Anda di halaman 1dari 94

CANDRA JIWA INDONESIA

Warisan Ilmiah Putra Indonesia

MONO
GRAPH
(RANGKUMAN)

Budhi Setianto Purwowiyoto

H&B 2/3
PERKI 2018 Ver. 1.1.1

i
Transcendence to The Depth of The Heart and Beyond, adalah
benang merah yang menghubungkan antara profesi penulis sebagai guru
besar, dokter ahli jantung dan pembuluh darah dengan buku yang ditulisnya
tentang Candra Jiwa Indonesia. Penulis berusaha melakukan refleksi ke
dalam diri-sendiri, menuju kalbu yang terdalam.

Dalam bahasa Indonesia pemahaman makna kata jantung terasa


unik. Ketika berubah orientasi ke dalam dada, bersifat transendental, imanen
dan esoteris, maka kata jantung dipahami sebagai hati, atau kalbu, misalnya
hatiku berdebar, padahal jantungnya yang berdetak. Atau sembah kalbu,
yang mengatur nafas seraya mengucap nama-Nya akan mengatur detak
jantung secara teratur tenang. Padahal sebagai bahasa Arab (qalb) dan
bahasa Inggris (heart) walaupun esoteris dan maknanya berubah, suku
katanya tetap.

Kalau Serat Centini, warisan budaya Jawa bercerita tentang kisah


perjalanan di darat, termasuk kulinernya pada jaman dahulu. Maka Candra
Jiwa Indonesia adalah warisan ilmiah Jawa kepada dunia tentang jiwa
manusia serta peta perjalanannya menuju candra ideal sebagai batas akhir
dari perkembangan kesadaran manusia.

Sekiranya bintang, nur, cahaya yang bersinar di dada Garuda-


Pancasila-NKRI, dari sila Ke-Tuhan-an YME, maka Candra Jiwa Indonesia pas
untuk memberi sumbangan makna ilmiah kepadanya. Karena konsep yang
sudah teruji secara ilmiah di Universitas terkemuka di Eropa tersebut,
memang kandungan asli dari bumi Indonesia, dari bangsa Indonesia, dan
dipertahankan oleh orang Indonesia pula.

Penulis berharap, buku ini membantu memperluas pengetahuan kita


tentang jati diri manusia dalam pandangan ilmiah di perguruan tinggi. Walau-
pun sedikit-banyak menyentuh masalah keyakinan dan kepercayaan justru
memberikan dasar pendidikan budi luhur, pembinaan mental-spiritual dan
mempertajam empati secara luas kepada siapa saja terutama para maha-
siswa.

H&B
Heart and Beyond PERKI
(Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia)
CANDRA JIWA INDONESIA
Warisan Ilmiah Putra Indonesia
(Transcendence to The Depth of The Heart and Beyond)

MONOGRAPH
(RANGKUMAN)

Untuk Siapa Saja


Perpustakaan Pribadi
Terutama mahasiswa fakultas kedokteran, keperawatan, kedokteran
Trilogi 2/3 = Oktalogi 7/(5+3)
gigi, kesehatan masyarakat, psikologi, antropologi, ilmu-ilmu sosial,
SAMPUL BIRU 2012
[Rev.Bedah Buku 24 Maret 2017]

Sebagai dasar pendidikan budi luhur, pembinaan mental- spiritual, dan


mempertajam empati

Budhi Setianto Purwowiyoto

H&B 2/3
PERKI 2018 Ver. 1.1.1
CANDRA JIWA INDONESIA
Warisan Ilmiah Putra Indonesia
(Transcendence to The Depth of The Heart and Beyond)

MONOGRAPH (RANGKUMAN) 2/3


Penulis: Budhi Setianto Purwowiyoto

2018
Penyunting: Puji Santosa
Ilustrator: Santoso Oetomo
Tata letak: Djoko Satrio
PUBLIKASI OKTALOGI: 2012- 2017 Ver.1.1.1
[PENTALOGI CJI 2012-2016: 1-5/5; TRILOGI: Prequel 2017: 1/3; Monograph 2018: 2/3; Postquel 2019: 3/3]

ISBN: 978-602-7885-36-3 (eBook HP/Bw)


PENERBIT: H&B/Heart and Beyond PERKI
(Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia)
PERCETAKAN: ProMemori [Rev. Bedah Buku 24 Maret 2017]

Hak Cipta ada pada Penulis Dilindungi Undang-Undang


Sanksi Pelanggaran Pasal 72
Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002
Tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1997
Tentang Hak Cipta

1. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak suatu
ciptaan atau memberi izin untuk itu, dipidana dengan pidana penjara masing-masing
paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp. 1.000.000,00 (satu juta
rupiah) atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp
5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).

2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual


kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun
dan/atau denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
2012: PENTALOGI CJI (1/5)
Studium Generale

2013: PENTALOGIPsike
CJI (2/5)

2014: PENTALOGI CJI


Ego
(3/5)

2015: PENTALOGI CJI (4/5)


Intuisi

2016: PENTALOGI CJI (5/5)


Magnum Opus

Pentalogi Candra Jiwa Indonesia (+) Prequel, Monograf, dan Postquel adalah suatu Oktalogi

Buku PENTALOGI 2012-2016 yang Ber-Pancawarna dan Ber-Dwihalaman


Sampul pancawarna putih, kuning, hitam, dan merah melambangkan empat (kekuatan kuda,
motifator) nafsu manusia. Nafsu-nafsu tersebut masih harus dikendalikan oleh kusir (sais,
regulator) yaitu angan-angan yang sudah bangun (sampul ungu= wungu bahasa Jawa artinya
bangun) kesadaran Ketuhanan (introversi: sadar, percaya, taat) dan kemanusiaannya
(ekstraversi: sabar, rela, menerima, jujur, budi luhur).

Dwihalaman kanan dan kiri bermakna: tuntunan (halaman kanan) berkonsep otak-kiri (padat
makna) dan tontonan (halaman kiri) yang berkonsep otak-kanan (longgar makna). Sebagai
penjelasan dilengkapi dengan empat diagram: target, ven, piramida, dan kereta kuantum
mikrokosmos dengan empat ekor kuda, sais dan penumpangnya. Penumpang tersebut ialah
TheSelf (Egonya yang imateri, jati dirinya) siap untuk menjelajahi makrokosmos (alam semesta)
dan kelak juga siap kembali ke tujuan dan sumber hidupnya yang hakiki. [Versi-1 (Ver.1) nomor
halaman kanan dan kiri berurutan; versi-2 (Ver.2) bernomor halaman kanan dan kirinya sama]
__________
http://zienenweten.blogspot.com/2012/02/wayang-poppen-en-spel-slot.html cited February 9, 2013; http://batikindonesia.com/batik/images/3344/solo3.
jpg cited December 16, 2012; http://flagartist.com/FLAGARTIST/flags/F/flag_art_flag_of_indonesia-1969px.png cited March 3, 2013
http://4.bp.blogspot.com/-cPZhivuKlmU/Tk-i0t2qnDI/AAAAAAAAD-w/wW0vjRxCQsc/s1600/peta-indonesia.jpg cited Feb. 28, 2013
(Cover buku-buku tersebut ikut serta melestarikan wayang, batik, bendera merah-putih, dan peta Indonesia)
Pencerahan Slamet Rahardjo (seniman unggul, 62) [*]
kepada

Jay Subyakto (seniman multi talenta, 51), pada suatu hari ketika

mereka masih muda:

Orang Indonesia kalau melihat karya bangsa lain mereka

menjadi murid yang melihat guru. Sebaliknya, ketika mereka

melihat karya bangsa sendiri, mereka berubah menjadi guru

yang melihat murid.

Akhirnya bangsa ini tidak maju karena yang dicari selalu

kesalahan dan kekurangan karya anak bangsa sendiri.

Karya bangsa lain dikagumi seperti karya gurunya, maestro Indonesia diremehkan seperti muridnya.

Wacana 0.1: Konser Kidung Abadi Chrisye


Jay Subiyakto (lahir di Ankara, Turki, 24 Oktober 1960) adalah seorang sutradara
Indonesia. Jay merupakan anak ketiga dari Kepala Staf Angkatan Laut Republik Indonesia
1948-1959 Laksamana Subiyakto. Jay menamatkan pendidikan sarjana arsitekturnya dari
Fakultas Teknik Universitas Indonesia angkatan 1981. Kiprahnya di bidang seni berawal
pada tahun 1990 sebagai sutradara video klip. Garapannya yang bertajuk Pergilah Kasih
milik almahum Chrisye menjadi video musik Indonesia pertama yang ditayangkan di
channel MTV Asia yang pada waktu itu bermarkas di Hongkong. Tahun 2008, Jay juga
menyutradarai video musik Anggun yang berjudul Berganti Hati. Video itu juga merupakan
video pertama di Indonesia yang menggunakan kamera DSLR (Digital Single Lens Reflex).
Kemudian, pada tahun 1994, ia bersama Erwin Gutawa membuat terobosan baru di masa
itu. Sebuah konser tunggal yang menghadirkan penyanyi lokal padahal banyak promotor
menghadirkan konser-konser penyanyi mancanegara. Erwin Gutawa dan Jay Subiakto
sebagai otak dari konser legendaris 2012, yang konon belum pernah ada di dunia, karena
mengambil potongan dari ratusan master lagu almarhum Chrisye yang terwujud dalam
kehadiran Chrisye di konser Kidung Abadi. Single baru yang bahkan belum pernah
dinyanyikan oleh Chrisye dan permainan hologram untuk meyakinkan semua penonton
bahwa Chrisye hadir adalah pemenuhan janji bahwa konser ini berbeda dari yang pernah
ada. Para musisi muda, seperti GIGI, Gita Gutawa, Once, dan Sophia Latjuba pun dengan
senang hati sepanggung lagi dengan Chrisye, sang musisi jenius yang tetap abadi itu,
setidaknya menurut istilah Jay.
____________
[*] Kompas, 18 Januari 2011, Hlm. 33; http://id.wikipedia.org/wiki/Jay_Subiyakto cited April 18, 2012; http://www.
fimela.com/read/2012/04/13/video-erwin-gutawa-dan-jay-subiakto-hidupkan-kembali-chrisye cited April 18, 2012.
Dipersembahkan kepada
Kapten Sasangka Djati
CANDRA JIWA INDONESIA: Rangkuman MONOGRAPH 7/8 (2018)

Soemantri Hardjoprakoso (1913-1970)

Foto 18: Prof.Dr.dr. Soemantri Hardjoprakoso, Mayor Jendral TNI AD dengan


toganya dengan latar belakang lukisan Kapten TNI AD R. Soenarto Mertowardojo.
Candra Jiwa Soenarto diperkenalkan Prof. Soemantri sebagai Candra Jiwa
Indonesia yang sejajar dengan candra jiwa dari Freud, Adler dan Jung.
__________
Dokumentasi Perpustakaan Paguyuban Ngesti Tunggal

vi V Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
LEMBAR EKSEKUTIF

Candra Jiwa Indonesia, Warisan Ilmiah Putra Indonesia


(Transcendence to the depth of the heart and beyond)
Candra Jiwa Indonesia (Soenarto) pada hakekatnya adalah ilmu pengetahuan tentang jati diri
manusia, yaitu pusat hidup imateri. Memperkenalkan sadar kolektif yang disebut Tripurusa (TriAspek).
Sadar kolektif-statis adalah Suksma Kawekas (TheSource) sebagai asal mula, sumber, dan tujuan hidup.
Sadar kolektif-dinamis (utusan yang statis) Suksma Sejati (TheForce) yang menghidupi, dan jati diri yang
terbatas adalah Roh Suci (TheSelf) yang dihidupi, tidak lain adalah Sang Akunya manusia yang imateri
(Ego-Rohani). Pusat imateri yang spiritual tersebut memiliki selubung materi-halus (jasmani halus)
sebagai psike, jiwa atau mentalnya manusia dan memiliki selubung materi-kasar (jasmani-kasar) sebagai
soma, fisik-jasmaninya manusia yang dilengkapi dengan pancaindra untuk berkomunikasi.
Sadar pribadi sang aku materi (Ego-Jasmani) manusia berpotensi meningkat secara evolusi
menjadi sadar kolektif-terbatas Sang Aku imateri (Roh Suci) melalui jalan introversi, introspeksi, maupun
religi. Intuisi adalah pertemuan antara sadar pribadi dengan sadar kolektif, makin lama semakin intensif,
berakhir pada leburnya sadar pribadi di dalam sadar kolektif. Peristiwa terakhir tersebut adalah tujuan
akhir evolusi kesadaran manusia, dikenal sebagai peristiwa Pamudaran. Seluruh rangkaian peristiwa
tersebut atas nama Sadar Kolektif Statis (Suksma Kawekas) dan dilaksanakan penuh kebijaksanaan oleh
utusannya yang abadi yaitu Sadar Kolektif Dinamis (Suksma Sejati).
Ilmu pengetahuan ini diperoleh setelah menempuh jalan kehidupan yang sangat berat, termasuk
menjalani upaya-upaya introspeksi, introversi, dan intuisi yang berkelanjutan dari R. Soenarto
Mertowardoyo. Beliau adalah satu-satunya kasus studi kualitatif penelitian dokter Soemantri
Hardjoprakoso untuk memperoleh gelar Doktor Psikiatri dengan predikat cum laude dari Rijkuniversiteit di
Leiden, Negeri Belanda, setelah mempertahankan disertasinya yang berjudul Indonesisch Mensbeeld als
Basis ener Psycho-therapie, pada sidang promosinya tanggal 20 Juni 1956. Adapun bahan-bahan yang
diambil untuk diolah dan dimasak dalam disertasi tersebut diperoleh dari pustaka intuisi Sasangka Jati.
Penulisan pustaka tersebut juga unik yaitu pada awalnya intuisi diucapkan berkelanjutan secara lisan oleh
penulis pertamanya yaitu R. Soenarto Mertowardojo kemudian dicatat bersama oleh penulis kedua dan
ketiga yaitu R.T. Hardjoprakoso dan R. Trihardono Sumodihardjo akhirnya diolah dan dijadikan pustaka
intuisi oleh ketiga penulis tersebut.
Kelima buku lepas (Pentalogi) ini terdiri atas buku Studium Generale (Kuliah Umum) 1/5 (2012);
tiga buku studium particulare (Kuliah Khusus): Psike 2/5 (2013), Ego 3/5 (2014), dan Intuisi 4/5 (2015);
serta Magnum Opus (Karya Besar) 5/5 (2016). Sekiranya sulit memahami lembar-lembar kanan dari
buku-buku ini tidak lain karena berisi materi strata-3 ilmu kedokteran. Sebagai tuntunan dapat dibaca
rangkumannya terlebih dahulu yang hanya terdiri dari 4-5 baris di dalam kotak kecil di sebelah kanan
atas. Penulis masih menawarkan lembar kiri yang jauh lebih nyaman untuk dibaca karena dilengkapi
dengan tontonan berupa foto, gambar, bagan, dan diagram untuk mempermudah memahami seluruh isi
buku ini. Pentalogi diteruskan dengan Trilogi (Prequel, Monograph, dan Postquel) sebagai Oktalogi.
Semoga TheForce, Sadar Kolektif Dinamis, Utusan Tuhan yang Abadi menuntun sang aku di
dalam diri kita masing-masing ke jalan yang benar, yang berakhir di kesejahteraan, ketentraman, dan
kemuliaan abadi, ialah di hadirat Tuhan Sejati. Terima Kasih.

Jakarta, 9 Juli 2012

Penulis

Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat vii
CANDRA JIWA INDONESIA: Rangkuman MONOGRAPH 7/8 (2018)

Gambar Sampul 0.1: Studium Generale (Kuliah Umum)


Kuliah umum Prof. Dr. dr. Soemantri Hardjoprakoso di Universitas Gadjah Mada
tanggal 27 November 1958 tersebut juga dihadiri oleh R. Soenarto Mertowardojo
sebagai satu-satunya kasus penelitian kualitatifnya, diperkenalkan kepada hadirin.
Rekaman kuliah tersebut diterbitkan dalam bentuk cetakan dengan judul Candra
Jiwa Indonesia oleh Proyek Penerbitan dan Perpustakaan Paguyuban Ngesti
Tunggal Pusat pada Februari 1977, dipakai sebagai bahan dasar untuk buku
pentalogi urutan ke-1: Studium Generale (1/5). Buku Perkenalan (Prequel) ini
menyederhanakan buku Studium Generale (1/5) untuk meningkatkan minat baca,
dan sebagai bahan dasar untuk memberikan pencerahan atau kuliah perkenalan.
Buku-buku tersebut dipakai sebagai bahan Kuliah Umum (Studium Generale)
penulis untuk mahasiswa FKUI angkatan 2013-2015 pada tanggal 15 Oktober 2015
pukul 15.00-17.00 WIB di Auditorium Rumpun Ilmu Kesehatan (RIK) UI Depok
dengan moderator Prof. Dr. dr. Pradana Soewondo, SpPD, KEMD. Judul
kuliah Filosofi Menjadi Dokter yang Baik, dihadiri oleh kira-kira separoh dari 600
mahasiswa yang diundang pada sore hari itu. [BSP]

viii V Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
KATA PENGANTAR

Buku ini adalah buku Trilogi kedua; Rangkuman [Monograph 2/3] berisi
summary (rangkuman) sebagai intisari disertasi Dr. Soemantri Hardjoprakoso.
Lima buku lepas pertama (sekuel utama Pentalogi) yaitu 1. Studium Generale
(1/5), Kuliah Umum; Studium Particulare (Kuliah Khusus) ada 3 buku: 2. Psike (2/5),
3. Ego (3/5), dan 4. Intuisi (4/5); serta 5. Magnum Opus (5/5). Pentalogi
diteruskan dengan buku-buku Trilogi: Prequel 1/3] bagian pertama Trilogi,
memperkenalkan Pentalogi CJI. Direncanakan buku ke-8 sebagai penutup Oktalogi
adalah Kadiologi Kuantum sebagai Postquel [3/3] Candra Jiwa Indonesia. Akses
dan tambahan semangat bagi penulis pada karya-karya Prof. Dr.dr. Soemantri
Hardjoprakoso dan ayah beliau yaitu R.T. Hardjoprakoso tidak lain atas kebaikan
hati dari keluarga besar Hardjoprakoso antara lain dari Ibu Soerini Soedjarwo, Dr.
Winahyo Hardjoprakoso, SpOG, dan Dr. Ir. Budi Darmadi, M.Sc. Untuk ini saya
mengucap-kan terima kasih yang sedalam-dalamnya.
Pada kesempatan ini tentu saja penulis ingin menyatakan rasa terima kasih
sebesar-besarnya kepada ketiga saudaraku sinarawedi: 1). Sdr. Puji Santosa
sebagai penyunting sekaligus memberi masukan yang sangat berarti, 2). Sdr.
Santoso Oetomo yang membuat beberapa ilustrasi yang menjelaskan, dan 3). Sdr.
Djoko Satrio yang memberi wawasan pemilihan huruf, serta referensi elektronik
untuk melengkapi isi buku-buku ini. Disain utama buku ini adalah berupa
tuntunan dan rangkuman di halaman kanan (ganjil) dan di halaman kiri (genap)
menampilkan tontonan (foto-foto dan gambar-gambar), keterangan, dan
kaitannya di kedua halaman. Agar lebih jelas dilengkapi dua model bagan, tiga
model diagram, dan satu kereta penjelajah mikrokosmos. Apabila terdapat beda
pendapat dengan pengetahuan yang telah ada, dimohonkan empati dan saling
mendoakan keselamatan. Pengetahuan yang berbeda tersebut agar dianggap
saja sebagai pertimbangan terhadap pengetahuan yang telah ada sebelumnya.
Akhirnya kami ucapkan selamat membaca, meresapi bagian yang penting
dan ajakan melaksanakan hal-hal yang dianggap perlu, benar, dan bermanfaat
untuk mencapai tujuan hidup kita yang hakiki, ialah puncak evolusi kesadaran
sang Akunya manusia. Terima kasih.

Penulis

Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat ix
CANDRA JIWA INDONESIA: Rangkuman MONOGRAPH 7/8 (2018)

Ada lima naga (simbol anugerah dan kekuatan) dalam legenda dan mitos China: logam, air, api, kayu
dan tanah. Dalam siklus 60 tahunan, maka tahun naga air jatuh pada tahun 1952, 2012, dan 2072.

Gambar ilustrasi metafora 0.2: Naga Air dan Gadis Jelita Metropolitan
Tampak seekor naga air bersisik emas mengajak seorang gadis jelita metropolitan
yang telah menjelajahi dunianya yang gemerlapan untuk menjelajahi dunia lain
yang kemungkinan sangat berbeda dengan dunia yang selama ini digelutinya.
Gadis jelita ini telah larut dalam dunia-1 (dunia kehidupan nyata di masyarakat
metropolitan dengan alam semesta sebagai wadahnya, makrokosmos) dan dunia-
2 (dunia fisik, jasmani kasar, badannya sendiri yang dapat didandani dan
dimanipulasi sesukanya, mikrokosmos). Sementara itu naga air ingin
membawanya menyelam menjelajahi ke dunia-3 (dunia jiwa, mental, jasmani
halusnya) dan kemungkinan kalau beruntung, merasakan suasana jiwa yang
belum pernah terbayangkan di perbatasan (TheGate) dunia-4 (dunia rohani atau
dimensi spiritual yang imateri, alam sejati).
Itu semua guna menyempurnakan pengalaman hidupnya (tugas) lahir-batin atas
kehadirannya di dunia yang fana dan tidak abadi ini. Naga air hanya mampu
mengajaknya sampai di sini, perjalanan selanjutnya (trancendence to the depth of
the heart and beyond) .. hanya dapat dilakukan oleh Gadis Jelita itu sendiri ..

__________
http://static.desktopnexus.com/thumbnails/448128-bigthumbnail.jpg cited May 3, 2012.

x V Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
DAFTAR ISI (Dwi-halaman)

LEMBAR EKSEKUTIF ................................................................... vii

KATA PENGANTAR .................................................................... ix


DAFTAR ISI ................................................................................. xi
GLOSARIUM ................................................................................ xiii

SEKAPUR SIRIH .......................................................................... xvii


PROLOG ...................................................................................... xxxi
RANGKUMAN ............................................................................ 1
KESIMPULAN ............................................................................. 23
EPILOG ....................................................................................... 27

LAMPIRAN-1: Skema-1 (Makro dan Mikro-kosmos) ................ 29


LAMPIRAN-2: Skema-2 (Skema R. Tr. Soemodihardjo) ........... 31
LAMPIRAN-3: Skema-3 (Nilai-nilai Sentra Vitalitas) ................. 33
LAMPIRAN-4: Skema-4 (Perbandingan 4-Candra Jiwa) ........... 35
LAMPIRAN-5: Candra Jiwa Indonesia (Soenarto) .................... 37
LAMPIRAN-6: Dalil-dalil ........................................................... 39

INDEKS ..................................................................................... 49

Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat xi
CANDRA JIWA INDONESIA: Rangkuman MONOGRAPH 7/8 (2018)

TheForce adalah Juru Penuntun bagi Luke Skywalker dalam film The Empire Strikes Back.

