Anda di halaman 1dari 4

Nama : Nurpadilah Yusri

Nim : 2101414116

Kelas : 5C

Mapel : Pembelajaran Bahasa Indonesia SD

Malam yang sunyi, tapi yang bermalam di kepala kian bising yaitu seorang
perempuan yang sering dihantui akan masa depan oleh pilihan-pilihan kampus
mana yang saya mau pilih untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih
tinggi, orang tua dan saudara saya memberikan pilihan pada saat itu ada yang di
Makassar dan di Palopo. Dengan pertimbangan yang cukup lama seperti adanya
diskusi antar kedua orang tua dan saudara saya memilih kampus Universitas
Cokroaminoto Palopo yang biasa disebut dengan kampus kuning yang berada di
kota Palopo, karena tidak terlalu jauh dari kampong saya jadi bisa pulang
kerumah pada saat libur. Di kampus inilah dan di kota Palopo ini saya
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Awal saya menginjak kampus Universitas Cokroaminoto Palopo pada saat


saya pengambilan alamamater, waktu itu saya hanya pergi sendiri yang
bermodalkan Google Maps. Jujur pada saat itu saya merasa takut dan tidak
percaya diri karena saya hanya sendiri dan tidak ada satupun orang yang saya
kenal akan tetapi saya mencoba untuk memberanikan diri, ini adalah hal yang
cukup berkesan bagi saya karena bisa semandiri itu. Dan sebelum masuk ke
ruangan setiap orang harus menggunakan masker karena pada saat itu virus covid
19 atau bisa disebut dengan corona yang mengguncangkan seluruh dunia, awal
mula munculnya virus ini pertama kali mewabah dari kota Wuhan (Tiongkok).

Semester satu perkuliahan dilakukan secara online yakni menggunakan


Zoom, Google Meet, WhatsApp, dan Classroom. Karena pada waktu itu dihimbau
kepada seluruh masyarakat untuk karantina mandiri akibat Covid 19. Kemudian
semester selanjutnya perkuliahan sudah mulai dilakukan secara offline tetapi ada
sebagian juga yang masih melakukan secara online, awal masuk perkuliahan itu
saya merasa takut dan malu berinteraksi kepada teman sekelas karena saya
orangnya introvert, disitu saya berpikir kalau berada di zona itu kita tidak akan
bisa berbaur dengan yang lainnya dan tidak mendapatkan teman . Seiring dengan
berjalannya waktu saya mulai berinteraksi dengan teman sekalas dan
mendapatkan teman dari berbagai suku mapun daerah yang berbeda- beda, saya
merasa bahagia bertemu dengan mereka dengan tingkah kekonyolannya, saling
bertukar pikiran ketika tidak ada yang tau, dan oragnya pada asik-asik menurutku
bisa membawa kita ke dalam hal yang positif dan berproses bersama-sama dalam
mewujudkan cita-cita, membahagiakan kedua orang tua serta membuktikan
kepada dunia bahwa anak seorang petani juga bisa menggapai pendidikan yang
lebih tinggi. Pada semester dua ini saya mulai belajar berbicara di depan banyak
orang pada saat perkuliahan dan giliran kelompok saya yang presentasi disitu saya
menjadi moderator dalam diskusi kelompok yang memimpin berjalannya diskusi,
awalnya saya ragu, takut salah dan kurang percaya diri tetapi saya harus belajar
karna bagi saya ketika kita tidak mau mencoba maka kita tidak akan mengetahui
apa-apa. Dan semester dua ini juga adalah magang pertama bagi prodi pendidikan
guru sekolah dasar, kami turun ke lapangan disambut oleh kepala sekolah dan ada
beberapa guru yang berada di sekolah, kamipun melakukan observasi di sekolah
tersebut. Lalu pada Bulan Suci Ramadhan kami diberikan tugas menghafal surah-
surah pendek oleh dosen minimal 15 surah, setelah beberapa hari menghafalnya
kami harus menyetor hafalan di rumah dosen, pada mata kuliah ini saya suka
karna tepat di bulan suci ramadhan kami mendapatkan tugas menghafal surah
pendek itung-itung sebagai tambahan pahala bagi kami semua yang beragama
Islam.

