Anda di halaman 1dari 1

Berikan contoh perubahan, inovasi, pemberdayaan, gerakan, atau lainnya yang memberikan dampak

nyata berdasarkan inisiatif Anda sendiri. Apa yang mendorong Anda melakukan hal tersebut?
(Jawaban Anda harus mencakup waktu kejadian, dampak atas inisiatif Anda, upaya yang Anda
lakukan agar inisiatif tersebut terlaksana, peran Anda dan pihak lain yang terlibat bila ada)

A. Kegiatan di sekolah

1. Kegiatan pembiasaan yang dulunya setiap jum'at diisi dengan kegiatan senam bersama. Saya merasa
kesulitan untuk memasukkan kegiatan keagamaan yang sebenarnya sangat diinginkan oleh masyarakat sekitar.
Hal itu saya ketahui ketika saya cari informasi banyak anak yang disekolahkan di MI dengan alasan
menginginkan anak mempelajari agama lebih banyak. Sedangkan saat itu di sekolah saya belum ada guru
agama PNS. Dan sulit untuk diajak kerjasama untuk memasukkan kegiatan keagamaan di luar pelajaran
Pendidikan Agama. Akhirnya saya mempunyai inisiatif untuk membuat jadwal pembiasaan tiap hari Jumat pagi
sebelum masuk pelajaran. Jumat pertama diadakan kegiatan senam bersama dilanjutkan makan sehat
bersama, jumat kedua jumat bersih, jumat ketiga doa bersama pembacaan tahlil dan asmaul husna, jumat
keempat jalan sehat dan jumat kelima(jika ada) jumat bersih. Inisiatif tersebut saya sampaikan pada Kepala
Sekolah dan teman yang lain dan Alhamdulillah di setujui. Dampaknya bagi anak-anak tidak bosan dengan
kegiatan pembiasaan tiap jumat, orang tua juga mendukung kegiatan tersebut.

2. Kegiatan literasi pagi setelah berdo'a di depan kelas. Alhamdulillah tahun 2022 semoga menjadi awal yang
baik untuk sekolah tempat saya mengajar. Kegiatan nomor 1 yang saya sebutkan di atas masih berlanjut, dan
ada satu tambahan kegiatan yang memang sudah saya cita-citakan dari dulu dan adanya permasalahan guru
yang memang sulit untuk datang tepat waktu, sehingga kadang anak akan tidak terpantau ketika guru yang lain
sudah mengurusi kelas masing-masing. Kegiatannya yaitu: Anak-anak berdo'a bersama dulu di luar kelas,
dilanjutkan dengan literasi pagi bidang keagamaan dan umum yang dikemas dengan membaca bersama surat-
surat pendek juz 30 (karena 100 persen sekolah saya siswanya beragama Islam) setelah itu diadakan kuis
pengetahuan umum dan agama sesuai kesepakatan. Sebelumnya, program literasi pagi dilaksanakan di dalam
kelas masing-masing. Namun, saya melihat ada kelas-kelas yang tidak bisa maksimal karena kadang guru
belum datang, ada juga yang guru belum mampu dalam membaca dan menyimak bacaan surat pendek anak-
anak. Dampaknya setelah kegiatan literasi pagi bersama bagi anak-anak yaitu akan akan merasa bersemangat
sebelum masuk kelas, ada beberapa anak yang akhirnya hafal surat-surat pendek tersebut karena tiap hari
membaca. Bagi sekolah: Lebih dipercaya masyarakat karena melaksanakan kegiatan berbasis agama seperti
yang diharapkan masyarakat sekitar, sehingga bisa dikatakan sekolah SD rasa MI.

2. Kegiatan memperingati PHBI dan PHBN. Kegiatan PHBN salah satunya yaitu inisiatif untuk menampilkan
kemampuan anak dalam rangka kegiatan Hari Guru Nasional Tahun 2019. Dan Guru masak bersama menu nasi
kuning untuk makan bersama setelah kegiatan sebagai salah satu bukti cinta kasih pada anak-anak.
Dampaknya anak-anak antusias untuk berlatih, memunculkan rasa percaya diri dan guru yang lain juga menjadi
aktif membantu persiapan kegiatan. Setelah kegiatan anak-anak juga merasa senang dengan makan bersama.
Orang tua juga memberikan apresiasi yang bagus. Anak-anak yang biasanya tidak mau makan sampai minta
nambah lagi. Dan kegiatan memberikan nasi kuning pada anak saat hari guru berlanjut di tahun berikutnya.
Mungkin hal kecil bagi orang lain, namun kegiatan itu menambah keharmonisan keluarga besar di SD saya.
Untuk kegiatan PHBI diadakan acara berupa lomba-lomba yang berkaitan dengan tema PHBI saat itu.

3. Kegiatan berbagi bersama saat Ramadhan. Inisiatif ini muncul saat pandemi covid-19 yang akhirnya
berdampak pada kondisi ekonomi orang tua di sekolah tempat saya mengabdi. Saat itu di sekolah lain
mengadakan kegiatan berbagi takjil. Namun saya berpikir, beberapa teman saya rumahnya jauh, sehingga
merasa kasihan jika ada kegiatan sore hari. Akhirnya saya berinisiatif usul untuk pembagian santunan anak
yatim, piatu, dan sembako pada anak-anak didik. Alhamdulillah didukung oleh teman-teman, kepala sekolah,
dan komite. Semua teman memberikan donasi seikhlasnya. Namun saat itu belum berani untuk menghubungi
wali murid, mengingat Kegiatan bisa berjalan lancar berkat kerja sama yang baik, dan akan dijadikan agenda

Anda mungkin juga menyukai