Anda di halaman 1dari 143

Kepada wanita yang mengubah malam kelamku menjadi

penuh kenang, yang menghadirkan kelembutan dengan


kasih nya yang paling kinasih, yang membiaskan
kesedihan ketika nestapa menerkan;
Kepada alfina nazma ku persembahkan buku ini,.

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..............................................................................2
PENDAHULUAN.......................................................................3
TERUNTUK KEKASIH................................................................7
ALFINA..................................................................................14
UBED.....................................................................................19
MALAM.................................................................................25
BULAN JUNI..........................................................................43
MALANG DAN JULI................................................................55
SEPTEMBER DAN KELUHAN..................................................94
OKTOBER DAN MIMPI...........................................................99
NOVEMBER, HAMPA, BAHAGIA..........................................111
HARI KEBAHAGIAAN...........................................................117
26 NOVEMBER....................................................................121
ALFINA NAZMA...................................................................126
CINTA..................................................................................130
ULANG TAHUN....................................................................136

2
3
PENDAHULUAN

Usiaku belum genap 20 tahun ketika aku


mengenal sebuah rasa cinta lain hadir mengitari hati
dan jiwaku, rasa cinta itu ialah rasa cinta yang pada
mulanya sama sekali aku tak pernah meminta
kepadanya agar menguasai hati dan jiwa ku. Rasa cinta
itu hadir diantara hatiku yang penuh harap agar dicintai
kembali, baru aku mengerti karenanya sebuah
kerinduan yang muncul ketika memandangi gambaran
dirinya, kerinduan ketika tebersit dirinya karena sebuah
hal yang mencerminkan dirinya.

Sungguh tak cukup indah setiap torehan kataku


melukiskan cinta yang di lukiskan oleh kekasihku di
setiap rintik waktu. Keindahan nya begitu
membangkitkan jiwa ku yang telah mati dirundung
patah hati sekian lama. Aku hanya mengerti bahwa
cinta hanya tentang tetap setia mencinta walau tak
terbalas dan menyakitkan. Kesederhanaan angin yang
berhembus membawa senyum tipis senja membuatku

4
menginginkan cinta yang demikian, yang begitu
sederhana dalam menjadi keindahan dan begitu
mudahnya melahirkan pelangi diantara cakrawala.

Tidak ada syairku yang cukup untuk membalas


rasa terimakasih ku pada kekasih, cintanyalah yang
menghidupkan pandanganku pada dunia, membukakan
telingaku pada dunia yang begitu luasnya meski aku
hanya bertajuk padanya ketika aku memandang dunia.

Kepada alfina nazma aku kembalikan setiap


keindahan yang ku saksikan di antra gunung-gunung
dan hamparan lautan. Aku hanya menginginkan untuk
melihat segala keindahan itu bersamanya, rasa cinta
mendorongku agar aku selalu berbagi kebahagiaan
dengannya tak perduli se sederhana apapun
kebahagiaan yang aku dapatkan pada saat itu.

Kerinduan ialah sebuah hal pasti bagi para


pecinta, bahkan ketika rindu itu tak dapat terucap pun,

5
rindu akan selalu hadir pada hatinya. Rindu tak
mengenal apa itu situasi dan kondisi, dalam deraan
cambuk yang menyiksapun seorang pecinta manakala
dia tak bertemu dengan kekasihnya pasti akan tetap
rindu. Akan dikalahkan nya setiap deraan itu atas
kerinduan yang tak sengaja dia mendapatkanya.

Aku bermimpi agar dapat menyampaikan setiap


rinduku, namun keadaan terlalu jahat terhadap jiwa ku
yang lemah ini dan membuat seolah rinduku ialah rindu
yang terlarang dan karenanya rinduku hanyalah sebatas
kata kata yang berjatuhan di setiap kertas.

Aku sangat mencintai sosok “alfina” ku. Dengan


bangga ku gambarkan setiap cinta ku di kertas kertas.
ketika aku tidak dapat berbicara dengan kekasihku.
Maka kujadikan kertas kertas itu sebagai mata baik
telinganya. Aku mendamba akan percakapan antara aku
dengan kekasihku yang sangat kucintai saat itu di setiap
waktu, begitu terbatas aku dalam menyampaikan rindu
hingga cintaku menumpuk teramat panjang bila ku ulur
dengan kata.

6
7
TERUNTUK KEKASIH

Wahai alfina kekasihku, aku tak mengerti entah


engkau menyadarinya atau tidak. Namun, cintamu
selalu menghadirkan nada indah di dalam hati ini,
karena itu aku semakin jatuh cinta kepadamu meski
panjangnya waktu yang bergulir di hidup kita. Aku tak
mengerti entah sampai kapan aku akan mendapati
melodi indah ini di setiap penghujung hariku, namun
kunikmati sebisanya dengan apa yang masih bisa
kurasakan dalam mencintai dirimu ini.

Alfina nazma ialah wanita yang sangat cantik,


dan bilamana harus ku gambarkan betapa cantiknya
wanita itu, mungkin aku hanya dapat berkata bila
kecantikan nya lah yang telah membuatku begitu buta
akan rasa sakit, seringkali aku lebih memilih untuk
tersengat panas nya matahari dikala siang agar dapat
melihat dirinya. Dan juga karena aku mengerti betapa
merindu kekasihku kepadaku maka aku berjuang agar

8
kami bisa sama sama menyampaikan rindu itu meski
hanya dengan saling berbalas senyuman.

Wahai kekasihku, dunia ini sangatlah luas seperti


yang engkau tahu, dan juga banyak sekali para pecinta
di luar sana, kemudian engkau mempercayakan
kepadaku untuk menjaga hatimu. Sebenarnya aku juga
tak terlalu mengerti apa makna cinta yang sebenarnya
wahai kekasihku, aku hanya merasakan gemetar hatiku
ketika bertemu denganmu, dan aku selalu memikirkan
dirimu. Ketika mataku mulai terbenam di antara malam,
senyum mu lah yang aku ingat, dan jika engkau
mengerti. Ketika aku mendapatkan kebahagiaan engkau
lah yang menjadi sosok pertama yang sangat ingin aku
berkabar tentang kegembiraan.

Cinta sama sekali berbeda dengan rasa suka, dan


pula cinta itu berbeda dengan dengan rasa sayang. Cinta
ialah cinta, bukan berarti ketika ada seseorang yang
menyukaimu berarti dia cinta pula kepadamu, semua itu

9
sangatlah berbeda wahai kekasihku. Dan yang
kurasakan dalam hatiku ialah aku bukan sekedar suka
atau bagaimana, namun aku mencintaimu kekasihku.

Cinta melahirkan kasih sayangku kepadamu dan


juga hatiku yang selalu suka kepadamu, setiap detilmu,
dan semua hal yang mana terdapat kenangan dirimu di
dalamnya. Aku memandangi dunia seperti biasanya, tak
lepas bagai burung burung yang terbang kesana kemari
untuk meresapi keindahan dunia. Namun di dunia ini
aku menemukan sesuatu perasaan aneh ketika aku
memandangi satu makhluk yaitu dirimu, wahai alfina
cintaku. Aku selalu penuh harap agar engkau tak pergi
dari hidupku, begitupun bagi diriku aku berharap agar
tak kehilangan cinta kepadamu.

Dalam aku mencintaimu bukan hanya perasaan


cinta yang aku rasakan di setiap hari, kadangkala aku
juga merasakan bahwa cintaku berkurang kepadamu,
dan ketika itu terjadi segera aku menghubungimu,
mungkin saja itu karena rinduku yang belum ku
sampaikan sehingga membuat sebuah kerusakan pada

10
hatiku. Memang ialah hati manusia seperti itu yang
terlalu mudah untuk berpindah hati dan berubah
perasaan kepada seseorang. seperti diriku yang dahulu
hanya mamandangmu sebagai orang biasa kemudian
memandangmu sebagai orang yang kucinta.

Wahai kekasihku aku menuliskan ini hanya di


dasari ketulusanku yang begitu dalam dari hatiku. Rasa
cinta ini begitu kuat mendorong diriku untuk
mengabadikan kesemua ini agar dapat kita saksikan
betapa indah kisah cinta kita yang tak mengerti akan
menjadi sebentar atau berlanjut lama. Bukanlah rasa
kecewa yang membuat aku menuliskan semua ini
dengan dalih untuk merayu engkau wahai kekasihku,
untuk segala tentang perasaanmu aku telah
menyerahkan segenap hatiku kepadamu. Aku akan
belajar untuk terbiasa ikhlas sedari kita masih saling
cinta, dengan aku mempercayakan sepenuhnya
kepadamu bahwa dirimu akan selalu cinta kepadaku.

11
Wahai wanita yang diliputi cinta, aku menuliskan
ini hanya dari sudut pandang seorang kekasihmu yang
lemah ini. Kemudian aku mencoba merangkai semua
kisah kita menjadi barisan kata dalam susunan paragraf.

Wahai para pecinta, aku ingin menggambarkan


seorang alfina kekasihku di mataku ketika aku sangat
bermandikan cinta di setiap harinya. Alfina tak sekedar
wanita yang cantik nan kuat bagiku, namun dia adalah
wanita dengan hati yang baik, yang membawa kebaikan
pula pada hatiku. Aku mengenal kelembutan pada
dirinya jauh sebelum aku mencintainya, dan ketika aku
mulai kenal kemudian sering berbalas kata dengannya
aku seakan tidak percaya dengan apa yang sedang
terjadi kepadaku, aku seringkali merasa tak pantas
untuk dirinya sehingga dari itu aku menjadi kekasih yang
sangat takut untuk kehilangan kekasihnya.

12
Terimakasih wahai cinta, aku sangat mendamba
untuk dicintai oleh seseorang setelah lama aku hanya
menjadi seorang pecinta tanpa balasan rasa. Terimaksih
cinta yang telah berpihak kepada alfina sehingga
menjadikan alfina sebagai kekasihku, terimakasih cinta
yang telah mengenalkan kepadaku sebuah kebahagiaan
yang belum ku temukan pada hal hal lain di dunia ini
selain pada cinta. Terimakasih cinta karena telah
mengenalkan kepadaku kesedihan yang tidak
kutemukan kesedihan itu kecuali sedih karena cinta.
Sedih karena cinta bukanlah kesedihan yang biasa saja,
bahkan orang yang di masukan dalam segudang rotipun
pasti mati kelaparan jikalau dirinya tengah dilanda
nestapa cinta. Dan kebahagiaan cinta juga bukan
bahagia yang biasa, segala akan berubah dalam
pandangan matanya, bahwa hidup begitu berwarna
baginya walau dalam kegelapan sekalipun. Orang yang
penuh cinta akan membawa se ekor ikan walau di
hempaskanya pada hamparan samudera yang tiada
ujung.

13
Alfina, engkau menjadikan diriku sebagai orang
yang sangat bahagia di setiap waktu, entah mengapa
dan tanpa aku minta dirimu selalu muncul dalam setiap
mimipiku. Mimpi yang sama sekali aku tak mampu
untuk mengisahkanya menggunakan kata.

Aku menuliskan ini dengan penuh kerinduan


wahai kekasihku, aku merindukanmu,.

Jombang 3 november 2022

Kekasihmu.

14
ALFINA

Sepertinya aku telah mengungkapkan sedikit


tentang alfina sedari tadi, begitulah diriku yang sama
sekali tak dapat menahan sekaligus memendam
perasaan jika sedang diliputi cinta, baiklah . aku akan
memperkenalkan kekasihku yang menjadi alasan
mengapa aku menuliskan ini. Namanya ialah ALFINA
NAZMA, 26 november 2006. Ada kisah kecil yang
tebersit setiap kali ku perkenalkan nama kekasihku
alfina, yaitu aku yang baru mengerti nama lengkapnya
ketika alfina mengatakan dia juga mencintaiku, dan aku
juga baru mengerti hari lahir kekasihku ketika aku telah
mengutarakan cinta kepadanya.

Seringkali aku melupakan hari lahirnya, bahkan


sampai sekarang pun aku masih dalam keraguan
tentang hari lahir kekasihku, dia selalu mengatakan di

15
antara tanggal 25 dan 26. Entah diriku yang pelupa atau
bagaimana, dan memanglah aku belum bisa menjadi
pecinta yang baik. Maap alpinaa hehe,

Alfina memiliki banyak sekali keunikan baik


kelucuan, aku sangat menyukai ketika kami mengakhiri
telepon kemudian dia berucap “ babayyy….” Dengan
nada yang selalu aku ingat hingga kapanpun, dan jikalau
aku di beri kesempatan untuk mengembalikan sebuah
kerinduan kecil, aku akan meminta untuk alfina
mengucap kata itu kepadaku.

Alfina adalah orang yang kurang lebih memiliki


nasib cinta sepertiku, hanya menjadi seorang pencinta
tanpa di cintai kembali. Dan karena kesamaan tersebut
juga yang menjadikan kami saling cinta, dari cerita
kesedihan itu menjadikan kami dapat saling memahami
dan menjaga perasaan masing masing. Aku masih begitu
mengingat bagaimana rasa tenang ku saat itu ketika
sama sekali tak kurasakan bahwa alfina akan
meninggalkan diriku, dan begitupun juga alfina yang

16
selalu aku janjikan supaya diriku tidak meninggalkan
dirinya.

Aku menemukan sebuah kelucuan pada


kekasihku ini, yang mana aku akan tersenyum setiap
mengingatnya. Salah satunya ialah bahwa Alfina
memiliki sebuah whislist yang diselipkanya pada
dompetnya, dan di dalamnya tertuliskan bahwa seorang
alfina ingin memiliki seorang kekasih, hehe. Kemudian
hadirlah diriku sebagai kekasihnya maka kurang
beruntung seperti apa diriku menjadi jawaban dari
sepotong doanya. Kemudian yang tidak kalah
membuatku tersenyum ketika mengingat ialah alfina
yang nge fans actor kian santang dan alfina juga sangat
menyukai lagu kian santang itu, padahal kalau
menurutku lagu itu bukan lah lagu yang enak hehe, tapi
alfina kok senengggg?, itulah yang kadang membuat ku
tersenyum dengan mengingat keunikan dirinya. Setelah
bergulirnya waktu, lagu lagu yang di berikan nya
kepadaku menjadi sangat berarti dan penuh makna.

17
Alfina orangnya sedikit ngambekan, sebenarnya
akupun juga ngambekan. Tapi kami tidak mampu untuk
tidak saling berkomunikasi dan berbalas senyuman,
sehingga dari itu cinta selalu menang pada setiap
perasaan yang muncul diantara kami, dulu kami berjanji
jika ada suatu apapun yang mengecewakan diantara
kami harus di bicarakan, lebih baik marah marah dari
pada diam dan saling cuek. Kurang lebih begitulah
prinsip kami dulu.

Oiya aku belum bercerita mengenai dimana


kekasihku tinggal, jadi alfina adalah wanita yang
ternyata tidak jauh dari tempat asalku, yaitu di
bandung. Eitss jangan salah paham, bandung yang kali
ini aku bicarakan yaitu bandung di kecamatan diwek
kabupaten jombang, .

Dulu sekali aku sempat mengira bahwa


kekasihku ini adalah seorang dari daerah jawa barat
atau mana yang penting jauh, dan ternyata kami
sebenarnya adalah dekat. Ada satu kemiripan diantara

18
latar belakang kami yaitu tentang orang tua kami yang
sama sama berasal dari madiun dan jombang.

Begitulah sepotong kecil tentang alfina, mungkin


banyak sekali tentang dirinya di kepalaku yang tak dapat
aku torehkan di dalam kata ini, dan aku berharap dapat
menuliskan kesemuanya dengan jujur kelak.

19
UBED

Sayyid ahmed ubadillah 27,juni,2003. Dia adalah


aku, seorang yang sangat dicintai oleh alfina. Dia adalah
seorang lelaki yang sangat sederhana dari paras baik
gayanya, namun dia bukanlah orang yang sederhana
bila mengatakan kalimat cinta, baginya cinta bukanlah
hal yang terlalu remeh untuk sekedar di ucapkan, perlu
pembuktian cinta sebelum mengatakan kalimat cinta.

