Anda di halaman 1dari 114

Air Mata Perpisahan Cincin di jari manismu

Sebagai tanda ikatan


Jodoh yang mereka pilih
Itulah yang terbaik untukmu
Tommy J. Pisa Ayah serta bundamu Cintailah dia, sayangilah dia
Yang memilih dia penggantiku Sebagai suamimu
Bukan kutangisi perpisahan ini
Walau menyakitkan hati Jabatlah tanganku ini Kini ku harus pasrah dan berdoa
Sebelum kita berpisah Semoga kau bahagia bersamanya
Mungkin lebih baik aku buta selamanya Biarlah aku bawa Musnahlah yang tersisa hanya air mata
Daripada nanti kedua mataku Sisa cinta bersama lukaku
Melihat dirimu bersanding Gagal harapanku Walau kumenangis darah
Bersama pria yang lain Untuk memiliki dirimu Itu semua percuma saja
Tak sanggup Yang selalu kuimpikan Orang tuamu lebih berkuasa
'Ku tak sanggup menyaksikan
Air matamu menetes di pipimu Mungkin lebih baik aku buta selamanya
Mungkin lebih baik aku buta selamanya Jodoh yang mereka pilih
Daripada nanti kedua mataku Itulah yang terbaik untukmu
Melihat dirimu bersanding Cintailah dia, sayangilah dia
Cincin di jari manismu Bersama pria yang lain Sebagai suamimu
Sebagai tanda ikatan Tak sanggup
Ayah serta bundamu 'Ku tak sanggup menyaksikan
Yang memilih dia penggantiku Air matamu menetes di pipimu Kini ku harus pasrah dan berdoa
Mungkin lebih baik aku buta selamanya Semoga kau bahagia bersamanya
Kini ku harus pasrah dan berdoa
Jabatlah tanganku ini Cinta Dan Air Mata Semoga kau bahagia bersamanya
Sebelum kita berpisah
Biarlah aku bawa
Fendik Adella
Keranda Cinta
Sisa cinta bersama lukaku Noer Halimah
Gagal harapanku Di dalam gelapnya malam
Untuk memiliki dirimu Ku menatap butiran bintang
Kelamnya malam lukisan cintaku
Yang selalu kuimpikan
Penuh derita yang kelabu
Hatiku mulai gelisah Walaupun telah lama
Mungkin lebih baik aku buta selamanya Ku teringat raut wajahmu, oh sayang Hanyut ditelan masa
Daripada nanti kedua mataku Hari bahagia yang kita nantikan Tapi terkadang menyiksaku
Melihat dirimu bersanding Sirna sudah kini tinggal impian
Bersama pria yang lain Musnahlah yang tersisa hanya air mata
Selalu kucoba untuk melupakan
Tak sanggup Percikan bayangan kenangan
'Ku tak sanggup menyaksikan Walau kumenangis darah Tetapi selalu saja
Air matamu menetes di pipimu Itu semua percuma saja Dia datang dan menggoda
Mungkin lebih baik aku buta selamanya Orang tuamu lebih berkuasa Dengan senyum sejuta siksa

1
Mengapa tak juga Sebelum tirai hati aku buka menyiksa
Derita selimut cinta Untuk mencintaimu Laksana diriku sedang mengejar badai
Melepas belenggu jiwa Laksana 'ku mengejar badai
Kau halalkan segala cara
Oh mungkinkah diri ini dapat merubah buih Demi kepuasan duniamu
Apakah karena cinta yang dulu kurasa Yang memutih menjadi permadani
Sangat tulus bersahaja Seperti pinta yang kau ucap dalam janji cinta
Sehingga tiada kata hati berprasangka Percuma kuberdayung di air yang deras
Bahwa dia akan khianat cinta
Bahwa dia akan khianat cinta Juga mustahil bagiku menggapai bintang di langit
Siapalah diriku hanya insan biasa Sia-sia kupertaruhkan harta, jiwa, dan raga
Semua itu sungguh aku tiada mampu Namun pada akhirnya aku yang kecewa
Tinggallah kini hidupku sendiri Pada akhirnya kuterluka
Antara ada dan tiada 'Ku tak kuasa menanggung beban derita cinta
Jasad bagai keranda Salah aku juga karna jatuh cinta menyiksa
Naungan nafas cinta Insan sepertimu seanggun bidadari Laksana diriku sedang mengejar badai
Abadi terpendam di jiwa Seharusnya aku cerminkan diriku Laksana 'ku mengejar badai
Sebelum tirai hati aku buka Kau halalkan segala cara
Demi kepuasan duniamu
Buih Jadi Permadani Untuk mencintaimu

Leviana Mengejar Badai


Percuma kuberdayung di air yang deras
Wawa Marisa
Dinginnya angin malam ini menyapa tubuhku
Bersabarlah
Namun tidak dapat dinginkan panasnya hatiku ini Percuma kuberdayung di air yang deras Ayu Arsitha
Percuma bersampan di lautan luas
Percuma, kugapai pulau asmara Bertepuk sebelah tangan
Terasa terhempasnya kelakianku ini dengan
sikapmu Mengharapkan suatu balasan
Apakah karna aku insan kekurangan mudahnya Berjuta kata rayu membujuk cintamu Berdiam berpangku tangan
kau mainkan Hentikan murkamu membakar hatiku Itu hanya menyiksa badan
Hentikan, berdosa sungguh berdosa
Apalagi sakit hati
Oh mungkinkah diri ini dapat merubah buih
Ho-o-ooo ho-ho-ho-oo-ooo Jangan pendam di dalam dada
Yang memutih menjadi permadani
Cukup 'ku mengalah agar tak berpisah Sebaiknya kau nyatakan
Seperti pinta yang kau ucap dalam janji cinta Agar nanti tiada kecewa
Namun batas kesabaran datang juga

Juga mustahil bagiku menggapai bintang di langit Bertepuk sebelah tangan


Percuma kuberdayung di air yang deras
Siapalah diriku hanya insan biasa Mengharapkan suatu balasan
Semua itu sungguh aku tiada mampu Berdiam berpangku tangan
Sia-sia kupertaruhkan harta, jiwa, dan raga Itu hanya menyiksa badan
Namun pada akhirnya aku yang kecewa
Salah aku juga karna jatuh cinta Pada akhirnya kuterluka
Insan sepertimu seanggun bidadari 'Ku tak kuasa menanggung beban derita cinta
Seharusnya aku cerminkan diriku
2
Pabila nanti kau kecewa Berdiam berpangku tangan Cantik memang aku akui
Kepada seorang kekasih, sabarlah Itu hanya menyiksa badan Usia muda pun ia miliki
Anggaplah saja itu hanya
Pengalaman bagi dirimu sendiri
'Pabila nanti kau kecewa Baju baru kau sayang-sayang
Dari itu bersabarlah selalu
Kepada seorang kekasih, sabarlah Kain lapuk kau buang-buang
Anggaplah saja itu hanya Dulu 'ku kau bangga-banggakan
Bertepuk sebelah tangan Pengalaman bagi dirimu sendiri Setelah bosan engkau campakkan
Mengharapkan suatu balasan Dari itu bersabarlah selalu
Berdiam berpangku tangan
Kutersisih tak terpakai lagi
Itu hanya menyiksa badan
Bertepuk sebelah tangan Dari pelukanmu dan kasih sayangmu
Mengharapkan suatu balasan Kutersisih tak dikenal lagi
Apalagi sakit hati Berdiam berpangku tangan Dari pandanganmu dan perhatianmu
Jangan pendam di dalam dada Itu hanya menyiksa badan
Sebaiknya kau nyatakan
Cantik memang aku akui
Agar nanti tiada kecewa
Apalagi sakit hati Usia muda pun ia miliki
Jangan pendam di dalam dada Lain dengan diriku ini
Bertepuk sebelah tangan Sebaiknya kau nyatakan Yang telah lama engkau gauli
Mengharapkan suatu balasan Agar nanti tiada kecewa
Berdiam berpangku tangan
Pantas saja
Itu hanya menyiksa badan
Bertepuk sebelah tangan Kau sampai mabuk kepayang
Mengharapkan suatu balasan Kau sampai lupa daratan
Pabila nanti kau kecewa Berdiam berpangku tangan Hingga
Kepada seorang kekasih, sabarlah Itu hanya menyiksa badan Aku tak lagi dibutuhkan
Anggaplah saja itu hanya
Pengalaman bagi dirimu sendiri Tersisih
Cantik memang aku akui
Dari itu bersabarlah selalu Rita Sugiarto
Usia muda pun ia miliki

Bertepuk sebelah tangan Cantik memang aku akui


Baju baru kau sayang-sayang
Mengharapkan suatu balasan Usia muda pun ia miliki
Kain lapuk kau buang-buang
Berdiam berpangku tangan Lain dengan diriku ini
Dulu 'ku kau bangga-banggakan
Itu hanya menyiksa badan Yang telah lama engkau gauli
Setelah bosan engkau campakkan

Apalagi sakit hati Pantas saja


Kutersisih tak terpakai lagi
Jangan pendam di dalam dada Kau sampai mabuk kepayang
Dari pelukanmu dan kasih sayangmu
Sebaiknya kau nyatakan Kau sampai lupa daratan
Kutersisih tak dikenal lagi
Agar nanti tiada kecewa Hingga
Dari pandanganmu dan perhatianmu
Aku tak lagi dibutuhkan
Dari pandanganmu dan perhatianmu
Bertepuk sebelah tangan
Mengharapkan suatu balasan

3
Nyanyian Rindu Kasih, apa kabar?
Baik
Aku kau banding-bandingkan
Dengan wanita yang baru kau cinta?
Evie Tamala Setelah kupikir-pikir Kejam
Aku tetap memilih dia
'Ku tuliskan syair ini hanya untukmu
Karena dia lebih lembut darimu
Maafkan
Gedung Tua
'Ku nyanyikan lagu ini hanya untukmu Wawa Marisa

Bagai bencana yang melanda


Walau jauh engkau di sana Siapa yang mau menghuni gedung tua?
Setelah kudengar keputusanmu
Hati rindu ingin berjumpa Siapa yang sudi singgah di hati ini?
Kejam
Hanya gambarmu yang selalu 'ku pandangi

Payung hitam yang menjadi saksi Tempat keramaian kemewahan sunyi sepi
Betapa besar cinta ini padamu, kasih Semuanya hampa termakan lapuknya usia
Setiap hari diriku menanti
'Ku curahkan kasih sayang hanya padamu Siapa yang mau menghuni gedung tua?
Tak peduli hujan turun, petir menghalangi
Kutetap bertahan walau air hujan membasahi
Bulan saja mengerti diriku badan Sudah berulang kali pernah aku mencoba
Aku ini sedang jatuh cinta padamu, sayang Membangun dan membina
Tapi kini setelah kau kembali Kehancuran di jiwa ini
Apa memang tiada kau merasa? Sikapmu sungguh menyakitkan hati
Atau memang tiada dirasa getaran jiwa? Mengapa baru sekarang Kecewa dan kecewa yang selalu kurasa
Aku kau banding-bandingkan Merana dan tersiksa
Dengan wanita yang baru kau cinta? Yang tiada akhirnya
Masih terngiang selalu merdu suaramu, kasih
Kejam

'Ku tuliskan syair ini hanya untukmu Hanya pada-Mu Tuhan


Sungguh begitu mudahnya Aku berserah diri
'Ku nyanyikan lagu ini hanya untukmu
Kau memutuskan cinta Di dalam segala cobaan
Hanya dengan satu kata
Bulan saja mengerti diriku Kata maaf saja
Aku ini sedang jatuh cinta padamu, sayang Siapa yang mau menghuni gedung tua?
Siapa yang sudi singgah di hati ini?
Walaupun cuma dua gram
Apa memang tiada kau merasa? Cincin yang engkau ikatkan
Atau memang tiada dirasa getaran jiwa? Tapi nantinya diriku Tempat keramaian kemewahan sunyi sepi
Akan jadi hinaan Semuanya hampa termakan lapuknya usia
Akan jadi cemoohan ocehan orang Siapa yang mau menghuni gedung tua?
Masih terngiang selalu merdu suaramu, kasih
Apakah seorang wanita lahir ke dunia
Hanya untuk dijadikan bahan perbandingan? Sudah berulang kali pernah aku mencoba
Betapa besar cinta ini padamu, kasih Membangun dan membina
'Ku curahkan kasih sayang hanya padamu Kehancuran di jiwa ini
Tapi kini setelah kau kembali
Payung Hitam Sikapmu sungguh menyakitkan hati
Iis Dahlia Mengapa baru sekarang
4
Kecewa dan kecewa yang selalu kurasa Tetapi kali ini Ku coba menantimu walau gelisah
Merana dan tersiksa Di dalam kuburan Ku kan slalu menanti
Yang tiada akhirnya Dengarkanlah kasihku
Dengarlah sayang
Gelap pekat mencekam
Ku ingin kau kembali
Hanya pada-Mu Tuhan Tanpa seorang teman
Aku berserah diri Terputuslah
Di dalam segala cobaan Pergaulan Semoga kita dapat bertemu lagi seperti dahulu
Supaya kita dapat bercinta lagi seperti dahulu
Siapa yang mau menghuni gedung tua? Terbujurlah sendirian
Siapa yang sudi singgah di hati ini? Diri terbungkus kain kafan Aku sudah rindu lincah manja sikapmu
Wajah dan tubuh indah Aku sangat rindu kasih sayang darimu
Yang dulu dipuja-puja
Tempat keramaian kemewahan sunyi sepi
Kini tiada lagi
Semuanya hampa termakan lapuknya usia Semoga kita dapat bertemu lagi seperti dahulu
Siapa yang mau menghuni gedung tua? Supaya kita dapat bercinta lagi seperti dahulu
Sebujur Bangkai Orang sudi menyentuhnya
Jadi santapan cacing tanah
Rhoma Irama Jadi santapan cacing tanah
Sampai yang tersisa kerangka
Malam Terakhir
Begitulah suratan badan Rhoma Irama
Badan pun tak berharga
Ke bumi dikembalikan
Sesaat ditinggal nyawa
Kebanyakan manusia Malam ini malam terakhir bagi kita
Anak istri tercinta
Terlena sehingga lupa Untuk mencurahkan rasa rindu di dada
Tak sudi lagi bersama
Bahwa maut 'kan datang menjelang

Secepatnya jasad dipendam Kerinduan Esok aku akan pergi lama kembali
Secepatnya jasad dipendam Ridho Irama, Sonet 2 Kuharapkan agar engkau sabar menanti
Karena tak lagi dibutuhkan Esok aku akan pergi lama kembali
Diri yang semula dipuja Kuharapkan agar engkau sabar menanti
Betapa hati rindu pada dirimu, duhai kekasihku
Kini bangkai tak berguna
Segeralah kembali pada diriku, duhai kekasihku
Aku akan sabar menantimu kembali
Dari kamar yang indah Selamat jalan dan sampai berjumpa lagi
Aku sudah rindu lincah manja sikapmu
Kasur empuk tilam putih
Aku sangat rindu kasih sayang darimu
Kini harus berpindah Esok kita akan berpisah
Terkubur dalam perut bumi Tentu hari-hari 'kan jadi sunyi
Semoga kita dapat bertemu lagi seperti dahulu Esok kita akan berpisah
Supaya kita dapat bercinta lagi seperti dahulu Tentu hati akan rindu sekali
Kalau selama ini
Diri berhiaskan
Emas intan permata Gelisah, hati gelisah, sejak kepergianmu Semakin lama kita berpisah
Bermandi cahaya Tak sabar, hati tak sabar, menanti kedatanganmu

Semakin mesra kita berjumpa


5
Malam ini malam terakhir bagi kita Senyuman Monalisa tak seindah senyummu Cukup satu kali
Untuk mencurahkan rasa rindu di dada Begitu dahsyat kau mengguncang jiwaku Jangan dua kali
Kita akan berjumpa di saat bahagia Bersalah yang sama
Di saat malam pesta perkawinan kita Jangan dua kali
Sungguh, sungguh aku tergoda

Mengapa, mengapa hatiku berdebar-debar Orang yang baik bukan yang tidak pernah
Kita sama-sama tergoda
Seakan-akan ku ragu Melakukan kesalahan
Untuk merelakan kepergianmu, kasih Tapi yang menyadari kesalahannya
Mengapa, mengapa hatiku berkata-kata Masa iya gara-gara senyuman Dan memperbaikinya
Seakan-akan berbisik Kau ingin pasrah mati di istana hatiku
Bahwa kita tidak akan berjumpa lagi
Cukup satu kali
Aku tak ingin mati oleh peluru perang Kehilangan tongkat
Kepergianku hanya untuk kembali 'Ku rela mati ditelan senyumanmu Cukup satu kali
Kita berpisah untuk berjumpa lagi Jangan dua kali
Antara Senyum Dan Perang Benar, benarkah itu katamu?
Bersalah yang sama
Jangan dua kali
Sodiq
Senyuman Monalisa tak seindah senyummu
Tak seorang pun dalam dunia
Begitu dahsyat kau mengguncang jiwaku
Bagaikan dentuman peluru perang Yang tak pernah berdosa
Di saat dirimu melempar senyuman Karena sudah kudrat manusia
Rasanya ingin mati di istana hatimu Sungguh, sungguh aku tergoda Tempatnya salah dan lupa

Masa iya gara-gara senyuman Kita sama-sama tergoda Tak seorang pun dalam dunia
Kau melayang-layang bagai dilanda perang Yang tak pernah berdosa
Karena sudah kudrat manusia
Masa iya gara-gara senyuman
Tempatnya salah dan lupa
Sumpah mati Kau melayang-layang bagai dilanda perang
Kalau kau tak percaya coba lihat di dadaku
Detak-detak jantungku berkata 'ku cinta kamu Itu sih bukan lupa
Sumpah mati
(Tapi kalau selalu lupa)
Kalau kau tak percaya coba lihat di dadaku
Itu mah disengaja
Ah, masa iya gara-gara senyuman Detak-detak jantungku berkata 'ku cinta kamu
Kau ingin pasrah mati di istana hatiku
Cukup satu kali
Ah, masa iya gara-gara senyuman
Kehilangan tongkat
Aku tak ingin mati oleh peluru perang Kau ingin pasrah mati di istana hatiku
Cukup satu kali
'Ku rela mati ditelan senyumanmu
Kehilangan Tongkat Jangan dua kali
Rhoma Irama Bersalah yang sama
Benar, benarkah itu katamu? Jangan dua kali

Cukup satu kali


Kehilangan tongkat
6
Orang yang baik bukan yang tidak pernah Cukup satu kali Cinta bagiku empedu, pahit meresap ke tubuh
Melakukan kesalahan Kehilangan tongkat Bagai disayat sembilu, perih di dalam kalbu
Tapi yang menyadari kesalahannya Cukup satu kali
Dan memperbaikinya Jangan dua kali
Sampai kini belum sirna
Bersalah yang sama
Sakit hati karena cinta seorang pemuda
Jangan dua kali
Cukup satu kali
Kehilangan tongkat
Cukup satu kali
Tiada Guna Tiada mungkin 'kan bersemi
Inul Daratista Tiada mungkin 'kan berbunga
Jangan dua kali
Walau engkau sirami sudah tiada berarti
Bersalah yang sama
Pohon telah lama mati
Jangan dua kali Tiada mungkin 'kan bersemi
Yeah! Tiada mungkin 'kan berbunga
Walau engkau sirami sudah tiada berarti Tiada guna rayuanmu
Pohon telah lama mati Tiada guna cumbuanmu
Tak seorang pun dalam dunia
Hati telah membeku tak seperti dahulu
Yang tak pernah berdosa
Janganlah merayuku
Karena sudah kudrat manusia Tiada guna rayuanmu
Tempatnya salah dan lupa Tiada guna cumbuanmu Prasasti Cinta
Hati telah membeku tak seperti dahulu Tasya Rosmala, Gerry Mahesa
Tak seorang pun dalam dunia Janganlah merayuku
Yang tak pernah berdosa
Cintaku hanyalah padamu
Karena sudah kudrat manusia Jangan kau ucapkan cinta, 'ku tak mau Duhai kekasihku
Tempatnya salah dan lupa mendengarnya Sayangku hanyalah untukmu
Aku sudah tak percaya akan adanya cinta Di dalam hidupku
Itu sih bukan lupa
(Tapi kalau selalu lupa) Cinta bagiku empedu, pahit meresap ke tubuh Hasrat seiya jiwa sekata
Itu mah disengaja Bagai disayat sembilu, perih di dalam kalbu Prasasti cinta bak sumpah
Kehidupanku kematianku
Cukup satu kali Sampai kini belum sirna Hanyalah untuk dirimu
Kehilangan tongkat Sakit hati karena cinta seorang pemuda
Cukup satu kali
Cintaku hanyalah padamu
Jangan dua kali
Tiada mungkin 'kan bersemi Duhai kekasihku
Bersalah yang sama
Tiada mungkin 'kan berbunga Sayangku hanyalah untukmu
Jangan dua kali
Walau engkau sirami sudah tiada berarti Di dalam hidupku
Pohon telah lama mati
Orang yang baik bukan yang tidak pernah
Cintaku takkan pernah mati
Melakukan kesalahan
Jangan kau ucapkan cinta, 'ku tak mau Akan selalu hidup abadi
Tapi yang menyadari kesalahannya
mendengarnya Menggetar menyentuh jiwa
Dan memperbaikinya
Aku sudah tak percaya akan adanya cinta Indah kata ungkapan cinta

7
Walau harus nyawa melayang Cintaku hanyalah padamu Lama sudah 'ku menanti
Demi cinta akan ku korbankan Duhai kekasihku Menanti memadu kasih
Andaikan laut tenggelam Sayangku hanyalah untukmu Penuh rasanya rindu di hati
Cintaku padamu tak pudar Di dalam hidupku

Semoga saja cinta kita suci abadi


Gala Gala Oh, tiada terkira
Rindu segala-gala-galanya
Tak terpisah untuk selamanya Rhoma Irama Oh, tiada terkira
Semoga saja cinta kita suci abadi Rindu segala-gala-gala-gala-galanya
Tak terpisah untuk selamanya Kini 'ku telah kembali Oh, tiada terkira
Kembali padamu, kasih Rindu segala-gala-galanya
Setelah lama kutinggal pergi Oh, tiada terkira
Cintaku hanyalah padamu
Rindu segala-gala-gala-gala-galanya
Duhai kekasihku
Sayangku hanyalah untukmu Lama sudah 'ku menanti
Di dalam hidupku Menanti memadu kasih Kurindu gayamu ketika bercanda
Penuh rasanya rindu di hati Tawa lepas renyah ceria
Kurindu gayamu ketika bermanja
Cintaku takkan pernah mati
Meluluhkan segenap jiwa
Akan selalu hidup abadi Oh, tiada terkira Kurindu bagaimana engkau membujuk
Menggetar menyentuh jiwa Rindu segala-gala-galanya Ketika 'ku merajuk
Indah kata ungkapan cinta Oh, tiada terkira Kurindu bagaimana engkau mengasihi
Rindu segala-gala-gala-gala-galanya Ketika kubersedih
Oh, tiada terkira
Walau harus nyawa melayang
Demi cinta akan ku korbankan Rindu segala-gala-galanya Laksmana Raja Di Laut
Andaikan laut tenggelam Oh, tiada terkira Iyeth Bustami
Cintaku padamu tak pudar Rindu segala-gala-gala-gala-galanya

Zapin
Semoga saja cinta kita suci abadi Kurindu gayamu ketika bercanda Aku dendangkan
Tak terpisah untuk selamanya Tawa lepas renyah ceria Lagu Melayu
Semoga saja cinta kita suci abadi Kurindu gayamu ketika bermanja Pelipur hati
Tak terpisah untuk selamanya Meluluhkan segenap jiwa Pelipur lara
Kurindu bagaimana engkau membujuk
Ketika 'ku merajuk
Cintaku hanyalah padamu Kurindu bagaimana engkau mengasihi Cahaya manis, kilau gemilau
Duhai kekasihku Ketika kubersedih Digantung Tapir indah menawan
Sayangku hanyalah untukmu Ku bernyanyi lagu Zapin riang
Di dalam hidupku S'moga hadirin, aduhai sayang
Kini 'ku telah kembali Jadi terkesan
Kembali padamu, kasih
Hasrat seiya jiwa sekata Setelah lama kutinggal pergi
Prasasti cinta bak sumpah Kembanglah goyang atas kepala
Kehidupanku kematianku Lipatlah tangan, sanggul dipadu
Hanyalah untuk dirimu Kita berdendang, bersukaria

8
Lagulah Zapin, aduhai sayang Laksamana raja di laut Tenggelam aku dalam lamunan cintamu
Rentak Melayu Bersemayam di Bukit Batu Ingin kuraih kudekap dalam pelukku
Ahai, hati siapa Isikanlah kata-kata mesramu
Ahai, tak terpaut Bawalah diriku dalam hidupmu
Laksamana raja di laut
Mendengar lagu Zapin Melayu Oh, rinduku
Bersemayam di Bukit Batu
Ahai, hati siapa
Ahai, tak terpaut Laksamana raja di laut Rindu bila kau jauh dariku
Mendengar lagu Zapin Melayu Bersemayam di Bukit Batu Perasaan s'lalu tak menentu
Ahai, hati siapa Rindu belaian mesra tanganmu
Ahai, tak terpaut Rindu bisikan kata rayumu
Laksamana raja di laut
Mendengar lagu Zapin Melayu
Bersemayam di Bukit Batu
Ahai, hati siapa
Ahai, tak terpaut
Peluklah Aku Bila semua kerinduan ini
Hanya khayalan mimpi hidupku
Mendengar lagu Zapin Melayu Rena Movies Sisa jeratan rinduku ini
Sungguh membuatku terpaku
Membawa tepak hantaran belanja Telah kurasa benih cinta di hatimu
Bertakhta perak, indah berseri Takkan kulepas ikatan rinduku Cuma dia yang kusayang
Kami bertandak, menghidup budaya Kuharapkan kau hadir di sisiku Cuma dia yang kurindu
Tidak Melayu, sayang, tidak Melayu Membawaku berlabuh ke kapal cintamu Cuma dia yang kutunggu (Cur-cur-cur-hiya)
Hilang di bumi
Tenggelam aku dalam lamunan cintamu Cuma dia yang kutunggu (Cur-cur-cur-hiya)
Petinglah gambus, sayang, lantang berbunyi Ingin kuraih kudekap dalam pelukku Cuma dia yang kutunggu
Isikanlah kata-kata mesramu
Disambut dengan tingkah meruas
Saya bernyanyi sampai di sini Bawalah diriku dalam hidupmu Pertengkaran
Mudah-mudahan hadirin semua Oh, rinduku
Yunita Ababiel
Menjadi puas
Rindu bila kau jauh dariku
Mengapa pertengkaran antara kita selalu terjadi?
Laksamana raja di laut Perasaan s'lalu tak menentu
Bersemayam di Bukit Batu Rindu belaian mesra tanganmu
Ahai, hati siapa Rindu bisikan kata rayumu Mengapa pertengkaran antara kita selalu terjadi?
Ahai, tak terpaut Setiap kali rasa cemburu datang jadi pemicu
Mendengar lagu Zapin Melayu Bila semua kerinduan ini
Hanya khayalan mimpi hidupku Mengapa tak pernah kau mengerti diriku?
Laksamana raja di laut Sisa jeratan rinduku ini Yang selama ini menyayangmu setulus hati ini
Bersemayam di Bukit Batu Sungguh membuatku terpaku
Ahai, hati siapa Mengapa pertengkaran selalu terjadi?
Ahai, tak terpaut Cuma dia yang kusayang
Mendengar lagu Zapin Melayu Cuma dia yang kurindu
Sampai saat ini aku tak mengerti
Cuma dia yang kutunggu
Apakah salahku coba katakan?

9
Dalam hati ini tak pernah ada Jauh mengejar mimpi yang tiada pasti Yo wes cukupno anggonmu mendem
Hasrat di hatiku untuk yang lain Biar hujan datang berturun, takkan tawar rasa Yo wes cukup anggonmu gendeng
Kalaupun berpisah aku tak kuasa lautan cinta Yo mari-mario, yo leren-lereno, ojo diterus-terusno
Keutuhan cinta itu yang kudamba Ku khayalkan kasihmu memekakkan rasa
Kiranya gerimismu tawarkan lautan
Tutupen botolmu, tutupen oplosanmu
Mengapa pertengkaran antara kita selalu terjadi? Emanen nyawamu, ojo mbok terus-teruske
Setiap kali rasa cemburu datang jadi pemicu Benar kata pujangga, "Selasih ku sangka mayang" Mergane ora ono gunane
"Mayang ku sangkakan daun selada"
Orang benci ku sangka sayang
Mengapa tak pernah kau mengerti diriku? Tutupen botolmu, tutupen oplosanmu
Namun diri tak merasa tetapi apakan daya?
Yang selama ini menyayangmu setulus hati ini Emanen nyawamu, ojo mbok terus-teruske
Mergane ora ono gunane
Kenang-kenanglah aku, sayang, rinduilah aku
Mengapa pertengkaran selalu terjadi?
dalam ingatanmu
Benci Kusangka Sayang Yang telah tinggalkanku selama ini
Oplosan
Oplosan
Jauh mengejar mimpi yang tiada pasti
Tryana Oplosan
Biar hujan datang berturun, takkan tawar rasa
lautan cinta
Masih membasah luka yang dulu pernah kau cipta Ku khayalkan kasihmu memekakkan rasa Opo ora eman duite? Gawe tuku banyu setan
Kau sayat kembali di atas derita lama Kiranya gerimismu tawarkan lautan Opo ora mikir yen mendem iku biso ngrusak pikiran?
Tak pernah menjadi impian dan hitam bukanlah
harapan Oplosan Ojo diteruske mendeme, mergo ora ono untunge
Yo cepet marenono mendemmu, ben dowo umurmu
Mengering air mata, mengenang percintaan yang Wiwik Sagita
kini tinggal igauan
Oplosan
Opo ora eman duite? Gawe tuku banyu setan Oplosan
Masih segar di ingatan kenangan kita masih Opo ora mikir yen mendem iku biso ngrusak pikiran? Oplosan
bersama Ojo diteruske mendeme, mergo ora ono untunge Palapa!
Cinta yang telah berlalu ku simpan jadi sejarah Yo cepet marenono mendemmu, ben dowo umurmu
Biarlah ku jalani lara, biarlah kan ku telan duka
Cobo sawangen kae konco-kancamu
Semoga kau mengerti, tak pernah ku restui
Yu palapa, hey! Akeh sing podo gelempangan
pemergian dirimu
Oplosan Ugo akeh sing kelesetan ditumpakke ambulan
Sungguh menyayat hati
Oplosan
Oplosan Yo wes cukupno anggonmu mendem
Benar kata pujangga, "Selasih ku sangka mayang" Perdana record Suroboyo Yo wes cukup anggonmu gendeng
"Mayang ku sangkakan daun selada"
Yo mari-mario, yo leren-lereno, ojo diterus-terusno
Orang benci ku sangka sayang
Namun diri tak merasa tetapi apakan daya? Cobo sawangen kae konco-kancamu
Akeh sing podo gelempangan Tutupen botolmu, tutupen oplosanmu
Ugo akeh sing kelesetan ditumpakke ambulan Emanen nyawamu, ojo mbok terus-teruske
Kenang-kenanglah aku, sayang, rinduilah aku
Mergane ora ono gunane
dalam ingatanmu
Tutupen botolmu, tutupen oplosanmu
Yang telah tinggalkanku selama ini

10
Emanen nyawamu, ojo mbok terus-teruske Jangan mencoba, mencoba lagi Biarlah sinarmu tetap menyinari alam ini
Mergane ora ono gunane Mendekati diriku Agar menjadi saksi cinta kita berdua
Berdua
Benci Sakit rasa hatiku tak mungkin terlupakan
Tasya Rosmala Engkau sendiri jadi penyebab Menjadi saksi kita berdua
Luka dalam hatiku
Kebencianku pada dirimu Bulan Bintang
Goyang semuanya Karena perbuatanmu Rhoma Irama

Kurasa tak perlu engkau kembali Kurasa tak perlu engkau kembali Bulan di manakah kini
Untuk bercinta denganku lagi Untuk bercinta denganku lagi Jangan kau sembunyi tampakkanlah diri
Terlambat, itu sudah berlalu Terlambat, kini ku sudah benci Bintang sepi menyendiri

Bukankah dahulu engkau sendiri


Kasih Tak Sampai Berselimut sunyi selalu mencari

Menyakiti dan meninggalkanku? Padi Reborn Malam semakin kelam tanpa kau sang rembulan
Tanpa ku tahu apa sebabnya Bintang sedih bermuram tanpa kau sang rembulan
Indah, terasa indah
Seribu kali engkau mohon maaf padaku Bila kita terbuai dalam alunan cinta Bulan di manakah kini
Tak mungkin luluh rasa hatiku Sedapat mungkin terciptakan rasa Jangan kau sembunyi tampakkanlah diri
Dengan ratapmu itu Keinginan saling memiliki
Jangan kau coba, mencoba lagi
Mendekati diriku Naluriku berkata bulan masih ada
Namun bila itu semua Dan menanti bintang dengan penuh damba
Dapat terwujud dalam satu ikatan cinta Kuyakin bulan juga gelisah merana
Sakit rasa hatiku tak mungkin terlupakan Tak semudah seperti yang pernah terbayang Dan menanggung rindu dalam penantian
Engkau sendiri jadi penyebab Menyatukan perasaan kita
Luka dalam hatiku
Kebencianku pada dirimu Bulan bintang pun merindukanmu
Tetaplah menjadi bintang di langit
Karena perbuatanmu Agar cinta kita akan abadi
Biarlah sinarmu tetap menyinari alam ini Bulan di manakah kini
Kurasa tak perlu engkau kembali Agar menjadi saksi cinta kita berdua Jangan kau sembunyi tampakkanlah diri
Untuk bercinta denganku lagi Berdua Bintang sepi mengendiri
Terlambat, kini ku sudah benci Berselimut sunyi selalu mencari
Sudah, terlambat sudah
Goyang lagi semuanya Kini semua harus berakhir Malam semangkin kelam tanpa kau rembulan
Mungkin inilah jalan yang terbaik Bintang sedih bermuram tanpa kau sang rembulan
Dan kita mesti relakan kenyataan ini Bulan di manakah kini
Seribu kali engkau mohon maaf padaku Jangan kau sembunyi tampakkanlah diri
Tak mungkin luluh rasa hatiku
Dengan ratapmu itu Tetaplah menjadi bintang di langit
Agar cinta kita akan abadi

11
Narluriku berkata bulan masih ada Memelukmu walau selalu Keloas ati sun kaya keloas
Dan menanti bintang dengan penuh damba Tak akan pernah sanggup aku melepasnya Krungu sampean mbaleni rabi lawas
Kuyakin bulan juga gelisah merana Membelaimu walau selalu Keloas ati sun kaya keloas
Dan menanggung rindu dalam penantian Masih terasa harum lembut di hatiku
Keloas, goyang lagi bro
Bulan, bintang pun merindukanmu Mencari apa yang aku cari Asik bro
Merangkai rindunya hatiku
Bulan di manakah kini Dari pada saya lawas tambah lara
Jangan kau sembunyi tampakkanlah diri Bulan bawa bintang menari, iringi langkahku (iringi Mending pisah bagen kula dadi rangda (aamiin)
Bintang sedih menyendiri langkahku) Apa nggak maju loh ka
Berselimut sunyi selalu mencari Malam hadir bawa diriku, berjumpa denganmu
Dua hati satu tujuan, melangkah bersama
Kula sumpah ora arep alad eled
(melangkah bersama)
Malam semakin kelam tanpa kau rembulan Kula rela cintane ditugel boled
Cinta hadir bawa diriku, menyentuh indahnya
Bintang sedih bernuram tanpa kau sang rembulan Dari pada saya lawas tambah lara
Bulan di manakah kini Mending pisah bagen kula dadi rangda
Jangan kau sembunyi tampakkanlah diri Bulan bawa bintang menari, iringi langkahku (iringi

Memandangmu langkahku)
Malam hadir bawa diriku, berjumpa denganmu
Keloas ati sun kaya keloas
Krungu sampean mbaleni rabi lawas
Ikke Nurjanah Dua hati satu tujuan, melangkah bersama
Keloas ati sun kaya keloas
(melangkah bersama)
Matursembah nuwun, t'rimakasih
Cinta hadir bawa diriku, menyentuh indahnya
Mencari apa yang aku cari
Merangkai rindunya hatiku Keloas Dari pada saya lawas tambah lara
Tati Mutia Mending pisah bagen kula dadi rangda
Memandangmu walau selalu
Tak akan pernah beri jemu di hatiku Kula sumpah ora arep alad eled
Pak Warto goyang lagi Pak Warto
Menyapamu walau selalu Kula rela cintane ditugel boled
Pak Yono goyang yok
Masih terasa merdu bagai di awal jumpa Dari pada saya lawas tambah lara
Bapak Warto sama Bapak Yono
Mending pisah bagen kula dadi rangda
Mencari apa yang aku cari
Keloas ati sun kaya keloas
Merangkai rindunya hatiku Keloas ati sun kaya keloas
Krungu sampean mbaleni rabi lawas
Keloas yang waru kulo bli pengen Krungu sampean mbaleni rabi lawas
Bulan bawa bintang menari, iringi langkahku (iringi Krungu sampean mbaleni rabi bengen Keloas ati yang kulo bli pengen
langkahku) Krungu sampean mbaleni rabi bengen
Malam hadir bawa diriku, berjumpa denganmu
Layang-layang murage ning pekarangan
Dua hati satu tujuan, melangkah bersama Layang-layang murage ning pekarangan
Ati sun melayang keduhung kenang sampean
(melangkah bersama) Ati sun melayang keduhung kenang sampean
Cinta hadir bawa diriku, menyentuh indahnya

Haa-aa, haa-aa
12
Keloas ati sun kaya keloas Itulah pengorbanan diriku Jare lungo mung sedelo
Krungu sampean mbaleni rabi lawas Dari harta cinta sampai raga Malah tanpo kirim warto
Keloas ati sun kaya keloas Agar kau kembali kejalan benar Lali opo pancen nglali
Jalan yang diridhoi Tuhan Yen eling mbok enggal bali
Debu Debu Jalanan
Hamdan ATT Walaupun ayah serta ibuku Ning stasiun balapan
Tak merestui aku denganmu Rasane koyo wong kelangan
Kutinggalkan mereka berdua
Dengan kedua tanganku ini Demi untuk hidup bersamamu
Kuangkat dirimu yang hina Janji lungo mung sedelo
Dari debu-debu jalanan Jare sewulan ra ono
Kusucikan dengan air cinta Tapi mengapakah kini engkau pergi Pamitmu naliko semono
Lari bersama lelaki lain? Ning stasiun balapan Solo

Kuhiasi tubuhmu dengan


Gaun indah dan perhiasan Aku tanamkan kesucian tapi kau balas kepahitan Jare lungo mung sedelo
Agar semua wanita iri melihatmu Kuangkat dari lumpur yang hitam Malah tanpo kirim warto
Mengapa harus hitam lagi? Lali opo pancen nglali

Lalu aku jadikan dirimu Stasiun Balapan Yen eling mbok enggal bali

Permaisuri dalam hidupku Didi Kempot


Kucurahkan kalbu kepadamu Ning stasiun balapan
Jiwaku diatas jiwamu Kuto Solo sing dadi kenangan
Ning stasiun balapan Kowe karo aku
Kuto Solo sing dadi kenangan Naliko ngeterke lungamu
Itulah pengorbanan diriku Kowe karo aku
Dari harta cinta sampai raga Naliko ngeterke lungamu
Agar kau kembali kejalan benar Ning stasiun balapan
Jalan yang diridhoi Tuhan Rasane koyo wong kelangan
Ning stasiun balapan
Rasane koyo wong kelangan Tragedi Tali Kutang
Walaupun ayah serta ibuku Kowe ninggal aku Dara Ayu
Tak merestui aku denganmu Ra kroso netes eluh ning pipiku
Kutinggalkan mereka berdua
Demi untuk hidup bersamamu Tali kutang iki, tak simpen tekane pati
Da dada sayang Tali kutang wujud tresnoku kang suci
Da slamat jalan Alaho
Tapi mengapakah kini engkau pergi
Lari bersama lelaki dia?
Janji lungo mung sedelo Ndek biyen wis tak tukoke
Jare sewulan ra ono Wujud tali sak kutange
Aku tanamkan kesucian tapi kau balas kepahitan Pamitmu naliko semono Saikine lha kok ilang sak slirane
Kuangkat dari lumpur yang hitam Ning stasiun balapan Solo Lungo menyang endi
Mengapa harus hitam lagi? Tanpo pamit ra ngabari
Opo lali kowe karo aku iki

13
Nadyan regane enem ewu Kalung emas kuwi mbiyen tak tuku Lali tenan to dek, nggonmu janji-janji
Kuwi wujud katresnanku Tak pasrahke mung kanggo sliramu Disekseni lampu alun-alun iki
Jare kowe melu aku llha kok mlayu Gedhe roso tresnaku Lali tenan to dek, nggonmu janji-janji
Opo kurang larang Yo mung kanggo sliramu Ning terminal stasiun gonku nggoleki
Pungkasane kowe ilang Ra nyono kowe lali karo aku
Neng endi aku nggoleki, tali kutang
Lungo tak anti-anti kapan nggonmu bali
Loro atiku atiku kelaran loro Mecak ing endahing wengi kuto Nganjuk iki
Iki mas taline tak kundurake Rasaning nganti tembus ning dhodho Sumilir angin atis gugah kangene ati
Ngerto bapak ra ngeparengake Nangisku iki Opo kang mas ora ngerteni? Kang mas tak kangeni
Aku dijodohke malah karo priyo seje Mergo kowe sing njalari
Wis cukup mung semene wae Kebangeten opo salahku iki
Ning alun-alun tak goleki
Opo dosaku iki
Terminal stasiun tak ubengi
Duh Kangmas Andong Basuki Senajan setaun tak enteni
Aku ora bakal lali Kalung emas kuwi mbiyen tak tuku Tresnamu sing tak gondeli
Yen Gusti ngeparengake, mesti bali Tak pasrahke mung kanggo sliramu
Tali kutang iki, tak simpen tekane pati Gedhe roso tresnaku
Lali tenan to dek, nggonmu janji-janji
Tali kutang wujud tresnoku kang suci Yo mung kanggo sliramu
Disekseni lampu alun-alun iki
Ra nyono kowe lali karo aku
Lali tenan to dek, nggonmu janji-janji
Iki mas taline tak kundurake Ning terminal stasiun gonku nggoleki
Ngerto bapak ra ngeparengake Loro atiku atiku kelaran loro
Aku dijodohke malah karo priyo seje Rasaning nganti tembus ning dhodho
Ning alun-alun tak goleki
Wis cukup mung semene wae Nangisku iki
Terminal stasiun tak ubengi
Mergo kowe sing njalari
Senajan setaun tak enteni
Kebangeten opo salahku iki
Duh Kangmas Andong Basuki Tresnamu sing tak gondeli
Opo dosaku iki
Aku ora bakal lali
Yen Gusti ngeparengake, mesti bali
Tali kutang iki, tak simpen tekane pati
Alun Alun Nganjuk Ning alun-alun tak goleki
Vita Kdi Terminal stasiun tak ubengi
Tali kutang wujud tresnoku kang suci
Senajan setaun tak enteni
Tresnamu sing tak gondeli
Lungo tak anti-anti kapan nggonmu bali
Tali kutang wujud tresnoku kang suci
Mecak ing endahing wengi kuto Nganjuk iki Ngawi Nagih Janji
Kalung Emas Sumilir angin atis gugah kangene ati
Denny Caknan
Opo kang mas ora ngerteni? Kang mas tak kangeni
Didi Kempot
Kowe mbiyen ngomong tresno
Ning alun-alun tak goleki
Kalung emas sing ono gulumu Janji ra bakal ngeliyo
Terminal stasiun tak ubengi
Saiki wis malih dadi biru Jare pun mantep atimu
Senajan setaun tak enteni
Luntur koyo tresnamu Bakal ngenteni baliku
Tresnamu sing tak gondeli
Luntur koyo atimu
Sak iki kowe lali karo aku

14
Siseh wetan Kartonyono Ning Ngawi aku teko nagih janji Tetapi untuk sementara biarlah berpisah
Aku pamit bablas lungo Kutho iki cen ngangeni Kupergi karena terpaksa demi cita-cita
Pandongamu sing tak jaluk Sliramu tak anti-anti ning alun-alun Ngawi Ani, Ani
Aku bakal mantuk Roso iki iseh podo, ora ono sing bedo Tabahkan hatimu, aku juga rindu

Rino wengi aku kelebon impenmu


Madep mantep karo kowe
Nek ra kowe ora wae Mirasantika
Tangi-tangi petukan bayanganmu ning pikir iki Rhoma Irama
Bungah ati sing tau nduweni Ning Ngawi aku teko nagih janji
Mbendino tak rasani, saiki aku bali Kutho iki cen ngangeni Dulu aku suka padamu dulu aku memang suka
Sliramu tak anti-anti ning alun-alun Ngawi (Ya-ya-ya)
Roso iki iseh podo, ora ono sing- Dulu aku gila padamu dulu aku memang gila
Ning Ngawi aku teko nagih janji
Kutho iki cen ngangeni
Sliramu tak anti-anti ning alun-alun Ngawi
Ani (Ya-ya-ya)
Sebelum aku tahu kau dapat merusakkan jiwaku (o-
Roso iki iseh podo, ora ono sing bedo Rhoma Irama o-o, o-o-o)
Madep mantep karo kowe Sebelum aku tahu kau dapat menghancurkan
Nek ra kowe ora wae hidupku
Ani, Ani
Sungguh aku tahu kau rindu padaku
Huu... Ani, Ani Sekarang tak-tak-tak-tak
Huu... Engkau juga tahu 'ku rindu padamu 'Ku tak mau tak mau tak-tak-tak-tak-tak
Aku ning Ngawi (oh) 'Ku tak mau tak mau tak ('ku tak mau tak)
Aku nagih janji (oh) Sekarang tak-tak-tak-tak
Tetapi untuk sementara biarlah berpisah 'Ku tak sudi tak sudi tak-tak-tak-tak-tak
Kupergi karena terpaksa demi cita-cita 'Ku tak sudi tak sudi tak ('ku tak sudi tak)
Siseh wetan Kartonyono Ani, Ani
Aku pamit bablas lungo Tabahkan hatimu, aku juga rindu
Pandongamu sing tak jaluk Dulu aku suka padamu dulu aku memang suka
Aku bakal mantuk (Ya-ya-ya)
Ini semua aku lakukan demi cinta Dulu aku gila padamu dulu aku memang gila
Cintaku kepadamu, Ani
Rino wengi aku kelebon impenmu Cinta yang suci
Tangi-tangi petukan bayanganmu ning pikir iki Minuman keras (miras), apa pun namamu
Oh, bungah ati sing tau nduweni Tak akan kureguk lagi
Nanti bila sudah tercapai cita-cita Dan tak akan kuminum lagi
Mbendino tak rasani, saiki aku bali Baru aku akan kembali padamu, Ani
(Ngawi) Walau setetes (setetes)
Sabarlah sayang, tunggu 'ku pulang
Sabarlah sayang, tunggu 'ku pulang
Ning Ngawi aku teko nagih janji Dan narkotika (tika), apa pun jenismu
Kutho iki cen ngangeni Tak akan kukenal lagi
Ani, Ani Dan tak akan kusentuh lagi
Sliramu tak anti-anti ning alun-alun Ngawi Sungguh aku tahu kau rindu padaku
Roso iki iseh podo, ora ono sing bedo Walau secuil (secuil)
Ani, Ani
Madep mantep karo kowe Engkau juga tahu kurindu padamu
Nek ra kowe ora wae Gara-gara kamu orang bisa menjadi gila
Gara-gara kamu orang bisa putus sekolah
15
Gara-gara kamu orang bisa menjadi edan Waspadalah dalam melangkah Berakhir hidup, tak lama menanti ajalku 'kan tiba
Gara-gara kamu orang kehilangan masa depan Agar tidak menyesal akhirnya Ku bahagia walau sesaat hidup bersamamu
Mirasantika
Darah muda darahnya para remaja Istana indah megah bagaikan gubuk derita
Dulu aku suka padamu dulu aku memang suka Yang selalu merasa gagah Harta dan tahta tiada berguna
(Ya-ya-ya) Tak pernah mau mengalah Bila hidup tanpa dirimu, jauh dariku
Dulu aku gila padamu dulu aku memang gila Darah muda
(Ya-ya-ya)
Janganlah dikau bersedih, sayangku, kini kita
Sebelum aku tahu kau dapat merusakkan jiwaku (o-
Biasanya para remaja bersatu
o-o, o-o-o)
Berpikirnya sekali saja Ku ingin kau berjanji tak pernah tinggalkanku lagi
Sebelum aku tahu kau dapat menghancurkan
Tanpa menghiraukan akibatnya
hidupku
Wahai kawan para remaja
Bukankah di dalam pertemuan 'kan ada perpisahan?
Waspadalah dalam melangkah
Hanyalah maut jua yang dapat memisahkan kita
Sekarang tak-tak-tak-tak Agar tidak menyesal akhirnya
'Ku tak mau tak mau tak-tak-tak-tak-tak
'Ku tak mau tak mau tak ('ku tak mau tak) Berakhir hidup, tak lama menanti ajalku 'kan tiba
Darah muda darahnya para remaja
Sekarang tak-tak-tak-tak Ku bahagia walau sesaat hidup bersamamu
Yang selalu merasa gagah
'Ku tak sudi tak sudi tak-tak-tak-tak-tak
Tak pernah mau mengalah
'Ku tak sudi tak sudi tak ('ku tak sudi tak)
Darah muda Istana Indah megah bagaikan gubuk derita

