Anda di halaman 1dari 8

evaluasi atas sistem, teknik serta alat bantu untuk meningkatkan proses belajar

manusia (Ellington, 1984. p. 20),AECT 1994 mendefinisikan Teknologi


Pendidikan sebagai teori dan terapan dari rancangan, pengembangan,
pemanfaatan, pengelolaan, dan evaluasi atas proses dan sumber untuk belajar.
Konsep Teknologi Pendidikan tidak hanya meliputi pemanfaatan media untuk
belajar namun mencakup seluruh aspek yang mempengaruhi belajar manusia.
Inovasi pendidikan telah diterapkan pada berbagai tingkat pendidikan. Inovasi
pendidikan yang dilakukan pada tingkat pendidikan dasar salah satunya adalah
adanya sistem pamong. Pamong merupakan sistem pendidikan yang bersifat
massal dalam arti mampu menyajikan pendidikan pada sejumlah besar anak dalam
kondisi yang berbeda-beda secara serentak, SD Pamong adalah suatu sistem
pengelolaan pendidikan dasar yang merupakan salah satu kemungkinan atau
pelengkap bagi pendidikan dasar pada umumnya. Sistem pendidikan ini terutama
untuk memecahkan masalah pendidikan anak-anak telantar dan anak-anak putus
sekolah mulai dari usia 7-12 tahun yang berkaitan erat dengan program Wajib
Belajar (WAJAR). Tujuan SD Pamong adalah untuk meningkatkan pemerataan
kesempatan memperoleh pendidikan dasar dengan menciptakan wadah bagi
mereka yang tidak dapat belajar di sekolah. SD Pamong ini melibatkan anggota
masyarakat dan orang tua untuk berperan lebih aktif sehingga anak didik dianggap
sebagai subjek pendidikan bukan hanya sekadar objek dalam pendidikan. Sejak
tahun 1976, sistem pamong telah menunjukkan kemampuannya bukan saja untuk
memproses para siswa belajar kurikulum SD, namun juga dapat digunakan oleh
mereka yang putus sekolah. Dalam pendidikan SD Pamong tugas guru berubah
dan banyak dituntut untuk menjadi motivator dan stabilisator dalam kegiatan
belajar siswa di sekolah maupun di luar sekolah.

Perkembangan inovasi dalam pendidikan di Indonesia di antaranya adalah berikut


ini,
 Pemerataan kesempatan belajar, untuk menanggulangi jumlah usia
sekolah yang cukup banyak di Indonesia. Pemerintah menciptakan
sistem pendidikan yang dapat menampung sebanyak mungkin anak
usia sekolah, salah satunya adalah didirikannya SD Pamong, SMP
Terbuka, Universitas Terbuka. .
 Kualitas pendidikan untuk menanggulangi kurangnya jumlah guru,
dengan diiringi merosotnya mutu pendidikan pemerintah dalam hal
ini meningkatkan mutu pendidikan, misalnya penataran guru
melalui radio, modul.
 Penggunaan multi media dalam pembelajaran. Pendidikan harus
diusahakan agar memperoleh hasil yang baik dengan dana dan
waktu yang sedikit. Ini berarti harus dicari sistem pendidikan dan
pengajaran yang efektif dan efisien. Di antaranya dengan
memanfaatkan lembar kerja siswa dan media KIT IPA.

13
E. Kerjasama Lembaga Keagamaan
Organisasi Keagamaan Kurikulum 2013 menegaskan kompetensi peserta didik
yang pertama (K1) adalah kompetensi relegius. Kompetensi ini dapat
dikembangkan sekolah secara optimal apabila sekolah memiliki sumber daya
tenaga dan sumber sarana dan prasarana yang dimiliki secara cukup. Tetapi
disadari selama ini hal tersebut belum dimiliki oleh sekolah, oleh sebab itu,
sekolah perlu bermitra dengan organisasi-organisasi yang juga bergerak dalam
keagamaan. Banyak sekali organisasi keagamaan yang tumbuh dan berkembang
di masyarakat yang tujuannya juga meningkatkan kesadaran dan pengalaman
nilai-nilai agama. Salah satunya adalah remaja mesjid misalnya, kelompok ini
sangat intensif melakukan berbagai kegiatan diskusi dan kajian-kajian tentang
keislaman. Apabila kelompok ini dapat didaya gunakan untuk membantu sekolah,
maka sekolah akan mendapat keuntungan dan dukungan yang besar dalam
membentuk kempetensi relegius kepada siswa-siswanya. Selain itu banyak lagi
kelompok-kelompok serupa yang dapat diajak bermitra dengan sekolah, sepert
organisasi mesjid, dan organisasi-organisasi lainnya. Dengan bermitra dengan
mereka sekolah juga mendapat keuntungan dapat menggunakan berbagai sarana
keagamaan yang mereka miliki untuk proses pembelajaran di sekolah..
Semakin banyak kelompok-kelompok keagamaan yang dapat diajak bermitra
semakin baik bagi sekolah, dan semakin banyak keuntungan sekolah dan orangtua
murid serta masyarakat khususnya pembentukan kompetensi relegius. Apabila
kondisi itu dapat ditumbuh kembangkan, maka sekolah akan mampu
menghasilkan lulusan yang berkualitas dalam kompetensi relegius.

