Anda di halaman 1dari 21

Koneksi Antar Materi

Modul 3.3
Pengelolaan Program Yang
Berdampak Positif Bagi Murid
Andy Joko Suwarno
CGP Angkatan 8
SD Negeri 2 Lahei II
Pemikiran
Reflektif Terkait
Pengalaman
Belajar
PENGALAMAN/MATERI PEMBELAJARAN YANG BARU SAJA
DIPEROLEH
Membangun Kepemimpinan Murid Pengembangan kepemimpinan siswa
Melalui Program yang Berdampak Positif sangat penting dalam membentuk
Dalam mempelajari pengelolaan identitas dan rasa memiliki. Melalui
program pendidikan, terdapat konsep motivasi, harapan, efikasi diri, dan
"Student Agency" atau kepemimpinan pemahaman bahwa kemampuan dan
siswa yang perlu diperhatikan. Untuk kecerdasan dapat dikembangkan, siswa
meningkatkan kepemimpinan siswa, dapat mencapai kesejahteraan lahir dan
sekolah harus menerapkan program- batin. Memajukan kemampuan
program yang memberikan dampak kepemimpinan siswa dapat membantu
positif terhadap mereka, baik itu membentuk profil pelajar Pancasila yang
program intrakurikuler, ekstrakurikuler, beriman, takwa, berakhlak mulia,
maupun ko-kurikuler. Sebagai fasilitator, berkebinekaan global, bergotong-
guru memiliki peran penting dalam royong, mandiri, dan berpikir kritis serta
membantu siswa mengembangkan kreatif.
potensi kepemimpinan yang sesuai
dengan kodrat, konteks, dan kebutuhan
mereka.
PENGALAMAN/MATERI PEMBELAJARAN YANG BARU SAJA
DIPEROLEH

Seorang guru tidak dapat Selain itu, komunitas juga dapat


mengembangkan kepemimpinan murid membantu murid untuk lebih tumbuh
sendirian; ia memerlukan dukungan dari menjadi agen perubahan yang dapat
berbagai komunitas, seperti keluarga, memberikan kontribusi yang berarti
kelas, sekolah, lingkungan sekitar, dan terhadap diri sendiri, orang lain,
komunitas yang lebih luas. Peran masyarakat, serta lingkungan sekitar.
komunitas sangat penting dalam Oleh karena itu, kolaborasi antara guru
menciptakan lingkungan belajar yang dan beragam komunitas dapat
mendukung perkembangan membantu menciptakan kondisi yang
kepemimpinan murid. Dengan optimal untuk pengembangan
membantu menyediakan kesempatan kepemimpinan murid.
bagi murid untuk mewujudkan pilihan
dan suara mereka, komunitas dapat
membantu memperkuat identitas diri
dan efikasi diri murid.
EMOSI-EMOSI YANG DIRASAKAN TERKAIT
PENGALAMAN BELAJAR
Pada awalnya, saya merasa cemas dan tidak
yakin tentang makna sebenarnya dari student
agency. Namun, ketika saya mempelajari materi
ini secara bertahap, saya mulai memahami
artinya yang sebenarnya, yaitu kepemimpinan
murid. Saya bahkan mulai tertarik untuk belajar
lebih lanjut tentang cara mengembangkan
student agency pada murid. Saya sangat
senang ketika berhasil menemukan program
yang tepat untuk membantu murid
mengembangkan kepemimpinan mereka di
sekolah.
APA YANG SUDAH BAIK BERKAITAN DENGAN KETERLIBATAN
DIRINYA DALAM PROSES BELAJAR?

Saya merasa aktif dan terlibat selama Selain itu, saya juga terlibat aktif dalam
kegiatan eksplorasi konsep forum kegiatan ruang kolaborasi bersama
diskusi. Memberikan inisiatif dalam kelompok. Saya berdiskusi dan
menentukan program yang berdampak berkolaborasi secara efektif untuk
positif di sekolah menjadi fokus utama. membuat presentasi slide yang akan
Saya berpartisipasi dalam menjawab ditampilkan. Ketika sesi presentasi, saya
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan memberikan argumen dan pendapat
oleh teman satu kelompok maupun untuk menjawab pertanyaan dari
kelompok lain. kelompok lain.
APA YANG PERLU DIPERBAIKI TERKAIT DENGAN
KETERLIBATAN DIRINYA DALAM PROSES BELAJAR?

