Catatan:
1. File kerja ini dipakai untuk bahan melihat sejarah hidup secara lebih menyeluruh
2. File ini dikirimkan melalui drive bersama ke Pendamping Retret sebagai sarana
melihat disposisi batin para peserta retret.
3. File ini akan digunakan Pendamping Retret untuk menentukan dinamika retret.
4. File ini silakan diprint/dicetak lalu print-outnya dibawa saat retret, karena akan
dipakai sebagai bahan dasar refleksi
Pengalaman kedua: diajarkan membaca dan berbicara yang lancar oleh orangtua
Makna kedua pengalaman bersama keluarga bagi hidupku: menumbuhkan social skill
dan pengertian terhadap orang lain serta menumbuhkan language skill yang
mendalam.
2. Pengalamanku yang mengesan bersama keluarga besar semasa aku masih kecil hingga aku
bersekolah di Taman Kanak-kanak (TK):
Pengalaman: tidak banyak pengalaman yang aku ingat, tetapi pengalaman bersama
sama pergi ke Jogja tiap tahun pada kala itu merupakan yang membekas di dalam
memori ku.
Waktu kecil aku sering bermain bersama teman-teman sepermainan di rumah karena
mereka seumuran denganku. Aku sering bermain bola di depan rumah sehingga
terlatih skill bola aku.
Pengalaman kedua:
4. Refleksi singkat yang merangkum pengalamanku di masa kecil hingga pendidikan Taman
Kanak-kanak.
Pada masa TK aku suka bermain bersama teman-teman dan banyak sekali
minat-minat yang tumbuh dari situ, seperti bermain bola, bermain piano, bermain
sepeda, dan sebagainya. Untuk pengalamannya secara detail saya tidak ingat, karena
begitu banyaknya pengalaman tentang bermain.
Masa SD
1. Pengalamanku yang mengesan bersama keluarga inti atau orang tua di rumah semasa aku
bersekolah di Sekolah Dasar (SD):
Pengalaman pertama:
Pengalaman kedua:
2. Pengalamanku yang mengesan bersama keluarga besar semasa aku masih kecil hingga aku
bersekolah di Sekolah Dasar (SD):
Pengalaman:
Pengalaman kedua:
Aku merupakan anak yang bersinar pada waktu SD, aku berprestasi, dan termasuk ke
dalam siswa yang pintar secara akademis. Aku bisa mengolah diriku menjadi anak
yang ideal di mata teman-temanku, karena social skill-ku yang cukup memukau, dan
kemampuan public speaking ku juga.
Masa SMP
1. Pengalamanku yang mengesan bersama keluarga inti atau orang tua di rumah semasa aku
bersekolah di Sekolah Menengah Pertama (SMP):
Pengalaman pertama: Pergi bersama ke Bali
2. Pengalamanku yang mengesan bersama keluarga besar semasa aku bersekolah di Sekolah
Menengah Pertama (SMP):
Pengalaman:
Pengalaman kedua:
Pada masa SMP itulah masa-masa keemasan diriku, karena aku mendapatkan banyak
sekali pengalaman bahagia bersama teman-teman dan keluarga. Aku menjadi
pengurus OSIS, siswa yang terkenal di kalangan teman-teman, menjadi paskibra,
menjadi tim inti futsal SMP, dan sebagainya. Dengan begitu aku social skill, sikap
solidaritas, dan penyelesaian masalah aku mulai tumbuh.
Pengalaman kedua:
Makna kebersamaan bisa mengalahkan segala masalah karena semua akan terasa
lebih mudah jika kita saling ada untuk satu sama lain.
2. Pengalamanku yang mengesan bersama keluarga besar hingga saat ini aku bersekolah di
SMA Kolese John De Britto:
Pengalaman:-
pernikahan sepupu
Makna pengalaman bersama keluarga besar bagi hidupku:-
Pernikahan sepupuku bermakna bahwa kita semua sudah beranjak dewasa dan
meninggalkan masa kekanak-kanakan.
