Anda di halaman 1dari 3

SUKACITA LATSAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat izinnya pelatihan latsar CPNS Kota
Kotamobagu sudah dimulai, walaupun sudah lebih 1 tahun sebagai CPNS baru terlaksana dan akhirnya saya sudah
mengikuti pelatihan dasar tersebut. Kesan pertama saya mengikuti pelatihan ini adalah ternyata banyak syarat
dibutuhkan, hal ini membuktikan bahwa pelatihan ini perlu persiapan materi dan mental. Pelatihan ini sudah saya
tunggu-tunggu selama ini, sebab pelatihan ini adalah salah satu syarat untuk diangkat sebagai PNS . Jumat, 18 Maret
2022 adalah hari yang ditunggu-tunggu untuk pembukaan pelatihan dasar CPNS formasi 2019 pemerintah
Kota Kotamobagu. Pelaksanaan pembukaan dapat berjalan lancar dan baik, saya merasakan senang karena
bisa bertemu teman angkatan yang jarang ketemu ketika saat bekerja di Instansi. Selesai pembukaan
dilanjutkan dengan pemberian materi, yang membuat saya berjuang keras ketika mengikuti materi karena
rasa mengantuk yang melanda. Materi terus dilanjutkan hingga malam, tanpa jam istirahat mandi, yang
membuat rasa lelah dan mengantuk semakin besar. Jam makan siang kami harus mengantri di tiap meja
sesuai dengan kelas masing-masing kami, dan saat makan siang saya belajar displin untuk makan, tanpa
bunyi piring, sendok dan garpu serta tangan tidak boleh menyentuh meja. Saya mendapatkan kebiasaan baik
dari displin ini. Malam harinya kami dilanjutkan dengan pembagian kamar untuk kami mulai diasramakan,
yang awalnya saya masih berpikir akan dipulangkan kerumah. Ketika menuju ke kamar kami harus
mengambil barang-barang kami sendiri terlebih dahulu ditempat penitipan barang, dilanjutkan dengan proses
antrian menuju ke kamar. Bersyukur saya sekamar dengan teman seangkatan yang berasal dari instansi yang
sama dengan saya. Kamar saya berada dilantai dua dengan jumlah sepuluh orang dalam kamar, dengan
tempat tidur lainnya sudah diisi barang-barang teman yang lain yang saya belum kenal. Malam pertama kami
menempati kamar yang sedikit kotor, membuat saya mengingat kata instruktur untuk banyak bersyukur.
Malam pertama dilanjutkan dengan antrian mandi di kamar mandi lantai dua yang kurang dan air yang kecil
keluar karena ditiap kamar mandi menyalakan kran air. Sehingga setelah lama mengantri di lantai dua, saya
memutuskan untuk turun ke lantai satu untuk mencek kamar mandi di lantai satu yang ternyata air dan kamar
mandi melimpah. Hari kedua pelatihan dasar dilanjutkan dengan diawali dengan apel pagi. Setelah apel pagi,
kami dijamu dengan makan pagi yang berlanjut dengan snack pagi jam 10:00 WITA, makan siang jam 13:00
WITA, snack sore jam 15:30, dan makan malam jam 19:00 WITA. Kurang makan tidak ada dikamus saya
selama latsar, tapi lebih makan yang saya dapatkan. Materi pelatihan dilanjutkan kembali di hari kedua sesuai
jadwal yang ditentukan, yang membuat saya masih berjuang dengan rasa mengantuk sehingga saya harus
mengambil tempat duduk didepan untuk mengalahkan rasa mengantuk dan mendengarkan materi. Materi
yang diberikan merupakan tambahan pengetahuan bagi saya yang tidak saya dapatkan di dunia perkuliahan.