Dulu aku suka padamu dulu aku memang suka Antara Cinta Dan Tahta Harta dan tahta tiada berguna
Bila hidup tanpa dirimu, jauh dariku
(Ya-ya-ya)
Dulu aku gila padamu dulu aku memang gila
OM Adella
Pria Idaman
Darah Muda Bertahun ku mencari dirimu, pujaan hati
Rita Sugiarto
Lembah dan ngarai bukit 'ku daki
Rhoma Irama
Demi cinta, ku tak perduli Sikapmu yang penuh kasih dan sayang
Membuat aku hai mabuk kepayang
Darah muda darahnya para remaja Sifatmu yang peramah dan pendiam
Istana indah megah bagaikan gubuk derita
Yang selalu merasa gagah Membuat aku rindu siang malam
Harta dan tahta tiada berguna
Tak pernah mau mengalah
Bila hidup tanpa dirimu, jauh dariku
Masa muda masa yang berapi-api
Juga wajahmu yang teramat tampan
Yang maunya menang sendiri
Agar selalu jadi perhatian
Walau salah tak peduli Janganlah dikau bersedih, sayangku, kini kita
Sungguh kau seorang pria idaman
Darah muda bersatu
Idamannya gadis sepanjang zaman
Ku ingin kau berjanji tak pernah tinggalkanku lagi
Biasanya para remaja
Sungguh sukar dicari masa kini
Berpikirnya sekali saja Bukankah di dalam pertemuan 'kan ada perpisahan?
Orang sepertimu pria sejati
Tanpa menghiraukan akibatnya Hanyalah maut jua yang dapat memisahkan kita
Bagaimana aku tak bahagia
Wahai kawan para remaja
Berdampingan denganmu, hai kekasih

16
Sopan santunmu menyejukkan kalbu Sungguh sukar dicari masa kini Kucoba untuk tidak putus asa
Tutur sapamu hai semanis madu Orang sepertimu pria sejati Membuka mata hatimu
Bagaimana aku tak bahagia Kucoba menguakkan tabir
Berdampingan denganmu, hai kekasih Penghalang cintamu dan cintaku
Bentuk tubuhmu lelaki perkasa
Kejujuranmu dapat dipercaya Yatim Piatu 'Ku tahu kau terjerat dan terbenam
Rhoma Irama Dalam kepalsuan
Sikapmu yang penuh kasih dan sayang
Cinta tak dapat lagi membedakan
Membuat aku hai mabuk kepayang
Yatim piatu, malang nasibmu Siapa dan yang mana
Sifatmu yang peramah dan pendiam
Membuat aku rindu siang malam Semoga Tuhan selalu
Melimpahkan rahmat-Nya padamu Wahai angin pengembara
(Amin, Allahumma Amin) Terbangkan tirai penghalang di hatinya
Juga wajahmu yang teramat tampan
Agar merasakan getarannya jiwa
Agar selalu jadi perhatian
Yatim piatu, besarkan hatimu Wahai burung duta suara
Sungguh kau seorang pria idaman
Di dalam mengarungi Dendangkan lagu untuknya tentang cinta
Idamannya gadis sepanjang zaman
Hidup yang penuh tantangan ini Agar hirau akan hatiku yang lara
(Amin, Allahumma Amin)
Sungguh sukar dicari masa kini
Apakah belum juga kau mengerti
Orang sepertimu pria sejati
Wahai semua kawan Atau memang tiada cinta lagi
Bagaimana aku tak bahagia
Berdampingan denganmu, hai kekasih Atasmu kewajiban
Menyantuni mereka dan mengasihinya Telah kupaparkan segalanya padamu
Siapa diriku
Sopan santunmu menyejukkan kalbu
Sungguh engkau manusia Kini kuserahkan kepadamu untuk
Tutur sapamu hai semanis madu
Yang tiada beriman Menentukan sikapmu
Bila pada mereka tak belas kasihan 'Kan kuterima itu walaupun hati
Bentuk tubuhmu lelaki perkasa Pedih dan merana
Kejujuranmu dapat dipercaya Karena 'ku tahu tak seorang pun bisa
Wahai para hartawan Memaksakan cinta
Coba ulurkan tangan
Sikapmu yang penuh kasih dan sayang 'Tuk membantu mereka dalam kehidupan
Membuat aku hai mabuk kepayang Dua Kursi
Sifatmu yang peramah dan pendiam Rita Sugiarto
Membuat aku rindu siang malam Sungguh engkau manusia
Pendusta 'kan agama
Apabila mereka engkau sia-sia La-la la la-la la la-la la la-la la
Juga wajahmu yang teramat tampan
Agar selalu jadi perhatian
Sungguh kau seorang pria idaman
Tabir Kepalsuan Kalau hanya masakanan dimeja
Tak pernah engkau makan
Rhoma Irama Kalau hanya kopi yang ku suguhkan
Idamannya gadis sepanjang zaman Tak pernah engkau minum
Tapi jangan sampai kau macam-macam
Ternyata hatimu buta Diluaran rumah kau macam-macam sayang
Buta karena tabir kepalsuan
17
Awas, awas, awas, awas Aku takut sayangmu terbagi Bukan baru sekali ini
Dua kursi Aku takut rindumu terbagi Hatiku engkau sakiti
Dua kursi Pada orang, pada orang lain Tapi baru kali ini
La-la la Takkan mau lelaki yang dipuja Mataku menjadi saksi
La-la la Menduakan cinta
La-la la Perasaan wanita tak beda
Ilalang, ilalang
La-la la Ingin dipuja dimanja-manja
Walau cintaku malang
La-la la la-la la-la la-la la la-la Satu cinta, satu cinta saja
Ilalang, ilalang
Kalau hanya makanan dimeja Cukup saja dua kursi
Ku tak akan putus harapan
Kalau hanya kopi yang ku suguhkan Jangan tambah kursi lagi
Tak pernah engkau minum Diluar rumah ini
Tapi jangan sampai kau macam-macam (Diluar rumah) Bunga Dahlia
Diluaran rumah kau macam-macam sayang Kalau hanya makanan dimeja Ikke Nurjanah
Awas, awas, awas, awas Tak pernah engkau makan
Awas, awas, awas, awas Kalau hanya kopi yang ku suguhkan
Awas, awas, awas, awas Tak pernah engkau minum Bungaku
Satu kali kau salah melangkah Tapi jangan sampai kau macam-macam Dahlia
Bibir mulai berdusta Diluaran rumah kau macam-macam sayang
Bila tingkah lakumu berubah Awas, awas, awas, awas Duhai bunga pujaan
Aku pasti curiga Satu kali kau salah melangkah Kau bunga dahlia
La-la la la Bibir mulai berdusta Oh, bunga kesayangan
La-la la la Bila tingkah lakumu berubah Kau bunga dahlia
Jangan sampai ada bunga yang baru Aku pasti curiga
Diluar rumah
Aku takut terbagi Ilalang Bunga nan cantik menawan
Aku takut rindumu terbagi Machica Mochtar Menjadi sebutan
Pada orang, pada orang lain Sungguh indah di taman
Takkan mau lelaki yang dipuja Di taman kerinduan
Menduakan cinta Ilalang, ilalang
Perasaan wanita tak beda Menghalangi pandangan
Ilalang, ilalang Banyak bunga nan molek
Ingin dipuja dimanja-manja Tak semolek dahlia
Satu cinta, satu cinta saja Jadi saksi cerita malam
Oh, bunga
Cukup saja dua kursi Dahlia
Jangan tambah kursi lagi Ilalang, ilalang
Diluar rumah ini Lihat langkahku goyang
Satu kali kau salah melangkah Ilalang, ilalang Datanglah kumbang
Bibir mulai berdusta Tak kuasa jiwa terguncang Menghampirinya
Bila tingkah lakumu berubah Menghisap sari bunga dahlia
Aku pasti curiga
La-la la la Benar cerita burung-burung
Dirimu s'lalu berdusta Bunga di taman
La-la la la Kini layu di tangan
Jangan sampai ada bunga yang baru Benar kata bisik angin
Kau takkan pernah setia Kumbang tiada belas kasihan
Diluar rumah
18
Bungaku malu-malu Bungaku Agar tak seorang pun
Merunduk pucat warnanya Dahlia Yang 'kan dapat menyentuh tubuhmu
Bungaku malu-malu
Bersedih sesali dirinya Sonia Sonia Sonia
Abiem Ngesti Primadona di hatiku
Layulah sudah bunga impian
Layulah sudah bunga dahlia Sonia Sonia kasihku
Bungaku dahlia Hanyalah diriku Aku rindu kepadamu
Yang selalu Aku cinta kepadamu
Duhai bunga pujaan Menyintaimu Hanya kepadamu
Kau bunga dahlia
Oh, bunga kesayangan La-la-la-la-la-la-la-la-la-la Aku mau jadi bulu matamu
Kau bunga dahlia La-la-la-la-la-la-la-la-la-la-la-la-la Pelindung dari cahaya dan debu
Aku mau jadi pemerah bibirmu
Bungaku Sonia kasihku Yang menambah kecantikanmu
Dahlia Aku rindu kepadamu
Aku cinta kepadamu Sonia kasihku
Datanglah kumbang Hanya kepadamu Sonia ho-oo Sonia
Menghampirinya
Menghisap sari bunga dahlia Aku mau jadi bulu matamu Sonia kasihku
Pelindung dari cahaya dan debu Aku rindu kepadamu
Bunga di taman Aku mau jadi pemerah bibirmu Aku cinta kepadamu
Kini layu di tangan Yang menambah kecantikanmu Hanya kepadamu
Kumbang tiada belas kasihan
Sonia kasihku Kalau kupunya sayap
Bungaku malu-malu Sonia ho-oo Sonia Kubawa kau terbang ke bulan
Merunduk pucat warnanya Aku cemburu bila
Bungaku malu-malu Sonia kasihku Orang lain memandang wajahmu
Bersedih sesali dirinya Aku rindu kepadamu
Aku cinta kepadamu Kubuat pagar besi
Layulah sudah bunga impian Hanya kepadamu Yang mengelilingi dirimu
Layulah sudah bunga dahlia Agar tak seorang pun
Bungaku dahlia Kalau kupunya sayap Yang 'kan dapat menyentuh tubuhmu
Kubawa kau terbang ke bulan
Duhai bunga pujaan Aku cemburu bila Sonia Sonia
Kau bunga dahlia Orang lain memandang wajahmu Primadona di hatiku
Oh, bunga kesayangan
Kau bunga dahlia Kubuat pagar besi
Yang mengelilingi dirimu
19
Sonia kasihku Pabila dirimu tak mau bicara Lama kutunggu (lama kutunggu) kejujuranmu
Aku rindu kepadamu Berarti hatimu ada kebimbangan Terkadang harus menanggung kekecewaan
Aku cinta kepadamu
Hanya kepadamu
Izinkanlah Aku untuk meyakinkan Terlalu mahal (terlalu mahal) harus kubayar
Bahwa dirimu masih sayang padaku Kecuranganmu dengan, dengan air mata
Masih Adakah Cinta Ho-oo ha-aa
Latief Khan Dengan air mata
Masih adakah rasa sayang dihatimu Dengan air mata
Aduhai sang bidadari Masih adakah sisa cinta dihatimu (Air mata, air mata)
Benarkah kau membenciku
Ataukah memang Serta kerinduan didalam hatimu Katanya tebu manis airnya
Kau tak sudi lagi Untuk diriku yang mencintaimu Kucoba tanam di pinggir hati
Tumbuh memang tumbuh
Ha-aa-aa Sayang, sayang, sayang
Masih adakah rasa sayang dihatimu
Masih adakah rasa sayang dihatimu Tebu berduri menusuk hati, ho-ho-ho
Masih adakah sisa cinta dihatimu
Masih adakah rasa cinta dihatimu
Serta kerinduan didalam hatimu Mahal Layar berlayar perahu kayu
Untuk diriku yang mencintaimu Meggy Z Biarlah, biar kini tanpa dirimu

Masih adakah rasa sayang dihatimu Terlalu mahal harus kubayar Katanya tebu manis airnya
Masih adakah sisa cinta dihatimu Kecuranganmu dengan, dengan air mata Kucoba tanam di pinggir hati
Yaa- ha-ha- ha Ha-ha, dengan air mata Tumbuh memang tumbuh
(Mata, mata, mata, mata, mata, mata, mata) Sayang, sayang, sayang
Hu-hu-ha-ha-ha (Mata, mata, mata, mata, mata, mata, mata) Tebu berduri menusuk hati

Getarkan bibirmu bicaralah sayang Katanya tebu manis airnya Lama kutunggu (lama kutunggu) kejujuranmu
Walau kau berdusta aku takkan marah Kucoba tanam di pinggir hati Terkadang harus menanggung kekecewaan
Pabila dirimu tak mau bicara Tumbuh memang tumbuh
Berarti dirimu ada kebimbangan Sayang, sayang, sayang Terlalu mahal (terlalu mahal) harus kubayar
Tebu berduri menusuk hati, ho-ho-ho Kecuranganmu dengan, dengan air mata
Izinkanlah aku untuk meyakinkan
Bahwa dirimu masih sayang padaku Layar berlayar perahu kayu Dengan air mata
Hey-he-he yeah Biarlah, biar kini tanpa dirimu Dengan air mata
(Air mata, air mata)
Getarkan bibirmu bicaralah sayang Katanya tebu manis airnya
Walau kau berdusta aku takkan marah Kucoba tanam di pinggir hati Katanya tebu manis airnya
Tumbuh memang tumbuh Kucoba tanam di pinggir hati
Sayang, sayang, sayang Tumbuh memang tumbuh
Tebu berduri menusuk hati
20
Sayang, sayang, sayang Langit sebagai atap rumahku Baru seminggu tak jumpa
Tebu berduri menusuk hati Dan bumi sebagai lantainya Rindu hatiku jadinya
Hidupku menyusuri jalan Terlalu rindu
Kutunggu kejujuranmu
(Masih kutunggu)
Sisa orang yang aku makan
Emas Hantaran
Kutunggu kejujuranmu Langit sebagai atap rumahku Arief, Yollanda
(Masih kutunggu) Dan bumi sebagai lantainya
Kutunggu, kutunggu kejujuranmu Hidupku menyusuri jalan Berakhir sudah impian cinta
(Masih kutunggu) Sisa orang yang aku makan Tinggallah puing-puingnya
Kutunggu kejujuranmu Mimpi yang indah tak jadi nyata
Gelandangan Jembatan menjadi tempat perlindungan
Dari terik matahari dan hujan
Terkikis ombak menerpa

Rhoma Irama Begitulah nasib yang aku alami Aku yang dulu engkau sayangi
Entah sampai kapan hidup begini Mengapa kau tinggal pergi?
Kering sudah rasanya air mataku
Terlalu banyak sudah yang tertumpah Terlalu Rindu Oh, di manakah janji yang suci
Yang katamu tak berbagi?
Menangis meratapi buruk nasibku Rita Sugiarto
Nasib buruk seorang tunawisma
Ku ingin kau mengerti apa yang ku alami
Terlalu rindu aku menunggu Takdir diriku harus melangkah jauh darimu
Langit sebagai atap rumahku Terlalu sunyi tanpa dirimu
Dan bumi sebagai lantainya
Andaikan aku boleh bertanya
Hidupku menyusuri jalan
Tidak kah kau tahu Apakah ada salah diriku?
Sisa orang yang aku makan
Rindunya hatiku kepadamu Agar ku jauh dari prasangka rasa cemburu

Langit sebagai atap rumahku


Kalau sayang bilang sayang Tiada salah dirimu, kasih
Dan bumi sebagai lantainya
Walau lewat angin malam Salah pada nasibku sendiri
Hidupku menyusuri jalan
Terlalu rindu Karena tak punya emas permata hantaran cinta
Sisa orang yang aku makan

Siang ingin malam, malam ingin siang Aku yang dulu engkau sayangi
Jembatan menjadi tempat perlindungan
Dalam penantian Mengapa kau tinggal pergi?
Dari terik matahari dan hujan
Rindunya hatiku lelahnya jiwaku jauh disisimu Oh, di manakah janji yang suci
Begitulah nasib yang aku alami
Yang katamu tak berbagi?
Entah sampai kapan hidup begini
Tak lelap tidurku tak indah mimpiku
Tanpa belaianmu Ku ingin kau mengerti apa yang ku alami
Kering sudah rasanya air mataku
Inginnya segera dirimu kembali Takdir diriku harus melangkah jauh darimu
Terlalu banyak sudah yang tertumpah
Pengobat rinduku
Menangis meratapi buruk nasibku
Nasib buruk seorang tunawisma Andaikan aku boleh bertanya
Apakah ada salah diriku?
Agar ku jauh dari prasangka rasa cemburu
21
Tiada salah dirimu, kasih Kini kusadari cintamu padaku Lupa akan baiknya
Salah pada nasibku sendiri Hartalah semata yang engkau cari Salahmu tak pernah kau rasa
Karena tak punya emas permata hantaran cinta

Cinta Noda Hitam Cinta yang sejati dan ketulusanmu


Semuanya itu tiada kau miliki
Bagai kacang lupa kulitnya
Kau lupakan asal-usulnya
Meggy Z Hanya yang kau tanam benih cinta hitam Susah kau timang-timang
Hingga membuat aku tak tahan Hina kau sayang-sayang
Jangan kau tanamkan Senang dikit kau lupa pulang
Cinta noda hitam Lebih baik putus saja sudah hubungan kita
Hanya untuk Daripada lama-lama aku mati tersiksa Sadarlah, ingatlah
Membuat penyesalan
Tulang Rusuk Sadarlah engkau kekasihku

Lebih baik putus saja sudah hubungan kita Rita Sugiarto Katanya diriku tercipta
Daripada lama-lama aku mati tersiksa Dari tulang rusukmu
Katanya diriku tercipta Yang hilang satu
Cukup sudah kumengerti apa yang kau harap Dari tulang rusukmu
dariku Yang hilang satu Tobat, tobat, tobatlah tobat
Aku hanya punya cinta dan tak punya apa-apa Nyatanya hidupku kau siksa Kau salah-salahkan wanita
Lebih baik putus saja sudah hubungan kita Hanya karena kuterlahir Yang kau ingat buruknya
Daripada lama-lama aku mati tersiksa Tak sempurna Lupa akan baiknya
Salahmu tak pernah kau rasa
Kini kusadari cintamu padaku Kau salahkan aku
Hartalah semata yang engkau cari Hinakan diriku Bagai kacang lupa kulitnya
Tak perduli aku Kau lupakan asal-usulnya
Cinta yang merana Susah kau timang-timang
Cinta yang sejati dan ketulusanmu
Semuanya itu tiada kau miliki Hina kau sayang-sayang
Hanya yang kau tanam benih cinta hitam Kau salahkan aku Senang dikit kau lupa pulang
Hingga membuat aku tak tahan Hinakan diriku
Tak perduli aku Sadarlah, ingatlah
Kasihku tersiksa Sadarlah engkau kekasihku
Lebih baik putus saja sudah hubungan kita
Daripada lama-lama aku mati tersiksa Sadarlah, ingatlah
Katanya diriku tercipta Sadarlah engkau kekasihku
Cukup sudah kumengerti apa yang kau harap
Dari tulang rusukmu
Yang hilang satu Bintang Pentas
dariku
Wiwik Sagita
Aku hanya punya cinta dan tak punya apa-apa
Lebih baik putus saja sudah hubungan kita Tobat, tobat, tobatlah tobat
Daripada lama-lama aku mati tersiksa Kau salah-salahkan wanita Hey!
Yang kau ingat buruknya Aini record lagista punya

22
Mantep bro Malam ini kita bersama Tetapi cinta di atas segalanya
Wiwik Sagita Satu atap di dalam bahtera Berhias perlu, cantik pun perlu
Jangan bicara tentang duka Untuk gairah cinta
Kita bicara yang indah-indah saja Akhlak mulia hiasan yang utama
Saya sang bintang pentas
Bekerja bila malam tiba
Malam kujadikan siang Saya sang bintang pentas Tak guna harta benda da-da
Siang berlalu penuh mimpi Bekerja bila malam tiba Kalau jadi neraka
Malam 'ku jadikan siang Tak guna wajah indah dah-dah
Siang berlalu penuh mimpi Kalau jadi bencana
Dari pentas satu ke pentas yang lain
Aku nyanyikan suara hati
Suara hati para pemirsa yang merindukan kasih Dari pentas satu ke pentas yang lain Bukan bahu berbintang
dan sayang Aku nyanyikan suara hati Bukan leher berdasi
Kasih dan sayang untukmu Suara hati para pemirsa yang merindukan kasih Yang kudambakan
dan sayang Pria yang punya hati
Kasih dan sayang untukmu
Saya sang bintang pentas
Bekerja bila malam tiba, malam tiba Bukan alis berukir
Saya sang bintang pentas Bukan bibir bergincu
Bekerja bila malam tiba, malam tiba Yang kudambakan
Malam ini (malam ini) mata enggan terpejam
Memandang wajah yang 'ku rindukan
Malam ini (malam ini) 'ku curahkan semua
Dasi Dan Gincu Gadis yang punya malu

Segala hasrat yang terpendam Rhoma Irama, Riza Umami Cinta karena dasi si-si
Akan segera basi
Bukan bahu berbintang Cinta karena gincu cu-cu
Malam ini kita bersama
Bukan leher berdasi Akan segera layu
Satu atap di dalam bahtera
Jangan bicara tentang duka Yang kudambakan
Kita bicara yang indah-indah saja Pria yang punya hati Jabatan perlu, tampan pun perlu
Bahkan emas permata
Bukan alis berukir Tetapi cinta di atas segalanya
Saya sang bintang pentas
Bukan bibir bergincu Berhias perlu, cantik pun perlu
Bekerja bila malam tiba, malam tiba
Yang kudambakan Untuk gairah cinta
Gadis yang punya malu Akhlak mulia hiasan yang utama
Goyang lagi ya Aini record
Hey!
Cinta karena dasi si-si Tak guna harta benda da-da
Akan segera basi Kalau jadi neraka
Malam ini (malam ini) mata enggan terpejam Cinta karena gincu cu-cu Tak guna wajah indah dah-dah
Memandang wajah yang kurindukan Akan segera layu Kalau jadi bencana
Malam ini (malam ini) kucurahkan semua
Segala hasrat yang terpendam Kandas
Jabatan perlu, tampan pun perlu
Evie Tamala
Bahkan emas permata

23
Bila tiada mendalam
Cinta dan kerinduan Syahdu Kuyakin ini semua
Perasaan cinta
Takkan terlalu dalam luka yang kurasakan Rhoma Irama, Rita Sugiarto Tetapi hatiku malu
Untuk menyatakannya
Bila saja kutahu bahwa kesetiaanmu Bila kamu di dekatku
Begitu dalam padaku Hati rasa syahdu Bila kamu di dekatku
Takkan aku mengingkari janjiku Satu hari tak bertemu Hati rasa syahdu
Hati rasa rindu Satu hari tak bertemu
Hati rasa rindu
Sesal kian mendera
Akhir sudah cerita
Kini kau telah berdua
Kuyakin ini semua Pertemuan
Perasaan cinta
Itu kenyataannya Rhoma Irama, Noer Halimah
Tetapi hatiku malu
Untuk menyatakannya
Bila saja kutahu bahwa kesetiaanmu Pertemuan yang kuimpikan
Begitu dalam padaku Kini jadi kenyataan
Bila kamu di dekatku
Takkan aku mengingkari janjiku Pertemuan yang kudambakan
Hati rasa syahdu
Ternyata bukan khayalan
Satu hari tak bertemu
Sekian lama kucari dirimu kasih Hati rasa rindu
Dari waktu ke waktu kucari Sakit karena perpisahan
Hingga putus asa diri ini Kini telah terobati
Bila cintaku terbalas
Kebahagiaan yang hilang
Oh bahagia sekali
Kini kembali lagi
Dan betapa kusesali yang telah terjadi Tapi bila tak berbalas
Kekasih yang paling kucintai kini terluka hati 'Ku tak sakit hati
Pertemuan yang kuimpikan
Kini jadi kenyataan
Bila tiada mendalam Karena aku menyadari
Pertemuan yang kudambakan
Cinta dan kerinduan Siapa aku ini
Ternyata bukan khayalan
Takkan terlalu dalam luka yang kurasakan Tak sepadan tak setinggi
Ho-hoo Tak patut kau cintai
Rindu yang selama ini sudah menggunung
Mencair diterpa cinta dalam senandung
Sekian lama kucari dirimu kasih Cukup bahagia hatiku
Dari waktu ke waktu kucari Bila selalu bersamamu
Hingga putus asa diri ini Cukup bahagia hatiku Cinta yang selama ini masih terpendam
Dapat memandang wajahmu Tercurah sudah penuh dengan kemesraan

Dan betapa kusesali yang telah terjadi


Kekasih yang paling kucintai kini terluka hati Bila kamu di dekatku Tak ingin lagi terpisah
Hati rasa syahdu Cukup sekali berpisah
Satu hari tak bertemu Tak ingin lagi merana
Telah terlarang kita untuk saling mencinta Hati rasa rindu Cukup sekali merana
Ha-haa

24
Na a a a a a a ... Kebahagiaan yang hilang Ora jemu-jemu karo mesem ngguyu
Kini kembali lagi Ngilangake roso lungkrah lesu
Pertemuan yang kuimpikan
Kini jadi kenyataan Pertemuan yang kuimpikan Adek njawil dek
Pertemuan yang kudambakan Kini jadi kenyataan Jebul wis sore
Ternyata bukan khayalan Pertemuan yang kudambakan Witing kalopo katon ngawe-awe
Ternyata bukan khayalan
Sakit karena perpisahan
Kini telah terobati
Prau Layar Prayogane becik balik wae
Dene sesuk esuk
Kebahagiaan yang hilang Didi Kempot Tumandang nyambut gawe
Kini kembali lagi
Yo konco ning nggisik gembiro Yo konco ning nggisik gembiro
Pertemuan yang kuimpikan Alerap-lerap banyune segoro Alerap-lerap banyune segoro
Kini jadi kenyataan
Pertemuan yang kudambakan Angliyak numpak prau layar Angliyak numpak prau layar
Ternyata bukan khayalan Ing dino minggu keh pariwisoto Ing dino minggu keh pariwisoto

Rindu yang selama ini sudah menggunung Alon praune wis nengah Alon praune wis nengah
Mencair diterpa cinta dalam senandung Byak byuk byak, banyu binelah Byak byuk byak, banyu binelah
Ora jemu-jemu karo mesem ngguyu Ora jemu-jemu karo mesem ngguyu
Cinta yang selama ini masih terpendam Ngilangake roso lungkrah lesu Ngilangake roso lungkrah lesu
Tercurah sudah penuh dengan kemesraan
Adek njawil dek Adek njawil dek
Tak ingin lagi terpisah Jebul wis sore Jebul wis sore
Cukup sekali berpisah Witing kalopo katon ngawe-awe Witing kalopo katon ngawe-awe
Tak ingin lagi merana
Cukup sekali merana Prayogane becik balik wae Prayogane becik balik wae
Dene sesuk esuk Dene sesuk esuk
Na a a a a a a ... Tumandang nyambut gawe Tumandang nyambut gawe

Pertemuan yang kuimpikan Yo konco ning nggisik gembiro Anoman Obong


Kini jadi kenyataan Alerap-lerap banyune segoro Inul Daratista
Pertemuan yang kudambakan
Ternyata bukan khayalan Angliyak numpak prau layar Ceritane Wayang Ramayana
Ing dino minggu keh pariwisoto Ing negoro Alengkodirojo
Sakit karena perpisahan Ratu buto Rahwono rojo
Kini telah terobati Gawe geger nyolong Dewi Shinto
Alon praune wis nengah
Byak byuk byak, banyu binelah

25
Anoman Si Kethek Putih Sendiri kini 'ku dibalut sepi Kini tinggal aku sendiri
Sowan paman Shinto dijak mulih Tiada tempat 'tuk bercurah lagi Hanya berteman dengan sepi
Konangan Indrajit lan patih Menanti dirimu kembali
Ning Anoman ora wedi getih Di sini kuterus menanti
Di mana kini entah di mana
Akan kucoba untuk
Bunga impian yang indah di mata
Menanti, dirimu kekasih
Eh lhadalah, Alengko diobong Kurindu tutur sapamu nan manja
Togog Bilung wa a o podho pating domblong Saat kau berada di sisiku
Omah gedhe podho dadi areng Oh, bunga
Dosomuko dadi gereng-gereng Di mana kini kau berada
Kini tinggal aku sendiri
Jangan biarkan diriku
Hanya berteman dengan sepi
Dalam keseorangan
Iyo wae ya iyo, iyo iyo wae Menanti dirimu kembali
Iyo wae ya iyo, iyo iyo wae Di sini kuterus menanti
Iyo wae ya iyo, iyo iyo wae Akan kucoba untuk Oh, bunga
Menanti, dirimu kekasih Jangan kau gores luka di dada
Sungguh diriku takkan kuasa
Ceritane Wayang Ramayana
Campakkan kenangan
Ing negoro Alengkodirojo Oh, bunga
Ratu buto Rahwono rojo Di mana kini kau berada
Gawe geger nyolong Dewi Shinto Jangan biarkan diriku Ho-ho-ho
Dalam keseorangan Ho, bungaku
Ho-ho-ho
Anoman Si Kethek Putih
Ho-ho-ho, bungaku
Sowan paman Shinto dijak mulih Oh bunga
Konangan Indrajit lan patih
Ning Anoman ora wedi getih
Jangan kau gores luka di dada
Sungguh diriku takkan kuasa
Hadirmu Bagai Mimpi
Campakkan kenangan Anisa Rahma

Eh lhadalah, Alengko diobong


Togog Bilung wa a o podho pating domblong Ho-ho-ho Kau yang pertama
Omah gedhe podho dadi areng Ho, bungaku Membuka hatiku
Dosomuko dadi gereng-gereng Ho-ho-ho Kau buatku merasakan
Ho-ho-ho, bungaku Indahnya jatuh cinta

Iyo wae ya iyo, iyo iyo wae


Iyo wae ya iyo, iyo iyo wae Merana kini aku merana Hadirmu kasih
Iyo wae ya iyo, iyo iyo wae Kekasih tercinta entah di mana Bagai dalam mimpi
Yang datang mengganggu tidurku
Bunga Sendiri kini 'ku dibalut sepi
Tiada tempat 'tuk bercurah lagi Sepintas bayangmu tiada
Anggun Pramudita
Di mana kini entah di mana Hari demi hari
Bunga impian yang indah di mata Yang kita lalui
Merana kini aku merana
Kurindu tutur sapamu nan manja Selalu ku ingat
Kekasih tercinta entah di mana
Saat kau berada di sisiku Selalu terbayang
Selama-lamanya
26
Impian harapan Maafkan aku kasih bukan aku tak sudi Maafkan aku kasih bukan aku tak sudi
Bersama denganmu Menerima cintamu setulus hati Menerima cintamu setulus hati
Kini semua hilang Asal engkau bahagia rela kumelepasmu Asal engkau bahagia rela kumelepasmu
Dan dirimu t'lah pergi Turutilah kehendak orang tuamu Turutilah kehendak orang tuamu
Tak mungkin kembali
Selamat berpisah sayang kuiring doa Selamat berpisah sayang kuiring doa
Hadirmu kasih Semoga kau bahagia sepanjang masa Semoga kau bahagia sepanjang masa
Bagai dalam mimpi
Yang datang mengganggu tidurku
Ayah ibumu sayang telah memilih, Ayah ibumu sayang telah memilih,
Sepintas bayangmu tiada
Pada jodoh yang lain, ku tak berdaya Pada jodoh yang lain, ku tak berdaya
Ku tak berdaya Ku tak berdaya
Hari demi hari
Yang kita lalui
Maafkan aku kasih bukan aku tak sudi
Arjun
Selalu ku ingat Yus Yunus
Menerima cintamu setulus hati
Selalu terbayang
Selama-lamanya
Asal engkau bahagia rela kumelepasmu Mengapa dalam perjalanan cintaku
Turutilah kehendak orang tuamu Selalu ada yang merintangi
Impian harapan Pada diriku yang hina
Bersama denganmu
Kini semua hilang Selamat berpisah sayang kuiring doa
Dan dirimu t'lah pergi Semoga kau bahagia sepanjang masa Takkan lagi ada satu
Tak mungkin kembali Runcingnya bambu menusuk hatimu
Karena aku tak terima engkau dihina
Ayah ibumu sayang telah memilih,
Hadirmu kasih Pada jodoh yang lain, ku tak berdaya
Bagai dalam mimpi Ku tak berdaya Oo manis, biarkanlah aku
Yang datang mengganggu tidurku Aku ini orang kecil
Sepintas bayangmu tiada Harus hitung-hitung kecil
Maafkan aku kasih bukan aku tak sudi
Tak Berdaya Menerima cintamu setulus hati
Asal engkau bahagia rela kumelepasmu Pagi sore aku selalu menimbang diri
Tasya Rosmala, Gerry Mahesa Turutilah kehendak orang tuamu Memang tak pantas bersanding denganmu
Kucinta padamu kasih
Pria idaman kucari
Sudah kehendak takdir kita berdua Selamat berpisah sayang kuiring doa Jangan pergi tinggalkanku sendiri
Berjumpa dan bercinta berpisah pula Semoga kau bahagia sepanjang masa
Sekuat apa pun tulang di punggungmu
Ayah ibumu sayang telah memilih, Ayah ibumu sayang telah memilih, Tak mungkin mampu membuntutiku
Pada jodoh yang lain, ku tak berdaya Pada jodoh yang lain, ku tak berdaya Kita tak berdaya walau saling cinta
Ku tak berdaya Ku tak berdaya Berpisah itu jalan yang utama

27
Jubah hitam ini tongkat panjang ini Hasratku ingin bercermin tapi Hanya dia
Menjadi teman sependeritaanku Cerminku pecah seribu, pecah seribu (Dia, dia, dia, dia, dia, dia, dia, dia, hanya dia)
Kerudungmu yang cantik bersulam bermanik Hanya dia yang ada di antara jantung hati
Tak mungkin bersatu dalam koperku Tempat bermanja, tempatnya rindu
ho-oh
Tempat curahan hati yang damai
(La-la-la-la-la-la-la-la la-la-la-la-la-la-la-la) ho-oh
Hai lelaki pengembara
Biarkan kuikut serta Entah apa
Hanya dia
Mati pun aku rela bagai Rama dan Shinta Bagaikan kayu basah dimakan api
(Dia, dia, dia, dia, dia, dia, dia, dia, hanya dia)
Seiya dan sekata Api curiga, api cemburu
Hanya dia yang ada di antara jantung hati
Api kerinduan yang membara
Tempat bermanja, tempatnya rindu
Takkan lagi ada satu Tempat curahan hati yang damai
Runcingnya bambu menusuk hatimu Oh angin, kabarkan
Karena aku tak terima engkau dihina Melati di depan rumahku menantimu
Entah apa
(Ha-ah-ah-ah)
Bagaikan kayu basah dimakan api
Sekuat apa pun tulang di punggungmu Api curiga, api cemburu
Tak mungkin mampu membuntutiku Api kerinduan yang membara Bimbang ragu
Kita tak berdaya walau saling cinta Sementara malam mulai datang
Berpisah itu jalan yang utama Hasratku ingin bercermin tapi
Oh angin, kabarkan
Pecah Seribu Melati di depan rumahku menantimu
(Ha-ah-ah-ah)
Cerminku pecah seribu, pecah seribu

Elvy Sukaesih Ha-ah-ah-ah


Ha-ah-ah-ah
Bimbang ragu
Ha-ah-ah-ah Sementara malam mulai datang
Hu-uh-uh-uh Hasratku ingin bercermin tapi Duhai angin, kabarkanlah, melati menanti
Cerminku pecah seribu, pecah seribu Duhai angin, kabarkanlah, melati menanti
Bimbang ragu Duhai angin, kabarkanlah, melati menanti
Sementara malam mulai datang Duhai angin, kabarkanlah, melati menanti
Ibarat bunga
Hasratku ingin bercermin tapi
Cerminku pecah seribu, pecah seribu
Aku takut banyak kumbang yang hinggap
Aku tak mau
Mengapa
Patah-patah, tangkaiku patah Nicky Astria
Ibarat bunga Aku tak mau
Aku takut banyak kumbang yang hinggap Mengapa kau pergi?
Aku tak mau Bimbang ragu Mengapa kau kecewakan?
Patah-patah, tangkaiku patah Sementara malam mulai datang Mengapa kau hancuri?
Aku tak mau Hasratku ingin bercermin tapi Mengapa kau menghinakan?
Cerminku pecah seribu, pecah seribu
Bimbang ragu Mengapa kau sakiti?
Sementara malam mulai datang ho-oh Mengapa kau melukakan?
(La-la-la-la-la-la-la-la la-la-la-la-la-la-la-la) ho-oh
28
Mengapa kau memberi? Kau bisa membahagiakan, menceriakan Senajan adoh pangonmu ra bakal tak lale'ke
Mengapa kau melupakan? Kau bisa menggembirakan, mempesonakan Tunggulah ku dan jaga hatimu untukku
Aku ingin dicintaimu dan mencintai
Aku ingin bila terjaga kau di sampingku selamanya
Mengapa kau akhiri? Donga'no aku nganggo restumu
Mengapa kau memulakan? Sabar ngenteni tekan baliku
Dengan getaran jiwa Bertahta di hatimu Tak jogo roso kanggo awakmu
Kukemukakan pertanyaan Semoga dirimu juga begitu
(Hok a, hok e)
Bertahta di hatimu dan hatiku
Tak ingin 'ku kau pergi
Tak ingin 'ku dikecewakan Roso sayang iki ra biso lali
Bertahta di hatimu dan hatiku
Tak ingin cinta dinodai Nganti mbesok tekaning pati
Tak ingin dihancurkan Janji tulus ra mung ono ing lathi
Bertahta di hatimu dan hatiku Mantep roso lan jiwo rogo iki
Tak ingin 'ku disakiti LDR ( layang dungo restu )
Tak ingin 'ku dilukakan Tak titipke layang kangenku iki
Happy Asmara
Tak ingin 'ku kau beri Mugo biso nambahi ati
Bila kau melupakan Panyuwunku siji kanggo awakmu
Tak tulis layang kangen iki dinggo kowe Njogo roso lan katresnanku
Soyo ngampet gedhe roso katresnanku
Tak ingin 'ku diakhiri
Senajan adoh pangonmu ra bakal tak lale'ke
Bila kau memulakan Roso sayang iki ra biso lali
Tunggulah ku dan jaga hatimu untukku
Dengan perasaan hampa Nganti mbesok tekaning pati
'Ku meminta jawaban Janji tulus ra mung ono ing lathi
Donga'no aku nganggo restumu Mantep roso lan jiwo rogo iki
Sabar ngenteni tekan baliku
Di kananku cinta penuh bermadu
Tak jogo roso kanggo awakmu
Di kiriku racunmu Tak titipke layang kangenku iki
Semoga dirimu juga begitu
Kalimah sakti yang mana untukmu Mugo biso nambahi ati
Dapat kau membuat pilihan Panyuwunku siji kanggo awakmu
Agar kita dapat bersama Roso sayang iki ra biso lali Njogo roso lan katresnanku

Kau bisa membahagiakan, menceriakan


Nganti mbesok tekaning pati
Janji tulus ra mung ono ing lathi Salam Tresno
Mantep roso lan jiwo rogo iki Happy Asmara
Kau bisa menggembirakan, mempesonakan
Aku ingin dicintaimu dan mencintai
Aku ingin bila terjaga kau di sampingku selamanya Tak titipke layang kangenku iki Sumilir angin wengi kang tumetes
Mugo biso nambahi ati Anambahi kangenku sansoyo gedhe
Panyuwunku siji kanggo awakmu Titipan rindu iki sansoyo akeh
Di kananku cinta penuh bermadu
Njogo roso lan katresnanku Amung biso dedungo angenku nggo kowe (angenku
Di kiriku racunmu
Kalimah sakti yang mana untukmu nggo kowe)
Dapat kau membuat pilihan Tak tulis layang kangen iki dinggo kowe
Agar kita dapat bersama Soyo ngampet gedhe roso katresnanku

29
Sliramu siji tresnoku yo mung siji Tembang rindu kanggo riko Terlalu dalam jurang pemisah
Tak simpen lan tak jogo tekaning mati Janji suci tekaning pati Kasih sudah berakhir di sini saja
Panyuwunku kanggo riko jogo tresno iso
Sayang aku tulus tresno sliramu
Salam tresno dijogo Di depan orang tuamu kau malukan diriku
Senadyan adoh panggonanmu Kau bandingkan aku dengan dirinya
Tresno ra bakal ilang Sumpah tulus kanggo riko Kau hina diriku kau sebut tentang harta
Kangen sansoyo mbekas Salam rindu mring sliramu Kasih kusedar ku tiada berpunya
Tembang rindu kanggo riko
Janji suci tekaning pati Berbeza Kasta Jikalau kau memang tak lagi cinta
Thomas Arya Aku 'kan pergi walau terluka
Salam tresno dijogo
Senadyan adoh panggonanmu Haruskah berakhir sampai di sini? Jikalau kau memang tak lagi cinta
Sumpah tulus kanggo riko Cinta yang dulu kita bina Aku 'kan pergi walau terluka
Salam rindu neng sliramu Kini telah layu di dalam hati
Secawan Madu
Sumilir angin wengi kang tumetes Sudahlah cukuplah sampai di sini Via Vallen
Anambahi kangenku sansoyo gedhe Percuma saja berkasih
Titipan rindu iki sansoyo akeh Kita sudah tak sehaluan lagi
Amung biso dedungo angenku nggo kowe (angenku Secawan madu yang kau berikan
nggo kowe) Tapi mengapa kau tumpahkan?
Perbezaan kasta yang jauh Kau bangun cinta yang menjanjikan
Aku tahu siapalah diriku Dirimu pula yang menghancurkan
Sliramu siji tresnoku yo mung siji Terlalu dalam jurang pemisah
Tak simpen lan tak jogo tekaning pati Kasih sudah berakhir di sini saja
Panyuwunku kanggo riko jogo tresno iso Tega-teganya ketulusanku
Sayang aku tulus tresno sliramu Kau balas dengan kecuranganmu
Di depan orang tuamu kau malukan diriku
Kau bandingkan aku dengan dirinya
Tresno ra bakal ilang Pandainya engkau bersilat lidah
Kau hina diriku kau sebut tentang harta
Kangen sansoyo mbekas Cinta bagimu hanyalah senjata
Kasih kusedar ku tiada berpunya
Tembang rindu kanggo riko
Janji suci tekaning pati Semula 'ku mengagumi
Jikalau kau memang tak lagi cinta
Sikap dan ketulusanmu
Aku 'kan pergi walau terluka
Salam tresno dijogo Hingga diriku jatuh terbuai
Senadyan adoh panggonanmu Dalam bujuk dan rayumu
Sumpah tulus kanggo riko Sudahlah cukuplah sampai di sini
Salam rindu mring sliramu Percuma saja berkasih
Setelah pintu hatiku
Kita sudah tak sehaluan lagi
Telah terbuka untukmu
Tresno ra bakal ilang Ternyata aku engkau jadikan
Kangen sansoyo mbekas Perbezaan kasta yang jauh Hanya koleksi cintamu
Aku tahu siapalah diriku

30
Perih sungguh perih Sungguh aku bahagia Ada tangis di hatiku
Bagai tertusuk seribu duri Benih cinta yang kau tanam Ada hasrat yang menggebu
Bersemi indah di hati
Pandainya engkau bersilat lidah Ada engkau di anganku
Cinta bagimu hanyalah senjata Air mata bahagia Bermain dalam khayalku
Jangan menjadi duka Ada senyum di mataku
Bersama kita selamanya Yang menyiksa pandanganku
Semula 'ku mengagumi
Sikap dan ketulusanmu
Hingga diriku jatuh terbuai Kuterlena Ingin berjumpa denganmu
Dalam bujuk dan rayumu Dalam buai Walau sekedar di mimpiku
Asmara Walau sekedar di mimpiku
Setelah pintu hatiku
Telah terbuka untukmu Sungguh aku bahagia Sampai kapankah menunggu
Ternyata aku engkau jadikan Benih cinta yang kau tanam Hari-hari indah denganmu?
Hanya koleksi cintamu Bersemi indah di hati Hari-hari indah denganmu

Perih sungguh perih Air mata bahagia Aku tak bisa, ku tak kuasa
Bagai tertusuk seribu duri Jangan menjadi duka Lama tak bertemu

Terlena Bersama kita selamanya Lama ku tanpamu

Ikke Nurjanah Kuterlena Ingin berjumpa denganmu


Dalam buai Walau sekedar di mimpiku
Masih terngiang di telingaku Asmara Walau sekedar di mimpiku
Bisik cintamu
Betapa lembut dan mesranya Masih terngiang di telingaku Sampai kapankah menunggu
Aku terlena Bisik cintamu Hari-hari indah denganmu?
Betapa lembut dan mesranya Hari-hari indah denganmu
Terlena Aku terlena
Kuterlena Aku tak bisa, ku tak kuasa
Terlena Lama tak bertemu
Tiada terasa air mataku Kuterlena Lama ku tanpamu
Basahi pipi Terlena
Aku terharu dan terbuai Kuterlena
Ada rindu di malamku
Aku terlena
Ada Rindu Ada resah di tidurku
Ada senyum di mataku
Evie Tamala Yang menyiksa pandanganku
Terlena
Kuterlena
Ada rindu di malamku Selimut Biru
Ada resah di tidurku Nella Kharisma
31
Sakura Record Surabaya, New Arista, Dirga Yang, di malam ini Beredar sang bumi
Nusantara Yang, terasa sepi Mengitari matahari
Yang, aku sendiri Merangkaikan waktu
Yang, dingin sekali Tahun-tahun berlalu
Yang, di malam ini
Namun cintaku
Yang, terasa sepi
Takkan pernah berubah
Yang, aku sendiri Hari-hari yang berlalu
Masa demi masa
Yang, dingin sekali Aku terbelenggu rindu
Kita berdua
Tanpa kehadiranmu di sampingku, kasih
Takkan pernah berpisah
Kasih
Hari-hari yang berlalu Baur dalam cinta
Aku terbelenggu rindu Berlayar bahtera
Tanpa kehadiranmu di sampingku, kasih Kasur berkain putih tak mampu melelapkan kedua Mengharungi samudra
mataku Mencapai tujuan
Selimut warna biru tak mampu menghangatkan Nun di pantai harapan
Yang, di malam ini
Yang, terasa sepi
Bahtera Cinta Badai dan gelombang
Yang datang merintang
Kasur berkain putih Rhoma Irama, Noer Halimah Takkan merubah
Tak mampu melelapkan kedua mataku
Haluan cita-cita
Selimut warna biru
Beredar sang bumi Padamu nahkoda
Tak mampu menghangatkan hatiku yang beku
Mengitari matahari Kutambatkan cinta
Merangkaikan waktu Bawalah daku
Bantal dan guling ini tak mau berbicara Tahun-tahun berlalu Ke pulau bahagia
Saat ku bertanya, apakah kekasihku Namun cintaku Beredar sang bumi
Merasakan rindu seperti diriku Takkan pernah berubah Mengitari matahari
Datanglah kekasih walau dalam mimpi Masa demi masa Merangkaikan waktu
Kita berdua Tahun-tahun berlalu
Takkan pernah berpisah Namun cintaku
Yang, tabahkan hati
Baur dalam cinta Takkan pernah berubah
Yang, ku 'kan kembali
Berlayar bahtera Masa demi masa
(Ada Mas Ngaclek) Sakura Record Surabaya, New
Mengharungi samudra Kita berdua
Arista
Mencapai tujuan Takkan pernah berpisah
Nun di pantai harapan Baur dalam cinta
Kasur berkain putih Berlayar bahtera
Tak mampu melelapkan kedua mataku Mengharungi samudra
Selimut warna biru Badai dan gelombang Mencapai tujuan
Tak mampu menghangatkan hatiku yang beku Yang datang merintang Nun di pantai harapan
Takkan merubah

