Anda di halaman 1dari 5

KETAKUTAN YANG BERUBAH MENJADI KENANGAN INDAH

Oleh:
Ludhvia Hidayah
(Program Studi Sastra Inggris, Fakultas Ilmu Budaya)

KKN (Kuliah Kerja Nyata) merupakan kegiatan yang pastinya tidak asing lagi bagi
mahasiswa. Kuliah Kerja Nyata yang pada awalnya ditakuti atau bahkan dibenci oleh
sebagian mahasiswa tak menutupi pada akhirnya mereka akan timbul rasa rindu akan
kenangan yang terpaut 30 hari tersebut. Tak terkecuali diri saya sendiri. Rasa takut yang
sangat dalam akan kegiatan KKN membuat saya berfikir kembali bahwa tak selamanya rasa
takut akan berakhir pada hal buruk. Bagi saya pengalaman KKN saya ini merupakan waktu
yang paling mebahagiakan dan paling berkesan yang terjadi dalam hidup saya.

KKN yang saya jalani dalam sebulan bertempat di Nagari Sikucur, Pariaman. Saya
yang pada saat itu tidak mengenal daerah tersebut tentunya panik bukan main. Saya sempat
bertanya pada teman yang berasal dari Pariaman pada saat itu. Ia berkata bahwa Sikucur
sangat jauh sekali dari perkotaan dan merupakan daerah terisolir. Dari sana lah ketakutan
saya bertambah besar. Saya mulai tambah panik jika terus memikirkan kehidupan seperti apa
yang saya akan jalani dalam sebulan di daerah yang terisolir tersebut. Tetapi tentunya
ketakutan tersebut terpecahkan setelah saya berada disana.

Awal mula kisah KKN ini tertunya adanya pertemuan pertama kali yang kami adakan
pada saat itu di restoran Alvanza. Kami bertemu pertama kali dalam keadaan tidak mengenal
satu sama lain, yang hanya berkenalan secara formal tapi belum tentu mengingat nama satu
sama lain. Tak sampai disana, kami tentunya memiliki group berbasis media sosial
WhatsApp. Walau begitu kecanggungan tersebut terpecahkan ketika kami sudah tiba di posko
KKN di Nagari Sikucur pada 25 Juli 2022 saat itu. Teman-teman yang saya dapatkan
bukanlah orang-orang yang sombong, mereka friendly banget!

Pada KKN saat itu, saya diberi 24 orang teman, terdiri dari 15 cewek dan 9 cowok.
Yang tersebit dipikiran saya pada waktu itu hanya satu, bagaimana cara saya bisa berbaur
dengan mereka semua. Saya pribadi termasuk orang yang tidak banyak bicara, terkadang saya
harus menjadi orang lain ketika ingin berinterkasi dengan orang. Tetapi saya sangat
bersyukur mengetahui fakta bahwa teman-teman yang saya dapatkan dapat memulai obrolan
lebih dahulu daripada saya. Nagari Sikucur bagi saya sudah menjadi rumah kedua saya.
Nagari ini memiliki banyak sekali potensi, terlebih lagi dalam SDM nya. Saya merasa
bahwa masyarakat disana memiliki pengetahuan yang baik mengenai beberapa hal. Alam
yang terbentang disana indah untuk dipandang. Jujur saja saat saya kesana saya merasakan
adanya perasaan rumah kedua bagi saya nantinya. Pada saat hari pertama saya dating disana,
warga sekitar terlihat senang menyambut kedatangan kami. Mereka tidak sombong dan
mudah sekali tersenyum walaupun kami hanya pendatang. Hal tersebut juga menjadi satu hal
yang mebuat ketakutan saya berkurang.

Selama KKN saya memiliki program kerja utama kelompok yaitu pelaksanaan dan
pengerjaan SDG’s (Sustainable Development Goals) dan perayaan HUT NKRI yang ke-77 di
nagari Sikucur tersebut. Program kerja SDG’s tersebut kami pilih tidak lain dan tidak bukan
yaitu karena program SDG’s tersebut merupakan program terpadu yang dimiliki oleh negara
Indonesia dengan target tertentu yang tujuannya untuk memberantas kemiskinan dan
peningkatan kualitas lingkungan hidup masyarakat. Sedangka perayaan HUT NKRI yang
kami pilih untuk menjadi program kerja utama kelompok yakni program kerja ini dapat
meningkatkan rasa nasionalisme waraga sekitar dan selalu mengenang jasa pahlawannya di
hari kemerdekaan tersebut. Tentunya tak dapat dipungkiri program ini bermanfaat bagi
masyarakat sekitar.

