat mengetahui persoalan jiwa manusia. Para
pencipta wayang dengan segenap kemampuannya telah berhasil mengajarkan
sedikit banyak tentang seluk-beluk jiwa manusia kepada generasi penerusnya.
Wayang juga digunakan untuk sarana komunikasi, penerangan dari penguasa
kepada rakyatnya, mengajarkan budi pekerti, keyakinan, dan untuk menyebarkan
religi baru bagi masyarakat.
Hubungan antara watak dan bentuk tubuh telah ditunjukkan oleh Kretschmer.
Sebenarnya, pencipta-pencipta wayang telah menerjemahkan pendapatnya itu
melalui para dalang sebagai sarana melakukan pendidikan watak kepada
masyarakat. Disampaikan dalam gatra dan nuansa yang sangat indah, layak
disebutkan bahwa wayang adalah lapangan penting bagi ilmu jiwa, sebagai salah
satu sumber ilmu pengetahuan.
Soemantri menyebut agama sebagai segi yang sangat penting dalam dunia
psikologi. Kita masih jarang membaca di surat-surat kabar atau melihat di televisi
seorang psikolog membeberkan kajian agama untuk menyembuhkan kelainan jiwa
klien atau pasiennya. Bidang ini belum diteliti secara mendalam oleh para ahli
jiwa bahkan ada setengahnya beranggapan bahwa lapangan agama bukan teritorial ilmu jiwa. Pertanyaannya, apakah masih ada negeri yang kental dalam suasana
keberagamaan, tetapi belum memiliki fakultas psikologi dan filsafat? Atau
barangkali juga sebaliknya, otoritas agama belum sepenuhnya mengizinkan
penelitian ilmu jiwa menyentuh teritorial agamanya.

Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|

13

Gambar 3.1.1: Sang Kresna dalam Manajemen Perang Bharatayudha


Sang Kresna adalah sais kereta perang Arjuna (ksatria ke-3 dari Pandawa Lima)
dalam perang Bharatayudha melawan Adipati Karna dari Korawa. Sebagai simbol
kebijaksanaan Kresna juga ikut dalam manajemen seluruh peperangan atas
permintaan otoritas di atasnya yaitu Batara Guru.
Bagaimana Kresna mengatur agar Antasena dan Antareja dari pihak Pandawa
tidak ikut berperang, karena kesaktiannya mereka berdua mampu menghabiskan
Korawa dalam sekejap mata. Begitu juga peranannya dalam mengumpankan
Gatotkaca agar satu-satunya senjata adidaya, konon mampu menghancurkan
dunia Kunta Wijaya Danu milik Adipati Karno terpaksa dilepaskan bukan untuk
sasaran yang sesungguhnya yaitu tokoh Arjuna.
Sang Aku adalah kusir (sais, manajer kereta jiwa) yang mengendalikan ke-empat
nafsu manusia agar berjalan di jalan keutamaan yang berakhir di kesejahteraan,
ketentraman, dan kebahagiaan hidup di dunia dan kelak kembali ke asal mula
hidup.
__________
http://www.elephantjournal.com/2012/09/desperate-depression-of-a-great-yogi-vic-dicara/ cited December 24, 2012.

14

Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat

CANDRA JIWA INDONESIA: Perkenalan

PREQUEL 6/5 (2017)

Dalam ilmu pengetahuan dapat saja menghilangkan semua otoritas


teritorial agama sehingga di sini rawan pelecehan agama. Dengan banyakPagelaran wayang kulit telah lama dimanfaatkan sebagai
sarana pencerahan budi pekerti luhur, menyebarkan konsep
religi baru, komunikasi dan penyuluhan dari penguasa kepada rakyatnya. Religi dalam artian agama sangat penting
dikaji oleh para psikolog untuk kesehatan jiwa manusia.

nya institusi pendidikan tinggi dalam bidang agama dan meningkatnya strata
ilmu pengetahuan di situlah kajian psikologi terhadap agama akan berman-faat
untuk kesejahteraan masyarakat.
Sekarang, mestinya berbeda dengan 50 tahun yang lalu, sebab pada zaman
yang serba mungkin dan sangat cepat berlalu ini dunia maya internet dapat atau
malahan sudah menjembatani celah tersebut. Pengetahuan, hasil penelitian atau
pendapat ahlinya, bahkan siapa saja yang menyangkut agama, dapat diakses dari
mana saja, seolah-olah sudah tidak ada otoritas lagi di dunia maya ini.
Para nabi, menurut Soemantri adalah ahli jiwa yang tidak tertandingi, superklasse. Karena beliau mengenal jiwa manusia, bahkan dapat mengendalikan dan
menyalurkannya ke arah yang ideal. Apa yang dikerjakan para nabi ialah membangkitkan beberapa sifat dari jiwa manusia dan meninggikan derajat kejiwaannya.
Karena tuntunan nabilah orang biadab menjadi beradab, orang yang kejam menjadi
penyayang, dan orang kasar menjadi halus budi pekertinya. Para nabi menggerakkan manusia sehingga gema dan gelombangnya masih terasakan beberapa
ribu tahun kemudian. Dapatkah para ahli jiwa zaman sekarang berbuat demikian?
Kita tidak harus menghentikan diskusi ini hanya dengan menyebut satu
istilah nabi. Coba perhatikan juga kemampuannya. Bukankah nabi juga
manusia biasa? Nabi dapat sakit, bersedih, gembira, makan, minum, dan tidur
seperti halnya manusia lainnya. Kemampuan seorang nabi boleh jadi adalah
potensi tersembunyi dari seorang manusia yang jarang atau tidak pernah muncul
sama sekali pada manusia umumnya. Akan tetapi, potensi itu seharusnya tetap ada
pada setiap manusia. Hanya yang terpilih oleh Yang Maha Kuasalah yang dapat
memanifestasikannya meskipun hanya sebagian kecil dari potensi yang luar biasa
itu. Maksudnya, di suatu negara bahwa agama dan psikologi dapat berkolaborasi

Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|

15

Ilustrasi Nabi Musa dan pengikutnya sedang dikejar pasukan Pharaoh

Foto Ilustrasi 1: Kemampuan Nabi adalah Potensi Manusia yang Tersembunyi


Nabi Musa. Ilustrasi di atas memperlihatkan Nabi Musa yang mampu membelah
Laut Merah dan baru saja menyelamatkan umatnya dari kejaran kereta tempur
Pharaoh. Ron Wyatt pada akhir tahun 1988 silam mengklaim bahwa dirinya telah
menemukan beberapa bangkai roda kereta tempur kuno di dasar Laut Merah.
Menurutnya, mungkin ini merupakan bangkai kereta tempur Pharaoh yang
tenggelam di lautan tersebut saat digunakan untuk mengejar Musa bersama para
pengikutnya.
Nabi Nuh. Permohonan Nabi Nuh agar umatnya mendapat azab karena kejahatannya dan tidak mengikuti petunjuk yang benar dikabulkan Tuhan. Bahtera Nuh
diyakini sebagai alat angkutan laut yang besar pertama dan telah menyelamatkan
Nabi Nuh beserta pengikutnya. Termasuk di dalamnya pasangan hewan- hewan
yang dibawanya untuk menyelamatkan diri dari amukan topan dan badai terbesar
yang pernah ada di bumi.
Nabi adalah manusia istimewa yang senantiasa mendapatkan wahyu, ilham,
intuisi (pertemuan kesadaran pribadi dengan kesadaran kolektif) mampu menyelesaikan masalah umat manusia dengan sempurna, gaung petunjuknya diikuti
oleh umat manusia yang percaya dan taat selama-lamanya.
___________
http://resources1.news.com.au/images/2010/09/22/1225927/825637-moses.jpg cited June 28, 2011.
www.misteridunia.wordpress.com cited June 28, 2011.
http://theyulia18.blogspot.com/2010/11/mukjizat-nabi-musa.html cited June 28, 2011.

16

Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat

CANDRA JIWA INDONESIA: Perkenalan

PREQUEL 6/5 (2017)

dengan penuh harmoni, hasil penelitiannya pasti dapat segera diakses di mana saja,
dan untuk kepentingan umat manusia.
Para Nabi adalah manusia super, karena dapat membangkitkan beberapa sifat dari jiwa manusia dan meninggikan
derajat kejiwaannya. Mereka mampu mengubah watak
manusia menjadi beradab sehingga inspirasi, tutur kata,
dan perilaku Nabi masih diikuti ribuan tahun.

Kita bayangkan seorang psikolog atau psikiater yang paling ulung di zaman
sekarang yang mendapat tugas negara memperbaiki perilaku seorang penjahat
kambuhan, koruptor kelas kakap, atau bandar sekaligus pemakai narkoba.
Sepertinya ia mendapatkan kesulitan yang besar dan tentu saja memberatkan hatinya ketika menghadapi tugas ini.
n) adalah salah satu fungsi
Pada suatu hari, C.G. Jung, psikiater yang terkemuka di dunia, ketika
diminta mengobati orang yang kecanduan alkohol dan sudah berobat di dalam
Grup Oxford yang mengobatinya berdasarkan spiritualisme agama di Eropa,
mengatakan agar meneruskan pengobatan di situ saja, karena ... saya tidak dapat
lebih baik mengerjakannya daripada Yesus. [3] Grup Oxford ini menggunakan
program 12 langkah, di situ seorang pecandu alkohol diajak untuk mengikuti
langkah demi langkah tersebut dalam melepaskan kecanduannya. Aslinya kedua
belas langkah program tersebut bukan berdasarkan teori Jung, sementara itu Jung
sendiri juga tidak berperanan dalam pendekatan terapi dua belas langkah tersebut.
Candra Jiwa Jung bahkan telah memasuki ranah kepercayaan, suatu ranah
ilmu pengetahuan yang jarang dimasuki ilmuwan Eropa pada waktu itu. Jung tidak
malu-malu lagi menyatakan adanya intuisi (bertemunya ego dengan kesadaran
kolektif), ia mengakui bahwa dalam jiwa manusia ada kemampuan yang lain dari
kecerdasan intelektual dan tidak kalah kegunaannya dari pikiran manusia.
Padanannya pada zaman sekarang dapat dinamakan kecerdasan spiritual.
Kita telah melihat hasil-hasil dan kemungkinan-kemungkinan yang terbukti
manfaatnya dalam kehidupan di kalangan umat beragama. Oleh karena itu, apa
pun yang bersangkutan dengan agama seharusnya menjadi salah satu fungsi dari
____________
[3] Jung, C. G.; Adler, G. and Hull, R. F. C., eds. (1977) Collected Works of C. G. Jung, Volume
18: The Symbolic Life: Miscellaneous Writings, Princeton, NJ: Princeton University Press, ISBN
978-0-691-09892-0, p. 272, as noted 2007-08-26 at http://www.stellarfire.org/additional.html.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|

17

Pencerahan dari Rinpoche

Persiapan pemeriksaan otak

Foto 6: Yongey Mingyur Rinpoche adalah Guru Buddhist Lama-Tibet


Bekerja sama dengan Lab Riset Otak Waisman, Hasilnya, kata Rinpoche, sinkronisasi gelombang listrik otak gammanya sangat tinggi. Sinkronisasi gamma
adalah sinkronisasi irama yang mewakili populasi sel-sel saraf yang berbeda,
kemudian bekerja sama dalam suatu jejaring, agar menjalankan fungsi kognitif.
Aktivitas gamma meningkat dengan meditasi, ternyata masih tinggi walaupun
meditasi sudah selesai. Studi ini menyimpulkan bahwa meditasi adalah salah satu
contoh dari neuroplastisiti (kemampuan otak untuk berubah). Kesimpulan: meditasi secara fisik mengubah kemampuan otak.
__________
http://switzerland-estate.ru/play/Imzuo4dMydg/Yongey_Mingyur_Rinpoche_-_We_Are_Always_-Looking_For_Happiness.html cited June 28,
2011.
http://www.facebook.com/notes/adhiraja-shop/this-is-your-brain-on-meditation-mingyur-rinpoche-describes-the-science-ofhappi/154358661289297 cited June 28, 2011.
http://www.huffingtonpost.com/2010/06/28/this-is-your-brain-on-med_n_628268.html cited June 28, 2011.

18

Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat

CANDRA JIWA INDONESIA: Perkenalan

PREQUEL 6/5 (2017)

kemampuan manusia. Yang percaya adalah juga seorang manusia. Persoalan


kepercayaan dan perkembangannya harus masuk objek penelitian para akhli jiwa.
Psikolog dan psikiater mendapat saingan yang berat dari
Rekannya yang berkelas super yaitu para Nabi karena
Mereka mengenal jiwa manusia sekaligus dapat mengendalikan dan menyalurkannya ke arah yang sempurna.

Pada waktu yang lalu, dan mungkin sampai sekarang, masalah kepercayaan itu
masih kurang diperhatikan oleh para ahli jiwa.
Sebagian sinyalemen Soemantri kemungkinan sudah dapat ditutupi dengan
majunya eksperimen yang memperdalam ilmu pengetahuan.
Pengukuranpengukuran tentang inteligensia, emosi, bahkan spiritualisme telah banyak dilakukan di negara-negara maju dengan peralatan yang canggih.
Pada tahun 1972, fMRI (functional magnetic resonance imaging) untuk
menilai fungsi otak serta EEG (elektro encephalogram) untuk merekam aktivitas
listrik otak telah dipakai untuk meneliti Yongey Mingyur Rinpoche, 35 tahun
bersama 7 meditator Buddhis lainnya. Serangkaian tes saraf dilakukan saat mereka
melakukan 3 metode meditasi, berhubungan dengan kesadaran, welas asih dan
ketulusan hati di Laboratorium Waissman, Unversitas Wisconsin USA. Sebelumnya sudah ada tes-tes yang berbeda di Universitas Berkeley dan Harvard. Majalah
Time pada pertengahan tahun 2005 mengemukakan hal penting tentang penemuan
saintis Rinpoche yang disebut neuroplasticity. [4] Hal itu dapat diartikan bahwa
otak mempunyai kemampuan berubah. Dahulu diyakini kalau orang yang terlahir
tidak bahagia, seumur hidup tidak akan bahagia.
Ternyata otak mempunyai kemampuan mengubah kondisi itu. Terjadi
peningkatan daya imunitas tubuh dan menciptakan kesejahteraan lahir-batin.
Kebahagiaan sejati bersemayam di dalam diri manusia. Hanya karena hirukpikuknya pikiran di kepala manusia, orang tidak mengenal lagi keistimewaan di
dalam diri manusia.
Masih ada cara lain untuk menyelidiki seluk-beluk jiwa. Cara itu ialah
melalui upaya introspeksi dengan cara melakukan penelitian di dalam dirinya
sendiri. Cara ini menunjukkan keistimewaan jiwa manusia yang memiliki kemam__________
[4] Maria Hartiningsih. Rinpoche, Perjalanan Menemui Pikiran. Kompas, Kamis, 1 April 2010. hlm.16.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|

19

Psikiater Carl Gustav Jung pada majalah TIME: Menantang Freud dalam eksplorasi rohani

Foto 5: Psikiater Barat yang Religius


C.G. Jung, psikiater Swiss yang terkemuka, lahir 26 Juli 1875 di Kesswil, Thurgau,
Swiss dan meninggal 6 Juni 1961 dalam usia 85 tahun di Zurich, Swiss. Ia adalah
psikolog modern pertama yang berpendapat bahwa jiwa manusia itu secara alami
sudah religius dan mendalaminya berdasarkan filosofi Barat dan Timur.
Individuasi atau pamudaran adalah proses psikologi dari sadar pribadi menjadi
sadar kolektif merupakan intisari dari psikologi analitiknya. Pemikiran Jung
didiskusikan pada kuliah pendahuluan psikologi di universitas-universitas
terkemuka di dunia meliputi konsep arketip, asadar kolektif, vitalitas kompleks,
sinkroni kejiwaan, anima-animus dan analisis mimpi.
__________
http://t3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTxiCHHF1GmzrjRARxAlA1Tdbc3b4zB_kadsC1NJr59ow33b23yPQ cited
June 1, 2011
20

Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat

CANDRA JIWA INDONESIA: Perkenalan

PREQUEL 6/5 (2017)

puan untuk melakukan observasi di dalam dirinya pribadi. Di luar ilmu jiwa selalu
terdapat jarak antara objek dan subjek penelitian. Dengan adanya jarak (antara) ini,
yang memungkinkan dilakukan-nya penelitian dan observasi. Makin jauh jaraknya
Di dalam ilmu jiwa, objek dan subjek penelitian dapat berada dalam diri seorang manusia. Subjek dan objek penelitian
adalah jiwa orang yang sama. Jiwa seolah-olah mampu
membuat jarak/antara, dapat menjauhkan atau melepaskan diri dari pribadi. Dampaknya mempertajam dan menyempurnakan penelitiannya.

sedemikian rupa, makin jelas pandangannya terhadap objek penelitian. Kita dapat
menempatkan peralatan mikroskop, Rontgent, ultrasonografi, bahkan teleskop
Hubble di ruang angkasa untuk mendeteksi objek penelitian. Uniknya, di dalam
ilmu jiwa, objek dan subjek penelitian dapat bersamaan hadir di dalam diri seorang
manusia. Peneliti dan yang diteliti adalah jiwa orang yang sama seorang diri. Jiwa
seolah-olah dapat membuat jarak/antara, jiwa dapat menjauhkan, dan melepaskan
diri dari pribadi. Makin sempurna melepaskannya, makin jelas pandangan terhadap dirinya sendiri, makin sempurna penelitiannya.
Introspeksi
Jiwa si peneliti dan yang diteliti tetap berada di dalam satu badan/jasmani
manusia. Seandainya jiwa benar-benar dapat keluar dari badan/jasmani manusia
(hipotesis), yang diselidiki dan yang menyelidiki juga sama-sama ke luar dari
badan jasmani. Sebab yang menjadi batas adalah kancah, ranah atau wadah, dari
jiwa itu sendiri ialah badan yang ditinggalkan oleh jiwa tersebut.
TheGate
Berdasarkan hipotesis di atas, dapat dikatakan, jiwa mampu mendistansi
dari dirinya sendiri. Dengan demikian, kita telah menemukan sesuatu dan
semestinya mengakui adanya kemampuan istimewa dari jiwa kita sendiri. Seolaholah kita baru saja menemukan suatu dimensi baru yang terbuka di depan kita.
Jiwa manusia merupakan suatu kesatuan yang seluas samudra, tumbuh, bergolak,
dan dapat mengisi dirinya sendiri dengan pengetahuan tentang objek-objek di
sekitar kita, membenamkan benda tiga dimensi.
Lebih tinggi lagi, jiwa dapat melingkupi dengan pengertian semesta alam
yang tiga dimensi, seolah-olah tanpa batas. Sekarang kita mencoba setidaknya
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|

21

MAKROKOSMOS

Dimensi Ke-1

(alam semesta)

============l Pancaindra l================================


MIKROKOSMOS
(manusia seutuhnya)
Dimensi Ke-2

Fisik

Jasmani Kasar
--------------------------------------------------Mental (jiwa),
Jasmani Halus

- - - - - - - - - - - - -I TheGate l- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Dimensi Ke-4


!?!
Dimensi Ke-3

Spiritual
=========================================================================

Bagan Transenden 2: Ranah Ilmu Pengetahuan


Rentang keyakinan kebenaran dalam dunia ilmu pengetahuan dapat diskalakan
oleh ilmu statistik antara 0-100 misalnya. Sementara dogma kebenaran agama
hanya dua saja yaitu dipercaya atau tidak dipercaya. Ilmu pengetahuan sering
berangkat dari ketidakpercayaan, dapat dianggap sebagai dunia ideal, hipotetis,
sekaligus spekulatif: bisa dibenarkan sekaligus disalahkan. Ilmu agama berangkat
dari keyakinan tentang kebenaran (absolut), atau dogma yang tidak dapat dibantah, kecuali dimasukkan dalam ranah ilmu pengetahuan itu sendiri, kuasi ilmu
pengetahuan berdiri di antaranya.
Dengan meyakini adanya alam semesta (dimensi ke-1), badan/jasmani kasar
(dimensi ke-2), dan jasmani halus sebagai jiwa (dimensi ke-3) adalah kenyataan.
Kita ditantang untuk mengeksplorasi potensi dari jiwa guna membebaskan diri
dari diri kita sendiri. Kita mencoba untuk menemukan jalan baru, dimensi baru,
dunia baru, dimensi yang ke-4 (!?!), kemungkinan suatu dimensi/eksistensi
spiritual.
__________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012
22

Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat

CANDRA JIWA INDONESIA: Perkenalan

PREQUEL 6/5 (2017)

memikirkan keniscayaan itu, mungkin sebagian besar pembaca, menganggap ini


spekulatif, bahkan pasti ada juga yang tidak percaya, silakan saja. Kita mencoba
Kita coba memikirkan keniscayaan, spekulatif untuk
menemukan jalan memasuki dimensi keempat, yang pintu
gerbangnya (TheGate) juga berada di dalam jiwa kita
sendiri. Kita juga belum mengetahui perspektif apa saja di
dalam dimensi keempat tersebut.

menemukan jalan untuk memasuki dimensi keempat, yang pintu gerbangnya


(TheGate) juga berada di dalam jiwa kita sendiri. Perspektif apa yang dibuka oleh
dimensi keempat, belum kita ketahui.
Memang dunia ilmu pengetahuan sungguh-sungguh menarik. Bahkan,
sering berangkat dari ketidakpercayaan, sebenarnya dapat merupakan dunia ideal,
hipotetis, juga spekulatif. Ilmu agama berangkat dari keyakinan tentang kebenaran
(absolut), atau dogma yang tidak dapat dibantah, kecuali dimasukkan dalam ranah
ilmu pengetahuan. Dengan mengeksplorasi potensi dari jiwa untuk membebaskan
diri dari diri kita sendiri, kita mencoba untuk menemukan jalan baru, dimensi baru.
Menarik juga pendapat Sir Karl Raimund Popper, filsuf yang sangat
berpengaruh di abad ke-20, pemikir ilmu pengetahuan modern dan dosen filsafat
di Universitas Canterbury, New Zealand. Ia membagi dunia menjadi tiga bagian
yaitu: dunia satu (world one) berupa dunia yang fisik, dunia dua (world two) ialah
realitas yang subjektif, dan dunia tiga (world three) adalah pengetahuan yang
objektif. Di manakah seyogyanya kita berada adalah pertanyaan yang lain lagi.
Ilmu pengetahuan memang berada di luar dunia fisik (dunia ke-1) dan kita
(subjek-1, dunia ke-2), juga di luar dunia orang lain (subjek-2). Tetapi, ilmu
pengetahuan (dunia ke-3, sebagai subjek-3) itu harus selalu benar, objektif
(relatif, statistik) dan bermanfaat. Oleh karena itu, subjek-1 yang mengajukan
hipotesis, harus selalu dikritisi oleh subjek-2; siapa saja dan dari mana saja, agar
sumbangannya kepada dunia ilmu pengetahuan benar-benar bermanfaat bagi kehidupan, artinya tidak salah pengertian.
Ketika ada fenomena baru, ilmu pengetahuan harus memperbaiki tesis-tesis
yang lama, merombaknya menjadi ilmu pengetahuan baru. Begitu seterusnya
sesuai dengan perubahan ruang dan waktu. Seperti inilah yang diinginkan oleh

Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|

23

Sir Karl Raimund Popper asyik dengan buku bacaannya

Foto 7: Ilmu Pengetahuan adalah Dunia Ke-Tiga yang Objektif dari Karl Popper
Karena objektif, setiap masukan dari dunia fisik atau sebaliknya dari dunia realitas
yang subjektif harus melalui wacana kritis untuk menyempurnakan ilmu pengetahuan. Selalu harus memperbaiki posisi yang sudah dianggap benar secara terusmenerus tanpa mengenal rasa lelah.
__________
http://connectjunaid.files.wordpress.com/2010/12/popper3.jpg cited June 28, 2011.
http://www.thirdwave-websites.com/blog/Karl-Popper-Three-Worlds.jpg cited June 28, 2011.
24

Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat

CANDRA JIWA INDONESIA: Perkenalan

PREQUEL 6/5 (2017)

Karl Popper, filsuf ilmu pengetahuan yang ketika hidupnya, fatwanya ditunggutunggu oleh khalayak.
Ada peristiwa unik ketika manusia memperoleh ilmu pengetahuan secara tidak sengaja dan di luar kompetensi
Sang Aku. Saat itu posisi Sang Aku berada pada posisi pasif.
Soemantri menamakan peristiwa itu sebagai mendapatkan
ilham atau intuisi, yang memiliki sifat-sifat tertentu.

Apabila terjadi konflik antara subjek-1 dan subjek-2, dapat dipahami sebagai
diskusi ilmiah untuk memilih mana yang paling benar, mana yang utama, dan
mana sampingan, atau kedua-duanya sama benar, hanya sudut
pandangnya yang berbeda. Hal ini sama sekali bukan sebuah konflik antara dua
pribadi, melainkan ada dua pilihan, yang diserahkan bagi siapa pun untuk
memanfaatkannya sesuai dengan rentang keyaki-nan kebenarannya. Di antara
beberapa pilihan yang masih tersisa ada satu yang paling benar, yaitu miliknya
Sang Maha Benar itu sendiri.
Intuisi
Diyakini ada cara atau kemungkinan (hipotesis) yang lain lagi untuk
mengetahui jiwa kita sendiri. Akan tetapi, perlu dikemukakan terlebih dahulu
bahwa jalan ini berbeda dengan jalan sebelumnya. Jalan ini unik karena berada di
luar kompetensi Sang Aku (The Ego) kita sendiri. Dapat dikatakan bahwa manusia
memperoleh pengetahuan ini secara tidak sengaja, dalam hal ini, posisi Sang Aku
berada pada posisi pasif.
Soemantri menamakannya hal itu sebagai mendapatkan ilham atau intuisi
yang memiliki sifat-sifat tertentu. Ada syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi
sebelumnya, yakni mengawali secara pasti ada tidaknya ilham tersebut. Apa yang
sering disebutkan dalam pergaulan sehari-hari tentang ilham atau intuisi, ternyata,
hampir pasti; 99,9% bukanlah hal itu. Syarat-syarat mendapatkan ilham untuk
sementara dilewatkan terlebih dahulu. Sudah dapat dipastikan bahwa adanya
empiris dari manusia dengan datangnya ilham, pengetahuan ini sangat
menguntungkan. Ada kalanya intuisi sekaligus membawa kemajuan yang sangat
pesat bagi peradaban umat manusia dapat berupa lompatan ilmu pengetahuan dan
teknologi, ilmu sosial politik tentang pengelolaan negara atau hasil kesenian yang
adiluhung dan sebagainya.

Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|

25

Einstein, olah pikir rasional, pembantu terpercaya, dan berkah intuisi yang terlupakan

Foto 8: Einstein Membedakan antara Intuisi dan Olah Pikir Rasional


Albert Einstein: Intuisi atau ilham adalah berkah gaib dan pemikiran rasional
adalah pembantu yang dipercaya. Kita telah menciptakan masyarakat yang
mengagungkan pembantu dan telah melupakan berkah.
Soemantri lebih menegaskan tentang pendapat yang sering disebutkan dalam
pergaulan hidup kita sehari-hari sebagai intuisi atau ilham, hampir pasti (99,9%)
bukanlah hal itu yang dimaksudkan.
Si penerima ilham tidak tahu kapan akan datangnya ilham, termasuk isinya ilham,
ia juga tidak mengetahui sebelumnya. Begitu jelas, nyata, dan terang bahwa ada
yang lebih berdaulat telah menyampaikan sesuatu kepada manusia melalui
lapisan di dalam diri manusia itu sendiri. Isi yang disampaikannya dapat
bermacam-macam, misalnya suatu simbol, gambar di dalam pandangan batin,
dan atau Sabda yang berupa kata-kata yang terdengar di dalam batin. Substansinya berupa suatu pengetahuan yang baru dan bermanfaat atau suatu penjelasan terhadap informasi sebelumnya.
__________

http://lisakifttherapy.com/wp-content/uploads/2011/03/neuroscience-of-resilience-intuition.jpg cited June 28, 2011.

26

Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat

CANDRA JIWA INDONESIA: Perkenalan

PREQUEL 6/5 (2017)

Sebagai hipotesis, Soemantri menyebutkan ilham mengenai paugeran, kredo, janji


suci, sahadat, sebagai ilham pertama dari para nabi yang menjadi utusan dari
Tuhan Yang Maha Esa. Dalam hipotesisnya, ketika menerima ilham, jiwa yang
Peristiwa mimpi adalah pengalaman hidup setiap manusia
sebagai bunganya orang tidur. Intuisi (ilham) hanya dialami
oleh mereka yang terpilih. Ada kalanya si penerima ilham
mengadakan tanya jawab dengan sumber ilham. Mengagetkan memang karena isinya tidak diketahui secara keseluruhan atau suasananya memang menakjubkan.

bersangkutan dalam keadaan sadar tetapi pasif. Ia, si penerima ilham, tidak
menentukan, tetapi ia ditentukan, bahkan ia tidak tahu kapan akan datangnya ilham.
Apalagi isinya ilham, ia juga tidak mengetahui sebelumnya.
Peristiwa ini menyimpulkan bahwa ada yang lebih berdaulat, lebih berkuasa
dari sang Aku di dalam jiwa manusia. Yang lebih berdaulat ini begitu nyata
menyampaikan sesuatu kepada manusia melalui lapisan di dalam diri manusia itu
sendiri. Yang disampaikan dapat bermacam-macam, misalnya suatu simbol,
gambar di dalam pandangan batin, dan atau Sabda yang berupa kata-kata yang
terdengar di dalam batin atau suatu pengetahuan batiniah yang jelas dan terang.
Apa pun gejalanya, ilham atau intuisi, sudah membawa suatu kepastian
bahwa ada sesuatu yang hidup di dalam jiwa, tetapi bersifat absolut, bebas, dan
berdaulat terhadap jiwa manusia itu sendiri. Siapakah yang tampaknya lebih
berdaulat dari sang Aku manusia, belum dapat diraba, dan belum dapat diketahui.
Mungkin, inilah perspektif keempat yang telah disebutkan oleh Soemantri di luar
jangkauan kemampuan sang Aku. Dalam keadaan tidak sadar, juga dapat terjadi
sesuatu di dalam jiwa manusia, seperti impian-impian. Mimpi terjadi dalam
keadaan tidur, ilham tidak terikat oleh keadaan sadarnya jiwa. Ilham hampir selalu
dalam keadaan sadar compos mentis, selalu jelas, dan pengalamannya tidak terlupakan. Isinya bulat utuh dan bermanfaat bagi yang menerimanya.
Sementara itu, impian acapkali tidak jelas, banyak impian yang dilupakan,
dan isinya seringkali berganti-ganti, tidak teratur. Setiap manusia senantiasa
bermimpi, sementara ilham memilih orangnya. Ada kalanya manusia yang
menerima ilham mengadakan tanya jawab dengan sumber ilham. Karena isinya
tidak diketahui secara keseluruhan, mengagetkan, atau suasananya memang sangat
istimewa. Si penerima ilham, untuk pertama kalinya dapat tertegun, merasa kecil
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|

27

Setiap manusia senantiasa bermimpi, sementara ilham memilih orangnya

Gambar 5: Manusia Senantiasa Bermimpi


Kita percaya ketika orang bercerita tentang mimpi, karena setiap orang
senantiasa bermimpi walaupun impian itu tidak jelas, susunannya tidak teratur
dan banyak impian yang dilupakan. Asadar adalah suasana di dalam mimpi, suatu
suasana yang kabur batas-batasnya, sering malang-melintang, tidak keruan isinya.
Tetapi, ada kalanya manusia yang menerima ilham (intuisi) yang tidak terduga,
berbeda dengan mimpi, mencerahkan, harmonis, teratur bahkan dapat
mengadakan tanya jawab dengan sumber ilham. Sumber ilhamlah yang
menentukan, bukan jiwanya sendiri. Karena isinya tidak diketahui secara
keseluruhan, mengagetkan, atau suasananya pun memang sangat istimewa.
Peristiwa ini membuktikan bahwa sumber ilham adalah sesuatu yang hidup, dan
lebih berkuasa di dalam jiwanya sendiri.

__________
http://www.lifehacker.com.au/2012/04/youre-the-guinea-pig-experimenting-with-your-sleep-and-dreams/ cited December 24, 2012.

28

Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat

CANDRA JIWA INDONESIA: Perkenalan

PREQUEL 6/5 (2017)

hati, dibersihkan dari dosa, dan kekotoran jiwa, bahkan dapat menangis karena
mendapatkan peristiwa yang menakjubkan ini. Peristiwa ini membuktikan bahwa
Si penerima ilham, untuk pertama kalinya dapat tertegun,
kecil hati, merasa dibersihkan dari dosa bahkan dapat
menangis karena peristiwa ini menakjubkan. Justru ini
menjadi bukti bahwa di dalam jiwanya ada sumber ilham,
sesuatu yang hidup, dan lebih berkuasa dari sang aku.

sumber ilham adalah sesuatu yang hidup, dan lebih berkuasa di dalam jiwanya
sendiri.
Orang yang menerima merasa tenteram, nyaman, dan bahagia. Konon,
selama ilham diturunkan orang yang menerima ilham selalu merasa dirinya kecil
dan menganggap sebagai hamba terhadap sumber ilham. Tidak sadar adalah suasana di dalam impian, suatu suasana yang tidak diketahui batas-batasnya, dapat
tumpang-tindih, tidak keruan, misalnya Mbah Maridjan naik harimau putih, yang
berjalan di atas air, kemudian terbang ke angkasa sambil menyanyikan lagu ..
Imagine-nya John Lennon.
Walaupun sadar, suasana pada ilham juga tidak bertepi. Manusia di sini
berada di antara sadar dan tidak sadar, dan keduanya juga tidak jelas batasbatasnya. Ada suasana kecil dan takut ketika berada di antara dua suasana,
bagaikan berdiri di antara dua gedung yang sangat tinggi. Bingung, ke mana
manusia akan melangkah? Ke alam tidak sadar yang gelap atau ke alam sadar
yang terang benderang? Apakah kedua-duanya merupakan bagian dari jiwa manusia atau sebaliknya, justru jiwa manusialah yang merupakan bagian dari keduanya.
Dipandang dari sudut yang mana? Dari sudut yang tidak sadar? Ataukah ketiga
alam ini harus selalu berpisah? Karena persoalan menjadi semakin sulit, ada
baiknya kita teruskan saja penalaran kita.
Kelihatannya, banyak sekali cara untuk mendapatkan informasi tentang jiwa.
Seperti penelitian dari perilaku orang yang normal dan abnormal jiwanya, dari
kesenian seperti wayang, berbagai agama, eksperimen, introspeksi, dan
pengalaman yang tidak disengaja. Dari situ dapat dikumpulkan fakta-fakta yang
melukiskan jiwa manusia. Sebelum disertasi Soemantri dipromosikan, di seluruh
dunia belum ada candra jiwa manusia yang lengkap, walaupun dalam sejarah ilmu
jiwa tampak beberapa usaha untuk menerangkan sifat-sifat manusia tersebut.

Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|

29

TheSource
Dimensi-4

AKU/Mental

TheForce
Dimensi-4

IRahsa JatiI
AKU/Spiritual

TheSelf
Dimensi-4

Suksma
Kawekas

Suksma
Sejati

Roh
Suci

IIN
NTTU
UIIS
SII
Tripurusa
(Pusat Imateri)
Dimensi-4

Sentra Vitalitas
(Angan-angan, Nafsu, Perasaan)

MENTAL

Dimensi-3

FISIK

Dimensi-2

IPancaindraI
Aku/Mental (TheEGO, Angan-angan), Aku/Spiritual (TheSelf, Roh Suci), D-1 berada di luar kotak ini

Diagram Transenden 1.2.1: Intuisi Terjadi di Dalam Dimensi-4


Candra Jiwa Indonesia sedikit berbeda dalam menjelaskan intuisi, karena intuisi
itu terjadi di dalam pusat imateri pada tingkat kesadaran kolektif. Pertemuan
antara sadar kolektif dinamis (Suksma Sejati) dan sadar kolektif terbatas (Roh Suci,
sadar pribadi) adalah intuisi itu sendiri. Suksma Kawekas (sadar kolektif statis,
TheSource)
Roh Suci adalah Sang Akunya manusia yang imateri (Dimensi-4). Sang Aku anganangan menerjemahkan intuisi melalui induktor asensoris (theGate) ke dalam
bentuk simbol-simbol atau kata-kata yang mencerahkan.
__________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia. Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012

30

Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat

CANDRA JIWA INDONESIA: Perkenalan

PREQUEL 6/5 (2017)

Suatu candra jiwa dengan sendirinya terbentuk berdasarkan kesimpulan


penelitian para sarjana yang menekuni bidang ilmu jiwa. Sepanjang sejarah
Sepanjang sejarah psikologi sampai tahun 1956, ketika disertasi Soemantri dipertahankan secara ilmiah, hanya terdapat beberapa sarjana yang telah mencoba memberikan gambaran jiwa manusia yaitu Sigmun Freud (1856--1939), Alfred
Adler (18701937), dan Carl Gustav Jung (18751962).

psikologi terdapat beberapa sarjana yang mencoba memberikan gambaran tentang


manusia, dan gambaran itu mereka gunakan sebagai modal (alat) bekerja untuk
menyembuhkan penyakit jiwa. Dengan merujuk pada tahun-tahun ketika mereka
masih hidup, ketiga orang tersebut pernah berdiskusi secara intensif di dalam dunia
kesehatan dan kedokteran jiwa. Sarjana itu adalah Sigmun Freud (18561939),
Alfred Adler (18701937) dan Carl Gustav Jung (18751962).
Karl Jasper sebenarnya juga dikenal sebagai sarjana yang memberikan
gambaran mengenai jiwa manusia yang agak lengkap, tetapi ia tidak membuktikan hipotesisnya dengan dokumen-dokumen terapi seperti sarjana-sarjana
yang telah disebutkan terdahulu.
Persoalan candra jiwa yang dapat dilukiskan berdasarkan peranan wayang
dan agama perlu ditinjau lebih dahulu sebelum membicarakan Candra Jiwa Freud,
Adler, dan Jung, serta perbandingannya.

5.

CANDRA JIWA WAYANG


Para dewa, dalam wayang, mendominasi kekuasaan manusia. Manusia di
bawah kekuasaannya. Padahal, jenis makhluk ini juga mirip dengan manusia, tetapi
berbadan halus, tidak selalu kelihatan, tetapi adakalanya menampakkan diri.
Masyarakat para dewa membentuk suatu kekuasaan yang bertingkat-tingkat
semacam kerajaan. Oleh karena kekuasaannya juga bertingkat-tingkat, maka yang
lebih kuasa dapat memerintah yang lemah.
Perangai mereka juga bermacam-macam, apabila dipilah ada jenis yang baik
budi dan ada yang jahat. Kedua jenis dewa selalu berebut hegemoni di antara
kedua golongan. Manusia selalu dipengaruhi oleh para dewa supaya tunduk kepadanya.

Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|

31

Tampak Ki Dalang sedang menghidupkan dialog wayangnya dengan diiring musik gamelan

Foto 10: Pagelaran Wayang Kulit dan Posisi Golongan Dewa


Pagelaran wayang kulit sering diselenggarakan menjelang acara-acara penting di
dalam masyarakat, seperti khitanan, perkawinan, ulang tahun, dan pertemuan
keluarga. Acara kenegaraan seperti Hari Ulang Tahun Kemerdekaan, hari
pahlawan maupun acara kebudayaan sering dilakukan pagelaran wayang dengan
cerita yang berhubungan dengan tema acara tersebut.
Para dewa adalah jenis makhluk yang mirip dengan manusia, tetapi berbadan halus, tidak selalu kelihatan, tetapi kadang-kadang memunculkan dirinya. Di dalam
wayang dewa mendominasi kekuasaan manusia. Manusia di bawah kekuasaannya. Masyarakat para dewa membentuk suatu kekuasaan yang bertingkat-tingkat
semacam kerajaan. Yang lemah kekuasaannya diperintah oleh yang kuat.
Para dewa dapat dipilah perangainya, ada jenis yang baik budi dan ada yang jahat.
Kedua golongan dewa tersebut selalu berebut pengaruh. Manusia selalu dipengaruhi oleh para dewa dan wajib tunduk kepadanya. Oleh karena itu, alam
kadewatan merupakan susunan teratas dari alam manusia. Dalam candra jiwa cerita wayang bilamana manusia mati, badan halusnya masuk ke alam dewa.

