Anda di halaman 1dari 2

Gelembung merah muda

Apa benar jika cinta serupa gelembung yang berwarna merah muda? Jika terlihat,
mungkin banyak sekali gelembung merah muda yang berterbangan disekelilingku kala
didekatmu. Mungkin, ada beberapa yang meletus kala kuterima sikap dinginmu. Namun
dengan tak tau dirinya, gelembung itu masih tetap berterbangan dengan jumlah sama,
bahkan bertambah.
Untung saja itu masih katanya. Jika benar terlihat, malulah aku. Tertangkap basah
diam – diam mengagumimu. Aku pesimis, bahwa bukan aku yang ada dibalik gelembung
merah muda mu yang manis. Namun tak ada salahnya bukan, jika aku berharap itu aku?
Tetap semangat. Aku suka melihatmu ketika fokus belajar, itu membuatku semakin
ingin mengejar. Namun aku sadar, aku tak perlu repot – repot mengejar. tuhan sudah
mempunyai takdirnya untuk kita. Entah kita akan saling menghangatkan, atau tetap dingin
seperti ini. Aku tak ingin terlalu menunjukan aku menginginkanmu. aku tau sifatmu, tak
ingin segalanya dibagi. Termasuk kisah yang sedang kita tapaki. Aku hargai, karena sifatku
juga sedikit sama denganmu.
Jika ingin mengeluh, keluhkan semuanya padaku. Aku siap mendengarkan dan
meminjamkan bahu. Jangan mencari orang lain dan membuat semuanya terasa lain. Bukan
berarti kamu tak boleh menceritakannya pada yang lain, namun aku ingin sedikit berguna
untukmu. Ingin sedikit membantu untuk setiap masalahmu, dan Ingin sedikit menenangkan
ketika kau dilanda takut dan kalut.
Bersandarlah padaku jika kamu mulai lelah. Jangan memaksakan dan bersikap
semuanya seolah baik – baik saja. Tak perlu merasa malu karena kau seorang lelaki, kau
masihlah makhluk bernama manusia. Jadi semua perasaan itu wajar terasa. Tak perlu
sungkan untuk segala ungkapan, aku ingin jadi bagianmu. Aku ingin tau setiap jengkal cerita
hidupmu. Agar aku bisa lebih mengerti apapun yang terjadi didepan nanti.
Tetaplah jadi dirimu. Jangan berusaha jadi orang lain, ataupun menjadi seperti yang
ku mau. Karena nyatanya aku salah besar. Sosok sepertimu lah yang aku butuhkan, bukan
seperti sosok yang aku mau. Aku butuh kamu untuk menyeimbangkanku. Aku butuh kamu
untuk membimbingku. Jangan jauh – jauh, karena aku manusia yang jatuh pada butuh. Aku
membutuhkanmu.
Namun ada sedikit ketakutan jika akhirnya gelembung merah muda kita seirama.
Aku takut pada orang – orang yang mengenaliku dengan sangat baik. Salah satunya kamu,
pertama kali kenal kamu sudah membuatku gemetar. Analisis mu tentangku sangatlah
benar. Aku takut jika akhirnya kamu tau kelemahanku, dan kamu jadi merasa harus ekstra
menutupi dan melindungi kelemahanku. Aku takut kamu memandangku sebagai wanita
rapuh, bukan wanita tangguh yang selama ini aku perlihatkan.
namun aku juga butuh sosok seperti kamu. Yang mengerti tanpa aku banyak bicara lagi.
Jangan menyerah, kita sama – sama melangkah. Kamu dan aku harus sejalan seperti
sepasang sepatu. Ketika kamu di depan, aku harus rela dibelakang. Ketika aku di depan,
kamu harus rela dibelakang. Karena sepatu tidak akan maju jika kita melangkah sejajar. Jika
pun bisa, itu akan sulit. Harmonisasi dalam melangkah dan kesalingan kita dalam mengalah,
adalah kunci utama agar kita bisa melangkah.
Tetaplah bersamaku untuk waktu yang tak bisa ditentukan. Jika mau, seumur hidup
saja. Aku tak percaya kata selamanya. Seumur hidup pun, kurasa itu cukup selama itu
denganmu.

Anda mungkin juga menyukai