Sekali lagi saya bersyukur dengan pelatihan ini, dengan materi yang diberikan oleh BPSDM Prov Sulawesi
Utara yang merupakan bekal dan dasar saya ketika menjadi abdi negara. Selama dua hari pelatihan kami
diharuskan untuk memakai pakaian lengkap dengan kemaja panjang putih dan rok / celana hitam panjang,
ditambah dengan menggunakan sepatu pantofel. Saya tidak terbiasa menggunakan sepatu pantofel dan
selama pelatihan ini saya harus menggunakan sepatu pantofel seharian yang mengakibatkan saya harus
merasakan nyeri dikedua kaki saya disertai bengkak dan merah. Rasa sedih dan ingin menyerah
menggerogoti hati saya, tapi saya berjuang keras mengalahkan perasaan itu dengan melihat pertolongan
Tuhan sampai aku bisa mengikuti pelatihan ini. Malam kedua kami, kami diizinkan untuk bermalam dirumah
masing-masing dengan istilah dari panitia adalah Izin Bermalam (IB). Rasa senang, rasa bahagia yang saya
rasakan dapat mengobati hati dan fisik saya, ketika bertemu keluarga dan keluar asrama. Hari minggu jam
20:00 WITA kami harus kembali ke asrama untuk persiapan pelatihan dibesok hari. Kekuatan dan
kemampuan dikumpulkan untuk saya bisa berjuang selama seminggu kedepan. Saya bisa menjalani hari
pertama dan kedua dengan baik, karena pertolongan dan kekuatan dari Tuhan. Sehingga untuk seminggu
kedepan yang saya tidak tau apa jadinya saya terus percaya Tuhan menolong saya. Hari ketiga pelatihan kami
dibekali dengan PBB (Peraturan Baris Berbaris) dengan mengharuskan kami duduk didepan gedung dengan
atasnya kami adalah langit. Panas, silau terhadap matahari tidak mengalahkan rasa mengantuk saya. Tetap
rasa mengantuk saya alami di hari ketiga pelatihan, tapi saya senang dengan ilmu tambahan yang saya
dapatkan dari peraturan baris berbaris. Setiap filosofi dari peraturan baris berbaris bisa saya dapatkan dari
pelatihan ini. Prosedur dan tahapan yang sesuai dengan peraturan baris berbaris bisa saya ketahui dari
pelatihan ini. Akhir dari materi Kesiapsiagaan Bela Negara kami diberikan satu permainan yang dimainkan
oleh satu kelas. Permainan ini dimainkan dengan memberikan pesan dari orang pertama dengan gerakan
sampai orang terakhir, dan dari semua kelas, kami tidak mampu menyampaikan pesan yang sama dari orang
pertama sampai orang terakhir. Kesan dari permainan ini saya mempelajari bahwa setiap orang memiliki
karakteriktik masing-masing dan bagaimana kita berjuang untuk mencapai tujuan bersama. Materi pelatihan
ini mengajarkan dasar atau pondasi untuk bersikap sebagai pelayan publik, selain itu ada juga beberapa
tanggung jawab yang harus dilakukan sebagai pelayan publik. Saya juga diajarkan untuk selalau rendah hati
kepada sesama teman di pelatihan, belajar untuk sepenanggungan menghadapi masalah dan bekerja sama
memecahkan masalah. Sekali lagi saya bersyukur untuk teman sekamar dan sekelas yang saling mendukung,
menolong satu sama lain, sehingga saya bisa berkomunikasi dengan nyaman dengan mereka. Perjuangan
bersama tentunya belum selasai, sampai kami mendapatkan SK PNS, sehingga di hari ulang tahun teman
kami yang bertepatan dengan kegiatan pelatihan membuat kami harus berjuang menerima hukuman yang
sama dalam satu angkatan. Awal menerima hukuman saya merasakan tidak adil bagi diri saya, tapi dari
pelatihan ini saya belajar kebersamaan, kekompakan, kesatuan untuk kami berjuang bersama. Saya
mempelajari bahwa untuk berjuang bagi bangsa dan negara membutuhkan kesatuan, persatuan dan
