PREQUEL
(PERKENALAN)
PENTALOGI 2012-2016
Budhi Setianto Purwowiyoto
H&B
PERKI
2017
i
6/8
Ver. 1.1.1
H&B
Heart & Beyond PERKI
(Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia)
PREQUEL
PENTALOGI 2012-2016
(Perkenalan)
gigi, kesehatan masyarakat, psikologi, antropologi, ilmu-ilmu sosial,
Perpustakaan Pribadi
Oktalogi 6/(5+3)
SAMPUL HIJAU 2017
H&B
PERKI
2017
6/8
Ver. 1.1.1
2017
Penyunting: Puji Santosa
Ilustrator: Santoso Oetomo
Tata letak: Djoko Satrio
PUBLIKASI OKTALOGI: (2012); 2013; 2014 Ver. 1.1.1
[PENTALOGI CJI 2012-2016: 1-5/5; TRILOGI: Prequel 2017: 6/8; Monograph 2018: 7/8; Postquel 2019: 8/8]
2012: PENTALOGI
CJI (1/5)
Studium Generale
2013: PENTALOGIPsike
CJI (2/5)
2014: PENTALOGI CJI
(3/5)
Ego
2015: PENTALOGI
CJI (4/5)
Intuisi
melihat
karya
bangsa
sendiri,
mereka
berubah
Dipersembahkan kepada
Kapten Sasangka Djati
vi
Kata Pengantar
Edisi Pertama
Buku ini adalah buku Trilogi pertama (setelah Pentalogi; Pentalogi dan
Trilogi adalah Oktalogi, kumpulan 8 buku CJI); berjudul Perkenalan [Prequel
6/(5+3)] Lima buku lepas pertama (sekuel Pentalogi) yaitu 1. Studium Generale
(1/5); Studium Particulare (Kuliah Khusus) ada 3 buku: 2. Psike (2/5), 3. Ego (3/5),
dan 4. Intuisi (4/5); serta 5. Magnum Opus (5/5). Akses dan tambahan semangat
bagi penulis pada karya-karya Prof.Dr.dr. Soemantri Hardjoprakoso dan ayah
beliau yaitu R.T. Hardjoprakoso tidak lain atas kebaikan hati dari keluarga besar
Hardjoprakoso antara lain dari Ibu Soerini Soedjarwo, Dr. Winahyo Hardjoprakoso, SpOG, dan Dr. Ir. Budi Darmadi, M.Sc. Untuk ini saya mengucapkan terima
kasih yang sedalam-dalamnya.
Pada kesempatan ini tentu saja penulis ingin menyatakan rasa terima kasih
sebesar-besarnya kepada ketiga saudaraku sinarawedi: 1). Sdr. Puji Santosa
sebagai penyunting sekaligus memberi masukan yang sangat berarti, 2). Sdr.
Santoso Oetomo yang membuat beberapa ilustrasi yang menjelaskan, dan 3). Sdr.
Djoko Satrio yang memberi wawasan pemilihan huruf, serta referensi elektronik
untuk melengkapi isi buku-buku ini.
Disain utama buku ini adalah berupa tuntunan dan rangkuman di halaman
kanan (ganjil) dan di halaman kiri (genap) menampilkan tontonan (foto-foto dan
gambar-gambar), keterangan, dan kaitannya di kedua halaman. Agar lebih jelas
dilengkapi dua model bagan, tiga model diagram, dan satu kereta penjelajah
mikrokosmos.
Apabila terdapat beda pendapat dengan pengetahuan yang telah ada,
dimohonkan empati dan saling mendoakan keselamatan. Pengetahuan yang
berbeda tersebut agar di-anggap saja sebagai imbangan terhadap pengetahuan yang
telah ada sebelumnya.
Akhirnya kami ucapkan selamat membaca, meresapi bagian yang penting
dan ajakan melaksanakan hal-hal yang dianggap perlu, benar, dan bermanfaat
untuk mencapai tujuan hidup kita yang hakiki, ialah puncak evolusi kesadaran sang
Akunya manusia. Terima kasih.
Penulis
vii
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
Ada lima naga (simbol anugerah dan kekuatan) dalam legenda dan mitos China: logam, air, api, kayu
dan tanah. Dalam siklus 12 tahunan, maka tahun naga air jatuh pada tahun 1952, 2012, dan 2072.
Gambar ilustrasi metafora 0.2: Naga Air dan Gadis Jelita Metropolitan
Tampak seekor naga air bersisik emas mengajak seorang gadis jelita metropolitan
yang telah menjelajahi dunianya yang gemerlapan untuk menjelajahi dunia lain
yang kemungkinan sangat berbeda dengan dunia yang selama ini digelutinya.
Gadis jelita ini telah larut dalam dunia-1 (dunia kehidupan nyata di masyarakat
metropolitan dengan alam semesta sebagai wadahnya, makrokosmos) dan dunia2 (dunia fisik, jasmani kasar, badannya sendiri yang dapat didandani dan
dimanipulasi sesukanya, mikrokosmos).
Sementara itu naga air ingin
membawanya menyelam menjelajahi ke dunia-3 (dunia jiwa, mental, jasmani
halusnya) dan kemungkinan kalau beruntung, merasakan suasana jiwa yang
belum pernah terbayangkan di perbatasan (TheGate) dunia-4 (dunia rohani atau
dimensi spiritual yang imateri, alam sejati).
Itu semua guna menyempurnakan pengalaman hidupnya (tugas) lahir-batin atas
kehadirannya di dunia yang fana dan tidak abadi ini. Naga air hanya mampu
mengajaknya sampai di sini, perjalanan selanjutnya (trancendence to the depth of
the heart and beyond) .. hanya dapat dilakukan oleh Gadis Jelita itu sendiri ..
__________
http://static.desktopnexus.com/thumbnails/448128-bigthumbnail.jpg cited May 3, 2012.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
viii
INDEKS ........................................................................................ 87
ix
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
TheForce adalah Juru Penuntun bagi Luke Skywalker dalam film The Empire Strikes Back.
__________
http://0.tqn.com/d/scifi/1/0/E/4/0/-/R2D2-XWING_E4S-KEY-60_R.gif cited July 1, 2011.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
GLOSARIUM
Amarah= daya kemauan (nafsu) tidak mau menyerah, menjadi cepat marah
seperti gusar.
Asmara-Sufi (-laya)= cinta, rasa jatuh cinta atau kecenderungan ke yang lebih
tinggi (dalam).
Angan-angan= kemampuan intelektual, akal, logos.
Angan-angan dalam pengertian yang lebih luas= situasi rumit yang kompleks dari
kemampuan intelektual.
Angan-angan dalam pengertian yang lebih sempit= bagian ketidaksadaran dari
kemampuan intelektual, tempat penampungan dari bagian-bagian pemikiran
yang terdesak (untuk dilupakan).
Bayu Sejati= kekuatan yang sebenarnya; Bayu= kekuatan; Sejati= sebenarnya;
Bayu Sejati merupakan kumpulan total dari semua sentra vitalitas jiwa yang
konkrit (tiga angan-angan: cipta, nalar, dan pangerti, serta empat nafsu: mutmainah, luamah, sufiah,dan amarah). Setelah pelatihan tertentu dapat memusatkan tenaga naluriah yang ada dengan potensi-potensi supranatural misalnya
telepati dan clairvoyance.
Budi Luhur= memiliki sifat-sifat tabiat (akhlak) yang mulia, mulia hati; budi= kelakuan, pendirian; luhur= tinggi.
Cipta= pikiran atau bagian yang membentuk gambaran (citra, data, informasi) dan
merupakan bagian dari kemampuan intelektual (angan-angan).
Dalan rahayu; dalan= jalan; rahayu= berkah, kesejahteraan.
Dasa Sila= sepuluh pembelajaran hidup/ajaran hidup; dasa= sepuluh; sila= nilai
moral.
Dewa atau jawata= nama kumpulan dari mahluk-mahluk yang tidak dapat diamati
pancaindra, yang bersifat kesadaran ke-aku-an, individualistik, dan memiliki
potensi supranatural. Diklasifikasikan menjadi dewa-dewa yang baik dan jahat.
Lebih dikenal dengan nama Goden Dewa dan Daemonen Iblis.
Gumelaring Dumadi= proses penciptaan; gumelar= memperlihatkan, membentangkan, menghamparkan; dumadi= proses pembentukan, penciptaan.
Guru= guru, pendidik.
Hasta Sila= delapan pembelajaran hidup/ajaran hidup; hasta= delapan
Kamayan atau Maya= tenaga atau kekuatan intelektual, memiliki potensi
supranatural.
Karma= hukum sebab dan akibat, dari balas dendam, dari refleksi
Luamah= kecenderungan (nafsu) egosentrik, egosentripetal, kecenderungan
xi
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
xii
xiii
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
xiv
Sekapur Sirih
Disertasi Candra Jiwa Indonesia aslinya berbahasa Belanda, Indonesisch
Mensbeeld als Basis ener Psycho-therapie, disertasi Dr. Soemantri Hardjoprakoso
Candra jiwa adalah sebuah lukisan rangka (anatomi)
sekaligus fungsi (fisiologi) dari jiwa manusia, dipakai sebagai
hipotesis dasar untuk bekerja selanjutnya. (Soemantri)
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
MAKROKOSMOS:
Alam semesta dan seisinya
Manusia, Hewan, Tumbuh-tumbuhan, Dewa, dan Mineral
=============l Pancaindra l==============================
MIKROKOSMOS:
Manusia seutuhnya
========================================================================
________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Putra Indonesia. Penerbit: H&B PERKI, Jakarta, 2012
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
xvi
Matrix dan Heksalogi Star Wars. Mengapa tidak diterjemahkan langsung saja ke
dalam bahasa Inggris atau bahasa Indonesia? Pertanyaan ini pernah diajukan
warga Pangestu kepada penulisnya, lalu dijawab oleh Prof. Soemantri bahwa
beliau memberi kesempatan kepada orang lain untuk melakukannya. Beliau
menulis beberapa buku lainnya yang secara resmi dilestarikan oleh organisasi
Pangestu tersebut.
Namun, 50 tahun kemudian setelah disertasi dikemukakan, di dalam salah
satu surat kabar ibu kota (2006), diberitakan ulang tentang makna keberadaannya.
Sebuah buku berbahasa Jawa versi Inggris, diterbitkan oleh Marshal Cavendish,
Singapura, ditulis oleh Dr. Soewito Santoso, staf pengajar di Universitas Nasional
Australia, berjudul The Centhini Story: The Javanese Journey of Life. Serat
Centini adalah manuskrip tertua dalam bahasa Jawa dan telah diterjemahkan secara
utuh ke dalam bahasa Inggris, setebal 400 halaman. Dikemukakan pertama
kalinya di Asian House, London[1]. Masih ada satu karya anak bangsa Indonesia
yang pantas dikemukakan kepada masyarakat dunia, yaitu disertasi Dr. Soemantri
tersebut.
___________
[1]. YF La Kahija. Mencintai Kearifan Lokal. Harian Kompas, Sabtu, 02-12-2006.
Hlm. 6.
xvii
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
xviii
Bintang, nur, cahaya tampak bersinar dari pusat perisai Garuda Pancasila
[2]
___________
[1]. YF La Kahija. Mencintai kearifan lokal. Harian Kompas, Sabtu, 02-12-2006. Hlm. 6.
[2]. http://www.spi.or.id/wp-content/uploads/2011/05/gambar_garuda_pancasila.gif cited Nov. 22, 2012.
xix
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
NAGA-NAGA AIR
Naga-naga kecil memang pas untuk julukanmu ..
Bisakah engkau menjadi besar?
Dapatkah engkau mengarungi samudra-samudra yang besar?
Mampirlah ke kampung-kampungku yang kecil.
Terdengarkah lagu-lagu merdu
yang sengaja dinyanyikan di hari lahirmu?
Budi darmakan saja apa yang bisa kau berikan, serunya.
Dengarkan juga paduan suara mereka .. O sole mio..
Anak-anak kecil di Gandaria itupun menari-nari untukmu.
Mereka semua bersayap .. merah dan putih.
Setangkai mawar dan sekuntum semboja di sayapnya.
Bukankah engkau juga berkilat dan bersisik emas?
Besarlah engkau .. arungilah samudra-samudramu,
sebagai penghuni alam semesta.
Wacana (Catatan Pribadi) 0.3: Jakarta, 21 April 2012, di Tahun Naga Air
Di hari-hari tersebut mengingatkan saya pada sebuah buku Habis Gelap Terbitlah
Terang karya yang disunting Armijn Pane (2005) berisi surat-surat R.A. Kartini
kepada sahabat-sahabatnya di Eropa dan telah dibukukan oleh J.H. Abendanon
(1911).
Di Hari Minggunya terdapat pementasan paduan suara dewasa yang sudah 27
tahun mem-budi darma-kan waktu dan suaranya kepada sahabat-sahabatnya di
situ. Di pagi hari itu ada pementasan drama pendidikan anak-anak dan cucu-cucu
mereka diantaranya nyanyian tentang tiga kata ajaib yang dapat mengubah
nasib mereka, terdengar di Gandaria I No. 93, Jakarta Selatan. Tolong ketika
engkau membutuhkan bantuan, maaf ketika engkau berbuat kesalahan, dan
terima kasih ketika orang berbuat baik kepadamu.
__________
http://id.wikipedia.org/wiki/Habis_Gelap_Terbitlah_Terang cited May 5, 2012
http://id.wikipedia.org/wiki/J.H._Abendanon cited May 5, 2012
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
xx
Besar harapan penulis semoga buku ini dapat menambah pencerahan dalam
memaknai arti bintang, nur, dan cahaya yang memancar dari Sila Ke-Tuhan-an
Yang Maha Esa, di tengah perisai Garuda Pancasila NKRI, Negara Kesatuan
Republik
Soemantri Hardjoprakoso telah berjasa dalam memberikan
pembelajaran ilmiah yang mendasar tentang Ketuhanan
Yang Maha Esa, budi pekerti luhur, serta menerima dan
menghormati semua perbedaan (empati).
