Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Refleksi Lokakarya 5 PGP Angkatan 8

Nama : Fitriani, S.Pd.


Asal Lembaga : SMP Negeri 1 Matangkuli
CGP Angkatan 8 Kab. Aceh Utara

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu. Puji beserta syukur mari sama sama


kita panjatkan kehazirat Allah SWT, Shalawat beriring salam sennatiasa kita curahkan
kepangkuan alam Nabi besar Muhammad SAW.
Allhamdulillah, disini saya akan mencurahkan dan mereflesi apa yang telah saya
dapatkan selama ini, pengalaman bermakna dalam hidup saya selama berada di
Pendidikan Guru Penggerak. Saya adalah seorang guru SMP Negeri 1 Matangkuli, Kab
Aceh Utara, beragam Harapan dan bayangan menyelimuti fikiran disaat awal menjalani
pendidikan di CGP ini. Mulai dari was-was, cemas, takut, stres, belum memiliki
rasa/keberanian, rendah diri karena merasa belum mampu untuk menghadapi dan
bersama dengan guru-guru dari jenjang lainnya, yang jelas dipastikan mereka semua
hebat dan luar biasa inovatif. Allah SWT yang memberikan kemudahan, kelancaran,
kesehatan sampai akhirnya berada di Lokakarya 5 PGP Angktan 8 kab Aceh Utara. Saya
mencurahkan seluruh perasaan saya setelah melakukan kegiatan LOKAKARYA 5 yang
bertempat di SDN 7 Tanah Jambo Aye. Saya menggunakan refleksi model 4F (Fact,
feelings, findings, Future). Selama 6 bulan pendidikan, saya dan rekan CGP lainnya dari
kab. Aceh Utara hanya beberapa minggu lagi kedepan kami menjalani kegiatan dan
pendidikan calon guru penggerak ini.

Berikut adalah refleksi saya :

1. Fact
Kegiatan lokakarya Ke-5 ini dilaksanakan sebagai bentuk kegiatan luring/tatap muka
antara CGP dengan CGP satu kabupaten Aceh Utara dari berbagai jenjang Pendidikan
dimulai dari CGP jenjang TK, SD, SMP, SMA/SMK yang bertempat di SDN 7 Tanah Jambo
Aye. Acara tersebut didampingi secara langsung oleh masing- masing Pengajar Praktik
setiap kelompoknya. Dalam pelaksanaannya kegiatan di awali dan dibuka oleh Bpak/Ibu
Kabid SD Kemudian dilanjutkan pemaparan dari BBGP Provinsi Aceh Utara, beliau
memaparkan bahwasanya guru penggerak harus mampu menggerakan komunitas di
daerahnya, melalui kegiatan KKG ataupun berbagi praktik lainnya yang berisi kegiatan
menyebarkan pemahaman yang diperoleh dari PGP untuk ditularkan kepada rekan
sejawat. Harapan untuk tergerak, bergerak dan menggerakan jelas merupakan kunci
dari perubahan yang harus mulai tertanam didalam diri seorang guru penggerak.
Kegiatan ini terutama dimodul 3 PGP berfokus pada program positif yang mampu
berdampak pada murid. Awal dari kegiatan Lokakarya ini, pembagian kelompok yang
baru lagi. Saya bersyukur mengenal guru-guru hebat lainnya dari PP yang berbeda.
Mereka humble, kelas penuh keceriaan, dengan kegiatan bermakna dan menghasilkan
ragam ide brilian yang sebelumnya telah mereka susun masing-masing dalam
merencanakan program yang berdampak pada murid. Dalam kegiatan setiap peserta
dibagi kelompok, setiap kelompok saling membagikan program masing- masing dan
setiap program diumpan balik oleh rekannya, kemudian nanti dipresentasikan 1
program yang dipilih berdasarkan kesepakatan rekan kelompok.
Kegiatan selanjutnya dilanjut tugas individu untuk mempresentasikan program positif
yang berdampak pada murid. Program yang dipresentasikan dengan menggunakan alat
bantu BAGJA, B ( Buat Pertanyaan, A-ambil pelajaran, G-gali mimpi, J-jabarkan
rencana, dan A- Atur eksekusi). Namun loka karya ini hanya pada tahap BAG. Untuk
tahap B-buat pertanyaan dari program saya yang bernama PIKAT JUMAT (Pidato
singkat jumat)
Dalam tahapan B ( dimulai dari pertanyaan Bagaimana mewujudkan murid yang
mandiri, kreatif, bertanggungjawab? Kegiatan apa yang dapat melatih keterampilan
yang dibutuhkan murid dalam program PIKAT JUMAT?. Untuk Tahapan Ambil
Pelajaran, aspek apa saja yang mampu dikembangkan adalah hal/kegiatan apa saja
yang mampu dilkukan anak di PIKAT JUMAT dan yang terakhir gali mimpi apa saja
pengalaman kelak yang didapat anak jika guru mampu secara kreatif dan inovatif
merancang sebuah rencana/program di pengembangan bakat seni murid, program
PIKAT JUMAT yang seperti apa yang diinginkan semua warga sekolah, yang mampu
dijadikan tempat/sarana aktualisasi diri anak secara bebas dan positif.

