Anda di halaman 1dari 6

Kelengkapan Esai

1. Apa Yang Memotifasi Anda Menjadi Guru Penggerak

Apa yang memotivasi Anda menjadi Guru Penggerak? Apa yang Anda lakukan dalam mewujudkan
motivasi tersebut?

Bagi saya Guru Penggerak merupakan suatu program yang saya percaya akan menggerakkan potensi
yang ada dalam diri saya sebagai guru. Mengikuti Guru Penggerak merupakan tanggung jawab profesi
bahwa seorang guru tidak boleh berhenti belajar karena belajar merupakan proses seumur hidup. Yang
saya wujudkan dalam mewujudkan motivasi saya adalah saya mendaftarkan diri untuk mengikuti
program Guru Penggerak ini untuk kedua kalinya. Sebelumnya saya pernah mencoba mendaftar di
Angkatan 2 namun karena satu dan lain hal saya kehabisan waktu untuk mengisi CV dan Esai. akhirnya
ada pembukaan Angkatan 5 saya mendaftar kembali. Mudah mudahan saya lolos seleksi Program Guru
Penggerak kali ini. Aamiin

Apa kelebihan yang mendukung peran Anda sebagai Guru Penggerak? Jelaskan alasannya dan berikan
contohnya!

Saya seorang guru yang berdinas di sekolah 3T. Saya percaya saya bisa mengembangkan segenap
potensi yang saya miliki untuk berikhtiar dan belajar lalu mendiseminasikan ilmu yang didapat untuk
kemajuan sekolah. Saya percaya sekolah 3T mempunyai potensi besar yang bisa dikembangkan dan
tidak kalah dengan sekolah - sekolah di kota. Berdasarkan pengalam teman saya yang mengikuti
Program Guru Penggerak, program ini sangat bermanfaat dan penuh akan ilmu pengetahuan yang layak
untuk dipelajari. atas dukungan itu lah akhirnya pada Angkatan 5 ini saya mendaftar. Di sekolah kadang
saya terlibat dalam kegiatan yang dimana saya harus menggerakkan siswa dalam kegiatan contoh
Gerakan Literasi Sekolah. Gerakan ini harus dilaksanakan oleh setiap individu siswa untuk gemar
membaca dimana pun dan kapan pun. oleh karena itu saya percaya Guru Penggerak merupakan
program yang akan sangat memberikan dampak besar bagi pendidikan di setiap jenjang baik SD, SMP
maupun SMA. Karena saya percaya inovasi di bidang pendidikan akan terus berlanjut seiring semakin
berkembangnya era globalisasi. Jika saya diberi kesempatan untuk belajar di Program Guru Penggerak
maka saya ingin belajar lebih banyak lagi bagaimana menjadi guru yang bisa memberikan pembelajaran
yang bermakna kepada setiap siswanya. untuk itu dalam kesempatan di Angkatan 5 ini saya berharap
bisa diberikan kesempatan untuk belajar lebih banyak lagi supaya bisa menjadi guru yang lebih matang
dan mampu dalam mengimplementasikan pembelajaran bermakna yang mampu menggerakkan
segenap potensi siswanya untuk dikembangkan.

Berikan contoh perubahan, inovasi, pemberdayaan, gerakan, atau lainnya yang memberikan dampak
nyata berdasarkan inisiatif Anda sendiri. Apa yang mendorong Anda melakukan hal tersebut? (Jawaban
Anda harus mencakup waktu kejadian, dampak atas inisiatif Anda, upaya yang Anda lakukan agar
inisiatif tersebut terlaksana, peran Anda dan pihak lain yang terlibat bila ada)