Selain itu kami memiliki 3 kelompok yang dipecah menjadi beberapa anggota, setiap
kelompok memiliki program kerja yang berbeda. Untuk kelompok saya pribadi saya masuk
ke dalam kelompok 3 yang memiliki program kerja yaitu sosialisasi mengenai sistem
pertanian terpadu. Kami membahasa tentang adanya pembuatan dan tata cara pembuatan
pupuk organic dari kotoran sapi dan kulit buah, serta mensosialisasikan tentang peternakan
lele dan kangkong. Yang kami sosialisasikan adalah cara untuk beternak lele dalam ember
sekaligus menanam kangkung di atas ember berisi lele tersebut. Untuk program kerja
individu sendiri saya mengangkat tema mengajar di sekolah. Saya mengjarkan bahasa inggris
yang diselaraskan dengan materi bahasa inggris yang sedang berlangsung di sekolah.
Kemudian saya ajarkan kembali dengan cara yang mudah dan menyenagnkan. Tak hanya itu
saat penyampaian program kerja, saya selalu menambahkan ilmu-ilmu bahasa inggris lain
agar siswa atau siswi yang saya ajar dapat ilmu baru dalam bahasa inggris.

Di minggu pertama saya dan teman-teman banyak sekali mengadakan rapat di malam
hari, sampai membuat saya terkantuk. Rapat tersebut biasanya dimulai jam 8 atau 9 malam,
sampai jam 11 bahkan sampai jam 12. Saya juga ingat jelas, karena hal tersebut berlangsung
selama seminggu, teman-teman saya protes kepada ketua agar tidak mengadakan rapat di
malam hari lagi karena menganngu jam tidur. Akhirnya setelah hal tersebut terjadi kami
memulai rapat di sore hari saja. Tak sampau disana, minggu pertama kami juga di bantai oleh
gotong royong yang diadakan oleh warga setempat yang tak mungkin bisa ditolak.

Selama saya disana juga melakukan piket yang cukup melelahkan. Setiap harinya
kami dibagi tugaskan untuk piket harian yang terdiri dari 3 sampai 4 anggota. Saya
mendapatkan jadwal piket dihari Jum’at. Saya melaksanakan piket bersama teman bernama
Yaya dan Arie. Kendala yang dihadapi pada saat itu adalah kurangnya koopertaif dari salah
satu anggota piket yaitu Arie. Ia sulit sekali membantu pekerjaan kami yang piket pada hari
Jum’at. Kalau nanti kami beritahu kami takut melukai perasaannya karena dia sangat sensian.
Tapi tenang…, saat di forum sayang mengeluhkan ini dan ia mulai berubah sejak saat itu.
Good job, Arie!

Hal yang paling saya senangkan adalah mendapatkan teman dekat berjumlah 5 orang.
Mereka itu chaos banget. Kami membentuk grup sendiri atau bahasa kasarnya geng.
Beranggotakan 6 orang yaitu saya, Yaya, Niken, Fizah, Viska, dan Nurfa. Selama KKN grup
kami emang paling berisik, paling heboh dan paling melala hihi…Tapi bukan berarti kami
perusuh. Mereka semua adalah moodbooster saya selama KKN. Ini karena saya yang
introvert bertemu dengan 5 orang ekstrovert yang kerjaannya bicara terus haha…jadi selama
KKN saya tidak bosan. Mereka sering berbagi pengalaman hidup mereka, mulai dari kisah
kuliah, orang yang disuka dan tidak disuka, kisah cinta dan bahkan kisah orang tua atau
famili.

Walaupun saya berteman dekat dengan 5 orang tersebut, bukan berarti saya tidak
berbaur dengan teman yang lainnya. Saya sering mengobrol bahkan bercanda dengan teman-
teman lainnya. Kadang saya minjam ini itu, kadang saya bercanda, kadang saya ikut gibah
bersama teman yang lain. Walaupun begitu kami tidak pernah merasa satu atau dua orang
atau lebih terlihat mendominasi. Kami suka berdebat tapi kami suka juga untuk berdamai
dengan keadaan. Mereka semua sifat nya dewasa sekali. Tidak ada yang suka marah-marah
tidak jelas, yang suka ngambek lapor orang tua, atau bahkan yang ngambek lapor pak wali
nigari…ga ada deh yang begituan hihi…Kami semua berumur 20 tahunan yang mulai-mulai
belajar untuk mendewasakan diri, kemungkinan itulah alasannya selama KKN kami itu LESS
DRAMA.
Bahkan untuk program kerja, kami cukup kooperatif dalam menyelesaikannya. Kami
sering sekali berdiskusi bagaiaman program kerja berjalan dengan lancar. Sering sekali
membagi kelompok-kelompok tertentu untuk menyelesaikan masalah tertentu. Tentunya juga
kelompok-kelompok kecil ini bukan dipilih berdasarkan kemauan anggota masing-masing.
Pembagian kelompok tersebut dibagi oleh ketua menggunakan spin the wheel online. Kalau
di spin nantinya akan terpilih anggota-anggota kelompok yang acak. Hal lucu dari pemilihan
anggota tersebut adalah terkadang banyak sekali yang kaget dan kadang mendongkol tentang
teman anggotanya hehe…

