13
E. Kerjasama Lembaga Keagamaan
Organisasi Keagamaan Kurikulum 2013 menegaskan kompetensi peserta didik
yang pertama (K1) adalah kompetensi relegius. Kompetensi ini dapat
dikembangkan sekolah secara optimal apabila sekolah memiliki sumber daya
tenaga dan sumber sarana dan prasarana yang dimiliki secara cukup. Tetapi
disadari selama ini hal tersebut belum dimiliki oleh sekolah, oleh sebab itu,
sekolah perlu bermitra dengan organisasi-organisasi yang juga bergerak dalam
keagamaan. Banyak sekali organisasi keagamaan yang tumbuh dan berkembang
di masyarakat yang tujuannya juga meningkatkan kesadaran dan pengalaman
nilai-nilai agama. Salah satunya adalah remaja mesjid misalnya, kelompok ini
sangat intensif melakukan berbagai kegiatan diskusi dan kajian-kajian tentang
keislaman. Apabila kelompok ini dapat didaya gunakan untuk membantu sekolah,
maka sekolah akan mendapat keuntungan dan dukungan yang besar dalam
membentuk kempetensi relegius kepada siswa-siswanya. Selain itu banyak lagi
kelompok-kelompok serupa yang dapat diajak bermitra dengan sekolah, sepert
organisasi mesjid, dan organisasi-organisasi lainnya. Dengan bermitra dengan
mereka sekolah juga mendapat keuntungan dapat menggunakan berbagai sarana
keagamaan yang mereka miliki untuk proses pembelajaran di sekolah..
Semakin banyak kelompok-kelompok keagamaan yang dapat diajak bermitra
semakin baik bagi sekolah, dan semakin banyak keuntungan sekolah dan orangtua
murid serta masyarakat khususnya pembentukan kompetensi relegius. Apabila
kondisi itu dapat ditumbuh kembangkan, maka sekolah akan mampu
menghasilkan lulusan yang berkualitas dalam kompetensi relegius.
Mesjid bagi sekolah yang berada di desa-desa dan memiliki kelas yang
kurang bahkan tidak layak untuk di gunakan beribadah maka sekolah
harus bisa bekerja sama dengan mesjid atau musholla terdekat agar
kenyamanan beribadah dapat terlaksana.Selain itu kegiatan seperti isra'mi
raj yang pasti di lakukan kita bisa mengajak siswa untuk ikut bersama
dalam kegiatan itu apabila jumlah siswa nya sedikit maka kita bisa berbaur
dengan lingkungan sekitar yang akan melaksanakan kegiatan itu.
14
Rumah tahfidz Al-Qur'an ,siswa yang berada pada tahap sekolah dasar
khususnya kelas rendah diyakini dalam hafalan akan sangat mudah ingat
maka dari itu seperti yang saya katakan bahwa sekolah tidak hanya
mempelajari ilmu duniawi namun juga akhirat dengan kerjasama antara
sekolah dan sekolah tahfiz maka guru bisa merekomendasikan sekolah
tahfidz ini kepada orang tua murid dengan begitu sekolah memegang
peranan penting dalam pembelajaran anak bukan hanya di sekolah namun
juga di luar sekolah.
Habsy siswa saat isra miraj atau maulid nabi. Saat ada perayaan tertentu
kadang guru tidak lah mengundang orang luar namun siswanya itu sendiri
yang mengambil peran. Seperti saat perayaan isra'miraj atau maulid nabi
tetkadang ada yang membawakan acaranya sebagai penyair atau penapak
gendang siswa sekolah itu sendiri, biasanya mereka bergabung dengan
organisasi yang ada di masyarakat sehingga mempuni untuk bidang
tersebut. Nah dengan adanya kerjasama ini maka siswa memiliki
kemampuan terlatih sehingga saat adanya perayaan gurubtidak harus
mengundang orang lain dalam acara ini namun bisa dengan siswa itu
sendiri yang berpartisipasi. Mungkin dengan meningkatnya kerja sama
sekolah terhadap organisasi di masyarakat yang di ikuti siswa maka bisa
menjadi contoh bagi siswa lainnya untuk berpartisipasi juga apabila
memiliki minat dan bakat dalam bidang itu.
Pengajian Guru dan Staf Senin pagi. Dengan kegiatan pengajian guru dan
staf SD baik tadarus bersama ataupun tausiah, bertujuan untuk
mempererat rasa kekeluargaan, menambah pengetahuan keislaman dan
memperkuat rasa keimanan, supaya dapat berusaha menjadi pribadi yang
lebih baik. Sekolah bisa juga bekerja sama dengan pengajian senin yang
sering diadakan oleh organisasi masyarakat di mesjid tentu selain
mendapat kan ilmu agama juga mempererat hubungan sekolah dan
masyarakat di sekitarnya.