Foto Film 1.8.1: Pesawat Tempur Angkasa Luar Luke Skywalker


Dalam film Heksalogi Star Wars episode The Empire Strikes Back (1980) tampak
kepala dan leher Robot R2D2 yang dipasang menonjol pada sayap-X pesawat Luke
Skywalker. Ketika robot canggih tersebut macet, pastilah tugasnya akan gagal
karena robot tersebut adalah penuntun arah sasaran bom penghancur pusat
pertahanan musuh. Maka pilot Skywalker memohon petunjuk dari TheForce di
dalam dirinya .. akhirnya berhasil menyelesaikan tugasnya dengan sempurna.
Menurut George Lucas, sutradara film Star Wars mengindikasikan bahwa The
Force adalah Utusan Tuhan yang pusat komunikasinya berada di dalam dirinya
(Use the Force, Luke and The Force will be with you, always.), Dia-lah yang
menyatukan dan melindungi galaksi.

Jauh sebelum film-film Star Wars di putar untuk masyarakat, Dr. Soemantri telah
merasa mendapatkan tuntunan dari Sadar Kolektif Dinamis (TheForce) di dalam
dirinya. Rupanya, Ia adalah Sang Penuntun dan Guru Sejati-nya manusia yang
dapat dirasakan tuntunannya dan bimbingannya dalam menyusun disertasi
Candra Jiwa Indonesia. Potensi ini tentu saja sangat istimewa sekiranya banyak
manusia yang dapat mencapainya dengan upaya tertentu. Upaya tertentu itu
cukup sederhana dijelaskan misalnya dimulai dengan percaya kepada Tuhan YME
dan utusan-Nya yang abadi, kejujuran, pengendalian diri, dan hidup sederhana.
__________
http://0.tqn.com/d/scifi/1/0/E/4/0/-/R2D2-XWING_E4S-KEY-60_R.gif cited July 1, 2011.

xii V Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
GLOSARIUM
Amarah= daya kemauan (nafsu) tidak mau menyerah, menjadi cepat marah
seperti gusar.
Asmara-Sufi (-laya)= cinta, rasa jatuh cinta atau kecenderungan ke yang lebih
tinggi (dalam).
Angan-angan= kemampuan intelektual, akal, logos.
Angan-angan dalam pengertian yang lebih luas= situasi rumit yang kompleks dari
kemampuan intelektual.
Angan-angan dalam pengertian yang lebih sempit= bagian ketidaksadaran dari
kemampuan intelektual, tempat penampungan dari bagian-bagian pemikiran
yang terdesak (untuk dilupakan).
Bayu Sejati= kekuatan yang sebenarnya; Bayu= kekuatan; Sejati= sebenarnya;
Bayu Sejati merupakan kumpulan total dari semua sentra vitalitas jiwa yang
konkrit (tiga angan-angan: cipta, nalar, dan pangerti, serta empat nafsu: mut-
mainah, luamah, sufiah,dan amarah). Setelah pelatihan tertentu dapat memu-
satkan tenaga naluriah yang ada dengan potensi-potensi supranatural misalnya
telepati dan clairvoyance.
Budi Luhur= memiliki sifat-sifat tabiat (akhlak) yang mulia, mulia hati; budi=
kelakuan, pendirian; luhur= tinggi.
Cipta= pikiran atau bagian yang membentuk gambaran (citra, data, informasi) dan
merupakan bagian dari kemampuan intelektual (angan-angan).
Dalan rahayu; dalan= jalan; rahayu= berkah, kesejahteraan.
Dasa Sila= sepuluh pembelajaran hidup/ajaran hidup; dasa= sepuluh; sila= nilai
moral.
Dewa atau jawata= nama kumpulan dari mahluk-mahluk yang tidak dapat diamati
pancaindra, yang bersifat kesadaran ke-aku-an, individualistik, dan memiliki
potensi supranatural. Diklasifikasikan menjadi dewa-dewa yang baik dan jahat.
Lebih dikenal dengan nama Goden Dewa dan Daemonen Iblis.
Gumelaring Dumadi= proses penciptaan; gumelar= memperlihatkan, memben-
tangkan, menghamparkan; dumadi= proses pembentukan, penciptaan.
Guru= guru, pendidik.
Hasta Sila= delapan pembelajaran hidup/ajaran hidup; hasta= delapan
Kamayan atau Maya= tenaga atau kekuatan intelektual, memiliki potensi
supranatural.
Karma= hukum sebab dan akibat, dari balas dendam, dari refleksi
Luamah= kecenderungan (nafsu) egosentrik, egosentripetal, kecenderungan

Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat xiii
CANDRA JIWA INDONESIA: Rangkuman MONOGRAPH 7/8 (2018)

The Source, pusat utama komputer dalam film Trilogi Matrix

Foto Film 1.8.2: Trilogi The Matrix


Thomas A Anderson (dibintangi oleh Keanu Reeves) seorang programer komputer
ingin sekali memecahkan rahasia kode-kode enkripsi the Matrix. Trilogi Matrix
adalah film tahun 1999 yang disutradarai oleh Larry dan Andy Wachowski ini ingin
menggambarkan kejadian tahun 2199, seratus tahun ke depan setelah mesin-
pintar diciptakan dengan catu energi matahari. Panas dan biolistrik tubuh
manusia sebagai bahan fusi nuklir dapat dipakai untuk menggantikan energi
matahari. The Source diyakinkan sebagai pusat utama komputer untuk mesin-
mesin di kotanya sekaligus sebagai lokasi yang bekerja mandiri di dalam kode-
kode Matrix sehingga tidak memerlukan program lain.
Andaikata TheSource (Suksma Kawekas) adalah bagian terdalam dari samudra
maka TheForce (Suksma Sejati) adalah gelombang yang dahsyat utusan TheSource
untuk menunjukkan kekuasaannya. Titik-titik air yang terbatas di atasnya adalah
TheSelf (Roh Suci). Ketika istilah-istilah itu ditransformasikan ke dalam aspek
kesadaran (TriAspect: 2 sadar kolektif dan 1 sadar terbatas) yang menguasai ruang
dan waktu maka TheSource adalah sadar kolektif statis. TheForce adalah sadar
kolektif dinamis, utusan abadi TheSource dan yang menghidupi TheSelf ialah
sadar terbatas sekaligus sebagai jati dirinya manusia.
__________
http://thefuturebuzz.com/wp-content/uploads/2010/12/source-mainframe.jpg cited July 1, 2011.

xiv V Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
Maya= lihat kamayan.
Mutmainah= kecenderungan (nafsu) sosial dan suprasosial, kecenderungan
egosentrifugal, dan kecenderungan baik (memperbaiki).
Nafsu= hasrat, kecenderungan, keinginan, dan kemauan.
Nalar= bagian asosiatif dari kemampuan intelektual (angan-angan).
Narima= legowo, syukur, puas.
Paliwara= larangan, pemali.
Panembah= doa, ketakwaan, kebaktian, sembahyang, ibadat.
Pangaribawa= kekuatan, tenaga pikiran.
Pangerti= pengertian, peramalan, deduksi, bagian yang merangkum dari
kemampuan intelektual.
Pangrasa= kehidupan emosional, perasaan tersentuh, rasa seperti sensasi.
Pancaindra= lima indra.
Pancasila= lima ajaran hidup; panca= lima.
Panuntun= pemimpin.
Panutan= contoh, dia yang diikuti.
Prabawa= kekuatan atau tenaga dari bagian asosiatif dari kemampuan
intelektual (angan-angan).
Purusa= laki-laki, kelaki-lakian, supranatural.
Rahsa Jati= esensi perasaan, dari rasa sadar; rahsa= kesadaran, perasaan
bagus; djati, sejati= kebenaran, sebenarnya, sesungguhnya; TheGate.
Roh Suci= roh suci; roh= awah, roh; sutji= suci, bersih; TheSelf.
Rila= kesediaan berkurban, ikhlas.
Sabar= sabar, toleran, persisten.
Sangkan Paran= sebab dan akibat.
Sang Pepadang= Sang Cahaya.
Sang Sabda= Kata.
Sasangka Jati= Cahaya Kebenaran.
Sila= etika, moralitas.
Sufiah= keinginan (nafsu), harapan.
Suksma Kawekas= kehidupan yang tertinggi; kawekas= yang tertinggi;
TheSource.
Suksma Sejati= kehidupan sebenarnya; suksma= kehidupan; TheForce.
Temen= kejujuran, kebenaran, cinta kebenaran.
Trisila= tiga ajaran hidup; tri= tiga.
Tripurusa= tiga kesatuan, tiga aspek; TriAspek, TriAspect.

Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat xv
CANDRA JIWA INDONESIA: Rangkuman MONOGRAPH 7/8 (2018)

Dr Soemantri Hardjoprakoso memperoleh gelar Doktor dalam Ilmu Kedokteran Jiwa


di Univesitas Leiden, Nederland dengan predikat cum laude atas disertasinya.

Foto 0.3: Suasana Promosi Disertasi Candra Jiwa Indonesia


Dr. Soemantri Hardjoprakoso dilahirkan di Desa Nambangan, Kabupaten Wonogiri tahun 1913.
Beliau putra ketiga dari almarhum Raden Tumenggung Hardjoprakoso, semasa hidupnya Bupati
Anom Mangkunegaran Surakarta. Dr. Soemantri Hardjoprakoso tamat Sekolah Tinggi Kedokteran
(Geneeskundige Hogeschool), cikal bakal Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia di Jakarta
pada bulan Februari 1942. Beliau adalah psikiater (ahli kesehatan jiwa) dan neurolog (ahli saraf).
Pada masa perjuangan 1945, beliau sebagai dokter ikut berjuang waktu menyala-nyalanya api
perjuangan di sekitar Surabaya. Pada permulaan tahun 1954 beliau diangkat sebagai dokter tentara
dan Kepala Dinas Kesehatan Tentara pada Divisi X di Surakarta. Kemudian berpindah-pindah dari
satu ke lain jabatan dalam dinas ketentaraan. Kemudian, beliau diperbantukan pada Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, dan berturut-turut menjabat Pembantu Utama Menteri, Sekretaris
Jenderal dan akhirnya menjadi Direktur SEAMEC (South East Asian Ministers of Education Council),
di kota Bangkok, Muangthai.

Semenjak duduk di bangku Sekolah Menengah (Algemene Middelbare School) di Yogyakarta pada
tahun 1932 beliau telah berkenalan dengan Bapak R. Soenarto Mertowardojo. Pada tanggal 20 Juni
1956 beliau dipromosikan dengan gelar Doktor dalam Ilmu Jiwa yang diperoleh dari
Rijkuniversiteit di Leiden, Nederland, setelah mempertahankan disertasinya yang berju-
dul Indonesisch Mensbeeld als Basis ener Psycho-therapie. Adapun bahan-bahan yang diambil
untuk diolah dan dimasak dalam disertasi tersebut ialah dari pustaka intuisi Sasangka Jati.
Mengingat peristiwa tersebut kita sebagai putra Indonesia sudah selayaknya merasa bangga bahwa
seorang putra Indonesia kini telah dapat menyejajarkan dirinya dengan ahli-ahli ilmu jiwa dunia
Barat yang telah terkenal di seluruh dunia, yaitu Freud, Adler, dan Jung.

__________
Dokumentasi Perpustakaan Paguyuban Ngesti Tunggal

xvi V Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
SEKAPUR SIRIH
Disertasi Candra Jiwa Indonesia aslinya berbahasa Belanda, Indonesisch
Mensbeeld als Basis ener Psycho-therapie, disertasi Dr. Soemantri Hardjoprakoso

Candra jiwa adalah sebuah lukisan rangka (anatomi)


sekaligus fungsi (fisiologi) dari jiwa manusia, dipakai sebagai
hipotesis dasar untuk bekerja selanjutnya. (Soemantri)

di Rijksuniversiteit di Leiden-Nederland 20 Juni 1956, mampu menyejajarkan


pemikirannya dengan candra jiwa Sigmund Freud, Carl Gustav Jung, dan Alfred
Adler. Mengingat peristiwa tersebut kita sebagai putra Indonesia sudah selayaknya
merasa bangga bahwa seorang putra Indonesia kini telah dapat menyejajarkan diri
dengan ahli-ahli ilmu jiwa dunia Barat yang telah terkenal di seluruh dunia tersebut.

Tanggal 27 November 1958 Dr. Soemantri telah memberikan kuliah umum


pada studium generale di Universitas Gadjah Mada, yang dihadiri oleh 800-an
civitas academica bertempat di Siti Hinggil, Yogyakarta. Prof. Dr. Sardjito, Rektor
UGM pada waktu itu, menyatakan bahwa Candra Jiwa Indonesia lebih jelas dan
lebih lengkap daripada pendahulunya yang berasal dari Eropa.

Di Indonesia disebut oleh penulis disertasi tersebut sebagai Candra Jiwa


Soenarto karena dari beliaulah disertasi ini berasal, berdasarkan penelitiannya
yang unik dan bersifat kualitatif dari satu sumber penelitian. Sebenarnya, ada tiga
orang yang menjadi sumber disertasi tersebut, yaitu R. Soenarto Mertowardojo,
R.T. Hardjoprakoso, dan R. Trihardono Soemodihardjo; yang disebut pertama
adalah tokoh sentralnya. Kedua penulis terakhir mencatat pelajaran-pelajaran
intuisi yang diucapkan secara lisan oleh penulis pertamanya, yaitu Bapak R.
Soenarto Mertowardojo.

Disertasi tersebut diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia secara resmi


oleh Drs. Dibyo Sewoyo (Bagian I: tahun 1972) dan Muhammad Husodo (Bagian
II: tahun 1986), serta dihimpun oleh Drs. MT Sudartha. Kemudian, disimpan di
Perpustakaan Pusat Pangestu, tanggal 10 Mei 2002 dengan No. Induk 100.
Rupanya, terjemahan disertasi tersebut telah dimanfaatkan oleh warga Paguyuban
Ngesti Tunggal sebagai bacaan di antara mereka, yakni sebagai tambahan ilmu
tentang kesehatan mental semacam ilmu psikologi sampai sekarang.

Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat xvii
CANDRA JIWA INDONESIA: Rangkuman MONOGRAPH 7/8 (2018)

MAKROKOSMOS:
Alam semesta dan seisinya
Manusia, Hewan, Tumbuh-tumbuhan, Dewa, dan Mineral

=============l Pancaindra l==============================


MIKROKOSMOS:
Manusia seutuhnya

========================================================================

Pancaindra menjadi alat pengamat serta komunikasi terhadap alam semesta dan seisinya.

Bagan Transenden 0.1: Makrokosmos dan Mikrokosmos


Candra Jiwa Indonesia berusaha menjelaskan Candra dunia terdiri dari
makrokosmos yaitu alam semesta dan seisinya sebagai dimensi-1, ya semua
ciptaan Tuhan, termasuk manusia sebagai mikrokosmos. Makrokosmos dapat
memengaruhi mikrokosmos (banjir, kebakaran, gempa bumi), begitu juga
sebaliknya ulah mikrokosmos (pemanasan global, tenaga nuklir untuk merusak)

Manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan dan dewa hidup soliter maupun


berkelompok, membentuk masyarakat sesuai dengan tingkat kecerdasannya.
Manusia sebagai makhluk yang paling cerdas sudah sewajarnya ikut menata dan
memelihara alam semesta dan agar supaya diolah menjadi lebih indah dan
sejahtera. Keindahan, kekayaan dan keunikan alam hendaknya dimanfaatkan
untuk sebesar-besar kemakmuran manusia seraya memelihara eksistensi dan
kelangsungan hidup makhluk lainnya.

Pancaindra merupakan jembatan antara makro dan mikrokosmos adalah


peralatan komunikasi manusia. Komunikasi, persepsi, induksi indrawi yang sampai
ke otak dan hatinya manusia akan menentukan reaksi sesaat, tindakan, sampai
perilaku sehari-harinya terhadap alam semesta secara berkelanjutan. Apakah
hanya akan merusak, memelihara atau kedua-duanya? Apakah mikrokosmos
hanya terdiri dari dimensi-2 yaitu organo biologis yang asadar? Apakah masih ada
pusat/sentra vitalitas lainnya baik yang materiil maupun yang imateri?
__________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta, 2012.

xviii V Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
Buku terjemahan tersebut merupakan sumber utama tulisan ini. Ketika
penulisan ulang ditambah dengan istilah-istilah yang umum dipakai, termasuk
istilah yang digunakan di dalam film-film yang mendunia, misalnya Trilogi The

Serat Centini adalah manuskrip tertua dalam bahasa Jawa dan telah

diterjemahkan secara utuh ke dalam bahasa Inggris. Masih ada satu

karya anak bangsa Indonesia yang pantas dikemukakan kepada masyara-

kat dunia, yaitu disertasi Dr. Soemantri Hardjoprakoso. (LF La Kahija)

Matrix dan Heksalogi Star Wars. Mengapa tidak diterjemahkan langsung saja ke
dalam bahasa Inggris atau bahasa Indonesia? Pertanyaan ini pernah diajukan
warga Pangestu kepada penulisnya, lalu dijawab oleh Prof. Soemantri bahwa
beliau memberi kesempatan kepada orang lain untuk melakukannya. Beliau
menulis beberapa buku lainnya yang secara resmi dilestarikan oleh organisasi
Pangestu tersebut.

Namun, 50 tahun kemudian setelah disertasi dikemukakan, di dalam salah


satu surat kabar ibu kota (2006), diberitakan ulang tentang makna keberadaannya.
Sebuah buku berbahasa Jawa versi Inggris, diterbitkan oleh Marshal Cavendish,
Singapura, ditulis oleh Dr. Soewito Santoso, staf pengajar di Universitas Nasional
Australia, berjudul The Centhini Story: The Javanese Journey of Life. Serat
Centini adalah manuskrip tertua dalam bahasa Jawa dan telah diterjemahkan secara
utuh ke dalam bahasa Inggris, setebal 400 halaman. Dikemukakan pertama
kalinya di Asian House, London[1]. Masih ada satu karya anak bangsa Indonesia
yang pantas dikemukakan kepada masyarakat dunia, yaitu disertasi Dr. Soemantri
tersebut.

___________
[1]. YF La Kahija. Mencintai Kearifan Lokal. Harian Kompas, Sabtu, 02-12-2006. Hlm. 6.
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat xix
CANDRA JIWA INDONESIA: Rangkuman MONOGRAPH 7/8 (2018)

Foto 0.2: R. Soenarto Mertowardojo Beserta Isteri


R. Soenarto Mertowardojo lahir pada tanggal 21 April 1899 di Desa Simo, Kabupa-
ten Boyolali, Surakarta sebagai putra keenam dari delapan bersaudara dari keluar-
ga Bapak R. Soemowardojo, seorang mantri penjual. Hidup di zaman pendudukan
Belanda, dengan delapan putra merupakan cobaan yang berat bagi keluarga.
Walaupun dihimpit oleh keadaan yang serba kekurangan, beliau berkeinginan
kuat untuk dapat menyekolahkan anak-anaknya. Oleh karena itu, Bapak R.
Soemowardojo berniat untuk menitipkan putranya tersebut kepada keluarga atau
kerabat, bahkan pada orang lain yang tidak ada hubungan kekeluargaan, dengan
harapan, agar orang yang dititipi dapat membantu Soenarto mendapatkan pendi-
dikan formal yang lebih baik.
Ini pulalah yang menjadi titik awal dari masa pencarian yang panjang. Masa
ngenger, dititipkan kepada orang lain dengan berpindah-pindah yang dialami R.
Soenarto selama 15 tahun merupakan ajang tempaan watak narima, berkorban
perasaan, ikhlas dan sabar yang harus dijalaninya dalam usia yang masih sangat
muda. Menghadapi keadaan itu, beliau tidak pernah mengeluh kepada siapa saja.
Beliau juga menunjukkan sikap jiwa yang teguh berdasarkan kepercayaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa.

xx V Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
Hanya dengan menuangkan cinta ke dalam kearifan lokal, kita dapat
memperkuat ketahanan bangsa. Cinta, seperti yang dikatakan Erich Fromm
(1956) dalam The Art of Loving, mengandung empat syarat, yaitu tahu, peduli,

[2]
Bintang, nur, cahaya tampak bersinar dari pusat perisai Garuda Pancasila

bertanggung jawab, dan respek. Dengan syarat-syarat tersebut di atas, mentalitas


ke-pengikut-an perlu dirontokkan dan ditransformasikan menjadi keberanian me-
nata kembali wajah khas ilmu pengetahuan Indonesia di hadapan bursa pandang-
an dunia. [1]

Tentu saja ringkasan disertasi merupakan bagian terpenting dan patut


diketahui bagi siapa pun sesuai dengan keinginan penulisnya. Oleh karena itu,
secara internasional ditulis dalam bahasa Inggris. Berangkat dari ringkasan
disertasi tersebut, ditambah dengan tulisan-tulisan lain dari Pak Mantri dan Pak
Narto inilah, penulis mengajak belajar bersama pembaca, siapa tahu buku ini
sangat bermanfaat dalam mengarungi samudra kehidupan.

___________
[1]. YF La Kahija. Mencintai kearifan lokal. Harian Kompas, Sabtu, 02-12-2006. Hlm. 6.
[2]. http://www.spi.or.id/wp-content/uploads/2011/05/gambar_garuda_pancasila.gif cited Nov. 22, 2012.
Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat xxi
CANDRA JIWA INDONESIA: Rangkuman MONOGRAPH 7/8 (2018)

NAGA-NAGA AIR

Naga-naga kecil memang pas untuk julukanmu ..


Bisakah engkau menjadi besar?
Dapatkah engkau mengarungi samudra-samudra yang besar?
Mampirlah ke kampung-kampungku yang kecil.

Terdengarkah lagu-lagu merdu


yang sengaja dinyanyikan di hari lahirmu?
Budi darmakan saja apa yang bisa kau berikan, serunya.
Dengarkan juga paduan suara mereka .. O sole mio..

Anak-anak kecil di Gandaria itupun menari-nari untukmu.


Mereka semua bersayap .. merah dan putih.
Setangkai mawar dan sekuntum semboja di sayapnya.
Bukankah engkau juga berkilat dan bersisik emas?

Besarlah engkau .. arungilah samudra-samudramu,


sebagai penghuni alam semesta.

(Budhi S. Purwo, Sabtu, 21 April 2012; di Tahun Naga Air)

Lima ekor naga kecil ditambah tiga ekor naga kecil berikutnya adalah julukan untuk oktalogi:
kumpulan 8-buku Candra Jiwa Indonesia (2012-2019) yang terdiri dari pentalogi (5) dan trilogi (3).

