CATATANKU
CATATANKU
CATATANKU
Penulis: SI JUPLE
Editor: Guepedia
Tata Letak: Guepedia
Sampul: SI JUPLE
Diterbitkan Oleh:
Guepedia
E-mail: guepedia@gmail.com
Fb. Guepedia
Twitter. @guepedia
Website: www.guepedia.com
ISBN : 978-623-7909-06-4
Cetakan, 2020
2
CATATANKU
KATA PENGANTAR
Masa SMA merupakan masa-masa yang
menentukan bagaimana kehidupan kita di waktu yang
akan datang. Di dalamnya terkandung potongan-
potongan kisah yang tidak akan kita temui di lain waktu,
masa dimana anak manusia akan menemukan jati
dirinya, menemukan siapa dirinya, untuk apa ia
ditiupkan ruh oleh Tuhannya, apakah hanya akan
menjadi seonggok daging yang mempunyai nama, atau
akan menjadi sosok manusia yang bermanfaat bagi
manusia lainnya.
Selain berperan sebagai media untuk mencari jati
diri, masa SMA selalu dihiasi dengan beragam kisah
yang akan dikenang di masa yang akan datang.
Persahabatan, persaudaraan, kekeluargaan, juga
percintaan pasti menghiasi masa-masa itu. Dalam novel
ini berisi catatan-catatan seorang anak manusia ketika
kembali merasakan suatu rasa yang sukar dijelaskan,
sulit digambarkan, namun hanya bisa dirasakan;
getarannya ketika rasa itu hadir. Setelah beberapa tahun
ia tidak merasakan hal itu, kemudian iapun menuliskan
apa yang ia rasakan kedalam tulisan ini.
Ucapan pujian dan syukur tidak lelah kami
ucapkan kepada Allah Subhanahu wa ta‟ala. Atas
limpahan rahmat dan karunia Tuhan semesta alam,
kami mendapatkan kemudahan dalam menyelesaikan
novel yang berisikan catatan-catatan seorang anak
manusia yang kembali mengenal cinta, setelah sekian
lama tidak merasakannya. Tidak terlupa, shalawat dan
salam semoga selalu tercurah kepada nabi kita semua
Nabi Muhammad shalallahu „alaihi wasallam. Sebaik-
baik manusia yang berahlak mulia, karena nur darinya
kita semua tidak lagi ada di zaman yang jahil, karena
3
CATATANKU
Si Juple.
4
CATATANKU
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................... 3
DAFTAR ISI .......................................................... 5
APA ITU CINTA? .................................................... 7
AGUSTUS .............................................................. 11
SEPTEMBER ......................................................... 49
OKTOBER ............................................................. 145
PAMUNGKAS ......................................................... 185
TENTANG PENULIS .............................................. 187
5
CATATANKU
6
CATATANKU
8
CATATANKU
9
CATATANKU
10
CATATANKU
AGUSTUS
12
CATATANKU
09/08/2019
22.00
Malam ini, teman-temanku dikolom grup
percakapan whatsapp sedang sibuk saling balas
membahas tugas untuk besok. perasaanku ingin sekali
ikut terlibat dengan mereka. Hingga, aku mengetik pesan
meminta mereka menyimpan kontakku di ponsel
mereka. Tidak ada yang merespon, kenapa? Kenapa aku
diabaikan? Apakah aku diakui? Yang pada akhirnya
13
CATATANKU
11/08/2019
Malam ini, aku menghubungi Difa. Karena besok
ada kegiatan kurban disekolah, dan kelasku akan
mengadakan acara makan bersama disekolah, katanya
14
CATATANKU
Aku
“Dif, barang-barang buat besok udah komplit semua?”
Difa
“Engga tahu, aku cuma disuruh bawa pepaya, mending
kamu nanya gih di grup.”
Aku
“Males ah, waktu itu aja engga ada yang bales.”
Difa
“Yaudah, scroll aja lagi kan ada tuh listnya barang apa
aja yang belum.”
Aku
“Banyak banget, males.”
Difa
“Dasar pemalas.”
Aku
“Hehehe.”
15
CATATANKU
16/08/2019
Pukul 17:00 aku melihat Difa memposting
sesuatu di bilah status whatsapp, aku melihat gambar
itu terdapat beberapa orang dalam foto itu, Difa
membuat caption “find me” tidak sadar aku mencarinya,
dan tak lama aku dapat menemukannya lalu aku
membalas postingan Difa.
Aku
“I find you,” aku kirimi jepretan layar yang aku tandai
bahwa itu dia, aku menemukannya.
Difa
“Yeeeeaaayyy, kok bisa? Padahal aku nyempil gitu.”
Aku
“Gampang, kamu kan kecil mukanya hehehe.”
Difa
“Dasar hehe.”
*
17/08/2019
16
CATATANKU
Aku
“Kamu upacara bendera?”
Difa
“Iya dong dari jam 6 aku udah dilapangan.”
Aku
“Wih keren, semangat ya!!!”
Difa
“Tapi aku engga jadi pasukan.”
Aku
“Kenapa?”
Difa
“Kan udah tahun kemaren, jadi tahun sekarang engga.”
Aku
“Oh hehehe, gatau. Yaudah semangatnya engga jadi.”
Difa
“Eh dasar.”
20/08/2019
Hari ini, sekolahku mengadakan beberapa
rangkaian kegiatan untuk menyambut perayaan hari
kemerdekaan. Diantara beberapa perlombaan yang
umum dilaksanakan, seperti lomba tarik tambang, lomba
galah, lomba estafet air, lomba kebersihan kelas, dan
banyak lagi. Aku mengikuti lomba tarik tambang,
17
CATATANKU
Difa
“Dimassssss,”
Difa
“Kata google yang barusan aku baca, buat ngeringanin
bengkak tangan ngeredain sakitnya bisa dikompres pake
es batu, tapi jangan langsung harus pake handuk dulu
es nya, terus jangan lama-lama kurang lebih 10-15
menit, juga harus sering-sering ngompresnya.”
21/08/2019
Hari ini, pada pukul 19:26 malam. Aku
penasaran, atas apa yang akhir-akhir ini terjadi tentang
aku dan Difa. Entah kenapa, aku mengiriminya pesan.
Menanyakan sedang apa dia, apa yang sedang dia
lakukan. Dia meresponku dengan baik. Dengan basa-
basi, aku sekadar bertanya mengenai tugas untuk besok.
18
CATATANKU
Difa
“Udah malem nih Dim, aku ngantuk. Engga apa-apa aku
tinggal tidur?”
Aku
“Oh yaudah, iya gapapa.”
Difa
“Beneran engga apa-apa?”
Aku
“Iya, selamat malam Difa.”
Difa
“Yaudah iya Dim, selamat malam juga. Kamu jangan
begadang, nanti sakit, mau?”
Aku
“Enggak lah, udah gih katanya ngantuk.”
Difa
“Eh iya, hehehe. Dadah.”
19
CATATANKU
22/08/2019
Hari ini, aku kembali kepada rutinitasku
diruangan kelas baru. Namun kini aku mulai
mengenalnya. Iya, Difa. Kini aku lebih sering
memperhatikannya mataku seringkali terfokuskan pada
gerak-geriknya, tingkah lakunya, pun bagaimana cara ia
duduk, cara dia minum dari tumbler berwarna kusam
dengan tutup pinknya tidak luput dari mataku. Hingga
suatu waktu aku melihat dia meringis, memegangi
perutnya. Tidak pikir panjang aku menghampirinya, dan
bertanya “Kamu kenapa?” tanyaku. Seperti perempuan
pada umumnya dia sedang mengalami mules karena
menstruasi. Aku menyarankannya untuk ke UKS saja.
Dia bilang, “Aku engga kuat jalan.” Kasihan, pikirku.
Entah rangsangan apa yang menggerakkan kakiku
hingga tiba di depan ruangan UKS, entah pula
rangsangan apa yang membuat mulutku berkata,
“Permisi, apa ada alat kompres? Temenku mules,
dia lagi pms.” Tanyaku kepada seorang siswi penjaga
uks. Ada katanya, aku bilang boleh pinjam sebentar? Dia
mengiyakan dan aku mendapatkannya, lalu aku kembali
ke kelas. Tapi aku tidak menemukan Difa, dia
20
CATATANKU
21
CATATANKU
23/08/2019
Hari ini, pagi sekali. Ia mengirimiku pesan, dia
meminta maaf atas semalam yang meninggalkanku.
Katanya semalam dia ketiduran. Malam itu setelah
ditinggal tidur olehnya akupun menyusulnya. Dan aku
bermimpi tentangnya. Aku yang melihatnya sedang
berduaan dan seperti hendak pergi dengan seorang laki-
laki, aku tau itu adalah orang yang membuatnya sangat
sedih, laki-laki itu adalah mantannya. Aku terbangun
ketika mereka beranjak pergi dan motor yang
dikemudikan sang lelaki pada mimpi itu entah pergi
kemana, beberapa saat ketika terbangun aku merasakan
adanya rasa seperti cemburu melihat dia dengan
mantannya. Setelah aku benar-benar terbangun dari
tidurku muncul pertanyaan dibenakku Kenapa harus
cemburu? Ada apa denganku? Apakah aku memang
menyukainya? Aku tidak tahu, karena itu cuma mimpi.
Pikirku.
Sore harinya, aku menghubungi Difa. Entah
kenapa ingin sekali aku berpamitan padanya, karena
aku akan pergi untuk menghadiri acara pernikahan
saudaraku di Cimahi. Muncul lagi pertanyaan sepeti,
Kenapa harus pamit padanya? Keharusan apa yang
membuatku berpamitan padanya? Pikirku, bingung tapi
22
CATATANKU
23
CATATANKU
24/08/2019
Kota Cimahi, Jawa Barat.
Pagi hari, di Cimahi. Aku bersiap untuk
membantu acara pernikahan saudaraku. Dari akad
nikah, hingga resepsi telah rampung dilaksanakan.
Hingga pukul 14:00, aku menghubunginya. Dia menolak
panggilan telepon dariku. Lalu mengirimiku pesan,
“Kaget, kamu nelfon.” Katanya. Aku tertawa. Aku
mengirim gambar padanya, gambar yang isinya beberapa
mangkuk eskrim, sengaja membuatnya kesal, karena
aku tahu setiap perempuan pasti suka eskrim. Aku
berhasil. Dia bilang, “Aaaaaa eksrim, mauuuuu.” Aku
jawab “Kesini aja, aku tungguin kok.” Ujarku, “Cimahi
kan jauh, dasar!” jawabnya kesal. Hahaha aku merasa
senang, sepulang dari sini aku ingin memberinya eskrim.
Malam harinya, dia yang menghubungiku.
Menanyakan mengapa PKI dianggap sangat berbahaya di
Indonesia. Dengan senang hati, aku menjawab setiap
pertanyaannya. Senang dia juga menyukai hal-hal
mengenai sejarah, sama denganku. Tapi dari
penjelasanku tidak ada yang ia mengerti, dan pada
akhirnya sejarah singkat yang kuceritakan padanya
seperti dongeng penghantar ngantuk penjemput tidur,
yang membuat dia mengantuk, aku bilang yasudah
segeralah menaiki kasurmu. Sedangkan aku mau keluar,
mau lihat-lihat kota cimahi kataku. Dia membalas, lagi-
lagi dengan perhatian kecilnya, dia mengingatkanku
untuk berhati-hati dijalan. Oke jawabku.
