FIRSTY RAHMATIA
iii
ABSTRAK
FIRSTY RAHMATIA. Penggunaan Spirulina platensis sebagai suplemen bahan
baku pakan ikan nila Oreochromis niloticus. Dibimbing oleh NUR BAMBANG
PRIYO UTOMO dan MIA SETIAWATI.
Spirulina adalah ganggang hijau-biru yang memiliki kandungan nutrisi yang cukup
tinggi dengan potensi kandungan protein dan vitaminnya sehingga dapat
dimanfaatkan sebagai sumber protein sel tunggal (PST). Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui dosis minimum dalam pemakaian spirulina pada pakan berkadar
protein berbeda terhadap kinerja pertumbuhan ikan. Perlakuan terdiri dari pakan
berprotein 25% dengan spirulina 0% (25A), pakan berprotein 25% dengan spirulina
3% (25B), pakan berprotein 25% dengan spirulina 6% (25C), pakan berprotein 28%
dengan spirulina 0% (28A), pakan berprotein 28% dengan spirulina 3% (28B), serta
pakan berprotein 28% dengan spirulina 6% (28C). Adapun ikan yang diujicobakan
pada penelitian adalah ikan nila Oreochromis niloticus dengan bobot awal rata-rata
17,240,29 g dan padat tebar 5 ekor per akuarium. Pemeliharaan ikan dilakukan pada
akuarium berdimensi 50x40x35 cm yang diisi air dengan ketinggian 30 cm dan
menggunakan sistem resirkulasi. Pemeliharaan dilakukan selama 40 hari. Pakan
diberikan secara at satiation dengan frekuensi pemberian tiga kali sehari. Rancangan
percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa suplementasi spirulina dengan dosis yang berbeda pada pakan
ikan dengan kadar protein yang berbeda berpengaruh terhadap laju pertumbuhan
harian, efisiensi pakan, retensi protein, dan retensi lemak ikan nila. Suplementasi
spirulina 3% pada pakan ikan berkadar protein 25% memberikan kinerja
pertumbuhan ikan yang sama dengan ikan yang diberi pakan berprotein 28%.
Kata kunci : protein pakan, spirulina, kinerja pertumbuhan, ikan nila
iv
ABSTRACT
FIRSTY RAHMATIA. The use of Spirulina platensis as raw material suplement
of feed on tilapia Oreochromis niloticus. Supervised by NUR BAMBANG
PRIYO UTOMO and MIA SETIAWATI.
Spirulina is blue green algae that have high nutrient component like protein and
vitamin so can used as single cell protein (SCP). This research orders to know
minimum doses of using spirulina in different protein feed on growth performance of
tilapia. Experimental diets were protein level 25% suplemented spirulina 0% (25A),
protein level 25% suplemented spirulina 3% (25B), protein level 25% suplemented
spirulina 6% (25C), protein level 28% suplemented spirulina 0% (28A), protein level
28% suplemented spirulina 3% (28B), and protein level 28% suplemented spirulina
6% (28C). Animal tests used were tilapia Oreochromis niloticus with average initial
weight 17,240,29 g and density 5 fishes/aquarium. Tilapia maintened in aquarium
sized 50x40x35 cm that fill water 30 cm and used recirculation system. Fishes
cultured for 40 days and fed at satiation with three times feeding frequency. All data
analyzed statistically by two-way ANOVA. The result demonstrated that suplement
of spirulina with different doses in different protein level of feed gave influence for
specific growth rate, feeding efficiency, protein deposition, and fat deposition. Fish
fed by feed containing spirulina 3% in protein level 25% showed growth performance
as same as fed of protein level 28%.