__________
http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2011/05/13048355931837702670.jpg cited June 26, 2011.
32

Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat

CANDRA JIWA INDONESIA: Perkenalan

PREQUEL 6/5 (2017)

Oleh karena itu, alam kadewatan merupakan susunan teratas dari alam
manusia. Dalam candra jiwa cerita wayang bilamana manusia mati, badan halusnya masuk ke alam dewa. Persoalan utama dalam jagat pewayangan adalah
Perang di antara saudara sendiri (Bharata Yudha) di dalam
dunia pewayangan membuktikan bahwa persoalan utamanya adalah polarisasi antara watak baik dan buruk manusia. Ki Dalang menjadikan wayang sebagai sarana pendidikan nonformal bagi masyarakat.

polarisasi antara watak baik dan watak buruk. Wayang merupakan sarana pendidikan nonformal bagi masyarakat dengan Ki Dalang sebagai gurunya yang
memberikan pencerahan tentang makna dan nilai-nilai kehidupan. Watak yang
baik selalu berhadapan dengan watak yang buruk, seperti dalam cerita Perang (saudara) Bharatayuda atau perang lainnya antara raksasa dan kesatria. Setelah melalui
berbagai rintangan yang harus dilalui, pada akhirnya mereka yang berwatak baik
selalu menang atau dimenangkan oleh Ki Dalang.
Dalam dunia pewayangan, kecerdasan otak dikemukakan dengan kemahiran
perang, penggunaan persenjataan yang canggih, dan kesaktian-kesaktian yang gaib.
Misalnya Gatotkaca yang dapat terbang di angkasa, Antareja yang mampu masuk
dalam tanah dan berjalan di dalamnya, Antasena yang dapat hidup di dalam air.
Pada umumnya, kesaktian-kesaktian tersebut tidak tampak pada zaman
sekarang. Akan tetapi, yang tampak dalam kehidupan sehari-hari adalah perpindahan ribuan manusia melalui udara dengan menumpang pesawat terbang yang
dikendalikan oleh pilot-pilot profesional di seluruh dunia. Juga digunakannya
kapal-kapal selam baik untuk tujuan damai, riset, pariwisata maupun digunakan
dalam peperangan, dan pertahanan suatu negara.
Zaman sekarang, kecerdasan otak sangat dimanjakan apabila dibanding
dengan zaman dahulu. Yang tidak kalah menariknya dalam cerita wayang adalah
kepahlawanan dan sifat pendeta sebagai pemegang hegemoni pewayangan.
Rakyat jelata, para pedagang, pengusaha, dan saudagar tidak masuk perhitungan.
Tidak dipungkiri dalam dunia pewayangan dimasukkan dengan sengaja
pendapat-pendapat baru sesudah zaman agama Hindu dan Buddha, tetapi lakonlakon carangan ini tidak mengubah garis besar dari sendi-sendi kehidupan
pewayangan yang sudah ada sebelumnya.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|

33

Tokoh Antareja mampu hidup di dalam tanah..

Tokoh Antasena dapat hidup di dalam air..

Foto 11: Tokoh Antareja dan Antasena


Para tokoh Antareja, Antasena, dan Gatotkaca di dalam dunia wayang termasuk
keluarga kesatria Pandawa. Mereka memiliki kemampuan istimewa, dapat
beraktivitas secara berturut-turut di dalam tanah, air dan di angkasa. Ki Dalang
sering menampilkan ketiga anak Bima (tokoh kedua dari lima bersaudara Pandawa) secara mandiri atau bersamaan tergantung alur ceritanya. Mereka digambarkan sebagai karakter pemuda pembela bangsa yang tangguh, unggul, mulia,
dan berbudi luhur.
Pada zaman sekarang kesaktian-kesaktian tersebut tidak tampak. Yang tampak
dalam kehidupan sehari-hari adalah pilot-pilot profesional mengantarkan
perpindahan ribuan manusia melalui udara dengan pesawat terbang di seluruh
dunia. Juga digunakannya kapal-kapal selam baik untuk tujuan damai, riset,
pariwisata maupun pertahanan suatu negara.
Sementara itu sifat kepahlawanan dan sifat pendeta sebagai pemegang hegemoni
dalam pewayangan. Uniknya, rakyat jelata, para pedagang, pengusaha, dan
saudagar tidak masuk perhitungan.
__________
http://wayang.files.wordpress.com/2010/03/antareja.jpg cited June 26, 2011.
http://4.bp.blogspot.com/_4KblUT35iJ8/TSau6XVq-mI/AAAAAAAAAA0/4q-daTKJUIY/s1600/Antasena-Solo-05.jpg cited June 26,
2011.

34

Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat

CANDRA JIWA INDONESIA: Perkenalan

PREQUEL 6/5 (2017)

6.

CANDRA JIWA AGAMA


Dalam candra jiwa agama ada sesuatu Yang Maha Esa, menempati posisi
tertinggi, sebagai penguasa alam semesta seperti di dalam agama Kristen dan
Pemegang hegemoni dalam dunia pewayangan, adalah
kepahlawanan dan sifat pendeta. Rakyat jelata, para pedagang, pengusaha dan saudagar tidak kelihatan peranannya.

Islam. Termasuk di atas dewa-dewa yang telah dikatakan menguasai dunia oleh
candra jiwa wayang. Untuk mencapai kebahagiaan yang abadi, manusia harus berhadapan langsung (melalui utusan-Nya) dengan Yang Maha Esa itu.
Watak yang menjadi unggulan di dalam agama adalah sadar dan selalu
berdoa kepada-Nya, percaya atau iman, serta taat mengerjakan perintah-perintahNya. Di dalam kehidupan sehari-hari hal itu tampak sebagai orang yang berbudi
luhur. Para guru agama selalu menganjurkan muridnya untuk menjadi orang yang
suka menolong, berkorban untuk kepentingan masyarakat, menolong para yatim
piatu, dan kasih sayang kepada sesama hidup. Manusia berada di dunia yang fana,
tidak abadi, dan suatu saat akan kembali ke alam baka, yakni alam yang abadi.
Ketika meninggal, arwahnya dipanggil oleh Yang Maha Esa, sementara itu,
jasadnya ditinggalkan di dunia menyatu dengan alam semesta.
Soal watak, akhlak, perilaku yang baik menjadi sangat penting bagi manusia.
Harus ada upaya untuk memiliki watak yang baik, watak yang buruk harus
dihindari agar mendapat anugerah dari Yang Maha Kuasa tersebut. Agama juga
menganjurkan orang-orang mempelajari ilmu pengetahuan setinggi-tingginya,
mengembangkan kecerdasan otak dan kepandaiannya.
Namun, dalam pandangan agama, kecerdasan otak saja tidaklah cukup,
orang tidak dapat masuk surga karena keilmuannya yang tinggi. Harus menjalankan ibadah dengan tekun dan berbuat baik kepada sesamanya, serta menjauhi
semua larangan yang ada dalam agama tersebut.

Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|

35

MAKROKOSMOS
[ASAS KENYATAAN]
[DUNIA LUAR]
============l Pancaindra l===============================
D2
(Soma)
Manusia
MIKROKOSMOS
D1

FISIK

--------------------------------------------------(Psike)

D3

(Jiwa)

MENTAL

~[SUPEREGO]

[EGO]
[ID] [ASAS KENIKMATAN]:

(Alam Sadar)
(Alam Prasadar)
(Alam Asadar)

-Nafsu seks
-Nafsu kematian

======================================================
D4
Pusat Imateri: Tidak Dikenal (Freud)
SPIRITUAL
======================================================
Bagan Transenden 1.6.1: Azas Kenyataan dan Kenikmatan dalam Candra Jiwa Freud
Candra Jiwa Freud terdiri atas bagian sadar Superego (Das Uber Ich) dan Ego (Das Ich) serta Id
(Das Es) bagian tidak sadar, terpenting, dan primer sebagai sarang insting (nafsu) seks dan
kematian. Superego tempat menyimpan Etika, moral, dan religi manusia. Faktor dunia luar
selalu beroposisi dengan Id. (D1-D4= Dimensi, matra, dunia)
Freud berpendirian bahwa terdapat batas antara Id dan dunia sekitarnya, prasadar. Oleh karena
itu, Id adalah tidak-sadar-pribadi, sehingga kepuasan yang dicari di sini mungkin tidak diketahui
oleh orang lain, termasuk dirinya sendiri. Ego adalah sang Akunya manusia.
Titik akhir dari hidupnya sang Aku adalah mati, titik. Tidak ada jalan lain lagi bagi sang Aku
selain terjepit oleh Id, das Uber Ich dan dunia luar. Padahal, kekuatan-kekuatan vital itu saling
beroposisi. Tentu saja masih ada mekanisme pertahanan jiwa yang lengkap yang dapat
memberikan harmoni sementara. Penelitiannya tentang simbolisasi mimpi, kompleks Oedipus,
teori feminis, apparatus jiwa dan analisisnya serta filsafat makin menambah wawasan dunia
ilmu pengetahuan tentang persoalan jiwa.
__________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012

36

Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat

CANDRA JIWA INDONESIA: Perkenalan

PREQUEL 6/5 (2017)

Candra Jiwa Freud


Id (Das Es) adalah sarang nafsu-nafsu yang tidak sadar merupakan bagian
terpenting dan primer bagi manusia. Dapat dimengerti karena Freud melakukan
Akal budi dan pengertian diwakili oleh Sang Aku (das Ich), sedangkan

Id mewakili insting-insting yang dinamis. Walaupun sang Aku


timbulnya dari Id yang tidak sadar, di dalam praktiknya melakukan
oposisi terhadap Id. Seyogyanya sang Aku yang memimpin Id.

penelitiannya pada orang-orang yang menderita gangguan mental. Di dunia luar,


masyarakat dan peradabannya memengaruhi jiwa manusia, menumbuhkan alam
nafsu tidak sadar untuk berubah, dan berkembang sehingga menumbuhkan perasaan adanya sang Aku.
Pada rasa sang Aku ini, melekatlah suatu keadaan sadar, yaitu apa yang
dinamakan kesadaran. Sang Aku mewakili akal budi dan pengertian, sedangkan Id
mewakili nafsu. Walaupun sang Aku timbulnya dari Id yang tidak sadar, di dalam
praktiknya melakukan oposisi terhadap Id. Sang Akulah yang mengatur nafsunafsu yang tidak terkekang dalam Id dan menyalurkannya menurut kebutuhan
dunia luar. Nafsu seksual dan nafsu mati selalu bergolak di dalam Id.
Freud memperkenalkan das Uber Ich atau Superego (kata hati, suara hati)
yang ikut memengaruhi manusia. Sebenarnya, ia berasal dan timbul dari sang Aku,
tetapi bahan yang menyusunnya adalah pengalaman dari umat manusia pada
umumnya dan pribadi orang tersebut pada khususnya. Termasuk pengalamanpengalaman yang terekam pada perjumpaan antara Id dan dunia luar sepanjang
hidup dan sejarah umat manusia. Sebagai kata hati, Superego hanyalah terbatas
sebagai intisari dari pengalaman umat manusia sepanjang masa saja.
Karena hanya itu saja yang menyusun Superego, dan tidak ada faktor lain
yang lebih tinggi maka ia dapat disebut sebagai Ego Ideal. Merupakan lukisan
ideal manusia pada umumnya, dan Ego atau sang Akunya manusia pada khususnya. Dengan demikian, etika, moral, dan religi manusia tersimpan di dalam
Superego. Menarik sekali pendapat Freud bahwa etika, moral, dan religi itu hanya
timbul karena konfrontasi antara alam tidak sadar Iddan kenyataan di dunia
luar. Manusia seakan-akan dipaksa oleh dunia luar untuk mengadakan etika,
moral, dan religi atau agama. Jadi, pengaruh dunia luarlah yang mendasarinya
bukan faktor-faktor halus yang imanen di dalam diri manusia itu sendiri.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|

37

Foto 12: Prof. Soemantri Memberikan Ceramah di Bangkok


Prof . Dr. dr. Soemantri Hardjoprakoso sedang menerangkan sesuatu yang berkaitan dengan negara-negara anggota ASEAN seperti Indonesia, Laos, Malaysia,
Philippina, Thailand, dan Vietnam.
Beliau secara ilmiah telah memperkenalkan keberadaan Dwitunggal Sadar Kolektif,
(Dwiaspek, BiAspect) yaitu Sadar Kolektif Statis (Suksma Kawekas, TheSource) dan
Sadar Kolektif Dinamis (Suksma Sejati, TheForce) sebagai wakilnya di dalam pusat
(hidup) imateri manusia. Sadar Kolektif Terbatas (Roh Suci, TheSelf) merupakan
bagian dari TriAspect (Tripurusa, TriFoil) adalah yang dihidupi, dituntun, dan
dipimpin oleh TheForce.
TheSelf dengan sadar berjanji di dalam pahugeran Tripurusa (ikrar, kredo,
syahadat) bahwa ia meyakini kelak akan dituntun oleh TheForce kembali kepada
Sumber dan Asal mula Hidupnya. Seyogyanya, janji itu kelak dijalankan oleh sang
Aku sebagai perilaku introversi (sadar, percaya, dan taat) yang disempurnakan
oleh perilaku ekstraversi di masyarakat (sabar, rela, nerima, jujur, dan budi luhur).
Jadilah ia manusia dengan integritas paripurna yang pantas untuk menyaksikan
kebenaran ilmiah ini.
__________
http://www.seameo.org/vl/library/dlwelcome/photogallery/director/soemanti/soeman1.jpg cited May 15, 2011.

38

Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat

CANDRA JIWA INDONESIA: Perkenalan

PREQUEL 6/5 (2017)

Kesimpulan
(Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia)
1. Intuisi
Soemantri telah membuktikan hipotesis Jung mengenai terjadinya intuisi
dengan kekhususannya pada diri R. Soenarto Mertowardojo, sekaligus juga pada
dirinya sendiri, berdasarkan introspeksi. Dengan tuntunan Sadar Kolektif Dinamis,
tersusunlah candra jiwa baru yang lebih lengkap dari apa yang telah disarankan
oleh Carl Gustav Jung, yaitu Candra Jiwa Indonesia atau Candra Jiwa Soenarto,
yang berlaku secara universal.
2. Potensi
Potensial intuisi dapat terjadi kepada siapa saja, sebagai puncak evolusi
kesadaran sang Akunya manusia. Dengan meningkatkan kesadaran pribadinya
menjadi Sadar (kolektif) Terbatas sampai ke Sadar Kolektif Dinamis.
3. Sadar-Kolektif
Secara ilmiah memperkenalkan keberadaan Sadar Kolektif Statis (Suksma
Kawekas), TheSource dan Sadar Kolektif Dinamis (Suksma Sejati), TheForce,
sebagai wakilnya di dalam pusat imateri manusia. Sadar Kolektif Terbatas (Roh
Suci), TheSelf adalah yang dihidupi, dituntun, dan dipimpin oleh TheForce. Aku
sejatinya manusia yang sadar bahwa kelak akan dituntun kembali kepada Sumber
dan Asal mula Hidup.
4. Perilaku
Sadar, percaya, dan taatnya sang Aku kepada Sadar Kolektif adalah
perilaku ke dalam dirinya (Trisila: kunci utamanya adalah percaya), sebagai
kuncinya peristiwa intuisi. Watak tersebut baru terlaksana dengan sempurna
apabila disertai dengan mempraktikkan budi luhur di masyarakat. Perilaku ke luar
(di masyarakat) tersebut berupa pembangunan watak yang luhur, antara lain:
Sabar yakni luas, longgar, dan mampu menampung semua persoalan;

Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|

39

MAKROKOSMOS

D1

=================l Pancaindra l============================


MIKROKOSMOS

D2

Fisik

--------------------------------------------------Mental

D3
IANGAN-ANGAN,-

--IIPERASAAN, IIINAFSU-NAFSU

(sadar)

- - - - - - - - - - - - - - - -l
D4

TriAspect:

(percaya),
TheGate
3TheSelf,

(taat)

l- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 2TheForce, 1TheSource

Pusat Imateri
Spiritual
========================================================================
Mikrokosmos/dunia kecil terdiri dari 1] Fisik (badan/jasmani kasar, soma, body, dimensi-2),
2] Mental (badan/jasmani halus, jiwa, psike, mind, dimensi-3), dan 3] Spiritual (rohani, alam sejati, Pusat Imateri,
spirit, dimensi-4). Makrokosmos/alam semesta berada di dimensi-1 mewadahi mikrokosmos

Bagan Transenden 1: Upaya Mempertajam Empati


Pengetahuan tentang fungsi tertinggi angan-angan (sadar), suasana perasaan
(percaya) dan nafsu (taat) dapat dimanfaatkan oleh Sang Akunya manusia lebih
mendekat kepada TheSource (Suksma Kawekas), sumber dan asal mula hidup.
Melalui tuntunan TheForce (Suksma Sejati) di dalam dirinya, di dalam pusatspiritual yang imateri, omnipotensi dan abadi. TheGate (Rahsa Jati), ambang rasa
bahagia di dalam diri mikrokosmos. TriAspect/ Tripurusa adalah jati diri sesungguhnya manusia.
Pengetahuan tersebut, secara sekunder dapat dimanfaatkan sebagai dasar untuk
mempertahankan kesehatan mental, mencegah sakit jiwa, dan sekaligus menjalankan reedukasi untuk terapi mental spiritual.
Hendaknya kemampuan memahami keyakinan mental spiritual dirinya sendiri,
orang lain, klien sehat, dan pasien sakit dapat dipakai sebagai dasar untuk
mempertajam empati. Empati hubungannya bersifat netral (perkawanan,
pertemanan), sebaliknya simpati dan antipati bersifat keterikatan (hukum) seperti
dalam perkawinan dan perceraian. (D1-4= dimensi, matra)
__________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012.

40

Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat

CANDRA JIWA INDONESIA: Perkenalan

PREQUEL 6/5 (2017)

Rela adalah ikhlas dan ridho; Narima yaitu syukur dan puas; Jujur ialah benar,
adil, dan berani; serta Budi luhur itu sendiri (Pancasila: kunci utamanya adalah
jujur).
5. Empati
Dengan mempelajari Candra Jiwa Indonesia, memperdalam konsep empati,
diharapkan mampu memahami keyakinan mental-spiritual dirinya sendiri, orang
lain, klien sehat, dan pasien sakit. Sebagai dasar untuk mempertajam empati,
mempertahankan kesehatan mental, mencegah sakit jiwa, dan sekaligus menjalankan reedukasi serta terapi mental spiritual.
6. Kesadaran Diri
Pengetahuan tentang fungsi tertinggi angan-angan (sadar), suasana perasaan
(percaya), dan nafsu (taat) dapat dimanfaatkan oleh Sang Akunya manusia lebih
mendekat kepada TheSource sebagai sumber dan asal mula hidup. Melalui
tuntunan TheForce di dalam dirinya, di dalam pusat spiritual, yang imateri, omnipotensi, dan abadi.
7. Fungsi Luhur
Dengan semakin redup-nya kesadaran sang Aku, terang dan membesarnya
kesadaran hidup TheSelf (Roh Suci), yang merembes melalui Rahsa Jati
(TheGate): kontinuitas kesadaran, diharapkan terbukanya kemungkinan
peningkatan fungsi luhur manusia, kebijaksanaan, intuisi, dan aspek keajaiban
lainnya yang bermanfaat untuk menyelesaikan tugas hidup manusia di dunia.
8. Semoga kesejahteraan, ketenteraman, dan kebahagiaan selalu meliputi
saudara-saudara sekeluarga karena cinta, kasih sayang, tuntunan, dan lindungan
dari TheForce, Sadar Kolektif Dinamis, Sang Guru Sejati, Utusan Tuhan yang
abadi di dalam pusat hidupnya setiap manusia.
Terima kasih.

<<<>>>

Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|

41

Prof. Dr. dr. Soemantri Hardjoprakoso, Acting Director SEAMEO, 17 Maret 1969 - 19 January 1970

Foto 13: Prof. Soemantri Sedang Membuat Catatan Penting di Ruang Kerjanya
Dengan tuntunan Sadar Kolektif Dinamis, TheForce, tersusunlah candra jiwa baru
yang lebih lengkap dari apa yang telah disarankan oleh Carl Gustav Jung, Sigmun
Freud, dan Alfred Adler yaitu Candra Jiwa Indonesia atau Candra Jiwa Soenarto,
yang berlaku secara universal.
Kol. Dr. dr Soemantri Hardjoprakoso adalah termasuk salah satu pendiri sekaligus
Dekan (pertama: 1961-1962) Fakultas Psikologi Universitas Pajajaran (Berdiri 2
September 1961). Kuliah-kuliah awal 30 mahasiswanya dilaksanakan di Dinas
Psikologi Angkatan Darat di Jalan Sangkuriang 17 Bandung, tempat kuliah
berikutnya dan ujian Sarjana Muda Psikologi yang pertama kali (1964) di Gedung
Danawarih di Jalan Haji Wasid 31 Bandung.
__________
http://www.seameo.org/vl/library/dlwelcome/photogallery/director/soemanti/soeman4.jpg cited May 15, 2011.