Ubed adalah orang yang sangat lemah terhadap


cinta, yang sangat penakut untuk mengucapkan cinta
kepada seseorang. begitupun cinta nya kepada alfina
yang begitu besar, tidak mudah baginya untuk
mengatakan cinta itu, siang malam berlalu dengan pesat
hanya di gunakannya untuk mempertimbangkan
bagaimana dia akan menyatakan cintanya pada alfina.

20
Hampir pupus cinta pada hatinya kala itu, ketika
memikirkan bagaimana jika dia tidak mendapatkan
balasan rasa yang sama dari alfina.

Dia memilih pergi saat itu kemudian


memperjelas tugas yang harus di kerjakanya. haruskah
dia melupakan atau tetap mempertahankan cinta itu
tetap di hatinya, ketakutan itu tergambar jelas pada hari
hari nya, pada setiap tulisan nya. Namun dengan segala
tekad pada akhirnya dia memiliki kekuatan untuk
mengungkapkan kalimat cinta setelah mengetahui alfina
juga mencintainya.

Saat itu aku sangat lah bingung dan bimbang,


aku tak mengerti harus mengatakan dan bercerita
kepada siapa, dan pada saat itu cinta ku masihlah
sangat rahasia, bahkan kepada bumi. Aku ceritakan
segala keluh kesahku tentang cintaku itu kepada
siapapun yang dapat ku percaya sepenuhnya untuk
dapat merahasiakan cinta itu, kemudian dengan sedikit

21
terkejut aku mendapati kabar bahwa kau juga sama
sama mencintai ku seperti aku mencintaimu. Aku
berterimakasih kepada sahabatku yang telah
menanyakan perasaanmu kepadaku tanpa
sepengetahuanku, dan aku juga sangat berterimakasih
kepada engkau kekasihku alfina nazma yang telah
memberikanku kekuatan untuk mengatakan cinta
kepadamu.

Ubaidillah selalu melukiskan perasaan di hatinya


dengan bait bait indah, dia tak pernah kehabisan kata
untuk di torehkan nya berupa syair. Dia tak mengerti
bagaimana kalimat yang indah bila di baca, ubed hanya
sekedar menulis dengan rasa cinta dan ketulusan.

Kesedihan merupakan sesuatu yang sangat


mudah untuk di gambarkan bagi seorang ubaidillah,
karena dia selalu bersedh dalam urusan cinta sedari
dulu sebelum bertemu dengan alfina yang baik hati

22
yang dengan tulus menerima ubed apa adanya.
Kesedihan yang tak pernah terucap dengan lisanya
karena cinta yang cukup menjadi rahasia dalam
hidupnya. Karenanya ubaidillah sempat tak ingin
kembali merangkai kata karena kata hanyalah sebuah
jalan menuju kesedihan.

Alfina datang dalam hidupnya dengan membawa


segenap obat terhadap luka luka yang telah di alami
ubed di masa kelam. Karena alfina, ubed kembali
melukiskan kata meski dengan segala luka dan trauma
yang dimilikinya, ubed baru belajar bagaimana
menuliskan kalimat cinta bukanya duka, dia baru
mengetahui bagaimana menuliskan setiap rindu yang
hadir di setiap malam. Di cintai orang lain baginya
adalah hal yang baru dalam hidupnya, begitupun juga
alfina yang baru mengerti bagaimana di cintai seseorang
dengan tulus dan penuh kasih sayang.,

23
Karena keindahan cinta yang baru mereka
rasakan itulah membuat mereka sangat takut untuk
kehilangan. Mereka selalu berjanji agar selalu
membicarakan kekecewaan diantara mereka.

Dulu aku seringkali berkeluh kesah kepada


kekasihku ketika muncul dalam benakku tentang fikiran
fikiran buruk yang lahir karena menonton video, aku
seringkali menghawatirkan tentang aku yang biasa saja
kemudian memiliki kekasih yang cantik jelita, tentu hal
itu membuat diriku merasa sangat takut kehilangan
kekasihku. namun alfina selalu menenangkan diriku
bahwa dia tidak akan meninggalkan diriku sampai
kapanpun dan kemudian segera aku dimintanya untuk
membenamkan mata untuk mengakhiri fikiran buruk
yang lahir itu.

Begitulah seorang diriku yang lemah bilamana di


tempa kisah cinta.

24
25
MALAM

Pada mulanya aku hanya memandangi bulan


sebagai lentera yang tertanggal dalam gelapnya malam,
kemudian segala nya berubah ketika aku mulai
mengetahui seseorang. dia bernama alfina, hari itu
ketika siang masih menguasai suasana, seorang teman
bertanya kepadaku melalui kolom chat, memastikan
dimanakah diriku tinggal. Karena pada saat itu dia
sedang berada dekat dari diriku, dan jadilah aku yang
mulai untuk berbasa basi dengan nya , meski hanya
sebatas berbalas pesan, namun sangat membawa
keceriaan dalam hari hariku.

26
Di hari itu aku mulai mengenal seorang alfina,
dan dari permulaan itu juga kami mulai saling berbagi
cerita baik dari masalah kehidupan yang kami hadapai
hingga tentang perasaan. Detik berlalu menjadi menit ,
menit berubah menjadi jam, dan demikian juga jam
yang kemudian menjelma menjadi hari seiringnya senja
berpamit dan pagi yang melahirkan mentari.

Dikala itu aku belum begitu faham dan aku sama


sekali tak menyangka bahwa dari percakapan antara
aku dan alfina itu semakin menggiring hatiku untuk suka
kepadanya. Pada mulanya aku hanya kagum karena
membayangkan sosok dirinya yang begitu anggun di
setiap harinya. Aku merasa bahwa perasaan suka itu
tidak akan meresap semakin dalam hingga menjadi
cinta, kami hanya berbincang secukupnya dan
membicarakan keluh kesah di hari hari kami. Kami mulai
mengandai untuk dapat bertemu.

27
Kemudian semesta seakan tidak bisa begitu saja
membiarkan hatiku diam sampai ketitik itu. Aku
semakin mabuk cinta kepadanya, dalam satu hari jika
tanpa mendapat pesan darinya aku akan sangat gelisah
dan gundah. Aku belum mengerti bahwa itu cinta,

Ketika aku menyadarinya bahwa aku tengah


dalam sekuntum cinta, aku menangis. Aku masih begitu
takut dengan datangnya cinta pada hatiku. Seakan aku
telah mengerti dengan apa yang akan terjadi
setelahnya, aku hanya akan mulai menaruh hati yang
disertai harapan harapan dan kemudian berujung
dengan aku yang harus mengubur perasaanku dalam
dalam.

Bagiku yang teberat adalah dimana aku harus


sengaja membunuh perasaanku pada seseorang, ketika
itu sedang ku lalui aku merasa tengah membunuh diriku
secara perlahan, akal ku kehilangan arah dan hatiku
entah kemana. Suara suara kesedihan selalu berdenting
dalam alunan fikiranku, seperti alami mengalir bersama

28
darah ke otak. Aku terus berkata dengan diriku sendiri
tentang penyesalan ku yang telah jatuh cinta.

Oleh karenanya ketika aku mulai merasakan


cinta kepadanya, aku sedikit berusaha untuk membuat
seakan tidak ada suatu apapun yang terjadi pada hatiku,
namun terkadang aku luput dalam menutupinya. Kataku
kepadanya semakin banyak di setiap harinya, dan aku
selalu mencari dirinya ketika tak mendapat kabar
darinya. Dan malam malam ku menjadi sepi ketika
tanpa ada sedikitpun cerita darinya.

Kami sangat suka membicarakan tentang


masalah dalam kehidupan pada saat itu, aku yang
selama ini hidup dalam berbagai deraan hidup pun
sangat mnegerti bagaimana perasaan alfina ketika
bercerita keluh kesahnya, pada mulanya kami hanya
berbalas pesan melalu instagram dan kemudian kami
bercerita mengenai masalah masalah di sekolah.
Sebentar kemudian kami menjadi sepasang pemuda
yang sangat asik dalam ruang bicara.

29
Malam malam kami menjadi sangat indah,
terlebih ketika kami semakin menemukan banyak sekali
kesamaan di antara kami, baik dari selera musik atau
apapun, dari latar belakang maupun tempat muasal
kami. Kebahagiaan kami di kala itu tidak lepasnya
seperti dua orang asing yang bertemu di negeri yang
asing.

Kami membawa kisah kami masing masing, kami


adalah dua orang yang sama sama membawa luka dan
kemudian kami saling menyembuhkan luka luka itu. Aku
sangat berharap meski dengan perasaan ku yang ku
sembunyikan, alfina memahami bahwa dibalik aku yang
selalu menghubunginya itu karena aku yang selalu ingin
bersamanya dan dibalik cerewetnya diriku dikala itu
ialah karena aku yang sangat memperdulikan dirinya,
dan aku juga ingin sekali agar alfina memahami bahwa
di balik diriku yang sangat banyak kata dengannya ialah
karena diriku yang selalu ingin mendapatkan kata yang
banyak pula darinya.

30
Para pecinta pasti merindu akan hari hari
dimana dia baru terjerumus dalam cinta, pada saat itu
cinta masih tentang kebahagiaan dan cinta hanya
mengenal cinta di masa masa itu, karena sesunggunya
cinta tak cukup dengan kebahagiaan di dalamnya, pasti
ada kekecewaan baik penyesalan ketika menjalani cinta
tersebut karena tersakiti. Namun cinta bukanlah
seseuatu yang dapat kamu hilangkan begitu saja meski
kamu merasakan kecewa karenanya, cinta harus saling
mengerti dan bagaimana saling memahami. Aku
menyadari kekurangan ku sangatlah banyak jika
kekasihku melihat itu namun aku tak cukup sampai
disitu saja, aku tetap berusaha melakukan yang terbaik
untuk kekasihku agar tak ku kecewakan dirinya.

Entah apa yang mengikat kami pada masa


dimana kami baru saja saling mengenal. Pada saat itu
kadangkala aku ber angan bahwa alfina telah merasakan
kenyamanan bilamana bersamaku. Namun perasaan
seperti itu justru aku tepis jauh jauh agar tak melahirkan

31
harapan, sudah aku katakan bahwa diriku ini sungguh
takut akan cinta. Aku sempat beberapa kali untuk
berhenti menghubungi alfina pada saat itu dengan dalih
aku ingin mengerti apakah dirinya akan mencari diriku
ketika menghilang ataupun pergi, dan dengan
kebahagiaan yang mengitari diriku kala itu aku
membaca setiap pesan yang dia kirimkan kepadaku
tanpa setetes pertanyaanpun dariku.

Cintanya seorang pecinta dalam diam adalah


termasuk cinta yang sederhana walau penuh nestapa di
rasakannya. Hanya dengan mendapat senyuman atau
sedikit kata dari wanita yang di damba, pasti hari
seorang pecinta itu menjadi penuh dengan pelangi dan
kicau burung. Begitulah diriku yang dulu sebelum ku
beranikan berucap cinta kepada alfina.

Aku mengingat ketika aku memulai hari


kemudian dirikulah yang dia hubungi. Aku melihat daun

32
daun seperti mendukung diriku agar segera mengatakan
cinta kepadanya, pandangan ku terhadap dunia
sangatlah berbeda. Segala terasa indah dan senyum
selalu merekah pada bibirku karena hatiku yang penuh
cinta.

Betapa besar cinta mempengaruhi diriku, dan


begitu kuat tarikan cinta menariku ku agar aku semakin
merasuk dalam gemerlap cinta. Memang tidak salah
para pujangga mengatakan bahwa jatuh cinta ialah
mabuk cinta, diriku tak lepas seperti orang yang mabuk
ketika aku tengah dalam cinta yang begitu besar.
Namanya selalu mengiringi melodi yang ku
senandungkan, aku tuliskan puisi kepadanya dan setiap
kataku ialah lahir dari namanya yang hanya terdiri dari
11 huruf dan 2 suku kata.aku selalu menyelipkan
diantara sajak sajak ku itu seutas doa dan harapan
supaya dirinya dapat merasakan getaran cinta dari
dalam haitku kemudian membuatnya turut jatuh cinta
sepertiku.

33
Begitu banyak yang kami bicarakan ketika kami
masih menjadi dua orang asing yang saling berkabar
setiap waktu tak perduli ruang. Tak terasa waktu berlalu
begitu cepat sehingga mei akan segera berakhir.

Di waktu itu ialah waktu perpisahan kita untuk


bisa saling berbalas pesan, dan kemudian kita segera
bertemu dan dapat saling menyapa di setiap pagi. Ada
banyak sekali kesedihan kecil yang kurasakan saat itu.
Namun juga terselip banyak kebahagiaan diantara
karena kita dapat bertemu. Dan di hari itu dirinyapun
berpamit setelah mengulur waktu beberapa hari karena
dirinya yang sakit.

Banyak sekali hikmah dari suasana berpamit kala


itu, antaranya adalah aku yang semakin jelas dalam
mewujudkan cinta walau tidak dengan kata. dan aku
yang semakin tidak sabar dalam menahan perasaan. aku

34
ingin segera nekat untuk menyatakan cinta itu, namun
ternyata aku sama sekali tak berdaya ketika hendak
memulai membicarakan cinta.

Aku menahan untuk ke sekian kali hingga tibalah


kami yang bertemu dan bertatap mata setelah sekian
waktu jarak memisahkan antara aku dengan wanita
yang kudamba saat itu. Aku tak menyangka getarannya
akan se dahsyat itu ketika aku bertemu dengannya,
tanganku sungguh gemetaran ketika bertemu dirinya,
terlebih napasku yang nian tidak beraturan. Aku
mencoba untuk tetap terlihat biasa saja meski gemuruh
di hatiku juga semakin menderu di setiap waktu.
Dengan perasaan yang sangat asing aku mulai mencari
cari pembicaraan maupun perbuatan yang melibatkan
dirinya.

Hari demi hari hati dan perbuatanku telah di


kuasai oleh cinta, telah menjadi kealamian bagiku
menjalani alur kehidupan kemudian aku bertemu

35
dengannya. Sudah berulang kali aku mengatakan bahwa
seakan semesta sangat mendukung kami agar selalu
bersama di setiap waktu dan keadaan. Seringkali di hari
hariku aku bertemu dengan wanita yang kudamba
tanpa ku sengaja sedikitpun, dikala siang ditengah
tengah canda gurau yang meliar dengan para
sahabatku, tiba tiba aku merasakan sebuah panggilan
jiwa agar diriku keluar untuk menengok sesuatu yang
entah apa itu aku sangat tidak mengerti. Perasaan itu
muncul dengan tiba tiba, dan ketika aku mengiyakan
perasaan itu, alangkah terkejut dan begembira diriku
mendapati dirinya yang melangkah dari kejauhan.

Ketika aku mulai tak tahan dengan getaran


getaran itu, aku mulai menceritakan tentang alfina
kepada sahabatku. Dengan sedikit keraguan aku mulai
berterus terang kepadanya dan mengatakan bahwa aku
tengah dimabuk cinta oleh seorang yang cantik jelita.
“wahai sahabatku, sesungguhnya teman mu ini telah
menaruh hati kepada wanita yang sangat cantik dan

36
baik hati, namun aku sangat malu untuk mengatakan
kepadamu secara langsung maukah kamu menebak
siapakah wanita yang ku cintai itu?”, percakapan kami
kala itu terjadi di sebuah pagi tempat dimana aku sering
merenung tentang cinta. Sebentar kemudian sahabatku
fani menjawab tentang perkataanku yang bersifat teka
teki itu. “bisakah kamu memberikan kepadaku sedikit
gambaran tentang wanita yang kamu cinta itu ?” tanya
balik fani kepadaku. “dia adalah wanita yang cantik dan
masih duduk di bangku sekolah, dan mungkin bilamana
kamu mengerti dia memiliki nama ber inisial A.”
sebenarnya aku masih merasa malu jika menceritakan
kepada temanku jika aku tengah di mabuk cinta, namun
hal itu sangat perlu ku lakukan demi mendapat saran.
Aku menyadari bahwa diriku menjadi setengah sadar
dan akal ku sedikit kacau dilanda cinta. Tak lama
berselang fani mulai menebak, dia menyebutkan nama
nama yang menurutnya sesuai dengan beberapa clue
yang ku berikan.