Bantal dan guling ini tak mau berbicara


Haluan cita-cita Oleh Oleh
Padamu nahkoda
Saat ku bertanya, apakah kekasihku Rita Sugiarto
Kutambatkan cinta
Merasakan rindu seperti diriku Bawalah daku
Datanglah kekasih walau dalam mimpi Ke pulau bahagia
32
Haa-aaa ha-aaa Dayu AG Birunya cinta kita berdua
Haa-aaaa haa-aaa Semoga abadi seperti birunya langit
Haa-aaa haa-aaa Hatiku pasti, hatimu jua
Jangan, jangan kau simpan cintamu
Biarlah bersama di dalam suka, di dalam duka
Di balik awan yang hitam
Berdua kita bahagia
Berangkatlah sayang hati hati di jalan Karena langit masih seperti yang dulu
Do'a kusertakan mohon kepada Tuhan Anggun dan biru seperti birunya cintaku padamu
Semoga tiada aral melintang Birunya cinta kita berdua
Macam macam godaannya setan Semoga abadi seperti birunya langit
Hoo, sayang
Restu cintaku untukmu
Oh pujaan
Meskipun sekian lama
Tetap terpendam rasa cinta
Kalimera Athena
Berangkatlah sayang hati hati di jalan Cita Citata
Aku takkan merubah birunya cinta kita
Percayalah, kasih
Ku Tidak minta oleh oleh Matahari mata sapi yang tergantung di langit Yunani
Emas permata dan juga uang Menyinari menyaksikan bersatunya dua hati
Kupuisikan namamu
Tapi yang kuharap engkau pulang Kemarin kita masih berpeluk cium di alun-alun Paris
Kusimpan jadi nyanyian
Tetap membawa kesetiaan Pagi ini kita berdua telah tiba di pelabuhan Athena
Kuukir kemesraan di dalam impianku
Tanda kasih
Dirimu bagaikan layang layang Kita berlayar menuju Pulau Poros
Kulepas tali benang ku genggam Hydra hingga Egina
Birunya cinta kita berdua
Semakin melayang kau di awan Burung laut yang indah cantik molek
Semoga abadi seperti birunya langit
Semakin aku takut kehilangan Menggiring kita ke suasana romantis
Hatiku pasti, hatimu jua
Biarlah bersama di dalam suka, di dalam duka
Haa-aaa haa -aaaa Berdua kita bahagia Kali Merah, Kali Merah
Haa-aaa haa-aaa Kali Merah, Kali Merah
Jangan, jangan kau simpan cintamu Ya Athena
Ku Tidak minta oleh oleh Di balik awan yang hitam Kali Merah, Kali Merah
Emas permata dan juga uang Karena langit masih seperti yang dulu Kali Merah, Kali Merah
Tapi yang kuharap engkau pulang Anggun dan biru seperti birunya cintaku padamu Ya Athena
Tetap membawa kesetiaan Kali Merah, Kali Merah
Kali Merah, Kali Merah
Hoo, sayang Ya Athena
Dirimu bagaikan layang layang Meskipun sekian lama Kali Merah, Kali Merah
Kulepas tali benang ku genggam Telah terpendam rasa cinta Kali Merah, Kali Merah
Semakin melayang kau di awan Aku takkan merubah birunya cinta kita Ya Athena
Semakin aku takut kehilangan Percayalah, kasih
Matahari mata sapi yang tergantung di langit Yunani
Berangkatlah sayang hati hati di jalan Kupuisikan namamu Menyinari menyaksikan bersatunya dua hati
Do'a kusertakan mohon kepada Tuhan Kusimpan jadi nyanyian Kemarin kita masih berpeluk cium di alun-alun Paris
Birunya Cinta Kuukir kemesraan di dalam impianku
Tanda kasih
Pagi ini kita berdua telah tiba di pelabuhan Athena

33
Kita berlayar menuju Pulau Poros Aduh pak e mak e aduuh Ikke Nurjanah
Hydra hingga Egina Hatiku rindu kangen tenanan
Burung laut yang indah cantik molek Kangmasku pulang kangmasku mulih
Haruskah aku bertahan
Menggiring kita ke suasana romantis Neng tanah sebrang
Dengan ketidakberdayaan
Beninge banyu kalimantan
Seorang wanita yang ditinggalkan
Mbiyen sing tak ombe sayang
Kali Merah, Kali Merah
Ngelingake naliko mbiyen kenalan
Kali Merah, Kali Merah
Rino wengi tansah kelingan Betapa sulit kuterima
Ya Athena
Prawan ayu kalimantan Semua perlakuanmu, kasih
Kali Merah, Kali Merah
Bantal guling tak sayang sayang Betapa sulit kunyatakan
Kali Merah, Kali Merah
Nganti koyo wong kedanan Rasa kekecewaan ini
Ya Athena
Cimpedak mas dudu nongko
Kali Merah, Kali Merah
Mbiyen cedhak rawani
Kali Merah, Kali Merah Haruskah aku bertahan
Kondho
Ya Athena Dengan ketidakberdayaan
Neng opo sliramu lungo
Kali Merah, Kali Merah Seorang wanita yang ditinggalkan
Ninggal mulih ra kondho kondho
Kali Merah, Kali Merah
Ya Athena
Terhanyut dalam kemesraan
Prawan Kalimantan Aduh pak e mak e aduuh
Hatiku rindu kangen tenanan
Membuat diriku lupa segalanya
Didi Kempot Kangmasku pulang kangmasku mulih
Neng tanah sebrang Rintihan dan jeritan hatiku
Tidak kau dengarkan
Rino wengi tansah kelingan Malah kau campakkanku
Prawan ayu Kalimantan Aduh pak e mak e aduuh
Dan kau tinggalkan
Bantal guling tak sayang sayang Hatiku rindu kangen tenanan
Dan kau tinggalkan
Nganti koyo wong kedanan Kangmasku pulang kangmasku mulih
Cempedhak mas dudu nongko Neng tanah sebrang
Mbiyen cedhak ra wani kondho Haruskah aku bertahan
Neng opo sliramu lungo Dengan ketidakberdayaan
Beninge banyu kalimantan
Ninggal mulih ra kondho kondho Seorang wanita yang ditinggalkan
Mbiyen sing tak ombe sayang
Saben dino aku ngalamun Ngelingake naliko mbiyen kenalan
Tekan omah atiku bingung Saben dino aku ngalamun Terhanyut dalam kemesraan
Jane tresno ra wani nembung Tekan omah atiku bingung Membuat diriku lupa segalanya
Rasane koyo wong linglung Jane tresno ra wani nembung
Wangi wangi banyune sabun Rasane koyo wong linglung
Tak rewangi adus kungkum Rintihan dan jeritan hatiku
Wangi wangi banyune sabun
Trenaku ra bakal alum Tidak kau dengarkan
Tak rewangi adus kungkum
Tak enteni yen mase purun Malah kau campakkanku
Tresnoku ra bakal alum
Aduh pak e mak e aduuh Dan kau tinggalkan
Tak enteni yen mase purun
Hatiku rindu kangen tenanan Dan kau tinggalkan
Tak enteni yen mase purun
Kangmasku pulang kangmasku mulih Dan kau tinggalkan
Neng tanah sebrang Terhanyut Dalam Kemesraan Engkaulah Takdirku
34
Weni Wahyuni Engkaulah detak jantungku Dona dona don
Mengalir dalam nadiku Primadona desa
Engkau jawaban doa-doaku
Ha-a-a a-a-a-a-a
Tuhan membawamu
Ha-a-a a-a-a-a-a Hai, bunga
Menjadi takdirku
Ha-a-a a-a-a-a-a Primadona desa
Menjadi takdirku
Ha-aa-aaa ... Kau indah merekah
Engkaulah takdirku
Izinkan 'ku memetikmu
Mencintai dirimu Primadona Desa Untuk kutanamkan
Dalam jambangan hati
Hal paling menakutkan yang kulakukan Rhoma Irama
Di taman sanubari
Kutakut kehilanganmu
Sebagai kumbang sari
Kutakut engkau bosan
Hai, bunga Semerbak mewangi
Kutakut ditinggalkan
Primadona desa
Kau indah merekah
Hai, bunga
Kau segalanya dalam hidupku Izinkan 'ku memetikmu
Primadona desa
Sungguh tanpamu aku bagai tak bernyawa Untuk kutanamkan
Kau indah merekah
Kumohon kepadamu cintailah diriku Dalam jambangan hati
Sepenuh hatimu, sayang Di taman sanubari
Sebagai kumbang sari Dona dona don
Semerbak mewangi Primadona desa
Kupasrahkan cinta dalam hidupku
Dona dona don
Hanya kepadamu
Primadona desa
Hai, bunga
Dona dona don
Primadona desa
Berikan aku hatimu Primadona desa
Kau indah merekah
Berikan aku cintamu Dona dona don
Jangan biarkan aku tersesat Primadona desa
Dalam kerinduan Alam sekitar menjadi saksi
Jadi saksi akan keindahanmu
Dona dona don
Kicau burung-burung
Engkaulah detak jantungku Primadona desa
Memuji penciptaanmu
Mengalir dalam nadiku Dona dona don
Aneka bunga merasa iri
Engkau jawaban doa-doaku Primadona desa
Iri hati akan keindahanmu
Tuhan membawamu Dona dona don
Karena kumbang-kumbang
Menjadi takdirku Primadona desa
Bersaing mempersuntingmu
Dona dona don
Primadona desa
Kupasrahkan cinta dalam hidupku
Dona dona don
Hanya kepadamu
Primadona desa
Dona dona don Antara Teman Dan Kasih
Berikan aku hatimu Primadona desa Riza Umami
Berikan aku cintamu Dona dona don
Jangan biarkan aku tersesat Primadona desa
Dalam kerinduan
35
Tiada mungkin lagi Melupakanmu Janganlah lagi kau nyatakan
Tiada mungkin lagi, hm... Walau kutahu sungguh Rasa cintamu kepadaku
Aku tak mampu Karena sesungguhnya
Demi tak merenggut Aku tak mencintaimu
Kunanti, lama kunanti
Kebahagiaannya Tak mungkin kupaksakan
Datangmu wahai kekasih
Kurelakan segalanya Untuk mencintai kamu
Sungguh lama 'ku menanti
Berhari berbulan tahun berganti Teman Biasa Mulai sekarang kau anggaplah
Evie Tamala Diriku ini teman saja
Kecewa, hati kecewa
Setelah kita berjumpa PERJUANGAN DAN DOA
Sungguh hatiku kecewa Keramahanku kepadamu
Kebaikanku kepadamu Rhoma Irama
Karena kini kau telah berdua
Bukan berarti bahwa
Aku cinta kepadamu Berakit-rakit ke hulu
Ternyata ia yang kau cinta Bukan berarti bahwa Berenang ke tepian
Karibku yang paling setia Aku ini kekasihmu Sakit-sakit dahulu
Betapa 'ku, aku menderita Susah-susah dahulu
Tak akan 'ku menyakitinya Baru kemudian
'Ku 'kan mencoba untuk Tapi sikapmu kepadaku
Seakan aku kekasihmu Bersenang-senang
Melupakanmu
Walau kutahu sungguh
Aku tak mampu Sejak aku kenal padamu Pahit rasanya empedu
Demi tak merenggut Kau kuanggap teman yang biasa Manis rasanya gula
Kebahagiaannya Sakit-sakit dahulu
Kurelakan segalanya Susah-susah dahulu
Sungguh aku tiada menduga Baru kemudian
Kala engkau menyatakan cinta Berbahagia
Mengapa harus terjadi Rupanya aku membuat engkau
Cobaan seberat ini Jatuh cinta
Hingga harus 'ku memilih Berjuang (berjuang)
Antara teman setia dan kasih Berjuang sekuat tenaga
Janganlah lagi kau nyatakan Tetapi jangan lupa
Rasa cintamu kepadaku Perjuangan harus pula disertai doa
Biarlah diriku saja merana
Dan menderita
Hanyalah satu kupinta Sejak aku kenal padamu Rintangan (rintangan)
Sayangi serta cintailah dia Kau kuanggap teman yang biasa Rintangan sudah pasti ada
Hadapilah semua dengan tabah
Sungguh aku tiada menduga Juga dengan kebesaran jiwa
Ternyata ia yang kau cinta
Karibku yang paling setia Kala engkau menyatakan cinta
Betapa 'ku, aku menderita Rupanya aku membuat engkau Berakit-rakit ke hulu
Tak akan 'ku menyakitinya Jatuh cinta Berenang ke tepian
'Ku 'kan mencoba untuk Sakit-sakit dahulu

36
Susah-susah dahulu Aa-aa-aa Belaian kasihmu, oh pujaanku
Baru kemudian Tak mungkin tak mungkin
Bersenang-senang Kuhidup sendirian
Seribu cinta yang datang

Berjuang (berjuang)
Selalu kuhadang
Hanya satu kuharapkan
Zubaedah
Berjuang sekuat tenaga Dirimu seorang Mansyur S.
Tetapi jangan lupa
Perjuangan harus pula disertai doa Zubaedah zubaedah sayangku
Sejengkal tanah yang hilang
Akan aku genggam
Rintangan (rintangan) Begitu pula cintaku Ku suka kamu (ya ya ya ya)
Rintangan sudah pasti ada Akan kupertahankan Aku sayang kamu (ah masa iya)
Hadapilah semua dengan tabah Kalau kau tak percaya belahlah dadaku
Juga dengan kebesaran jiwa Di dalam jantungku terukir matamu
Sampai langit pun menjadi bumi
Atau bumi pun menjadi langit Kalau kau tak percaya coba lihatlah
Pahit rasanya empedu Di dalam hatiku terlukis wajahmu
Manis rasanya gula
Mana mana mana mungkin
Sakit-sakit dahulu Zubaedah zubaedah sayangku
Hidup tanpamu
Susah-susah dahulu
Belaian kasihmu, oh pujaanku
Baru kemudian
Tak mungkin tak mungkin Percayalah sayang aku masih bujangan
Berbahagia
Kuhidup sendirian Langit dan bumi yang menjadi saksinya
Sejengkal Tanah Ku pantang berdosa walau ada maunya
Aa-aa-aa Pacarpun tak punya hanya dirimu saja
Mansyur S.

Seribu cinta yang datang (Yang benarkah ucapanmu


Demi cintaku
Selalu kuhadang Yang aku juga suka kamu
Kurela berkorban
Hanya satu kuharapkan Ah ah ah aku suka kamu)
Dirimu seorang
Cuma cuma cuma kamu
Zubaedah zubaedah zubaedah sayangku
Yang aku cinta
Kasihku sayangku, oh pujaanku Sejengkal tanah yang hilang
Janganlah janganlah Akan aku genggam Percayalah sayang aku masih bujangan
Kau tinggalkan diriku Begitu pula cintaku Langit dan bumi yang menjadi saksinya
Akan kupertahankan Ku pantang berdosa walau ada maunya
Pacarpun tak punya hanya dirimu saja
Mana mana mana mungkin
Hidup tanpamu Sampai langit pun menjadi bumi
Belaian kasihmu, oh kudambakan Atau bumi pun menjadi langit (Yang benarkah ucapanmu
Tak mungkin tak mungkin Yang aku juga suka kamu
Kuhidup sendirian Mana mana mana mungkin Ah ah ah aku suka kamu)
Hidup tanpamu

37
Ku suka kamu (ya ya ya ya) Penjahat cinta bertopengkan dewa Cukup hanya sekali ini
Aku sayang kamu (ah masa iya) Sungguh pengecut kau bersandiwara Kegagalan cinta pertama
Kalau kau tak percaya belahlah dadaku Akan ku rebut dari tangannya
Di dalam jantungku terukir matamu Karna dia resmi menjadi milik ku
Jangan mudah berjanji
Kalau kau tak percaya coba lihatlah
Bila kau tak tepati
Di dalam hatiku terlukis wajahmu
Kursi pelaminan biru di malam pengantin Cukup hanya sekali ini
Janur kuning menghias di ruang tamu Kegagalan cinta pertama
Zubaedah zubaedah zubaedah sayangku
Tak Sebening Hatiku Kenangan yang takkan aku lupakan

Pelaminan Kelabu Jamal Mirdad Belum tentu hatinya sebening hatiku


Mansyur S. Mengapa kau cepat tergoda?
Belum tentu hatinya sebening hatiku Terlalu cepat kau serahkan dirimu
Kau bagaikan rahwana Mengapa kau cepat tergoda? Engkau pergi dariku
Menculik dewi shinta
Dari tangan sri rama
Terlalu cepat kau serahkan dirimu
Bimbang
Rhoma Irama
Belum tentu cintanya semurni cintaku
Kursi pelaminan biru di malam pengantin Mengapa kau tinggalkan aku?
Janur kuning menghias di ruang tamu Apakah dosa dan salahku padamu? Ani, cinta yang pertama
Tapi bencana datang melanda Engkau pergi dariku Tiada mudah kulupakan
Dia istri ku tercinta tanpa seizin ku telah pergi Ricca, berhati mulia
Ayah bundanya pun tak tahu kemana oh rimbanya Cintanya aku dambakan
Jangan mudah berjanji
Bila kau tak tepati
Kursi pelaminan biru di malam pengantin Cukup hanya sekali ini Mereka teman yang setia
Janur kuning menghias di ruang tamu Kegagalan cinta pertama Sama mengharapkan diriku
Tak mungkin kalau keduanya
Karena hati cuma satu
Dengan seorang kekasih pertama Jangan mudah berjanji
Sengaja datang melarikan dia Bila kau tak tepati
Cukup hanya sekali ini Tiada dapat kubedakan
Kegagalan cinta pertama Satu di antara dua
Penjahat cinta bertopengkan dewa
Kenangan yang takkan aku lupakan Kalau harus 'ku memilih
Sungguh pengecut kau bersandiwara
Sungguh aku tak kuasa
Akan ku rebut dari tangannya
Karna dia resmi menjadi milik ku Belum tentu hatinya sebening hatiku
Mengapa kau cepat tergoda? Haruskah aku menghancurkan
Terlalu cepat kau serahkan dirimu Luhurnya nilai sebuah persahabatan
Kursi pelaminan biru di malam pengantin
Engkau pergi dariku Haruskah aku memisahkan
Janur kuning menghias di ruang tamu
Dua insan yang ikhlas di dalam berteman
Daripada mereka harus terpecah
Jangan mudah berjanji
Dengan seorang kekasih pertama Lebih baik aku mengalah
Bila kau tak tepati
Sengaja datang melarikan dia

38
Bimbang, aku jadi bimbang Sebagai sahabatku kutahu kau bersedih Sudah ada mawar putih
Tiada dapat memutuskan Karena merasa kehilangan diriku Jangan cari yang merah
Goncang, jiwa jadi goncang Tapi yang paling sedih dan pasti kau menangis Sudah punya cinta suci
Lenyaplah kebahagiaan Bila kucerita noda hitam hidupku Jangan cari masalah

'Pabila satu yang kupilih Demi kebahagiaanmu Bunga yang mekar ditaman
Pasti yang lain menderita Biar aku yang mengalah Jaga dan pelihara
'Pabila tiada yang kupilih Asal engkau bahagia Jangan engkau lalai terlena
Pasti mereka takkan rela Hidup bersamanya Dipetik orang

Tuhan, pada-Mu oh Tuhan Tak mungkin aku tak mungkin Kemesraan menghangatkan
Semua ini kuserahkan Aku 'kan hadir di pestamu Hati yang dilanda cinta
Apa yang harus kutempuh Awas jangan sampai
Engkau Maha Memutuskan Terbakar panasnya dusta
Maafkan aku duhai sahabatku
Pestamu Dukaku Aku tak dapat memenuhi undanganmu
Karena dia yang jadi teman hidupmu Jangan sampai putik berpaling
Yulia Citra Orang yang telah menghancurkan hidupku Kelain cinta
Ho-o-oo-ooo Jangan sampai engkau menyesal
Dari jauh kudoakan Orang yang telah menghancurkan hidupku Kemudian, terluka
Maafkan sahabatku bila 'ku tak datang Merana
Di pesta perkawinanmu Tak sanggup aku tak sanggup
(Pestamu adalah dukaku) Memberi doa restu untukmu Sudah ada mawar putih

Tak mungkin aku tak mungkin Mawar Putih Jangan cari yang merah
Sudah punya cinta suci
Aku 'kan hadir di pestamu Inul Daratista Jangan cari masalah
Tak sanggup aku tak sanggup
Memberi doa restu untukmu Bunga yang mekar ditaman
Sudah ada mawar putih
Jangan cari yang merah Jaga dan pelihara
Maafkan aku duhai sahabatku Sudah punya cinta suci Jangan engkau lalai terlena
Aku tak dapat memenuhi undanganmu Jangan cari masalah Dipetik orang
Karena dia yang jadi teman hidupmu
Orang yang telah menghancurkan hidupku Kemesraan menghangatkan
Mahkota cinta kuberikan
Ho-o-oo-ooo Hati yang dilanda cinta
Benang sari janganlah bimbang
Orang yang telah menghancurkan hidupku Awas jangan sampai
Jaga
Jaga Terbakar panasnya dusta
Tak mungkin aku tak mungkin Jaga, jaga, jaga
Aku 'kan hadir di pestamu Setia Jangan sampai putik berpaling
Kelain cinta
Jangan sampai engkau menyesal

39
Kemudian, terluka Haa, haa Semua hilang, semua sirna
Merana Haa, huu Apalagi kasih sayangmu
Terluka
Merana
Haruskah aku bertanya-tanya kepada awan? Haruskah aku bertanya-tanya kepada awan?
Mawar Biru Mengapa aku kehausan di tengah-tengah lautan?
Haruskah aku bertanya-tanya kepada pohon?
Mengapa aku kehausan di tengah-tengah lautan?
Nurhana Mengapa aku kelaparan di tengah-tengah ladang?
Putihnya bunga melati
Sudah ada di dalam pelukanmu
Tumetesing waspaku Seakan-akan aku ini tiada lagi kata Mengapa masih ada yang melekat
Ora tego rasaning atiku Seakan-akan aku ini terbuang dari pandangan Bunga mawar di tanganmu?
Ninggalake sliramu, priyo idamanku Semua hilang, semua sirna
Tansah katon esemmu Apalagi kasih sayangmu
Ngawe-awe rasaning atiku Sucinya cintaku ini
Ngelingake naliko bareng mlaku-mlaku Tetap suci dan s'lalu setia
Haruskah aku bertanya-tanya kepada awan? Mengapa masih ada yang melekat
Mengapa aku kehausan di tengah-tengah lautan? Cinta lain di hatimu?
Ora nyono, ora ngiro
Yen ngene dadine
Aku kudu melu Putihnya bunga melati Mengapa ada mawar di tangan
Ndherekake romo lan ibuku Sudah ada di dalam pelukanmu Tapi melati dalam pelukanmu?
Mulih neng ndesaku Mengapa masih ada yang melekat Mengapa ada mawar di tangan
Bunga mawar di tanganmu? Tapi melati dalam pelukanmu?
Wekasan mung welingku
Aku titip kembang mawar biru Sucinya cintaku ini Mengapa ada mawar di tangan
Openono minongko tondho katresnanku Tetap suci dan s'lalu setia Tapi melati dalam pelukanmu?
Mengapa masih ada yang melekat Mengapa ada mawar di tangan
Cinta lain di hatimu? Tapi melati dalam pelukanmu?
Ora nyono, ora ngiro
Yen ngene dadine HARUSKAH BERAKHIR
Aku kudu melu Mengapa ada mawar di tangan
Ridho Irama
Ndherekake romo lan ibuku Tapi melati dalam pelukanmu?
Mulih neng ndesaku Mengapa ada mawar di tangan
Tapi melati dalam pelukanmu? Putik yang sedang berbunga
Harum yang sedang mewangi
Wekasan mung welingku Haruskah gugur ke bumi?
Aku titip kembang mawar biru Haruskah aku bertanya-tanya kepada awan?
Openono minongko tondho katresnanku Mengapa aku kehausan di tengah-tengah lautan?
Haruskah aku bertanya-tanya kepada pohon? Hati yang sedang bahagia
Mawar Ditangan Melati Mengapa aku kelaparan di tengah-tengah ladang? Cinta yang sedang bersemi
Dipelukan Haruskah berakhir kini?

Happy Asmara Seakan-akan aku ini tiada lagi kata


Seakan-akan aku ini terbuang dari pandangan Baru saja kureguk manis madu cinta
Kini harus kutelan pahitnya juada
40
Oh-oh Suka dan duka silih berganti Ginambar ing bathin tan biso nglalekke
Bayang dirimu menghilang kini Yekti Kangmas ora ono liyane
Mengapa adakah aku bersalah
Kalau harus berpisah, mengapa berjumpa?
Awal bahagia berakhir merana Tatapan netramu nembus ning atiku
Menangis hati memanggilmu Agawe aku mung mikirne sliramu
Teringat segala sumpah janjimu Cahyane rembulan kalah klawan esemmu
Bukan karena salahmu, bukan karena salahku
Dahulu akulah suri hidupmu Amung Kangmas
Tetapi kita tiada bahagia

Apakah upaya Howo ning njero batin


Putik yang sedang berbunga
Diriku wanita Pengen tansah sesanding
Harum yang sedang mewangi
Dan yang tinggal kini Yo mung karo Kangmas
Haruskah gugur ke bumi?
Kedukaan Atiku mung kanggo Kangmas

Hati yang sedang bahagia


Tak akan ku jadi Nadyan akeh pepalang
Cinta yang sedang bersemi
Pengemis cintamu Ngalangi dalan katresnan
Haruskah berakhir kini?
Akan kubuktikan Iku pancen dalan supoyo
Kepadamu Tresno iki bakal kasembadan
Baru saja kureguk manis madu cinta
Kini harus kutelan pahitnya juada
Luka di hati kurawat sendiri Duta Nirwana
Layang Sworo Hari berlalu musim berganti
Dan kini kau ingin
Milady Record
Ratna Antika Diriku lagi
Tatapan netramu nembus ning atiku
Agawe aku mung mikirne sliramu (tuman, tuman)
Layangmu lewat sms hpmu Apakah upaya Cahyane rembulan kalah klawan esemmu
Ra iso ngobati kangenku Diriku wanita Amung Kangmas
Sworomu lewat telepon gratisan Dan yang tinggal kini
Ra iso ngalai yen sesandingan Kedukaan
Janjimu semono tresnamu gede Howo ning njero batin
Nyatane saiki kok ninggalake Rembulan Pengen tansah sesanding
Yo mung karo Kangmas
Layang sworo ra iso ngobati
Nella Kharisma Atiku mung kanggo Kangmas
Rasa kangen marang sliramu
Layang sworo ra isa ngganteni
Kulino aku nyanding sliramu Milady Record Nadyan akeh pepalang
Layangmu lewat sms hapemu Duta Nirwana Ngalangi dalan katresnan
Ra iso ngobati kangenku Srikaton Iku pancen dalan supoyo
Sworomu lewat Asia Bimantara juga terima kasih Tresno iki bakal kasembadan
Pengemis Cinta Gege, gege

Ella Howo ning njero batin


Rembulan ing wengi tansah anyekseni Pengen tansah sesanding
Endah paras manis esem lan guyumu

41
Yo mung karo Kangmas Ning awan katon netramu Ho-o-o-o-o
Atiku mung kanggo Kangmas Ing saben wengiku Tak sadar jatuh air mataku
Keroso ing sumilire angin dalu
Sliramu duh kang mas
Nadyan akeh pepalang Sejenak napasku terhenti
Sing dadi memani e kalbu
Ngalangi dalan katresnan Kala kuteringat kepadamu
Mung sliramu sing ono ning atiku
Iku pancen dalan supoyo
Aku treno sliramu
Tresno iki bakal kasembadan
Telah kugenggam kebahagiaan
Lintang Ati Ning angin tak titipne
Yang larut dalam kebersamaan
Jadi tercemar dan tercela
Nella Kharisma Roso kangen marang sliramu
Hanya karena setitik noda
Nadyan batin pengen ketemu
Amung biso nyawang fotomu
Lintang sing ono ing wengi Baru kurasa kukehilangan
Gawe kangen ati Saat kenangan hadir di angan
Ati sing tansah nandang kasmaran iki Abote mendem kangen
Apalah daya perpisahan
Endahe esemu gawe bungahe atiku Kangen sing neng jero dodoku
Membuat luka semakin dalam
Mung sliramu pepujaning atiku Gedene roso tresno iki amung tak simpen
Ning jero ati
Sejenak napasku terhenti
Ning awan katon netramu Kala kuteringat kepadamu
Ing saben wengiku Ning angin tak titipne
Keroso ing sumilire angin dalu Roso kangen marang sliramu
Sliramu duh kang mas Nadyan batin pengen ketemu Telah kugenggam kebahagiaan
Sing dadi memani e kalbu Amung biso nyawang fotomu Yang larut dalam kebersamaan
Mung sliramu sing ono ning atiku Jadi tercemar dan tercela
Aku treno sliramu Hanya karena setitik noda
Abote mendem kangen
Kangen sing neng jero dodoku
Ning angin tak titipne Gedene roso tresno iki amung tak simpen Baru kurasa kukehilangan
Roso kangen marang sliramu Ning jero ati Saat kenangan hadir di angan
Nadyan batin pengen ketemu
Amung biso nyawang fotomu Goyah Apalah daya perpisahan
Membuat luka semakin dalam
Rita Sugiarto
Abote mendem kangen Goyah keseimbangan diri
Kangen sing neng jero dodoku Sejenak napasku terhenti Seiring lenyap hasrat di hati
Gedene roso tresno iki amung tak simpen Kala kuteringat kepadamu Mengapa cinta berakhir
Ning jero ati Dan kala raut wajahmu Sedangkan ada rasa saling memiliki
Perlahan-lahan hilang di mataku
Lintang sing ono ing wengi Ho-o-o-o-o
Gawe kangen ati Goyah keseimbangan diri Tak sadar jatuh air mataku
Ati sing tansah nandang kasmaran iki Seiring lenyap hasrat di hati
Endahe esemu gawe bungahe atiku Mengapa cinta berakhir
Mung sliramu pepujaning atiku Sedangkan ada rasa saling memiliki
42
Sejenak napasku terhenti Myakne, wis myakne isun hang nyingkreh Mestine welas ning ati
Kala kuteringat kepadamu Ojo takon-takon yoro, welas hang ring kene Biso ndudui dalan

Welas Hang Ring Kene Tatu iki sun pendem ring ati
Nak sun tinggal baen yoro, welas hang ring kene
Dudu malah gawe riko
Suyo lali-lalian
Syahiba Saufa
Ngomong Apik Apik Dumeh mergo isun hang welas
AA Jaya, masih Syahiba Saufa Riko gampangno
Suwi-suwi perih nong batin
Hang isun roso
Bengen mulo ono roso welas nong njero ati Paran baen hang di jaluk
Tapi saiki wis nono, cerito wis ilang Yo wis isun turuti
Wis kadung riko ajurno angen sun kebendung Akeh hang riko karep Isun ngomong apik-apik
Luntur welas isun iki mergo riko Yo wis isun lakoni Nawi sing biso maning
AA Jaya Ngaboti riko

Sak mendi seh gedine dunyo


Myakne, wis myakne isun hang nyingkreh Nong pikir riko Paribasan isun tau
Ojo takon-takon yoro, welas hang ring kene Kadung mulo sing tau cukup Ono salah luput nong riko
Tatu iki sun pendem ring ati Nafsu ring dodo Njaluk sepuro
Nak sun tinggal baen yoro, welas hang ring kene

Mestine welas ning ati Nawi mulo wis dalane


AA Jaya, luar biasa Biso ndudui dalan Cukup semene, hoo
Dudu malah gawe riko Cukup semene
Mas Paijo Suyo lali-lalian
Isun ngomong apik-apik
Dumeh mergo isun hang welas Nawi sing biso maning
Bengen mulo ono roso welas nong njero ati Ngaboti riko
Tapi saiki wis nono, cerito wis ilang Riko gampangno
Wis kadung riko ajurno angen sun kebendung Suwi-suwi perih nong batin
Luntur welas isun iki mergo riko, goyang Hang isun roso Paribasan isun tau
Ono salah luput nong riko
Isun ngomong apik-apik Njaluk sepuro
Myakne, wis myakne isun hang nyingkreh
Ojo takon-takon yoro, welas hang ring kene Nawi sing biso maning
Tatu iki sun pendem ring ati Ngaboti riko Nawi mulo wis dalane
Nak sun tinggal baen yoro, welas hang ring kene Cukup semene, ho-o
Paribasan isun tau Cukup semene
Myakne, wis myakne isun hang nyingkreh Ono salah luput nong riko
Njaluk sepuro
Ngelabur Langit
Ojo takon-takon yoro, welas hang ring kene (yo)
Vita Alvia
Tatu iki sun pendem ring ati
Nak sun tinggal byaen yoro welas hang ring kene Nawi mulo wis dalane
Cukup semene, hoo Nabur uyah nong segoro
Cukup semene Sing ono artine paran paran
43
Podo koyo ngelabur langit Langit hang dadi saksi, bumi milu nyakseni
Manasi geni Putih lan sucine, tulus lan ikhlase welas sun nyang
Yo sing ono lekas putuse riko
Paran tah paran maning, hang nggawe atin riko
Magih mangu-mangu, sing gelem telikas nompo
Koyo welas sun iki
welas isun
Nong riko nono putus putuse
Tapi koyo dene kendang Edan Turun
Ditabut selisih Via Vallen Ngelayung biso isun dung sing biso nduweni
Welas isun sing riko gape Biso sun linglung, koyo wong edan turun
Wis uwis uwis Serange atinisun, serange welas isun
Pasukan maju, ayo pakde Demen nyang riko, nyang riko, nyang riko
Asek, dilihat penonton, yang paling bagus yang
Dinggo paran mana?
Ngrageni manuk miber Wes sepuh yo? E-e, e-e
Nong kene isun He-iye-iye-iye A-aw, a-aw
Duwe segudang welas Teta Record, RGS, menger-menger Ayo, bro, edan turun
Duwe segudang asih Yang suka ska Ye-iye-iye-iye
Dinggo paran magih golet liyani Wo-wo-wo-wo Ha-iya-iya-iya
Teta Record (asyik, bro)
Koyo welas sun iki RGS, super dangdutnya Jawa Timur, menger- Langit hang dadi saksi, bumi milu nyakseni
Nong riko nono putus putuse menger, bro Putih lan sucine, tulus lan ikhlase welas sun nyang
Tapi koyo dene kendang He-iye-iye-iye riko
Ditabut selisih Paran tah paran maning, hang nggawe atin riko
Welas isun sing riko gape Langit hang dadi saksi, bumi milu nyakseni Magih mangu-mangu, sing gelem telikas nompo
Wis uwis uwis Putih lan sucine, tulus lan ikhlase welas sun nyang welas isun
riko
Dinggo paran Paran tah paran maning, hang nggawe atin riko Ngelayung biso isun dung sing biso nduweni
Ngrageni manuk miber Magih mangu-mangu, sing gelem telikas nompo Biso sun linglung, koyo wong edan turun
Nong kene isun welas isun Serange atinisun, serange welas isun
Duwe segudang welas Demen nyang riko, nyang riko, nyang riko
Duwe segudang asih Ngelayung biso isun dung sing biso nduweni
Dinggo paran magih golet liyani Biso sun linglung, koyo wong edan turun Ngelayung biso isun dung sing biso nduweni
Serange atinisun, serange welas isun Biso sun linglung, koyo wong edan turun
Wis uwis uwis Demen nyang riko, nyang riko, nyang riko Serange atinisun, serange welas isun
Demen nyang riko, nyang riko, nyang riko
Dinggo paran He-iye-iye-iye (ponomo)
Ngrageni manuk miber Wo-wo-wo-wo Raib
Nong kene isun Asek, lho
Rhoma Irama
Duwe segudang welas A-ha, yok
Duwe segudang asih A-aw, a-aw
Dinggo paran magih golet liyani A-aw, a-aw
44
Bunga desa yg ku puja raib entah kemana, Kabeh iki mergo kahanan Senajan atiku wes bubrah
Tercabut dari jambangan kala badai menerjang. Ben iso nyukupi kebutuhan Kandeli nggoning ibadah
Kalau masih bersemi di manakah Aku kerjo esuk sore Gusti sing paringi berkah
Rimbanya Nanging kowe sambat wae
Kalaupun sudah mati di mana pusaranya.
Taman tiada indah lg tanpa kau bunga desa,
Jaremu balungan kere
Wong Sepele
Hati tak ceria lg tanpa kau bunga desa... Ndarboy Genk
Opo pancen wes nasibku
Lirik by _ARIFIN_
Kudu pisahan karo sliramu
Bunga-bunga di taman terkulai turut bersedih
Jaremu arep nompo opo anane Jujur sedih uripku koyo mengkene
Karena sang primadona telah pergi,
Nanging nyatane Sugih, waras durung tau tak rasakke
Kumbang-kumbang kelana siapa yg
Tresnaku mbok sepelekke Urip dewe, tresno ra ono sing gape
menemukannya,
Akan ku tukar dengan bunga seribu... Kudu sabar mung dianggep wong sepele
Bunga desa yang kupuja Kudune kowe ngerteni
Raib entah ke mana Kabeh mung titipane Gusti Mlaku we kadang kesandung
Tercabut dari jambangan Senajan atiku wes bubrah Ora ono sing nulung
Kala badai menerjang Kandeli nggoning ibadah Tangise ning ati ra iso tak bendung
Kalau masih bersemi dimanakah rimbanya Gusti sing paringi berkah
Kalaupun sudah mati dimana pusaranya
Taman tiada indah lagi Duh abote kahanane uripku
Senajan balungan kere Kudu nandang lara
Tanpa kau bunga desa
Ora kendo nyambut gawe Dipandang sesiseh mata
Hati tak ceria lagi
Senajan dalan ra alus Yen takdire kudu dikuat-kuatke
Tanpa kau bunga desa
Sing penting wani terus Aku mung wong sepele kudu kuat atine
Bunga-bunga di taman
Terkulai turut bersedih
Karena sang primadona telah pergi Kabeh iki mergo kahanan Kadang pingin ngeluh naliko kentekan eluh
Kumbang-kumbang kelana Ben iso nyukupi kebutuhan Kodrate manungso kui pancen bedo-bedo
Siapa yang menemukannya Aku kerjo esuk sore Dedel duwel ati nampa kasunyatan iki
Akan kutukar dengan bunga seribu Nanging kowe sambat wae Kudu tak tambani kanggo njalani uripku iki
Bunga desa yang kupuja Jaremu balungan kere
Raib entah ke mana
Tercabut dari jambangan Jujur sedih uripku koyo mengkene
Opo pancen wis nasibku Sugih, waras durung tau tak rasakke
Kala badai menerjang
Kudu pisahan karo sliramu Urip dewe tresno ra ono sing gape
Balungan Kere Jaremu arep nompo opo anane
Nanging nyatane
Kudu sabar mung dianggep wong sepele
Ndarboy Genk Tresnaku mbok sepelekke
Mlaku we kadang kesandung
Ora ono sing nulung
Biyen aku tau kelangan Kudune kowe ngerteni Tangise ning ati ra iso tak bendung
Nganti saiki isih kelingan Kabeh mung titipane Gusti
Kowe seng tak anti-anti Senajan atiku wes bubrah
Bebrayan tekaning pati Kandeli nggoning ibadah Yen takdire kudu dikuat-kuatke
Jebule mblenjani janji Gusti sing paringi berkah Aku mung wong sepele, kudu kuat atine

45
Kadang pingin ngeluh nalika kentekan eluh Siji-sijine mung riko Pergilah kasih
Kodrate manungso kui pancen bedo-bedo Nong ati nisun selawase Usah risaukan ku yang menanti
Separuh rogo iki yoro mung kanggo riko
Dedel duwel ati nampa kasunyatan iki Sungguh berat hatiku meninggalkan
Kudu tak tambani kanggo njalani uripku iki Sing ono hang biso ngalangi niat iki Dirimu kekasih air mata berlinang
Masio tah samudro sun arungi Ku kan kembali kepada dirimu
Sing ono hang biso mbatesi welas iki Setiamu takkan kuduakan
Jujur sedih uripku koyo mengkene
Masio ilang nyowo sun belani Hanyalah dirimu kasih satu yang kusayang
Sugih, waras durung tau tak rasakke
Takkan tergantikan
Urip dewe, tresno ra ono sing gape
Kudu sabar mung dianggep wong sepele Paran byaen sun lakoni kanggo riko
Semoga kau dan aku
Satu hati sampai mati
Mlaku we kadang kesandung Siji-sijine mung riko
Setia tak terganti
Ora ono sing nulung Nong ati nisun selawase
Tangise ning ati ra iso tak bendung Separuh rogo iki yoro mung kanggo riko
Walau menangis pilu hati ini
Sayangku akan tetap abadi
Mlaku we kadang kesandung Nong ati nisun selawase
Sampai akhir masa kau ku nanti
Ora ono sing nulung (Separuh rogo iki) Yoro mung kanggo riko
Hanya kau yang aku sayangi
Tangise ning ati ra iso tak bendung
Satu Hati Sampai Mati
Thomas Arya Sumpah mati bukan maksud di hati
Aku pancen wong sepele nanging bakal tak
Tuk meninggalkan dirimu oh kasih
buktekke
Ku melangkah pergi karna janji
Dadi uwong ojo seneng nyepelekke Walau menangis pilu hati ini Usah kasih engkau bersedih
Sayangku akan tetap abadi Cintaku suci
Sampai akhir masa kau kunanti Hanya satu untuk dirimu
Kanggo Riko Hanya kau yang aku sayangi

Demy Ku percaya padamu


Sumpah mati bukan maksud di hati Kasih ku akan menunggumu
Tuk meninggalkan dirimu oh kasih
He-he hoo Ku melangkah pergi karna janji
Usah kasih engkau bersedih Demi cintamu rela ku berpisah
Cintaku suci Meski sekian lama kita takkan bersua
Sing ono hang biso ngalangi niat iki Hanya satu untuk dirimu Pergilah kasih
Masio tah samudro sun arungi Usah risaukan ku yang menanti
Sing ono hang biso mbatesi welas iki
Masio ilang nyowo sun belani Ku percaya padamu
Kasih ku akan menunggumu Sungguh berat hatiku meninggalkan
Dirimu kekasih
Paran byaen sun lakoni kanggo riko Air mata berlinang
Demi cintamu rela ku berpisah Ku kan kembali kepada dirimu
Meski sekian lama kita takkan bersua Setiamu takkan kuduakan

46
Hanyalah dirimu Cintaku kepada nyai tak seperti sabun mandi Jemblemku super kabeh wong podo ngiler
Kasih satu yang kusayang Pabila sering dipakai, makin habis kurang wangi Jemblemku super kabeh wong podo ngiler
Takkan tergantikan Percayalah cintaku suci ka nyai
Jemblemku larang loh mas
Semoga kau dan aku Aduh, bagaimana nyai, urusan kakang teh?
Satu hati sampai mati Akang sudah habis-habisan
Saikine aku kepikiran
Setia tak terganti Asal tau saja nyai, sebelum isinya
Ndek kapan isun ngicipi jemblemu
Lemarinya dulu akang sudah jual, demi nyai
Angen angen ngedun mbun mbunan
Jawab dong nyai!
Hanyalah dirimu kasih satu yang kusayang Iso tak pangan sak durunge turu
Takkan tergantikan
Kujual baju, celana, itu semua demi nyai
Koyo wong sing ngidam telung wulan
Aku kerja jadi kuli demi nyai
Semoga kau dan aku Aku iki sing ngidam jemblemmu
Satu hati sampai mati Sak umpomo tek ku tuku larang
Setia tak terganti Walaupun Madonna cantik Raduwe duwit wani dodol untu

Cinta Sabun Mandi Marilyin Monroe juga cantik


Tetapi bagiku lebih cantik nyai
Aku ngidam jemblemu
Jaja Mihardja Jemblem sing ngendi
Aku rela korban harta demi nyai Jemblem sing kui dik
Aduh nyai, dengarkanlah Aku rela korban nyawa demi nyai Sing kui ngendi mas
Cintaku tulus dan suci sama nyai Mosok ra ngerti dik
Pancen ra ngerti
Kalau kaca bisa pecah, kayu juga bisa patah
Mbok yo ojo mbingungi
Kalau kaca bisa pecah, kayu juga bisa patah Tapi cintaku ka nyai tak akan bisa berubah
Yo jemblem mbok sing gembol kui
Tapi cintaku ka nyai tak akan bisa berubah Sampai tua cintaku tak akan musnah
Sampai tua cintaku tak akan musnah
Ngidam Jemblem Aku njaluk jemblemu dik
Jemblem sing ngendi kang
Cintaku kepada nyai tak seperti sabun mandi Jemblem sing kui lho dik
Utami Dewi Fortuna
Pabila sering dipakai, makin habis kurang wangi Sing kuwi ngendi
Percayalah cintaku suci ka nyai Mosok ra ngerti dik
Dik, aku penasaran Pancen ra ngerti
Opo yo tenan kowe dodolan jajan Mbok yo ojo mbingungi
Kujual baju, celana, itu semua demi nyai
Nyawang kowe sing bakul jajan Yo jemblem mbok sing gembol kui
Aku kerja jadi kuli demi nyai
Mesti wae jajanmu yo enak tenan

Walaupun Madonna cantik Aku ngidam jemblemu dik


Mas kuwi pancen bener mas Jemblem sing ngendi neh
Marilyin Monroe juga cantik
Tapi mung kari siji jenenge jemblem Jemblem sing kui lho dik
Tetapi bagiku lebih cantik nyai
Jemblemku jembleme super Sing kuwi ngendi to
Aku rela korban harta demi nyai
Tak eman-eman mas Mosok ra ngerti dik
Aku rela korban nyawa demi nyai
Nyawang podo ngiler Pancen ra ngerti

47
Mbok yo ojo mbingungi (tak usah bingung -bingung) Pancen ra ngerti Kadung tresno ning sliramu dhuh wong bagus
Yo jemblem mbok sing gembol kui Mbok yo ojo mbingungi, mbingungi Ra eling dino lan wektu
Yo jemblem mbok sing gembol kui
Aku njaluk jemblemu dik Neng ati katon ra biso ilang
Aduh, Jemblem sing ngendi maneh mas Aku njaluk jemblemu dik Soyo suwe soyo ra karuan
Jemblem sing kui lho dik Eh, jemblem sing ngendi mas Snadyan mung tansah anggadhang
Sing kuwi ngendi Jemblem sing kui Aku samar yen sliramu ra kelingan
Mosok ra ngerti dik Sing kuwi ngendi
Pancen ora ngerti Mosok ra ngerti
Wong bagus tak anti-anti
Mbok yo ojo mbingungi (mosok bingung dik) Eh, pancen ra ngerti
Jo pijer semoyo wae
Yo jemblem mbok sing gembol kui Mbok yo ojo mbingungi (lo lo lo)
Aku tresno karo kowe
Yo jemblem mbok sing gembol kui
Dik, aku penasaran
Tegane atimu soyo gawe loro iku ra prayogo
Opo yo tenan kowe dodolan jajan Aku ngidam jemblemu (Oalah)
Aku ora bakal mundur
Nyawang kowe sing bakul jajan Jemblem sing ngendi maneh mas
Aku ora bakal mlayu
Mesti wae jajanmu yo enak tenan Jemblem sing kui lho dik
Yen durung nyanding sliramu
Sing kuwi ngendi
Mosok ra ngerti dik
Mas kuwi pancen bener mas
Eh, pancen ra ngerti Ukuraning tresno dudu bondho Nanging
Tapi mung kari siji jenenge jemblem
Mbok yo ojo mbingungi Lungiting asmoro
Jemblemku jembleme super
Yo jemblem mbok sing gembol kui
Tak eman eman mas
Nyawang podo ngiler Duta Nirwana
Aku njaluk jemblemu dik (Oalah) He-eh
Jemblem sing ngendi mas He-aa
Jemblemku super kabeh wong podo ngiler
Jemblem sing kui lho dik Nella lovers, terima kasih
Jemblemku super kabeh wong podo ngiler
Sing kuwi ngendi
Seprene nggonku ngenteni janji
Saikine aku kepikiran
Mosok ra ngerti dik Iki prasetyaning ati
Ndek kapan isun ngicipi jemblemu
Pancen ora ngerti Kadung tresno ning sliramu dhuh wong bagus
Angen angen ngedun mbun mbunan
Mbok yo ojo mbingungi, walah walah (lo lo lo) Ra eling dino lan wektu
Iso tak pangan sak durunge turu
Yo jemblem mbok sing gembol kui
Koyo wong sing ngidam telung wulan
Aku iki sing ngidam jemblemmu
Sak umpomo tek ku tuku larang
Lungiting Asmoro Neng ati katon ra biso ilang
Soyo suwe soyo ra karuan
Raduwe duwit wani dodol untu Nella Kharisma Snadyan mung tansah anggadhang
Aku samar yen sliramu ra kelingan
Aku ngidam jemblemu Melodi record
Jemblem sing ngendi mas Duta nirwana Wong bagus tak anti-anti
Jemblem sing kui dik Jo pijer semoyo wae
Sing kui ngendi Seprene nggonku ngenteni janji Aku tresno karo kowe
Mosok ra ngerti dik Iki prasetyaning ati Tegane atimu soyo gawe loro iku ra prayogo
48
Aku ora bakal mundur Tumetes iluhku nganti koyo tirto segoro Rakoyo biasane sliramu neng kene
Aku ora bakal mlayu Nalikane kowe lungo ninggalke aku Ngancani ati iki nandang tresno suci
Yen durung nyanding sliramu Nelongso ku nelongso Kangen njero ati raiso di tambani
Ati soyo keronto-ronto Mung sliramu seng tak anti-anti
Kowe uwes cidro
Ukuraning tresno dudu bondho nanging
Dadi sumpah setiamu
Lungiting asmoro Liwang liwunging ati mergo tresno iki
Ukuraning tresno dudu bondho nanging Rasane kroso perih udan njero ati
Lungiting asmoro Tumetes iluhku nganti koyo tirto segoro Seng tak gandoli ora ngerungmangsani