Pada tahun 2019 Kepala Sekolah menunjuk saya untuk menjadi Pembina Literasi di SMPN 1 Kertasari.
Pada saat itu saya sedikit kesulitan karena memang belum pernah memiliki pengalaman dalam bidang
Literasi. akhirnya upaya yang saya lakukan adalah saya berkoordinasi dengan semua guru bahasa,
perpustakaan dan Wakil Kepala Sekolah Kesiswaan. Gerakan Literasi Sekolah ini diagendakan setiap
hari Rabu. Dimana teknisnya Siswa berkumoul di lapangan untuk membaca buku bersama lalu setelah
itu beberapa siswa diminta menceritakan kembali isi buku yang telah dibaca. tidak hanya siswanya saja
yang menyajikan apa yang telah dibacanya, tetapi gurunya juga. Dampak positif dari kegiatan ini ada
sedikit peningkatan siswa yang berkunjung ke perpustakaan. Karena selain melaksanakan Membaca
Rutin setiap Hari Rabu, tapi ada juga program Kunjungan Rutin Perpustakaan. Program Kunnungan
Rutin Perpustakaan ini diagendakan secara berurutan perkelas sekali dalam seminggu dengan
melakukan kerjasama dan koordinasi dengan pihak perpustakaan. Selain itu, siswa juga diminta untuk
meriviu buku yang telah dibaca. Riviu buku bisa dalam bentuk tulisan, gambar atau pemaparan langsung
saat kegiatan Membaca Rutin di Hari Rabu. Kegiatan - kegiatan tersebut rutin dilaksanakan dan para
siswa juga cukup antusias untuk berpartisipasi. Namun kegiatan Literasi ini sempat terhenti pada bulan
Maret 2020 dikarenakan pandemi covid - 19. akhirnya Saya dan guru bahasa lainnya berinisiatif untuk
melaksanakan kegiatan Literasi ini secara daring dimana kami meminta para guru mata pelajaran untuk
selalu menghimbau dan mengingatkan para siswanya untuk membaca di rumah. Saya percaya Gerakan
Literasi Sekolah ini merupakan program yang wajib dilaksanakan di setiap sekolah di semua jenjang
pendidikan untuk meningkatkan minat baca para siswa siswinya. Karena belajar merupakan proses
sepanjang hayat. Pembiasaan membaca ini harus dimulai di dari diri kita sendiri. Untuk kedepannya,
Saya percaya Gerakan Literasi Sekolah ini harus melibatkan peran orang tua siswa agar berjalan
beriringan dalam mewujudkan insan yang literat.

2. Berinteraksi dengan orang lain terkadang dapat menjadi sebuah tantangan. Ceritakan kesulitan yang
Anda alami saat bekerja sama dengan pihak lain (misalnya rekan sejawat, pimpinan di sekolah, orangtua,
wali murid, keluarga, komunitas, perangkat desa, tokoh masyarakat, pemuka agama, instansi, maupun
lainnya) guna menimbulkan kesadaran dan kesediaan agar mereka berkomitmen membantu Anda
mencapai tujuan bersama.

Kapan waktu kejadiannya? Situasi apa yang Anda hadapi saat itu? Pihak mana saja yang Anda minta
untuk bekerja sama dan mengapa? Gambarkan secara jelas!

Berinteraksi dengan pihak lain dalam lingkungan sekolah formal awalnya merupakan kesulitan terbesar
saya pada saat pertama kali mengajar. Karena jujur pada saat pertama kali mengajar di SMPN 1
Kertasari saya tidak banyak bicara dengan orang - orang yang baru saya kenal. Saya harus berusaha
terus beradaptasi dengan lingkungan sekolah mulai dari bersalaman, menyapa, berdiskusi mengenai
pembelajaran dan lain - lain. Saya yakin kemampuan berinteraksi bisa diasah seiring waktu asal kita
tidak berhenti berusaha dan belajar. Di lingkungan sekolah saya sangat beruntung banyak dibantu oleh
rekan - rekan sejawat maupun senior yang lebih lama mengabdi di sekolah. Saya mencoba membuka
diri supaya bisa berbaur dengan lingkungan. Saya banyak mengamati para senior saya ketika mereka
dihadapkan dengan situasi dimana mereka harus berinteraksi dengan pihak lain. Contoh tantangan
pertama saya saat itu adalah ketika saya ditunjuk menjadi Pembina Literasi di sekolah. Kepala Sekolah
meminta saya untuk mengajukan kegiatan - kegiatan literasi yang bisa dilaksanakan di sekolah. yang
saya lakukan pertama kali tentu saya mencari referensi dari internet, lalu saya harus berkoordinasi
dengan pihak perpustakaan dan guru guru bahasa. Koordinasi bisa berjalan lancar dan menghasilkan
rencana yang siap dilaksanakan jika kita mampu berkomunikasi dengan baik dengan menyampaikan
maksud dan tujuan secara jelas dan rinci

Kesulitan apa saja yang Anda hadapi saat bekerja sama? Adakah penolakan ataupun kegagalan yang
Anda hadapi dalam situasi tersebut? Bagaimana respon Anda dalam situasi tersebut? Upaya apa yang
Anda lakukan untuk tetap fokus mencapai tujuan yang telah direncanakan?

