Anda di halaman 1dari 10

Belajar Sosiologi Bersama Bu Fergiana

Syaiful Rahman (XII-7)

Hallo perkenalkan nama saya Syaiful Rahman


dari kelas 12-7, disini saya akan menceritakan
mengenenai pengalaman saya selama saya belajar
sosiologi di SMAN 109 Jakarta. Disini saya akan
menceritakan tentang belajar sosiologi Bersama Bu
Fergiana Diky Saputri yang biasa di panggil Bu Fergi.

Di sekolah saya yaitu ada dua guru sosiologi,


yang pertama yaitu Bu Sri Hartiyani dan Bu Fergiana
Diky Saputri. Tapi saya belajar sosiologi diajarkan oleh
Bu Fergi di kelas 10 sampai kelas 12 sekarang ,tapi saya
juga pernah diajarkan oleh Bu Sri Hartiyani namun
hanya sebentar, Menurut saya Bu Fergi adalah seorang
guru sosiologi yg baik, ceria , murah senyum dan sayang
kepada murid – murid nya. Dan kalau Bu Sri itu orang
nya baik , murah senyum , dan seru juga pokoknya deh.

Pada awal kelas 10 itu pada masa pandemi Covid


19 yang merabat di Indonesia. Waktu itu pembelajaran
mengajar melalui zoom atau google meet. Di kelas 10 itu
saya malas mengerjakan sosiologi dikarenakan saya
tidak mengerti dengan pelajaran tersebut. Namun pelan –
pelan saya mencoba untuk memahami pelajaran tersebut.

Beberapa bulan kemudian berlalu naiklah ke


kelas 11. Lalu saya memilih jurusan peminatan. Saya
memilih jurusan Sosiologi, Ekonomi, Geografi , dan
Informatika. Salah satu alasan untuk mempelajari
sosiologi adalah karena sosiologi merupakan
disiplin ilmu yang menarik dan memiliki banyak
segi. Di sosiolgi kamu bisa mempelajari apa aja,
termasuk disiplin ilmu lain. Hal ini karena
sosiologi menonjol dalam semua aspek kehidupan
kita.

Sehabis pemilihan peminatan mata


pelajaran, tibalah dimana saya pertama kali
belajar peminatan di hari pertama. Di peminatan
tersebut saya bertemu teman teman sekelas saya
yaitu ada Wijaya, Nandana, Rio, Najwa, dan Nur
Aini. Beberapa juga ada teman-teman saya yg
dulu pernah sekelas di sd atau smp.

Tibalah dihari pertama belajar sosiologi


dan saya juga mencoba menebak bersama temen
saya kalo guru nya itu Bu Fergi. Disitu saya dan
temen saya ishoma ke masjid sehabis itu saya ke
jajan ke kantin. Bel istirahat pun bunyi tandanya
masuk ke kelas peminatan masing-masing.
Saya pun bilang ke teman saya tebak-
tebakan yang tadi sebelum ishoma, namun
tebakan saya pun benar, ternyata seorang guru
muda yang cantik dan baik hati masuk ke kelas
11-6 yaitu Bu Fergiana Diky Saputri, yang sering
di panggil Bu Fergi. Bu Fergi juga memperkenal
diri di depan kelas kepada murid-muridnya jika
dulu nya Bu Fergi ini sebelum mengajar di SMA
Negeri 109 Jakarta dia mengajar di SMA Negeri
97.

Awal pembelajaran di peminatan ini diisi


dengan perkenalan antara teman teman pemintan
yang ada di kelas ,dan Bu Fergi sebagai Guru
Peminatan Sosiologi kelas saya. Saya yang
dulunya tidak suka dengan mata pelajaran ini dan
pelan pelan saya mempelajari nya ternyata seru
dan asik dengan belajar mata pelajaran sosiologi
ini. Saya merasa senang saat Bu Fergi membahas
atau menjelaskan materi tentang sosiologi di
depan kelas, Bu Fergi juga mengajar dengan cara
yang membuat saya vepat paham walaupun saya
kadang kadang juga tidak mengerti, namun saya
nyaman untuk belajar mata pelajaran sosiologi
ini.

Dan pelan pelan saya juga mengenal


karakter – karakter temen saya yang ada di kelas
seperti, Aldi yang suka bercerita tentang sejarah
yang beberapa ada di dunia, ada juga Wijaya
yang sering gugup kalo sedang presentasi di
depan kelas, ada juga tiga serangkai yang kalo
kemana mana pasti bertiga yaitu Sukma, Hamka,
dan Fajar. Ada juga yg sering berdua yaitu Abay
dan Pandu. Kalo yang suka tidur di pojok
biasanya Raga. Dan masih banyak lagi deh
pokoknya ,bingung kalo di jelasin satu satu. Saya
juga senang mempunyai teman teman yang ada di
kelas.