___________
[1]. YF La Kahija. Mencintai Kearifan Lokal. Harian Kompas, Sabtu, 02-12-2006. Hlm. 6.
xxi
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
(*)
xxii
Kapten TNI-AD Soenarto Mertowardojo dan Mayor Jenderal TNI Prof. Dr.
dr. Soemantri Hardjoprakoso, Neurolog-psikiater, patut dikenang sebagai orangorang yang telah berjasa dalam memperkenalkan salah satu kekayaan intelektual
bangsa Indonesia.
Pelestarian warisan intelektual bangsa ini perlu dilakukan
karena dapatmemberikan potensi ketahanan dan persatuan
bangsa. Wacana secara positif dan pencarian titik-titik temunya Sila Ketuhanan Yang Maha Esa yang ada di dalam
keyakinan, kepercayaan, dan agama-agama masih perlu
dikerjakan di dalam kerangka Bhinneka Tunggal Ika.
Ketika buku ini tengah dipersiapkan, suasana ibu kota masih marak dilanda
berita-berita tentang terorisme dan isu Negara Islam Indonesia. Terbetik pula
berita di surat kabar ibu kota [1] bahwa pemerintah akan merevitalisasi pelajaran
agama di lembaga pendidikan, bahkan Pancasila akan diajarkan kembali di
bangku-bangku sekolah.
Revitalisasi ini tidak hanya pada pelajaran agama Islam, tetapi juga semua
agama. Menteri Pendidikan Nasional Muhammad Nuh di sela-sela Musyawarah
Rencana Pembangunan Nasional 2011 di Jakarta menyatakan: Diyakinkan
kepada mereka bahwa di negara ini sudah ada empat pilar kebangsaan, yakni
Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Revitalisasi akan
dilakukan dengan menitikberatkan pembangunan karakter, terutama membangun
kecintaan terhadap negara yang berbasis kasih sayang, apresiasi, dan toleransi.
Belajar dari Candra Jiwa Indonesia, judul buku ini, sekiranya dibaca oleh
penulis dengan kacamata jantung manusia, alat yang paling aktif hidup di dalam
tubuh manusia,
__________
[1] Nashih Nashrullah. Pelajaran Agama Segera Direvitalisasi. Republika, Jumat, 29 April 2011, Hlm. 12.
xxiii
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
Entah mana sebab mana akibat, sebagian produk kebudayaan kita kemudian diabdikan untuk melayani keengganan
masyarakat terhadap sesuatu yang serius
(Bre Redana)
xxiv
kita, dan kacamata hati, maka diberikan judul alternatif: Transcendence to The
Depth of The Heart and Beyond, suatu perjalanan menyelam di pusat
lautan hidup yang terdalam, pusat imateri..
Transcendence to the depth of the heart and beyond, adalah suatu perjalanan menyelam di pusat lautan hidup yang terdalam di jantung-hatinya manusia, pusat imateri. Dimaksudkan sebagai judul alternatif dari
buku ini, sekiranya dibaca dengan kacamata jantung manusia, alat
yang paling aktif hidup di dalam tubuh kita, dan kacamata hati, kalbu.
xxv
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
door
SUMANTRI HARDJOPRAKOSO
geboren te Nambangan Solo (Indonesia) in 1913
xxvi
guna membangun karakter bangsa yang digali dari khasanah bumi pertiwi.
Barangkali hal ini merupakan suatu upaya yang masih langka dilakukan oleh orang
lain. Diperlukan semangat kebersamaan yang tinggi antara penulis dan pembaca-
nya untuk mencapai tujuan yang mulia tersebut untuk saling berbagi pengalaman
hidup. Kritik dan saran sangat diharapkan, untuk menyempurnakan buku ini di
masa datang, serta untuk kepentingan pembelajaran kita bersama.
Akhirnya, saya ucapkan selamat membaca dan memahami isi buku ini.
Semoga bermanfaat bagi kehidupan yang nyata.
Terima kasih atas perhatiannya.
Penulis
xxvii
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
Pusat
Imateri
(SPIRITUAL)
Makrokosmos
(Dunia Luar)
Dimensi-4
Dimensi-1
(MENTAL)
Dimensi-3
Mikrokosmos
(Dunia Dalam)
(FISIK)
Dimensi-2
Sadar Pribadi
(Ego)
Anganangan
Perasaan
Nafsunafsu
KOSMOLOGI
ALAM SEMESTA
(2-Kosmos dengan 4-Dimensinya)
xxviii
PROLOG
Profesi dokter telah lama menjadi sorotan masyarakat terutama sekitar awal
tahun 2000, sehingga banyak kasus dipaparkan di media cetak dan elektronika.
Sejak saat itu, salah satu fakultas kedokteran terkemuka di Indonesia telah
Candra Jiwa Indonesia (Soenarto) sejajar dengan candra
jiwanya Sigmund Freud, Carl Gustav Jung, dan Alfred Adler.
--Soemantri Hardjoprakoso
xxix
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
xxx
Makhluk yang berpikir memiliki kesadaran sang aku dan bernama manusia
ini tentu berada di dalam dunia yang merupakan bagian dari alam semesta.
Sekaligus hidup dalam kurun waktu tertentu. Hal ini berarti, ia berada di antara
kurun waktu sebelum dan sesudah sang aku ada.
Di sinilah jawabannya ketika sering ditanyakan apakah candra jiwa itu?
Jawaban yang sederhana adalah pengetahuan tentang posisi dinamis ego seorang
manusia di dunia kecilnya (mikrokosmos).
Posisinya di alam semesta
(makrokosmos) digambarkan dalam candra dunia. Sang aku memang terbatas,
bisakah ia mengalami perkembangan dan kemajuan? Ini adalah pertanyaan
berikutnya.
Kebutuhan pada pengetahuan tentang konsepsi manusia dan dunia, mungkin
dapat dipakai sebagai titik awal dan sebagai dasar cara memaknai hidup. Dari
pengetahuan ini, pada saat yang sama dapat diupayakan sebagai suatu pendidikan
mental spiritual, pencegahan, dan pengobatan penyakit jiwa.
Atau justru sebaliknya, empati perlu diberikan kepada siapa saja yang
menekuni Candra Jiwa Indonesia ini sebagai kompas dalam mengarungi samudra
kehidupan dengan gelombang yang bergelora, arus laut dan angin yang tidak
menentu, berbagai posisi rintangan batu karang, serta gangguan makhluk ganas
lainnya.
xxxi
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
PENCERAHAN JIWA
1.
PENDAHULUAN
di Universitas Gadjah Mada di Siti Hinggil, Yogyakarta dalam mata ajar Ilmu Jiwa
Dalam (diepte psychologie): Candra Jiwa Indonesia. Ceramah ilmiah tersebut
dihadiri para guru besar, dosen, mahasiswa, R. Soenarto Mertowardojo, dan tamu
undangan kira-kira 800 orang.
Banyak pertanyaan yang diajukan para hadirin pada waktu itu, di
antaranya: Mengapa ilmu jiwa yang dikemukakan Dr. Soemantri itu dinamakan
Candra Jiwa Indonesia, sedang bangsa Indonesia terdiri dari banyak suku bangsa?
Pertanyaan tersebut dijawab: Sesungguhnya candra jiwa yang saya kemukakan itu
untuk seluruh umat manusia, untuk seluruh dunia. Akan tetapi karena saya ini
Putra Indonesia, maka untuk menjunjung tinggi bangsa dan negara Indonesia,
maka saya namakan Candra Jiwa Indonesia. Setelah tepuk tangan yang meriah,
dilanjutkan: Asalnya Candra Jiwa Indonesia itu dari Soenarto Mertowardojo,
yang saya ambil dari kitab Sasangka Jati.. *)
2.
STUDIUM GENERALE
Soemantri Hardjoprakoso. Candra Jiwa Indonesia. Ceramah Ilmiah di Universitas Gadjah Mada Yogya-karta, 27
Nopember 1958. Proyek Penerbitan dan Perpustakaan Pangestu Pusat Jakarta 1977.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
MAKROKOSMOS
Alam semesta dan seisinya
=======================l Pancaindra l=======================
MIKROKOSMOS
(Kasar) Jasmani
Soma
FISIK
--------------------------------------------------(Halus) Jasmani
Psike
MENTAL
JIWA
(angan-angan, perasaan, keinginan, kemauan,
rasa memiliki dan semangat memberi)
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -I
Rohani
l- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Pusat Imateri
SPIRITUAL
=========================================================================
Mikrokosmos/dunia kecil terdiri dari 1] Fisik (badan/jasmani kasar, soma, body, dimensi-2), 2] Mental
(badan/jasmani halus, jiwa, psike, mind, dimensi-3), dan 3] Spiritual (rohani, alam sejati, Pusat Imateri,
spirit, dimensi-4). Makrokosmos/alam semesta berada di dimensi-1 mewadahi mikrokosmos
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
antara jiwa dan roh. (Perhatikan juga struktur utuh manusia: jasmani, jiwa, dan
rohani). Kita beranggapan bahwa roh nantinya akan kembali pada asal mula hidup
sebagai sumbernya, tidak berkembang, tidak berubah, dan bersifat abadi.
Hipotesis manusia seutuhnya, terdiri dari:
1. Fisik, Jasmani kasar (soma) - materi kasar: umur terbatas.
2. Mental, Jasmani halus (psike, Jiwa) - materi halus: umur
terbatas.
3. Spiritual, Rohani (spirit) - imateri: abadi, tak terbatas.
Ketika kita membicarakan jiwa pemuda, jiwa bangsa, dan seterusnya, tidak
terbayangkan soal roh karena pemuda, bangsa, seni, dan kewirausahaan tidak
mempunyai roh. Manusia dan juga binatang-binatang yang besar dianggap
mempunyai roh. Jika yang dimaksud adalah jiwa pemuda, jiwa seni, jiwa kesatria,
tentulah apa-apa yang ada pada pemuda, seni, dan kesatria, yaitu tentang pikiran,
perasaan, semangat, cinta, kemampuan, kinerja, dan adaptasinya. Begitu pula
seandainya kita berusaha meneliti persoalan jiwa manusia.
Secara sederhana, yang dimaksud dengan jiwa manusia ialah segala sesuatu
dari manusia yang bertalian dengan daya cipta angan-angan, menghubunghubungkan suatu konsep dengan konsep lainnya (analisis), dan kemampuannya
membuat kesimpulan. Keinginan, kemauan, semangat, cita-cita, dan kemampuan
adaptasi lingkungan untuk menyelamatkan hidupnya merupakan perangkat jiwa
manusia. Setiap manusia mempunyai jiwa, hanya kemampuannya yang berbedabeda.
Jiwa merupakan suatu keseluruhan dan keutuhan yang tertentu, yang
mewakili suatu sifat dari manusia. Di dalam keutuhan yang kita namakan jiwa
tersebut terdiri atas beberapa sifat yang mandiri, misalnya: angan-angan,
perasaan, keinginan, kemauan, rasa memiliki, dan semangat memberi.
Selanjutnya akan menjadi jelas dan gamblang dengan mengikuti uraian sebagai
berikut.
Bagaimana hubungan antara jiwa dan badan jasmani? Pertanyaan demi
pertanyaan ini layaknya sebagai calon peneliti jiwa dipakai sebagai dasar untuk
membuat beberapa jawaban sementara. Upaya awal penelitian ini dalam disiplin
ilmu pengetahuan dipakai untuk menyusun hipotesis. Oleh karena itu, tidak
pernah atau belum pernah diselidiki jiwa, psike (bukan roh) di luar badan jasmani.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
Hubungan antara pusat emosi dengan bentuk wajah, persyarafan, serta jantung (heart)
Gambar 1: Psikosomatik
Manifestasi kepribadian pada penyakit psikosomatik. Emosi menyebabkan
perubahan frekuensi dan irama denyut jantung, sesuai dengan penampilannya.
__________
http://24.media.tumblr.com/tumblr_ksto5zpSnX1qznt2yo1_500.jpg cited July, 2011.
4
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
Hubungan erat yang terjadi antara soma dan psike sudah lama dipelajari.
Apabila seseorang takut maka jantung menjadi berdebar-debar. Sementara bila ia
senang hatinya, maka pupil mata menjadi lebar. Atau kalau kita sedang malu,
Mempelajari dinamika soma dan psike, menimbulkan
kolaborasi berbagai ilmu pengetahuan antara lain ilmu
penyakit dalam, psikologi klinik dan psikiatri. Subspesialis
psikosomatik, dengan konsepnya yang khas, sebagai salah
satu sarana pendalaman ilmu pengetahuan yang baru.
muka menjadi merah. Pada saat menunggu keputusan yang penting, perut menjadi
mules, bahkan mau ke toilet. Begitu pula bila perut kenyang menjadi senang,
sebaliknya kalau perut sedang kosong menjadi lekas marah.
Ketika sedang sakit panas, pikiran tidak dapat diatur, dan ngawur. Banyak
faktor psikis yang pengaruhnya besar terhadap penyakit badan jasmani, misalnya
pada asthma bronkhiale (asma saluran napas), hipertiroid (aktifnya kelenjar tiroid
di leher), urtikaria (gatal-gatal di kulit), ulkus peptikum (tukak lambung), kolitis
(radang usus besar), hipertensi (tekanan darah tinggi), migren (nyeri sebagian
kepala), dan sebagainya.
Karena hubungan erat ini, tidak mengherankan ketika disiplin ilmu penyakit
dalam, psikologi klinik, dan psikiatri berkolaborasi dalam keilmuan. Bahkan salah
satu di antaranya ada yang mengembangkan sub-spesialis psikosomatik, dengan
konsepnya yang khas, sebagai sarana pendalaman ilmu pengetahuan yang baru.