Talining Asmoro Nalikane kowe lungo ninggalke aku


Nelongso ku nelongso
Tanpo pamit lungo ora bali

Happy Asmara Ati soyo keronto-ronto


Aku tresno, kowe lungo
Kowe uwes cidro
Aku tresno nanging aku mbok gawe loro
Dadi sumpah setiamu
Opo salahku nganti kowe ninggalke aku Aku tresno, kowe lungo
Hoo. Hoo. Hoo. Hoo.
Tanpo sebab alasan dadi karepmu Aku tresno nanging aku mbok tinggalno
Haa. Haa. Haa. Haa.
Teganing ati medhotke talining asmoro Hoo. Hoo. Hoo. Hoo. Haa.
Opo pacen wes ono wanito liyo Aku tresno, kowe lungo
Aku tresno nanging aku mbok gawe loro
Loro ati atiku loro Aku tresno, kowe lungo
Tansah soyo keronto- ronto Aku tresno nanging aku mbok tinggalno
Roso iki tetep jroning dodo
Kowe uwes bedo
Lewung
Aku tresno, kowe lungo
Nella Kharisma
Aku tresno nanging aku mbok gawe loro
Tumetes iluhku nganti koyo tirto segoro Aku tresno, kowe lungo
Nalikane kowe lungo ninggalke aku Rakoyo biasane sliramu neng kene Aku tresno nanging aku mbok tinggalno
Nelongso ku nelongso
Ati soyo keronto-ronto
Ngancani ati iki nandang tresno suci
Kangen njero ati raiso di tambani Karna Ada KO
Kowe uwes cidro Mung sliramu seng tak anti-anti New Gvme
Dadi sumpah setiamu
Liwang liwunging ati mergo tresno iki Sedih itu kalo sa tra dengan ko
Opo salahku nganti kowe ninggalke aku Rasane kroso perih udan njero ati Jang tanyakan sa pu rasa untuk ko
Tanpo sebab alasan dadi karepmu Seng tak gandoli ora ngerungmangsani Setiap hari sa berdoa
Teganing ati medhotke talining asmoro Tanpo pamit lungo ora bali Semoga kita sanggup baku jaga
Opo pacen wes ono wanito liyo
Aku tresno, kowe lungo Jang hiraukan dong yang tra suka
Loro ati atiku loro Aku tresno nanging aku mbok gawe loro Tutup mata juga telinga
Tansah soyo keronto- ronto Aku tresno, kowe lungo Anggap saja dunia tong punya
Roso iki tetep jroning dodo Aku tresno nanging aku mbok tinggalno Cukup senyum dengar cerita
Kowe uwes bedo

49
Karna ada ko yang buat sa nyaman Percaya hati jang orang lain Tingkahmu sikapmu terhadap diriku
Karna ada ko yang selalu tenangkan Cinta yang murni bukan yang lain Yang membuat aku makin sayang
Jauhkan sa dari keraguan Sayang kepadamu
Trada yang sanggup memisahkan
Kita butuh ruangan yang sepi
Terbuka curahkan rasa dalam hati Habis satu tambah satu bahagia engkau berikan
Pegang sa janji dan percaya Sa untuk ko, ko untuk sa Dan di setiap waktu
Hanya ko satu yang sa punya Dua panggilan yang menjadi kita Kau sirami aku dengan kasih sayang
Sa pu hari su sempurna Habis satu tambah satu bahagia kan ku berikan
Sa akan jaga ko untuk selamanya Tiada habisnya kasih sayangku terhadap dirimu
Dan tra tak akan lepaskan
Tra tak pernah rasa bosan
Sa masih bisa Terpisah jarak dan tra bertatap Hatiku jiwaku hanyalah untukmu
Bertahan dan tetap hidup Tapi ko tetap sa impikan Hanya untukmu duhai kekasihku oh
Bukan karna soapa deng ko lebih dari cukup, ah
Mata tertutup biarpun redup tapi ko tetap bercahaya
Untuk bertemu kembali bersatu Habis satu tambah satu bahagia engkau berikan
Angin tertiup malam nyambut
Tuhan su tau kita pun mau Dan di setiap waktu
Semoga ko bisa tersenyum selalu Kau sirami aku dengan kasih sayang
Ko jadi bulan untuk saya Habis satu tambah satu bahagia kan ku berikan
Dan terlalu lebih tidada sedih tra salah pilih Tiada habisnya kasih sayangku terhadap dirimu
Karna ada ko yang buat sa nyaman
Tetap begini, sekarang saja sa su nyaman
Karna ada ko yang selalu tenangkan
Semoga sampai akhi zaman
Jauhkan sa dari keraguan Walau berjuta halangan rintangan
Trada yang sanggup memisahkan Cintaku tetap hanyalah dirimu
Selalu muncul di dalam pesan Satu tambah satu aku dan dirimu
Selalu jujur tiga kata bosan Akan berdua untuk selamanya
Pegang sa janji dan percaya
I love you
Itu juga Tuhan tau
Hanya ko satu yang sa punya
Sa pu hari su sempurna
Karna Su Sayang
Sa akan jaga ko untuk selamanya Near
Karna ada ko yang buat sa nyaman
Karna ada ko yang selalu tenangkan Habis 1+1 Biasa sa cinta satu sa pinta
Jauhkan sa dari keraguan Gamma1 Jang terlalu mengekang rasa
Trada yang sanggup memisahkan Karna kalau sa su bilang
Sa trakan berpindah karna su sayang
Senyummu tawamu hadir di benakku
Pegang sa janji dan percaya Yang membuat hati ini rindu rindu kepadamu
Hanya ko satu yang sa punya Hatiku jiwaku hanyalah untukmu Jangan kau berulah sa trakan mendua
Sa pu hari su sempurna Hanya untukmu duhai kekasihku oh Cukup jaga hati biar tambah cinta
Sa akan jaga ko untuk selamanya Karna kalau sa su bilang
Sa trakan berpindah karna su sayang
Habis satu tambah satu bahagia engkau berikan
Tutup telinga dan juga mata Dan di setiap waktu
Cukup kau tau apa yang kau rasa Kau sirami aku dengan kasih sayang Dan ini semua tentang hati
Jadi coba pikir kembali

50
Janji tra mungkin sa ingkari Dan coba renungkan kembali Yang penting aku senang, aku menang
Karna alasan tra kabari Sap rasa tumbuh dan tra mati Persetan orang susah karena aku
Ko masih jadi kekasih Yang penting asyik
Jadi jang takut sa ke lain hati Sekali lagi
Kasih ko begitu curiga
(Asyik!)
Berubah kini ko berbeda
Ikat sa kuat atas nama cinta Biasa sa cinta satu sa pinta Khotbah soal moral omong keadilan
Sa tra suka ko paksa, itu masalahnya Jaga hati biar sa makin cinta Sarapan pagiku
Percaya rasa jang dengar cerita Aksi tipu-tipu, lobying, dan upeti
Pegang sap janji sa tra coba berpindah Wow, jagonya
Biarkan cinta tumbuh sebisanya
Cinta dan resah itu pelengkapnya
Maling kelas teri, bandit kelas coro
Jang hanya datang dan tinggalkan lara Biasa sa cinta satu sa pinta
Itu kantong sampah
Sa tetap cinta walo tra bersuara Jang terlalu mengekang rasa
Siapa yang mau berguru datang padaku
Karna kalau sa su bilang
Sebut tiga kali namaku
Sa trakan berpindah karna su sayang
Biasa sa cinta coba ko pahami Bento! Bento! Bento!
Sa su bilang sayang jaga sap hati (Asyik!)
Tra mendua sa berhenti mencari Jangan kau berulah sa trakan mendua
Cukup ko dalam mimpi, kini dan nanti Cukup jaga hati biar tambah cinta Namaku Bento rumah real estate
Karna kalau sa su bilang Mobilku banyak harta berlimpah
Sa trakan berpindah karna su sayang Orang memanggilku bos eksekutif
Biasa sa cinta satu sa pinta Tokoh papan atas, atas segalanya
Jang terlalu mengekang rasa (Asyik!)
Karna kalau sa su bilang Biasa sa cinta satu sa pinta
Sa trakan berpindah karna su sayang Jang terlalu mengekang rasa Wajahku ganteng banyak simpanan
Karna kalau sa su bilang Sekali lirik oke sajalah
Sa trakan berpindah karna su sayang Bisnisku menjagal, jagal apa saja
Jangan kau berulah sa trakan mendua
Yang penting aku senang, aku menang
Cukup jaga hati biar tambah cinta
Persetan orang susah karena aku
Karna kalau sa su bilang Jangan kau berulah sa trakan mendua
Yang penting asyik
Sa trakan berpindah karna su sayang Cukup jaga hati biar tambah cinta
Sekali lagi
Karna kalau sa su bilang
(Asyik!)
Sa trakan berpindah karna su sayang
Bilang pada sa kalo rindu
Pasti sa ada jangan ragu Bento Khotbah soal moral omong keadilan
Sarapan pagiku
Tetapi bukannya begitu Iwan Fals
Ko malah marah sampe lupa waktu Aksi tipu-tipu, lobying, dan upeti
Namaku Bento rumah real estate Wow, jagonya
Mobilku banyak harta berlimpah
Tra balas sa pu pesan Orang memanggilku bos eksekutif Maling kelas teri bandit kelas coro
Jujur sa sayang ko membingungkan Tokoh papan atas, atas segalanya Itu kantong sampah
Sa cuma butuh sedikit sandaran (Asyik!) Siapa yang mau berguru datang padaku
Ko pikir semua itu cuma jalan sa dekati selingkuhan Sebut namaku
Wajahku ganteng banyak simpanan Bento! Bento! Bento!
Sekali lirik oke sajalah (Asyik!)
Bisnisku menjagal, jagal apa saja
51
Bento! S'perti menjelma waktu aku tertawa Di kantong safarimu kami titipkan
Ujung Aspal Pondok Gede Kala memberimu dosa Masa depan kami dan negeri ini
Dari Sabang sampai Merauke
Iwan Fals oh, maafkanlah
Di kamar ini aku dilahirkan (Na-na-na-na-na) oh, maafkanlah Saudara dipilih bukan dilotre
Di balai bambu buah tangan bapakku Meski kami tak kenal siapa saudara
Rasa sesal di dasar hati Kami tak sudi memilih para juara
Di rumah ini aku dibesarkan
Diam, tak mau pergi Juara diam, juara he-eh, juara hahaha
Dibelai mesra lentik jari ibu
Haruskah aku lari dari kenyataan ini?
Nama dusunku Ujung Aspal Pondok Gede Pernah ku mencoba 'tuk sembunyi Untukmu yang duduk sambil diskusi
Rimbun dan anggun ramah senyum penghuni dusun Namun senyummu tetap mengikuti Untukmu yang biasa bersafari
Di sana, di gedung DPR
Kambing sembilan motor tiga bapak punya Hati kecil berbisik untuk kembali padanya
Ladang yang luas habis sudah sebagai gantinya S'ribu kata menggoda Di hati dan lidahmu kami berharap
S'ribu sesal di depan mata Suara kami tolong dengar lalu sampaikan
Sampai saat tanah moyangku Seperti menjelma waktu aku tertawa Jangan ragu, jangan takut karang menghadang
Tersentuh sebuah rencana Kala memberimu dosa Bicaralah yang lantang, jangan hanya diam!
Dari serakahnya kota
Terlihat murung wajah pribumi Rasa sesal di dasar hati Wakil rakyat seharusnya merakyat
Terdengar langkah hewan bernyanyi Diam, tak mau pergi Jangan tidur waktu sidang soal rakyat
Haruskah aku lari dari kenyataan ini? Wakil rakyat bukan paduan suara
Di depan masjid samping rumah wakil pak lurah Pernah ku mencoba 'tuk sembunyi Hanya tahu nyanyian lagu "setuju"
Tempat dulu kami bermain mengisi cerahnya hari Namun senyummu tetap mengikuti
Namun sebentar lagi angkuh tembok pabrik berdiri Wakil rakyat seharusnya merakyat
Satu per satu sahabat pergi dan takkan pernah kembali Pernah ku mencoba 'tuk sembunyi Jangan tidur waktu sidang soal rakyat
Namun senyummu tetap mengikuti Wakil rakyat bukan paduan suara
Sampai saat tanah moyangku Hanya tahu nyanyian lagu "setuju"
Tersentuh sebuah rencana Pernah ku mencoba 'tuk sembunyi
Dari serakahnya kota Namun senyummu tetap mengikuti Wakil rakyat seharusnya merakyat
Terlihat murung wajah pribumi
Terdengar langkah hewan bernyanyi
Surat Buat Wakil Rakyat Jangan tidur waktu sidang soal rakyat
Wakil rakyat bukan paduan suara
Iwan Fals Hanya tahu nyanyian lagu "setuju"
Yang Terlupakan Untukmu yang duduk sambil diskusi
Iwan Fals Untukmu yang biasa bersafari Wakil rakyat seharusnya merakyat
Di sana, di gedung DPR Jangan tidur waktu sidang soal rakyat
Denting piano kala jemari menari
Wakil rakyat bukan paduan suara
Nada merambat pelan di kesunyian malam
Wakil rakyat kumpulan orang hebat Hanya tahu nyanyian lagu "setuju"
Saat datang rintik hujan
Bukan kumpulan teman-teman dekat
Bersama sebuah bayang Wakil rakyat seharusnya merakyat
Apalagi sanak famili
Yang pernah terlupakan Jangan tidur waktu sidang soal rakyat
Di hati dan lidahmu kami berharap Wakil rakyat bukan paduan suara
Hati kecil berbisik untuk kembali padanya
Suara kami tolong dengar lalu sampaikan Hanya tahu nyanyian lagu "setuju"
S'ribu kata menggoda
Jangan ragu, jangan takut karang menghadang
S'ribu sesal di depan mata Wakil rakyat seharusnya merakyat
Bicaralah yang lantang, jangan hanya diam!
Jangan tidur waktu sidang soal rakyat

52
Wakil rakyat bukan paduan suara Penindasan serta kesewenang-wenangan Ribuan kilo jalan yang kau tempuh
Hanya tahu nyanyian lagu "setuju" Banyak lagi, teramat banyak untuk disebutkan Lewati rintang untuk aku anakmu
Hoi hentikan, hentikan jangan diteruskan Ibuku sayang masih terus berjalan
Wakil rakyat seharusnya merakyat Kami muak dengan ketidakpastian dan keserakahan Walau tapak kaki
Jangan tidur waktu sidang soal rakyat Penuh darah penuh nanah
Bukan paduan suara Wo o ya o ya o ya bongkar
Hanya tahu nyanyian lagu "setuju" Wo o ya o ya o ya bongkar Seperti udara

Bongkar Wo o ya o ya
Wo o ya o ya
o ya
o ya
bongkar
bongkar
Kasih yang engkau berikan
Tak mampu 'ku membalas
Iwan Fals Ibu
Kalau cinta sudah dibuang Di jalanan kami sandarkan cita-cita Ibu
Sebab di rumah tak ada lagi yang bisa dipercaya
Jangan harap keadilan akan datang
Kesedihan hanya tontonan Orang tua pandanglah kami sebagai manusia Tikus Tikus Kantor
Bagi mereka yang diperkuda jabatan Kami bertanya tolong kau jawab dengan cinta Iwan Fals
Wo o ya o ya o ya bongkar Kisah usang tikus-tikus kantor
Wo o ya o ya o ya bongkar Yang suka berenang di sungai yang kotor
Wo o ya o ya o ya bongkar Wo o ya o ya o ya bongkar
Wo o ya o ya o ya bongkar Kisah usang tikus-tikus berdasi
Wo o ya o ya o ya bongkar Yang suka ingkar janji lalu sembunyi
Sabar, sabar, sabar dan tunggu
Itu jawaban yang kami terima
Ternyata kita harus ke jalan Ibu Di balik meja teman sekerja
Di dalam lemari dari baja
Robohkan setan yang berdiri mengangkang Iwan Fals
Ribuan kilo jalan yang kau tempuh Kucing datang cepat ganti muka
Wo o ya o ya o ya bongkar Lewati rintang untuk aku anakmu Segera menjelma bagai tak tercela
Wo o ya o ya o ya bongkar Ibuku sayang masih terus berjalan Masa bodoh hilang harga diri
Wo o ya o ya o ya bongkar Walau tapak kaki Asal tak terbukti ah tentu sikat lagi
Wo o ya o ya o ya bongkar Penuh darah penuh nanah
Tikus-tikus tak kenal kenyang
Penindasan serta kesewenang-wenangan Seperti udara Rakus, rakus, bukan kepalang
Banyak lagi, teramat banyak untuk disebutkan Kasih yang engkau berikan Otak tikus memang bukan otak udang
Hoi hentikan, hentikan jangan diteruskan Tak mampu 'ku membalas Kucing datang tikus menghilang
Kami muak dengan ketidakpastian dan keserakahan Ibu
Ibu Kucing-kucing yang kerjanya molor
Di jalanan kami sandarkan cita-cita Tak ingat tikus kantor datang menteror
Sebab di rumah tak ada lagi yang bisa dipercaya Ingin kudekap Cerdik, licik, tikus bertingkah tengik
Orang tua pandanglah kami sebagai manusia Dan menangis di pangkuanmu Mungkin karena sang kucing pura-pura mendelik
Kami bertanya tolong kau jawab dengan cinta Sampai aku tertidur
Bagai masa kecil dulu Tikus tahu sang kucing lapar
O-o-oh! Kasih roti jalan pun lancar
Lalu doa-doa Memang sial sang tikus teramat pintar
Wo o ya o ya o ya bongkar
Baluri sekujur tubuhku Atau mungkin si kucing yang kurang ditatar
Wo o ya o ya o ya bongkar
Dengan apa membalas
Wo o ya o ya o ya bongkar Tikus-tikus tak kenal kenyang
Ibu
Wo o ya o ya o ya bongkar Rakus, rakus, bukan kepalang
Ibu

53
Otak tikus memang bukan otak udang Dia tahu, dia rasa Oh, singgahlah sayang, pesawat tempurku
Kucing datang tikus menghilang Maka tersenyumlah, kasih Mendarat mulus di dalam sanubariku
Buku Ini Aku Pinjam Tetap langkah, jangan hentikan
Cinta ini milik kita Penguasa, penguasa
Iwan Fals Berilah hambamu uang
Dia tahu, dia rasa Cinta ini milik kita Beri hamba uang
Cinta ini milik kita
Pesawat Tempurku Beri hamba uang

Di kantin depan kelasku Iwan Fals Penguasa, penguasa


Di sana kenal dirimu Waktu kaulewat aku sedang mainkan gitar Berilah hambamu uang
Yang kini tersimpan di hati Sebuah lagu yang kunyanyikan tentang dirimu Beri hamba uang
Jalani kisah sembunyi Seperti kemarin kamu hanya lemparkan senyum Beri hamba uang
Lalu pergi begitu saja bagai pesawat tempur Beri hamba uang
Di halte itu kutunggu Beri hamba uang
Senyum manismu kekasih Hei, kau yang manis, singgahlah dan ikut bernyanyi
Usai dentang bel sekolah
Kita nikmati yang ada
Sebentar saja nona, sebentar saja, hanya sebentar Kumenanti Seorang Kekasih
Rayuan mautku tak membuat kau jadi galak Iwan Fals
Bagai seorang diplomat ulung engkau mengelak
Seperti hari yang lain Bila mentari bersinar lagi
Kau senyum tersipu malu Kalau saja aku bukanlah penganggur Hatiku pun ceria kembali (asyik)
Ketika kusapa engkau Sudah kupacari kau Kutatap mega tiada yang hitam
Genggamlah jari Jangan bilang tidak, bilang saja iya Betapa indah hari ini
Genggamlah hati ini Iya, lebih baik daripada kau menangis
Ku menanti seorang kekasih
Memang usia kita muda Penguasa, penguasa Yang tercantik yang datang di hari ini
Namun cinta soal hati Berilah hambamu uang Adakah dia kan selalu setia
Biar mereka bicara Beri hamba uang Bersanding hidup penuh pesona
Telinga kita terkunci Beri hamba uang Harapanku

Dia tahu, dia rasa Penguasa, penguasa Jangan kau tak menepati janji
Maka tersenyumlah, kasih Berilah hambamu uang Datanglah dengan kasihmu
Tetap langkah, jangan hentikan Beri hamba uang Andai kau tak datang kali ini
Cinta ini milik kita Beri hamba uang Punah harapanku
Beri hamba uang
Buku ini aku pinjam Kutatap mega tiada yang hitam
Beri hamba uang
'Kan kutulis sajak indah Betapa indah hari ini
Hanya untukmu seorang Oh ya, andai kata dunia tak punya tentara
Tentang mimpi-mimpi malam Ku menanti seorang kekasih
Tentu tak ada perang yang banyak makan biaya
Yang tercantik yang datang di hari ini
Oh, oh ya, andai kata dana perang buat diriku
Dia tahu, dia rasa Adakah dia kan selalu setia
Tentu kau mau singgah bukan cuma tersenyum
Maka tersenyumlah, kasih Bersanding hidup penuh pesona
Tetap langkah, jangan hentikan Kalau hanya senyum yang engkau berikan Harapanku
Cinta ini milik kita Westerling pun tersenyum
Jangan kau tak menepati janji
Datanglah dengan kasihmu
54
Andai kau tak datang kali ini Bila cinta tak menyatukan kita Jelas menatap awan berarak
Punah harapanku Bila kita tak mungkin bersama Wajah murung s'makin terlihat
Izinkan aku tetap menyayangimu, oh-oh-oh
Jangan kau tak menepati janji Engkau sarjana muda
Datanglah dengan kasihmu Sayangku (sayangku), oh-oh Resah tak dapat kerja
Andai kau tak datang kali ini Dengarkanlah isi hatiku Tak berguna ijazahmu
Punah harapanku Cintaku (cintaku), oh-oh Empat tahun lamanya
Andai kau tak datang kali ini Dengarkanlah isi hatiku Bergelut dengan buku
Punah harapanku Sia-sia semuanya
Sayangku (sayangku), oh-oh (dengarkanlah)
Ijinkan Aku Menyayangimu Dengarkanlah isi hatiku S'tengah putus asa
Iwan Fals Dia berucap, "Maaf, Ibu"
Aku sayang padamu
Andai kau izinkan
Walau sekejap memandang
Izinkan aku membuktikan Lonteku
Kubuktikan kepadamu
Aku memiliki rasa
Sarjana Muda Iwan Fals
Hembusan angin malam waktu itu
Iwan Fals
Bawa lari 'ku dalam dekapanmu
Cinta yang kupendam Berjalan seorang pria muda Kau usap luka di sekujur tubuh ini
Tak sempat aku nyatakan Dengan jaket lusuh di pundaknya "Sembunyilah sembunyi, " ucapmu
Karena kau t'lah memilih Di sela bibir tampak mengering Nampak jelas rasa takut di wajahmu
Menutup pintu hatimu Terselip s'batang rumput liar Saat petugas datang mencariku
Izinkan aku membuktikan Jelas menatap awan berarak Lonteku, terima kasih
Inilah kesungguhan rasa Wajah murung s'makin terlihat Atas pertolonganmu di malam itu
Izinkan aku menyayangimu Dengan langkah gontai tak terarah Lonteku, dekat padaku
K'ringat bercampur debu jalanan Mari kita lanjutkan cerita hari esok
Sayangku, oh-oh
Dengarkanlah isi hatiku Engkau sarjana muda Walau kita berjalan dalam dunia hitam
Cintaku, oh-oh Resah mencari kerja Benih cinta tak pandang siapa
Dengarkanlah isi hatiku Mengandalkan ijazahmu Meski semua orang singkirkan kita
Empat tahun lamanya Genggam tangan erat-erat
Cinta yang kupendam Bergelut dengan buku Kita melangkah
Tak sempat aku nyatakan 'Tuk jaminan masa depan
Karena kau t'lah memilih Lonteku, terima kasih
Menutup pintu hatimu Langkah kakimu terhenti Atas pertolonganmu di malam itu
Di depan halaman sebuah jawatan Lonteku, dekat padaku
Izinkan aku membuktikan
Mari kita lanjutkan cerita hari esok
Inilah kesungguhan rasa Tercenung lesu, engkau melangkah
Izinkan aku menyayangimu Dari pintu kantor yang diharapkan Walau kita berjalan dalam dunia hitam
Terngiang kata tiada lowongan Benih cinta tak pandang siapa
Sayangku, oh-oh Untuk kerja yang didambakan Meski semua orang singkirkan kita
Dengarkanlah isi hatiku
Genggam tangan erat-erat
Cintaku, oh-oh Tak peduli berusaha lagi
Kita melangkah
Dengarkanlah isi hatiku Namun kata sama kau dapatkan

55
Lonteku, terima kasih
Atas pertolonganmu di malam itu
Sombong melangkah istana yang megah
Seakan meludah di atas tubuh yang resah Doa Pengobral Dosa
Lonteku, dekat padaku Ribuan jerit di depan hidungmu Iwan Fals
Mari kita lanjutkan cerita hari esok Namun yang kutahu Di sudut dekat gerbong
Tak terasa mengganggu Yang tak terpakai
Lonteku, terima kasih Perempuan ber-make up tebal
Atas pertolonganmu di malam itu Kotak semir mungil dan sama dekil Dengan rokok di tangan
Lonteku, dekat padaku Benteng rapuh dari lapar memanggil Menunggu tamunya datang
Mari kita lanjutkan cerita hari esok Gaduhkan mata para penjaga

Siang Seberang Istana Saksi nyata Terpisah dari ramai


Berteman nyamuk nakal
Iwan Fals Yang sudah terbiasa Dan segumpal harapan
Seorang anak kecil bertubuh dekil Sombong melangkah istana yang megah Kapankah datang
Tertidur berbantal sebelah lengan Seakan meludah di atas tubuh yang resah Tuan berkantong tebal?
Berselimut debu jalanan Ribuan jerit di depan matamu Habis berbatang-batang tuan belum datang
Namun yang kutahu Dalam hati resah menjerit bimbang
Rindang pohon jalan menunggu rela
Tak terasa meng-gang-gu Apakah esok hari anak-anakku dapat makan?
Kawan setia sehabis bekerja
Siang di seberang sebuah istana Gema azan asar sentuh telinga Oh Tuhan, beri setetes rezeki
Siang di seberang istana sang raja Buyarkan mimpi si kecil siang tadi Dalam hati yang bimbang berdoa
Dia berdiri malas melangkahkan kaki Beri terang jalan anak hamba
Kotak semir mungil dan sama dekil
Diraihnya mimpi, digenggam Kabulkanlah Tuhan
Benteng rapuh dari lapar memanggil
Tak dilepaskan lagi
Gaduhkan mata para penjaga
Saksi nyata
Yang sudah terbiasa
Nak Terpisah dari ramai
Berteman nyamuk nakal
Iwan Fals Dan segumpal harapan
Tamu negara tampak terpesona Jauh jalan yang harus kau tempuh Kapankah datang
Mengelus dada gelengkan kepala Mungkin samar bahkan mungkin gelap Tuan berkantong tebal?
Saksikan perbedaan yang ada Tajam kerikil setiap saat menunggu
Engkau lewat dengan kaki tak bersepatu Habis berbatang-batang tuan belum datang
Sombong melangkah istana yang megah Dalam hati resah menjerit bimbang
Seakan meludah di atas tubuh yang resah Duduk sini, Nak, dekat pada bapak Apakah esok hari anak-anakku dapat makan?
Ribuan jerit di depan hidungmu Jangan kau ganggu ibumu Oh Tuhan, beri setetes rezeki
Namun yang kutahu Turunlah lekas dari pangkuannya
Tak terasa mengganggu Engkau lelaki kelak sendiri Dalam hati yang bimbang berdoa
Beri terang jalan anak hamba
Kotak semir mungil dan sama dekil Jauh jalan yang harus kau tempuh Kabulkanlah Tuhan
Benteng rapuh dari lapar memanggil Mungkin samar bahkan mungkin gelap Kabulkanlah Tuhan
Gaduhkan mata para penjaga
Saksi nyata Duduk sini, Nak, dekat pada bapak Manusia Setengah Dewa
Yang sudah terbiasa Jangan kau ganggu ibumu Iwan Fals
Turunlah lekas dari pangkuannya Wahai presiden kami yang baru
Engkau lelaki kelak sendiri Kamu harus dengar suara ini

56
Suara yang keluar dari dalam goa Menjelang magrib hujan tak reda Kemesraan ini
Goa yang penuh lumut kebosanan Si budi murung menghitung laba Janganlah cepat berlalu
Surat kabar sore dijual malam Kemesraan ini
Walau hidup adalah permainan Selepas isya melangkah pulang Inginku kenang selalu
Walau hidup adalah hiburan
Tetapi kami tak mau dipermainkan Anak sekecil itu berkelahi dengan waktu Hatiku damai
Dan kami juga bukan hiburan Demi satu impian yang kerap ganggu tidurmu Jiwaku tentram di samping mu
Anak sekecil itu tak sempat nikmati waktu Hatiku damai
Turunkan harga secepatnya Dipaksa pecahkan karang lemah jarimu terkepal Jiwa ku tentram
Berikan kami pekerjaan Bersamamu
Pasti kuangkat engkau Cepat langkah waktu pagi menunggu
Menjadi manusia setengah dewa Si budi sibuk siapkan buku Sementara
Tugas dari sekolah selesai setengah Sinar surya perlahan mulai tenggelam
Masalah moral, masalah akhlak Sanggupkah si budi diam di dua sisi Suara gitarmu
Biar kami cari sendiri Mengalunkan melodi tentang cinta
Urus saja moralmu, urus saja akhlakmu Anak sekecil itu berkelahi dengan waktu Ada hati
Peraturan yang sehat yang kami mau Demi satu impian yang kerap ganggu tidurmu Membara erat bersatu
Anak sekecil itu tak sempat nikmati waktu Getar seluruh jiwa
Tegakkan hukum setegak-tegaknya Dipaksa pecahkan karang lemah jarimu terkepal Tercurah saat itu
Adil dan tegas tak pandang bulu
Pasti kuangkat engkau Anak sekecil itu berkelahi dengan waktu Kemesraan ini
Menjadi manusia setengah dewa Demi satu impian yang kerap ganggu tidurmu Janganlah cepat berlalu
Anak sekecil itu tak sempat nikmati waktu Kemesraan ini
Masalah moral, masalah akhlak Dipaksa pecahkan karang lemah jarimu terkepal Inginku kenang selalu
Biar kami cari sendiri
Urus saja moralmu, urus saja akhlakmu Kemesraan Hatiku damai
Peraturan yang sehat yang kami mau Iwan Fals, Chrisye, ... Jiwaku tentram di samping mu
Suatu hari Hatiku damai
Turunkan harga secepatnya
Dikala kita duduk ditepi pantai Jiwa ku tentram
Berikan kami pekerjaan
Dan memandang ombak dilautan yang kian menepi Bersamamu
Tegakkan hukum setegak-tegaknya
Adil dan tegas tak pandang bulu Burung camar terbang Kemesraan ini
Pasti kuangkat engkau Bermain diderunya air Janganlah cepat berlalu
Menjadi manusia setengah dewa Suara alam ini Kemesraan ini
Hangatkan jiwa kita Inginku kenang selalu
Wahai presiden kami yang baru
Kamu harus dengar suara ini Sementara Hatiku damai
Sore Tugu Pancoran Sinar surya perlahan mulai tenggelam Jiwaku tentram di samping mu
Hatiku damai
Iwan Fals Suara gitarmu
Mengalunkan melodi tentang cinta Jiwa ku tentram
Si Budi kecil kuyup menggigil Bersamamu
Ada hati
Menahan dingin tanpa jas hujan
Di simpang jalan tugu pancoran
Membara erat bersatu
Getar seluruh jiwa Belum Ada Judul
Tunggu pembeli jajakan koran Iwan Fals
Tercurah saat itu

57
Pernah kita sama-sama susah Serdadu seperti belati Yang sering keluar-masuk bui
Terperangkap di dingin malam Tak dirawat tumpul dan berkarat Jadi buronan polisi
Terjerumus dalam lubang jalanan
Digilas kaki sang waktu yang sombong Umpan bergizi, oh titah bapak menteri Dar-der-dor suara senapan
Terjerat mimpi yang indah Apakah sudah terbukti? Sugali anggap petasan
Lelap Bila saja masih ada Tiada rasa ketakutan
Buruknya kabar burung Punya ilmu kebal senapan
Pernah kita sama-sama rasakan Tentang jatah prajurit yang dikentit Semakin lupa daratan
Panasnya mentari hanguskan hati
Sampai saat kita nyaris tak percaya Serdadu seperti peluru Lihat Sugali menari
Bahwa roda nasib memang berputar Tekan picu melesat tak ragu Di lokasi WTS kelas teri
Sahabat masih ingatkah Serdadu seperti belati Asyik lembur sampai pagi
Kau? Tak dirawat tumpul dan berkarat Usai garong hambur uang
Peduli setan
Sementara hari terus berganti Lantang suaramu otot kawat tulang besi
Engkau pergi dengan dendam membara Susu, telur, kacang ijo, ekstra gizi Di-di-du di-du-da-di-du
Di hati Runtuh dan tegaknya keadilan negeri ini Di-di-du di-du-du
Serdadu harus tahu pasti Di-di-du di-du-da-di-du
Cukup lama aku jalan sendiri Di-du-da-di-du-di-da-di-du-di-da-du
Tanpa teman yang sanggup mengerti Serdadu baktimu kami tunggu
Hingga saat kita jumpa hari ini Tolong kantongkan tampang serammu Ramai gunjing tentang dirimu
Tajamnya matamu tikam jiwaku Serdadu rabalah dada kami Yang tak juga hinggap rasa jemu
Kau tampar bangkitkan aku Gunakan hati jangan pakai belati Suram hari depanmu
Sobat Rasa was-was, mata beringas
Serdadu jangan mau disuap Menunggu datang peluru yang panas
Sementara hari terus berganti Tanah ini jelas meratap Di waktu hari naas
Engkau pergi dengan dendam membara Serdadu jangan lemah syahwat
Di hati Nyonya pertiwi tak sudi melihat Oh, bisik jangkrik di tengah malam
Tenggelam dalam suara letusan
Serdadu Isi kepala di balik topi baja
Semua serdadu pasti tak jauh berbeda
Kata berita di mana-mana
Iwan Fals Tentang Sugali tak tenang lagi
Tak peduli perwira, bintara, atau tamtama Dan lari sembunyi
Isi kepala di balik topi baja Tetap tentara
Semua serdadu pasti tak jauh berbeda Tar-ter-tor suara senapan
Tak peduli perwira, bintara, atau tamtama Lantang suaramu otot kawat tulang besi Sugali anggap petasan
Tetap tentara Susu, telur, kacang ijo, ekstra gizi Tiada rasa ketakutan
Runtuh dan tegaknya keadilan negeri ini Punya ilmu kebal senapan
Kata berita gagah pekasa Serdadu harus tahu pasti
Apalagi sedang kokang senjata Sugali makin keranjingan
Persetan siapa saja musuhnya Sugali Lihat Sugali menari
Perintah datang karang pun dihantam Iwan Fals Di lokasi WTS kelas teri
Serdadu seperti peluru Sua-sua-sua-suara berita Asyik joget sampai lecet
Tekan picu melesat tak ragu Tertulis dalam koran Genit kitik cewek binal paling busyet
Tentang seorang lelaki

58
Di-di-du di-du-da-di-du
Di-di-du di-du-du
Oemar Bakrie Oemar Bakre
Pegawai negeri Barang Antik
Di-di-du di-du-da-di-du Oemar Bakrie Oemar Bakrie Iwan Fals
Di-du-da-di-du-di-da-di-du-di-da-du Empat puluh tahun mengabdi Berjalan tersendat diantara sedan-sedan licin mengkilat
Jadi guru jujur berbakti memang makan hati Dengan warna pucat
Ramai gunjing tentang dirimu Dan badan penuh cacat sedikit berkarat
Yang tak juga hinggap rasa jemu Oemar Bakri Oemar Bakrie
Suram hari depanmu Banyak ciptakan menteri Hai oplet tua dengan bapak supir tua
Rasa was-was, mata beringas Oemar Bakrie Cari penumpang dipinggiran ibu kota
Menunggu datang peluru yang panas Sainganmu mikrolet bajaj dan bis kota
Di waktu hari naas Profesor dokter insinyurpun jadi Kini kau tersingkirkan oleh mereka
Tapi mengapa gaji guru Oemar Bakrie
Oh bisik jangkrik di tengah malam Seperti dikebiri Bagai kutu jalanan
Tenggelam dalam suara letusan Ditengah tengah kota metropolitan
Kata berita di mana-mana Yi-hi-hi Cari muatan untuk nguber setoran
Tentang Sugali tak tenang lagi Wu -hu Sisanya buat makan
Dan lari sembunyi
Laju sepeda kumbang di jalan berlubang Hai oplet tua dengan bapak supir tua
Guru Oemar Bakri Selalu begitu dari dulu waktu jaman Jepang Cari penumpang dipinggiran ibu kota
Iwan Fals Terkejut dia waktu mau masuk pintu gerbang Sainganmu mikrolet bajaj dan bis kota
Tas hitam dari kulit buaya Banyak polisi bawa senjata berwajah garang Kini kau tersingkirkan oleh mereka
Selamat pagi Bapak Oemar Bakrie kaget apa gerangan? Berjalan zig zag ngebut
Berkata bapak Umar Bakri "Berkelahi pak!" jawab murid seperti jagoan Ga perduli walau mobil sudah butut
Ini hari aku rasa kopi nikmat sekali Bapak Oemar Bakrie takut bukan kepalang Suara bising ribut
Tas hitam dari kulit buaya Itu sepeda butut dikebut lalu cabut kalang kabut Bakrie Yang keluar dari knalpot mu bagai kentut
Mari kita pergi memberi pelajaran ilmu pasti kentut Hai oplet tua dengan bapak supir tua
Itu murid bengalmu mungkin sudah menunggu Cepat pulang Cari penumpang dipinggiran ibu kota
Oemar Bakrie Oemar Bakrie Sainganmu mikrolet bajaj dan bis kota
Laju sepeda kumbang di jalan berlubang Pegawai negeri
Selalu begitu dari dulu waktu jaman Jepang Kini kau tersingkirkan oleh mereka
Oemar Bakrie Oemar Bakrie
Terkejut dia waktu mau masuk pintu gerbang Empat puluh tahun mengabdi Oh bapak tua
Banyak polisi bawa senjata berwajah garang
Pemilik oplet tua
Jadi guru jujur berbakti memang makan hati Tunggu nanti di tahun dua ribu satu
Bapak Umar Bakri kaget apa gerangan? Oemar Bakri Umar Bakri
"Berkelahi pak!" jawab murid seperti jagoan Mungkin mobilmu jadi barang
Banyak ciptakan menteri Antik yang harganya selangit
Bapak Oemar Bakrie takut bukan kepalang Oemar Bakrie
Itu sepeda butut dikebut lalu cabut kalang kabut Bikin otak orang seperti otak Habibie Oh bapak tua
Cepat pulang Tapi mengapa gaji guru Oemar Bakrie Pemilik oplet tua
Busyet Seperti dikebiri Tunggu nanti di tahun dua ribu satu
Standing dan terbang Ih yu-uu Mungkin mobilmu jadi barang
Bakrie Bakrie Antik yang harganya selangit
Kasihan amat loe jadi orang
Gawat!
59
Oh bapak tua Lihat di sana Engkau baik
Pemilik oplet tua Parade penganggur yang tampak murung Engkau cantik
Tunggu nanti di tahun dua ribu satu Di tepi kubur Kau wanita
Mungkin mobilmu jadi barang Aku cinta
Antik yang harganya selangit Lihat di sana antrean pencuri Aku puja
Yang timbul sebab nasinya dicuri Kau betina
Oh bapak tua Bukan gombal
Pemilik oplet tua Jangan bicara soal runtuhnya moral
Aku yang gila
Tunggu nanti di tahun dua ribu satu Mari bicara tentang harga diri yang tak ada arti
Mungkin mobilmu jadi barang Atau tentang tanggung jawab Jangan marah kalau kugoda
Antik yang harganya selangit Yang kini dianggap sepi Sebab pantas kau digoda

Jangan Bicara Mata Indah Bola Pingpong Salah sendiri kau manis
Punya wajah teramat manis
Iwan Fals Iwan Fals
Jangan bicara soal idealisme Pria mana yang tak suka Wajar saja kalau kuganggu
Mari bicara berapa banyak uang Senyummu juwita Biar mampus aku rindu
Di kantong kita Kalau ada yang tak suka Lepaskan tawamu, Nona
Atau berapa dahsyatnya ancaman Mungkin sedang goblok Agar tak murung dunia
Yang membuat kita terpaksa Mata indah bola pingpong
Engkau baik
Onani Masihkah kau kosong?
Engkau cantik
Jangan bicara soal nasionalisme Kau wanita Bolehkah aku membelai
Mari bicara tentang kita yang lupa Aku cinta Hidungmu yang aduhai?
Warna bendera sendiri Mata indah bola pingpong
Mata indah bola pingpong
Atau tentang kita yang buta Masihkah kau kosong?
Masihkah kau kosong?
Bisul tumbuh subur di ujung hidung Bolehkah aku membelai
Bolehkah aku membelai
Yang memang tak mancung Bibirmu yang aduhai?
Hidungmu yang aduhai?
Jangan perdebatkan soal keadilan Mata indah bola pingpong
Engkau baik
Sebab keadilan bukan untuk diperdebatkan Masihkah kau kosong?
Engkau cantik
Jangan cerita soal kemakmuran Bolehkah aku membelai
Kau wanita
Sebab kemakmuran Pipimu yang aduhai?
Aku puja
Hanya untuk anjing Si Tuan Polan
Jangan marah kalau kugoda Mata indah bola pingpong
Lihat di sana Masihkah kau kosong?
Sebab pantas kau digoda
Si Urip meratap di teras marmer Bolehkah aku membelai
Salah sendiri kau manis
Direktur murtad Jidatmu yang aduhai?
Punya wajah teramat manis
Lihat di sana
Wajar saja kalau kuganggu Kereta Tiba Pukul Berapa
Si Icih sedih dii ranjang empuk Iwan Fals
Sampai kapan pun kurindu
Waktu majikannya menindih
Lepaskan tawamu, Nona Hilang sabar dihati dan tak terbendung lagi
Agar tak murung dunia Waktu itu
Lama memang kutunggu kedatanganmu

60
Sobat karibku Biasanya kereta terlambat Ku rindu semeja
Datang telegram darimu Dua jam cerita lama Nikmati teh bersamamu

Dua hari yang lalu (tunggu aku) Sampai stasiun kereta pukul setengah dua Aku pulang mama
Di stasiun kereta itu pukul satu Duduk aku menunggu tanya loket dan penjaga Sembuhlah cederamu
Ku pacu sepeda motorku Kereta tiba pukul berapa Ku rindu semeja
Jarum jam tak mau menunggu
Maklum rindu Film Murahan Nikmati teh bersamamu

Romi & The Jahats Aku pulang mama


Traffic light aku lewati Hidupku dulu dalam permainan Sembuhlah cederamu
Lampu merah tak peduli
Jalan terus pasti
Terjebak bingung di kesenangan orang lain
Digulung erat dicoreng noda, dipaksa tampil sebagai
Matahari Telah Tinggi
Di depan ada polantas Romi & The Jahats
pemenang
Wajahnya begitu buas Di film murahan, barang murahan yang kelam Kopi di gelas telah mendingin,
Tangkap aku Matahari pun juga telah tinggi
Tawar menawar harga pas tancap gas Gemuruh sorak sorai di jiwaku Ku masih di depan meja cetak ku.
Seakan penonton yang menyadarkan ku Diam ku pikiran tak lagi satu
Sampai stasiun kereta Merah membara tak terpadamkan bagai banteng jantan Ratusan suara meminta ku.
Pukul setengah dua yang terluka
Duduk aku menunggu Menahan sakit, menanduk keras dan terang Hening di pecah tangis anak ku
Tanya loket dan penjaga Yang terjatuh saat belajar Jalan.
Kereta tiba pukul berapa Lagu sendu yang dulu sering menyertaiku Masih bercucuran air mata,
Biasanya kereta terlambat Tak kuasa lagi lebur di nadiku Merangkak mengapai kaki ibunya
Dua jam mungkin biasa (terus angkut) Memuntahkan semua tinja didadaku Terkembang senyumnya Berdiri Kembali.
Lidahku telah menyatu
Tiba kabar darimu Tersentak aku tersadar,
Dua hari yang lalu (tunggu aku) Gemuruh sorak sorai di jiwaku Ingat semua daya yang Ku bisa
Di stasiun kereta itu pukul satu Seakan penonton yang menyadarkan ku Bekal Dari Orang Tua Ku,
Kupacu sepeda motorku Merah membara tak terpadamkan bagai banteng jantan Yang pernah terkubur,
Jarum jam tak mau menunggu yang terluka Ego Orang Lain.
Maklum rindu Menahan sakit, menanduk keras dan terang
Ruhku meggeliat
Traffic light aku lewati Lagu sendu yang dulu sering menyertaiku Minta lahir kembali.
Lampu merah tak peduli Tak kuasa lagi lebur di nadiku Ratusan jawaban,
Jalan terus Memuntahkan semua tinja didadaku Satu pertanya'an.
Di muka ada polantas Lidahku telah menyatu Ruhku megeliat
Wajahnya begitu buas Minta lahir kembali.
Tangkap aku Aku pulang mama Ratusan jawaban,
Tawar menawar harga pas tancap gas Sembuhlah cederamu Satu pertanya'an.
Ku rindu semeja
Sampai stasiun kereta pukul setengah dua Nikmati teh bersamamu Satu persatu semua kini jelas,
Duduk aku menunggu tanya loket dan penjaga Pagi hari terbit sore tengelam
Kereta tiba pukul berapa Aku pulang mama Ku masih di tengah ramainya siang,
Sembuhlah cederamu

61
Bergelut di arena Kenyata'an Kenali kebutuhanmu jauhi keinginanmu Ejekkan pedasmu
Lindungi Pandangan dari silau dunia. Anakku jalanmu tak akan tersesat Jika kukembali larut malam

Ruhku megeliat Ada yang suka membual Maklumi sajalah


Minta lahir kembali. Ada yang banyak mencuri Kusedang membuat jalan
Ratusan jawaban, Ada yang suka menebar fitnah Tak jauh berbeda
Satu pertanya'an. Ada orang yang bermuka dua Dengan orang lain, tahu penat?
Ruhku megeliat
Minta lahir kembali. Ada yang berlagak ksatria Masih sulitkah kau untuk mengerti?
Ratusan jawaban, Tetapi picik dan munafik Kupergi tak sampai tengah malam
Satu pertanya'an. Ada yang berlagak paling suci Apalagi yang engkau cemaskan
Ruhku megeliat Tetapi ingin tubuhmu saja Tanggapilah jangan berlebihan
Minta lahir kembal.
Bertindak beranilah di setiap kesempatan Dulu aku bilang
Ratusan jawaban,
Tetapi tak perlu kau berlaku bodoh Kerjaku serabutan
Satu pertanya'an.
Kenali kebutuhanmu jauhi keinginanmu Yang perlu kau tahu
Jauh Sebelum Kau Dilahirkan Anakku jalanmu tak akan tersesat Kupergi bukan kerja mencuri
Romi & The Jahats
Bapakmu dulu berfikir untuk mati muda
Maklumi Sajalah Yang aku butuhkan cuma ijinmu
Romi & The Jahats Agar kakiku melangkah ringan
Jauh sebelum kau dilahirkan Dan jika sampai nanti di tujuan
Kini kita berhadapan ini keajaiban Bagus, dari mana aje lu? Pulang malam aja terus
Kayak nggak punya bini aje Tenagaku pasti dihargai
Kadang tak sabar menunggu
Saat saling mempelajari Udah deh, kalo kayak gini terus Cukup kamu bilang
Nggak usah pulang aje lu sekalian Jangan pulang sekalian
Kelak kau 'kan dewasa dan penuh tantangan Lama-lama gue muak ngeliat muke lo Ejekkan pedasmu
Jawablah dengan kebijaksanan Jika kukembali larut malam
Masih sulitkah kau untuk mengerti?
Bertindak beranilah di setiap kesempatan Kupergi tak sampai tengah malam Masih sulitkah kau untuk mengerti?
Tetapi tak perlu kau berlaku bodoh Apalagi yang engkau cemaskan Kupergi tak sampai tengah malam
Kenali kebutuhanmu jauhi keinginanmu Tanggapilah jangan berlebihan Apalagi yang engkau cemaskan
Anakku jalanmu tak akan tersesat Tanggapilah jangan berlebihan
Dulu aku bilang
Ada yang suka membual Kerjaku serabutan Dulu aku bilang
Ada yang banyak mencuri Yang perlu kau tahu Kerjaku serabutan
Ada yang suka menebar fitnah Kupergi bukan kerja mencuri Yang perlu kau tahu
Ada orang yang bermuka dua Kupergi bukan kerja mencuri
Yang aku butuhkan cuma ijinmu
Ada yang berlagak ksatria Agar kakiku melangkah ringan
Tetapi picik dan munafik Dan jika sampai nanti di tujuan Kamu Dan Kamu
Ada yang berlagak paling suci Tenagaku pasti dihargai Romi & The Jahats
Tetapi ingin tubuhmu saja Engkau tetap mendukungku walau aku jatuh
Cukup kamu bilang
Bertindak beranilah di setiap kesempatan Jangan pulang sekalian Betapa mahal harga yang kau bayar
Tetapi tak perlu kau berlaku bodoh Engkau tak pernah menyesal dan berkeluh kesah
Menerjang kerasnya kota Jakarta
62
Kita sama tahu besar resikonya Tak berkedip cakarnya jelas telah terasah Terpeleset piring kotor
Memulai sesuatu yang tak pernah terbayang di cerita Nafasnya terengah-engah Mulut penuh sabun colek

Kau pikul beban di pundakmu walau jatuh bangun Seekor anak tikus lewat jalannya Basah bulunya, oh lepek
Tak sedikit luka dan bahkan memar Berlenggak-lenggok tepat di bawah hidungnya Kuping kemasukan air
Kau peras semua keringatmu, membuat aku malu Baunya harum menggoda kucing belang Gagal makan dan keroncongan
Apa yang kuberikan padamu? Mengendap-endap senyap Kembali si belang tidur
Di keset bawah pintu
Kita telah sering direndahkan Tunggu waktu yang tepat
Puas telinga mendengar kesombongan dunia Gigit pantat si montok Panci dilompati
Terbayang malam ini pasti nikmat Ember cucian dilanggarnya
Tapi harapan tak boleh mati di sini Rencana yang tak cacat Tumpah pecah berantakan
Itu nilai yang telah kau ajarkan padaku Satu dua tiga Terpeleset piring kotor
Jelas kesempatan kedua selalu ada Mulut penuh sabun colek
Hanya, maukah kita maju meraihnya Panci dilompati
Biarlah berjalan sesuai tenaga yang kita punya Ember cucian dilanggarnya Basah bulunya, oh lepek
Tumpah pecah berantakan Kuping kemasukan air
Engkau tetap mendukungku walau aku jatuh Terpeleset piring kotor Gagal makan dan keroncongan
Betapa mahal harga yang kau bayar Mulut penuh sabun colek Kembali si belang tidur
Engkau tak pernah menyesal dan berkeluh kesah Kembali si belang tidur
Menerjang kerasnya kota Jakarta Basah bulunya, oh lepek Di keset bawah pintu
Kuping kemasukan air
Kita telah sering direndahkan
Puas telinga mendengar kesombongan dunia
Gagal makan dan keroncongan Rindu Sahabat
Kembali si belang tidur Iksan Skuter
Di keset bawah pintu Dimanakah engkau berada sahabat lama yang kutunggu
Tapi harapan tak boleh mati di sini
Itu nilai yang telah kau ajarkan padaku Kucing belang bersandar di balik tempat sampah Telah lama tak ada kabar darimu sahabat lama ku
Jelas kesempatan kedua selalu ada Mengintai mangsa-mangsanya matanya tajam
Hanya, maukah kita maju meraihnya Aku rindu saat-saat kita lewati panjangnya malam
Tak berkedip cakarnya jelas telah terasah Menghisap rokok nikmati kopi bicara tentang cinta dan
Biarlah berjalan sesuai tenaga yang kita punya Nafasnya terengah-engah mati
Harapan tak boleh mati di sini Seekor anak tikus lewat jalannya
Itu nilai yang telah kau ajarkan padaku Aku rindu semuanya
Berlenggak-lenggok tepat di bawah hidungnya Aku rindu semuanya
Jelas kesempatan kedua selalu ada Baunya harum menggoda kucing belang
Hanya, maukah kita maju meraihnya Sahabatku
Mengendap-endap senyap
Biarlah berjalan sesuai tenaga yang kita punya Aku harap kau datang menemani di sini
Tunggu waktu yang tepat Kan ku buatkan secangkir kopi
Harapan tak boleh mati di sini Gigit pantat si montok
Itu nilai yang telah kau ajarkan padaku Menunggu pagi datang bicara kehidupan
Terbayang malam ini pasti nikmat Bicara tentang semuanya
Si Belang Rencana yang tak cacat
Satu dua tiga Datanglah datang sahabat lama
Romi & The Jahats
Mencaci rusaknya dunia
Kucing belang bersandar di balik tempat sampah Panci dilompati Aku yakin harapan untuk kau kembali
Mengintai mangsa-mangsanya matanya tajam Ember cucian dilanggarnya Kau dengar lewat angin malam ini
Tumpah pecah berantakan
63
Aku rindu semuanya Gedung-gedung ditinggikan Ku sering merasakannya, kawan
Aku rindu semuanya Akal sehat dihancurkan Ingin pulang dan merebahkan badan
Sahabatku Sekolah dimahalkan Di kasur empuk dan dis'limuti bapakku
Ilmu dibuang ke selokan Rindu sayur bayam, masakan ibu
Aku harap kau datang menemani di sini
Kan ku buatkan secangkir kopi Tivi-tivi mengejar rating Ku sering merasakannya, kawan
Menunggu pagi datang bicara kehidupan Koran mengais berita tak penting Ingin pulang dan merebahkan badan
Bicara tentang semuanya Kebenaran diiklankan Sore di teras bersama bapakku
Dusta-dusta dilambungkan Ditemani teh panas ibu
Datanglah...
Kurusetra sudah digelar Apakah kau pernah
Menunggu pagi datang bicara kehidupan Dalangnya akan berkoar Jauh dari rumah?
Bicara tentang semuanya Lakon sudah disiapkan Menemukan kegagalan
Bingung Korban-korban pasti dibungkam Dan air mata yang tak bisa lagi kau teteskan
Iksan Skuter Makin hari makin susah saja Ku sering merasakannya, kawan
Kiri dikira komunis Menjadi manusia yang manusia Ingin pulang dan merebahkan badan
Kanan dicap kapitalis Sepertinya menjadi manusia Di kasur empuk dan dis'limuti bapakku
Keras dikatai fasis Adalah masalah buat manusia Rindu sayur bayam, masakan ibu
Tengah dinilai tak ideologis
Maling sandal dibakar Ku sering merasakannya, kawan
Muka klimis katanya necis Koruptor berkelakar Ingin pulang dan merebahkan badan
Jenggotan dikatai teroris Sore di teras bersama bapakku
Bersurban dibilang kearab-araban Makin hari makin susah saja Ditemani teh panas ibu
Bercelana Levi's di-bully kebarat-baratan Menjadi manusia yang manusia
Sepertinya menjadi manusia Jika kau pun merasakannya
Diam dianggap pasif Adalah masalah buat manusia Kurasa kita tak jauh berbeda
Lantang katanya subversif
Bertani dianggap kuno Makin hari makin susah saja Bapak
Jadi pegawai distempel mental londo Menjadi manusia yang manusia Iksan Skuter
Sepertinya menjadi manusia Ada manusia yang paling ingin aku peluk
Memilih jadi kere salah Adalah masalah buat manusia Tapi aku malu
Ingin kaya sangatlah susah
Belum berhasil dihina Pulang Tidak juga malu sebenarnya
Hanya angkuh sebagai lelaki dewasa
Sukses jadi omongan tetangga Iksan Skuter
Apakah kau pernah Orang yang sepertinya tak peduli
Makin hari makin susah saja Jauh dari rumah? Dengan apa yang kulakukan
Menjadi manusia yang manusia Rindu yang menumpuk
Sepertinya menjadi manusia Sakit dan berkecamuk Diam-diam bertanya kabarku
Adalah masalah buat manusia Diam-diam menanyakan siapa wanitaku sekarang
Apakah kau pernah Diam-diam menanyakan segala hal tentangku pada ibu
Menjadi bintang ketinggian Jauh dari rumah?
Menjadi tanah kerendahan Terbangun di tengah malam Ada manusia yang paling ingin aku peluk
Jadi matahari tak sanggup Dingin, lapar tak tertahan Tapi aku malu
Menjadi bulan terlalu rredu
64
Tidak juga malu sebenarnya Anjing-anjing Agar anak dan istriku
Hanya angkuh sebagai lelaki dewasa Partai-partai anjing Bisa menepi dari bising kota

Orang yang sepertinya tak peduli Jangan Seperti Bapak Kupasang panel surya
Dengan apa yang kulakukan Iksan Skuter Di atap rumahku
Nak, janganlah seperti bapak Sebab harga listrik melonjak tak pasti
Diam-diam bertanya kabarku Kincir angin kupasang di menara yang tinggi
Diam-diam menanyakan siapa wanitaku sekarang Yang susah mewujudkan mimpinya
Besarlah dengan semua harapan yang kamu miliki Angin, matahari, rumah dan mimpiku
Diam-diam menanyakan segala hal tentangku pada ibu
Kuiringi doa dari hati kami
Partai Anjing
Nyala lampu bukan saja dari bara batu
Nak, maafkanlah bapakmu Lihatlah lebih dalam
Iksan Skuter Jikalau ada yang kurang dariku Atas apapun yang alam berikan
Aku punya ide bikin partai baru Jagalah cinta dan sebarkanlah dengan nurani jiwa Nyala lampu bukan saja dari bara batu
Namanya partai anjing Yang akan meneduhkan semesta Semuanya tersedia
Logo gambar partai garis segi lima Atas apapun yang kita butuhkan
Tengahnya gambar anjing Terbanglah terbang melambung ke angkasa
Turuti apa kata hatimu Terik matahari
Punya program kerja korupsi terang-terangan Tinggilah tinggi dan seperti matahari Bukan untuk kita maki
Yang tak mau korupsi jangan masuk partai kami Menyinari seisi dunia Banyak hal baik dapat kita nikmati
Kuasai suara di dewan rakyat yang terhormat Panasnya yang menghidupi jagad ini
Korupsi yang banyak biar modal balik lagi Nak, maafkanlah bapakmu Saat malam tiba anginnya sebagai pelita
Anjing! Jikalau ada yang kurang dariku
Jagalah cinta dan sebarkanlah dengan nurani jiwa Nyala lampu bukan saja dari bara batu
(Anjing, anjing-anjing juga) Lihatlah lebih dalam
Yang akan meneduhkan semesta
Orang-orang brengsek suka makan duit rakyat Atas apapun yang alam berikan
Masuk ke partai anjing Terbanglah terbang melambung ke angkasa Nyala lampu bukan saja dari bara batu
Yang suka korupsi dan pandai mengumbar janji Turuti apa kata hatimu Semuanya tersedia
Bergabung ke partai anjing Tinggilah tinggi dan seperti matahari Atas apapun yang kita butuhkan
Menyinari seisi dunia
Punya tujuan mulia menjual aset negara Nyala lampu bukan saja dari bara batu
Merekrut anggota yang rakus seperti hhuukk hhhukk Terbanglah terbang melambung ke angkasa Semuanya tersedia
Merekrut anggota yang tak malu tak punya muka Turuti apa kata hatimu Atas apapun yang kita butuhkan
Karena semua anggotanya harus keturunan anjing Tinggilah tinggi dan seperti matahari Yang kita perlukan
Menyinari seisi dunia Yang dibutuhkan
Orang-orang jujur disingkirkan perlahan-lahan Angin, matahari, rumah dan mimpiku
Nak, janganlah seperti bapak
Kerjanya partai anjing
Habisin anggaran pajak dari uang rakyat Angin, Matahari, Rumah, Dan Lagu Petani
Biar kaya partai anjing Iksan Skuter
Main perempuan dan yang suka jalan-jalan Mimpiku Leluhurku, kakek-nenekku, ayah-ibuku petani
Merapat ke partai anjing Iksan Skuter Sawah terbentang air melimpah kehidupan sangatlah
Bikin undang-undang biar rakyat kebingungan indah
Aku punya mimpi
Bergabung ke partai anjing Saat akhirnya mereka bertandang bawa janji, mimpi,
Dan masihlah mimpi
Punya rumah kecil di tengah rumput sabana juga uang
Dekat hutan di lembah yang tenang dan damai
65
Menyalahkan aku menjadi petani yang tak kaya dan Burung melanjutkan nyanyian itu Aku takkan menyerah, tak lelah
miskin rezeki Menyisipkan sebaris doa Aku takkan menangis, mimpiku tak pernah habis

Salahkah 'ku menjadi petani?


Apakah aku kan selalu ada
Menghiasi bumi manusia Kuliah
Bertahan 'tuk menjadi petani Iksan Skuter
Meski selebar dahi, sepanjang bahuku Ia berdoa untuk tetap hidup Sejak kecil Alfan punya cita-cita
Tanah ini untuk anak cucuku Untuk hiasi indah dunia Ingin membangun bangsa Indonesia
Bernyanyi burung yang kesepian itu Kata Alfan tidak mudah
Hingga pabrik datang Kudengar lewat nyanyian pagi
Sawah perlahan menghilang Karena kuliah tak lagi murah
Hingga pabrik tiba Memang yang kurasakan pagi ini Akhirnya mimpinya Alfan sederhana
Petani dipenjara Terasa hampa tak berarti Berguna bagi RT tercinta
Tak seperti pagi-pagi dahulu Bisa bantu potong hewan kurban
Petani dibenci pemimpinnya Dan kurindukan semua itu
Ada juga yang didera Atau bisa menjadi satpam
Ada pula yang hilang nyawanya Kini nyanyian burung telah berhenti Alfan merubah cita-citanya
Hilang hidupnya Lanjutkan drama kehidupan Tak mau jadi dokter gigi
Bertahan hidup dalam kesulitan Oh, kuliah SPP-nya sangat tinggi
Hingga pabrik datang Bertahan dalam kesedihan
Sawah perlahan menghilang Alfan bolos kuliah
Hingga pabrik tiba Serigala Petarung Sejak kecil Alfan punya cita-cita
Petani dipenjara Iksan Skuter Ingin membangun bangsa Indonesia yang seluas Eropa
Hingga pabrik datang Aku tak akan pernah mati Tapi itu tidak mudah kata Alfan
Sawah perlahan menghilang Walau kau jatuhkan berkali-kali Karena kuliah tak lagi murah
Hingga pabrik tiba Aku takkan menyerah, tak lelah Akhirnya mimpinya Alfan sangat-sangat sederhana
Petani memburuh ke kota Aku takkan menangis, mimpiku tak pernah habis Berguna bagi RT tercinta
Petani dibenci pemimpinnya Bisa bantu potong hewan kurban
Walau sulit meski pahit ku jalani Atau bisa menjadi satpam
Ada pula yang hilang nyawanya Kerikil tajam duri menghalangi
Hilang hidupnya Alfan merubah cita-citanya
Nyanyian Pagi Aku takkan menyerah, tak lelah
Aku takkan menangis, mimpiku tak pernah habis
Tak mau jadi dokter gigi
Oh, kuliah SPP-nya sangat tinggi
Iksan Skuter
Alfan bolos kuliah
Kicau burung nyanyikan lagu sedih Jika yang datang padamu itu tak membunuhmu
Alfan bolos kuliah
Senandungkan luka yang dalam Berarti yang datang padamu akan menguatkanmu
Alfan bolos kuliah
Hibur diri dalam kesendirian Lakukan yang kau niatkan pasti ada jalan
Alfan bolos kuliah
Ditemani embun yang tercemar

Menangis burung dalam nyanyiannya


Aku takkan menyerah, tak lelah
Aku tak kan menangis, mimpiku tak pernah habis
Nyalakan Tanda Bahaya
Iksan Skuter
Ke manakah kawan-kawanku
Jika yang datang padamu itu tak membunuhmu Apakah pemimpin itu harus kaya
Yang dulu selalu setia menemani
Berarti yang datang padamu akan menguatkanmu Bergelimang harta dengan uang kita
Menyambut indah fajar pagi
Lakukan yang kau niatkan pasti ada jalan Apakah pemimpin itu harus mempunyai
Mobil mewah dan dikawal setiap hari
66
Apakah pemimpin itu harus korupsi Dan...
Harus memakai barang mewah dan mahal Bukan maksudku, bukan inginku
Apakah pemimpin itu harus selalu benar Melukaimu
Dan selalu disegani selamanya Sadarkah kau di sini ku pun terluka

Nyalakan tanda bahaya bagi rakyat jelata


Melupakanmu, menepikanmu Seberapa Pantas
Maafkan aku Sheila on 7
Hukum tak bisa menyentuh yang di atas sana
Nyalakan tanda bahaya bagi rakyat jelata Lupakanlah saja diriku Seberapa pantaskah kau untuk ku tunggu
Hukum dijadikan alat penindas kita Bila itu bisa membuatmu Cukup indahkah dirimu untuk selalu ku nantikan
Kembali bersinar dan berpijar Mampukan kau hadir dalam setiap mimpi burukku
Apakah pemimpin itu harus dilindungi Seperti dulu kala Mampukah kita bertahan di saat kita jauh
Meskipun bersalah dan telah terbukti Seberapa hebat kau untuk ku banggakan
Apakah pemimpin itu harus di-Dewa-kan Caci-maki saja diriku Cukup tangguhkah dirimu untuk selalu ku andalkan, oh
Dan dianggap selalu benar selamanya Bila itu bisa membuatmu Mampukah kau bertahan dengan hidupku yang malang,
Kembali bersinar dan berpijar woho
Nyalakan tanda bahaya bagi rakyat jelata Seperti dulu kala Sanggupkah kau menyakinkan di saat aku bimbang
Hukum tak bisa menyentuh yang di atas sana
Nyalakan tanda bahaya bagi rakyat jelata Dan... Celakanya
Hukum dijadikan alat penindas kita Bukan maksudku, bukan inginku Hanya kaulah yang benar-benar aku tunggu
Melukaimu Hanya kaulah yang benar-benar memahamiku
Menyalakan tanda bahaya bagi rakyat jelata Sadarkah kau di sini 'ku pun terluka Kau pergi dan hilang ke mana pun kau suka
Hukum tak bisa menyentuh yang di atas sana Melupakanmu, menepikanmu Celakanya
Nyalakan tanda bahaya bagi rakyat jelata Maafkan aku Hanya kaulah yang pantas untuk kubanggakan
Hukum tak bisa menyentuh yang di atas sana Hanya kaulah yang sanggup untuk aku andalkan
Lupakanlah saja diriku Di antara pedih aku slalu menantimu
Nyalakan tanda bahaya bagi rakyat jelata Bila itu bisa membuatmu
Hukum tak bisa menyentuh yang di atas sana Kembali bersinar dan berpijar Seberapa hebat kau untuk kubanggakan
Nyalakan tanda bahaya bagi rakyat jelata Seperti dulu kala Cukup tangguhkah dirimu untuk selalu ku andalkan ohh
Hukum dijadikan alat penindas kita Mampukah kau bertahan dengan hidup ku yang malang
Dan Caci-maki saja diriku
Bila itu bisa membuatmu
oh
Sanggupkah kau menyakinkan di saat aku bimbang
Sheila on 7 Kembali bersinar dan berpijar
Dan... Seperti dulu kala Mungkin kini kau t'lah menghilang tanpa jejak
Dan bila esok datang kembali Mengubur semua indah kenangan
Seperti sedia kala Lupakanlah saja diriku Tapi aku slalu menunggumu di sini
Di mana kau bisa bercanda Bila itu bisa membuatmu Bila saja kau berubah pikiran oh hey hey
Kembali bersinar dan berpijar Repeat chorus
Seperti dulu kala
Dan...
Perlahan kau pun lupakan aku Sephia
Mimpi burukmu Caci-maki saja diriku Sheila on 7
Di mana telah kutancapkan duri tajam Bila itu bisa membuatmu
Hei, Sephia
Kau pun menangis, menangis sedih Kembali bersinar dan berpijar
Seperti dulu kala Malam ini ku takkan datang
Maafkan aku Mencoba 'tuk berpaling sayang
Wo-ho, wo-ho, wo-oo
Dari cintamu
67
Hei, Sephia
Malam ini ku takkan pulang Berhenti Berharap Dan kau bisikkan kata cinta
Kau t'lah percikkan rasa sayang
Tak usah kau mencari aku Sheila on 7 Pastikan kita seirama
Demi cintamu Aku tak percaya lagi dengan apa yang kau beri Walau terikat rasa hina
Aku terdampar disini tersudut menunggu mati
Hadapilah ini Aku tak percaya lagi akan guna matahari Sekilas kau tampak layu
Kisah kita takkan abadi Yang dulu mampu terangi sudut gelap hati ini Jika kau rindukan gelak tawa yang warnai
Lembar jalan kita
S'lamat tidur, kekasih gelapku Aku berhenti berharap dan menunggu datang gelap
S'moga cepat kau lupakan aku Sampai nanti suatu saat tak ada cinta kudapat Reguk dan teguklah
Kekasih sejatimu Kenapa ada derita bila bahagia tercipta? Mimpiku dan mimpimu
Takkan pernah sanggup untuk melupakanmu Kenapa ada sang hitam bila putih menyenangkan? Terbelenggu satu
Oleh ucapan janjimu
S'lamat tinggal, kasih tak terungkap Aku pulang tanpa dendam
S'moga kau lupakan aku cepat Kuterima kekalahanku Dan kau bisikkan kata cinta
Kekasih sejatimu Aku pulang tanpa dendam Kau t'lah percikkan rasa sayang
Takkan pernah sanggup untuk meninggalkanmu Kusalutkan kemenanganmu, woo Pastikan kita seirama
Walau terikat rasa hina
Hei, Sephia Kau ajarkan aku bahagia
Jangan pernah panggil namaku Kau ajarkan aku derita Dan kau bisikkan kata cinta
Bila kita bertemu lagi Kau tunjukkan aku bahagia Kau t'lah percikkan rasa sayang
Di lain hari Kau tunjukkan aku derita Pastikan kita seirama
Kau berikan aku bahagia Walau terikat rasa hina
Hadapilah ini
Kisah kita takkan abadi Kau berikan aku derita Dan kau bisikkan kata cinta
Aku pulang (ha-ha) tanpa dendam (ha-ha) Kau t'lah percikkan rasa sayang
S'lamat tidur, kekasih gelapku (oh, Sephia) Akankah kita seirama
S'moga cepat kau lupakan aku (oh, Sephia) Kuterima (ha-ha) kekalahanku
Saat terikat rasa hina?
Kekasih sejatimu
Takkan pernah sanggup untuk melupakanmu
Aku berhenti berharap dan menunggu datang gelap
Sampai nanti suatu saat tak ada cinta kudapat Pemuja Rahasia
Sheila on 7
S'lamat tinggal, kasih tak terungkap (oh, Sephia)
S'moga kau lupakan aku cepat (oh, Sephia)
Kita Na-na-na-na-na-na-na
Sheila on 7 Na-na-na-na-na-na-na
Kekasih sejatimu
Takkan pernah sanggup untuk meninggalkanmu Di saat kita bersama Na-na-na-na-na-na-na
Di waktu kita tertawa, menangis, merenung Na-na-na-na-na-na-na
S'lamat tidur, kekasih gelapku (oh, Sephia) Oleh cinta
S'moga cepat kau lupakan aku (oh, Sephia) Kau coba hapuskan rasa 'Ku awali hariku dengan mendoakanmu
Kekasih sejatimu Rasa di mana kau melayang jauh dari jiwaku Agar kau selalu sehat dan bahagia di sana
Takkan pernah sanggup untuk melupakanmu (wo-oh) Juga mimpiku Sebelum kau melupakanku lebih jauh
Sebelum kau meninggalkanku lebih jauh
S'lamat tinggal, kasih tak terungkap (oh, Sephia) Biarlah, biarlah
S'moga kau lupakan aku cepat (oh, Sephia) Hariku dan harimu 'Ku tak pernah berharap kau 'kan merindukan
Kekasih sejatimu Terbelenggu satu Keberadaanku yang menyedihkan ini
Takkan pernah sanggup untuk meninggalkanmu, oh-ho Oleh ucapan manismu
68
'Ku hanya ingin bila kau melihatku na-na) Na-na-na-na-na-na-na-na-na-na
Kapanpun, di manapun hatimu 'kan berkata seperti ini Na-na-na-na-na-na-na Na-na-na-na-na-na-na-na-na-na
Na-na-na-na-na-na-na Na-na-na-na-na-na-na-na-na-na
Pria inilah yang jatuh hati padamu Na-na-na-na-na-na-na-na-na-na
Pria inilah yang 'kan selalu memujamu Karena hanya dengan perasaan rinduku Mengirim cahaya untukmu
A-ha, yeah, a-ha, yeah Yang dalam padamu, 'ku pertahankan hidup
Begitu para rapper coba menghiburku Maka hanya dengan jejak-jejak hatimu Sahabat Sejati
Ada arti 'ku telusuri hidup ini Sheila on 7
Na-na-na-na-na-na-na Selamanya hanya 'ku bisa memujamu
Na-na-na-na-na-na-na Sahabat sejatiku
Selamanya hanya 'ku bisa merindukanmu Hilangkah dari ingatanmu
Na-na-na-na-na-na-na
Na-na-na-na-na-na-na Lapang Dada Di hari kita saling berbagi
Dengan kotak sejuta mimpi
Sheila on 7
Akulah orang yang selalu menaruh bunga Aku datang menghampirimu
Dan menuliskan cinta di atas meja kerjamu Apa yang salah dengan lagu ini? Kuperlihat semua hartaku
Akulah orang yang 'kan selalu mengawasimu Kita slalu berpendapat
Kenapa kembali 'ku mengingatmu?
Menikmati indahmu dari sisi gelapku Kita ini yang terhebat
Seperti aku bisa merasakan
Kesombongan di masa muda yang Indah
Dan biarkan aku jadi pemujamu Getaran jantung dan langkah kakimu
Aku raja kaupun raja
Jangan pernah hiraukan perasaan hatiku Kemana ini akan membawaku?
Aku hitam kaupun hitam
Tenanglah, tenang, pujaan hatiku, sayang Kau harus bisa, bisa berlapang dada Arti teman lebih dari sekedar materi
Aku takkan sampai hati bila menyentuhmu Kau harus bisa, bisa ambil hikmahnya
Pegang pundakku jangan pernah lepaskan
Mungkin kau takkan pernah tahu Karena semua, semua 'tak lagi sama
Bila ku mulai lelah
Betapa mudahnya kau untuk dikagumi Walau kau tahu dia pun merasakannya, ah-ah
Lelah dan tak bersinar
Na-na-na-na-na-na-na Di jalan yang setapak kecil ini Remas sayapku jangan pernah Lepaskan
Na-na-na-na-na-na-na Bila ku ingin terbang
Mungkin kau takkan pernah sadar Seperti 'ku mendengar kau bernyanyi Terbang meninggalkanmu hu ho ho ho
Betapa mudahnya kau untuk dicintai Kau tahu, kau tahu, rasaku juga rasamu, uh-uh
Na-na-na-na-na-na-na Ku slalu membanggakanmu
Na-na-na-na-na-na-na Kau harus bisa, bisa berlapang dada Kaupun slalu menyanjungku
Kau harus bisa, bisa ambil hikmahnya Aku dan kamu darah abadi
Akulah orang yang akan selalu memujamu Karena semua, semua 'tak lagi sama Demi bermain bersama
Akulah orang yang akan selalu mengintaimu Walau kau tahu dia pun merasakannya, ah-ah Kita duakan segalanya
Akulah orang yang akan selalu memujamu Merdeka kita kita merdeka
Akulah orang yang akan selalu mengintaimu Kemana ini akan membawaku?
Aku takkan pernah tahu Pegang pundakku jangan pernah Lepaskan
Mungkin kau takkan pernah tahu (Na-na-na-na-na-na-na) Bila ku mulai lelah
Betapa mudahnya kau untuk dikagumi (Na-na-na-na-na- Kau harus bisa, bisa berlapang dada Lelah dan tak bersinar
na-na) Remas sayapku jangan pernah Lepaskan
Na-na-na-na-na-na-na Kau harus bisa, bisa ambil hikmahnya
Bila ku ingin terbang
Na-na-na-na-na-na-na Karena semua, semua 'tak lagi sama
Terbang meninggalkanmu ho ho ho ho ha ho
Mungkin kau takkan pernah sadar (Na-na-na-na-na-na- Walau kau tahu dia pun merasakannya
na) Tak pernah kita pikirkan
Betapa mudahnya kau untuk dicintai (Na-na-na-na-na- Ujung perjalanan ini
69
Tak usah kita pikirkan
Ujung perjalanan ini ho ho ho ho
Wo-ho-oh
Wo-ho-oh, wo-oh, wo-oh-ho Buat Aku Tersenyum
Wo-oh-ho-ho Sheila on 7
Wo-oh-ho-ho Datanglah, sayang
Anugerah Terindah Yang Pernah Belai lembut jarimu
Dan biarkan kuberbaring
Di pelukanmu
Kumiliki Sejuk tatap wajahmu
Hangat peluk janjimu, wo-ho
Walaupun 'tuk sejenak
Sheila on 7
Usaplah dahiku
Melihat tawamu Belai lembut jarimu Dan 'kan kukatakan semua
Mendengar senandungmu Sejuk tatap wajahmu, hu-hu
Terlihat jelas di mataku Hangat peluk janjimu Bila 'ku lelah tetaplah di sini
Warna-warna indahmu Anugerah terindah yang pernah kumiliki Jangan tinggalkan aku sendiri
Menatap langkahmu Yang Terlewatkan Bila 'ku marah biarkan kubersandar
Jangan kau pergi untuk menghindar
Meratapi kisah hidupmu Sheila on 7
Terlihat jelas bahwa hatimu Rasakan resahku
Kemana kau selama ini?
Anugerah terindah yang pernah kumiliki Dan buat aku tersenyum
Bidadari yang 'ku nanti
Kenapa baru sekarang kita dipertemukan? Dengan canda tawamu
Wo-ho-oh
Sesal takkan ada arti Walaupun 'tuk sekejap
Wo-oh, wo-oh, wo-oh-ho
Karena semua telah terjadi
Karena hanya engkaulah
Sifatmu nan s'lalu Kini kau telah menjalani, du-du-du-du-du
Yang sanggup redakan aku
Redakan ambisiku Sisa hidup dengannya
Tepikan khilafku Karena engkaulah satu-satunya untukku
Dari bunga yang layu Mungkin salahku melewatkanmu
Dan pastikan kita selalu bersama
'Tak mencarimu sepenuh hati, maafkan aku
Karena dirimulah yang sanggup mengerti aku
Saat kau di sisiku Kesalahanku melewatkanmu
Dalam susah ataupun senang
Kembali dunia ceria Hingga kau kini dengan yang lain, maafkan aku
Tegaskan bahwa kamu Dapatkah engkau selalu menjagaku?
Anugerah terindah yang pernah kumiliki Jika berulang kembali
Dan mampukah engkau mempertahankanku?
Kau 'tak akan terlewati
Oh-oh-ho-oh Segenap hati 'ku cari, du-du-du-du-du Bila 'ku lelah tetaplah di sini
Wo-oh-ho-oh Dimana kau berada? Jangan tinggalkan aku sendiri
Wo-oh-ho-ho-oh Bila 'ku marah biarkan kubersandar
Wo-ho-oh Mungkin salahku melewatkanmu
Jangan kau pergi untuk menghindar
'Tak mencarimu sepenuh hati, maafkan aku, oh
Belai lembut jarimu Kesalahanku melewatkanmu
Sejuk tatap wajahmu Hingga kau kini dengan yang lain, maafkan aku Itu Aku
Hangat peluk janjimu, wo-ho Sheila on 7
Walau 'ku terlambat
Belai lembut jarimu Kau tetap yang terhebat Ribuan hari aku menunggumu
Sejuk tatap wajahmu Melihatmu (melihatmu), mendengarmu (mendengarmu) Jutaan lagu tercipta untukmu
Hangat peluk janjimu Kaulah yang terhebat Apakah kau akan terus begini?
Anugerah terindah yang pernah kumiliki Masih adakah celah di hatimu

70
Yang masih bisa aku 'tuk singgahi? Hei, itu aku, hei Kau nampak tua dan lelah
Cobalah aku kapan engkau mau Hei, itu aku, hei Keringat mengucur deras
Hei, itu aku, hei Namun kau tetap tabah, hm-hm
Tahukah lagu yang kau suka?
Tahukah bintang yang kau sapa? Pejantan Tangguh Meski nafasmu kadang tersengal
Tahukah rumah yang kau tuju? Itu aku Sheila on 7 Memikul beban yang makin sarat
Tahukah lagu yang kau suka? Jantan pejantan tangguh itu yang kuharap ada padaku Kau tetap bertahan
Tahukah bintang yang kau sapa? Agar agar diriku bisa melumpuhkan tingkah liarmu
Tahukah rumah yang kau tuju? Itu aku Engkau telah mengerti
Jangan jangan siakan kehadiranku pada mimpimu Htam dan merah jalan ini
Coba keluar di malam badai Karna hanya lewat mimpi kubisa menjamahmu juga Keriput tulang pipimu
Nyanyikan lagu yang kau suka memilikimu Gambaran perjuangan
Maka kesejukan yang kau rasa (ah-ah-ah)
Coba keluar di terik siang Ajari aku tuk jadi pejantan tangguh Bahumu yang dulu kekar
Ingatlah bintang yang kau sapa Mungkin terlalu lama aku tlah bersembunyi Legam terbakar matahari
Maka kehangatan yang kau rasa Menatap mataharipun aku tak mampu Kini kurus dan terbungkuk, hm-hm
Udara malampun terlalu menusuk langkahku Namun semangat tak pernah pudar
Tahukah lagu yang kau suka? Di persembunyian aku menari
Tahukah bintang yang kau sapa? Meski langkahmu kadang gemetar
Di persembunyian aku bernyanyi Kau tetap setia
Tahukah rumah yang kau tuju? Itu aku Pejantan tangguh
Tahukah lagu yang kau suka?
Ayah, dalam hening sepi kurindu
Tahukah bintang yang kau sapa? Begitu banyak lagu yang tercipta untukmu hanya saja Untuk menuai padi milik kita
Tahukah rumah yang kau tuju? Itu aku aku tak bisa Tapi kerinduan tinggal hanya kerinduan
Mengungkapnya kepadamu Anakmu sekarang banyak menanggung beban
Percayalah, itu aku, uh-uh
Percayalah, itu aku, hu-hu, ho-oh-oh Ajari aku tuk jadi pejantan tangguh Engkau telah mengerti
Mungkin terlalu lama aku tlah bersembunyi Hitam dan merah jalan ini
Du-du-du-du-du, du-du-du-du-du-du-du, ah-ah Menatap mataharipun aku tak mampu
Itu aku Keriput tulang pipimu
Udara malampun terlalu menusuk langkahku Gambaran perjuangan
Du-du-du-du-du, du-du-du-du-du-du-du, ah-ah Di persembunyian aku menari
Itu aku Di persembunyian aku bernyanyi Bahumu yang dulu kekar
Tahukah lagu yang kau suka? Pejantan tangguh Legam terbakar matahari
Tahukah bintang yang kau sapa? Kini kurus dan terbungkuk, hm-hm
Ajari aku tuk jadi pejantan tangguh
Tahukah rumah yang kau tuju? Itu aku Ajari aku tuk jadi pejantan tangguh Namun semangat tak pernah pudar
Du-du-du-du-du, du-du-du-du-du-du-du, ah-ah Ajari aku tuk jadi pejantan tangguh Meski langkahmu kadang gemetar
Ho-ho-ha-ha-ha-ah, ha-ah Ajari aku tuk jadi pejantan tangguh Kau tetap setia
Hei, itu aku, hei
Hei, itu aku, hei
Titip Rindu Buat Ayah Berita Kepada Kawan
Hei, itu aku, hei Ebiet G. Ade Ebiet G. Ade
Hei, itu aku, hei Di matamu masih tersimpan Perjalanan ini trasa sangat menyedihkan
Selaksa peristiwa Sayang engkau tak duduk disampingku kawan
Benturan dan hempasan
Terpahat di keningmu
71
Banyak cerita yang mestinya kau saksikan
Di tanah kering bebatuan Elegi Esok Pagi Kita pasti ingat
Tragedi yang memilukan
Ebiet G. Ade Kenapa harus mereka yang terpilih menghadap
Tubuhku terguncang dihempas batu jalanan Ijinkanlah kukecup keningmu Tentu ada hikmah yang harus kita petik
Hati tergetar menampak kering rerumputan Bukan hanya ada di dalam angan Atas nama jiwa mari heningkan cipta
Perjalanan ini pun seperti jadi saksi Esok pagi, kau buka jendela
'Kan kau dapati seikat kembang merah Kita mesti bersyukur
Gembala kecil menangis sedih Bahwa kita masih diberi waktu
Engkau tahu, aku mulai bosan Entah sampai kapan
Kawan coba dengar apa jawabnya
Bercumbu dengan bayang-bayang Tak ada yang bakal dapat menghitung
Ketika ia kutanya mengapa
Bapak ibunya tlah lama mati Bantulah aku temukan diri
Menyambut pagi, membuang sepi Hanya atas kasih-Nya
Ditelan bencana tanah ini Hanya atas kehendak-Nya
Ijinkanlah aku kenang Kita masih bertemu matahari
Sesampainya di laut kukabarkan semuanya
Sejenak perjalanan Kepada rumput ilalang
Kepada karang kepada ombak kepada matahari
Ho ho ho Kepada bintang gemintang
Tetapi semua diam tetapi semua bisu Dan biarkan 'ku mengerti Kita dapat mencoba
Tinggal aku sendiri terpaku menatap langit Apa yang tersimpan di matamu Meminjam catatan-Nya
Ho ho
Barangkali di sana ada jawabnya Sampai kapankah gerangan
Mengapa di tanahku terjadi bencana Barangkali di tengah telaga Waktu yang masih tersisa
Ada tersisa butiran cinta Semuanya menggeleng
Mungkin Tuhan mulai bosan melihat tingkah kita Dan semoga kerinduan ini Semuanya terdiam
Yang selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa Bukan jadi mimpi di atas mimpi Semuanya menjawab tak mengerti
Atau alam mulai enggan bersahabat dengan kita
Coba kita bertanya pada rumput yang bergoyang Ijinkanlah aku rindu Yang terbaik hanyalah
Pada hitam rambutmu Segeralah bersujud
Kawan coba dengar apa jawabnya Ho ho ho Mumpung kita masih diberi waktu
Ketika ia kutanya mengapa Dan biarkan 'ku bernyanyi
Bapak ibunya tlah lama mati Demi hati yang risau ini Kita mesti bersyukur
Ditelan bencana tanah ini Ho ho Bahwa kita masih diberi waktu
Entah sampai kapan
Sesampainya di laut kukabarkan semuanya Barangkali di tengah telaga Tak ada yang bakal dapat menghitung
Kepada karang kepada ombak kepada matahari Ada tersisa butiran cinta
Dan semoga kerinduan ini Hanya atas kasih-Nya,
Tetapi semua diam tetapi semua bisu Bukan jadi mimpi di atas mimpi Hanya atas kehendak-Nya
Tinggal aku sendiri terpaku menatap langit Kita masih bertemu matahari
Barangkali di sana ada jawabnya
Masih Ada Waktu Kepada rumput ilalang
Mengapa di tanahku terjadi bencana Ebiet G. Ade
Kepada bintang gemintang
Bila masih mungkin kita menorehkan batin Kita dapat mencoba
Mungkin Tuhan mulai bosan melihat tingkah kita Atas nama jiwa dan hati tulus ikhlas Meminjam catatan-Nya
Yang selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa Mumpung masih ada kesempatan buat kita
Atau alam mulai enggan bersahabat dengan kita Mengumpulkan bekal perjalanan abadi Sampai kapankah gerangan
Coba kita bertanya pada rumput yang bergoyang Waktu yang masih tersisa
72
Semuanya menggeleng Sungguh hidup terus diburu Membasuh debu yang lekat dalam jiwa
Semuanya terdiam Berpacu dengan waktu Mencuci bersih dari segala kekotoran
Semuanya menjawab tak mengerti Tak ada yang dapat menolong
Selain yang di sana Aku menunggu hujan turunlah
Yang terbaik hanyalah Tak ada yang dapat membantu Aku mengharap badai datanglah
Segeralah bersujud Selain yang di sana Gemuruhnya akan melumatkan semua
Mumpung kita masih diberi waktu Dialah Tuhan Kupu-kupu kertas
Dialah Tuhan
Oo-oo-oo Kupu-kupu kertas
Oh-ho-ho-o ...
Du-du-du-du-du Yang terbang kian kemari
Tuhan
Oh-ho Aneka rupa dan warna
Oh-ho-ho-o ...
Du-du-du-du Dibias lampu temaram
Hmm-hmm-hmm ...
Oh-oh-oo-oo
Tuhan Kupu-kupu kertas
Oo-oo-oo Oh-ho-ho-o ... Yang terbang kian kemari
Du-du-du-du-du Tuhan Aneka rupa dan warna
Du-du-du-du Oh-ho-ho-o ... Dibias lampu temaram
Oh-oh-oo-oo
Kupu-Kupu Kertas Kupu-kupu kertas
Menjaring Matahari Ebiet G. Ade Yang terbang kian kemari
Ebiet G. Ade Setiap waktu engkau tersenyum Aneka rupa dan warna
Kabut, sengajakah engkau mewakili pikiranku? Sudut matamu memancarkan rasa Dibias lampu temaram
Pekat, hitam berarak menyelimuti matahari
Aku dan semua yang ada di sekelilingku
Keresahan yang terbenam
Kerinduan yang tertahan Aku Ingin Pulang
Duka dalam yang tersembunyi Ebiet G. Ade
Merangkak menggapai dalam gelap
Jauh di lubuk hati Ke mana pun aku pergi
Mendung, benarkah pertanda akan segera turun hujan? Kata-katamu Bayang-bayangmu mengejar
Deras, agar semua basah yang ada di muka bumi Riuh mengalir bagai gerimis Bersembunyi di mana pun
Siramilah juga jiwa kami semua Selalu engkau temukan
Yang tengah dirundung kegalauan Seperti angin tak pernah diam Aku merasa letih
Selalu beranjak setiap saat Dan ingin sendiri
Roda zaman menggilas kita Menebarkan jala asmara
Terseret tertatih-tatih Menaburkan aroma luka Kutanya pada siapa
Sungguh hidup terus diburu Benih kebencian kau tanam Tak ada yang menjawab
Berpacu dengan waktu Bakar ladang gersang Sebab semua peristiwa
Tak ada yang dapat menolong Entah sampai kapan Hanya di rongga dada
Selain yang di sana Berhenti menipu diri Pergulatan yang panjang
Tak ada yang dapat membantu Dalam kesunyian
Selain yang di sana Kupu-kupu kertas
Dialah Tuhan Yang terbang kian kemari Aku mencari jawaban di laut
Dialah Tuhan Aneka rupa dan warna Kuseret langkah menyusuri pantai
Dibias lampu temaram Aku merasa mendengar suara
Roda zaman menggilas kita Menutupi jalan
Terseret tertatih-tatih Menghentikan petualangan

73
Du-du-du-du du-du-du ... Bergetaran rasa jiwaku Ingin kumaki, mereka berkata
Menerima karunia-Mu Tak perlu kau berlari
Ke mana pun aku pergi Mengejar mimpi yang tak pasti
Selalu kubawa-bawa Camelia, hoo, Camelia Hari ini juga mimpi
Perasaan yang bersalah Camelia, hoo, Camelia Maka biarkan ia datang
Datang menghantuiku Camelia, ho-ho, Camelia Di hatimu
Di hatimu
Masih mungkinkah pintumu kubuka Kini datang mengisi hidup
Di hatimu
Dengan kunci yang pernah kupatahkan? Ulurkan mesra tanganmu
Lihatlah, aku terkapar dan luka
Dengarkanlah jeritan dari dalam jiwa
Bergetaran rasa jiwaku
Menerima karunia-Mu
Apakah Ada Bedanya
Ebiet G. Ade
Aku ingin pulang Camelia, hoo, Camelia Apakah ada bedanya
Aku harus pulang Camelia, hoo, Camelia Hanya diam menunggu
Aku ingin pulang Camelia, ho-ho, Camelia Dengan memburu bayang-bayang?
Aku harus pulang
Aku harus pulang Camelia 2 Sama-sama kosong

Ebiet G. Ade Kucoba tuang


Camelia 1 Gugusan hari-hari
Ke dalam kanvas
Ebiet G. Ade Dengan garis dan warna-warni
Indah bersamamu, Camelia
Yang aku rindui
Dia Camelia Bangkitkan kembali
Puisi dan pelitamu Rinduku mengajakku ke sana Apakah ada bedanya
Kau sejuk seperti titik embun Bila mata terpejam?
Membasah di daun jambu Ingin kuberlari
Pikiran jauh mengembara
Di pinggir kali yang bening Mengejar seribu bayangmu, Camelia
Menembus batas langit
Sayap-sayapmu kecil lincah berkepak Tak peduli 'kan kuterjang
Cintamu telah membakar jiwaku
Seperti burung camar Harum aroma tubuhmu
Biarpun harus kutembus padang ilalang
Terbang mencari tiang sampan Menyumbat kepala dan pikiranku
Tempat berpijak kaki dengan pasti Tiba-tiba langkahku terhenti
Mengarungi nasibmu Sejuta tangan telah menahanku Di bumi yang berputar
Mengikuti arus air berlari Pasti ada gejolak
Ingin kumaki, mereka berkata Ikuti saja iramanya
Dia Camelia Tak perlu kau berlari Isi dengan rasa
Engkaukah gadis itu Mengejar mimpi yang tak pasti
Yang selalu hadir dalam mimpi-mimpi Di menara langit
Di s'tiap tidurku? Hari ini juga mimpi Halilintar bersabung
Datang untuk hati yang kering dan sepi Maka biarkan ia datang Aku merasa tak terlindung
Agar bersemi lagi Terbakar kegetiran
Hmm, bersemi lagi Di hatimu
Di hatimu Cinta yang kuberi
Kini datang mengisi hidup Sepenuh hatiku
Ulurkan mesra tanganmu Tiba-tiba langkahku terhenti Entah yang kuterima
Sejuta tangan telah menahanku Aku tak peduli

74
Aku tak peduli Coba engkau dengar lagu ini Menghindarimu sejauh mungkin
Aku tak peduli Aku yang tertidur dan tengah bermimpi Cintaku kandas di rerumputan
Langit-langit kamar jadi penuh gambar
Apakah ada bedanya Wajahmu yang bening sejuk segar Ho ho ho ho ho ho ho ho ho ho
Ketika kita bertemu Du du du du du du du du du
Dengan saat kita berpisah? Kapan lagi kita akan bertemu? Du du du du du du ho ho ho ho
Sama-sama nikmat Meski hanya sekilas kau tersenyum Du du du du du du du du du du du du du
Kapan lagi kita nyanyi bersama?
Tinggal bagaimana Tatapanmu membasuh luka Aku mulai sadar
Kita menghayati Cinta tak mungkin kukejar
Di belahan jiwa yang mana Ho-o-o-o Akan kutunggu, harus kutunggu
Kita sembunyikan Du du du du Sampai saatnya giliranku
Dada yang terluka Du du du
Duka yang tersayat Du du du du du Dan ketika engkau datang
Rasa yang terluka Du du du Aku pejamkan mataku
Samar kudengar suaramu
Nyanyian Rindu Cintaku Kandas Di Rerumputan Lembut memanggil namaku
Ebiet G. Ade Ebiet G. Ade Seketika sukmaku melambung
Coba engkau katakan padaku Aku mulai resah Kuputuskan untuk berlari
Apa yang seharusnya aku lakukan? Menunggu engkau datang Menghindarimu sejauh mungkin
Bila larut tiba wajahmu terbayang Berpita jingga, sepatu hitam Cintaku kandas di rerumputan
Kerinduan ini semakin dalam Kau bawa cinta yang kupesan
Ho ho ho ho ho ho ho ho ho ho
Gemuruh ombak di Pantai Kuta Aku mulai ragu Du du du du du du du du du
Sejuk lembut angin di bukit Kintamani Dengan keberanianku Du du du du du du ho ho ho ho
Gadis-gadis kecil menjajakan cincin Berapa cinta kau tawarkan? Du du du du du du du du du du du du du
Tak mampu mengusir kau yang manis Berapa banyak yang kau minta?

