Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH PORTOFOLIO SOSIOLOGI

Disusun Oleh :
Nathaneeve Cleodora A.K
SMA NEGERI 2 CILEUNGSI
A. Tugas Konflik Sosial Pengepungan Mahasiswa Papua di Yogyakarta

Tugas terbaik yang saya ambil merupakan tugas kelas 11 semester 2


berupa Tugas Konflik Sosial Pengepungan Mahasiswa Papua di Yogyakarta.

B. Alasan

Alasan saya memilih tugas ini adalah pertama, saya merasa saya banyak
mempersiapkan beberapa hal untuk menyelesaikan tugas tersebut sendiri. Seperti
mempelajari kasus yang terjadi, membaca kronologi yang ada, mencari penyebab
sebenarnya, hingga mencari solusi yang masuk akal pada peristiwa tersebut. Saya
juga menyiapkan beberapa hal lainnya karena saya ditunjuk untuk
mempresentasikannya terlebih dahulu dibanding teman teman lainnya walau
secara daring.

C. Proses Pengerjaan

Proses pengerjaan dimulai dari saya membaca beberapa konflik sosial di


internet, salah satunya ialah Konflik Sampit dan Madura pada tahun 2001. Setelah
membaca, saya mulai memilah manakah artikel konflik sosial yang jarang dipakai
murid lainnya, mengingat adanya peringatan untuk tidak sama dengan teman
sekelasnya. Saya memilih Konflik Sosial di Yogyakarta dengan sumber
merdeka.com dan mencetaknya untuk ditempelkan kedalam folio bergaris.

Sejujurnya konflik ini menarik perhatian saya mengingat konflik yang


terjadi pada 8 Mei 1998 ini menjadi bukti bahwa masih ada tindakan represif di
Indonesia. Namun di sisi lain, saya merasa kagum dengan warga sekitar asrama
tersebut karena mau memberikan pertolongan berupa makanan dan minuman
kepada Mahasiswa Papua selama mereka ditahan didalam asrama tersebut.

Konflik Sosial adalah proses sosial dimana salah satu pihak berusaha
menyingkirkan pihak lain atau menghancurkannya. Peristiwa pengepungan
Mahasiswa di Yogyakarta termasuk kedalam jenis konflik rasial, dimana konflik
yang terjadi pada dua kelompok ras yang berbeda karena ada perbedaan
kepentingan dan kebudayaan. Konflik Sosial Mahasiswa Papua di Yogyakarta ini
pun melibatkan Organisasi Masyarakat, Aparat dan pemerintahan.

Setelah itu, saya mulai menulis apa saja faktor penyebab dari kejadian
pengepungan Mahasiswa Papua di Yogyakarta dan menuliskan beberapa tahap
penyelesaian dalam konflik sosial tersebut. Saya juga membaca artikel lainnya
yang berkaitan dengan konflik pengepungan Mahasiswa Papua untuk
menambahkan beberapa penjelasan didalam analisis yang saya tulis.

Dalam pengumpulan tugas, kami melakukannya melalui zoom


dikarenakan kebijakan sekolah untuk melakukan Pembelajaran Jarak Jauh. Murid
XII IPS 1 yang hadir tidak terlalu banyak, dan tidak ada yang mau untuk
mempresentasikan tugasnya terlebih dahulu hingga akhirnya saya ditunjuk oleh
Bu Alvi untuk mempresentasikannya. Saya pun melakukan pembukaan dan
kembali membaca Artikel, sebelum masuk ke dalam analisis faktor serta tahap
penyelesaian. Setelah itupun, saya menutupnya dengan Kesimpulan berupa opini
saya terhadap kasus konflik sosial yang terjadi.
A. Tugas Pemberdayaan Gerakan Meningkatkan Kreativitas Anak
(GEMENAK)

Tugas yang saya ambil merupakan Tugas kelas 12 yaitu Tugas


Pemberdayaan yang bernama GEMENAK yang dilaksanan pada tanggal 3
Desember 2022 di SDN PASIRANGIN 04.

