Anda di halaman 1dari 39

Surat Cinta Untuk starla Aku selalu bermimpi tentang indah hari

tua bersamamu
Teruntuk kamu hidup dan matiku
Tetap cantik rambut panjangmu
Aku tak tahu lagi harus dengan kata apa aku meskipun nanti tak hitam lagi
menuliskannya
Bila habis sudah waktu ini tak lagi
Atau dengan kalimat apa aku berpijak pada dunia
mengungkapkannya
Telah aku habiskan sisa hidupku hanya
Karena untuk kepergian kalinya untukmu
Kau buat aku kembali percaya akan kata cinta Dan telah habis sudah cinta ini tak lagi
tersisa untuk dunia
Dan benar bahwa cinta masih berkuasa di atas
segalanya Karena tlah kuhabiskan sisa cintaku
hanya untukmu
Ketika hati yang mudah rapuh ini
Untukmu hidup dan matiku
Diuji oleh duniawi, diuji oleh materi untuk
kesekian kali Bila musim berganti sampai waktu
terhenti
Lagi lagi dan lagi
Walau dunia membenci, ku kan tetap
Kutuliskan kenangan tentang caraku
disini
menemukan dirimu
Bila habis sudah waktu ini, tak lagi
Tentang apa yang membuatku mudah berikan
berpijak pada dunia
hatiku padamu
Telah aku habiskan sisa hidupku hanya
Takkan habis sejuta lagu untuk menceritakan
untukmu
cantikmu
Dan telah habis sudah cinta ini, tak lagi
Kan teramat panjang puisi tuk menyuratkan
tersisa untuk dunia
cinta ini
Karena telah kuhabiskan sisa cintaku
Telah habis sudah cinta ini tak lagi tersisa
hanya untukmu
untuk dunia
Karena telah kuhabiskan sisa cintaku
Karena telah kuhabiskan sisa cintaku hanya
hanya untukmu
untukmu
Aku pernah berpikir tentang hidupku tanpa Orang Yang Sama
ada dirimu

Dapatkah lebih indah dari yang kujalani Teringat lagi hal yang buat hatiku
sampai kini Jatuh cinta dengan hebatnya padamu
Hingga kini ku belum mampu percaya Bagaimana bisa aku jatuh cinta
Kau milikku s'lamanya Berulang kali, berulang kali
Berulang kali pada orang yang sama?
Kutemukan arti cinta
Di waktu hidup denganmu yang tak terduga
Seperti nadimu yang s'lalu denyutkan setia
Aku bahagia menjadi miliknya
Selamat (Selamat Tinggal)
Bagaimana bisa aku jatuh cinta
Berulang kali Di tempat ini
Berulang kali pada orang yang sama? Di tempat pertama aku menemukanmu
Kembali kudatangi tempat ini
Terima kasih, kau tetap di sampingku Tapi ku dengan yang lain
Di tengah kencang badai hidup menerpa
Saat dunia memaksamu 'tuk pergi Samar kudengar
Kau tetap setia Suara yang s'lalu kukenal itu suaramu
Kau terlihat bahagia bersamanya
Kutemukan arti cinta Dia kekasihmu yang baru
Di waktu hidup denganmu yang tak terduga
Bila waktu izinkan kita menua bersama Aku pun terdiam
Di mataku, indahmu tetaplah sama Saat gadis kecil berlari ke arahmu
Gadis kecil yang miliki mata indah
Bagaimana bisa aku jatuh cinta Persis seperti matamu
Berulang kali
Berulang kali pada orang yang sama? Aku pun tersenyum
Dan kugenggam tangan wanita di
Ho-oh-ho-oh sampingku
Hu-uh-uh-uh (Dan kau genggam tangannya dan kau
genggam tangannya)
Dan berkata lirih di dalam hati (lirih hati)
Kutemukan arti cinta Tentang semua ini
Di waktu hidup denganmu yang tak terduga
Seperti nadimu yang s'lalu denyutkan setia
Aku bahagia menjadi pemiliknya Andai dulu kau tak pergi dari hidupku
Takkan mungkin kutemui cinta yang
kini kumiliki
Bagaimana bisa kautitipkan cinta Cinta yang menerima kekurangan
Pada aku yang jauh dari sempurna? Dan merubah caraku memandang dunia
Bila waktu izinkan kita menua bersama
Di mataku, indahmu tetaplah sama
Andai dulu kupaksakan t'rus bersamamu
Belum tentu kisah kita berdua berakhir
bahagia Tolong lihat mataku
Kisah yang mendewasakan kita berdua Dan coba akui semua
Meski lewat luka Tentang perasaanmu
Yang engkau simpan untuknya
Satu hal yang kini aku mengerti
Meski berat bibir ini mengucap Bila memang dia
Akan s'lalu ada kata selamat Ku akan menyerah
Dalam setiap kata selamat tinggal
Untuk kamu kucoba tuk jadi yang
Andai dulu kau tak pergi dari hidupku (dari terbaik
hidupmu) Demi kau ku berjuang tuk jadi yang
Takkan mungkin kutemui cinta yang kini terhebat
kumiliki (kumiliki) Meski cinta ini searah dan sia-sia
Cinta yang menerima kekurangan (dan Jangan pernah bertanya mengapa ku
merubah caraku) menyerah
Dan merubah caraku memandang dunia Karena sesungguhnya aku bukanlah
(memandang dunia) Yang engkau inginkan

Andai dulu kupaksakan terus bersamamu Lebih baik bagiku


(untuk terus bersamamu) Tuk tahu yang sebenarnya
Belum tentu kisah kita berdua berakhir Meski kau menyayat hatiku
bahagia Dengan tajam sebuah kata
Kisah yang mendewasakan kita berdua
Meski lewat luka (meski lewat luka) Bila memang dia
Meski lewat luka Ku akan menyerah

Satu hal yang kini aku mengerti Untuk kamu kucoba tuk jadi yang
Meski berat bibir ini mengucap terbaik
Akan s'lalu ada kata selamat Demi kau ku berjuang tuk jadi yang
Dalam setiap kata selamat tinggal terhebat
Meski cinta ini searah dan sia-sia
Selamat tinggal (selamat tinggal) Jangan pernah bertanya mengapa ku
Samar kudengar menyerah
Di tempat ini Karena sesungguhnya aku tak kau
Suara yang selalu kukenal, itu suaramu inginkan
(Di tempat pertama aku menemukanmu)
Aku tak sanggup membenci
Meski kau buat aku rasakan
Menyerah
Patah hati sedalam ini
Ku hanya ingin berhenti
Merasakan semuanya dan menyerah Jalan untuk kembali
Menyerah Takdir cinta yang menuntunmu kembali
padaku
Untuk kamu kucoba tuk jadi yang terbaik
Demi kau ku berjuang tuk jadi yang terhebat Di saat ku tertatih (saat ku tertatih)
Meski cinta ini searah dan sia-sia Tanpa kau disini (tanpa kau di sini)
Jangan pernah bertanya mengapa ku Kau tetap ku nanti
menyerah Demi keyakinan ini
Karena sesungguhnya aku bukanlah
Yang engkau inginkan Jika memang kau terlahir
Hanya untukku
Yang kau inginkan Bawalah hatiku dan lekas kembali
Dan ku menyerah Ku nikmati rindu yang datang
membunuhku
Untukmu seluruh nafas ini

Seluruh Nafas Ini


Dan ini yang terakhir (aku menyakitimu)
Ini yang terakhir (aku meninggalkanmu)
Lihatlah luka ini yang sakitnya abadi Tak kan ku siasiakan hidupmu lagi
Yang terbalut hangatnya bekas pelukmu Ini yang terakhir
Aku tak akan lupa Dan ini yang terakhir
Tak akan pernah bisa Tak kan ku sia siakan hidupmu lagi
Tentang apa yang harus memisahkan kita
Jika memang dirimulah tulang rusukku
Di saat ku tertatih Kau akan kembali
Tanpa kau disini Pada tubuh ini
Kau tetap ku nanti Ku akan tua dan mati
Demi keyakinan ini Dalam pelukmu
Untukmu seluruh nafas ini
Jika memang dirimulah tulang rusukku
Kau akan kembali Jika memang kau terlahir
Pada tubuh ini Hanya untukku
Ku akan tua dan mati Bawalah hatiku dan lekas kembali
Dalam pelukmu Ku nikmati rindu yang datang
Untukmu seluruh nafas ini Membunuhku
Untukmu seluruh nafas ini
Kita telah lewati Untukmu seluruh nafas ini
Rasa yang pernah mati
Bukan hal baru
Bila kau tinggalkan aku Titik Balik di Hidupku
Tanpa kita mencari
Yang selalu kutatap, indahnya jiwamu Dan kau adalah satu hal yang jadi
Dan selalu kulihat, sempurna dirimu Dan selalu akan aku banggakan
Yang selalu ragu dan selalu takut Demi semua perhiasan dunia
Dunia 'kan menertawakanmu Yang 'kan rela untuk kutanggalkan

Yang selalu kudengar, curahan hatimu Dapatkan kamu


Dan selalu kucerna, cara berpikirmu Jadi titik balik di hidupku
Yang selalu peka, selalu berbeda Menemukanmu
Dari semua yang di sekitar kita Jadi titik balik di hidupku

Kuingin, dirimu
Duka
Berperan utama di dalam hidupku
Kau adalah manusia yang paling
Pantas untuk aku bahagiakan Kau membunuhku dengan kepedihan ini
Kau hempaskanku kedalam retaknya
hati
Untuk semua pilihan hidup yang
Hingga air mata tak mampu
Telah rela untuk kau tinggalkan
Tuk melukiskan perih
Dapatkan kamu
Yang kau ukir dalam hati ini
Jadi titik balik di hidupku

Kau hancurkan diriku saat engkau pergi


Yang selalu kurasa, terbunuhnya waktu
Setelah kau patahkan sayap ini
Yang selalu kusimak, setiap ceritamu
Hingga ku takkan bisa
Yang selalu bermakna dan selalu bisa
Tuk terbang tinggi lagi
Membuatku menertawakan dunia

Dan mencari bintang


Kuingin, dirimu
Yang dapat menggantikanmu
Berperan utama di dalam hidupku
Sampai kini masih kucoba
Kau adalah satu hal yang jadi
Tuk terjaga dari mimpiku
Dan selalu akan aku banggakan

Yang buatku tak sadar


Demi semua perhiasan dunia
Bahwa kau bukan lagi milikku
Yang 'kan rela untuk kutanggalkan
Walau hati tak akan pernah
Dapatkan kamu
Dapat melupakan dirimu
Jadi titik balik di hidupku
Dan tiap tetes air mata
Yang jatuh kuatkan rinduku
Kau adalah manusia yang paling Pada indah bayangmu canda tawamu
Pantas untuk aku bahagiakan Pada indahnya duka dalam kenangan
Untuk semua pilihan hidup yang kita
Telah rela untuk kau tinggalkan
Kau hancurkan diriku saat engkau pergi Namun hatinya yang kau pilih
Setelah kau patahkan sayap ini Saat cintaku memanggilmu
Hingga ku takkan bisa Saat jiwaku memanggilmu
Tuk terbang tinggi lagi Hingga hatiku bertanya padamu

Dan mencari bintang Pernahkah dia tertatih 'tuk dapatkanmu?