Keywords: feed protein, spirulina, growth performance, tilapia
FIRSTY RAHMATIA
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Perikanan pada
Program Studi Teknologi dan Manajemen Perikanan Budidaya
Departemen Budidaya Perairan,
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,
Institut Pertanian Bogor
Judul Skripsi
Nama Mahasiswa
: Firsty Rahmatia
Nomor Pokok
: C14062632
Disetujui
Pembimbing I
Pembimbing II
Diketahui
Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Tanggal Lulus
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur yang tiada terkira penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
dan shalawat atas Rasulullah Muhammad SAW. Berkat limpahan rahmat dan
karunia-Nya skripsi yang berjudul Penggunaan Spirulina platensis sebagai
Suplemen Bahan Baku Pakan Ikan Nila Oreochromis niloticus ini dapat
terselesaikan.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dr. Nur Bambang Priyo Utomo
selaku dosen pembimbing akademik sekaligus dosen Pembimbing I, Dr. Mia
Setiawati selaku dosen Pembimbing II, Dr. Dinamella Wahjuningrum selaku
dosen penguji tamu, serta Julie Ekasari, M.Sc. yang telah banyak memberikan
bimbingan, arahan, dan dukungan kepada penulis. Disamping itu, penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada Dr. Odang Carman selaku Ketua Departemen
Budidaya Perairan dan Dr. Alimuddin selaku Ketua Program Studi Teknologi dan
Manajemen Perikanan Budidaya. Selanjutnya kepada seluruh dosen dan segenap
pegawai Departemen Budidaya Perairan khususnya Laboratorium Nutrisi Ikan
(Pak Wasjan, Mba Retno, Bang Yossy) atas bimbingan, dukungan dan
bantuannya. Ucapan terima kasih yang tidak terhingga juga disampaikan kepada
Ayahanda Lenis, SP, Ibunda Asnarliati, S.Pd., dan Adinda Fadhli Nishfi yang
tidak henti-hentinya memberikan cinta, kasih sayang dan motivasi, serta kakakkakak (kak Lia, kak Majek, kak Widy, kak Wastu), sahabat-sahabat (Nurazizah,
Nurika, Faizah, Novia, Isni, Ide, Sulistia, Arfizon, Hendriyanto, Tomi Saeful, Riri,
Khaefah, Silfanny, Rifqi, Rona, Faruq, Jati, Hasan, dan semua BDP 43) atas
kebersamaan, kasih sayang, dan semangatnya.
iv
tinggi
diselesaikan
dengan
menulis
skripsi
yang
berjudul
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI...............
DAFTAR TABEL.......
xi
PENDAHULUAN .
1.1 Latar Belakang ......
1.2 Tujuan....
1
1
2
II.
3
3
3
4
5
6
6
6
6
7
8
8
8
9
9
IV. KESIMPULAN
14
DAFTAR PUSTAKA
15
LAMPIRAN
18
V.
DAFTAR TABEL
Halaman
1
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1
19
22
23
Profil asam lemak pada Spirulina platensis dengan total lipid 6,38%
(Xue et al., 2002).
25
27
xii
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pakan
Bahan
Tepung ikana
Spirulina
Tepung bungkil
25A (%)
25B (%)
25C (%)
28A (%)
28B (%)
28C (%)
13
10
13
10
13
11
18
17
16
kedelai
4
Tepung pollard
28,5
30,5
32,5
32,5
32,5
31,5
Tepung dedak
40
40
40
31
32
34
CMC
1,5
1,5
1,5
1,5
1,5
1,5
Minyak jagung
Minyak ikan
Vitamin mix
10
Mineral mix
100
100
100
100
100
100
2423,55
2423,27
2422,98
2510,90
2504,74
2490,23
9,64
9,65
9,67
8,94
8,89
8,87
Jumlah (%)
c
DE (kkal/kg pakan)
C/P (kkal/g)
25,61
25,91
25,95
28,60
28,32
28,92
Kadar lemak
6,25
6,80
5,49
6,06
5,54
5,69
15,69
14,97
15,71
13,07
12,92
12,21
13,22
12,27
11,97
11,98
11,73
11,28
2425,8
2526,29
2417,12
2498,97
2477,42
2520,65
9,47
9,75
9,31
8,74
8,75
8,72
Kadar abu
c
DE (kkal/kg pakan)
C/P (kkal/g)d
Keterangan
:
a, b = Komposisi asam amino bahan baku pakan (Lampiran 4)
c
= 1 gram protein = 3,5 kkal DE, 1 gram karbohidrat = 2,5 kkal DE, 1 gram lemak = 8,1 kkal
DE (NRC, 1977)
d
= C = energi ; P = protein
25 = Kadar protein pakan 25%, 28 = Kadar protein pakan 28%
A = Suplementasi spirulina 0% (kontrol), B = Suplementasi spirulina 3%, C = Suplementasi
spirulina 6%
Vitamin dan mineral mix (Lampiran 3)
280C. Ikan uji dimasukkan ke dalam wadah yang terdiri atas 6 perlakuan dengan 3
ulangan dengan padat tebar 5 ekor per akuarium.