Karena jiwa merupakan suatu keutuhan, berarti memiliki batas-batasnya.
Ada batas luar dan ada batas dalam. Apakah ada yang menjadi pintu gerbang ke
luar dan ke dalam? Kita selalu menganggap jiwa (psike) berada di dalam
badan/jasmani (soma).
3.
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
putih, violet (hitam), dan merah. Semoga ilmu pengetahuan (fisika kuantum,
tentang paket energi gelombang) dan teknologi kelak dapat membuktikannya.
Astronomi adalah ilmu yang paling tua, kemudian menyusul ilmu-ilmu yang objeknya semakin mendekati manusia.
Sebelum zaman ilmiah, seluruh semesta raya seolah-olah
diselubungi oleh kabut keajaiban dan kedewataan. Perlahan-lahan selubung itu dibuka oleh ilmu pengetahuan.
Posisi, fungsi, dan interaksi pusat kekuatan, serta evolusinya di dalam (selimut)
tubuh manusia yang berpancaindra inilah candra jiwa akan dibahas.
Dalam sejarah ilmu pengetahuan, yang mendapat perhatian pertama adalah
objek-objek yang letaknya jauh dari manusia. Astronomi adalah ilmu yang paling
tua, kemudian menyusul ilmu-ilmu yang objeknya semakin mendekati manusia.
Sebelum zaman ilmiah, seluruh semesta raya seolah-olah diselubungi oleh kabut
keajaiban dan kedewataan. Bintang-bintang, matahari, bulan, awan, halilintar,
gunung, samudra, siang dan malam seolah-olah bukan merupakan bahan material
biasa dengan hukum-hukum tertentu. Mereka itu seolah-olah dianggap sebagai
sesuatu manifestasi dari makhluk-makhluk ajaib, dewa-dewa yang berjiwa,
berpribadi, dan reaksinya atau tindakannya tidak dapat diramalkan terlebih dahulu.
Ilmu pengetahuanlah yang kemudian mengangkat dan membuang selubungselubung ajaib tersebut. Yang dihilangkan pertama kali ialah selubung yang
menutupi objek-objek yang letaknya jauh dari manusia. Lambat laun semua selubung dihapuskan dan yang paling akhir ialah selubung yang meliputi jiwa manusia.
Apa yang akan didapat di dalam selubung? Masyarakat umum belum mengetahui
seluruhnya. Ilmu jiwa belum menunjukkan sifat kompak, belum ada kestabilan
semua masih bersifat meraba-raba. Apa yang dicatat kebanyakan hal-hal yang
simptomatis, belum yang kausal-mendalam atau yang struktural-fungsional. Akan
tetapi dengan pasti, selangkah demi selangkah manusia maju dalam mengangkat
selubung yang menyelimuti jiwa manusia.
4.
METODOLOGI
Ivan Petrovich Pavlov (1849-1936) di ruang laboratoriumnya sedang meneliti perilaku binatang
10
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
dingkan ini dapat dimengerti tentang seluk-beluk jiwa, bahkan orang telah
membuat struktur-struktur jiwa tertentu sehingga dapat dipakai sebagai pegangan
dalam mempelajari dan membuat diagnosis sebagai dasar terapi kejiwaan.
Ilmu jiwa tahap awal belum menunjukkan sifat kompak, belum
ada kestabilan. Semua masih bersifat meraba-raba. Apa yang
dicatat kebanyakan hal-hal yang simptomatis, belum yang kausalmendalam atau yang struktural-fungsional. Selimut jiwa manusia
itu sedikit demi sedikit dibuka oleh ilmu pengetahuan.
Perhatian manusia terhadap perilaku binatang yang diberi tanda deringan bel,
sebagai penanda pemberian jatah makanan telah dimanfaatkan oleh Pavlov, untuk
mempelajari perilaku manusia bahwa dapat mengabaikan sementara peranan
struktur jiwa manusia. Ivan Petrovich Pavlov (1849--1936) mendapat hadiah
Nobel untuk riset fisiologi kedokterannya (sistem pencernaan) dengan binatang
menyusui pada tahun 1904.
Perbedaan perasaan, titik berat pemikiran antara laki-laki dan perempuan,
kebergantungan seorang anak terhadap ibunya dan orang tuanya, pemilihan bidang
pekerjaan yang berbahaya atau yang memerlukan presisi tinggi, dan lain-lainnya,
membuka cakrawala pengetahuan ke dalam jiwa manusia. Saling memperhatikan
di antara sesama manusia sudah lama dijalankan baik secara tidak sadar maupun
disadari sebelum ilmu jiwa muncul sebagai suatu disiplin ilmu pengetahuan yang
baru.
Watak manusia adalah salah satu subjek penelitian penting dalam ilmu jiwa.
Telah tersedia gudang bahan penelitian tentang watak manusia untuk diselidiki
secara lebih mendalam. Yang dimaksudkan Soemantri di sini adalah kesenian
wayang dari suku bangsa Jawa yang sekarang sudah menjadi kekayaan leluhur
milik seluruh dunia. Sosok wayang dan apa yang disuarakan, diceritakan oleh Ki
Dalang, dan yang dimainkannya adalah lukisan tentang watak manusia.
Sekiranya tokoh Bima dalam wayang ditatah lebih besar dari tokoh Arjuna,
tidak berarti bahwa badan Arjuna seperti yang dilukiskan dalam wayang kecil dan
kurus kering. Seyogyanya badan Arjuna juga besar dan gagah perkasa, tetapi yang
kita lihat dalam tatahan wayang ialah watak Arjuna yang lemah lembut. Tidak
mungkin sekiranya seorang atlet atau kesatria yang pandai menggunakan senjata
apa saja, seperti Arjuna, berbadan kurus kering dan halus gerakannya.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
11
Lima kesatria Pandawa tepat berada di tengah kelir, tampaknya ada rapat keluarga
__________
http://2.bp.blogspot.com/-BXjmDZS5QZA/TVWTQ12KaWI/AAAAAAAAAPk/
Ez3sxbJ2f6c/s1600/wayang_kulit.jpg cited June 27, 2011.
12
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
Setelah kita selesai menata 400 wayang yang komplit dari kotak wayangnya
Ki Dalang, serta mempelajari sifat gerak-geriknya yang halus dan yang kasar, yang
lentur dan yang keras suaranya, salah satu dari dua harmoni gending yang
Kesenian wayang yang dipertunjukkan oleh Ki Dalang
yang diiringi gending yang bermetrum slendro dan pelog
warisan kebudayaan Jawa, sekarang sudah menjadi kekayaan leluhur dunia. Perilaku dan watak wayang tersebut
dapat dipakai sebagai sumber penelitian jiwa manusia.
mengiringinya
(harmoni pentatonik bermetrum slendro dan pelog), dan
konteksnya dalam episode pewayangan, barulah kita dapat mengetahui persoalan
jiwa manusia dengan segenap variasinya. Kisah di dalam lakon-lakon pewayangan,
sangat luas dan sangat dalam maknanya, dapat menjadi sumber pendalaman selukbeluk pewayangan, barulah kita dapat mengetahui persoalan jiwa manusia. Para
pencipta wayang dengan segenap kemampuannya telah berhasil mengajarkan
sedikit banyak tentang seluk-beluk jiwa manusia kepada generasi penerusnya.
Wayang juga digunakan untuk sarana komunikasi, penerangan dari penguasa
kepada rakyatnya, mengajarkan budi pekerti, keyakinan, dan untuk menyebarkan
religi baru bagi masyarakat.
Hubungan antara watak dan bentuk tubuh telah ditunjukkan oleh Kretschmer.
Sebenarnya, pencipta-pencipta wayang telah menerjemahkan pendapatnya itu
melalui para dalang sebagai sarana melakukan pendidikan watak kepada
masyarakat. Disampaikan dalam gatra dan nuansa yang sangat indah, layak
disebutkan bahwa wayang adalah lapangan penting bagi ilmu jiwa, sebagai salah
satu sumber ilmu pengetahuan.
Soemantri menyebut agama sebagai segi yang sangat penting dalam dunia
psikologi. Kita masih jarang membaca di surat-surat kabar atau melihat di televisi
seorang psikolog membeberkan kajian agama untuk menyembuhkan kelainan jiwa
klien atau pasiennya. Bidang ini belum diteliti secara mendalam oleh para ahli
jiwa bahkan ada setengahnya beranggapan bahwa lapangan agama bukan teritorial ilmu jiwa. Pertanyaannya, apakah masih ada negeri yang kental dalam suasana
keberagamaan, tetapi belum memiliki fakultas psikologi dan filsafat? Atau
barangkali juga sebaliknya, otoritas agama belum sepenuhnya mengizinkan
penelitian ilmu jiwa menyentuh teritorial agamanya.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
13
14
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
nya institusi pendidikan tinggi dalam bidang agama dan meningkatnya strata
ilmu pengetahuan di situlah kajian psikologi terhadap agama akan berman-faat
untuk kesejahteraan masyarakat.
Sekarang, mestinya berbeda dengan 50 tahun yang lalu, sebab pada zaman
yang serba mungkin dan sangat cepat berlalu ini dunia maya internet dapat atau
malahan sudah menjembatani celah tersebut. Pengetahuan, hasil penelitian atau
pendapat ahlinya, bahkan siapa saja yang menyangkut agama, dapat diakses dari
mana saja, seolah-olah sudah tidak ada otoritas lagi di dunia maya ini.
Para nabi, menurut Soemantri adalah ahli jiwa yang tidak tertandingi, superklasse. Karena beliau mengenal jiwa manusia, bahkan dapat mengendalikan dan
menyalurkannya ke arah yang ideal. Apa yang dikerjakan para nabi ialah membangkitkan beberapa sifat dari jiwa manusia dan meninggikan derajat kejiwaannya.
Karena tuntunan nabilah orang biadab menjadi beradab, orang yang kejam menjadi
penyayang, dan orang kasar menjadi halus budi pekertinya. Para nabi menggerakkan manusia sehingga gema dan gelombangnya masih terasakan beberapa
ribu tahun kemudian. Dapatkah para ahli jiwa zaman sekarang berbuat demikian?
Kita tidak harus menghentikan diskusi ini hanya dengan menyebut satu
istilah nabi. Coba perhatikan juga kemampuannya. Bukankah nabi juga
manusia biasa? Nabi dapat sakit, bersedih, gembira, makan, minum, dan tidur
seperti halnya manusia lainnya. Kemampuan seorang nabi boleh jadi adalah
potensi tersembunyi dari seorang manusia yang jarang atau tidak pernah muncul
sama sekali pada manusia umumnya. Akan tetapi, potensi itu seharusnya tetap ada
pada setiap manusia. Hanya yang terpilih oleh Yang Maha Kuasalah yang dapat
memanifestasikannya meskipun hanya sebagian kecil dari potensi yang luar biasa
itu. Maksudnya, di suatu negara bahwa agama dan psikologi dapat berkolaborasi
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
15
16
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
dengan penuh harmoni, hasil penelitiannya pasti dapat segera diakses di mana saja,
dan untuk kepentingan umat manusia.
Para Nabi adalah manusia super, karena dapat membangkitkan beberapa sifat dari jiwa manusia dan meninggikan
derajat kejiwaannya. Mereka mampu mengubah watak
manusia menjadi beradab sehingga inspirasi, tutur kata,
dan perilaku Nabi masih diikuti ribuan tahun.
Kita bayangkan seorang psikolog atau psikiater yang paling ulung di zaman
sekarang yang mendapat tugas negara memperbaiki perilaku seorang penjahat
kambuhan, koruptor kelas kakap, atau bandar sekaligus pemakai narkoba.
Sepertinya ia mendapatkan kesulitan yang besar dan tentu saja memberatkan hatinya ketika menghadapi tugas ini.
n) adalah salah satu fungsi
Pada suatu hari, C.G. Jung, psikiater yang terkemuka di dunia, ketika
diminta mengobati orang yang kecanduan alkohol dan sudah berobat di dalam
Grup Oxford yang mengobatinya berdasarkan spiritualisme agama di Eropa,
mengatakan agar meneruskan pengobatan di situ saja, karena ... saya tidak dapat
lebih baik mengerjakannya daripada Yesus. [3] Grup Oxford ini menggunakan
program 12 langkah, di situ seorang pecandu alkohol diajak untuk mengikuti
langkah demi langkah tersebut dalam melepaskan kecanduannya. Aslinya kedua
belas langkah program tersebut bukan berdasarkan teori Jung, sementara itu Jung
sendiri juga tidak berperanan dalam pendekatan terapi dua belas langkah tersebut.
Candra Jiwa Jung bahkan telah memasuki ranah kepercayaan, suatu ranah
ilmu pengetahuan yang jarang dimasuki ilmuwan Eropa pada waktu itu. Jung tidak
malu-malu lagi menyatakan adanya intuisi (bertemunya ego dengan kesadaran
kolektif), ia mengakui bahwa dalam jiwa manusia ada kemampuan yang lain dari
kecerdasan intelektual dan tidak kalah kegunaannya dari pikiran manusia.
Padanannya pada zaman sekarang dapat dinamakan kecerdasan spiritual.
Kita telah melihat hasil-hasil dan kemungkinan-kemungkinan yang terbukti
manfaatnya dalam kehidupan di kalangan umat beragama. Oleh karena itu, apa
pun yang bersangkutan dengan agama seharusnya menjadi salah satu fungsi dari
____________
[3] Jung, C. G.; Adler, G. and Hull, R. F. C., eds. (1977) Collected Works of C. G. Jung, Volume
18: The Symbolic Life: Miscellaneous Writings, Princeton, NJ: Princeton University Press, ISBN
978-0-691-09892-0, p. 272, as noted 2007-08-26 at http://www.stellarfire.org/additional.html.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
17
18
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
Pada waktu yang lalu, dan mungkin sampai sekarang, masalah kepercayaan itu
masih kurang diperhatikan oleh para ahli jiwa.