42

Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat

CANDRA JIWA INDONESIA: Perkenalan

PREQUEL 6/5 (2017)

EPILOG
Sekar Dhandhang Gula Eling-eling

*]

Eling, eling pra siswa den eling,


Kang pracaya mring adiling Suksma,
Mituhu kabeh dhawuhe,
Aja nrajang pepacuh,
Marsudiya ambeg utami,
Rila, sabar, narima,
Temen, budi luhur,
Anetepi Dasa Sila,
Pepakeming Paguyuban Ngesti Tunggil,
Mrih antuk sihing Suksma.

Dhandhang Gula Eling-eling

*]

Sadarlah, hai para siswa sadarlah


Percayalah akan keadilan Tuhan
Taati semua perintah-Nya
Jangan melanggar larangan-Nya
Berusahalah berwatak utama
Rela, sabar, narima
Jujur, budi luhur
Menetapi Dasa Sila
Pedoman Pag. Ngesti Tunggal
Agar memperoleh Sih Tuhan

Syair lagu berbahasa Jawa yang bermetrum dandhang gula ini berisi ajakan
bagi semua mahasiswa yang sedang belajar di Universitas Kehidupan Nyata.
Agar selalu sadar, percaya atau beriman kepada Tuhan YME, serta menaati,
semua perintah-Nya yang lazimnya disebut sebagai takwa. Jangan sampai
melanggar larangan-Nya serta berusaha memiliki watak utama yang terpuji, yaitu;
ikhlas (rela), sabar, syukur (narima), jujur (temen), dan budi luhur, serta ajakan
untuk menetapi sepuluh sila, agar mendapatkan kasih sayang Tuhan Yang Maha
Esa.
Dasa sila**] berisi (1) Berbakti kepada Tuhan Yang Maha Esa; (2) berbakti
kepada Utusan Tuhan; (3) setia kepada kalifatullah (pembesar negara dan undangundangnya); (4) berbakti kepada tanah air, (5) berbakti kepada orang tua (ayahibu); (6) berbakti kepada saudara tua; (7) berbakti kepada guru; (8) berbakti
kepada pelajaran keutamaan; (9) kasih sayang kepada sesama hidup; dan (10)
menghormati semua agama. Sila ke-9 merupakan ringkasan dari kesepuluh sila
tersebut.
Melaksanakan semua hal tersebut di dalam praktik kehidupan nyata seharihari, artinya menyatu dan guyub dengan masyarakat. Praktik tersebut akan
mengubah perilaku dan watak manusia, menyelamatkan hidup serta mendapatkan
kasih sayang Tuhan Yang Maha Esa, pusat dan sumber hidup kita semua, di mana
kelak kita akan kembali kepada-Nya.
__________
*] Buku Saku Panembah dan Pangesti. Paguyuban Ngesti Tunggal. Jakarta 2003. h. 33.
**] Idem h. 36.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|

43

Foto 14: Kapten TNI Angkatan Darat R. Soenarto Mertowardojo


Patut dicatat dalam sejarah bahwa Dr. Soemantri telah membuktikan hipotesis
Jung mengenai terjadinya intuisi dengan studi kasus kualitatif pada diri R.
Soenarto Mertowardojo, sekaligus juga pada dirinya sendiri, melalui introspeksi.
__________

Dokumentasi Perpustakaan Paguyuban Ngesti Tunggal

44

Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat

CANDRA JIWA INDONESIA: Perkenalan

PREQUEL 6/5 (2017)

LAMPIRAN
LAMPIRAN-1: Skema I ( MAKROKOSMOS dan MIKROKOSMOS)

SKEMA I

MIKROKOSMOS

Angan-angan arti luas


PANCAINDRA

Otak Besar

Cipta-Pangaribawa

Nalar-Prabawa

Pangerti-Kamayan

I. Penglihatan
Jantung
Angan-angan arti sempit

II. Pendengaran
I

III. Pembau

Aku
u

AKU
Hati

Perasaan

II

IV Perasa(an)
Nafsu

merasakan rasa
orang lain
V Pengucap (bahasa)

Paru

Mutmainah (putih)

Amarah (merah)

Sumsum

Sufiah (kuning)

Daging

Luamah (ungu)

Darah
MAKROKOSMOS:

Langit Lapis 7
Materi halus-Jiwa

RAHSA JATI
TRIPURUSA

Manusia, dewa, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan mineral.

Bumi Lapis 7
Materi kasar-Fisik-Kimiawi

III

Catatan penulis:
Dalam tulisan penulis lainnya nafsu luamah sering digambarkan sebagai kuda yang berwarna hitam, bukan
berwarna ungu (warna daging). Memang warna ungu (tua) dan hitam dalam hal warna kuda memiliki persepsi
yang mirip, dapat dipersamakan. Polaritas nafsu ini memang dapat berubah dari negatif menjadi netral (konversi,
sublimasi). (BSP)
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|

45

Foto 15: Bapak dan ibu R. Trihardono Soemodihardjo


Bapak Soemodihardjo dilahirkan pada tanggal 10 Agustus 1891 di kampung
Kauman-Solo. Dari pernikahannya dengan R. Ngt. Siti Marijam beliau memperoleh
seorang putra bernama R. Ilham B.A. Pendidikan terakhirnya di College Balai
Pengetahuan Umum A dan B di Solo (1946--1947). Terakhir beliau bekerja sebagai
Komis pada Mahkamah Islam Tinggi di Surakarta (1 Juli 1951--31 Agustus 1952).
Beliau adalah penulis yang self-made man, pengetahuan umumnya sangat luar
biasa. Nama samaran dalam artikelnya di Dwija Wara antara lain Ki S. Among
Budhaya, Ida Bagus Sumo, Sabda Pallon, Condestu, S. Taroeno dan Ki Suksmadi.
Beliau wafat pada 26 September 1952 di Surabaya.
__________
Majalah Dwija Wara, Mei 2005 hal. 5
46

Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat

CANDRA JIWA INDONESIA: Perkenalan

PREQUEL 6/5 (2017)

LAMPIRAN-2: Skema II (Skema dari R. Trihardono Soemodihardjo)


1. Suksma Kawekas, Karsa
2. Suksma Sejati, Sang Sabda sipat
Kawicaksanan ingkang
ngudaneni
3. Roh Suci, Ingsun kang langgeng,
daya pangwasa
4. Daya prabawa
5. Daya prabawa
6. Ingsun
7. Rasa djati
8. Nalar (prabawa) perangan alus
9. Nalar (prabawa) perangan wadak
10. Pangerti (kemayan) perangan
alus

11. Pangerti (kemayan) perangan wadak


12. Aku
13. Cipta/pikir pangaribawa
14. Rasa pangrasa , juru panimbang
15. Karep
16. Pribadi luhur (tan gumana)
17. Pribadi asor (gumana)

1. Suksma Kawekas, Kehendak (putih)


2. Suksma Sejati, Sang Sabda. Sifat
kebijaksanaan yang maha tahu
(kuning)
3. Roh Suci, aku yang abadi, daya
kekuasaan. (biru)
4. Pengaruh awal, perkenalan, Suksma
Sejati melalui Roh Suci, dan
faktor empiris luar pengetahuan
5. Pengaruh awal Suksma Kawekas
pada keinginan. Pada penghakiman
kepribadian Tri Purusa
6. Keakuan (mengarah kepada kerohanian)
7. Rasa Jati, keadaan sadar keakuan ,
yang di dorong ke Roh Suci (biru)
8. Fungsi asosiasi dari intelektual.
Kemampuan (faktor besar) (kuning)
9. Fungsi asosiasi (faktor lebih rendah)
10. Peninjau, fungsi mengawasi.
Kemampan (faktor besar)
11. Peninjau, fungsi mengawasi (faktor
kecil)
12. Ke-aku-an (mengarah ke duniawi)
13. Pikiran, fungsi pembentukan gambaran dari intelektualitas. Kemampuan
(biru)
14. Perasaan, juru penimbang
15. Kehendak (ungu)
16. Kepribadian lebih tinggi, mengarah ke
Tri Purusa

18. Sang pribadi


19. Karep ingkang boten
kabiantu mutmainah

17. Kepribadian lebih rendah, mengarah


ke duniawi, terikat kepada kekotoran,
penerawangan dengan indrawi
18. Individualitas

20. Asmara sufi (~laya)

19. Kehendak, yang tidak dibantu oleh


nafsu sosial dan suprasosial.

21. Mutmainah

20. kecenderungan sosial dan suprasosial

22. Supiah

21. Mutmainah (putih)

23. Amarah

22. Sufiah (kuning)

24. Luamah

23. Amarah (merah)


24. Luamah (hitam)

Catatan penulis: R. Trihardono Soemodihardjo adalah salah satu dari tiga penulis Buku Pustaka
Sasangka Jati. Beliau termasuk nara sumber utama Dr. Soemantri Hardjoprakoso dalam studinya tentang Candra Jiwa Soenarto. Catatan warna (perkiraan) dalam kurung sebelah kanan
adalah tambahan dari penulis (BSP).
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|

47

Foto 16: Tiga Serangkai Penulis Pustaka Intuisi Sasangka Jati


Dari kiri ke kanan R. Soenarto Mertowardojo, R. Trihardono Soemodihardjo dan,
R.T. Hardjoprakoso (berdiri). Salah satu dari tujuh buku yang terangkum di dalam
pustaka intuisi Sasangka Jati (Terbabarnya Alam Semesta), dipakai sebagai bahan
acuan utama disertasi Dr. Soemantri Hardjoprakoso.
__________
Dokumentasi Perpustakaan Paguyuban Ngesti Tunggal
48

Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat

CANDRA JIWA INDONESIA: Perkenalan

PREQUEL 6/5 (2017)

LAMPIRAN-3: Skema III (Nilai Positif dan Negatif Sentra Vitalitas)


Ciri yang utama: kedaulatan, persepsi ke-aku-an, atau individu, dinamis
ANGAN-ANGAN

PERASAAN

POSITIF

NEGATIF

Hierarki

Monarki Absolut

Rasional

Tirani

Kreatif

Merusak

Pertanggung jawaban

Menekan

Berwawasan

Memerintah

Ciri yang utama: ke-kita-an atau kolektivitas, statis, subjektif

NAFSU-NAFSU

POSITIF

NEGATIF

Menerima

Menolak

Menerima, komprehensif

Menolak, tertutup

Penghibur, ceria, peduli

Cuek, mengabaikan

Cinta

Benci

Stabil, konstan

Tidak konstan

Tenang, damai

Tidak tenang, gelisah

Ciri yang utama: motivator untuk sentra yang lain, berkembang, pendorong
POSITIF

MUTMAINAH

Langsung dengan sendirinya setia pada yang atas

NEGATIF
Tidak ada

(kedudukan lebih tinggi), menggunakan ke-aku-an


Dewasa

(kesadaran saya) untuk mendukung kesadaran kita (kekita-an), pengorbanan, pemurah pada tetangga dekat
dan semacamnya

NETRAL

Anak

LUAMAH

NEGATIF

Kemauan untuk toleransi yang besar terhadap

Nafsu egosentrik dalam

kebutuhan fisik seperti rasa lapar, terluka, dingin,

minat seksualitas

kurang tidur, menahan gejolak seksual

(sahwat) dan cenderung


ke arah sadisme,
masokis, oral dan anal.

Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|

49

==========================================================================
D4 Alam Sejati
Pusat Imateri
Spiritual
IVTRIPURUSA:

3Roh

------------------l

Suci, 2Suksma Sejati, 1Suksma Kawekas

Rahsa Jati

l- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Hati Nurani

IANGAN-ANGAN,-

--IIPERASAAN, IIINAFSU-NAFSU

Mental
--------------------------------------------------------------------D3

D2

MIKROKOSMOS

Fisik

===================l Pancaindra l===========================


D1

MAKROKOSMOS

Alam Semesta

Bagan Transenden Terbalik 2: Suprastruktur di Hati Sanubari (Transenden)


Bagan ini untuk mendukung Skema IV (Perbandingan 4-Candra Jiwa), perhatikan
D4 (Di-mensi-4) Pusat Imateri diletakkan diatas, D1 Alam Semesta seisinya
(makrokosmos) diletakkan paling bawah.
Hati Nurani terletak di antara EGO dan Roh Suci. Kesadaran pribadi (Roh Suci)
tunduk kepada kesadaran kolektif sebagai yang paling dominan di Pusat Imateri
(Skema IV). Hati Nurani setara dengan SUPEREGO (Freud), segi-segi KEMASYARAKATAN (Adler), dan PERSONA (Jung).
Pada dimensi-3 (D3, Jiwa, Jasmani Halus) disamping sang Aku, masih terdapat 3
dari 4 sentra vitalitas manusia. Tiga sentra yang otonom di D3 tersebut adalah
angan-angan, perasaan, dan nafsu-nafsu. Sentra/Pusat vitalitas yang paling unggul
adalah yang ke-IV yaitu TRIPURUSA terletak pada Dimensi, Dunia ke-4 (D4,
dimensi rohani, spiritual), pusat hidup imateri, alam sejati, sebagai Jati Dirinya
Manusia yang Hakiki.
Terserapnya kembali kesadaran pribadi manusia oleh kesadaran kolektif
merupakan puncak evolusi tertinggi yang masih mungkin dicapai oleh egonya
(imateri) manusia dalam peristiwa Pamudaran (Liberation, Pembebasan).
__________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012.

50

Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat

CANDRA JIWA INDONESIA: Perkenalan

PREQUEL 6/5 (2017)

LAMPIRAN-4: Skema IV (Perbandingan Empat Candra Jiwa)

FREUD

ADLER

JUNG

Das Selbst Kesadaran kolektif

CANDRA JIWA INDONESIA


(Soenarto)
Suksma
Kawekas

Kesadaran kolektif

Suksma
Sejati
SUPER
EGO

Kemasyarakatan
(Rasa kebersamaan)

EGO
(aku)

EGO
(aku)

Persona

Hati nurani

EGO
(aku)

TRIPURUSA

Roh Suci

EGO
(aku)
Mutmainah
Amarah
I. Individual

Prasadar

Sufiah
Lauwamah

Nafsu egosentrifugal
Asmara sufi
Nafsu sosial dan
suprasosial (Carp)
(Kekuatan energi,
ketekunan)
(Nafsu keinginan,
hasrat, harapan)
(Nafsu egosentripetal)

Ketidaksadaran

ES

Asadar
I. Pribadi (penampung isi yg terdesak)
II. Kolektif (arketip, pola dasar libido)

Nafsu mati

Nafsu
seks

Mementingkan diri sendiri


Kekuatan pendorong
Perasaan rendah diri

Asadar

Angan-angan dalam arti


sempit
(penampung kehendak yang belum
tercapai dan pengendapan pengalaman)

II. Kolektif
(menyeluruh)

Catatan penulis:
Perbandingan 4 (empat) candra jiwa yang semuanya dilahirkan di Eropa. Posisi sang-Aku (Ego)
sebagai sentra pembanding utamanya. Menjadi jelas bahwa Candra Jiwa Indonesia berdiri
sejajar dengan lainnya dan tampak lebih lengkap strukturnya. Das ES di dalam Candra Jiwa
Freud disebut juga sebagai ID. Freud tidak percaya adanya Tuhan, Adler tidak membicarakan
Tuhan maupun struktur jiwa, jadi keduanya tidak memiliki Yang Diatas, suprastruktur.
Suprastruktur adalah bagian transendennya (kalbu-hati) manusia.
Pada suprastruktur Jung menempatkan Das Selbst suatu tujuan evolusi puncaknya Ego manusia
untuk mencapai kesadaran kolektif. Pada awalnya Sadar Kolektif itu ada dua (BiAspect):
Suksma Kawekas (statis) adalah tujuan hidup, sumber, dan asal mula hidup dan Suksma Sejati
(dinamis) adalah utusan-abadinya yang statis, yang meng-hidup-i, menjadi penuntun dan
gurunya Ego-yang-imateri (Roh Suci, yang di-hidup-i, Sadar Kolektif Pribadi) manusia. Egomateri (Aku) adalah bagian sadar individu yang merupakan kristalisasi dari angan-angan, secara
struktur berasal dari Cipta-nya manusia. (BSP)
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|

51

Transenden
Imanen
SPIRITUAL

MENTAL

FISIK

A
Abbssoolluutt
||

E
EG
GO
O
MIKROKOSMOS

MAKROKOSMOS
Manusia, Binatang, Tumbuh-tumbuhan, Dewa, dan Mineral

Diagram Transenden Terbalik 1: Evolusinya Ego ke Dalam Dirinya Yang Hakiki


Candra Jiwa Indonesia menunjukkan titik-titik perbedaan yang hakiki dan absolut
di antara berbagai candra jiwa yang bertujuan pada pengembangan diri (Ego)
dengan lain-lainnya yang menuju kepada kekuatan-kekuatan dan faktor-faktor di
luar dirinya.
Menunjukkan apa yang hakiki dalam eksistensi manusia yaitu Ego (Aku) dan Super
Ego (Aku Luhur), yang memungkinkan dapat terserap ke dalam dirinya yang hakiki,
Absolut dan transenden.
__________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012.

52

Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat

CANDRA JIWA INDONESIA: Perkenalan

PREQUEL 6/5 (2017)

Lampiran 5. Indonesisch Mensbeeld als Basis Ener Psycho-Therapie.


Soemantri Hadjoprakoso (Dissertation)
Rijkuniversiteit, Leiden-Nederland, 20 June 1956
SUMMARY

RANGKUMAN

The need is felt for conception of


men and world which may be used as a
starting point and basis for a way of
living and from which at the same time
can be deduced a psychoprophylactic
and a psychotherapy.

01.

01.

Dirasakan perlunya candra jiwa


dan candra dunia sebagai titik tolak serta
dasar pemikiran suatu cara hidup,
sekaligus dapat dimanfaatkan untuk
psikoprofilaksis dan psikoterapi.

Pilihan jatuh kepada candra jiwa dan


02.
Preference is given to the candra dunia seperti yang telah
conception of man and world as formed dirumuskan oleh Soenarto Mertowarby Soenarto Mertowardojo because of dojo karena beberapa sebab berikut ini:
the subsequent reasons:
1. Disusun berdasarkan data yang lebih
1. It comprises by the most ample data dari cukup untuk suatu candra jiwa dan
for a complete conception of man and
candra dunia yang lengkap, yang berasal
world originating from one single dari satu sumber.
source.
2.
Merupakan faktor persekutuan
2. It indicates the greatest common terbesar (rangkuman) dari berbagai
divisor of the various conceptions of candra jiwa dan candra dunia yang ada
man and world current in Indonesia.
di Indonesia.
02.

3. It points out the essential differences


between those conceptions of man
which aim at the development of the
Self and those others which are
orientated on forces and factors outside
the self.

3. Menunjukkan titik-titik perbedaan


yang hakiki di antara berbagai candra
jiwa yang bertujuan pada pengembangan Diri dengan lain-lainnya yang
menuju kepada kekuatan-kekuatan dan
faktor-faktor di luar dirinya.

4. It points to that essence in human 4. Menunjukkan apa yang hakiki dalam


existence
which
embodies
the eksistensi manusia, yang memungkinpossibility of absorption in the
kan dapat terserap ke dalam
---------Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|

53

MAKROKOSMOS
Manusia, Binatang, Tumbuh-tumbuhan, Dewa, dan Mineral

Fungsi
Spesifik
Ke-IV
MENTAL

MIKROKOSMOS
FISIK

Empat
Fungsi Spesifik
I
Anganangan

=
!

(IV)

II
Perasaan

III
Nafsunafsu

DiagramTransenden 2: Fungsi Spesifik Ke-4 Sebagai Pusat Potensi yang Hakiki


Tiga sentra vitalitas di dalam jiwa manusia oleh Candra Jiwa Indonesia,
dikemukakan juga sebagai tiga fungsi spesifik: angan-angan, perasaan, dan nafsunafsu, masih ada fungsi spesifik yang keempat yang mungkin merupakan pusat
hakiki dari manusia (!)
Yang menarik adalah makna fungsi yang keempat di dalam pusat imateri
(spiritual), selain sebagai pusat potensi, sekaligus suatu keniscayaan untuk masuk
ke dalam status transendennya. Fungsi keempat memungkinkan untuk
mempelajari seluruh mekanisme sadar dan asadar di dalam jiwa manusia dan
aspek komunikasinya.
__________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012.