Bila saja kau ada di sampingku Aku merasa terjebak


Cinta Sebening Embun
Dalam lingkaran membiusku Ebiet G. Ade
Sama-sama arungi danau biru
Bila malam mata enggan terpejam Namun dorongan jiwa Pernahkah engkau coba menerka
Berbincang tentang bulan merah Tak sanggup kutahan Apa yang tersembunyi di sudut hati?
Iblis manakah yang merasuk? Derita di mata, derita dalam jiwa
Ho-o-o-o Aku memilih cara ini Kenapa tak engkau pedulikan?
Du du du du Mungkin karena 'ku merasa
Du du du Tak punya apa-apa Sepasang kepodang terbang melambung
Du du du du du Menukik bawa seberkas pelangi
Du du du Dan ketika engkau datang Gelora cinta, gelora dalam dada
Du du du du Aku pejamkan mataku Kenapa tak pernah engkau hiraukan?
Du du du Samar kudengar suaramu
Lembut memanggil namaku Se-la-ma musim belum bergulir
Du du du du du
Seketika sukmaku melambung Masih ada waktu saling membuka diri
Du du du
Kuputuskan untuk berlari Se-ja-uh batas pengertian
Pintu pun tersibak

75
Cinta mengalir sebening embun Mendengar engkau berangkat Akan tetap dianggap salah?
Kasih pun mulai deras mengalir Dengan senyum dan ikhlas Tak ada waktu lagi benahi diri
Cemerlang sebening embun Aku yakin kau cukup bawa bekal Tak ada tempat lagi untuk kembali
Dan aku bangga jadi anakmu
Pernahkah engkau coba membaca Kembali dari keterasingan ke bumi beradab
Sorot mata dalam menyimpan rindu? Ayah aku berjanji Ternyata lebih menyakitkan dari derita panjang
Sejuta impian, sejuta harapan Akan aku kirimkan Tuhan, bimbinglah batin ini agar tak gelap mata
Kenapakah mesti engkau abaikan? Doa yang pernah engkau ajarkan kepadaku Dan sampaikanlah rasa inginku kembali bersatu
Setiap
Se-la-ma musim belum bergulir Sujud sembahyang Ke manakah sirnanya nurani embun pagi
Masih ada waktu saling membuka diri Engkau hadir terbayang Yang biasanya ramah kini membakar hati?
Se-ja-uh batas pengertian Tolong bimbinglah aku Apakah bila terlanjur salah
Pintu pun tersibak Meskipun kau dari sana Akan tetap dianggap salah?
Cinta mengalir sebening embun Tak ada waktu lagi benahi diri
Selama musim belum bergulir Sesungguhnyalah aku menangis sangat lama Tak ada tempat lagi untuk kembali
Masih ada waktu saling membuka diri Namun aku pendam agar engkau berangkat dengan
Se-ja-uh batas pengertian tenang
Pintu pun tersibak Sesungguhnyalah aku merasa belum cukup berbakti
Cinta mengalir sebening embun Namun aku yakin engkau telah memaafkanku
Kasih pun mulai deras mengalir
Cemerlang sebening embun
Air hujan mengguyur sekujur bumi
Kami yang ditinggalkan tabah dan tawakal
Bila Kita Ikhlas
Ebiet G. Ade
Ayah Aku Mohon Maaf Ayah aku mohon maaf atas keluputanku Tak selayaknya kita memaki-maki
Ebiet G. Ade Yang aku sengaja maupun tak sengaja Mengumpat dan menggerutu, hidup serba sulit
Dan pohon kemuning Tolong padangi kami dengan sinarnya sorga Jangan hanya dongak ke langit, coba runduk ke bumi
Akan seg'ra kutanam Teriring doa selamat jalan Tengoklah mereka yang papa, lebih pantas mengeluh
Suatu saat kelak dapat jadi peneduh Buatmu ayah tercinta
Hu-hu Bila kita ikhlas, Tuhan bakal memberi
Meski-pun hanya jasad
Bersemayam di sini
Kalian Dengarkah Keluhanku Dia-lah yang paling mengerti apa yang kita perlukan
Jangan terlalu banyak menuntut, rizki telah dibagi
Ebiet G. Ade Pasrahkanlah saja semua kepada-Nya
Biarkan aku takafur
Bila rindu Dari pintu ke pintu kucoba tawarkan nama
Demi terhenti tangis anakku dan keluh ibunya Tugas kita masih sangat banyak
Kepadamu
Tetapi nampaknya semua mata memandangku curiga Menyelesaikan hidup dengan benar
Walau tak terucap Seperti hendak telanjangi dan kulit jiwaku Tak perlu merampas yang bukan bagian kita
Aku sangat kehilangan Ikhlas saja
Sebagian semangatku ada dalam doamu Apakah buku diri ini harus selalu hitam pekat? Bila kita pasrah tumbuh rasa damai
Apakah dalam sejarah orang mesti jadi pahlawan? Dalam damai kita bertemu bahagia
Wari-san yang kau tinggal Sedang Tuhan di atas sana tak pernah menghukum
Petuah sederhana Dengan sinar mataNya yang lebih tajam dari matahari Belajar tersenyum meski hati menjerit
Aku catat dalam jiwa dan coba kujalankan Tuhan Maha Bijaksana, Dialah yang menentukan
Kemanakah sirnanya nurani embun pagi Jangan henti terus melangkah, mumpung masih punya
Meskipun aku tak dapat menunggguimu saat terakhir Yang biasanya ramah kini membakar hati? waktu
Namun aku tak kecewa Apakah bila terlanjur salah Sampai nanti kita menghadang, telah cukup bekal

76
Tugas kita masih sangat banyak Betapa pun jauhnya aku mengembara, tak dapat Ikhlas demi langit bumi
Menyelesaikan hidup dengan benar kulepaskan Bersumpah mempertahankan setiap jengkal tanah
Tak perlu merampas yang bukan bagian kita Suara-Mu berbisik lewat kedalaman jiwa
Ikhlas saja Ketika ombak di lautan melambung, memecah Wajah yang tak pernah mengeluh
Bila kita pasrah tumbuh rasa damai keheningan Tegar dalam sikap sempurna
Dalam damai kita bertemu bahagia Aku rindu kehadiran-Mu, meski hanya lewat mimpi Pantang menyerah

Lolong Kukirimkan untaian kata indah dalam nyanyian Tangan dan kaki rela kau serahkan
Darah, keringat rela kau cucurkan
Ebiet G. Ade Lewat matahari, rembulan, dan taburan bintang
Kau berikan cinta-Mu, maha luas bak bentangan Bukan hanya untuk ukir namamu
Jembatan batu di sebelahku diam Ikhlas demi langit bumi
Pancuran bambu kecil memercikkan air samudera
Kuarungi dengan sujud dan ketulusan Bersumpah mempertahankan setiap jengkal tanah
Menghempas di atas batu hitam
Merintih, menikam sepi pagi Betapa pun rindunya aku ingin bertemu dengan-Mu Merah merdeka
Terasa panjang hari-hari yang harus kulewati Putih merdeka
Pucuk-pucuk cemara bergoyang-goyang Warna merdeka
Diterpa angin dingin bukit ini Berapa banyak kanvas kugores lukisan wajah-Mu
S'perti mengisyaratkan doa Namun tak pernah dapat kureka keteduhan-Nya
Nyanyian Kasmaran
Rahasia alam diam di sekitarnya Kukirimkan untaian kata indah dalam nyanyian Ebiet G. Ade
Di sini pun aku mencari Engkau Lewat matahari, rembulan, dan taburan bintang Sejak engkau bertemu
Setiap kali kupanggili nama-Mu Kau berikan cinta-Mu, maha luas bak bentangan Lelaki bermata lembut
Namun selalu saja hanya gema suaraku samudera Ada yang tersentak dari dalam dadamu
Yang terdengar rindu Kuarungi dengan sujud dan ketulusan
Kau menyendiri duduk dalam gelap
Gadis manis duduk di sebelahku Betapa pun rindunya aku ingin bertemu dengan-Mu Bersenandung nyanyian kasmaran
Menyematkan kembang di saku bajuku Terasa panjang hari-hari yang harus kulewati Dan tersenyum entah untuk siapa
Dan berc'rita tentang sepasang burung Berapa banyak kanvas kugores lukisan wajah-Mu
Namun tak dapat kureka keteduhan-Nya Nampaknya kau tengah mabuk kepayang
Yang bercumbu di atas dahan
Kau pahat langit dengan angan-angan
Tetapi sepi tetap bergayut di dada Seraut Wajah Kau ukir malam dengan bayang-bayang
Selalu kuteriakkan kata, "Di mana?" Ebiet G. Ade
Jangan hanya diam kau simpan
Tetapi rindu tetap bergayut di dada Wajah yang s'lalu dilumuri senyum
Dalam duduk termenung
Selalu kuteriakkan kata, "Di mana?" Legam, tersengat terik matahari
Malam yang kau sapa lewat tanpa jawab
Keperkasaannya tak memudar
Ketika pulang, aku turun ke kali Terbaca dari garis-garis di dagu Bersikaplah jujur dan terbuka
Dan berkaca di atas air
Tumpahkanlah perasaan yang sarat
Kulihat wajahku letih dan tua Waktu telah menggilas semuanya
Dengan cinta yang panas bergelora
Tapi aku berusaha tertawa Ia tinggal punya jiwa
Pengorbanan yang tak sia-sia Barang kali takdir tengah bicara
Anggap hidup hanya sandiwara Untuk neg'ri yang dicintai, dikasihi Ia di peruntukkan buatmu
Yang 'kan berakhir segera
Dan pandangan matanya memang buatmu
Rindu KehadiranMu Tangan dan kaki rela kau serahkan
Darah, keringat rela kau cucurkan
Ebiet G. Ade Bukan hanya untuk ukir namamu

77
Du-du-du-du Intan buah hatimu Mari sini berkumpul, kawan, wo-woo
Du-du-du-du Dicabik tangan-tangan serigala Dansa, dansa sambil tertawa, ha-ha-ha, hey
Du-du-du, du-du-du Bintang-bintang muram
Beku dalam luka Oh, coba kawan kau dengar, ku punya cerita
Mengapa harus sembunyi dari kenyataan Untukmu, saudaraku Tempat biasa aku berbagi rasa
Cinta kasih sejati Kami semua turut berduka Suka duka tinggi bersama
Kadang datang tak terduga Di gang gelap, di balik ramainya Jogja
Lolong burung malam di rimba
Bergegaslah bangun dari mimpi Melengking menyayat jiwa Mari sini berkumpul, kawan, wo-woo
Atau engkau akan kehilangan Tangis kami pecah di batu Dansa, dansa sambil tertawa, ha-ha
Keindahan yang tengah engkau genggam Duka kami remuk di dada
Bila kau datang dari selatan
Doa kami bersama-sama
Anggap saja takdir telah bicara Langsung saja menuju Gondomanan
Untukmu
Ia datang dari langit buatmu Belok kanan sebelum perempatan
Untukmu
Dan pandangan matanya khusus buatmu Teman-teman riang menunggu di Sayidan
Angin pun menjerit
Ada Yang Tak Mampu Kulupa Badai bergemuruh
Di Sayidan, di jalanan
Angkat sekali lagi gelasmu, kawan
Ebiet G. Ade Semuanya marah
Di Sayidan, di jalanan
Hanya iblis terbahak
Ada yang tak mampu kulupa Tuangkan air kedamaian, hey
Bersorak
Bulu lembut di keningmu
Yang meremang kala kukecup Hey, hey
Lolong burung malam di rimba
Dan ketika kusibak rambutmu Hey, hey
Melengking menyayat jiwa
Tangis kami pecah di batu Dan jangan kau takut pada gelap malam
Ada yang tak hendak kubuang
Duka kami remuk di dada Bulan dan bintang semuanya teman
Serangkaian kenang-kenangan
Doa kami bersama-sama Tembok tua, tikus-tikus liar
Yang tergambar di gelap malam
Untukmu Iringi langkah kita menembus malam
Dan tersimpan di pucuk daunan
Lolong burung malam di rimba Mari sini berkumpul, kawan, wo-woo
Langit di atas simpang jalan
Melengking menyayat jiwa Dansa, dansa sambil tertawa, ha-ha
Menemaniku bernyanyi
Tangis kami pecah di batu
Bagai gejolak pohonan runtuh
Duka kami remuk di dada Di Sayidan, di jalanan
Bersama gitar, bersama sepi
Doa kami bersama-sama Angkat sekali lagi gelasmu, kawan
Bersama luka dan cinta
Untukmu Di Sayidan, di jalanan
Aku masih sempat bernyanyi lagi
Untukmu Tuangkan air kedamaian
Ada yang mesti kupikir lagi Untukmu
Di Sayidan, di jalanan
Melepas dendam dan sakit hati
Dan berjuang membendung benci
Di Sayidan Angkat sekali lagi gelasmu, kawan
Shaggydog Di Sayidan, di jalanan
Tuhan, jagalah tanganku ini
Tuangkan air kedamaian
Rembulan Menangis Oh, coba kawan kau dengar, ku punya cerita
Tempat biasa aku berbagi rasa Di Sayidan, di jalanan
Ebiet G. Ade Suka duka tinggi bersama Angkat sekali lagi gelasmu, kawan
Rembulan menangis Di gang gelap, di balik ramainya Jogja
Di serambi malam
78
Di Sayidan, di jalanan Aku ngombe, kowe ngombe Akhirnya ujung pekan tiba
Tuangkan air kedamaian Nek wis penak rasah-rese Saatnya jalan jalan bersama (asyik)
Nek isih kurang anggure
Di Sayidan, di jalanan Mergo utang ngode wae Pergi jauh keluar kota
Angkat sekali lagi gelasmu, kawan Lewati desa-desa
Di Sayidan, di jalanan Jatah preman sak parkire Pikiran segar, hati jadi riang
Tuangkan air kedamaian, hey Tambah Pak Bos sak tambule Duhai asyiknya

Ambilkan Gelas Rasah nangis mergo tresno


Ning sandingmu ono konco Jalan-jalan di akhir pekan
Shaggydog Lihat ke kiri dan kanan
T'rima kasih atas atensinya Datang teler, pulang kewer Pohon-pohon dan burung-burung
Masih dari kawasan Mlakune wes keser-keser Semua menyambut riang
Sayidan, Gondomanan, Jogja Utekku, yo melu geser
Ndelok dangdut, langsung nyawer Okey
Bersama He Butet
S-H-A-G-G-Y-D-O-G Teko ngomah balang sapu Butet jangan nengah-nengah nanti kesamber truk lho
Shaggydog Bojo nesu, aku mlayu kamu
Ambilkan gelas, Dek Mending aku tuku anggur Ah banyak aturan juga
Ambilkan gelas Ngombe bareng sak dulurku
Yang penting senang di hari Minggu
Ambilkan gelas, Dek Ambilkan gelas, Dek Off kita hari ini
Ambilkan gelas Ambilkan gelas Oke
Jangan biarkan aku menunggu Ambilkan gelas, Dek Kalau gitu kita nyanyi bareng aja, oke, siap?
Di malam dingin bersama kamu Ambilkan gelas
Who-o ho-o
Jadi, tolong Ambilkan gelas, oh-oh Who-o ho-o
Ambilkan gelas, Dek Ambilkan gelas Asyik, asyik
Ambilkan gelas Ambilkan, ambilkan Who-o ho-o
Ambilkan gelas, Dek Ambilkan gelas Who-o ho-o
Ambilkan gelas Alright
Masih bersama
Lihat biduan menghampiriku Shaggydog Senja tiba tanpa terasa
Minta disawer seratus ribu
Jadi, tolong
Jalan - Jalan Kini saatnya kita pulang
Pikiran segar, hati jadi riang
Shaggydog Duhai asyiknya
Ambilkan gelas, Dek Hei
Ambilkan gelas Mau kemana kita hari ini, Parjo? Pergi jauh keluar kota
Ambilkan gelas, Dek Wa ndak tau ini nanti Lewati desa-desa
Ambilkan gelas Tergantung angin ajalah Pikiran segar, hati jadi riang
Oe oe setuju aja mau kemana Duhai asyiknya
Ah Tapi nyanyi dulu ya
Oke, Indonesia Jalan-jalan di akhir pekan
NDX A.K.A Familia Enam hari sudah lamanya Lihat ke kiri dan ke kanan
Bekerja keras bagaikan kuda Pohon-pohon dan burung-burung
Semua menyambut riang
79
Pergi jauh keluar kota Makin tinggi makin gila Yang kuharap akan berpijar terus sampai akhir nanti
Lewati desa-desa Jadi mainkan musiknya Sampai akhir nanti, yeah
Pikiran segar, hati jadi riang
Duhai asyiknya Lagu reggae. hanyalah sebuah lagu reggae That's right
Kawan-kawan Lagu reggae. hanyalah sekedar lagu reggae.alright Don't look at to my face
Pikiran segar, hati jadi riang Here I am
Kami paling senang Are you ready now?
Duhai asyiknya
Melihat orang senang
Huk huk yaa Kami tidak suka Mari kembali lagi ke lantai dansa
Haha (oke) Diganggu dan dilarang Menyanyikan lagi lagu yang sama
Sampai ketemu minggu depan aja ya Karna kami sedang tinggi sedang asik Sudah kunantikan kau begitu lama
Sampai ketemu minggu depan ya Butet ya Sedang tinggi sedang asik Dan 'ku jaga api tetap menyala
Yang penting rileks Makin tinggi makin gila
Jadi mainkan musiknya Mari kembali lagi ke lantai dansa
Butet, mau monolog apa... Lagu reggae. hanyalah sebuah lagu reggae Menyanyikan lagi lagu yang sama
Sampai jumpa Lagu reggae. hanyalah sekedar lagu reggae oh yeah. Sudah kunantikan kau begitu lama
Dan kujaga api tetap menyala
Okee
Kembali Berdansa Ready?
Shaggydog
Hei, sobat, hei, kawan, sambutlah kami datang (hey!)
Lagu Reggae Oh, my brothers and my sisters
Yes, we expect on the dance floor one more time
Membangunkan semangat yang dulu pernah hilang
Shaggydog Membesarkan api kecil yang hampir padam
And welcome for the dinner Walau sedikit tertatih kita 'kan bangun
Lagu reggae. hanyalah sebuah lagu reggae Ha-ha, that's right
Lagu reggae. hanyalah sekedar lagu reggae oh yeah. Marilah menuju kemenangan, oh
Mari kembali lagi ke lantai dansa
Berikan sedikit waktu Menyanyikan lagi lagu yang sama Mari kembali lagi ke lantai dansa
Untuk kami bernyanyi Sudah kunantikan kau begitu lama Menyanyikan lagi lagu yang sama
Sambil menari-nari Dan kujaga api tetap menyala Sudah kunantikan kau begitu lama
Sekedar lepaskan rasa Dan kujaga api tetap menyala
Mari kembali lagi ke lantai dansa
Makin tinggi makin asik Menyanyikan lagi lagu yang sama Mari kembali lagi ke lantai dansa
Makin tinggi makin asik Sudah 'ku nantikan kau begitu lama Menyanyikan lagi lagu yang sama
Makin tinggi makin gila Dan kujaga api tetap menyala Sudah kunantikan kau begitu lama
Jadi mainkan musiknya Dan kujaga api tetap menyala
Begitu lama aku menunggu
Lagu reggae. hanyalah sebuah lagu reggae
Lagu reggae. hanyalah sekedar lagu reggae oh yeah.
'Tuk bisa lagi berdansa denganmu Honey
Dan cukup lama aku menghilang Shaggydog
Oh, kini kudatang, sambutlah aku dan kita berdendang,
Janganlah kamu mengganggu Ohbyeaah yeeeehh ahhhh
oh
Orang-orang yang sedang asik Ketika sepi datang
Janganlah kamu mengganggu Adakah engkau di sana saat kuluka? Melanda hatiku
Kalau tak mau di ganggu Dan adakah engkau di sana saat kujatuh? Ketika kosong
Oh, adakah engkau di sana saat kucoba jaga sang api? Datang hinggap di kalbu
Karna kami sedang tinggi sedang asik
Sedang tinggi sedang asik
80
Engkau selalu hadir Sayang, seribu sayang, kau ada yang punya Tipe-X
Engkau selalu datang Ku selalu bermimpi 'tuk bisa memilikimu, ho-ho-ho Luka itu memang terlalu berat untukmu
Engkau paling mengerti Terlalu keras untuk kau rasakan
Apa yang ku mau Hei, kamu yang cantik
Tak seperti keinginan dan harapan
Jangan berpaling dahulu
Yang selalu kau impikan, kau inginkan
Jangan kau dengarkan Aku masih ingin memandangmu, oh, yeah
Kau khayalkan dan kau bayangkan dulu
Kata mereka yang selalu ingin memisahkan kita
Hei, kamu yang cantik Mestinya kau sadari itu
Kobarkan asmara jauh didalam dada
Ku ingin dekat denganmu
Bukan penyesalan yang ada di hati
Kalau kau bulan Tapi ku takut dengan pacarmu, hoy!
Saat kau yakinkan diri 'tuk pergi
Kamu jadi bintangnya
Wo-ho-ho-ho, yeah Coba hadapi semua ini sendiri
Bila kau jadi bunga
Kamu jadi kumbangnya Dan ternyata keyakinan
Sayang, seribu sayang, kau ada yang punya
Kalau kau bulan Tak cukup mampu untuk melawan
Ku selalu bermimpi 'tuk bisa memilikimu
Kamu jadi bintangnya Kau pun tak mampu bertahan
Kuambilkan bulan bila memang kau mau
Bila kau jadi bunga Kini kau mawar penghias malam
Apa saja, cantik, 'tuk bisa mendapatkanmu, ho-ho-ho
Aku jadi kumbangnya
Hei, kamu yang cantik Kau mawar hitam, harummu kepedihan
Honey ku tersayang, honey ku tercinta Kau arungi waktu di setiap pelukan
Jangan berpaling dahulu
Hati dilanda rindu tanpa kehadiranmu
Aku masih ingin memandangmu
Oh honey ku tersayang, honey ku tercinta Langit tetap saja hitam
Temani diriku sampai akhir nanti Hei, kamu yang cantik Meski air mata darah kau curahkan
Ku ingin dekat denganmu Meratapi diri rindukan jalan terbaik
Akhirnya ku temukan ya yang ku cari Untuk tetap berdiri
Tapi ku takut dengan pacarmu, oh, yeah
Sepanjang hidupku ya yang ku cari
Hei, kamu yang cantik Penyesalan (Penyesalan)
Back to Reff Memang selalu menakutkan
Jangan berpaling dahulu
Aku masih ingin memandangmu Tapi itu kenyataan (Itu kenyataan)
Oh honey ku tersayang, honey ku tercinta
Oh temani diriku sampai nanti Woh-woh-woh
Hei, kamu yang cantik
Honey ku tersayang, honey ku tercinta Na-na-na-na, na-na-na-na
Ku ingin dekat denganmu
Temani diriku sampai sampai akhir nanti Woh-woh-woh
Tapi ku takut dengan pacarmu
Hey Cantik Wo-ho-ho-ho
Na-na-na-na, na-na-na-na
Shaggydog Wo-ho-ho Dan ternyata keyakinan
Satu hal yang paling kusuka Tak cukup mampu untuk melawan
Dari dirimu Hei, kamu yang cantik Kau pun tak mampu bertahan
Adalah ketika kupandang Jangan berpaling dahulu Kini kau mawar penghias malam
Kedua bola matamu, yeah Aku masih ingin memandangmu
Kau mawar hitam, harummu kepedihan
Oh, tak bosan, tak jemu-jemu Hei, kamu yang cantik Kau arungi waktu di setiap pelukan
Dan kupandang s'lalu Ku ingin dekat denganmu Jangan menangis meski kau sesali
Di saat engkau dekat atau jauh Tapi ku takut dengan anjingmu Singkirkan semua bila tak kau inginkan
Mawar Hitam Mawar Merah
81
Slank Mimpimu kini telah kau dapati Semua terasa indah tak seorang pun mengganggu
Memang ku tak mampu belikan dia perhiasan ... tak Tak ada lagi seorang pun yang mengganggu Bersedih dan tertawa kita tetap bersatu
pernah Kau bernyanyi
Bintang benderang secerah hatiku
Atau memberi kemewahan
Tiap haruku hanya sanggup mengingat Yang selalu terbayang kekasihku sayang
Tapi kuyakin dia bahagia
Jelas bayangmu yang masih melekat Di setiap mimpimu, 'ku 'kan selalu berdendang
Tanpa itu semua...
Dalam kecewa 'ku hanya mampu katakan Dengarlah, dengarlah sayang
Walau memang dirimu bernasib baik ... bapak lo kaya Tetaplah tersenyum
Karena itu jalan yang telah kau pilih Kuatkanlah dinding hati
Yang selalu kau andalkan untuk mendapatkannya
Terbanglah, oh terbanglah Janji kita tak pernah terbagi
Percuma kau dekati dia
Bersama pelangi Biar malam terus berganti
Karena cintanya pasti untukku
Yakinlah kau tetap bungaku
Aya ya ya... simpan saja uangmu Banyak sudah kisah yang tertinggal
Kau buat jadi satu kenangan Genggam erat hatiku ini
Aya ya ya . ...bawa pergi mercy mu
Seorang sahabat pergi 'Kan kuciptakan damai untukmu
Aya ya ya ... Enyahlah dari bunga mawarku
Tanpa tangis arungi mimpi Biar bulan terus berlalu
Aya ya ya... Enyahlah dari mawar merahku ...
Selamat jalan kawan cepatlah berlabuh Yakinlah kau tetap bungaku
Karena dia milikku
Mimpimu kini telah kau dapati Yakinlah kau tetap milikku
Memang penampilanku, juga rupaku Slengean Tak ada lagi seorang pun yang mengganggu
Saat bulan purnama bersinar
Memang cara hidupku tak teratur pengangguran (kata Kau bernyanyi
Terangi malamku teringat padamu
orang sih!)
Semoga dalam damai engkau mengerti Dan kukirimkan salam tentang rasa rinduku
Tapi ku yakin dia bahagia karena dia mawar merahkuuu
Arti dalamnya jalan yang kau daki Dengarlah, oh dengarlah sayang
Selamat Jalan Hingga indahnya bias mentari
Kuatkanlah dinding hati
Tipe-X Tak lagi kau nikmati
Janji kita tak pernah terbagi
Selamat jalan kawan cepatlah berlabuh
Terlalu lama engkau terkenang Biar malam terus berganti
Mimpimu kini telah kau dapati
Hancurkan diri kian jauh tenggelam Yakinlah kau tetap bungaku
Tak ada lagi seorang pun yang mengganggu
Lelah mencoba 'tuk lepaskan beban
Kau bernyanyi Genggam erat hatiku ini
Kau beli mimpi semu tak berarti sendiri
Tak mampu kau beranjak pergi Salam Rindu 'Kan kuciptakan damai untukmu
Biar bulan terus berlalu
Jalan yang panjang nanar kau tatap Tipe-X Yakinlah kau tetap bungaku
Tak lagi peduli semua yang terjadi Saat bulan purnama bersinar Yakinlah kau tetap milikku
Semakin dalam larut anganmu melayang Terangi malamku teringat padamu Yakinlah, yakinlah bungaku
Mimpimu hadirkan semua penantian Dan kukirimkan salam tentang rasa rinduku Sayangku
Bersama angin malam kusetia menunggu
Alunan apa ajak kau bernyanyi?
Akhirnya kau pun pergi
Kamu Ngga' Sendirian
Tak kembali Mimpikan, mimpikan aku oh sayangku Tipe-X
Peluk erat hati ini dan jagalah selalu Bila ku tak di sini
Banyak sudah kisah yang tertinggal Dan 'kan kudendangkan lagu ini untukmu Tetaplah kau bernyanyi
Kau buat jadi satu kenangan Dengarlah, dengarlah sayang Dan bila ku t'lah pergi
Seorang sahabat pergi Kenanglah yang terjadi
Tanpa tangis arungi mimpi Ingatlah saat kita bersama
Selamat jalan kawan cepatlah berlabuh Kau pegang tanganku, kutatap matamu
82
Pastikan padaku bahwa kamu
Kan baik-baik saja
Percayalah padaku meski di gelap malam
Kamu nggak sendirian Boyband
Karna di setiap mimpiku Dan semua bintang yang ku tinggalkan Tipe-X
Pasti selalu ada kamu Temani kau sampai akhir malam Memang banyak yang bilang aku tampan rupawan
Bentuk tubuhku seksi, kekar tegap berisi
Dengarkan dan rasakan Na-na-na-na-na Dengan tatapan tajam penuh percaya diri
Lagu yang ku ciptakan untukmu Na-na-na-na-na Bikin wanita tergila-gila, mabuk kepayang
Walau mungkin terdengar gak merdu Na-na-na-na-na Pandai bernyanyi apalagi menari
Tapi hanya untukmu ... lulus dengan sempurna
Kita pernah bersama di sini Genit Ditambah gaya trendy bak pria masa kini
Lalui hari penuh warna-warni Tipe-X Akulah lelaki idola sejati
Meski tak seindah pelangi Lihat senyum manis di atas bibir bergincu Tapi jangan bilang mama
Tapi kita pernah bermimpi Kerdip mata merayu jelas coba mengganggu Aku takut nanti dia bisa marah-marah
Tawa renyah terpasang bukan tanpa tujuan Kalau tahu aku ini adalah boy band boy band boy band
Percayalah padaku meski di gelap malam Satu korban terjerat itulah harapan
Kamu nggak sendirian Memang banyak yang bilang aku tampan rupawan
Dan semua bintang yang ku tinggalkan Wangi parfum semerbak membius pusat syaraf Bentuk tubuhku seksi, kekar tegap berisi
Temani kau sampai akhir malam Hadirkan bayangan 'tuk lepas keresahan Dengan tatapan tajam penuh percaya diri
Bergejolak semua coba berontak Bikin wanita tergila-gila, mabuk kepayang
Dengarkan dan rasakan Ketika tak kuasa langsung kulari mengelak
Lagu yang ku ciptakan untukmu Aku pandai bernyanyi apalagi menari
Walau mungkin terdengar gak merdu A-a-a ... ... lulus dengan sempurna
Tapi hanya untukmu Entah sampai kapan Ditambah gaya trendy bak pria masa kini
Kau mampu bertahan Akulah lelaki idola sejati
Kita pernah bersama di sini Hindari kenyataan
Lalui hari penuh warna-warni Entah sampai kapan Tapi jangan bilang mama
Meski tak seindah pelangi Kau mampu bertahan Aku takut nanti dia bisa marah-marah
Tapi kita pernah bermimpi Mungkinkah terpikir Kalau tahu aku ini adalah boy band boy band boy band
Percayalah padaku meski di gelap malam Lepas belenggu hitam
Tapi jangan bilang mama
Kamu nggak sendirian Hidup memang selalu penuh dengan warna-warni Aku takut nanti dia bisa marah-marah
Dan semua bintang yang ku tinggalkan Bila terjebak sulit untuk coba keluar Kalau tahu aku ini adalah boy band boy band boy band
Temani kau sampai akhir malam Semua pasti ada jalan keluar
Cobalah berusaha Tapi jangan bilang mama
Mungkin ini hanya sementara Aku takut nanti dia bisa marah-marah
Mungkin juga untuk selamanya A-a-a ... Kalau tahu aku ini adalah boy band boy band boy band
Tapi nanti jika ku kembali Entah sampai kapan
Kau harus ada di sini Kau mampu bertahan Tapi jangan bilang mama
Hindari kenyataan Aku takut nanti dia bisa marah-marah
Percayalah padaku meski di gelap malam Kalau tahu aku ini adalah boy band boy band boy band
Kamu nggak sendirian Entah sampai kapan
Dan semua bintang yang ku tinggalkan Kau mampu bertahan
Tapi jangan bilang mama
Temani kau sampai akhir malam Mungkinkah terpikir
Aku takut nanti dia bisa marah-marah
Lepas belenggu hitam
Kalau tahu aku ini adalah boy band boy band boy band
83
Aku ini boy band, aku emang boy band Jujur dan setia kuberikan padamu Bukan mimpi, ini nyata
Aku memang aku memang boy band Namun kau tak percaya Kamu bikin aku gila

Karena Cemburu Bukankah sudah semua waktuku Mual mules perut pun jadi kembung
Tipe-X Hanya untukmu Pandangan berkunang-kunang
Mestinya kau tanyakan dulu semuanya padaku Jujur dan setia kuberikan padamu Oh, akhirnya kurasakan
Apa yang terjadi di malam itu Namun kau tak percaya Apa yang kutakutkan
Jangan maunya cuma marah-marah melulu Bukankah sudah semua waktuku Sungguh ku tak menyangka
Tanpa banyak kata kau maki aku Hanya untukmu Sungguh ku tak mengira
Mestinya kau tanyakan dulu semuanya padaku Jujur dan setia kuberikan padamu Kamu yang aku cinta
Apa yang terjadi di malam itu Namun kau tak percaya Oh, pandai bersandiwara
Jangan maunya cuma marah-marah melulu Kau masih tak percaya
Kau tetap tak percaya Sim salabim, kucing kawin
Tanpa banyak kata kau maki aku Sumpah nyaris mati berdiri
Kuingin engkau percaya
Liat kamu sama lelaki
Bukankah sudah semua waktuku
Hanya untukmu
Tanda Tanda Patah Hati Bikin aku patah hati
Tipe-X
Jujur dan setia kuberikan padamu Percaya gak percaya
Namun kau tak percaya Semalam waktuku sendirian
Mau nangis, malu abis
Angin bertiup kencang
Kutahu itu semua hanya karena cemburu Bukan mimpi, ini nyata
Mendung berganti hujan
Terlalu besar rasa cintamu Kamu bikin aku gila
Hatiku gak karuan
Namun coba buka sedikit hati 'tuk mengerti Sim salabim, kucing kawin
Karena aku bukan miliknya lagi Aku bertanya-tanya
Sumpah nyaris mati berdiri
Ada apa gerangan
Bukankah sudah semua waktuku Liat kamu sama lelaki
Tapi ku gak perduli
Hanya untukmu Bikin aku patah hati
Ah mungkin gejala alam
Jujur dan setia kuberikan padamu Percaya gak percaya
Namun kau tak percaya Gak tau kok tiba-tiba gelisah
Mau nangis, malu abis
Kau masih tak percaya Pikiran serba salah
Bukan mimpi, ini nyata
Kau tetap tak percaya Jantung berdebar-debar
Kamu bikin aku gila
Kaki selalu gemetar
Harusnya kau mengerti
Harusnya kau pahami Semakin gak tahan aku
Sakit Hati
Semakin tersiksa aku Tipe-X
Jangan selalu terjadi
Dan penuh cemburu Lalu ingat dirimu Sakit hati
Percayakan padaku Ingin ceritakan resahku Bikin sakit hati
Tenangkanlah hatimu Semua ini terjadi berkali-kali
Sim salabim kucing kawin Nggak pernah aku mengerti
Hingga tiba waktunya
Sumpah nyaris mati berdiri Mengapa begini?
Kita pasti bersama
Liat kamu sama lelaki Masih saja kau selalu ingkari janji
Akan selalu bersama
Bikin aku patah hati
Bukankah sudah semua waktuku Cobalah rasakan apa yang kurasa
Percaya gak percaya Hati ini sakit dibohongi
Hanya untukmu
Mau nangis, malu abis
84
Setiap kali kau tebar ribuan janji Ayo Semarang, semua bernyanyi! Ku tak bisa jauh
Nggak pernah terbukti cuman mimpi Kuambil gitar dan mulai memainkan Jauh darimu
Lagu lama yang biasa kita nyanyikan
Sakit hati Tapi tak sepatah kata yang bisa terucap Lalu mau apa lagi
Bikin sakit hati Hanya ingatan yang ada di kepala Kalau kita sudah nggak saling mengerti?
Semua ini terjadi berkali-kali Sampai kapan bertahan seperti ini?
Nggak pernah aku mengerti Hari berganti angin tetap berhembus Dua hati bercampur emosi
Mengapa begini? Cuaca berubah daun-daun tetap tumbuh
Masih saja kau selalu ingkari janji Kata hatiku pun tak pernah berubah Tapi ku tak bisa jauh
Berjalan dengan apa adanya Jauh darimu
Kau taburkan bunga di angan-angan Di malam yang dingin dan gelap sepi Ku tak bisa jauh
Hingga jiwa-ragaku melayang Benakku melayang pada kisah kita (ayo Semarang, Jauh darimu
Saat semua kembali aku tersentak semua!)
Yang kurasa hanyalah kecewa Sabar, sabar, aku coba sabar
Terlalu manis untuk dilupakan
Sadar, sadar, seharusnya kita sadar
Kenangan yang indah bersamamu tinggalah mimpi
Sakit hati Kau dan aku tercipta
Terlalu manis untuk dilupakan
Bikin sakit hati Nggak boleh terpisah
Walau kita memang tak saling cinta, takkan terjadi
Semua ini terjadi berkali-kali
diantara kita Dan tak bisa jauh
Nggak pernah aku mengerti
Mengapa begini? Jauh darimu
Ayo, Semarang semua!
Masih saja kau selalu ingkari janji Ku tak bisa jauh
Sya-la-la, sya-la-la, sya-la-la, sya-la-la,
Jauh darimu
Sya-la-la, sya-la-la, sya-la-la (Semarang, beri suaramu
Kau taburkan bunga di angan-angan
yang paling keras!) Ku tak bisa jauh
Hingga jiwa-ragaku melayang
Di malam yang dingin dan gelap sepi Jauh darimu
Saat semua kembali aku tersentak
Benakku melayang pada kisah kita, yeah! Ku tak bisa jauh
Yang kurasa hanyalah kecewa
Terlalu manis untuk dilupakan Jauh darimu, oh-wo-oh
Sakit hati Kenangan yang indah bersamamu tinggalah mimpi
Bikin sakit hati Terlalu manis untuk dilupakan Tak bisa jauh
Semua ini terjadi berkali-kali Walau kita memang tak saling cinta, takkan terjadi Jauh darimu
Nggak pernah aku mengerti Terlalu manis untuk dilupakan Oh-oh
Mengapa begini?
Masih saja kau selalu ingkari janji
Kenangan yang indah di Semarang takkan kulupakan
Matur nuwun, Semarang! Virus
Slank
Sakit hati (sakit hati) Ku Tak Bisa Aku gak mau menjadi setan
Bikin sakit hati (sakit hati) Slank Yang menakutimu
Semua ini terjadi berkali-kali Pernah berpikir 'tuk pergi Aku gak mau menjadi iblis
Nggak pernah aku mengerti Dan terlintas tinggalkan kau sendiri Yang menyesatkanmu
Mengapa begini? Sempat ingin sudahi sampai di sini
Masih saja kau selalu ingkari janji Coba lari dari kenyataan Yang aku mau kau mencoba
'Tuk mengenal aku
Terlalu Manis Tapi ku tak bisa jauh Yang aku mau kau belajar
Slank Jauh darimu 'Tuk mencintai aku tulus
Dan apa adanya

85
Aku gak ingin seperti api Jangan memaksa untuk pulang pagi Elo harus tanggung jawab
Membakar hatimu Itu sama saja bunuh diri Kalau gue nanti, nanti mati
Aku gak ingin seperti duri
Yang melukaimu Jangan terlambat sampai di rumah Balikin oh-oh balikin
(Kamu harus cepat pulang) Kehidupanku yang seperti dulu lagi
Yang aku tahu 'ku mencoba terbuka Uh, walau sedang nikmati malam ini Balikin oh-oh balikin
Yang aku tahu 'ku sengaja Kebebasanku yang seperti dulu lagi
'Tuk selalu bicara jujur Mereka nggak pernah mengerti
Dan apa adanya, hoo... Mereka nggak mau mengerti Mencintai kamu
Mereka nggak akan mengerti Bikin dompet gue kebobolan
Aku bisa saja menjadi virus Itu pasti Hidup nggak keurus
Yang melumpuhkanmu Sibuk ngeladenin kamu
Ya udah, lo pulang deh
Kamu Harus Pulang Lo jangan ngikutin gue terus, dong
Mencintai kamu
Jadi nggak doyan sama makan
Slank (Aku harus cepat pulang) Badan gue kurus
Mm-hm-oh, yeah, yeah Malam ini lo bebas, kar'na lo cewek Capek ngelayanin kamu
Oh-wo-oh, yeah
Pacarku, ayo kita pulang Balikin oh-oh balikin
Waktu hampir jam 12 malam Jangan terlambat sampai di rumah Bodi gue kayak dulu lagi
Kita nggak bisa ke mana-mana lagi (Kamu harus cepat pulang) Elo bakal kena tanggung jawab
Kar'na kita sudah berjanji, oh, ya Yeah, walau sedang nikmati malam ini Kalau gue sampe, sampe mati

Pacarku, kita harus pulang Wu-ah-oh, jangan terlambat Balikin oh-oh balikin
Aku nggak mau nanti disalahkan (Kamu harus cepat pulang) Kehidupanku yang seperti dulu lagi
Dicap jelek sama keluargamu Walau sedang nikmati malam ini Balikin oh-oh balikin
Dimusuhi sama mamamu, oh Kebebasanku yang seperti dulu lagi
Mereka nggak pernah mengerti
Jangan terlambat sampai di rumah Mereka nggak mau mengerti Mencintai kamu
(Kamu harus cepat pulang) Mereka nggak akan mengerti Sama juga di dalam penjara
Walau sedang nikmati malam ini Itu pasti Hilang kebebasan

Mereka nggak pernah mengerti Balikin Kebanyakan aturan


Mencintai kamu
Mereka nggak mau mengerti Slank Nggak-nggak pernah dipercaya
Mereka nggak akan mengerti Mencintai kamu Ngebohong salah
Itu pasti Bisa-bisa membunuh diriku Jujur malah tambah salah
Bikin patah hati
Mm-ah-ah Terus langsung dicuekin Balikin oh-oh balikin
Mencintai kamu Kebebasan kayak dulu lagi
Uh, pacarku, lupakan saja Elo nyesel karena tanggung jawab
Sama saja menggantung leherku
Rencana ke tempat hiburan malam Kalau gue nekat pengen mati
Bikin sakit hati
Oh, pacarku, tunggu apa lagi?
Terus langsung ditinggalin
Oh, jangan tunggu ayam jantan berbunyi Balikin oh-oh balikin
Balikin oh balikin Kehidupanku yang seperti dulu lagi
Pacarku, kamu harus pulang Balikin oh-oh balikin
Hati gue kayak dulu lagi
Waktu sudah tidak memungkinkan Kebebasanku yang seperti dulu lagi
86
Balikin oh-oh balikin Banyak pulsa untuk menelepon kamu Muak dengan sesaknya asmara
Kehidupanku yang seperti dulu lagi Banyak pesan yang aku tinggalkan Yang membuatku muntah, lepaskan dendam
Balikin oh-oh balikin Tapi di mana kamu aku nggak tahu Namun hangat bibirmu redakan duka
Kebebasanku yang seperti dulu lagi Jarang di rumah kebanyakan di jalan Maafkanlah aku

Orkes Sakit Hati I miss you but I hate you, my girl


Acuhkan dirimu
Waktu pertama kali tersenyum padaku
Slank I miss you but I hate you, my girl Maafkanlah aku
Jangan kau kecewakan aku lagi Jejali dirimu dengan segala kisah sumpah serapahku
Baru aja kubuka mata
Aku nggak mau menderita lagi Kau datang padaku saat ku luka
Terbangun pagi-pagi
Kalau ingkari janji Luka dengan sejuta kecewa
Langsung kepikiran kamu
Yang hempaskan tubuhku, remukkan dada
Aku nggak mau kebawa emosi Setiap bunyi berdering Namun lembut belaimu balutkan luka
Jangan biarkan aku sakit hati Langsung kuangkat teleponku Maafkanlah aku
Karna ingkari janji Berharap itu dari oh kamu Acuhkan dirimu
Waktu pertama kali tersenyum padaku
Cinta dan kepercayaan yang kuberikan Berkali-kali aku SMS kamu Maafkanlah aku
Jangan sampai kamu sia-siakan Berkata mesra yang aku ucapkan Jejali dirimu dengan segala kisah sumpah serapahku
Dengan ingkari janji Kamu nggak tahu apa nggak mau tahu
Nggak ada kabar nggak ada penjelasan Maafkanlah aku
Jangan, jangan kau bohongi aku lagi Acuhkan dirimu
Banyak bicara cuma basa basi I miss you but I hate you, my girl Waktu pertama kali tersenyum padaku
Coba ingkari janji I miss you but I hate you, my girl Maafkanlah aku
Semua yang kau inginkan selalu kuberi Jejali dirimu dengan segala kisah sumpah serapahku
I miss you but I hate you, my girl Maafkanlah aku
Kulakukan semua walau sampai mati I miss you but I hate you, my girl
Jangan ingkari janji Acuhkan dirimu
Waktu pertama kali tersenyum padaku
Berkali-kali aku SMS kamu
Kebebasan yang kamu dapatkan Maafkanlah aku
Berkata mesra yang aku ucapkan
Bukan jadi kamu boleh sembarangan Jejali dirimu dengan segala kisah sumpah serapahku
Kamu nggak tahu apa nggak mau tahu
Kamu sudah berjanji
Oh, jangan ingkari janji
Nggak ada kabar nggak ada penjelasan Seperti Para Koruptor
Oh, mending jangan berjanji I miss you but I hate you, my girl Slank, THE BIG HIP

I Miss You But I Hate You I miss you but I hate you, my girl Aku gak butuh uangmu
Aku gak butuh hartamu
Slank I miss you but I hate you, my girl Yang kubutuh hanya cintamu
Ah ... I miss you, baby I miss you but I hate you, my girl Setulus cintaku padamu
Waktu aku lagi tinggi Maafkan Aku gak mau warisanmu
Hilang akal sehatku Slank Aku gak mau kekayaanmu
Tapi masih ingat kamu Kau datang padaku saat ku luka Yang ku mau rasa sayangmu
Luka dengan sejuta kecewa Sesayang aku padamu
Hampir setiap malam hari
Yang hempaskan tubuhku, remukkan dada
Di dalam tidurku Hidup sederhana
Namun lembut belaimu balutkan luka
Sering memimpikan kamu Gak punya apa-apa tapi banyak cinta
Kau kecup bibirku saat ku muak
87
Hidup bermewah-mewahan Tapi rasa ini Percuma omongan orang dipercaya
Punya segalanya tapi sengsara Tak juga pergi Percuma banyak mulut-mulut berbisa
Seperti para koruptor Mereka hanya sirik dengan cinta
Seperti para koruptor Ku tau cinta tak harus menguasai Oh cinta kita
Ku tau cinta tak harus memiliki
Aku gak perlu make-up mu Cinta kita tak kan terbelah
Aku gak perlu bajumu Tapi terlalu pahit Walau banyak cerita cerita
Yang ku perlu isi dadamu Untuk dikenang Yang gak mengasyikan
Sepenuh kasihku padamu Kisah itu slalu tetap Cinta kita tak kan terpecah
Terbayang Walau penuh kisah dan kisah
Aku gak penting warna lipstikmu Terlalu pahit Yang coba tuk menghancurkan kita
Aku gak penting perhiasanmu Untuk dikenang
Yang penting jujur hatimu Trauma yang dulu tak mau Acuhkan nada sumbang yang ga jelas
Sejujurnya aku falling in love padamu Menghilang Acuhkan suara pengadu domba
Mereka selalu sirik dengan cinta
Hidup sederhana Walaupun perih Oh cinta kita
Gak punya apa-apa tapi banyak cinta Ku coba mengerti
Hidup bermewah-mewahan Melihat kamu Cinta kita tak kan terbelah
Punya segalanya tapi sengsara Bersama dia Walau banyak cerita cerita
Seperti para koruptor Ku tau cinta tak harus menguasai Yang coba tuk menghancurkan kita
Seperti para koruptor Ku tau cinta tak harus memiliki
Terbunuh Sepi
Terlalu Pahit Tapi terlalu pahit
Untuk dikenang Slank
Slank Kisah itu slalu tetap Gerimis di tengah malam
Kupetik gitar Terbayang Di tempat sedingin ini aku sendiri
Tuk melupakan Terlalu pahit Dan tak ada tempat mengadu
Cerita lama Untuk dikenang Dan bibir untuk kukecup
Tak juga silam Trauma yang dulu tak mau
Menghilang Sepi membunuhku
Ku tau cinta tak harus menguasai Terlalu Pahit Ku terbunuh sepi
Ku tau cinta tak harus memiliki Untuk dikenang
Kisah itu slalu tetap Ku terlepas, tak terkendali
Tapi terlalu pahit Terbayang Dan aku tenggelam dan semakin dalam
Untuk dikenang Terlalu pahit Oh, tak ada tempat berteduh
Kisah itu slalu tetap Untuk dikenang Dan tubuh untuk kupeluk
Terbayang Trauma yang dulu tak mau
Terlalu pahit Sepi membunuhku
Menghilang Ku terbunuh sepi
Untuk dikenang
Trauma yang dulu tak mau Cinta Kita Ku dibunuh, ku terbunuh
Menghilang Slank Dibunuh sepi
Kau kini bukan Jangan dengarkan orang bicara
Jangan ikuti orang mengarah Sepi
Milikku lagi
Mereka cuma sirik sama kita Sepi