Selanjutnya tepat pada semester tiga ini adalah tiba saatnya pindah
kampus, yaitu di Jl. Latammacelling. Di kampus ini adalah gabungan antara
Universitas Cokroaminoto Palopo dan SMA Cokroamitono Palopo, dan hanya ada
satu prodi yang ada dikampus tiga yaitu Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD).
Tepat pada semester tiga saya sudah mulai terasa berat karena semakin naik
semester semakin banyak juga cobannya, akan tetapi itu bukan penghalang bagi
saya namun itu adalah sebuah proses untuk menggapai sesuatu yang ingin kita
capai. Di semester ini saya banyak belajar tentang sebuah pengalaman mulai dari
pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Rpp) dan membuat Media
Membelajaran serta Video. Di mata kuliah Pembelajaran PPKN SD ini kami
membuat Rpp kemudian melakukan simulasi mengajar di depan teman kelas, jadi
saya harus percaya diri untuk tampil di depan banyak orang dan berusaha untuk
memberikan yang terbaik.

Pada mata kuliah lain yaitu menulis, kami diberikan tugas untuk membuat
video tentang mempromosikan kampus, kami dibagi beberapa kelompok dalam
membuat video, kemudian saya berdiskusi bersama teman kelompok saya untuk
membahas tentang bagaimana konsep pembuatan video. Dalam membuat video
ini kami menghabiskan waktu dua hari, satu hari untuk membuat video dan satu
harinya lagi untuk pengeditan video. Di sini kita bisa mengasah kemampuan yang
dimiliki sebagai mahasiswa yang kreatif serta menarik. Di semester ini, saya juga
menyukai salah satu mata kuliah yakni Budaya bugis yang dimana kita belajar
tentang asal muasal sejarah awal mula terbentuknya kedatuan luwu, dan juga kita
langsung ke Istana Kedatuan Luwu untuk melihat benda-benda pusaka atau
peninggalan-peninggalan yang seharusnya kita tidak boleh menolak lupa akan hal
itu, dan mendengarkan beberapa penjelasan tentang cerita Kedatuan Luwu,
sebelumnya ibu dosen sudah menyampaikan bahwasannya untuk memenuhi
syarat agar masuk ke Istana kita wajib menggunakan sarung sabbe jadi semua
masyarakat maupun mahasiswa ketika berkunjung ke Istana Kedatuan Luwu
wajib menggunakan sarung sabbe karena itu adalah tanda penghormatan dan
tradisi pada orang di istana kedatuan, bagi saya di mata kuliah ini banyak
memberikan pengetahuan dan pengalaman. Di sisi lain kami juga melakukan
acara pagelaran yang meriah sebagai nilai UAS pada mata kuliah Budaya Bugis
yang diikuti juga oleh semester ganjil yakni ada semester 5 dan semester 7, pada
acara ini kami di bagi beberapa kelompok dan tepatnya saya mendapatkan tarian
massal yang terdiri dari 22 orang pada saat itu saya kaget dan saya berfikir
bisakah kami menjalankan apa yang di perintahkan? Jadi mau tidak mau harus
dijalankan, ibu dosen juga memberikan semangat kepada kami. Di situ kami harus
bersungguh-sungguh krna team kami dipercayai untuk tarian massal, ibu dosen
memanggil dosen seni agar membantu kami dalam pembuatan formasi dan
memandu kami latihan.

Tibalah saatnya latihan kami kumpul bersama yaitu tepatnya Di kampus 3


Universitas Cokroaminoto Palopo setelah kelas selesai kami langsung berkumpul
di lapangan untuk latihan dan ketika dosen tidak masuk kami mengefisienkan
waktu itu untuk latihan tarian massal, beberapa minggu itu yang menguras energy,
tenaga, dan isi dompet hehe. Tapi bagi saya itu tidak masalah karena saya yakin
dengan pepatah ini "Barang siapa yang berusaha, maka akan mendapat apa yang
diusahakannya". Tiba saatnya pagelaran dimulai, kami menonton kelas-kelas yang
lain tampil dengan berbagai tarian-tarian dan bukan hanya tarian saja ada yang
berdrama, puisi, vocal grup, ma pacci dan masih banyak lagi.