54

Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat

CANDRA JIWA INDONESIA: Perkenalan

PREQUEL 6/5 (2017)

----------

transcendent Absolute.

(dirinya) yang Absolut transenden.

5. A psychotherapy maybe deduced 5. Intisarinya mungkin dapat digunakan


from it.
untuk psikoterapi.
6. It can fully stand comparison with 6. Dapat ditegakkan sejajar dengan
the conceptions of man and world candra jiwa dan dunia yang telah diruformulated by Freud, Adler and Jung.
muskan oleh Freud, Adler, dan Jung.
7. It points out potencies in man which 7. Menunjukkan adanya potensi-potensi
may prove of theoretical and practical di dalam diri manusia yang dapat dibukvalue in the future.
tikan kelak berdasarkan teori dan
praktik.
03.
The conception of man is
expounded in two ways. In the first 03.
Candra jiwa ini dijelaskan dalam
part, the chapters The way, About dua cara. Pada bagian pertama, dalam
life after death and About Karma it is bab Jalan, Hidup setelah mati
presented in its orthodox form. In the dan Karma dikemukakan dalam
second part it is explained in bentuk umum. Pada bagian kedua
psychological terminology.
diterangkan dalam istilah psikologi.
In a separate chapter, comparative speculations on the place of the ego
in the system of Freud, Adler and Jung
and in the Indonesian conception of
man, outlines of the 4 systems have
been placed side by side. For those
familiar with the western points of view,
the outline of the systems of Freud,
Adler and Jung maybe of help to
appreciate the Indonesian conception of
man and world.
04.

Pada satu bab terpisah, Tinjauan


banding posisi sang aku dalam sistem
Freud, Adler, dan Jung serta Candra
Jiwa Indonesia, skema dari keempat
sistem tersebut disejajarkan. Bagi
mereka yang sudah terbiasa dengan
pandangan Barat, skema dari Freud,
Adler, dan Jung tersebut, diharapkan
dapat membantu menghargai candra
jiwa dan candra dunia Indonesia.
04.

In the Indonesian conception of 05. Di dalam Candra Jiwa Indonesia,


man there is, apart from the specific selain dari fungsi spesifik angan-angan,
functions of thought, of affection and of perasaan, dan nafsu-nafsu, masih ada
05.

---------Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|

55

MAKROKOSMOS

D1

=================l Pancaindra l============================


MIKROKOSMOS

D2

Body

--------------------------------------------------D3

EMPAT FUNGSI. . . . . . . . . . .SPESIFIK:


---IIPERASAAN, IIINAFSU-NAFSU
IANGAN-ANGAN,- --

- - - - - - - - - - - - - - - -l
D4

TriAspect:

TheGate
3TheSelf,

Mind

l- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 2TheForce, 1TheSource

Spirit

IVPUSAT IMATERI

========================================================================
Mikrokosmos/dunia kecil terdiri dari 1] Fisik (badan/jasmani kasar, soma, body, dimensi-2),
2] Mental (badan/jasmani halus, jiwa, psike, mind, dimensi-3), dan 3] Spiritual (rohani, alam sejati, Pusat Imateri,
spirit, dimensi-4). Makrokosmos/alam semesta berada di dimensi-1 mewadahi mikrokosmos

Bagan Transenden 3: Candra Jiwa dan Candra Dunia Indonesia


Pusat Imateri adalah fungsi spesifik (sentra vitalitas) yang ke-4, terletak di dalam
Dimensi-4. Tiga fungsi spesifik lainnya adalah angan-angan, perasaan dan nafsunafsu terletak di dalam Dimensi-3, di dalam badan/jasmani halus, psike, jiwanya
manusia (Mind). Dimensi-1 adalah makrokosmos dan di dalam mikrokosmos
terdapat tiga dimensi lainnya yaitu Dimensi-2 (Body), dimensi-3 (Mind), dan
dimensi-4 (Spirit). (D1-4= dimensi, matra, dunia)
Status dan kehidupan imateri merupakan titik awal, tujuan dan sumber dari
seluruh kehidupan, oleh karena itu pencapaian status imateri bermakna
kembalinya ke Sumber Awal dari kehidupan di dalam dirinya.
Hidup imateri adalah satu, tetapi mempunyai tiga aspek (Tripurusa, TriAspect,
TreFoil), pertama adalah Suksma Kawekas (TheSource) yang diam dan statis. Dari
aspek pertama muncul yang kedua yaitu Suksma Sejati (TheForce) awal dari hidup
dinamis, mengejawantahkan Mahakuasanya Suksma Kawekas. Percikan sinar dari
Suksma Sejati menjadikan Roh Suci (TheSelf) sebagai aspek yang ketiga, sebagai
Rohaninya manusia.
__________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012.

56

Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat

CANDRA JIWA INDONESIA: Perkenalan

PREQUEL 6/5 (2017)

--------

will, still a fourth function which is fungsi


keempat
yang
mungkin
supposed to be the essential centre of merupakan pusat hakiki dari manusia.
man.
06.
Fungsi yang keempat ini selain
06.
This fourth function is not only a pusat
potensi,
sekaligus
suatu
centre of potence, but at the same time it keniscayaan untuk masuk ke dalam
is a perspective to enter into the status keberadaan yang transenden.
transcendent state of being. This fourth Fungsi keempat memungkinkan untuk
function moreover makes it possible to mengamati seluruh mekanisme sadar
observe all the conscious and dan asadar di dalam jiwa manusia.
unconscious mechanism in the human Fungsi keempat ini disebut pusat imateri
psyche. This fourth function is called karena pada saat yang sama sekaligus
the immaterial centre because it forms at membentuk pintu masuk ke dalam
the same time the gate of entrance to the eksistensi imateri.
state of immaterial being.
07.
Eksistensi status
imateri
07.
This immaterial state of being is merupakan tujuan dari manusia dan
the set purpose for man and mankind. kehidupannya. Candra Jiwa Indonesia
As the Indonesian conception of man berprinsip bahwa kehidupan imateri
based on the principle of immaterial life merupakan titik awal dan sumber dari
as the commencement and the original seluruh kehidupan, oleh karena itu
source of all life, so the attainment of pencapaian status imateri ini sekaligus
this state of immaterial being is at the dipandang sebagai kembalinya ke
same time seen as the return to that Sumber Awal dari seluruh kehidupan di
selfsame Original Source of all life.
dalam dirinya.
This immaterial life is one but it
shows three aspects. The first aspect of
it is called Suksma Kawekas, the Quiet,
Static Life. From this first aspect
originates the second one, Suksma
Sejati, the starting Dinamic Life by
which the Omnipotence of Suksma
Kawekas can come into manifestation.
The third aspect is Roch Sutji, seen as a
08.

Hidup imateri adalah satu, tetapi


mempunyai tiga aspek. Aspek pertama
disebut Suksma Kawekas, Hidup yang
diam dan statis. Dari aspek pertama
muncul aspek kedua, Suksma Sejati,
awal dari Hidup dinamis yang
memanifestasikan
Mahakuasanya
Suksma Kawekas. Aspek ketiga adalah
Roh Suci, terlihat sebagai percikan sinar
08.

---------Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|

57

MAKROKOSMOS
=============l Pancaindra l=============================
MIKROKOSMOS

(Soma)

FISIK

-------------------------------------------------MENTAL
3Pangerti

ANGAN-ANGAN

(Psike)

-Kamayan 2Nalar -Prabawa 1Cipta Pangaribawa

- - - - - - -Il- - - - - - - - - - - - ll - - - - - - - - - - ll - - - - - - - - - - - 1Suksma Kawekas, 2Suksma Sejati,


3Roh Suci: TRIPURUSA
SPIRITUAL
(Pusat Imateri)
=======================================================================
Mikrokosmos/dunia kecil terdiri dari 1] Fisik (badan/jasmani kasar, soma, body, dimensi-2),
2] Mental (badan/jasmani halus, jiwa, psike, mind, dimensi-3), dan 3] Spiritual (rohani, alam sejati, Pusat Imateri,
spirit, dimensi-4). Makrokosmos/alam semesta berada di dimensi-1 mewadahi mikrokosmos

Bagan Transenden 4: Kapasitas Intelektual Manusia adalah Bayangan Tripurusa


Tripurusa bagaikan terendam di dalam badan jasmani, dirinya memancarkan
bayangan. Bayangan dari Tripurusa ini memiliki fungsi memimpin terhadap nafsunafsu. Kekuatan bayangan tersebut dikenal sebagai kapasitas intelektual atau
angan-angan manusia.
Tripurusa, terdiri atas tiga aspek, maka bayangannya (angan-angan) juga terdiri
dari tiga aspek: 1) cipta berfungsi sebagai pembentuk gambar, 2) fungsi penalaran,
asosiasi, dan 3) fungsi supervisi transenden dan pengertian. Sifat terpenting dari
kapasitas intelektual adalah kedaulatan sebagai bayangan/refleksi mutlaknya
Tripurusa.
Perhatikan urutannya angan-angan: 1) cipta-pangaribawa, 2) nalar-prabawa, dan
3) pangerti-kamayan merupakan refleksi (terbalik) dari Tripurusa: 3) Roh Suci, 2)
Suksma Sejati, dan 1) Suksma Kawekas. Kamayan disebutkan memiliki daya
kemampuan ekstra dan sifat yang terpenting dari angan-angan adalah sifat
kedaulatannya.
__________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012.

58

Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat

CANDRA JIWA INDONESIA: Perkenalan

PREQUEL 6/5 (2017)

----------

spark from Suksma Sedjati. This Roch dari Suksma Sejati. Roh suci ini adalah
Sutji is the Spirit of man.
Rohaninya manusia.
09.

This trinity of Suksma Kawekas,


Suksma Sedjati and Roch Sutji is that
which constitutes the immaterial centre
of everyman and is called TriPurusa.
Suksma Sedjati is also conceived as the
eternal Representatives of Suksma
Kawekas, or as the Son of the Father. In
correlation with Roch Sutji, Suksma
Sedjati is the Light, the Veritable
Teacher and Guide the Word, the
Sepherd, etc.

09.

TriAspek dari Suksma Kawekas,


Suksma Sejati, dan Roh Suci merupakan
pusat imateri dari setiap manusia dan
disebut Tripurusa.
Suksma Sejati
adalah Utusan abadi Suksma Kawekas,
atau bagaikan Sang Putra terhadap
Ayahnya. Terhadap Roh Suci, Suksma
Sejati adalah Sang Penerang, Sang
Penuntun, Guru Sejati, Sang Sabda, dan
Sang Gembala, dst.

10a.

The material body has innate


polarized forces which are the drives
and the immanent forces constituting the
material body. On the one hand there is
the egoistical or egocentripetal drive, on
the other hand the social and supersocial
(Carp) or egocentrifugal drive.

10a.

Desire or lust and the function of the


will or the power of perseverance are
secondary drives which support the
egocentripetal and the egocentrifugal
drive. As the TriPurusa is imbedded in
the material body, it throws in this body
the shadow itself. This shadow of the
TriPurusa has a leading function in
regard with the drives. We acknowledge
it as mans intellectual capacities or his
logos.

Keinginan atau harapan dan kemauan,


atau kekuatan pendorong, adalah nafsu
sekunder yang berfungsi membantu
nafsu ego sentripetal dan ego
sentrifugal. Dengan terselubunginya
Tripurusa di dalam materi badan
jasmani, ia memancarkan bayangan
dirinya. Bayangan dari Tripurusa ini
memiliki fungsi memimpin terhadap
nafsu-nafsu. Kita mengenalnya sebagai
kapasitas intelektual atau angan-angan
manusia.

Badan/jasmani kasar memiliki


kekuatan alami yang memiliki arah dan
tujuan. Di satu pihak terdapat nafsu
yang egoistik atau nafsu egosentripetal,
lainnya adalah nafsu sosial dan
suprasosial
(Carp)
atau
nafsu
egosentrifugal.

----------

Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|

59

MAKROKOSMOS
===============l Pancaindra l=============================
Asadar Kolektif

MIKROKOSMOS (Biologis)

FISIK

--------------------------------------------------Angan-angan
Nafsu-nafsu
MENTAL
-CIPTA
-NALAR
-PANGERTI

Sadar Pribadi

-AMARAH (Kemauan) -SUFIAH (Keinginan)


-LAUWAMAH (ego sentripetal; netral)

Aku
Aku

-MUTMAINAH (sosial; suprasosial)

Perasaan

Aku
Aku

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -l

l- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - TriAspect: 3TheSelf, 2TheForce, 1TheSource

Sadar Kolektif

TheGate

SPIRITUAL

========================================================================

Bagan Transenden 5: Pudarnya Kesadaran Ego


Badan/jasmani kasar memiliki kekuatan alami yang memiliki arah dan tujuan.
Terdapat nafsu yang egoistik (ego sentripetal), lainnya adalah nafsu sosial dan
suprasosial (ego sentrifugal). Keinginan atau harapan yang kuat dan kemauan
atau kekuatan pendorong, keduanya berfungsi membantu nafsu ego sentripetal
dan ego sentrifugal.
Tugas sang Aku secara pelan-pelan menghilangkan dominasi penuh keinginan
biologis-nya agar supaya kehidupan spiritual (TriAspect,Tripurusa) yang bebas
keinginan menjadi terungkap. Terjadilah perpindahan polarisasi arah ke dalam
sadar kolektif. Kesadaran sang aku akan memudar dan terabsorpsi secara
keseluruhan di dalam sadar kolektif. Pudarnya kesadaran ego menjadi
bersinarnya kesadaran Roh Suci (TheSelf, sadar terbatas) makin lama makin
meningkat menjadi sadar kolektif, atas tuntunan sadar kolektif dinamis (TheForce,
Sang Guru Sejati).
__________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012.

60

Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat

CANDRA JIWA INDONESIA: Perkenalan

PREQUEL 6/5 (2017)

----------

Just as in the TriPurusa, there are 10b. Karena Tripurusa, terdiri atas tiga
three different aspects in the logos,
aspek, maka angan-angan juga terdiri
dari tiga aspek,
1) the thought- or picture-forming
function,
1) cipta atau fungsi pembentuk gambar,
10b.

2) the associative function, and

2) fungsi penalaran, dan

3) the transcendent function of


supervision and insight. The principal
characteristic of the intellectual capacities is sovereignity as the reflection of
the Absoluteness of the TriPurusa.

3) fungsi supervisi transendental dan pengertian. Sifat terpenting dari kapasitas


intelektual adalah kedaulatan sebagai
bayangan/refleksi mutlaknya Tripurusa.
Karena adanya bayangan dari
Tripurusa, terbentuklah kesadaran sang
aku, yang menyelimuti fungsi yang lain.
Kesadaran
sang
aku
terbitlah
individualitas.
Oleh karena itu, di
dalam diri manusia yang material dan
yang imateri berdampingan.
Yang
material terdiri atas bagian yang bersifat
biologis, penuh dengan keinginan dan
asadar kolektif.
10c.

By this reflection of the TriPurusa


the consciousness of the ego is created
which like a veil covers the other
function. The consciousness of the ego
leads to individuality. Thus in man the
purely material and the immaterial go
side by side. The material includes in
itself the biological, the lustful and the
collectively unconscious.
10c.

The immaterial is the spiritual, the


free-of-lust and the collectively conscious. Between these two, the purely
material and the immaterial, is the
consciousness of the ego, the individual
which comprises both the individually
conscious and the individually
unconscious, the individually lustfull
and the individually free-of-lust.
10d.

Yang imateri adalah bagian spiritual,


bebas dari keinginan dan kesadarannya
bersifat kolektif. Di antara keduanya,
murni material dan
imateri, terdapat
kesadaran sang aku; suatu individu yang
memiliki sekaligus bagian sadar dan
tidak sadar pribadi, serta individu yang
penuh keinginan dan yang bebas
keinginan.
10d.

----------

Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|

61

MAKROKOSMOS
================l Pancaindra l===========================
Asadar Kolektif

MIKROKOSMOS
(Keinginan Biologis)

(FISIK)

-------------------------------------------------Sadar Pribadi
Hati Nurani

(Jasmani Halus, Jiwa)

(MENTAL)

Suara hati

- - - - - - - - - - - - - - - -I Intuisi l- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - TriFoil: 3TheSelf,


, 1TheSource
Sadar Kolektif

Pusat Imateri

(SPIRITUAL)

========================================================================
Mikrokosmos/dunia kecil terdiri dari 1] Fisik (badan/jasmani kasar, soma, body, dimensi-2),
2] Mental (badan/jasmani halus, jiwa, psike, mind, dimensi-3), dan 3] Spiritual (rohani, alam sejati, Pusat Imateri,
spirit, dimensi-4). Makrokosmos/alam semesta berada di dimensi-1 mewadahi mikrokosmos

Bagan Transenden 6: Mencicipi Status Omnipotensi


Pembebasan atau Pamudaran adalah tahap akhir dari perkembangan sadarindividu masuk ke dalam sadar-kolektif. Karena dalam Pembebasan atau
Pamudaran itu kesadaran dari sang aku menghilang, maka hubungan-hubungan di
dalam jiwa manusia mengalami perubahan yang besar. Suara hati menghilang
setelah pertentangannya dengan nafsu-nafsu menjadi larut. Yang biologis (penuh
keinginan) menata dirinya untuk menuju ke yang spiritual (bebas keinginan).
Sadar pribadi (individu) melarutkan dirinya ke dalam hidup kolektif, dengan istilah
yang lain sinar hidup-nya (TheSelf) telah ditarik kembali oleh yang meng-hidup-i
(TheForce).
Ketika sadar individu mendekati sadar kolektif, terjadi fase loncatan bahwa
seseorang menyadari lainnya. Pertemuan-pertemuan pertama tersebut seakanakan mencicipi status omnipotensi dari sadar kolektif dan kira-kira dapat
dijelaskan sebagai intuisi-intuisi atau ilham-ilham.
__________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012.

62

Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat

CANDRA JIWA INDONESIA: Perkenalan

PREQUEL 6/5 (2017)

----------

The curve of development of man


and humanity in this line of thought is
from the biological to the spiritual or
from the lustful to the free of lust, or
again from the collectively unconscious
to the collectively conscious. This
development leads through the forming
of the individual consciousness of the
ego. In everyday man the consciousness of immaterial life free-of-lust has
been overgrown by the biological lustful
life.
11.

The collectively conscious become


latent by the domination of the
collectively unconscious. By the
individuality of the consciousness of the
ego something like a phase of transition
is formed between the biological and the
spiritual, the lustful and the free-of-lust,
the collectively unconscious and the
collectively conscious.

Kurva perkembangan dari manusia dan kemanusiaan dalam alur pemikiran ini berangkat dari yang bersifat
biologis menuju ke spiritual atau dari
yang penuh keinginan menuju ke bebas
keinginan, selanjutnya dari asadar
kolektif menuju ke sadar kolektif.
Perkembangan ini melalui pembentukan
kesadaran individu dari ego. Dalam kehidupan sehari-hari manusia, kehidupan
sadar imateri yang bebas keinginan
tersebut tertutupi oleh kehidupan biologis yang penuh keinginan.
11.

11a.

For this reason it is the task


consciousness of the ego to let gradually
disappear the domination of the
biologically lustfull in order that the
spiritual free-of-lust may become
manifest. In this way there is a shift in
the direction of the collectively
conscious.

Kesadaran kolektif menjadi laten


oleh dominasi asadar kolektif. Dengan
adanya individualitas dari kesadaran
sang aku bagaikan suatu fase transisi
yang terbentuk di antara yang biologis
dan yang spiritual; yang penuh
keinginan dan yang bebas keinginan;
serta yang asadar kolektif dan yang
sadar kolektif.
11a.

11b.

Oleh karena itu, tugas kesadaran ego


secara pelan-pelan menghilangkan
dominasi penuh keinginan biologis agar
supaya kehidupan spiritual yang bebas
keinginan menjadi manifest. Dalam hal
ini terjadilah perpindahan arah ke dalam
sadar kolektif.
11b.

In
this
development
the 11c. Dalam perkembangan ini, kesadaran
consciousness of the ego will fade and sang aku akan memudar dan pada
will at last become entirely absorpted in akhirnya terabsorpsi secara keseluruhan
the collectively conscious. This shift to di dalam sadar kolektif.
11c.