37
Aku tak perlu mengatakan iya ketika fani
menyebutkan nama alfina, dia melihat senyum ku yang
lahir ketika mendengar namanya. Kemudian suasana
berubah ketika aku mulai meredupkan senyumku,
segera aku bercerita kepada temanku tentang perasaan
apa saja yang melanda ketika aku mencintainya saat itu.
“sebenarnya diriku ini dilanda berbagai keraguan wahai
sahabatku, aku sangat mencintainya namun aku masih
begitu takut untuk jatuh cinta kepada seseorang, aku
takut ketika harus menerima kenyataan bahwa dirinya
tidak mencintai aku kembali, dan sekarang aku
berfikiran bahwa aku harus segera melupakan perasaan
iti sebelum terlalu dalam, apakah benar begitu wahai
sahabatku?”.

“memanglah cinta itu selalu beriringan dengan


kesedihan wahai sahabatku, begitupun aku yang
sekarang. meski engkau melihat diriku yang nampak
bahagia ketika aku bersama kekasihku, sesungguhnya
kesedihan itu ialah tidak jauh dari hatiku. Aku hanya

38
berusaha sebisa mungkin untuk menggelorakan cintaku,
terkait kesedihan kesedihan itu kepada tuhan aku
bersimpuh” ucap seorang fani kepadaku.

Aku tak menyangka akan mendapatkan


dukungan yang seperti itu dari temanku, kemudian
segera aku kumpulkan setiap harapanku untuk
membangun kekuatan dalam hatiku.

Aku juga memiliki seorang teman wanita yang


aku sangat percaya kepadanya untuk merahasiakan
cinta. Aku juga mengisahkan tentang cintaku kepada
alfina kepadanya secara perlahan. Aku sangat
berterimakasih kepada dua sahabatku yang mendukung
agar cinta ini dapat menggelora di muka bumi, dengan
segala kelemahanku aku perlahan membangun sebuah
kekuatan hati, untuk kugunakan menyampaikan cintaku
ini kepada alfina nazma yang sangat baik hati.

39
Tak dapat kuingat pasti waktu itu, ketika
kebahagiaan pertama ku dalam cinta bergema pada hati
ku. Sahabat wanita ku itu membawakan kepadaku
segenggam kabar bahwa alfina juga mencintaiku,
seketika hatiku kebingungan dengan kabar itu. Aku
menanyakan kepadanya “akankah kabar itu benar dan
kapan engkau menanyakan kepada alfina”.

Aku sangat kehabisan kata ketika mendengar hal


cantik itu terjadi kepada diriku yang telah lama
terpatahkan oleh cinta, dengan bangga aku kabarkan
kepada dunia bahwa hati ini tak lagi terpatahkan seperti
waktu yang lampau, ku kabarkan kembali kepada setiap
bintang bahwa setelah ini malamku akan tetap
gemerlapan meski awan menguasai malam, dan
kusampaikan kepada rembulan bahwa setelah ini aku
akan lebih sedikit bercerita rindu kepadanya karena aku
akan segera dapat menyampaikan rindu kepada kekasih
dengan utuh lagi sempurna.

40
Ada hari dimana kami dapat saling berbalas
pesan, yaitu hari jumat. Aku berulang kali membaca
deretan angka di dinding, dan juga setiap waktu aku
menghitung jam, lagi ku perhatikan matahari yang
segera hadir dan bulan yang mulai mengabadikan
dirinya dalam malam. Semua itu terjadi karena diriku
yang semakin tidak sabar untuk manahan cinta, dan
juga kerinduan yang semakin membara dalam hati dan
jiwa.

Waktu itu aku berada pada bulan juni yang


masih muda, aku baru saja menapak kan diriku pada
bulan juni, hari dimana dulu aku di lahirkan. Namun aku
tak memperdulikan kembali tentang hari lahirku karena
aku mendapatkan kebahagiaan yang tiada tara.

Tak sia sia aku menunggu waktu yang saat itu


aku merasakanya bergulir dengan sangat lama, hari pun

41
telah menjelma menjadi jumat. Hari jumat 03-JUNI-
2022 menjadi hari besarku. Pagi menjelang dan aku
menanti siang untuk dirinya, hatiku mulai di rundung
oleh perasaan yang tak karuan dan cemas menguasai
fikiran.

Alfina pun mulai aktif menggunakan ponselnya,


dan aku mulai menghubunginya dengan pembawaan
yang seperti biasanya seperti tidak ada cinta diantara
kami. Dengan perlahan aku mulai menggiring arah
pembicaraan kami kepada cinta, aku mulai menanyakan
bagaimana tanggapanya setelah mengetahui bahwa aku
mencintainya, kemudian dia juga menanyakan langsung
kepadaku tentang perasaanku kepadanya. Aku segera
ingin mencari kebenaran dengan apa yang aku ketahui
sebelumnya yaitu alfina yang juga sama mencintaiku,
kemudian aku menanyakan kepadanya tentang hal itu.

42
Aku menanyakan kepada alfina “ setelah ini apa
yang akan kita lakukan, setelah aku mengerti bahwa
kamu mencintaiku, dan aku mencintaimu?”, kemudian
alfina menjawab “ aku juga tidak mengerti karena aku
belum pernah mendapati hal seperti ini sebelumnya”.
Kemudian aku menegaskan dengan membuat sebuah
ikatan antara diriku dan alfina, kami meresmikanya
dengan kata “deal”pada saat itu. Sungguh sebuah awal
yang lucu bagiku karena pada saat itu aku sangat diliputi
dengan perasaan canggung dan takut.

43
BULAN JUNI

Baru pertama kali kurasakan ketika cinta


berbunga pada hati ini, dan kadangkala aku juga tak

44
mengerti apa yang harus kuberikan kepada orang yang
aku cinta. Dulu aku seringkali meminta maaf kepada
alfina karena diriku yang belum bisa menjadi sesosok
kekasih yang sempurna. Dan aku juga belum mengerti
bagaimana cara memberikan perhatian yang baik
kepada kekasih.

Aku baru belajar untuk menanyakan hal hal


ringan ketika memulai percakapan, pada mulanya aku
sangat serius dalam cinta. Kolom chat kami dipenuhi
kalimat kalimat takut kehilangan dan saling memuji di
kala itu. Aku yang sering teracuni karena video video di
sosmed menjadi seorang yang selalu insecure terhadap
alfina. Namun alfina selalu memberikan support kepada
diriku yang lemah ini, dia selalu meyakinkan kepadaku
bahwa dirinya tulus mencintaiku tak perduli apapun.

Kami menjadi sepasang kekasih baru di bulan


juni. Merupakan hadiah terbesar di bulan kelahiranku,
entah alfina menyadarinya atau tidak. Tapi aku sangat
bersyukur karenanya.

45
Ternyata hari hari seorang pecinta dapat berlalu
dengan begitu cepatnya, kami dapat saling
menyampaikan rindu setidaknya satu kali dalam
sepekan. Meskipun sebenarnya kami juga bertemu di
setiap harinya namun kata tak dapat terucap di antara
diriku dan alfina, pada saat itu masih sangat sedikit
insan yang mengerti bahwa aku telah membuat sebuah
ikatan dengan alfina nazma. Mungkin hanya senyum
dan tatap mata yang dapat kami gemakan di setiap
harinya untuk melambangkan cinta diantara kami.

Disini aku juga baru mengenal sebuah rindu yang


baru, dimana engkau dengan kekasihmu bertemu
namun tak dapat berbicara satu patah katapun.
Mungkin banyak orang mengira bahwa rindu hanya
tentang dua orang yang tidak bertemu kemudian rindu
itu akan usai ketika mereka bertemu. Kenyataannya
rindu tak hanya tentang mata yang dapat saling
memandang, namun juga tentang komunikasi yang
terjalin antara dua belah pihak.

46
Pada bulan juni aku yang mengatakan kepada
kekasihku supaya kami tidak berlebihan dalam cinta,
aku mengatakan nya supaya tidak terjadi dimana manis
hanya terasa di awal kemudian dalam sekejap semua
rasa itu lenyap termakan zaman. Dan dari banyaknya
nasihatku tentang menjalin hubungan tersebut justru
akulah yang pertama kali melanggar,karena cinta yang
begitu memabukan aku sama sekali tak dapat menahan
segala perasaan itu.

Diriku adalah orang yang tak dapat menahan


rasa cinta, begitupun juga terhadap segala perasaan
yang di timbulkan karena cinta. Diantaranya adalah rasa
khawatirku yang sangat berlebihan.

Alfina adalah wanita yang sangat menyukai seni


bela diri, dirinya sering kali mengeluh kepadaku tentang
rasa sakitnya ketika latihan. Namun dia sangat

47
menyukai hal itu meskipun kadangkala dia juga terbersit
untuk tidak mengikuti segala kegiatan itu lagi.

Pada pertengahan bulan juni, aku mendapati


kabar bahwa alfina akan mengikuti sebuah perlombaan
seni beladiri yaitu lebih tepatnya pada cabang sabung.
Suasana hatiku sangat tidak karuan ketika aku
membayangkan dirinya saling berbalas pukulan dengan
orang lain di luar sana. Aku menemaninya di setiap
malam untuk berlatih, yang sering aku katakan
kepadanya kala itu adalah tentang harapanku agar bisa
menemaninya di perlombaan.

Sungguh waktu yang sangat berat bagiku di


bulan juni, ketika cintaku masihlah baru dan sebentar
kemudian aku mendapati ujian bahwa cintaku
mengikuti sebuah ajang yang dapat membahayakan.
Setiap malam aku menghawatirkan dirinya dan aku pun
tak berani untuk menyampaikan kehawatiranku itu
kepada kekasihku.

48
Aku sangat mendukung dirinya untuk mengikuti
ajang tersebut, karena hal itu adalah salah satu
keinginan yang ingin di capainya.

Bulan juni bagiku adalah bulan yang sungguh


indah bila di kenang, di dalamnya tersimpan berjuta
kenangan yang ingin aku untuk mengulangnya. Di bulan
juni lah kekuatan yang besar hadir pada hatiku memberi
kemampuan kepadaku untuk mengutarakan cinta.

Seakan aku telah mendapatkan segala yang


kuimpikan yaitu cinta yang sederhana. Aku sangat
bersyukur di setiap waktu yang bergulir pada saat itu,
kami adalah pasangan romantis yang masih terbalut
dalam kecanggungan.

Entah berapa minggu kami menjadi sepasang


kekasih, akhirnya ada kesempatan bagi kami untuk
bertemu memakan hidangan bersama di sebuah
tempat.

Entah hari apakah itu namun aku mengingat


setiap kejadiannya dengan benar dan baik. Pada sebuah

49
siang aku tengah mengerjakan tugas dari perkuliahanku,
kemudian alfina memberikan kabar kepadaku jika
dirinya sedang di sebuah warung makan. Sebenarnya
aku sedikit tidak yakin ketika memutuskan untuk pergi
menyusul sang kekasihku karena aku yang tengah di
kejar waktu.

Tapi cinta tetaplah menjadi pemenang dari


segala pilihan dalam kehidupan, seperti itulah gambaran
cinta ku kepada alfina. Jikalau aku di minta untuk
memilih sesuatu untuk diriku maka aku akan memilih
cintanya untuk menghiasi hari hariku.

Memanglah kecanggungan ialah suatu hal yang


tidak dapat di sembunyikan sedikitpun, harus kuakui
meski berat bahwa sebenarnya pada saat itu aku sedikit
jaim. Untuk alfina “ sebenarnya aku sangat menyukai
ceker wahai kekasihku, dan pada saat itu aku tidak
memakannya dengan beralasan tidak suka yang kotor
kotor, atau belepotan. Sepulang dari pertemuan kita
hari itu aku sedikit terfikir tentang ceker yang tertinggal
di mangkuk ku hehehe”. Maaf aku sedikit berklarifikasi

50
untuk alfina karena memang yang paling aku harapkan
setelah aku selesai mengisahkan kisah kecil ini adalah
alfina yang membaca buku ini. Dan itu adalah sebuah
kebahagiaan yang teramat besar bagiku setelah
bahagianya diriku mendapati cinta nya pada hatiku.

Oke, aku akan melanjutkan tentang pertemuan


pertama ku, aku berangkat dengan pakaian yang apa
adanya pada saat itu. Memang, karena begitu
ndadaknya kabar dari kekasihku.

Dan aku juga merasakan bahwa alfina masihlah


merasakan canggung yang teramat besar kepada diriku,
aku memang bukanlah dukun yang mengerti bagaimana
isi hati seseorang, dan aku juga bukan peramal yang
seakan mengerti akan masa depan. Aku hanya
merasakan ketika aku memandang matanya lalu kami
berlagak seperti … aku tak dapat menggambarkan.
Kurang lebih seperti orang yang sedang tersipu malu.

51
Kami pada saat itu juga masih
mempermasalahkan terkait wallpaper HP, entah alfina
yang kasmaran kepadaku atau bagaimana tapi dia ingin
sekali menggunakan gambar diriku sebagai wallpaper di
HP nya, kemudian aku sedikit membatasi karena takut
nanti kalau ada yang mengerti malah melapor kesana
kemari. Lagi lagi aku melanggar perkataanku sendiri,
aku justru menggunakan foto alfina di wallpaper HP ku.

Mungkin bagi pecinta yang sudah terbiasa kalut


dalam cinta akan menganggap apa yang kami lakukan
barusan adalah tindakan yang tidak mencerminkan
kedewasaan dalam cinta. Namun memanglah antara
aku dan alfina adalah pecinta yang baru, kami baru
mengetahui manisnya cinta. Jadi kami sangat
menghayati dari setiap hal kecilnya termasuk salah
satunya ialah terkait wallpaper tadi.

Aku mengingat di tengah tengah makan kami


saat itu alfina menunjukan kepadaku fotoku yang
menggunakan “senyum pepsodent” di gunakan sebagai
wallpaper chat whatsapp. Tentu sangat membahagiakan

52
hatiku ketika mengerti betapa bangganya kekasihku
terhadap diriku yang sederhana ini.

Setelah kami selesai memakan hidangan, kami


segera berpamit. Dan pada saat itu juga aku baru
mengerti rasanya berpamitan dengan kekasih, ternyata
sangat sedih meski kami sama sama mengetahui pasti
nanti akan bertemu lagi. Namun bukan itu yang
terfikirkan, hatiku hanya merasakan sebuah suasana
yang dengan pesat berganti ketika alfina pergi beranjak.
Aku juga sedikit terfikirkan bagaimana jika aku di
tinggalkan oleh dirinya, sedang pada saat itu saja aku
sudah merasakan kesedihan.

Demikian lah momen pertama kami yang sangat


di liputi akan kecanggungan. Tidak banyak kata yang
terucap kala itu namun akan terkenang selalu.

53
Kami tak terlalu menghitung hari ketika lembut
cinta menguasai hati kami. Dan juni pun segera berakhir
semakin mendekati hari lahir ku. Memang aku sempat
tebersit tentang bagaimana ketika aku ulang tahun
nanti, akankah alfina merayakannya. Kemudian hal itu
terjawab, pada mulanya aku tidak mengerti bahwa di
momen itu alfina akan merayakan ulang tahunku. Kami
hanya berencana untuk mencari makanan di pusat kota,
dan alangkah terkejut aku ketika mengetahui alfina
membawa sebuah kue yang di sertai hiasan di atasnya
melambangkan bentuk ucapan nya kepadaku.

Sesungguhnya aku baru mengetahui hal yang


seperti itu, dimana ketika hari lahirku kemudian
dirayakan. Aku sangat salting di hari itu dan mungkin
wajahku akan terlihat sedikit aneh, seperti orang yang
tidak bahagia dengan sebenar benar nya. “namun perlu
engkau ketahui wahai kekasihku… bahwasanya aku
sangat berbahagia di waktu itu, dan aku juga masih

54
sering dan berulang kali memutar video kita di hari
ulang tahun ku itu”.