Sebagian sinyalemen Soemantri kemungkinan sudah dapat ditutupi dengan
majunya eksperimen yang memperdalam ilmu pengetahuan.
Pengukuranpengukuran tentang inteligensia, emosi, bahkan spiritualisme telah banyak dilakukan di negara-negara maju dengan peralatan yang canggih.
Pada tahun 1972, fMRI (functional magnetic resonance imaging) untuk
menilai fungsi otak serta EEG (elektro encephalogram) untuk merekam aktivitas
listrik otak telah dipakai untuk meneliti Yongey Mingyur Rinpoche, 35 tahun
bersama 7 meditator Buddhis lainnya. Serangkaian tes saraf dilakukan saat mereka
melakukan 3 metode meditasi, berhubungan dengan kesadaran, welas asih dan
ketulusan hati di Laboratorium Waissman, Unversitas Wisconsin USA. Sebelumnya sudah ada tes-tes yang berbeda di Universitas Berkeley dan Harvard. Majalah
Time pada pertengahan tahun 2005 mengemukakan hal penting tentang penemuan
saintis Rinpoche yang disebut neuroplasticity. [4] Hal itu dapat diartikan bahwa
otak mempunyai kemampuan berubah. Dahulu diyakini kalau orang yang terlahir
tidak bahagia, seumur hidup tidak akan bahagia.
Ternyata otak mempunyai kemampuan mengubah kondisi itu. Terjadi
peningkatan daya imunitas tubuh dan menciptakan kesejahteraan lahir-batin.
Kebahagiaan sejati bersemayam di dalam diri manusia. Hanya karena hirukpikuknya pikiran di kepala manusia, orang tidak mengenal lagi keistimewaan di
dalam diri manusia.
Masih ada cara lain untuk menyelidiki seluk-beluk jiwa. Cara itu ialah
melalui upaya introspeksi dengan cara melakukan penelitian di dalam dirinya
sendiri. Cara ini menunjukkan keistimewaan jiwa manusia yang memiliki kemam__________
[4] Maria Hartiningsih. Rinpoche, Perjalanan Menemui Pikiran. Kompas, Kamis, 1 April 2010. hlm.16.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
19
Psikiater Carl Gustav Jung pada majalah TIME: Menantang Freud dalam eksplorasi rohani
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
puan untuk melakukan observasi di dalam dirinya pribadi. Di luar ilmu jiwa selalu
terdapat jarak antara objek dan subjek penelitian. Dengan adanya jarak (antara) ini,
yang memungkinkan dilakukan-nya penelitian dan observasi. Makin jauh jaraknya
Di dalam ilmu jiwa, objek dan subjek penelitian dapat berada dalam diri seorang manusia. Subjek dan objek penelitian
adalah jiwa orang yang sama. Jiwa seolah-olah mampu
membuat jarak/antara, dapat menjauhkan atau melepaskan diri dari pribadi. Dampaknya mempertajam dan menyempurnakan penelitiannya.
sedemikian rupa, makin jelas pandangannya terhadap objek penelitian. Kita dapat
menempatkan peralatan mikroskop, Rontgent, ultrasonografi, bahkan teleskop
Hubble di ruang angkasa untuk mendeteksi objek penelitian. Uniknya, di dalam
ilmu jiwa, objek dan subjek penelitian dapat bersamaan hadir di dalam diri seorang
manusia. Peneliti dan yang diteliti adalah jiwa orang yang sama seorang diri. Jiwa
seolah-olah dapat membuat jarak/antara, jiwa dapat menjauhkan, dan melepaskan
diri dari pribadi. Makin sempurna melepaskannya, makin jelas pandangan terhadap dirinya sendiri, makin sempurna penelitiannya.
Introspeksi
Jiwa si peneliti dan yang diteliti tetap berada di dalam satu badan/jasmani
manusia. Seandainya jiwa benar-benar dapat keluar dari badan/jasmani manusia
(hipotesis), yang diselidiki dan yang menyelidiki juga sama-sama ke luar dari
badan jasmani. Sebab yang menjadi batas adalah kancah, ranah atau wadah, dari
jiwa itu sendiri ialah badan yang ditinggalkan oleh jiwa tersebut.
TheGate
Berdasarkan hipotesis di atas, dapat dikatakan, jiwa mampu mendistansi
dari dirinya sendiri. Dengan demikian, kita telah menemukan sesuatu dan
semestinya mengakui adanya kemampuan istimewa dari jiwa kita sendiri. Seolaholah kita baru saja menemukan suatu dimensi baru yang terbuka di depan kita.
Jiwa manusia merupakan suatu kesatuan yang seluas samudra, tumbuh, bergolak,
dan dapat mengisi dirinya sendiri dengan pengetahuan tentang objek-objek di
sekitar kita, membenamkan benda tiga dimensi.
Lebih tinggi lagi, jiwa dapat melingkupi dengan pengertian semesta alam
yang tiga dimensi, seolah-olah tanpa batas. Sekarang kita mencoba setidaknya
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
21
MAKROKOSMOS
Dimensi Ke-1
(alam semesta)
Fisik
Jasmani Kasar
--------------------------------------------------Mental (jiwa),
Jasmani Halus
Spiritual
=========================================================================
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
23
Foto 7: Ilmu Pengetahuan adalah Dunia Ke-Tiga yang Objektif dari Karl Popper
Karena objektif, setiap masukan dari dunia fisik atau sebaliknya dari dunia realitas
yang subjektif harus melalui wacana kritis untuk menyempurnakan ilmu pengetahuan. Selalu harus memperbaiki posisi yang sudah dianggap benar secara terusmenerus tanpa mengenal rasa lelah.
__________
http://connectjunaid.files.wordpress.com/2010/12/popper3.jpg cited June 28, 2011.
http://www.thirdwave-websites.com/blog/Karl-Popper-Three-Worlds.jpg cited June 28, 2011.
24
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
Karl Popper, filsuf ilmu pengetahuan yang ketika hidupnya, fatwanya ditunggutunggu oleh khalayak.
Ada peristiwa unik ketika manusia memperoleh ilmu pengetahuan secara tidak sengaja dan di luar kompetensi
Sang Aku. Saat itu posisi Sang Aku berada pada posisi pasif.
Soemantri menamakan peristiwa itu sebagai mendapatkan
ilham atau intuisi, yang memiliki sifat-sifat tertentu.
Apabila terjadi konflik antara subjek-1 dan subjek-2, dapat dipahami sebagai
diskusi ilmiah untuk memilih mana yang paling benar, mana yang utama, dan
mana sampingan, atau kedua-duanya sama benar, hanya sudut
pandangnya yang berbeda. Hal ini sama sekali bukan sebuah konflik antara dua
pribadi, melainkan ada dua pilihan, yang diserahkan bagi siapa pun untuk
memanfaatkannya sesuai dengan rentang keyaki-nan kebenarannya. Di antara
beberapa pilihan yang masih tersisa ada satu yang paling benar, yaitu miliknya
Sang Maha Benar itu sendiri.
Intuisi
Diyakini ada cara atau kemungkinan (hipotesis) yang lain lagi untuk
mengetahui jiwa kita sendiri. Akan tetapi, perlu dikemukakan terlebih dahulu
bahwa jalan ini berbeda dengan jalan sebelumnya. Jalan ini unik karena berada di
luar kompetensi Sang Aku (The Ego) kita sendiri. Dapat dikatakan bahwa manusia
memperoleh pengetahuan ini secara tidak sengaja, dalam hal ini, posisi Sang Aku
berada pada posisi pasif.
Soemantri menamakannya hal itu sebagai mendapatkan ilham atau intuisi
yang memiliki sifat-sifat tertentu. Ada syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi
sebelumnya, yakni mengawali secara pasti ada tidaknya ilham tersebut. Apa yang
sering disebutkan dalam pergaulan sehari-hari tentang ilham atau intuisi, ternyata,
hampir pasti; 99,9% bukanlah hal itu. Syarat-syarat mendapatkan ilham untuk
sementara dilewatkan terlebih dahulu. Sudah dapat dipastikan bahwa adanya
empiris dari manusia dengan datangnya ilham, pengetahuan ini sangat
menguntungkan. Ada kalanya intuisi sekaligus membawa kemajuan yang sangat
pesat bagi peradaban umat manusia dapat berupa lompatan ilmu pengetahuan dan
teknologi, ilmu sosial politik tentang pengelolaan negara atau hasil kesenian yang
adiluhung dan sebagainya.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
25
Einstein, olah pikir rasional, pembantu terpercaya, dan berkah intuisi yang terlupakan
26
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
bersangkutan dalam keadaan sadar tetapi pasif. Ia, si penerima ilham, tidak
menentukan, tetapi ia ditentukan, bahkan ia tidak tahu kapan akan datangnya ilham.
Apalagi isinya ilham, ia juga tidak mengetahui sebelumnya.
Peristiwa ini menyimpulkan bahwa ada yang lebih berdaulat, lebih berkuasa
dari sang Aku di dalam jiwa manusia. Yang lebih berdaulat ini begitu nyata
menyampaikan sesuatu kepada manusia melalui lapisan di dalam diri manusia itu
sendiri. Yang disampaikan dapat bermacam-macam, misalnya suatu simbol,
gambar di dalam pandangan batin, dan atau Sabda yang berupa kata-kata yang
terdengar di dalam batin atau suatu pengetahuan batiniah yang jelas dan terang.
Apa pun gejalanya, ilham atau intuisi, sudah membawa suatu kepastian
bahwa ada sesuatu yang hidup di dalam jiwa, tetapi bersifat absolut, bebas, dan
berdaulat terhadap jiwa manusia itu sendiri. Siapakah yang tampaknya lebih
berdaulat dari sang Aku manusia, belum dapat diraba, dan belum dapat diketahui.
Mungkin, inilah perspektif keempat yang telah disebutkan oleh Soemantri di luar
jangkauan kemampuan sang Aku. Dalam keadaan tidak sadar, juga dapat terjadi
sesuatu di dalam jiwa manusia, seperti impian-impian. Mimpi terjadi dalam
keadaan tidur, ilham tidak terikat oleh keadaan sadarnya jiwa. Ilham hampir selalu
dalam keadaan sadar compos mentis, selalu jelas, dan pengalamannya tidak terlupakan. Isinya bulat utuh dan bermanfaat bagi yang menerimanya.
Sementara itu, impian acapkali tidak jelas, banyak impian yang dilupakan,
dan isinya seringkali berganti-ganti, tidak teratur. Setiap manusia senantiasa
bermimpi, sementara ilham memilih orangnya. Ada kalanya manusia yang
menerima ilham mengadakan tanya jawab dengan sumber ilham. Karena isinya
tidak diketahui secara keseluruhan, mengagetkan, atau suasananya memang sangat
istimewa. Si penerima ilham, untuk pertama kalinya dapat tertegun, merasa kecil
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
27
__________
http://www.lifehacker.com.au/2012/04/youre-the-guinea-pig-experimenting-with-your-sleep-and-dreams/ cited December 24, 2012.
28
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
hati, dibersihkan dari dosa, dan kekotoran jiwa, bahkan dapat menangis karena
mendapatkan peristiwa yang menakjubkan ini. Peristiwa ini membuktikan bahwa
Si penerima ilham, untuk pertama kalinya dapat tertegun,
kecil hati, merasa dibersihkan dari dosa bahkan dapat
menangis karena peristiwa ini menakjubkan. Justru ini
menjadi bukti bahwa di dalam jiwanya ada sumber ilham,
sesuatu yang hidup, dan lebih berkuasa dari sang aku.
sumber ilham adalah sesuatu yang hidup, dan lebih berkuasa di dalam jiwanya
sendiri.
Orang yang menerima merasa tenteram, nyaman, dan bahagia. Konon,
selama ilham diturunkan orang yang menerima ilham selalu merasa dirinya kecil
dan menganggap sebagai hamba terhadap sumber ilham. Tidak sadar adalah suasana di dalam impian, suatu suasana yang tidak diketahui batas-batasnya, dapat
tumpang-tindih, tidak keruan, misalnya Mbah Maridjan naik harimau putih, yang
berjalan di atas air, kemudian terbang ke angkasa sambil menyanyikan lagu ..
Imagine-nya John Lennon.
Walaupun sadar, suasana pada ilham juga tidak bertepi. Manusia di sini
berada di antara sadar dan tidak sadar, dan keduanya juga tidak jelas batasbatasnya. Ada suasana kecil dan takut ketika berada di antara dua suasana,
bagaikan berdiri di antara dua gedung yang sangat tinggi. Bingung, ke mana
manusia akan melangkah? Ke alam tidak sadar yang gelap atau ke alam sadar
yang terang benderang? Apakah kedua-duanya merupakan bagian dari jiwa manusia atau sebaliknya, justru jiwa manusialah yang merupakan bagian dari keduanya.
Dipandang dari sudut yang mana? Dari sudut yang tidak sadar? Ataukah ketiga
alam ini harus selalu berpisah? Karena persoalan menjadi semakin sulit, ada
baiknya kita teruskan saja penalaran kita.
Kelihatannya, banyak sekali cara untuk mendapatkan informasi tentang jiwa.