---------Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|

63

MAKROKOSMOS
=================l Pancaindra l=============================
MIKROKOSMOS

Fisik

--------------------------------------------------1

-Pusat Intelektual
-ANIMA (pada pria)
2

-Pusat Afeksi
-ANIMUS (pada wanita)

Mental

-AMARAH (Kemauan)
-LAUWAMAH (ego sentripetal; netral)
-SUFIAH (Keinginan)
-MUTMAINAH
(ego sentrifugal: sosial; suprasosial)

- - - - - - - - - - - - - - - -I TheGate l- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - TriFoil: 3TheSelf, 2TheForce, 1TheSource


Pusat Imateri
Spiritual
=========================================================================
Mikrokosmos/dunia kecil terdiri dari 1] Fisik (badan/jasmani kasar, soma, body, dimensi-2),
2] Mental (badan/jasmani halus, jiwa, psike, mind, dimensi-3), dan 3] Spiritual (rohani, alam sejati, Pusat Imateri,
spirit, dimensi-4). Makrokosmos/alam semesta berada di dimensi-1 mewadahi mikrokosmos

Bagan Transenden 7: Sentra Vitalitas Gender dan Latar Belakangnya


Soemantri berpendapat ketika kecerdasan menjadi sentra vitalitas pria, maka
sentra perasaan akan menjadi latar belakang. Sebaliknya, ketika sentra vitalitas
perasaannya dibawa perempuan (wanita) ke depan, maka kapasitas
intelektualnya terlihat sebagai latar belakang. Personalisasi latar belakang yang
terbalik oleh Jung disebut sebagai anima atau animus.
Bergeraknya titik berat kesadaran dari ego sentripetal (egoistik) ke ego sentrifugal
(sosial dan suprasosial) dapat dicapai dengan menjalankan kesederhanaan hidup,
suka menolong, perhatian, dan kasih sayang kepada sesama hidup.
Kesederhanaan dalam bermasyarakat, mungkin dapat dicapai dengan
menjalankan tapabrata (mengekang hawa nafsu). Proses perubahan yang terjadi
di dalam jiwanya adalah suatu proses sublimasi.
__________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012.

64

Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat

CANDRA JIWA INDONESIA: Perkenalan

PREQUEL 6/5 (2017)

----------

the collectively conscious free-of-lust is Pergeseran ke bagian sadar kolektif


accompanied by a release of fixation to yang bebas keinginan tersebut diikuti
the collectively unconscious and lustful. oleh terlepasnya ikatan kepada asadar
kolektif yang penuh keinginan.
12.
As a consequence of this fading of
the consciousness of the ego, the 12.
Dengan pudarnya kesadaran sang
individually unconscious disappears at aku, pada saat yang sama asadar
the same time, and the individually individu juga menghilang, dan sadar
conscious will become increasingly individu meningkat menjadi sadar
collective.
kolektif.
This prinsciple it is which forms 13.
Prinsip inilah yang membentuk
the basis of this Indonesian psychopro- dasar
pemikiran
ke-Indonesiaan
phylactic, the psychotherapy and the tentang psikoprofilaksis, psikoterapi,
psychohygienics.
dan psikohigienik.
13.

The final debouchment of the


individual development into the collectively conscious is called Liberation or
Redemption. As in Liberation or Redemption the consciousness of the ego
disappears, the inner relations in the
human psyche also undergo a radical
change.
Polarity between conscience and the
drive becomes dissolved. Conscience no
longer exists, as the biological has
subjected itself to the spiritual, the
lustful has been replaced by the free-oflust, individuality has dissolved itself
into collectiveness.
14.

Tahap akhir dari perkembangan


individu masuk ke dalam sadar kolektif
dinamakan Pembebasan atau Pamudaran. Karena dalam Pembebasan atau
Pamudaran itu kesadaran dari sang aku
menghilang, maka hubungan-hubungan
di dalam jiwa manusia mengalami
perubahan yang besar. Pertentangan
antara hati nurani dan nafsu-nafsu
menjadi larut. Hati nurani menghilang,
yang biologis menata dirinya untuk
menuju ke yang spiritual; yang penuh
keinginan diganti oleh yang bebas
keinginan; individualitas melarutkan
dirinya ke dalam hidup kolektif.
14.

The drives are reduced to a vital 15. Nafsu-nafsu terreduksi menjadi keforces and no longer form a component kuatan-kekuatan vital dan tidak mempart of the psychic activity of liberated bentuk komponen dari aktivitas jiwa
orang yang sudah mengalami Pembeman.
basan.
15.

-----------Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|

65

MAKRO-D1-KOSMOS
D2

(FISIK)

D3

(MENTAL)
IAngan-angan,

IIPerasaan, IIINafsu-nafsu

[Aku]
-------------------l

PAMUDARAN

l------------------

D4

, SUKSMA SEJATI,

IVPusat

Imateri

(SPIRITUAL)

Bagan Transenden 3: Kesadaran pada Status Pamudaran


Kesadaran pada proses Pamudaran sungguh-sungguh berbeda. Pada status
Pamudaran dalam dirinya terasa berada pada setiap bentuk kehidupan dan
keberadaannya tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Tidak ada lagi perbedaan
baik di dalam (mikrokosmos) maupun di luar (makrokosmos), juga tidak ada lagi
proses kegiatan di dalam jiwa.
Kesadaran pada status Pamudaran adalah suatu posisi perkembangan terakhir
kesadaran hidupnya perasaan, angan-angan, dan nafsu-nafsu. Ketiga sentra
vitalitas pudar kekuasaannya. Ketiga fungsi itu sekarang menyatu di dalam status
Pamudaran dan menjadi akhir keberadaannya. Status Pamudaran adalah identik
dengan status Suksma Sejati dan potensial dapat dicapai oleh setiap manusia.
__________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012.

66

Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat

CANDRA JIWA INDONESIA: Perkenalan

PREQUEL 6/5 (2017)

Prof. Dr. E.A.D.E. Carp, Promotor Candra Jiwa Indonesia (Soenarto)


-----------16.

When the individually conscious


approaches the collectively conscious,
there are passing phases where the one
will verge on the other. These first
approaches may be looked on as some
foretaste of the omnipotent state of the
collectively conscious and may be
called intuitions or revelations.

16.

The instinctive (Carp) on the other


hand is a potency of man which, as in
telepaty, clairvoyance, etc. sur-passes
the commonplace, but it does not
surpass the individual consciousness of
the ego. In other words, this is a potency
which the ego may unfold by a total
bundling of all the forces under its
competency.

17.

17.

Ketika sadar individu mendekati


sadar kolektif, terjadi fase loncatan
bahwa seseorang menyadari lainnya.
Pertemuan-pertemuan pertama tersebut
seakan-akan mencicipi status omnipotensi dari sadar kolektif dan kira-kira
dapat dijelaskan sebagai intuisi-intuisi
atau ilham-ilham.
Insting (Carp) adalah potensi manusia yang terjadi pada telepati, meramal
masa datang, dan sebagainya melampaui
keadaan wajar, tetapi tidak melampaui
sadar individu dari sang aku. Dengan
kata lain, ini adalah potensi yang dapat
dikembangkan oleh sang aku dengan
cara menyatukan seluruh kekuatan di
bawah kekuasaannya.

__________
http://www.huubmous.nl/wordpress/wp-content/uploads/2007/10/carp0001.jpg cited June, 2011
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|

67

Alfred Adler

Foto 17: Adler yang Mengagungkan Otoritas Masyarakat


Tiga segi utama yang membelenggu manusia menurut Adler adalah sikap
kebersamaan di dalam masyarakat, pekerjaan, dan kasih sayang. Rasa bermasyarakat (rasa kebersamaan) yang tumbuh secara evolusioner itu tidak dapat
dihentikan dan harus dijunjung paling tinggi.
Kesukaran hidup dan penyimpangan jiwa dapat dianalisis berdasarkan sikap
egosentripetalnya, yaitu 1. Eksistensi dirinya di atas kebersamaan masyarakat, 2.
Sebagai parasit terhadap pekerjaan dan pemberian orang lain, dan 3. Sikap dan
perilaku seperti anak kecil yang suka mengawasi orang lain, tetapi ingin menjadi
pusat kasihan dan perhatian mereka.
Alfred Adler tidak mengemukakan adanya kemungkinan harmonisasi hubunganhubungan intrapsikis dengan sesuatu yang imanen di dalam diri manusia yang
eksistensi kesadarannya kolektif, omnipotensi, dan mandiri (Ketuhanan).

__________

http://www.padd.at/padd/Web_open/fsbiography.jsp?id=16&Blang=2&lang=1&pid=16&ne=16 cited Dec. 23, 2013


68

Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat

CANDRA JIWA INDONESIA: Perkenalan

PREQUEL 6/5 (2017)

-------------18.

In infancy, when the affections and


the intelectual capacities are still
undeveloped, the centre of gravity is in
the drives. As we grow up this centre
will shift either to the affections or to
the intellectual capacities. With man, the
centre of gravity usually is in his
intelligence, with woman in her
affections.

18.

When the centre of gravity is in the


intellect, then the life of affections will
remain in the background. On the
otherhand, when woman brings her
affections to the fore, her intelectual
capacities in the background will show
through. What remains in the
background Jung personifies as either
anima or animus.

19.

19.

Pada masa kanak-kanak, ketika


angan-angan dan perasaan belum
berkembang, pusat gravitasi berada pada
nafsu-nafsunya.
Mengikuti
pertumbuhan kita, pusat ini bergeser ke
perasaan atau ke kapasitas intelektualnya. Pada pria, pusat gravitasi terletak
pada kecerdasannya, dan pada wanita
terletak pada perasaannya
Ketika pusat gravitasi berada pada
kecerdasan, maka kehidupan perasaan
akan menjadi latar belakang. Sebaliknya, ketika wanita membawa perasaannya ke depan, kapasitas intelektualnya
terlihat sebagai latar belakang. Apa
yang menjadi latar belakangnya, dipersonalisasikan oleh Jung sebagai anima
atau animus.
Jika memilih jalan hidupnya untuk
mencapai Kebebasan, manusia harus
meletakkan nafsu egosentripetalnya di
bawah nafsu sosial dan suprasosial.
Maka nafsu egosentripetalnya akan
berubah menjadi nafsu yang memberikan kekuatan jasmani dan tahan penderitaan. Pergeseran aksentuasi dari egosentripetal ke egosentrifugal dapat dicapai dengan kesederhanaan hidup dan
suka menolong, perhatian serta kasih
sayang kepada sesama hidup. Kesederhanaan dalam bermasyarakat, mungkin
dapat dicapai dengan menjalankan tapa
brata. Perubahan yang terjadi di dalam
jiwanya adalah suatu mekanisme
sublimasi.
20.

When ordering his life in such a


way as attain Liberation, man has to
subordinate his egocentripetal drive
under his social and suprasocial drive.
His egocentripetal drive will then
change into a drive enabling him to bear
hardness and bodily suffering. This sift
of accent from the egocentripetal to
egocentrifugal can be accomplished by
living frugally and practising helpfullness, compassion and neighbourly love.
Frugality
among
others
maybe
accomplished by practising ascetism in
some or other. This intrapsychical
modification is the mechanism of
sublimation.
20.

---------Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|

69

May. Jend. TNI Prof. Dr. dr. Soemantri Hardjoprakoso, Neurolog-Psikiater

Foto 18: Reedukasi Sebagai Dasar Terapi Jiwa


Candra Jiwa Jung paling awal mengemukakan kemungkinan perkembangan lanjut
dari jiwanya manusia di antara berbagai sistem psikologi Barat. Proses Pamudaran
dalam Candra Jiwa Indonesia telah disebut oleh Jung sebagai werden zur
Persnlichkeit, atau Selbstverwirklichung, Verselbstung atau sebagai Individuationprozess.
Reedukasi adalah kunci utama (psiko) terapi pada candra jiwa dan candra dunia
Indonesia. Pada prinsipnya bertujuan membangkitkan kembali kemauan pasien
untuk mengubah perilakunya dengan cara mengarahkan dirinya ke pusat imateri
di dalam dirinya sendiri.
__________
Dokumentasi Perpustakaan Paguyuban Ngesti Tunggal

70

Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat

CANDRA JIWA INDONESIA: Perkenalan

PREQUEL 6/5 (2017)

----------

Another essential point in the


process of Liberation is the shifting of
the centre of gravity from the intelectual
capacities or from the life of affections
to the immaterial centre. This shift can
be achieved by prayer in the most ample
acception of the word.
21.

Hal penting lainnya pada proses


Pamudaran adalah bergesernya pusat
gravitasi dari kapasitas intelektual atau
dari kehidupan perasaan menuju ke
pusat imateri. Pergeseran ini dapat
dicapai melalui panembah dalam arti
kata yang seluas-luasnya.
21.

For this reason, frugality and 22. Oleh sebab itu, kesederhanaan dan
prayer are vital factors in the Indonesian panembah merupakan faktor penting
conception of man and world.
dalam candra jiwa dan dunia Indonesia.
22.

What really changes in the process


of Liberation is consciousness. The
consciousness of man becomes less and
less limited by the consciousness of
the ego, steadily growing more impersonal until in the end it will become
absolutely unlimited and impersonal in
Liberation itself. Whoso has accomplished this Liberation will experience
the consciousness of being himself in
any form of living being and of being no
longer limited by time and space.There
is no longer an inner world and outer
world, nor will there be any intrapsychical processes.
23.

23.

Yang benar-benar berubah pada proses Pamudaran adalah kesadaran. Kesadaran manusia menjadi semakin mengecil dibatasi oleh kesadaran sang aku,
semakin lama semakin bersifat apribadi
sampai akhirnya menjadi absolut tidak
terbatas dalam peristiwa Pamudaran.
Siapa saja yang berhasil menyelesaikan
Pamudaran ini akan merasakan
kesadaran dalam dirinya berada pada
setiap bentuk kehidupan dan keberadaannya tidak dibatasi oleh ruang dan
waktu. Tidak ada lagi perbedaan dunia
dalam maupun dunia luar, juga tidak
ada lagi proses kegiatan di dalam jiwa.

In the liberated one both the greatest 23a. Di dalam Pamudaran, siapa saja
common divisor and the least common akan mengalami sekaligus sebagai fakmultiple of every man are manifest.
tor (pembagi) persekutuan terbesar dan
kelipatan persekutuan yang terkecil.
23b. Consciousness in the state of
Liberation is the term in the 23b. Kesadaran pada status Pamudaran
development of the life of affections, the adalah suatu istilah dalam mengikuti
perkembangan terakhir kesadaran hi23a.

---------Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|

71

Freud

Adler

Jung

Soemantri

Foto 19: Empat Peneliti/Penulis Chandra Jiwa Manusia/Dunia


Sigismund Schlomo Freud (1856--1939), Alfred Adler (18701937), Carl Gustav
Jung (18751962), dan Soemantri Hardjoprakoso (19131970).
72

Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat

CANDRA JIWA INDONESIA: Perkenalan

PREQUEL 6/5 (2017)

----------

life of the logos and the life of will.


These three functions now converge in
the state of Liberation and end to exist
as such. The state of Liberation is
identical to the state called Suksma
Sedjati and potentially attainable for
every man.

dupnya perasaan, angan-angan, dan


nafsu-nafsu. Ketiga fungsi itu sekarang
menyatu di dalam status Pamudaran
dan menjadi akhir keberadaannya.
Status Pamudaran adalah identik dengan status Suksma Sejati dan potensial
dapat dicapai oleh setiap manusia.

24.

In the various psychological


system of the West, Jung is the only one
to have pointed out the possibility of a
further development of the human
psyche. In Jungs terminology, the
process called Liberation or Redemption
in the Indonesian conception of man is
indicated as werden zur Persnlich
keit, or as Selbstverwirklichung,
Verselbstung or again as Individuationsprozess.

24.

25.

For Freud, the only term of life is


death. Adlers ideal is the absolut
observance of the demands made by
society, without the ego ever being able
to identify itself with society.

25.

The therapy based on the


Indonesian conception of man and
world will in its principle aim at stirring
the patients willingness to alter his
attitude by directing himself to this
immaterial centre in the self.
>> >> << <<

26.

26.

Dalam berbagai sistem psikologi


Barat, Jung satu-satunya yang mengemukakan kemungkinan perkembangan
lanjut dari jiwanya manusia. Di Dalam
terminologi Jung, proses yang disebut
sebagai Pembebasan atau Pamudaran
di dalam Candra Jiwa Indonesia telah
disebut sebagai werden zur Persnlichkeit, atau Selbstverwirklichung,
Verselbstung atau sebagai Individuationprozess.
Menurut Freud, titik akhir kehidupan adalah kematian. Bagi Adler
yang ideal adalah mengikuti kebutuhan
masyarakat secara mutlak, tanpa kemungkinan sang aku dapat menyatukan
dirinya dengan masyarakat.
Dasar terapi pada candra jiwa dan
candra dunia Indonesia pada prinsipnya
bertujuan membangkitkan kemauan
pasien untuk mengubah perilakunya
dengan cara mengarahkan dirinya ke
pusat imateri di dalam dirinya sendiri.
>> >><< <<

----------

Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|

73

MAKROKOSMOS
Masyarakat

[Alam Semesta]

============l Pancaindra l=================================


[penglihatan,

pendengaran,pembau,perasa(an),pengucap(bahasa)]

MIKROKOSMOS
Soma
--------------------------------------------------ANGAN-ANGAN PERASAAN
NAFSU-NAFSU
Psike
(+) Menerima
1CIPTA
4LUAMAH
-Pangaribawa
Senang
(Netral)
(Ego sentripetal)
Menarik
-Tahan pen
-Makan -Minum
2NALAR
Manusia

-Prabawa
3PANGERTI

-Kamayan

Positif
(-) Menolak
Tak suka
Negatif

SADAR PERCAYA TAAT

__________

deritaan
-Kekuatan
jasmani

-Tidur
-Loba
-Iri
-Fitnah

-Sahwat
-Tamak
-Aniaya
-Dsb.

3AMARAH

(Kemauan)
2SUFIAH (Keinginan)
1MUTMAINAH (Ego sentrifugal)

-Sosial (+)
-----------------Suprasosial (++)
- - - - - - - - - - -I Rahsa Jati l- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Tripurusa: 3Roh Suci, 2Suksma Sejati, 1Suksma Kawekas
[Alam Sejati]

Pusat Imateri

========================================================================

Bagan Transenden 8: Candra Jiwa Indonesia (Soenarto)


Tiga sentra vitalitas dalam psike (jiwa) dengan fungsinya yang tertinggi yaitu
angan-angan (sadar), perasaan (percaya), dan nafsu-nafsu (taat) adalah syarat
mutlak introversinya Aku terhadap Tripurusa. Secara struktural sang Aku
dibentuk oleh ciptanya manusia, secara fungsional merupakan kristalisasi anganangan manusia yang membentuk kesadaran dan kedaulatan pribadinya.
__________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012.

74

Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat

CANDRA JIWA INDONESIA: Perkenalan

PREQUEL 6/5 (2017)

Lampiran-6: Candra Jiwa Indonesia (Soenarto)

SUPER EGO
EGO

Catatan Penulis:
Dr. Soemantri Hardjoprakoso telah mengibaratkan dirinya sebagai Ibu kandung
Candra Jiwa Indonesia, jabang bayi ini asli Indonesia, ia dilahirkannya tanggal
20 Juni 1956 kira-kira jam 15.00 di Leiden, Negeri Belanda dengan dokter
kebidanan-nya adalah Prof. Carp. Di Indonesia diperkenalkan sebagai Candra
Jiwa Soenarto. R. Soenarto Mertowardojo adalah penulis Buku Terjadinya Alam
Semesta (Gumelaring Dumadi) bagian dari Buku Pustaka (intuisi) Sasangka Jati
yang menjadi referensi utama disertasi Dr. Soemantri dengan judul Indonesisch
Mensbeeld als Basis Ener Psycho-Therapie (Candra Jiwa Indonesia sebagai Dasar
Psikoterapi).
__________
http://pangestu.or.id/index.php?option=com_content&view=article&id=58&Itemid=74 accessed May 31,
2012.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|

75

MAKROKOSMOS
.

Asadar
Kolektif

Asadar
Biologis
.