Masih tentang Gerakan Literasi Sekolah. Bagian paling sulit biasanya di awal. Pada awal pelaksanaan
Membaca Rutin setiap Hari Rabu masih terhitung banyak siswa yang masih saja lupa membawa buku
bacaannya. Respon saya saat itu tentu sedikit kecewa namun saya berusaha memahami bahwa
kegiatan ini baru untuk mereka dan mereka mungkin belum terbiasa. Akhirnya saya sadar saya harus
melakukan upaya tambahan bagaimana caranya supaya dalam pelaksanaan Membaca Rutin ini siswa
tidak lupa membawa buku bacaannya. Lalu saya melakukan koordinasi dan berkomunikasi dengan
setiap wali kelas agar turut serta berperan aktif dalam program sekolah ini. Saya meminta setiap wali
kelas untuk memantau dan selalu mengingatkan siswa - siswa binaannya agar selalu membawa buku,
agar selalu membaca dimana pun dan kapan pun dan terutama wajib membawa buku bacaan di hari
Rabu untuk pelaksanaan Membaca Rutin. Akhirnya dengan bantuan para wali kelas ini, pelaksanaan
Membaca Rutin ini mengalami perbaikan. Siswa - siswa tidak lupa lagi untuk membawa buku untuk
dibaca bersama setiap hari Rabu.

Upaya apa saja yang Anda lakukan untuk mendapatkan komitmen dari berbagai pihak untuk bekerja
sama?

Upaya saya selanjutnya demi menjalankan program Gerakan Literasi Sekolah seefektif mungkin
adalah pencatatan terperinci secara berkala. Saya menyusun sebuh format untuk diisi dalam
pencatatan riwayat baca buku persiswa. Caranya yaitu saya menunjuk satu siswa sebagai koordinator
untuk mencatatberapa halaman yang telah dibaca anggota kelasnya, dari halaman berapa sampai
halaman berapa, sehingga bisa dipantau progres kegiatan membacanya. Upaya pencatatan ini cukup
membantu saya dalam memperoleh informasi dan data mengenai riwayat membaca siswa. Menurut
saya upaya pencatatan ini penting dilakukan dalam menjalankan sebuah program yang melibatkan
banyak orang apalagi di lingkungan sekolah dimana siswa - siswi di SMPN 1 Kertasari mencapai 750
orang. Selain itu, data pencatatan ini juga diperlukan untuk keperluan administrasi karena pernah suatu
hari saat sedang melaksanakan kegiatan Membaca Rutin Hari Rabu seorang pengawas sekolah
datang memantau langsung di lapangan dan meminta dokumen dokumen pendukung kegiatan. Oleh
karena itu dalam melaksanakan suatu progran kegiatan perlu rencana teknis yang matang. Jika
rencana tersebut menghasilkan output yang kurang maksimal, maka kita harus menyiapkan rencana
cadangan yang digunakan untuk mencapai tujuan supaya hasilnya lebih baik dari hasil yang pertama.
Tentu untuk melaksanakan pencatatan tersebut saya harus berkomiten dengan para wali kelas untuk
secara konsisten memantau siswa - siswa binaannya agar selalu meluangkan waktu untuk membaca

Bagaimana hasilnya?

Hasilnya bagi saya bagus meskipun pada kenyataannya belum maksimal dan sulit untuk mendapatkan
hasil maksimal namun saya hanya bisa melakukan apa yang bisa saya lakukan. Pencatatan secara
terperinci dan berkala ini sangat membantu saya untuk mendapatkan informasi mengenai progres
membaca siswa. Namun, tujuan utamanya tentu bukan terletak disitu, tujuan utamanya tentu kami para
guru di SMPN 1 Kertasari berharap dengan dilaksanakannya kegiatan ini secara terus menerus maka
akan menjadi kebiasaan positif yang akan terus dilaksanakan sampai tua nanti. karena membaca
adalah proses belajar seumur hidup

3. Permasalahan, tantangan, situasi yang kompleks adalah kondisi umum yang ditemui dalam
menjalankan pekerjaan. Berikan contoh pengalaman Anda dalam menghadapi situasi yang paling
menantang, kompleks atau sulit saat menjalankan tugas Anda.

