Abstrak. Manusia selain sebagai mahluk individu yang bertanggung jawab terhadap
dirinya sendiri tetapi juga sekaligus sebagai makluk sosial yang tidak bisa hidup
sendiri dan tidak bisa terlepas dari makluk sosial lainnya. Dan sebagai makluk
sosial . sebagai makluk individu setiap manusia berhak atas milik pribadinya sendiri
dan bisa disesuaikan dengan lingkungan sekitas. Manusia sebagai makluk individu
memiliki pemikiran-pemikiran tentang apa yang menurutnya baik dan sesuai
dengan tindakan-tindakan yang akan diambil. Berbeda dengan manusia sebagai
makluk individu, manusia sebagai makluk sosial artinya manusia membutuhkan
orang lain dan lingkungan sosialnya sebagai sarana untuk bersosialisasi dan
berinteraksi.Tulisan ini bertujuan untuk memaparkan pentingnya keterampilan
sosial dimiliki oleh orang- orang yang proses pendidikan dan pembelajaran yaitu
guru dan siswa.Dalam pembelajaran di kelas seorang guru maupun perserta didik
membutuhkan keterampilan sosial. Disekolah sendiri dalam pembelajaran seorang
peserta didik diharapkan mempunyai keterampilan yang baik khususnya dalam hal
keterampilan bertanya, keterampilan dalam memperoleh informasi, keterampilan
menganalisis informasi,keterampilan menyajikan informasi. Keterampilan-
keterampilan seperti ini akan dimiliki seorang peserta didik jika mereka memiliki
keterampilan sosial yang baik. Dalam proses penulisan menggunakan metode study
literature. Yaitu dengan melakukan proses pencarian daftar bacaan , dengan
menggunakan media baca sebagai sumber data dan informasi.
Kata Kunci: Keterampilan Sosial, Pembelajaran
40
Jurnal Christian Humaniora, Vol.2, No.1, Mei 2018 ISSN: 2599-1965 (online)
ISSN: 2598-6317 (Cetak)
41
Jurnal Christian Humaniora, Vol.2, No.1, Mei 2018 ISSN: 2599-1965 (online)
ISSN: 2598-6317 (Cetak)
42
Jurnal Christian Humaniora, Vol.2, No.1, Mei 2018 ISSN: 2599-1965 (online)
ISSN: 2598-6317 (Cetak)
43
Jurnal Christian Humaniora, Vol.2, No.1, Mei 2018 ISSN: 2599-1965 (online)
ISSN: 2598-6317 (Cetak)
siswa menjadi sadar dan secara sadar sosial kepada parasiswa melalui
menggunakan strategi mereka sendiri pembelajaran. .Di antara beberapa
untuk belajar. (Trianto, 2012:80). strategi tersebut, strategi pembelajaran
Teori belajar konstruktivis langsung, cooperative learning
menekankan pembelajaran bersama (pembelajaran kooperatif),
dengan temannya seperti model pembelajaran berdasarkan masalah,
simulasi dengan fasilitasi guru dalam pembelajaran berdasarkan kontekstual
menemukan pengetahuan dan dan inquiry dapat dipilih dan
pemahamannya tentang materi yang dikembangkan sebagai alternatif.
dipelajari untuk meningkatkan a. Strategi Pembelajaran Langsung
indikator – indikator keterampilan (strategi pembelajaran expository
sosial siswa. Menurut Arends (dalam Trianto,
Terdapat tiga langkah yang 2007b: 29), pembelajaran langsung
harus dilakukan oleh pendidik dalam adalah salah satu model yang disusun
mengajarkan keterampilan khusus untuk menunjang proses
sosial,kepada peserta didik yaitu : belajar siswa yangberkaitan dengan
Pemahaman, Pengorganisasian dan pengetahuan deklaratif dan
Pelatihan atau penyempurnaan pengetahuan prosedural yang
keterampilan. terstruktur dengan baik yang dapat
Mengajarkan keterampilan diajarkan dengan pola kegiatan
sosial dalam hal antre di tempat bertahap, selangkah demi selangkah.
pelayanan umum misalnya, diperlukan Pengetahuan deklaratif adalah
pengetahuan umum atau pemahaman mengetahui tentang (knowing know)
terlebih dahulu mengenai mengapa suatu kasus atau masalah, biasanya
kita harus antre. Seorang pendidik berupa fakta- fakta, opini,
perlu mengajarkan pengetahuan kepercayaan, aturan-aturan,puisi,
mengenai pentingnya antre, nilai-nilai lirik lagu, teori-teori dan lain-lain.
antre seperti menghargai hak orang Sedangkan pengetahuan prosedural
lain, equality atau persamaan, nilai adalah mengetahui bagaimana
demokratis, tertib sosial, hak dan (knowing how) untuk melakukan
kewajiban. Materi bahan ajar tersebut sesuatu atau memecahkansuatu kasus
dapat diambil dari pelajaran (Baharudin, 2008: 97-98).Strategi ini
kewarganegaraan,sejarah, ekonomi, dinamakan strategi pembelajaran
bahasa Indonesia dan lain-lain. langsung karena materi pelajaran
Dengan demikian ranah kognitif disajikan begitu saja kepada siswa
tentang antre disajikan terlebih dahulu tanpa dituntut untuk mengolahnya
sebelum peserta didik dilatih mengenai (Sanjaya, 2008: 128). Strategi
bagaimana caranya antre. pembelajaran langsung disebut juga
Terdapat beberapa strategi strategi pembelajaran expository.
dalam mengajarkan keterampilan Strategi ini termasuk strategi yang
44
Jurnal Christian Humaniora, Vol.2, No.1, Mei 2018 ISSN: 2599-1965 (online)
ISSN: 2598-6317 (Cetak)
45
Jurnal Christian Humaniora, Vol.2, No.1, Mei 2018 ISSN: 2599-1965 (online)
ISSN: 2598-6317 (Cetak)
46
Jurnal Christian Humaniora, Vol.2, No.1, Mei 2018 ISSN: 2599-1965 (online)
ISSN: 2598-6317 (Cetak)
47
Jurnal Christian Humaniora, Vol.2, No.1, Mei 2018 ISSN: 2599-1965 (online)
ISSN: 2598-6317 (Cetak)
48
Jurnal Christian Humaniora, Vol.2, No.1, Mei 2018 ISSN: 2599-1965 (online)
ISSN: 2598-6317 (Cetak)
49
Jurnal Christian Humaniora, Vol.2, No.1, Mei 2018 ISSN: 2599-1965 (online)
ISSN: 2598-6317 (Cetak)
50
Jurnal Christian Humaniora, Vol.2, No.1, Mei 2018 ISSN: 2599-1965 (online)
ISSN: 2598-6317 (Cetak)
51
Jurnal Christian Humaniora, Vol.2, No.1, Mei 2018 ISSN: 2599-1965 (online)
ISSN: 2598-6317 (Cetak)
52