Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan, Pendidikan Calon Guru Penggerak

Modul 1.1 oleh Zein Susan Ibrahim, S. Pd

Sabtu, 05 November 2022


Jurnal Refleksi dwimingguan ini merupakan salah satu
tugas yang harus dibuat oleh calon guru penggerak. Sebagai
calon guru penggerak disini saya akan merefleksi seluruh
rangkaian kegiatan selama mempelajari modul 1.1. yaitu
tentang REFLEKSI FILOSOFI PENDIDIKAN NASIONAL Ki HAJAR
DEWANTARA.
Dalam mengerjakan tugas ini saya menggunakan model
refleksi yang dikembangkan oleh Dr. Roger Greenaway,
melalui pertanyaan sebagai berikut :
Facts(Peristiwa) : Ceritakan pengalaman Anda mengikuti
pembelajaran pada minggu ini atau pada saat aksi nyata ke
dalam kelas ? Apa hal baik yang saya alami dalam proses
tersebut? Ceritakan juga hambatan atau kesulitan Anda
selama proses pembelajaran pada minggu ini? Apa yang saya
lakukan dalam mengatasi kendala tersebut?
Feelings (Perasaan): Bagaimana perasaan Anda selama
pembelajaran berlangsung? Apa yang saya rasakan ketika
menerapkan aksi nyata ke dalam kelas? Ceritakan hal yang
membuat Anda memiliki perasaan tersebut`
Findings (Pembelajaran) : Pelajaran apa yang saya dapatkan
dari proses ini ? Apa hal baru yang saya ketahui mengenai diri
saya setelah proses ini?
Future (Penerapan) : Apa yang bisa saya lakukan dengan
lebih baik jika saya melakukan hal serupa di masa depan ?
Apa aksi/tindakan yang akan saya lakukan setelah belajar dari
peristiwa ini?

Dibawah ini adalah hasil refleksi yang telah saya lakukan :

Facts (Peristiwa)
Ketika saya diumumkan lulus sebagai calon Guru Penggerak
Angkatan 7, ada rasa haru dan Bahagia di hati saat itu. Hati dan
perasaan saya di penuhi oleh pikiran akan hal-hal positif yang akan
saya rasakan ketika menjadi Calon Guru Penggerak. Pengetahuan
saya akan di penuhi hal-hal baru yang akan saya pelajari, saya akan
memiliki komunitas baru yang memiliki visi dan misi yang sama, yaitu
bagaimana bisa menciptakan pembelajaran yang terbaik, menciptakn
inovasi dan ide-ide demi kemajuan pembelajaran Pendidikan di
Gorontalo utara. Rapat Koordinasi yang di adakan oleh Balai Guru
Penggerak Provinsi Gorontalo membuat saya berpikir bahwa ini akan
mudah untuk saya jalankan, karena pembelajarannya hanya lewat
daring atau LMS SIMPKB.
Setelah mendapatkan jadwal untuk pelaksanaan Pendidikan CGP
seluruh CGP Angkatan 7 mengikuti Pembukaan Diklat CGP secara
daring yang resmi di buka oleh Mentri Pendidikan dan Kebudayaan
Bapak Nadiem Makarim pada tanggal 20 Oktober 2022, dan di hari
berikutnya kami mengikuti Pre test modul 1.
Loka karya Orientasi di laksanakan pada hari sabtu tanggal 22
Oktober, dengan menghadirkan seluruh CGP Bersama Kepala
Sekolah dan Pengawas Sekolah. Pengajar praktik Bapak Munawir
Patilima dan Ibu Ervina Alo Pakaya yang memandu jalannya
kegiatan di hari itu benar-benar membuat suasana yang terasa tidak
mengenakan menjadi cair dan rileks.
Ada beberapa hal yang kami lakukan seperti membuat
kesepatan kelas, mempresentasikan harapan dan kendala, hingga
merencanakan kegiatan yang akan di lakukan selama mengikuti
pendidkan Guru Penggerak. Saya di dampingi oleh Wakil Kepala
sekolah karena Kepala sekolah sedang bertugas luar daerah. Namun
beliau menaruh harapan besar, memotivasi dan mendukung
seutuhnya kegiatan ini.
Di hari senin 31 oktober kami mulai mempelajari modul 1.1.
Dan bersiap melakukan seluruh petunjuk LMS sesuai waktu yang di
tenktukan. Sayangnya saya belum mengetahui sepenuhnya cara
melaksanakan kegiatan di LMS, dan tidak bertanya pula. Sehingga
saya terbaca oleh fasilitator belum melakukan beberapa kegiatan di
LMS. Dan memang saat itu saya terbentur pada 3 kegiatan yang
bersamaan pada saat itu. Saya merasa bahwa pembelajaran lewal
Gmeet akan sangat membosankan dan membuat saya mengantuk.
Ternyata itu perasaan yang salah. Karena pada kenyataannya
Fasilitator memang telah memilki keahalian dalam menjalankan
pembelajaran lewat gmeet. Diawal pertemuan secara tatap maya
dengan fasilitator beliau memperlihatkan nilai pre test Modul 1.1 kami
tentang REFLEKSI FILOSOFI PENDIDIKAN NASIONAL Ki HAJAR
DEWANTARA dan terus memberikan arahan dan motivasi kepada
kami CGP.
Banyak hal yang ternyata yang harus dilakukan, dari
memahami materi Modul 1.1 tentang Filosofi Pendidikan Ki Hajar
Dewantara, menerapkannya di kelas dan sekolah,
mendokumentasikannya, berdikusi di ruang Gmeet, membuat
presentasi, video atau apappun itu yang benar-benar sangat
mengasah kemampuan dan benar-benar menambah pengetahuan
kami bagaimana memberikan Pendidikan seperti yang di gagas oleh
KHD. Fasilitator maupun Pengajar Praktik benar-benar memotivasi
agar kami bisa melaksanakan semua alur kegiatan di LMS dengan
sebaik-baiknya.
Rapat Koordinasi