Kapan waktu kejadiannya? Permasalahan, tantangan, atau kompleksitas apa yang Anda hadapi saat
itu? Gambarkan secara jelas!

Pada awal mengajar yaitu tahun pelajaran 2015 - 2016 ada agenda rutin sekolah yaitu supervisi
sekolah. Supervisi oleh Pengawas Sekolah dilaksanakan secara rutin dan berkala sekali dalam tiga
bulan. Pada saat itu saya ditunjuk sebagai guru untuk supervisi kelas artinya saya akan mengajar dan
diawasi langsung oleh Pengawas Sekolah di kelas secara langsung untuk menilai cara mengajar saya
di kelas. itu merupakan momen pertama kali yang sangat menantang mengingat saya masih terbilang
baru bekerja mengajar di sekolah formal.

Upaya apa saja yang Anda lakukan untuk memahami situasi tersebut secara komprehensif? Peluang
dan kesempatan apa saja yang Anda identifikasi dalam situasi tersebut untuk membantu Anda
menghadapinya?

Upaya - upaya yang harus saya lakukan tentu melakukan beberapa persiapan. Mulai dari mempelajari
karakter kelas yang akan saya ajar, mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),
menyiapkan media pembelajaran, menyiapkan diri bagaimana cara menyampaikan materi supaya
tersampaikan dengan baik sesuai rencana yang tertuang di RPP, melakukan penilaian, dan tentunya
melakukan konsultasi dengan beberapa guru senior untuk meminta saran dan arahan. Peluang dan
kesempatan yang saya dapat tentu ini merupakan momen yang sangat berharga untuk pengalaman
dan pembelajaran saya di awal karir sebagai guru. Momen ini saya jadikan sebagai tantangan karir
saya kedepannya supaya saya terbiasa saat saya mendapatkan tugas untuk class visit oleh pengawas.
Momen class visit ini juga akan memberikan dampak serta feedback bagi performance saya dalam
mengajar. karena setelah selesai kegiatan class visit, maka pengawas sekolah akan menyampaikan
evaluasi untuk kepada guru yang di class visit. bagi saya secara pribadi, momen tersebut adalah
pembelajaran yang sangat berharga.

Pertimbangan-pertimbangan atau alternatif apa saja yang Anda hadirkan dalam membuat keputusan?
Informasi apa lagi yang Anda gunakan untuk memperkuat keputusan Anda?

Sebelum melaksanakan class visit oleh petugas saya mengambil beberapa pertimbangan atau
alternatif yang bisa saya lakukan. diantaranya pertimbangan KI (Kompetensi Inti) dan KD (Kompetensi
Dasar) yang akan saya ajarkan, saya mempersiapkan secara matang materi yang akan
disampaikan.Pada saat itu KI KD yang saya ajarkan yaitu Things Around Us untuk kelas VII (Tujuh).
Bagi saya KD tersebut cukup mudah saat diterapkan di kelas mengingat materi tersebut mempelajari
tentang benda benda yang ada di sekitar kita. saat itu indikator yang saya ajarkan yaitu Things around
the School atau barang - barang yang ada di sekitar sekolah. Media pembelajaran yang saya pakai
waktu itu dengan flashcard atau mencetak gambar - gambar yang ada di sekolah dan realia (barang
barang nyata yang ada di kelas). setelah itu, untuk memperkuat persiapan saya sebelum class visit,
saya berkonsultasi dengan salah satu guru senior bahasa Inggris di sekolah saya yaitu Pak Ade
Waliman sebagai Guru Bahasa Inggris senior di tempat saya. beliau menyarankan, untuk mengajar
mengenai things around us terutama things around the school, pada pelaksanaannya jangan hanya
menunjuk barangnya saja saat pembahasan manteri, tapi barang yang sedang diterangkan harus
dipegang juga di depan siswa untuk memperjelas dan mempertegas mengenai barang yang sedang
diajarkan. Menurut saya, saran beliau sangat membantu karena awalnya tidak terfikir oleh
saya.Dengan melakukan persiapan yang matang, saya yakin pelaksanaan pembelajaran bisa
dilaksanakan dengan maksimal.