Wacana (Catatan Pribadi) 0.1: Jakarta, 21 April 2012, di Tahun Naga Air
Di hari-hari tersebut mengingatkan saya pada sebuah buku Habis Gelap Terbitlah
Terang karya yang disunting Armijn Pane (2005) berisi surat-surat R.A. Kartini
kepada sahabat-sahabatnya di Eropa dan telah dibukukan oleh J.H. Abendanon
(1911). Di Hari Minggunya terdapat pementasan paduan suara dewasa yang
sudah 27 tahun mem-budi darma-kan waktu dan suaranya kepada sahabat-
sahabatnya di situ.

Di pagi hari itu ada pementasan drama pendidikan anak-anak dan cucu-cucu
mereka diantaranya nyanyian tentang tiga kata ajaib yang dapat mengubah
nasib mereka, terdengar di Gandaria I No. 93, Jakarta Selatan. (Telp & Faks +6221
722 1574). Tolong ketika engkau membutuhkan bantuan, maaf ketika engkau
berbuat kesalahan, dan terima kasih ketika orang berbuat baik kepadamu.
__________
http://id.wikipedia.org/wiki/Habis_Gelap_Terbitlah_Terang cited May 5, 2012
xxii V Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
Besar harapan penulis semoga buku ini dapat menambah pencerahan dalam
memaknai arti bintang, nur, dan cahaya yang memancar dari Sila Ketuhanan Yang
Maha Esa, di tengah perisai Garuda Pancasila NKRI, Negara Kesatuan

Soemantri Hardjoprakoso telah berjasa dalam memberikan


pembelajaran ilmiah yang mendasar tentang Ketuhanan
Yang Maha Esa, budi pekerti luhur, serta menerima dan
menghormati semua perbedaan (empati).

Republik Indonesia. Bilamana itu sesuai dengan harapan penulis, hendaknya juga
dialamatkan kepada Candra Jiwa Indonesia. Diibaratkan Soemantri adalah ibunya,
maka disertasi tersebut adalah bayinya. Adapun bayinya asli kandungan ibu-
pertiwi Indonesia, hanya bayi Candra Jiwa Indonesia dilahirkan di Eropa dengan
dokter kebidanannya adalah Prof. Carp, rumah sakit-nya Rijkuniversiteit, dan
kota kelahirannya adalah Leiden, Negeri Belanda.

Mereka telah berjasa dalam memberikan pembelajaran dasar secara ilmiah


tentang Ketuhanan Yang Maha Esa, budi pekerti luhur, serta menerima dan
menghormati semua perbedaan yang ada.

Kekayaan intelektual bangsa ini perlu dilestarikan, diberi arti sebagai


memberikan potensi ketahanan, persatuan, wacana bangsa pada tingkat yang paling
elementer, dalam, dan mendasar. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa yang ada di
dalam keyakinan, kepercayaan, dan agama-agama yang ada di bumi pertiwi
Indonesia perlu diwacanakan secara positif. Tanpa bermaksud mempersamakannya,
mungkin hanya sebagai imbangan pengetahuan saja, dan rasanya masih perlu
dicari titik-titik temunya di dalam kerangka Bhinneka Tunggal Ika.

___________
[1]. YF La Kahija. Mencintai Kearifan Lokal. Harian Kompas, Sabtu, 02-12-2006. Hlm. 6.

Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat xxiii
CANDRA JIWA INDONESIA: Rangkuman MONOGRAPH 7/8 (2018)

(*)
Kapten TNI AD R. Soenarto Mertowardojo dan Letnan Satu TNI AD Dr. Soemantri Hardjoprakoso

Foto 0.3: Dua Putra Indonesia yang Mewariskan Naskah-2 untuk Masyarakat
Candra-ideal Indonesia adalah manusia dengan watak-watak yang tumbuh dari
diri manusia itu sendiri, melalui suatu perjalanan hidup yang sangat sulit, dan
merupakan tingkat akhir dari perkembangan kemanusiaan. Perjalanan tersebut
telah sukses dilalui oleh orang yang bernama R. Soenarto Mertowardoyo, sebagai
satu-satunya kasus studi penelitian kualitatif dokter Soemantri Hardjoprakoso,
neurolog-psikiater untuk mendapatkan gelar doktor dalam Ilmu Kedokteran Jiwa.
Akhirnya, dua orang tersebut dalam perjalanan hidupnya telah membuktikan
hipotesis Jung tentang intuisi. R. Soenarto Mertowardoyo telah menyampaikan
menerima intuisi, yang berupa sabda-sabda dari Suksma Sejati di dalam dirinya.
Sabda-sabda itu dicatat oleh dua orang sahabatnya dan dihimpun menjadi
Pustaka (intuisi) Sasangka Jati. Di dalam disertasinya di Universitas Rijk di Leyden
Negeri Belanda, Dr. Soemantri Hardjoprakoso membuktikan fenomena ini
melebihi dari apa yang telah diprediksi oleh Jung tentang intuisi. Sejak itu Candra
Jiwa Indonesia (Soenarto) berdiri sejajar bahkan lebih lengkap dari candra jiwa
sebelumnya. Dalam kadar yang berbeda, Dr. Soemantri juga menyatakan telah
menerima intuisi.
__________
[*].http://a8.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-aksnc3/11542_239583614847_233224709847_4385147_ 4916146_n.jpg .
cited May 16, 2011.

xxiv V Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
Kapten TNI-AD Soenarto Mertowardojo dan Mayor Jenderal TNI Prof. Dr.
dr. Soemantri Hardjoprakoso, Neurolog-psikiater, patut dikenang sebagai orang-
orang yang telah berjasa dalam memperkenalkan salah satu kekayaan intelektual
bangsa Indonesia.

Pelestarian warisan intelektual bangsa ini perlu dilakukan


karena dapatmemberikan potensi ketahanan dan persatuan
bangsa. Wacana secara positif dan pencarian titik-titik te-
munya Sila Ketuhanan Yang Maha Esa yang ada di dalam
keyakinan, kepercayaan, dan agama-agama masih perlu
dikerjakan di dalam kerangka Bhinneka Tunggal Ika.

Ketika buku ini tengah dipersiapkan, suasana ibu kota masih marak dilanda
berita-berita tentang terorisme dan isu Negara Islam Indonesia. Terbetik pula
berita di surat kabar ibu kota [1] bahwa pemerintah akan merevitalisasi pelajaran
agama di lembaga pendidikan, bahkan Pancasila akan diajarkan kembali di
bangku-bangku sekolah.

Revitalisasi ini tidak hanya pada pelajaran agama Islam, tetapi juga semua
agama. Menteri Pendidikan Nasional Muhammad Nuh di sela-sela Musyawarah
Rencana Pembangunan Nasional 2011 di Jakarta menyatakan: Diyakinkan
kepada mereka bahwa di negara ini sudah ada empat pilar kebangsaan, yakni
Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Revitalisasi akan
dilakukan dengan menitikberatkan pembangunan karakter, terutama membangun
kecintaan terhadap negara yang berbasis kasih sayang, apresiasi, dan toleransi.

Belajar dari Candra Jiwa Indonesia, judul buku ini, sekiranya dibaca oleh
penulis dengan kacamata jantung manusia, alat yang paling aktif hidup di dalam
tubuh manusia,

__________
[1] Nashih Nashrullah. Pelajaran Agama Segera Direvitalisasi. Republika, Jumat, 29 April 2011, Hlm. 12.

Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat xxv
CANDRA JIWA INDONESIA: Rangkuman MONOGRAPH 7/8 (2018)

Orang sekarang pada umumnya makin alergi terhadap

sesuatu yang dianggap serius. Dalam strategi yang berhubungan

dengan waktu luang-yang sebenarnya bisa produktif-ada keeng-

ganan luar biasa terhadap yang serius.

Entah mana sebab mana akibat, sebagian produk kebuda-

yaan kita kemudian diabdikan untuk melayani keengganan

masyarakat terhadap sesuatu yang serius

(Bre Redana)

Wacana 0.2: Keprihatinan terhadap Produk Kebudayaan


Bre Redana memberi contoh pada produser film, andaikan anda tawarkan film
dengan gagasan mengenai kekayaan dan pluralitas ke-Indonesia-an. Dijamin sang
produser bakal lebih tertarik kalau anda menawarkan mistik Cipularang KM 90.
Kalau terlalu serius tak ada yang menonton. Yang ngawur saja, dengan judul
super ngawur, uang bakal mudah dikeruk. Ini berlaku di semua bidang,

Di tingkat bawah ada persoalan yang tidak kalah seriusnya. Ada tekanan
kelompok radikal terhadap produk kebudayaan yang bernama wayang. Di
beberapa tempat di Jawa Tengah sangat sering terjadi penggerebegan terhadap
pertunjukan wayang. Ketika pertunjukan wayang kulit tengah berlangsung, bisa
didatangi sekelompok orang, yang dengan sangar menyuruh semuanya bubar.
Para seniman wayang hanya bisa berkemas-kemas, menutup peti, terusir sebagai
kelompok sudra tanpa perlindungan negara. Beberapa waktu yang lalu, sebuah
rombongan kesenian tradisional ketoprak melakukan pentas terakhir di Alun-alun
Selatan Keraton Yogyakarta. Pentas itu mereka sebut pentas pamit mati. Mereka
tak bisa lagi bertahan karena tak ada lagi yang peduli. Produk kebudayaan
seharusnya mampu mencerahkan masyarakat dan selalu dilindungi kehadirannya
oleh negara dari kejahilan oknum-oknum tertentu.
__________
Bre Redana. Wacana, Pemikiran Pamit Mati. Kompas, Minggu 23 Oktober 2011. hal. 20.

xxvi V Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
kita, dan kacamata hati, maka diberikan judul alternatif: Transcendence to The
Depth of The Heart and Beyond, suatu perjalanan menyelam di pusat
lautan hidup yang terdalam, pusat imateri..

Transcendence to the depth of the heart and beyond, adalah suatu perja-
lanan menyelam di pusat lautan hidup yang terdalam di jantung-hati-

nya manusia, pusat imateri. Dimaksudkan sebagai judul alternatif dari

buku ini, sekiranya dibaca dengan kacamata jantung manusia, alat

yang paling aktif hidup di dalam tubuh kita, dan kacamata hati, kalbu.

Pemahaman makna kata jantung terasa istimewa. Ketika pengertiannya


berubah arah ke dalam dada, bersifat transendental, imanen dan esoteris, maka
kata jantung dipahami sebagai hati, atau kalbu, misalnya hatiku berdebar, padahal
jantungnya yang berdetak. Pada meditasi transendental seperti di dalam sembah
kalbu, yang mengatur napas seraya mengucap nama-Nya akan mengatur detak
jantung secara teratur dan tenang. Padahal sebagai bahasa Arab (qalb) dan bahasa
Inggris (heart) tetap dimaknai sebagai jantung, tidak berubah makna walaupun
esoteris. Pemaknaan dalam bahasa Indonesia terasa semakin unik, ketika ada dua
istilah anatomik yang menjadi satu ungkapan jantung hati-ku. Inilah kekayaan
makna bahasa Indonesia yang perlu mendapat perhatian kita bersama.

Manakala isi buku ini bermanfaat untuk memperkuat upaya kesehatan


mental-spiritual bagi dirinya sendiri, keluarga, saudara-saudara, teman-teman
dekat, dan masya-rakat bawah, paling bawah dan bahkan yang terpinggirkan
aksesnya, ternyata masih dapat juga mencapai ke arah sana, maka ia telah
menyempurnakan darmanya sebagai sebuah buku yang benar-benar berguna bagi
siapa saja.

Besar harapan saya buku ini dapat membantu pemerintah dan masyarakat
dalam memberikan salah satu alternatif bacaan semi ilmiah untuk masyarakat
bangsa Indonesia.

Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat xxvii
CANDRA JIWA INDONESIA: Rangkuman MONOGRAPH 7/8 (2018)

INDONESISCH MENSBEELD ALS BASIS


ENER PSYCH0-THERAPIE

Proefschrift ter verkrijging van de graad van Doctor in de


Geneeskunde aan de Rijkuniversiteit te Leiden, op gezag van
De Rector Magnificus Dr. A. E. Van Arkel , Hoogleraar in de
Faculteit der Wis- en Natuurkunde, tegen de bedenkingen van
de Faculteit der Geneeskunde, te verdedigen op Woensdag 20
Juni 1956 te 15 uur

door

SUMANTRI HARDJOPRAKOSO
geboren te Nambangan Solo (Indonesia) in 1913

Candra Jiwa Indonesia Sebagai Dasar Psikoterapi

Ilustrasi 1.7.1: Sampul Disertasi Dr. Soemantri Hardjoprakoso


Candra Jiwa Indonesia membuka kesempatan bagi Akunya manusia untuk
meleburkan diri di dalam kekuasaan yang lebih tinggi dan meliputi keseluruhan,
yaitu Alam Sadar Kolektif. Di sini mempersyaratkan sang Aku harus mengurangi
dan menundukkan kedaulatannya sendiri. Bangsa Indonesia menghadapi
tantangan zaman, apakah masyarakatnya mampu menunjukkan kepada dunia
besar akan persatuannya di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan
Pancasila sebagai dasar negaranya? (Soemantri Hardjoprakoso).
Halaman tersebut diatas adalah halaman ke-3 dari sampul depan disertasi Dr.
Soemantri Hardjoprakoso, tertulis Sumantri (huruf u) pada disertasi yang
berbahasa Belanda. Dalam buku-buku tulisannya yang berbahasa Indonesia dan
tanda tangannya menggunakan huruf oe sebagai pengganti huruf u.
__________
Dokumentasi Perpustakaan Paguyuban Ngesti Tunggal

xxviii V Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
guna membangun karakter bangsa yang digali dari khasanah bumi pertiwi.
Barangkali hal ini merupakan suatu upaya yang masih langka dilakukan oleh orang
lain. Diperlukan semangat kebersamaan yang tinggi antara penulis dan pembaca-

Manakala buku ini bermanfaat untuk kesehatan mental spiritual bagi

Siapa saja terutama masyarakat strata paling bawah, dan terpinggirkan

aksesnya, ternyata masih dapat juga mencapai ke sana, maka ia telah

menyempurnakan darmanya sebagai sebuah buku yang berguna.

nya untuk mencapai tujuan yang mulia tersebut untuk saling berbagi pengalaman
hidup. Kritik dan saran sangat diharapkan, untuk menyempurnakan buku ini di
masa datang, serta untuk kepentingan pembelajaran kita bersama.

Akhirnya, saya ucapkan selamat membaca dan memahami isi buku ini.
Semoga bermanfaat bagi kehidupan yang nyata.

Terima kasih atas perhatiannya.

Penulis

Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat xxix
CANDRA JIWA INDONESIA: Rangkuman MONOGRAPH 7/8 (2018)

Pusat
Imateri
(SPIRITUAL)
Makrokosmos Dimensi-4
(Dunia Luar)
Dimensi-1 (MENTAL)
Dimensi-3

Mikrokosmos
(Dunia Dalam)
(FISIK)
Dimensi-2
Sadar Pribadi
(Ego)

Angan-
angan
!

Nafsu-
Perasaan
nafsu

KOSMOLOGI
ALAM SEMESTA
(2-Kosmos dengan 4-Dimensinya)

Diagram Transenden 0.1: Posisi Dinamis Ego di Alam Semesta


Alam semesta dibagi menjadi Makrokosmos (Dimensi-1, D1) dan Mikrokosmos.
Mikrokosmos dibagi menjadi 3 dimensi. D2 adalah Soma; badan jasmani kasar
(Body), D3 adalah Psike; badan jasmani halus di dalamnya berisi sentra/pusat
vitalitas angan-angan, perasaan, dan nafsu-nafsu yang secara fungsional diwakili
oleh Sang Akunya (Ego) manusia.
Ego dikatakan dinamis dan berkekuatan karena memiliki fungsi koordinatif
terhadap pusat-pusat vitalitas tersebut. Kepemimpinannya hanya bersifat
sementara dan dapat berevolusi dengan melalui perjalanan yang berat menuju
Dimensi ke 4, sebagai jati dirinya manusia yang hakiki, Pusat Imateri (!).
__________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012

xxx V Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
PROLOG
Profesi dokter telah lama menjadi sorotan masyarakat terutama sekitar awal
tahun 2000, sehingga banyak kasus dipaparkan di media cetak dan elektronika.

Candra Jiwa Indonesia (Soenarto) sejajar dengan candra

jiwanya Sigmund Freud, Carl Gustav Jung, dan Alfred Adler.

--Soemantri Hardjoprakoso

Sejak saat itu, salah satu fakultas kedokteran terkemuka di Indonesia telah terpang-
gil untuk memperbaiki mutu kepribadian lulusannya dalam bidang empati, agar
komunikasi dokter-pasien menjadi lebih efektif dan harmoni. Hal ini diupayakan
untuk mengembangkan ilmuwan yang berbudi luhur serta mengutama-kan
kejujuran dalam mencari kebenaran.

Untuk mengetahui apa yang perlu diperbaiki, diperlukan pengertian tentang


apa yang ada dalam jiwa manusia, bagian mana yang berfungsi sebagai pengendali
perubahan (angan-angan), kekuatan yang dikendalikan (nafsu-nafsu), serta suasana
yang terjadi (perasaan) akibat interaksi di dalamnya.

Apa saja fungsi tertinggi yang ada pada masing-masing kekuatan itu serta
kemungkinan terjadinya perkembangan jiwa manusia terutama kesadarannya,
menjalani proses evolusi terakhirnya.

Adalah suatu kebutuhan untuk mengetahui siapakah sang aku itu


sebenarnya dan di manakah posisinya di dalam jiwa? Cogito ergo sum telah
mencoba menjawabnya sebagai ungkapan Ren Descartes (1596--1650), seorang
filsuf Perancis yang maksudnya adalah aku berpikir, maka aku ada (1619: Je
pense, donc je suis; I think, therefore I am).

Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat xxxi
CANDRA JIWA INDONESIA: Rangkuman MONOGRAPH 7/8 (2018)

Matahari adalah pusat dari sistem tata surya Bima Sakti

Gambar 0.1: Sistem Tata Surya Bima Sakti


Dalam sistem tata surya tampak posisi (eksentrik) dunia (earth, bumi), bulan
(mars), dan bintang-bintang lainnya mengitari matahari (konsentrik). Apakah alam
semesta ini hanya memiliki satu sistim tata surya Bima Sakti (the Milky Way)?

Sering ditanyakan apakah candra jiwa itu? Jawaban yang sederhana adalah
pengetahuan tentang posisi dinamis ego seorang manusia di dunia kecilnya
(mikrokosmos). Posisinya di alam semesta (makrokosmos) digambarkan dalam
candra dunia. Sang aku memang terbatas, bisakah ia mengalami perkembangan
dan kemajuan? Apakah hanya sang-ego saja? Adakah Sang-Ego lainnya? Duo-ego?
__________
http://en.wikipedia.org/wiki/Solar_system cited May 26, 2012.

xxxii V Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan|
Aku adalah kristalisasi dari angan-angan manusia, menurut Soemantri,
secara struktural berasal dari cipta-nya manusia, yang mewakili dirinya secara
keseluruhan termasuk beraktivitas, seperti aku makan, aku bekerja, dan aku
tersenyum.

Ego (sang aku), mewakili seluruh aktivitas kehidupan manu-

sia, sampai tugasnya selesai. Ego tersebut adalah kristalisasi

angan-angan, berasal dari ciptanya manusia.

(Soemantri Hardjoprakoso)

Makhluk yang berpikir memiliki kesadaran sang aku dan bernama manusia
ini tentu berada di dalam dunia yang merupakan bagian dari alam semesta.
Sekaligus hidup dalam kurun waktu tertentu. Hal ini berarti, ia berada di antara
kurun waktu sebelum dan sesudah sang aku ada.

Di sinilah jawabannya ketika sering ditanyakan apakah candra jiwa itu?


Jawaban yang sederhana adalah pengetahuan tentang posisi dinamis ego seorang
manusia di dunia kecilnya (mikrokosmos). Posisinya di alam semesta
(makrokosmos) digambarkan dalam candra dunia. Sang aku memang terbatas,
bisakah ia mengalami perkembangan dan kemajuan? Ini adalah pertanyaan
berikutnya.

Kebutuhan pada pengetahuan tentang konsepsi manusia dan dunia, mungkin


dapat dipakai sebagai titik awal dan sebagai dasar cara memaknai hidup. Dari
pengetahuan ini, pada saat yang sama dapat diupayakan sebagai suatu pendidikan
mental spiritual, pencegahan, dan pengobatan penyakit jiwa.

Atau justru sebaliknya, empati perlu diberikan kepada siapa saja yang
menekuni Candra Jiwa Indonesia ini sebagai kompas dalam mengarungi samudra
kehidupan dengan gelombang yang bergelora, arus laut dan angin yang tidak
menentu, berbagai posisi rintangan batu karang, serta gangguan makhluk ganas
lainnya.

-=0=-

Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat xxxiii
Transenden
Imanen
SPIRITUAL

MENTAL

FISIK

Absolut

]G[

EGO

MIKROKOSMOS

MAKROKOSMOS
Manusia, Binatang, Tumbuh-tumbuhan, Dewa, dan Mineral

Diagram Transenden Terbalik 1: Evolusinya Ego ke Dalam Dirinya Yang Hakiki


Candra Jiwa Indonesia menunjukkan titik-titik perbedaan yang hakiki dan absolut
di antara berbagai candra jiwa yang bertujuan pada pengembangan diri (Ego)
dengan lain-lainnya yang menuju kepada kekuatan-kekuatan dan faktor-faktor di
luar dirinya. Menunjukkan apa yang hakiki dalam eksistensi manusia yaitu Ego
(Aku) dan Superego (Aku Luhur), yang memungkinkan dapat terserap ke dalam
dirinya yang hakiki, absolut dan transenden. Candra Jiwa Indonesia dan candra
dunia yang lengkap telah didusun berdasarkan data yang lebih dari cukup
diperoleh dari R. Soenarto Mertowardojo pribadi. Kasus studi kualitatif ini oleh dr.
Soemantri Hardjoprakoso disusun menjadi bahan disertasinya.
__________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012.