Yang dapat menggantikanmu Relakah dia terluka demi senyummu?
Sampai kini masih kucoba Dan sanggupkah dia bertahan dan
Tuk terjaga dari mimpiku memelukmu
Di tengah deras curah sikap egomu?
Yang buatku tak sadar
Bahwa kau bukan lagi milikku Kau yang bermain dengan hatimu
Walau hati tak akan pernah (hatimu)
Dapat melupakan dirimu Yang dulu terluka dan ku sembuhkan
dengan waktu
Dan tiap tetes air mata Kini aku serahkan hatiku
Yang jatuh kuatkan rinduku Namun hatinya yang kau pilih
Pada indah bayangmu canda tawamu
Pada indahnya duka dalam kenangan kita Saat cintaku memanggilmu
Saat jiwaku memanggilmu
Sampai kini masih kucoba Hingga hatiku bertanya padamu
Tuk terjaga dari mimpiku
Yang buatku tak sadar Pernahkah dia tertatih 'tuk dapatkanmu?
Bahwa kau bukan lagi milikku Relakah dia terluka demi senyummu?
Dan sanggupkah dia bertahan dan
Walau hati tak akan pernah memelukmu
Dapat melupakan dirimu Di tengah deras curah sikap egomu?
Dan tiap tetes air mata
Yang jatuh kuatkan rinduku Na na na na
Na-na-na-na
Pada indah bayangmu canda tawamu Na na na na
Pada indahnya duka dalam kenangan kita Na-na-na-na
Na na na na
Na-na-na-na
Saat Hatiku Bertanya
Pernahkah dia tertatih 'tuk dapatkanmu?
Adakah ku di dalam hatimu? Relakah dia terluka demi senyummu?
Perasaan yang tak kau izinkan aku tuk tahu Dan sanggupkah dia bertahan dan
Ku jadi teman berbagi sedihmu memelukmu
Di tengah deras curah sikap egomu?
Pernahkah dia tertatih 'tuk dapatkanmu? Hal yang tak pernah kudapatkan sejak
Relakah dia terluka demi senyummu? aku hidup di jalanan
Dan sanggupkah dia bertahan dan
memelukmu Wajar bila saat ini ku iri pada kalian
Di tengah deras curah sikap egomu? Yang hidup bahagia berkat suasana
indah dalam rumah
Hal yang selalu aku bandingkan dengan
Diary Depresiku
hidupku yang kelam
Tiada harga diri agar hidupku terus
Malam ini, hujan turun lagi bertahan
Bersama kenangan yang ungkit luka di hati
Luka yang harusnya dapat terobati
Wajar bila saat ini ku iri pada kalian
Yang kuharap tiada pernah terjadi
Yang hidup bahagia berkat suasana
indah dalam rumah
Ku ingat saat ayah pergi, dan kami mulai Hal yang selalu aku bandingkan dengan
kelaparan hidupku yang kelam
Hal yang biasa buat aku hidup di jalanan Tiada harga diri agar hidupku terus
Di saat ku belum mengerti arti sebuah bertahan
perceraian
Yang hancurkan semua hal indah yang dulu
Tiada harga diri agar hidupku terus
pernah aku miliki
bertahan
Tiada harga diri agar hidupku terus
Wajar bila saat ini ku iri pada kalian bertahan
Yang hidup bahagia berkat suasana indah
dalam rumah
Hal yang selalu aku bandingkan dengan Tak Pernah Ternilai
hidupku yang kelam
Tiada harga diri agar hidupku terus bertahan Kau menyiksaku di sini
Dalam rasa bersalah yang kini
Mungkin sejenak dapat aku lupakan Membunuhku secara perlahan
Dengan minuman keras yang saat ini
kugenggam Kau selalu menghindar dari
Atau menggoreskan kaca di lenganku Aku yang selalu mencoba ungkapkan
Apa pun 'kan kulakukan, ku ingin lupakan semua
Lewat tatap mata ini
Namun, bila ku mulai sadar dari sisa mabuk
semalam Ternyata maafmu tak pernah pantas
Perihnya luka ini s'makin dalam kurasakan untukku
Di saat ku telah mengerti betapa indah Kau anggap aku tak ada
dicintai Dan kau tak pernah mengenal diriku
Setidaknya diriku pernah berjuang Kini ku harus bernafas tanpamu
Meski tak pernah ternilai di matamu Yang meninggikan diriku yang selalu
Setidaknya 'ku pernah menanti Lemah tanpa dirimu
Terkapar melawan sepi hatiku Yang ke lembutan hatinya harus
Yang tak pernah bisa berhenti mencintaimu tersakiti
Oleh kekalahanku melawan egoku
Kau menghukum hati ini
Hati yang dulu kau yakini Ku akui aku yang memulai sgalanya
Takkan pernah kecewakanmu Tapi lihat kini akulah yang paling
terluka
Kau memutuskan 'tuk pergi
Belum 'ku sempat memohon dan mengemis Bila harus kisah cinta ini ku akhiri
Agar kau tetap di sini Kan ku akhiri sebagai Satu jalan yang
terbaik untuk kita
Ternyata sedalam itu kau benci diriku Berdua
Kau anggap 'ku tak terlihat
Meski 'ku tepat di depan matamu Kini ku harus berjalan tanpamu
Yang merelakan hidupnya yang selalu
Setidaknya diriku pernah berjuang Indah tanpa diriku
Meski tak pernah ternilai di matamu
Setidaknya 'ku pernah menanti Ampuni aku yang telah hancurkan
Terkapar melawan sepi hatiku sgalanya (hancurkan segalanya)
Yang tak pernah bisa berhenti mencintaimu Oh tapi percayalah ku tak ingin engkau
terluka
Setidaknya diriku pernah berjuang
Meski tak pernah ternilai di matamu Bila harus kisah cinta ini ku akhiri
Setidaknya 'ku pernah menanti Dan ku akhiri sbagai
Terkapar melawan sepi hatiku Satu jalan yang terbaik untuk kita
Yang tak pernah bisa berhenti ho-o ... Dan kau harus temukan sebuah cinta
yang pasti
Setidaknya diriku pernah berjuang Yang tak seperti aku yang jauh dari
Meski tak pernah ternilai di matamu harapanmu
Setidaknya 'ku pernah menanti
Terkapar melawan sepi hatiku Dan bila harus kisah cinta ini ku akhiri
Yang tak pernah bisa berhenti mencintaimu Dan ku akhiri sbagai satu jalan
Yang terbaik untuk kita
Dan kau harus temukan semua cinta
Bernafas Tanpamu yang pasti
Yang tak seperti aku yang jauh dari
harapanmu oh
Aku yang jauh dari harapanmu
Kaulah bentuk terindah (kaulah bentuk
terindah)
Bukti Dari baiknya Tuhan padaku
Waktu tak mengusaikan cantikmu
Memenangkan hatiku (mengusaikan cantikmu)
Bukanlah satu hal yang mudah Kau wanita terhebat bagiku
Kau berhasil membuat Tolong kamu camkan itu
Ku tak bisa hidup tanpamu
Semua yang jadi bukti tersimpan di
Menjaga cinta itu dalam palung hati
Bukanlah satu hal yang mudah Semua yang jadi bukti tersimpan di
Namun sedetik pun tak pernah kau dalam palung hati
Berpaling dariku
Kamu adalah bukti
Beruntungnya aku Dari cantiknya paras dan hati
Dimiliki kamu Kau jadi harmoni saat ku bernyanyi
Tentang terang dan gelapnya hidup ini
Kamu adalah bukti
Dari cantiknya paras dan hati Kaulah bentuk terindah (kaulah bentuk
Kau jadi harmoni saat ku bernyanyi terindah)
Tentang terang dan gelapnya hidup ini Dari baiknya Tuhan padaku
Waktu tak mengusaikan cantikmu
(mengusaikan cantikmu)
Kaulah bentuk terindah Kau wanita terhebat bagiku
Dari baiknya Tuhan padaku Tolong kamu camkan itu
Waktu tak mengusaikan cantikmu
Kau wanita terhebat bagiku
Tolong kamu camkan itu Pedih

Meruntuhkan egoku Engkau yang sedang patah hati


Bukanlah satu hal yang mudah Menangislah dan jangan ragu
Dengan kasih lembut kau pecahkan ungkapkan
Kerasnya hatiku Betapa pedih hati yang tersakiti
Racun yang membunuhmu secara
perlahan
Beruntungnya aku
Dimiliki kamu (ku ingin engkau tahu)
Engkau yang saat ini pilu
Betapa menanggung beban kepedihan
Kamu adalah bukti Tumpahkan sakit itu dalam tangismu
Dari cantiknya paras dan hati Yang menusuk relung hati yang paling
Kau jadi harmoni saat ku bernyanyi dalam
Tentang terang dan gelapnya hidup ini
Hanya diri sendiri Dan kupilih gaya hidup yang tiada
Yang tak mungkin orang lain akan mengerti Pernah indah di matamu
Disini ku temani kau dalam tangismu
Bila air mata dapat cairkan hati Tak mampu ku mengampuni diriku,
Kan ku cabut duri pedih dalam hatimu Mama
Agar ku lihat senyum ditidurmu malam nanti Bila kucerna harunya arti doamu
Anggaplah semua ini Yang kaupanjatkan untukku saat
Satu langkah dewasakan diri kubawa diriku
Dan tak terpungkiri juga bagi S'makin dalam 'tuk terjatuh