Tindakan apa yang kemudian Anda ambil dan bagaimana hasilnya?


Akhirnya tiba pelaksanaan class visit. Saya berusaha melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP
yang telah saya susun sebelumnya. bahkan saya menyiapkan catatan catatan penting agar tidak ada
yang terlewat saat penyampaian materi. Pengawas Sekolah datang ke kelas setelah 10 menit
pembelajaran berlangsung. Alhamdulillah pelaksanaan Class Visit berjalan lancar tanpa hambatan
yang berarti. Saya sangat beruntung mendapatkan pengalaman mengajar di awasi langsung oleh
pengawas sekolah. Karena pengalaman tersebut memberikan feedback positif sehingga saya bisa
benar - benar mempersiapkan pembelajaran dengan matang di kegiatan - kegiatan selanjutnya

4. Perkembangan menuntut kita untuk terus belajar hal-hal baru. Ceritakan pengalaman Anda saat
mendapatkan masukan atau umpan balik terkait kemampuan Anda.

Kapan waktu kejadiannya? Masukan atau umpan balik apa yang secara spesifik Anda dapatkan?
Apa yang Anda rasakan saat menerima masukan atau umpan balik tersebut?

Kejadiannya sekitar bulan September 2019 pada saat saya menjadi peserta Pendidikan Profesi Guru
(PPG) Dalam Jabatan 2019 Tahap 3 di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Pelaksanaan PPG
diawali dengan pengerjaan tugas pembelajaran daring selama 3 bulan pertama, setelah
pembelajaran secara daring lalu dilaksanakan workshop atau lokakarya selama 1 bulan penuh di
kampus secara tatap muka (dilaksanakan sebelum pandemi covid - 19). Pada saat lokakarya saya
melaksanakan kuliah dengan berbagai macam pembahasan mengenai keguruan selama 1 bulan.
Tibalah waktunya untuk melaksanakan Peer Teaching dimana saya harus melaksanakan simulasi
mengajar dimana rekan - rekan PPG saya yang lainnya berlaku sebagai siswa. Saya mempersiapkan
segalanya sebelum pelaksanaan. Mulai dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), media
pembelajaran, soal - soal latihan, penilaian, dan lain - lain. Tibalah giliran saya tampil, karena
keterbatasan waktu memang saya sadari ada beberapa stage yang terlewat, sehingga pembelajaran
tidak sepenuhnya selesai sampai tahap akhir penutupan. Lalu setelah selesai peer teaching dosen
pengawas memberikan evaluasi. Kata dosen pengawas saya, cara saya menyampaikan materi
menggunakan Bahasa Inggris cukup runtut dan sesuai namun penyampaian/pengucapannya ada
beberapa grammar yang keliru. Lalu tidak tuntasnya sampai penilaian juga merupakan kekurangan
yang harus diperhatikan. Kata dosen saya pengelolaan waktunya arus lebih diperhatikan lagi supaya
semua tahapan bisa terlaksana.

Bagaimana cara Anda menyikapi masukan dan umpan balik tersebut untuk pengembangan diri
Anda?
mengatur pengelolaan waktu dengan tepat sehingga semua tahap proses mengajar bisa terlaksana
sesuai dengan rencana - rencana di RPP yang telah dirancang. Feedback dari dosen pengawas perlu
di tindak lanjuti untuk proses pembelajaran selanjutnya. Kemudian mengenai grammar yang keliru,
saya juga sangat sadar atas kekeliruan saya dalam penggunaan tata bahasa atas kata - kata yang
saya ucapkan saat mengajar di kelas peer teaching. Sehingga saya terus belajar bagaimana caranya
supaya english learning saya tersampaikan tapi tetap memperhatikan tata bahasa yang saya
sampaikan kepada murid. karena bagi saya, grammar itu merupakan tajwidnya bahasa inggris. salah
menempatkan pola maka akan salah juga artinya. maka dari itu saya perlu berhati - hati dan terus
belajar mengasah pengembangan diri dalam kemampuan Berbicara Bahasa Inggris saat mengajar
supaya tidak terjadi kesalahan lagi seperti sebelumna di kelas peer teaching PPG.