3. Pengalamanku yang mengesan bersama teman-teman hingga saat ini aku bersekolah di
SMA Kolese John De Britto:
Pengalaman pertama:
Pengalaman kedua:
4. Refleksi singkat yang merangkum pengalamanku hingga saat ini aku bersekolah di SMA
Kolese John De Britto:
Aku, Dionisius Rio Linton, sangat bangga ketika aku diterima di SMA Kolese De Britto
ini. Aku sangat-sangat bisa membuktikan kepada keluargaku bahwa aku bukanlah
orang yang remeh. Namun, ada hal yang terus menghantui aku ketika masuk di SMA
ini adalah “Kenapa aku masuknya IPA? padahal, aku inginnya IPS”. Untuk
menghilangkan perasaan yang menghantui itu serta mencari “pengganti” keluarga aku
secara nyata di tempat perantauan ini adalah bergaul bersama teman-temanku. Aku
mendapatkan banyak pengalaman bersama dan dari teman-temanku. Banyak masalah
yang terselesaikan karena adanya mereka, tetapi banyak juga masalah yang timbul
karena mereka. Namun, dengan begitu aku juga mendapatkan pengalaman dalam
menyelesaikan masalah yang ditimbulkan. Lama aku bergaul bersama teman-teman
sampai-lah di kelas 12. Perasaan yang muncul waktu awal masuk di sekolah ini, timbul
lagi. “Kenapa aku masuknya IPA? padahal aku inginnya IPS”. Aku menjadi bingung
untuk memilih jurusan karena minatku sebagian besar berasal dari Ilmu Sosial,
sementara yang aku pelajari adalah ilmu yang sifatnya science. Dengan masuk IPA juga
aku tidak mendapatkan nilai yang bagus karena bukan minatku, Namun, dengan
begitu, aku percaya bahwa semua ini adalah bagian dari masterplan-Nya karena aku
percaya bahwa semua yang telah aku lakukan akan bermanfaat bagi diriku dan bagi
sesama, serta demi kemuliaan nama-Nya yang lebih besar.
AMDG
KESIMPULAN
Refleksi keseluruhan dari perjalanan hidup yang merangkum pengalamanku dari masa kecil hingga
saat ini:
● bagaimana saya memaknai hidup sebagai anugerah Tuhan, kesempatan untuk
mengembangkan diri, termasuk menerima kerapuhan dan kelemahan diri?
● bagaimana saya merefleksikan perjumpaan dengan orang-orang di sekitarku selama ini?
● Di manakah saya sungguh merasakan kehadiran dan campur tangan Tuhan dalam hidupku?
Aku memaknai hidup sebagai anugerah tuhan untuk mengembangkan diri, termasuk
menerima kerapuhan dan kelemahan diri dengan bersosial bersama dengan orang
lain. Dari situ, aku bisa mengetahui kerapuhan diriku, dan kelemahan diriku,
berdasarkan penilaian yang orang lain berikan, meskipun terkadang penilaiannya
lebih sering diberikan tidak secara langsung. Aku merefleksikan perjumpaan dengan
orang-orang disekitarku selama ini dengan menceritakan pengalaman pengalaman
bahagia. Namun, banyak juga pengalaman yang tidak bahagia yang tidak aku ceritakan
disini. Aku merefleksikannya dengan “bengong” di kamar dan me-rewind semua yang
telah terjadi dalam periode waktu tertentu. Aku merasakan kehadiran dan campur
tangan Tuhan dalam hidupku ketika aku keterima di SMA ini. Aku benar benar tidak
ada persiapan pada tahap seleksi satu, dua, dan tiga, tetapi aku berhasil lolos ketiga
tahap tersebut. Oleh karena itu, aku percaya bahwa semua ini ada makna dan artinya
masing-masing, karena Tuhan telah menyiapkan rencana yang berarti bagi dunia
untuk diriku. Aku merasakanNya meskipun Ia tidak bisa dirasakan, aku melihatNya
meskipun Ia tidak kelihatan, aku percaya padaNya meskipun tidak ada bukti yang
konkrit untuk membuktikan kehadiranNya. Pengalaman-pengalaman misterius juga
sering terjadi dalam keseharianku, entah itu berasal dari campur tanganNya atau
tidak, aku tidak tahu. Namun, semua itu aku percaya berasal dariNya dan akan
berdampak positif bagi diriku, maupun pengalaman-pengalamannya juga tidak
bahagia semua. Jadi, semua ini aku haturkan ke dalam kehadiratNya yang kuasa, demi
diriku, sesama, dan kemuliaan namaNya yang lebih besar lagi.
AMDG