Engkau yang hatinya terluka Bila ku tak pernah sanggup untuk


Dipeluk nestapa tersapu derita bangkit dari
Seiring saat keringnya air mata Kegagalan yang tak seharusnya
Tak mampu menahan pedih yang tak ada kausesali
habisnya Kar'na kenyataan hidup yang aku jalani
Tak seindah saat kudengar engkau
Hanya diri sendiri bernyanyi
Yang tak mungkin orang lain akan mengerti
Disini ku temani kau dalam tangismu Peluklah lelah jiwaku, Mama
Bila air mata dapat cairkan hati Yang terluka dipecundangi dunia
Kan ku cabut duri pedih dalam hatimu Hanya kasihmu yang mampu lindungi
Agar ku lihat senyum ditidurmu malam nanti lemah hatiku
Anggaplah semua ini Yang tak sekuat hatimu
Satu langkah dewasakan diri
Dan tak terpungkiri juga bagi mu
Bila ku tak pernah sanggup untuk
bangkit dari
Hanya diri sendiri Kegagalan yang tak seharusnya
Yang tak mungkin orang lain akan mengerti kausesali
Disini ku temani kau dalam tangismu Kar'na kenyataan hidup yang aku jalani
Bila air mata dapat cairkan hati Tak seindah saat kudengar engkau
Kan ku cabut duri pedih dalam hatimu bernyanyi
Agar ku lihat senyum ditidurmu malam nanti
Anggaplah semua ini
Satu langkah dewasakan diri Peluklah lelah jiwaku, Mama
Dan tak terpungkiri juga bagi Yang terluka dipecundangi dunia
Engkau yang sedang patah hati Hanya kasihmu yang mampu lindungi
lemah hatiku
Sekuat Hatimu Yang tak sekuat hatimu

Kumohon hentikan air matamu, Mama Peluk hati kecil yang penuh dendam ini
Bila ternyata harus putus sekolahku Ajari 'tuk menghapus sebuah rasa benci
Biarkan kasih lembutmu sentuh hatiku Selamanya kita akan bersama
Ubah aku jadi buah hati yang dulu Takkan ada keraguan
Kini dan nanti percayalah
Peluklah lelah jiwaku, Mama (peluklah lelah Hanya dirimu satu-satunya tercipta
jiwaku, Mama) untukku.
Yang terluka dipecundangi dunia (kasihmu Selamanya kita akan bersama
yang mampu) Takkan ada keraguan kini dan nanti
Hanya kasihmu yang mampu (lindungi hatiku) Percayalah...
lindungi lemah hatiku Takkan ada keraguan kini dan nanti
Yang tak sekuat hatimu Takkan ada keraguan hati tlah memilih

Indahkah Perbedaan
Peluklah lelah jiwaku, Mama (peluklah lelah
jiwaku, Mama)
Ku lihat dari matamu
Yang terluka dipecundangi dunia (kasihmu
Yang gambarkan tanda tanya yang
yang mampu)
membisu
Hanya kasihmu yang mampu (lindungi hatiku)
Saat ku raih keputusanku melepas
lindungi lemah hatiku
cintamu
Yang tak sekuat hatimu
Tanyakanlah pada hatimu
Percayalah Haruskah kita mencoba bertahan di
dalam cinta
Walaupun kita tlah tahu akhirnya
Aku yang tak akan melepaskan
Kamu yang menggenggam hatiku
Kita takkan mungkin terpisahkan Perbedaan menghancurkan semua
Biarlah terjadi, apapun yang terjadi ... huuu Tapi mereka bilang itu indah
Aku yang tak bisa melepaskan Walau beda menghancurkan kita
Kamu yang miliki hatiku ... Ohh Ku 'kan tetap coba jalani kata hatiku
Walau mungkin terlalu cepat
Bagi kita berdua untuk mengatakan... Demi engkau, ku akan tetap di sini
Selamanya kita akan bersama Dan 'kan selalu mencoba
Melewati segalanya Menorehkan senyum di wajahmu
Yang dapat pisahkan kita berdua kembali
Selamanya kita akan bersama Engkau mampu tuk tetap di sini
Takkan ada keraguan Meski lelah mencoba
Kini dan nanti percayalah Tuk membunuh niatku mengakhiri
Aku yang tak bisa melepaskan semua ini
Kamu yang menggenggam hatiku
Walau mungkin terlalu cepat Mungkin semua memang salahku
Bagi kita berdua untuk mengatakan... Yang datang dalam hidupmu
Selamanya kita akan bersama Menancapkan panah cinta terlalu dalam
Melewati segalanya Dan merusak hatimu
Yang dapat pisahkan kita berdua
Perbedaan menghancurkan semua Tuhan tolong tunjukkan bila memang
Tapi mereka bilang itu indah aku yang salah
Walau beda menghancurkan kita Di saat kau putuskan takdir kami untuk
Ku 'kan tetap coba ikuti kata hatiku terpisah
Agar takkan kuulangi lagi kesalahanku
Demi engkau ku akan tetap di sini pada dirinya yang dulu
Dan 'kan selalu mencoba Membuatnya pergi dariku
Menorehkan senyum di wajahmu kembali
Engkau mampu tuk tetap di sini Kini kan kuhancurkan mimpiku
Meski lelah mencoba Yang dulu tlah kurangkai untukmu
Tuk membunuh niatku mengakhiri semua ini Biarlah kenangan yang jadi bukti
Betapa berartinya kau untukku
Kau coba hancurkan risauku
Kau coba sirnakan inginku tuk sudahi semua Ku ciptakan sebuah lagu
Kau coba yakinkan hatiku Lagu terakhir untukmu
Kau coba membunuh niatku tuk akhiri semua Lagu yang penuh emosi
ini Tentang betapa hancurnya hatiku
Bila nanti kau dengarkan lagu ini
Demi engkau ku akan tetap di sini Yang ku buat walau tiada ku mengerti
Dan 'kan selalu mencoba Alasannya membuat kau pergi
Menorehkan senyum di wajahmu kembali
Engkau mampu tuk tetap di sini Kini kan kuhancurkan mimpiku
Meski lelah mencoba Yang dulu tlah kurangkai untukmu
Tuk membunuh niatku mengakhiri semua ini Biarlah kenangan yang jadi bukti
Betapa berartinya kau untukku
Demi engkau ku akan tetap di sini
Dan 'kan selalu mencoba Kini kan kuhancurkan mimpiku
Menorehkan senyum di wajahmu kembali Yang dulu tlah kurangkai untukmu
Engkau mampu tuk tetap di sini Biarlah kenangan yang jadi bukti
Meski lelah mencoba Betapa berartinya kau untukku
Tuk membunuh niatku mengakhiri semua
Kini kan kuhancurkan mimpiku
Lagu Terakhir Untukmu Yang dulu tlah kurangkai untukmu
Biarlah kenangan yang jadi bukti
Bila ku ingat tentangmu Betapa berartinya
Dalam rapuhnya hatiku Betapa berartinya
Semua kenangan yang kini Betapa berartinya kau untukku
Terkubur oleh rasa sesakku
Di tengah-tengah kesepian hatiku Penantian
Yang berjuang tuk dapat hidup tanpamu
Yang tiada lagi mencintaiku
Temukan dia untukku Dari semua yang pernah aku jalani
Pulangkan dia padaku Di sini yang berikan damai di hati
Tunjukkan jalan padanya
Bahwa ku tetap di sini Wo-oo-oo ya-ya-ya
Dari cerita (wo-oo) kisah yang lalu
Temukan dia untukku (wo-oo)
Pulangkan dia padaku Dan kuberharap (wo-oo) terangi
Tunjukkan jalan padanya jiwa
Bahwa ku tetap di sini untuknya
Berharap dia kembali pulang untukku Dari semua yang pernah aku jalani
Di sini yang berikan damai di hati
Dari semua yang pernah (yang
Penantian ini teramatlah panjang
pernah) aku jalani
Coba kau rasakan sayang letihku di ujung
Di sini yang berikan (berikan)
jalan
damai di hati
Dia menghilang membawa semua kenangan
Terindah yang ku rasakan saat bersamanya Dari semua yang pernah (yang
sayang pernah) aku jalani
Di sini yang berikan (berikan)
Penantian ini teramatlah panjang damai di hati
Coba kau rasakan sayang letihku di ujung Dari semua yang pernah (yang
jalan pernah) aku jalani
Dia menghilang membawa semua kenangan Di sini yang berikan (berikan)
Terindah yang ku rasakan saat bersamanya damai di hati
sayang
Rindumu Disana
Hatiku pilu oh sepilu-pilunya
Sejak saat kau terbang menjauh dariku
Kembali
Sudah dua kali valentine ku lewati
Aku kembali (wo-oo) t'lah sekian lama tanpamu
(wo-oo) Kuhadapi datangnya rindu menyakiti
Mencari arti (wo-oo) jalani mimpi Dengan gagah ku kan selalu menjaga
Ku kembali tempat dimana kubisa hati ini
bersembunyi Hingga nanti kau kembali ada dalam
Hanya di sini kulepaskan resah hati pelukku