Tapi tenang…., hal tersebut hanya pemanis saja, ga ada yang mau berkomentar lebih
tentang anggota kelompok yang mereka dapat, kami semua berteman! Ga ada yang milih
temen. Jikalau ada yang protes ke ketua, ketua dapat menghandle dan menolak protes
tersebut. Saya hampir lupa untuk menyebutkan keadaan posko nya. Posko perempuan dan
laki-laki hanya berjarak 5 langkah. Hanya sebelahan bahkan satu teras. Ini karena rumah
yang kami tumpangi merupakan rumah 2 keluarga yang saling berhubungan. Di poso
perempuan kami tinggal bersama amak yang tinggal sebatang kara di rumah tersebut,
sedangkan laki-laki mereka hanya tinggal ber 9 tanpa penghuni asli rumah tersebut.

Amak…, kami semua sayang amak. Apa yang kami masak amak makan. Apa yang
kami bawakan ke posko amak selalu menghargai. Amak banyak tersenyum dan sabar
mengahadapi kekacauan kami di posko. Barang kami benar-benar berserakan dimana-mana,
tapi tenang…, kami melakukan goro membersihkan posko sesekali. Bahkan di kamar mandi
sangat berserakan sampah plastik, tetapi masalah tersebut sempat di bawa di forum dan
akhirnya kami menjadi lebih bersih dan rapi setelahnya. Permasalah piring kotor merupakan
masalah yang belum pernah tuntas sampai akhir. Banyak sekali yang kepala batu tentang
masalah ini. Walau sudah di diskusikan di forum, banyak sekali dari mereka yang tidak
mencuci piring nya setelah makan, benar-benar menyebalkan!

Selain mengenang para kelakuan anggota dan keadaan di posko, yang paling saya
kenang adalah kuliner disana. Durian dan rambutan disana sangat melimpah, sehingga
hampir tiap saat kami mengkonsumsi itu. Saya yang pecinta durian pada saat itu senang
sekali dengan kondisi itu. Ketika ingat durian, saya ingat salah satu teman KKN bernama
Iqbal. Saat itu kami pergi untuk berwisata di sungai untuk pergi mandi-mandi. Lokasi sungai
tersebut dekat dengan rumah teman kami, Iqbal. Lokasi nya dari posko cukup jauh yaitu di
Padang Alai. Lokasi tersebut sangat asri dan sejuk. Saat setelah kami selesai mandi-mandi
dengan keadaan basah kami balik ke rumah Iqbal untuk meminum the sebentar. Tak hanya
teh keluarganya menyiapkan kami durian yang diambil langsung pada saat itu ke kebun
durian keluarga Iqbal.

Saya sangat senang saat mengetahui itu, tapi sayang pada saat itu saya kurang enak
badan jadi saway tidak bisa mengkonsumsi duriannya…hiks. Tak lupa untuk meceritakan
salah satu perangkat wali nigari yang gaul abis dan jiwa mudanya bergelora sekali. Namanya
kak Atta. Kami sayang sekali sama kak Atta. Karena dia berjiwa muda dia mudah sekali
berbaur dengan kami seluruh anggota KKN. Terkhususnya geng saya… hehe. Kak Atta
banyak sekali membantu urusan kegiatan kami selama KKN. Geng saya sangat dekat dengan
beliau. Kemana kak Atta pergi, disana ada Yaya and the geng hehe. Kami pergi ke kafe
sampai malam, kami pergi mencari hadian 17 Agustusan di derasnya hujan. Untung saja
beliau punya mobil, jadi kami tidak kehujanan. Kak Atta juga pernah mengajak saya dan
gengs untuk berburu durian di kampung nya di Campago Barat. Kak Atta sudah saya anggap
seperti kakak saya sendiri.

Saya sangat bersyukur bertemu dan berkenalan dengan orang-orang yang saya temui
selama KKN. Saya bersyukur bertemu 24 orang keluarga saya, saya senang saya dapat teman
dekat nan heboh, saya lebih bersyukur lagi selama KKN saya tidak pernah berfikir untuk
pulang. Pengalaman KKN saya benar-benar 100/100. KKN Sikucur 2022 The Best banget!

Anda mungkin juga menyukai