Meskipun saya telah berpartisipasi dalam proses


pembelajaran modul 3.3, masih ada beberapa hal
yang perlu diperbaiki. Salah satunya adalah saya
kesulitan menemukan alternatif program yang
inovatif dan kreatif yang belum pernah dijalankan di
sekolah manapun. Untuk mengatasi hal ini, saya
perlu mencari literatur dari berbagai sumber agar
wawasan saya lebih berkembang. Dengan
demikian, saya akan dapat menemukan ide-ide
segar yang dapat membantu menumbuhkan
kepemimpinan murid.
IMPLIKASI TERHADAP KOMPETENSI DAN
KEMATANGAN DIRI PRIBADI

Setelah menyelesaikan modul ini, saya merasa lebih terlatih dalam


kompetensi sebagai seorang guru dan calon guru penggerak. Saya
memperoleh pemahaman tentang bagaimana menumbuhkan
kepemimpinan siswa melalui program-program yang ada di sekolah, baik
itu program intrakurikuler, ko-kurikuler, maupun ekstrakurikuler.
Saya berencana untuk mengaplikasikan pengetahuan ini dalam membuat
program-program yang berdampak positif bagi murid di sekolah saya. Hal
ini juga mempengaruhi kematangan diri pribadi saya, sehingga saya lebih
peduli dengan program-program yang ada di sekolah, terutama yang dapat
menumbuhkan kepemimpinan murid.
Oleh karena itu, saya akan lebih selektif dalam menentukan program apa
yang layak diberikan kepada murid agar mereka dapat memiliki suara,
pilihan, dan rasa memiliki terhadap kegiatan yang ada di lingkungan
sekolah.
MEMBUAT
KETERHUBUNGAN
PENGALAMAN MASA LALU
Ketika saya masih bersekolah di SMA, saya mengikuti
kegiatan ekstrakurikuler Pramuka. Kegiatan tersebut
memberi pengaruh besar terhadap kemampuan saya dalam
mengembangkan diri dan keterampilan hidup. Selama
bergabung di Pramuka, saya dilatih untuk menjadi murid
yang disiplin, bertanggung jawab, peduli sesama, dan
tangguh. Pengalaman tersebut telah menjadi bagian dari
kepribadian saya saat ini, dan membuat saya menyadari
betapa pentingnya memberikan pengalaman belajar yang
positif bagi murid agar dapat menumbuhkan jiwa
kepemimpinan mereka di masa depan.
PENERAPAN DI MASA MENDATANG
Saya berencana untuk mengaplikasikan materi modul 3.3 ke
dalam kehidupan sehari-hari, terutama di lingkungan sekolah
saya, setelah memahami dan mempelajari dengan lebih
mendalam. Saya bertekad untuk turut serta dalam
pengembangan agency murid, dengan memberikan perhatian
pada suara, pilihan, dan kepemilikan mereka. Sebagai seorang
guru, saya menyadari bahwa saya tidak dapat menyelesaikan
semuanya sendirian. Oleh karena itu, saya perlu bantuan dari
berbagai pihak, mulai dari lingkungan terdekat hingga komunitas
yang lebih luas. Saya percaya bahwa kolaborasi dan komunikasi
yang baik dengan semua pihak dapat mendorong murid untuk
berkembang menjadi pemimpin yang baik.
KONSEP ATAU PRAKTIK BAIK YANG DILAKUKAN DARI MODUL
LAIN YANG TELAH DIPELAJARI

Program Pendidikan yang Efektif Harus Sesuai dengan


Kondisi Alam dan Perkembangan Zaman
Dalam memilih program pendidikan yang tepat, penting
untuk mempertimbangkan kodrat alam dan kondisi
lingkungan dimana murid tinggal. Misalnya, dengan
Keterkait mengadakan program ko-kurikuler yang melibatkan
an modul perayaan tradisi budaya daerah setempat, murid dapat
lebih mengenal dan mencintai daerah asal mereka. Selain
1.1 dan itu, mempertimbangkan kodrat zaman juga penting dalam
3.3 pembentukan program intrakurikuler. Dalam hal ini, guru
dapat menyediakan bahan pembelajaran yang
menggunakan teknologi inovatif sehingga memberikan
kesempatan bagi murid untuk menjadi lebih adaptif dan
kreatif terhadap perkembangan zaman.
KONSEP ATAU PRAKTIK BAIK YANG DILAKUKAN DARI MODUL
LAIN YANG TELAH DIPELAJARI

Guru penggerak memiliki peran penting dalam membangun


kepemimpinan murid (student agency). Hal ini dapat dicapai
dengan menciptakan pengalaman belajar yang membuat
murid merasa kompeten, mandiri, dicintai, memiliki
kepercayaan diri, dan motivasi untuk mencapai tujuan mereka.
Keterkait Selain itu, guru juga harus memfasilitasi murid agar dapat
belajar secara mandiri dengan mempertimbangkan suara,
an modul pilihan, dan kepemilikan murid. Kolaborasi juga merupakan
1.2 dan kunci penting dalam mengembangkan kepemimpinan murid.
3.3 Oleh karena itu, melibatkan murid dalam kolaborasi dengan
guru, pihak sekolah, bahkan komunitas yang lebih luas dapat
membantu mendorong faktor suara, pilihan, dan kepemilikan
siswa sehingga menciptakan lingkungan belajar yang lebih
inklusif dan interaktif.
KONSEP ATAU PRAKTIK BAIK YANG DILAKUKAN DARI MODUL
LAIN YANG TELAH DIPELAJARI