O, dari cerita (wo-oo) kisah yang lalu Takkan pernah kan terkikis setia ini
(wo-oo) Meskipun kita harus terpisah dan kau
Dan kuberharap (wo-oo) terangi jiwa tlah jauh disana
Dari semua yang pernah aku jalani
Di sini yang berikan damai di hati Takkan hilang sabarku untuk menanti
Dirimu tuk kembali bersama semua
rindumu disana Karena hanya kamulah yang
Dan mewarnai lagi redup hati ini yang lelah mengerti jiwaku
menanti Yang keliru tentang arti mimpi
Yang jadi tempatku berpijak tuk
Selalu ku tunggu pesanmu datang untukku meninggikanmu
Sedikit meredam sakit rindu yang semakin Haruskah bilaku salahkan hidup ini
dalam Yang mempertemukan kau dan aku
Ku selalu bermimpi bahwa engkau disini Hanya tuk terlepas dari pelukku
Bahagiakan hati ini yang telah sabar menanti
Sampai nanti kau kembali ada dalam pelukku Seharusnya tak ku isi hatiku dengan
cinta untuk dirimu
Takkan pernah kan terkikis setia ini Yang kini menghancurkan hidupku
Meskipun kita harus terpisah dan kau tlah Karena hanya kamulah yang
jauh disana mengerti jiwaku
Yang keliru tentang arti mimpi
Yang jadi tempatku berpijak tuk
Takkan hilang sabarku untuk menanti meninggikanmu
Dirimu tuk kembali bersama semua rindumu
disana Yang pernah aku cintai
Dan mewarnai lagi redup hati ini yang lelah Lebih dari cinta itu sendiri
menanti Cinta yang ku paksakan terjadi
Dosa yang terlambat aku sesali
Hingga nanti kau kembali ada dalam pelukku
Seharusnya tak ku isi hatiku dengan
Takkan pernah kan terkikis setia ini
cinta untuk dirimu
Meskipun kita harus terpisah dan kau tlah
Yang kini menghancurkan hidupku
jauh disana
Karena hanya kamulah yang
Takkan hilang sabarku untuk menanti
mengerti jiwaku
Dirimu tuk kembali bersama semua rindumu
Yang keliru tentang arti mimpi
disana
Yang jadi tempatku berpijak
Dan mewarnai lagi redup hati ini yang lelah
menanti Seharusnya tak ku isi hatiku dengan
Seharusnya cinta untuk dirimu
Yang kini menghancurkan hidupku
Pergilah 'kan ku simpan bayangmu di sini Karena hanya kamulah yang
Sebagai puisi yang ceritakan tentang mengerti jiwaku
engkau dan aku Yang keliru tentang arti mimpi
Biarlah ku bertabur demi angan ini Yang jadi tempatku berpijak tuk
Disaat kusadari kau tercipta bukan lagi meninggikanmu
untukku
Cinta Semestinya
Seharusnya tak ku isi hatiku dengan cinta
Kisah cerita semestinya seperti ini
untuk dirimu
Engkau dan aku sangatlah berbeda
Yang kini menghancurkan hidupku
Ku terjerat oleh teduhnya pandang Kan ku jaga agar cinta abadi untuk
matamu selamanya
Kau tlah getarkan relung hati kecilku
Pupus
Akankah ku raih mimpi untuk
mendapatkan hatimu
Aku tak mengerti apa yang kurasa
Yang selalu alangkah berarti untukku
Rindu yang tak pernah begitu hebatnya
Oh Tuhan tolonglah aku tuk luluhkan Aku mencintaimu lebih dari yang kau
hatinya tahu
Karena dirinya yang mampu membuat Meski kau takkan pernah tahu
hidupku cerah
Nafasku dan rinduku ini hanyalah untuk Aku persembahkan hidupku untukmu
dirinya Telah kurelakan hatiku padamu
Kan ku jaga agar cinta abadi untuk Namun kau masih bisu, diam seribu
selamanya bahasa
Dan hati kecilku bicara (oh-wo)
Kan ku ungkap semua rasa lewat lagu ini
Semoga kau mengerti betapa tulus
cintaku Baru kusadari
Percayalah ku hanya ingin memilikimu Cintaku bertepuk sebelah tangan
Karena hanya engkaulah yang pantas tuk Kau buat remuk s'luruh hatiku
ku cintai
Semoga waktu akan mengilhami
Akankah ku raih mimpi untuk Sisi hatimu yang beku
mendapatkan hatimu Semoga akan datang keajaiban
Yang selalu alangkah berarti untukku Hingga akhirnya kau pun mau
Oh Tuhan tolonglah aku tuk luluhkan
hatinya Aku mencintaimu lebih dari yang kau
Karena dirinya yang mampu membuat tahu
hidupku cerah Meski kau takkan pernah tahu
Nafasku dan rinduku ini hanyalah untuk
dirinya Baru kusadari
Kan ku jaga agar cinta abadi untuk Cintaku bertepuk sebelah tangan
selamanya Kau buat remuk s'luruh hatiku
Oh Tuhan tolonglah aku tuk luluhkan
hatinya Baru kusadari
Karena dirinya yang mampu membuat Cintaku bertepuk sebelah tangan
hidupku cerah Kau buat remuk s'luruh hatiku
Nafasku dan rinduku ini hanyalah untuk
dirinya Baru kusadari (uh, baru kusadari)
Cintaku bertepuk sebelah tangan
(bertepuk sebelah tangan) Aku bisa membuatmu jatuh cinta
Kau buat remuk s'luruh hatiku kepadaku
S'luruh hatiku, oh-ho, yeah Meski kau tak cinta kepadaku
Beri sedikit waktu
Risalah Hati Biar cinta datang karena telah terbiasa

Hidupku tanpa cintamu Hidupku tanpa cintamu


Bagai malam tanpa bintang Bagai malam tanpa bintang
Cintaku tanpa sambutmu Cintaku tanpa sambutmu
Bagai panas tanpa hujan
Bagai panas tanpa hujan
Jiwaku berbisik lirih Arjuna
Ku harus milikimu
Sudah kudaki gunung tertinggi
Aku bisa membuatmu jatuh cinta kepadaku Hanya untuk mencari di mana dirimu
Meski kau tak cinta kepadaku Sudah kujelajahi isi bumi
Beri sedikit waktu Hanya untuk dapat hidup bersamamu
Biar cinta datang karena telah terbiasa
Sudah kuarungi laut samudra
Simpan mawar yang kuberi Hanya untuk mencari tempat
Mungkin wanginya mengilhami berlabuhmu
Sudikah dirimu untuk Tapi semakin jauh 'ku mencari
Kenali aku dulu Cinta semakin aku tak mengerti
Sebelum kau ludahi aku
Sebelum kau robek hatiku Akulah Arjuna
Yang mencari cinta
Aku bisa membuatmu jatuh cinta kepadaku Wahai wanita
Beri sedikit waktu Cintailah aku
Biar cinta datang karena telah terbiasa
Mungkin kutemui cinta sejati
Aku bisa membuatmu jatuh cinta kepadaku Saat aku hembuskan napas terakhirku
Meski kau tak cinta kepadaku Mungkin cinta sejati memang tak ada
Beri sedikit waktu Dalam cerita kehidupan ini
Biar cinta datang karena telah terbiasa
Akulah Arjuna
Aku bisa membuatmu jatuh cinta kepadaku Yang mencari cinta
Meski kau tak cinta kau tak cinta Wahai wanita
Cintailah aku
Aku bisa membuatmu jatuh cinta kepadaku
Meski kau tak cinta kepadaku
Akulah Arjuna Ketika jiwamu merasuk ke dalam
Arjuna Aliran darahku dan meracuniku
Akulah Arjuna Ketika jiwamu memeluk hatiku
Akulah Arjuna Dan biarkan jiwaku cumbui jiwamu
Akulah Arjuna
Akulah Arjuna Ketika jiwamu merasuk ke dalam
Akulah Arjuna Aliran darahku dan meracuniku
Ketika jiwamu memeluk hatiku
Akulah Arjuna yang mencari cinta Dan biarkan jiwaku cumbui jiwamu
Wahai wanita cintailah aku
Akulah Arjuna yang mencari cinta Ketika jiwamu merasuk ke dalam
Wahai wanita cintailah aku Aliran darahku dan meracuniku
Ketika jiwamu memeluk hatiku
Mistikus Cinta
Dan biarkan jiwaku cumbui jiwam

Ketika pertama kali Kamulah Satu-satunya


Jiwamu ingin selalu
Dekat dengan jiwaku yang belum Laras hati
Bisa menerjemahkan segala Berkelana iris janji
Menyulih bisikan
Arti pertemuan ini Bisikan memacu hasrat
Arti cumbu rayu ini Desir desir mimpi
Yang mungkin bisa memusnahkan Isyaratkan legit dunia
Kenyataan hidup yang terjadi
Kamulah satu satunya
Ketika jiwamu merasuk ke dalam Yang ternyata mengerti aku
Aliran darahku dan meracuniku Maafkan aku selama ini
Ketika jiwamu memeluk hatiku Yang sedikit melupakanmu
Dan biarkan jiwaku cumbui jiwamu
Segala santun
Ketika kamu aku Yang kau endap di jiwaku
Melebur menjadi satu Tak terisak dulu
Dan hanya waktu yang mungkin bisa Kini kecapkan sesalku
Memahami apa yang terjadi Anyaman cintamu
Terkoyak buram mataku
Apa yang sedang kurasa
Apa yang sedang kau rasa Kamulah satu satunya
Adalah cinta yang tak bisa Yang ternyata mengerti aku
Dijelaskan dengan kata-kata Maafkan aku selama ini
Yang sedikit melupakanmu
Laras hati Bila kau terus pandangi
Alirkan diri kembali Langit tinggi di angkasa oh
Membujur tubuhku Tak kan ada habisnya
Sejuk pangkuan dirimu Sgala hasrat di dunia
Tak ingin terbungkus
Terbungkus penyesalan Hawa tercipta di dunia
Untuk menemani sang Adam
Puing puing janjiku Begitu juga dirimu
Kupugar kembali untukmu Tercipta tuk temani aku
Segala denyut nadi memanggil
Kamulah satu satunya Renungkan sejenak
Kamulah satu satunya (ulalala) Arti hadirku di sini
Kamulah satu satunya (ulalala) Jangan pernah ingkari
Kamulah satu satunya Dirimu adalah wanita
Maafkanlah aku selama ini
Harusnya dirimu menjadi
Kamulah satu satunya (ulala) Perhiasan sangkar maduku oh
Yang ternyata mengerti aku (ulala) Walaupun kadang diriku
Maafkan aku selama ini (ulala) Bertekuk lutut di hadapanmu
Yang sedikit melupakanmu (ulala)
Puing puing janjiku (ulala)
Kupugar kembali untukmu (ulala) Hawa tercipta di dunia
Segala denyut nadi memanggil (ulala) Untuk menemani sang Adam
Kamulah satu satunya (ulala) Begitu juga dirimu
Tercipta tuk temani aku
Kamulah satu satunya (ulala)
Yang ternyata mengerti aku (ulala) Harusnya dirimu menjadi
Maafkan aku selama ini (ulala) Perhiasan sangkar maduku oh
Yang sedikit melupakanmu (ulala) Walaupun kadang diriku
Bertekuk lutut di hadapanmu
Puing puing janjiku (ulala)
Kupugar kembali untukmu (ulala) Hawa tercipta di dunia
Segala denyut nadi memanggil (ulala) Untuk menemani sang Adam
Kamulah satu satunya (ulala) Begitu juga dirimu
Tercipta tuk temani aku
Dua Sedjoli
Hawa tercipta di dunia (Hawa tercipta di
Usap air matamu dunia)
Yang menetes di pipimu Untuk menemani sang Adam
Ku pastikan semuanya (menemani sang Adam)
Akan baik-baik saja
Begitu juga dirimu (begitu juga dirimu) Semua ini pasti akan musnah
Tercipta tuk temani aku Tetapi tidak cintaku padamu
Karena aku sang pangeran cinta
Hawa tercipta di dunia (Hawa tercipta di
dunia) Semua ini (semua ini)
Untuk menemani sang Adam (menemani sang Pasti akan musnah (pasti akan musnah)
Adam) Tetapi tidak (tetapi tidak)
Begitu juga dirimu (begitu juga dirimu) Cintaku padamu (cintaku padamu)
Tercipta tuk temani aku (menemani aku) Karena aku (karena aku)
Sang pangeran cinta (sang pangeran
Bukalah pintu jiwamu cinta)
Dengar bisikan sanubari Semua ini (semua ini)
Semua adalah isyarat Pasti akan musnah (pasti akan musnah)
Isyarat dari Sang Pencipta Tetapi tidak (tetapi tidak)
Cintaku padamu (cintaku padamu)
Pangeran Cinta Karena aku (karena aku)
Sang pangeran cinta (sang pangeran
cinta)
Detik-detik berganti dengan detik
Menit pun silih berganti Restoe Boemi
Hari-hari pun terus berganti
Bulan-bulan juga terus berganti
Zaman-zaman pun terus berubah Sewangi bunga mawar tubuhmu
Hidup ini juga pasti mati Menghampar di permadani
Mengetuk hasrat 'tuk menjamah
Surgamu
Semua ini pasti akan musnah
Tetapi tidak cintaku padamu
Karena aku sang pangeran cinta Kilaumu bagaikan mutiara
Menghiasi muka bumi
Warnamu yang kujilati
Malam-malam diganti dengan pagi Sendiri
Pagi pun jadi siang
Tahun-tahun pun berganti abad
Yang muda pun pasti menjadi tua Kuyakinkan restu bumi
Musim-musim pun terus berganti Bangunkan jiwaku
Hidup ini juga pasti mati Basuhi raga kita
Tak akan ada yang abadi Restu bumi leburkan hati
Tak akan ada yang kekal Sucikan dari debu dunia