Sebelum perlakuan dimulai, ikan dipuasakan selama 24 jam guna
menghilangkan sisa pakan dalam saluran pencernaan. Pemeliharaan dilakukan
selama 40 hari, sepuluh hari pertama sebagai
Keterangan :
Wt
Wo
Wt
Wo
Wm
R = ( F - I ) x 100 %
P
Keterangan :
R
= jumlah protein atau lemak tubuh ikan pada waktu akhir pemeliharaan (g)
= jumlah protein atau lemak tubuh ikan pada waktu awal pemeliharaan (g)
bobot hati*
x 100 %
= hepatosomatik indeks
*bobot basah
JKP (gr)
201,26
216,97
195,36
225,36
218,32
191,61
22,06a
2,19a
18,71a
0,57a
1,24a
19,28a
LPH (%)
2,00
1,97
1,43
2,39
2,26
2,57
0,03a
0,05a
0,09b
0,31abc
0,00c
0,86abc
EP (%)
31,38
31,81
25,18
29,85
37,57
31,99
0,56a
1,10ac
0,28b
0,91a
1,60c
0,37a
RP (%)
80,86
82,47
57,16
98,41
71,31
49,10
1,42a
2,82a
0,94b
2,57c
3,04a
2,67d
RL (%)
92,40
99,30
39,95
85,88
142,63
128,86
Keterangan :
Huruf superskrip yang sama pada kolom yang sama menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata
(P>0,05), analisis statistik pada Lampiran 7.
JKP = Jumlah konsumsi pakan
LPH = Laju pertumbuhan harian
EP
= Efisiensi pakan
RP
= Retensi protein
RL
= Retensi lemak
25 = Kadar protein pakan 25%, 28 = Kadar protein pakan 28%
A = Suplementasi S. platensis 0% (kontrol), B = Suplementasi S. platensis 3%, C = Suplementasi
S. platensis 6%
berbeda nyata (P<0,05). Pakan dengan kadar protein 25%, laju pertumbuhan ikan
terendah adalah dengan penambahan proporsi S. platensis 6%. Sedangkan untuk
pakan dengan kadar protein 28%, laju pertumbuhan ikan terendah adalah pada
suplementasi S. platensis 3%. Ketiga dosis S. platensis pada pakan uji juga
menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata terhadap nilai efisiensi pakan. Nilai
efisiensi pakan tertinggi untuk kedua jenis pakan dengan kadar protein yang
berbeda adalah pakan yang diberi S. platensis 3%. Seperti parameter sebelumnya,
dosis S. platensis pada pakan uji dengan kadar protein yang berbeda memberikan
pengaruh yang berbeda nyata terhadap retensi protein dan retensi lemak dalam
tubuh ikan. Nilai retensi protein berbeda nyata pada ikan yang diberi pakan
1,72b
3,34b
11,12a
2,82b
6,06c
0,05c
HSI (%)
25A
1,86 0,53a
25B
1,04 0,31a
25C
1,74 0,29a
28A
1,71 0,17a
28B
1,96 0,13a
28C
1,83 0,23a
Keterangan :
Huruf superskrip yang sama pada kolom yang sama menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata
(P>0,05).
