Anda di halaman 1dari 3

1.

Bayangkanlah kelas yang saat ini Anda ampu dengan segala keragaman murid-
murid Anda.
Setiap tahun berganti kelas dengan nuansa warga kelas yang selalu tak sama
memiliki ciri khas keistimewaan tersendiri. Di kelas yang saat ini saya ampu adalah
kelas 6D merupakan kelas yang memiliki keunikan tersendiri warga kelasnya, tak sama
kondisinya dengan tahun ajaran sebelumnya dan tak sama juga cara saya untuk
menggunakan strategi pendekatannya. Keunikan tersendiri di kelas 6D ada karena
keragaman yang ada, seperti keragaman karakter murid, keragaman latar belakang wali
muridnya, keragaman kegemaran murid dan keragaman potensi serta bakat murid.
Namun, dari banyaknya keragamannya ini berharap mampu meningkatkan dan
melejitkan potensinya masing-masing dalam menyukseskan masa depannya dan
kehidupan akan datangnya kelak.

2. Apa yang telah Anda lakukan untuk melayani kemampuan murid yang berbeda?
Apa yang Anda lakukan untuk membuat proses pembelajaran menjadi lebih
mudah untuk murid Anda? Apakah ada perlakuan yang berbeda yang Anda
lakukan? Jika ada, perlakuan seperti apa? Jika tidak ada, apa dampaknya
terhadap murid Anda?
Dalam upaya melayani kemampuan murid yang berbeda, saya melakukan suatu
pendekatan dalam proses pembelajaran yang tidak menyamaratakan semua murid
saya. Saya menyesuaikannya dengan kondisi murid saya, hal itu saya lakukan dengan
cara melakukan sebuat tes awal berupa tes diagnostik untuk mengetahui perbedaan-
perbedaan kemampuan murid saya di awal pembelajaran. Salah satu mengetahui gaya
belajar murid saya apakah lebih cenderung visual, audio atau kinestetik atau gabungan
diantara ketiga atau keduanya. Setelah melakukan tes diagnotik, saya melakukan
analisis dari tes tersebut sehingga saya bisa mendapatkan informasi bagaimana
keadaan murid kelas saya dan saya dapat menyimpulkannya. Setelah
menyimpulkannya, saya berusaha merancang suatu pendekatan atau strategi
pembelajaran yang tentunya berpihak pada semua murid saya dengan segala
keragaman kemampuannya. Pendekatan atau strategi pembelajaran tersebut akan
terwujud melalui model pembelajaran yang bervariasi sesuai pengklasifikasian dari
analisis tes diagnostik yang berhasil saya simpulkan. Sehingga murid menjalani
pembelajaran dengan bahagia dan merasa selamat tidak tertekan. Seperti misalkan jika
pengklasifikasian gaya belajar visual maka akan diberikan model pembelajaran berupa
pengamatan, video atau yang lainnya yang melibatkan indera penglihatan mereka.
Begitu juga yang pengklasifikasian gaya belajar kinestetik maka akan mengakomodir
energi gerak mereka agar tetap fokus dan tersalurkan di alur pembelajaran yang benar.
Dengan contoh variasi model pembelajaran ini dapat mengakomodir semua kebutuhan
anak sesuai dengan kemampuan mereka yang beragam.

3. Sebutkan tantangan-tantangan yang Anda hadapi dalam proses pembelajaran di


kelas yang disebabkan oleh keragaman murid-murid Anda tersebut? Tindakan-
tindakan apa yang telah Anda lakukan untuk mengatasi tantangan-tantangan
tersebut?
Dalam memberikan pelayanan proses pembelajaran di kelas yang
mengakomodir keragaman murid-murid saya, saya memiliki tantangan tersendiri.
Tantangan yang saya rasakan adalah yang paling besar perlu mengelola kesabaran
dan tingkat emosi saya, yang kedua perlu ide yang fresh dan bervariasi agar murid
nyaman bahagia dalam mengikuti pembelajaran, yang ketiga perlu waktu dalam
menganalisis dan menentukan model dan penilaian yang sesuai antara keragaman
kelas dan keragaman materi yang akan disampaikan. Dalam mengatasi tantangan
tersebut yang saya lakukan saya suka sharing dengan rekan kerja guru, mengakses
media sosial untuk memperkaya ilmu saya dalam mengelola kelas yang beragam, dan
melakukan refleksi terhadap tantangan yang saya alami untuk menemukan solusinya.
4. Menurut Anda, untuk mengakomodasi tantangan yang terkait dengan keragaman
murid tersebut, bagaimana seharusnya pembelajaran itu dirancang,
dilaksanakan, dan dievaluasi?
Untuk mengakomodasi tantangan yang terkait keragaman di kelas saya, menurut
saya sebaiknya pembelajaran itu dirancang , dilaksanakan, dan dievaluasi berdasarkan
pembagian kelompok berdasarkan potensi, gaya belajar kelemahan/kelebihan dan
bakat minat murid. Tentunya antara rancangan, pelaksanaan dan pengevaluasian
terdapat kesinambungan. Dan ketika memang terdapat kompetensi dasar yang
memungkinkan untuk seragam dalam rancangan, pelaksanaan dan pengevaluasiannya
maka untuk menghemat energi guru, saya berusaha tetap melakukan perlakuan yang
sama kepada murid. Selain memberikan kesempatan anak mengasah atau
meningkatkan kemampuan dibidang lainnya.

Anda mungkin juga menyukai