0 Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
CANDRA JIWA INDONESIA: Rangkuman MONOGRAPH 2/3 (2018)

RANGKUMAN
Indonesisch Mensbeeld als Basis Ener Psycho-Therapie.
Soemantri Hadjoprakoso (Dissertation)

Rijkuniversiteit, Leiden-Nederland, 20 June 1956

SUMMARY RINGKASAN

01. The need is felt for conception of 01. Dirasakan perlunya candra jiwa
men and world which may be used as a dan dunia sebagai titik tolak serta dasar
starting point and basis for a way of pemikiran suatu cara hidup, dan
living and from which at the same time sekaligus dapat dimanfaatkan untuk
can be deduced a psychoprophylactic psikoprofilaksis dan psikoterapi.
and a psychotherapy.
02. Pilihan jatuh kepada candra jiwa dan
02. Preference is given to the dunia seperti yang telah dirumuskan
conception of man and world as formed oleh Soenarto Mertowardojo karena
by Soenarto Mertowardojo because of beberapa sebab berikut ini:
the subsequent reasons:
1. Disusun berdasarkan data yang lebih
1. It comprises by the most ample data dari cukup untuk suatu candra jiwa dan
for a complete conception of man and dunia yang lengkap, yang berasal dari
world originating from one single satu sumber.
source.
2. Merupakan faktor persekutuan
2. It indicates the greatest common terbesar (rangkuman) dari berbagai
divisor of the various conceptions of candra jiwa dan dunia yang ada di
man and world current in Indonesia. Indonesia.
3. It points out the essential differences 3. Menunjukkan titik-titik perbedaan
between those conceptions of man yang hakiki di antara berbagai candra
which aim at the development of the jiwa yang bertujuan pada pengembang-
Self and those others which are an diri dengan lain-lainnya yang menuju
orientated on forces and factors outside kepada kekuatan-kekuatan dan faktor-
the Self. faktor di luar dirinya.
4. It points to that essence in human 4. Menunjukkan apa yang hakiki dalam
existence which embodies the eksistensi manusia, yang memungkin-
possibility of absorption in the kan dapat terserap ke dalam
----------

Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan| 1
Fungsi
MAKROKOSMOS Spesifik
Manusia, Binatang, Tumbuh-tumbuhan, Dewa, dan Mineral
Ke-IV

MENTAL


MIKROKOSMOS
FISIK
Empat
Fungsi Spesifik

I
Angan-
=
angan !
(IV)
III
Nafsu-
II nafsu
Perasaan

DiagramTransenden 2: Fungsi Spesifik Ke-4 Sebagai Pusat Potensi yang Hakiki


Tiga sentra vitalitas di dalam jiwa manusia oleh Candra Jiwa Indonesia,
dikemukakan juga sebagai tiga fungsi spesifik: angan-angan, perasaan, dan nafsu-
nafsu, masih ada fungsi spesifik yang keempat yang mungkin merupakan pusat
hakiki dari manusia (!)
Yang menarik adalah makna fungsi yang keempat di dalam pusat imateri
(spiritual), selain sebagai pusat potensi, sekaligus suatu keniscayaan untuk masuk
ke dalam status transendennya. Fungsi keempat (Tripurusa, TriAspect) memung-
kinkan untuk mempelajari seluruh mekanisme sadar dan asadar di dalam jiwa
manusia dan aspek komunikasinya.
__________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012.

2 Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
CANDRA JIWA INDONESIA: Rangkuman MONOGRAPH 2/3 (2018)

----------

transcendent Absolute. dirinya yang Absolut transenden.

5. A psychotherapy maybe deduced 5. Dari situ dapat disimpulkan suatu


from it. psikoterapi.

6. It can fully stand comparison with 6. Dapat ditegakkan sejajar dengan


the conceptions of man and world candra jiwa dan dunia yang telah diru-
formulated by Freud, Adler and Jung. muskan oleh Freud, Adler, dan Jung.

7. It points out potencies in man which 7. Menunjukkan adanya potensi-potensi


may prove of theoretical and practical di dalam diri manusia yang dapat dibuk-
value in the future. tikan kelak berdasarkan teori dan
praktik.
03. The conception of man is
expounded in two ways. In the first 03. Candra jiwa ini dijelaskan dalam
part, the chapters The way, About dua cara. Pada bagian pertama, dalam
life after death and About Karma it is bab Jalan, Hidup setelah mati
presented in its orthodox form. In the dan Karma dikemukakan dalam
second part it is explained in bentuk umum. Pada bagian kedua
psychological terminology. diterangkan dalam istilah psikologi.

04. In a separate chapter, compara- 04. Pada satu bab terpisah, Tinjauan
tive speculations on the place of the ego banding posisi sang aku dalam sistem
in the system of Freud, Adler and Jung Freud, Adler, dan Jung serta Candra
and in the Indonesian conception of Jiwa Indonesia, skema dari keempat
man, outlines of the 4 systems have sistem tersebut disejajarkan. Bagi
been placed side by side. For those mereka yang sudah terbiasa dengan
familiar with the western points of view, pandangan Barat, skema dari Freud,
the outline of the systems of Freud, Adler, dan Jung tersebut, diharapkan
Adler and Jung maybe of help to dapat membantu menghargai candra
appreciate the Indonesian conception of jiwa dan dunia Indonesia.
man and world.

05. In the Indonesian conception of 05. Di dalam Candra Jiwa Indonesia,


man there is, apart from the specific selain dari fungsi spesifik angan-angan,
functions of thought, of affection and of perasaan, dan nafsu-nafsu, masih ada

----------
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan| 3
D1 MAKROKOSMOS
================l Pancaindra l============================
D2 [Jasmani] MIKROKOSMOS Body

---------------------------------------------------
EMPAT FUNGSI. . . . . . . . . . .SPESIFIK: Mind
D3 IANGAN-ANGAN, ---- ---IIPERASAAN, IIINAFSU-NAFSU

- - - - - - - - - - - - - - - -l TheGate l- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
TriAspect: 3TheSelf, 2TheForce, 1TheSource

D4 [Rohani] IVPUSAT IMATERI Spirit


========================================================================

Mikrokosmos/dunia kecil terdiri dari 1] Fisik (jasmani kasar, soma, body, dimensi-2),
2] Mental (jasmani halus, jiwa, psike, mind, dimensi-3), dan 3] Spiritual (rohani, alam sejati, Pusat Imateri, spirit,
dimensi-4). Makrokosmos/alam semesta berada di dimensi-1 mewadahi mikrokosmos

Bagan Transenden 1: Candra Jiwa Indonesia dan Dunia


Pusat Imateri adalah fungsi spesifik (sentra vitalitas) yang ke-4, terletak di dalam
Dimensi-4. Tiga fungsi spesifik lainnya adalah angan-angan, perasaan dan nafsu-
nafsu terletak di dalam Dimensi-3, di dalam badan/jasmani halus, psike, jiwanya
manusia (Mind). Dimensi-1 adalah makrokosmos dan di dalam mikrokosmos
terdapat tiga dimensi lainnya yaitu Dimensi-2 (Body), dimensi-3 (Mind), dan
dimensi-4 (Spirit). (D1-4= dimensi, matra, dunia)

Status dan kehidupan imateri merupakan titik awal, tujuan dan sumber dari
seluruh kehidupan, oleh karena itu pencapaian status imateri bermakna
kembalinya ke Sumber Awal dari kehidupan di dalam dirinya. Hidup imateri
adalah satu, tetapi mempunyai tiga aspek (Tripurusa, TriAspect), pertama adalah
Suksma Kawekas (TheSource), hidup yang diam, statis. Dari aspek pertama mucul
yang kedua yaitu Suksma Sejati (TheForce) awal dari hidup yang dinamis,
mengejawantahkan Mahakuasanya Suksma Kawekas. Percikan sinar dari Suksma
Sejati menjadikan Roh Suci (TheSelf) sebagai aspek yang ketiga, sebagai
Rohaninya manusia, hidup yang terbatas.
__________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012.

4 Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
CANDRA JIWA INDONESIA: Rangkuman MONOGRAPH 2/3 (2018)

--------

will, still a fourth function which is fungsi keempat yang mungkin


supposed to be the essential centre of merupakan pusat hakiki dari manusia.
man.
06. Fungsi yang keempat ini selain
06. This fourth function is not only a pusat potensi, sekaligus suatu
centre of potence, but at the same time it keniscayaan untuk masuk ke dalam
is a perspective to enter into the status keberadaannya yang transenden.
transcendent state of being. This fourth Fungsi keempat memungkinkan untuk
function moreover makes it possible to mengamati seluruh mekanisme sadar
observe all the conscious and dan asadar di dalam jiwa manusia.
unconscious mechanism in the human Fungsi keempat ini disebut pusat imateri
psyche. This fourth function is called karena pada saat yang sama sekaligus
the immaterial centre because it forms at membentuk gapura masuk ke dalam
the same time the gate of entrance to the eksistensi imateri.
state of immaterial being.
07. Eksistensi status imateri
07. This immaterial state of being is merupakan tujuan dari manusia dan
the set purpose for man and mankind. kehidupannya. Candra Jiwa Indonesia
As the Indonesian conception of man berprinsip bahwa kehidupan imateri
based on the principle of immaterial life merupakan titik awal dan sumber dari
as the commencement and the original seluruh kehidupan, oleh karena itu
source of all life, so the attainment of pencapaian status imateri ini sekaligus
this state of immaterial being is at the dipandang sebagai kembalinya ke
same time seen as the return to that Sumber Awal dari seluruh kehidupan di
selfsame Original Source of all life. dalam dirinya.

08. This immaterial life is one but it 08. Hidup imateri adalah satu, tetapi
shows three aspects. The first aspect of mempunyai tiga aspek. Aspek pertama
it is called Suksma Kawekas, the Quiet, disebut Suksma Kawekas, Yang Diam,
Static Life. From this first aspect Hidup yang Statis. Dari aspek pertama
originates the second one, Suksma muncul aspek kedua, Suksma Sejati,
Sejati, the starting Dinamic Life by awal dari Hidup Dinamis yang
which the Omnipotence of Suksma memanifestasikan Mahakuasanya
Kawekas can come into manifestation. Suksma Kawekas. Aspek ketiga adalah
The third aspect is Roch Sutji, seen as a Roh Suci, terlihat sebagai percikan sinar

----------
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan| 5
MAKROKOSMOS
==================================l Pancaindra l=========
MIKROKOSMOS (Soma)
FISIK
--------------------------------------------------
MENTAL ANGAN-ANGAN (Psike)

3Pangerti -Kamayan 2Nalar -Prabawa 1Cipta Pangaribawa


- - - - - - -Il- - - - - - - - - - - - ll - - - - - - - - - - ll - - - - - - - - - - - -
1Suksma Kawekas, 2Suksma Sejati, 3Roh Suci: TRIPURUSA

SPIRITUAL (Pusat Imateri)


=======================================================================

Mikrokosmos/dunia kecil terdiri dari 1] Fisik (jasmani kasar, soma, body, dimensi-2),
2] Mental (jasmani halus, jiwa, psike, mind, dimensi-3), dan 3] Spiritual (rohani, alam sejati, Pusat
Imateri, spirit, dimensi-4). Makrokosmos/alam semesta berada di dimensi-1 mewadahi mikrokosmos

Bagan Transenden 2: Kapasitas Intelektual Manusia adalah Bayangan Tripurusa


Tripurusa bagaikan terendam di dalam badan jasmani, dirinya memancarkan
bayangan. Bayangan dari Tripurusa ini memiliki fungsi memimpin terhadap nafsu-
nafsu. Kekuatan bayangan tersebut dikenal sebagai kapasitas intelektual atau
angan-angan manusia.
Tripurusa, terdiri atas tiga aspek, maka bayangannya (angan-angan) juga terdiri
dari tiga aspek: 1) cipta berfungsi sebagai pembentuk gambar, 2) fungsi penalaran,
asosiasi, dan 3) fungsi supervisi transenden dan pengertian. Sifat terpenting dari
kapasitas intelektual adalah kedaulatan sebagai bayangan/refleksi mutlaknya
Tripurusa.
Perhatikan urutannya angan-angan: 1) cipta-pangaribawa, 2) nalar-prabawa, dan
3) pangerti-kamayan merupakan refleksi (terbalik) dari Tripurusa: 3) Roh Suci, 2)
Suksma Sejati, dan 1) Suksma Kawekas. Kamayan disebutkan memiliki daya
kemampuan ekstra dan sifat yang terpenting dari angan-angan adalah sifat
kedaulatannya.
__________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012.

6 Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
CANDRA JIWA INDONESIA: Rangkuman MONOGRAPH 2/3 (2018)

----------

spark from Suksma Sedjati. This Roch dari Suksma Sejati. Roh suci ini adalah
Sutji is the Spirit of man. Rohaninya manusia.

09. This trinity of Suksma Kawekas, 09. Ketiga aspek ini Suksma Kawekas,
Suksma Sedjati and Roch Sutji is that Suksma Sejati, dan Roh Suci merupakan
which constitutes the immaterial centre pusat imateri dari setiap manusia dan
of everyman and is called TriPurusa. disebut Tripurusa. Suksma Sejati
Suksma Sedjati is also conceived as the adalah Utusan abadi Suksma Kawekas,
eternal Representatives of Suksma atau bagaikan Sang Putra terhadap Sang
Kawekas, or as the Son of the Father. In Bapa. Terhadap Roh Suci, Suksma
correlation with Roch Sutji, Suksma Sejati adalah Sang Penerang, Sang
Sedjati is the Light, the Veritable Penuntun, Guru Sejati, Sang Sabda, dan
Teacher and Guide the Word, the Sang Gembala, dst.
Sepherd, etc.

10a. The material body has innate 10a. Jasmani kasar memiliki kekuatan
polarized forces which are the drives alami yang memiliki arah dan tujuan. Di
and the immanent forces constituting the satu pihak terdapat nafsu yang egoistik
material body. On the one hand there is atau nafsu egosentripetal, lainnya adalah
the egoistical or egocentripetal drive, on nafsu sosial dan suprasosial (Carp) atau
the other hand the social and supersocial nafsu egosentrifugal.
(Carp) or egocentrifugal drive.

Keinginan atau harapan dan kemauan,


Desire or lust and the function of the atau kekuatan pendorong, adalah nafsu
will or the power of perseverance are sekunder yang berfungsi membantu
secondary drives which support the nafsu egosentripetal dan egosentrifugal.
egocentripetal and the egocentrifugal Dengan terselubunginya Tripurusa di
drive. As the TriPurusa is imbedded in dalam materi badan jasmani, ia
the material body, it throws in this body memancarkan bayangan dirinya.
the shadow itself. This shadow of the Bayangan dari Tripurusa ini memiliki
TriPurusa has a leading function in fungsi memimpin terhadap nafsu-nafsu.
regard with the drives. We acknowledge Kita mengenalnya sebagai kapasitas
it as mans intellectual capacities or his intelektual atau angan-angan manusia.
logos.
----------

Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan| 7
MAKROKOSMOS
================l Pancaindra l=============================
(Asadar Kolektif) MIKROKOSMOS (Biologis) FISIK

---------------------------------------------------
Angan-angan Nafsu-nafsu MENTAL
-CIPTA -AMARAH (Kemauan) -SUFIAH (Keinginan)
-NALAR -LAUWAMAH (egosentripetal; netral)
-PANGERTI Aku -MUTMAINAH (sosial; suprasosial)
(Sadar Pribadi) Aku Perasaan
Aku
Aku

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -l
l- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
TheGate

TriAspect: 3TheSelf, 2TheForce, 1TheSource


(Sadar Kolektif) SPIRITUAL
========================================================================

Bagan Transenden 3: Pudarnya Kesadaran Ego


Jasmani kasar memiliki kekuatan alami yang memiliki arah dan tujuan. Terdapat
nafsu yang egoistik (egosentripetal), lainnya adalah nafsu sosial dan suprasosial
(egosentrifugal). Keinginan atau harapan yang kuat dan kemauan atau kekuatan
pendorong, keduanya berfungsi membantu nafsu egosentripetal dan ego-
sentrifugal.
Tugas sang aku secara pelan-pelan menghilangkan dominasi penuh keinginan
biologisnya agar supaya kehidupan spiritual (Tripurusa; TriAspect) yang bebas
keinginan menjadi terungkap. Terjadilah perpindahan polarisasi arah ke dalam
sadar kolektif. Kesadaran sang aku akan memudar dan terabsorpsi secara
keseluruhan di dalam sadar kolektif. Pudarnya kesadaran ego menjadi
bersinarnya kesadaran Roh Suci (TheSelf; sadar terbatas) makin meningkat
menjadi sadar kolektif, atas tuntunan sadar kolektif dinamis (Sang Guru Sejati;
TheForce), atas nama sadar kolektif statis (Suksma Kawekas; TheSource).
__________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012.

8 Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
CANDRA JIWA INDONESIA: Rangkuman MONOGRAPH 2/3 (2018)

----------

10b.Just as in the TriPurusa, there are 10b. Karena Tripurusa, terdiri atas tiga
three different aspects in the logos, aspek, maka angan-angan juga terdiri
dari tiga aspek,
1) the thought- or picture-forming
function, 1) cipta atau fungsi pembentuk gambar,

2) the associative function, and 2) fungsi penalaran/asosiasi, dan

3) the transcendent function of 3) fungsi supervisi transendental dan pe-


supervision and insight. The principal ngertian. Sifat terpenting dari kapasitas
characteristic of the intellectual capaci- intelektual adalah kedaulatan sebagai
ties is sovereignity as the reflection of bayangan/refleksi dari Mahakuasa-nya
the Absoluteness of the TriPurusa. Tripurusa.

10c. By this reflection of the TriPurusa 10c. Karena adanya bayangan dari
the consciousness of the ego is created Tripurusa, terbentuklah kesadaran sang
which like a veil covers the other aku, yang menyelimuti fungsi yang lain.
function. The consciousness of the ego Kesadaran sang aku terbitlah individu-
leads to individuality. Thus in man the alitas. Oleh karena itu, di dalam diri
purely material and the immaterial go manusia yang material dan yang imateri
side by side. The material includes in berdampingan. Yang material terdiri
itself the biological, the lustful and the atas bagian yang bersifat biologis,
collectively unconscious. penuh dengan keinginan dan asadar
kolektif.
10d.The immaterial is the spiritual, the
free-of-lust and the collectively consci- 10d.Yang imateri adalah bagian spiritual,
ous. Between these two, the purely bebas dari keinginan dan kesadarannya
material and the immaterial, is the bersifat kolektif. Di antara keduanya,
consciousness of the ego, the individual murni material dan imateri, terdapat
which comprises both the individually kesadaran sang aku; suatu individu yang
conscious and the individually memiliki sekaligus bagian sadar dan
unconscious, the individually lustfull tidak sadar pribadi, serta individu yang
and the individually free-of-lust. penuh keinginan dan yang bebas
keinginan.

----------

Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan| 9
MAKROKOSMOS
================l Pancaindra l==========================
MIKROKOSMOS
Asadar Kolektif (Keinginan Biologis) (FISIK)
--------------------------------------------------
Sadar Individu (Jasmani Halus, Jiwa) (MENTAL)

Hati Nurani Suara hati


- - - - - - - - - - - - - - - -I Intuisi l- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
TriAspect: 3TheSelf, , 1TheSource

Sadar Kolektif Pusat Imateri


(SPIRITUAL)
========================================================================
Mikrokosmos/dunia kecil terdiri dari 1] Fisik (jasmani kasar, soma, body, dimensi-2),
2] Mental (jasmani halus, jiwa, psike, mind, dimensi-3), dan 3] Spiritual (rohani, alam sejati, Pusat Imateri, spirit,
dimensi-4). Makrokosmos/alam semesta berada di dimensi-1 mewadahi mikrokosmos

Bagan Transenden 4: Mencicipi Status Omnipotensi


Pembebasan atau Pamudaran adalah tahap akhir dari perkembangan sadar-
individu masuk ke dalam sadar-kolektif. Karena dalam Pembebasan atau
Pamudaran itu kesadaran dari sang aku menghilang, maka hubungan-hubungan di
dalam jiwa manusia mengalami perubahan yang besar. Suara hati menghilang
setelah pertentangannya dengan nafsu-nafsu menjadi larut. Yang biologis (penuh
keinginan) menata dirinya untuk menuju ke yang spiritual (bebas keinginan).
Sadar pribadi (individu) melarutkan dirinya ke dalam hidup kolektif, dengan istilah
yang lain sinar hidup-nya (TheSelf) telah ditarik kembali oleh yang menghidupi
(TheForce).

Dalam perjalanan transendental mendekati tahap akhir (Pamudaran dan Panung-


gal), terjadi peristiwa bahwa seseorang tiba-tiba menyadari lainnya. Artinya men-
cicipi status omnipotensi (omnipresent) dari sadar kolektif; termasuk intuisi dan
ilham-ilham. Ilmu pengetahuan tentang dinamika dan proses kesadaran ini adalah
ciri khas Candra Jiwa Indonesia.
__________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012.

10 Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
CANDRA JIWA INDONESIA: Rangkuman MONOGRAPH 2/3 (2018)

----------

11. The curve of development of man 11. Kurva perkembangan dari manu-
and humanity in this line of thought is sia dan kemanusiaan dalam alur pemi-
from the biological to the spiritual or kiran ini berangkat dari yang bersifat
from the lustful to the free of lust, or biologis menuju ke spiritual atau dari
again from the collectively unconscious yang penuh keinginan menuju ke bebas
to the collectively conscious. This keinginan, selanjutnya dari asadar
development leads through the forming kolektif menuju ke sadar kolektif.
of the individual consciousness of the Perkembangan ini melalui pembentukan
ego. In everyday man the conscious- kesadaran individu dari ego. Dalam ke-
ness of immaterial life free-of-lust has hidupan sehari-hari manusia, kehidupan
been overgrown by the biological lustful sadar imateri yang bebas keinginan
life. tersebut tertutupi oleh kehidupan biolo-
gis yang penuh keinginan.
11a. The collectively conscious become
latent by the domination of the 11a. Kesadaran kolektif menjadi laten
collectively unconscious. By the oleh dominasi asadar kolektif. Dengan
individuality of the consciousness of the adanya individualitas dari kesadaran
ego something like a phase of transition sang aku bagaikan suatu fase transisi
is formed between the biological and the yang terbentuk di antara yang biologis
spiritual, the lustful and the free-of-lust, dan yang spiritual; yang penuh
the collectively unconscious and the keinginan dan yang bebas keinginan;
collectively conscious. serta yang asadar kolektif dan yang
sadar kolektif.
11b. For this reason it is the task
consciousness of the ego to let gradually 11b.Oleh karena itu, tugas kesadaran ego
disappear the domination of the secara pelan-pelan menghilangkan
biologically lustfull in order that the dominasi penuh keinginan biologis agar
spiritual free-of-lust may become supaya kehidupan spiritual yang bebas
manifest. In this way there is a shift in keinginan menjadi manifest. Dalam hal
the direction of the collectively ini terjadilah perpindahan arah ke dalam
conscious. sadar kolektif.

11c. In this development the 11c. Dalam perkembangan ini, kesadaran


consciousness of the ego will fade and sang aku akan memudar dan pada
will at last become entirely absorpted in akhirnya terserap secara keseluruhan di
the collectively conscious. This shift to dalam sadar kolektif.