25 = Kadar protein pakan 25%, 28 = Kadar protein pakan 28%
A = Suplementasi S. platensis 0% (kontrol), B = Suplementasi S. platensis 3%, C = Suplementasi
S. platensis 6%
penelitian ini, suplementasi S. platensis pada pakan ikan nila dengan kadar protein
yang berbeda juga memberikan pengaruh terhadap kinerja pertumbuhan ikan. Hal
tersebut dapat dilihat dari hasil beberapa parameter yang diamati.
Parameter pertama adalah jumlah konsumsi pakan. Parameter ini
menunjukkan jumlah pakan yang dimakan atau digunakan oleh ikan uji.
Pemberian S. platensis dengan dosis yang berbeda pada pakan dengan kadar
protein yang berbeda memberikan pengaruh yang tidak berbeda nyata terhadap
jumlah konsumsi pakan ikan nila (P>0,05, Tabel 2). Hal ini diduga disebabkan
oleh energi yang dimiliki oleh semua pakan perlakuan cukup dan relatif sama
(Tabel 1) sehingga penggunaannya oleh ikan uji pun sama.
Pakan yang dikonsumsi ikan nila selama 30 hari tersebut dimanfaatkan ikan
sebagai sumber energi untuk pertumbuhan dan secara kuantitatif dapat dilihat dari
nilai parameter kedua yaitu laju pertumbuhan harian. Berdasarkan Tabel 2, terlihat
bahwa pemberian dosis S. platensis yang berbeda pada pakan dengan kadar
protein yang berbeda memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap laju
pertumbuhan harian ikan nila (P<0,05). Nilai laju pertumbuhan harian yang
berbeda nyata dengan nilai terendah pada ikan yang diberi pakan berprotein 25%
adalah pada suplementasi S. platensis 6% yaitu sebesar 1,430,09%. Penurunan
nilai ini diduga terjadi karena penambahan S. platensis 6% mengakibatkan
perubahan pola nutrien yang ada dalam pakan sehingga kurang sesuai dengan
kebutuhan ikan nila. Komposisi nutrien dalam pakan yang tadinya bersumber dari
tepung ikan dan kombinasinya dengan sumber tepung yang lain tidak mampu
tercukupi oleh penambahan S. platensis. Hal ini diperkuat dengan pernyataan
Lovell (1989), yaitu tepung ikan selain memiliki kandungan protein atau asam
amino yang paling mendekati kebutuhan ikan juga memiliki keunggulan lain,
seperti mengandung unsur lisin dan metionin tinggi, yaitu dua asam amino yang
sedikit terkandung pada bahan pakan tumbuhan. Berdasarkan pustaka yang
diperoleh, kandungan lisin, metionin, dan histidin tepung ikan lebih baik
dibandingkan S. platensis dalam memenuhi kebutuhan ikan nila (Lampiran 5).
Penyebab lainnya diduga terkait dengan kandungan makro mineral Ca dan P yang
ada dalam spirulina yaitu jauh lebih kecil dari kandungan mineral tepung ikan.
10
11
Berdasarkan Tabel 2, retensi protein berbeda nyata pada ikan yang diberi
pakan berprotein 25% dengan suplementasi S. platensis 6%. Hal ini terkait
pemanfaatan pakan yang tidak begitu baik, jumlah konsumsi pakan dan efisiensi
pakan pada perlakuan ini sangat rendah, laju pertumbuhan harian ikan pun
menunjukkan nilai terendah dibandingkan perlakuan lainnya (Tabel 2). Menurut
Abdel-tawwab et al. (2008), perubahan kandungan protein dan lemak dalam tubuh
ikan dapat dikaitkan dengan perubahan sintesis dalam tubuh, tingkat penyerapan
otot dan atau perbedaan tingkat pertumbuhan.
Berbeda dengan retensi protein yang terdapat pada ikan yang diberi pakan
uji berprotein 25%, ikan yang diberi pakan uji berprotein 28% menunjukkan
penurunan nilai retensi protein seiring dengan penambahan proporsi S. platensis
dalam pakan. Hal ini diduga berkaitan dengan retensi lemak ikan yang dihasilkan.
Retensi lemak ikan yang diberi pakan berprotein 28% memberikan nilai yang
besar, yaitu >80%. Jadi pada perlakuan ini, ikan lebih dapat menyimpan lemak
dalam tubuhnya sebagai cadangan energi.
