Anda di halaman 1dari 2

Judul Video :

1.1.a.8. Koneksi Antar Materi - Kesimpulan dan Refleksi Modul 1.1

Slide Video 1 :
Tampilan judul dan Nama CGP Angkatan 7 Kab. Cianjur (Note+Musik)
(Assalamu’alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera bagi kita semua, berjumpa kembali dengan
saya Heri Hariyana, S.Pd Calon Guru Penggerak Angkatan 7 Kabupaten Cianjur. Dalam
kesempatan yang berbahagia ini ijinkan saya menyampaikan/memaparkan Koneksi Antar
Materi - Kesimpulan dan Refleksi pemikiran Ki Hadjar Dewantara)

Slide Video 2 :
Materi : (Note+Musik)
Ki Hadjar Dewantara mengatakan bahwa Pendidikan bertujuan untuk menuntun segala kodrat
yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang
setinggi-tingginya baik sebagai seorang manusia maupun sebagai anggota masyarakat.
Pendidik itu  hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada
anak-anak, agar dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya kekuatan
kodrat anak sesuai Kodrat Alam dan Kodrat Zaman.

Slide Video 3 :
Materi :
Kodrat Alam dan Kodrat Zaman menurut Ki Hadjar Dewantara
Kodrat Alam :
berkaitan dengan “sifat” dan “bentuk” lingkungan di mana anak itu berada.
Artinya bahwa setiap anak sudah membawa sifat atau karakternya masing-masing. Jadi
sebagai seorang guru kita tidak bisa menghapus sifat, yang bisa dilakukan hanya
menunjukan serta membimbing mereka agar muncul sifat baiknya.
Kodrat Zaman :
berkaitan dengan “isi” dan “irama”. Membekali keterampilan kepada siswa sesuai zamannya.
Kodrat zaman dapat diartikan bahwa seorang Guru harus bisa membekali keterampilan
kepada siswa sesuai zamannya agar mereka bisa hidup berkarya dan menyesuaikan diri.
Dalam kontek pembelajaran saat ini kita harus membekali siswa sesuai perkembangan
zaman era 4.0. memiliki keterampilan Abad 21, diantaranya yaitu bisa berpikir kritis dapat
memecahkan masalah, kreatif, inovatif, komunikatif serta kolaboratif.

Slide Video 4 :
Materi :
Ki Hadjar Dewantara mengatakan juga bahwa pembelajaran harus berpusat pada siswa
“menghamba pada murid”.
Minat bakat dan potensinya dikembangkan. Kebutuhan siswa harus terpenuhi, siswa harus
merasa aman, nyaman, berharga, bahagia. Sehingga siswa tersebut tertarik dan berminat
untuk belajar.

Slide Video 5 :
Materi :
Sedangkan Budi Pekerti, watak atau karakter menurut Ki Hadjar Dewantara merupakan
perpaduan antara gerak pikiran, perasaan dan kehendak atau kemauan sehingga menimbulkan
tenaga. Budi pekerti juga dapat diartikan sebagai perpaduan antara Cipta (kognitif), Karsa
(afektif) sehingga menciptakan Karya (psikomotor).

Slide Video 6 :
Materi :
Pendidikan dan Kebudayaan adalah satu ikatan yang tidak bisa dipisahkan.
Ibarat Tata Surta selalu bergerak tidak pernah berhenti dari waktu kewaktu, dia tidak pernah
statis, bila statis maka akan bertabrakan (mengalami kehancuran).
Maka dari itu, Pendidikan dan kebudayaan tidak boleh statis harus terus Dinamis (bergerak),
sesuai kodrat alam dan kodrat zamannya. Dalam artian harus terus bergerak mengikuti zaman.
Slide Video 7 :
Materi :
Ki Hadjar Dewantara juga menyatakan tiga Trilogi Pendidikan. Ing Ngarso sung Tulodho, Ing
Madyo Mangun Karso, dan Tut wuri handayani.
Ing Ngarso sung Tulodho artinya bahwa di depan, sebagai seorang Guru harus bisa
memberikan contoh atau suritauladan yang baik bagi siswanya.
Ing Madyo Mangun Karso artinya di tengah, sebagai seorang Guru harus bisa membangun
semangat atau ide-ide yang mendukung.
Dan Tut wuri handayani di belakang sebagai seorang Guru harus bisa memberikan
dorongan atau motivasi.

Slide Video 8 :
Materi :
Pemahaman tentang siswa dan pembelajaran di kelas sebelum mempelajari Modul :
1. Pembelajaran terasa lebih menuntut tidak menuntun dan tidak berpusat pada siswa, serta
kurang begitu memahami karakteristik siswa;
2. Fokus pada pencapaian nilai pengetahuan (kognitif);
3. Pola ajar yang kurang tepat.

Pemahaman setelah mempelajari modul :


1. Pembelajaran lebih kearah menuntun dan berpusat pada siswa. Setiap siswa memiliki
karakteristik, minat dan bakat yang berbeda-beda;
2. Selain daripada aspek pengetahuan (kognitif), pencapaian nilai (apektif) pendidikan karakter
dan budi pekerti juga sangat penting;
3. Pembelajaran ditunjang dengan metode dan media yang tepat, sehingga siswa tertarik dan
berminat untuk belajar.

(Prolog) Pemahaman setelah mempelajari modul :


1. Guru tidak boleh memaksakan siswa untuk memahami semua materi pelajaran, namun
hanya menuntun dan mengarahkan supaya siswa dapat berkembang sesuai dengan
minat dan bakatnya. Pembelajaran harus berpusat pada siswa. Guru harus dapat
“menghamba pada siswa” menuntun dan mengembangkan minat, bakat dan potensinya.
Kebutuhan siswa harus terpenuhi, siswa harus merasa aman, nyaman, berharga, serta
bahagia;
2. Kemudian selain daripada aspek pengetahuan (kognitif), pencapaian nilai (apektif)
pendidikan karakter dan budi pekerti juga sangat penting;
3. Pembelajaran ditunjang dengan metode dan media yang tepat, sehingga siswa tertarik
dan berminat untuk belajar.

Slide Video 9 :
Materi :
Kegiatan yang akan dilakukan agar kelas mencerminkan pemikiran Ki Hadjar Dewantara :
1. Mengenali karakteristik dan latar belakang siswa;
2. Melakukan pendekatan emosional kepada siswa melalui cerita, berbagi pengalaman dan
memotivasi;
3. Memfasilitasi siswa dalam mengembangkan potensi dan kreatifitas sesuai minat dan
bakatnya masing-masing;
4. Melakukan pembelajaran yang berpusat pada siswa;
5. Menyeimbangkan asfek afektif, kognitif dan psikomotor;
6. Menunjang pembelajaran dengan metode dan media yang tepat;
7. Melakukan pembiasaan pendidikan karakter secara berkesinambungan.
Slide Video 10 :
Materi : Terima kasih…!
Demikian penyampaian/pemaparan saya mengenai Koneksi Antar Materi - Kesimpulan dan
Refleksi pemikiran Ki Hadjar Dewantara.
Terima kasih
Teruslah Gerak, Bergerak dan Menggerakkan. Salam Guru Penggerak…!
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Anda mungkin juga menyukai