Anda di halaman 1dari 32

SEMPAT BAHAGIA

Tentang Aku

empty
TENTANG AKU

Aku punya cerita.


Tapi aku ragu harus memulainya dari mana.

Tentang aku yang biasa-biasa saja,


tapi memiliki mimpi yang menjulang tinggi.

Tentang aku yang selalu gagal dalam hal cinta, tapi memiliki angan
didampingi ia yang tidak hanya mementingkan egonya sendiri.

Dan tentang aku yang selalu merasa sendiri, padahal memiliki teman
yang jumlahnya lebih dari hitungan jari.

Itu aku dalam versi singkatnya.


Jika ingin tahu lebih banyak lagi, maka ikhlaskan dulu masa lalumu,
agar denganku bisa memulai yang baru.
USANG DAN ASING

Kumulai dengan cerita satu tema yang mungkin sudah using dimakan
waktu.
Tentang aku yang dulu pernah sebegitunya mencintai kekasihku.

Kucoba membuatnya senang, semampuku.


Kucoba selalu menyenangkannya, setiap waktu.

Tapi mungkin aku juga keliru, terlalu percaya sebegitunya, terlalu


mudah berkata iya untuk perihal yang sebenarnya aku masih ragu.

Sampai akhirnya ia pergi begitu saja, tanpa pamit dan tanpa berkata
apa-apa.

Aku menjadi orang asing baginya, bukan lagi kekasihnya, bukan lagi
satu-satunya.
EGO MANUSIA

Kecewa akan menjadi milik semua manusia yang selalu menganggap


egonya adalah raja.
Mementingkannya diatas segalanya.
Tanpa peduli apa yang dirasa manusia lainnya.

Sedangkan berdua, adalah tentang mau berbagi ruang untuk ego yang
nantinya harus dibagi sama rata.
Menjalani hubungan bukan layaknya perlombaan. Antara dua manusia
yang saling mangasihi, tidak perlu beradu gengsi untuk memenangkan
egonya sendiri-sendiri.

Beberapa akhirnya ditinggal pergi karena lebih mencintai egonya


sendiri.
BETAH DAN PATAH

Sepengalamanku, kecewa yang paling susah lupa sakitnya adalah


Ketika harus pergi saat sedang nyaman-nyamannya.

Ingin marah tapi ke siapa?


Ingin dendam, tapi tak tega.

Segalanya sudah direncanakan dan diimpikan dengan sebegitu baik dan


tinggi. Hingga rasanya begitu menyenangkan saat berdiskusi tentang
bagaimana Ketika tua nanti.
Tetapi, apa daya semesta tidak merestui.
Aku diminta-Nya untuk lebih intropeksi dan memperbaiki diri lalu
meyakini, akan ada yang tepat pun lebih baik suatu hari nanti.
TERLALU PERCAYA

Aku pernah berada pada masa dimana merakit mimpi dan impian
adalah hal yang paling menyenangkan.

Lebih-lebih ditemanimu.
Semua mimpi dan impianku menjulang tinggi dan tidak ada satupun
yang tanpa kamu.

Dan menyedihkannya, pada saat yang sama semuanya harus Kembali


seperti semula.
Menjadi aku yang tanpa punya mimpi apa-apa, karena sebegitu sakitnya
rasa kecewa.

Bukan salahmu.
Ini aku yang terlalu percaya.
MEMILIKI KAMU

Aku pernah ada pada masa dimana merasa tidak butuh akan keberadaan
orang lain.
Segalanya bisa kulakukan sendiri, merasa paling hebat, merasa paling
juara.

Sebegitu sombongnya aku pada dunia hingga akhirnya semesta


memberiku gagal.
Yang seketika itu juga membuatku merasa menjadi manusia paling
bodoh diantara manusia-manusia lainnya.

Hampir saja kunilai semesta setega itu, hingga akhirnya pada saat yang
sama ia memberiku kamu. Mengajari banyak hal tentang hidup,
membimbingku banyak hal tentang menjadi manusia.

Memiliki kamu adalah titik dimana aku belajar untuk peka terhadap
sekitar.
Menjalani semuanya dengan penuh cinta dan tidak mementingkan
egoisku saja.
MAMPU, DENGANMU

Di ingatanku, aku seperti punya ruang tersendiri untuk apa-apa yang


menyangkut kamu.

Untuk segala senang yang pernah kita lalui Bersama, dan untuk segala
susah yang pernah kita lewati berdua.

Denganmu aku seperti berpijak pada dataran yang kuat. Yang mampu
membawaku pergi kemanapun yang aku mau, tanpa takut ada satu
tujuan pun yang terlewat.

Denganmu aku seperti bersandar pada dinding yang tak akan lapuk.
Yang mampu memberiku kuat disaat aku sedang merasa buruk.

Tentangmu masih banyak lagi yang bisa kuceritakan. Karena sejauh ini,
kamu adalah satu terbaik yang pernah aku pertahankan.
SEGILA ITU

Pada caramu berbicara, aku menaruh suka akan bagaimana caramu


memandang dunia.

Pada caramu tertawa, aku menaruh impian untuk tidak sedikitpun


membuatmu kecewa.

Pada caramu marah, aku menaruh cinta akan bagaimana caramu


menyelesaikan masalah.

Aku tidak menyebut parasmu sama sekali, karena pada dirimu, ada
yang lebih indah dari sekedar paras untuk bisa aku cintai.

Iya, aku mencintaimu segila itu.


SENYUMAN ITU

Senyuman itu adalah tempat dimana aku ingin selamanya tenggelam.


Jatuh jauh di dasarnya hingga bisa kulihat bahwa disana aku tidak akan
lagi merasakan masa-masa kelam.

Senyuman itu tempatku bersedia untuk jatuh sejatuh-jatuhnya.


Sengaja ingin rebah lebih lama karena memang disanalah aku menaruh
betah.

Senyuman itu adalah tempat dimana cintaku tumbuh untuk pertama


kali. Yang Ketika dengannya aku berjanji selalu sempat untuk
memperbaiki diri.
KEKUATAN DOA

Meski tak tau doaku mana yang dikabulkan, mendoakanmu, dan


perlahan sudah menjadi kebiasaan.

Semata karena aku merasa jauh lebih tenang Ketika mendoakanmu, dan
menganggap sebuah doa adalah pelengkap dalam caraku mencintaimu.

Aku tidak pernah punya ragu akan kekuatan sebuah doa.


Akupun selalu percaya, semesta ikut bekerja selama kita mau baik
pada-Nya.
TANPA EKSPEKTASI

Aku banyak belajar dari kisah-kisahku sebelum ini. Yang terlampau


sering sakit hati, akibat kecewa karena ekspektasi sendiri.

Hingga akhirnya aku belajar mencintaimu tanpa ada sedikitpun harapan


aku adalah satu-satunya. Dan ternyata, semenyenangkan ini mencintai
seseorang tanpa ada ekspektasi apa-apa.

Kamu memberiku rasa diatas batas senang yang aku punya. Dan kamu
memberiku nyaman diatas batas betah yang pernah aku rasa
sebelumnya.

Untukmu, terima kasih sudah ada.


SEPAKAT BERSAMA

Selalu Bersama akan menjadi keinginan manusia Ketika ia sedang


merasakan jatuh cinta.
Jeda dan jarak menjadi hal yang paling dibenci Ketika cinta sudah
dijalani dengan sepenuh hati.

Berawal dari mencintai tanpa ekspektasi, kemudian mulai berani


merakit mimpi.
Tentang ujung perjalanan nanti akan dirangkai seperti apa, tentang
hubungan ini mau dibawa kemana, tentang bagaimana nanti jika sudah
semakin serius dalam sebuah hubungan, hingga saling janji untuk tetap
hidup dan menua Bersama.

Semua mimpi yang sedemikian indahnya sangat mungkin menjadi


nyata jika segala yang beda bisa menjadi sama. Terutama dalam hal ego
yang tentu sama besarnya, disepakati untuk tidak perlu lagi diadu siapa
juaranya.
TERLALU BAIK

Dalam sekian waktu yang cukup lama, segalanya harus kulalui dengan
sendirian saja.
Sepi menjadi kawan yang terus menemani kemanapun Langkah kakiku
pergi.
Sepipun menjadi teman meski nyatanya aku sedang berada di dalam
keramaian.

Hingga akhirnya aku bertemu dengan kamu, seseorang yang dengan


segala kebaikannya membuatku berani untuk jatuh cinta lagi.
Tidak banyak darimu yang bisa aku ceritakan.

Kamu terlalu baik untuk aku kecewakan.


TAKUT, MENCINTAIMU

Aku pernah berjalan pada rasa dimana aku takut sekali untuk membuka
hati.
Merasa Lelah dengan janji-janji, merasa harus lebih cinta dengan diri
sendiri.

Itu adalah sebuah pernah yang saat ini sudah kulalui dengan sempurna.

Dan sekarang, aku belajar mencintaimu tanpa ada ekspektasi apa-apa.


Karena denganmu, aku tidak ingin punya rasa kecewa.
LDR

Ada banyak sulit yang tercipta Ketika semuanya serba ada jeda.
Kabar menjadi suatu hal yang mahal Ketika aku disini, dan kamu
disana.

Namun tak apa, berbekal yakin pada semesta, sulitnya jarak jauh akan
selalu bisa kita buat baik-baik saja.
TENTANG JARAK

Aku ingin mengajakmu berdiskusi tentang sebuah opini. Satu dari


sekian pendapat yang sedari awal harus bisa kita sepakati, supaya ke
depannya nanti bisa mengurangi debat dan tidak ada emosi jika
menyangkut topik ini.

Opini itu adalah tentang jarak.


Aku berjanji sanggup pada diriku sendiri mampu menjaga hati mesti
kamu tidak disini.
Lalu menjadikan kabar dan komunikasi sebagai kunci untuk bisa
menepati janji menjaga hati.

Dua hal ini saja, sederhana bukan?


Disepakati dulu bisa? Setelah iya, kita berbincang tentang arah serius
yang lainnya.
KAMU DAN JARAK

Untuk kamu, jarak kuterima menjadi teman.

Sebagai gantinya, kamu belajar untuk tidak mengulang kesalahan.


RINDU TEMU

Aku pernah sejahat itu benci kepada jarak.


Mengutuknya seolah-olah dia adalah hal paling berdosa yang ada di
dunia.

Sampai akhirnya aku bertemu dengan yakinku sendiri. Tentang jarak


yang ternyata tidak selamanya tega kepada cinta.
Jarak hanya memberi jeda pada Langkah.
Jarak hanya memberi ruang pada rindu untuk tumbuh dengan begitu
indah.

Sebelum semua temu menjadi satu-satunya hal dirasa paling mewah.


TENGKAR DAN INGKAR

Sampai sekarang aku masih mencari-cari cara untuk bagaimana


membuatmu sadar bahwa tengkar yang selama ini adalah akibat kamu
terlalu banyak ingkar.

Sabarku untukmu memang selalu ada, tapi bukan untuk masalah yang
itu-itu saja.

Sudah, aku tidak menuntutmu apa-apa lagi.


Jika suatu saat nanti aku pergi, tentang apa alasannya, jangan kamu
tanyakan lagi.
BAGAIMANA, SABAR

Apa tidak pernah terlintas di pikiranmu bagaimana bisa sabarku selalu


ada untuk salah-salahmu?
Apa tidak pernah terpikir di lamunanmu bagaimana bisa maafku selalu
ada untuk kecewa-kecewaku?

Kamu memang keterlaluan, tetapi aku sudah nyaman.


Kamu memang tidak tahu diri, tetapi aku percaya kamu pun berusaha
untuk terus memperbaiki.
MENJADI AKU

Setumpuk luka dan kecewa tersusun rapi di salah satu sudut ruang isi
kepala. Berbagai hal yang sudah diampuni dan diterima sebagai luka
yang mereda, tersimn rapi sebagai bentuk pembelajaran diri.

Patut diketahui, ada proses Panjang dan penuh likunya untuk menjadi
aku yang sekarang ini. Terasa lebih Tangguh dari sebelumnya, lebih
peka terhadap sekitarnya, dan lebih menyadari bahwa tentang
ekspektasi tidak perlu tinggi-tinggi.
SEBENTAR SAJA

Rasanya ingin sebentar saja mengajakmu bertukar jiwa. Untuk bertukar


peran, kamu menjadi aku, dan aku menjadi kamu.

Agar kamu mengerti bagaimana letihnya menjadi aku yang selama ini
khawatirnya sering kamu anggap biasa saja.

Jika memberi kabar saja menurutmu berat, seharusnya lupakan saja


keinginan untuk kita bisa jauh lebih terikat.
KARMA, NYATA

Jelas kusampaikan kepadamu bahwa aku sudah tidak lagi bertemankan


luka-luka.
Jika tidak percaya, tak apa juga.
Tidak pernah ada sedikitpun keinginan dariku untuk memaksamu
percaya, bahwa sepeninggalmu aku bisa kembali baik-baik saja.

Tapi ada satu hal yang perlu kamu percaya.


Perihal karma yang nyata adanya dan tidak pernah keliru arah
tujuannya.

Bukannya tega.
Tapi memang begitu cara kerja semesta.
MENJADI DEWASA

Beberapa kainginan terkadang harus tidak sesuai dengan kenyataan.


Beberapa mimpi terkadang harus rela menjadi hal yang tidak pernah
terjadi.

Belajar menerima apa-apa yang sudah ditakdirkan semesta adalah salah


satu caraku menjadi lebih dewasa.
Lebih peka terhadap sekitarku, bukan lagi egoku yang menjadi nomor
satu.

Aku teramat percaya bahwa dewasa acuannya bukan lagi tentang angka
pada usia. Tetapi, bagaimana manusia bisa memanusiakan manusia
lainnya.
MEMILIH SENDIRI

Bukan lagi menjadi rahasia, beberapa memilih masih sendiri karena


tidak ingin mengulang kesalahan yang sama.

Semesta karena angka pada usia yang terus bertambah satu pada setiap
tahunnya, membuat mereka tidak ingin menua tanpa guna, dan
menghabiskan waktunya dengan sia-sia.

Mereka ini pemilih, karena mungkin dulu pernah salah pilih.


Mereka ini masih sendiri, karena mungkin masih ingin memperbaiki
diri.
MELIHATMU BAHAGIA

Sepeninggalmu aku merasa kehilangan duniaku.


Dunia yang pernah menjadi tempat tinggalku, dunia yang dulu menjadi
tempat khawatirku.

Tidak pernah terlintas di pikiranku bahwa aku harus melihatmu Bahagia


dengan seseorang yang bukan aku. Seseorang, yang baru kamu kenal
beberapa waktu lalu.

Entah kecewa ini balasan dari dosaku yang mana. Tapi aku percaya
tanpamu aku baik-baik saja.
Menjalani hidup dengan sebagaimana mestinya, dan lekas Kembali
menemukan Bahagia.
PESAN UNTUKMU

Aku sama sekali tidak ada dendam.


Membencimu, apalagi.

Tapi jika suatu saat nanti kamu Kembali, aku tidak janji menyambutmu
baik-baik.

Dan suatu saat nanti kamu minta maaf, aku pun tidak janji
mempercayaimu lagi.

Apa guna minta maaf jika hanya untuk mengulang kesalahan yang
sama.

Seakarang kamu topik ikhlasku yang utama.


Berbahagialah, terserah dengan siapa.
SEMPAT BAHAGIA

Kita sempat Bahagia, meski sekarang masing-masing harus menjadi


asing.

Kita pernah mempertahankan satu sama lainnya, meski sekarang


masing-masing tak saling sapa.

Kita pernah membangun mimpi berdua, meski sekarang masing-masing


harus bermimpi dengan manusia yang berbeda.

Setidaknya kita sempat Bahagia.


Yang lain-lainnya anggap saja tidak ada.

Anda mungkin juga menyukai