----------

Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan| 11
MAKROKOSMOS
=================l Pancaindra l=============================
MIKROKOSMOS Fisik

---------------------------------------------------
I III Mental
-Pusat Intelektual -AMARAH (Kemauan)
-ANIMA (pada pria) -LAUWAMAH (egosentripetal; netral)

II -SUFIAH (Keinginan)
-Pusat Afeksi -MUTMAINAH
-ANIMUS (pada wanita) (egosentrifugal: sosial; suprasosial)

- - - - - - - - - - - - - - - -I TheGate l- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
3 2 1
IVTriAspect: TheSelf, TheForce, TheSource

Pusat Imateri Spiritual


=========================================================================

Mikrokosmos/dunia kecil terdiri dari 1] Fisik (jasmani kasar, soma, body, dimensi-2),
2] Mental (jasmani halus, jiwa, psike, mind, dimensi-3), dan 3] Spiritual (rohani, alam sejati, Pusat
Imateri, spirit, dimensi-4). Makrokosmos/alam semesta berada di dimensi-1 mewadahi mikrokosmos

Bagan Transenden 5: Sentra Vitalitas Gender dan Latar Belakangnya


Soemantri berpendapat ketika kecerdasan menjadi sentra vitalitas pria, maka
sentra perasaan akan menjadi latar belakang. Sebaliknya, ketika sentra vitalitas
perasaannya dibawa perempuan (wanita) ke depan, maka kapasitas
intelektualnya terlihat sebagai latar belakang. Personalisasi latar belakang yang
terbalik oleh Jung disebut sebagai anima atau animus.

Bergeraknya titik berat kesadaran dari egosentripetal (egoistik) ke egosentrifugal


(sosial dan suprasosial) dapat dicapai dengan menjalankan kesederhanaan hidup,
suka menolong, perhatian, dan kasih sayang kepada sesama hidup.
Kesederhanaan dalam bermasyarakat, mungkin dapat dicapai dengan
menjalankan tapabrata (mengekang hawa nafsu). Proses perubahan yang terjadi
di dalam jiwanya adalah suatu proses sublimasi.
__________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012.

12 Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
CANDRA JIWA INDONESIA: Rangkuman MONOGRAPH 2/3 (2018)

----------

the collectively conscious free-of-lust is Pergeseran ke bagian sadar kolektif


accompanied by a release of fixation to yang bebas keinginan tersebut diikuti
the collectively unconscious and lustful. oleh terlepasnya ikatan kepada asadar
kolektif yang penuh keinginan.
12. As a consequence of this fading of
the consciousness of the ego, the 12. Dengan pudarnya kesadaran sang
individually unconscious disappears at aku, pada saat yang sama asadar
the same time, and the individually individu juga menghilang, dan sadar
conscious will become increasingly individu meningkat menjadi sadar
collective. kolektif.

13. This prinsciple it is which forms 13. Prinsip inilah yang membentuk
the basis of this Indonesian psychopro- dasar pemikiran ke-Indonesiaan
phylactic, the psychotherapy and the tentang psikoprofilaksis, psikoterapi,
psychohygienics. dan psikohigienik.
14. The final debouchment of the 14. Tahap akhir dari perkembangan
individual development into the collec- individu masuk ke dalam sadar kolektif
tively conscious is called Liberation or dinamakan Pembebasan atau Pamu-
Redemption. As in Liberation or Re- daran. Karena dalam Pembebasan atau
demption the consciousness of the ego Pamudaran itu kesadaran dari sang aku
disappears, the inner relations in the menghilang, maka hubungan-hubungan
human psyche also undergo a radical di dalam jiwa manusia mengalami
change. perubahan yang besar. Pertentangan
Polarity between conscience and the antara hati nurani dan nafsu-nafsu
drive becomes dissolved. Conscience no menjadi larut. Hati nurani menghilang,
longer exists, as the biological has yang biologis menata dirinya untuk
subjected itself to the spiritual, the menuju ke yang spiritual; yang penuh
lustful has been replaced by the free-of- keinginan diganti oleh yang bebas
lust, individuality has dissolved itself keinginan; individualitas melarutkan
into collectiveness. dirinya ke dalam hidup kolektif.

15. The drives are reduced to a vital 15. Nafsu-nafsu terreduksi menjadi ke-
forces and no longer form a component kuatan-kekuatan vital dan tidak mem-
part of the psychic activity of liberated bentuk komponen dari aktivitas jiwa
man. orang yang sudah mengalami Pembe-
basan.
------------

Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan| 13
MAKRO-D1-KOSMOS

D2

(FISIK)

D3 (MENTAL)

IAngan-angan,
IIPerasaan, IIINafsu-nafsu

[Aku]
-------------------l PAMUDARAN l------------------
D4

R
ROOH H,, SUKSMA SEJATI, SUKSMA
SSUC
UCII KAWEKAS

IVPusat Imateri

(SPIRITUAL)

Diagram Transenden 3: Kesadaran pada Status Pamudaran


Kesadaran pada proses Pamudaran sungguh-sungguh berbeda. Pada status
Pamudaran dalam dirinya terasa berada pada setiap bentuk kehidupan dan
keberadaannya tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Tidak ada lagi perbedaan
baik di dalam (mikrokosmos) maupun di luar (makrokosmos), juga tidak ada lagi
proses kegiatan di dalam jiwa.
Kesadaran pada status Pamudaran adalah suatu posisi perkembangan terakhir
kesadaran hidupnya perasaan, angan-angan, dan nafsu-nafsu. Ketiga sentra
vitalitas pudar kekuasaannya. Ketiga fungsi itu sekarang menyatu di dalam status
Pamudaran dan menjadi akhir keberadaannya. Status Pamudaran adalah identik
dengan status Suksma Sejati dan potensial dapat dicapai oleh setiap manusia.
__________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012.

14 Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
CANDRA JIWA INDONESIA: Rangkuman MONOGRAPH 2/3 (2018)

Prof. Dr. E.A.D.E. Carp, Promotor Candra Jiwa Indonesia (Soenarto)

------------

16. When the individually conscious 16. Ketika sadar individu mendekati
approaches the collectively conscious, sadar kolektif, terjadi fase loncatan
there are passing phases where the one bahwa seseorang menyadari lainnya.
will verge on the other. These first Pertemuan-pertemuan pertama tersebut
approaches may be looked on as some seakan-akan mencicipi status omni-
foretaste of the omnipotent state of the potensi dari sadar kolektif dan kira-kira
collectively conscious and may be dapat dijelaskan sebagai intuisi-intuisi
called intuitions or revelations. atau wahyu-wahyu.

17. The instinctive (Carp) on the other 17. Insting (Carp) adalah potensi manu-
hand is a potency of man which, as in sia yang terjadi pada telepati, meramal
telepaty, clairvoyance, etc. sur-passes masa datang, dan sebagainya melampaui
the commonplace, but it does not keadaan wajar, tetapi tidak melampaui
surpass the individual consciousness of sadar individu dari sang aku. Dengan
the ego. In other words, this is a potency kata lain, ini adalah potensi yang dapat
which the ego may unfold by a total dikembangkan oleh sang aku dengan
bundling of all the forces under its cara menyatukan seluruh kekuatan di
competency. bawah kekuasaannya.

__________
http://www.huubmous.nl/wordpress/wp-content/uploads/2007/10/carp0001.jpg cited June, 2011

Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan| 15
Lukisan Kereta Kencana karya Bp. Soebiakto di Surakarta atas pesanan R. Soenarto Mertowardojo.
Maknanya dijelaskan di dalam buku Bisikan Suksma dan disahkan oleh Kongres Pangestu Tahun 1964.

Foto 17: Kereta Kencana


Di dalam buku Bisikan Suksma, Bapak Pangrasa menjelaskan perihal kereta kepa-
da saudara Prabawa bahwa manusia memiliki badan rangkap (biner) yaitu jasmani
(badan, raga, kasat mata) dan rohani (roh, jiwa, suksma, tidak kasat mata). Perta-
ma, kereta adalah jasmani (raga); memiliki perlengkapan 1. pancaindra (pengli-
hatan, pendengaran, penciuman, pengucap, dan perasaan.) dan 2. keempat nafsu
(kuda)-nya: mutmainah (putih), sufiah (kuning), amarah (merah), dan luamah
(hitam). Jasmani tersebut berasal dari halusnya anasir: swasana, air, api dan tanah
sementara sinar halusnya anasir tersebut membentuk nafsu-nafsu manusia.
Keempat ekor kuda sebagai nafsunya manusia tersebut dikendalikan oleh
kusir (angen-angen) atas perintah penumpang sekaligus pemilik (jiwa)-nya
ialah Roh Suci. Angen-angen adalah bayangan terbalik dari Tripurusa yaitu cipta
(pangaribawa), nalar (prabawa), pangerti (kemayan). Pencerahan sinar mata-
hari (Suksma Sejati) berasal dari matahari sebagai sumbernya (Suksma
Kawekas). Kedua, jiwa dalam arti rohani atau suksma, terjadi dari bertunggalnya
sinar cahaya Tripurusa: Suksma Kawekas, Suksma Sejati, Roh Suci.
__________
R. Soenarto Mertowardojo. Olahrasa di Dalam Rasa (Bisikan Suksma). ISBN 979-8057-09-0. Cetakan ke 5.
Jakarta: Paguyuban Ngesti Tunggal; 2013. h. 45-47.

16 Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
CANDRA JIWA INDONESIA: Rangkuman MONOGRAPH 2/3 (2018)

--------------

18. In infancy, when the affections and 18. Pada masa kanak-kanak, ketika
the intelectual capacities are still angan-angan dan perasaan belum
undeveloped, the centre of gravity is in berkembang, pusat gravitasi berada pada
the drives. As we grow up this centre nafsu-nafsunya. Mengikuti per-
will shift either to the affections or to tumbuhan kita, pusat ini bergeser ke
the intellectual capacities. With man, the perasaan atau ke kapasitas intelektual-
centre of gravity usually is in his nya. Pada pria, pusat gravitasi terletak
intelligence, with woman in her pada kecerdasannya, dan pada wanita
affections. terletak pada perasaannya

19. When the centre of gravity is in the 19. Ketika pusat gravitasi berada pada
intellect, then the life of affections will kecerdasan, maka kehidupan perasaan
remain in the background. On the akan menjadi latar belakang. Sebalik-
otherhand, when woman brings her nya, ketika wanita membawa perasaan-
affections to the fore, her intelectual nya ke depan, kapasitas intelektualnya
capacities in the background will show terlihat sebagai latar belakang. Apa
through. What remains in the yang menjadi latar belakangnya, diper-
background Jung personifies as either sonalisasikan oleh Jung sebagai anima
anima or animus. atau animus.

20. Jika memilih jalan hidupnya untuk


20. When ordering his life in such a mencapai Kebebasan, manusia harus
way as attain Liberation, man has to meletakkan nafsu egosentripetalnya di
subordinate his egocentripetal drive bawah nafsu sosial dan suprasosial.
under his social and suprasocial drive. Maka nafsu egosentripetalnya akan
His egocentripetal drive will then berubah menjadi nafsu yang memberi-
change into a drive enabling him to bear kan kekuatan jasmani dan tahan pende-
hardness and bodily suffering. This sift ritaan. Pergeseran aksentuasi dari ego-
of accent from the egocentripetal to sentripetal ke egosentrifugal dapat dica-
egocentrifugal can be accomplished by pai dengan kesederhanaan hidup dan
living frugally and practising helpfull- suka menolong, perhatian serta kasih
ness, compassion and neighbourly love. sayang kepada sesama hidup. Keseder-
Frugality among others maybe hanaan dalam bermasyarakat, mungkin
accomplished by practising ascetism in dapat dicapai dengan menjalankan tapa
some or other. This intrapsychical brata. Perubahan yang terjadi di dalam
modification is the mechanism of jiwanya adalah suatu mekanisme
sublimation. sublimasi.

----------
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan| 17
May. Jend. TNI Prof. Dr. dr. Soemantri Hardjoprakoso, Neurolog-Psikiater

Foto 2: Reedukasi Sebagai Dasar Terapi Jiwa


Candra Jiwa Jung paling awal mengemukakan kemungkinan perkembangan lanjut
dari jiwanya manusia di antara berbagai sistem psikologi Barat. Proses Pamudaran
dalam Candra Jiwa Indonesia telah disebut oleh Jung sebagai werden zur
Persnlichkeit, atau Selbstverwirklichung, Verselbstung atau sebagai Individuati-
onprozess.

Reedukasi adalah kunci utama (psiko) terapi pada candra jiwa dan dunia
Indonesia. Pada prinsipnya bertujuan membangkitkan kembali keinginan/
kemauan pasien untuk mengubah perilakunya dengan cara mengarahkan dirinya
ke pusat imateri di dalam dirinya sendiri.

__________
Dokumentasi Perpustakaan Paguyuban Ngesti Tunggal

18 Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
CANDRA JIWA INDONESIA: Rangkuman MONOGRAPH 2/3 (2018)

----------

21. Another essential point in the 21. Hal penting lainnya pada proses
process of Liberation is the shifting of Pamudaran adalah bergesernya pusat
the centre of gravity from the intelectual gravitasi dari kapasitas intelektual atau
capacities or from the life of affections dari kehidupan perasaan menuju ke
to the immaterial centre. This shift can pusat imateri. Pergeseran ini dapat
be achieved by prayer in the most ample dicapai melalui panembah dalam arti
acception of the word. kata yang seluas-luasnya.

22. For this reason, frugality and 22. Oleh sebab itu, kesederhanaan dan
prayer are vital factors in the Indonesian panembah merupakan faktor penting
conception of man and world. dalam candra jiwa dan dunia Indonesia.

23. What really changes in the process 23.Yang benar-benar berubah pada pro-
of Liberation is consciousness. The ses Pamudaran adalah kesadaran. Ke-
consciousness of man becomes less and sadaran manusia menjadi semakin me-
less limited by the consciousness of ngecil dibatasi oleh kesadaran sang aku,
the ego, steadily growing more imper- semakin lama semakin bersifat apribadi
sonal until in the end it will become sampai akhirnya menjadi absolut tidak
absolutely unlimited and impersonal in terbatas dalam peristiwa Pamudaran.
Liberation itself. Whoso has accom- Siapa saja yang berhasil menyelesaikan
plished this Liberation will experience Pamudaran ini akan merasakan
the consciousness of being himself in kesadaran dalam dirinya berada pada
any form of living being and of being no setiap bentuk kehidupan dan keberada-
longer limited by time and space.There annya tidak dibatasi oleh ruang dan
is no longer an inner world and outer waktu. Tidak ada lagi perbedaan dunia
world, nor will there be any intra- dalam maupun dunia luar, juga tidak
psychical processes. ada lagi proses kegiatan di dalam jiwa.

In the liberated one both the greatest 23a. Di dalam Pamudaran, siapa saja
23a.
common divisor and the least common akan mengalami sekaligus sebagai fak-
multiple of every man are manifest. tor (pembagi) persekutuan terbesar dan
kelipatan persekutuan yang terkecil.

23b. Consciousness in the state of 23b. Kesadaran pada status Pamudaran


Liberation is the term in the develop- adalah suatu istilah dalam mengikuti
ment of the life of affections, the perkembangan terakhir kesadaran hi-

----------

Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan| 19
Freud Adler

Jung Soemantri

Foto 3: Empat Peneliti/Penulis Chandra Jiwa Manusia/Dunia


Sigismund Schlomo Freud (1856--1939), Alfred Adler (18701937), Carl Gustav
Jung (18751962), dan Soemantri Hardjoprakoso (19131970).

20 Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
CANDRA JIWA INDONESIA: Rangkuman MONOGRAPH 2/3 (2018)

----------

life of the logos and the life of will. dupnya perasaan, angan-angan, dan
These three functions now converge in nafsu-nafsu. Ketiga fungsi itu sekarang
the state of Liberation and end to exist menyatu di dalam status Pamudaran
as such. The state of Liberation is dan menjadi akhir keberadaannya.
identical to the state called Suksma Status Pamudaran adalah identik de-
Sedjati and potentially attainable for ngan status Suksma Sejati dan potensial
every man. dapat dicapai oleh setiap manusia.

24. In the various psychological 24. Dalam berbagai sistem psikologi


system of the West, Jung is the only one Barat, Jung satu-satunya yang menge-
to have pointed out the possibility of a mukakan kemungkinan perkembangan
further development of the human lanjut dari jiwanya manusia. Di Dalam
psyche. In Jungs terminology, the terminologi Jung, proses yang disebut
process called Liberation or Redemption sebagai Pembebasan atau Pamudaran
in the Indonesian conception of man is di dalam Candra Jiwa Indonesia telah
indicated as werden zur Persnlich disebut sebagai werden zur Per-
keit, or as Selbstverwirklichung, snlichkeit, atau Selbstverwirklichung,
Verselbstung or again as Individua- Verselbstung atau sebagai Individua-
tionsprozess. tionprozess.

25. For Freud, the only term of life is 25. Menurut Freud, titik akhir kehi-
death. Adlers ideal is the absolut dupan adalah kematian. Bagi Adler
observance of the demands made by yang ideal adalah mengikuti kebutuhan
society, without the ego ever being able masyarakat secara mutlak, tanpa ke-
to identify itself with society. mungkinan sang aku dapat menyatukan
dirinya dengan masyarakat.

26. The therapy based on the 26. Dasar terapi pada candra jiwa dan
Indonesian conception of man and dunia Indonesia pada prinsipnya
world will in its principle aim at stirring bertujuan membangkitkan keinginan-
the patients willingness to alter his kemauan pasien untuk mengubah peri-
attitude by directing himself to this lakunya dengan cara mengarahkan
immaterial centre in the self. dirinya ke pusat imateri di dalam dirinya
sendiri.
>> >> << << >> >><< <<

----------

Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan| 21
Foto 4: Prof. Soemantri Memberikan Ceramah di Bangkok
Prof. Dr. dr. Soemantri Hardjoprakoso (1913-1970) sedang menerangkan sesuatu
yang berkaitan dengan negara-negara anggota ASEAN seperti Indonesia, Laos,
Malaysia, Philippina, Thailand, dan Vietnam.
Beliau secara ilmiah telah memperkenalkan keberadaan Dwitunggal Sadar Kolektif,
(DwiAspek, BiAspect) yaitu Sadar Kolektif Statis (Suksma Kawekas, TheSource) dan
Sadar Kolektif Dinamis (Suksma Sejati, TheForce) sebagai wakilnya di dalam pusat
(hidup) imateri manusia. Sadar Kolektif Terbatas (Roh Suci, TheSelf) merupakan
bagian dari TriAspect (Tripurusa, TriAspek) adalah yang dihidupi, dituntun, dan
dipimpin oleh TheForce.
TheSelf dengan sadar berjanji di dalam paugeran hamba di dalam Tripurusa (ikrar,
kredo, syahadat) bahwa ia meyakini kelak akan dituntun oleh TheForce kembali
kepada Sumber dan Asal mula Hidupnya. Seyogyanya, janji itu kelak dijalankan
oleh sang aku sebagai perilaku introversi (sadar, percaya, dan taat) yang
disempurnakan oleh perilaku ekstraversi di masyarakat (sabar, rela, nerima, jujur,
dan budi luhur). Jadilah ia manusia dengan integritas paripurna yang pantas untuk
menyaksikan kebenaran ilmiah ini.
__________
http://www.seameo.org/vl/library/dlwelcome/photogallery/director/soemanti/soeman1.jpg cited May 15, 2011.

22 Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
CANDRA JIWA INDONESIA: Rangkuman MONOGRAPH 2/3 (2018)

Kesimpulan
(Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia)

1. Intuisi
Soemantri telah membuktikan hipotesis Jung mengenai terjadinya intuisi
dengan kekhususannya pada diri R. Soenarto Mertowardojo, sekaligus juga pada
dirinya sendiri, berdasarkan introspeksi. Dengan tuntunan Sadar Kolektif Dinamis,
tersusunlah candra jiwa baru yang lebih lengkap dari apa yang telah disarankan
oleh Carl Gustav Jung, yaitu Candra Jiwa Indonesia atau Candra Jiwa Soenarto,
yang berlaku secara universal.

2. Potensi
Potensial intuisi dapat terjadi kepada siapa saja, sebagai puncak evolusi
kesadaran sang akunya manusia. Dengan meningkatkan kesadaran pribadinya
menjadi Sadar (kolektif) Terbatas sampai ke Sadar Kolektif Dinamis.

3. Sadar-Kolektif
Secara ilmiah memperkenalkan keberadaan Sadar Kolektif Statis (Suksma
Kawekas), TheSource dan Sadar Kolektif Dinamis (Suksma Sejati), TheForce,
sebagai wakilnya di dalam pusat imateri manusia. Sadar Kolektif Terbatas (Roh
Suci), TheSelf adalah yang dihidupi, dituntun, dan dipimpin oleh TheForce. Aku
sejatinya manusia yang sadar bahwa kelak akan dituntun kembali kepada Sumber
dan Asal mula Hidup.

4. Perilaku
Sadar, percaya, dan taatnya sang aku kepada Sadar Kolektif adalah perilaku
ke dalam dirinya (Trisila: kunci utamanya adalah percaya), sebagai kuncinya
peristiwa intuisi. Watak tersebut baru terlaksana dengan sempurna apabila disertai
dengan mempraktikkan budi luhur di masyarakat. Perilaku ke luar (di masyarakat)
tersebut berupa pembangunan watak yang luhur, antara lain: Sabar yakni luas,
longgar, dan mampu menampung semua persoalan;

Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan| 23
D1 MAKROKOSMOS
=================l Pancaindra l============================
D2 [Jasmani] MIKROKOSMOS Fisik

---------------------------------------------------
D3 Mental
IANGAN-ANGAN,- - --IIPERASAAN, IIINAFSU-NAFSU
(sadar) (percaya), (taat)

- - - - - - - - - - - - - - - -l TheGate l- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
IVTriAspect: 3TheSelf, 2TheForce, 1TheSource

D4 [Rohani] Pusat Imateri Spiritual


========================================================================
Mikrokosmos/dunia kecil terdiri dari 1] Fisik (badan/jasmani kasar, soma, body, dimensi-2),
2] Mental (badan/jasmani halus, jiwa, psike, mind, dimensi-3), dan 3] Spiritual (rohani, alam sejati, Pusat Imateri,
spirit, dimensi-4). Makrokosmos/alam semesta berada di dimensi-1 mewadahi mikrokosmos

Bagan Transenden 6: Upaya Mempertajam Empati


Pengetahuan tentang fungsi tertinggi angan-angan (sadar), suasana perasaan
(percaya) dan nafsu (taat) dapat dimanfaatkan oleh Sang akunya manusia lebih
mendekat kepada Suksma Kawekas (TheSource) sumber dan asal mula hidup.
Melalui tuntunan Suksma Sejati (TheForce) di dalam dirinya, di dalam pusat-
spiritual yang imateri, omnipotensi dan abadi. Rahsa Jati (TheGate), ambang rasa
bahagia di dalam diri mikrokosmos. Tripurusa (TriAspect) adalah jati diri sesung-
guhnya manusia.
Pengetahuan tersebut, secara sekunder dapat dimanfaatkan sebagai dasar untuk
mempertahankan kesehatan mental, mencegah sakit jiwa, dan sekaligus menja-
lankan reedukasi untuk terapi mental-spiritual.