Selain memanfaatkan masukan dan umpan balik dalam proses pengembangan diri Anda, Hal
berbeda apa yang Anda lakukan untuk mendukung proses pengembangan diri Anda? Adakah cara-
cara di luar kebiasaan yang Anda lakukan dimana hal tersebut membuat Anda kurang nyaman
namun mendukung proses pembelajaran Anda?

Karena saya merasa sangat kurang kemampuan saya dalam skill Speaking Bahasa Inggris maka
terkadang saya belajar Speaking secara otodidak dirumah dengan memanfaatkan aplikasi untuk
belajar bahasa Inggris. Belajar Speaking itu cukup sulit bagi saya yang sedikit pemalu. saya bisa
belajar Speaking asalkan dirumah tidak ada siapa - siapa. Pernah suatu hari saya mendownload
sebuah aplikasi bernama Duolinggo di Google Play Store. Aplikasi Duolinggo sangat membatu saya
dalam belajar bahasa Inggris secara otodidak. Ada pembelajaran untuk mengasah kemampuan
menterjemahkan kalimat, menyusun jumbled words, meniru pengucapan kata atau kalimat sesuai
dengan pronounciationnya. Aplikasi ini bisa dimanfaatkan untuk kegiatan pengembangan diri secara
otodidak karena aplikasi ini cukup mudah digunakan. Ada kategori speaking dimana kita harus
membaca kata atau kalimat secara tepat, dan menariknya aplikasi ini mempunyai skor untuk setiap
pertanyaannya. Oleh karena itu walaupun saya merasa tidak nyaman berlatih speaking di rumah
didengar oleh anggota keluarga, tapi akhirnya saya mencoba.

Bagaimana aplikasi hasil proses pembelajaran yang Anda sebutkan di dalam pekerjaan Anda?

Saya berlatih skill speaking dengan mempraktekkan langsung di depan kelas dan bermain aplikasi
Duolinggo. Hasil dari upaya - uoaya yang saya lakukan mungkin belum maksimal namun yang paling
penting adalh berlatih. Karena saya percaya Learning by Doing itu sangat efektif untuk mencapai
hasil yang baik. Sampai saat ini skill speaking menjadi hal yang sangat menantang sehingga sebagai
guru rasanya kita tidak boleh berhenti belajar. Skill speaking adalah skill yang harus terus menerus
diasah. Karena kalau sudah terbiasa maka reflek kita akan terlihat alami.Selain berlatih speaking
juga, saya tentu harus menambah pembendaharaan kata untuk dikuasai. karena ilmu itu harus
bertambah bukannya berkurang. Apalagi bahasa, bahasa akan bisa bertahan jika dipraktekkan. Dan
yang saya rasakan jika pengetahuan bahasa tidak dipraktekkan, maka akan menjadi lupa. Oleh
karena itu, untuk pembendaharaan kata saya belajar dengan membaca quotes atau kutipan - kutipan
motivasi yang sering saya baca di media sosial.

5. Ceritakan pengalaman Anda melakukan pengembangan terhadap orang lain (contohnya dengan guru,
rekan sejawat lainnya, komunitas, tokoh masyarakat, maupun lainnya), misalnya dalam kegiatan
perlombaan, riset ilmiah, mempersiapkan orang lain pada tugas dan tanggung jawab baru, atau lainnya.

Kapan waktu kejadiannya? Siapa yang Anda kembangkan? Apa yang memotivasi Anda melakukan
pengembangan tersebut?

Pada bulan September 2021 kemarin saya ditugaskan menjadi panitia Asesmen Nasional Berbasis
Komputer (ANBK). Kegiatan ANBK merupakan penilaian mutu sekolah melalui ujian Asesmen
Kompetensi Minimun (AKM) yang mempunyai 2 instrumen soal yaitu literasi dan numerasi. Peserta
ANBK sebanyak 45 orang yang ditunjuk langsung oleh Kemendikbudristek. Yang saya kembangkan
pada kegiatan ini adalah siswa peserta ANBK. Motivasi yang saya lakukan adalah saya ingin siswa
siswa saya bisa mempunyai pengalaman mengoperasikan komputer walaupun hanya melakukan hal -
hal sederhana.

Hal apa yang menjadi fokus pengembangan? Ceritakan pula cara Anda membangun kesepakatan guna
mencapai hasil pengembangan yang diharapkan.