kebersamaan untuk menjaga Indonesia tetap merdeka. Pelatihan ini juga mengajari saya untuk bersikap baik
dan ramah kepada orang lain, karena kami dari berbagai instansi yang membuat saya sadar bahwa pelatihan
ini merupakan langkah awal saya membangun link yang baik dengan orang lain. Dalam pelatihan ini, kami
menerima materi dari berbagai widyaiswara yang merupakan kata baru dalam kosakata saya. Widyaiswara
baru saya ketahui saat pelatihan ini adalah Pegawai Negeri Sipil yang diangkat sebagai pejabat fungsional
oleh pejabat berwenang dengan tugas, tanggung jawab, wewenang untuk mendidik, mengajar, dan/ atau
melatih Pegawai Negeri Sipil pada lembaga pendidikan dan pelatihan pemerintah. Kesan saya untuk
widyaiswara adalah untuk lebih kreatif dan inovasi dalam mengajar, karena untuk beberapa widyaiswara
saya merasakan monoton, kaku dalam mengajar sehingga kesulitan untuk saya megikuti proses
pembelajaran, tapi ada juga beberapa widyaiswara yang mengajar dengan baik, sehingga sayaa dapat
memahami proses pembelajaran dengan baik. Pelatihan ini juga mengajari saya kebijaksanaan dalam
mengelolah waktu, media sosial, dan hubungan dengan teman. Semangat berjuang bersama untuk
menyelesaikan pelatihan ini, saya dapatkan dari teman-teman sekelas, sekamar, bahkan satu angkatan. Rasa
ingin menyerah saya dipatahkan dengan saya melihat masih ada teman-teman saya yang berjuang bersama.
Delapan hari megikuti pelatihan membuat tubuh, pikiran, dan hati saya bisa beradaptasi dengan setiap proses
yang ada. Lari di sore hari menggunakan sepatu pantofel dan pakaian PDH lengkap tidak lagi menjadi
masalah. Mengorbankan waktu dengan bangun duluan tidak lagi menjadi masalah bagi saya, karena untuk
mendapatkan kamar mandi dan tentunya bisa mandi. Membersihkan kamar, mengepel kamar menjadi
kegiatan sukarela yang bisa saya lakukan dan saya merasakan senang ketika bisa membantu kepentingan
banyak orang. Membangunkan dan mengingatkan sesama teman merupakan adaptasi kebiasaan baru yang
saya dapat terapkan dalam pelatihan ini, karena jujur saya sangat sungkan ketika harus membangunkan dan
mengingatkan orang lain. Pelatihan ini juga dapat membantu saya berkomunikasi baik dengan orang lain
dengan ruang ketika handphone kami harus dikumpulkan di jam-jam tertentu. Jujur saya adalah orang sulit
untuk berkomunikasi dengan orang lain, terutama orang baru dan saya tidak merasa nyaman. Sekali lagi, rasa
syukur harus saya sampaikan karena lewat pelatihan ini, materi-materi yang diberikan dapat membantu saya
berkomunikasi dengan orang lain dengan rasa nyaman. Rasa kesal dan marah kadang terlintas dibenak saya,
ketika instruktur memperlakukan kami dengan tidak sewajarnya. Kata-kata yang kurang baik yang kadang
disampaikan membuat saya sering berkomentar, bahwa untuk menjadi seorang instruktur harus belajar tata
bahasa dan sikap yang baik dan bijaksana ketika dipercayakan untuk melatih Calon Pegawai Negeri Sipil,
karena kami adalah CPNS yang sudah menyelesaikan study ditingkat sarjana, profesi bahkan pengalaman
kerja yang baik bahkan ada dengan predikat sangat baik. Pelatihan ini adalah proses dan bekal bagi CPNS
untuk nantinya bekerja sebagai PNS di Instansi masing-masing, sehingga pelatihan yang dilakukan harus
baik dan sesuai aturan agar berdampak bagi tempat kita bekerja, daerah, bahkan negara dan bangsa. Saya
terus bersyukur dalam pelatihan ini karena tempat pelatihan berada di daerah sekitar Kotamobagu, sehingga