Seperti penelitian dari perilaku orang yang normal dan abnormal jiwanya, dari
kesenian seperti wayang, berbagai agama, eksperimen, introspeksi, dan
pengalaman yang tidak disengaja. Dari situ dapat dikumpulkan fakta-fakta yang
melukiskan jiwa manusia. Sebelum disertasi Soemantri dipromosikan, di seluruh
dunia belum ada candra jiwa manusia yang lengkap, walaupun dalam sejarah ilmu
jiwa tampak beberapa usaha untuk menerangkan sifat-sifat manusia tersebut.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
29
TheSource
Dimensi-4
AKU/Mental
TheForce
Dimensi-4
IRahsa JatiI
AKU/Spiritual
TheSelf
Dimensi-4
Suksma
Kawekas
Suksma
Sejati
Roh
Suci
IIN
NTTU
UIIS
SII
Tripurusa
(Pusat Imateri)
Dimensi-4
Sentra Vitalitas
(Angan-angan, Nafsu, Perasaan)
MENTAL
Dimensi-3
FISIK
Dimensi-2
IPancaindraI
Aku/Mental (TheEGO, Angan-angan), Aku/Spiritual (TheSelf, Roh Suci), D-1 berada di luar kotak ini
30
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
5.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
31
Tampak Ki Dalang sedang menghidupkan dialog wayangnya dengan diiring musik gamelan
__________
http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2011/05/13048355931837702670.jpg cited June 26, 2011.
32
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
Oleh karena itu, alam kadewatan merupakan susunan teratas dari alam
manusia. Dalam candra jiwa cerita wayang bilamana manusia mati, badan halusnya masuk ke alam dewa. Persoalan utama dalam jagat pewayangan adalah
Perang di antara saudara sendiri (Bharata Yudha) di dalam
dunia pewayangan membuktikan bahwa persoalan utamanya adalah polarisasi antara watak baik dan buruk manusia. Ki Dalang menjadikan wayang sebagai sarana pendidikan nonformal bagi masyarakat.
polarisasi antara watak baik dan watak buruk. Wayang merupakan sarana pendidikan nonformal bagi masyarakat dengan Ki Dalang sebagai gurunya yang
memberikan pencerahan tentang makna dan nilai-nilai kehidupan. Watak yang
baik selalu berhadapan dengan watak yang buruk, seperti dalam cerita Perang (saudara) Bharatayuda atau perang lainnya antara raksasa dan kesatria. Setelah melalui
berbagai rintangan yang harus dilalui, pada akhirnya mereka yang berwatak baik
selalu menang atau dimenangkan oleh Ki Dalang.
Dalam dunia pewayangan, kecerdasan otak dikemukakan dengan kemahiran
perang, penggunaan persenjataan yang canggih, dan kesaktian-kesaktian yang gaib.
Misalnya Gatotkaca yang dapat terbang di angkasa, Antareja yang mampu masuk
dalam tanah dan berjalan di dalamnya, Antasena yang dapat hidup di dalam air.
Pada umumnya, kesaktian-kesaktian tersebut tidak tampak pada zaman
sekarang. Akan tetapi, yang tampak dalam kehidupan sehari-hari adalah perpindahan ribuan manusia melalui udara dengan menumpang pesawat terbang yang
dikendalikan oleh pilot-pilot profesional di seluruh dunia. Juga digunakannya
kapal-kapal selam baik untuk tujuan damai, riset, pariwisata maupun digunakan
dalam peperangan, dan pertahanan suatu negara.
Zaman sekarang, kecerdasan otak sangat dimanjakan apabila dibanding
dengan zaman dahulu. Yang tidak kalah menariknya dalam cerita wayang adalah
kepahlawanan dan sifat pendeta sebagai pemegang hegemoni pewayangan.
Rakyat jelata, para pedagang, pengusaha, dan saudagar tidak masuk perhitungan.
Tidak dipungkiri dalam dunia pewayangan dimasukkan dengan sengaja
pendapat-pendapat baru sesudah zaman agama Hindu dan Buddha, tetapi lakonlakon carangan ini tidak mengubah garis besar dari sendi-sendi kehidupan
pewayangan yang sudah ada sebelumnya.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
33
34
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
6.
Islam. Termasuk di atas dewa-dewa yang telah dikatakan menguasai dunia oleh
candra jiwa wayang. Untuk mencapai kebahagiaan yang abadi, manusia harus berhadapan langsung (melalui utusan-Nya) dengan Yang Maha Esa itu.
Watak yang menjadi unggulan di dalam agama adalah sadar dan selalu
berdoa kepada-Nya, percaya atau iman, serta taat mengerjakan perintah-perintahNya. Di dalam kehidupan sehari-hari hal itu tampak sebagai orang yang berbudi
luhur. Para guru agama selalu menganjurkan muridnya untuk menjadi orang yang
suka menolong, berkorban untuk kepentingan masyarakat, menolong para yatim
piatu, dan kasih sayang kepada sesama hidup. Manusia berada di dunia yang fana,
tidak abadi, dan suatu saat akan kembali ke alam baka, yakni alam yang abadi.
Ketika meninggal, arwahnya dipanggil oleh Yang Maha Esa, sementara itu,
jasadnya ditinggalkan di dunia menyatu dengan alam semesta.
Soal watak, akhlak, perilaku yang baik menjadi sangat penting bagi manusia.
Harus ada upaya untuk memiliki watak yang baik, watak yang buruk harus
dihindari agar mendapat anugerah dari Yang Maha Kuasa tersebut. Agama juga
menganjurkan orang-orang mempelajari ilmu pengetahuan setinggi-tingginya,
mengembangkan kecerdasan otak dan kepandaiannya.
Namun, dalam pandangan agama, kecerdasan otak saja tidaklah cukup,
orang tidak dapat masuk surga karena keilmuannya yang tinggi. Harus menjalankan ibadah dengan tekun dan berbuat baik kepada sesamanya, serta menjauhi
semua larangan yang ada dalam agama tersebut.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
35
MAKROKOSMOS
[ASAS KENYATAAN]
[DUNIA LUAR]
============l Pancaindra l===============================
D2
(Soma)
Manusia
MIKROKOSMOS
D1
FISIK
--------------------------------------------------(Psike)
D3
(Jiwa)
MENTAL
~[SUPEREGO]
[EGO]
[ID] [ASAS KENIKMATAN]:
(Alam Sadar)
(Alam Prasadar)
(Alam Asadar)
-Nafsu seks
-Nafsu kematian
======================================================
D4
Pusat Imateri: Tidak Dikenal (Freud)
SPIRITUAL
======================================================
Bagan Transenden 1.6.1: Azas Kenyataan dan Kenikmatan dalam Candra Jiwa Freud
Candra Jiwa Freud terdiri atas bagian sadar Superego (Das Uber Ich) dan Ego (Das Ich) serta Id
(Das Es) bagian tidak sadar, terpenting, dan primer sebagai sarang insting (nafsu) seks dan
kematian. Superego tempat menyimpan Etika, moral, dan religi manusia. Faktor dunia luar
selalu beroposisi dengan Id. (D1-D4= Dimensi, matra, dunia)
Freud berpendirian bahwa terdapat batas antara Id dan dunia sekitarnya, prasadar. Oleh karena
itu, Id adalah tidak-sadar-pribadi, sehingga kepuasan yang dicari di sini mungkin tidak diketahui
oleh orang lain, termasuk dirinya sendiri. Ego adalah sang Akunya manusia.
Titik akhir dari hidupnya sang Aku adalah mati, titik. Tidak ada jalan lain lagi bagi sang Aku
selain terjepit oleh Id, das Uber Ich dan dunia luar. Padahal, kekuatan-kekuatan vital itu saling
beroposisi. Tentu saja masih ada mekanisme pertahanan jiwa yang lengkap yang dapat
memberikan harmoni sementara. Penelitiannya tentang simbolisasi mimpi, kompleks Oedipus,
teori feminis, apparatus jiwa dan analisisnya serta filsafat makin menambah wawasan dunia
ilmu pengetahuan tentang persoalan jiwa.
__________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012
36
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
37
38
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
Kesimpulan
(Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia)
1. Intuisi
Soemantri telah membuktikan hipotesis Jung mengenai terjadinya intuisi
dengan kekhususannya pada diri R. Soenarto Mertowardojo, sekaligus juga pada
dirinya sendiri, berdasarkan introspeksi. Dengan tuntunan Sadar Kolektif Dinamis,
tersusunlah candra jiwa baru yang lebih lengkap dari apa yang telah disarankan
oleh Carl Gustav Jung, yaitu Candra Jiwa Indonesia atau Candra Jiwa Soenarto,
yang berlaku secara universal.
2. Potensi
Potensial intuisi dapat terjadi kepada siapa saja, sebagai puncak evolusi
kesadaran sang Akunya manusia. Dengan meningkatkan kesadaran pribadinya
menjadi Sadar (kolektif) Terbatas sampai ke Sadar Kolektif Dinamis.
3. Sadar-Kolektif
Secara ilmiah memperkenalkan keberadaan Sadar Kolektif Statis (Suksma
Kawekas), TheSource dan Sadar Kolektif Dinamis (Suksma Sejati), TheForce,
sebagai wakilnya di dalam pusat imateri manusia. Sadar Kolektif Terbatas (Roh
Suci), TheSelf adalah yang dihidupi, dituntun, dan dipimpin oleh TheForce. Aku
sejatinya manusia yang sadar bahwa kelak akan dituntun kembali kepada Sumber
dan Asal mula Hidup.
4. Perilaku
Sadar, percaya, dan taatnya sang Aku kepada Sadar Kolektif adalah
perilaku ke dalam dirinya (Trisila: kunci utamanya adalah percaya), sebagai
kuncinya peristiwa intuisi. Watak tersebut baru terlaksana dengan sempurna
apabila disertai dengan mempraktikkan budi luhur di masyarakat. Perilaku ke luar
(di masyarakat) tersebut berupa pembangunan watak yang luhur, antara lain:
Sabar yakni luas, longgar, dan mampu menampung semua persoalan;
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
39
MAKROKOSMOS
D1
D2
Fisik
--------------------------------------------------Mental
D3
IANGAN-ANGAN,-
--IIPERASAAN, IIINAFSU-NAFSU
(sadar)
- - - - - - - - - - - - - - - -l
D4
TriAspect:
(percaya),
TheGate
3TheSelf,
(taat)
l- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 2TheForce, 1TheSource
Pusat Imateri
Spiritual
========================================================================
Mikrokosmos/dunia kecil terdiri dari 1] Fisik (badan/jasmani kasar, soma, body, dimensi-2),
2] Mental (badan/jasmani halus, jiwa, psike, mind, dimensi-3), dan 3] Spiritual (rohani, alam sejati, Pusat Imateri,
spirit, dimensi-4). Makrokosmos/alam semesta berada di dimensi-1 mewadahi mikrokosmos
40
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
Rela adalah ikhlas dan ridho; Narima yaitu syukur dan puas; Jujur ialah benar,
adil, dan berani; serta Budi luhur itu sendiri (Pancasila: kunci utamanya adalah
jujur).
5. Empati
Dengan mempelajari Candra Jiwa Indonesia, memperdalam konsep empati,
diharapkan mampu memahami keyakinan mental-spiritual dirinya sendiri, orang
lain, klien sehat, dan pasien sakit. Sebagai dasar untuk mempertajam empati,
mempertahankan kesehatan mental, mencegah sakit jiwa, dan sekaligus menjalankan reedukasi serta terapi mental spiritual.
6. Kesadaran Diri
Pengetahuan tentang fungsi tertinggi angan-angan (sadar), suasana perasaan
(percaya), dan nafsu (taat) dapat dimanfaatkan oleh Sang Akunya manusia lebih
mendekat kepada TheSource sebagai sumber dan asal mula hidup. Melalui
tuntunan TheForce di dalam dirinya, di dalam pusat spiritual, yang imateri, omnipotensi, dan abadi.
7. Fungsi Luhur
Dengan semakin redup-nya kesadaran sang Aku, terang dan membesarnya
kesadaran hidup TheSelf (Roh Suci), yang merembes melalui Rahsa Jati
(TheGate): kontinuitas kesadaran, diharapkan terbukanya kemungkinan
peningkatan fungsi luhur manusia, kebijaksanaan, intuisi, dan aspek keajaiban
lainnya yang bermanfaat untuk menyelesaikan tugas hidup manusia di dunia.
8. Semoga kesejahteraan, ketenteraman, dan kebahagiaan selalu meliputi
saudara-saudara sekeluarga karena cinta, kasih sayang, tuntunan, dan lindungan
dari TheForce, Sadar Kolektif Dinamis, Sang Guru Sejati, Utusan Tuhan yang
abadi di dalam pusat hidupnya setiap manusia.
Terima kasih.
<<<>>>
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
41
Prof. Dr. dr. Soemantri Hardjoprakoso, Acting Director SEAMEO, 17 Maret 1969 - 19 January 1970
Foto 13: Prof. Soemantri Sedang Membuat Catatan Penting di Ruang Kerjanya
Dengan tuntunan Sadar Kolektif Dinamis, TheForce, tersusunlah candra jiwa baru
yang lebih lengkap dari apa yang telah disarankan oleh Carl Gustav Jung, Sigmun
Freud, dan Alfred Adler yaitu Candra Jiwa Indonesia atau Candra Jiwa Soenarto,
yang berlaku secara universal.
Kol. Dr. dr Soemantri Hardjoprakoso adalah termasuk salah satu pendiri sekaligus
Dekan (pertama: 1961-1962) Fakultas Psikologi Universitas Pajajaran (Berdiri 2
September 1961). Kuliah-kuliah awal 30 mahasiswanya dilaksanakan di Dinas
Psikologi Angkatan Darat di Jalan Sangkuriang 17 Bandung, tempat kuliah
berikutnya dan ujian Sarjana Muda Psikologi yang pertama kali (1964) di Gedung
Danawarih di Jalan Haji Wasid 31 Bandung.
__________
http://www.seameo.org/vl/library/dlwelcome/photogallery/director/soemanti/soeman4.jpg cited May 15, 2011.
42
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
EPILOG
Sekar Dhandhang Gula Eling-eling
*]
*]
Syair lagu berbahasa Jawa yang bermetrum dandhang gula ini berisi ajakan
bagi semua mahasiswa yang sedang belajar di Universitas Kehidupan Nyata.