“selamat ulang tahun wahai kekasihku, aku tak


mengerti kapan engkau akan membaca ini. Namun aku
kesampingkan segala kemungkinan dimana kamu tidak
akan membaca ini, akan aku usahakan supaya kamu
dapat menerima sebongkah kerinduanku ini. Aku tak
pernah berubah sedari kita masih di rundung cinta yang
begitu deras menghujani hati kita, selamat ulang tahun
kekasihku alfina…. Semoga engkau selalu di beri
kesehatan dan selalu di beri kemudahan dalam
kehidupan,,,”.

Jikalau mengingat dengan kebahagiaan yang di


berikan kekasihku kepadaku, aku menjadi sangat
ambisius untuk membalasnya, dengan segala halangan
yang ada aku akan tetap mengusahakan untuk
mengucapkan kalimat cinta di hari kebahagiaannya.

55
Di malam setelah aku mendapati surprise dari
kekasihku di bulan juni itu, malamku berlalu sangat
panjang aku habiskan waktu di malam itu dengan
memandangi foto kami berdua, betapa bahagia aku
hingga tertetes air mata kebahagiaanku. Aku terharu
dengan apa yang barusan aku dapati dari kekasihku,
sebuah tanda cinta yang begitu besar bagiku.

Di akhir juni alfina berangkat ke malang untuk


mengikuti ajang perlombaan silat disana, dengan penuh
syukur kala itu aku menjawab pamit kekasihku yang
akan berangkat, dan selang beberapa waktu kemudian
aku menyusul ke tempatnya berada.

MALANG DAN JULI

56
Sebenarnya bagian cerita ini masih pada
penghujung bulan juni ketika cinta kami mengalaminya,
terpaut 1 hari setelah kami merayakan hari bahagia ku.
Di malam yang lumayan dingin aku berangkat menyusul
kekasihku bersama sahabatku. Tidak ada yang aku
fikirkan ketika sedang dalam perjalanan kecuali dirinya
seorang.

Dalam suasana seperti itupun aku juga masih


memikirkan kekasihku, aku menghawatirkan dirinya
yang tidak membawa jaket padahal tempat tidur disana
sangatlah dingin. Aku membawakan beberapa
keperluan untuk kekasihku pada saat itu.

Ada sedikit kisah lucu yang terjadi kepadaku


pada saat di perjalanan, yaitu tentang diriku yang
memikirkan dirinya sehingga lupa bagaimana kondisi
diriku pada saat itu. Dalam perjalanan aku tebersit
untuk membelikan sesuatu untuk alfina, aku

57
membelikannya beberpa snack dan minuman kesukaan
nya yaitu fanta merah. Dengan hati yang penuh
kebahagiaan aku membelikan beberapa makanan baik
minuman, aku juga membeli roti yang sebenarnya aku
tidak terlalu suka, dan mungkin saja alfina tidak
menyukainya juga, tapi karena godaan mbak mbak kasir
yang cantik wkwk pada akhirnya aku membeli roti itu
dengan promo beli satu gratis satu.

Aku dan sahabatku dengan penuh cinta


mengambil semua barang, sampai kemudian kami lupa
jika kami mengendarai sepeda motor. Dan selanjutnya
perjalanan menjadi lebih sulit karena barang bawaan
yang sedikit banyak, dan kami menyalahkan mbak mbak
kasir yang telah merayu kami untuk membeli barang
barang promo.

58
Dingin menguasai udara di waktu itu, namun
sebentar kemudian kehangatan mulai mengitari hatiku
karena aku telah sampai pada kekasihku, di pujon. Aku
dan sahabatku segera bergegas memakirkan motor dan
mencari dimanakah kekasihku berada. Karena malam
yang sudah sangat larut saat itu kami sedikit
menemukan kesulitan karena tidak ada yang bisa di
hubungi, begitupun juga dengan alfina. Setelah sekian
waktu aku bersama sahabatku mencari dimanakah
mereka berada, pada akhirnya kami menemukan titik
terang.

Betapa bahagia aku yang sedari tadi mencari


seseorang kemudian menemukannya, terlebih dia
adalah kekasih ku. Tak lepasnya burung gereja yang
kembali melihat mentari menjelang terbit. Kemudian
segera aku berikan kesemua yang di butuhkan oleh
kekasihku kala itu.

59
Pada hari permulaan aku dilanda cemas yang
sangat besar, entah kenapa tanganku dingin tanpa tahu
penyebabnya karena aku bukanlah orang yang tak biasa
dengan udara dingin.

Sudah cukup apa yang terjadi kepadaku untuk


menggambarkan kecemasanku kepada alfina, aku
begitu khawatir ketika melihat orang lain yang
bertanding berbalas serangan, karena aku tak kuasa
ketika melihat alfina yang seperti itu. Aku hanya takut
ketika dia terluka.

Alfina memiliki jadwal tanding yang belakangan


entah karena dafar ulang yang tertinggal atau seperti
apa penyebabnya. Dua hari tanganku dingin dan
kemudian telah tiba hari dimana alfina bertanding. Aku
bisa melihat binaran matanya ketika menjelang
pertandingan betapa bahagia dia akan mendapat
sesuatu yang sudah di tunggunya selama lebih dari satu
bulan.

60
Waktu berlalu sangat cepat tanpa dapat
dirasakan, mungkin karena huru hara disana yang tiada
henti hingga sang waktu di lupakan begitu saja. Aku juga
mulai bertanya tanya kapankah giliran kekasihku untuk
bertanding karena dia sangat menunggu itu.

Tak lama berselang sudah ada kabar burung


bahwa alfina akan bertanding, namun ternyata kabar itu
lah yang menuntun kami kepada kesedihan. Alfina
dinyatakan diskualifikasi karena tidak memenuhi
panggilan lebih dari tiga kali. Aku juga turut meng
upayakan agar alfina bisa bertanding pada saat itu juga,
aku melihat gambaran sedihan yang mendalam di mata
alfina. Meski sudah di upayakan ternyata harapan itu
telah pupus, alfina tetap saja di nyatakan diskualifikasi.

Aku tak kuasa melihat tangisan alfina, aku sangat


terpukul ketika melihatnya dalam tangis. Aku bukan
penghibur yang baik, tapi pada saat itu aku mencoba
menjadi penghibur yang benar benar membahagiakan.

61
“kekasihku, apakah engkau ingat ketika aku hadir
kepadamu dengan membawa sedikit sosis
kesukaanmu?, aku telah lama di ambang pintu menanti
waktu yang tepat untuk hadir mereda kesedihanmu.
Karena memanglah aku bukan sebaik baik penghibur
lagi pelipur lara. Maafkan aku”.

Entah apakah benar yang kulakukan selama itu,


aku hanya berusaha tanpa mengerti apa yang
semestinya aku lakukan. Aku tidak tahu cara
memberikan semangat yang baik kepada alfina, aku
justru ikut larut dalam kesedihan.

Alfina sungguh kuat di bulan juli, dia


menunjukan kekuatan sejati dari dalam dirinya ketika
dirinya dilanda kekecewaan yang begitu mendalam, aku
sangat bangga terhadap alfina karena dengan tegarnya
alfina melewati semua itu, tiada hentinya juga aku
mencoba untuk membangkitkan semangat alfina seperti
semula. Saat itu juga aku baru belajar bagaimana cara

62
memberikan semangat kepada seseorang yang
sebelumnya aku sama sekali tak menahu tentang itu.

Tak terjumlah air mataku mengalir mengalir


memikirkan betapa berat beban yang di tanggung oleh
kekasihku pada waktu itu. Dalam diam dan sendiri aku
menangis.

Sangat banyak sekali kenangan kenangan kecil


maupun pelajaran yang kami dapatkan dari bulan juli,
agar kami saling mengerti di kemudian hari. Pada saat
itu juga alfina mulai terbuka sekali denganku, yaitu
dimana dia mulai membicarakan segala isi hatinya
kepadaku. Aku mengatakan kepadanya bahwa “aku
datang sebagai kekasihmu untuk memberikan dukungan
dan menerima segala keluh kesahmu aku disini
berusaha menjadi dan aku barusaja belajar bagaimana
memberikan semangat yang baik, bilamana engkau
tidak dapat terbuka dan tetap tertutup kepadaku, pada
saat itu juga aku merasa gagal menjadi rumah yang
nyaman bagimu, maafkan aku belum bisa menjadi
kekash yang sempurna untukmu.”.

63
Bulan juli adalah bulan yang memberikan
kesempatan kepadaku untuk dapat menyampaikan
cinta kepada kekasih di kala pagi. Sama sekali rinduku
tak terbendung pada saat itu dengan mudah aku
menghaturkan setiap denting rinduku kepada alfina.

Momen momen di malang yang tak terlupakan:

 Makan eskrim di tangga


 Beli makan di depan dekat indomaret
 Ngopi dekat indomaret
 Ngobrol dan foto di gazebo sawah
 Alfina sedih
 Alfina bahagia
 Di cobanrondo
 Beli makan sepulang dari malang

64
Wahai alfina kekasihku, sedikit cerita ini
masihlah sebatas kisah dari sudut pandang kekasihmu
yang biasa saja ini. Laki laki biasa yang selalu di kuasai
oleh kerinduan kepada kekasihnya,

Aku ingin sedikit bercerita tentang diriku ketika


kita pulang dari malang pada saat itu, yang mana dirimu
menaiki mobil serta diriku yang menaiki motor bersama
sahabatku.

Saat itu perjalanan terasa begitu panjang dan di


setiap meter aku tempuh selalu terdapat dirimu dalam
benak dan fikiranku. Entah berapa banyak air mata yang
mengalir mataku menyamar diantara hiruk pikuk
perjalanan, pada saat itu memikirkan betapa besar rasa
kecewa yang kau tanggung dalam hatimu. Oleh karena
itu aku tak kuasa untuk meninggalkan dirimu meski aku
mengerti bahwa dirimu pasti aman didalamnya, namun
ku sembunyikan niat ku dengan kata aku yang
mengutamakan kebersamaan, perlu kamu ketahui
alfina… bahwa pada saat itu ialah tiada selain dirimu

65
yang menjadikan alasan aku memilih untuk tetap
bersama sama.

Salah satu momen yang selalu ku ingat adalah


dalam perjalanan kami sepulang dari malang itu, karena
aku yang sangat di landa rasa bersalah baik rasa sedih
karena memikirkan kekasihku, kemudian kami berhenti
sejenak untuk bersantap, tapi ketika mataku melihat
kesana kemari aku tidak menemukan seorang alfina
diantara mereka. Aku menjemput alfina yang tengah
terdiam dalam mobil, aku memaksanya agar mau untuk
ikut makan. Bagaimana bisa aku makan ketika mengerti
bahwa kekasihku tak mekan sesuap pun, “maafkan aku
alfina,,, mungkin pada saat itu aku sedikit kasar ketika
memintamu untuk ikut makan, tapi perlu kamu ketahui
bahwa di balik semua yang kamu rasakan itu ialah aku
yang sangat menghawatirkan dirimu yang aku tahu
bahwa dirimu belum makan sedari siang dan pikiran mu
yang terus terkuras karena segala kesedihan”.

Setelah kami selesai makan segeralah kami


untuk beranjak pergi untuk melanjutkan perjalanan

66
pulang. Entah pukul berapa pada saat itu di tengah
perjalanan itu kami juga memutuskan untuk berhenti
istirahat mengerjakan sholat.

Yang ku ingat pada saat itu ialah ketika alfina


tertinggal di mobil kemudian memakan sebuah snack
yang kalau tidak salah aku mengingatnya adalah
bittersweet atau apa, aku tidak mengingatnya. Masih
teringat senyumnya ketika memberikan sesuap
kepadaku di malam yang penuh kenang itu.

Sesampai di pondok aku dan alfina masih


memiliki kesempatan untuk menggembirakan hatiku
kami pada saat itu. Dan pada saat itulah kami
merasakan bahwa dunia sangat berpihak pada
kami,ketika kami berbicara dari hati ke hati dan sembari
alfina yang memainkan rambutku pelbagai mainan
sebagai pelipur kesepian.

Untuk pertama kalinya juga aku berkenalan


dengan timmy entah benar atau tidak aku dalam
mengejanya. Timi juga merupakan salah satu

67
kekonyolanmu wahai kekasihku, kadangkala aku juga
tertawa ketika mengingat bagaimana alfina
memperlakukan timi seperti layaknya anak kecil.

Siapa yang menyangka kenangan yang sangat


banyak sekali itu terjadi hanya pada awal bulan juli,
setelah nya aku dan kekasihku kembali menjadi
sepasang kekasih yang harus menunggu untuk hanya
sekedar menyampaikan kerinduan nya. kami kembali
seperti di bulan juni yang sangat sabar dalam
menyimpan kerinduan dan kemudian kami sama sama
memecah celengan rindu kami di hari jumat.

Banyak sekali kata diantara kami sebagaimana


sepasang kekasih yang semestinya, dikala jumat kami
sangat bahagia, waktu berlalu sangat lama karena kami
yang tidak sabar untuk segera berbincang dengan
kekasih.

Aku seringkali meminta foto alfina yang cantik di


setiap jumat, untuk ku banggakan pada dunia bahwa
aku memiliki kekasih yang sangat cantik lagi manis. Dan

68
acapkali kupandangi hanya untuk sekedar meredam
kerinduan.

Memang aku adalah orang yang tidak bisa


sederhana ketika mengungkapkan sesuatu, namun
kepada alfina aku belajar menyederhanakan setiap
kataku seperti cinta kami yang aku menganggapnya
sebgai cinta yang sederhana. Begitulah anggapanku
kepada cinta kami di bulan juli karena aku yang melihat
bagaimana kisah kami di mulai di bulan juni kemarin
yang begitu sederhana di mulai.

Mungkin bagiku hal seperti itu merupakan


sebuah kesederhanaan yang kemudian melukiskan
kebahagiaan dalam hatiku. Tentu, aku baru saja
mengerti bagaimana memulai sebuah hubungan dengan
seorang wanita.

Aku selalu berharap agar cintaku cintanya tetap


seperti di bulan juni dan bulan juli, mungkin saja aku
akan mendapati momen ataupun kisah yang lebih indah
di kemudian hari dengan alfina. Namun, siapa yang tak

69
mengenang hari dimana cintanya sungguh bersemi dan
bermekaran laksana pertmanan bunga yang sedang
bermekaran lagi wangi yang semerbak.

Rupa rupanya setelah kami mengetahui


bagaimana rasanya ketika mudah untuk menyampaikan
rindu, perasaan itu membuah kan pada hati kami yang
kemudian selalu ingin bertemu.

Beberapa kali kami merencanakan untuk dapat


bertemu dan berbicara secukupnya mengenai hati. Dan
meski tidak kesemuanya keinginan kami itu dapat
terpenuhi setidaknya ada beberapa waktu dimana
semesta memberikan kami kesempatan untuk sekedar
menikmati suasana di luar bersama sama.

Pada sebuah hari jumat, kami berencana untuk


berjalan jalan, meski tanpa tujuan. Dan keinginan itu
terwujud dengan segala kenekatan kami karena cinta.

Alfina sangat bahagia ketika kami di berikan


kesempatan oleh waktu untuk mengahabiskan waktu
bersama kekasihnya yaitu diriku. Aku yang tidak mudah

70
dalam menentukan keputusan ketika jalan jalan,
kemudian aku menyerahkan keputusan itu kepada
alfina. “ aku itu orang nya paling gak bisa kalau mesti
menentukan tujuan jalan jalan, ya… mungkin gara gara
gak pernah jalan jalan”. Dan ternyata alfinapun sama
sepertiku yang tidak terlalu piawai dalam menentukan
kemanakah kami akan berjalan jalan.

Kalau aku mengingat kembali bagaimana kami


mengahabiskan waktu di hari itu, kira kira lebih dari 40%
kami menghabiskannya di jalan. Kemudian setelah kami
menemukan tempat untuk berlabuh, kami hanya
sekedar mengehabiskan waktu untuk berbicara dan
saling tukar cerita. Dan mungkin hal itulah yang
dilakukan oleh setiap pasang kekasih.

Aku terlalu nyaman ketika berbicara dengan


alfina sehingga aku selalu lupa untuk
mendokumentasikan setiap pertemuan ku bersamanya.
Entah hal seperti itu bisa dikatakan salah atau tidak,
terkadang aku juga menyesal ketika mengingat bahwa

71
kami sama sekali tidak mengambil beberapa foto ketika
dalam pertemuan.

Memang aku selalu mengingat setiap momen


bersama alfina. Namun, mungkin akan lebih terkenang
jika kami selalu mengambil foto dimana dalam foto itu
kami bisa betul betul mengingat setelan pakaian apa
yang kami kenakan. Dan itulah yang menjadikan pikiran
dalam diriku bahwa mengambil foto dengan seorang
yang istimewa adalah hal yang sangat penting, selain
untuk di kenang mungkin itu bisa menjadi kebanggaan
ku pada dunia jika hatinya adalah untuk ku.

Ada kendala di saat kami pulang pada saat itu,


dimana ternyata jam sudah terlalu sore untuk alfina,
sangat pusing kami pada saat itu, aku sangat cemas
terhadap alfina. Kami bingung dan sibuk mencari alasan
agar selamat bilamana ditanya, dan sedikitnya kami
menemukan solusi yaitu bilang kalau alfina di ajak mbak
mbak.

72
Tapi ternyata solusi itu tidak bisa kami pakai
dalam kondisi saat itu. Dan setelah beberapa saat alfina
pun memutuskan untuk berjalan mengambil jarak agar
tidak ketahuan. Aku sangat berat untuk membiarkan
alfina seperti itu, dan terucap dari alfina yang berkata
ingin membeli seblak ketika di jalan.

Aku pun segera kembali untuk memakirkan


motorku kemudian aku menunggunya di pertigaan
untuk beberapa waktu, aku hanya ingin memastika
alfina aman dalam perjalanan dan tidak mengalami
masalah apapun.

Sesampai alfina di kamar aku pun segera


mencari kabar tentang dirinya. Dan betapa lega hati
kami berdua mendapati alfina yang aman tanpa ada
yang mencurigai sedikitpun, tapi meskipun begitu
sedikitnya aku merasa bersalah karena mengingat
lumayan jauh alfina berjalan.

Hari itu menjadi momen kami, yang di awali


dengan hal yang menyenangkan dan sedikit ketegangan

73
di akhir kisah yang ukir disebuah hari jumat itu, dan hari
itu adalah hari yang tak akan terulang meski aku
mengusahakan nya begitu keras sekarang. tanggal 22
juli 2022.

Sedikit kisah kami di bulan juli, memang aku


dengan kekasihku tidak memiliki banyak kisah
pertemuan seperti kekasih kekasih lain, namun kami
sangat terjaga dalam cinta. Dan kadangkala aku
mengartikan bahwa hal demikian adalah agar kami
tetap merasakan rindu, jikalau rindu sudah tiada arti
maka kemudian ialah cinta yang kehilangan arti. Kami
masih di beri jarak agar menahan rindu kemudian cinta
kami tetap bergejolak dalam hati.

Seringkali aku mengatakan bahwa waktu akan


berlalu begitu cepat bagi orang yang tengah terjabak
dalam suatu arena cinta, dimana matanya tak berpaling
sedetikpun dari kekasihnya, setiap kata nya hanya
bertajuk memuji kekasihnya, dan setiap tindakan nya
hanya untuk kekasihnya supaya merasakan
kenyamanan.

74
Hal itu pun terjadi pada kami, seakan juli
hanyalah laksana angin timur yang sekilas berhembus
hanya menyisakan kelembaban yaitu butir butir cinta.
Sepertinya juga sangat alami ketika aku ingin kembali
untuk bertemu dengan kekasihku, dan alfina yang
sangat ingin bertemu kembali denganku dan kami
bersama sama menikmati huru hara dunia yang begitu
mempesona di mata kami. Kami tak hentinya
membicarakan tentang pertemuan ketika ada
kesempatan untuk bicara. Seperti mencari celah di
antara bebatuan terjal agar dapat kami panjat,
begitulah yang kami lakukan, kami mencari celah yang
benar benar dapat menjaga kami dan jauh dari resiko
terjatuh.

Pada pembicaraan kami di hari hari itu adalah


tentang bulan agustus yang menurut kami ada
beberapa momen yang memberi kami kesempatan
untuk bersama sama. Kemudian seiring pembicaraan

75
kami dari hari ke hari tentang bulan agustus, bulan
itupun menghampiri kami bulan agustus

AGUSTUS DAN NESTAPA

Sepertinya sudah cukup menggambarkan


tentang bulan agustus, namun bulan ini bukan tentang
nestapa karena cinta yang saling berpaling kemudian
merasa tersakiti. Ialah bulan yang sangat memberikan
pelajaran bagiku dan alfina yaitu bagaimana kami bisa
menjadikan cinta kami adalah cinta yang sejati, cinta
yang membawakan kami kepada kebaikan, bukan hanya
semata mata menjatuhkan kami kedalam keburukan
yang teramat gelap untuk di pandang sepasang mata.

Siapa yang tak memiliki harapan agar dapat


melalui waktu dengan tanpa kendala maupun masalah,
dan siapa yang tak memiliki harapan agar kebahagiaan

76
selalu mengitari mereka ketika menjelajah setiap ruang
dan waktu. Dalam kehidupan ini pun kita adalah
berpetualag mengarungi waktu yang begitu banyak
misteri tersembunyi di balik setiap detik yang akan
berlalu. Tak akan mampu kita untuk memperkirakan
dengan apa yang terjadi sehari kedepaan, bahkan
sedetik kemudian. Kita berhak merencanakan, namun
yang terjadi kemudian adalah sesuatu di luar
kemampuan kita untuk mengaturnya.

Aku dan kekasihku hanyalah manusia yang


demikian, hanya bisa berharap dan mengandai ketika
menatap langit yang berhiaskan bintang bintang. Kami
melakukan hal yang wajar bagi sepasang kekasih, hanya
sedikit merencanakan tentang pertemuan kami di
pertengahan agustus.

Minggu pertama pun berlalu dengan sangat baik


baik saja, rindu yang tertahan di setiap minggu nya
masih kami haturkan di penghujung pekan, dan kami

77
dapat menyampaikan kebahagiaan kami ketika tanggal
3 menghampiri, kami selalu bahagia karena pada
tanggal itulah pertama kali cinta kami terucap dan saling
mengikat janji.

Di sebuah hari, aku mendapatkan kabar yang


aku sangat merisaukan nya. dimana ibunya alfina sudah
mengetahui dengan hubungan kami, kemudian yang
membuat aku benar benar merisaukan nya ialah karena
beliau tidak suka dengan adanya hubungan antara aku
dan alfina. Beliau mengatakan jika kami masih saja
melanjutkan hubungan kami, beliau akan
menyerahkanya kepada bunda kami.

Aku dan alfina mencoba untuk positive thinking,


meski pada saat itu alfina belum mengetahui bahwa
sebenarnya aku sudah mengetahui tentang masalah
itu. alfina tak mengabariku, aku mengerti bahwa hal itu
dilakukanya karena alfina tak ingin menambah beban
fikiranku dan tentu karena alfina yang sangat sayang lagi
cinta kepadaku kemudian tak ingin untuk kehilangan
diriku, karena mungkin saja pada saat itu aku

78
memutuskan untuk pergi walau sejenak agar ibunya
tidak kembali murka kepada alfina, dan karena alfina
juga yang sangat diliputi cinta dia memilih untuk
menjaga hatiku.

Aku dan kekasihku tak di beri sedikitpun waktu


untuk mengambil napas sejenak memikirkan berbagai
masalah yang menghujam, bukan waktu yang lama
setelah aku mengetahui tentang apa yang terjadi
diantara aku dan alfina tanpa pamrih masalah itu pun
mulai menghampiri kami yang sungguh masih sangat
lemah ini.

Aku masih mengingat momen terakhir dimana


aku dan alfina masih dapat berbicara dan bertelponan
untuk menyampaikan kerinduan, aku masih mengingat
pada saat itu alfina mengirimkan kepadaku fotonya
dengan bercincinkan roti yang di ambilnya di depan
cermin. Sangat cantik.

Itu lah terakhir kami bercakap tanpa nada


sembunyi atau membicarakan masalah, masa dimana

79
ucap kami hanya tentang cinta yang bergema diantara
dua manusia yang sama sama baru mengerti makna
cinta.

Ingatan ku sedikit pudar ketika pertama kali


masalah mulai merasuki kisah kami, aku hanya
mengingat bagaimana senyum alfina ketika dengan
alaminya terlempar kepadaku dan tak lama berselang
pipiku yang ikut melukis senyum karena kecantikan
alfina.

Aku mengingat ketika itu hanya di hari kamis dan


aku benar benar kehilangan diriku sendiri saat
mengetahui dirimu tengah di rundung masalah yang
begitu berat nya dan aku tak bisa membantu dirimu.
Aku mengingat di minggu minggu terakhir alfina sempat
menampilkan pidato bahasa inggris, aku sangat bangga
kepadanya. Alfina sangat keren dan cantik pada saat itu
tapi yang paling di sayangkan adalah aku yang lupa tidak
membawa hape untuk mengabadikan momen itu.

80
Namun aku mengingat benar dengan penutup
alfina pada saat itu karena ada kalimat “I love you” nya,
dan pada saat itu aku meresa GR bahwa sebenarnya
kalimat “iloveyou” itu adalah untuk diriku, bukan untuk
orang orang yang menonton. Hehe,

Wahai kekasihku… ketika masalah itu


menghampiri kita, harapanku terhadap hubungan kita
telah pupus dari hatiku. Aku telah membayangkan
bagaimana sepi hari hari ku tanpa dirimu, dan aku telah
membayangkan bagaimana abu abu hatiku tanpa
cintamu.

Aku yang tak kuasa membuatmu menjadi orang


yang murung seakan lebih baik aku meninggalkan
dirimu, begitu yang aku pikirkan saat itu, meskipun itu
ialah hal yang sangat berat bagi kita berdua.

Namun aku juga tak bisa mengatakannya karena


seperti yang di ketahui alfina tentang hatiku yaitu aku
yang masih mencintai alfina dengan sangat dan alfina
yang mencintai ku dengan setulus hatinya.

81
Kemudian aku membiarkan waktu menjawab,
aku membiarkan kesedihan itu untuk menetap
sementara pada hatiku. Dan yang terjadi padaku ialah
aku melihat dunia ini begitu biasa tanpa warna
sekalipun. Aku mengingat bagaimana dirinya ketika
sedang dirundung nestapa, alfina yang gak mau makan.
Maka saat itu aku seakan tak ingin untuk makan sedikit
pun, karena ku rasa alfina memiliki beban yang lebih
berat dari pada beban yang aku pikul pada saat itu.

Hari hari itu adalah hari yang sangat berat bagi


kami berdua, di mana kami yang tak mengerti
bagaimana perasaan masing masing karena tak adanya
komunikasi yang dapat terjalin di antara aku dan alfina.
Kami yang sama sama merasa bersalah atas keadaan
yang terjadi, dan ingin untuk segera meminta maaf
kepada satu sama lain.

Fikiran ku hanya mengarah pada perpisahan


diantara kami, aku sangat tak tega melihat dirimu yang
tak seperti biasanya. Aku tak kuasa ketika melihat alfina
menunduk ketika di ajak bicara dengan siapapun,

82
seakan dirinya tengah menyembunyikan ketakutan lagi
kesedihan yang begitu besar, dan memang alfina
menyimpan hal itu, kesedihan baik ketakutan apapun
hal mengerikan itu sedang berada pada hati alfina.

Wahai alfina… aku hanya mencoba


menggambarkan bagaimana perasaanmu yang terlihat
di mataku, aku bisa saja salah dalam mengartikan setiap
mimik wajahmu, dan aku bisa saja salah dalam
mengartikan makna tersirat di balik tatapan serta
senyum mu. Di sini aku memohon maaf kepadamu agar
memaklumi diriku yang tak dapat sepenuhnya
memhamai dan mengerti dirimu.

Cinta ku lah yang menghadirkan berbagai


kepelikan yang terjadi di antara kita di mulai dari bulan
agustus. Seakan kita dulu hanya berhutang kebahagiaan
dan sekarang tibalah waktu untuk kita menebus segala
kebahagiaan itu dengan kesedihan.

Di antara kesedihan ku yang menghawatirkan


dirimu serta cinta kita, aku menerima sepucuk surat

83
darimu. Yaitu sebuah secercah harapan ketika aku
membukanya, sebuah kalimat cinta yang begitu indah
darimu. Perwujudan cinta yang melukiskan kisah begitu
indah pada canvas hatiku.

Aku tak menyangka akan mendapat sebuah


surat darimu pada hari hari yang benar berat itu,
diantara air mata yang terus memnyeruak di antara
mata kita. Surat itu seakan menjadi obat bagiku, dan
aku percaya bahwa juga merupakan kebahagiaan
bagimu ketika kamu mengetahui aku telah membaca
coretan tanganmu yang kau gores dengan penuh cinta
itu.

Dari sekian kata cinta yang kau tuliskan


kepadaku, bagiku pada surat itulah adalah kata cinta
paling sempurna darimu, yaitu kata cinta yang hadir di
saat yang tepat ketika aku telah di bayang bayangi oleh
perpisahan. Kata cinta yang diringi segala nada indah,
aku dengan bahagianya menitik kan air mata ketika
membaca nya, aku membaca setiap tulisan mu sembari

84
aku membayangkan ketika kamu mengatakan isi surat
itu dengan suaramu yang aku sukai itu.

Aku ingin mengabadikan surat itu dalam susunan


paragraf cinta ku ini, agar kita mengingat dan memiliki
gambaran bagaimana isi hati kita pada saat itu.

Sepucuk surat dari alfina :

“ sa_ubaidillah23

Maap gara-gara aku pean dadi keseret masalah, aku ga


pengen mandek sampek kene… aku gak pengen. Gak
nyongkojuga bakal koyok ngene…

Pean gak ngambek kan hehe…

85
Pokok nek emang pean pengen mandek gara-gara ibuk
wingi yowis gapopo aku nerimo

Tapi aku gak iso… map ya… alpine egois.

Koyok janjiku

Aku gak ninggal pean

Tapi keadaaan map ya, aku cengeng…

Ga cerito neng pean juga…

Nek enek opo2 pean cerito ae ndek fafa…

Is my best partner and friend. Cerito ae gapopo

Aku yo mesti cerito tentang pean neng fafa.

Anggep ae ibu pos tanpa tanda jasa

Wkwk…

Ywes lah…engkok fafa pegel ngetik… cerito ae ya

Ngomong ae, tapi lewat fafa… oke… babay…:D

Ohh iyyo satu engkas…maap, tapi aku gaiso

86
Ndek pondok gak ndelok I pean hehe  tapi pean ojo
melok2 wkwk ehh sakkarep si ywes babay again…

Lope alpine “.

Begitulah surat yang dikirimkan alfina kepadaku


ketika kami sedang dalam deraan nestapa yang baru saja
kami mengenalnya. Begitu indah tulis tangan nya yang
hingga kini gambaran tulisan itu masih ku simpan
dengan baik. siapa yang mengerti tentang masa depan
yang akan kita lalui, kita hanya perlu menikmati lagi
menghayati dengan apa yang kita dapati sekarang.

Aku juga tak mengerti apakah cintaku ini adalah


sebaik baik rasa cinta, dan cinta alfina kepadaku adalah
cinta yang paling indah di mata dunia. Aku hanya
mengerti cinta nya maka aku juga mengerti bahwa cinta
alfina lah cinta terbaik di dunia ini. Cinta yang mampu
mengembalikan gairah kehidupan pada jiwa, dan cinta .
yang untuk pertama kalinya mengenalkan kepadaku
bagaimana cara melukiskan kata bertajuk kebahagiaan.