Aku

Hati
Nurani
MENTAL

FISIK

TRIPURUSA
Sadar Kolektif
SPIRITUAL

Diagram Transenden 4: Emansipasi Diri dari Himpitan Asadar dan Hati Nurani
Melalui jalan tertentu di dalam dirinya sendiri Sadar Pribadi (sang Aku) dapat
melepas-kan diri dari himpitan Asadar (kolektif dan biologis) dan Hati Nurani.
Jalan tertentu tersebut adalah jalan transendental religius yang menuju
Pamudaran. Merujuk istilah intrapsikis maka Asadar Biologis adalah Asadar
Kolektif karena Mikrokosmos merupakan bagian dari Makrokosmos dalam arti
yang luas di luar manusia, dewa, hewan, dan tumbuh-tumbuhan.
Pertemuan antara Sadar Pribadi dan Sadar Kolektif (Tripurusa) adalah intuisi atau
wahyu itu sendiri. Pudarnya sadar pribadi di dalam sadar kolektif adalah peristiwa
Pamudaran yang potensial dapat dicapai oleh setiap manusia.
__________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012.

76

Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat

CANDRA JIWA INDONESIA: Perkenalan

PREQUEL 6/5 (2017)

LAMPIRAN-7: Dalil-Dalil
1. Dalam hubungan intrapsikis pamudaran berarti emansipasi diri dari
himpitan antara hati nurani dan asadar.
2. Intuisi atau wahyu adalah pertemuan antara sadar pribadi dan sadar
kolektif.
3. Refleks Babinski tidak pathognomonik untuk penyakit yang ada di jalur
piramida.
4. Meningkatkan kesadaran tentang kesehatan masyarakat di daerah terbelakang diperlukan penyuluhan kesehatan di sekolah-sekolah di daerah
tersebut.
5. Masyarakat Indonesia kurang membutuhkan orang-orang dengan pendidikan
khusus (spesialis) dibandingkan dengan orang-orang dengan pengetahuan
umum tentang kesehatan untuk perbaikan yang cepat dari situasi kesehatan
yang buruk di daerah-daerah terbelakang.
6. Hipotesis yang khusus di bidang ilmu kedokteran Psikosomatik sedikit
memungkinkan.
7. Faktor kebutaan secara proporsional berbanding terbalik dengan naiknya
standar hidup dan pendidikan.
8. Tonsilektomi dan adenektomi (operasi amandel) sering tidak cukup untuk
menanggulangi gejala-gejala penyakit lymphoid pharingeal.
9. Meminumkan secara oral vaksin BCG mengandung bahaya menularkan
tuberkulosis.
10.Cara kerja Rauwolfia Serpentina dan preparatnya masih diragukan.
11.Myelografi tidak boleh ditinggalkan pada kasus dengan diagnosis tumor pradan para-vertebral.
12.Pendidikan untuk menjadi psikoterapis dibutuhkan ilmu pengetahuan
agama.
13.Wayang-lakon Dewa Ruci berkisah tentang perjuangan psiko-religius seorang tokoh, seperti yang diungkapkan dalam Ramayana dan
Mahabarata.
14.Lebih banyak upaya yang harus dilakukan terhadap organisasi daripada
terapi demi kepedulian kesehatan yang efisien di ketentaraan Indonesia.

__________
Dalil-dalil tersebut di atas adalah pernyataan hipotesis Dr. Soemantri Hardjoprakoso
dalam lampiran (terpisah) disertasi Indonesisch mensbeeld als basis ener psychotherapie, Rijkuniversiteit di Leiden, 20 Juni 1956.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|

77

Foto 20: Prof.Dr.dr. Soemantri Hardjoprakoso, Mayor Jendral TNI AD dengan


toganya dengan latar belakang lukisan Kapten TNI AD R. Soenarto Mertowardojo.
Candra Jiwa Soenarto diperkenalkan Prof. Soemantri sebagai Candra Jiwa
Indonesia yang sejajar dengan candra jiwa dari Freud, Adler dan Jung.
__________
Dokumentasi Perpustakaan Paguyuban Ngesti Tunggal
78

Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat

CANDRA JIWA INDONESIA: Perkenalan

PREQUEL 6/5 (2017)

LAMPIRAN-8: Lembar Eksekutif


Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia
(Transcendence to the depth of the heart and beyond)

Candra Jiwa Indonesia (Soenarto) pada hakekatnya adalah ilmu pengetahuan tentang jati dirinya manusia,
yaitu pusat hidup imateri. Memperkenalkan sadar kolektif yang disebut Tripurusa (TriAspek, TreFoil) yang terdiri
dari Suksma Kawekas (TheSource) sebagai sumber dan tujuan hidup, Suksma Sejati (TheForce) yang menghidupi,
dan Roh Suci (TheSelf) yang dihidupi, tidak lain adalah Sang Akunya manusia yang imateri (Ego-Rohani). Pusat
imateri yang spiritual tersebut memiliki selubung materi-halus (jasmani halus) sebagai psike, jiwa atau mentalnya
manusia dan memiliki selubung materi-kasar (jasmani-kasar) sebagai soma, fisik-jasmaninya manusia yang
dilengkapi dengan pancaindra untuk berkomunikasi.
Sadar pribadi sang Aku materi (Ego-Jasmani) manusia berpotensi meningkat secara evolusi menjadi sadar
kolektif-terbatas Sang Aku imateri (Roh Suci) melalui jalan introversi, introspeksi, maupun religi. Intuisi adalah
pertemuan antara sadar pribadi dengan sadar kolektif, makin lama semakin intensif, berakhir pada leburnya sadar
pribadi di dalam sadar kolektif. Peristiwa terakhir tersebut adalah tujuan akhir evolusi kesadaran manusia, dikenal
sebagai peristiwa Pamudaran. Seluruh rangkaian peristiwa tersebut atas nama sadar kolektif statis (Suksma
Kawekas) dan dilaksanakan penuh kebijaksanaan oleh Utusannya yang Abadi yaitu Sadar Kolektif Dinamis
(Suksma Sejati).
Ilmu pengetahuan ini diperoleh setelah menempuh jalan kehidupan yang sangat berat, termasuk menjalani
upaya-upaya introspeksi, introversi, dan intuisi yang berkelanjutan dari R. Soenarto Mertowardoyo. Beliau adalah
satu-satunya kasus studi kualitatif penelitian dokter Soemantri Hardjoprakoso untuk memperoleh gelar Doktor
Psikiatri dengan predikat cum laude dari Rijkuniversiteit di Leiden, Negeri Belanda, setelah mempertahankan
disertasinya yang berjudul Indonesisch Mensbeeld als Basis ener Psycho-therapie, pada sidang promosinya
tanggal 20 Juni 1956. Adapun bahan-bahan yang diambil untuk diolah dan dimasak dalam disertasi tersebut
diperoleh dari pustaka intuisi Sasangka Jati. Penulisan pustaka tersebut juga unik yaitu pada awalnya intuisi
diucapkan berkelanjutan secara lisan oleh penulis pertamanya yaitu R. Soenarto Mertowardojo kemudian dicatat
bersama oleh penulis kedua dan ketiga yaitu R.T. Hardjoprakoso dan R. Trihardono Sumodihardjo akhirnya diolah
dan dijadikan pustaka intuisi oleh ketiga penulis tersebut.
Kelima buku lepas (pentalogi) ini terdiri atas buku Studium Generale (Kuliah Umum) 1/5 (2012); tiga
buku studium particulare (Kuliah Khusus): Psike 2/5 (2013), Ego 3/5 (2014), dan Intuisi 4/5 (2015); serta Magnum
Opus (Karya Besar) 5/5 (2016). Sekiranya sulit memahami lembar-lembar kanan dari buku-buku ini tidak lain
karena berisi materi strata-3 ilmu kedokteran. Sebagai tuntunan dapat dibaca rangkumannya terlebih dahulu yang
hanya terdiri dari 4-5 baris di dalam kotak kecil di sebelah kanan atas. Penulis masih menawarkan lembar kiri yang
jauh lebih nyaman untuk dibaca karena dilengkapi dengan tontonan berupa foto, gambar, bagan, dan diagram untuk
mempermudah memahami seluruh isi buku ini.
Semoga TheForce, Sadar Kolektif Dinamis, Utusan Tuhan yang Abadi menuntun sang Aku di dalam diri
kita masing-masing ke jalan yang benar, yang berakhir di kesejahteraan, ketentraman, dan kemuliaan abadi, ialah di
hadirat Tuhan Sejati. Terima Kasih.
Jakarta, 9 Juli 2012
Penulis

Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|

79

(D1):
MIKROKOSMOS:
(D2)
(D3)

MAKROKOSMOS

Mutmainah

Sufiah

4 SENTRA VITALITAS
IIINafsu-nafsu

Amarah

Luamah

IIPerasaan

Mind

IAngan-angan

][

(D4)

TheSelf

IVPusat

Imateri

KERETA KUANTUM MIKROKOSMOS


Diagram Transenden 5: Kereta Perkasa Mikrokosmos
Kereta kuantum (perkasa) mikrokosmos ini adalah imajinasi dari kereta dengan empat ekor
kuda berdasarkan Candra Jiwa Soenarto (Indonesia). Disain kereta ini adalah untuk
1) tugas ke luar (ekstraversi) ke dunia luar, berkiprah membahagiakan masyarakat, dan
memelihara alam semesta (D1, Dimensi-1, makrokosmos). Angan-angan (mind dengan aku, ego
sebagai perwakilannya) manusia yang fungsi vitalitasnya nyaris tak terbatas itu bertugas
sebagai sang Kusir (TheDriver) yang mengendalikan kekuatan 4-nafsu.
Arah perjalanan ditentukan oleh potensi egosentrifugal (mutmainah, kuda putih). Keinginan (kuning) mampu menarik kemauan (merah) dan egosentripetal (hitam) yang pro
kenikmatan agar menjadi egonetral yang memiliki ketahanan mental dan kesanggupan
untuk menderita dalam perjalanan hidup. Suasana (perasaan) positif dan negatif sang
Kusir (angan-angan) dalam mengendalikan kuda sesuai dengan adaptasinya terhadap
panduan ideal ekstraversi (ikhlas, sabar, syukur, jujur, dan budi luhur) dan introversi
(sadar, percaya, taat) kepada Pusat Imateri (Tripurusa). 2) Tugas ke dalam (introversi) ke
Pusat Imateri adalah proses kembalinya hidup-pribadi manusia ke asal mulanya (sadar
kolektif) yang meng-hidup-i (gambar sinar terang abadi), dan sumber hidup-nya.
__________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012.

80

Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat

CANDRA JIWA INDONESIA: Perkenalan

PREQUEL 6/5 (2017)

Tentang Penulis
Prof. Dr. dr. Budhi Setianto Purwowiyoto, SpJP (K), FIHA, lahir di Yogyakarta 28
Desember 1950, adalah seorang dokter akhli jantung dan pembuluh darah (1982), guru besar
pada Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular, Fakultas Kedokteran UI (2003), yang
mendalami Kardiologi Sosial, Epidemiologi, Preventif, dan Rehabilitasi Jantung. Yang bersangkutan mempertahankan disertasi doktornya di Fakultas Pascasarjana Universitas Indonesia;
tentang memperbaiki cara merekam gelombang atrium untuk mempertajam diagnosis aritmia
(2000). Saat buku ini mulai ditulis (2010), sedang bekerja sebagai Staf Pengajar di Divisi
Preventif dan Rehabilitasi Jantung, Dep. Kardiologi dan Kedokteran Vaskular FKUI. Serta
sebagai Kepala UPF unit tersebut pada R.S. Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita, Jakarta.
Setelah purna tugas sebagai anggota Tim Dokter Kepresidenan RI (SBY 2005-2009).
Pidato pengukuhan Guru Besar-nya (2003) berjudul Kardiologi Sosial; Dari Rumah Sakit
menuju Rumah Sehat. Penulis juga menjadi tim editor dan kontributor buku Kardiologi Sosial
(Balai Penerbit FKUI; 1987). Penulis menaruh minat besar dalam kesehatan mental/psikologi
yang berhubungan dengan ABC-nya perilaku: merokok, berlebihan makan, kurang olahraga dan
stres mental psiko sosial sebagai dasar faktor risiko penyakit jantung koroner, yang masih dapat
diperbaiki. Berbekal pada pengetahuannya yang mendalam tentang Candra Jiwa Indonesia,
penulis berusaha memperbaiki faktor risiko tersebut dalam praktik sehari-hari. Sayang, usulan
proposal disertasi tentang bagaimana mengatasi perilaku merokok, tidak diizinkan.
Sebenarnya, perjumpaan pertama kali dengan Candra Jiwa Indonesia yang istimewa ini dimulai
sejak duduk dibangku SMA Negeri IV Yogyakarta (1968), diperkenalkan oleh almarhum Bapak
Abdul Hamid, orang Minangkabau yang menjadi perwira meteorologi TNI Angkatan Udara di
Pangkalan Udara Adi Sutjipto, Yogyakarta. Kemudian penulis mewakili Pelajar Daerah Istimewa
Yogyakarta sebagai anggota PASKIBRAKA Nasional, 17 Agustus 1968 di Istana Negara, Jakarta.
Dikala senggangnya, banyak membaca buku-buku tulisan dari Mayor Jendral TNI AD. Prof. Dr.
dr. Soemantri Hardjoprakoso, neurolog-psikiater: Arsip Sardjana Budi Santosa, Ulasan Kang
Kelana, Heimwee, Olah Rasa, Candra Jiwa Indonesia (Ceramah Ilmiah, Studium Generale
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|

81

Bagan Transenden 10.1.1: Ego-mental, Hati nurani, dan Ego-spiritual


TheSelf (Ego-Spiritual) adalah Ego-nya manusia di dalam dunia spiritual di dalam
pusat hidupnya manusia yang imateri ialah dirinya yang hakiki. Hati nurani adalah
lapis luar dari TheSelf (D4: imateri) dan adalah lapis dalam dari Ego-nya manusia
(Ego-Mental) dalam dimensi mental (D3: fisik halus, terikat oleh ruang dan waktu)
oleh karena itu hati nurani masih memiliki dua ekstrim baik dan buruk. Tripurusa
(TriAspect, TreFoil): Suksma Kawekas (TheSource), Suksma Sejati (TheForce), Roh
Suci (TheSelf) berada di pusat imateri tidak terikat oleh ruang dan waktu.
Suksma Kawekas dan Suksma Sejati adalah sadar kolektif yang tak-terbatas, serta
Roh Suci adalah sadar kolektif terbatas. Suksma Kawekas (sadar kolektif statis)
adalah sumber dan tujuan hidup; Suksma Sejati (sadar kolektif dinamis) adalah
utusan Suksma Kawekas yang abadi: Dia-lah yang menghidupi Roh Suci sekaligus
sebagai pemimpin, penuntun, dan gurunya yang sejati. Semua kekuasaan adalah
kekuasaan Suksma Kawekas ada pada Suksma Sejati dan para hamba (Roh Suci)
semua ada di dalam kekuasaan Suksma Sejati.
Roh Suci adalah tuannya (bukan tuhannya) sang Aku yang secara fungsional
mewakili tiga sentra vitalitas: angan-angan (akal), nafsu-nafsu, dan perasaan
manusia. Tripurusa (TriAspek, Trifoil) adalah sentra vitalitas yang ke-4 ialah pusat
hidup imateri di dalam dirinya manusia.
(Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012)
82

Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat

CANDRA JIWA INDONESIA: Perkenalan

PREQUEL 6/5 (2017)

Universitas Gadjah Mada), serta terjemahan khusus disertasi untuk warga Paguyuban Ngesti
Tunggal. Tentu saja penulis membaca buku-buku dan tulisan-tulisan dari R. Soenarto
Mertowardojo, Kapten TNI-AD, sebagai asal mula dari candra jiwa tersebut, layak disebut
sebagai Candra Jiwa Soenarto Mertowardojo.
Pengabdian sebagai Dokter Wajib Militer dengan pangkat Letnan Satu TNI-AU, menjadi
Kepala Seksi Operasi JANKES KODAU VII/ Perwira WAMIL TNI AU di Biak, Papua dan Langgur,
Maluku Tenggara (1976-1978). Menulis pengalaman mengerikan di majalah Intisari: 2 jam 10
menit di atas laut Banda terbang dengan satu baling-baling. Penulis lepas di majalah umum:
Sartika, Panacea, dan majalah khusus: Majalah Ilmiah Kardiologi Indonesia dan Tabloid Kardiovaskular. Pembicara di forum ilmiah, di forum masyarakat awam, radio, televisi, dan menjadi
Relawan Yayasan Jantung Indonesia sejak masih dokter umum.
Selain itu, penulis menjadi kontributor dan tim editor berbagai bidang kardiologi sesuai
dengan penugasannya, seperti: Editor buku saku Jantung Dasar (Ghalia Indonesia; 2011);
Kontributor; Genetic and molecular target in hypertension. Dalam: Hypertension, vascular
disease: management and prevention from dream to reality (Jakarta: Dep. Kardiologi dan
Kedokteran Vaskular FKUI; 2003). Kontributor; Peranan penghambat kalsium pada hipertensi
dan atherosklerosis bagaimana kaitannya? Dalam: Aspek metabolik pada penyakit
kardiovaskular. (Jakarta: Bag. Kardiologi FKUI; 2002). Kontributor; Diagnosis dan manajemen
gagal jantung; Dalam: Diagnosis dan tata laksana hipertensi, sindrom koroner akut dan gagal
jantung. (Jakarta: Penerbit RS Jantung Harapan Kita; 2001). Kontributor; Sindroma koroner
akut: Patofisiologi. Dalam: Diagnosis dan tatalaksana hipertensi, sindrom koroner akut dan
gagal jantung. (Jakarta: Penerbit RS Jantung Harapan Kita; 2001). Kontributor; Tinjauan kritis
homosistein. Dalam: Penyakit jantung koroner dari prevensi sampai intervensi. (Jakarta: Bagian
Kardiologi FKUI; 2000), Anggota Tim Editor. Dalam: Pedoman makan untuk kesehatan jantung
Indonesia. (Jakarta: PERKI Pusat, Yayasan Jantung Indonesia dan Nestl Omega; 2002).
Kontributor; Faal jantung dan pembuluh darah dalam Buku ajar kardiologi. (Jakarta: Balai
Penerbit FKUI; 1998). Tim Editor Buku Standar Pelayanan Medik RS Jantung Harapan Kita.
(Jakarta: Balai Penerbitan RS Jantung Harapan Kita; 1998).
Semoga oktalogi (pentalogi + trilogi) tentang Candra Jiwa Indonesia ini dapat dianggap
sebagai angsuran utang atas ilmu pengetahuan yang telah banyak membantu penulis dalam
mengarungi samudra kehidupan nyata sebagai manusia biasa, pramuka, komando pelajar serba
guna, paskibraka nasional, pemuda pandu ibu Indonesia, dokter umum, tentara wajib militer,
kardiolog, konsultan (temporer) WHO, tim dokter kepresidenan, dosen penguji S:1, 2, 3 dalam
negeri, S-3 luar negeri, dan sebagai guru besar tetap UI.
Semoga Sadar Kolektif Dinamis, Utusan Tuhan yang Abadi, memberikan kesejahteraan,
ketenteraman, dan kebahagiaan kepada kita semuanya. Amin.
Terima kasih.
(email: heybudhi@gmail.com)
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|

83

Gedung Medische Hogeschool (sekolah tinggi kedokteran), kini gedung FKUI, tahun 1937

Foto 10.1.1: Fakultas Kedoteran Universitas Indonesia, Jakarta


Fakultas Kedokteran UI atau disingkat FKUI beralamat di Jl. Salemba Raya No.6, Jakarta Pusat.
FKUI memiliki lima program pendidikan, yaitu Program Diploma, Program Sarjana, Program
Pendidikan Dokter Spesialis, Program Magister, dan Program Doktor. FKUI adalah fakultas
kedokteran tertua di Indonesia.
Sejarah kelahiran FKUI bermula dari didirikannya Dokter Djawa School pada tahun 1851. Pada
tahun 1898 Dokter Djawa School diubah namanya menjadi STOVIA, dan pada 1927 diubah lagi
menjadi Geneeskundige Hooge School. Pada masa pendudukan Jepang, lagi-lagi namanya
diubah menjadi Ika Daigaku.
Pada masa kemerdekaan Indonesia, pemerintah Indonesia menggabungkan Ika Daigaku ke
dalam Balai Perguruan Tinggi RI dan mengubah namanya menjadi Pendidikan Tinggi Kedokteran. Setelah Indonesia mendapat kemerdekaan penuh pada akhir tahun 1940-an, pemerintah
mengambil alih sekolah kedokteran yang didirikan Belanda, Geneeskundige Faculteit Nood
Universiteit van Indonesia, dan menggabungkannya dengan Pendidikan Tinggi Kedokteran.
Gabungan ini kemudian diberi nama baru, yaitu Fakultas Kedokteran yang berada di bawah
naungan Universitas Indonesia pada 2 Februari 1950. Kegiatan perkuliahan awalnya dilaksanakan di dua tempat, yaitu di Jakarta dan di Surabaya, namun sejak tahun 1954, Fakultas di
Surabaya digabungkan ke Universitas Airlangga.
__________
http://id.wikipedia.org/wiki/Fakultas_Kedokteran_Universitas_Indonesia cited Dec. 18, 2013