Dan saatnya giliran kami untuk tampil dalam pagelaran ini yang pastinya
ada rasa deg-degan karena tari massal ini dilakukan secara banyak orang dan kami
takut salah, tapi saya harus yakin bahwa kita bisa karna sudah sudah ada bekal
dari minggu- minggu sebelumnya berlatih, kamipun tampil dengan rasa percaya
diri dan bersungguh-sungguh dan tidak ada yang saling bertabrakan. Mengapa
saya bilang begitu? karena pada saat latihan kadang masih ada yang saling
bertabrakan, dan alhamdulillahnya pada saat tampil tidak ada yang bertabrakan ,
setelah tampil kami pun berkumpul bersama-sama dan berterimakasih kepada
dosen seni yang senantiasa memandu kami dan meluangkan waktunya serta sabar
menghadapi kami semuanya. Dan kepada team yang sudah bekerja sama dalam
menjalankan tugas, dan ini adalah hasil dari kerja keras yang menjadi bukti bahwa
segala usaha, perjuangan, dan pengorbanan yang dilakukan akan membuahkan
hasil.
Tepat pada semester empat mencoba untuk tetap santuy, padahal di dalam
lubuk hatinya tidak tenang wkwk… karena semakin naik semester maka semakin
banyak pula tugasnya. Di mata kuliah seni budaya kami diberi tugas untuk
membatik yang terbuat dari bahan alami yakni kain putih, karet, bunga-bunga dan
daun-daunan, dan juga kami menggunakan cat air untuk membatik. Setelah itu
bapak menjelakan tata cara membatik, lalu kami dibagi beberapa kelompok untuk
menyiapkan alat dan bahan yang akan dipakai di pertemuan selanjutnya. Tiba
saatnya untuk membatik kita duduk bersama masing-masing kelompoknya
menaikkan bahan-bahannya di atas meja pada setiap kelompok dan langkah awal
untuk membatik itu mengerjakannya seperti halnya yang sudah diarahkan oleh
bapak, dalam proses membatik kami menghabiskan waktu yang cukup lama
karena kita juga membawanya ke tukang jahit. Tiba saatnya untuk acara fashion
show dimana acara ini adalah angkatan semester 4, saya senang sekali karena
pada acara itu karna banyak himpunan mahasiswa dari prodi lain yang juga ikut
meramaikan acara itu serta memasarkan makanannya. Kemudian ada mata kuliah
yang menurut saya lucu tapi susah yaitu mata kuliah berbicara, dimana pada mata
kuliah ini kami diberikan tugas UAS yaitu stand up comedy awalnya saya merasa
tidak bisa akan tetapi saya terus belajar agar bisa bercomedy di depan teman-
teman dan akhirnya saya melewati fase itu.

Dalam hidup ini banyak rangkaian pengalaman, pelajaran dan drama


perkuliahan yang sudah saya lewati, dan jangan takut kamu mencoba hal baru kita
harus tetap lebih semangat menjalaninya, meski terkadang sulit untuk
mewujudkannya tetapi harus dibarengi oleh usaha agar mencapai tujuan yang
ingin kita capai dan pastinya akan membuahkan hasil. Bagaimanapu, aku tetap
berterima kasih atas banyaknya hal baru yang kucoba dari tahun ke tahun, dan
kemandirianku yang berlipat ganda dari tahun sebelumnya. Tak lupa pula saya
berterima kasih kepada kedua orang tua yang luar biasa senantiasa mendukung
dan mendoaka serta sangat berkontribusi dalam hidup saya. Terlebih juga kepada
bapak/ibu dosen yang sudah membimbing saya sehingga banyak mendapatkan
ilmu yang sangat bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai