Anda di halaman 1dari 2

Tak Ingin Jatuh Hati Padamu

Untukmu yang pernah satu frekuensi dalam derasnya hujan yang sama.
Aku akan bercerita tentang masa lalu,
Aku ingin memberitahu bahwa aku mulai memikirkanmu sejak saat itu. Aku rasa kita bukan
tipe orang yang suka “curi pandang” satu sama lain lalu jatuh hati bukan? Tapi mengapa saat
itu kita melakukannya amat sering? Aku heran, atas alasan apa kita berpandangan saat itu?
Tentu kita tidak saling jatuh hati kan? Karena berpandangan denganmu terlalu canggung
untukku sampai aku tidak bisa menerjemahkannya ke dalam bahasa hati.
Aku rasa, aku mengerti kenapa kita tidak bisa saling jatuh hati. Apa kamu juga akan mengerti
dengan pendapatku? Tentu kamu punya alasan sendiri karena pikiran kita berbeda, kecuali
ada chemistry. Sekarang, izinkan aku mengutarakan alasannya. Meski saat itu kita dalam
lingkaran yang sama, tapi peran dan posisi kita berbeda. Peranmu adalah manusia depan layar
dengan ungkapan yang mempesona dan peranku adalah manusia belakang layar dengan
pemikiran yang mempesona. Lalu di titik mana kira-kira orang lain akan melihat kita jatuh
hati dalam waktu yang sama? Jawabku tidak akan bisa! Peran kita berbeda dalam melukiskan
kemampuan masing-masing. Ketika kamu berbalik dari layar, kita tidak lagi berada dalam
lingkaran yang sama. Hanya secarik kertas dan sekaca pesan tidak langsung yang
menjembatani kita. Saat itu aku yakin bahwa kamu menyadari tentang pandangan kita yang
berbeda dari biasanya. Tapi akhirnya kamu egois! Kamu terlalu dini menyimpulkan bahwa
aku jatuh hati padamu di depan saksi yang bertanya. Aku yang terkejut berusaha melindungi
diri, menepisnya saat itu karena aku juga bisa egois. Maaf karena upaya pembelaanku, kamu
seharusnya mengajakku bernegoisasi.
Kamu harus tahu, setelah hujan deras itu namamu mulai mengakar ke hatiku, dan pandangan
kita saat itu menguatkan akar namamu jadi semakin dalam menuju ke hatiku. Bagiku yang
egois berusaha merasa tidak ada yang istimewa, saat itu hanya bermakna momen sejenak.
Aku yakin seiring berjalannya waktu namamu akan terkikis dengan sendirinya dari hatiku,
karena aku mengerti bahwa kita akan sibuk dengan rasa yang lain.

Untukmu yang pernah satu frekuensi dalam derasnya hujan yang sama.
Aku akan bercerita tentang masa kini,
Kamu harus tahu, hatiku sangat lemah dalam menahan rasa atau entah terlalu kuat
menafsirkan rasa. Setiap kesempatan yang mempertemukan kita selalu menguatkan akar
namamu di hatiku sejengkal demi sejengkal, menghujam semakin dalam dan entah siapa
yang harus aku salahkan. Apakah karena sikapmu yang selalu aneh padaku atau karena aku
yang terbawa perasaan. Saat ini aku hanya bisa menyimpulkan bahwa akulah yang bersalah,
akulah yang terlalu lemah. Tapi bolehkah aku meminta satu hal darimu? Bisakah kita
menjaga jarak? Karena jika hanya aku yang melakukannya sendiri, aku takkan sanggup. Jika
itu tak bisa, bisakah kamu acuh padaku? Aku tak peduli dengan perasaan kecewaku nantinya,
yang pasti aku berusaha tidak jatuh hati padamu. Mungkin pendapatmu aku terkesan terburu-
buru mengakhiri yang belum terjadi dan terbawa perasaan. Memang iya, tapi inilah aku
dengan segala keegoisan rasa di dalamnya yang tidak ingin terluka.
Kamu harus tahu, sekarang akan aku ungkapkan alasan lainku kenapa aku tidak ingin jatuh
hati padamu. Sungguh, pribadimu sangat berbeda dariku, lingkaranmu berbeda, yang pasti
atmosfer kita terlalu berbeda. Katanya perbedaan itu indah dan saling melengkapi kan?
Bagiku sulit untuk dirasakan indah bagi yang berusaha tidak jatuh hati padamu. Kamu adalah
kepala yang selalu menengadah ke langit, dan aku adalah kepala yang selalu menunduk ke
bumi. Maafkan aku yang terlalu banyak berkata-kata. Sekarang untukmu adalah terus
berjalan menuju langit yang kamu mau, menjadi kamu yang bahagia dan optimis dengan
ungkapan mempesonamu. Aku selalu senang dengan sifatmu yang rendah hati dan penyayang
ketika berada di dekatku.
Untukmu yang selalu menjadi pribadi yang bisa menyesuaikan diri dalam menatap langit
maupun bumi, maaf dan terima kasihku karena telah melukis cerita dalam pikiranku. Semoga
kamu tidak melewatkan setiap langkahmu untuk orang yang benar-benar merindukanmu.

Anda mungkin juga menyukai