Sekolah tidak hanya memberikan pembelajaran yang berkaitan dengan duniawi


saja namun juga akhirat yaitu pembelajaran nilai-nilai agama .Salah satu bentuk
kerjasama yang mudah dan umum di lakukan yaitu

 Mesjid bagi sekolah yang berada di desa-desa dan memiliki kelas yang
kurang bahkan tidak layak untuk di gunakan beribadah maka sekolah
harus bisa bekerja sama dengan mesjid atau musholla terdekat agar
kenyamanan beribadah dapat terlaksana.Selain itu kegiatan seperti isra'mi
raj yang pasti di lakukan kita bisa mengajak siswa untuk ikut bersama
dalam kegiatan itu apabila jumlah siswa nya sedikit maka kita bisa berbaur
dengan lingkungan sekitar yang akan melaksanakan kegiatan itu.

 OSN lomba antara sd ini dilaksanakan di sekolah setiap 1 tahun sekali


lomba ini umumnya seperti dai, daiyah kaligrafi. Dengan adanya kerja
sama ini tentunya sekolah yang notaben nya sekolah umum yang tidak
terlalu menitik beratkan pada agama dengan adanya OSN ini maka siswa
diajak untuk tampil sekain dari bidang umumnya.

14
 Rumah tahfidz Al-Qur'an ,siswa yang berada pada tahap sekolah dasar
khususnya kelas rendah diyakini dalam hafalan akan sangat mudah ingat
maka dari itu seperti yang saya katakan bahwa sekolah tidak hanya
mempelajari ilmu duniawi namun juga akhirat dengan kerjasama antara
sekolah dan sekolah tahfiz maka guru bisa merekomendasikan sekolah
tahfidz ini kepada orang tua murid dengan begitu sekolah memegang
peranan penting dalam pembelajaran anak bukan hanya di sekolah namun
juga di luar sekolah.

 Habsy siswa saat isra miraj atau maulid nabi. Saat ada perayaan tertentu
kadang guru tidak lah mengundang orang luar namun siswanya itu sendiri
yang mengambil peran. Seperti saat perayaan isra'miraj atau maulid nabi
tetkadang ada yang membawakan acaranya sebagai penyair atau penapak
gendang siswa sekolah itu sendiri, biasanya mereka bergabung dengan
organisasi yang ada di masyarakat sehingga mempuni untuk bidang
tersebut. Nah dengan adanya kerjasama ini maka siswa memiliki
kemampuan terlatih sehingga saat adanya perayaan gurubtidak harus
mengundang orang lain dalam acara ini namun bisa dengan siswa itu
sendiri yang berpartisipasi. Mungkin dengan meningkatnya kerja sama
sekolah terhadap organisasi di masyarakat yang di ikuti siswa maka bisa
menjadi contoh bagi siswa lainnya untuk berpartisipasi juga apabila
memiliki minat dan bakat dalam bidang itu.

 Kegiatan Mingguan atau Bulanan. Infak Shadaqah. Nah dengan adanya


kegiatan infaq atau shadaqah yang di laksanakan mingguan atau bulanan
maka siswa akan belajar untuk berbagi dengan sesamanya yang lebih
membutuhkan, sekolah bisa juga bekerja sama dengan institusi amil zakat
pemerintah kaum dhuafa atau dengan swasta yayasan panti asuhan nah di
antara dua institusi ini sekolah bisa memilih yang mana kiranya
membutuhkan dan strategis bagi sekolah itu untuk bekerja sama.