Agar selalu sadar, percaya atau beriman kepada Tuhan YME, serta menaati,
semua perintah-Nya yang lazimnya disebut sebagai takwa. Jangan sampai
melanggar larangan-Nya serta berusaha memiliki watak utama yang terpuji, yaitu;
ikhlas (rela), sabar, syukur (narima), jujur (temen), dan budi luhur, serta ajakan
untuk menetapi sepuluh sila, agar mendapatkan kasih sayang Tuhan Yang Maha
Esa.
Dasa sila**] berisi (1) Berbakti kepada Tuhan Yang Maha Esa; (2) berbakti
kepada Utusan Tuhan; (3) setia kepada kalifatullah (pembesar negara dan undangundangnya); (4) berbakti kepada tanah air, (5) berbakti kepada orang tua (ayahibu); (6) berbakti kepada saudara tua; (7) berbakti kepada guru; (8) berbakti
kepada pelajaran keutamaan; (9) kasih sayang kepada sesama hidup; dan (10)
menghormati semua agama. Sila ke-9 merupakan ringkasan dari kesepuluh sila
tersebut.
Melaksanakan semua hal tersebut di dalam praktik kehidupan nyata seharihari, artinya menyatu dan guyub dengan masyarakat. Praktik tersebut akan
mengubah perilaku dan watak manusia, menyelamatkan hidup serta mendapatkan
kasih sayang Tuhan Yang Maha Esa, pusat dan sumber hidup kita semua, di mana
kelak kita akan kembali kepada-Nya.
__________
*] Buku Saku Panembah dan Pangesti. Paguyuban Ngesti Tunggal. Jakarta 2003. h. 33.
**] Idem h. 36.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
43
44
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
LAMPIRAN
LAMPIRAN-1: Skema I ( MAKROKOSMOS dan MIKROKOSMOS)
SKEMA I
MIKROKOSMOS
Otak Besar
Cipta-Pangaribawa
Nalar-Prabawa
Pangerti-Kamayan
I. Penglihatan
Jantung
Angan-angan arti sempit
II. Pendengaran
I
III. Pembau
Aku
u
AKU
Hati
Perasaan
II
IV Perasa(an)
Nafsu
merasakan rasa
orang lain
V Pengucap (bahasa)
Paru
Mutmainah (putih)
Amarah (merah)
Sumsum
Sufiah (kuning)
Daging
Luamah (ungu)
Darah
MAKROKOSMOS:
Langit Lapis 7
Materi halus-Jiwa
RAHSA JATI
TRIPURUSA
Bumi Lapis 7
Materi kasar-Fisik-Kimiawi
III
Catatan penulis:
Dalam tulisan penulis lainnya nafsu luamah sering digambarkan sebagai kuda yang berwarna hitam, bukan
berwarna ungu (warna daging). Memang warna ungu (tua) dan hitam dalam hal warna kuda memiliki persepsi
yang mirip, dapat dipersamakan. Polaritas nafsu ini memang dapat berubah dari negatif menjadi netral (konversi,
sublimasi). (BSP)
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
45
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
21. Mutmainah
22. Supiah
23. Amarah
24. Luamah
Catatan penulis: R. Trihardono Soemodihardjo adalah salah satu dari tiga penulis Buku Pustaka
Sasangka Jati. Beliau termasuk nara sumber utama Dr. Soemantri Hardjoprakoso dalam studinya tentang Candra Jiwa Soenarto. Catatan warna (perkiraan) dalam kurung sebelah kanan
adalah tambahan dari penulis (BSP).
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
47
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
PERASAAN
POSITIF
NEGATIF
Hierarki
Monarki Absolut
Rasional
Tirani
Kreatif
Merusak
Pertanggung jawaban
Menekan
Berwawasan
Memerintah
NAFSU-NAFSU
POSITIF
NEGATIF
Menerima
Menolak
Menerima, komprehensif
Menolak, tertutup
Cuek, mengabaikan
Cinta
Benci
Stabil, konstan
Tidak konstan
Tenang, damai
Ciri yang utama: motivator untuk sentra yang lain, berkembang, pendorong
POSITIF
MUTMAINAH
NEGATIF
Tidak ada
(kesadaran saya) untuk mendukung kesadaran kita (kekita-an), pengorbanan, pemurah pada tetangga dekat
dan semacamnya
NETRAL
Anak
LUAMAH
NEGATIF
minat seksualitas
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
49
==========================================================================
D4 Alam Sejati
Pusat Imateri
Spiritual
IVTRIPURUSA:
3Roh
------------------l
Rahsa Jati
l- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Hati Nurani
IANGAN-ANGAN,-
--IIPERASAAN, IIINAFSU-NAFSU
Mental
--------------------------------------------------------------------D3
D2
MIKROKOSMOS
Fisik
MAKROKOSMOS
Alam Semesta
50
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
FREUD
ADLER
JUNG
Kesadaran kolektif
Suksma
Sejati
SUPER
EGO
Kemasyarakatan
(Rasa kebersamaan)
EGO
(aku)
EGO
(aku)
Persona
Hati nurani
EGO
(aku)
TRIPURUSA
Roh Suci
EGO
(aku)
Mutmainah
Amarah
I. Individual
Prasadar
Sufiah
Lauwamah
Nafsu egosentrifugal
Asmara sufi
Nafsu sosial dan
suprasosial (Carp)
(Kekuatan energi,
ketekunan)
(Nafsu keinginan,
hasrat, harapan)
(Nafsu egosentripetal)
Ketidaksadaran
ES
Asadar
I. Pribadi (penampung isi yg terdesak)
II. Kolektif (arketip, pola dasar libido)
Nafsu mati
Nafsu
seks
Asadar
II. Kolektif
(menyeluruh)
Catatan penulis:
Perbandingan 4 (empat) candra jiwa yang semuanya dilahirkan di Eropa. Posisi sang-Aku (Ego)
sebagai sentra pembanding utamanya. Menjadi jelas bahwa Candra Jiwa Indonesia berdiri
sejajar dengan lainnya dan tampak lebih lengkap strukturnya. Das ES di dalam Candra Jiwa
Freud disebut juga sebagai ID. Freud tidak percaya adanya Tuhan, Adler tidak membicarakan
Tuhan maupun struktur jiwa, jadi keduanya tidak memiliki Yang Diatas, suprastruktur.
Suprastruktur adalah bagian transendennya (kalbu-hati) manusia.
Pada suprastruktur Jung menempatkan Das Selbst suatu tujuan evolusi puncaknya Ego manusia
untuk mencapai kesadaran kolektif. Pada awalnya Sadar Kolektif itu ada dua (BiAspect):
Suksma Kawekas (statis) adalah tujuan hidup, sumber, dan asal mula hidup dan Suksma Sejati
(dinamis) adalah utusan-abadinya yang statis, yang meng-hidup-i, menjadi penuntun dan
gurunya Ego-yang-imateri (Roh Suci, yang di-hidup-i, Sadar Kolektif Pribadi) manusia. Egomateri (Aku) adalah bagian sadar individu yang merupakan kristalisasi dari angan-angan, secara
struktur berasal dari Cipta-nya manusia. (BSP)
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
51
Transenden
Imanen
SPIRITUAL
MENTAL
FISIK
A
Abbssoolluutt
||
E
EG
GO
O
MIKROKOSMOS
MAKROKOSMOS
Manusia, Binatang, Tumbuh-tumbuhan, Dewa, dan Mineral
52
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
RANGKUMAN
01.
01.
53
MAKROKOSMOS
Manusia, Binatang, Tumbuh-tumbuhan, Dewa, dan Mineral
Fungsi
Spesifik
Ke-IV
MENTAL
MIKROKOSMOS
FISIK
Empat
Fungsi Spesifik
I
Anganangan
=
!
(IV)
II
Perasaan
III
Nafsunafsu
54
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
----------
transcendent Absolute.
---------Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
55
MAKROKOSMOS
D1
D2
Body
--------------------------------------------------D3
- - - - - - - - - - - - - - - -l
D4
TriAspect:
TheGate
3TheSelf,
Mind
l- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 2TheForce, 1TheSource
Spirit
IVPUSAT IMATERI
========================================================================
Mikrokosmos/dunia kecil terdiri dari 1] Fisik (badan/jasmani kasar, soma, body, dimensi-2),
2] Mental (badan/jasmani halus, jiwa, psike, mind, dimensi-3), dan 3] Spiritual (rohani, alam sejati, Pusat Imateri,
spirit, dimensi-4). Makrokosmos/alam semesta berada di dimensi-1 mewadahi mikrokosmos
56
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
--------
---------Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
57
MAKROKOSMOS
=============l Pancaindra l=============================
MIKROKOSMOS
(Soma)
FISIK
-------------------------------------------------MENTAL
3Pangerti
ANGAN-ANGAN
(Psike)
58
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
----------
spark from Suksma Sedjati. This Roch dari Suksma Sejati. Roh suci ini adalah
Sutji is the Spirit of man.
Rohaninya manusia.
09.
09.
10a.
10a.
----------
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
59
MAKROKOSMOS
===============l Pancaindra l=============================
Asadar Kolektif
MIKROKOSMOS (Biologis)
FISIK
--------------------------------------------------Angan-angan
Nafsu-nafsu
MENTAL
-CIPTA
-NALAR
-PANGERTI
Sadar Pribadi
Aku
Aku
Perasaan
Aku
Aku
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -l
Sadar Kolektif
TheGate
SPIRITUAL
========================================================================
60
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
----------
Just as in the TriPurusa, there are 10b. Karena Tripurusa, terdiri atas tiga
three different aspects in the logos,
aspek, maka angan-angan juga terdiri
dari tiga aspek,
1) the thought- or picture-forming
function,
1) cipta atau fungsi pembentuk gambar,
10b.
----------
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
61
MAKROKOSMOS
================l Pancaindra l===========================
Asadar Kolektif
MIKROKOSMOS
(Keinginan Biologis)
(FISIK)
-------------------------------------------------Sadar Pribadi
Hati Nurani
(MENTAL)
Suara hati
Pusat Imateri
(SPIRITUAL)
========================================================================
Mikrokosmos/dunia kecil terdiri dari 1] Fisik (badan/jasmani kasar, soma, body, dimensi-2),
2] Mental (badan/jasmani halus, jiwa, psike, mind, dimensi-3), dan 3] Spiritual (rohani, alam sejati, Pusat Imateri,
spirit, dimensi-4). Makrokosmos/alam semesta berada di dimensi-1 mewadahi mikrokosmos
62
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
----------
Kurva perkembangan dari manusia dan kemanusiaan dalam alur pemikiran ini berangkat dari yang bersifat
biologis menuju ke spiritual atau dari
yang penuh keinginan menuju ke bebas
keinginan, selanjutnya dari asadar
kolektif menuju ke sadar kolektif.
Perkembangan ini melalui pembentukan
kesadaran individu dari ego. Dalam kehidupan sehari-hari manusia, kehidupan
sadar imateri yang bebas keinginan
tersebut tertutupi oleh kehidupan biologis yang penuh keinginan.
11.
11a.
11b.
In
this
development
the 11c. Dalam perkembangan ini, kesadaran
consciousness of the ego will fade and sang aku akan memudar dan pada
will at last become entirely absorpted in akhirnya terabsorpsi secara keseluruhan
the collectively conscious. This shift to di dalam sadar kolektif.
11c.
---------Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
63
MAKROKOSMOS
=================l Pancaindra l=============================
MIKROKOSMOS
Fisik
--------------------------------------------------1
-Pusat Intelektual
-ANIMA (pada pria)
2
-Pusat Afeksi
-ANIMUS (pada wanita)
Mental
-AMARAH (Kemauan)
-LAUWAMAH (ego sentripetal; netral)
-SUFIAH (Keinginan)
-MUTMAINAH
(ego sentrifugal: sosial; suprasosial)
64
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
----------
The drives are reduced to a vital 15. Nafsu-nafsu terreduksi menjadi keforces and no longer form a component kuatan-kekuatan vital dan tidak mempart of the psychic activity of liberated bentuk komponen dari aktivitas jiwa
orang yang sudah mengalami Pembeman.
basan.
15.
-----------Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
65
MAKRO-D1-KOSMOS
D2
(FISIK)
D3
(MENTAL)
IAngan-angan,
IIPerasaan, IIINafsu-nafsu
[Aku]
-------------------l
PAMUDARAN
l------------------
D4
, SUKSMA SEJATI,
IVPusat
Imateri
(SPIRITUAL)
66
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
16.
17.
17.
__________
http://www.huubmous.nl/wordpress/wp-content/uploads/2007/10/carp0001.jpg cited June, 2011
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
67
Alfred Adler
__________
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
-------------18.
18.
19.
19.
---------Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
69
70
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
----------
For this reason, frugality and 22. Oleh sebab itu, kesederhanaan dan
prayer are vital factors in the Indonesian panembah merupakan faktor penting
conception of man and world.
dalam candra jiwa dan dunia Indonesia.
22.
23.
Yang benar-benar berubah pada proses Pamudaran adalah kesadaran. Kesadaran manusia menjadi semakin mengecil dibatasi oleh kesadaran sang aku,
semakin lama semakin bersifat apribadi
sampai akhirnya menjadi absolut tidak
terbatas dalam peristiwa Pamudaran.
Siapa saja yang berhasil menyelesaikan
Pamudaran ini akan merasakan
kesadaran dalam dirinya berada pada
setiap bentuk kehidupan dan keberadaannya tidak dibatasi oleh ruang dan
waktu. Tidak ada lagi perbedaan dunia
dalam maupun dunia luar, juga tidak
ada lagi proses kegiatan di dalam jiwa.
In the liberated one both the greatest 23a. Di dalam Pamudaran, siapa saja
common divisor and the least common akan mengalami sekaligus sebagai fakmultiple of every man are manifest.
tor (pembagi) persekutuan terbesar dan
kelipatan persekutuan yang terkecil.
23b. Consciousness in the state of
Liberation is the term in the 23b. Kesadaran pada status Pamudaran
development of the life of affections, the adalah suatu istilah dalam mengikuti
perkembangan terakhir kesadaran hi23a.