Hal yang menjadi fokus pengembangan adalah saya ingin peserta - peserta ANBK ini bisa tampil
maksimal saat pelaksanaan ANBK. Oleh karena itu saya bersama tim mengadakan agenda khusus
dimana peserta ANBK harus berlatih terlebih dahulu sebelum melaksanakan Gladi Bersih ANBK dan
Pelaksanaan ANBK itu sendiri. Kebanyakan peserta ANBK belum pernah sama sekali mengoperasikan
komputer oleh karena itu saya berfokus agar peserta ANBK bisa melakukan hal - hal yang cukup
sederhana yaitu bisa mengetik nama, mengetik angka, bisa mengoperasikan capslock ketika dibutuhkan
dan lain lain. Peserta ANBK sangat antusias dalam mengikuti kegiatan ini mengingat ANBK merupakan
agenda nasional yang wajib dilaksanakan oleh setiap sekolah. Kesepakatan yang saya bangun demi
terlaksananya ANBK dengan lancar yaitu dengan melaksanakan latihan mengoperasikan komputer dan
para peserta ANBK sangat antusias dan bersemangat mengikuti latihan. Karena interest mereka sudah
terbangun, maka kesepakatan yang telah disepakati bersama berjalan cukup lancar

Dukungan apa saja yang Anda berikan bagi orang tersebut? Hambatan apa yang Anda temui dan
bagaimana cara Anda mengatasinya? Upaya-upaya apa saja yang Anda lakukan untuk
mempertahankan motivasi orang tersebut?

Dukungan yang saya kerahkan bersama tim tentu kami harus mampu memotivasi mereka untuk ikut
kegiatan ANBK. Kami menyampaikan pada mereka bahwa ini kesempatan sekali saja semasa sekolah
di SMP. dan dengan mengikuti kegiatan ini, mereka akan mendapatkan pengalaman jika nanti mereka di
SMA menjadi peserta ANBK lagi. Tentu kami mengerahkan segenap kemampuan dan waktu untuk
kegiatan ini. Tentu pada perjalanannya ada hambatan, yaitu ada beberapa siswa yang tidak bisa ikut
kegiatan ANBK karena satu dan lain hal. Ada yang sakit, ada yang memang tidak berminat sama sekali
walaupun mereka tahu kegiatan ANBK ini wajib diikuti. Akhirnya kami harus mencari peserta cadangan.
Setelah kegiatan berlatih mengoperasikan komputer, tibalah dua agenda yang wajib diikuti yaitu gladi
bersih ANBK dan Pelaksanaan ANBK. Setelah peserta ANBK memasuki ruangan laboratoriumnya
masing masing, awalnya kegiatan berjalan lancar. Namun mereka mengeluh karena teks pada soal AKM
ini terlalu panjang sehingga sedikit kesulitan dan membutuhkan waktu yang lama. tidak hanya itu, soal
numerasinya pun sangat sulit. Lalu saya terus memotivasi mereka supaya jangan patah semangat
dalam mengerjakan soal. Saya meminta mereka untung tenang, fokus dan kerjakan pelan - pelan.
Berkaca dari pengalaman Gladi Bersih ANBK, kami merasa para peserta ANBK butuh bimbingan khusus
untu mengerjakan soal soal AKM mengingat soalnya kebanyakan memilki teks yang panjang. Akhirnya
saya dan tim berinisiatif untuk meminjam buku latihan soal AKM dari perpustakaan untuk dipelajari
bersama para peserta ANBK.

Bagaimana hasilnya?

Setelah melaksanakan beberapa upaya untuk kelancaran pelaksanaan ANBK akhirnya pelaksanaan
ANBK pada hari Rabu dan Kamis tanggal 06 dan 07 Oktober 2021 berjalan lancar. Para peserta ANBK
melaksanakan tes dengan tertib. Mereka tidak lagi mengeluhkan soal - soal AKM yang panjang dan sulit.
Kami sebagai panitia berharap para peserta ANBK bisa fokus dalam mengerjakan soal serta mampu
membaca cepat .Saya mnegatakan pada mereka soal - soal ANBK memang sulit tapi saya yakin mereka
mampu mengerjakannya dengan kunci "Fokus".

Anda mungkin juga menyukai