87
Ketika aku merasakan bahwa cinta itu akan sirna
dalam hidupku, segera aku berusaha untuk
memperbaikinya dan aku akan mengusahakan
bagaimanapun juga agar cinta ku dan cintanya tak saling
berpaling apalagi saling melupa. Namun apalah daya
cinta yang memang hanya bisa timbul dalam hati, dan
cinta lahir tanpa di minta maupun di paksakan, sekeras
apapun seorang meminta cinta, tak akan pernah di
dapatkannya sebuah cinta yang sungguh mengalir tulus
bagai nadi,

Pada saat itu memang aku telah merasakan cinta


ku dan cinta nya telah berada pada tepi jurang yang akan
membunuh cinta kami, kemudian alfina menyanyikan
kembali lagu kemenangan cinta kami yang memberikan
kami kekuatan untuk kembali menyelamatkan diri dari
relung jurang yang kelam.

Aku mengartikan surat itu bukan hanya tentang


cinta yang tak ingin berhenti sampai sini saja, melainkan
ialah wujud ketulusan cinta yang di bahasakan oleh nya
dengan kesetiaan. Namun alfina juga memiliki hati yang
begitu murni untuk cinta, betapa alfina juga memikirkan

88
diriku saat itu dimana dia meminta maaf karena telah
menganggap dirinya telah egois kepadaku.

Padahal sama sekali aku tak memperdulikan


dengan keegoisan dirinya pada saat itu karena memang
diriku juga yang masih ingin untuk bersama dirinya
seperti sedia kala dan tetap seperti itu sampai kapanpun.

Bukankah cinta itu memang sebuah keegoisan ?,


bagaimana bisa dikatakan tidak jika setiap pecinta selalu
memiliki rasa untuk bisa selalu bersama dengan seorang
yang di cintainya. Cinta merupakan bertemunya dua ke
egoisan yang sama, maka beruntung lah bagi siapapun
yang mendapati ke egoisan yang sama pada orang yang
di cintainya yaitu keegoisan untuk bisa selalu bersama
dan saling memiliki.

Jikalau begitu maka pada saat itu aku merupakan


orang yang paling beruntung di muka bumi ini karena
aku yang mendapati ke egoisan yang sama pada alfina
yaitu untuk tetap bersamaku. Aku sangat takut untuk
menjadi egois sehingga aku tak mampu untuk mengucap
bahwa kami harus tetap bersama meski dengan masalah

89
yang masih dan selalu mendera. Seringkali memang aku
mengucapkan cinta kepada alfina dan mengutarakan
janji agar aku tetap setia kepadanya walau apapun yang
terjadi.

Bagiku cinta ialah bagaimana kita memberikan


rasa dan saling memberikan perhatian kepada orang yang
kita cinta, selebihnya aku hanya dapat berharap sekaligus
meminta kepada alfina agar dia tetap menyimpan cinta
yang telah aku beri kepadanya beberapa waktu silam.
Cinta memang butuh untuk di berikan ruang dan waktu
agar ia dapat bermekaran bagai bunga bunga di
pertamanan, cinta juga membutuh kan tetes embun yang
membawakan kepadanya kealamian air kehidupan
kemudian di serapnya menjadi wewangian, cinta juga
membutuhkan sinar dari jantung siang untuk
memberinya tenaga dalam menyanyikan setiap melodi
indah yang telahir diantara pelangi dan di sampaikan
oleh segerombol serangga yang menebarkan sari.

Cinta antara manusia membutuhkan kata untuk


saling mengerti, cinta membutuhkan kata agar dapat
lepas dari segala kesalah pahaman, dan cinta

90
membutuhkan kata untuk lepas dari segala permasalahan
hati yang hanya dapat di gambarkan melalu lisan
manusia.

Aku menyimpan cinta yang sangat egois,


bagaimana tidak?. Bumi telah melarang cinta ku untuk
bermekaran bersama cinta alfina, kemudian aku
melawan. Bumi telah melarang agar kami tak saling
berlempar kata, kemudian aku melanggar. Bumi telah
melarang cintaku untuk saling mendengar, kemudian aku
memaksa. Bumi telah melarang mataku untuk saling
bersitatap, kemudian aku menyelinap. Bumi telah
melarang cintaku untuk membaca kerinduan, kemudian
aku bersembunyi membaca kerinduan.

Wahai malam yang di sertai bintang bintang,


bisakah engkau membantuku untuk membenahi semua
ini. Aku hanya menginginkan cinta yang sederhana,
sebuah cinta yang aku bebas untuk mengatakan
kerinduan di setiap penghujung hari. Dulu malam ku
hanya beratapkan langit tanpa gemerlap bintang, dan
kemudian cinta mengenalkan kepadaku sebuah
kebahagiaan yang unik.

91
Cinta merubah malam ku menjadi malam yang
berhiaskan bintang bintang, merubah malam yang awal
mulanya kelam menjadi malam yang penuh kenang.
Rembulan ku yang sempurna tak lagi terjebak dalam
kesendiriannya, dan kejora selalu setia menemaninya
dalam fajar, menghantarkan dirinya berpamit sebelum
terlahap oleh sinar sang penguasa siang.

Pada bulan agustus aku melihat bagaimana cinta


kami pupus kemudian kembali bermekaran dengan
penuh harap, begitu banyak saripati pelajaran yang dapat
kami ambil untuk menjadikan cinta kami menjadi cinta
yang sejati.

Pada agustus pula aku di kenalkan perasaan


ketika diriku harus berpisah dengan alfina kekasihku,
begitu hampa di rasa hatiku ketika terbayang bagaimana
ketika cinta nya secara perlahan sirna dari perasa hatiku.
Pada bulan itu kami sangat mengusahakan agar kami
dapat selalu berbalas surat yang isinya selalu tentang
kerinduan kami kepada hari hari yang kami jalani lalu.

92
Tak terasa beberapa minggu kami menjalani
hubungan dalam secarik kertas dan utas pena. Kemudian
entah seberapa bumi benci terhadap kami berdua, kami
mendapati larangan untuk melakukan satu satunya jalan
kami untuk saling berkomunikasi di setiap saat.

Terkadang aku sangat mengeluh terhadap apa


yang sedang kami lalui. Aku mengatakan, bahwa aku
hanya ingin menyampaikan kepada kekasihku bahwa
aku sangat merindukan dirinya, begitupun juga keksihku
yang demikian, aku ingin membaca setiap surat yang di
goreskan oleh kekasihku yang isinya tentang
kerinduannya kepadaku, sungguh aku menantinya.
Apakah cinta ku dan cintanya merupakan aib bagi
bumi ?. dan apakah memang cinta ku sungguh tak
pantas untuk berada di dunia.

Air mataku seakan sudah tak memiliki harga di


setiap malam karena merasakan derita yang kami alami.
Kami yang barusaja mengenal cinta dan aku yang belum
tuntas meminum segelas cinta, kemudian cinta itu di
renggut dariku dan alfina.

93
Kami hanya merindu terhadap cinta yang
sederhana menurut kami di bulan juni.

94
SEPTEMBER DAN KELUHAN

Orang mengatakan bahwa sesulit apapun


keadaan yang terjadi pada hidup kita pada akhirnya kita
akan terbiasa terhadapnya meskipun dengan cara yang
sangat perlahan. Namun kurasakan sesuatu yang
berbeda dengan apa yang saat ini aku hadapi bahwa
segala kepelikan ini timbul karena cinta, dan cinta sama
sekali tak memberikan ruang kepadaku untuk melepas
segala kenangan. Bukan lain karena aku yang tak
pernah ingin untuk melupakan segala kenangan yang
pernah aku alami bersama alfina.

Aku mengingat setiap kejadian yang terjadi pada


kisahku dan alfina. Namun kadangkala aku tak
mengingat runtut waktu dari setiap kejadian itu, begitu
banyak masalah yang terjadi diantara aku dan alfina.

Pada bulan september aku juga baru mengenal


sebuah kerinduan baru terhadap alfina. Yaitu kerinduan
yang timbul bukan karena mata yang tak pernah

95
bersitatap, melainkan rindu yang timbul karena tak
dapat sekalipun berbicara, padahal kami selalu
bertemu.

Aku mengusahakan untuk mengisahkan cinta ini


pada bulan akhir tahun ini. Dan terkadang aku bingung
harus menceritakan kisah kami yang bagaimana selepas
masalah mulai merundung kami. Menurutku cinta kami
menyisakan jutaan kerinduan yang terus timbul ketika
malam mulai menguasai langit.

Pada kenyataanya segala kebingunganku dalam


menceritakan kisahku bersama alfina hanyalah
perkataan dusta dariku. Jutaan kata tiadanya
berhentinya lahir dari hatiku. Benar benar aku letakan
akal fikirku ketika mengisahkan cintaku. Segalanya
mengalir bersama napasku yang berhembus, karenanya
aku pernah mengatakan kepada alfina bahwa dalam
setiap tulisanku aku tak pernah sengaja dalam
membuatnya indah, dan bilamana alfina masih
menganggapnya indah maka dapat aku artikan bahwa

96
alfina masih menyimpan sekuntum cinta yang telah ku
berikan sebelumnya.

Seingatku pada bulan september kita mulai


sangat jarang untuk berkirim surat, dan yang menjadi
kerinduan kecilku di setiap hari adalah menerima
sepucuk surat darimu. Karena dari itulah aku mendapat
kabar darimu, tentang bagaimana perasaanmu dan
cerita mu tentang hari harimu yang berat. Aku sangat
merindukan ketika alfina mengeluh kepada ku kalau
kulitnya semakin hitam, namun aku tak pernah
menggubris nya karena memang cinta ku akan tetaep
bergema bagaimanapun alfina.

Hari hari penuh rindu menjadikan diriku yang


selalu memikirkan dirinya di setiap malam dan aku
berharap ia pun demikian.

Meskipun kisah kami menjadi sangat sederhana


untuk di kisahkan karena didalamnya hanya tentang
kerinduan, aku tetap berbahagia karena telah mencintai
alfina, bagiku mencintainya sudah merupakan

97
kebahagiaanku aku sangat bangga dengan rasa cinta
yang timbul pada hatiku kini.

Ada sebuah kebahagiaan di bulan september


ketika aku mengetahui dirimu online di instgram pada
suatu siang, kemudian aku segera mengawali
perbincangan pada hari itu. Dengan sedikit rayuan aku
mengajak mu untuk ber video call meskipun aku
mamahami bahwa sebetulnya sangat sulit untuk
demikian karena dirimu yang tengah sembunyi
sembunyi untuk sekedar membalas pesanku.

Air mataku menetes dalam perbincangan singkat


itu, aku sangat merindukan suaramu ketika berbicara
dan aku sangat merindukan dirimu ketika tersenyum
melalui telepon.

Sangat sederhana cinta kami saat itu yang dapat


meleleh hanya dengan senyum diantara kami yang
singkat.

Kebahagiaan di penghujung september itupun


ternyata tak membiarkan kami untuk sekedar

98
berbahagia. Sebentar kemudian kami mendapati sebuah
malapetakan kembali ketika entah bagaimana
mendadak alfina akan boyong, dan tentu itu karena
cinta kami.

Wahai kawan ku, apakah cukup menyedihkan


kisah ku dan alfina?, seakan memang bumi benar benar
melarang kami bukan?.

99
OKTOBER DAN MIMPI

Apakah kalian juga bertanya kapankah


kebahagian dalam kisah ini mulai bergema, dan adakah
kebahagian di dalam kisah ini. Perlu engkau ketahui
wahai kawanku bahwa kebahagiaan ialah tentang
bagaimana engkau menghayati cinta yang kini sedang
engkau arungi. Bilamana engkau pastikan bahwa hatimu
selalu dilliputi oleh cinta, maka jangan khawatirkan
kesedihan itu ketika menghampiri hidupmu, ingat lah
kembali cinta maka dia akan menarikmu dari berbagai
nestapa.

Terkadang akan lebih baik ketika kita


terpatahkan karena cinta daripada terjebak dalam
kehampaan. Mungkin seorang yang tidak mengenal
cinta akan mengatakan bahwa bertahan atas segala
derita dalam cinta adalah hal paling bodoh di dunia,
maka aku pernah mengatakan demikian “jikalau cinta
sudah menguasai hati, maka jangan salahkan hati bila

100
menghiraukan bumi. Dan hanya seorang pecinta yang
mengerti bagaimana seorang pecinta memandang
kekasihnya”. Aku menerangkan bahwa memang ada
sesuatu yang spesial ketika seorang pecinta
memandang kekasihnya begitu juga yang tejadi dalam
kehidupannya, yaitu ketika dia sedang dalam melodi
cinta maka seberat apapun nestapa yang mengitari akan
sirna karena cinta, dan sakit itupun akan menjadi kisah
yang sungguh indah bila di kenang.

Wahai kawanku, tentu banyak dari kalian yang


menganggap bahwa kisah kami adalah kisah yang
percuma, karena ujung yang sangat menghawatirkan
bila di pikirkan saat ini.

Cinta kami hanya tentang kerinduan dan asumsi


baik yang kami lahirkan sendiri kepada masing masing
kami. Hanya kepercayaan yang tinggi di antara kami
yang mampu menguatkan cinta kami, tanpa itu
sebentar saja cinta kami pasti hangus dimakan zaman
yang begitu keji nya.

101
Bulan oktober sangat jahat kepada kami, dia
memberikan kepada kami tekanan yang sungguh berat
sehingga kami semakin terhimpit untuk saling jatuh
cinta. Alfina berada di ambang dimana dia akan boyong
pada saat itu, dan juga oktober membawakan mimpi
buruk kepadaku di setiap harinya. Aku tak kuasa
mengerti bahwa alfina akan segera boyong, aku
merasakan bahwa memang diriku salah ketika dulu
memutuskan untuk jatuh cinta kepada alfina, bukan
karena aku tak benar benar cinta, melainkan karena
cinta ku yang menghadirkan malapetaka bagi alfina.

Seiring waktu memang seakan kami di beri


pelajaran oleh cinta, yaitu kami di biarkan semakin
piawai dalam menahan rindu dan menyebunyikan
perasaan kemudian membiarkan cinta membangun
kami menjadi pribadi yang baik.

Pada usia cinta kami sangatlah mungkin salah


seorang dari kami akan merasa bosan dengan segala
hiruk pikuk yang kami alami. Demikian aku pun juga
yang acapkali merasakan bahwa diriku seakan ingin

102
menyerah dengan melepaskan alfina, namun mengapa
cinta selalu berkata lain dalam hati membimbing diriku
agar selalu menjaga cinta ini tetap di hati dan tidak
mengatakan perpisahan di depan alfina.

Aku tetap menjadi ubed seperti di halaman awal


yang selalu suka overthinking, dulu alfina sering
membawakan kepadaku obat ketika penyakitku itu
kambuh, ketika aku mulai overthinking. Namun
sekarang alfina sudah tidak bisa seperti dulu lagi yang
bisa selalu memberikan kepadaku obat dan aku tetap
membutuhkan obat itu.

Aku berharap bahwa alfina masih mengingat


tentang diriku yang sering overthinking, jadi ketika aku
menanyakan perasaannya itu bukan berarti aku yang
meragukan dirinya, namun memang diriku yang seperti
ini. Ketika aku menanyakan perasaan alfina kepadaku,
itu semua di dorong oleh perasaan takut kehilangan
akan dirinya, dan aku juga selalu berusaha untuk tidak
selalu merasa gundah akan cinta alfina. Memang
kadangkala aku hanya membutuhkan kalimat cinta dari

103
alfina meskipun sedikit sekali dan aku takut dengan
meminta itu, bagiku itu ialah sebuah ke egoisan.

Bulan oktober hampir membuatku gila ketika


hatiku seakan merasa bahwa alfina sudah tidak lagi
memiliki perasaan cinta kepadaku, kadangkala perasaan
gundahku itu lenyap dari hati karena aku yang juga
terus belajar bagaimana mengobati hatiku sendiri. Aku
sangat takut dengan yang namanya perpisahan, aku tak
kuasa merasakan perbedaan sikap alfina kepadaku.
Sumpah aku mencoba menahan, namun aku tak kuasa
dan hatiku semakin menggerutu mencari ke validan dari
perasaan yang timbul dalam hatiku.