---------Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
71
Freud
Adler
Jung
Soemantri
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
----------
24.
24.
25.
25.
26.
26.
----------
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
73
MAKROKOSMOS
Masyarakat
[Alam Semesta]
pendengaran,pembau,perasa(an),pengucap(bahasa)]
MIKROKOSMOS
Soma
--------------------------------------------------ANGAN-ANGAN PERASAAN
NAFSU-NAFSU
Psike
(+) Menerima
1CIPTA
4LUAMAH
-Pangaribawa
Senang
(Netral)
(Ego sentripetal)
Menarik
-Tahan pen
-Makan -Minum
2NALAR
Manusia
-Prabawa
3PANGERTI
-Kamayan
Positif
(-) Menolak
Tak suka
Negatif
__________
deritaan
-Kekuatan
jasmani
-Tidur
-Loba
-Iri
-Fitnah
-Sahwat
-Tamak
-Aniaya
-Dsb.
3AMARAH
(Kemauan)
2SUFIAH (Keinginan)
1MUTMAINAH (Ego sentrifugal)
-Sosial (+)
-----------------Suprasosial (++)
- - - - - - - - - - -I Rahsa Jati l- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Tripurusa: 3Roh Suci, 2Suksma Sejati, 1Suksma Kawekas
[Alam Sejati]
Pusat Imateri
========================================================================
74
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
SUPER EGO
EGO
Catatan Penulis:
Dr. Soemantri Hardjoprakoso telah mengibaratkan dirinya sebagai Ibu kandung
Candra Jiwa Indonesia, jabang bayi ini asli Indonesia, ia dilahirkannya tanggal
20 Juni 1956 kira-kira jam 15.00 di Leiden, Negeri Belanda dengan dokter
kebidanan-nya adalah Prof. Carp. Di Indonesia diperkenalkan sebagai Candra
Jiwa Soenarto. R. Soenarto Mertowardojo adalah penulis Buku Terjadinya Alam
Semesta (Gumelaring Dumadi) bagian dari Buku Pustaka (intuisi) Sasangka Jati
yang menjadi referensi utama disertasi Dr. Soemantri dengan judul Indonesisch
Mensbeeld als Basis Ener Psycho-Therapie (Candra Jiwa Indonesia sebagai Dasar
Psikoterapi).
__________
http://pangestu.or.id/index.php?option=com_content&view=article&id=58&Itemid=74 accessed May 31,
2012.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
75
MAKROKOSMOS
.
Asadar
Kolektif
Asadar
Biologis
.
Aku
Hati
Nurani
MENTAL
FISIK
TRIPURUSA
Sadar Kolektif
SPIRITUAL
Diagram Transenden 4: Emansipasi Diri dari Himpitan Asadar dan Hati Nurani
Melalui jalan tertentu di dalam dirinya sendiri Sadar Pribadi (sang Aku) dapat
melepas-kan diri dari himpitan Asadar (kolektif dan biologis) dan Hati Nurani.
Jalan tertentu tersebut adalah jalan transendental religius yang menuju
Pamudaran. Merujuk istilah intrapsikis maka Asadar Biologis adalah Asadar
Kolektif karena Mikrokosmos merupakan bagian dari Makrokosmos dalam arti
yang luas di luar manusia, dewa, hewan, dan tumbuh-tumbuhan.
Pertemuan antara Sadar Pribadi dan Sadar Kolektif (Tripurusa) adalah intuisi atau
wahyu itu sendiri. Pudarnya sadar pribadi di dalam sadar kolektif adalah peristiwa
Pamudaran yang potensial dapat dicapai oleh setiap manusia.
__________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012.
76
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
LAMPIRAN-7: Dalil-Dalil
1. Dalam hubungan intrapsikis pamudaran berarti emansipasi diri dari
himpitan antara hati nurani dan asadar.
2. Intuisi atau wahyu adalah pertemuan antara sadar pribadi dan sadar
kolektif.
3. Refleks Babinski tidak pathognomonik untuk penyakit yang ada di jalur
piramida.
4. Meningkatkan kesadaran tentang kesehatan masyarakat di daerah terbelakang diperlukan penyuluhan kesehatan di sekolah-sekolah di daerah
tersebut.
5. Masyarakat Indonesia kurang membutuhkan orang-orang dengan pendidikan
khusus (spesialis) dibandingkan dengan orang-orang dengan pengetahuan
umum tentang kesehatan untuk perbaikan yang cepat dari situasi kesehatan
yang buruk di daerah-daerah terbelakang.
6. Hipotesis yang khusus di bidang ilmu kedokteran Psikosomatik sedikit
memungkinkan.
7. Faktor kebutaan secara proporsional berbanding terbalik dengan naiknya
standar hidup dan pendidikan.
8. Tonsilektomi dan adenektomi (operasi amandel) sering tidak cukup untuk
menanggulangi gejala-gejala penyakit lymphoid pharingeal.
9. Meminumkan secara oral vaksin BCG mengandung bahaya menularkan
tuberkulosis.
10.Cara kerja Rauwolfia Serpentina dan preparatnya masih diragukan.
11.Myelografi tidak boleh ditinggalkan pada kasus dengan diagnosis tumor pradan para-vertebral.
12.Pendidikan untuk menjadi psikoterapis dibutuhkan ilmu pengetahuan
agama.
13.Wayang-lakon Dewa Ruci berkisah tentang perjuangan psiko-religius seorang tokoh, seperti yang diungkapkan dalam Ramayana dan
Mahabarata.
14.Lebih banyak upaya yang harus dilakukan terhadap organisasi daripada
terapi demi kepedulian kesehatan yang efisien di ketentaraan Indonesia.
__________
Dalil-dalil tersebut di atas adalah pernyataan hipotesis Dr. Soemantri Hardjoprakoso
dalam lampiran (terpisah) disertasi Indonesisch mensbeeld als basis ener psychotherapie, Rijkuniversiteit di Leiden, 20 Juni 1956.
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
77
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
Candra Jiwa Indonesia (Soenarto) pada hakekatnya adalah ilmu pengetahuan tentang jati dirinya manusia,
yaitu pusat hidup imateri. Memperkenalkan sadar kolektif yang disebut Tripurusa (TriAspek, TreFoil) yang terdiri
dari Suksma Kawekas (TheSource) sebagai sumber dan tujuan hidup, Suksma Sejati (TheForce) yang menghidupi,
dan Roh Suci (TheSelf) yang dihidupi, tidak lain adalah Sang Akunya manusia yang imateri (Ego-Rohani). Pusat
imateri yang spiritual tersebut memiliki selubung materi-halus (jasmani halus) sebagai psike, jiwa atau mentalnya
manusia dan memiliki selubung materi-kasar (jasmani-kasar) sebagai soma, fisik-jasmaninya manusia yang
dilengkapi dengan pancaindra untuk berkomunikasi.
Sadar pribadi sang Aku materi (Ego-Jasmani) manusia berpotensi meningkat secara evolusi menjadi sadar
kolektif-terbatas Sang Aku imateri (Roh Suci) melalui jalan introversi, introspeksi, maupun religi. Intuisi adalah
pertemuan antara sadar pribadi dengan sadar kolektif, makin lama semakin intensif, berakhir pada leburnya sadar
pribadi di dalam sadar kolektif. Peristiwa terakhir tersebut adalah tujuan akhir evolusi kesadaran manusia, dikenal
sebagai peristiwa Pamudaran. Seluruh rangkaian peristiwa tersebut atas nama sadar kolektif statis (Suksma
Kawekas) dan dilaksanakan penuh kebijaksanaan oleh Utusannya yang Abadi yaitu Sadar Kolektif Dinamis
(Suksma Sejati).
Ilmu pengetahuan ini diperoleh setelah menempuh jalan kehidupan yang sangat berat, termasuk menjalani
upaya-upaya introspeksi, introversi, dan intuisi yang berkelanjutan dari R. Soenarto Mertowardoyo. Beliau adalah
satu-satunya kasus studi kualitatif penelitian dokter Soemantri Hardjoprakoso untuk memperoleh gelar Doktor
Psikiatri dengan predikat cum laude dari Rijkuniversiteit di Leiden, Negeri Belanda, setelah mempertahankan
disertasinya yang berjudul Indonesisch Mensbeeld als Basis ener Psycho-therapie, pada sidang promosinya
tanggal 20 Juni 1956. Adapun bahan-bahan yang diambil untuk diolah dan dimasak dalam disertasi tersebut
diperoleh dari pustaka intuisi Sasangka Jati. Penulisan pustaka tersebut juga unik yaitu pada awalnya intuisi
diucapkan berkelanjutan secara lisan oleh penulis pertamanya yaitu R. Soenarto Mertowardojo kemudian dicatat
bersama oleh penulis kedua dan ketiga yaitu R.T. Hardjoprakoso dan R. Trihardono Sumodihardjo akhirnya diolah
dan dijadikan pustaka intuisi oleh ketiga penulis tersebut.
Kelima buku lepas (pentalogi) ini terdiri atas buku Studium Generale (Kuliah Umum) 1/5 (2012); tiga
buku studium particulare (Kuliah Khusus): Psike 2/5 (2013), Ego 3/5 (2014), dan Intuisi 4/5 (2015); serta Magnum
Opus (Karya Besar) 5/5 (2016). Sekiranya sulit memahami lembar-lembar kanan dari buku-buku ini tidak lain
karena berisi materi strata-3 ilmu kedokteran. Sebagai tuntunan dapat dibaca rangkumannya terlebih dahulu yang
hanya terdiri dari 4-5 baris di dalam kotak kecil di sebelah kanan atas. Penulis masih menawarkan lembar kiri yang
jauh lebih nyaman untuk dibaca karena dilengkapi dengan tontonan berupa foto, gambar, bagan, dan diagram untuk
mempermudah memahami seluruh isi buku ini.
Semoga TheForce, Sadar Kolektif Dinamis, Utusan Tuhan yang Abadi menuntun sang Aku di dalam diri
kita masing-masing ke jalan yang benar, yang berakhir di kesejahteraan, ketentraman, dan kemuliaan abadi, ialah di
hadirat Tuhan Sejati. Terima Kasih.
Jakarta, 9 Juli 2012
Penulis
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
79
(D1):
MIKROKOSMOS:
(D2)
(D3)
MAKROKOSMOS
Mutmainah
Sufiah
4 SENTRA VITALITAS
IIINafsu-nafsu
Amarah
Luamah
IIPerasaan
Mind
IAngan-angan
][
(D4)
TheSelf
IVPusat
Imateri
80
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
Tentang Penulis
Prof. Dr. dr. Budhi Setianto Purwowiyoto, SpJP (K), FIHA, lahir di Yogyakarta 28
Desember 1950, adalah seorang dokter akhli jantung dan pembuluh darah (1982), guru besar
pada Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular, Fakultas Kedokteran UI (2003), yang
mendalami Kardiologi Sosial, Epidemiologi, Preventif, dan Rehabilitasi Jantung. Yang bersangkutan mempertahankan disertasi doktornya di Fakultas Pascasarjana Universitas Indonesia;
tentang memperbaiki cara merekam gelombang atrium untuk mempertajam diagnosis aritmia
(2000). Saat buku ini mulai ditulis (2010), sedang bekerja sebagai Staf Pengajar di Divisi
Preventif dan Rehabilitasi Jantung, Dep. Kardiologi dan Kedokteran Vaskular FKUI. Serta
sebagai Kepala UPF unit tersebut pada R.S. Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita, Jakarta.
Setelah purna tugas sebagai anggota Tim Dokter Kepresidenan RI (SBY 2005-2009).
Pidato pengukuhan Guru Besar-nya (2003) berjudul Kardiologi Sosial; Dari Rumah Sakit
menuju Rumah Sehat. Penulis juga menjadi tim editor dan kontributor buku Kardiologi Sosial
(Balai Penerbit FKUI; 1987). Penulis menaruh minat besar dalam kesehatan mental/psikologi
yang berhubungan dengan ABC-nya perilaku: merokok, berlebihan makan, kurang olahraga dan
stres mental psiko sosial sebagai dasar faktor risiko penyakit jantung koroner, yang masih dapat
diperbaiki. Berbekal pada pengetahuannya yang mendalam tentang Candra Jiwa Indonesia,
penulis berusaha memperbaiki faktor risiko tersebut dalam praktik sehari-hari. Sayang, usulan
proposal disertasi tentang bagaimana mengatasi perilaku merokok, tidak diizinkan.
Sebenarnya, perjumpaan pertama kali dengan Candra Jiwa Indonesia yang istimewa ini dimulai
sejak duduk dibangku SMA Negeri IV Yogyakarta (1968), diperkenalkan oleh almarhum Bapak
Abdul Hamid, orang Minangkabau yang menjadi perwira meteorologi TNI Angkatan Udara di
Pangkalan Udara Adi Sutjipto, Yogyakarta. Kemudian penulis mewakili Pelajar Daerah Istimewa
Yogyakarta sebagai anggota PASKIBRAKA Nasional, 17 Agustus 1968 di Istana Negara, Jakarta.
Dikala senggangnya, banyak membaca buku-buku tulisan dari Mayor Jendral TNI AD. Prof. Dr.
dr. Soemantri Hardjoprakoso, neurolog-psikiater: Arsip Sardjana Budi Santosa, Ulasan Kang
Kelana, Heimwee, Olah Rasa, Candra Jiwa Indonesia (Ceramah Ilmiah, Studium Generale
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
81
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
Universitas Gadjah Mada), serta terjemahan khusus disertasi untuk warga Paguyuban Ngesti
Tunggal. Tentu saja penulis membaca buku-buku dan tulisan-tulisan dari R. Soenarto
Mertowardojo, Kapten TNI-AD, sebagai asal mula dari candra jiwa tersebut, layak disebut
sebagai Candra Jiwa Soenarto Mertowardojo.