Parameter kinerja pertumbuhan terakhir yang diamati adalah retensi lemak
ikan yang juga menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata. Retensi lemak ikan
yang diberi pakan perlakuan berprotein 25% berbeda nyata pada suplementasi S.
platensis 6% dan merupakan nilai terendah dibandingkan perlakuan lainnya, yaitu
sebesar 39,95%. Untuk nilai retensi lemak ikan yang diberi pakan berprotein 28%
berbeda nyata pada suplementasi S. platensis 0% (kontrol), yaitu sebesar 85,88%.
Lipid Spirulina platensis ditemukan kaya akan asam lemak tak jenuh. Salah satu
jenis asam lemak utama adalah asam linolenat yang mencapai 20% total lipid
spirulina (Angka dan Suhartono, 2000). Rendahnya retensi lemak ikan pada pakan
perlakuan protein 25% yang disuplementasi oleh S. platensis 6% diduga terjadi
karena ikan uji lebih banyak menyerap dan menyimpan makronutrien yang lain
sebagai sumber energi misalnya karbohidrat. Hasil ini sama dengan hasil
penelitian Nandeesha et al. (2001) terhadap ikan rohu, yaitu pada penambahan
proporsi spirulina yang lebih besar pada pakan justru menurunkan retensi lemak
pada tubuh ikan. Menurutnya S. platensis memang dikenal dapat menurunkan
retensi lemak sementara S. maxima dikenal dapat meningkatkan retensi lemak.
12
13
IV. KESIMPULAN
Suplementasi spirulina dengan dosis yang berbeda pada pakan ikan berkadar
protein berbeda berpengaruh terhadap laju pertumbuhan harian, efisiensi pakan,
retensi protein, dan retensi lemak ikan nila. Suplementasi spirulina 3% pada pakan
ikan berkadar protein 25% memberikan kinerja pertumbuhan ikan yang sama
dengan ikan yang diberi pakan berprotein 28%.
14
DAFTAR PUSTAKA
15
Huissman, E.A., 1987. Principle of Fish Production. Departement of Fish Culture and
Fisheries. Wageningen Agricultural University, The Netherlands.
Kementerian Kelautan dan Perikanan, 2009. Kelautan dan perikanan dalam angka
2009. Jakarta.
Lovell, T., 1989. Nutrition and Feeding of Fish. Van Nostrand Reinhold, New
York.
Lu, J., Takeuchi, T., 2004. Spawning and egg quality of tilapia Oreochromis
niloticus fed solely on raw spirulina throughout three generations.
Aquaculture 234, 625-640.
Millamena, O.M., Coloso, R.M., Pascual, F.P., 2002. Nutrition in Tropical
Aquaculture. Southeast Asian Fisheries Development Center,
Philippines.
Nandeesha, M.C., Gangadhara, B., Manissery, J.K., Venkataraman, L.V., 2001.
Growth performance of two Indian major carps, catla Catla catla and
rohu Labeo rohita fed diets containing different levels of Spirulina
platensis. Bioresource Technology 80, 117-120.
National Research Council, 1983. Nutrient Requirement of Warmwater Fishes
and Shellfish. National Academy Press, Washington D.C.
Ogunji, J., Toor, R.S., Schulz, C., Kloas, W., 2008. Growth performance, nutrient
utilization of nile tilapia Oreochromis niloticus fed housefly maggot
meal (magmeal) diets. Turkish Journal of Fisheries and Aquatic
Sciences 8, 141-147.
Peiretti, P.G., Meineri, G., 2008. Effects of diets with increasing levels of
Spirulina platensis on the performance and apparent digestibility in
growing rabbits. Livestock Science, 173-177.
Ramakrishnan, C.M., Haniffa, M.A., Manohar, M., Dhanaraj, M., Arockiaraj, A.
J., Seetharaman, S., Arunsingh, S.V., 2008. Effects of probiotics and
spirulina on survival and growth of juvenile common carp Cyprinus
carpio. The Israeli Journal of Aquaculture 60, 128-133.
Santiago, C.B., Lovell, R.T., 1988. Amino acid requirements for growth of nile
tilapia. The Journal of Nutrition.
Susanna, D., Zakianis, Hermawati, E., Adi, H.K., 2007. Pemanfaatan Spirulina
platensis sebagai suplemen Protein Sel Tunggal (PST) mencit Mus
musculus. Makara Kesehatan 11, 44-49.
Takeuchi, T., 1988. Laboratory work Chemical Evaluation of Dietary Nutriens, in
: Watanabe, T., Fish Nutrition and Mariculture. Department of Aquatic
Bioscience. Tokyo University of Fisheries. JICA.
16
Watanabe, T., Cho, C.Y., Cowey, C.B., 1983. Finfish Nutrition in Asia.
Approaches to Research and Development, Tokyo University of
Fisheries.
Watanuki, H., Ota, K., Malina, A.C., Tassakka, A.R., Kato, T., Sakai, M., 2006.
Immunostimulant effects of dietary Spirulina platensis on carp Cyprinus
carpio. Aquaculture 258, 157163.
Webster, C.D., Lim, C., 2002. Nutrien Requirement and Feeding of Finfish for
Aquaculture. Aquaculture Research Center, Kentucky State University.
Windsor, M.L., 2001. Fish meal. Department of Trade and Industry Torry
Research Station.
Available at : http://www.fao.org/wairdocs/tan/x5926e/x5926e00.htm.
[14 Agustus 2010]
Xue, C., Hu, Y., Saito, H., Zhang, Z., Li, Z., Cai, Y., Ou, C., Lin, H., Imbs, A.B.,
2002. Molecular species composition of glycolipids from Spirulina
platensis. Food Chemistry 77, 9-13.
17
LAMPIRAN
18
H2SO4 pekat 10 ml
19
Lanjutan Lampiran 1
2. Tahap destruksi
10 ml H2SO4 0,05 N
Masukkan 5 ml larutan hasil
oksidasi ke dalam labu destilasi
3. Tahap titrasi
Titrasi hasil destruksi dengan NaOH 0,05 N
BLANKO
20
Lanjutan Lampiran 1
Kadar Lemak = (X2 X1) x 100%
A
Prosedur analisis kadar serat kasar
Timbang bahan 0,5 gram (A)
lalu masukkan ke dalam erlenmeyer 250 ml
21
Bahan
Tepung ikan
Spirulina
3
Tepung bungkil kedelai
4
Tepung pollard
5
Tepung dedak
Keterangan :
*BETN : Bahan ekstrak tanpa nitrogen
Kadar
Protein
59,81
77,62
53,44
25,02
8,24
Kadar
Lemak
8,81
1,4
2,88
3,75
7,36
Kadar
Abu
23,56
8,12
7,51
4,13
17,17
Kadar
Serat
Kasar
0,67
0,45
3,73
7,53
29,22
BETN
7,15
12,4
32,44
59,57
38,01
22
Dalam Premix 1 kg
Vitamin
4000000
800000
4500
450
450
1350
480
6
2400
270
7200
28000
Asam amino
28000
50000
Mineral
8500
700
18500
14000
50
70
35
s/d 1 kg
Satuan
IU
IU
mg
mg
mg
mg
mg
mg
mg
mg
mg
mg
mg
mg
mg
mg
mg
mg
mg
mg
mg
-
23
Kebutuhan Nila
Tepung Ikan
Spirulina
Esensial (%
(Santiago &
(Windsor,
dalam protein)
Lovell, 1988)
2001)
2000)
Lisin
5,12
6,9
2,9 - 4
Arginin
4,20
6,4
4,5 5,9
Histidin
1,72
2,0
0,9 1,1
Treonin
3,75
3,9
3,2 4,2