Sebenarnya aku sangat merasa bersalah wahai


kekasihku, ketika aku menanyakan kepadamu perihal
cinta. Aku berfikiran bahwa hal itu akan menambah
bebanmu, maafkan aku yang begitu bodoh ini.

Semua itu karena segala keegoisanku yang


begitu haus akan cinta di setiap harinya, dan aku
mencoba untuk menormalkan hal itu, padahal

104
sebenarnya tidak ada sedikitpun kenormalan pada hal
itu karena hanya akan menimbulkan kekecewaan
diantara kami. Justru aku yang secara halus melukai
perasaan alfina dengan tidak memperdulikan terhadap
konsekuensi yang di terima alfina bila ada suatu yang
tidak kami inginkan.

Seiring berjalan nya bulan oktober, aku pun juga


semakin resah karena adanya kabar bahwa alfina akan
boyong. Oktober berlalu di iringi dengan nestapa yang
siap menerkam dari segala penjuru.

Aku merasakan bahwa kali ini bumi sudah tidak


berpihak kembali pada kami, aku dan kekasihku
semakin tidak di izinkan untuk berkomunikasi sedikitpun
dan mungkin secara perlahan perasaan kami mulai di
paksa untuk mengubur dirinya sendiri.

Pada bulan itu aku berfikiran bahwa sekalipun


memang aku harus berpisah dengan alfina karena
segala keadaan yang mendera maka aku menerima,

105
namun sebelum itu aku hanya ingin mendengar bahwa
alfina masih mencintaiku dengan tulus seperti dulu.

Aku masih menyimpan tas alfina pada bulan


oktober, selalu aku lihat di setiap hariku ketika
membuka almari. Kemudian seketika aku teringat segala
tentang alfina yang begitu pintar dalam menata ruang
dalam tas itu, barang yang banyak sekalipun bisa masuk
bila alfina yang menatanya. Pada sebuah jumat aku
mendapat kabar bahwa alfina sangat membutuhkan tas
itu dan pada sabtu aku memberikan kepadanya dengan
rasa cinta yang aku miliki, sebenarnya aku sedikit sedih
karena akan kehilangan barang alfina yang sering aku
pandangi untuk menuai rindu, namun apalah daya
memang itu ialah milik alfina dan alfina sangat
membutuhkan itu.

Aku mendapati sebuah kenangan juga kala itu


ketika aku memberikan tas kepada alfina, yaitu aku
mendapat senyuman yang sangat aku rindukan, dan
yang selalu aku ingin dapatkan di setiap hari aku
berharap akan itu.

106
Wahai kekasihku, aku menuliskan segala ini
dengan sedikit kacau, aku mencoba untuk merapihkan
segala kenangan itu dengan baik dan runtut. Tapi
rupanya kenangan itu tidak memandang waktu,
melainkan hanya kebahagiaan di dalamnya yang aku
ingat.

Oh iya, aku ingat … pada bulan oktober ada


sebuah hari yang dimana memberikan kesempatan
kepadaku menyanyikan lagu kesukaan alfina kekasihku.
Lagu itu ku nyanyikan penuh cinta dan hanya untuk
kekasihku semata bila dapat di kata.

Aku sangat gugup ketika menyanyikan lagu itu di


depan banyak orang, sungguh perasaan yang berbeda.
Aku mencari alfina dan ketika aku melihat nya segala
kegugupanku hilang dan berubah menjadi tenang,
karena nada cinta alfina kepadaku.

Hari hari sebelum itu aku di hajar oleh


kegundahanku tentang perasaan cinta ku dan alfina, aku
di kuasai oleh rasa takut kehilangan dirinya. Dan aku

107
berfikiran bahwa cinta akan menghadirkan cinta,
kemudian aku menyanyikan itu dengan penuh cinta
kepada alfina , seperti aku kembali mengungkapkan rasa
cinta kembali kepada alfina.

Ketika aku menyadari bahwa diriku di tengah


oktober kala itu aku terbayang bulan depan yaitu hari
kelahiran alfina, dan aku sangat ingin memberikan
kepadanya sesuatu yang spesial yaitu sebuah
rangkuman cerita cinta ku dengan dirinya, meski tidak
sempurna aku sangat ingin untuk membuat demikian.

Ubed semakin tidak karuan dan nian tak dapat


mengendalikan perasaannya, di tengah pikiran nya yang
begitu buruk menjalar melalui nadinya, ia dengan egois
menanyakan kepada alfina tentang bagaimana perasaan
alfina yang sebenarnya kepada dirinya.

Aku menuliskan sedikit rangkuman tentangku


dan dirinya kala itu segera ku berikan kepadanya
dengan fikiranku yang begitu rusak. Aku berfikiran
bahwa pada saat itu adalah saat terakhirku untuk

108
mencoba berkomunikasi dengan alfina jika memang
keadaan memang seperti ini, dan aku pun memutuskan
seperti itu seperti apa yang alfina bilang kepadaku.

Aku selalu mencoba untuk berkomunikasi adalah


karena aku yang ingin menjaga cinta tetep bergema
diantra aku dan alfina. Namun ternyata aku sedang
membunuh rasa cinta itu.

Aku menamakan oktober dan mimpi karena


pada bulan ini alfina berhasil meraih apa yang di
impikan nya sedari dulu, yaitu ingin meraih juara pada
kejuaraan silat.

Aku sangat bangga kepadanya, bahkan ketika


mengetahui alfina berangkat lomba hatiku tak dapat
berhenti untuk mengahawatirkan dirinya, aku ingin
sekali mendukung alfina dengan meneriakkan namanya.

Aku juga sangat ingin mengucapkan selamat


kepada alfina secara langsung, maka akan ku katakan
sekarang dengan harapanku alfina akan membaca ini
dengan pandangan seorang yang dalam cinta.

109
Alfina aku sangat bangga kepadamu, aku sangat
bahagia ketika mengetahui bahwa dirimu mendapatkan
juara dan menang dalam setiap pertandingan. Pada saat
itu aku ingin sekali menghampiri dirimu, maka maafkan
aku juga yang bersikeras ingin menghubungimu, maaf …
itu semua terjadi karena aku sangat merindukan mu,
aku sangat merindukan suaramu. Aku ingat ketika kamu
kecewa dulu di malang, maka aku bahagia ketika
mengerti bahwa kamu dapat juara. Aku ingat betapa
sedih dirimu pada saat itu… dan aku pun juga sedih saat
itu, aku sangat bangga kepadamu alfina…. Selamat ya,,,

Seiring oktober yang semakin sirna pada hari


hari aku juga semakin merasakan bahwa cinta ku dan
cinta alfina akan segera lenyap dari dunia ini. Aku ingin
untuk menuliskan segala cerita yang masih bisa ku ingat
dalam sebuah buku yang ingin aku berikan kepada alfina
di hari ulang tahun nya, aku menganggapnya sebagai
hadiah yang spesial, dan semoga saja alfina juga
menganggapnya demikian.

110
November pun mulai merajai di hari hari itu.

111
NOVEMBER, HAMPA, BAHAGIA

Bulan november adalah bulan kelahiran alfina


nazma gadis yang aku cintai. Aku sangat menanti hari
itu sebagaimana dulu alfina menanti hari lahirku untuk
dapat dia rayakan dan memberikan kebahagiaan
kepadaku.

Aku berharap juga bisa seperti alfina yang


memberikan kebahagiaan kepadaku ketika aku ulang
tahun, namun yang terjadi kini adalah aku yang sama
sekali tidak menjalin komunikasi dengan alfina. Dengan
segala doa aku berharap pada hari itu aku akan dapat
memberikan sesuatu yang kini ku anggap spesial kepada
alfina.

Aku mulai menuliskan kisah kami dengan


perlahan, dengan hati yang dengan sendu menorehkan

112
kata, dan aku membunuh sejenak fikiran ku ketika aku
mengisahkan kisah kami.

Aku tak pernah mengulang dalam menuliskan


segala kisah ini, semua mengalir bagai cinta kukepada
alfina yang tiada henti mengalir bersama nadi.

Pada november sungguh cintaku dan cinta alfina


seakan benar benar kehilangan pengharapanya untuk
dapat kembali bersama, cinta kami semakin di tindas
dengan kenyataan dan juga hidup kami tak hanya
tentang cinta. Aku percaya bahwa pada hatiku dan hati
alfina sebenarnya masih menyimpan sejuta harapan
untuk bisa saling bersama tak perduli kapan
kesempatan itu datang.

Tentu kalian menanyakan bagaimana suasana


cinta ku dan alfina berubah dalam waktu yang singkat,
suasana cinta ku dan alfina berubah tak lepasnya cuaca
yang dengan pesat berubah tanpa ada kabar, bahkan
angin pun tak sempat mengabarkan kepada awan yang
kemudian turun hujan.

113
Aku sempat menanyakan mengapa cinta ku
begitu terlarang, ataukah memang cinta ini bukan lah
cinta yang mengartikan bahwa kami berjodoh ?.

Sungguh aku hanyalah orang yang biasa dan


kemudian merasakan cinta, tidak kah wajar bagiku bila
mengatakan cinta dan kemudian mencoba untuk
membuat kisah cinta bersama orang yang aku cinta.
Memang kita tak pernah mengerti dengan siapa kita
akan berjodoh, namun kita memiliki hati yang dapat
jatuh cinta kepada seseorang dan mungkin saja dengan
hati itu kita akan bertemu seseorang yang menjadi
jodoh kita.

Diantara cintaku yang besar kepada alfina ku


selipkan sedikit kekuatan yang benar benar aku simpan
untuk kemudian hari, kekuatan itu akan ku gunakan
bilamana memang aku tak dapat berjodoh dengan
alfina. Bukankah itu yang di takutkan oleh setiap pecinta
?, ketika cinta yang begitu besarnya telah mengelabuhi
hati mereka dan melupakan bahwa takdir dapat

114
mengubah segalanya kemudian cinta mereka
terpisahkan, jujur saja aku menghawatirkan hal itu.

Seringkali hatiku pesimis akan kisah cinta ini


kemudian tebersit pada anganku untuk mengatakan
perpisahan kepada alfina, aku memikirkan bahwa
jikalau tidak ada akhir yang bahagia menanti kami maka
kisah cinta kami ini hanyalah kami yang sedang
mengasah pedang untuk membunuh kami sendiri.
Seolah aku dan alfina sedang menumpuk kesedihan
dengan kebahagiaan kami di setiap harinya.

Namun yang namanya cinta tidak lah sedemikian


menyerah akan fikiran, cinta memberikan kepada ku
sebuah lentera di antara gelapan. Itulah penggambaran
cinta alfina kepadaku, cinta nya memberikan kepadaku
lentera kepada ku dalam menyusuri kehidupan.
Memang seperti itulah seharusnya cinta berada pada
hati seseorang, yaitu cinta yang benar benar
membangun terhadap dirinya, bukan cinta yang
semakin membawa mereka terhadap kesesatan.

115
Aku juga pernah mengatakan kepada alfina
bahwa kami harus membuktikan kalau cinta kami ini
adalah cinta yang benar benar membawa kami dalam
kebaikan, dan bukanya menyesatkan. Namun apalah
daya, kami adalah orang biasa yang hanya mampu
mengikuti alur dari pada kehidupan, mengingat juga
kami yang belum terlalu berumur. Kami tak lepasnya
tangkai tangkai yang patah kemudian terbawa oleh
derasnya arus sungai, kami tak dapat memilih terhadap
apa kami akan di benturkan.

Entah mengapa aku selalu terfikirkan bahwa


november ini akan menjadi bulan perpisahan diriku dan
alfina. Seakan aku tengah melihat jurang di depan kami
dan kami akan segera di hempaskan kedalamnya, maka
kematianpun telah teramat dekat dengan cinta kami.
Siapa yang tak kehilangan harapan hidup ketika telah di
todongkan kepada nya senjata senjata, maka begitulah
perasaan cinta ku sekarang.

Aku berniat menuliskan rangkuman kenangan


kami kemudian aku berikan kepada alfina, karena kisah

116
cinta ini bukanlah kisah cinta yang patut untuk di
lupakan bahkan untuk tidak di kenang. Lama atau
sebentarnya kisah cinta ini bukanlah ukuran seberapa
kebahagiaan kisah ini, Namun seberapa keras kami
memperjuangkan cinta ini sampai pada akhirnya bumi
benar benar melarang kami untuk menyuarakan cinta.

Pada bulan oktober aku sempat memberikan


rangkuman kecil cinta kami kepada alfina, dan mungkin
dari itu aku akan memulai kisah yang nantinya akan ku
tulis. Pada bulan ini aku hanya mendamba senyum
alfina kepada ku yang dulu selalu merekah walau dalam
sempit waktu, ternyata ketakutan serta ke egoisan ku
yang membunuh senyum alfina kepadaku. Dan aku
sendiri yang telah melenyapkan getaran cinta itu secara
perlahan.

Aku sering bersedih ketika mengingat hari lahir


alfina yang semakin dekat, aku memikirkan dulu alfina
memberikan kepadaku kado terindah dalam hidupku
yaitu cinta yang dulu selalu ku dambakan, namun

117
sekarang aku justru memberikan kesedihan kepada
dirinya.

HARI KEBAHAGIAAN

Siapa yang tidak bahagia ketika berada pada hari


lahirnya, pada saat itu dirimu akan mendapatkan
berbagai ucapan seiring bertambahnya umur mu.
Perlbagai doa akan tergema dari setiap mulut orang
yang mengenalmu, dari kerabat maupun teman mu.

Pada hari lahir alfina mungkin aku adalah salah


satu orang yang ingin sekali menyampaikan selamat
baik doa doa kebaikan bagi alfina. Namun begitulah
yang aku gundahkan dalam hari hari ku ketika kembali
merencakan bagaimana aku akan mengucapkan selamat
itu.

Pada suatu malam aku ingin segera menuliskan


kisah ku dengan alfina, aku ingin sekali menjadikan nya

118
buku agar kami dapat menyimpannya dan kami kenang
di kemudian hari. Akan ku mulai dari mana kata ini, aku
tak mengerti akan sebanyak apa kata yang tertuang
dalam kertas kertas nanti. Maka aku ingin melihat bulan
bersama bintang pada langit malam kala itu yang di
iringi dengan cahaya temaram pancaran bulan. Aku
hanya melihat hamparan langit, sebentar kemudian hati
dan fikiran ku mulai ramai dengan kenanganku bersama
alfina. Setelah lama hati ini terasa abu abu kerana
menahan rindu, mata ku kembali mengalirkan air mata
karena kenagan itu.

Sepi sekali malam itu tanpa adanya hiruk pikuk


yang terjadi setiap malam, aku senang sekali berkunjung
ke tempat yang biasanya ramai kemudian menjadi sepi,
hal itu membawakan pelajaran padaku bahwa dalam
kehidupan pun seperti itu, seramai apapun tempat pasti
ada waktu dimana sepi akan menguasai tempat itu.

119
Hati pun begitu, se bahagia apapun sebuah hati
pasti ada waktu dimana hati itu akan bersedih. Aku
mengunjungi pertamanan kota pada malam itu, di alun
alun. Aku menuliskan di bangku taman itu “ selamat
ulang tahun alfina  “ , aku menuliskan nya seraya
berharap takdir menuntun alfina pada pertamanan itu
kemudian menemukan tulisan itu, mungkin dia akan
sangat bahagia ketika membacanya. Kadangkala
manusia bisa lupa akan kenangan namun tidak yang
terjadi pada benda mati, hanya saja dia bisu. Maka aku
menitipkan ucapan selamatku padanya, dengan penuh
cinta aku menggoreskan nama alfina sembari bibirku
yang tersenyum kala itu.

Kadangkala memang menyedihkan ketika


mengingat sebuah kebahagiaan yang akan sulit untuk
terulang kembali, maka terasa sedikit berat bagiku
ketika mengisahkan kembali cinta kami. Tak jarang aku
terhenti karena hati yang terlalu lemah ketika

120
mengingat bagaimana kami memperjuangkan cinta
hingga kini.