Tetapi saya sedih kehilangan satu teman


saya yang ada di kelas peminatan sosiologi yaitu
Paskalius yang biasa di panggil Paskal, Paskal
dikeluarkan karena melanggar peraturan sekolah
sehinnga dia dikeluarkan dari sekolah.
Kelas 11 sudah berlalu , kita pun naik ke
kelas 12. Saya berfikir waktu itu Bu Fergi bilang
tidak akan mengajar kelas 12 , dan ternyata
kenyataan saya dan teman teman saya diajarkan
oleh Bu Fergi lagi, jadi Bu Fergi tidak usah
memperkenalkan dirinya lagi di kelas
dikarenakan teman kelas sudah pasti kenal
dengan Bu Fergi karena waktu kelas 11 diajarkan
oleh dia. Kami pun belajar dengan Bu Fergi dan
teman teman di peminatan kita.

Beberapa hari telah berlalu saya dan teman


teman disiruh membuat kelompok untuk
presentasi di depan kelas , dimana kita akan di
uji untuk hasil presentasi tersebut dan kita
diminta untuk membuat ice breaking agar
seseorang fokus melihat kita sedang presentasi
supaya tidak mengantuk saat sedang presentasi.
Disitu sangat menyenangkan karena teman teman
pun tertawa melihat teman sekelompok saya
sedang ice breaking, apalagi jika ada teman kelas
salah menjawab teman sekelompok saya sedang
ice breaking disitu pasti terkena hukuman karena
tidak menjawawb, intinya seru pokoknya.
Sesudah selesai presentasi dan ice breaking saya
dan teman teman saya ceria dan tampak senang.

Kita juga belajar tentang masyarakat


digital. Kita pun disuruh mengerjakan tugas
tentang masyarakat digital dan kita disuruh
mencari apa penyebab era digital dan mengapa
orang tua sangat khawatir dengan era digital.

Pokoknya di kelas 12 itu kita diajakan


beberapa materi seperti Perubahan Sosial,
Globalisasi, dan Pemberdayaan Komunitas
Berbasis Kearifan Lokal. Di Perubahan Sosial
kita diajarkan tentang Apa itu Q-RIS? Apa Itu
pembayaran cashless? Q-RIS itu kayak
pembayaran menggunakan metode QR code dari
Bank Indonesia agar proses transaksi dengan QR
code menjadi lebih mudah dan terjaga dengan
keamanannya. Terus juga Apa itu pembayaran
cashless adalah suatu metode pembayaran atas
transaksi tertentu tanpa menggunakan uang tunai.
Sistem pembayaran ini kita tidak perlu
menggunakan uang tunai sehingga membatasi
untuk kontak langsung atau kontak fisik dengan
orang lain.

Terus kita juga belajar tentang globalisasi ,


di globalisasi kita disuruh membuat beberapa
kelompok yang berisi 4-5 orang. Di globalisasi
kita disuruh mencari contoh fenomena globalisasi
sesuai dengan tema yang dipilih. Kita juga bokeg
mencari di berbagai media social, kanal berita ,
maupun di youtube dengan di sertakan darimana
sumbernya, disitu juga disuruh jelaskan , dan
dampak globalisasi tersebut. Dan yang
sebelumnya pernah saya bilang disuruh membuat
ice breaking boleh berupa pertanyaan ataupun
tebak tebakan.

Lalu yang terakhir itu tentang


Pemberdayaan Komunitas Lokal dan Kearifan
Lokal. Disitu dijelaskan Apa itu Komunitas? Dan
Apa itu Kearifan Lokal? . Di komunitas
dijelaskan yaitu, kelompok sosial yang tinggal di
suatu lokasi tertentu, suatu komunitas juga
memiliki keanggotaan yang kuat , dan setiap
anggota komunitas memiliki sense of belonging
dan komitmen untuk mencapai tujuan
bersama.Dan apa itu kearifan lokal, kearifan
lokal merupakan potensi yang harus di
dilestarikan dan dikembangkan sebagai kekuatan
untuk membangun kesejahteraan masyarakat.
Kearifan lokal dikenal, dipercayai dan diteruskan
sebagai elemen yang mampu memperkuat kohesi
sosial masyarakat. Disini juga kita diperkenalkan
Subak yang ada di Bali. Intinya melalui
pemberdayaan komunitas lokal dan kearifan
lokal, kita lokal, kita dapat memperkuat
komunitas, melestarikan budaya setempat, dan
mencapai pembangunan berkelanjutan yang lebih
baik. Komitmen dan kerja sama dari semua pihak
pihak sangat penting.

Kesimpulan dari Portofolio ini dari awal


dimana saya tidak mengerti mata pelajaran
sosiologi pelan pelan hingga saya mengerti
dengan mata pelajaran tersebut , saya senang
belajar sosiologi karena banyak teman teman
lama yang satu peminatan dengan saya , saya
juga sedih karena sudah sedikit lagi kita akan
dipisahkan karena akhir dari masa masa di SMA
Negeri 109 Jakata ini. Saya banyak banyak
terima kasih kepada Bu Fergi telah mengajarkan
tentang mata pelajaran sosiologi dari saya kelas
10 sampai kelas 12.

Saya juga minta maaf jika ada beberapa


kata kata, perbuatan atau perilaku yang kurang
mengenakan dari saya. Intinya saya banyak
banyak terima kasih kepada Bu Fergi. Semoga
Ibu sehat selalu , dan Panjang umur. Dan Ibu
juga harus ingat sama kita ya Bu Fergi hehehe.

T erimakasih ya Ibu Fergiana Diky


Saputri.

Anda mungkin juga menyukai