84

Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat

CANDRA JIWA INDONESIA: Perkenalan

PREQUEL 6/5 (2017)

Catatan:
Buku MAGNUM OPUS (5/5) 2016, adalah induk dari sekuel Pentalogi Candra Jiwa Indonesia
menurunkan empat buku berikutnya: Studium Generale (1/5) 2012; Psike (2/5) 2013; Ego (3/5)
2014; dan Intuisi (4/5) 2015. Buku-buku Pentalogi dilanjutkan dengan buku-buku Trilogi:
Prequel (6/8) 2017; Monograph (7/8) 2018; dan Postquel (8/8) 2019; menjadi Oktalogi. (BSP)
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|

85

Sapta Marga, Sumpah Prajurit, dan Delapan Wajib TNI


Sapta Marga :
1. Kami Warga Negara Kesatuan Republik Indonesia yang bersendikan Pancasila.
2. Kami Patriot Indonesia, pendukung serta pembela Ideologi Negara yang
bertanggung jawab dan tidak mengenal menyerah.
3. Kami Kesatria Indonesia, yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta
membela kejujuran, kebenaran dan keadilan.
4. Kami Prajurit Tentara Nasional Indonesia, adalah Bhayangkari Negara dan Bangsa
Indonesia.
5. Kami Prajurit Tentara Nasional Indonesia, memegang teguh disiplin, patuh dan
taat kepada pimpinan serta menjunjung tinggi sikap dan kehormatan Prajurit.
6. Kami Prajurit Tentara Nasional Indonesia, mengutamakan keperwiraan di dalam
melaksanakan tugas, serta senantiasa siap sedia berbakti kepada Negara dan
Bangsa.
7. Kami Prajurit Tentara Nasional Indonesia, setia dan menepati janji serta Sumpah
Prajurit.
Sumpah Prajurit :
Demi Allah saya bersumpah / berjanji :
1. Bahwa saya akan setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
2. Bahwa saya akan tunduk kepada hukum dan memegang teguh disiplin
keprajuritan.
3. Bahwa saya akan taat kepada atasan dengan tidak membantah perintah atau
putusan.
4. Bahwa saya akan menjalankan segala kewajiban dengan penuh rasa tanggung
jawab kepada Tentara dan Negara Republik Indonesia.
5. Bahwa saya akan memegang segala rahasia Tentara sekeras-kerasnya.
Delapan Wajib TNI :
Demi Allah saya bersumpah / berjanji :
1. Bersikap ramah tamah terhadap rakyat.
2. Bersikap sopan santun terhadap rakyat.
3. Menjunjung tinggi kehormatan wanita.
4. Menjaga kehormatan diri di muka umum.
5. Senantiasa menjadi contoh dalam sikap dan kesederhanaannya.
6. Tidak sekali-kali merugikan rakyat.
7. Tidak sekali-kali menakuti dan menyakiti hati rakyat.
8. Menjadi contoh dan memelopori usaha-usaha untuk mengatasi kesulitan rakyat
sekelilingnya.
__________
http://www.organisasi.org/1970/01/sapta-marga-sumpah-prajurit-dan-delapan-wajib-tni.html cited 15 Dec., 2013

86

Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat

CANDRA JIWA INDONESIA: Perkenalan

PREQUEL 6/5 (2017)

LAFAL SUMPAH DOKTER


"Saya bersumpah/berjanji bahwa: Saya akan membaktikan hidup saya guna
kepentingan perikekemanusiaan; Saya akan menjalankan tugas saya dengan cara
yang berhormat dan bersusila, sesuai dengan martabat pekerjaan saya; Saya akan
memelihara dengan sekuat tenaga martabat dan tradisi luhur jabatan kedokteran;
Saya akan merahasiakan segala sesuatu yang saya ketahui karena pekerjaan saya
dan karena keilmuan saya sebagai Dokter; Kesehatan penderita senantiasa akan
saya utamakan;
Dalam menunaikan kewajiban terhadap penderita saya akan berikhtiar dengan
sungguh-sungguh supaya saya tidak terpengaruh oleh pertimbangan Keagamaan,
Kebangsaan, Kesukuan, Politik Kepartaian atau Kedudukan Sosial; Saya akan
memberikan kepada Guru-guru saya penghormatan dan pernyataan terima kasih
yang selayaknya; Teman-sejawat saya akan saya perlakukan sebagai saudara
kandung;
Saya akan menghormati setiap hidup insani mulai dari saat pembuahan; Sekalipun
diancam, saya tidak akan mempergunakan pengetahuan Kedokteran saya untuk
sesuatu yang bertentangan dengan hukum perikemanusiaan; Saya ikrarkan sumpah
ini dengan sungguh-sungguh dan dengan mempertaruhkan kehormatan diri saya".

Catatan:
PP 26/1960, LAFAL SUMPAH DOKTER Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
Nomor: 26 TAHUN 1960 (26/1960) Tanggal: 2 JUNI 1960 (JAKARTA). Ditetapkan di Jakarta pada
tanggal 2 Juni 1960 oleh Pejabat Presiden Republik Indonesia: DJUANDA. Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 2 Juni 1960 oleh Menteri Kehakiman: SAHARDJO
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|

87

R. Soenarto Mertowardojo dan Prof.Dr.dr. Soemantri Hardjoprakoso

Foto 23: Putra Indonesia ini Telah Mewariskan Candra Jiwa Indonesia
Intuisi Sadar Kolektif pada R. Soenarto Mertowardojo yang telah disampaikan
secara lisan dan dicatat oleh R.T. Hardjoprakoso dan R. Tri Hardono
Soemodihardjo kemudian diolah menjadi tujuh buah buku yang dihimpun
menjadi sebuah Pustaka (intuisi) Sasangka Jati.
Dr. Soemantri Hardjoprakoso menamatkan pendidikan dokternya di Sekolah
Tinggi Kedokteran (Geneeskundige Hogeschool), cikal bakal Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia di Jakarta pada bulan Februari 1942. Bersumber utama dari
salah satu buku di dalam pustaka intuisi tersebut yaitu Terciptanya Alam Semesta
maka disusunlah sebuah disertasi dengan judul Indonesisch Mensbeeld als Basis
ener Psycho-therapie. Disertasi tersebut telah dipertahankan dalam sidang ilmiah
untuk memperoleh gelar Doktor dalam ilmu Kedokteran Jiwa dengan predikat
cum laude di Rijkuniversiteit Leiden, Negeri Belanda tanggal 20 Juni 1956.
__________
Dokumentasi Perpustakaan Paguyuban Ngesti Tunggal

88

Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat

CANDRA JIWA INDONESIA: Perkenalan

PREQUEL 6/5 (2017)

INDEKS PREQUEL
A
Absolut transenden 55.
Adler; mutlak mengikuti kebutuhan masyarakat 68.
Agama 15, ilmu~ 77.
Aku; sang~, materi-imateri 79, Ego mental-spiritual. 82
alam:~sadar,asadar,prasadar 36,51, ~semesta; Terciptanya- (judul buku) 84.
alternatif bacaan semi ilmiah xxv
Angan-angan: perangkat jiwa yang dapat
berinteraksi dengan sentra vitalitas lainnya 2
anima; animus, pusat gravitasi 64,69.
Antareja, wayang 14,33-4
Antasena, wayang 14,33-4
antipati; perceraian, simpati, keterikatan 40.
Aspek, Aspect; Dwi-, Bi-, 38; Tri~59,79,82
Astronomi 8,9
B
bayangan: ~Tripurusa: angan-angan, intelektual 61.
berdampingan; materi-imateri 61.
Bhinneka Tunggal Ika, titik temu xxi
Bima sakti, tata surya xxxi
Body, mind, spirit; dimensi (matra) 1-4, 56.
Bre Redana xxiv
Budi Darmadi; Dr.Ir., M.Sc. vii, -Soedjarwo
Budi pekerti 13,15.
budi luhur: pemuda 34; watak 35; ekstraversi 38-9,41;80,
eling-eling 43
C
Candra Jiwa; Soenarto xxii, xxx, Indonesia xv,7,41
anatomi sekaligus fisiologi 7, baru 39,42, perbandingan 4~ 50-1.
Carp; insting 67.
Centini, serat , The Centhini Story: The Javanese
Journey of Life xvii
cinta, The Art of Loving , Erich Fromm xix
Cipularang KM 90 xxiv
cogito ergo sum, Rene Descartes xxix
cum laude xiv
D
Danawarih: gedung, tempat kuliah, ujian 42.
Dasa sila 43.
Delapan Wajib TNI 86.
Dewa Ruci;psiko religius,Ramayana,Mahabarata 77
Dhandhang Gula Eling-eling 43.
dimensi 1-4, makro/mikro-kosmos xxviii
disain; tuntunan dan rangkuman; tontonan, keterangan, dan kaitan vii

disertasi; bayi, ibu, dokter kebidanan (Carp) xxi


dunia 1- 4. viii Dwitunggal:Dwiaspek, BiAspect;Sadar
Kolektif 38.
E
ego: perjalanan ke dimensi-4 xxviii
empat pilar kebangsaan xxiii
empati; netral, perkawanan 40-1, memperdalam 41.
faktor persekutuan terbesar; FPB, 53.
Fisik: jasmani kasar, soma, body, dimensi-2 2,3.
Foil; Tre-, Tri- 38, Tripurusa, TriAspect 59.
Force; The-, Suksma Sejati, Sadar Kolektif Dinamis, Wakil Suksma Kawekas 38-9.
G
gadis jelita metropolitan vi
ganjil: halaman~ vii
Gate: the~, kontinuitas kesadaran 40-1.
genap: halaman~ vii
Geneeskundige Hogeschool xiv.
Geneeskundige Hogeschool, Sekolah Tinggi Kedokteran, Fak. Kedokteran UI di Jakarta 84.
gravitasi: pusat-; kecerdasan, perasaan, pria, perempuan, wanita 69.
guru; terhadap murid iv.
H
hakiki; Pusat; fungsi spesifik ke-4, imateri, spiritual
56-7.
Hardjoprakoso; Soemantri~ vii,xv, Soerini~ Soedjarwo vii, Winahyo~ , dr, SPOG vii, R.T., Raden Tumenggung~ xiv,48.
hati; suara, menghilang, pertentangan nafsu 62
nurani 15,50-1,62,65,76-7.
heart, qalb, jantung, jantung hati xxv
Heksalogi Starwars x
Hipotesis: jiwa, psike 3,7; Popper 23,25,27
hipotesis Jung xxii
hipotesis Jung: intuisi, kualitatif, introspeksi 44.
I
Ilham: pertama, intuisi 29,30, sadar 39
Ilmu jiwa dalam 1, tahap awal 11, penelitian 22,
spekulatif 23
imateri; Hidup, satu~tiga aspek 58-9, Pusat; pintu
masuk eksistensi status ; titik awal, sumber, dan
tujuan kehidupan ; di dalam dirinya58, materi- 61
imateri; spiritual, bebas keinginan, sadar kolektif ,
Aku di antara imateri dan materi 61.

__________
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|

89

individu; sekaligus punya a- dan sadar, a- dan


keinginan 61.
Indonesia: prinsip ke-an; psiko-profilaksis/terapi/higienik 65; menjadi sadar kolektif 63.
Indonesisch Mensbeeld.. xiv, xv
insting; telepati, ramalan, potensi di bawah sang
aku, dapat dikembangkan 67.
intelektual: kekayaan~ xxi, kapasitas~; anganangan, kedaulatan 61.
introspeksi: cara membuktikan hipotesis 24-5,44.
intuisi: ilham 99,9% 25-30; ~Soenarto Mertowardojo, hipotesis Jung, puncak evolusi kesadaran,
meningkatnya kesadaran pribadi, kunci 39, pustaka~ 48.

xxx
Makrokosmos/alam semesta: ada di dimensi-1 2,
mewadahi mikrokosmos 2.
materi; biologis, keinginan, asadar kolektif, Aku di
antara i- dan materi 61.
mati; ke~an; titk akhir kehidupan menurut Freud 73.
menerima, menghormati perbedaan xxi
mental: kesehatan~ xv, ~spiritual xxv
mentalitas ke-pengikut-an xix
mental: badan/jasmani halus, jiwa, psike, mind,
dimensi-3, 2.
metafora; ilustrasi viii
Mikrokosmos/dunia kecil terdiri fisik, mental, dan
spiritual 2.

J
Jay Subiyakto: seniman multi talenta, Kidung Abadi. iv
Jiwa: suatu keutuhan yang mewakili suatu sifat tertentu; angan2, perasaan, keinginan, kemauan, rasa
memiliki, dan semangat memberi 2; daya cipta,
analisis, dan menyimpulkan 3; ~pemuda, ~seni,
~kesatria: berubah, berkembang 3, batas-batas 5.

Mimpi 27, 28.


mistik; Cipularang KM 90 xxiv.
murni materi-imateri, kesadaran sang aku 61.
mutmainah; sifat dewasa 49.

K
Kapten: ~Sasangka Jati v; ~R. Soenarto Mertowardojo 44.
keajaiban 8,9; peningkatan fungsi luhur 41.
keberanian menata, transformasi ilmu xix
kedaulatan; sifat terpenting kapasitas intelektual,
bayangan/refleksi mutlak Tripurusa 61.
Kedokteran; Sekolah Tinggi, Geneeskundige Hogeschool, Fak. Kedokteran UI di Jakarta 84.
keinginan; hasrat, harapan kuat [sufiah] 1-3,59,60-3,65.
kelipatan persekutuan terkecil; KPK, 71.
kelompok sudra xxiv.
kemauan; semangat, daya dorong [amarah]. 3,59,60,80
kesadaran;16-7, 30,37,39, ~diri 41, ~kolektif 50-1, sang
Aku, menyelimuti, terbit individualitas, pudar 60-6,71;
~kesehatan masyarakat. 77
kesenian tradisional ketoprak xxiv
kosmos; makro, mikro. viii, xvi, xxviii,xxx
kritik, saran xxvii
kualitatif; metodologi~ 10; studi kasus. vi,xv,xxii, 44;79
L
lapis tujuh; bumi, langit 45.
Leiden, Nederland, Universitas xiv
luamah; sifat anak 49.
luhur; fungsi, keajaiban, redup-terang 41.
M
makro/mikro-kosmos: berdimensi 1-4. 2,viii, xvi, xxviii,

N
Nabi: superklasse 15, Musa 16, Nuh 16, Yesus 17.
nafsu; kekuatan alami ~arah dan tujuan; egoistik (egosentripetal), sosial, dan suprasosial (egosentrifugal) 59; terreduksi 65; ~sekunder; keinginan dan
kemauan 59.
Naga air; gadis jelita, dunia (dimensi) 1-4 viii.
NKRI, Negara Kesatuan RI, Pancasila xxi,xxiii
O
omnipotensi; status, mencicipi, pertemuan; intuisi,
iham, fase loncatan. 67
P
Pamudaran: pembebasan, tahap akhir 65, status
Suksma Sejati. 66
pamit mati: pentas~ xxiv
Pancasila 41,43.
Pavlov, Ivan Petrovich 11
perempuan; wanita, perasaan ke depan 64.
Perpustakaan Pusat Pangestu xv
Perspektif, keempat 31
polarisasi; perpindahan~ ke sadar kolektif 62.
Popper, Sir Karl Raimund, three worlds 28-9
Perasaan 1
pria; kecerdasan ke depan 64.
produktif, waktu luang xxv
Psike 1,2
psiko; ~profilaksis, ~terapi, ~higienik: dasar
pemikiran ke-Indonesia-an 65, ~religius 77.
Psikologi: Fak.~ Universitas Pajajaran (2 September
1961), Dekan pertama, Dinas- Angkatan Darat 42

__________
90

Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat

CANDRA JIWA INDONESIA: Perkenalan

Psikosomatik 4, subspesialis 5
pudar; kesadaran ego, terabsorbsi sadar kolektif ,
terlepasnya ikatan pada 62, 63,
Pusat; hakiki, fungsi spesifik ke-4, imateri, spiritual
56, (sentra) vitalitas 58, ~gravitasi: kapasitas
intelektual, kehidupan perasaan, pamudaran 65.
pusat imateri; spirit, dimensi-4 2
Q
qalb, heart, jantung, jantung hati xxv
R
reedukasi; kunci psiko terapi, membangkitkan
kemauan pasien 40,41,70.
Rinpoche, Yongey Mingyur 18-9.
Rijkuniversiteit di Leiden xiv,xv
Roh: ada pada binatang besar dan manusia 3.
rohani; 2,3, rohaniah 7, spirit 56,59.
S
Sabar, rela,narima,jujur,budi luhur: Pancasila 41,43.
Sadar, percaya, taat: Trisila,watak,kunci intuisi 39,40,43,
82, alam sadar, prasadar, asadar 36,51.
Sadar Kolektif: The Source,TheForce,TheSelf 40-1.
Sang; ~Penerang, ~Penuntun,~Sabda,~Gembala 59.
Sapta Marga 86.
Sardjito, Prof. Dr., Rektor xv
serius xxv
SEAMEO; The-, acting director 38,42..
sederhana; ke~an dan suka menolong,sublimasi 64.
Selubung ajaib 9
sejajar; ~candra jiwa lainnya 51,55.
Self:The~; Roh Suci, Sadar Kolektif Terbatas 38,40-1.
serius xxv.
simpati, antipati, empati 40.
sinarawedi, mitra yang sudah seperti saudara, tiga
saudara vii.
Sirkulasi darah: besar, kecil, koroner 6,7

PREQUEL 6/5 (2017)

Siti hinggil 0,1.


Soedjarwo; Soerini- vii, Budi Darmadi~ Dr, Ir vii.
Soemantri Hardjoprakoso; xiv,xv, Winahyo~ ,
dr, SpOG vii.
Soenarto Mertowardojo: potret xviii,xxii, candra jiwa~ xv
Soerini Soedjarwo; Ibu~ vii, Soerini-Hardjoprakoso Soedjarwo vii.
soma 2.
Source; The~: Suksma Kawekas, sumber dan asal
mula hidup 40-1,TheForce 40,62, TheSelf 40,62.
Spiritual: rohani, alam sejati, pusat imateri, spirit 56,59
dimensi-4 2, bersifat abadi, tak terbatas, 3.
Studium generale: UGM, 27 November 1958, kuliah umum 0,1.
sublimasi; proses, egosentrifugal, sederhana 64-5,69.
Sumpah; lafal ~dokter 87, ~prajurit 86
T
Tiga serangkai; foto, penulis pustaka intuisi 48.
transendental; fungsi supervisi dan pengertian 61.
transisi; fase~; antara asadar dan sadar kolektif 63.
TreFoil, TriFoil, Tripurusa 38.
TriAspek, TriFoil, TreFoil, Tripurusa 38,40.
Tripurusa 38,40, ~terendam 58
Trisila 39,82.
Transcendence to the depth .. viii, xxv
Trilogi The Matrix xvii
U
Universitas Gadjah Mada 1
W
waktu luang; Bre Redana xxiv
watak 11,13,17,33,35,39,43,
Wayang; kesenian 13, 15, candra jiwa 35,
kepahlawanan , sifat pendeta , hegemoni 31,34
Winahyo Hardjoprakoso; dr, SpOG vii

~Naga Tirta Asisik Kencana~


~Naga Air Bersisik Emas~
__________________________________________________________________________________________
http://www.wetcanvas.com/Community/images/06-May-2009/28375-Water_Dragon_gw1.jpg cited May 5, 2012
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|

91

CANDRA JIWA INDONESIA


Warisan Ilmiah Putra Indonesia

(PERKENALAN)

Budhi Setianto Purwowiyoto

H&B
PERKI

92

2017

6/8
Ver. 1.1.1

Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat

CANDRA JIWA INDONESIA: Perkenalan

PREQUEL 6/5 (2017)

H&B
Heart & Beyond PERKI
(Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia)

Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|

93

Anda mungkin juga menyukai