Semua ini pasti akan musnah Kuraba jiwamu yang bersahabat


Tetapi tidak cintaku padamu Tundukkan suasana hati
Karena aku sang pangeran cinta Seiring sepi menjepit sukmaku
Kuyakinkan restu bumi Lusuh lalu tercipta mendekap diriku
Bangunkan jiwaku Hanya usang sahaja kudamba Kirana
Basuhi raga kita Ratapan mulai usang, nur yang
Restu bumi leburkan hati kumohon
Sucikan dari debu dunia Kuingin rasakan cinta..
Manis seperti mereka...
Seorang bijak 'kan memahami Ayah bunda tercinta satu yang tersisa
Cinta bukan dicari, diraih Mengapa kau tiupkan nafasku ke dunia
Cinta pun hadir sendiri Hidup tak kusesali mungkin kutangisi
Kuingin rasakan cinta...
Peluhkupun mengering menanti jawaban
Kuyakinkan restu bumi (restu bumi kami) Tak akan pernah usai cintaku padamu
Bangunkan jiwaku (bangun jiwa kami) Hanya kata yang lugas yang kini tercipta
Basuhi raga kita (basuh raga yang kering) Kuingin rasakan cinta...
Restu bumi leburkan hati (basuh jiwa yang S'makin jauh kumelangkah
sepi) S'makin perih jejak langkahku
Sucikan dari debu dunia (melayang berdua) Harikupun semakin sombong
Meski hidup terus berjalan.... terus
Kuyakinkan restu bumi (bangun jiwa kami) berjalan
Bangunkan jiwaku (basuh raga yang kering) Kirana jamah aku jamahlah rinduku
Basuhi raga kita (restu bumi) Hanya wangi terurai yang dapat
Restu bumi leburkan hati (restu bumi) kucumbu
Sucikan dari debu dunia (restu bumi) Ayah bunda tercinta satu yang tersisa
Mengapa kau tiupkan nafasku ke dunia
Hidup tak kusesali mungkin kutangisi
Kuyakinkan restu bumi
Kuingin rasakan cinta
Bangunkan jiwaku
Manis seperti mereka
Basuhi raga kita
Tulus seperti adanya
Restu bumi leburkan hati
Suci seperti dirimu
Sucikan dari debu dunia
Ingin rasakan cintamu
Kirana jamah aku jamahlah rinduku
Kuyakinkan restu bumi Tak akan pernah usai cintaku padamu
Bangunkan jiwaku Hanya kata yang lugas yang kini tersisa
Basuhi raga kita Kuingin rasakan cinta......
Restu bumi leburkan hati Sayap-Sayap Patah
Sucikan dari debu dunia
Sayangku kumohon tetap di sini
Kirana Temani jasadku yang belum mati

Kucoba memahami tempatku berlabuh Rohku melayang tak kembali


Terdampar dikeruhnya satu sisi dunia Bila kau pun pergi
Hadir di muka bumi tak tersaji indah Meninggalkan yang terbaik
Kuingin rasakan cinta... Bagi kita semua
Kucoba kembangkan sayap patahku Hatiku terbakar jadinya, Cantik
Tuk terbang tinggi lagi di angkasa Aku cemburu
Melayang melukis langit merangkai awan
Awan mendung Ingin kubunuh pacarmu
Saat dia peluk tubuh indahmu
Sayangku kumohon tetap di sini Di depan teman-temanku
Temani jasadku yang belum mati Makan hati jadinya, Cantik
Aku cemburu
Rohku melayang tak kembali
Bila kau pun pergi Meskipun aku pacar rahasiamu
Meninggalkan yang terbaik Meskipun aku selalu yang kedua
Bagi kita semua Tapi aku manusia
Yang mudah sakit hatinya
Kucoba kembangkan sayap patahku
Tuk terbang tinggi lagi di angkasa Mungkin memang nasibku
Melayang melukis langit merangkai awan Yang s'lalu menunggu
Awan mendung Untuk jadi yang pertama
Kucoba kembangkan sayap patahku Mungkin kukatakan kepadanya saja
Tuk terbang tinggi lagi di angkasa Bahwa aku juga milikmu
Melayang melukis langit merangkai awan Bahwa aku juga, uh-uh-uh-uh
Awan mendung Bahwa aku juga kekasih hatimu
Kucoba kembangkan sayap patahku Meskipun aku pacar rahasiamu
Tuk terbang tinggi lagi di angkasa Meskipun aku selalu yang kedua
Melayang melukis langit merangkai awan Tapi aku manusia
Awan mendung Yang mudah sakit hatinya

Kucoba kembangkan sayap patahku Ingin kubunuh pacarmu


Tuk terbang tinggi lagi di angkasa Saat dia peluk tubuh indahmu
Melayang melukis langit merangkai awan Di depan kedua mataku (tepat di
Awan mendung depan kedua mataku)
Hatiku terbakar jadinya, Cantik
Kucoba kembangkan sayap patahku
Tuk terbang tinggi lagi di angkasa Aku cemburu
Kucoba kembangkan sayap patahku Aku cemburu jadinya, Cantik
Tuk terbang tinggi lagi di angkasa Aku cemburu jadinya, Cantik
Kucoba kembangkan sayap patahku Aku cemburu jadinya, Cantik
Tuk terbang tinggi lagi di angkasa Aku cemburu jadinya, Cantik
Kucoba kembangkan sayap patahku Aku cemburu
Cemburu
Hidup Ini Indah
Ingin kubunuh pacarmu
Saat dia cium bibir merahmu
Di depan kedua mataku
Matahari menyinari seisi bumi Pagi ke pagi
Seperti engkau menyinari Ku terjebak di dalam ambisi
Roh di dalam jasadku ini Seperti orang - orang berdasi
Selamanya seperti hujan Yang gila materi rasa bosan
Kau bashi jiwa yang kering Membukakan jalan mencari peran
Keluarlah dari zona nyaman
Hidup ini indah
Bila aku selalu Sembilu yang dulu
Ada di sisimu setiap waktu Biarlah berlalu
Hingga aku hembuskan napas Bekerja bersama hati
Yang terakhir Kita ini insan
Dan kita pun bertemu Bukan seekor sapi
Kau bagai udara yang kuhirup
Sembilu yang dulu
Di setiap masa Biarlah membiru
Engkaulah darah yang mengalir Berkarya bersama hati
Dalam nadiku
Waktu ke waktu
Hidup ini indah Perlahan kurakit egoku
Bila aku selalu Merangkul orang - orang
Ada di sisimu setiap waktu Yang mulai sejiwa denganku
Hingga aku hembuskan napas Ke - BM - an
Yang terakhir Membuka jalan
Dan kita pun bertemu Mencari teman
Maafkanlah selalu salahku Bergeraklah dari zona nyaman

Kerna kau memang pemaaf Sembilu yang dulu


Dan aku hanya manusia Biarlah berlalu
Bekerja bersama hati
Hidup ini indah Kita ini insan
Bila aku selalu Bukan seekor sapi
Ada di sisimu setiap waktu
Hingga aku hembuskan napas Sembilu yang dulu
Yang terakhir Biarlah membiru
Dan kita pun bertemu Berkarya bersama hati
Hanya kau dan aku
Dalam awal dan akhir Diam dan mati milik dia
Yang tak bisa berdiri
Zona Nyaman
Berdiri
Diam dan mati milik dia
Yang tak bisa berdiri Karna ku selow
Berdiri dikakinya sendiri Sungguh selow
Sangat selow
Sembilu yang dulu Tetap selow
Biarlah berlalu Santai... Santai...
Bekerja bersama hati Kuyakin Tuhan berikan gacoan
Kita ini insan
Bukan seekor sapi Memang sakit hidup tanpa cinta
Ku lelaki emang inginkan wanita
Sembilu yang dulu Dan karna hatiku sedang makan derita
Biarlah membiru Ku butuh seseorang sebagai p3k
Berkarya bersama hati
Kita ini insan Bila nanti
Bukan seekor sapi Sudah aku dapatkan
Tanamkan pesanku Seseorang paling sempurna
Agar tak keliru Pasti akan slalu kujaga
Bekerja bersama hati
Karna Tuhan telah menitipkan
Seseorang paling terbaik
Bersama sama arungi
Jalanku dan juga jodohku
Dimanapun kapanpun itu
Selow

Karna ku selow
Sudah biasa
Sungguh selow
Diriku ditinggalkan
Sangat selow
Diacuhkan dan dicampakan
Tetap selow
Oleh orang yang kucinta
Santai... Santai...
Menyakitkan
Jodoh gak akan kemana
Tapi tak kurasakan
Kupasrahkan semua pada Tuhan
Yang telah mengatur semua Karna ku selow
Jalanku dan juga jodohku Sungguh selow
Dimanapun kapanpun itu Sangat selow
Tetap selow
Santai... Santai...
Karna ku selow
Kuyakin Tuhan berikan gacoan
Sungguh selow
Sangat selow
Tetap selow Karna ku selow soal cinta masa bodoh
Santai... Santai... Biar ku sendiri tapi ku memang macam
Jodoh gak akan kemana lambo
Ku tak buru-buru untuk soal jodoh
Ku butuh manis hubungan bukan asam kaya Hal bodoh jadi lucu
mango Obrolan tak perlu kala itu
Takkan lari gunung ku kejar Oh tersalurkan aliran syaraf buntu
Kalo udah jodoh tak kan kabur Martin tua media pembuka
Kau kan ku lamar
Berdansa sore hariku
Karna ku selow Sejiwa alam dan duniamu
Sungguh selow Melebur sifat kakuku
Sangat selow Rasanya tak cukup waktu
Tetap selow Terlalu cepat berlalu
Santai... Santai... Soreku nyaman denganmu
Jodoh gak akan kemana
Menarilah, menarilah
Karna ku selow Menarilah denganku
Sungguh selow Genggam tangan cokelatku
Sangat selow Berputar-putar denganku
Tetap selow Menarilah denganku
Santai... Santai... Menarilah, menarilah
Kuyakin Tuhan berikan
Tersalurkan aliran syaraf buntu
Karna ku selow Martin tua media pembuka
Sungguh selow Tersalurkan aliran syaraf buntu
Sangat selow Martin tua media pembuka
Tetap selow Media pembuka
Santai... Santai...
Ku yakin Tuhan berikan gacoan Berdansa sore hariku
Ku yakin Tuhan berikan... Sejiwa alam dan duniamu
Melebur sifat kakuku
Fana Merah Jambu
Rasanya tak cukup waktu
Terlalu cepat berlalu
Di depan teras rumah Soreku nyaman denganmu
Fana merah jambu, ku berdua
Momen-momen tak palsu
Oh Menarilah, menarilah
Air tuhan turun, aromamu
Oh Menarilah denganku
Genggam tangan cokelatku
Tersalurkan aliran syaraf buntu Berputar - putar denganku
Martin tua media pembuka Menarilah denganku
Menarilah
Berdansa sore hariku Aku Tenang
Sejiwa alam dan duniamu
Melebur sifat kakuku
Denganmu tenang Bisa juga buat luka ringan
Tak terfikir dunia ini Alkohol
Karnamu tenang Walau jahat tetap enak
Semua hayal, seakan kenyataan Alkohol
Berlari lari ditaman mimpiku Walau pajakmu tinggi tetap menjadi
Imajinasi t'lah menghanyutkanku solusi
Mimpiku sempurna tak seperti orang
biasa Bercengkerama sama teman empat
Karnamu tenang sampai lima orang
Semua hayal, seakan kenyataan Bahasan tak kunjung usai
Berlari lari ditaman mimpiku
Imajinasi t'lah menghanyutkanku
Mimpiku sempurna tak seperti orang Happy happy
biasa Kenapa bisa happy?
Aku... Berbeda Karena
Aku... Berbeda
Berlari lari ditaman mimpiku Alkohol
Imajinasi t'lah menghanyutkanku Kamu jahat tapi enak
Mimpiku sempurna tak seperti orang Alkohol
biasa Bisa juga buat luka ringan
Fikirkan indah tentang surga Alkohol
Seakan akan disana Walau jahat tetap enak
Berkhayal semua tentang jiwa Alkohol
Ku tenang Walau pajakmu tinggi
Walau pajakmu tinggi
Alkohol
Alkohol
Sore hari menjelang kacamata hitam Kamu jahat tapi enak
terpasang Alkohol
Senderan di balik dinding Bisa juga buat luka ringan
Ketawa ketiwi Alkohol
Bercengkerama sama teman empat sampai Walau jahat tetap enak
lima orang Alkohol
Bahasan yang tak kunjung usai Walau pajakmu tinggi
Walau pajakmu tinggi
Happy happy Walau pajakmu tinggi tetap menjadi
Kenapa bisa happy? solusi
Karena

Alkohol
Kamu jahat tapi enak
Alkohol
Menjauhlah darinya
Argumentasi Dimensi Temanmu bukan dia

Terlalu lama mata tenggelam Usap terus keringatmu


Terlalu lama dunia terdiam Jangan gugur dan terbunuh
Berteduh Argumentasi dimensi
Sejenak Terbakar hingga sendiri
Berteduh sejenak hingga malam
Usap terus keringatmu
Terlampau tinggi tak peduli waktu Jangan mau gugur dan terbunuh
Berjalan hari dan terbujur kaku Argumentasi dimensi
Bersandarlah Terbakar hingga sendiri
Bertahanlah
Kami selimut hangat khayalanmu
Usap terus keringatmu
Jangan mau gugur dan terbunuh
Usap terus keringatmu Argumentasi dimensi
Jangan gugur dan terbunuh
Hitam Putih
Argumentasi dimensi
Terbakar hingga sendiri Bagai langit dan bumi
Sendiri Yang tak pernah sealam
Sendiri Bagai hitam dan putih
Yang tak pernah sewarna
Terlampau tinggi tak peduli waktu
Berjalan hari dan terbujur kaku Hanya kita yang merasakannya
Bersandarlah Belajar melepaskan dirinya
Bertahanlah Walau setengahku bersamanya
Kami selimut hangat khayalanmu Ku yakin kita kan terbiasa
Walau inti jiwa tak terima
Usap terus keringatmu Bagai air dan api
Jangan gugur dan terbunuh Yang tak pernah senyawa
Argumentasi dimensi Bagai timur dan barat
Terbakar hingga sendiri Yang tak pernah searah
Belajar melepaskan dirinya
Usap terus keringatmu Walau setengahku bersamanya
Jangan mau gugur dan terbunuh
Kuyakin kita kan terbiasa
Argumentasi dimensi
Walau inti jiwa tak terima
Terbakar hingga sendiri
Sendiri Hu-uu-uu-uu
Sendiri Hu-uu-uu-uu
Hu-uu-uu-uu
Hu-uu-uu-uu
Belajar melepaskan dirinya Menghargainya
Walau setengahku bersamanya Menghargainya
Ku yakin kita kan terbiasa
Walau inti jiwa tak terima Kamu buta
Tak terima tak terima Beretika
Tak terima tak terima Lewat lisanmu itu
Tak terima tak terima Di mana letak benakmu
Tak terima tak terima Aku bukan binatang
Aku manusia oh
Tak terima tak terima
Tak terima tak terima Lewat lisanmu itu
Tak terima tak terima Di mana letak otakmu
Tak terima tak terima Aku bukan binatang
Aku manusia
Aku Bukan Binatang Manusia
Ku berguna
Aku memang orang biasa
Wujudku memang tak sempurna Korban Janji
Sempurna
Tapi aku punya niat Tanpa welas kowe lunga biyen kae
Aku punya seribu usaha Ra ono mesakne aku sitik wae
Usaha Ngaboti tresna anyarmu lalu kau
tinggalkan aku
Tapi kau tak pernah melihatnya Tersakiti sendiri di malam itu
Kau tak pernah menghargainya
Kowe lunga pas aku sayang-sayange
Kamu buta Tanpa pamit kowe ngadoh ngono wae
Beretika Aku ra ngerti salahku dan kau
Lewat lisanmu itu campakkan diriku
Di mana letak benakmu Bersanding dengan kekasih barumu
Aku bukan binatang
Aku manusia Abot tak trimo kanti ikhlas legawa
Sing tak arep kowe ra disio-sio
Hanya dengan sebelah mata Ben cukup mung aku korban janji
Tampak luarku yang kau cerna manismu
Jadikan salahmu pelajaran Udan bledek kang dadi saksiku
Patokanku bukan nominal
Nominal nominal Kowe lunga pas aku sayang-sayange
Tanpa pamit kowe ngadoh ngono wae
Tapi kau tak pernah melihatnya Aku ra ngerti salahku dan kau
Kau tak pernah menghargainya
campakkan diriku Di dalam doa malam ku
Bersanding dengan kekasih barumu Aku mohon pada Allah
Semoga nanti jodoh ku
Abot tak trima kanti ikhlas legawa Dia yang sayang pada ku
Sing tak arep kowe ra disio-sio Soal miskin atau kaya
Ben cukup mung aku korban janji manismu Bagi ku tiada problema
Udan bledek kang dadi saksiku Yang penting ia setia
Seiman serta bertaqwa
Abot tak trima kanti ikhlas legawa
Sing tak arep kowe ra disio-sio Kini telah ku dapati
Ben cukup mung aku korban janji manismu Seorang teman sejati
Udan bledek kang dadi saksiku Dia tampan dan berbudi
Duta seorang kiyai
Udan bledek kang dadi saksiku
Udan bledek kang dadi saksiku
Teman Sejati Nyeselkan
Ku cari cari teman hidup yang sejati
Sampai sekarang belum juga ku jumpai Oh-oh-oh-oh, yeah
Ku ingin menikah cukup hanya sekali Yeah, ah, yeah, ah
Rukun bahagia sampai anak cucu nanti

Ku cari cari teman hidup yang sejati Lo akan nyesel saat, lo dengerin ini
Sampai sekarang belum juga ku jumpai Lo akan tau saat lo engga di sini
Ku ingin menikah cukup hanya sekali Gue ngga jemput lo lagi
Rukun bahagia sampai anak cucu nanti Gue ngga kabarin lo lagi, yeah

Di dalam doa malam ku Lo akan bilang ngga bisa dengerin ini


Aku mohon pada Allah Lo akan bilang ngga siap hadapi ini
Semoga nanti jodoh ku Gue ngga telfon lo lagi
Dia yang sayang pada ku Gue ngga cium lo lagi, yeah-yeah, ya
Soal miskin atau kaya
Bagi ku tiada problema Lo emosi saat ambil keputusan
Yang penting dia setia Lo emosi jadi ngga pikir panjang, yeah
Seiman serta bertaqwa Sekarang lo ngemis minta balikan
Sekarang gimana?
Ku cari cari teman hidup yang sejati
Sampai sekarang belum juga ku jumpai
Sekarang lo nyesel kan?
Ku ingin menikah cukup hanya sekali
Kesel kan mutusin gue?
Rukun bahagia sampai anak cucu nanti
Lo yang ambil keputusan
Ha a Waktu pacaran 'tuk putusin gue
Apa kabar sekarang? Sekarang lo nyesel kan?
Pasti lagi galau kan? Sekarang lo kesel kan?
Kepoin gue di Instagram
Ngechat ngajak balikan, no, no Seberkas Sinar

Balikan? No, no Kala ku seorang diri


Lo ngajak balikan? No, no Hanya berteman sepi dan angin malam
Dulu kemana aja lo? Kucoba merenungi
Waktu gue masih sayang lo Tentang jalan hidupku, oh-oh

Dulu lo bilang, no, no Kulangkahkan kakiku


Sekarang ngajak balikan, no, no Dan menyimak sebuah arti kehidupan
Lupain gue dari hati lo Hati s'lalu bertanya
Mending pergi aja lo Adakah kasih suci?