Pembukaan Diklat Pendidikan CGP

Loka Karya Orientasi


Forum Diskusi Bersama Fasilitator (Pemaparan Materi dan Diskusi)

Elaborasi Pemahaman Bersama Instruktur


Felling (Perasaaan)
Selama dua minggu ini melaksanakan Pendidikan guru
penggerak. Banyak hal yang saya rasakan selama menjalani
Pendidikan ini. Rasa khawatir untuk tidak bisa menyelesaikan
Pendidikan, takut tidak bisa menjankan pembelajarannya secara
maksimal, rasa insecure dengan Peserta CGP lainnya yang memiliki
kemampuan dan pengetahuan yang lebih hebat. Perasaan khawatir
akan jauh tertinggal dengan peserta CGP lainnya, karena ternyata
banyak hal yang masih belum saya pahami. Terutama di bidang IT.
Bahkan pada forum diskusi maupun ruang kolaborasi, saya merasa
sangat kerdil, minim pengetahuan saya, terutama tentang budaya
daerah sendiri.
Saya merasa Khawatir jika tugas-tugas CGP akan mengganggu
tugas pokok saya, yakni memberikan pembelajaran yang terbaik bagi
murid-murid saya. Atau khawatir tidak bisa menerapkan secara
maksimal tentang Pemikiran KHD di kelas dan sekolah.
Sempat saya merasa ingin berhenti mengikuti Pendidikan CGP
karena merasa tidak bisa memaksimalkan pembagian waktu antara
pekerjaan dan keluarga. Karena di awal pembelajaran LMS saya
terbentur 3 pekerjaan sekolah yang harus di selesaikan di waktu
yang sama. Sehingga Timbul rasa bersalah karena tidak bisa
memberikan waktu yang lebih untuk keluarga. Terlebih rasa Lelah
yang di rasakan karena tiap hari harus menempuh Jarak rumah dan
sekolah yang kurang lebih 50Km.

Findings ( Pembelajaran)
Banyaknya ke khawatiran- khawatiran yang saya rasakan tentunya
banyak pelajaran pula yang bisa saya dapatkan dari semua rasa itu.
Untuk pembelajaran di kelas, saya berupaya mencari cara,
bukan hanya seberapa banyak ilmu yang sudah saya transfer ke
peserta didik, namun seberapa bemakna pembelajaran hari ini buat
mereka, hal-hal apa yang membuat mereka bisa lebih tertarik untuk
belajar sepenuh hati. Seperti rasa insecure yang saya rasakan pada
teman CGP lainnya, saya merasa seperti inilah perasaan peserta
didik saya ketika mereka mengatakan bahwa Bahasa Inggris itu mata
pelajaran yang sulit. Ketika saya melabeli peserta didik malas, bodoh,
atau hal negative lainnya, ternyata saya yang harus refleksi diri
sendiri dulu. Semaksimal apa pelayanan yang saya berikan untuk
mereka, yang ternyata secara kodratnya mereka memiliki kebutuhan
yang berbeda-beda. Saya mendapatkan ilmu-ilmu baru yang sangat
bermanfaat untuk di terapkan guna meningkatkan kompetensi saya
sebagai seorang pendidik tentunya dengan menerapakan Dasar-
dasar Pemikiran Ki Hajar Dewantara seperti yang saya tuangkan
pada Video Demontrasi Kontekstual link youtube
https://youtu.be/PPFQ-Qg5ZNA
Untuk Pendidikan CGP ini, lingkungan/circle pertemanan dan
keluarga benar-benar menjadi pendukung yang bisa membangkitkan
motivasi tersendiri. Di saat kita merasa Lelah dan berputus asa, ada
teman yang tetap memberikan semangat dan dorongan untuk terus
maju dan tak berputus asa.
Untuk keluarga saya harus bisa lebih belajar bagaimana
mengefisiensikan waktu, antara urusan pekerjaan dan keluarga.
Belajar untuk tidak menyia-nyiakan waktu.

Future (Penerapan)
Sebagai seorang pendidik yang telah memahami seperti apa Filosofi
Pendidikan Ki Hajar Dewantara, mau tidak mau saya harus bisa
berbenah diri, memperbaiki secara keseluruhan sistem yang salah
dalam pembelajaran saya. Harus bisa lebih banyak menggali unsur-
unsur kebudayaan daerah yang bisa diangkat dalam pembelajaran.
Menerapkan pembelajaran yang berpusat pada murid, menciptakan
pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan. Dan tentu ini tidak
akan bisa di lakukan dengan hanya menunggu dan berdiam diri, kita
harus bisa tergerak untuk terus belajar, bergerak mencari
pengetahuan-pengetahuan baru, dan menggerakkan murid, guru,
teman sejawat, komunitas, hingga masyarakat untuk bisa memajukan
Pendidikan di daerah kita khususnya.
Berupaya untuk bisa mempublikasikan seperti apa penerapan
Pendidikan KHD di kelas/sekolah saya, agar guru lainnya dan
masyarakat bisa memahami pula seperti apa Pendidikan yang di
harapkan oleh bangsa untuk bisa mencetak pelajar-pelajar Pancasila.

Anda mungkin juga menyukai