DISUSUN OLEH:
Ardina Azzahra Raziz (12060123704)
Dosen Pengampu:
FAKULTAS PSIKOLOGI
2022
A. Refleksi Pengalaman Pribadi
Reflektif pertemuan I
Wakaf tahsin atau pembayaran tahsin dilakukan secara ikhlas. Ustadzah atau sebutan
untuk pengajar tahsin memberi keranjang infak lalu memberikannya kepada setiap murid
secara bergilir untuk mewakafkan tahsin. Tahsin ini diikuti oleh berbagai kalangan usia.
Pada pertemuan pertama saya mengikuti kelas pra-tahsin diawali dengan membaca surah
Al-fatihah secara bersama–sama lalu membaca surah al-ikhlas dan al-lahab secara
bergilir lalu ketika mendapat giliran, murid akan dikoreksi jika salah. Membaca tahsin ini
tidak perlu cepat-cepat karna kita masih belajar ucap ustazah kepada saya.
Reflektif Pertemuan II
Saya masuk di kelas pra tahsin yaitu kelas pemula tahsin tahap dua, kelas di mulai setiap
hari minggu setelah shalat ashar tetapi para murid banyak yang terlambat. Kelas pun
dimulai saja ketika 3 atau dua orang murid sudah hadir. Di kelas tersebut, ustazah atau
ummi panggilan akrab nya biasanya menginstruksikan para murid untuk mengambil meja
terlebih dahulu. Lalu ustazah membuka mukkadimah, membaca Al-fatihah dan bersama-
sama membaca surah lanjutan dari minggu lalu. Kelas ini dimulai setiap ahad sore. Pada
jadwal lain terbuka pada hari selasa pagi, sabtu sore. Pada kali ini saya hanya melihat dan
memantau ruangan karena belum ada jadwal dan berbincang-bincang dengan ummi
mengenai komunitas tahsin ini.
Reflektif Pertemuan IV
Hari ini saya berkesempatan untuk mewawancarai ummi risna selaku pengajar kelas pra
tahsin. Saya bertanya mengenai kapan berdirinya komunitas ini, lalu tujuan dari
komunitas ini. Dan berbagai pertanyaan mengenai komunitas tahsin ini. Ummi risna
tampak menyambut dengan hangat selama wawancara berlangsung dan kami
bercengkarama mengenai tahsin ini. Dikelas ini pun diikuti dari usia sma-tak terbatas
Reflektif Pertemuan V
Para hari ini murid tahsin hanya dihadiri oleh 3 orang, saya datang pertama dan sudah ada
ummi risna sedang menunggu para murid. Saya pun segera masuk dan mengambil meja
seperti biasa. Lalu saya juga membeli buku pra tahsin yang di produksi dan ditulis oleh
yayasan tahsin Haamilul Qur’an ini seharga Rp. 40.000 lalu setelah itu bu vera, yang
merupakan salah satu anggota tahsin pun datang. Lalu ummi risna pun membuka
mukkadimah dan memulai tahsin dengan membaca ulang surah an-nashr yang telah
dibaca minggu lalu dan kami diinstruksikan untuk membaca satu persatu surah tersebut.
Setelah surah an-nashr dilanjutkan membaca surah al-kafirun dan setelah ummi membaca
kami pun diinstruksikan membaca surah tersebut sembari ummi mengkoreksi jikalau
terdapat kesalahan, seperti biasa setelah semua sudah mendapat giliran dan jam
menunjukkan pukul lima lewat infaq ob pun dikeluarkan, infaq ob merupakan infaq yang
dibayar selama tahsin berlangsung.
Program promosi
a. Mengidentifikasi masalah dan gangguan yang ada pada komunitas tahsin
Haamilul Qur’an ini
b. Merancang, melaksanakan, dan menganalisis studi percontohan yang sudah
ada dan uji coba konfirmasi dan replikasi dari program intervensi pencegahan
pada komunitas tahsin
c. Memfasilitasi untuk promosi pada komunitas ini dengan mencari sponsor
dalam skla besar
d. Meninjau informasi yang relevan untuk mempromosikan komunitas tahsin ini
e. Melakukan Rancangan dan lakukan analisis uji coba pada intervensi
pencegahan skala
Valerie Anderson, V., Boddapati, S., &Pate, S. (2019). Prevention And Promotion. In
Introduction to Community Psychology: Becoming an Agent of Change. College
of Science and Health Full Text Publications.
LAMPIRAN