2. Feelings
Perasaan saya setelah mengikuti kegiatan lokakarya 5 ini happy merasa senang, asik
dan semangat, karena dengan lokakarya 5 ini saya jadi mengetahui berbagai ide kreatif
program yang direncanakan menjadi prakarsa perubahan dalam aksi nyata dilapangan
yang berdampak positif bagi murid. Program yang kita rancang tentu perlu umpan
balik dan masukan dari rekan agar perencanaan menjadi lebih dapat
dipertanggungjawabkan dan diperbaiki jikalau memang mendapatkan masukan yang
membangun demi terselenggaranya program masing-masing CGP.
Dengan mendapat masukan dari rekan saya jadi merasa yakin dan semangat untuk bisa
melaksanakan dan mengaktifkan kembali program " PIKAT JUMAT " di sekolah.
Masukan dari rekan CGP lainnya terkait program yang saya usung adalah saran untuk
melakukan uji publikasi dengan berbagai media, Dengan memanfaatkan alat bantu
BAGJA tentu memudahkan saya menyusun dan mengaktifkan kembali program saya.
Potensi aset yang ada disekolah juga memberikan kontribusi memudahkan saya untuk
menemukan aset/modal yang dapat membantu kelancaran program ini dan tentunya
kolaborasi sangat diperlukan dalam kelancaran PIKAT JUMAT.
3. Findings
Saya menemukan berbagai pembelajaran dan banyak ilmu yang saya pelalajari dari
kegiatan lokakarya ini, dimulai dari filosofi KHD bahwasanya pendidik tugasnya
menuntun segala kodrat yang ada pada murid agar mencapai dan kebahagiaan
setingginya setinggi- tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota
masyarakat. Dengan demikian tugas pendidik harus membuat program yang
mengantar murid menjadi manusia yang berbahagia secara individu maupun sebagai
anggota masyarakat.
Kaitanya dengan filosofi tersebut, maka saya membuat program " PIKAT JUMAT " yang
berisi kegiatan agar murid memiliki sifat percaya diri dalam tampil didepan dngan
menyampaikan pidato singkat, keterampilan dan keberanian serta mengasah rasa
percaya diri dan kreatif murid. dalam Pengalaman belajar ini menjadi penting dan
bermakna manakala murid menyusun dan melaksanakan sendiri tergerak untuk
mencoba mengaktualisasikan dirinya di wahana/sarana yang telah diperrsiapkan.
Program tersebut tentu berkaitan dengan modul 3.3 tentang program yang berdampak
pada murid, salah satunya dengan menumbuhkan kepemimpinan murid melalui
penciptaaan karakteristik kemandirian dan kreatifitas anak serta memupuk rasa
tanggung jawab anak atas apa yang dilakukannya.
Dengan memperhatikan hal tersebut, pada program " PIKAT JUMAT " yang
disampaikan di lokarkarya 5 terdapat kegiatan dimana murid harus mencoba
mengaktualisasikan diri sesuai kemampuannya.
Seluruh aktifitas dan pelibatan murid dalam kegiatan harus mampu mencerminkan
dan mempertimbangakan Suara ( Voice), pilihan ( Choice), dan kepemilikian
( Ownership). Dalam voice anak diberikan kesempatan untuk mengungkapkan apapun
yang ia kuasai dan mampu ia lakukan sebagai bahan unjuk kerjanya. Choice berupa
kesempatan untuk memilih kegiatan dan membebaskan pengungkapan media refleksi
murid, serta melibatkan murid dalam kegiatan PIKAT JUMAT baik ide/sarannya.
Ownership menanyakan pada murid apa yang disukai dari pidato singkat dan apa
pengalaman yang ia dapatkan, mengajak murid untuk terus berkarya dan berkreasi.
Kegiatan " PIKAT JUMAT " bertujuan untuk mengembangkan karakter profil pelajar
pancasila, terutama dimensi mandiri, berfikir kritis, beriman dan bertaqwa, gotong
royong dan kreatif yang terintegrasi dalam rangkaian kegiatan BAGJA. Penyusunan
tahapan BAGJA juga dengan memperhatikan modal/aset yang ada disekolah serta
mampu untuk dipergunakan/dimanfaatkan agar berdampak positif pada murid dalam