Lo masih inget kan waktu lo mutusin gue? Dalam cinta, ha-ha


Lo bilang ngga akan lo ngajak balikan Adakah cintamu? Ha-ha-ha-ha-ha
Lo udah ngga sayang, yeah
Seberkas cahaya terang
Sekarang lo nyesel kan? Menyinari hidupku
Kesel kan mutusin gue? Sesejuk embun-embun di pagi hari
Lo yang ambil keputusan Dambaan insan di dunia ini
Waktu pacaran tuk putusin gue
Ha-ha-ha
Sekarang lo nyesel 'kan? Ha-ha-ha
Kesel kan mutusin gue? Ha-ha-ha-ha-ha
Lo yang ambil keputusan
Waktu pacaran tuk putusin gue Seberkas cahaya terang
Menyinari hidupku
Pasti lo kangen jalan sama gue Sesejuk embun-embun di pagi hari
Pasti lo nyesel putusin gue Dambaan insan di dunia ini
Pasti lo pengen balik sama gue
Pasti lo baper liat pacar gue Jauh kudengar lagu
Di keheningan malam, aku sendiri
Pasti lo kangen jalan sama gue Kucoba merenungi
Pasti lo nyesel putusin gue Tentang jalan hidupku
Pasti lo pengen balik sama gue
Pasti lo baper liat pacar gue, ey, huh Dalam cinta, ha-ha
Adakah cintamu? Ha-ha-ha-ha-ha
Seberkas cahaya terang Tak mugkin kan terjadi
Menyinari hidupku Kehancuran cinta kita
Sesejuk embun pagi
Dalam cita cintaku Andainya hatimu seperti hatiku
Andainya hatimu seperti hatiku
Seberkas cahaya terang Sandiwara Cinta
Menyinari hidupku
Sesejuk embun pagi Aku tahu ini semua tak adil
Dalam ci... Aku tahu ini sudah terjadi
Mau bilang apa aku pun tak
Ku Tak Akan Bersuara sanggup
Air matamu tak lagi mau menetes
Izinkan cintaku
Alasannya sering kali kudengar
Berbunga dihatimu
Alasannya sering kali kau ucap
Biar terus mekar jadi kenyataan
Kau dengannya seakan ku tak tahu
Tlah lama ku dahaga
Sandiwara apa yang telah kau
Belaian seorang insan
lakukan
Semoga bersamamu
Kepadaku
Ceria hidupku
Jujurlah sayang aku tak mengapa
Ku tak akan bersuara Biar semua jelas tak berbeda
Walau dirimu kekurangan Jika nanti aku yang harus pergi
Hanya setiamu itu kuharapkan Kuterima walau sakit hati
Ku tak akan menduakan
Walau kilauan menggoda Mungkin ini jalan yang engkau mau
Kasih dan sayangku tetap utuh untukmu Mungkin ini jalan yang kau
Hanya kupinta darimu setialah selamanya inginkan
Sehingga abadi Kau dengannya seakan ku tak tahu
Cinta ini sayang itu kudoakan Sandiwara apa
Ceritanya apa
Aku tahu
Ku tak akan bersuara
Walau dirimu kekurangan Jujurlah sayang aku tak mengapa
Hanya setiamu itu kuharapkan Biar semua jelas tak berbeda
Ku tak akan menduakan Jika nanti aku yang harus pergi
Walau kilauan menggoda Kuterima walau sakit hati
Kasih dan sayangku tetap utuh untukmu
Hanya kupinta darimu setialah selamanya Jujurlah sayang aku tak mengapa
Sehingga abadi Biar semua jelas tak berbeda
Cinta ini sayang itu kudoakan Jika nanti aku yang harus pergi
Kuterima walau sakit hati
Kuterima walau sakit hati
Bukannya sekali
Bintang Kehidupan Sering ku mencoba
Namun, ku gagal lagi
Jenuh aku mendengar
Manisnya kata cinta Hanya iman di dada
Lebih baik sendiri Yang membuatku mampu
S'lalu tabah menjalani
Bukannya sekali
Sering ku mencoba Malam-malam aku sendiri
Namun, ku gagal lagi Tanpa cintamu lagi, ho-wo-oh-oh
Hanya satu keyakinanku
Mungkin nasib ini Bintang 'kan bersinar
Suratan tanganku Menerpa hidupku
Harus tabah menjalani Bahagia 'kan datang, oh-ho-ho

Jauh sudah langkahku Malam-malam aku sendiri


Menyusuri hidupku Tanpa cintamu lagi, ho-wo-oh-oh
Yang penuh tanda tanya Hanya satu keyakinanku
Bintang 'kan bersinar
Kadang hati bimbang Menerpa hidupku
Menentukan sikapmu Bahagia 'kan datang, ho-ho-oh
Tiada tempat mengadu
Malam-malam aku sendiri
Hanya iman di dada Tanpa cintamu lagi
Yang membuatku mampu
Biarkan Cintamu Berlalu
S'lalu tabah menjalani

Biarkan ku pergi
Malam-malam aku sendiri
Menyusuri jalan berliku
Tanpa cintamu lagi, ho-wo-oh-oh
Walau sakit kurasakan
Hanya satu keyakinanku
Tanpa cinta lagi
Bintang 'kan bersinar
Menerpa hidupku
Bahagia 'kan datang, ho-wo-oh Mimpi-mimpi yang indah
Hanya sementara saja
Bagai bunga telah layu
Jenuh aku mendengar
Kau campakkan diriku
Manisnya kata cinta
Lebih baik sendiri
Begini akhirnya kisah cintaku
Terluka di relung hati yang dalam
Kucoba tuk bernyanyi walau dalam sepi
Harus aku lupakan kisah-kasih denganmu Dulu tak mendengar nasehatmu
Biarkanlah menjauh Mama maafkan anakmu

Biar biarkan aku sendiri Mama oh Mama


Biar kuikuti nasib ini Aku ingin pulang
Biar hidup tanpa cinta lagi Kurindu kepadamu
Aku pun tak sanggup lagi
Mengikuti cara hidupmu Dia yang kucinta
Biar kuterima luka ini Telah berdusta
Kini tinggalkan diriku
Mimpi-mimpi yang indah
Hanya sementara saja Hidupku kini tiada arti
Bagai bunga telah layu Bagaikan burung
Kau campakkan diriku Di dalam sangkarnya
Begini akhirnya kisah cintaku
Ku ingin bebas
Terluka di relung hati yang dalam Dari derita
Kucoba tuk bernyanyi walau dalam sepi Mama tolonglah diriku
Harus aku lupakan kisah-kasih denganmu Dari belenggu cintanya
Biarkanlah menjauh
Cincin emas pengikat
Biar biarkan aku sendiri Ia berikan dulu
Biar kuikuti nasib ini Untuk apa kalau
Biar hidup tanpa cinta lagi Ia tak cinta
Aku pun tak sanggup lagi
Mengikuti cara hidupmu
Gaun bersulam sutra
Ia berikan dulu
Biar biarkan aku sendiri Untuk apa kalau
Biar kuikuti nasib ini Ia tak rindu
Biar hidup tanpa cinta lagi
Keringlah sudah air mataku
Mama aku ingin pulang
Mama Aku Ingin Pulang
Hidupku kini tiada arti
Bagaikan burung
Mama oh Mama
Di dalam sangkarnya
Aku ingin pulang
Kurindu kepadamu
Ku ingin bebas
Dari derita
Mama tolonglah diriku Bukan salahmu, kasih
Dari belenggu cintanya Bukan salahku jua
Hanya perbedaan
Cincin emas pengikat Jadi jurang pemisah
Ia berikan dulu Cinta (cinta) tak selamanya indah
Untuk apa kalau Cinta (cinta) tak selamanya mesra
Ia tak cinta Cinta (cinta) tak s'lamanya bersatu
Tuhan, tabahkan hatiku
Gaun bersulam sutra
Ia berikan dulu Mungkin sudah suratan cinta
Untuk apa kalau Kau dan aku harus terpisah
Ia tak rindu Karena antara kita
Tiada yang mau mengalah
Keringlah sudah air mataku Bukan salahmu, kasih
Mama aku ingin pulang Bukan salahku jua
Hanya perbedaan
Cincin emas pengikat Jadi jurang pemisah
Ia berikan dulu
Untuk apa kalau Duri Terlindung
Ia tak cinta
Mempunyai seorang teman sepertimu
Gaun bersulam sutra Seumpama duri menikam hati
Ia berikan dulu Biar serupa, hakikatnya berbeza
Untuk apa kalau Hilang kejujuran
Ia tak rindu Sering kau ucapkan sewaktu dulu

Cincin emas pengikat Pemikiran kita yang sering bertentangan


Ia berikan dulu Menjadikan hidup tak sehaluan
Untuk apa kalau Jalan akhirnya adalah perpisahan
Mengapa Harus Berpisah Yang akan dapat
Memberi suatu kesan yang mendalam
Bukan dusta yang memisahkan
Bukan pula sudah tak cinta
Di dalam ketiadaanku
Mengapa harus berpisah Hilanglah dosa melingkari
Hanya kar'na Diri dan hatimu yang simpati
Pendapat kita berbeda? Dengan apa sudah kau lalui
Mungkin sudah suratan cinta
Kau dan aku harus terpisah Sementara, ada ruang waktu
Karena antara kita Aku bersama doa yang tak henti
Tiada yang mau mengalah
Agar kau sedar dari mimpi Nyalakan api kehidupan
Yang tiada menjadi pasti Hangatkan cinta yang membara
Oh, mata hatiku
Di dalam ketiadaanku Ayunkan langkah pasti dalam cinta
Hilanglah dosa melingkari
Diri dan hatimu yang simpati Nyalakan api kehidupan
Dengan apa sudah kau lalui Hangatkan cinta yang membara
Oh, mata hatiku
Sementara, ada ruang waktu Ayunkan langkah pasti dalam cinta
Aku bersama doa yang tak henti
Selamat Jalan Duka
Agar kau sedar dari mimpi
Yang tiada menjadi pasti
Di ujung malam yang sepi
Ku terpaku merenungi
Aku menjadikan diri
Kegagalan hidup ini jadi belenggu
Satu kenangan paling hitam
Dalam diriku
Yang tak mungkin aku lupakan
Walau di mana kau berada
Kemana harus kucari
Sinar terang hidup ini
Yang tak mungkin aku lupakan
Siang malam tiada henti
Di mana kau berada
Seakan semua smakin menyiksa
Nyalakan Api
Cinta dalam hidupku
Api cintaku yang membara Kini seakan mati
Nyaris hilang dihempas badai prasangka Untuk pertama yang pernah ada
Haruskah pasrah dan s'lalu mengalah Kini entah kemana
Dari keinginan yang berbeda?
Tuhan tunjukanlah jalan
Cintaku putih hanyalah untukmu Agar kulupakan semua
Takkan berubah sampai akhir dunia Kegagalan hidup ini
Namun, kau tak pernah mengerti aku Biar berlalu dalam diriku
Menang sendiri
Slamat jalan duka
Haruskah hidupku Slamat datang bahagia
Menurut, mengalah, mendengar apa katamu? Biarlah semua yang dulu
Sampai kapankah Ku jadikan pedoman hidupku
Ku harus begini?
Cinta dalam hidupku
Mentari, berikan sinarmu Kini seakan mati
Biaskan terang hidup ini
Untuk pertama yang pernah ada Hanya kupinta darimu setialah
Kini entah kemana selamanya
Sehingga abadi
Tuhan tunjukanlah jalan Cinta ini sayang, itu kudoakan
Agar kulupakan semua
Kegagalan hidup ini Ku tak akan bersuara
Biar berlalu dalam diriku Walau dirimu kekurangan
Hanya setiamu itu kuharapkan
Slamat jalan duka
Slamat datang bahagia Ku tak akan menduakan
Biarlah semua yang dulu Walau kilauan menggoda
Kujadikan pedoman hidupku Kasih dan sayangku
Tetap utuh untukmu
Tuhan tunjukanlah jalan
Agar kulupakan semua Hanya kupinta darimu setialah
Kegagalan hidup ini selamanya
Biar berlalu dalam diriku Sehingga abadi
Cinta ini sayang, itu kudoakan
Aku Tak Akan Bersuara
Tak mungkin 'kan terjadi
Izinkan cintaku Kehancuran cinta kita
Berbunga di hatimu Andainya hatimu
Biar terus mekar jadi kenyataan Seperti hatimu
Andainya hatiku
T'lah lama ku dahaga Seperti hatiku
Belaian seorang insan
S'moga bersamamu Cinta Di Antara Kita
Ceria hidupku
Diujung malam yang sepi
Ku tak akan bersuara Ku terpaku merenungi
Walau dirimu kekurangan Kegagalan hidup ini
Hanya setiamu itu kuharapkan Jadi belenggu dalam diriku