88
Terbunuh, ku dibunuh Tong kosong nyaring bunyinya Masihkah diriku di dalam hatimu
Terbunuh Klentang-klentong kosong banyak bicara Masihkah fotoku di dalam dompetmu
Ku terbunuh Oceh sana-sini nggak ada isi
Sepi Otak udang ngomongnya sembarang Uuu di sana kamu gak ada kabarnya
Uuu di sini aku hampir bosan menunggumu
Tonk Kosong Tang tong, tang kosong Uuu di sana kamu kemana saja
Slank
Sedikit ngerti ngaku udah paham
Mars Slankers Uuu di sini aku resah sangat ingin tahu
Masihkah diriku di dalam hatimu
Slank Masihkah fotoku di dalam dompetmu
Kerja sedikit maunya kelihatan
Otak masih kaya TK kok ngakunya sarjana Yo, kerja, kerja, ayo kita kerja Masihkah bayangku di dalam mimpimu
Ngomong-ngomongin orang kayak udah jagoan Kerja, kerja, ayo kita kerja Masihkah fotoku di dalam dompetmu

Tong kosong nyaring bunyinya Di sini tempat cari senang Masihkah diriku di dalam hatimu
Klentang-klentong kosong banyak bicara Salah tempat kalau kau cari uang Masihkah fotoku di dalam dompetmu
Oceh sana-sini nggak ada isi Di sini orang-orang penuh kreativitas Masihkah bayangku di dalam mimpimu
Otak udang ngomongnya sembarang Tempat orang-orang yang survive Masihkah fotoku di dalam dompetmu

Hak manusia ingin bicara Di sini bukan anak-anak malas Kalah


Hak manusia ingin bernyanyi Tempatnya para pekerja keras Slank
Kalau sumbang janganlah didengarkan Di sini bukan anak-anak manja Untuk yang ketiga kali
Kalau merdu ikutlah bernyanyi Sedikit kerja, yo, yo, yo, yo Aku kalah dalam bercinta
Banyak mintanya (yo, balance semua) Rasanya tak ingin lagi
Jangan ngelarang-larang Berlari mengejar cinta
Jangan banyak komentar Kerja, kerja, ayo kita kerja
Perih terasa menggores dada
Apalagi menghina Kerja, kerja, ayo kita kerja
Menusuk menembus dada...
Di sini bukan anak-anak malas Hancurkanku hentikan denyut nadiku
Tong kosong nyaring bunyinya
Klentang-klentong kosong banyak bicara Tempatnya para pekerja keras
Dunia seakan-akan
Oceh sana-sini nggak ada isi Oh, di sini bukan anak...
Bagai di dalam neraka
Otak udang ngomongnya sembarang Kerja, yeah, yeah, yeah, yeah, yeah, yeah
Panasnya meleburkan
(Yo, yo, yo, yo) banyak mintanya
Membakar semua angan
Terserah mereka, kalian, atau saya
Perih terasa merobek dada
Asal nggak melanggar hukum biarkan saja
Tong-tong kosong mending pada diam
Foto Dalam Dompetmu Menikam mencabik dada...
Slank Hacurkanku hentikan detak jantungku
Biar dunia tentukan pilihan
Yang mana yang benar Cinta itu imajinasi, cinta itu dua hati Haruskah s'lalu kurasa
Yang mana yang baik Cinta itu chemistry, cinta itu kata hati Kalah dalam bercinta
Daripada elo jadi ... Cinta itu nurani, cinta itu magic Yang tak pernah lepas dari
Cinta itu yang terbaik Alur kehidupanku
Tong kosong nyaring bunyinya
Klentang-klentong kosong banyak bicara Uuu di hati ini cuma ada dirimu Haruskah s'lalu kurasa
Oceh sana-sini nggak ada isi Uuu di dalam mimpi pasti ada bayangmu Kalah dalam bercinta
Otak udang ngomongnya sembarang Uuu di sini selalu masih memikirkanmu Yang tak pernah lepas dari
Uuu di sini aku gelisah ingin tahu Alur kehidupanku
89
Tak akan henti kubertanya Dulu kita selalu berjalan bersama Dicaci, dimaki, ditampar, dilempar, dipukul, dipaksa,
Semua mungkin salahku Melawan pahitnya hidup dengan tawa diinjak, ditipu
Sampai mati kubertanya Walaupun cobaan berat menimpa kita Diperkosa oleh peraturan kerakusan
Mungkin semua memang takdirku Kita juga bersama
Terus lawan dan ingatlah kawan
Haruskah s'lalu kurasa "Jangan dengarkan ocehan orang tuamu" Harapan takkan mati disini
Kalah dalam bercinta Itu kata termanis kamu Pergerakan yang kita lakukan
Yang tak pernah lepas dari "Persetan orang menghina hubungan kita" Suatu saat pastikan terjadi
Alur kehidupanku Itu juga dari kamu
Terus lawan dan ingatlah kawan
Haruskah s'lalu kurasa Tapi kini kau telah berubah Harapan takkan mati disini
Kalah dalam bercinta Kau telah dibutakan dunia Tentang indah yang kita inginkan
Yang tak pernah lepas dari Kini kau buang aku bagai sampah Suatu saat pastikan terjadi
Alur kehidupanku Kau putuskan hubungan demi uang
Oo-ohh oo-ohh oo-ohh Dibuang, ditendang, diancam,
Nyanyian malam, nyanyian kelam Ditikam, difitnah, diserang, ditindas, diadu
Aku Yang Malang Nyanyian aku malam di jalan Dibohongi tentang peraturan kemakmuran
Superiots Nyanyian malam, nyanyian kelam
Nyanyian aku si Punk Rock yang malang Terus lawan dan ingatlah kawan
Ini kisah tersedih yang aku alami Harapan takkan mati disini
Saat kukenal sesosok bidadari Tapi kini kau telah berubah Pergerakan yang kita lakukan
Cantik wajahnya, periang dan baik hati Kau telah dibutakan dunia Suatu saat pastikan terjadi
Anugerah untukku Kini kau buang aku bagai sampah
Kau putuskan hubungan demi uang Terus lawan dan ingatlah kawan
Walau kau tahu aku si Punk Rock jalanan Harapan takkan mati disini
Kau tak pernah mempermasalahkan itu Nyanyian malam, nyanyian kelam Tentang indah yang kita inginkan
Walau kau tahu isi kantongku pas-pasan Nyanyian aku malam di jalan Suatu saat pastikan terjadi
Kau pun tak peduli itu Nyanyian malam, nyanyian kelam
Nyanyian aku si Punk Rock yang malang Ingatlah kawan
"Jangan dengarkan ocehan orang tuamu" Harapan takkan mati disini
Itu kata termanis kamu Nyanyian malam, nyanyian kelam Pergerakan yang kita lakukan
"Persetan orang menghina hubungan kita" Nyanyian aku malam di jalan Suatu saat pastikan terjadi
Itu juga dari kamu Nyanyian malam, nyanyian kelam
Nyanyian aku si Punk Rock yang malang Terus lawan dan ingatlah kawan
Tapi kini kau telah berubah Harapan takkan mati disini
Kau telah dibutakan dunia Harapan Takkan Mati Disini Tentang indah yang kita inginkan
Kini kau buang aku bagai sampah Superiots Suatu saat pastikan terjadi
Kau putuskan hubungan demi uang
Terus lawan dan ingatlah kawan
Terus lawan dan ingatlah kawan
Nyanyian malam, nyanyian kelam Harapan takkan mati disini
Harapan takkan mati disini
Nyanyian aku malam di jalan Pergerakan yang kita lakukan
Pergerakan yang kita lakukan
Nyanyian malam, nyanyian kelam Suatu saat pastikan terjadi
Suatu saat pastikan terjadi
Nyanyian aku si Punk Rock yang malang
Melawan, dibungkam, dijebak,
Terus lawan dan ingatlah kawan
Dirusak, diikat, dijerat, dihantam, dihina
Harapan takkan mati disini
Dijejali dengan budaya bodoh mereka
90
Tentang indah yang kita inginkan Di sudut jalan Ini hari yang indah saat tepat 'tuk bertemu
Suatu saat pastikan terjadi Dan jelas kusaksikan Melepas rasa penat yang bersarang di otakmu

Aku Ingin Pulang Indahnya keluarga


Tertawa bahagia
Berikanlah pelukan untuk orang yang kau sayang
Agar saat kau pergi semuanya 'kan tenang, oke
Superiots
Hari ini berbeda Mata terpejam Janganlah ragu, jabat erat tanganku
Rasa lelah memojokkanku Dan tak mampu kutahan Terlihat di matamu kau masih seperti dulu
Yang aku ingin tak ku dapatkan Hatiku berkata Dan nyanyikanlah lagu-lagu tentang dirimu
Dan mampukah aku bertahan Aku ingin pulang Masuki pikiranmu, ingat masa lalu

Takkan ada artinya Takkan ada artinya Berkumpul lagi bersama-sama


Semua yang ku dapatkan Semua yang kudapatkan Lepas kendali, kita berdansa
Tanpa senyuman ramah Tanpa senyuman ramah
Di dalam isi rumah Persetan kata orang kita pun tidak mengganggu
Di dalam isi rumah Nada dan suaraku tak lukai telingamu
Mungkin terlalu jauh Mungkin terlalu jauh Tuang lagi minuman dan putarlah bergantian
Jalan yang aku tempuh Jalan yang aku tempuh Hingga semakin malam dan kau lupa pulang, oke
Terbuai mimpi indah Terbuai mimpi indah
Dan harapan Janganlah ragu, jabat erat tanganku
Dan harapan Terlihat di matamu kau masih seperti dulu
Di sudut jalan Di sudut jalan Dan nyanyikanlah lagu-lagu tentang dirimu
Dan jelas kusaksikan Dan jelas ku saksikan Masuki pikiranmu, ingat masa lalu
Indahnya keluarga Indahnya keluarga
Tertawa bahagia Berkumpul lagi bersama-sama
Tertawa bahagia Lepas kendali, kita berdansa
Mata terpejam Mata terpejam Berkumpul lagi bersama-sama
Dan tak mampu kutahan Dan tak mampu kutahan Lepas kendali, kita berdansa
Hatiku berkata Hatiku berkata
Persetan kata orang kita pun tidak mengganggu
Aku ingin pulang Di sudut jalan Nada dan suaraku tak lukai telingamu
Larut terbuai mimpi Dan jelas kusaksikan Tuang lagi minuman dan putarlah bergantian
Harapkan semua kan berubah Indahnya keluarga Hingga semakin malam dan kau lupa pulang, oke
Tentang khayalan di hidup ini Tertawa bahagia
Janganlah ragu, jabat erat tanganku
Walau banyak tak ku mengerti Mata terpejam Terlihat di matamu kau masih seperti dulu
Takkan ada artinya Dan tak mampu kutahan Dan nyanyikanlah lagu-lagu tentang dirimu
Semua yang kudapatkan Hatiku berkata Masuki pikiranmu, ingat masa lalu
Tanpa senyuman ramah Aku ingin pulang
Berkumpul lagi bersama-sama
Di dalam isi rumah Hati ku berkata Lepas kendali, kita berdansa
Mungkin terlalu jauh Aku ingin pulang Berkumpul lagi bersama-sama
Jalan yang aku tempuh
Terbuai mimpi indah
Lepas Kendali Lepas kendali, kita berdansa

Superiots Berkumpul lagi bersama-sama


Dan harapan Lepas kendali, kita berdansa

91
Kau bodoh, kawan, hanya karena dia
Kau bohongi kawan-kawanmu
Kau bodoh, kawan, hanya karena dia
Kau menjadi penghianat Koruptor
Kekasih Tolol Selamat Datang Di Surga Kami Superiots
Merah darahku, Indonesia
Superiots Superiots
Putih tulangku, Indonesia
Masih terngiang teriakanmu di sini Sungai indah mengalir deras, memutari di desa kami Kejayaanku Indonesia
Saat kau berada di sini Kini air kotor dan tercampur limbah dan tak dapat Dirusak orang Indonesia
Semua karya yang kini kita miliki diminum lagi
Tak lepas dari dirimu Gunung yang lebat dan menghijau, pemandangan di Indonesia beralaskan darah kematian
desa kami Kiblatkan keegoisan
Tapi kini kenyataan telah berubah Kini gundul hancur dirampas mereka hingga kini tak hijau Kedamaian kini sangat sulit ditemukan
Kau tak pernah ada waktumu lagi Ke neraka menjadi rebutan
Kau berubah karena kekasih tololmu
Semua sikapmu berubah Bencana datang menghampiri menghancurkan separuh Milik kami (milik kami) telah dirampas (telah dirampas)
negeri Bangsa kami (bangsa kami) telah terkoyak (telah
Kau bodoh, kawan, hanya karena dia Tangisan derita terjadi dan kini tak pernah berhenti terkoyak)
Kau bohongi kawan-kawanmu Di bawah langit yang kelam, di atas tanah yang hitam Semua manusia mengharapkan perubahan
Kau bodoh, kawan, hanya karena dia Di sanalah kami berdiri, selamat datang di Surga kami Semua manusia mengharapkan kebebasan
Kau menjadi penghianat
Tempat luas berumput hijau, ada juga di desa kami Bukan itu, bukan itu yang kami harapkan
Idealis yang selalu kita banggakan Tempat kami bermain bersama teman, bercanda Perang saudara menjijikkan
Sampai kini kami kalahkan bergurau bersama Pertarungan makin sengit di meja korupsi
Senang hati aku selalu mendukungmu Tembok besar dan gedung tinggi kini halangi desa kami Tak peduli siapa yang mati
Karena kau memang kawanku Asap dan polusi pun menyerang kami dan desa pun tak
sejuk lagi Milik kami (milik kami) telah dirampas (telah dirampas)
Tapi kini kenyataan telah berubah Bangsa kami (bangsa kami) telah terkoyak (telah
Kau tak pernah ada waktumu Bencana datang menghampiri menghancurkan separuh terkoyak)
Kau berubah karena kekasih tololmu negeri Semua manusia mengharapkan perubahan
Semua sikapmu berubah Tangisan derita terjadi dan kini tak pernah berhenti Semua manusia mengharapkan kebebasan
Di bawah langit yang kelam, di atas tanah yang hitam Semua manusia mengharapkan perubahan
Kau bodoh, kawan, hanya karena dia
Di sanalah kami berdiri, selamat datang di Surga kami Semua manusia mengharapkan kebebasan
Kau bohongi kawan-kawanmu
Kau bodoh, kawan, hanya karena dia Bencana datang menghampiri menghancurkan separuh Bajingan kau, koruptor, penindas bangsa ini
Kau menjadi penghianat negeri Negeri yang dulu damai, kok jadi begini?
Tangisan derita terjadi dan kini tak pernah berhenti Matilah kau, koruptor, penyakit bangsa ini
Coba kau pikir-pikir, kawan, dalam dengkulmu
Di bawah langit yang kelam, di atas tanah yang hitam Kembalikan negeriku, bajingan kau, koruptor
Siapa dan darimana asalmu
Di sanalah kami berdiri, selamat datang di Surga kami
Kau bodoh, kawan, hanya karena dia Di bawah langit yang kelam, di atas tanah yang hitam Bajingan kau, koruptor, penindas bangsa ini
Kau bohongi kawan-kawanmu Di sanalah kami berdiri, selamat datang di Surga kami Negeri yang dulu damai, kok jadi begini?
Kau bodoh, kawan, hanya karena dia Matilah kau, koruptor, penyakit bangsa ini
Selamat datang di Surga kami Kembalikan negeriku, bajingan kau, koruptor
Kau menjadi penghianat

92
Makin Rusak Negaraku Ada yang bilang kami segerombolan edan
Dipandang buruk seperti tak berpendidikan
Aku hanyalah manusia biasa
Bisa merasakan sakit dan bahagia
Superiots Tanpa kau tahu apa yang aku lakukan Izinkan ku bicara
Terkilas mimpi Indonesia yang merdeka Dan kau tak tahu apa pun yang kukerjakan Agar kau juga dapat mengerti
Dimana merdekanya ku 'tak tahu
Kebiadaban moral semakin menggila Kukerjakan apa yang aku bisa Kamu yang buat hatiku bergetar
Tampilan pornoaksi telah biasa Goresan tinta di atas lembar kertas putih Rasa yang telah kulupa kurasakan
Dan lagu yang sumbang yang kunyanyikan Tanpa tahu mengapa
Dan ketika kuterkapar Yang kutahu inilah cinta
Dunia seakan menentang Bicara memang semudah angkat kepala
Menggelitik dan menginjak kepalaku Lakukanlah dengan nyata Cinta karena cinta
Bagaimana bila nanti kedepan generasiku Hidup takkan indah hanya bermimpi saja Tak perlu kau tanyakan
Makin hancur makin rusak negaraku Ku bekerja dan berkarya Tanpa alasan cinta datang dan bertahta
Cinta karena cinta
Si pemerintah utamakan pembangunan Aku pun punya keluarga yang kusayangi Jangan tanyakan mengapa
Yang ini dan yang itu sama rakus Dan kawan-kawan di sini yang kuhargai Tak bisa jelaskan karena hati ini telah bicara
Ku tak peduli dengan apa yang kau rasa Aku berharap mereka pun akan mengerti
Hidupku tak pedulikan hidupmu Pahit dan kerasnya hidup yang kualami Kamu yang buat hatiku bergetar
Senyumanmu mengartikan semua
Dan ketika kuterkapar Kukerjakan apa yang aku bisa Tanpa aku sadari
Dunia seakan menentang Goresan tinta di atas lembar kertas putih Merasuk di dalam dada
Menggelitik dan menginjak kepalaku Dan lagu yang sumbang yang kunyanyikan
Bagaimana bila nanti kedepan generasiku Cinta karena cinta
Bicara memang semudah angkat kepala Tak perlu kau tanyakan
Makin hancur makin rusak negaraku
Lakukanlah dengan nyata Tanpa alasan cinta datang dan bertahta
Dan ketika kuterkapar Hidup takkan indah hanya bermimpi saja Cinta karena cinta
Dunia seakan menentang Ku bekerja dan berkarya Jangan tanyakan mengapa
Menggelitik dan menginjak kepalaku Tak bisa jelaskan karena hati ini telah bicara
Kukerjakan apa yang aku bisa
Bagaimana bila nanti kedepan generasiku
Goresan tinta di atas lembar kertas putih Cinta karena cinta
Makin hancur makin rusak negaraku
Dan lagu yang sumbang yang kunyanyikan Tak perlu kau tanyakan
Dan ketika kuterkapar Tanpa alasan cinta datang dan bertahta
Bicara memang semudah angkat kepala
Dunia seakan menentang Cinta karena cinta
Lakukanlah dengan nyata
Menggelitik dan menginjak kepalaku Jangan tanyakan mengapa
Hidup takkan indah hanya bermimpi saja
Bagaimana bila nanti kedepan generasiku Tak bisa jelaskan karena hati ini telah bicara
Ku bekerja dan berkarya
Makin hancur makin rusak negaraku Tak bisa jelaskan karena hati ini telah bicara
Bicara memang semudah angkat kepala
Makin hancur makin rusak negaraku
Lakukanlah dengan nyata
Makin hancur makin rusak
Hidup takkan indah hanya bermimpi saja
Negaraku
Ku bekerja dan berkarya
Bekerja Dan Berkarya Cinta Karena Cinta Putus Atau Terus
Superiots Judika
Judika

93
Aku sedang bertanya-tanya Ku harus pergi meninggalkan kamu Walau dunia menolak, ku tak takut
Tentang perasaan kita Yang telah hancurkan aku Tetap kukatakan kucinta dirimu, oh-oh
Benarkah kita saling mencinta Sakitnya sakitnya oh sakitnya
Atau hanya pernah saling cinta Karena kamu
Ku akui sungguh beratnya Bintang di hatiku
Bukankah kamu juga merasa Meninggalkanmu yang dulu pernah ada Takkan ada yang lain
Dingin mulai menjalari percakapan kita Namun harus aku lakukan Mampu goyahkan rasa cintaku padamu
Pertanyaan kamu sedang apa Karena ku tahu ini yang terbaik
Terkesan hanya sebuah formalitas saja Kamu s'galanya
Oh ku harus pergi meninggalkan kamu Tak terpisah oleh waktu
Coba tanyakan lagi pada hatimu Yang telah hancurkan aku Biarkan bumi menolak
Apakah sebaiknya kita putus atau terus Sakitnya sakitnya oh sakitnya Ku tetap cinta kamu
Kita sedang mempertahankan hubungan
Atau hanya sekedar menunda perpisahan Cintaku lebih besar dari cintanya Biar mamamu tak suka
Mestinya kau sadar itu Papamu juga melarang
Bukankah kamu juga merasa Bukan dia bukan dia tapi aku Walau dunia menolak, ku tak takut
Dingin mulai menjalari percakapan kita Tetap kukatakan kucinta dirimu
Pertanyaan kamu sedang apa Oh begitu burukkah ini
Terkesan hanya sebuah formalitas saja Hingga ku harus mengalah oh yeah Oh-oh-oh
Ah-ah-ah-ah
Coba tanyakan lagi pada hatimu Pergi meninggalkan kamu (pergi meninggalkan kamu)
Apakah sebaiknya kita putus atau terus Yang telah hancurkan aku Sudah, jangan kau usik lagi
Kita sedang mempertahankan hubungan Sakitnya sakitnya oh sakitnya Cinta yang tertanam di hati
Atau hanya sekedar menunda perpisahan, wo-oo Akan kubawa sampai mati
Cintaku cintaku Ah, yeah, yeah, yeah, yeah
Bila kamu tanya, aku maunya apa Lebih besar dari benciku (lebih besar dari benciku)
Aku mau kita t'rus bersama Cukup aku yang rasakan Kamu s'galanya
Jangan dia jangan dia Tak terpisah oleh waktu
Coba tanyakan lagi pada hatimu Jangan dia jangan dia cukup aku (jangan dia jangan dia Biarkan bumi menolak
cukup aku) Ku tetap cinta kamu
Kita sedang mempertahankan hubungan
Atau hanya sekedar, oh-wo-wo Mama Papa Larang Biar mamamu tak suka
Hanya sekedar menunda perpisahan Judika Papamu juga melarang

Bukan Dia Tapi Aku Separuh nafasku


Kuhembuskan untuk cintaku
Walau dunia menolak, ku tak takut
Tetap kukatakan kucinta dirimu, oh-oh
Judika Biar rinduku
Berulang kali kau menyakiti Uh-uh-uh
Sampai kepada bidadariku, uh-uh
Berulang kali kau khianati Dirimu
Sakit ini coba pahami
Ku punya hati bukan tuk disakiti
Kamu s'galanya
Tak terpisah oleh waktu
Aku Yang Tersakiti
Biarkan bumi menolak Judika
Ku akui sungguh beratnya Ku tetap cinta kamu Pernahkah kau merasa
Meninggalkanmu yang dulu pernah ada Jarak antara kita?
Namun harus aku lakukan Biar mamamu tak suka Kini s'makin terasa
Karena ku tahu ini yang terbaik Papamu juga melarang Setelah kau kenal dia
94
Aku tiada percaya Oh, mengapakah kau tinggalkan aku seperti ini? Takkan sanggup hatimu terima
Teganya kau putuskan Saat aku masih berharap Sakit ini begitu parah
Indahnya cinta kita Cinta ini masih bertahan untuk kita
Yang tak ingin kuakhiri Oh, mengapakah kau membawa semua kenangan indah Seandainya kamu merasakan
bersama kita dulu? Jadi aku sebentar saja
Kau pergi Kini berakhir untuk selamanya Takkan sanggup hatimu terima
Tinggalkanku Sakit ini begitu parah
Oh, begini rasanya kehilangan dirimu, kekasih
Tak pernahkah kau sadari? Tak pernah 'ku bayangkan sakitnya akan seperti ini Seandainya kamu merasakan
Akulah yang kau sakiti Kau telah pergi dari sisiku Jadi aku sebentar saja
Engkau pergi dengan janjimu yang telah kau ingkari Hu-whoa... uh... Takkan sanggup hatimu terima
Sakit ini begitu parah
Oh, Tuhan, tolonglah aku Mungkin bersama
Hapuskan rasa cintaku (Kenyataan ini telah memisahkan kita) Uh, telah Seandainya kamu merasakan
Aku pun ingin bahagia walau tak bersama dia memisahkan kita Jadi aku sebentar saja
Biarkan cinta ini jadi kenangan indah untukku, oh Takkan sanggup hatimu terima
Oh Sakit ini begitu parah
Wo-uh-yeah Oh, mengapakah kau tinggalkan aku seperti ini? Begitu parah
Memang takkan mudah
Bagiku 'tuk lupakan s'galanya
Saat aku masih berharap
Cinta ini masih bertahan untuk selamanya Jikalau Kau Cinta
Oh, mengapakah kau membawa semua kenangan indah Judika
Aku pergi untuk dia
bersama kita dulu? Jikalau kau cinta
Tak pernahkah kau sadari? Kini berakhir, oh, oh Benar-benar cinta
Akulah yang kau sakiti Harus berakhir, oh-uh Jangan katakan
Kau pergi dengan janjimu yang telah kau ingkari Kini berakhir untuk selamanya, oh Kamu tidak cinta

Oh, Tuhan, tolonglah aku Jadi Aku Sebentar Saja Jikalau kau sayang
Hapuskan rasa cintaku Judika Benar-benar sayang
Aku pun ingin bahagia (walau tak) walau tak bersama dia Telah lama kau tinggalkan ku Tak hanya kata atau rasa
Oh-oh, dia Sempat sia-siakan aku Kau harus tunjukkan

Oh, Tuhan, tolonglah aku Pergi jauh titipkan perih Jangan sampai
Hapuskan rasa cintaku Tak sedikitpun peduli Hingga waktu perpisahan tiba
Aku pun ingin bahagia walau tak bersama dia, oh-uh Dan semua yang tersisa hanyalah air mata
Seandainya kamu merasakan Hanya air mata
Mm-mm Jadi aku sebentar saja

Tak Mungkin Bersama Takkan sanggup hatimu terima


Sakit ini begitu parah
Mungkin saja
Cinta 'kan menghilang selamanya
Judika Dan semua yang tersisa hanyalah air mata
Oh, begini rasanya kehilangan dirimu, kekasih Pergi jauh titipkan perih Hanya air mata cinta
Tak pernah 'ku bayangkan sakitnya akan seperti ini Tak sedikitpun peduli
Jikalau kau sayang
Kau telah pergi dari hidupku Seandainya kamu merasakan Benar-benar sayang
Jadi aku sebentar saja

95
Tak hanya kata atau rasa Uooo uooo uooo uooo houoo ouoo Ingin aku
Kau harus tunjukkan Kaulah cinta sejatiku Selalu menjaga dirimu
Menemani disetiap waktu
Oh-wo-oh (percayalah) Rindu terasa mengancam dadaku
Oh-wo-oh (percayalah) Saat kau selalu hadir di mimpiku Dengarlah sayangku
(Percayalah) Hati jiwaku selalu memanggilmu Tiada yang lain saat ini
Oh, kasihku Engkaulah yang ada dihati
Ke mana pun kau acuh Engkaulah yang ada dihati
Cinta tak pernah rapuh Kucinta kau, kucinta kau
Berpaling pun tak mampu hilangkan cinta Hanya kamu di hatiku Duhai kekasihku
Percayalah Takkan pernah 'kan terganti Hanyalah dirimu yang ku mau
Sampai kau jadi milikku Tiada yang lain dihati
Jangan sampai Selamanya hanya dirimu
Hingga waktu perpisahan tiba Uooo uooo uooo uooo houoo ouoo
Dan semua yang tersisa hanyalah air mata (Sampai kau jadi milikku) Kau jadi milikku Dengarlah puisi yang akan aku berikan
Hanya air mata Uooo uooo uooo uooo houoo ouoo Ungkapan hatiku
Kaulah cinta sejatiku Tiada lain yang bisa ku berikan oh
Mungkin saja Hanyalah cintaku ye
Cinta 'kan menghilang selamanya Hal itu mungkin takkan mudah
Dan semua yang tersisa hanyalah air mata Tapi 'ku takkan menyerah Dengarlah sayangku
Hanya air mata Karena jiwa ini, raga ini Tiada yang lain saat ini
Memanggil namamu Engkaulah yang ada dihati
Hanya air mata Engkaulah yang ada dihati
Hanya air mata Kau tau sejak pertama bertemu
Cinta 'Ku jatuh cinta Duhai kekasihku

Sampai Kau Jadi Milikku Uooo uooo uooo uooo houoo ouoo
Hanyalah dirimu yang ku mau
Tiada yang lain dihati
Judika (Sampai kau jadi milikku) 'Ku jatuh cinta Selamanya hanya dirimu
Kau tau sejak pertama bertemu Uooo uooo uooo uooo houoo ouoo
Terbayang senyum indah di matamu Kaulah cinta sejatiku Aku ingin
Kau berikan tatapan cinta untukku Menemani harimu
Kau cinta sejatiku Dan mencoba mengisi rasa kesepian dihatimu
Jatuh cinta, 'ku jatuh cinta Sampai kau jadi milikku Oh
Rindu terasa mengancam dadaku Uooo uooo uooo uooo houoo ouoo Sampai nanti
Saat kau selalu hadir di mimpiku Kaulah cinta sejatiku Hanya slalu namamu
Hati jiwaku selalu memanggilmu
Kasihku
Bukan Rayuan Gombal Slalu namamu yang ada didalam lubuk hatiku
Ye
Judika
Kucinta kau, kucinta kau Duhai kekasih pujaan yang slalu dihati Dengarlah sayangku
Hanya kamu di hatiku Aku menunggumu Tiada yang lain saat ini
Takkan pernah 'kan terganti Engkau gadis yang slalu hadir dalam mimpiku Engkaulah yang ada dihati
Sampai kau jadi milikku Disetiap tidurku Engkaulah yang ada dihati

Uooo uooo uooo uooo houoo ouoo Dengarkanlah Duhai kekasihku


Sampai kau jadi milikku Aku cinta Hanyalah dirimu yang ku mau
96
Tiada yang lain dihati Selama napasku masih berdesah Pasti ngapelku nggak pernah romantis
Selamanya hanya dirimu oh ye ye ye yeah Dan jantungku terus memanggil indah namamu Tiap datang disuguhin keris
Takkan pernah hati ini mendua Mana ortumu, paklemu, budemu, mbahmu
Dengarlah sayangku Sampai akhir hidup ini Selalu ceramah
Tiada yang lain saat ini Sampai akhir hidup ini
Engkaulah yang ada dihati Ya ya ya ya hu hu
Engkaulah yang ada dihati Ningrat Tole, lha kwe kwi sopo?
Jamrud
Duhai kekasihku Wani wanine macari anakku
Hanyalah dirimu yang ku mau Macarin kamu Lha piye tho?
Tiada yang lain dihati Nggak jauh beda Wes rambute dowo
Selamanya hanya dirimu dirimu oh Dengan main ludruk Badane tattooan
Pake nanya silsilah Pakeane semrawut
Dengarlah sayangku Golongan darah Dasar wong edan!
Tiada yang lain saat ini Ningrat atau umum
Engkaulah yang ada dihati Pa'e ...
Engkaulah yang ada dihati Biar ortumu seneng Bu'e ...
Selamanya hanya dirimu Paklemu seneng Dulu nenteng keris sekarang nenteng compo
Budemu seneng
Sampai Akhir Mbahmu juga seneng
Dulu iseng nyirih sekarang mainin valas

Judika, Duma Riris Silalahi Kuikut aja Aku hanya ingin bercinta
Cengar-cengir Dengan kamu sendiri
Kasih kuberjanji
Mirip kebo di sawah Nggak perlu si anu si itu
Selalu menemani
Saat kau bersedih Harus gini mesti gitu
Pa'e ...
Saat kau menangis Bu'e ... Ya ya ya ya hu hu
Ini abad baru bukan dunia wayang Ya ya ya ya hu hu
A... 'kan kujaga
Ngomong darah biru sekarang orang ketawa Ya ya ya ya hu hu
A... segenap cinta yang ada untukmu
Ya ya ya ya hu hu
Pakle ...
Selama napasku masih berdesah
Bude ... Pasti ngapelku nggak pernah romantis
Dan jantungku terus memanggil indah namamu
Dulu Rama-Shinta sekarang Si Madonna Tiap datang disuguhin keris
Takkan pernah hati ini mendua
Dulu Gatotkaca sekarang John Travolta Mana ortumu, paklemu, budemu, mbahmu
Sampai akhir hidup ini
Selalu ceramah
Aku hanya ingin bercinta
Kasih kuberjanji
Dengan kamu sendiri Pasti ngapelku nggak pernah romantis
Selalu menemani
Nggak perlu si anu si itu Tiap datang disuguhin keris
Saat kau bersedih
Harus gini mesti gitu Mana ortumu, paklemu, budemu, mbahmu
Saat kau menangis
Selalu ceramah
Ya ya ya ya hu hu
A... 'kan kujaga
Ya ya ya ya hu hu Ya ya ya ya hu hu
A... segenap cinta yang ada
Ya ya ya ya hu hu Ya ya ya ya hu hu
A... percayalah
Ya ya ya ya hu hu Ya ya ya ya hu hu
A... satu cintaku untukmu
Ya ya ya ya hu hu
Gak pernah romantis
97
Berakit-Rakit Berakit-rakit kita ke hulu
Berenang kita ke tepian
Waktu 'ku nyiul pasti lagi manggil
Karena siulku burung tetangga jadi kabur
Jamrud Bersakit dahulu senang pun tak datang
Aku masih di sini di atas bumi ini Malah mati kemudian Pam pa ram pam pam
Tempatku makan, minum, "ee", dan segalanya Pam pam pa ram pam pam
Merdekalah katanya Berakit-rakit kita ke hulu Pam pam pa ram pam pam
Berenang kita ke tepian Pa ram pam pam pam pam pam pam
Tapi aku tak bisa nyanyi di rumah sendiri Bersakit dahulu senang pun tak datang
Tubuh pasti luka atau jadi berita Malah mati kemudian Besoknya lagi jadi males mandi
Dijemput dan menghilang Bersakit dahulu senang pun tak datang Biar gatel-gatel banyak panu nggak peduli
Malah mati kemudian
Ini zamannya shabu-shabu Pak RW datang bawa polisi
Bukan di zaman batu Waktuku Mandi Aku diseret dari kamar mandi
Tanpa handuk, tanpa baju
Atau kisah Si Rambo Jamrud
Ini bukan cerita sinetron Kata mereka nenek sebelah mati
Waktu 'ku mandi sambil nyanyi-nyanyi Waktu ngedenger aku lagi nyanyi
Yang sabar selalu menang Lagu nggak karuan malah kayaknya kampungan
Di akhir episode Karena suaraku jantung si nenek kumat lagi
Lagi asyik nyanyi ada yang memanggil
Aku lempeng aja malah suara makin tinggi Pak RW datang bawa polisi
Berakit-rakit kita ke hulu
Berenang kita ke tepian Diseret lagi dari kamar mandi
Pintu digedor Tanpa handuk, tanpa baju
Bersakit dahulu senang pun tak datang Kepalaku nongol
Malah mati kemudian Kata mereka aku mau nyuri
Astagfirullah Waktu 'ku nyiul pasti lagi manggil
Berakit-rakit kita ke hulu Pak RW datang bawa polisi Karena siulku burung tetangga jadi kabur
Berenang kita ke tepian
Bersakit dahulu senang pun tak datang
Aku diseret dari kamar mandi
Tanpa handuk, tanpa baju
Pelangi Dimatamu
Malah mati kemudian Jamrud
Kata mereka nenek sebelah mati
Waktu ngedenger aku lagi nyanyi 30 menit kita di sini
Aku tetap bernyanyi tapi hanya di hati Tanpa suara
Karena suaraku jantung si nenek kumat lagi
Biar cacing dalam perutku bisa tahu Dan aku resah harus menunggu lama
Merdekalah tempatnya Besoknya mandi nggak pake nyanyi Kata darimu
Hanya siul-siul biar badan nggak menggigil
Ini zamannya shabu-shabu Mungkin butuh kursus merangkai kata
Lagi asyik nyiul ada yang memanggil
Bukan di zaman batu Untuk bicara
Aku lempeng aja malah nyiul makin kenceng
Atau kisah Si Rambo Dan aku benci harus jujur padamu
Ini bukan cerita sinetron Digedor lagi Tentang semua ini
Yang sabar selalu menang Kepalaku nongol
Di akhir episode Ya masya Allah Jam dinding pun tertawa
Kar'na ku hanya diam dan membisu
Berakit-rakit kita ke hulu Pak RW datang bawa polisi Ingin kumaki diriku sendiri
Berenang kita ke tepian Diseret lagi dari kamar mandi Yang tak berkutik di depanmu
Bersakit dahulu senang pun tak datang Tanpa handuk, tanpa baju
Malah mati kemudian Kata mereka aku mau nyuri Ada yang lain di senyummu
Yang membuat lidahku gugup, tak bergerak

98
Ada pelangi di bola matamu Jadi hobbynya denger yang inggris-inggris Bangun tidur kecepatan
Dan memaksa diri 'tuk bilang, "Aku sayang padamu" Biar bingung asal british Rokok habis, kopinya nyaris
"Aku sayang padamu" "Wen de skai of skey dis way en fain deskil de spai de fil Terpaksa cari kios walau dingin
of main" Mumpung subuh lari aja
Mungkin Sabtu nanti kuungkap semua "Wen de skai to swimming pul en fain des krai de fil of Badan sehat, mata seger
Isi di hati remember" Sambil lihat body
Dan aku benci harus jujur padamu "Clos de dor en no smoking en fren des way en pis to pis Kulari pagi, lagaknya mirip atlit
Tentang semua ini alrait" Penuh percaya diri sampai tersusul semua
Alrait beibeh! Waktu sampai di tikungan, konsentrasi rada buyar
Jam dinding pun tertawa
Ternyata kulagi diincar anjing
Kar'na ku hanya diam dan membisu Sebelum bubar balikin aja kasetnya untukku lagi Pontang panting minta tolong
Ingin kumaki diriku sendiri Biar kusimpan untuk jadikan mas kawin kalau ku married Tapi dia terus menggonggong
Yang tak berkutik di depanmu

Ada yang lain di senyummu


Kau dan Ibumu Bikin ciut nyali...
Dan aku lari dia ikut mengejar
Jamrud Kayak balap lari, akhirnya kalah juga
Yang membuat lidahku gugup, tak bergerak
Ada pelangi di bola matamu Tidurlah nak, malam telah larut Anjing edan Apa salahku (Tunggu balasanku)
Seakan memaksa dan terus memaksa Jangan tunggu ibumu yang tlah kabur
Nanti kalau kau sudah kelas 5 kita bicarakan semuanya Dokter - dokter tolongin aku
Ada pelangi
Antara aku, kau dan ibumu Cepet suntik saja sebelum telat
Ada yang lain di senyummu Suster cantik rawatlah aku...
Yang membuat lidahku gugup, tak bergerak Berdoa nak, doakanlah aku S'luruh badan memang sakit
Ada pelangi di bola matamu Biar cepat dapat ibu baru Tapi hati yang paling sakit
Dan memaksa diri 'tuk bilang, "Aku sayang padamu" Yang engga takut kukunya patah
Waktu nyuciin semua popokmu Satu bulan diopname
"Aku sayang padamu"
Juga mandiin dan nyebokin kamu Nahan nafsu, nahan sakit
Asal British Jangan nangis terus, beri waktu seminggu
Terpaksa harus rela makan hati
Mikir - mikir cari jalan
Jamrud
Biar kucari, kupilih pengganti ibumu Sambil ngaturin strategi
Dengarlah kasih lagu baru yang kucipta Tapi harus janji, setelah dapat ibu Untuk balas dendam
Tuk menemani saat tidurmu malam nanti Kau minum susu dari botol plastik Kucari - cari setiap gang disatroni
Ini lagunya kubuat seindah mungkin hanya untukmu Karena punya ibu hanya untuk aku Kesana kemari, tapi nggak nongol jugaanjing edan
Dengan harapan kau bisa hanyut terlena sampai kau tunggu balasanku
ngantuk Tidurlah nak, malam semakin larut
Mungkin kau bisa tidur dengan sejuta mimpi Pejamkanlah matamu yang telah sayu Anjink
Tentang kita yang lagi mesra-mesraan Bila kau terbangun karena mimpi Jamrud
Atau tentang bintang, bulan dan matahari Dan kuselalu ada disampingmu
Sarapan pagi di depan istri
Kau langsung manyun karna musiknya nggak funky itu Menemanimu hingga pagi nanti
Kau makan daging, telur, sayur, roti dan keju
katamu
Trus ngamuk-ngamuk karena liriknya domestik bukannya Dokter Suster Setelah pergi, kau makin rakus
Kau jilat ludah orang juga tai tuanmu
amrik Jamrud
Bilang kalau tak suka mumpung kau belum muntah Masih melingkar perban di jidat Anjink, seperti anjink!
Di kaki dan tanganku
Ya terang aja seleramu berubah Pake infus hampir mampus Nerima gaji kau bijaksana
Mungkin terlalu banyak gaul ama turis Terbaring di I. C. You. Dibagi rata untuk anak, istri dan amal
99
Di luar gaji tabungan nambah Yang protes, ya protes Jamrud
Kau korek brankas negara Yang tolol banyak Malam jum'at bertemu
Kayak ngorek sampah
Ku Harus Pergi Di apotik pak mahmud
Kau tersenyum tersipu
Anjink, seperti anjink! Jamrud Aku pura-pura malu
Nanti waktu diusut, pasti diciduk Malam t'lah larut
Semakin dingin Dan kita mulai...
Tapi bukan kau yang digantung
Dan aku pun pamit Saling Tanya jawab
Akalmu busuk, otakmu licik Lambai jemari
Lembut senyummu Malam sabtu kujemput
Siapapun dibeli
Mengantar langkah kaki tuk pergi Rok minimu menyambut
Kau sumbang si anu, kau transfer si itu
Kuajak kau ke laut
Ya beres semua
Aku hanya berdiri Lihat pemandangan bagus
Yang ini busuk, yang itu licik Dan aku masih nggak bisa pergi
Bagaimana ku melangkah Namanya laut
Yang lainnya rakus
Sedang matamu meminta tetap di sini (tetap di sini) Angin pasti kuuenceng (wuuuzzz)
Yang bersih ngelamun
Padahal langit yang gelap ku harus pulang Rokmu berayun...
Yang protes, ya protes
Naik turun
Yang tolol banyak
Hahaha merdeka Simpanlah dulu sisa rindumu
Sampai besok atau lusa kita 'kan bertemu Hei... salahkah aku yang jadi mau
Aku bisa cepat kembali Karena melihat isi dalam rokmu
Nongol di TV matamu teduh
Cobalah tidur dan bawa mimpi Hei... kenapa kau pun mau saat kurayu
Bicara moral, akhlak martabat
Saat kita bersama sepanjang malam ini Dan kita langsung berguling bergerak bebas diatas pasir
Dan bla bla bla
Tapi di luar TV matamu ngebul Dan semuanya tak kan berakhir Beberapa bulan 'gak ketemu
Ngeliat pantat-pantat janda Kau tampak jadi gendut
Yang kau piara Malam t'lah larut semakin dingin
Dan aku pun pamit Lagi memilih susu
Beratnya hati walau ku harus Di apotik pak mahmud
Anjink, seperti anjink!
Mengucapkan selamat malam Kutanya kabar...
Yang ini busuk, yang itu licik Aku hanya berdiri Kau malah menangis
Yang lainnya rakus Dan aku masih nggak bisa pergi Sambil berbisik .
Yang bersih ngelamun
Yang protes, ya protes Bagaimana ku melangkah Aku telat 3 bulan
Yang tolol banyak Sedang matamu meminta tetap di sini (tetap di sini)
Padahal langit yang gelap ku harus pulang Hei... salahkah aku yang jadi mau
Akalmu busuk, otakmu licik Karena melihat isi dalam rokmu
Siapapun dibeli Simpanlah dulu sisa rindumu Hei... kenapa kau pun mau saat kurayu
Kau sumbang si anu, kau transfer si itu Sampai besok atau lusa kita 'kan bertemu Dan kita langsung berguling bergerak bebas diatas pasir
Ya beres semua Aku bisa cepat kembali

Yang ini busuk, yang itu licik


Cobalah tidur dan bawa mimpi Setan Manisku
Saat kita bersama sepanjang malam ini Jamrud
Yang lainnya rakus Dan semuanya tak kan berakhir
Yang bersih ngelamun Gelang paku, rantai besi
Telat 3 Bulan Setia menemani tubuhmu

100
Sepatu butut, setelan hitam Mereka melepas rindu dipematang sawah Ini dunia ku yang aku tempuh...
Memacu darah di jantungku Hingga malam selimuti desa Dengan sgala harapan dan percaya diri
Ini hidup ku yang ku jalani
Seperti tak peduli saatku salam Jemari Tejo mulai piknik dari wajah, sampai lutut surti Dan kedua kaki melangkah dengan pasti
Dan kau sebut namamu Tanpa sadar sarung merekapun jadi alas
Tapi kuakui kau memang tepat untuk dibilang Mirip demo memasak Waktuku kecil
Setan manis di hatiku Tejo mulai berakting di depan Surti
Pacarku jelita... kau hampiriku
Musik bising dan distorsi Masang. alat. kontrasepsi Jadi suaminya... walau kupasti
Setia menemani kupingmu Sayag padanya... coba mengerti
(Duniamu yang telah kau pilih) Surti menjerit, serentak menutup matanya Dunia yang ada
(Biarkan tetap apa adanya) Surti menangis kecewa arjuna berubah
Ini duniaku yang aku tempuh
Duniamu yang telah kau pilih (Duniamu yang telah kau Hilang Tejo yang dulu ngampung, dekil lugu, tapi Surti Dengan sgala harapan dan percaya diri
pilih) suka Ini hidup ku yang ku jalani
Biarkan adanya (Biarkan tetap apa adanya) Berganti tejo yang gaul, yang funky, yang doyan Dan kedua kaki melangkah dengan pasti
Musikmu yang kau suka (Musikmu yang telah kau suka) ngucapin
Ekspresikan dari dalam diri (Ekspresimu dari dalam diri) Ini duniaku yang aku tempuh
...emberrrrrr... Dengan sgala harapan dan percaya diri
Gitar!
Surti berlari kayak kesurupan Ini hidupku...
Musik bising dan distorsi
Dan sitejo ngelamun menahan konaknya Yang kujalani...
Setia menemani kupingmu
Diacungkan jari tengah ke arah Surti, Dan kedua kaki
Seperti tak peduli saatku salam Penuh dendam di bilang ...Fu**** you... Melangkah, dengan pasti
Dan kau sebut namamu
Tapi kuakui kau memang tepat untuk dibilang
Waktuku Kecil Ini duniaku
Setan manisku Jamrud Yang aku tempuh
Waktu ku kecil Ini duniaku...
Duniamu yang telah kau pilih (Duniamu yang telah kau Pacar ku bahagia
pilih) Karna ku masi Ini hidupku
Biarkan adanya (Biarkan tetap apa adanya) Lugu padanya Yang kujalani
Musikmu yang kau suka (Musikmu yang telah kau suka) Setelah besar Ini hidupku...
Ekspresikan dari dalam diri (Ekspresimu dari dalam diri) Diapun kecewa
Surti Tejo Karna tingkahku
Mulai urakan
Ini duniaku
Yang aku tempuh
Jamrud
Surti remaja anak bapak kades Panjang rambutku... Waktuku kecil.
Dan si Tejo jejaka baru aja mudik Bolong kupingku...
Berdua saling mencinta sejak lulus SD Tato badanku...
Hingga kini beranjak gede Bikin dia manyun