Hendaknya kemampuan memahami keyakinan mental-spiritual dirinya sendiri,


orang lain, klien sehat, dan pasien sakit dapat dipakai sebagai dasar untuk
mempertajam empati. Empati hubungannya bersifat netral (perkawanan,
pertemanan), sebaliknya simpati dan antipati bersifat keterikatan (hukum) seperti
dalam perkawinan dan perceraian. (D1-4= dimensi, matra)
__________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012.

24 Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
CANDRA JIWA INDONESIA: Rangkuman MONOGRAPH 2/3 (2018)

Rela adalah ikhlas dan ridho; Narima yaitu syukur dan puas; Jujur ialah benar, adil,
dan berani; serta Budi luhur itu sendiri (Pancasila: kunci utamanya adalah jujur).

5. Empati

Dengan mempelajari Candra Jiwa Indonesia, memperdalam konsep empati,


diharapkan mampu memahami keyakinan mental-spiritual dirinya sendiri, orang
lain, klien-sehat, dan pasien-sakit. Sebagai dasar untuk mempertajam empati,
mempertahankan kesehatan mental, mencegah sakit jiwa, dan sekaligus menjalan-
kan reedukasi serta terapi mental spiritual.

6. Kesadaran Diri

Pengetahuan tentang fungsi tertinggi angan-angan (sadar), suasana perasaan


(percaya), dan nafsu (taat) dapat dimanfaatkan oleh Sang akunya manusia lebih
mendekat kepada TheSource sebagai sumber dan asal mula hidup. Melalui
tuntunan TheForce di dalam dirinya, di dalam pusat spiritual (rohani), yang imateri,
omnipotensi, dan abadi.

7. Fungsi Luhur

Dengan semakin redup-nya kesadaran sang aku, terang dan membesarnya


kesadaran hidup Roh Suci (TheSelf), yang merembes melalui Rahsa Jati
(TheGate): kontinuitas kesadaran, diharapkan terbukanya kemungkinan
peningkatan fungsi luhur manusia, kebijaksanaan, intuisi, dan aspek keajaiban
lainnya yang bermanfaat untuk menyelesaikan tugas hidup manusia di dunia.

8. Semoga kesejahteraan, ketenteraman, dan kebahagiaan selalu meliputi


saudara-saudara sekeluarga karena cinta, kasih sayang, tuntunan, dan lindungan
dari TheForce, Sadar Kolektif Dinamis, Sang Guru Sejati, Utusan Tuhan yang
abadi di dalam pusat hidupnya setiap manusia.

Terima kasih.

<<<>>>

Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan| 25
Prof. Dr. dr. Soemantri Hardjoprakoso, Acting Director SEAMEO, 17 Maret 1969 - 19 Januari 1970

Foto 5: Prof. Soemantri Sedang Membuat Catatan Penting di Ruang Kerjanya


Dengan tuntunan sadar kolektif dinamis, TheForce, tersusunlah candra jiwa baru
yang lebih lengkap dari apa yang telah disarankan oleh Carl Gustav Jung, Sigmun
Freud, dan Alfred Adler yaitu Candra Jiwa Indonesia atau Candra Jiwa Soenarto,
yang berlaku secara universal.
Kol. Dr. dr. Soemantri Hardjoprakoso adalah termasuk salah satu pendiri sekaligus
Dekan (pertama: 1961-1962) Fakultas Psikologi Universitas Pajajaran (Berdiri 2
September 1961). Kuliah-kuliah awal 30 mahasiswanya dilaksanakan di Dinas
Psikologi Angkatan Darat di Jalan Sangkuriang 17 Bandung, tempat kuliah
berikutnya dan ujian Sarjana Muda Psikologi yang pertama kali (1964) di Gedung
Danawarih di Jalan Haji Wasid 31 Bandung.
__________
http://www.seameo.org/vl/library/dlwelcome/photogallery/director/soemanti/soeman4.jpg cited May 15, 2011.

26 Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
CANDRA JIWA INDONESIA: Rangkuman MONOGRAPH 2/3 (2018)

EPILOG
*] *]
Sekar Dhandhang Gula Eling-eling Dhandhang Gula Eling-eling
Eling, eling pra siswa den eling, Sadarlah, hai para siswa sadarlah
Kang pracaya mring adiling Suksma, Percayalah akan keadilan Tuhan
Mituhu kabeh dhawuhe, Taati semua perintah-Nya
Aja nrajang pepacuh, Jangan melanggar larangan-Nya
Marsudiya ambeg utami, Berusahalah berwatak utama
Rila, sabar, narima, Rela, sabar, narima
Temen, budi luhur, Jujur, budi luhur
Anetepi Dasa Sila, Menetapi Dasa Sila
Pepakeming Paguyuban Ngesti Tunggil, Pedoman Pag. Ngesti Tunggal
Mrih antuk sihing Suksma. Agar memperoleh Sih Tuhan

Syair lagu berbahasa Jawa yang bermetrum dandhang gula ini berisi ajakan
bagi semua mahasiswa yang sedang belajar di Universitas Kehidupan Nyata.
Agar selalu sadar, percaya atau beriman kepada Tuhan YME, serta menaati,
semua perintah-Nya yang lazimnya disebut sebagai takwa. Jangan sampai
melanggar larangan-Nya serta berusaha memiliki watak utama yang terpuji, yaitu;
ikhlas (rela), sabar, syukur (narima), jujur (temen), dan budi luhur, serta ajakan
untuk menetapi sepuluh sila, agar mendapatkan kasih sayang Tuhan Yang Maha
Esa.

Dasa sila**] berisi (1) Berbakti kepada Tuhan Yang Maha Esa; (2) berbakti
kepada Utusan Tuhan; (3) setia kepada kalifatullah (pembesar negara dan undang-
undangnya); (4) berbakti kepada tanah air, (5) berbakti kepada orang tua (ayah-
ibu); (6) berbakti kepada saudara tua; (7) berbakti kepada guru; (8) berbakti
kepada pelajaran keutamaan; (9) kasih sayang kepada sesama hidup; dan (10)
menghormati semua agama. Sila ke-9 merupakan ringkasan dari kesepuluh sila
tersebut.

Melaksanakan semua hal tersebut di dalam praktik kehidupan nyata sehari-


hari, artinya menyatu dan guyub dengan masyarakat. Praktik tersebut akan
mengubah perilaku dan watak manusia, menyelamatkan hidup serta mendapatkan
kasih sayang Tuhan Yang Maha Esa, pusat dan sumber hidup kita semua, di mana
kelak kita akan kembali kepada-Nya.
__________
*] Buku Saku Panembah dan Pangesti. Paguyuban Ngesti Tunggal. Jakarta 2003. h. 33.
**] Idem h. 36.

Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan| 27
R. Soenarto Mertowardojo

Foto 14: Kapten TNI Angkatan Darat R. Soenarto Mertowardojo (1899-1965)


Patut dicatat dalam sejarah ilmu pengetahuan bahwa Dr. Soemantri telah
membuktikan hipotesis Jung mengenai terjadinya intuisi dengan studi kasus
kualitatif pada diri R. Soenarto Mertowardojo. Sekaligus juga pada diri Dr.
Soemantri sendiri, melalui proses introspeksi ke dalam pusat imateri di dalam
dirinya sendiri. Diawali dengan mengembangkan perilaku kejujuran, membangun
kepercayaan kepada Tuhan YME, sampai mencapai budi luhur atas bimbingan
Suksma Sejatinya (Sadar Kolektif Dinamis).
__________
Dokumentasi Perpustakaan Paguyuban Ngesti Tunggal

28 Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
CANDRA JIWA INDONESIA: Rangkuman MONOGRAPH 2/3 (2018)

LAMPIRAN
LAMPIRAN-1: Skema I (MAKROKOSMOS dan MIKROKOSMOS) SKEMA I
MIKROKOSMOS
Bumi Lapis 7 Langit Lapis 7
Materi kasar-Fisik-Kimiawi Materi halus-Jiwa
MAKROKOSMOS: Manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dewa, dan mineral.

Angan-angan arti luas

PANCAINDRA Cipta-Pangaribawa 1
Otak Besar
Nalar-Prabawa 2
I. Penglihatan
Pangerti-Kamayan 3
Jantung
Angan-angan arti sempit
II. Pendengaran

RAHSA JATI
TRIPURUSA
I

III. Pembau
Aku AKU
u
Hati Perasaan II
IV Perasa(an)

meraba-rasakan Nafsu
perasaan orang lain

V Pengucap (bahasa) Paru Mutmainah (putih) 4

Darah Amarah (merah) 5

Sumsum Sufiah (kuning) 6

Daging Luamah (ungu) 7

III

Catatan penulis:
Dalam lukisan Kereta Kencana, nafsu luamah digambarkan sebagai kuda yang berwarna hitam,
bukan berwarna ungu (warna daging). Memang warna ungu (tua) dan hitam dalam hal warna
kuda memiliki persepsi yang mirip (gelap), sehingga dapat dipersamakan. Polaritas nafsu ini
memang dapat berubah dari negatif (egosentripetal, egoistik) menjadi netral (egonetral) seba-
gai peristiwa konversi, sublimasi, metamorfosa. (BSP)

Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan| 29
Foto 7: Bapak dan ibu R. Trihardono Soemodihardjo (1891-1952)
Bapak Soemodihardjo dilahirkan pada tanggal 10 Agustus 1891 di kampung
Kauman-Solo. Dari pernikahannya dengan R. Ngt. Siti Marijam beliau memperoleh
seorang putra bernama R. Ilham B.A. Pendidikan terakhirnya di College Balai
Pengetahuan Umum A dan B di Solo (1946--1947). Terakhir beliau bekerja sebagai
Komis pada Mahkamah Islam Tinggi di Surakarta (1 Juli 1951--31 Agustus 1952).
Beliau adalah penulis yang self-made man, pengetahuan umumnya sangat luar
biasa. Nama samaran dalam artikelnya di majalah bulanan Dwija Wara antara lain
Ki S. Among Budhaya, Ida Bagus Sumo, Sabda Pallon, Condestu, S. Taroeno dan Ki
Suksmadi. Beliau wafat pada 26 September 1952 di Surabaya.
__________
Majalah Dwija Wara, Mei 2005 hal. 5

30 Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
CANDRA JIWA INDONESIA: Rangkuman MONOGRAPH 2/3 (2018)

LAMPIRAN-2: Skema II (Skema dari R. Trihardono Soemodihardjo)


1. Suksma Kawekas, Karsa 11. Pangerti (kemayan) perangan wadak 1. Suksma Kawekas, Kehendak (putih)
2. Suksma Sejati, Sang Sabda sipat 12. Aku
2. Suksma Sejati, Sang Sabda. Sifat
Kawicaksanan ingkang 13. Cipta/pikir pangaribawa kebijaksanaan yang maha tahu
ngudaneni 14. Rasa pangrasa , juru panimbang (kuning)
3. Roh Suci, Ingsun kang langgeng, 15. Karep
daya pangwasa 16. Pribadi luhur (tan gumana)
3. Roh Suci, aku yang abadi, daya
4. Daya prabawa 17. Pribadi asor (gumana) kekuasaan. (biru)
5. Daya prabawa
6. Ingsun 4. Pengaruh awal, perkenalan, Suksma
7. Rasa djati Sejati melalui Roh Suci, dan
faktor empiris luar pengetahuan
8. Nalar (prabawa) perangan alus
9. Nalar (prabawa) perangan wadak 5. Pengaruh awal Suksma Kawekas
10. Pangerti (kemayan) perangan pada keinginan. Pada penghakiman
alus kepribadian Tripurusa
6. Keakuan (mengarah kepada keroha-
nian)
7. Rasa Jati, keadaan sadar keakuan ,
yang di dorong ke Roh Suci (biru)
8. Fungsi asosiasi dari intelektual.
Kemampuan (faktor besar) (kuning)
9. Fungsi asosiasi (faktor lebih rendah)
10. Peninjau, fungsi mengawasi.
Kemampan (faktor besar)
11. Peninjau, fungsi mengawasi (faktor
kecil)
12. Ke-aku-an (mengarah ke duniawi)
13. Pikiran, fungsi pembentukan gambar-
an dari intelektualitas. Kemampuan
(biru)
14. Perasaan, juru penimbang

15. Kehendak (ungu)


16. Kepribadian lebih tinggi, mengarah ke
Tripurusa
17. Kepribadian lebih rendah, mengarah
ke duniawi, terikat kepada kekotoran,
18. Sang pribadi
penerawangan dengan indrawi
19. Karep ingkang boten
18. Individualitas
kabiantu mutmainah
19. Kehendak, yang tidak dibantu oleh
20. Asmara sufi (~laya) nafsu sosial dan suprasosial.

21. Mutmainah 20. kecenderungan sosial dan suprasosial

22. Supiah 21. Mutmainah (putih)

23. Amarah 22. Sufiah (kuning)

24. Luamah 23. Amarah (merah)


24. Luamah (hitam)

Catatan penulis: R. Trihardono Soemodihardjo adalah salah satu dari tiga penulis Buku Pustaka
Sasangka Jati. Beliau termasuk nara sumber utama Dr. Soemantri Hardjoprakoso dalam studi-
nya tentang Candra Jiwa Soenarto. Catatan warna (perkiraan) dalam kurung sebelah kanan
adalah tambahan dari penulis (BSP).

Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan| 31
Foto 8: Tiga Serangkai Penulis Pustaka Intuisi Sasangka Jati
Dari kiri ke kanan R. Soenarto Mertowardojo, R. Trihardono Soemodihardjo dan,
R.T. Hardjoprakoso (berdiri). Salah satu dari tujuh buku yang terangkum di dalam
pustaka intuisi Sasangka Jati (Buku Terbabarnya Alam Semesta), dipakai sebagai
bahan acuan utama disertasi Dr. Soemantri Hardjoprakoso. R.T. Hardjoprakoso
adalah ayahanda dari Dr. Soemantri Hardjoprakoso.
__________
Dokumentasi Perpustakaan Paguyuban Ngesti Tunggal
32 Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
CANDRA JIWA INDONESIA: Rangkuman MONOGRAPH 2/3 (2018)

LAMPIRAN-3: Skema III (Nilai Positif dan Negatif Sentra Vitalitas)

Ciri yang utama: kedaulatan, persepsi ke-aku-an, atau individu, dinamis


ANGAN-ANGAN
POSITIF NEGATIF

Hierarki Monarki Absolut


Rasional
Kreatif
Tirani
Merusak
Pertanggung jawaban Menekan
Berwawasan Memerintah

Ciri yang utama: ke-kita-an atau kolektifitas, statis, subjektif


PERASAAN
POSITIF NEGATIF

Menerima Menolak
Menerima, komprehensif Menolak, tertutup


Penghibur, ceria, peduli Cuek, mengabaikan
Cinta Benci
Stabil, konstan Tidak konstan
Tenang, damai Tidak tenang, gelisah

Ciri yang utama: motivator untuk sentra yang lain, berkembang, pendorong
NAFSU-NAFSU
POSITIF MUTMAINAH NEGATIF

Langsung dengan sendirinya setia kepada yang di atas Tidak ada


(kedudukan yang lebih tinggi), menggunakan ke-aku-
Dewasa an (kesadaran saya) untuk mendukung kesadaran kita
(ke-kita-an), pengorbanan, pemurah pada tetangga
dekat dan semacamnya.

NETRAL LUAMAH NEGATIF

Kemauan untuk toleransi yang besar terhadap Nafsu egosentrik dalam


Anak kebutuhan fisik seperti rasa lapar, terluka, dingin, minat seksualitas
kurang tidur, menahan gejolak seksual. (sahwat) dan cenderung
ke arah sadisme,
masokis, oral dan anal.

Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan| 33
==========================================================================
D4 Alam Sejati Pusat Imateri (Rohani) Spiritual

IVTRIPURUSA: 3Roh Suci, 2Suksma Sejati, 1Suksma Kawekas


------------------l Rahsa Jati l- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Hati Nurani

IANGAN-ANGAN,- - --IIPERASAAN, IIINAFSU-NAFSU

D3 (Jasmani) Mental
---------------------------------------------------------------------

D2 MIKROKOSMOS Fisik
===================l Pancaindra l===========================

D1 Alam Semesta MAKROKOSMOS

Mikrokosmos: JASMANI kasar (Fisik, soma), JASMANI halus (Mental, psike), ROHANI (Spiritual)

Bagan Transenden Terbalik 7: Suprastruktur di Hati Sanubari (Transenden)


Bagan ini untuk mendukung Skema IV (Perbandingan 4-Candra Jiwa), perhatikan
D4 (Dimensi-4) Pusat Imateri diletakkan diatas, D1 Alam Semesta seisinya
(makrokosmos) diletakkan paling bawah. Hati Nurani terletak di antara EGO dan
Roh Suci. Kesadaran terbatas (Roh Suci) tunduk kepada kesadaran kolektif
sebagai yang paling dominan di Pusat Imateri (Skema IV). Hati Nurani setara
dengan Superego (Freud), segi-segi Kemasyarakatan (Adler), dan Persona (Jung).

Pada dimensi-3 (D3, Jiwa, Jasmani Halus) disamping sang aku, masih terdapat 3
dari 4 sentra vitalitas manusia. Tiga sentra yang otonom di D3 tersebut adalah
angan-angan, perasaan, dan nafsu-nafsu. Sentra/Pusat vitalitas yang paling unggul
adalah yang ke-IV yaitu Tripurusa terletak pada Dimensi, Dunia ke-4 (D4, dimensi
rohani, spiritual), pusat hidup imateri, alam sejati, sebagai Jati Dirinya Manusia
yang Hakiki. Terserapnya kembali kesadaran terbatas manusia oleh kesadaran
kolektif merupakan puncak evolusi tertinggi yang masih mungkin dicapai oleh
egonya (imateri) manusia dalam peristiwa Pamudaran (Liberation, Pembebasan).

__________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012.

34 Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
CANDRA JIWA INDONESIA: Rangkuman MONOGRAPH 2/3 (2018)

LAMPIRAN-4: Skema IV (Perbandingan Empat Candra Jiwa)

FREUD ADLER JUNG CANDRA JIWA INDONESIA


(Soenarto)

Suksma
Das Selbst Sadar Kolektif Kawekas
Sadar Kolektif
Suksma TRIPURUSA
Sejati
Rasa
SUPER Persona Hati Nurani Roh Suci
EGO Kemasyarakatan

Nafsu egosentri-
EGO EGO EGO fugal
(Aku) EGO
(Aku) (Aku) Asmara sufi
(Aku)
Nafsu sosial dan
Mutmainah suprasosial (Carp)

Amarah (Kekuatan energi,


ketekunan)
I. Individual Sufiah (Nafsu keinginan,
Prasadar hasrat, harapan)
Luamah (Nafsu egosentri-
petal)

Asadar

Asadar Angan-angan dalam arti sempit


ES Nafsu mati I. Pribadi (penampung isi yg terdesak) A s a d a r (penampung kehendak yang belum
II. Kolektif (arketip, pola dasar libido) tercapai dan pengendapan pengalaman)
Mementingkan diri sendiri
Nafsu Kekuatan pendorong
seks Perasaan rendah diri II. Kolektif
(menyeluruh)

Catatan penulis:
Perbandingan 4 (empat) candra jiwa yang semuanya dilahirkan di Eropa. Posisi sang-Aku (Ego)
sebagai sentra pembanding utamanya. Menjadi jelas bahwa Candra Jiwa Indonesia berdiri
sejajar dengan lainnya dan tampak lebih lengkap strukturnya. Das ES di dalam Candra Jiwa
Freud disebut juga sebagai ID. Freud tidak percaya adanya Tuhan, Adler tidak membicarakan
Tuhan maupun struktur jiwa, jadi keduanya tidak memiliki Yang Diatas, suprastruktur.
Suprastruktur adalah bagian transendennya (kalbu-hati) manusia.
Pada suprastruktur Jung menempatkan Das Selbst suatu tujuan evolusi puncaknya Ego manusia
untuk mencapai kesadaran kolektif. Pada awalnya Sadar Kolektif itu ada dua (BiAspect):
Suksma Kawekas (statis) adalah tujuan hidup, sumber, dan asal mula hidup dan Suksma Sejati
(dinamis) adalah utusan-abadinya yang statis, yang meng-hidup-i, menjadi penuntun dan
gurunya Ego-yang-imateri (Roh Suci, yang di-hidup-i, Sadar Kolektif Pribadi) manusia. Ego-
materi (Aku) adalah bagian sadar individu yang merupakan kristalisasi dari angan-angan, secara
struktur berasal dari Cipta-nya manusia. (BSP)
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan| 35
MAKROKOSMOS
Masyarakat [Alam Semesta]
============l Pancaindra l=================================
[penglihatan, pendengaran,pembau,perasa(an),pengucap(bahasa)]
MIKROKOSMOS
Manusia Soma
---------------------------------------------------
ANGAN-ANGAN PERASAAN NAFSU-NAFSU Psike
3PANGERTI (+) Menerima 4LUAMAH

-Kamayan Senang (Netral) (Egosentripetal)


2NALAR Menarik -Tahan pen -Makan -Minum
-Prabawa Positif deritaan -Tidur -Sahwat
1CIPTA (-) Menolak -Kekuatan -Loba -Tamak
-Pangaribawa Tak suka jasmani -Iri -Aniaya
Negatif -Fitnah -Dsb.

SADAR-PERCAYA-TAAT 3AMARAH (Kemauan)


__________ 2SUFIAH (Keinginan)

1MUTMAINAH (Egosentrifugal)

-Sosial (+)
----------------- -Suprasosial (++)
- - - - - - - - - - -I Rahsa Jati l- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Tripurusa: 3Roh Suci, 2Suksma Sejati, 1Suksma Kawekas
[Alam Sejati] Pusat Imateri
========================================================================

Bagan Transenden 8: Candra Jiwa Indonesia (Soenarto)


Tiga sentra vitalitas dalam psike (jiwa) dengan fungsinya yang tertinggi yaitu
angan-angan (sadar), perasaan (percaya), dan nafsu-nafsu (taat) adalah syarat
mutlak introversinya Aku terhadap Tripurusa. Secara struktural sang aku dibentuk
oleh ciptanya manusia, secara fungsional merupakan kristalisasi angan-angan
manusia yang membentuk kesadaran dan kedaulatan pribadinya.

