Anda di halaman 1dari 2

Semangat Calon Guru Penggerak

Oleh: Ken Widya Agustina

Guru Penggerak, salah satu point yang muncul pada deret list dibagian kanan atas
pada SIMPKB. Entah apa itu, tapi aku tertarik untuk membuka. Sangat menarik karena saat
itu ada pilihan untuk mendaftar Guru Penggerak Angkatan 5. Wah saya mendapat
kesempatan untuk ikut Guru Penggerak.

Pada saat itu mulai jari ini gatal untuk mengakses guru segala guru di internet. Pada
search engine google, saya tuliskan kata kunci “Guru Penggerak.” Hanya dapat merasa
amazed atas semua hasil artilkel yang ditampilkan. Semua bergerak memberikan inspirasi.
Banyak sekali tulisan dengan membuat saya semakin penasaran tentang Guru Penggerak.
Hingga saya mencari komunitas-komunitas Guru Penggerak di sosial media baik WA maupun
telegram. Mencari kawan untuk bisa saling sharing mengenai perkembangan informasi.

Bergerak, masuk pada fase seleksi pertama setelah mengupload semua berkas.
Muncul banyak pertanyaan yang menurut saya membutuhkan jawaban yang berat. Kenapa
berat? Pertama, karena saya bukan orang yang lihai dalam merangkai kata. Kedua, saya
merasa pengalaman yang saya miliki sangat jauh dari contoh pengalaman dari guru
penggerak yang saya baca dan tonton sebelumnya.

Hanya bisa berpikir “nothing to lose,” saya mencoba mengikuti alur. Walau tanpa
tekanan, tapi jantung tetap berdegup kencang dihari-hari menuju tanggal pengumuman.
Tanggal pengumuman terus mundur dari yang telah dijadwalkan, sampai pada titik
“menyerah”. Namun, tiba-tiba ada info bahwa pengumuman bahwa saya lulus pada seleksi
tahap satu.

Dilanjutkan seleksi tahap dua, yaitu seleksi Peer Teaching. Pada seleksi kedua, saya
merasa kembali pada masa PPL, ternyata pengalaman mengajar selama ini belum membuat
saya tenang saat diamati dan dinilai. Harus menyiapkan ubo rampe (jawa: peralatan) untuk
seleksi kali ini. Dilanjutkan dengan wawancara yang sedikit menguras air mata karena saya
selama ini banyak sekali kekurangan, bahkan merasa menjadi “seekor katak dalam
tempurung.” Singkat cerita finally pada tahap ini juga lolos.
Masuklah pada pergulatan yang sebenarnya. Dimulai dari Loka 0 di Hotel, ada rasa
excited tapi juga menciut melihat semua teman-teman yang luar biasa. Saling bertemu sapa
dengan manusia-manusia hebat, sempat dalam hati “Who am I? wah kayanya saya salah
daftar ini.” Hampir tidak bisa membayangkan perjalanan panjang yang akan saya lewati.
Apa bisa mengikuti kegiatan ini selama 6 bulan?

Walau banyak keraguan waktu mengawali Program Guru Penggerak, saya merasa
sangat beruntung menjadi bagian dari dari keluarga besar Calon Guru Penggerak Angkatan
5 Kabupaten Banyumas. Banyak ilmu dan pengalaman yang tidak dapat diperoleh dari
kegiatan-kegiatan lain. Prinsip-prinsip dasar Pendidikan Berdasarkan Pemikiran Ki Hajar
Dewantara menyadarkan bahwa selama ini saya sangat melenceng dari tujuan Pendidikan
itu sendiri.

Modul demi modul membuat saya semakin tergerak untuk menjadi seorang guru yang
lebih baik. Guru yang berpihak pada murid. Guru yang tidak egois, dan bahwa murid
bukanlah tabularasa. Kesadaran yang membawa pada guru hanya membersamai murid
untuk dapat menjadi manusia MERDEKA. Manusia yang siap untuk menjadi bagian dari
masyarakat Indonesia yang berprofil Pancasila.

Materi yang praktikal didukung dengan Pengajar Praktik, Fasilitator, dan Instruktur
yang mumpuni dalam membersamai para Calon Guru Penggerak, membuat saya lebih
bersemangat dalam mengikuti Program ini. Yang tak kalah penting adalah sahabat yang
saling support dan saling bantu membuat kesulitan dan rintangan yang dialami menjadi
dapat teratasi. Padatnya kegiatan baik dalam program penggerak dan kegiatan sekolah
membutuhkan bantuan dari lingkungan sekitar untuk saling berkolaborasi.

Saling berbagi pengalaman dan pemikiran saat lokakarya menjadi hal luar biasa yang
saya rasakan. Hal ini membuat saya bersyukur bisa mengikuti kegiatan Program Guru
Penggerak. Selama Lokakarya 1 hingga 7 banyak sekali hal-hal baru yang saya dapat dari
pengalaman sesama Guru Penggerak. Ide-ide brilian dari para Calon Guru Penggerak yang
tergerak menjadi inspirasi untuk dapat bergerak dan menggerakan.
Diakhiri dengan Panen Raya yang menggema di seantero Banyumas sebagai puncak
kegiatan. Semua Calon Guru Penggerak bergerak dan saling berkolaborasi untuk
menampilkan Rencana Aksi dan sajian yang mengundang decak kagum. Dengan persiapan
yang singkat, kami berusaha maksimal dalam Panen Raya. Senang, bangga namun juga ada
kesedihan dimana kami harus berpisah. Waktu enam bulan membawa kenangan yang tidak
akan lekang oleh waktu.

Program Guru Penggerak telah usai, namun ini adalah awal dari perjalanan panjang
yang akan kami lalui. Banyak perubahan yang harus saya dan teman-teman lakukan baik
untuk diri sendiri, maupun sekolah. Mari saling berkolaborasi untuk dapat mewujudkan
Pendidikan yang seutuhnya demi Penerus Bangsa.

Nama : Ken Widya Agustina, S.Pd.Gr


TTL : Sragen, 27 Agustus 1988
Unit
: SMK Nasional Purwokerto
Kerja
Alamat : Kebasen RT.03/02. Kec. Kebasen, Banyumas

Anda mungkin juga menyukai