saya tidak harus mencuci baju, karena baju kotor saya, dapat dicuci dirumah. Saya harus mengirim baju
kerumah untuk dicuci karena keterbatasn tempat menjemur, tempat mencuci, dan ditambah dengan beberapa
baju dari teman saya yang hilang ketika dijemur. Pelatihan ini juga mengajari saya untuk displin beribadah,
sehingga memberikan kekuatan hari demi hari untuk berjuang dalam pelatihan ini. Pelatihan ini juga
mengajari hal-hal baru dengan sikap hormat dan memberikan salam ketika bertemu pelatih, panitia dan
widyaiswara saat berpapasan di jalan. Saya dapat mengikuti pelatihan ini dengan sukacita, karena ada mereka
teman-teman saya yang berjuang bersama. Selama latsar kami juga diajarkan untuk disiplin waktu, setiap
kegiatan harus tepat sesuai jadwal yang ditentukan panitia. Dari sejak pagi sampai sore jadwal sangat padat,
pagi-pagi kami harus berolahraga dan beribadah, berolahraga sangat perlu dilakukan untuk mendukung fisik
kami selama pelatihan berlangsung sebab banyak kegiatan yang membutuhkan aktivitas fisik, olahraga di
pagi hari juga dapat mempertahankan system imun kami agar tidak mudah untuk jatuh sakit terutama di masa
pandemic Covid-19 ini, selain itu nutrisi gizi yang disediakan oleh panitia sangat baik untuk menjaga
kesehatan jasmani kami, bukan hanya makanan saja tetapi peserta diberikan snack ringan disela-sela
kegiatan, hal ini tentu perlu diberikan sebab kegiiatan sangat menguras energi dan pikiran peserta latsar.
Setelah beribadah dan berolahraga, kami harus melakukan apel pagi, di kegiatan apel ini panitia akan
memberikan arahan-arahan yang perlu kami ikuti untuk kelancaran kegiatan di hari tersebut, selanjutnya di
apel pagi kami juga belajar memantapkan kedisiplinan dan ketepatan waktu serta bisa tampil dalam kondsi
apapun dengan ikut serta dalam petugas apel pagi. Tidak hanya apel di pagi hari, sebelum menutup kegiatan
di haru tersebut, kami juga wajib kembali melaksanakan apel malam, di apel malam ini kami menevaluasi
kembali setiap kegiatan yang di lakukan hari itu, belajar memperbaiki kesalahan dan tidak kembali
mengulanginya di esok hari. Di kegiatan apel juga kami terus menyanyikan mars dan lagu wajib Indonesia,
hal ini dilakukan untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air sembar mengingat jasa-jasa para pahlawan yang
telah memperjuangkan tanah air Indonesia, selain itu kami juga menyanyikan yel-yel yang telah dibuat oleh
panitia ataupun kami sendiri untuk meningkatkan semangat diri untuk belajar di pelatihan dasar ini dan
seangat perjuangan untuk melayani masyarakat. Jika kegiatan selesai lebih awal kami dapat mengisi waktu
dengan berdiskusi bersama teman-teman, biasanya kami membahas pekerjaan rumah atau tugas-tugas yang
diberikanatau hal lain yang berkaitan dengan pelatihan dasar, ada juga teman-teman yang bermain games
untuk menumbuhkan rasa kekeluargaan di tengah teman-teman latsar, di kegiatan tersebut pula kami dapat
mengenal lebih lagi sifat atau karakter masing-masing peserta. Di kamar istirahat kami di tempatkan
bersama-sama dalam satu kamar yaitu 10 orang, disini saya kembali belajar rasa kekeluargaan, di kamar
istirahat karena banyak sekali orang sehingga saya harus menjaga sikap untuk menghargai privasi teman
sekamar dengan tidak mencampuri urusan orang lain, namun sebaliknya tetap saling membantu jika teman
membutuhkan pertolongan. Saya berharap setelah melakukan pelatihan dasar CPNS pribadi kami dapat
dibentuk sesuai nilai nilai ASN

Anda mungkin juga menyukai