15
siswi yang berprestasi dalam bidang Pendidikan Agama Islam dan Al
Qur'an. Mereka bersaing ketat di lingkungan masing-masing yang dimulai
dari tingkat kecamatan, kota/kabupaten, provinsi dan nasional. Yang
menjadi peserta pentas PAI itu adalah dari SD, SMP dan SMU/SMK…
16
F. Kerjasama Instirusi Pemerintah dan swasta
Pemerintah
17
kepramukaan disekolah seperti jiwa kepemimpinan, kemandirian,
kerjasama, saling membantu, saling menghargai perjuanagan, rasa
organisme dan lain-lain. Nilai yang sangat positif bagi anak bakal
kehidupannya pada saat dewasa. Dengan nilai-nilai seperti itu nampak
selaras dengan kempetensi yang diamanatkan oleh kurikulum 2013 yaitu
kompetensi sikap (K2).
Festival. Nah tentu anak-anak akan suka mengikuti kegiatan ini ya festival
yang umum ada berupa pertunjukkan bisa iti dimalam hari atau disiang
hari. Nah festival yang biasanya banyak di ikuti sekolah-sekolah yaitu
festival lumba-lumba siswa akan di ajak untuk menonton pertunjukkan
lumba-lumba yang terkenal sebagai hewan cerdas. Festival ini jarang
terjadi sehingga apabila ada yang menyelenggarakannnya maka bukan
hanya orang umum saja yang ikut namun berbagai sekolah juga
mendaftarkan diri. Biasanya anak-anak sd akan menggunakan seragam
merah putih ketika menonton pertunjukkan ini. Dengan adanya kerja sama
antara pihak sekolah dan festival maka bisa saja ada pengurangan harga
tiket bagi siswa dan guru dari penonton umum. Tentu ini sangat
meringankan bagi orang tua dan pihak sekolah.
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sekolah dasar merupakan salah satu bentuk satuan pendidikan dasar sebagaimana
telah ditegaskan di muka, tujuan institusional sekolah dasar adalah bekal
kemampuan dasar kepada siswa untuk mengembangkan kehidupannya sebagai
pribadi, anggota masyarakat, warga negara, dan anggota umat manusia serta
mempersiapkan siswa untuk mengikuti pendidikan menengah. Pendidikan
Nasional Secara historis diketahui bahwa sejak pemerintah Kolonial Belanda
memperkenalkan sistem pendidikannya yang bersifat sekuler, keadaan pendidikan
di Indonesia berjalan secara dualistis. Pendidikan kolonial yang tidak
memperhatikan nilai-nilai agama dengan pola Baratnya berjalan sendiri,
sementara pendidikan Islam yang diwakili pesantren dengan tidak memperhatikan
pengetahuan umum juga berjalan sendiri. Inovasi pendidikan adalah ide, barang,
metode yang dirasakan atau diamati scbagai hal yang baru bagi sescorang atau
sekelompok orang (masyarakat) yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu
dalam pendidikan atau memecahkan masalah-masalah pendidikan. Inovasi
pendidikan menurut Tilaar harus didukung oleh kesadaran masyarakat Organisasi
Keagamaan Kurikulum 2013 menegaskan kompetensi peserta didik yang pertama
(K1) adalah kompetensi relegius. Kompetensi ini dapat dikembangkan sekolah
secara optimal apabila sekolah memiliki sumber daya tenaga dan sumber sarana
dan prasarana yang dimiliki secara cukup Semakin banyak kelompok-kelompok
keagamaan yang dapat diajak bermitra semakin baik bagi sekolah, dan semakin
banyak keuntungan sekolah dan orangtua murid serta masyarakat khususnya
pembentukan kompetensi relegius. Apabila kondisi itu dapat ditumbuh
kembangkan, maka sekolah akan mampu menghasilkan lulusan yang berkualitas
dalam kompetensi relegius. Sekolah tidak hanya memberikan pembelajaran yang
berkaitan dengan duniawi saja namun juga akhirat yaitu pembelajaran nilai-nilai
agama. Salah satu bentuk kerjasama yang mudah dan umum di lakukan yaitu
masjid, lomba OSN, rumah tahfidz Al-Qur'an, habsy siswa saat isra miraj atau
maulid nabi. kegiatan mingguan atau bulanan, infak shadaqah pengajian guru dan
staf senin pagi, pentas PAI KEMENAG, halal bihalal di Sekolah Dasar, khatamul
Qur'an dan motivasi menghadapi ujian kelas VI, pesantren ramadhan di mesjid
raya, festival satu muharram. Selain itu ada juga kerjasama institusi pemerintah
dan swasta antara lain Kesehatan, festival hewan, museum dan tempat
peninggalan sejarah, organisasi kepramukaan, banyak organisasi olahraga yang
tumbuh dan berkembang baik tingkat pusat maupun di tingkat daerah. Organisasi
olahraga seperti (SSI,PBSI,PBVSI dan lain-lain)
19
B. Saran
Penulis berharap makalah tentang “ Kerjasama Sekolah Dasar dengan Lembaga
Keagamaan Institusi Pemerintah dan Swasta” ini dapat bermanfaat bagi pembaca
khususnya bagi berbagai pihak bidang pendidikan, dan saran dari penulis adalah
agar p nantinya banyak kerjasama yang dapat berlangsung dari suatu sekolah
dasar. Apabila dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kesalahan kami
mohon maaf, kami tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat
banyak kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini. Dalam hal penulisan maklah ini mengingat masih
banyak kekurangan dalam penyajian materi maupun isi makalah untuk itu penulis
mengharap kritik dan saran yang membangun dari para pembaca.
20