 Pengajian Guru dan Staf Senin pagi. Dengan kegiatan pengajian guru dan
staf SD baik tadarus bersama ataupun tausiah, bertujuan untuk
mempererat rasa kekeluargaan, menambah pengetahuan keislaman dan
memperkuat rasa keimanan, supaya dapat berusaha menjadi pribadi yang
lebih baik. Sekolah bisa juga bekerja sama dengan pengajian senin yang
sering diadakan oleh organisasi masyarakat di mesjid tentu selain
mendapat kan ilmu agama juga mempererat hubungan sekolah dan
masyarakat di sekitarnya.

 Pentas PAI KEMENAG. Pentas PAI merupakan agenda rutin KEMENAG


yang pelaksanaannya setiap tahun dengan tujuan menjaring siswa dan

15
siswi yang berprestasi dalam bidang Pendidikan Agama Islam dan Al
Qur'an. Mereka bersaing ketat di lingkungan masing-masing yang dimulai
dari tingkat kecamatan, kota/kabupaten, provinsi dan nasional. Yang
menjadi peserta pentas PAI itu adalah dari SD, SMP dan SMU/SMK…

 Halal Bihalal di Sekolah Dasar . Setelah sekitar dua minggu murid-murid


SD libur Idul Fitri, keluarga Besar SD akan mengadakan halal bihalal
sekaligus memulai kegiatan belajar mengajarnya yang bertepatan pada hari
senin. Bertempat di lapangan belakang, acara diawali dengan ikrar
dilanjutkan dengan sambutan oleh Wakil Kepala Sekolah. Dalam
kesempatan itu Wakil Kepala Sekolah, sekaligus mewakili Guru dan
Karyawan SD mengucapkan Minal 'Aidin wal Faizin, Mohon Maaf Lahir
Batin, kepada murid seluruh. Kemudian acara dilanjutkan dengan salam-
salam dan saling memaafkan, yang diikuti oleh seluruh murid, Guru dan
Karyawan SD Semoga Allah SWT memberikan kepada kita semua
kerelaan hati untuk saling memaafkan sesama. [zafar]

 Khatamul Qur'an dan Motivasi menghadapi Ujian Kelas VI . Salah satu


kegiatan kelas 6 adalah Khatamul Qur’an. Acara tersebut dilaksanakan
pada tanggal yang telah ditetapkan dan bertempat di aula sekolah apabila
memadai. Pada acara tersebur dihadiri oleh seluruh murid kelas VI,
orantua wali murid, dan dewan guru serta tamu undangan. Acara ini
dilaksanakan agar murid-murid senantiasa dekat dengan kitab sucinya.
Seluruh murid ditargetkah minimal telah mengkhatamkan 3 kali, dirumah
1 kali, di sekolah dengan guru kelas 1 kali, dan 1 kali khatam bersama
sama pada acara tersebut. Ada juga diantaranya murid, murid kelas yang
berprestasi, diantaranya:Murid yang hafal juz 1 dan juz 30 :, Murid yang
khatam 8 x,

 Pesantren Ramadhan di Mesjid Raya Sabilal Muhtadin. Program kerja


sama ini berlangsung bukan hanya satu sekolah dasar saja namun
mencakup seluruh sekolah dasar yang ada di banjarmasin. Sama seperti
kegiatan pesantren yang ada di disekolah siswa bersama-sama akan
melakukan ibadah. Siswa datang dengan berbaju bysana muslim
membawa juz amma dan juga mukena bagi perempuan. Kerja sama ini
tentu selain menyambung silaturrahmi juga sebagai interaksi antar
berbagai sekolah.

 Festival Satu Muharram, Biasanya kerjasama ini tepat dengan peringatan


tahu baru islam dimana berbagai berlombaan seringkali dilaksanakan
misalkan cerdas cermat, pembacaan Al-Qur’an, Dai dan daiyah. Berbagai
sekolah dasar kerap kali ikut kegiatan ini.

16
F. Kerjasama Instirusi Pemerintah dan swasta
Pemerintah

 Kesehatan, Institusi kesehatan dalam hal ini kementerian kesehatan


(tingkat pusat), Dinas Kesehatan (tingkat Provensi dan Kabupaten/kota)
serta pusat kesehatan masyarakat yang ada pada setiap kecamatan adalah
institusi yang seharusnya juga menjalin kerja sama dengan sekolah. Atau
sekolah harus menjalin kerja sama dengan institusi tersebuut untuk
kepentingan sekolah. Banyak hal yang dpat dilakukan bersama dengan
institusi tersebut untuk kemajuan sekolah, seperti membantu sekolah
dalam membina organisasi kesiswaan khususnya pembinaan tentang usaha
kesehatan sekolah (UKS) yang ada pada setiap sekolah. Bahkan dokter
puskesmas dapat diminta bantuan untuk membina siswa dalam melakukan
pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) atau dokter kecil. Disamping
itu juga dapat dilakukan kerja sama pemeriksaan kesehatan siswa secara
priodik termasuk kesehatan gigi siswa. Dengan demikian sekolah dan
orang tua murid akan mendapat keuntungan khusus dari model kemitraan
sekolah.