Ku tak akan menduakan Kemana harus kucari


Walau kilauan menggoda Kekasih yang telah pergi
Kasih dan sayangku Siang malam tiada henti
Tetap utuh untukmu Seakan semua semakin menyiksa

Cinta dalam hidupku


Kini seakan mati
Untuk pertama yang pernah ada Seribu malam t'lah kulewati
Kini entah kemana Hari-hari berteman sepi
Bila rindu tak tertahan lagi
Tuhan tunjukkanlah jalan Air mata membasahi pipi
Agar kulupakan semua Sampai kapankah aku sendiri?
Kegagalan hidup ini Lelah sudah aku menanti
Biar berlalu dalam hidupku Resah gelisah dalam hati ini
Mengharapkan engkau kembali
Selamat jalan kasih
Selamat datang bahagia Akhirnya kau pulang
Biarlah semua yang dulu Rindu dan deritaku hilang
Kujadikan pedoman hidupku Namun kenyataan
Kau bukanlah milikku lagi
Cinta dalam hidupku Kau hancurkan mimpi-mimpi
Kini seakan mati Engkau datang tak sendiri
Untuk pertama yang pernah ada Kau ingkari janji-janji
Kini entah kemana Kau nodai cinta suci ini

Akhirnya kau pulang


Tuhan tunjukkanlah jalan
Rindu dan deritaku hilang
Agar kulupakan semua
Namun kenyataan
Kegagalan hidup ini
Kau bukanlah milikku lagi
Biar berlalu dalam hidupku
Kau hancurkan mimpi-mimpi
Selamat jalan kasih Engkau datang tak sendiri
Selamat datang bahagia Kau ingkari janji-janji
Biarlah semua yang dulu Kau nodai cinta suci ini
Kujadikan pedoman hidupku Ho-woo, ho-woo-ho
Kau hancurkan mimpi-mimpi
Tuhan tunjukkanlah jalan Engkau datang tak sendiri
Agar kulupakan semua Kau ingkari janji-janji
Kegagalan hidup ini Kau nodai cinta suci
Biar berlalu dalam diriku
Kau hancurkan mimpi-mimpi
Selamat jalan kasih Engkau datang tak sendiri
Selamat datang bahagia Kau ingkari janji-janji
Biarlah semua yang dulu Kau nodai cinta...
Kujadikan pedoman hidupku
Tinggallah Ku Sendiri
Kau Bukan Milikku Lagi
Dalam gelisah hati yang gundah Aku bagai nelayan (bagai nelayan)
Aku diam sendiri Yang kehilangan arah
Merenungi yang kini terjadi Dan tak tahu ke mana…
Di antara kita berdua
Menanti Kejujuran
Semua mimpi yang pernah ada
Telah musnah s'galanya Lari dan lepaslah segala impian
Kar'na kini kita t'lah berpisah Akan indahnya hari depan
Tinggallah diriku sendiri Nikmatnya kedamaian yang
kudambakan
Masih tetap impian
Aku bagai nelayan (bagai nelayan)
Yang kehilangan arah
Dan tak tahu ke mana, oh-wo-wo-oh Kini ku berpijak di persimpangan
Ku harus bersandar Tanpa arah pasti kujelang
Tak pernah ku mengerti arti kedamaian
Yang pernah kau janjikan
Semua mimpi yang pernah ada
Telah musnah s'galanya
Kar'na kini kita t'lah berpisah Menanti kejujuran, harapkan kepastian
Tinggallah diriku sendiri Hanya itu yang sanggup aku lakukan
Menanti kejujuran, harapkan kepastian
S'moga damai jadi kenyataan
Aku bagai nelayan (bagai nelayan)
Yang kehilangan arah
Dan tak tahu ke mana, oh-wo-wo-oh Kini ku berpijak di persimpangan
Ku harus bersandar Tanpa arah pasti kujelang
Tak pernah ku mengerti arti kedamaian
Yang pernah kau janjikan
Oh, Tuhan, tolonglah
Tunjukkan jalan pada diriku
Menanti kejujuran, harapkan kepastian
Hanya itu yang sanggup aku lakukan
Aku bagai nelayan (bagai nelayan)
Menanti kejujuran, harapkan kepastian
Yang kehilangan arah
S'moga damai jadi kenyataan
Dan tak tahu ke mana, oh-wo-wo-oh
Ku harus bersandar
Bila janji-janji yang pernah kau beri
Akan kunikmati dalam hidup ini
Aku bagai nelayan (bagai nelayan)
Bila janji-janji yang pernah kau beri
Yang kehilangan arah
Akan kunikmati dalam hidup ini
Dan tak tahu ke mana, oh-wo-wo-oh
Bila janji-janji yang pernah kau beri
Ku harus bersandar
Akan kunikmati...

Oh, Tuhan, tolonglah Always Positive


Tunjukkan jalan pada diriku
Saat masalah datang menemanimu
Hidup pun menjadi terasa berat Cantik Tapi Tak Menarik
Terpuruk dalam hidup seperti tak ada gairah
jiwa Harus Ku akui
Di khayalan mu Kau memang cantik.
Seperti bidadari yang turun dari langit
Mungkin ini memang terlalu pahit
Atau sekarang kau harus bangkit Pancaran matamu
Apa kau ingin terus jalani derita ini Mengiris hatiku.
Semakin dalam semakin kau rasakan Namun sayang keangkuhanmu
Kau harus yakin terus jalani semua dan tak Menutup semua itu
kenal lelah lewati hidupmu
Hai kau wanita yang slalu
Pasti bisa jalani semua menyembunyikan senyummu disetiap
Karena dengan yakinnya hatimu kan ku melihatmu.
memberikan semangat baru Hai kau wanita yang cantik dengan
Jangan tangisi keadaan mu tetap berjuang tuk kesombonganmu yang membuatmu jadi
jalani tak menarik
Pasti bisa jalani semua
Karena dengan yakinnya hatimu kan Pancaran matamu
memberikan semangat baru Mengiris hatiku.
Jangan tangisi keadaan mu Namun sayang keangkuhanmu
Tetap berjuang tuk jalani hidup Menutup semua itu

Kau harus yakin terus jalani semua Hai kau wanita yang slalu
Dan tak kenal lelah lewati hidupmu menyembunyikan senyummu disetiap
ku melihatmu.
Pasti bisa jalani semua Hai kau wanita yang cantik dengan
Karena dengan yakinnya hatimu kan kesombonganmu yang membuatmu jadi
memberikan semangat baru tak menarik
Jangan tangisi keadaan mu tetap berjuang tuk
jalani Hai kau wanita yang slalu
Pasti bisa jalani semua menyembunyikan senyummu disetiap
Karena dengan yakinnya hatimu kan ku melihatmu.
memberikan semangat baru Hai kau wanita yang cantik dengan
Jangan tangisi keadaan mu kesombonganmu yang membuatmu jadi
Tetap berjuang tuk jalani hidup tak menarik

Baru jangan tangisi keadaan mu tetap Lebih Baik Kau Diam


berjuang tuk jalani hidup
Kau bertindak seenak saja Mulai detik ini kau coba
Tak berfikir gimana kau jadi aku Dan lebih baik kau diam
Kau sebarkan berita yang tidak penting
Sama sekali tentangku hu Kau bertindak seenak saja
Tak berfikir gimana kau jadi aku
Bukannya aku tak tau
Bukannya aku gak mau tau Kau sebarkan berita yang tidak penting
Tapi biarlah dulu kuingin tau Sama sekali tentangku o ho
Kau sampai kapan lakukan caramu Ayo lekas kau berfikir
Oh oh oh yeah Jangan pernah kau urusi orang lain
Mulai detik ini kau coba
Kufikir engkau mengerti
Karna kau tak pernah tersakiti olehku Dan lebih baik
Tanpa kau rasakan tanpa kau lihat Dan lebih baik
Seenaknya saja kau urusi urusanku Dan lebih baik

Kau tak tau apa yang terjadi s


Lebih baik kau diam

Kau bertindak seenak saja


Tak berfikir gimana kau jadi aku
Kau sebarkan berita yang tidak penting
Sama sekali tentangku wo oh oh

Ayo lekas kau berfikir


Jangan pernah kau urusi orang lain
Mulai detik ini kau coba
Dan lebih baik kau diam

Kau tak tau apa yang terjadi


Lebih baik kau diam kau diam

Kau bertindak seenak saja


Tak berfikir gimana kau jadi aku
Kau sebarkan berita yang tidak penting
Sama sekali tentangku wo oh

Ayo lekas kau berfikir


Jangan pernah kau urusi orang lain

Anda mungkin juga menyukai