__________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012.
Lampiran-6: Candra Jiwa Indonesia (Soenarto)
36 Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
CANDRA JIWA INDONESIA: Rangkuman MONOGRAPH 2/3 (2018)

SUPEREGO
EGO
PANCAINDRA

Catatan Penulis:
Pancaindra dipersepsikan sebagai alat komunikasi terdiri dari penglihatan, pendengaran,
pembau, perasa(an), dan pengucap (bahasa). Perasa(an) adalah kemampuan kita meraba-
rasakan rasa-perasaan orang lain (sensor). Perasaan (sebagai indikator) secara vertikal
merupakan hasil dari interferensi dua getaran. Getaran perasaan (sadar) ini terbentuk akibat
dari getaran hidupnya angan-angan (sadar) dan nafsu-nafsu (asadar). Pengucap (bahasa) adalah
sarana komunikasi verbal antar individu. Superego adalah hati nuraninya manusia.

Sekiranya candra jiwa Indonesia dipersepsikan sebagai kereta dengan 4-ekor kuda, maka panca-
indra dan nafsu-nafsu (motivator) merupakan alat perlengkapan kereta (badan-jasmani) dan
angan-angan sebagai kusir (regulator) adalah properti dari Roh Suci sebagai penumpang dan
pemilik kereta tersebut. Seperti telah kita ketahui, cipta (pangaribawa) adalah bayangan yang
berasal dari sinar hidup-nya Roh Suci di alam sejati. Suksma Sejati adalah yang menghidupi
Roh Suci, pemimpin, dan gurunya yang sejati. Suksma Sejati adalah utusan abadi Suksma
Kawekas. Suksma Kawekas adalah sumber hidup, asal mula dan tujuan hidup manusia. [BSP]
__________
http://pangestu.or.id/index.php?option=com_content&view=article&id=58&Itemid=74 accessed May 31,
2012.

Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan| 37
MAKROKOSMOS

Asadar
Kolektif

Asadar Hati
Biologis
Aku Nurani

. FISIK MENTAL .

TRIPURUSA
Sadar Kolektif
SPIRITUAL

.
Diagram Transenden 4: Emansipasi Diri dari Himpitan Asadar dan Hati Nurani
Melalui jalan tertentu di dalam dirinya sendiri Sadar Pribadi (sang aku) dapat
melepaskan diri dari himpitan Asadar (kolektif dan biologis) dan Hati Nurani.
Jalan tertentu tersebut adalah jalan transendental religius yang menuju
Pamudaran. Merujuk istilah intrapsikis maka Asadar Biologis adalah Asadar
Kolektif karena Mikrokosmos merupakan bagian dari Makrokosmos dalam arti
yang luas.
Pertemuan antara Sadar Pribadi dan Sadar Kolektif (Tripurusa) adalah intuisi atau
wahyu itu sendiri. Pudarnya sadar pribadi di dalam sadar kolektif adalah peristiwa
Pamudaran yang potensial dapat dicapai oleh setiap manusia.
__________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012.

38 Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
CANDRA JIWA INDONESIA: Rangkuman MONOGRAPH 2/3 (2018)

LAMPIRAN-6: Dalil-Dalil

1. Dalam hubungan intrapsikis pamudaran berarti emansipasi diri dari


himpitan antara hati nurani dan asadar.
2. Intuisi atau wahyu adalah pertemuan antara sadar pribadi dan sadar
kolektif.
3. Refleks Babinski tidak pathognomonik untuk penyakit yang ada di jalur
piramida.
4. Meningkatkan kesadaran tentang kesehatan masyarakat di daerah terbela-
kang diperlukan penyuluhan kesehatan di sekolah-sekolah di daerah
tersebut.
5. Masyarakat Indonesia kurang membutuhkan orang-orang dengan
pendidikan khusus (spesialis) dibandingkan dengan orang-orang dengan
pengetahuan umum tentang kesehatan untuk perbaikan yang cepat dari
situasi kesehatan yang buruk di daerah-daerah terbelakang.
6. Hipotesis yang khusus di bidang ilmu kedokteran psikosomatik sedikit
memungkinkan.
7. Faktor kebutaan secara proporsional berbanding terbalik dengan naiknya
standar hidup dan pendidikan.
8. Tonsilektomi dan adenektomi (operasi amandel) sering tidak cukup untuk
menanggulangi gejala-gejala penyakit lymphoid pharingeal.
9. Meminumkan secara oral vaksin BCG mengandung bahaya menularkan
tuberkulosis.
10. Cara kerja Rauwolfia Serpentina dan preparatnya masih diragukan.
11. Myelografi tidak boleh ditinggalkan pada kasus dengan diagnosis tumor
pra- dan para-vertebral.
12. Pendidikan untuk menjadi psikoterapis dibutuhkan ilmu pengetahuan
agama.
13. Wayang-lakon Dewa Ruci berkisah tentang perjuangan psiko-religi-
us seorang tokoh, seperti yang diungkapkan dalam Ramayana dan
Mahabarata.
14. Lebih banyak upaya yang harus dilakukan terhadap organisasi daripada
terapi demi kepedulian kesehatan yang efisien di ketentaraan Indonesia.

__________
Dalil-dalil tersebut di atas adalah pernyataan hipotesis Dr. Soemantri Hardjoprakoso
dalam lampiran (terpisah) disertasi Indonesisch mensbeeld als basis ener psycho-
therapie, Rijkuniversiteit di Leiden, 20 Juni 1956.

Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan| 39
(D1): MAKROKOSMOS
MIKROKOSMOS:
(D2)
4 SENTRA VITALITAS
(D3)
IIINafsu-nafsu
Mut-
Sufiah
mainah


Amarah Luamah

IIPerasaan
Angan2 IAngan-angan
][

(D4)
Roh Suci IVTripurusa

KERETA KUANTUM MIKROKOSMOS

Kereta dengan 4-ekor kuda (nafsu), penumpang (Roh Suci) dengan kusirnya (angan-angan)

Diagram Transenden 5: Kereta Perkasa Mikrokosmos


Kereta kuantum mikrokosmos ini adalah imajinasi dari kereta dengan 4-ekor kuda berdasarkan
candra jiwa Soenarto (Indonesia). Dimensi-2 dan 3 dapat diringkas sebagai dimensi jasmani (ka-
sar dan halus) serta D4 adalah dimensi rohani. Disain kereta ini idealnya untuk 1) tugas ke dunia
luar (ekstraversi, ekstrapeksi) yaitu membahagiakan masyarakat, dan memelihara alam
semesta (D1, Di-mensi-1; makrokosmos). Angan-angan (mind) bertugas sebagai sang Kusir
(TheDriver) yang mengendalikan kekuatan 4-nafsu. Penumpangnya adalah Roh Suci
serta Matahari dan sinar-nya adalah Suksma Kawekas dan Suksma Sejati.
Arah perjalanan ditentukan oleh potensi egosentrifugal (mutmainah, kuda putih). Keinginan
(kuning) mampu menarik kemauan (merah) yang egoistik (hitam) dan prokenikmatan agar
menjadi egonetral yang memiliki ketahanan mental dan kesanggupan menderita dalam perja-
lanan hidup. Kendali positif dan negatif sang Kusir disesuaikan dengan panduan ideal ekstra-
versi (ikhlas, sabar, syukur, jujur, budi luhur) dan introversi (sadar, percaya, taat) kepada Tri-
purusa di Pusat Imateri. 2) Tugas ke dalam (introversi) ke Pusat Imateri (D4) adalah proses
kembalinya sadar-terbatas manusia (3Roh Suci, TheSelf) ke asal mulanya (sadar-kolektif) melalui
yang menghidupi (2Suksma Sejati, TheForce; sadar kolektif dinamis), atas nama sumber, tujuan,
dan asalmula hidup-nya ialah 1Suksma Kawekas (TheSource; sadar kolektif statis).
__________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012.

40 Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
CANDRA JIWA INDONESIA: Rangkuman MONOGRAPH 2/3 (2018)

Tentang Penulis
Prof. Dr. dr. Budhi Setianto Purwowiyoto, SpJP (K), FIHA, lahir di Yogyakarta 28
Desember 1950, adalah seorang dokter akhli jantung dan pembuluh darah (1982), guru besar
pada Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular, Fakultas Kedokteran UI (2003), yang
mendalami Kardiologi Sosial, Epidemiologi, Preventif, dan Rehabilitasi Jantung. Yang bersang-
kutan mempertahankan disertasi doktornya di Fakultas Pascasarjana Universitas Indonesia;
tentang memperbaiki cara merekam gelombang atrium untuk mempertajam diagnosis aritmia
(2000). Saat buku ini mulai ditulis (2010), sedang bekerja sebagai Staf Pengajar di Divisi
Preventif dan Rehabilitasi Jantung, Dep. Kardiologi dan Kedokteran Vaskular FKUI. Serta
sebagai Kepala UPF unit tersebut pada R.S. Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita, Jakarta.
Setelah purna tugas sebagai anggota Tim Dokter Kepresidenan RI (SBY 2005-2009).
Pidato pengukuhan Guru Besar-nya (2003) berjudul Kardiologi Sosial; Dari Rumah Sakit
menuju Rumah Sehat. Penulis juga menjadi tim editor dan kontributor buku Kardiologi Sosial
(Balai Penerbit FKUI; 1987). Penulis menaruh minat besar dalam kesehatan mental/psikologi
yang berhubungan dengan ABC-nya perilaku: merokok, berlebihan makan, kurang olahraga dan
stres mental psiko sosial sebagai dasar faktor risiko penyakit jantung koroner, yang masih dapat
diperbaiki. Berbekal pada pengetahuannya yang mendalam tentang Candra Jiwa Indonesia,
penulis berusaha memperbaiki faktor risiko tersebut dalam praktik sehari-hari. Sayang, usulan
proposal disertasi tentang bagaimana mengatasi perilaku merokok, tidak diizinkan.
Sebenarnya, perjumpaan pertama kali dengan Candra Jiwa Indonesia yang istimewa ini
dimulai sejak duduk dibangku SMA Negeri IV Yogyakarta (1968), diperkenalkan oleh almarhum
Bapak Abdul Hamid, orang Minangkabau yang menjadi perwira meteorologi TNI Angkatan
Udara di Pangkalan Udara Adi Sutjipto, Yogyakarta. Kemudian penulis mewakili Pelajar Daerah
Istimewa Yogyakarta sebagai anggota PASKIBRAKA Nasional, 17 Agustus 1968 di Istana Negara,
Jakarta. Dikala senggangnya, banyak membaca buku-buku tulisan dari Mayor Jendral TNI AD.
Prof. Dr. dr. Soemantri Hardjoprakoso, neurolog-psikiater: Arsip Sardjana Budi Santosa, Ulasan
Kang Kelana, Heimwee, Olah Rasa, Candra Jiwa Indonesia (Ceramah Ilmiah, Studium Generale
Universitas Gadjah Mada), serta terjemahan khusus disertasi untuk warga Paguyuban Ngesti
Tunggal. Tentu saja penulis membaca buku-buku dan tulisan-tulisan dari R. Soenarto Merto-

Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan| 41
Manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dewa, dan mineral

D1: MAKROKOSMOS
Alam Semesta
Dunia Luar

==============]Pancaindra[=======================
[perasa(an)](pengucap/bahasa) (penglihatan)
(pendengaran) (pembau)
D2: Fisik MIKROKOSMOS Dunia Dalam

---------------------------------------------------
Ekstropeksi Pancasila: rela, sabar, narima, jujur, budi luhur
IAngan-angan Perasaan, IINafsu:
III Sufiah, Mutmainah
(Cipta, Nalar, Pangerti) Amarah, Luamah
Introspeksi Trisila: sadar, percaya, taat
D3: Mental (Hati Nurani) [Jasmani]
- - - - - - - - - - - - - - - - -l Rahsa Jati l- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
3 2 1
IVTripurusa: Roh Suci, Suksma Sejati, Suksma Kawekas

D4: Spiritual Alam Sejati Pusat Imateri [Rohani]


================================================================================

Bagan Transenden 10.1.2: Ego-mental, Hati nurani, dan Ego-spiritual (Duo-Ego)


Roh Suci (TheSelf) adalah ialah jatidirinya yang hakiki, Ego (aku)-nya manusia yang
spiritual. Ego-mental adalah sang akunya manusia. Hati nurani adalah lapis luar
dari dunia imateri (D4) dan adalah lapis dalam dari dimensi mental (D3: jasmani
halus, terikat oleh ruang dan waktu) oleh karena itu hati nurani masih memiliki
dua ekstrim baik dan buruk. Tripurusa (TriAspect): berada di pusat imateri tidak
terikat oleh ruang dan waktu. (Inzet: kereta kencana dengan 4-ekor kuda)
Suksma Kawekas dan Suksma Sejati adalah sadar kolektif yang tak-terbatas, serta
Roh Suci adalah sadar kolektif terbatas. Suksma Kawekas (statis) adalah sumber
dan tujuan hidup; Suksma Sejati (dinamis) adalah utusan Suksma Kawekas yang
abadi: Dia-lah yang menghidupi Roh Suci sekaligus sebagai pemimpin dan gurunya
yang sejati. Semua kekuasaan adalah kekuasaan Suksma Kawekas ada pada
Suksma Sejati dan semua Roh Suci ada di dalam kekuasaan Suksma Sejati.

Roh Suci adalah tuannya sang aku yang secara fungsional mewakili tiga sentra
vitalitas: angan-angan, nafsu-nafsu, dan perasaan manusia. Tripurusa adalah
sentra vitalitas yang ke-4 ialah pusat hidup imateri di dalam dirinya manusia.

(Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012)
42 Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
CANDRA JIWA INDONESIA: Rangkuman MONOGRAPH 2/3 (2018)

wardojo, Kapten TNI-AD, sebagai asal mula dari candra jiwa tersebut, layak disebut sebagai
Candra Jiwa Soenarto Mertowardojo.
Pengabdian sebagai Dokter Wajib Militer dengan pangkat Letnan Satu TNI-AU, menjadi
Kepala Seksi Operasi JANKES KODAU VII/Perwira WAMIL TNI AU di Biak, Papua dan Langgur,
Maluku Tenggara (1976-1978). Menulis pengalaman mengerikan di majalah Intisari: 2 jam 10
menit di atas laut Banda terbang dengan satu baling-baling. Penulis lepas di majalah umum:
Sartika, Panacea, dan majalah khusus: Majalah Ilmiah Kardiologi Indonesia dan Tabloid Kardio-
vaskular. Pembicara di forum ilmiah, di forum masyarakat awam, radio, televisi, dan menjadi
Relawan Yayasan Jantung Indonesia sejak masih dokter umum.
Selain itu, penulis menjadi kontributor dan tim editor berbagai bidang kardiologi sesuai
dengan penugasannya, seperti: Editor buku saku Jantung Dasar (Ghalia Indonesia; 2011);
Kontributor; Genetic and molecular target in hypertension. Dalam: Hypertension, vascular
disease: management and prevention from dream to reality (Jakarta: Dep. Kardiologi dan
Kedokteran Vaskular FKUI; 2003). Kontributor; Peranan penghambat kalsium pada hipertensi
dan atherosklerosis bagaimana kaitannya? Dalam: Aspek metabolik pada penyakit
kardiovaskular. (Jakarta: Bag. Kardiologi FKUI; 2002). Kontributor; Diagnosis dan manajemen
gagal jantung; Dalam: Diagnosis dan tata laksana hipertensi, sindrom koroner akut dan gagal
jantung. (Jakarta: Penerbit RS Jantung Harapan Kita; 2001). Kontributor; Sindroma koroner
akut: Patofisiologi. Dalam: Diagnosis dan tatalaksana hipertensi, sindrom koroner akut dan
gagal jantung. (Jakarta: Penerbit RS Jantung Harapan Kita; 2001). Kontributor; Tinjauan kritis
homosistein. Dalam: Penyakit jantung koroner dari prevensi sampai intervensi. (Jakarta: Bagian
Kardiologi FKUI; 2000), Anggota Tim Editor. Dalam: Pedoman makan untuk kesehatan jantung
Indonesia. (Jakarta: PERKI Pusat, Yayasan Jantung Indonesia dan Nestl Omega; 2002).
Kontributor; Faal jantung dan pembuluh darah dalam Buku ajar kardiologi. (Jakarta: Balai
Penerbit FKUI; 1998). Tim Editor Buku Standar Pelayanan Medik RS Jantung Harapan Kita.
(Jakarta: Balai Penerbitan RS Jantung Harapan Kita; 1998).
Semoga oktalogi (pentalogi + trilogi) tentang Candra Jiwa Indonesia ini dapat dianggap
sebagai angsuran utang atas ilmu pengetahuan yang telah banyak membantu penulis dalam
mengarungi samudra kehidupan nyata sebagai manusia biasa, pramuka, komando pelajar serba
guna, paskibraka nasional, pemuda pandu ibu Indonesia, dokter umum, tentara wajib militer,
kardiolog, konsultan (temporer) WHO, tim dokter kepresidenan, dosen penguji S:1, 2, 3 dalam
negeri, S-3 luar negeri, dan sebagai guru besar tetap UI.
Semoga Sadar Kolektif Dinamis, Utusan Tuhan yang Abadi, memberikan kesejahteraan,
ketenteraman, dan kebahagiaan kepada kita semuanya. Amin.
Terima kasih.

(email: heybudhi@gmail.com)

Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan| 43
Gedung Medische Hogeschool (sekolah tinggi kedokteran), kini gedung FKUI, tahun 1937

Foto 9: Fakultas Kedoteran Universitas Indonesia


Fakultas Kedokteran UI atau disingkat FKUI beralamat di Jl. Salemba Raya No.6, Jakarta
Pusat. FKUI memiliki lima program pendidikan, yaitu Program Diploma, Program Sarjana,
Program Pendidikan Dokter Spesialis, Program Magister, dan Program Doktor. FKUI adalah
fakultas kedokteran tertua di Indonesia. FKUI memiliki banyak jejaring rumah sakit, salah
satunya adalah R.S. Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita/Pusat Jantung Nasional;
merupakan tempat bermukimnya Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular FKUI.
Sejarah kelahiran FKUI bermula dari didirikannya Dokter Djawa School pada tahun 1851.
Pada tahun 1898 Dokter Djawa School diubah namanya menjadi STOVIA, dan pada 1927
diubah lagi menjadi Geneeskundige Hooge School. Pada masa pendudukan Jepang, lagi-lagi
namanya diubah menjadi Ika Daigaku.
Pada masa kemerdekaan Indonesia, pemerintah Indonesia menggabungkan Ika Daigaku ke
dalam Balai Perguruan Tinggi RI dan mengubah namanya menjadi Pendidikan Tinggi
Kedokteran. Setelah Indonesia mendapat kemerdekaan penuh pada akhir tahun 1940-an,
pemerintah mengambil alih sekolah kedokteran yang didirikan Belanda, Geneeskundige
Faculteit Nood Universiteit van Indonesia, dan menggabungkannya dengan Pendidikan
Tinggi Kedokteran. Gabungan ini kemudian diberi nama baru, yaitu Fakultas Kedokteran
yang berada di bawah naungan Universitas Indonesia pada 2 Februari 1950. Kegiatan
perkuliahan awalnya dilaksanakan di dua tempat, yaitu di Jakarta dan di Surabaya, namun
sejak tahun 1954, Fakultas di Surabaya digabungkan ke Universitas Airlangga.
__________
http://id.wikipedia.org/wiki/Fakultas_Kedokteran_Universitas_Indonesia cited Dec. 18, 2013

44 Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
CANDRA JIWA INDONESIA: Rangkuman MONOGRAPH 2/3 (2018)

Catatan:
Buku MAGNUM OPUS (5/5) 2016, adalah induk dari sekuel Pentalogi Candra Jiwa Indonesia
menurunkan empat buku berikutnya: Studium Generale (1/5) 2012; Psike (2/5) 2013; Ego (3/5)
2014; dan Intuisi (4/5) 2015. Buku-buku Pentalogi dilanjutkan dengan buku-buku Trilogi:
Prequel (1/3) 2017; Monograph (2/3) 2018; dan Postquel (3/3) 2019; menjadi Oktalogi. (BSP)

Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan| 45
SPIRITUAL
Dimensi-4

MENTAL
Dimensi-3

FISIK
Angan- Dimensi-2
angan

TriAspek
Pera-
saan Nafsu-
nafsu
||

MIKROKOSMOS

MAKROKOSMOS Dimensi-1

Manusia, Binatang, Tumbuh-tumbuhan, Dewa, dan Mineral

Diagram Transenden 10.1.3: Perilaku Andalan Sang Aku


Sadar, percaya, taat (Trisila) adalah perilaku andalan sang akunya (Ego) manusia untuk
melaksanakan tugas ke dalamnya (Khusus pada diagram ini digambarkan sebagai tugas ke
atas, TriAspek di atas Ego) sebagai tugas-akhir dari evolusinya menghadap Tripurusa
(TriAspek) di dalam pusat hati sanubarinya (Dimensi-4). Trisila: sadar, percaya, adalah
taat adalah fungsi-spesifik tertinggi berturut-turut dari angan-angan, perasaan, dan nafsu-
nafsunya manusia.
Sang Aku materi dan imateri (TheSelf) secara bertingkat sebagai wakil sadar pribadi
manusia potensiil dapat meleburkan dirinya ke dalam Sadar Kolektif (status TheForce),
sebagai titik akhir keberadaannya. Dalam Candra Jiwa Indonesia peristiwa ini dinamakan
Proses Pembebasan atau Pamudaran telah disebut oleh Jung sebagai proses Individuasi.
__________
Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012

46 Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
CANDRA JIWA INDONESIA: Rangkuman MONOGRAPH 2/3 (2018)

Sapta Marga, Sumpah Prajurit, dan Delapan Wajib TNI


Sapta Marga :
1. Kami Warga Negara Kesatuan Republik Indonesia yang bersendikan Pancasila.
2. Kami Patriot Indonesia, pendukung serta pembela Ideologi Negara yang
bertanggung jawab dan tidak mengenal menyerah.
3. Kami Kesatria Indonesia, yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta
membela kejujuran, kebenaran dan keadilan.
4. Kami Prajurit Tentara Nasional Indonesia, adalah Bhayangkari Negara dan Bangsa
Indonesia.
5. Kami Prajurit Tentara Nasional Indonesia, memegang teguh disiplin, patuh dan
taat kepada pimpinan serta menjunjung tinggi sikap dan kehormatan Prajurit.
6. Kami Prajurit Tentara Nasional Indonesia, mengutamakan keperwiraan di dalam
melaksanakan tugas, serta senantiasa siap sedia berbakti kepada Negara dan
Bangsa.
7. Kami Prajurit Tentara Nasional Indonesia, setia dan menepati janji serta Sumpah
Prajurit.
Sumpah Prajurit :
Demi Allah saya bersumpah/berjanji :
1. Bahwa saya akan setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
2. Bahwa saya akan tunduk kepada hukum dan memegang teguh disiplin
keprajuritan.
3. Bahwa saya akan taat kepada atasan dengan tidak membantah perintah atau
putusan.
4. Bahwa saya akan menjalankan segala kewajiban dengan penuh rasa tanggung
jawab kepada Tentara dan Negara Republik Indonesia.
5. Bahwa saya akan memegang segala rahasia Tentara sekeras-kerasnya.
Delapan Wajib TNI :
Demi Allah saya bersumpah/berjanji :
1. Bersikap ramah tamah terhadap rakyat.
2. Bersikap sopan santun terhadap rakyat.
3. Menjunjung tinggi kehormatan wanita.
4. Menjaga kehormatan diri di muka umum.
5. Senantiasa menjadi contoh dalam sikap dan kesederhanaannya.
6. Tidak sekali-kali merugikan rakyat.
7. Tidak sekali-kali menakuti dan menyakiti hati rakyat.
8. Menjadi contoh dan memelopori usaha-usaha untuk mengatasi kesulitan rakyat
sekelilingnya.
__________
http://www.organisasi.org/1970/01/sapta-marga-sumpah-prajurit-dan-delapan-wajib-tni.html cited 15 Dec., 2013

Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan| 47
TheSource
Mutmainah
Sosial-Suprasosial May TheForce be with you

Sufiah
Keinginan-Desire

Luamah
Egoistik-Egonetral

Amarah
Kemauan-Passion

TheForce adalah Juru Penuntun bagi Luke Skywalker di dalam film The Empire Strikes Back.