 Banyak organisasi olahraga yang tumbuh dan berkembang baik tingkat


pusat maupun di tingkat daerah. Organisasi olahraga seperti
(SSI,PBSI,PBVSI dan lain-lain) dalam hal ini anak yang memiliki bakat
dalam bulu tangkis misalkan sudah dapat di daftar kan di PBSI sehingga
lambat laun saat usianya bertambah maka ia bisa menampilkan permainan
bulu tangkisnya ke dunia internasional dan membanggakan negara. Tentu
untuk menjadi seorang atlet tidak langsung mendaftar lalu bermain di taraf
internasional tentu bertahap misal sedari sd kelas 1 di daftarkan maka akan
terus belajar bertahap mengikuti perlombaan tingkat kelas, sekolah, kota,
kabupaten, kecamatan, provinsi lalu meningkat hingga internasional
melawan negara-negara lain.

 Organisasi Kepramukaan. Organisasi kepramukaan telah sejak lama sudah


berpengalaman dalam pembinaan kepramukaan di indonesia. Serta
nasional adanya organisasi kwarsa sedangkan di daerah ada kwarda.
Sementara sekarang kembali ditumbuh kembangkan dan digalakan
kegiatan kepramukaan ditingkat sekolah. Sekolah memang memiliki
sejumlah guru yang mungkin mampu membina siswa dalam kegiatan
kepramukaan, tetapi disadari mereka memiliki keterbatasan waktu karena
juga disibukkan dengan kegiatan pembelajaran di kelas. Untuk itu, maka
kemitraan dengan organisasi kepramukaan akan membantu sekolah dalam
membina kegiatan pramuka disekolah menjadi lebih efektif dan efesien.
Banyak nilai-nilai karakter yang dapat dikembangkan melalui kegiatan

17
kepramukaan disekolah seperti jiwa kepemimpinan, kemandirian,
kerjasama, saling membantu, saling menghargai perjuanagan, rasa
organisme dan lain-lain. Nilai yang sangat positif bagi anak bakal
kehidupannya pada saat dewasa. Dengan nilai-nilai seperti itu nampak
selaras dengan kempetensi yang diamanatkan oleh kurikulum 2013 yaitu
kompetensi sikap (K2).

 Museum dan Tempat Peninggalan Sejarah LainnyaBanyak hal yang bisa


didapat sekolah maupun bekerja sama dengan museum dan berbagai
tempat peninggalan sejarah lainnya sebagai ajaran bagi siswa untuk belajar
lebih banyak tentang sejarah dan peninggalan sejarah. Hal yang sangat
perlu karena sekolah hampir bisa dipastikan sulit untuk memenuhi
keberadaan museum dan berbagai peninggalan sejarah sebagai media
pembelajaran di sekolah. Dengan kerjasama kemitraan yang harmonis
tersebut sekolah akan dengan mudah memanfaatkan fasilitas yang dimiliki
museum dan peninggalan sejarah untuk kepentingan proses pembelajaran
dan pembentukan karakter peserta didik.Kebun Binatang bisa saja kita
mengajak sekekali siswa untuk mengamati binatang secara langsung
dalam pembelajaran. Biasanya guru bisa pergi ke kebun binatang karena
satwa disana lengkap dari hewan berkaki 4 berkaki 2 kadal reptil dan lain-
lain tentunya pembelajaran ini tidak bisa sekali saja. Apalagi dalam
pembelajaran kita perlu bertahap dalam menyampaikannya maka dari itu
perlunya kerja sama ini dengan pihak kebun binatang sehingga siswa dan
guru akan mudah mengunjungi kebun binatang kapan pun saat ingin
melaksanakan pembelajaran.
Swasta

 Festival. Nah tentu anak-anak akan suka mengikuti kegiatan ini ya festival
yang umum ada berupa pertunjukkan bisa iti dimalam hari atau disiang
hari. Nah festival yang biasanya banyak di ikuti sekolah-sekolah yaitu
festival lumba-lumba siswa akan di ajak untuk menonton pertunjukkan
lumba-lumba yang terkenal sebagai hewan cerdas. Festival ini jarang
terjadi sehingga apabila ada yang menyelenggarakannnya maka bukan
hanya orang umum saja yang ikut namun berbagai sekolah juga
mendaftarkan diri. Biasanya anak-anak sd akan menggunakan seragam
merah putih ketika menonton pertunjukkan ini. Dengan adanya kerja sama
antara pihak sekolah dan festival maka bisa saja ada pengurangan harga
tiket bagi siswa dan guru dari penonton umum. Tentu ini sangat
meringankan bagi orang tua dan pihak sekolah.