24
CATATANKU
25/08/2019
Kota Cimahi, Jawa Barat
Hari ini, aku masih berada di Cimahi. Masih ada
lagi satu rangkaian acara pernikahan. Yaitu resepsi yang
25
CATATANKU
26
CATATANKU
27
CATATANKU
26/08/2019
Pagi sekali, aku yang sudah berniat untuk
mencari tananam hydrilla untuk bahan praktikum yang
ku janjikan padanya semalam. Membuatku membolos
upacara bendera, untuk pertama kalinya. Tapi aku
senang, aku mendapatkan tanaman itu. Pukul 08:30
sehabis upacara aku masuk ke sekolah lewat jalan
belakang, yang biasa digunakan oleh teman-temanku
yang kesiangan. Pagi yang mendebarkan, aku yang tidak
pernah melakukan hal yang menurutku sebagai
penyimpangan yang sering dilakukan oleh para pemalas.
Tapi hari ini aku melakukannya. Aku pun masuk ke
kelas, tapi aku tidak melihat keberadaan dia yang biasa
duduk di bangku paling depan, hanya da tas merah dan
tas jinjing berwarna hitam miliknya, tidak apa, aku
simpan tanaman itu di kolong bangkunya. Guru biologi
28
CATATANKU
29
CATATANKU
30
CATATANKU
31
CATATANKU
Difa
“Mau tau aja apa mau tau banget?” jawabnya
membuatku heran.
Aku
“Mau tau aja sih,”
jawabku tanggung.
Difa
“Ih enggak ada pilihan mau tau aja sih, gimana dong?”
Aku
“Iya iya, Mau tau banget!!!”
jawabku kian penasaran.
Difa
“Iya, aku suka sama kamu,”
Difa
“Tapi enggak boleh nyebelin:v” sambungnya.
27/08/2019
Pagi ini, hari selasa. Aku tidak sesiap hari-hari
sebelum aku mengetahui perasaan darinya, seolah
tingkat kepercayaan diriku meningkat. Dengan kepedean
itu aku langkahkan kaki memasuki ruangan kelas, aku
melihatnya, menatapnya, matanya yang bulat,
32
CATATANKU
33
CATATANKU
Difa
“Dim, tiga hari aku enggak ada disekolah kamu jangan
kangen loh hehehe.”
Aku
“Idih, apaan sih hahaha,”
Aku
Kan ada media komunikasi, wle.”
Difa
“Iya sih, tapi gimana kalo disana enggak ada sinyal
hayoohhh.”
Aku
“Yaaaa, enggak berbalas kabar.”
Difa
“Iya, jadi jangan kangen. Besok aku kasih hadiah ya,
buat bikin kamu engga kangen hehehe.”
Aku
“Dif.. boleh nanya enggak?”
Difa
“Nanya apaan nih..”
34
CATATANKU
Aku
“Mau mastiin deng..”
Difa
“Iya sok, mau mastiin apa?”
Aku
“Mengenai persoalan kemarin malam nih. Kamu bilang
suka sama aku dalam konteks cuma karena aku yang
sebenernya enggak suka nyontek kalo ujian, atau ada
hal lain?”
Difa
“Hehehe, Enggak akan dikasih tau, wleee.”
Aku
“Aku cuma takut, terbawa perasaan gitu.. karena jujur
nih aku suka sama kamu.”
Difa
“Aku engga bisa ngasih tau sekarang kayaknya Dim..”
Difa
“Susah buat diutarainya...”
Difa
“Dim.. aku mau istirahat, duluan ya.. gapapa?”
Aku
“Oh iya gapapa, besok sama dua hari kedepankan mesti
fit tuh badan.”
Aku
“Gini, aku bukan nembak nih.. cuma pengen mastiin
aja.. kalo soal rasa emang ribet, jadi harus dipastiin
hehehe.”
Difa
“Hehehe, iya gapapa Dim.. ngerti kok.”
Aku
“Emang kayak yang belum waktunya yah, kita kan baru
aja kenal..”
Aku
“Kamu engga terganggu, „kan?
35
CATATANKU
Difa
“Engga kok, gapapa.”
Aku
“Maaf..”
Difa
“Iya Dimaaaassss...”
Aku
“Persoalan malam ini enggak akan ngaruh sama keadaan
kelas kan? Bisa aja kamu cuek setelah ini, atau gimana
lah...”
Difa
“Enggak Dim! Enggak akan ngerubah apapun..”
Difa
“Gini aja deh, pertanyaan kamu mengenai perasaan ini,
aku jawab besok lewat hadiah yang bakalan aku kasih,
gimana?”
Aku
“Boleh hehehe..”
28/08/2019
Hari ini, pagi sekali pukul 04:00 subuh aku
sudah bangun, aku menghubungi Difa, hendak
membangunkannya takut dia kesiangan, karena panitia
kemah terpadu harus sudah ada disekolah jam 05:00.
Dia tidak menjawab teleponku, hanya saja lewat pesan
36
CATATANKU
37
CATATANKU
29/08/2019
Pada hari ini, aku kembali terbangun pada pukul
04:00 subuh, aku mendapati ponselku di penuhi
38
CATATANKU
39
CATATANKU
30/08/2019
Hari berganti dan aku tidak tidur, pada pukul
02:00, aku menghubunginya, siapa tau dia sedang tidak
bisa tidur seperti kemarin. Tapi nihil. Kali ini nampaknya
dia sudah tidur. Benar saja dugaanku, karena pukul
06:00 dia mengabariku, kalau kemarin itu sinyalnya
jelek, jadi dia tidak bisa mengabariku lalu dia tidur.
Melalui pesan suara aku ceritakan kejadian semalam,
dimana aku yang tidak bisa tidur, aku yang melihat
tebaran bintang, aku yang menyandingkannya dengan
ribuan bintang itu, dan kubilang kalau dia lebih cantik
dari mereka. Dia terharu mendengar itu, tapi ngakak
juga katanya. Setiap kali diputar pasti begitu ada haru
ada ngakaknya katanya.
Shine
40
CATATANKU
41
CATATANKU
42
CATATANKU
44
CATATANKU
45
CATATANKU
31/08/2019
Hari ini, aku menghubunginya, mengucapkan
selamat pagi. Rupanya dia tidak aktif karena tertera
ceklis satu di whatsappnya, tak apa pikirku, mungkin
masih tidur. Siang hari, barulah dia membalas pesanku.
Katanya sedari pagi dia tidak membuka ponselnya, dia
sibuk beres-beres rumah. Anak baik, kataku kagum. Dia
memberitahuku kalau dia sedang di sekolah, sedang
kumpul bersama anggota ekskulnya, iya dia adalah
anggota ekskul paskibra. Dia berjanji akan mengabariku
nanti seberes kumpul, aku bilang, ya sudah.
Dia mengabariku sore hari, dia mengirimiku
gambar, sebuah foto yang memberitahuku kalau dia
masih di sekolah, gila pikirku, hari libur saja masih
sekolah sampai sore begini. Sibuk sekali. Dia pamit
padaku, mau pulang ada ayah yang udah
46
CATATANKU
47
CATATANKU
48
CATATANKU
SEPTEMBER
2/09/2019
Sore hari, dia menghubungiku, dia menggunakan
hotspot ke ibunya. Syukurlah, kataku. Kita bisa berdialog
49
CATATANKU
50
CATATANKU
3/09/2019
Hari ini, aku menghubunginya pada malam hari.
Aku meneleponnya namun tidak dijawabnya. Lalu dia
mengirimiku pesan, maaf katanya, dia membuat
ponselnya hening, alasan kenapa dia tidak menyadari
kalau aku meneleponnya sedari tadi.
Topik obrolanku malam ini, seputar tugas besok,
tugas dialog bahasa arab. Dia memberitahuku, kalau dia
tidak bisa melafalkan dialog bahasa arab, alasannya dia
tidak mengerti bagaimana nada atau intonasi saat
berdialog dalam bahasa arab. Aku menyarankannya agar
dia menonton youtube, memperhatikan bagaimana cara
orang arab berdialog, dia tertawa. Kenapa tertawa,
tanyaku bingung. Dia bilang, tidak harus seperti itu. Itu
berlebihan, sambungnya. Dasar, tadi dia bilang kalau dia
mau tahu bagaimana cara melafalkan dialog bahasa
arab, tapi malah seperti itu.
Dia bertanya padaku, apakah aku tahu tentang
berita kalau ada siswi di sekolah yang lesbi. Iya di
sekolahku sempat beredar kabar kalau ada siswi yang
lesbi. Aku tahu itu, beritanya yang sempat viral, tapi aku
tidak terlalu mengetahui siapa siswi itu, untuk apa
pikirku. Aku malah bertanya padanya, apakah dia juga
lesbi? Dia menggerutu, gila aja, katanya. Lalu dia bilang,
kalo dia lesbi dia tidak akan suka padaku. Aku
terhenyak. Aku merasa terbang lagi dan lagi, olehnya.
Aku menanyakan, sedang apa dia? Dia bilang, dia
sedang menonton film the Lord of The Ring. Lalu dia
bertanya mengenai peristiwa yang terjadi di Papua,
mengenai rasisme itu. Aku menjelaskan secara rinci dan
dia pun mengerti.
Aku juga jujur padanya, kalau aku sempat stalk
facebook dia, dia kesal. Katanya, itu udah lama, foto dia
51
CATATANKU
4/09/2019
Hari ini, aku bersiap untuk menunaikan tugas,
yaitu tugas bahasa arab, tepatnya praktek percakapan
bahasa arab. Waktu berjalan seiring detiknya, tak terasa
jam sudah menunjukan pukul 14:45 dimana sebentar
lagi bel pulang berdering. Tapi karena tidak ada guru
yang masuk pada saat jam pembelajaran terakhir, aku
dan temanku memilih pulang lebih dulu. Sebelum keluar
52
CATATANKU
53
CATATANKU
54
CATATANKU
5/09/2019
Beberapa hari yang lalu, aku pernah bertanya
pada semesta, semesta itu temanku, teman diskusi
masalah hati. Tanyaku pada semesta, mengapa aku jadi
begini, aku merasa ada yang tumbuh diam-diam dalam
hati. Apakah itu? Semesta bungkam, hanya
mengkelipkan cahayanya, sombong sekali, pikirku.
Setelah sekian lama menunggu jawaban, akupun merasa
bosan, hingga aku memutuskan untuk masuk kamar,
memutar musik di laptop, lalu membaringkan badan.
Pukul 20:35 ponselku bergetar, aku mendapat
notifikasi whatsapp dari Difa, dia mengirimiku gambar,
sebuah foto bunga yang di buat dari kertas koran
kreasiku tadi siang.
Difa
“Suka ngakak liat bunga buatan kamu:v”
Aku
“Kirain dibuang tadi.”
Difa
“Kreasi kamu masa di buang, kan sayang.”
56
CATATANKU
6/09/2019
Pukul 07:15 aku baru berangkat, kesiangan lagi,
hari ini hampir saja aku di tilang oleh polisi, karena aku
melawan arus, tapi karena aku punya skill valentino
rossi, aku tidak jadi di tilang. Ku ceritakan kejadian ini
kepada Difa, dia tertawa, dasar kok bisa ngeles gitu,
katanya. aku hanya membusungkan dada, kesan
membanggakan diri sendiri. dia juga bilang, “Maaf
semalem itu aku engga maksud buat ninggalin kamu
tidur, aku kan ngehotspot ke ayah, nah hotspotnya tiba-
tiba dimatiin, udah malem katanya, jadi maaf yaaaa,
maaf banget, jadi bukan ketiduran.” Aku mengangguk
mengerti.
Malam hari, lagi dan lagi aku berdiam di atas
loteng, menanti jawaban dari semesta akan jawabanku
malam itu,
57
CATATANKU
Difa
“Nanti aku kabarin lagi ya, ada mamah.”
Aku
“Iya.”
Difa
“Beneran engga apa-apa nih ditinggal lagi, entar marah,
terus engga mau deket lagi sama aku.”
58
CATATANKU
7/09/2019
7:00 aku mengabarinya, maaf semalam aku yang
ketiduran, kataku. Engga apa-apa, aku juga langsung
tidur kok, balasnya mengerti. Hari ini, aku di haruskan
ke sekolah untuk membuat stand bazzar tugas pelajaran
seni budaya.
Difa
“Dimas, kamu ke sekolah engga?”
Aku
“Ke sekolah lah, kenapa? Mau aku jemput?”
Difa
“Eh engga usah, ngerepotin. Rumah kamu kan jauh,
masa ke rumah aku terus ke sekolah, gapapa engga
usah ya.”
Aku
“Yeeee, biarin aku yang nawarin juga, aku yang mau
jemput kamu.”
Difa
“Iya engga apa-apa, aku bisa naik ojek. Maaf yaaaa.”
Aku
“Iya udah, kalo susah di bilangin, kalo sama aku nih ya,
kamu bisa simpen uang yang buat bayar ojek, bisa di
pake jajan juga, katanya mau gendut, wle.”
Difa
“Apa nih, tumben ada apa nihhhh.”
Aku
“Buka aja, engga ada apa-apa, lagi pengen aja.”
59
CATATANKU
Difa
“Oh yaudah, makasih. Eh bentar, nih barter aja.”
Sembari menyodorkan cup yoghurt padaku.
Aku
“Asik, makasih kembali.”
Aku
“Dif, laper ga? Mau sosis bakar?”
Difa
“Mau dong, beliin entar aku ganti uangnya.”
Aku
“Yeeee, engga usah ah.”
Difa
“Ga enak dong, tadi pagi di beliin jus, sekarang di beliin
sosis bakar, entar aku ke enakan, gimana hayooo?”
Aku
“Engga apa-apa Dif, sekali-kali yakan.”
Difa
“Yaudah terserah kamu aja.”
60
CATATANKU
Difa
“Dimassssssss, maaf. Aku agak sibuk tadi, nyiapin
makanan buat tamu,”
Aku
“Iya, gapapa. Aku udah tau kali, wle.”
Difa
“Oh iya Dim, tadi maaf juga, kalo aku gamau di anter
sampe rumah, aku kan..”
Aku
“Iya, aku juga ngerti kok. Gapapa santai aja.”
Difa
“Beneran Dim, gapapa?”
Aku
“Iya bener, tapi boleh nanya engga, sebenernya mau
mastiin aja sih. Kamu beneran suka sama aku?”
Difa
“Iyalahhh, kenapa nanya gitu?”
Aku
“Engga, kita kan engga pacaran nih, aku takut aja
karena hal itu, kamu malah sama pacaran sama orang
lain.”
61
CATATANKU
Difa
“yeeeeee. Ya enggalah, aku kan udah bilang, apa
alasanku engga mau pacaran.”
Aku
“Syukur deh, hehehe.”
Difa
“Tapi Dim, kamu beneran engga apa-apa? karena aku
yang gamau pacaran? Tar takutnya malah kamu yang
pacaran sama orang yang mau di ajak pacaran, karena
aku yang gamau, aku juga takut jadi beban juga sih buat
kamu, aku engga enak aja.”
Aku
“Ya kagak lah, kan kita udah bikin komitmen,, buat
saling percaya, iya ga?”
Aku
“Engga usah kayak gitu, aku ngerti kok sama apa yang
kamu mau, yang penting kamu bisa jaga perasaan
kamu, cuma buat aku, oke?”
Difa
“Oke.”
Difa
“Dim, jika suatu saat nanti kita pisah, aku mau kita
jangan sampai lost contact ya.”
62
CATATANKU
Aku
“Aku berjanji, jika suatu saat nanti kita pisah, kita engga
akan lost contact.”
Difa
“Aku janji jika suatu saat nanti kita pisah, kita engga
akan lost contact, yak suk keee.”
Aku
“Kita udah janji loh.”
Difa
“Iya Dim.”
63
CATATANKU
8/09/2019
00:18
Difa ternyata belum tidur, dia mengabariku, dia
mengirimiku pesan banyak sekali, diakhir pesan, dia
bilang, yahhh Dimas udah tidur nih, yaudah aku juga
mau tidur, dadah, assalamualaikum.
02:15
Sial! Aku terbangun pukul 2 dini hari, kudapati
ponselku sudah dipenuhi notifikasi dari Difa.
07:00
Difa kembali mengirimiku pesan,
Difa
“Assalamualaikum, udah bangun belum nih.”
Aku
“Udah dong, tapi belum mandi hehehe.”
Difa
“Ih jorok dasar, aku lagi di jalan mau ke bandung.”
Aku
“Kan hari minggu, jadi santai, engga bakal kemana-mana
juga. Oh gitu, hati-hati, oh iya maaf, semalem aku
ketiduran, malah kebangun jam 2.”
Difa
“Iya makasih, iya engga apa-apa kok, kenapa tiba-tiba
bisa kebangun? Mimpi buruk?”
Aku
“Kagak, malah aku mimpiin kamu.”
Difa
“Masa iya, gimana ceritanya, ceritain dong.”
Aku
“Gini, singkatnya aku sama kamu naik gunung, kita
bangun tenda, kita makan, habis itu rebahan liat
bintang, eh kebangun gara-gara kedinginan, lupa tutup
jendela.”
64
CATATANKU
Difa
“Dasar hahaha, lagian kalo tidur engga suka pake baju
sih, kayaknya seru ya, naik gunung gitu, jadi pengen,
tapi susah. Ayah aku engga pernah ngasih izin kalo buat
gituan.”
Aku
“Udah kebiasaan, susah, gerah aja sih. Yah hidup engga
seru hehehe.”
Difa
“yeeee, biarin.”
Aku
“Hehehe, jangan ngambek dong, kalo lagi di jalan,
mending tidur gih, semalem kan kurang tidur.”
Difa
“Yaudah, aku mau tidur ya, kamu yang nyuruh hehehe.”
Aku
“Idih, dasar, yaudah, hati–hati di jalan,”
Difa
“Siap bosss.”
9/092019
05:45
Kuucapkan selamat pagi, kepada dia yang
semalam tidak berkabar denganku, rindu hatiku
dibuatnya, tidak, itu sangat berlebihan. Selamat pagiku
dia balas di sekolah, aku menjumpainya pada saat
upacara bendera, manis sekali dia pagi itu. Seragam
putih abu bersih dan rapi membalut tubuh rampingnya,
kepalanya mengenakan mahkota almamater sekolah.
65
CATATANKU
Difa
“Selamat pagi kembali Dimas.”
Aku
“Selamat pagi Difa, semalem kamu langsung tidur?”
Difa
“Iya, maaf ya. Kecapekan hehehe.”
Aku
“Iya engga apa-apa, santai aja kali ah.”
Aku
“Dif, ada yang nelfon nih, gatau siapa, cewe sih.”
Difa
“Ah masa gatau, mantan kamu kali.”
Aku
“Yeeeee, beneran gatau.”
Difa
“Terus kenapa bisa nelfonin kamu? Dia tahu nomor
kamu dari mana coba?”
66
CATATANKU
Aku
“Orang iseng kali, salah sambung.”
Difa
“Oh gitu, yaudah jangan dijawab aja.”
Aku
“Iya, mau ke kantin ga? Bareng yuk!”
Difa
“Kayaknya engga deh, males ah. Aku mau solat duha,
kamu engga solat duha?”
Aku
“Hehehe, yaudah aku duluan.”
Difa
“Lah, kok malah ketawa.”
Difa
“Dimaaaaaaaaassss! Mau kemana? Kok malah pulang?”
Aku
“Mau latihan band, kenapa, mau ikut?”
Difa
“Enggak lah, Masa iya. Ini stand gimana? Aku bingung,
aku engga punya ide, bantuin dong.”
67
CATATANKU
Aku
“Oh gitu, tapi aku mau latihan nih, nanti aku pikirin
deh, siapa tau pas di studio dapet inspirasi kan?
Hehehe.”
Difa
“Ohhh yaudah, awas aja kalo engga dapet tuh
inspirasinya.”
Aku
“Kamu senyum dulu dong, biar inspirasinya terpanggil.”
Difa
“Idih, apaan sih Dim.”
Sembari tersenyum malu.
18:33
Difa
“Dimaaaassss, udah pulang belum??”
20:15
Aku
“Maaf baru bales Dif, aku udah balik dari tadi. Cuma
baru buka hape aja, lu lagi apa?”
68
CATATANKU
Difa
“Iya engga apa-apa, lagi ngerjain tugas bahasa Inggris,
kamu udah belum?”
Aku
“Tugas aku dikerjain sama Riyadi, bagi-bagi tugas
lahhh.”
Difa
“Yeee dasar.”
Aku
“Eh Dif, yang tadi pagi nelpon, nelpon lagi nih. Malah
nyepam.”
Difa
“Siapa sih, kecentilan banget deh, bilang aja kamu udah
ada yang punya gitu.”
Aku
“Aku kepunyaan siapa?”
Difa
“Bilang aja kamu punya Difa, jangan ganggu gitu.”
69
CATATANKU
10/09/2019
Hari ini adalah hari paling enak, karena tiga mata
pelajaran kosong berturut-turut, aku jadi banyak waktu
buat berbincang sama Difa, tapi nihil, Difa super sibuk.
Belum lama duduk dibangku, sudah beranjak lagi,
belum sempat aku menghampirinya, sudah berlalu.
Mata pelajaran terakhir, aku ditugaskan presetasi
didepan bersama kelompok kerja, awalnya lancar saja
beberapa bab dari power point telah tersampaikan,
hingga aku merasa lidahku kelu, aku tidak mampu
mengutarakan apa yang aku pikirkan, kenapa aku jadi
grogi begini, aku gagap, aku malu. Kejadian sore itu, aku
malu untuk bertemu Difa, malu untuk menghubungi
Difa. Tapi Difa malah menghubungiku lebih dulu.
20:00
Difa
“Dimaassss, lagi apa?”
Difa
“Dimasssssss?”
70
CATATANKU
12/09/2019
Hari ini tidak efektif kegiatan belajar mengajar,
karena semua siswa diharuskan untuk mempersiapkan
diri maupun kelasnya untuk menyambut perayaan hari
ulang tahun sekolah, kelasku disibukkan dengan
persiapan stand bazzar untuk memenuhi tugas mata
pelajaran seni budaya, aku dan teman-teman personil
band disibukkan dengan latihan, dia juga sibuk, sudah
biasa sih, dia disibukkan dengan latihan paskibra
sebagai persiapan untuk acara pembukaan, besok. Pagi
ini aku tidak bertemu dengan dia. Dia tidak ada dikelas,
aku menghubunginya, namun tidak ada jawaban,
mungkin sedang berkumpul dengan anak paskibra
lainnya, pikirku. aku membantu teman-teman kelasku,
dari membuat dekorasi, mengecat background yang
nantinya dipasang distand bazzar kelas.
Siang hari, aku bergegas meninggalkan ruangan
kelas, aku mau latihan band. Ketika aku keluar kelas,
Difa masuk kelas, dasar aku pergi dia malah datang.
Difa
“Mau kemana Dim?”
Aku
“Mau latihan band, lagian udah bantu-bantu kok dari
tadi, Kamu kemana aja?”
Difa
“Aku tadi kumpul paskibra, persiapan buat besok, ini
mau bawa baju ganti, mau latihan, gladi lahhh.”
71
CATATANKU
72
CATATANKU
Aku
“Halooo, selamat malam, kamu lagi ngapain? Tumben
engga online.”
Difa
“Ada yang kangen nih, hahaha, aku baru pulang jam 6
tadi, pas adzan magrib. Capek.”
Aku : “Oh mau istirahat aja?”
Difa
“Engga kok, tumben kamu nelfon Dim.”
Aku
“Aku juga baru pulang, tadi rental studionya dua jam,”
Difa
“Bentar deh, suara kamu kok agak beda Dim, kamu
sakit?”
Aku
“Engga tau, beda gimana emang? Eh iya kali, kena angin
malam yang jahat hahaha.”
Difa
“Badan sama nafas kamu anget ga?”
Aku
“Angetlah kan aku hidup, gimana persiapan lu buat
besok?”
73
CATATANKU
Difa
“Iya sih, tapi angetnya beda, kamu ngerasa engga enak
badan ga? Jangan-jangan kamu masuk angin kali. Siap
dong, kamu harus nonton ya aku jadi petugas besok.”
Aku
“Iya kayaknya, masuk angin, mana besok hbd cup lagi,
kelas kita main pertama loh. Oh iya dong entar aku
nonton paling depan.”
Difa
“Terus gimana, jangan main deh, entar malah sakit.”
Aku
“Lah kalo engga main, kelas kita kurang pemain dong.”
Difa
“Yaudah liat besok aja, kalo emang engga kuat main,
engga usah maksain ya Dim. Oh iya besok kita mesti
banyak foto nih, kita belum ada foto berdua tau.”
Aku
“Iya-iya Dif. Udah dulu ya dif.”
Difa
“Yaudah, aku mau istirahat, engga apa-apa Dim?”
Aku
“Iya istirahat aja, besok kondisi lu harus fit,”
Difa
“Hehehehe, iya Dim, makasih ya. Dadah.”
Aku
“Iyaaa, Selamat malam, Assalamu‟alaikum.”
Difa
“Selamat malam juga, Waalaikum salam.”
74
CATATANKU
13/09/2019
Selamat pagi dunia. Kalimat pertama yang aku
utarakan untuk menyambut hari ini. Hari ini Difa tampil
untuk acara pembukaan, aku sudah berjanji untuk
menonton dia, bahkan aku akan menontonnya paling
depan. Tunai sudah segala persiapan dipagi hari, aku
bergegas ke sekolah.
Sesampainya di sekolah aku langsung berbaris,
dan aku bersikeras untuk menjadi orang yang baris
paling depan, aku sudah menunaikan janjiku. Selang
beberapa waktu, acara pembukaan pekan kreatifitas
siswa pun dimulai, di awali dengan kedatangan pasukan
berseragam, yang dipenuhi manik-manik, iya, itu anak
paskibra dimana Difa menjadi salah satunya. Tidak
banyak waktu yang kuhabiskan untuk menemukannya,
dia menjadi semacam orang yang memberi instruksi atau
apalah aku tidak begitu mengerti, dia mengucapkan
beberapa kata dan kalimat yang diikuti oleh yang
lainnya, suara begitu lantang, sedikit melengking namun
tegas, mimik muka serius, di usung ambisi penuh, dan
semangat menggambarkan jati diri sosok Difa. Aku
mengaguminya.
Setelah sekian banyak formasi ditampilkan,
akhirnya ditutup dengan balik kanan, maju jalan, lalu
meninggalkan lapangan dimana tempat dilaksanakannya
acara pembukaan. Acara dilanjutkan dengan penampilan
dari ekstrakurikuler seni, dan diakhiri dengan
dipukulnya gong oleh kepala sekolah menandakan pekan
kreatifitas siswa telah dibuka. Barisan siswa pun
dibubarkan. Difa yang memintaku untuk berfoto ria
dengannya, menghampiriku. Kami mengambil beberapa
foto, dan video boomerang. Aku belum mengenali satu
persatu dari anak paskibra, hal itu juga yang
75
CATATANKU
Difa
“Untung engga telat, jadi bisa support kamu, yeeeee.”
Aku
“Kamu dari mana Dif?”
Difa
“Ini habis beli kain, tau engga, aku tadi bawa motornya
pake mode valentino rossi loh.”
Aku
“Lah, ngapain coba, gimana kalo kenapa-kenapa?”
Difa
“Kan mau support kamu Dim, hehehe.”
Aku
“Iya tapi keselamatan lu lebih penting, kedepannya mesti
lebih safety first ya Dif, utamakan keselamatan, oke?”
Difa
“Siaappp Bos! Semangat mainnya bossskuuuu.”
76
CATATANKU
Difa
“Nih, pasti haus. Tadi kamu mainnya keren Dim,
hehehe.”
Aku
“Keren dari mana, kelas kita kalah.”
Difa
“Engga apa-apa, kalah atau menang itu udah biasa Dim,
yang penting kamu udah berusaha, yakan. Kamu tadi
jatuh mulu, badannya engga apa-apa?”
Difa
“Kita ke UKS yuk, bersihin lukanya, nanti infeksi loh.”
Aku
“Engga ah, males.”
Difa
“Mau Infeksi Dim?!”
77
CATATANKU
17:00
Rangkaian turnamen futsal hari ini selesai, aku
mengantar Difa pulang, sepanjang perjalanan Difa terus
saja menghujaniku dengan rintik perhatian, sampai aku
bilang, kalau dia bawel, cerewet. Tidak apa-apa, itu
suatu bentuk kepedulian, dia sudah insyaf akan
perasaannya padaku, pikirku.
Di perjalanan pulang, ponselku bergetar berkali-
kali. Aku tahu, pesan itu dari Difa, aku tidak langsung
membuka ponselku, tanggung, nanti saja sesampai aku
di rumah. Dan ketika aku sudah tiba di rumah, aku
membuka ponselku, benar saja, pesan-pesan itu dari
Difa, dia kembali memberikan perhatian, seperti jangan
lupa mengompres kaki, jangan tidur larut malam,
membuatku semakin yakin, Difa suka padaku, Difa
sudah punya rasa yang lain padaku, entah apa itu, yang
jelas dia sudah sangat peduli padaku.
78
CATATANKU
14/09/2019
Difa menghubungiku pagi sekali, aku masih
terlelap, dia sudah terbangun, dia mau berangkat ke
Bandung, menghadiri pemakaman salah seorang dari
saudaranya, katanya melalui pesan whatsapp. Turut
berduka cita, balasku. Juga aku sertai kata hati-hati
dijalan, sebagai doa yang mengiringi agar dia selamat
sampai tujuan. Hingga sore, aku tidak berbalas kabar
dengannya.
Sore hari, aku dihubungi temanku, untuk latihan
band. Sampai ketika pukul 16:00 kami baru berkumpul
di salah satu studio musik. Oh iya, aku memainkan alat
musik bass, aku seorang bassis, tidak terlalu jago sih,
cuma yaaaa sekadar bisa saja.
Adzan magrib berkumandang, kami pun selesai,
tidak terasa dua jam sudah kami habiskan untuk
latihan, seperti biasa setelah beres latihan, kami berdiam
sejenak di warung dekat studio musik, sekadar
mengobrol dan merokok, kebiasaan yang tidak terlalu
baik, cuman bisa mempererat hubungan diantara kami,
kami bisa saling berbagi pengalaman, ternyata banyak
sekali yang tidak diketahui oleh masing-masing dari
kami, akan pengalaman pribadi masing-masing. Kita
bisa lebih mengerti satu sama lain, menghindari adanya
kesalahfahaman, cukup untuk membuat kami kompak.
Malam hari, Difa baru mengubungiku, membawa
kabar bahwa kisah yang sudah dari orang yang hilang,
kini datang lagi.
Difa
“Dimaaaasssss, maaf baru ngabarin.”
Aku
“Iya, engga apa-apa. aku juga baru balik nih.”
Difa
“Baru pulang latihan band?”
79
CATATANKU
Aku
“Iya,”
Aku
“Gimana tadi? Kamu ikut tahlilan? Apa langsung balik
lagi?”
Difa
“Tadi langsung pulang lagi sih, sama langsung tidur,
gatau capek banget rasanya.”
Aku
“Oh, iya engga apa-apa.”
Difa
“Dim...”
Aku
“Kenapa?”
Difa
“Ehmmm, mantan aku ngechat nih, besok aku tunjukin
ke kamu yaaa,”
Difa
“Kamu jangan negatif thingking dulu yaaa.”
Aku
“Lah kok, hehehe.”
Difa
“Aku takut aja,”
Difa
“Tapi chatnya engga aneh-aneh kok, beneran.”
80
CATATANKU
Semesta dipihakku
81
CATATANKU
15/09/2019
Hari ini aku ke sekolah, masih mengurusi stand
bazzar. Rencananya aku mau menjemput Difa, karena
aku tahu dia suka naik ojek kalo ke sekolah, daripada
naik ojek mending aku jemput, dia juga bisa lebih hemat.
Tapi, saat aku mandi dia menghubungiku, maaf katanya.
Difa diantarkan oleh ayahnya, gagal rencanaku. Aku
tidak membalas pesan darinya, karena aku sedang
mandi, lalu dia mengirim spam chat, akhirnya aku
mengiriminya pesan suara dan foto, kalo aku sedang
membasuh mukaku, aku kirimi dia foto mukaku yang
penuh sabun pencuci wajah. Balasnya sebuah pesan
suara.
Difa
“Ih ngapain kirim foto, ngapain juga bawa hp kekamar
mandi coba, ih dasaaaarrrr.” (melalui pesan suara, nada
bicaranya menggemaskan.”
82
CATATANKU
83
CATATANKU
Difa
“Yeeeaaayyy, keren Dim,”
Difa
“Kamu emang bisa diandelin, makasih yaaa.”
84
CATATANKU
16/09/2019
Hari ini aku kembali kesekolah, dengan alasan
yang sama seperti hari kemarin. Kelasku disibukan lagi-
lagi oleh stand bazzar, karena waktu yang mepet, hanya
tinggal beberapa hari lagi menuju perayaan hari ulang
tahun sekolah. Sampai pada pukul 15:00 aku dan
teman-teman personil bandku, pamit untuk latihan
band, dan seperti biasa kami masuk studio pukul 16:00.
Lalu seperti biasa juga kami selesai latihan setelah adzan
magrib berkumandang.
Aku pulang, sampai dirumah terpampang muka
penuh amarah, tatapan sinis dari orang tuaku, mereka
menanyakan darimana saja? Jam segini baru pulang,
akhir-akhir ini hidupmu tidak tahu aturan. Katanya.
bukankah sudah biasa aku pulang malam, karena harus
latihan band, tapi mereka tidak mau tahu itu, mereka
terus saja membual, membuatku naik darah, hingga aku
lepas kontrol, aku emosi, aku bilang suatu hal yang
tidak semestinya keluar dari mulut seorang anak
manusia kepada ibu dan bapaknya. Aku berlalu,
85
CATATANKU
Difa
“Iya, besok aku bawa uangnya, tapi Dim, menurut aku
mending fikir-fikir lagi deh, jangan ambil keputusan saat
kamu emosi, coba tenangin dulu diri kamu, hati kamu,
fikiran kamu. Mau kan? Fikir-fikir lagi. Ibu sama ayah
kamu itu sayang sama kamu, mereka kayak gitu itu
takut kalo kamu pulang malem terus, mungkin takut
ada apa-apa, takut kamu bergaul sama orang yang engga
baik, kamu ngertikan Dim?”
86
CATATANKU
Maybe,
Telah banyak hari yang ia lalui.
Telah banyak pula kesan yang ia dapati,
Atau goresan makna yang diukir oleh seseorang
yang dahulu sempat ia singgahi.
Lalu kini ia dekat denganku
Setelah menjalani hari denganku,
Setelah tahu aku ini seperti apa,
Akan terlintas kembali kesan itu,
bahkan mungkin akan ada suatu keinginan untuk
kembail bersamanya, sekali lagi.
Meski luka pernah ia rasa, sakit pernah ia derita,
dan kecewa telah kian banyak ia cerna.
Jika ia berniat untuk mengulanginya, aku bisa apa?
Aku tidak punya wewenang,
Untuk melarang.
Aku tidak punya hak,
Untuk mengelak.
Tapi,
Sore kemarin sudah ku katakan, semuanya.
Aku hanya berharap, bahwasanya ia dapat menjaga
rasa yang sudah hinggap dihatinya.
Aku sudah mencintainya, dan semestapun tau itu.
87
CATATANKU
*
17/09/2019
Pagi sekali aku terbangun diatap loteng, aku
bergegas mandi dan bersiap untuk kesekolah, pagi itu
tidak ada sapaan hangat dari ibuku, karena masih
marah, aku tidak menghiraukannya, aku langsung
bergegas berlalu dari rumah. Masih pagi sekali, aku
mampir dulu ke tempat nongkrongku dan teman-teman,
ibu tukang warung masih beres-beres, dia kebingungan
dan bertanya, tumben pagi sekali sudah kesini, aku
hanya tersenyum sambil membeli sebatang rokok.
Setelah habis satu batang, temanku mulai berdatangan.
Dan akupun berangkat menuju sekolah, masuk kelas
dan duduk dikursi dengan mimik muka muram. Difa
menghampiriku, duduk disampingku.
“Dim, gimana udah baikkan?”
Aku hanya menggelengkan kepala. “Nih, tapi
kamu udah fikir-fikir lagi kan? Aku sih maunya kamu
jangan sampe pergi dari rumah, mending minta maaf
sama mamah kamu, engga ada salahnya juga kan? Mau
ya minta maaf duluan,” Difa menyerahkan uang yang
semalam aku pinjam, sembari memegang tanganku dan
menenangkanku.
“Iya Dif, ini aku pinjem ya. Nanti aku ganti kok.”
“Iya, santai aja Dim. Senyum dong, everything will
be fine Dim.”
Difa merupakan sosok sempurna bagiku, dia
mampu menenangkanku, dia peduli padaku, dia
mengerti aku, tepat sudah apa yang diutarakan semesta
88
CATATANKU
89
CATATANKU
18/09/2019
Pagi ini tidak ada notifikasi pesan whatsapp dari
Difa seperti biasanya. Mungkin lagi-lagi dia habis
paketan dia kan boros orangnya, pikirku. Oh iya, hari ini
adalah hari audisi untuk band yang akan titampilkan
pada acara puncak perayaan hari ulang tahun
sekolahku. Aku dan teman bandku bersepakat untuk
datang ke sekolah pukul 09:00.
Pukul 09:00 kami sudah genap, kami sudah
berkumpul di depan ruang audisi yaitu di aula sekolah.
Setelah mendaftarkan band, kami menunggu, hasilnya
band kami akan diaudisi pukul 14:10 sore nanti, lama
sekali, tapi tidak apa-apa, dikelas masih banyak hal yang
belum siap, jadi kami juga bisa membantu
membereskannya.
Aku ke kelas, didepan pintu terlihat Difa, iya itu
Difa, dia memanggilku melambaikan tangannya seolah
memintaku menghampirinya. Aku hampiri dia, dari
mulut manisnya terlontar kata maaf sebab dari kemari
malam dia tidak dapat dihubungi, dia juga tidak
mengabariku, dugaanku benar dia kehabisan paketan,
alasannya tidak sadar saat nonton BTS katanya, dasar
boros. Aku mengerti dan sedikit bercanda, kalau
semalam aku rindu padanya, dia tersenyum sedikit
tertawa, gemas tanganku, kucubit pipinya yang
kemerahan itu.
Jam tanganku berbunyi, menunjukan pukul
14:00 aku langsung menghubungi teman-temanku
untuk datang ke aula, untuk audisi. Band kami
dipanggil oleh panitia pelaksana audisi, kami masuk
kedalam ruangan audisi, dihadapan kami sudah ada 4
orang yang menjadi juri, yang tidak lain adalah guru seni
budaya di sekolahku, ketika salah satu dari ke-empat
juri mempersilahkan kami untuk memulai menampilkan
apa yang band kami punya, kami bersiap dan kami
90
CATATANKU
91
CATATANKU
Difa
“Dimassssss,”
Difa
“Kamu lagi dimana?”
Aku
“Aku baru beres latihan, ngeband hehe, elu?”
Difa
“Aku lagi dirumah El, nginep dong hehe,”
Difa
“Baru kali ini mamah ngasih izin, itu juga aku izin paksa
sih hehe.”
Aku
“Dasar kamu, terus mau ngapain sampe nginep?”
Difa
“Aku nginep sama temen-temen danus, yaaa siapin
dagangan besok, kamu mau langsung pulang?”
92
CATATANKU
Aku
“Bentaran lagi, eh aku juga kayaknya mau nginep
hehehe.”
Difa
“Yeeee ikut-ikutan, wle.”
Aku
“Biarin, udah dulu yeee, nanti aku hubungi lagi.”
Difa
“Iyaaa, nanti pulangnya hati-hati ya,”
Aku
“Iya, assalamualaikum.”
Difa
“Waalaikum salam.”
19/09/2019
Aku terbangun pukul 05:15 aku menghubungi
Difa sekadar ingin tahu apakah dia sudah bangun atau
belum, ternyata dia sudah bangun duluan. Hari ini
adalah hari puncak dari serangkaian acara perayaan
hari ulang tahun sekolahku, dimana stand bazzar tiap
kelas akan dipamerkan. Pagi sekali aku bersama yang
lainnya masih dirumah Riyandi, sudah disuguhi kopi,
memang sudah sepantasnya sarapan dengan roti disertai
kopi, lalu sedikit berbincang mengenai penampilan nanti
siang, membuatku bersemangat ingin rasanya aku putar
waktu secepat mungkin, agar dapat merasakan euforia
atau kehebohan diacara perayaan ulang tahun sekolah,
93
CATATANKU
94
CATATANKU
95
CATATANKU
96
CATATANKU
97
CATATANKU
98
CATATANKU
20/09/2019
Hari ini, pagi sekali aku menghubunginya,
sekadar membangunkannya menunaikan shalat subuh,
tapi tidak ada jawaban Difa tidur terlalu lelap.
Pukul 07:00 Difa mengabariku kalau dia tidak
shalat subuh hari ini, badannya terasa capek yang
membuat dia tidur sangat lelap, hingga tidak mendengar
panggilan masuk dariku, aku memahaminya. Dia
bertanya apakah aku sekolah hari ini? Aku bilang iya,
hanya saja aku belum ke sekolah, aku masih diam
ditempat nongkrong seperti pagi-pagi biasanya, tentunya
aku tidak sendiri seperti biasa juga aku bersama
Riyandi. Aku kira hari ini adalah hari bebas sekolah,
karena kemarin sekolahku baru saja merayakan hari
ulang tahunnya, tapi ternyata tidak. Ada kegiatan tablig
akbar disekolah, tujuannya untu syukuran sekaligus
memperingati maulid nabi Muhammad SAW. Aku
disuruh Difa ke sekolah, untuk mendengarkan ceramah,
aku tidak langsung mengiyakan. Sebab aku sedang
bermain game PUGB hehehe. Tapi tiba-tiba, ada
beberapa orang yang aku tahu, mereka itu OSIS yang
seringkali merazia siswa yang bolos atau melarikan diri
dari sekolah. Aku dan Riyandi tertangkap basah sedang
bermain game, aku digelandangnya menuju sekolah, sial
pikirku, baru kali ini aku diperlakukan seperti ini.
Akhirnya dengan terpaksa aku berangkat ke sekolah,
aku dipaksa untuk ke lapangan dan mendengarkan
ceramah, tidak apa, masih untung tidak dihukum seperti
99
CATATANKU
100
CATATANKU
Difa
“Dimaassssss, maaf baru ngabarin. Tadi waktu pulang
aku tiduran sampe ketiduran, aku bangun pas adzan
magrib, engga buka hp selama itu. Hehehe.”
Aku
“Iya gapapa, lagi apa?”
Difa
“Aku mau ngerjain TO online Dim, gapapa? Aku tinggal
dulu, mau fokus hehehe.”
Aku
“Yaudah gih, semangat!!!”
101
CATATANKU
Difa
“Dim, mau nyobain ikutan TO online ga?”
Aku
“Engga ah males. Emang ada untungnya?”
Difa
“Iya ada lah, TO itu bisa untuk mengukur sampai mana
pemahaman kita, sudah sampai mana proses belajar
kita, kita jadi bisa tahu apa yang kurang dari diri kita.
Mau ya?”
Difa
“Biar aku deh yang daftarin kamu, mau ga? Mau dong.”
Difa
“Nih udah, kamu tinggal masuk grup whatsappnya aja,
ini linknya.”
Difa
“Udah yaaa, awas aja engga dikerjain, eh iya Dim, mau
ikut goes engga?”
102
CATATANKU
Aku
“Iya, TO nya nanti hari minggu kan? Goes? Kapan?”
Difa
“Iya, nanti aku ingetin, takut kamu lupa. Goesnya hari
minggu.”
Aku
“Oke deh. Siapa aja yang mau ikut?”
Difa
“Sama temen-temen kelas juga, Aldo, Hanifah, Shava,
Puteri, gimana mau yaaaa?”
Aku
“Iya ayok!”
Difa
“Yipiiiiii.”
Difa
“Dimas, aku udah kena virus lagi nih”
Aku
“Yah, yaudah gih. Mau istirahat sekarang?”
Difa
“Iyaaaa, engga apa-apa?”
Aku
“Iya engga lah, gih. Selamat malam, selamat istirahat.”
Difa
“Iya, Dadah, assalamualaikum.”
Aku
“Waalaikum salam.”
21/09/2019
Hari ini aku terbangun pagi sekali, sebelum adzan
subuh berkumandang aku sudah bangun. Menulis
103
CATATANKU
Difa
“Aku lagi engga shalat Dim, biasa hehehe.”
Aku
“Oh gitu, sorry deh gatau hehehe.”
Difa
“Gapapa, makasih udah bangunin aku.”
Aku
“Mau lanjut tidur lagi?”
Difa
“Iya ah, mumpung libur hehehe.”
Aku
“Yeeee dasar, yaudah dadah.”
Difa
“Dimassss, aku udah bangun. Kamu lagi ngapain?”
Aku
“Selamat pagi puteri tidur, aku baru saja selesai beres-
beres.”
Difa
“Cieee elah, rajin banget masnyaaa.”
Aku
“Iya dong, lu lagi apa?”
104
CATATANKU
Difa
“Nonton ftv, seru nih.”
Aku
“Males ah, ceritanya mudah ketebak aja kalo ftv, awalnya
pertemuan yang engga disengaja, berkahir dengan
bahagia, yakan?”
Difa
“Iya sih, tapi da seru, wle.”
Difa
“Oh iya Dim, rencana goes engga jadi, aku mau jogging
aja besok.”
Aku
“Kenapa engga jadi?”
Difa
“Kemarin Hanifah ngecek ke tempat sewa sepedanya,
katanya lagi pada rusak.”
Aku
“Oh yaudah, terus besok mau jogging aja?”
Difa
“Iya terus siangnya mau ke ulang tahun Destyani.”
Aku
“Mau ditemenin ga?”
Difa
“Mau lah, makanya ngasih tau, sekalian ngajak kamu
hehehe.”
Difa
“Mau yaaaa, mau dong, asik asik.”
105
CATATANKU
Aku
“Difff.”
Difa
“Iya dim, kenapa?”
Aku
“Mau ikut ga ke Tasik?”
Difa
“Lah, mau ngapain?”
Aku
“Barusan ada yang ngajak ziarah kesana, mau ikut ga?”
Difa
“Engga ah, aku engga pernah ikut gituan.”
Aku
“Makanya yuk ikut.”
Difa
“Engga ah, emang kapan?”
Aku
“Sekarang, engga akan ikut nih?”
Difa
“Kok ngedadak? Engga ah.”
Aku
“Engga tahu, yaudah deh. Aku jalan dulu ya.”
Difa
“Beneran sekarang nih?”
Aku
“Iya beneran.”
Difa
“Yaudah iya, hati-hati dijalan Dim.”
106
CATATANKU
107
CATATANKU
22/09/2019
Pada pukul 09:15 kami pun berpamitan kepada
yang punya rumah untuk pulang, dan tidak lupa
berterima kasih karena telah bersedia menerima kami
108
CATATANKU
109
CATATANKU
110
CATATANKU
111
CATATANKU
*
23/09/2019
Hari ini setelah istirahat aku dan Riyandi seperti
biasanya ke tempat nongkrong, tempat nongkrong ini
diberi nama warung Ibi, karena nama orang pemilik
warung tempat kita nongkrong itu Ibi, jadi darisana
diambil nama warung Ibi, Riyandi sudah lama nongkrong
disini sejak kelas 10 semester 2 berdeda dengan aku,
yang baru nongkrong disini, sedikit canggung bagiku
untuk menyesuaikan diri tapi dengan berjalannya waktu
semuanya akan terasa biasa saja, bukankah aku pernah
mengatakannya pada awal buku ini? oh iya, tujuanku ke
warung Ibi bukan sekadar nongkrong, melainkan aku
112
CATATANKU
113
CATATANKU
Difa
“Dimaaaassss, aku udah beres,”
114
CATATANKU
Difa
“Pasti lagi ngegame”
Difa
“Yaudah deh, aku istirahat duluan yaaa...”
Difa
“Kuota aku juga udah mau abis nih, dadah.. jangan
begadang cuma buat main game loh.”
24/09/2019
Pagi ini ketika mau berangkat sekolah, mataku
tak henti-hentinya memandangi laptop yang tergeletak
diatas meja belajar. Laptop itu seperti berbicara padaku,
memanggil-manggil namaku sedari tadi, “Bawa aku,
bawa aku...” ucap laptop yang aku berinama si Typisch
karena bodynya yang tipis (hehehe). Seketika aku
teringat pada pesan dari Difa yang ingin sekali aku
ajarkan bagaimana mengopreasikan Corel Draw, karena
hari ini juga akan praktek TIK akhirnya aku membawa si
Typisch. Si Typisch loncat-loncat kegirangan
keyboardnya akan disentuh oleh tangan lentik yang
halus Difa. Kenapa dia tahu Difa? Karena aku menulis
catatan ini di simesintikmodern, dan filenya aku simpan
di file manager si Typisch, secara langsung dia tahu dong
apa-apa yang aku kerjakan, apa-apa yang aku tulis pada
catatan ini, tapi tenang aja dia temenan sama aku, CS
berat. Jadi enggak akan bocor kemanapun dan kepada
115
CATATANKU
116
CATATANKU
117
CATATANKU
Dan kau percaya tak ada yang lebih baik dari ini
apanya yang bahagia
takkan ada cerita dalam sebuah rahasia
lupakan saja dan jangan pernah kau kembali disini
keringkan semua luka
berlarilah karena kau akan kulupakan
(Sebuah Rahasia-PeeWeeGaskin)
118
CATATANKU
Difa
“Assalamualaikum,”
Difa
“Dimasssss..”
Difa
“Yuhuuuuuu..”
Aku
“Iya Dif.. waalaikum salam.”
Difa
“Kamu tahu engga, yang lagi rame-rame sekarang? Yang
demo-demo itu tuh..”
119
CATATANKU
Aku
“Oh massa yang menolak RUU KUHP sama RUU KPK?”
Difa
“Iya.. itu kenapa sih sampe demo-demo gituuu.”
25/09/2019
Semesta membangunkanku hari ini pagi sekali,
membisikan kalimat dengan lirih.. berterimakasihlah
kepada Tuhanmu, karenanya kamu diberi nikmat tidur
nikmatnya istirahat untuk sejenak meredakan keresahan
hati, sejenak melupakan kekesalan pada hari kemarin,
Tuhan tahu jiwamu lemah, pikiranmu lelah, hatimu sakit
parah, tapi ia tak ingin kamu berpasrah.. maka
bersabarlah bersujudlah padanya..
“Hai orang-orang yang beriman! Mohonlah
pertolongan dengan sabar dan shalat; sesungguhnya,
Allah beserta orang-orang yang sabar.” (Q.S Al-Baqarah
[2] ; 154)
120
CATATANKU
Difa
“Assalamualaikum.. Dimaasss.”
Difa
“Yuhhhuuuuu.”
121
CATATANKU
Aku
“Waalaikum salam.. udah Isya, Dif?”
Difa
“Udah dong, kamu?”
Aku
“Udah, sekalian ngaji tadi,”
Aku
“Udah makan?”
Difa
“Udah.”
Aku
“Aku sih maunya masuk UNPAD” (Universitas
Padjadjaran; salah satu universitas di Jatinangor)
Aku
“Gila aja, langsung nikah. Kalo kamu? Apa mau
langsung nikah? Hahaha.”
122
CATATANKU
Difa
“Aku bingung Dim, kebanyakan plan, mau nyoba daftar
Polwan, mau kuliah jurusan Ilmu Gizi atau Statistika di
UNPAD, atau POSLSAT STIS, atau PKN STAN atau jadi
Pramugari. Banyak deh, jadi bingung sendiri..”
Aku
“Kenapa engga ngambil jurusan yang sesuai passion
kamu aja?”
Difa
“Nah itu, aku gatau passion aku dimana jadi pengen
semuanya..”
Aku
“Tugas kamu tuh, cari dulu passion kamu dimana, kamu
nyamannya dibidang apa, baru bisa nentuin satu
jurusan yang bisa difokusin, karena semakin banyak
kemauan semakin banyak juga tantangannya, bagus sih
cuman kamu siap engga sama segala risiko dan
konsekuensinya?”
Difa
“Contohnya?”
Aku
“Risiko kalo kamu kebanyakan plan, kamu jadi bingung
mau fokus dibidang mana, kalo kamu mau ngejar
semuanya, kamu mesti bisa atur waktu buat
seenggaknya tau sama setiap bidang yang mau kamu
kejar itu.. bisa enggak?”
Difa
“Enggak tau..”
123
CATATANKU
*
26/09/2019
Hari yang biasa saja, monoton pikirku. 7.15 kelas
sudah lengkap, membaca doa, dan menunggu guru
untuk KBM. Guru memasuki ruangan kelas, kami
belajar, hingga istirahat pertama, lalu aku dan Riyan
memilih nongkrong di warung Ibi untuk memanfaatkan
waktu istirahat, sungguh fenomena monoton yang selama
ini terjadi namun baru aku sadari. Di warung Ibi aku
melihat Difa membuat postingan di Whatsappnya, dia
mempromosikan grup Lambe Turah yang aku tahu pasti
isinya untuk membicarakan orang lain.. aku sedikit
menegurnya, namun dia malah seperti tidak
mengindahkan teguranku. Kenapa aku menegurnya?
Karena kita semua tahu, tidak ada baiknya
membicarakan keburukan orang lain, tidak ada
124
CATATANKU
125
CATATANKU
126
CATATANKU
127
CATATANKU
„cause i know
we‟re running out of time
to see it going down today
you know, that i‟m still holding on your arm
it‟s getting dark
there‟s no light from above, you know
you know, that you will always be my sunshine
„cause tonight, we’ll be fine...
(Sunshine-Thepanturas)
128
CATATANKU
129
CATATANKU
130
CATATANKU
Difa
“Aku lagi ngerjain kimia, kamu udah belum?”
Aku
“Boro-boro, bagi dong..”
Difa
“Bentar..”
Aku
“Makasih ya.. “
Difa
“Iya.. selamat mengerjakan..”
131
CATATANKU
21.00
Difa
“Udah beres belum Dim?”
Aku
“Belum hehehehe...”
Difa
“Lah dari tadi ngapain aja?
Aku
“Nonton..”
Difa
“Dasar yaa..”
Aku
“Kamu tau gak? Di Toy Story 4 si Woody enggak satu
geng lagi sama buzz..”
Difa
“Emangnya kenapa?”
132
CATATANKU
133
CATATANKU
27/09/2019
Hari ini disekolah ada kegiatan olahraga yaitu
senam, aku tidak terlalu suka.. ribet harus bawa baju
dua, seragam pramuka sama baju buat senam. Jadi aku
dan Riyandi tidak langsung ke sekolah tapi seperti biasa
nongkrong dulu di warung Ibi. Setelah kurasa kegiatan
senam sudah selesai aku dan Riyandi masuk ke sekolah
lewat jalan belakang.. melewati persawahan, ngefront
Dim.. bomb smoke dulu.. hahaha celoteh Riyan yang
menganggap kita sedang bermain PUBG. Memang seperti
sedang dalam permainan itu, aku dan Riyandi harus
sembunyi-sembunyi takut ketahuan sama anggota osis
atau kesiswaan yang biasanya berjaga-jaga disana. Tapi
untungnya hari ini tidak ada, itu membuatku dan
Riyandi selamat sampai tujuan.. aku dan Riyan masuk
kelas tanpa ada beban sama sekali, tidak merasa
bersalah sedikitpun, Riyandi melempar senyum kepada
setiap orang yang melirik sinis kepada kami.. darimana
aja cuyyyy.. kayak sekolah punya nenek moyang lu aja..
keenakan tuh.. komentar jahat netizen yang kerap kali
kami dengarkan pada saat kami terlambat masuk kelas..
Brukk.. aku menyimpan tasku, mengambil ponsel
menyolokkan earphone dan memutar lagu Iwan Fals,
Tuhan.. terlalu cepat semua..
kau panggil satu-satunya yang tersisa..
proklamator tercinta..
Jujur, lugu dan bijaksana..
mengerti apa yang terlintas dalam jiwa, rakyat indonesia..
hujan air mata dipelosok negeri, saat melepas engkau
pergi..
berjuta kepala tertunduk haru.. terlintas nama seorang
sahabat yang tak lepas dari namamu..
Aku tak melihat Difa pagi ini.. Pus Difa kemana?
Tanyaku pada Puspita teman sebangkunya. Lagiiii...
134
CATATANKU
19.50
Dimas... maaf baru ngabarin. Aku enggak punya kuota ini
aja hotspot ke ayah.
Aku
“Eh iya gapapa.. lagi ngapain? Udah makan?”
Difa
“Belum, lagi nunggu tukang cuangki. Gatau lagi pengen
cuangki..”
Aku
“Jangan-jangan...”
Difa
“Jangan-jangan apa! Hah?!”
Aku
“Engga, hehehe.. besok paskibra diklat ya?”
Difa
“Heuuuu, dasar.. iya aku besok mau nginep dong
disekolah.”
135
CATATANKU
Aku
“Emangnya dibolehin sama mamah kamu?”
Difa
“Dibolehin kok, tadi udah izin, cuma kalo aku liat dari
mukanya mamah engga setuju tuh..”
Aku
“Tapi kamu tetep mau nginep besok?”
Difa
“Mau dong, seru ih.. kalo dirumah bosen paling cuma
nonton tv.”
Difa
“Eh bentar ya Dim, mau ngemil ah..”
Aku
“Ngemil apaan dah..”
Difa
“Sayur bayem..”
Aku
“Pake nasi gih, masa ditambul..”
Difa
“Yeeee, lebih enak gapake nasi tauuuu, wle.”
Aku
“Yaudah deh terserah kamu aja, tukang cuangkinya
udah ada belum?”
Difa
“Maaf ya, tadi ngabisin dulu cemilan hehehe.”
Difa
“Engga ada nih, biarin ah.”
136
CATATANKU
28/09/2019
Assalamualaikum.. bu, punten ada barang 6 roll
(gordyn)
“Aaaaa....” teriak ibuku, saat aku sedang asyik
bermain game..
“Iya mah..”
Aku langsung bergegas menuju sumber suara,
ternyata ada barang kain untuk dijahit dan dibuat
gordyn. Alhamdulillah kata ibu, yang sudah cukup lama
tidak bekerja lantas mengajakku untuk membantunya,
lumayan ada uang jajan tambahan untuk minggu ini. aku
langsung memasukkan barang tersebut kedalam ruang
menjahit untuk segera dikerjakan, treqq.. hzzztttt.. mesin
jahit ibu pun mulai menjahit kain bahan tersebut.
11.30
Kring...krriingg... ponselku berbunyi. Dim, lagi
ngapain? Ngumpul yuk! Terdengar suara jauh disana,
suara temanku yang mengajakku untuk berkumpul..
“Mah, aku mau keluar sebentar, gapapa?”
“Ya udah, gantian sama bapak aja..”
Karena sudah mendapat izin dari ibu, akupun
pergi untuk menghadiri perkumpulan dirumah teman,
yang sepertinya akan mengadakan acara makan-makan.
Tuh si Dimass... masukkin aja ke garasi Dim..
teriak temanku dari kejauhan saat aku sampai
dirumahnya.. Oke.. kataku sedikit berteriak.
137
CATATANKU
Aku
“Iya gapapa, aku lagi dirumah temen..”
Difa
“Ohhh.. lagi ngapain?”
Aku
“Ah yang bener..”
Difa
“Hehehehe...”
138
CATATANKU
Difa
“Iya..”
18.40
Difa membuat status whatsapp, sebuah gambar
(pamflet) yang isinya kegiatan nonton bersama film
G30S/PKI,
Aku
“Anak-anak junior kamu gabakal tau yang sebenernya
dong kalo didoktrin sama film yang salah,” komentarku.
139
CATATANKU
Aku
“Kenapa mukanya sebel gitu? Terus itu jidatnya dipakein
apaan?”
Difa
“Sebel aku tadikan niatnya mau masak tahu bulat, tapi
gajadi da tahunya asem. Terus masak sosis eh aku
kecipratan minyak, sosinya meletus. Minyak panas kena
muka aku, ini aku pakein salep.”
Aku
“Hahahahaha, niatnya mau seneng-seneng ikut diklat,
eh malah dicium minyak panas.”
Difa
“Ih dasar, nyebelin..”
Aku
“Uuuuu tayaaaaanggg... kasiannnn.”
Difa
“Ih nyebelin, dasar.”
Aku
“Eh kamu bawa jaket engga Dif?”
Difa
“Bawa, cuma belum dipake..”
Aku
“Eh kenapa?”
140
CATATANKU
Difa
“Belum dingin aja.. eh Dim bentar yaaa ini lagi pada
ngobrol..”
Aku
“Nanti dipake ya.. ngobrolin apaan sih? Penting banget?”
Difa
“Privasi wanita lahh...”
Aku
“Yeee dasar. Awas nanti jaketnya pake!”
29/09/2019
Pagi harinya, Difa mengabariku meminta maaf
karena kemarin malam telah mengabaikanku begitu
saja. Akupun tidak menanggapinya secara serius, karena
pikirku sudah malam, Difa juga lelah tidak perlu marah
ataupun kesal hanya karena hal yang sepele. Difa
bercerita mengenai Tragedi Sosis kemarin malam,
minyak panas yang muncrat dari letusan sosis yang
membuat ia kesal, mengenai jidatnya yang berbekas, ia
meminta saran obat apa yang bagus untuk luka
tersebut, dan ia juga bercerita tentang TO Online yang ia
lewatkan karena lupa website yang memuat TO Online
tersebut, hingga ia pamit untuk mandi karena sejak tadi
pagi belum mandi.
14.15
Karena tak kunjung ada kabar dari Difa, aku
berinisiatif untuk mendatangi rumahnya, mengingat hari
ini adalah hari sabtu, mungkin dia sedang bete, masih
karena Tragedi Sosis dan TO Online. Akupun bergegas
141
CATATANKU
142
CATATANKU
****
143
CATATANKU
144
CATATANKU
OKTOBER
146
CATATANKU
147
CATATANKU
2/10/2019
Keesokkan harinya, malam seakan tidak mampu
menelan habis kekesalan yang bersarang didalam jiwa
seorang pemuda, yang sedang dimabuk asmara dimana
dirinya secara personal belum mampu untuk
mengendalikan emosional, kadang suka bertindak
semaunya, seenaknya, tidak memikirkan hal yang akan
terjadi nantinya tapi bagaimana ia hari ini adalah satu-
satunya yang harus diutamakan (egois) namun dengan
yakinnya ia malah menaruh hati pada seseorang,
seorang pemuda itu AKU.
Seperti dipagi hari ini, aku masih kesal kepada
Difa yang kemarin tidak bisa mengindahkan
ekspetasiku.. didalam kelas aku tidak menyapanya
seperti pada hari-hari sebelumnya, ketika berpapasan
pun kami tidak bertegur sapa. Entah, kenapa dia juga
tidak berusaha untuk meminta maaf atau setidaknya
ada keinginan untuk memperbaiki kata „kita‟ seakan
ketika aku mendiamkannya diapun berlaku sama. Kami
tidak bertegur sapa hingga sore, ketika pulang sekolah.
Aku baru tahu Riyandi berulang tahun hari ini, karena
dia tiba-tiba ngajak aku ke sebuah tempat ngopi,
148
CATATANKU
149
CATATANKU
150
CATATANKU
151
CATATANKU
3/10/2019
Kamis adalah hari yang paling enak menurutku,
bisa pulang lebih awal. Lebih enak lagi kalo Difa mau
dianterin pulang malah bisa keliling-keliling dulu. Sama
kayak hari ini, sore hari setelah bel pulang berbunyi
orang-orang berhamburan keluar, kecuali yang piket.
Aku mengahampiri Difa,
“Dif.. mau langsung pulang? Sama aku yaaaa..”
tanyaku sembari mencolek lengan kirinya.
“Mau ke rumah El dulu, biasalahhh ceweeeee…”
ujarnya sedikit centil.
“Oh yaudah, aku anterin. Oke?”
“Iya-iya.” Jawabnya singkat.
Kamipun berlalu dari sekolah menuju kerumah
El, aku dan Difa berada paling belakang dari tiga motor
152
CATATANKU
4/10/2019
Semalam, aku tertidur dan terbangun pada pukul
3 dini hari, aku cek ponselku sedari tadi Difa mencoba
153
CATATANKU
154
CATATANKU
Difa
“Iya Dim?”
Aku
“Besok, kamu sama siapa ke ITBnya?”
Difa
“Sama temen-temen kelas, perasaan udah dikasih tau
tadi.”
Aku
“Iya tau, maksudnya kesananya bareng siapa? Sama aku
aja yu.”
Difa
“Kan kamu mau ke Braga, sama Rahma.”
Aku
“Engga deh, kayaknya ngabisin waktu sama kamu lebih
keren.”
Difa
“Bukannya buku juga lebih penting?”
Aku
“penting banget, tapi itu event tahunan, tahun depan
aja.”
Aku
“Gimana, sama aku aja ya.”
Difa
“Gapapa kok, kalo mau jalan sama Rahma, beneran
gapapa, suer.”
Aku
“Ihh, kok jadi kesana sih. Engga ada hubungannya. Atau
jangan-jangan kamu….”
Difa
“APA?”
Aku
“Cemburu yeeee..”
155
CATATANKU
Difa
“Engga, kan waktu itu udah dibilang, kalo kita harus
saling percaya, masing-masing dari kita harus bisa
menjaga komitmen itu, iya „kan?”
Aku
“Cemburu ga?”
Difa
“Dikit sih.”
Aku
“Yeee, dasar. Besok jadi ya, ke ITBnya sama aku.”
Difa
“Iya oke..”
Difa
“Beneran mau ikut nih?”
Aku
“Bener,”
Difa
“Bener?”
Aku
“Iya Dif..”
Difa
“Yipiiiiiii, besok janjian jam 6 Dim, awas aja kalo
kesiangan.”
Aku
“Emang siapa sih yang suka bangunin kamu, subuh-
subuh?”
Difa
“Hehehehe..”
156
CATATANKU
5/10/2019
Hari ini adalah hari yang kuharap akan
membuahkan kesan dari ekspetasiku semalam, aku
terbangun sebelum adzan subuh berkumandang, aku
menelpon Difa, terdengar suara parau dari ujung sana,
aku udah bangun wleee, udah adzan tuh siap-siap
kemesjid sana.. setelah menutup telpon akupun bergegas
menuju mesjid untuk shalat subuh.
Setelah shalat, aku langsung mandi karena
sudah ada perjanjian bahwa harus sudah kumpul di
sekolah pada jam 6 pagi, setelah mandi dan sarapan
akupun bergegas menuju sekolah. Tapi tidak kutemui
Difa, maupun yang lainnya. Jam tanganku
menunjukkan pukul 6.30 yang menandakan kita sudah
ngaret 30 menit, dasar orang Indonesia. Gerutuku. Aku
telfon Difa, tidak ada jawaban. Tiba-tiba ada yang
mengejutkanku dengan menepuk pundakku, on time
banget sih… setelah menoleh kaget, yang kutemui adalah
Difa, dengan memakai atasan kaos lengan panjang
dengan motif garis-garis, dipadukan dengan bawahan
jogger atau celana trening dan memakai sneakers hitam
tanpa tali. Penampilan yang sederhana, tapi tidak
mengurangi natural beauty yang terpancar pada dirinya,
157
CATATANKU
158
CATATANKU
159
CATATANKU
160
CATATANKU
161
CATATANKU
162
CATATANKU
*
6/10/2019
Aku terbangun di pagi yang sudah merangkak
naik, ketika mengecek ponsel kudapati pesan masuk dari
Difa, aku menyesal karena tidur terlalu pulas. Setelah
aku balas satu persatu aku juga menambahkan
permintaan maafku. Tidak ada balasan dari Difa, ceklis
satupun awet sampai malam tiba. Membuat tidak ada
perbincangan yang harus aku tuliskan pada catatan hari
ini.
17/10/2019
Hari ini aku membuat keputusan besar dalam
hidupku. Yaitu menjual ponselku, untuk tambah-
tambah beli ponsel baru (hehehe). Setelah menjual
ponsel aku mengaktifkan whatsapp di laptop,
menggunakan simulator tentunya, hal ini cukup
membuatku repot karena jika ingin menghubungi orang
tua, atau temen, Difa juga aku harus buka dulu laptop,
sambungin modem dulu, lama deh.. tapi karena obsesi
punya ponsel baru, akupun tidak menggubris itu semua.
Malam hari, ketika aku membuka whatsapp
hendak menghubungi Difa, ternyata Dia sudah sedari
tadi menghubungiku, banyak sekali pesan yang aku
dapati darinya. Akupun menjelaskan alasanku kenapa
aku tidak menghubunginya seharian ini,
163
CATATANKU
Aku
“Dif, maaf nih aku bakalan jarang ngabarin. Repot.”
Difa
“Repot gimana Dim?”
Aku
“Aku gapunya hape sekarang,”
Difa
“Lah, kemana? Ilang?”
Aku
“Aku jual.”
Difa
“Ih, kenapa dijual?”
Aku
“Pengen beli yang baru, hehehe.”
Difa
“Yeee dasar.”
Aku
“Eh tiga hari lagi kamu lomba yakan?”
Difa
“Iya Dim,”
Aku
“Jangan kebanyakan pikiran, banyakin makan aja, oke?
Difa
“Engga kok enggak banyak pikiran, makan juga nambah
sekarang hehe.”
Aku
“Nah gitu dong, nanti aku kasih cokelat, mau?”
Difa
“Ah boong yaa?”
Aku
“Yaudah kalo enggak mau.”
Difa
“Aku enggak bilang gamau ya.”
Aku
“Iya-iya nanti, kamu udah mau tidur?”
164
CATATANKU
Difa
“Iya nih, udah ngantuk. Aku mau tidur kamu aktif,
aneh.”
Aku
“Hehehe, yaudah selamat malem ya.”
Difa
“Iya Dim, selamat malem juga,”
Difa
“Dadah..”
18/10/2019
Hari jumat adalah hari yang membuatku lebih
santai untuk kesekolah, karena ada acara senam setiap
minggunya yang dilaksanakan pada hari jumat, dan aku
jarang sekali mengikutinya. Sebelum berangkat ke
sekolah aku menyempatkan mampir ke sebuah mini
market, untuk membeli cokelat sebagai bentuk
penunaian janjiku semalam pada Difa. Setelah
membelinya aku bergegas ke sekolah. Ditengah jalan aku
melihat Riyandi didepan, kuhampiri dia. Ke Warung Ibi
dulu yan, kataku mengagetkannya. Oke, katanya diirngin
anggukkan kepala.
Aku dan Riyandi sampai di warung Ibi, membeli
satu batang rokok untuk menunggu acara senam selesai.
Satu batang rokokpun habis acara senam belum selesai,
nekat aku dan Riyandi masuk jalan belakang, dan
165
CATATANKU
19/10/2019
Aku kesal sekali hari ini, ketika ingin membuka
whatsapp dilaptop tiba-tiba modemnya tidak mau
nyambung, telah kucoba beberapa kali tapi tetap saja
tidak mau nyambung. Hingga pada siang hari aku
meminta ibuku untuk menyambungkan hotspot di
ponselnya ke laptopku, yang pada akhirnya akupun bisa
berbalas kabar dengan Difa, tapi tidak lama karena
kesibukkan Difa yang sedang mempersiapkan segala hal
untuk perlombaan besok. Akupun memutuskan untuk
mengunjungi temanku Riyandi, setelah sampai dirumah
Riyandi aku menghubungi temanku yang juga teman
Riyandi untuk membersamaiku dirumah Riyandi, karena
canggung juga lama-lama berada dirumah orang lain,
yang juga teman tapi tetap saja berbeda. Akhirnya kami
166
CATATANKU
167
CATATANKU
20/10/2019
Aku terbangun terlambat, jam tangan ditanganku
berbunyi menandakkan pukul 9 tepat. Aku kesiangan,
aku sudah janji pada Difa untuk hadir di perlombaanya,
akupun sangan ingin memberikannya dukungan dan
semangat secara langsung. Tanpa basa-basi akupun
bergegas ke kamar mandi, untuk membasuh muka. Lalu
aku kembali ke kamar Riyandi dimana kami tidur
semalam untuk membereskan barang-barangku. Setelah
semua barangku dikemas, akupun pamit kepada Riyandi
dan ibunya, laju motor kupacu dengan kencang sekali
tidak peduli apakah akan ada razia diujung jalan sana
ataupun tidak, yang penting aku sampai ditempat Difa
mengikuti lomba paskibra dengan tepat waktu.
Sesampainya disana, di suatu SMA yang
mengadakan perlombaan paskibra. Aku mencari Difa,
dengan segenap harap semoga perlombaannya belum
dimulai. Aku bertanya kepada salah satu panita, apakah
sekolahku sudah dipanggil untuk lomba atau belum,
ternyata belum. Sekolahku berada pada antrean yang
masih lama, legaaaa… tapi aku belum bertemu
dengannya, aku masih mencarinya. Susah untuk
menghubunginya karena aku tidak mempunyai ponsel,
akhirnya aku menunggu di sisi lapangan untuk
mengistirahatkan kaki yang sedari tadi berjalan untuk
mencari Difa, sembari aku menonton perlombaan yang
seru juga, orang-orang yang berpakaian seragam yang
kutau mereka adalah pasukan paskibra yang dipimpin
oleh seorang danton, keren sekali ketika danton
168
CATATANKU
169
CATATANKU
170
CATATANKU
171
CATATANKU
172
CATATANKU
25/11/2019
Hari ini aku harus bisa bersikap dewasa, aku
tidak boleh diam saja, aku ingin kata kita menjadi baik
seperti sediakala, aku juga masih suka padanya, masih
peduli padanya, masih cinta padanya, aku harus
memperbaiki semuanya. Gumamku dalam hati ketika
memasuki ruangan kelas.
Dengan ragu juga sedikit canggung aku
menghampiri Difa yang sedang duduk di kursi paling
depan.
“Dif…” aku terdiam ketika Difa menoleh
kearahku.
“Kenapa Dimas?” Jawabnya polos.
Aku diam seribu bahasa ketika ditanya kenapa?
Ingin hati berkata maafin aku, aku mau kita baikkan kita
engga kayak gini lagi, diem-dieman itu enggak enak,
pengen aja tiap malem chatting. Aku kira kita bisa lebih
dewasa, bisa saling ngertiin satu sama lain, meskipun
aku tau kita ini enggak ada apa-apa, kita bukan siapa-
siapa, bahkan enggak semestinya ada kata kita diantara
aku dan kamu. Tapi kita kan udah bicarain ini dulu, kalo
kita bisa bikin komitmen, untuk tidak menjauhi satu sama
lain, iya kan? Tapi nihil, lidahku kelu tidak ada kata
yang keluar. Hingga…
“Aku ngerti kok..” ujarnya sembari menebar
senyum kepadaku.
Dalam hati aku kembali berkata, kalo udah ngerti
kenapa enggak ada usaha buat bikin kata kita menjadi
baik lagi? Kok malah diem aja, seakan enggak peduli apa-
apa lagi, kadang aku bingung sama kamu, di malam hari
kayak yang peduli sama aku, di siang hari malah bertolak
belakang. Sebenernya ada apa sih?
Belum sempat aku berkata-kata, ada guru.. ada
guru.. teriak salah satu temanku yang berlari dari luar
kelas dan langsung terduduk dengan rapi. Akupun
173
CATATANKU
174
CATATANKU
26/10/2019
Rasa canggung membuatku tidak nyaman untuk
berlama-lama berada dikelas, ketika jam pelajaran
kosong akupun mengajak Riyandi untuk ke warung Ibi,
aku melewati bangkunya Difa, namun tidak ada kontak
antara kita, dia juga tidak berusaha untuk menyapaku
terlebih dulu. Aku tidak tahu harus bagaimana,
permintaan maaf sudah aku utarakan kemarin tapi
nampaknya tidak ada kemajuan menuju kebaikan untuk
hubungan ini, Difa masih saja dingin terhadapku.
Cukup lama aku di warung Ibi, karena merasa
malas untuk kembali kesekolah aku berkoordinasi
175
CATATANKU
176
CATATANKU
*
27/11/2019
Jam berikutnya diisi oleh ceramah wali kelasku,
intisari yang kudapat adalah sebuah harapannya yang
mau anak didiknya melanjutkan pendidikan ke jenjang
yang selanjutnya, yaitu perguruan tinggi. ah sudah
seringkali aku mendengarnya.
Bel istirahat berbunyi, ketika aku mau keluar
kelas, aku melihatnya dia juga melihatku tapi tak ada
dialog pagi itu. entah ada apa denganya, entah kenapa
perasaanku, mungkin setelah kian kali dikecewakan
membuatnya merespon kejadian tadi secara biasa saja.
Setelah istirahat pertama, aku kembali masuk ke
sekolah. hari ini adalah harinya foto untuk kartu peserta
ujian. saat yang lain sudah sibuk mendatangi ruangan
foto, aku dan dan Riyandi masih saja berdiam di dalam
kelas. Riyandi yang sedang bermain game online dan aku
yang sedang menulis catatan ini. rencananya aku mau
menunggu temanku menyelesaikan game nya dulu. tapi
sebelum itu ada temanku yang lain menyusuli kami
memberitahu agar cepat ke ruangan foto. yasudah kami
177
CATATANKU
28/11/2019
Hari ini aku bangun jam 04:00. sudah lama aku
tidak membangunkannya untuk solat subuh, aku
menelfonnya. beberapa kali, namun tidak ada jawaban.
dasar kebluk, kataku. setelah menelepon aku malah
178
CATATANKU
tidur lagi. dan aku bangun jam 7:15. gila aku kesiangan
lagi. aku berangkat ke sekolah jam 7:45. tidak ada teman
untuk masuk aku memberi pesan kepada teman
sebangku, ternyata dia juga kesiangan. alhasil aku
menunggunya saja.
Dia datang pukul 8:45, lalu kamipun berangkat
ke sekolah melalui jalur belakang tentunya. tidak
kusangka, digerbang masuk itu ada ibu kepala sekolah,
dengan kaget aku dan temanku, berputar balik, mencari
jalan lain. dan pilihan terakhir jatuh untuk mengambil
jalan ke selokan. hingga aku dan temanku sampai di
sekolah dengan keadaab sepatu yang kotor, tidak apa,
sudah biasa kataku. aku memasuki ruangan kelas,
tampak beberapa mata menyorotiku, tapi tidak
kupedulikan, aku menghamipiri dia, mengucapkan
selamat pagi, dia pun tersenyum padaku. lalu aku
duduk dibangku, tak sadar aku lupa membawa pulpen.
aku menghampirinya lagi untuk meminjam pulpen.
akhirnya aku dan dia dapat berdialog kembali, aku
bertanya kemana dia semalam, katanya tidur. dia tidak
punya kuota, jadi tidak bisa mengabariku, oh aku
mengerti. lalu dia bertanya, apakah tadi aku
menelfonnya, aku bilang iya, sudah lama aku tidak
menelfon mu sekadar membangunkanmu untuk solat
subuh. dia tersenyum. maaf katanya tidak ku jawab
telfon darimu. aku sedang di kamar mandi kala itu.
Siangnya setelah istirahat pertama, aku tidak
kembali ke sekolah. karena katanya tidak akan efektif
belajar. pukul 14:30 aku kembali ke sekolah, ruangan
kelas sudah sepi, dia pun tidak ada, sial. kenapa aku
tidak masuk kelas sedari tadi, kalau saja aku masuk,
aku mungkin bisa mengantarnya pulang. bodohnya aku,
celaku pada diri.malam hari, aku tidak mendapat
notifikasi apapun darinya.
179
CATATANKU
29/11/2019
Hari ini, aku terbangun kesiangan, sudah biasa,
celaku pada waktu yang terus berlalu, meninggalkanku
yang masih berharap padanya. aku mendapati notifikasi
darinya, dimana, tanyanya. cepetan ke sekolah, udah
mau solat nih. aku lupa hari ini adalah hari solat
bersama untuk mengahadapi UAS, aku lupa.
Aku masuk ke sekolah lewat jalan belakang
seperti biasa, aku melewati kantin, terdapat sosok puan
yang semalam tidak memberiku kabar, iya, dia. aku sapa
dia, menanyakan sedang apa? bodoh sekali. jajan
katanya, cuek. lalu aku pamit padanya mau memberikan
tugas pkn.
Bapak guru penjaskes masuk kelas, memberitahu
kalau sesudah solat jumat ada tes renang. asik ada
waktu nih buat jalan sama dia, pikirku. pukul 11 aku
pulang sekolah, aku mendatanginya terlebih dulu,
menanyakan apakah dia mau ikut renang, katanya
males ah, yahhh kok gitu, balasku. inikan tes loh,
sambungku meyakinkannya agar mau ikut, sekaligus
mengindahkan rencanaku. nihil dia tidak ikut renang.
tak apa sudah biasa juga dia menolakku sekadar untuk
mengantarnya pulang. aku sudah biasa.
Pukul 1 aku bersiap untuk berangkat ke kolam
renang, ku sambangi dulu rumah temanku agar aku
tidak sendirian, pikirku. tetapi mereka sudah berangkat,
meninggalkanku. sendirian lagi dan lagi:(
Sampai di kolam, aku bertemu teman kelas ku,
yang dimana dia itu sebangku dia yang ku anggap sosok
sempurna itu. aku menanyakan apakah dia jadi ikut
renang? tidak katanya, kenapa tanyaku lagi, tidak ada
tumpangan alasannya. aku tak mengerti padahal tadi
sudah ku ajak dia, tapi dia menolakku, kenapa? ada
180
CATATANKU
181
CATATANKU
182
CATATANKU
183
CATATANKU
184
CATATANKU
PAMUNGKAS
185
CATATANKU
186
CATATANKU
TENTANG PENULIS
187