Pengabdian sebagai Dokter Wajib Militer dengan pangkat Letnan Satu TNI-AU, menjadi
Kepala Seksi Operasi JANKES KODAU VII/ Perwira WAMIL TNI AU di Biak, Papua dan Langgur,
Maluku Tenggara (1976-1978). Menulis pengalaman mengerikan di majalah Intisari: 2 jam 10
menit di atas laut Banda terbang dengan satu baling-baling. Penulis lepas di majalah umum:
Sartika, Panacea, dan majalah khusus: Majalah Ilmiah Kardiologi Indonesia dan Tabloid Kardiovaskular. Pembicara di forum ilmiah, di forum masyarakat awam, radio, televisi, dan menjadi
Relawan Yayasan Jantung Indonesia sejak masih dokter umum.
Selain itu, penulis menjadi kontributor dan tim editor berbagai bidang kardiologi sesuai
dengan penugasannya, seperti: Editor buku saku Jantung Dasar (Ghalia Indonesia; 2011);
Kontributor; Genetic and molecular target in hypertension. Dalam: Hypertension, vascular
disease: management and prevention from dream to reality (Jakarta: Dep. Kardiologi dan
Kedokteran Vaskular FKUI; 2003). Kontributor; Peranan penghambat kalsium pada hipertensi
dan atherosklerosis bagaimana kaitannya? Dalam: Aspek metabolik pada penyakit
kardiovaskular. (Jakarta: Bag. Kardiologi FKUI; 2002). Kontributor; Diagnosis dan manajemen
gagal jantung; Dalam: Diagnosis dan tata laksana hipertensi, sindrom koroner akut dan gagal
jantung. (Jakarta: Penerbit RS Jantung Harapan Kita; 2001). Kontributor; Sindroma koroner
akut: Patofisiologi. Dalam: Diagnosis dan tatalaksana hipertensi, sindrom koroner akut dan
gagal jantung. (Jakarta: Penerbit RS Jantung Harapan Kita; 2001). Kontributor; Tinjauan kritis
homosistein. Dalam: Penyakit jantung koroner dari prevensi sampai intervensi. (Jakarta: Bagian
Kardiologi FKUI; 2000), Anggota Tim Editor. Dalam: Pedoman makan untuk kesehatan jantung
Indonesia. (Jakarta: PERKI Pusat, Yayasan Jantung Indonesia dan Nestl Omega; 2002).
Kontributor; Faal jantung dan pembuluh darah dalam Buku ajar kardiologi. (Jakarta: Balai
Penerbit FKUI; 1998). Tim Editor Buku Standar Pelayanan Medik RS Jantung Harapan Kita.
(Jakarta: Balai Penerbitan RS Jantung Harapan Kita; 1998).
Semoga oktalogi (pentalogi + trilogi) tentang Candra Jiwa Indonesia ini dapat dianggap
sebagai angsuran utang atas ilmu pengetahuan yang telah banyak membantu penulis dalam
mengarungi samudra kehidupan nyata sebagai manusia biasa, pramuka, komando pelajar serba
guna, paskibraka nasional, pemuda pandu ibu Indonesia, dokter umum, tentara wajib militer,
kardiolog, konsultan (temporer) WHO, tim dokter kepresidenan, dosen penguji S:1, 2, 3 dalam
negeri, S-3 luar negeri, dan sebagai guru besar tetap UI.
Semoga Sadar Kolektif Dinamis, Utusan Tuhan yang Abadi, memberikan kesejahteraan,
ketenteraman, dan kebahagiaan kepada kita semuanya. Amin.
Terima kasih.
(email: heybudhi@gmail.com)
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
83
Gedung Medische Hogeschool (sekolah tinggi kedokteran), kini gedung FKUI, tahun 1937
84
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
Catatan:
Buku MAGNUM OPUS (5/5) 2016, adalah induk dari sekuel Pentalogi Candra Jiwa Indonesia
menurunkan empat buku berikutnya: Studium Generale (1/5) 2012; Psike (2/5) 2013; Ego (3/5)
2014; dan Intuisi (4/5) 2015. Buku-buku Pentalogi dilanjutkan dengan buku-buku Trilogi:
Prequel (6/8) 2017; Monograph (7/8) 2018; dan Postquel (8/8) 2019; menjadi Oktalogi. (BSP)
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
85
86
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
Catatan:
PP 26/1960, LAFAL SUMPAH DOKTER Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
Nomor: 26 TAHUN 1960 (26/1960) Tanggal: 2 JUNI 1960 (JAKARTA). Ditetapkan di Jakarta pada
tanggal 2 Juni 1960 oleh Pejabat Presiden Republik Indonesia: DJUANDA. Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 2 Juni 1960 oleh Menteri Kehakiman: SAHARDJO
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
87
Foto 23: Putra Indonesia ini Telah Mewariskan Candra Jiwa Indonesia
Intuisi Sadar Kolektif pada R. Soenarto Mertowardojo yang telah disampaikan
secara lisan dan dicatat oleh R.T. Hardjoprakoso dan R. Tri Hardono
Soemodihardjo kemudian diolah menjadi tujuh buah buku yang dihimpun
menjadi sebuah Pustaka (intuisi) Sasangka Jati.
Dr. Soemantri Hardjoprakoso menamatkan pendidikan dokternya di Sekolah
Tinggi Kedokteran (Geneeskundige Hogeschool), cikal bakal Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia di Jakarta pada bulan Februari 1942. Bersumber utama dari
salah satu buku di dalam pustaka intuisi tersebut yaitu Terciptanya Alam Semesta
maka disusunlah sebuah disertasi dengan judul Indonesisch Mensbeeld als Basis
ener Psycho-therapie. Disertasi tersebut telah dipertahankan dalam sidang ilmiah
untuk memperoleh gelar Doktor dalam ilmu Kedokteran Jiwa dengan predikat
cum laude di Rijkuniversiteit Leiden, Negeri Belanda tanggal 20 Juni 1956.
__________
Dokumentasi Perpustakaan Paguyuban Ngesti Tunggal
88
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
INDEKS PREQUEL
A
Absolut transenden 55.
Adler; mutlak mengikuti kebutuhan masyarakat 68.
Agama 15, ilmu~ 77.
Aku; sang~, materi-imateri 79, Ego mental-spiritual. 82
alam:~sadar,asadar,prasadar 36,51, ~semesta; Terciptanya- (judul buku) 84.
alternatif bacaan semi ilmiah xxv
Angan-angan: perangkat jiwa yang dapat
berinteraksi dengan sentra vitalitas lainnya 2
anima; animus, pusat gravitasi 64,69.
Antareja, wayang 14,33-4
Antasena, wayang 14,33-4
antipati; perceraian, simpati, keterikatan 40.
Aspek, Aspect; Dwi-, Bi-, 38; Tri~59,79,82
Astronomi 8,9
B
bayangan: ~Tripurusa: angan-angan, intelektual 61.
berdampingan; materi-imateri 61.
Bhinneka Tunggal Ika, titik temu xxi
Bima sakti, tata surya xxxi
Body, mind, spirit; dimensi (matra) 1-4, 56.
Bre Redana xxiv
Budi Darmadi; Dr.Ir., M.Sc. vii, -Soedjarwo
Budi pekerti 13,15.
budi luhur: pemuda 34; watak 35; ekstraversi 38-9,41;80,
eling-eling 43
C
Candra Jiwa; Soenarto xxii, xxx, Indonesia xv,7,41
anatomi sekaligus fisiologi 7, baru 39,42, perbandingan 4~ 50-1.
Carp; insting 67.
Centini, serat , The Centhini Story: The Javanese
Journey of Life xvii
cinta, The Art of Loving , Erich Fromm xix
Cipularang KM 90 xxiv
cogito ergo sum, Rene Descartes xxix
cum laude xiv
D
Danawarih: gedung, tempat kuliah, ujian 42.
Dasa sila 43.
Delapan Wajib TNI 86.
Dewa Ruci;psiko religius,Ramayana,Mahabarata 77
Dhandhang Gula Eling-eling 43.
dimensi 1-4, makro/mikro-kosmos xxviii
disain; tuntunan dan rangkuman; tontonan, keterangan, dan kaitan vii
__________
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
89
xxx
Makrokosmos/alam semesta: ada di dimensi-1 2,
mewadahi mikrokosmos 2.
materi; biologis, keinginan, asadar kolektif, Aku di
antara i- dan materi 61.
mati; ke~an; titk akhir kehidupan menurut Freud 73.
menerima, menghormati perbedaan xxi
mental: kesehatan~ xv, ~spiritual xxv
mentalitas ke-pengikut-an xix
mental: badan/jasmani halus, jiwa, psike, mind,
dimensi-3, 2.
metafora; ilustrasi viii
Mikrokosmos/dunia kecil terdiri fisik, mental, dan
spiritual 2.
J
Jay Subiyakto: seniman multi talenta, Kidung Abadi. iv
Jiwa: suatu keutuhan yang mewakili suatu sifat tertentu; angan2, perasaan, keinginan, kemauan, rasa
memiliki, dan semangat memberi 2; daya cipta,
analisis, dan menyimpulkan 3; ~pemuda, ~seni,
~kesatria: berubah, berkembang 3, batas-batas 5.
K
Kapten: ~Sasangka Jati v; ~R. Soenarto Mertowardojo 44.
keajaiban 8,9; peningkatan fungsi luhur 41.
keberanian menata, transformasi ilmu xix
kedaulatan; sifat terpenting kapasitas intelektual,
bayangan/refleksi mutlak Tripurusa 61.
Kedokteran; Sekolah Tinggi, Geneeskundige Hogeschool, Fak. Kedokteran UI di Jakarta 84.
keinginan; hasrat, harapan kuat [sufiah] 1-3,59,60-3,65.
kelipatan persekutuan terkecil; KPK, 71.
kelompok sudra xxiv.
kemauan; semangat, daya dorong [amarah]. 3,59,60,80
kesadaran;16-7, 30,37,39, ~diri 41, ~kolektif 50-1, sang
Aku, menyelimuti, terbit individualitas, pudar 60-6,71;
~kesehatan masyarakat. 77
kesenian tradisional ketoprak xxiv
kosmos; makro, mikro. viii, xvi, xxviii,xxx
kritik, saran xxvii
kualitatif; metodologi~ 10; studi kasus. vi,xv,xxii, 44;79
L
lapis tujuh; bumi, langit 45.
Leiden, Nederland, Universitas xiv
luamah; sifat anak 49.
luhur; fungsi, keajaiban, redup-terang 41.
M
makro/mikro-kosmos: berdimensi 1-4. 2,viii, xvi, xxviii,
N
Nabi: superklasse 15, Musa 16, Nuh 16, Yesus 17.
nafsu; kekuatan alami ~arah dan tujuan; egoistik (egosentripetal), sosial, dan suprasosial (egosentrifugal) 59; terreduksi 65; ~sekunder; keinginan dan
kemauan 59.
Naga air; gadis jelita, dunia (dimensi) 1-4 viii.
NKRI, Negara Kesatuan RI, Pancasila xxi,xxiii
O
omnipotensi; status, mencicipi, pertemuan; intuisi,
iham, fase loncatan. 67
P
Pamudaran: pembebasan, tahap akhir 65, status
Suksma Sejati. 66
pamit mati: pentas~ xxiv
Pancasila 41,43.
Pavlov, Ivan Petrovich 11
perempuan; wanita, perasaan ke depan 64.
Perpustakaan Pusat Pangestu xv
Perspektif, keempat 31
polarisasi; perpindahan~ ke sadar kolektif 62.
Popper, Sir Karl Raimund, three worlds 28-9
Perasaan 1
pria; kecerdasan ke depan 64.
produktif, waktu luang xxv
Psike 1,2
psiko; ~profilaksis, ~terapi, ~higienik: dasar
pemikiran ke-Indonesia-an 65, ~religius 77.
Psikologi: Fak.~ Universitas Pajajaran (2 September
1961), Dekan pertama, Dinas- Angkatan Darat 42
__________
90
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
Psikosomatik 4, subspesialis 5
pudar; kesadaran ego, terabsorbsi sadar kolektif ,
terlepasnya ikatan pada 62, 63,
Pusat; hakiki, fungsi spesifik ke-4, imateri, spiritual
56, (sentra) vitalitas 58, ~gravitasi: kapasitas
intelektual, kehidupan perasaan, pamudaran 65.
pusat imateri; spirit, dimensi-4 2
Q
qalb, heart, jantung, jantung hati xxv
R
reedukasi; kunci psiko terapi, membangkitkan
kemauan pasien 40,41,70.
Rinpoche, Yongey Mingyur 18-9.
Rijkuniversiteit di Leiden xiv,xv
Roh: ada pada binatang besar dan manusia 3.
rohani; 2,3, rohaniah 7, spirit 56,59.
S
Sabar, rela,narima,jujur,budi luhur: Pancasila 41,43.
Sadar, percaya, taat: Trisila,watak,kunci intuisi 39,40,43,
82, alam sadar, prasadar, asadar 36,51.
Sadar Kolektif: The Source,TheForce,TheSelf 40-1.
Sang; ~Penerang, ~Penuntun,~Sabda,~Gembala 59.
Sapta Marga 86.
Sardjito, Prof. Dr., Rektor xv
serius xxv
SEAMEO; The-, acting director 38,42..
sederhana; ke~an dan suka menolong,sublimasi 64.
Selubung ajaib 9
sejajar; ~candra jiwa lainnya 51,55.
Self:The~; Roh Suci, Sadar Kolektif Terbatas 38,40-1.
serius xxv.
simpati, antipati, empati 40.
sinarawedi, mitra yang sudah seperti saudara, tiga
saudara vii.
Sirkulasi darah: besar, kecil, koroner 6,7
91
(PERKENALAN)
H&B
PERKI
92
2017
6/8
Ver. 1.1.1
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
H&B
Heart & Beyond PERKI
(Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia)
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
93