Diagram Transenden 10.1.4: Kereta Galaksi dan Kereta Kencana (Beda Zaman)
Jauh sebelum film-film Star Wars di putar untuk masyarakat, Dr. Soemantri Hardjoprakoso
mengikuti jejak R. Soenarto Mertowardojo merasakan tuntunan dari Sadar Kolektif Dina-
mis (Suksma Sejati/TheForce) di dalam dirinya. Rupanya, Ia adalah Sang Penuntun dan
Guru Sejatinya manusia yang dapat dirasakan tuntunan dan bimbingannya dalam menyu-
sun disertasi Candra Jiwa Indonesia. Potensi ini tentu saja sangat istimewa sekiranya ba-
nyak manusia yang dapat mencapainya dengan upaya tertentu. Dapat dipastikan banyak
persoalan di dunia menjadi tuntas dan harmonis. Upaya ini cukup sederhana dijelaskan
namun sulit dilaksanakan misalnya dimulai dengan percaya kepada Tuhan YME dan utus-
an-Nya yang abadi, mengutamakan kejujuran, pengendalian diri, dan hidup sederhana.

R. Soenarto Mertowardojo menjelaskan candra jiwa Indonesia/Soenarto melalui dua-


dunia di dalam mikrokosmos yaitu jasmani (raga) dan rohani (jiwa) manusia dengan
media lukisan kereta kencana secara lebih sederhana dan memadai. Dr. Soemantri
menjelaskannya melalui tiga-dunia: jasmani kasar, jasmani halus (jiwa, psike) dan rohani
(alam sejati, pusat imateri). Sangat mungkin Dr. Soemantri perlu memisahkan secara tegas
dalam disertasinya kolom jasmani halus dan kolom rohani karena Freud dan Adler tidak
mengenal aspek Ketuhanan di dalam konsep candra jiwanya. Kolom rohani hanya dimiliki
oleh konsep candra jiwa Karl Gustav Jung dan R. Soenarto Mertowardojo.
________
http://beyondtheberm.com/wp-content/uploads/2012/11/XWing.jpg cited Sept. 16, 2016.
-1-
R. Soenarto Mertowardojo. Olahrasa di Dalam Rasa (Bisikan Suksma). ISBN 979-8057-09-0. Cetakan ke 5.
Jakarta: Paguyuban Ngesti Tunggal; 2013. h. 45-47.
48 Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
CANDRA JIWA INDONESIA: Rangkuman MONOGRAPH 2/3 (2018)

LAFAL SUMPAH DOKTER

Demi Allah, saya bersumpah bahwa:

Saya akan membaktikan hidup saya guna kepentingan perikemanusiaan;


Saya akan memberikan kepada guru-guru saya penghormatan dan pernyataan
terima kasih yang selayaknya;
Saya akan menjalankan tugas saya dengan cara yang berhormat dan bermoral
tinggi, sesuai dengan martabat pekerjaan saya;

Kesehatan penderita senantiasa akan saya utamakan;


Saya akan merahasiakan segala sesuatu yang saya ketahui karena pekerjaan saya
dan karena keilmuan saya sebagai dokter;
Saya akan memelihara dengan sekuat tenaga martabat dan tradisi luhur jabatan
kedokteran;
Saya akan memperlakukan teman sejawat saya sebagai mana saya sendiri ingin
diperlakukan;
Dalam menunaikan kewajiban terhadap penderita, saya akan berikhtiar dengan
sungguh-sungguh supaya saya tidak terpengaruh oleh pertimbangan keagamaan,
kebangsaan, kesukuan, politik kepartaian, atau kedudukan sosial;
Saya akan menghormati setiap hidup insani mulai dari saat pembuahan;
Sekalipun diancam, saya tidak akan mempergunakan pengetahuan kedokteran saya
untuk sesuatu yang bertentangan dengan hukum perikemanusiaan;

Saya ikrarkan sumpah ini dengan sungguh-sungguh dan dengan mempertaruhkan


kehormatan diri saya.

Catatan:
Sumpah Dokter Indonesia adalah sumpah yang dibacakan oleh seseorang yang akan menjalani profesi
dokter Indonesia secara resmi. Sumpah Dokter Indonesia didasarkan atas Deklarasi Jenewa (1948)
yang isinya menyempurnakan Sumpah Hippokrates.
Lafal Sumpah Dokter Indonesia pertama kali digunakan pada 1959 dan diberikan kedudukan hukum
dengan Peraturan Pemerintah No.69 Tahun 1960. Sumpah mengalami perbaikan pada 1983 dan 1993.
__________
http://id.wikipedia.org/wiki/Sumpah_Dokter_Indonesiacited March 5, 2014

Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan| 49
Moderator, penulis dan pembahasnya

Foto 10.1.2: Kuliah Umum dan Bedah Buku Candra Jiwa Indonesia (Soenarto)
Acara Studium Generale dan bedah buku Candra Jiwa Indonesia (Soenarto): Sebuah
Pendekatan Konsep Sehat Indonesia dimotori oleh Fakultas Falsafah dan Peradaban
Universitas Paramadina; Program Studi Psikologi. Diselenggarakan pada hari Jumat 24
Maret 2017 jam 09.00-11.00 WIB di Aula Nurcholish Madjid, Jl Gatot Subroto kav. 97,
Mampang, Jakarta. Acara ini dipandu oleh Dr (kandidat) Devi Wulandari MSc, dosen Prodi
Psikologi dan pembahasnya Dr. Rudolf Woodrow Matindas (terkenal sebagai Mas Budi
dikalangan psikolog senior), dari Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.
Dihadiri oleh para mahasiswa, dosen, psikolog, dokter-dokter dari Pusat Jantung Nasional
Harapan Kita, Fakultas Kedokteran UI, PERKI, warga PANGESTU, serta Ibu Lin Zuhal, Ketua
Yayasan Jantung Indonesia. Ibu Lidia, dosen Psikologi Unika Atma Jaya berminat menerje-
mahkan disertasi Prof. Soemantri dari bahasa Belanda ke bahasa Inggris dan ingin me-
ngembangkan magister ke arah itu. Dalam kurun waktu 60 tahun ini Candra Jiwa Indonesia
tidak terdengar bunyinya di masyarakat ditanyakan kepada seluruh hadirin oleh Drs.
Poedjiono dari Yayasan Pendidikan Internal Auditor. Acara ini dihadiri oleh 100-an
peserta, termasuk dari Malang dan Surakarta. Setiap peserta diberikan sebuah buku: 2017
Prequel (Perkenalan) Candra Jiwa Indonesia (120 hal.), bagi yang mengajukan pertanyaan
atau komentar mendapat lagi sebuah buku: 2016 Magnum Opus (Karya Besar, 780 hal.)

50 Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
CANDRA JIWA INDONESIA: Rangkuman MONOGRAPH 2/3 (2018)

Catatan: Tanggal 15 Oktober 2002 nama Universitas Paramadina-Mulya menjadi Universitas


Paramadina. Universitas Paramadina memiliki 3 fakultas, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas
Ilmu Rekayasa serta Fakultas Falsafah dan Peradaban--yang memiliki Program Studi: Falsafah
dan Agama, Hubungan Internasional, Ilmu Komunikasi, serta Psikologi.
__________
https://id.wikipedia.org/wiki/Universitas_Paramadina cited March 29, 2017
Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan| 51
R. Soenarto Mertowardojo dan Prof.Dr.dr. Soemantri Hardjoprakoso

Foto 23: Putra Indonesia ini Telah Mewariskan Candra Jiwa Indonesia
Intuisi Sadar Kolektif pada R. Soenarto Mertowardojo yang telah disampaikan
secara lisan dan dicatat oleh R.T. Hardjoprakoso dan R. Tri Hardono
Soemodihardjo kemudian diolah menjadi tujuh buah buku yang dihimpun
menjadi sebuah Pustaka (intuisi) Sasangka Jati.

Dr. Soemantri Hardjoprakoso menamatkan pendidikan dokternya di Sekolah


Tinggi Kedokteran (Geneeskundige Hogeschool), cikal bakal Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia di Jakarta pada bulan Februari 1942. Bersumber utama dari
salah satu buku di dalam pustaka intuisi tersebut yaitu Terciptanya Alam Semesta
maka disusunlah sebuah disertasi dengan judul Indonesisch Mensbeeld als Basis
ener Psycho-therapie. Disertasi tersebut telah dipertahankan dalam sidang ilmiah
untuk memperoleh gelar Doktor dalam ilmu Kedokteran Jiwa dengan predikat
cum laude di Rijkuniversiteit Leiden, Negeri Belanda tanggal 20 Juni 1956.
__________
Dokumentasi Perpustakaan Paguyuban Ngesti Tunggal

52 Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
CANDRA JIWA INDONESIA: Rangkuman MONOGRAPH 2/3 (2018)

INDEKS MONOGRAPH
A E
Absolut transenden 3. ego: perjalanan ke dimensi-4. xxx
Adler; mutlak mengikuti kebutuhan masyarakat 19. empat pilar kebangsaan. xxv
Agama: semua~ 27, ilmu~ 37, pengetahuan~ 39, ke~an empati; netral, perkawanan 24-5, memperdalam 25.
47. faktor persekutuan terbesar; FPB, 1.
Aku; sang, materi-imateri. vii, 42. Fisik: jasmani kasar, soma, body, dimensi-2 6.
alam:~sadar,asadar,prasadar 35, ~semesta; Foil; Tre-, Tri- 22, Tripurusa, TriAspect 7.
Tercipta-nya- (judul buku) 44. Force; The-, Suksma Sejati, Sadar Kolektif Dina-
alternatif bacaan semi ilmiah. xxvii mis, Wakil Suksma Kawekas 23-4.

Angan-angan: perangkat jiwa yang dapat berinteraksi G


dengan sentra vitalitas lainnya 2-4,6 akal 56 gadis jelita metropolitan. x
anima; animus, pusat gravitasi 12,17 . ganjil, halaman xii.
antipati; perceraian, simpati, keterikatan 24. Gate: the~, kontinuitas kesadaran 24-5.
Aspek, Aspect; Dwi-. Bi- 22; Tri~ 7, 42 genap, halaman. ix.
Geneeskundige Hogeschool. xvi
B
bayangan: ~Tripurusa: angan-angan, intelektual 9. Geneeskundige Hogeschool, Sekolah Tinggi Kedok-
berdampingan; materi-imateri 9. teran, Fak. Kedokteran UI di Jakarta 44.
Bhinneka Tunggal Ika, titik temu. xxi gravitasi: pusat-; kecerdasan, perasaan, pria, perem-
Bima sakti, tata surya. xxxii puan, wanita 17.
Body, mind, spirit; dimensi (matra) 1-4; 6. guru; terhadap murid iv.
Bre Redana. xxvi
Budi Darmadi; Dr.Ir., M.Sc. ix, ~Soedjarwo H
budi luhur: ekstraversi 22-23,25,27,40, eling-eling 25. hakiki; Pusat; fungsi spesifik ke-4, imateri, spiritual
4.
C Hardjoprakoso; Soemantri~. vii,xvi, Soerini- Soe-
Candra Jiwa; Indonesia (Soenarto). xxiv, xxxiii, 25 djarwo. ix, Winahyo~ , dr, SPOG. ix, R.T., Ra-
[anatomi sekaligus fisiologi], baru 23,26, perban- den Tumenggung~. xvi,32.
dingan 34-5. hati; suara, menghilang, pertentangan nafsu 62
Carp; insting 13. nurani 34-5,10,13,38-9.
Centini, serat , The Centhini Story: The Javanese heart, qalb, jantung, jantung hati. xxvii
Journey of Life. xix Heksalogi Starwars. xii
cinta, The Art of Loving , Erich Fromm. xxi hipotesis Jung: xxiv, intuisi 23, studi kasus kualitatif ,
Cipularang KM 90. xxvi introspeksi 28
cogito ergo sum, Rene Descartes. xxxi
cum laude. xvi I
Ilham: intuisi 10,15, sadar 23
D imateri; Hidup, satu~tiga aspek 6-7, Pusat; pintu
Danawarih: gedung, tempat kuliah, ujian 26. masuk eksistensi status ; titik awal, sumber, dan
Dasa sila 27. tujuan kehidupan ; di dalam dirinya 6, materi- 9
Delapan Wajib TNI 46. imateri; spiritual, bebas keinginan, sadar kolektif ,
Dewa Ruci;psiko religius,Ramayana,Mahabarata 39 Aku di antara imateri dan materi 9.
Dhandhang Gula Eling-eling 27. individu; sekaligus punya a- dan sadar, a- dan
dimensi 1-4, makro/mikro-kosmos. xxx keinginan 9.
disain; tuntunan dan rangkuman; tontonan, kete- Indonesia: prinsip ke-an; psiko-profilaksis/terapi/hi-
rangan, dan kaitan. ix gienik 13; menjadi sadar kolektif 11.
disertasi; bayi, ibu, dokter kebidanan (Carp). xxiii Indonesisch Mensbeeld.. xvi, xvii
Dwitunggal: Dwiaspek, BiAspect;Sadar Kolektif 22. insting; telepati, ramalan, potensi di bawah sang

__________

Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan| 53
aku, dapat dikembangkan 15. mentalitas ke-pengikut-an. xxi
intelektual: kekayaan~. xxiii, kapasitas~; angan- mental: badan/jasmani halus, jiwa, psike, mind,
angan, kedaulatan 9. dimensi-3; 4,6.
introspeksi: cara membuktikan hipotesis 28. metafora; ilustrasi. x
intuisi: ~Soenarto Mertowardojo, hipotesis Jung, puncak Mikrokosmos/dunia kecil terdiri fisik, mental, dan
evolusi kesadaran,meningkatnya kesadaran pribadi, spiritual 4,6.
kunci 23, pustaka~ 32. mistik; Cipularang KM 90. xxvi
murni materi-imateri, kesadaran sang aku 9.
J mutmainah; sifat dewasa 33.
Jay Subiyakto: seniman multi talenta, Kidung Abadi iv
Jiwa: [suatu keutuhan yang mewakili suatu sifat ter- N
tentu; angan2, perasaan, keinginan, kemauan, rasa Nabi: [psikolog agung, berkelas super/superklasse,
memiliki, dan semangat memberi] karena ajarannya diikuti oleh umatnya selama ribuan
tahun] .
K nafsu; kekuatan alami ~arah dan tujuan; egoistik (ego-
Kapten: ~Sasangka Jati. v; ~R. Soenarto Mertowar- sentripetal), sosial, dan suprasosial (egosentrifu-
dojo 28. gal) 7; terreduksi 13; ~sekunder; keinginan dan
keajaiban: peningkatan fungsi luhur 25. kemauan 7.
keberanian menata, transformasi ilmu. xxi Naga air; gadis jelita, dunia (dimensi). x,1-4
kedaulatan; sifat terpenting kapasitas intelektual, NKRI, Negara Kesatuan RI, Pancasila. xxiii,xxv
bayangan/refleksi mutlak Tripurusa 9.
Kedokteran; Sekolah Tinggi, Geneeskundige Hoge- O
school, Fak. Kedokteran UI di Jakarta 44. omnipotensi; status, mencicipi, pertemuan; intuisi,
keinginan; hasrat, harapan kuat [sufiah] 7,9-11,13. iham, fase loncatan 14-5.
kelipatan persekutuan terkecil; KPK,19.
kelompok sudra. xxvi P
kemauan; semangat, daya dorong [amarah] 7,8,12,40. Pamudaran: pembebasan, tahap akhir 12-3, melalui
kesadaran;23, ~diri 25, ~kolektif 34-5, sang aku menye- panembah arti luas 15, proses, bergesernya pusat
limuti, terbit individualitas, pudar. 8-14,19, vii; gravitasi, status Suksma Sejati 14-5, ruang, waktu
masyarakat. 39 16, status Suksma Sejati 16, kesadaran 17.
kesenian tradisional ketoprak. xxvi pamit mati: pentas~. xxvi
kosmos; makro, mikro. x,xviii, xxx,xxxii Pancasila 25,27.
kritik, saran. xxiv perempuan; wanita, perasaan ke depan 12.
kualitatif; studi kasus. vii,viii,xvii,xxiv,28 Perpustakaan Pusat Pangestu. viii,xvii
polarisasi; perpindahan~ ke sadar kolektif 10.
L Perasaan 3,25,36; ~ pria; kecerdasan ke depan 12,
lapis tujuh; bumi, langit 29. wanita 12, perkembangan terakhir, pamudaran;
Leiden, Nederland, Universitas. vii,xvi,xvii,xxiii 14,19,21; kanak-kanak 17, positif/negatif 35.
luamah; sifat anak 33. produktif, waktu luang. xxvi
luhur; fungsi, keajaiban, redup-terang 25. Psike 4,24,36,45.

M psiko; ~profilaksis, ~terapi, ~higienik: dasar


makro/mikro-kosmos: berdimensi 1-4. x,xviii, xxx,xxxii pemikiran ke-Indonesia-an 13, ~religius 39.
Makrokosmos/alam semesta: ada di dimensi-1 4,6, Psikologi: Fak.~ Universitas Pajajaran (2 September
mewadahi mikrokosmos 4,6. 1961), Dekan pertama, Dinas- Angkatan Darat 26
materi; biologis, keinginan, asadar kolektif, Aku di Psikosomatik 39
antara i- dan materi 9. pudar; kesadaran ego, terabsorbsi sadar kolektif ,
mati; ke~an; titk akhir kehidupan menurut Freud 21. terlepasnya ikatan pada 10-1.
menerima, menghormati perbedaan. xxiii Pusat; hakiki, fungsi spesifik ke-4, imateri, spiritual
mental: kesehatan~ xvii, ~spiritual. xxvii,xxix 4, (sentra) vitalitas 6, ~gravitasi: kapasitas

__________

54 Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
CANDRA JIWA INDONESIA: Rangkuman MONOGRAPH 2/3 (2018)

intelektual, kehidupan perasaan, pamudaran 13. Soemantri Hardjoprakoso; xviii,xix, Winahyo~ , dr,
pusat imateri; spirit, dimensi-4 2,5,10; pamudaran 19; SpOG. ix
arah~ 21. Soenarto Mertowardojo: potret xx,xxiv, candra jiwa.
xxiv, xxxiii
Q Soerini Soedjarwo; Ibu~ ix, Soerini-Hardjoprakoso
qalb, heart, jantung, jantung hati. xxvii Soedjarwo. ix
soma 4,6,10,12,24.
R Source; The~: Suksma Kawekas, sumber dan asal
reedukasi; kunci psiko terapi, membangkitkan mula hidup 24-5,TheForce 24,12, TheSelf 24 ,12.
kemauan pasien 24-5,18. Spiritual: rohani, alam sejati, pusat imateri, spirit
Rijkuniversiteit di Leiden. vii,xvi,xxiii 55,56,59; dimensi-4 2,34; abadi/omnipotensi 24.
Roh Suci: 4,5,6,8,22; Sadar Kolektif Terbatas 23, lihat Studium generale: UGM, 27 November 1958, ku-
Self. liah umum 41,45.
rohani; 4, 7; dimensi~ 34, spirit 4,7. sublimasi; proses, egosentrifugal, sederhana 12-3,17.
Sumpah; lafal ~dokter 47, ~prajurit 47
S
Sabar, rela,narima,jujur,budi luhur: Pancasila 25, 27. T
Sadar, percaya, taat: Trisila,watak,kunci intuisi 23-4,27, Tiga serangkai; foto, penulis pustaka intuisi 32.
42, alam sadar, prasadar, asadar 35. transendental; fungsi supervisi dan pengertian 9.
Sadar Kolektif: The Source,TheForce,TheSelf 24-5. transisi; fase~; antara asadar dan sadar kolektif 11.
Sang; ~Penerang, ~Penuntun,~Sabda,~Gembala 7. TriAspect, TriAspek, Tripurusa 24.
Sapta Marga 46. TriAspek, TriAspect, Tripurusa 24.
Sardjito, Prof. Dr., Rektor. xvii Tripurusa 24, ~terendam 6
SEAMEO; The-, acting director 38,42.. Trisila 23,42.
sederhana; ke~an dan suka menolong,sublimasi 64. Transcendence to the depth .. vii,x,xxvii
sejajar; ~candra jiwa lainnya 35,3. Trilogi The Matrix. xiv,xix
Self:The~; Roh Suci, Sadar Kolektif Terbatas 24-5. Universitas Gadjah Mada 41.
serius. xxvi waktu luang; Bre Redana. xxvi
simpati, antipati, empati 24. watak 23,27,
sinarawedi, mitra yang sudah seperti saudara, tiga Wayang; ~lakon 39.
saudara xi. Winahyo Hardjoprakoso; dr, SpOG. ix
Soedjarwo; Soerini~ ix, Budi Darmadi- Dr, Ir. ix

~Naga Tirta Asisik Kencana~


~Naga Air Bersisik Emas~
__________________________________________________________________________________________
http://www.wetcanvas.com/Community/images/06-May-2009/28375-Water_Dragon_gw1.jpg cited May 5, 2012

Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan| 55
CANDRA JIWA INDONESIA
Warisan Ilmiah Putra Indonesia

(RANGKUMAN)

Budhi Setianto Purwowiyoto

H&B 2/3
PERKI 2018 Ver. 1.1.1

56 Tontonan selalu mengasyikkan tetapi tuntunan memerlukan niat, tekad, dan nekat
CANDRA JIWA INDONESIA: Rangkuman MONOGRAPH 2/3 (2018)

H&B
Heart & Beyond PERKI
(Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia)

Penulis: Mari kita belajar bersama akan menjadi mudah dan pasti menyenangkan| 57

Anda mungkin juga menyukai