keseharian pembelajran bermaknanya.
Perlu dikaji dan evaluasi kembali karena tentu dalam pelaksanaan aksi nyata
dilapangan tidak semudah harapan & bayangan, perlu kesabaran dan motivasi yang
tinggi. Ketika anak tidak menghargai pendapat temanya bahkan cenderung bersifat
masa bodoh, maka guru perlu menguatkan kompetensi sosial emosionalnya sehingga
anak memiliki 5 kemampuan KSE self-awareness, self-management, social awareness,
responsible decision making, dan relationship management (kemampuan manajemn
diri, pengelolaan diri, manajemen sosial, kemampuan menjalin
hubungan/kerjasama/relasi, pengambilan keputusan yang bertanggung jawab)
Metode- metode seperti bermain, gotong royong, membuat karya, dan lainnya tepat
digunakan untuk mengembangkan keempat keterampilan tersebut agar berkembang
sesuai yang diharapkan.
Pada saat menguatkan hal tersebut kemampuan coaching guru terhadap murid
tersebut akan sangat berguna terhadap murid yang memiliki permasalahan dalam
belajarnya. Tentunya menjadi tantangan seorang guru SMP melaksankan praktik
coaching dengan alur TIRTA yang dilakukan terhadap murid. Bagimana menyusun
kata, menjalin hubungan kenyamanan dalam berdialog dan berdiskusi bersama murid
dalam praktiknya sehingga berjalan dengaan baik dan menghasilkan rencana
perbaikan yang merupakan aksi dari seorang muriddi sekolah dasar.
4. Future
Setelah menjalani serangkaian PGP sampai di lokarkarya 5 kedepan akan
merancang dan melaksanakan program positif yang berdampak pada murid. Program
yang akan dirancang tidak tidak hanya terbatas pada kokurikuler, tapi intrakurikuler,
dan ekstrakurikuler, namun untuk tahap pertama saya akan merancang tahapan
BAGJA sampai tuntas pada program " PIKAT JUMAT ".
Untuk lanjutan dari Tahapan BAGJA yang akan dirancang yaitu tinggal tahapan JA, J-
Jabarkan Rencana dan A-Atur Eksekusi. Pada jabarkan rencana, dimulai dari
pertanyaan Langkah apa yang harus diambil agar pelaksanaan program " PIKAT
JUMAT " dapat dilaksanakan? untuk menjawab pertanyaan ini maka untuk minggu
pertama pembagian kelompok murid dilanjutkan dengan mengumpulkan ide
gambaran ekspetasi murid terhadap pidato singkat, sebelum kerecana minggu ke 2,
murid diberikan kebebasan untuk menentukan tema kegiatan apa yang akan
ditampilkan.
Tahap Atur Eksekusi, dimulai dengan pertanyaan siapa yang berperan dalam
kegiatan ini? setiap Kelas ada fasilitatornya yaitu guru kelas, tujuan agar rencana yang
telah dilaksanakan terlaksana, selain itu juga fasilitator bertugas membantu murid jika
ada kendala selama kegiatan berlangsung, Memberikan bantuan dan memfasilitasi
dengan pihak luar bila diperlukan agar pelaksanaan " PIKAT JUMAT "dapat
dilaksanakan sesuai rencana. Rangkaian kegiatan BAGJA sebenarnya didesain untuk
menumbuhkan kepemimpinan murid Potensi kepemimpinan murid dapat
berkembang ketika mereka diberikan kesempatan untuk berpendapat (voice), memilih
(choice) dan merasakan kepemilikan (ownership). Saya akan memberikan kebebasan
(yang bertanggung jawab) kepada murid, agar murid mampu belajar dan berkembang
dengan optimal.
Begitu pula ketika saya berhadapan dengan kepala sekolah, teman sejawat dan
stakeholder sekolah, saya akan lebih banyak berkolaborasi, membangun komunikasi
efektif, membangun relasi positif dan menciptakan well- being agar perasaan aman,
nyaman dan menyenangkan dapat tercapai. Kolaborasi antar warga sekolah menjadi
modal/aset manusia yang mampu mencapai tujuan visi & misi sebuah lembaga
pendidikan yang berbasis pada kebutuhan belajar anak.

Terimakasih.
DOKUMENTASI KEGITAN LOKARKARYA 5

Anda mungkin juga menyukai