18
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sekolah dasar merupakan salah satu bentuk satuan pendidikan dasar sebagaimana
telah ditegaskan di muka, tujuan institusional sekolah dasar adalah bekal
kemampuan dasar kepada siswa untuk mengembangkan kehidupannya sebagai
pribadi, anggota masyarakat, warga negara, dan anggota umat manusia serta
mempersiapkan siswa untuk mengikuti pendidikan menengah. Pendidikan
Nasional Secara historis diketahui bahwa sejak pemerintah Kolonial Belanda
memperkenalkan sistem pendidikannya yang bersifat sekuler, keadaan pendidikan
di Indonesia berjalan secara dualistis. Pendidikan kolonial yang tidak
memperhatikan nilai-nilai agama dengan pola Baratnya berjalan sendiri,
sementara pendidikan Islam yang diwakili pesantren dengan tidak memperhatikan
pengetahuan umum juga berjalan sendiri. Inovasi pendidikan adalah ide, barang,
metode yang dirasakan atau diamati scbagai hal yang baru bagi sescorang atau
sekelompok orang (masyarakat) yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu
dalam pendidikan atau memecahkan masalah-masalah pendidikan. Inovasi
pendidikan menurut Tilaar harus didukung oleh kesadaran masyarakat Organisasi
Keagamaan Kurikulum 2013 menegaskan kompetensi peserta didik yang pertama
(K1) adalah kompetensi relegius. Kompetensi ini dapat dikembangkan sekolah
secara optimal apabila sekolah memiliki sumber daya tenaga dan sumber sarana
dan prasarana yang dimiliki secara cukup Semakin banyak kelompok-kelompok
keagamaan yang dapat diajak bermitra semakin baik bagi sekolah, dan semakin
banyak keuntungan sekolah dan orangtua murid serta masyarakat khususnya
pembentukan kompetensi relegius. Apabila kondisi itu dapat ditumbuh
kembangkan, maka sekolah akan mampu menghasilkan lulusan yang berkualitas
dalam kompetensi relegius. Sekolah tidak hanya memberikan pembelajaran yang
berkaitan dengan duniawi saja namun juga akhirat yaitu pembelajaran nilai-nilai
agama. Salah satu bentuk kerjasama yang mudah dan umum di lakukan yaitu
masjid, lomba OSN, rumah tahfidz Al-Qur'an, habsy siswa saat isra miraj atau
maulid nabi. kegiatan mingguan atau bulanan, infak shadaqah pengajian guru dan
staf senin pagi, pentas PAI KEMENAG, halal bihalal di Sekolah Dasar, khatamul
Qur'an dan motivasi menghadapi ujian kelas VI, pesantren ramadhan di mesjid
raya, festival satu muharram. Selain itu ada juga kerjasama institusi pemerintah
dan swasta antara lain Kesehatan, festival hewan, museum dan tempat
peninggalan sejarah, organisasi kepramukaan, banyak organisasi olahraga yang
tumbuh dan berkembang baik tingkat pusat maupun di tingkat daerah. Organisasi
olahraga seperti (SSI,PBSI,PBVSI dan lain-lain)

19
B. Saran
Penulis berharap makalah tentang “ Kerjasama Sekolah Dasar dengan Lembaga
Keagamaan Institusi Pemerintah dan Swasta” ini dapat bermanfaat bagi pembaca
khususnya bagi berbagai pihak bidang pendidikan, dan saran dari penulis adalah
agar p nantinya banyak kerjasama yang dapat berlangsung dari suatu sekolah
dasar. Apabila dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kesalahan kami
mohon maaf, kami tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat
banyak kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini. Dalam hal penulisan maklah ini mengingat masih
banyak kekurangan dalam penyajian materi maupun isi makalah untuk itu penulis
mengharap kritik dan saran yang membangun dari para pembaca.

20

Anda mungkin juga menyukai