Tentang Aku
empty
TENTANG AKU
Tentang aku yang selalu gagal dalam hal cinta, tapi memiliki angan
didampingi ia yang tidak hanya mementingkan egonya sendiri.
Dan tentang aku yang selalu merasa sendiri, padahal memiliki teman
yang jumlahnya lebih dari hitungan jari.
Kumulai dengan cerita satu tema yang mungkin sudah using dimakan
waktu.
Tentang aku yang dulu pernah sebegitunya mencintai kekasihku.
Sampai akhirnya ia pergi begitu saja, tanpa pamit dan tanpa berkata
apa-apa.
Aku menjadi orang asing baginya, bukan lagi kekasihnya, bukan lagi
satu-satunya.
EGO MANUSIA
Sedangkan berdua, adalah tentang mau berbagi ruang untuk ego yang
nantinya harus dibagi sama rata.
Menjalani hubungan bukan layaknya perlombaan. Antara dua manusia
yang saling mangasihi, tidak perlu beradu gengsi untuk memenangkan
egonya sendiri-sendiri.
Aku pernah berada pada masa dimana merakit mimpi dan impian
adalah hal yang paling menyenangkan.
Lebih-lebih ditemanimu.
Semua mimpi dan impianku menjulang tinggi dan tidak ada satupun
yang tanpa kamu.
Bukan salahmu.
Ini aku yang terlalu percaya.
MEMILIKI KAMU
Aku pernah ada pada masa dimana merasa tidak butuh akan keberadaan
orang lain.
Segalanya bisa kulakukan sendiri, merasa paling hebat, merasa paling
juara.
Hampir saja kunilai semesta setega itu, hingga akhirnya pada saat yang
sama ia memberiku kamu. Mengajari banyak hal tentang hidup,
membimbingku banyak hal tentang menjadi manusia.
Memiliki kamu adalah titik dimana aku belajar untuk peka terhadap
sekitar.
Menjalani semuanya dengan penuh cinta dan tidak mementingkan
egoisku saja.
MAMPU, DENGANMU
Untuk segala senang yang pernah kita lalui Bersama, dan untuk segala
susah yang pernah kita lewati berdua.
Denganmu aku seperti berpijak pada dataran yang kuat. Yang mampu
membawaku pergi kemanapun yang aku mau, tanpa takut ada satu
tujuan pun yang terlewat.
Denganmu aku seperti bersandar pada dinding yang tak akan lapuk.
Yang mampu memberiku kuat disaat aku sedang merasa buruk.
Tentangmu masih banyak lagi yang bisa kuceritakan. Karena sejauh ini,
kamu adalah satu terbaik yang pernah aku pertahankan.
SEGILA ITU
Aku tidak menyebut parasmu sama sekali, karena pada dirimu, ada
yang lebih indah dari sekedar paras untuk bisa aku cintai.
Semata karena aku merasa jauh lebih tenang Ketika mendoakanmu, dan
menganggap sebuah doa adalah pelengkap dalam caraku mencintaimu.
Kamu memberiku rasa diatas batas senang yang aku punya. Dan kamu
memberiku nyaman diatas batas betah yang pernah aku rasa
sebelumnya.
Dalam sekian waktu yang cukup lama, segalanya harus kulalui dengan
sendirian saja.
Sepi menjadi kawan yang terus menemani kemanapun Langkah kakiku
pergi.
Sepipun menjadi teman meski nyatanya aku sedang berada di dalam
keramaian.
Aku pernah berjalan pada rasa dimana aku takut sekali untuk membuka
hati.
Merasa Lelah dengan janji-janji, merasa harus lebih cinta dengan diri
sendiri.
Itu adalah sebuah pernah yang saat ini sudah kulalui dengan sempurna.
Ada banyak sulit yang tercipta Ketika semuanya serba ada jeda.
Kabar menjadi suatu hal yang mahal Ketika aku disini, dan kamu
disana.
Namun tak apa, berbekal yakin pada semesta, sulitnya jarak jauh akan
selalu bisa kita buat baik-baik saja.
TENTANG JARAK
Sabarku untukmu memang selalu ada, tapi bukan untuk masalah yang
itu-itu saja.
Setumpuk luka dan kecewa tersusun rapi di salah satu sudut ruang isi
kepala. Berbagai hal yang sudah diampuni dan diterima sebagai luka
yang mereda, tersimn rapi sebagai bentuk pembelajaran diri.
Patut diketahui, ada proses Panjang dan penuh likunya untuk menjadi
aku yang sekarang ini. Terasa lebih Tangguh dari sebelumnya, lebih
peka terhadap sekitarnya, dan lebih menyadari bahwa tentang
ekspektasi tidak perlu tinggi-tinggi.
SEBENTAR SAJA
Agar kamu mengerti bagaimana letihnya menjadi aku yang selama ini
khawatirnya sering kamu anggap biasa saja.
Bukannya tega.
Tapi memang begitu cara kerja semesta.
MENJADI DEWASA
Aku teramat percaya bahwa dewasa acuannya bukan lagi tentang angka
pada usia. Tetapi, bagaimana manusia bisa memanusiakan manusia
lainnya.
MEMILIH SENDIRI
Semesta karena angka pada usia yang terus bertambah satu pada setiap
tahunnya, membuat mereka tidak ingin menua tanpa guna, dan
menghabiskan waktunya dengan sia-sia.
Entah kecewa ini balasan dari dosaku yang mana. Tapi aku percaya
tanpamu aku baik-baik saja.
Menjalani hidup dengan sebagaimana mestinya, dan lekas Kembali
menemukan Bahagia.
PESAN UNTUKMU
Tapi jika suatu saat nanti kamu Kembali, aku tidak janji menyambutmu
baik-baik.
Dan suatu saat nanti kamu minta maaf, aku pun tidak janji
mempercayaimu lagi.
Apa guna minta maaf jika hanya untuk mengulang kesalahan yang
sama.