Valin
2,80
4,5
4,2 6
Leusin
3,39
6,5
5,6 5,8
Isoleusin
3,11
3,7
3,7 4,1
Metionin
2,68
2,6
1,6 2,2
Fenilalanin
3,75
3,3
2,8 4
Triptofan
1,00
0,9
0,8 1,1
Bahan Baku
Tepung ikan
Spirulina
Asam Amino
Esensial
Spirulina 3%
Spirulina 6%
Lisin
0,897
0,81
0,723
Arginin
0,832
0,817
0,802
Histidin
0,26
0,233
0,206
Treonin
0,507
0,516
0,525
Valin
0,585
0,63
0,675
Leusin
0,845
0,824
0,803
Isoleusin
0,481
0,493
0,505
Metionin
0,338
0,326
0,314
Fenilalanin
0,429
0,45
0,471
Triptofan
0,117
0,123
0,129
Rumus perhitungan :
Komposisi asam amino esensial Y
= (% bahan baku pakan x % asam amino esensial Y)
24
Lampiran 5. Profil asam lemak pada Spirulina platensis dengan total lipid 6,38%
(Xue et al., 2002)
Jenis Asam Lemak (%)
Total Lipid
14:0
0,1 0,1
16:0
45,6 3,5
16:1n-9
2,6 0,3
16:1n-7
5,3 0,3
16:2n-9
3,3 0,5
16:3n-6
0,4 0,2
17:0
0,1 0,1
17:1n-9
0,3 0,1
iso-18:0
0,3 0,1
17:3n-6
0,2 0,1
18:0
0,7 0,2
18:1n-9
1,8 0,3
18:1n-7
0,3 0,2
18:2n-6
17,6 2,3
18:3n-6
20,3 3,0
20:2n-6
0,1 0,0
20:3n-6
0,6 0,1
C20 PUFA
0,4 0,1
25
Suhu (C)
pH
DO (mg/L)
25A
25B
25C
28A
28B
28C
Literatur
(Boyd, 1982)
28-30
28,5-29,5
29-30
28-29
28,5-31
29-31
2630
6,03-6,77
6,01-6,76
6,07-6,79
6,00-6,72
6,01-6,73
5,96-6,75
6,5-9
4,29-5,53
4,26-5,56
4,24-5,34
4,28-5,30
4,12-5,03
4,24-5,67
>5
Kesadahan
(mg/L CaCO3)
67,75-112,91
67,75-107,27
79,04-101,62
73,39-112,91
67,75-95,98
79,04-95,98
20-150
NH3
(mg/L NH3)
0,001-0,02
0,006-0,02
0,004-0,01
0,005-0,027
0,006-0,029
0,006-0,031
< 0,12
26
2,490367
1
2
2
6
Kuadrat
Tengah F hitung
P
F tabel
1,140833 8,027442 0,029829 5,987378
0,035758 0,251613 0,785358 5,143253
0,212658 1,496364 0,297016 5,143253
0,142117
11
2747,142
c. Efisiensi pakan
Jumlah
Kuadrat
Sampel
40,6272
Kolom
77,46587
Interaksi
41,2674
Within
5,1312
Total
164,4917
11
db
1
2
2
6
Kuadrat
Tengah F hitung
P
F tabel
40,6272 47,50608 0,000461 5,987378
38,73293 45,29108 0,00024 5,143253
20,6337 24,12734 0,001353 5,143253
0,8552
11
27
Lanjutan Lampiran 7
d. Retensi protein
Jumlah
Kuadrat
Sampel
0,924075
Kolom
2746,19
Interaksi
496,4761
Within
33,80445
Total
1
2
2
6
3277,395
e. Retensi lemak
Jumlah
Kuadrat
Sampel
5267,668
Kolom
3162,693
Interaksi
4555,997
Within
182,3358
Total
db
13168,69
Kuadrat
Tengah F hitung
P
F tabel
0,924075 0,164015 0,69953 5,987378
1373,095 243,7126 1,8E-06 5,143253
248,238 44,06012 0,000259 5,143253
5,634075
11
db
1
2
2
6
Kuadrat
Tengah F hitung
P
F tabel
5267,668 173,3396 1,19E-05 5,987378
1581,347 52,0363 0,000162 5,143253
2277,999 74,96055 5,7E-05 5,143253
30,3893
11
28