Surti sumringah arjunanya pulang Kasih yo sorry-sorry yo bukan aku tak mau denger
Tiga tahun berpisah nyari dana di kota ocehanmu
Aku hanya berjalan di atas bumi dengan otak dan tujuan Kabari Aku
aku sendiri Jamrud
101
Aku disini kau ada disana Pasang akan surut Saat itu aku siap memburu
Membentang luas samudra biru Bertemu akan berpisah Dan takkan ragu-ragu
Memisahkan kita Mengakhiri hidupmu
Inginku berenang ke kotamu Hei, sampai jumpa di lain hari Ku pikir bijaksana
Tapi pasti tenggelam dan kau sedih Untuk kita bertemu lagi Sangat luar biasa
Kurelakan dirimu pergi Ternyata itu salah
Kirimu aku kabarmu disana Meskipun ku tak siap untuk merindu Ku takut masuk penjara
Lewat telepon surat faksimili Ku tak siap tanpa dirimu
Ngobatin rinduku Kuharap terbaik untukmu Dan ketika
Kirim juga photo ukuran jumbo Mulut telah berbusa
Biar kupajang dikamarku Du-du-du-du Mengucap kata-kata
Du-du-du-du Murka pada dirinya
Ngurangin beban ini Du-du-du-du Yang membuatku cemburu
Ngurangin sesak ini Du-du-du-du Hancur dan tak menentu
Ngurangin rasa ingin bertemu Ketika itu juga
Datang akan pergi
Aku telah bersumpah
Nggak perlu curiga Lewat 'kan berlalu
Karna tahu kau masih Ada 'kan tiada Dan tak ada air mata yang tersisa
Memegang janji yang pernah kita sepakati Bertemu akan berpisah Semua sirna, semoga kau di neraka bersamanya
Semua harus kurelakan, untuk apa kusesalkan
Mungkin tak lama lagi Awal 'kan berakhir
Putus tiga cintaku tumbuh sejuta
Aku hadir disana Terbit 'kan tenggelam
Atau tak lama lagi Pasang akan surut Saat itu aku siap memburu
Kau yang ada disini Bertemu akan berpisah Dan takkan ragu-ragu
Mengakhiri hidupmu
Aku disini kau ada disana Hei, sampai jumpa di lain hari
Ku pikir bijaksana
Membentang luas samudra biru Untuk kita bertemu lagi
Sangat luar biasa
Memisahkan kita Kurelakan dirimu pergi
Ternyata itu salah
Inginku terbang bersama angin Meskipun ku tak siap untuk merindu
Ku takut masuk penjara
Tapi nanti tersesat dan kau sedih Ku tak siap tanpa dirimu
Kuharap terbaik untukmu Dan tak ada air mata yang tersisa
Ngurangin beban ini
Semua sirna, semoga kau di neraka bersamanya
Ngurangin sesak ini Hei, sampai jumpa di lain hari
Semua harus kurelakan, untuk apa kusesalkan
Ngurangin rasa ingin bertemu Untuk kita bertemu lagi
Putus tiga cintaku tumbuh sejuta
Sampai Jumpa Kurelakan dirimu pergi
Meskipun ku tak siap untuk merindu Dan tak ada air mata yang tersisa
Endank Soekamti Ku tak siap tanpa dirimu Semua sirna, semoga kau di neraka bersamanya
Datang akan pergi Kuharap terbaik untukmu Semua harus kurelakan, untuk apa kusesalkan
Lewat 'kan berlalu Putus tiga cintaku tumbuh sejuta
Ada 'kan tiada Du-du-du-du
Bertemu akan berpisah Du-du-du-du Dan tak ada air mata yang tersisa
Du-du-du-du Semua sirna, semoga kau di neraka bersamanya
Awal 'kan berakhir
Terbit 'kan tenggelam Semoga Kau Di Neraka Semua harus kurelakan, untuk apa kusesalkan
Putus tiga cintaku tumbuh sejuta
Endank Soekamti
102
Maling Kondang Nek nesu koyo wewe
Elek banget rupane
Satria bergitar berjuta mimpi terhampar
Pasti cerah masa depan
Endank Soekamti Dikiro aku wedi karo kowe Tak hanya rayuan gombal
Pancen asu tumindakmu ora pantes ditiru Gitar dan melodi mereka menjadi saksi
Njupuk 'ro ngomong barange uwong kuwi jenenge Uripe dipenakke Semua kisah ini kan jadi abadi
nyolong Ora mung nesu wae Mau minta ini atau minta itu
Pancen aku rodo mbeling tapi ra gelem maling Ojo nesu, mengko ilang anune Asal senang abang berikan
Senajan kepepet tipise dompet aku ra gelem ngepet Mau minta cium atau minta pijit
Sing sabar jembar segarane (jem-jem-jembar)
Dengan senang abang berikan
Maling pitik njaluk digitik, maling hape njaluk disate Sakjane opo masalahe (hak, hak, hak e)
Maling duit, duit negoro ning neroko Mbok di rembug piye penak e (hak, hak, hak e) Mau beli rumah atau mobil mewah
Paling aman maling hatimu, saben bengi ra iso turu Nyocot wae opo gunane Nanti abang bilang bapakmu
Ngopo wae kelingan aku pancen asu Yang penting you senang
Nek nesu koyo wewe
Semua abang berikan
Pancen asu tumindakmu ora pantes ditiru Elek banget rupane
Njupuk ra ngomong barange uwong kuwi jenenge Dikiro aku wedi karo kowe Satria bergitar bercinta mimpi terhampar
nyolong Pasti cerah masa depan
Uripe dipenakke
Pancen aku rodo mbeling tapi ra gelem maling Tak hanya rayuan gombal
Ora mung nesu wae
Senajan kepepet tipise dompet aku ra gelem nyopet Ojo nesu, mengko ilang anune Gitar dan melodi mereka menjadi saksi
Wong kelangan atine remuk tenan Semua kisah cinta ini
Sya-na-na-na, na-na-na-na
Uripe ra karuan iso edan Kan jadi abadi
Sya-na-na-na, na-na-na-na
Sing ra bener malah dadi keblinger
Takon 'ro uwong pinter, muter muter muter muter muter
Sya-na-na-na, na-na-na-na
Sya-na-na-na, na-na-na-na
Mantan Jadi Teman
ter... Hoi Endank Soekamti
Nek nesu koyo wewe Cururu Curururu Curururu
Maling pitik njaluk digitik, maling hape njaluk disate Elek banget rupane Curururu Cururu Cururu
Maling duit, duit negoro ning neroko Dikiro aku wedi karo kowe Cururu Curururu Curururu
Paling aman maling hatimu, saben bengi ra iso turu Curururu Cururu Cururu
Ngopo wae kelingan aku pancen asu Uripe dipenakke
Ojo Nesu Ora mung nesu wae
Ojo nesu, mengko ilang anune
Setelah seminggu berpisah denganmu
Kudengar kamu punya pacar petinju
Endank Soekamti
Prengat-prengut lincip lambene (wo-oh) Satria Bergitar Apa kabar kamu mantan kekasihku
Kata temanku kau masih belum laku
Ra penak banget suarane (wo-oh) Endank Soekamti
Sumpah mecicil sawangane (wo-oh) Kita masih berteman walau tidak pacaran
Mau minta ini atau minta itu
Sajak arep metu matane (wo, ya) Persahabatan jangan diputuskan
Asal murah abang belikan
Cuma teman biasa bukan pasangan mesra
Mau beli baju dan juga sepatu
Misah-misuh karepe dewe (wo-oh) Persahabatan untuk selamanya
Nanti abang cari diskonan
Padahal ra ono sing gatekke (wo-oh)
Opo wae njuk disalahke (wo-oh) Cururu Curururu Curururu
Mau beli handphone atau blackberrian
Rumangsane wis bener dewe Curururu Cururu Cururu
Nanti abang cari kreditan
Cururu Curururu Curururu
Yang penting you senang
Curururu Cururu Cururu
Semua abang berikan
103
Selang dua minggu kau telfon aku Na na na Hanya syukuri anugerah akan nasib dan takdir
Apa pacarmu tidak marah padaku Sing duwe manis tenanan Dia takkan menyerah, terus berjuang hingga akhir
Sudah santai saja hanya bicara
Tak ada maksut untuk bernostalgia Guk guk guk Tapakilah jejak diri, wujudkanlah mimpi
Asune cilik Dan yakinlah 'kan kau raih yeiyeah
Kita masih berteman walau tidak pacaran Nggondol sendalku ra kondo kondo Lakukanlah dari hati, beri yg terbaik
Persahabatan jangan diputuskan Rapopo nek sing duwe asu Pastikan kau raih
Cuma teman biasa bukan pasangan mesra Gelem tak bojo
Persahabatan untuk selamanya Lagi aku terima Dan kini, dia injak usia labil
Dia tinggalkan satu masa kala ia kecil
Uuuuu... Ayu tenan Skill get real, he can make it berhasil
Uuuuu... Na na na Sekian dari banyak mimpi dalam hati kecil
Sing nduwe ayu tenanan
Kita masih berteman walau tidak pacaran Manis tenan Kecil sebenarnya berarti besar
Persahabatan jangan diputuskan Na na na Ia terlempar dalam panggung hidup yang kasar
Cuma teman biasa bukan pasangan mesra Sing nduwe manis tenanan Sabar ya kawan, ini tentang edukasi
Aku tak akan mengganggunya Kenalan, goro-goro asu Yang tak terdapat dari sekolah, atau pun skripsi
Karena aku bukan musuhnya Kasmaran, goro-goro kewan
Jangan sampai dia cemburu buta Dia takkan gentar meski guntur menggelegar
Kau lewat depan rumahku tiap hari Aral melintang tak mampu untuk buat pudar
Kita masih berteman walau tidak pacaran Dengan anjingmu sungguh seksi sekali Hanya syukuri anugerah akan nasib dan takdir
Persahabatan jangan diputuskan Berapa lama lagi aku bisa tahan berdiam disini saja Dia takkan menyerah, terus berjuang hingga akhir
Cuma teman biasa bukan pasangan mesra
Persahabatan untuk selamanya Kenalan, goro-goro asu Tapakilah jejak diri, wujudkanlah mimpi
Kasmaran, goro-goro kewan Dan yakinlah kan kau raih (berpasrah pada waktu)
Cururu Curururu Curururu Lakukanlah dari hati, beri yg terbaik
Curururu Cururu Cururu Kenalan, goro-goro asu Pasti kan kau raih (semua cita dan mimpimu)
Cururu Curururu Curururu Kasmaran, goro-goro kewan Hanya waktu yang dapat menjawab
Curururu Cururu Cururu
Waktu Mampukah dia merubah

ASU Tenanan Bondan Prakoso Saat semua mimpinya tercipta


Endank Soekamti Yeah speakin' about the time Saat dimana jalannya lebar terbuka
Sendalku digondol asu Beban berat tertancap dipundak
Tak gephuk sapu Yo ini sepotong kisah, tentang perjalanan Semua hanya jadi sejarah yang terlewat
Sing duwe metu Seorang insan, menapaki jejak kehidupan
Dia lahir ke dunia, dari keluarga Dia merdeka, nyata, dan bahagia
Guk guk guk Dia tertawa di akhir semua usaha
Asune cilik keloro-loro Tidak miskin, kurang kaya, yo tapi sederhana
Dan percaya jalan tak slalu berliku
Sing duwe teko Dan mengerti celah untuk berpacu
Ayah berdagang, ibu mengasuh dia di rumah
Ayu tenan Sejak kecil belajar susah, hanya bersikap pasrah
Sempat sesaat, mengenal A. S. I. dari ibu Tapakilah jejak diri, wujudkanlah mimpi
Na na na Dan yakinlah 'kan kau raih
Sing duwe ayu tenanan Syukuri rahmat, dapat singkat nikmat ilmu
Lakukanlah dari hati, beri yg terbaik
Manis tenan Pastikan kau raih
Dia takkan gentar meski guntur menggelegar
Aral melintang tak mampu untuk buat pudar
104
Tapakilah jejak diri, wujudkanlah mimpi
Dan yakinlah 'kan kau raih
Di sini aku bekerja
Mencoba taklukkan dunia Selamatkan Aku
Lakukanlah dari hati, beri yg terbaik Terkadang bersenang-senang Endank Soekamti
Pastikan kau raih Tertawa dan berpesta pora Kubenci malam ini
Angin Tapi tunggu dulu
Kubenci tempat ini
Dan kesepian ini menggangguku
Endank Soekamti Saat malam tiba kadang aku sendiri
Angin tolonglah aku sedang jatuh cinta Sepi menyelimutiku Di dalam botol ini
Tapi aku tak punya nyali tuk katakan Teringat tentang dirimu Di dalam asap ini
Bahwasanya setiap hari 'ku merindukan dia Bayang-bayang dirimu membunuhku
Di tengah gemerlap kota
Angin masukkan aku ke dalam mimpinya Ku bisa menikmati semua Haruskah semua yang dulu t'lah datang
Jadikan aku raja dan dia ratunya Di tengah ramainya kota Pergi dan menghilang?
Buat dia selalu memikirkan diriku Ku bisa bernyanyi bahagia Ku terus bertanya, engkau di mana?

Angin katakan padanya aa... Tapi tunggu dulu Mungkinkah sekarang seorang 'kan datang
Bahwa aku cinta dia aa... Saat malam tiba kadang aku sendiri Temani diriku sebelum terlambat?
Angin sampaikan padanya aa... Sepi menyelimutiku Selamatkan aku
Bahwa aku butuh dia aa... Teringat tentang dirimu
Kubenci malam ini
Angin tancapkanlah busur panah cintaku Jauh sudah ku melangkah Kubenci tempat ini
Tancapkanlah cepat tepat di jantung hatinya Rinduku semakin dalam Dan kesepian ini menggangguku
Sebelum hatinya jadi beku dan membatu Ke kampung halaman
Dengarkanlah, aku ingin pulang Di dalam botol ini
Angin katakan padanya aa... Di dalam asap ini
Bahwa aku cinta dia aa... Di sini aku bekerja Bayang-bayang dirimu membunuhku
Angin sampaikan padanya aa... Mencoba taklukkan dunia
Terkadang bersenang-senang Haruskah semua yang dulu t'lah datang
Bahwa aku butuh dia aa...
Tertawa dan berpesta pora Pergi dan menghilang?
Aa... aa... aa... Ku terus bertanya, engkau di mana?
Aa... aa... aa... Tapi tunggu dulu
Saat malam tiba kadang aku sendiri Mungkinkah sekarang seorang 'kan datang
Aa... aa... aa... aa... aa...
Sepi menyelimutiku Temani diriku sebelum terlambat?
Angin katakan padanya aa... Teringat tentang dirimu Selamatkan aku
Bahwa aku cinta dia aa...
Jauh sudah ku melangkah Haruskah semua yang dulu t'lah datang
Angin sampaikan padanya aa...
Rinduku semakin dalam Pergi dan menghilang?
Bahwa aku butuh dia aa...
Ke kampung halaman Ku terus bertanya, engkau di mana?
Aa... aa... aa... Dengarkanlah, aku ingin pulang
Mungkinkah sekarang seorang 'kan datang
Aa... aa... aa...
Saat sedih, saat bimbang Temani diriku sebelum terlambat?
Aa... aa... aa... aa... aa...
Ku selalu terbayang Selamatkan aku
Wo... wo... wo... wo... wo...

Kampung Halaman
Ke kampung halaman
Dengarkanlah, aku ingin pulang Podo-podo
Endank Soekamti
Endank Soekamti
105
Podo-podo mangan sego ngombe toyo Tak pernah tahu apa isi di hatimu Ku tak bisa
Podo-podo nduwe roso, nduwe kerso Tak pernah tahu apa yang kau mau Lihat kau sedih
Podo-podo kudu urip lan makaryo Izinkan aku belajar memahamimu Ku tak bisa
Kabeh podo seduluran Izinkan aku menyanyikan lagu Marah padamu
Ku tak bisa
Podo-podo sugih adat lan budoyo Kau wanita Tidak bilang iya
Podo-podo ngidak lemah Nusantara Penuh rahasia
Podo-podo urip rukun sak gendero Seperti dalamnya samudra Boleh jadi apa saja
Kabeh podo seduluran Keindahan yang tak terkira Yang penting kamu bahagia
Di dunia Hanya satu yang ku minta
Seduluran kuwi kudu iso nrimo Tetaplah jadi orang baik
Seduluran kuwi kudu iso nompo Laut biru 'kan kuselami
Seduluran kuwi kudu iso njogo Menemukan yang tersembunyi Anakku sayang
Ojo nganti kabeh podo nggawe goro-goro Bagaikan sebuah misteri Jangan nakal
Menanti untuk dimengerti Jangan ikut-ikut bapakmu
Podo-podo sugih adat lan budoyo Wanita
Podo-podo ngidak lemah Nusantara Anakku sayang
Podo-podo urip rukun sak gendero Maafkan aku tak tahu isi hatimu Jangan cengeng
Kabeh podo seduluran Tak pernah tahu apa yang kau mau Jangan ikut-ikut ibumu
Izinkan aku belajar memahamimu
Seduluran kuwi kudu iso nrimo Izinkan aku menyanyikan lagu Ku tak bisa
Seduluran kuwi kudu iso nompo Lihat kau sedih
Seduluran kuwi kudu iso njogo Kau wanita Ku tak bisa
Ojo nganti kabeh podo nggawe goro-goro Penuh rahasia Marah padamu
Seperti dalamnya samudra Ku tak bisa
Podo-podo urip ayem pingin tentrem Keindahan yang tak terkira Tidak bilang iya
Podo-podo seneng ngguyu mesam-mesem Di dunia
Podo-podo seneng slentam karo slentem Boleh jadi apa saja
Kabeh podo seduluran Laut biru 'kan kuselami Yang penting kamu bahagia
Podo urip bebarengan Menemukan yang tersembunyi Hanya satu yang ku minta
Kabeh podo seduluran Bagaikan sebuah misteri Tetaplah jadi orang baik
Menanti untuk dimengerti
Seduluran kuwi kudu iso nrimo Wanita Dalam do'a ku
Seduluran kuwi kudu iso nompo Namamu ku sebut
Seduluran kuwi kudu iso njogo Fatherhood Semoga selalu
Ojo nganti kabeh podo nggawe goro-goro Endank Soekamti Terjaga

Seduluran kuwi kudu iso nrimo Anakku sayang Boleh jadi apa saja
Seduluran kuwi kudu iso nompo Jangan nakal Yang penting kamu bahagia
Seduluran kuwi kudu iso njogo Jangan ikut-ikut bapakmu Hanya satu yang ku minta
Ojo nganti kabeh podo nggawe gelo lan nelongso Anakku sayang Tetaplah jadi orang baik

Wanita Jangan cengeng


Jangan ikut-ikut ibumu
Boleh jadi apa saja
Endank Soekamti Yang penting kamu bahagia

106
Hanya satu yang ku minta Kubuka pendaftaran Sahabat sejati selalu ada di hati
Tetaplah jadi orang baik Audisi percintaan Teman untuk selamanya

Audisi Bila kau jadi pilihan


Langsung saja pelaminan Senangmu tawaku
Endank Soekamti Dukamu tangisku
Du-du-du-du, du-du-du-du-du-du, du-du Ayo, segera daftarkan saja
Tua muda yang penting gaya Sahabat sejati selalu ada di hati
Du-du-du-du, du-du-du Teman untuk selamanya
Du-du-du-du, du-du-du-du-du-du, du-du Siapa saja asal wanita (oy)
Teman untuk selamanya
Du-du-du-du, du-du-du Kubuka pendaftaran Teman untuk selamanya
Perjalananku masih panjang
Tak usah ragu atau bimbang
Ayo, siapa ikutan?
Bila tak kebagian Aku Gak Pulang
Coba lain kesempatan Endank Soekamti
Bila waktunya datang
Aku takkan menghilang Mau alasan kerja bukan jam kerja
Kubuka pendaftaran Alasan macet biasa
Semua wanita harap tenang Audisi percintaan Mau alasan lembur takut ga jujur
Bukan karena aku tak mau (ku tak mau, ku tak mau) Bila kau jadi pilihan Alasan meeting gak penting
Biar aku pilih dahulu (sa-sa-sa-sa, sa-sa-sa-sa) Langsung saja pelaminan
Daripada ku madu, ketahuan selingkuh Suara handphone berbunyi berulang kali
Du-du-du-du, du-du-du-du-du-du, du-du Membuat rusak suasana
Akhirnya nanti tutup buku Du-du-du-du, du-du-du
Kubuka pendaftaran
Ayo, siapa ikutan?
Angka 8 Aku gak pulang aku gak pulang
Malam ini ku gak mau pulang
Endank Soekamti Aku gak pulang aku gak pulang
Bila tak kebagian
Coba lain kesempatan Sahabat sejati selalu ada di hati Ku belum pengen pulang
Teman untuk selamanya
Kubuka pendaftaran Mau bilang belajar kok kurang ajar
Audisi percintaan Sungguh kau memang tak pernah jera Ngerjain tugas gak jelas
Bila kau jadi pilihan Kau selalu ada walau tanggal tua Ngurus organisasi kok kurang seksi
Langsung saja pelaminan Sungguh kau memang keras kepala Ke rumah guru gak perlu
Sering aku salah tapi kau mengalah
Wo-wo-wo-wo, wo-wo-wo-wo-wo-wo, wo-wo Suara handphone berbunyi berulang kali
Wo-wo-wo-wo, wo-wo-wo, wow Senangmu tawaku Membuat rusak suasana
Dukamu tangisku
Bukan karena aku tak mau Aku gak pulang aku gak pulang
Biar aku pilih dahulu Sahabat sejati selalu ada di hati Malam ini ku gak mau pulang
Daripada ku madu, ketahuan selingkuh Teman untuk selamanya Aku gak pulang aku gak pulang
Akhirnya nanti tutup buku Ku belum pengen pulang
Saat 'ku sedang banyak masalah
Kubuka pendaftaran Kau tak pernah lelah dengar keluh kesah Suara handphone berbunyi berulang kali
Ayo, siapa ikutan? Kita seperti angka delapan Membuat rusak suasana
Bila tak kebagian Selalu nyambung terus, tak pernah terputus
Aku gak pulang aku gak pulang
Coba lain kesempatan
Senangmu tawaku Malam ini ku gak mau pulang
Dukamu tangisku
107
Aku gak pulang aku gak pulang Ombak gedhe katon ngawe-awe Bagai rockstar yang mempesona
Malam ini ku gak mau pulang Nelongso neng ati rasane Semua orang tergila-gila, c'mon Pahlevi!
Ombak gedhe sing dadi seksine Bagai pahlawan yang perkasa
Aku gak pulang aku gak pulang Iseh kelingan tekan seprene Mental kuat seperti baja
Malam ini ku gak mau pulang
Aku gak pulang aku gak pulang Ombak gedhe katon ngawe-awe Ku tak biasa, biasa saja
Malam ini ku gak mau pulang Nelongso neng ati rasane Biasa saja, ku tak suka
Ombak gedhe sing dadi seksine Dulu biasa, biasa saja
Tunggu saja aku di rumah Iseh kelingan tekan seprene Kini aku luar biasa
Nanti pasti aku pulang

Parangtritis Rasane kepengin nangis


Yen kelingan Parangtritis
Ku tak biasa, biasa saja
Biasa saja, ku tak suka
Didi Kempot Neng ati koyo diiris Dulu biasa, biasa saja
Rasane kepengin nangis Tak biasa, biasa, tak biasa, biasa
Yen kelingan Parangtritis Naliko udan gerimis Memang aku luar biasa
Neng ati koyo diiris Rabu wengi malam kamis

Naliko udan gerimis


Ra nyono ra ngiro
Janjimu jebul mung lamis Pejantan Tambun
Endank Soekamti
Rabu wengi malam kamis
Ra nyono ra ngiro Luar Biasa Membesar perut indahku
Janjimu jebul mung lamis Endank Soekamti Tak merubah gaya hidupku
Dulu aku seorang loser Tak perduli kata mereka
Parangtritis, neng kono wong manis Tapi kini ku punya power, yeah Olahraga takkan berguna
Yen eling kowe mreneo kelis Dulu aku dipandang sebelah mata Karna,
Parangtritis, neng kono wong manis Tapi kini ku sang juara Aku suka seperti ini
Yen eling aku kepengin nangis Bebas minum tak terkendali
Ku tak biasa, biasa saja Aku suka seperti ini
Ombak gedhe katon ngawe-awe Biasa saja ku tak suka Bebas makan sesuka hati
Nelongso neng ati rasane Dulu biasa, biasa saja Perut gendut tiada masalah
Ombak gedhe sing dadi seksine Kini aku luar biasa Tetap PD sudah biasa
Iseh kelingan tekan seprene
Kutak mau menyiksa diri
Buat apa uang segudang (syala la la la, syala la la la la
Rasane kepengin nangis Olahraga takkan berguna
la)
Yen kelingan Parangtritis Karna,
Kalau otak seperti udang (syala la la la, syala la la la la la)
Neng ati koyo diiris Aku suka seperti ini
Buat apa tampang rupawan (syala la la la, syala la la la
Bebas minum tak terkendali
la la)
Naliko udan gerimis Aku suka seperti ini
Kalau cuma jadi pecundang, yeah
Rabu wengi malam kamis Bebas makan sesuka hati
Ra nyono ra ngiro Ku tak biasa, biasa saja Aku anak sehat (bukan pemalas)
Janjimu jebul mung lamis Biasa saja ku tak suka Aku anak yang kuat (sangat bergairah)
Dulu biasa, biasa saja Aku anak sehat (bukan pemalas)
Parangtritis, neng kono wong manis Aku anak yang kuat (sangat bergairah)
Tak biasa, biasa, tak biasa, biasa
Yen eling kowe mreneo kelis Bajuku yang dulu sudah tak cukup lagi
Memang aku luar biasa
Parangtritis, neng kono wong manis Porsi makananku bertambah banyak sekali
Yee, yee ah
Yen eling aku kepengin nangis
108
Tapi masih merasa badanku paling seksi Darah Indonesia, akulah halilintarmu Andai ku malaikat, kupotong sayapku
Jangan sia-siakan aku pejantan tambun Darah Indonesia menggelegar 'tuk selamanya Dan rasakan perih di dunia bersamamu
Perut gendut tiada masalah Darah Indonesia, walau badai menghadang Perang 'kan berakhir, cinta 'kan abadi
Tetap seksi banyak temannya Kau takkan pernah hilang Di tanah anarki, romansa terjadi
Kutak mau menyiksa diri Walau badai menghadang
Olahraga takkan berguna Dalam gelisah, ku menunggu (ha-ah)
Karna, Lihat laut dan indahnya ombak Berita tentang gerilyamu (ha-ah)
Aku suka seperti ini Gemulainya pohon kelapa Semerbak rindu kuasai
Bebas minum tak terkendali Para gadis yang mulai menari Udara panas ini
Aku suka seperti ini Kibarkan merah putih
Sepucuk surat telah tiba
Bebas makan sesuka hati
Untuk Indonesia, kita punya semua Dan senja pun ikut berdebar
(Siapa bilang perut gendut "itunya" kecil)
Seribu budaya dan kekayaan alam Kalimat indah dan kisahmu
Aku anak sehat (bukan pemalas)
Yang takkan terkalahkan Tentang perang dan cinta
Aku anak yang kuat (sangat bergairah)
Untuk Indonesia, jadilah legenda
Aku anak sehat (bukan pemalas) Andai ku malaikat, kupotong sayapku
Kita bisa dan percaya
Aku anak yang kuat (sangat bergairah) Dan rasakan perih di dunia bersamamu
Aku anak sehat (bukan pemalas) Darah Indonesia, akulah halilintarmu Perang 'kan berakhir, cinta 'kan abadi
Aku anak yang kuat (sangat bergairah) Darah Indonesia menggelegar 'tuk selamanya Di tanah anarki, romansa terjadi
Darah Indonesia, walau badai menghadang
Kau takkan pernah hilang Kubasuh luka dengan air mata
Jadilah Legenda Walau badai menghadang Oh, hatimu beku serta jiwamu yang lelah
Tak henti lawan dunia
Superman Is Dead Sunset Di Tanah Anarki Dengan mimpi besar untuk cinta
Hembus angin yang terasa panas Superman Is Dead
Keringat menetes di dada Dan jalan untuk pulang
Inilah Radio Revolusi Indonesia Di ujung waktu 'kan ada cahaya
Tiada henti kau bekerja keras Mempersembahkan sebuah langgam nostalgia
Berjuang demi cinta Itulah aku
Andai ku malaikat, kupotong sayapku Raihlah mimpimu
Untuk Indonesia, teruslah bertahan Dan rasakan perih di dunia bersamamu
Walau dihancurkan, disakiti Andai ku malaikat, kupotong sayapku
Perang 'kan berakhir, cinta 'kan abadi Dan rasakan perih di dunia bersamamu
Kau tetap berdiri di sini Di tanah anarki, romansa terjadi
Untuk Indonesia, jadilah legenda Perang 'kan berakhir, cinta 'kan abadi
Kita bisa dan percaya Desing peluru tak bertuan Di tanah anarki, romansa terjadi
Hari-hari yang tak benderang Andai ku malaikat, kupotong sayapku
Lihat laut dan indahnya ombak Setiap detik nyawa ini
Gemulainya pohon kelapa Dan rasakan perih di dunia bersamamu
Kupertahankan untukmu Perang 'kan berakhir, cinta 'kan abadi
Para gadis yang mulai menari
Kibarkan merah putih Alasanku ada di sini Di tanah anarki, romansa terjadi
Dan parasmu yang kurindukan Itulah aku
Untuk Indonesia, kita punya semua Di neraka 'kan kumenangkan
Seribu budaya dan kekayaan alam Raihlah mimpimu
Hariku bersamamu
Yang takkan terkalahkan
Untuk Indonesia, jadilah legenda
Kuat Kita Bersinar
Kita bisa dan percaya Superman Is Dead
109
Kutatap dunia, terasa perih luka di dada Aku, dia dan mereka memang gila, memang beda Dan kami tahu engkau bosan dijejali rasa yang sama
Pertempuran manusia yang buta indahnya perbedaan Tak perlu berpura-pura, memang begini adanya Kami adalah kamu, muda, beda dan berbahaya
Oh, indahnya
Dan kami di sini Oh-oo-oo
Kubisa, engkau pun bisa melupakan kebencian yang ada Akan terus bernyanyi Oh-oo-oo
Bersama kita terluka, bersama kita bisa tertawa Oh-oo-oo
Dan tertawa Dan jika kami bersama, nyalakan tanda bahaya
Musik akan menghentak, anda akan tersentak Oh-oo-oo
Ayo bangun dunia di dalam perbedaan Dan kami tahu engkau bosan dijejali rasa yang sama Hey
Jika satu tetap kuat kita bersinar
Harus percaya tak ada yang sempurna
Kami adalah kamu, muda, beda dan berbahaya
Bulan & Ksatria
Dan dunia kembali tertawa Ah-ah Superman Is Dead
Ah-ah-aa (Ini lagunya, are you ready?) Jejak dendam perih meraksasa di angkasa
Bayangkan dan senyumlah Akan cinta yang besar dan terhalang durjana
Mahkota emas tiada artinya Lepaskan semua belenggu yang melingkari hidupmu
Berdiri tegak menantang di sana di garis depan Manusia melacurkan diri di istana
Ketika raja dan ratu memimpin dunia, semua bersatu Namun tak demikian dengan bulan ksatria
Dan bersatu Aku berteriak lantang untuk jiwa yang hilang
Untuk mereka yang selalu tersingkirkan Kekuatan cinta 'kan beri dia mahkota
Ayo bangun dunia di dalam perbedaan Bulan merana jingga hapus air matamu
Jika satu tetap kuat kita bersinar Ketika tiada tempat lagi untuk berlari
Ketika tiada orang yang akan peduli Ksatria datang dengan bendera tanpa pedang
Harus percaya tak ada yang sempurna Di detik ini cinta adalah kebenaran
Dan dunia kembali tertawa Aku dan dia selalu menunggumu di sini
Angkat sekali lagi, hey Tinggi menjulang menembus peradaban
Jabat erat tanganku kawan (Ah-hh) Melewati waktu melawan pembenaran
Kau tak akan pernah sendiri (Ah-hh) Dan kami di sini, oh
Akan terus bernyanyi Dan kini bulan menantikan gemilang
Hancurkan dendam dengan cinta di dada Tangis, air matanya telah hilang
Untuk semua manusia
Dan jika kami bersama, nyalakan tanda bahaya
Musik akan menghentak, anda akan tersentak Derap kuda ksatria gagah dekati surga
Ayo bangun dunia di dalam perbedaan Walau neraka berjanji 'tuk menghabisinya
Jika satu tetap kuat kita bersinar Aku, dia dan mereka memang gila, memang beda
Aku adalah kamu, kita muda dan berbahaya Di pintu istana bulan merajah hatinya
Harus percaya tak ada yang sempurna 'Tuk tinggalkan raja, hakim, dan khianat semesta
Dan dunia kembali tertawa
Hey
Yeah-hey-hey Kekuatan cinta 'kan beri dia mahkota
Ayo bangun dunia di dalam perbedaan Bulan merana jingga hapus air matamu
Jika satu tetap kuat kita bersinar Allright
Ksatria datang dengan bendera tanpa pedang
Harus percaya tak ada yang sempurna Di detik ini cinta adalah kebenaran
Dan kami di sini, oh
Dan dunia kembali tertawa
Akan terus bernyanyi, yow
Tinggi menjulang, menembus peradaban
Dan dunia kembali tertawa Melewati waktu melawan pembenaran
Dan jika kami bersama, nyalakan tanda bahaya
Dan dunia (dunia), dunia kembali tertawa Dan kini bulan menantikan gemilang
Musik akan menghentak, anda akan tersentak
Jika Kami Bersama Dan kami tahu engkau bosan dijejali rasa yang sama
Kami adalah kamu, muda, beda dan berbahaya
Tangis, air matanya telah hilang
Superman Is Dead Menuju kemenangan
Jika kami bersama, nyalakan tanda bahaya Dan jika kami bersama, nyalakan tanda bahaya Dan cinta dikumandangkan
Jika kami berpesta, hening akan terpecah Musik akan menghentak, anda akan tersentak
110
Menuju kata hati Coba 'tuk tak curiga, tak kuasa 'ku menahan And all they say it's true
Dan terbakarlah semua kebencian! Penuh tattoo juga piercing Lady rose
Nyanyikan lagu cengeng
Jejak dendam perih meraksasa di angkasa Bukankah ini penting When you fall to my arms
Akan cinta yang besar dan terhalang durjana Dan perasaanku membunuhku! When you sleep for a thousand years
Manusia melacurkan diri di istana Never will brings you down
Namun tak demikian dengan bulan ksatria Kubenci semua yang tak pasti Down, down, down
Rambut spikey dibilang funky You're the heart of the crown
Derap kuda ksatria gagah dekati surga Mall dipenuhi lambang anarki And the blood of all my lifetime
Walau neraka berjanji 'tuk menghabisinya Cheerleader ingin jadi punk rock star You are my lady rose
Di pintu istana bulan merajah hatinya
'Tuk tinggalkan raja, hakim, dan khianat semesta Kubenci semua yang tak pasti Let me say this for one last time
Rambut spikey dibilang funky Of all the love and beauty I have seen
Tinggi menjulang menembus peradaban Mall dipenuhi lambang anarki
Melewati waktu melawan pembenaran Yang akhirnya hilang tak berarti You're the one
Dan kini bulan menantikan gemilang My only one
Tangis, air matanya telah hilang Kubenci semua yang tak pasti Forever
Rambut spikey dibilang funky
Tinggi menjulang menembus peradaban Mall dipenuhi lambang anarki Put the rose on your hair
Melewati waktu melawan pembenaran Cheerleader ingin jadi punk rock star Full of grace my queen of mystery
Dan kini bulan menantikan gemilang Can't you see, can't you believe
Tangis, air matanya telah hilang Kubenci semua yang tak pasti And all they say it's true

Punk Hari Ini Rambut spikey dibilang funky


Mall dipenuhi lambang anarki
Lady rose

Superman Is Dead Yang akhirnya hilang tak berarti When you fall to my arms
When you sleep for a thousand years
Waktu terus berjalan, tiada yang di sisimu
Ingin keluar 'tuk dapatkan pemikiran baru Lady Rose Never will bring you down
Kukesal hari ini melihat di sekitar Superman Is Dead Down, down, down
Semuanya sama dan seragam Can you stay a little while You're the heart of the crown
Korban dari majalah Can you drink this cheap bottle of wine And the blood of all my lifetime
Got a love song a broken line You are my lady rose
Dia pikir dia berbeda
Dan semua band mengkopi Blink
Put the rose on your hair
Full of grace my queen of mystery
Saint Of My Life
Di manakah pemberontak engkau bersembunyi? Superman Is Dead
Can't you see, can't you believe
Bukankah ini penting And all they say it's true Good night, good night, my little angel
Dan perasaanku membunuhku! Lady rose Good night, good night, my little ones
Spread your wings and fly away to your dreams
Kubenci semua yang tak pasti I can sing a thousand song When you're asleep, I'm on your side
Rambut spikey dibilang funky I can bring your kiss around town When you're awake, I'll be there still
Mall dipenuhi lambang anarki Kiss of angel as sweet as heaven Close your eyes, put a smile on your face
Yang akhirnya hilang tak berarti Put the rose on your hair
Full of grace my burnin-latin queen Don't be scared
MTV hari ini, Rock n' Roll telah mati 'Cause I'll be there to hold you tight
Can't you see, can't you believe
Nyanyikan lagu orang lain dan kau akan terkenal You're the king, you're the queen

111
You're saint of my life Aku bukan pahlawan berparas tampan Nada arus utama yang kian menyakitkan
And when the world is trembling down Sayap-sayap pupus terbakar Ambil alih gelombang 'tuk menyerang
Don't you cry Salah-benar semua pernah kulakukan
'Cause there's nothing, nothing that will keep us apart Angkat gelas, kita bersulang! Takkan menyerah dan tak pernah berubah
Selalu ada di sini untuk selamanya
Sing with me, my little darling Aku bukan pahlawan berparas tampan Tegak menantang dan tak pernah berhenti
Sing along to these lullabies Sayap-sayap pupus terbakar Suarakan kejujuran hati yang berani
Pick the moon, kiss the star, so good night Salah-benar semua pernah kulakukan Ini budaya perlawanan basa-basi enyahlah sudah
Angkat gelas, kita bersulang! Dengan sejuta kekalahan teriakkanlah
Good night, good night, my little angel
Good night, good night, my little ones Pertarungan abadi setan malaikat
Spread your wings and fly away to your dreams Luluh-lantak darah mewangi
When you're asleep, I'm on your side Berhamburan sejuta napas terakhir Kita adalah belati
When you're awake, I'll be there still Dunia berhenti tertawa Superman Is Dead
Close your eyes, put a smile on your face Sunset di tanah anarki kian mencekam, dan sayap patah
Aku bukan pahlawan berparas tampan
terbang tertatih bersamanya
Don't be scared Sayap-sayap pupus terbakar
Hari ini setan bersyukur memanjatkan doa-doanya, untuk
'Cause I'll be there to hold you tight Salah-benar semua pernah kulakukan
You're the king, you're the queen Angkat gelas, kita bersulang! dunia tanpa pelangi
Mawar merah menghitam tega bunuh asmara
You're saint of my life
Aku bukan pahlawan berparas tampan Ketika cinta tenggelam ku 'kan mewarnainya
And when the world is trembling down
Don't you cry Sayap-sayap pupus terbakar Hari ini malaikat pergi dan tak akan pernah kembali, dan
Salah-benar semua pernah kulakukan kita adalah belati
'Cause there's nothing, nothing that will keep us apart
Angkat gelas, kita bersulang!
Don't be scared Bertarung lepas tiada henti
Angkat gelas kita bersulang! Menancap keras di dada
'Cause I'll be there to hold you tight
You're the king, you're the queen Walau kalah jangan menyerah
Kita belati, kita adalah belati
You're saint of my life Angkat gelas, kita bersulang!
Tak sempurna, jauh dari merdeka
When the world is trembling down
Don't you cry
Kita Luka Hari Ini Mereka Luka Kita bernyanyi, belati ini abadi
Tak berhenti takkan pernah berhenti
'Cause there's nothing, nothing that will keep us apart Selamanya
Bukan Pahlawan Superman Is Dead
Takkan menyerah dan tak pernah berubah
Bagai sabda gerhana menghalangi sang surya
Semuanya terbakar di dalam dinginnya dosa
Superman Is Dead Hari ini para pencari 'kan temukan jawaban, karena kita
Selalu ada di sini untuk selamanya
Di sudut kota ini melangkah sepi Tegak menantang dan tak pernah berhenti adalah belati
Dihantui mimpi abadi Suarakan kejujuran hati yang berani
Tangis dan air mata di pinggir jalan Bertarung lepas tiada henti
Kapankah ini 'kan berakhir? Berjuanglah, bertarunglah, kuingin kau di sini Menancap keras di dada
'Tuk rubuhkan meratakan semua tembok penjara Kita belati, kita adalah belati
Pemabuk di pelukan pelacur jalanan Di sini kuberpijak nafasku untukmu
Bermahkotakan duri tajam Tak sempurna, jauh dari merdeka
Tangan ini terkepal selamanya Kita bernyanyi, belati ini abadi
Tutup matamu kawan besarkan hati
Surga dan neraka menanti Engkau diam penuh dendam tersudut tak terdengar Tak berhenti dan takkan pernah berhenti
Dalam perih angkat wajah walau tak bermahkota
112
Gemuruh senja menghilang, esok 'kan datang gemilang, This monument of fuck you all! Wo-ho-oh
percayalah cinta 'kan menang Our dreams are made of steel tonight, and our heart is Segenggam harapan
Kesetiaan yang tak terpatahkan, 'kan membawamu forever strong Takkan pernah menyerah
terbang bersama The Kingdom of our ignorance we will see they fall again Terus kubertahan
Belati ini 'kan selalu abadi, belati ini takkan pernah mati Sampai ini berakhir
Belati ini 'kan selalu di sini, lelah sudah tersingkirkan! Welcome boys and girls, you know I love you all Dengarkan hatiku
Bertarung lepas tiada henti Welcome boys and girls, to this monument of fuck you all! Kita semua berbeda
Menancap keras di dada This monument of fuck you all! Tak pernah 'ku menginjakmu
Our dreams are made of steel tonight, and our heart is
Kita belati, kita adalah belati forever strong Amarah yang tak tertahan
Tak sempurna, jauh dari merdeka The Kingdom of our ignorance we will see they fall again, Kematian langit pun hitam
Kita bernyanyi, belati ini abadi and again Atas nama cinta dan harapan yang tenggelam
Tak berhenti dan takkan pernah berhenti
Bangkit Dan Percaya 'Ku 'kan bangkit dan percaya

Kita belati, kita adalah belati Superman Is Dead Wo-ho-oh


Tak sempurna, jauh dari merdeka Kubertanya pada bintang ketika ia padam Segenggam harapan
Kita bernyanyi, belati ini abadi Arti hidup yang kita jalani Takkan pernah menyerah
Tak berhenti dan takkan pernah berhenti Kebencian yang takkan pernah mengering Terus kubertahan
Ketika Senja Hilang semua, Tuhan kau ada di mana? Sampai ini berakhir
Dengarkan hatiku
Superman Is Dead Kita semua berbeda
Amarah yang tak tertahan
Ketika senja perlahan mulai tenggelam Kematian langit pun hitam Tak pernah 'ku menginjakmu
Di balik gelap 'kan datang kemenangan Atas nama cinta dan harapan yang tenggelam Hilangkan kebencian
Tanggalkan sayap dan lepas tanduk setanmu 'Ku 'kan bangkit dan percaya Tak pernah 'ku menginjakmu
Yang ada hanya kebenaran semesta
Dan kita para tentara Wo-ho-oh Belati Tuhan
Para pejuang waktu Segenggam harapan Superman Is Dead
Tanah ini Takkan pernah menyerah Menebas terali terkurung api
Luka ini Terus kubertahan Terlahir telanjang tanpa senjata
Demi esok yang lebih bersinar Sampai ini berakhir Meradang meluka dirantai dogma
Terus bersinar Dengarkan hatiku Memanggil badai runtuhkan kekang
Kita semua berbeda Berderap serentak tanpa seragam
Cahaya cinta berpijar Tak pernah 'ku menginjakmu Tak pernah henti berkarat
Dendam bukan mahkota
Anggunlah kau bersinar Kulihat jelas kepedihan di matamu Wouooo ... Kamilah kutukan peradaban
Kejar dan kejarlah Jalan gelap lalui bersama Wouooo ... Kamilah suara yang terlupakan
Jawaban atas misteri Dan sahabat ia pergi meninggalkanku Wouooo ... Kamilah bayang sempurna
Hidup dan peristiwa 'Kan kukenang sampai napasku berakhir Yang tak pernah kau temukan!
Yang 'kan menggetarkan istana Gelapnya dosa dunia Wouooo ... Kamilah kutukan peradaban
Welcome boys and girls, you know I love you all Matahari akan bersinar Wouooo ... Kamilah suara yang terlupakan
Welcome boys and girls, to this monument of fuck you all! Atas nama cinta dan harapan yang tenggelam Wouooo ... Kamilah bayang sempurna
Welcome boys and girls, you know I love you all 'Ku 'kan bangkit dan percaya Yang tak pernah kau temukan!
Welcome boys and girls, to this monument of fuck you all!
113
Gerinda tirani libas persepsi Seiris puisi Oh, sudah maafkanlah hati ini
Lukisan hidup berkanvas hitam Kuhempas nada Sejuta mimpi yang tertunda
Vandalis sejati dan malaikatnya Asa perompak yang mencari janji
Yang mati tertikam belati Tuhan Kudengar malaikat bernyanyi
Tunggu 'ku, Jelita Nyanyikan lagu tentang mimpi
Berderap serentak tanpa seragam Di tepi pelabuhan api Mimpi indah yang kutinggalkan kini
Tak pernah henti berkarat Di sini, aku bernyanyi
Sebut namaku sekali saja
Wouooo ... Kamilah kutukan peradaban Tentang dalamnya lautan rasa 'Ku 'kan selalu ada di sana
Wouooo ... Kamilah suara yang terlupakan Aku tersesat merampas nyawa Di sisiku kau 'kan kujaga selama-lamanya
Wouooo ... Kamilah bayang sempurna Dapatkan hormat dan rasa takut
Yang tak pernah kau temukan! Setiap malam, oh hati terbenam Tangan kecil bidadari
Lembutnya menyentuh pipiku
Wouooo ... Kamilah kutukan peradaban Seiris puisi Temaram senja ia menghadang
Wouooo ... Kamilah suara yang terlupakan Kuhempas nada Rapuhku menghilang
Wouooo ... Kamilah bayang sempurna Asa perompak yang mencari janji
Yang tak pernah kau temukan! Oh, Tuhan, maafkanlah dosa ini
Tunggu 'ku, Jelita Yang tak sombong lagi berdiri
Puisi Cinta Para Perompak Di tepi pelabuhan api
Superman Is Dead Kudengar malaikat bernyanyi
Seiris puisi Nyanyikan lagu tentang mimpi
Kuingat Jelita
Kuhempas nada Mimpi indah yang kutinggalkan kini
Hatiku merana
Asa perompak yang mencari janji
Di tengah lautan samudra Sebut namaku sekali saja
Tunggu 'ku, Jelita 'Ku 'kan selalu ada di sana
Kutenggak anggurku
Di tepi pelabuhan api Di sisiku kau 'kan kujaga selama-lamanya
Kuasah pedangku
Setiap malam, oh hati terbenam bersama
Saatnya 'tuk mencari mangsa

Seiris puisi
Kuhempas nada
Asa perompak yang mencari janji

Tunggu 'ku, Jelita


Di tepi pelabuhan api
Di sini, aku bernyanyi
Menuju temaram
Superman Is Dead
Ribuan mahkota Lorong sunyi, tembok putih
Emas dan wanita Selimut yang terlipat rapi
Tak sanggup bahagiakan jiwaku Jejak langkah nan kian mendekat
Inilah saatnya
Gemuruh asmara
Halilintar cinta 'Ku menanti yang tercinta
Menjauh, kukembangkan layar Cabut jarum dari nadiku
Semerbak mawar dia menghitam
Jatuh dan berpendam
114

Anda mungkin juga menyukai