Nim : 2101414116
Kelas : 5C
Malam yang sunyi, tapi yang bermalam di kepala kian bising yaitu seorang
perempuan yang sering dihantui akan masa depan oleh pilihan-pilihan kampus
mana yang saya mau pilih untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih
tinggi, orang tua dan saudara saya memberikan pilihan pada saat itu ada yang di
Makassar dan di Palopo. Dengan pertimbangan yang cukup lama seperti adanya
diskusi antar kedua orang tua dan saudara saya memilih kampus Universitas
Cokroaminoto Palopo yang biasa disebut dengan kampus kuning yang berada di
kota Palopo, karena tidak terlalu jauh dari kampong saya jadi bisa pulang
kerumah pada saat libur. Di kampus inilah dan di kota Palopo ini saya
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Selanjutnya tepat pada semester tiga ini adalah tiba saatnya pindah
kampus, yaitu di Jl. Latammacelling. Di kampus ini adalah gabungan antara
Universitas Cokroaminoto Palopo dan SMA Cokroamitono Palopo, dan hanya ada
satu prodi yang ada dikampus tiga yaitu Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD).
Tepat pada semester tiga saya sudah mulai terasa berat karena semakin naik
semester semakin banyak juga cobannya, akan tetapi itu bukan penghalang bagi
saya namun itu adalah sebuah proses untuk menggapai sesuatu yang ingin kita
capai. Di semester ini saya banyak belajar tentang sebuah pengalaman mulai dari
pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Rpp) dan membuat Media
Membelajaran serta Video. Di mata kuliah Pembelajaran PPKN SD ini kami
membuat Rpp kemudian melakukan simulasi mengajar di depan teman kelas, jadi
saya harus percaya diri untuk tampil di depan banyak orang dan berusaha untuk
memberikan yang terbaik.
Pada mata kuliah lain yaitu menulis, kami diberikan tugas untuk membuat
video tentang mempromosikan kampus, kami dibagi beberapa kelompok dalam
membuat video, kemudian saya berdiskusi bersama teman kelompok saya untuk
membahas tentang bagaimana konsep pembuatan video. Dalam membuat video
ini kami menghabiskan waktu dua hari, satu hari untuk membuat video dan satu
harinya lagi untuk pengeditan video. Di sini kita bisa mengasah kemampuan yang
dimiliki sebagai mahasiswa yang kreatif serta menarik. Di semester ini, saya juga
menyukai salah satu mata kuliah yakni Budaya bugis yang dimana kita belajar
tentang asal muasal sejarah awal mula terbentuknya kedatuan luwu, dan juga kita
langsung ke Istana Kedatuan Luwu untuk melihat benda-benda pusaka atau
peninggalan-peninggalan yang seharusnya kita tidak boleh menolak lupa akan hal
itu, dan mendengarkan beberapa penjelasan tentang cerita Kedatuan Luwu,
sebelumnya ibu dosen sudah menyampaikan bahwasannya untuk memenuhi
syarat agar masuk ke Istana kita wajib menggunakan sarung sabbe jadi semua
masyarakat maupun mahasiswa ketika berkunjung ke Istana Kedatuan Luwu
wajib menggunakan sarung sabbe karena itu adalah tanda penghormatan dan
tradisi pada orang di istana kedatuan, bagi saya di mata kuliah ini banyak
memberikan pengetahuan dan pengalaman. Di sisi lain kami juga melakukan
acara pagelaran yang meriah sebagai nilai UAS pada mata kuliah Budaya Bugis
yang diikuti juga oleh semester ganjil yakni ada semester 5 dan semester 7, pada
acara ini kami di bagi beberapa kelompok dan tepatnya saya mendapatkan tarian
massal yang terdiri dari 22 orang pada saat itu saya kaget dan saya berfikir
bisakah kami menjalankan apa yang di perintahkan? Jadi mau tidak mau harus
dijalankan, ibu dosen juga memberikan semangat kepada kami. Di situ kami harus
bersungguh-sungguh krna team kami dipercayai untuk tarian massal, ibu dosen
memanggil dosen seni agar membantu kami dalam pembuatan formasi dan
memandu kami latihan.
Dan saatnya giliran kami untuk tampil dalam pagelaran ini yang pastinya
ada rasa deg-degan karena tari massal ini dilakukan secara banyak orang dan kami
takut salah, tapi saya harus yakin bahwa kita bisa karna sudah sudah ada bekal
dari minggu- minggu sebelumnya berlatih, kamipun tampil dengan rasa percaya
diri dan bersungguh-sungguh dan tidak ada yang saling bertabrakan. Mengapa
saya bilang begitu? karena pada saat latihan kadang masih ada yang saling
bertabrakan, dan alhamdulillahnya pada saat tampil tidak ada yang bertabrakan ,
setelah tampil kami pun berkumpul bersama-sama dan berterimakasih kepada
dosen seni yang senantiasa memandu kami dan meluangkan waktunya serta sabar
menghadapi kami semuanya. Dan kepada team yang sudah bekerja sama dalam
menjalankan tugas, dan ini adalah hasil dari kerja keras yang menjadi bukti bahwa
segala usaha, perjuangan, dan pengorbanan yang dilakukan akan membuahkan
hasil.
Tepat pada semester empat mencoba untuk tetap santuy, padahal di dalam
lubuk hatinya tidak tenang wkwk… karena semakin naik semester maka semakin
banyak pula tugasnya. Di mata kuliah seni budaya kami diberi tugas untuk
membatik yang terbuat dari bahan alami yakni kain putih, karet, bunga-bunga dan
daun-daunan, dan juga kami menggunakan cat air untuk membatik. Setelah itu
bapak menjelakan tata cara membatik, lalu kami dibagi beberapa kelompok untuk
menyiapkan alat dan bahan yang akan dipakai di pertemuan selanjutnya. Tiba
saatnya untuk membatik kita duduk bersama masing-masing kelompoknya
menaikkan bahan-bahannya di atas meja pada setiap kelompok dan langkah awal
untuk membatik itu mengerjakannya seperti halnya yang sudah diarahkan oleh
bapak, dalam proses membatik kami menghabiskan waktu yang cukup lama
karena kita juga membawanya ke tukang jahit. Tiba saatnya untuk acara fashion
show dimana acara ini adalah angkatan semester 4, saya senang sekali karena
pada acara itu karna banyak himpunan mahasiswa dari prodi lain yang juga ikut
meramaikan acara itu serta memasarkan makanannya. Kemudian ada mata kuliah
yang menurut saya lucu tapi susah yaitu mata kuliah berbicara, dimana pada mata
kuliah ini kami diberikan tugas UAS yaitu stand up comedy awalnya saya merasa
tidak bisa akan tetapi saya terus belajar agar bisa bercomedy di depan teman-
teman dan akhirnya saya melewati fase itu.