Dalam upaya merancang program pembelajaran yang dapat


memberikan dampak positif pada para murid, seorang guru
harus memimpin perubahan dengan menggunakan
Keterkait pendekatan Inkuiri Apresiatif (IA) melalui BAGJA. Tahapan
an modul BAGJA dipilih karena memfokuskan pada kekuatan, aset, dan
1.3 dan sumber daya yang tersedia di sekolah. Melalui tabel BAGJA,
3.3 terdapat kolom rencana yang memperbolehkan suara, pilihan,
dan kepemilikan murid, sehingga terbentuklah agency siswa
yang akan membuat program tersebut berhasil dan
memberikan dampak positif pada murid.
KONSEP ATAU PRAKTIK BAIK YANG DILAKUKAN DARI MODUL
LAIN YANG TELAH DIPELAJARI

Mengembangkan kepemimpinan pada murid dapat


menjadi kunci untuk menanamkan nilai-nilai kebajikan
Keterkait pada mereka. Ini meliputi karakteristik dari profil
an modul pelajar pancasila, seperti iman, takwa, akhlak yang
mulia, inklusif terhadap keberagaman global, mandiri,
1.4 dan
gotong royong, berpikir kritis, dan kreatif.
3.3 Kepemimpinan yang terbentuk akan mempengaruhi
karakter murid hingga dewasa kelak.
KONSEP ATAU PRAKTIK BAIK YANG DILAKUKAN DARI MODUL
LAIN YANG TELAH DIPELAJARI

Pembelajaran yang berdiferensiasi adalah usaha


guru dalam menyesuaikan cara belajar di kelas
Keterkait agar sesuai dengan kebutuhan belajar murid.
an modul Ada tiga aspek yang harus diperhatikan, yaitu
2.1 dan kesiapan belajar, minat, dan profil belajar murid.
3.3 Kebutuhan belajar murid harus menjadi dasar
dalam menumbuhkan kepemimpinan murid
melalui program yang memberikan dampak
positif pada mereka.
KONSEP ATAU PRAKTIK BAIK YANG DILAKUKAN DARI MODUL
LAIN YANG TELAH DIPELAJARI

Dalam menjalankan program


pembelajaran, para guru selalu
berusaha menggabungkan
Keterkait pembelajaran sosial dan emosional
an modul
2.2 dan pada setiap kegiatan agar murid dapat
3.3 merasakan kesadaran penuh
(mindfulness) dan mencapai
kesejahteraan holistik (wellbeing)
secara menyeluruh.
KONSEP ATAU PRAKTIK BAIK YANG DILAKUKAN DARI MODUL
LAIN YANG TELAH DIPELAJARI

Dalam paradigma berpikir "among" pada konsep


coaching, seorang coach dan coachee adalah mitra
belajar yang saling mendukung. Keduanya memiliki
kesepahaman yang sama tentang belajar, dan coach
Keterkait berupaya untuk mengenali kekuatan dirinya dan juga
coachee-nya. Konsep ini sejalan dengan pengelolaan
an modul program yang berdampak positif pada murid. Ketika
2.3 dan guru dan murid menjalin hubungan sebagai mitra
3.3 belajar, guru harus memahami potensi yang dimiliki
murid dan mampu mengidentifikasi preferensi serta
kepemilikan yang dimiliki murid dengan berbagai cara
agar proses pembelajaran di sekolah terasa nyaman bagi
murid.
KONSEP ATAU PRAKTIK BAIK YANG DILAKUKAN DARI MODUL
LAIN YANG TELAH DIPELAJARI

Sebagai seorang pemimpin pembelajaran,


sangat penting untuk membuat keputusan
berdasarkan pada nilai-nilai kebajikan universal.
Salah satu contoh keputusan tersebut adalah
Keterkait menentukan program yang tepat untuk
an modul meningkatkan kemampuan murid dalam
3.1 dan mencapai tujuan pembelajaran mereka. Dalam
3.3 pembentukan program tersebut, sangat penting
untuk memperkuat karakter murid di masa
depan dengan mendasarkan pada nilai-nilai
kebajikan yang kuat.
KONSEP ATAU PRAKTIK BAIK YANG DILAKUKAN DARI MODUL
LAIN YANG TELAH DIPELAJARI

Dalam mengelola sumber daya yang tersedia di


sekolah, terdapat 7 aset yang dapat
dikembangkan, yaitu modal manusia, modal
Keterkait sosial, modal fisik, modal lingkungan (alam),
an modul modal finansial, modal politik dan modal agama
3.2 dan dan budaya. Ketujuh aset ini dapat dioptimalkan
3.3 untuk merencanakan dan melaksanakan
program yang berdampak positif terhadap
keberhasilan belajar murid.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai