Anda di halaman 1dari 3

Teruntuk panguyuban mba-mba pemerhati tetangga kos firda

Sejujurnya, aku bingung bagaimana cara memulai percakapan di dalam surat, jadi mari kita
sepakati saja untuk mengawalinya dengan sebuah pertanyaan,

“apa kabar?”

FOR YOU:
Untuk aku, apa kabar dulunya tidak terasa menuntut. Setelah setengah tahun lebih tidak

DEENADEARLOVA
bertemu, pertanyaan itu menyaru dengan doa. Doa yang lama-lama terdengar seperti
tuntutan-tuntutan kepada Tuhan, bahwa kata baik yang aku dengar sebagai jawab apa
kabar adalah sungguh-sungguh bermakna baik. Bukan memaksanya agar serupa
PUTRI DARYANI
dengan baik-baik saja.
Karena kata netizen, semakin bertambah usia, masing-masing dari kita semakin ahli dalam
menyembunyikan, agar perihal baik yang selalu tampak, meskipun nyatanya tidak.

Aku pikir keadaannya tidak akan separah ini, satu-dua bulan menjadi setengah tahun, lantas
menjelma pada ketidakpastian. Caraku memandang banyak hal perlahan berubah. Selama ini
ternyata banyak hal sederhana terasa dekat dan berharga yang tidak aku sadari nilainya
karena aku terlanjur menganggapnya sebagai rutinitas. Seperti halnya dengan keberadaan
kalian. Aku mungkin terlanjur terbiasa dengan tujuh perempuan yang kehadirannya selalu
meriah, sehingga banyak detil pertemanan kita sejak masih tiada nyali bertatap dengan
senior dan bagaimana akhirnya kita-lah yang menjadi senior itu, aku lewati dengan rasa
syukur yang tidak sebanding dengan berkat yang aku terima.

Akhirnya aku bingung cara membahasakan perasaan campur aduk yang membuat aku tidak
bisa menghentikan airmata yang terus-terusan turun. Situasi yang memisahkan kita dengan
jarak yang tegas ini mungkin salah satu cara kehidupan untuk mengejek manusia minim
syukur ini, 

cie kehilangan, nih?

Dear tujuh teman yang kebanyakan kalau aku sebutkan satu-persatu, aku terbiasa mengikat
diri dengan peraturan-peraturan. Pulang tepat waktu, tidak berkendara jauh, dan banyak
peraturan membosankan lainnya. Anehnya, kalian membuat aku merasa aman jika sesekali
terlepas dari ikatan itu. Mataku bisa berpendar ke berbagai sisi hidup yang terpikir
sebelumnya untuk aku lalui pun tidak. Pulang hampir tengah malam untuk bernyanyi dengan
nada dan suara sumbang, berkendara jauh ke luar kota supaya perut menjadi kenyang pada
suatu siang, atau duduk dalam ruangan dingin untuk menonton genre film horor yang sejak
dulu tidak berhasil aku mulai atau aku tuntaskan hingga epilog.
Bersama kalian, aku memiliki ikatan baru, persaudaraan beda ibu yang tidak pernah
membuat aku meragu untuk jadi diri sendiri, tidak perlu menyesuaikan standar atau
memenuhi syarat agar bisa diterima. Ikatan yang tidak membuatku melalui perasaan payah
dan kalah karena terus-terusan berupaya merubah diri menjadi seperti apa yang orang lain
kehendaki.
Aku dengan segenap kurang dalam diri bertanya-tanya, jika benar ada kehidupan sebelum
kehidupan, perbuatan mulia apa yang pernah membuat Tuhan terkesan sampai-sampai
hidupku di masa kini begitu...terjaga.

Hidup di masa perkuliahan yang seringkali membuatku kepayahan mengikuti ritmenya, lalu
diberi bukan satu tapi tujuh manusia yang menjaga aku dengan hatinya begitu baik.

Kalau bukan keajaiban, apa namanya?

Untuk memori dari kalian yang sempat aku rangkum dalam ingatan, untuk kalian yang tidak
pernah pura-pura sibuk ketika aku butuh bahkan tak sadar bahwa aku sedang butuh bantuan,
untuk setiap kebaikan kalian yang akan membutuhkan berlembar-lembar kertas untuk
dituliskan, untuk kalian yang sudah berkenan hadir dalam salah satu fase kehidupanku. Di
penghujung paragraf ini, aku tidak menemukan pada kata yang lebih tepat selain terima kasih.
Terima kasih. Sungguh, terima kasih banyak. 

Untuk waktu yang sulit ini, ayo sama-sama bertahan hidup lebih lama. Karena untuk
menemukan teman sebaik kalian lagi, aku terlalu ragu kalau aku bisa.

Yang berani peluk kalian karena online,


Aliyah/dil/dilket.

If you were a song. https://tinyurl.com/songtoyoussh

DEENA:
You feel small
But your voice will always matter
You don’t have to speak louder
And your heart is strong
It’s okay to feel unsettled
Let the world begin to fade
And make yourself.. Comfortable.
Someday you will find your home.
- Stay a While (Mikha Angelo)

Jika di suatu malam kamu merasa lemah atas sesuatu yang entah apa,


barangkali saat itu, kamu sedang lupa kalau jauh di dalam diri, kamu
miliki hati yang begitu memukau. Kalau kamu mau bertaruh tentang
hal itu, coba saja tanyakan kepada seseorang yang kamu kenal, “kalau
aku hilang, kamu bakal kehilangan, ngga?” semua orang pasti
mengiyakan. Hidup sudah terlalu berat, maka ketika ada satu orang
seperti kamu yang punya hati berkelimpahan kasih yang selalu
dibagikan ke sekitar, tulus, tanpa menuntut balas, kehilangan itu
terasa sulit diantisipasi.

Anda mungkin juga menyukai