B. Alasan

Alasan saya memilih tugas ini adalah Tugas ini merupakan salah satu
favorit saya dimana murid turun ke lapangan untuk bersosialisasi dengan
masyarakat langsung. Saya pun juga memiliki pengalaman dalam turun ke
masyarakat langsung untuk mengajar, dan hal tersebut cukup menyenangkan
karena mengasah kemampuan public speaking saya dan berinteraksi dengan
banyak orang. Walau di satu sisi saya memilih tugas Pemberdayaan Gerakan
Meningkatkan Kreatifitas Anak karena memiliki tanggung jawab dan tantangan
yang berbeda. Tentu karena dengan masyarakat, kita harus menjaga perilaku,
mengontrol emosi dan harus menyiapkannya jauh lebih matang dalam persiapan.

Selain itu, Tantangan yang saya lihat sehingga menjadikan tugas ini
sebagai salah satu tugas terbaik adalah kami memilih anak dengan kisaran 50
orang dengan kepribadian yang berbeda-beda. Tentu anak anak diusia tersebut
memiliki rasa ingin tahu dan antusias yang tinggi.

C. Proses Pengerjaan

Pemberdayaan masyarakat adalah proses pembangunan di mana


masyarakat berinisiatif untuk memulai proses kegiatan sosial untuk memperbaiki
situasi dan kondisi diri sendiri. Pemberdayaan masyarakat hanya bisa terjadi
apabila masyarakat itu sendiri ikut pula berpartisipasi.

Proses pengerjaan dimulai dengan kelompok saya beranggotakan Ni Luh


Silkani, Salsabila Zalfa, Sandrika Putria Fauzan D.K.B, Alva Zia Ramadhan, dan
Prakash Raj mulai mendiskusikan apa tema pemberdayaan kami dan siapa target
dalam pemberdayaan kami. Kami sempat memiliki banyak perbedaan pendapat,
dimulai dari apa yang akan kami ajarkan atau bahkan target usia yang kami
inginkan. Awalnya saya mengusulkan untuk melakukan pemberdayaan pada anka
SMP, dan melakukan pemberdayaan berupa pembelajaran penggunaan Microsoft
namun anggota lain merasa keberatan karena merasa takut target yang kami tuju
lebih pintar. Bu Assifa juga sempat menyarankan kami melakukan pemberdayaan
pada pengamen di sekitar Metland namun sayangnya ada beberapa hal yang
membuat kami untuk tidak mengikuti saran tersebut. Salah satu alasannya adalah
kami takut bahwa target yang kami tuju menganggap bahwa kegiatan ini hanyalah
membuang waktu.

Kami pun sempat memilih pada anak di lingkungan Fauzan dengan


pemberdayaan kreativitas. Namun karena perbedaan umur target yang terlalu jauh
dan bingungnya kami pada saat itu, akhirnya Bu Assifa sebagai penengah
menyarankan untuk memilih sekolah yang saya ajar yaitu SD PASIRANGIN 04.
Setelah menetapkan target, kami akhirnya membentuk nama dalam Pemberdayaan
kami yaitu GEMENAK atau Gerakan Meningkatkan Kreativitas Anak.

Kami pun mulai membuat makalah bersama-sama, walau sempat pada hari
terakhir pengerjaan hanya ada saya dan silka yang melengkapi setelah menerima
bahan dari teman teman saya. Disitupun saya sempat panik karena ayah saya
meninggalkan saya karena berpikir saya sudah pulang terlebih dahulu. Hal ini
merupakan pengalaman yang paling saya ingat selama tahap persiapan
pemberdayaan.

Setelah sampai di penyelesaiaan Bab 3 Makalah, kami pun


mempresentasikan rencana kami. Disaat pertemuan tersebutlah kami mendapatkan
saran dari Bu Assifa dan kami pun segera mengevaluasinya didalam kelompok
kami.

Pada persiapan hari terakhir, kami mulai membuat kerajinan untuk


dijadikan contoh. Cukup menyenangkan, karena Fauzan Prakas maupun Alva
berpatisipasi dengan antusias untuk membuat kerajinan Vas Bunga tersebut.
Setelah itupun, kami juga membeli hadiah dan reward berupa snack. Ketika semua
hadiah sudah ada, kami mulai memasukkannya ke dalam tote bag dan
memasukkannya kedalam plastik kecil untuk reward. Kami juga memberikan
gambar ucapan semangat untuk dibagikan kepada setiap peserta pemberdayaan.

Setelah persiapan kami selesai, saya pun memberikan briefing kepada


teman teman untuk waktu dan juga pakaian. Saya sempat merasa bahwa
kelompok saya merasa keberatan dengan anjuran saya untuk menggunakan
Setangan Leher. Sehingga pada akhirnya, saya pun membebaskan mereka
mengenai pakaian.

Disaat hari pelaksanaan, saya sudah berada di lokasi pada pukul 07.30
dikarenakan saya harus mengajar pada sesi pagi terlebih dahulu dan disitupun
saya merasa energi saya sudah cukup terkuras mengingat disisi lain bahwa
mengajar anak anak juga membutuhkan banyak energi. Pada pukul 13.30 pun
akhirnya semua anggota saya berkumpul dan segera memulai kegiatan
pemberdayaan.

Kami awalnya berkumpul bersama di Lapangan, kami melakukan


pengenalan agar adik adik merasa dekat dengan kami. Setelah berkenalan, kami
pun masuk ke dalam ruangan yang telah kami siapkan dengan berbaris menjadi
satu sembari menyanyikan lagu naik kereta api.

Ruangan pun sudah diisi oleh anak anak, dan kami pun mulai
menunjukkan contoh kerajinan vas bunga yang sudah kami buat serta
menunjukkan cara pengerjaannya. Kami juga menyantumkan berapa panjang dan
lebar di papan tulis. Setelah itupun, kami mulai menuntun adik adik yang ada
untuk melakukan prosedur yang sudah kami jelaskan sebelumnya.

Selama proses mereka mengerjakan pun kami merasa kelelahan, karena


anak anak terlalu antusias dan selalu bertanya hingga membuat kami pusing.
Belum lagi teman teman saya merasa lelah karena mereka belum tentu mau
mendengarkan kecuali saya yang berbicara. Contohnya untuk meminta mereka
diam dan mendengarkan.
Tapi di sisi lain, saya merasa senang melihat anak anak begitu antusias
untuk menghias vas bunga yang mereka buat. Menurut saya pribadi pun, anak
anak di lingkungan Pasirangin memiliki kreativitas yang tinggi dan unik.

Setelah membuat vas bunga, saya pun melakukan selingan berupa games
atau ice breaking sembari teman-teman saya menilai mana sajakah kelompok
yang akan menang. Ice Breaking yang saya berikan adalah ice breaking Pada hari
Minggu dimana kefokusan dan ketelitian diperlukan disitu. Saya pun merasa hal
ini lucu karena beberapa adik adik belum bisa mengikuti tempo tepukan lagu
tersebut.

Kegiatan ini pun diakhiri dengan Pengumuman serta dokumentasi foto


bersama dengan pemenang. Adik-adik yang mendapatkan hadiah pun merasa
senang karena mereka menjadi kelompok terbaik. Namun tetap disisi lain, adik
adik lainnya merasa senang karena mereka mendapatkan reward yang sudah kami
siapkan sebelumnya. Kami pun mengajak beberapa adik-adik membuat video
khusus untuk Bu Assifa.

Setelah pemberdayaan selesai, kami pun mengobrol dengan Kak Agus


selaku pembina di SD PASIRANGIN 04. Setelah mengobrol dan mendapatkan
respon yang baik serta evaluasi, kami pun melakukan foto bersama.

Tahap terakhir berupa kami melaporkan hasil kegiatan pemberdayaan


kami kepada teman-teman kami dan Bu Assifa. Kami mulai menjelaskannya dari
Latar Belakang, Tujuan Kegiatan, Perencanaan, hingga akhirnya Pelaksanaan
yang berisi Kendala serta saran dari kami masing-masing.

Kendala yang kami alami pun antara lain kekurangan sarana dan prasarana
untuk melengkapi kegiatan, kondisi yang tidak kondusif, serta kurangnya
koordinasi antar anggota kelompok.

Presentasi hasil kegiatan kami pun mendapat respon baik, serta kami pun
diminta untuk menunjukkan salah satu ice breaking kami dan merealisasikannya
kepada siswa/siswi kelas kami.
A.

Anda mungkin juga menyukai