Anda di halaman 1dari 2

TESTIMONI

KKN,kalau mendengar kata itu apa yang ada dalam pikiran mu? Kuliah Kerja Nukang, Kuliah Kerja
Ngetrip,Kuliah Kerja Ngumpul, dan masih banyak lagi tapi KKN adalah Kuliah Kerja Nyata yang di wajibkan
bagi mahasiswa yang berada di suatu perguruan tinggi,nah saya akan menceritakan kisah KKN saya.
Pada tanggal tanggal 30 Desember perjalan di mulai dengan orang-orang yang berbedah
pemikiran dengan saya awalnya saaya berfikir akan susah beradaptasi dengan mereka,mungkin mereka
akan berkata ke saya kenapa suaranya keras sekali,kenapa cerewet sekali,kenapa ini,kenapa itu tapi inilah
saya dengan segala kekurangan,dengan 11 orang kami memulai ada yang cantik,ada yang baik,ada yang
pendiam,ada yang tukang ngambek,ada yang terlalu jujur,ada yang lemot dan ada yang lucu. Namun di
sisi lain, KKN menyimpan banyak cerita, suka duka dan pengalaman yang begitu berharga.
Di jemput menggunaakan mobil bak terbuka,ketika penerrimaan mahassiswa di kantor camat telah
selesai maka semua mahasiswa berkumpul dengan teman poskonya dan menunggu jemputan
mereka,satu per satu sudah di jemput ada menggunakan angkutan umum (pete-pete) ada menggunakan
mobil avansa dan kami di jemput menggunakan mobil bak terbuka (open kap),Kami di jemput oleh satu
cowok,pole dan firman,di atas mobil kami terus menggoda pole anak semata wayangnya ibu kepala
desa,dan kami selau bertanya masih jauh? Dan jawabannya selalu sama dekat sekali mi (sudah dekat) dan
setelah beberapa menit sampailah kami di posko di desa tompobulu
Lokasi posko KKN yang dingin,mungkin kalau mendengar kata jeneponto kalian akan berfikir
panas,panas dan panas,tapi berebeda dengan desa tompobulu disini sangat dingin mau pagi,siang,sore
dan malam tiada hari tanpa kata dingin,dulu saya mengira oh mungkin belum terbiasa tapi sampai
sekarang kita sudah mau dua bulan hal yang saya rasakan masih tetap sama yaa dingin,belum lagi kalau
hujan di tambah angin kencang luar biasa dinginya bahkan suhu disini pernah sampai 17 derajat celcius.
Di desa ini ketika malam jalan-jalan sudah tampak gelap dan sunyi karena minimnya penerangan
lampu jalan,tapi di gelapnya jalan ada satu tempat yang selalu dijadikan tempat nongkrong anak mudah
desa yaitu di pertigaan jalan menuju desa malakaji ibaratnya tempat nongkrong anak gaul gituuu
Ibu Desa yang cantik,Pole yang gendut,masyarakat yang sangat ramah dan tiga anak perempuan
yang kadang menjengkelkan,minggu pertama dilalui dengan kegiatan observasi lingkungan,tempat
wisata,sekolah dan TK/TPA dan tanggal 07 Januari 2018 kami melaksanakan seminar desa yang di hadiri
oleh Pak Sekdes tercakep,Para Kepala Dusun,Imam Dusun dan Tokoh Masyarakat lainnya, dan
Koordinator Desa memaparkan semua rencana program kerja yang akan kami laksanakan,mulai dari
mengajar SD,SMP,MTS,MA dan TK/TPA,penyuluhan kesehatan dan narkoba,gotong royong, Festival
Anak Sholeh dan pembuatan profil Desa,
Ada banyak hal yang bisa di lakukan ketika ber-KKN mulai dari berkenalan dengan
warga,berkebun di kebun pak desa,panen mangga,jalan-jalan ke tempat wisata,mengajar di sekolah dan
ini adalah pengalaman kedua saya mengajar setelah PBL (Pengalaman Belajar Lapangan) yang di lakukan
di jurusan saya,dan yang terakhir melakukan penyuluhan kesehatan.Pengalaman yang tidak dapat saya
lupa waktu melakukan observasi di sekolah tepatnya di MTs Boro,ketika baru memasuki gerbang sekolah
semua murid menyambut anak KKN (kami) dengan suka ria,mengajak berkenalan,bersalaman,berbincang-
bincang,sampai kami sedikit merasa takut karena mereka mengikuti kami kemana pun kami pergi,mulai
dari kantor,ruang guru,kelas,bahkan kamar mandi mereka mau ikut,hahahaha
Salah satu program KKN adalah mengajar, ini bukan pertama kalinya saya mengajar, namun ini
pertama kalinya saya merasa sangat bahagia dan bangga terhadap murid yang saya ajar. Orang yang
mengajar itu bukan orang yang tau segalanya dan bukan orang yang sok tau. Saat saya mengajar di SDN
38 Boro, perasaan saya sangat menegangkan menghadapi anak anak SD. Anak SD itu biasanya masih
suka bermain dan tidak suka belajar dan jujur saja saya pun tidak terlalu menyukai anak anak,tapi dari
mereka saya belajar arti kesabaran dan antusias mereka dalam menimba ilmu,di SD ini saya mengajar
Bhs.Inggris. Dewasa ini, sudah biasa SD telah ada pelajaran Bahasa Inggris kepada siswa siswanya, tetapi
tidak begitu dengan SDN 38 Boro. Pendidikan Bahasa Inggris yang belum ada membawa semangat saya
untuk mengajar Bahasa Inggris. Tentu saja pelajaran Bahasa Inggris yang saya bawakan untuk kelas VI
lebih mengarah pada sesuatu yang sifatnya permainan agar membuat adik-adik gembira dan cepat
menangkap. Cukup untuk komunikasi sederhana, mengenal abjad dengan contoh nama-nama tumbuhan,
hewan, benda, perkenalan sederhana, dan mempraktikkannya secara berulang-ulang. Saya sangat
bangga karena semangat dan antusia adik-adik menerima ajaran saya. Sapaan “Hy / Hello”, “I like
banana”, “Thank you” dan satu lagi “Kids Jaman Know”. Senyum dan tawa, kenakalan, keributan terutama
adik Fajrin. Kami mengajarkan ekstrakurikuler di SMPn 2 Rumbia yaitu Pramuka pada hari jum’at dan
sabtu.
Penyuluhan PHBS dan Narkoba,kami melakukannya hanya di empat sekolah MA Boro,MTs
Boro,SMPn 2 Rumbia,SD Sunggumanai dan alhmadulillah semua terlaksana dengan baik di bantu oleh
kakak-kakak Puskesmas.Peserta penyuluhannya sangat antusias dengan adanya penyuluhan ini.
Pengambilan gambar untuk video profil desa,di lakukan dengan penuh semangat dan
keterampilan,menggunakan kamera DSLR Canon 600 D yang berisi tentang Video dusun,tempat
wisata,kegiatan masayarakat di desa Tompobulu.Mulai dari mengambil gambar dengan jalan kaki,naik
motor,mendaki gunung,lewati lembah,menanam padi dan sebagainya.
Itu saja yang dapat saya ceritakan dari kisah klasik KKN ini,semua akan tersimpan dalam memori
jiwa yang sangat indah,terima kasih YAKUSA ….

Anda mungkin juga menyukai