INDIKATOR :
1. Menentukan lokasi yang digunakan untuk budidaya tanaman sayuran
3. Merinci alat dan bahan yang akan digunakan untuk budidaya tanaman sayuran
PERTANYAAN :
1. Berdasarkan bagian yang dimanfaatkan, sayuran berjenis apakah yang anda pilih ? Sebutkan
nama sayuran tersebut !
3. Bagaimana ciri-ciri lokasi yang sesuai untuk tanaman yang anda budidayakan? Jelaskan!
4. Apakah menurut anda lokasi yang digunakan di sekolah ini sudah sesuai untuk tanaman yang
anda pilih? Jelaskan !
5. Berdasarkan nama tanaman yang anda pilih, bagaimana cara membudidayakan tanaman tersebut
mulai dari persemaian, penanaman, hingga perawatnnya? Jelaskan !
LEMBAR KERJA SISWA
STANDAR KOMPETENSI : 13. Mengapresiasi teknologi budidaya tanaman sayuran
KOMPETENSI DASAR : 13.4 Menerapkan perawatan tanaman sayuran
MATERI : Bertanam sayuran di lahan sempit
INDIKATOR :
PERTANYAAN :
Budidaya sayuran di lahan sempit merupakan budidaya sayuran yang memanfaatkan pekarangan / areal
sempit untuk penanaman sayuran yang biasanya menggunakan wadah tertentu sebagai media.
Semua jenis sayuran dapat ditanam dalam skala kecil paling sesuai harus disesuaikan dengan selera,
di halaman, namun untuk memilih jenis sayuran yang
kebiasaan setempat, variasi musim, luas halaman dan
ketinggian tempat. Selain ditanam di pekarangan, sayuran dapat ditanam
dalam wadah seperti pot, ember, belahan bamboo,
Berdasarkan pemilihan lokasi, apapun jenis sayuran atau pipa PVC. Untuk memperhatikan estetika
yang akan ditanam sebaiknya tidak mengganggu halaman
unsur estetika pekarangan, diusahakan sedapat Sayuran daun bertipe kecil, seperti herba semusim ,
mungkin sayuran yang ditanam dapat menambah misalnya sawi, kol, seledri, dan selada atau perdu
daya tarik dan keindahan halaman. Maka kondisi semusim seperti bayam cabut dan kangkung cabut
tanah, tipe tanaman, perlu dipehatikan dalam
menentukan tata letak penanamannya.
.
Model Penanaman
Model penanaman yang umum dilakukan adalah secara konvensional (penanaman
langsung ditanah) dan yang menggunakan pot.
Penanaman konvensional
Pada model ini hal yang perlu diperhatikan adalah:
1. pemilahan areal tanam,
2. pembersihan areal tanam
3. persiapan dan pengolahan lahan tanam
Pengolahan lahan tanam :
Pembersihan AREAL lahan yang akan ditanami
Pengolahan tanah/ Pencangkulan dilakukan untuk menggemburkan
lahan.
Pemupukan dasar dengan tujuan untuk menambah unsur hara pada tanah
dengan cara mencampurkan dan mengaduk pupuk secara merata diseluruh
bagian lahan. Pupuk yang sebaiknya digunakan adalah pupuk kandang atau
kompos.
Pembuatan bedengan sesuai dengan kebutuhan.
Dalam praktiknya penanganan biji atau benih tanaman sayuran ini ada dua cara :
(1) disemaikan yaitu sayuran yang sulit berkecambah seperti sawi, seledri, kol,
tomat dan cabai;
(2) tidak harus disemaikan (bisa langsung disebar atau ditanam di areal
tanamnya melalui penugalan dan setiap lubang bisa dimasuki tiga biji). Pada
tanaman sayuran stek dan umbi, sebaiknya tidak langsung ditanam, tetapi terlebih
dahulu disemaikan di wadah baki atau polibag yang dipindahkan setelah tunas
dan akarnya terbentuk cukup banyak.
Beberapa keuntungan yang diperoleh dari bertanam sayuran di pot antara lain :
Pot yang digunakan harus mampu mendukung pertumbuhan tanaman dengan baik
terutama perakaran. Beberapa jenis pot ini tidak memiliki sifat pot yang baik sehingga
pada siang hari yang panas, suhu pot cepat naik dan tanaman menjadi layu. Karena itu,
beberapa jenis pot perlu dilubangi didindingnya.
Ada beberapa tipe pot yang dikenal yaitu pot tunggal, pot horisontal dan pot vertikal
(1) Pot tunggal umumnya digunakan untuk jenis tanaman sayuran buah dan umbi
seperti cabai, mentimun, tomat, buncis, pare, terong, paprika, kacang panjang,
wortel, kentang, bawang merah, bawang putih, bawang bombay dan lobak.
Pot tunggal dapat dibuat dari tanah liat, semen, kayu, ember, kaleng atau polibag.
Yang pada bagian dasarnya telah dilubangi sebagai pengatur drainase air.
Media Tanam
Media tanam merupakan tempat berkembangnya akar dalam menunjang pertumbuhan
tanaman. Dari media tanam ini tanaman menyerap makanan yang berupa unsur hara
melalui akarnya. Media tanam harus sudah siap paling lambat dua minggu sebelum
tanam supaya terjadi pemadatan media yang sempurna. Media yang baik untuk
digunakan terdiri dari tanah gembur atau top soil, kompos, dan sekam padi dengan
perbandingan volume sama banyak. Aduk ketiga bahan tadi sampai tercampur rata,
kemudian masukan ke pot atau polybag yang memiliki diameter minimal 30 cm.
Bahan-bahan di atas memiliki fungsi yang berbeda, namun satu sama lain saling
mendukung. Tanah dengan sifat koloidnya memiliki kemampuan untuk mengikat unsur
hara dan melalui air unsur hara dapat diserap oleh akar dengan prinsip pertukaran kation.
Sekam gunanya untuk menampung/mengikat air dalam tanah, sedangkan kompos untuk
menjamin tersedianya bahan penting yang akan diuraikan menjadi hara yang diperlukan
oleh tanaman.
Sebaiknya kompos yang digunakan adalah kompos yang terbuat dari sampah dapur dan
sampah rumah tangga. Tujuannya adalah untuk ikut serta dalam menjaga lingkungan,
minimalnya yang ada di sekitar kita, dari permasalahan-permasalahan yang ditimbulkan
oleh sampah. Disamping itu, untuk menghemat biaya dalam pengadaan kompos.
Persyaratannya adalah :
campuran abu sampah dan pupuk kandang,
gambut dan pupuk kandang,
kompos sampah rumah tangga dan tanah atau pasir,
abu sekam dan pupuk kandang,
tanah dan sekam serta pupuk kandang,
pasir dan pupuk kandang,
tanah dan pupuk kandang
PERTANYAAN :