Cinta lah yang mendorong diriku untuk


mengisahkan cinta kami ini, kemudian ku jadikan
sebagai hadiah ulang tahun alfina. Susunan paragraf itu
telah ku selesaikan meskipun banyak sekali kekurangan
dalam aku mengisahkan cinta ini, mungkin juga ada
berbagai kalimat yang akan membuat kesalah pahaman
pada kekasihku alfina, kemudian aku berharap bahwa
itu adalah kesalahan ku sebagai manusia. Semua ini
adalah cintaku pada alfina, yang aku fikir akan segera
pupus karena takdir yang tak menerima. Ubed bukan
lah seorang pecinta yang sempurna, namun ubed
berusaha untuk menjadi pecinta yang baik bagi alfina,
ubed tak suka saling berdiam kemudian saling memberi
pelajaran dengan tak perduli, bagi ubed ialah kata yang
dapat menjawab dari segala persoalan maupun masalah
yang terjadi.

121
26 NOVEMBER

Malam itu tanggal 25 november, hati ku sedikit


tak karuan pada malam itu ketika memikirkan
bagaimana aku akan memberikan buku kenangan cinta
itu kepada alfina. Aku merangkul nya pada malam itu,
betapa bahagia aku ketika membayangkan alfina yang
berulang tahun, aku sambil berharap bahwa aku di
berikan waktu dan kesempatan untuk memberikan
sebongkah kerinduan serta cinta ini besok.

Dalam fikirku yang berlarian kesana kemari aku


terlelap dalam malam. Fajar membangungkan diriku

122
saat subuh, aku melihat alfina yang cantik pada saat itu,
tanpa kata baik tatap mata. Di hari itu suasana sedikit
terasa berbeda, hatiku entah selalu merasa bahagia dan
ketakutan.

Aku juga sedikit menangis kala itu dalam sebuah


waktu ketika aku terjebak dalam renungan, aku
memikirkan bagaimana jika aku tak dapat memberikan
ucapan selamat baik hadiah cinta ku ini kepada alfina.
Telah lama aku menginginkan untuk menuliskan ini
kemudian kami membacanya bersama.

Aku berencana siang itu ketika jam dimana alfina


pulang sekolah aku akan memberikan hadiah ini
kepadanya, mungkin suasana akan sedikit berbeda kala
itu tak seperti kami yang dulu. Bisa saja kami tampak
seperti dua orang asing yang bertemu kemudian
kembali menanyakan nama masing masing. Saat itu
mungkin akan sedikit sekali kata dan yang terpenting
adalah aku mengucapkan selamat ulang tahun kepada
alfina dan memberikan hadiah cinta ku ini kepadanya
kemudian aku berpamit.

123
Aku baru mengerti keadaan saat ini, dan aku
akan menyegerakan kepergian ku pada siang itu agar
tidak ada satupun orang yang tahu. Mengapa aku
berfikiran bahwa aku tidak akan pernah mengulang
kembali bercakap dengan alfina setelah itu ? .

Waktu menjadi terasa sangat lambat hari itu,


aku menanti jam kepulangan alfina dari sekolah nya.
dan hati ku betul betul gundah pada saat itu.

Tanpa aku minta waktu mengalir dan


menggiringku pada pertemuan yang benar benar aku
harapkan di siang itu. Aku berhenti pada sebuah latar
perumahan dan aku menanti alfina di situ, banyak sekali
perempuan yang menggunakan seragam seperti
seragam alfina dan beberapa kali juga aku sempat
mengira bahwa perempuan lain adalah alfina. Memang
fikiranku pada saat itu hanyalah memikirkan alfina
semata sehingga entah dunia ini menjadi penuh akan
pengharapanku agar bertemu pada alfina pada saat itu.

124
Aku juga memikirkan beberapa solusi bila tak
dapat bertemu dengannya pada saat itu, mungkin aku
akan menitipkan ucapanku entah kepada siapa nanti.

Belum selesai aku membuat siasat bagaimana


nanti bila tak dapat bertemu, alfina melintas di
depanku. Kemudian aku memanggilnya dengan sedikit
canggung, tanpa banyak kata aku mengucapkan
kepadanya; “selamat ulang tahun ya….semoga panjang
umur dan selalu di beri kesehatan…. Di berikan
kelancaran rezeki, dan juga kesuksesan di masa yang
mendatang “.

“ ini hadiah kecil dariku, sebuah kenangan


tentang kita. Tak perlu langsung kamu baca, cukup
simpan dan baca ketika kamu sudah menginginkan.
Simpan baik baik ya… mungkin suatu saat kamu akan
sangat ingin membaca ini. selamat ulang tahun alfina…
“, kemudian aku sedikit membisikan kepadanya “ aku
mencintaimu”.

125
Sebentar kemudian aku seger berpamit pada
alfina untuk meninggalkan tempat baik suasana itu.

Aku tak memahami bagaimana perasaan alfina


pada saat itu, karena aku pun juga tak memahami
perasaan ku sendiri. Rasanya seperti bahagia namun aku
juga merasa sedih, banyak sekali perasaan pada hatiku
yang membuat perasaan itu begitu ambigu untuk aku
simipulkan apalagi ku gambarkan.

Aku berharap alfina bahagia atas hadiahku dan


dia akan selalu bahagia.

126
ALFINA NAZMA

Alfina merasa bahagia setelah mendapatkan


hadiah dari ubed, dia ingin segera membaca pemberian
ubed kala itu namun memang keadaan sangat
menghawatirkan bilamana dia memaksa membaca
ketika di kamar. Alfina pun memilki rencana untuk
membaca di sekolah pada ke esokan hari.

Sedikitnya alfina tidak enak dengan teman nya


karena teman nya sendiri di sekolah sudah tidak terlalu
mendukung hubungan alfina dengan ubed. Sebuah

127
pertimbangan baru itu menghalangi niat alfina kembali,
namun apalah daya akal sehat bila di terjang akan
gelombang cinta. Semua pikiran itu lenyap kemudian
alfina bersikukuh berencana dia akan segera membaca
besok tak perduli apapun yang terjadi.

Malam pun menjadi sangat lama karena di sertai


penantian hari esok oleh alfina. Dia kembali mengenang
bagaimana hari hari ketika cintanya bersama ubed
masih sangat mudah untuk di suarakan, alfina sangat
merindu pada hal hal itu.

Kemudian kerinduan itu melelapkan alfina pada


mimpi mimpi, dan fajar pun datang karena matahari
yang ingin segera menyapa hari. Segera alfina bergegas
untuk bersiap siap sekolah, dengan mata yang berbinar
alfina bersemangat untuk berangkat sekolah hari itu, tak
seperti biasanya.

Bahkan embun pun bertanya mengapa sosok


wanita itu sangat penuh semangat pada pagi itu. Segera
daun daun mengabarkan bahwa itulah cinta, yang

128
mambangunkan jiwa jiwa yang pada awal mulanya
tertidur lelap kemudian menjadi penuh semangat.

Di sebuah pertamanan sekolah alfina dengan


wajah yang berseri membawa buku yang di berikan
kekasih nya kemudian dia mulai membaca.

“ pendahuluan, Usiaku belum genap 20


tahun ketika aku mengenal sebuah rasa cinta
lain hadir mengitari hati dan jiwaku, rasa cinta
itu ialah rasa cinta yang pada mulanya sama
sekali aku tak pernah meminta kepadanya agar
menguasai hati dan jiwa ku. Rasa cinta itu hadir
diantara hatiku yang penuh harap agar dicintai
kembali, baru aku mengerti karenanya sebuah
kerinduan yang muncul ketika memandangi
gambaran dirinya, kerinduan ketika tebersit
dirinya karena sebuah hal yang mencerminkan
dirinya.
Sungguh tak cukup indah setiap
torehan kataku melukiskan cinta yang di
lukiskan oleh kekasihku di setiap rintik waktu.
Keindahan nya begitu membangkitkan jiwa ku
yang telah mati dirundung patah hati sekian
lama. Aku hanya mengerti bahwa cinta hanya
tentang tetap setia mencinta walau tak terbalas
dan menyakitkan. Kesederhanaan angin yang
berhembus membawa senyum tipis senja

129
membuatku menginginkan cinta yang demikian,
yang begitu sederhana dalam menjadi
keindahan dan begitu mudahnya melahirkan
pelangi diantara cakrawala.
Tidak ada syairku yang cukup
untuk membalas rasa terimakasih ku pada
kekasih, cintanyalah yang menghidupkan
pandanganku pada dunia, membukakan
telingaku pada dunia yang begitu luasnya meski
aku hanya bertajuk padanya ketika aku
memandang dunia…. “.

~~ SELESAI~~

130
CINTA

Sampai kini pun arti cinta masih sangat ambigu


bagiku, karena cinta yang begitu mancangkup segala
aspek kehidupan. Cinta tak hanya tentang bagaimana
dua orang bisa bercanda tawa di setiap harinya, dan

131
juga cinta bukan hanya tentang bagaimana dua orang
dapat saling menjaga agar tak meneteskan air mata.
Cinta tak cukup sampai situ saja, cinta begitu melenyap
bersama kehidupan yang terus mengalir dan terbawa
oleh setiap napas, cinta selalu mengiringi hidup kita baik
dalam keadaan apapun.

Aku memahami sedikit bahwa dalam cinta juga


sangat penting untuk mengutarakan perbagai
kekecewaan baik masalah yang terjadi. Bilamana ada
seoarang kekasih terjebak dalam masalah ialah berarti
masalah itu milik kekasihnya juga. Dan kemudian aku
mengira juga bahwa cinta merupakan sebuah ke
egoisan yang mana seorang sama sekali tidak
menyadarinya, dua ke egoisan yang sama bertemu
maka jadilah mereka sebagai sepasang kekasih. Yaitu
ego untuk selalu bersama dan ego untuk memiliki,
karena mereka akan saling menjaga tak perduli dengan
apa yang menerpa.

Cinta juga tak ada kaitan nya dengan takdir,


sebesar apapun rasa cinta mu pada seseorang cinta itu

132
tidak akan membantumu memberikan gambaran takdir
dengan siapakah engkau akan berjodoh di kemudian
hari. Dan jangan anggap setiap cinta itu fana, apalagi
engkau membunuh rasa cinta itu ketika telah muncul
pada hatimu dengan tulus.

Biarkan lah cinta mengalir bersama nadi dan


napasmu, meskipun engkau tidak mengerti apakah cinta
itu akan percuma atau tidak jangan engkau sia sia kan
cinta itu. Karena akan lebih baik bila air mata menetes
karena cinta dari pada terjebak dalam kehampaan.

Setiap hati begitu mudah untuk jatuh cinta, tak


melepas pada seorang pecinta. Meskipun berpindah
hati merupakan khianat bagi seorang pecinta namun
kadang kala hal itu terpaksa di lakukan nya karena bumi
yang begitu melarang cinta nya untuk bergema, bukan
kah memang manusia sangat membutuhkan cinta ?.

Kadangkala aku juga berfikiran bahwa haruskah


diriku untuk berpindah hati karena aku selalu terbayang
akan mimpi buruk bahwa cintaku lah yang

133
menghadirkan mala petaka bagi kekasihku. Dan siapa
yang ingin kekasihnya bersedih dan siapa yang ingin
mmebuat kekasih nya selalu merana dilanda masalah.

Maka terkadang seorang kekasih pun rela


melakukan apapun untuk menjaga kekasihnya agar
tidak selalu bersedih, akal sehat ku pun sering berkata
demikian agar aku segera memutuskan hubungan
dengan alfina, memang itu akan sangat sakit bagi kami
berdua namun harus di lakukan supaya alfina tidak
selalu bersedih di timpa masalah hanya karena cinta.

Aku tidak mampu, aku hanyalah seorang pecinta


yang lemah. Pecinta yang sangat terkagum dengan
gemerlap cinta, seorang pecinta yang merindukan
pertemuan dengan kekasihnya.

Wahai alfina kekasihku, maaf kan aku bilamana


aku pernah menulis atau berkata yang membuat hatimu
tidak enak. Mungkin aku pernah menyakiti hatimu
tanpa sepengatahuan ku, namun perlu kamu ketahui
bahwa setiap aku menulis aku selalu dengan cinta, dan

134
aku tak pernah sedikitpun meluapkan amarahku dalam
setiap tulisan ku yang ku tajuk kan namamu. Maafkan
aku.

Yang aku takutkan sedari dulu ialah kesalah


pahaman di antara kita, kita yang tak pernah memiliki
kesempatan untuk mengatakan kejanggalan dalam hati
di antara kita berdua, memang tatap mata tak dapat
menggantikan kata kata.

Terima kasih telah membaca tulisanku yang


sangat buruk, aku menyadarinya. Karena memang cinta
ku yang mulai melemah sehingga aku menuliskan nya
dengan sedikit berlinang air mata. Mungkin saja ada
beberapa kenangan kita yang terlewat untuk aku
rangkungkan di sini dan aku melupakannya, maaf kan
aku karena aku juga orang yang pelupa. Ku usahakan
sebisanya agar dapat merangkai dengan indah, namun
inilah jadinya. Aku pernah mengatakan bahwa yang
membuat ini indah adalah cinta, wahai kekasihku …
bacalah dengan hati yang di liputi cinta maka kamu akan

135
menemukan keindahan yang aku lukiskan dalam bait
bait ini.

Yang memberikan kekuatan ku adalah cintamu,


maaf bilamana aku sering kehilangan arah dalam
hidupku yang tak memperdulikan cercaan baik apapun.
Aku hanya sedang membiasakan membangunkan jiwa
ku yang sedikit mati.

Alfina, seakan aku tak ingin segera meng akhiri


tulisan ku ini, karena seperti yang kamu tahu bahwa
cerita ini telah usai namun akan selalu terputar kembali
dalam alfina yang membaca buku ini.

Aku tak ingin meng akhiri ini seperti kala kita


bercakap membicarakan cinta.

136
ULANG TAHUN

Selamat ulang tahun kekasihku, semoga


kesehatan selalu menyertai mu dan terkabul segala ke
inginanmu. Aku selalu mendoakan yang terbaik
untukmu.

Setelah ini akan segera tiba 2023, biasanya kamu


punya whislist. Tulis apa yang kamu inginkan dan aku
mendoakan.

137
Terimakasih untuk segala cintamu yang
menghiasi malam malam ku, dan terimakasih atas kasih
mu yang paling kinasih menyanyangi diriku dalam
kesendirian.

Sebenarnya aku tak ingin segera meng akhiri


namun sepertinya harus segera aku akhiri agar tak
terlalu panjang kalimat kalimat ini, kataku tak kan habis
ketika sedang di liputi cintamu. Terimakasih cintaku.

Lagu

Perfect

Hampir sempurna

Sampai tua bersama

Belum siap kehilangan

Kiss the rain

138
Aku ingin

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana

Dengan kata yang tak sempat di ucapkan

Kayu kepada api yang menjadikan nya abu

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana

Dengan isyarat yang tak sempat di sampaikan

Awan kepada hujan yang menjadikannya tiada;

139
(1989)

Hujan bulan juni

Tak ada yang lebih tabah

Dari hujan bulan juni

Dirahasiakannya rintik rindunya

Kepada pohon berbunga itu

Tak ada yang lebih bijak

Dari hujan bulan juni

140
Dihapusnya jejak-jejak kakinya

Yang ragu ragu di jalan itu

Tak ada yang lebih arif

Dari hujan bulan juni

Di biarkannya yang tak terucapkan

Diserap akar pohon bunga itu ;

Pada suatu hari nanti

Pada suatu hari nanti

Jasadku tak akan ada lagi

Tapi dalam bait-bait sajak ini

Kau takkan kurelakan sendiri

Pada suatu hari nanti

Suaraku tak akan terdengar lagi

141
Tapi diantara larik-larik sajak ini

kau akan tetap ku siasati

pada suatu hari nanti

impianku pun tak dikenal lagi

namun di sela-sela huruf sajak ini

kau takkan letih-letihnya ku cari;

yang fana adalah waktu

yang fana adalah waktu, kita abadi.

Memungut detik demi detik, merangakainya seperti


bunga sampai kita lupa untuk apa.

“tapi, yang fana adalah waku, bukan?”

Tanyamu. Kita abadi.

142
(1978)

143

Anda mungkin juga menyukai