Sekretaris merupakan seseorang yang memegang rahasia, membantu pimpinan dalam
menyiapkan dan menerima persuratan, mengingatkan pimpinan dalam menjalankan kewajiban serta memenuhi setiap janjinya guna meningkatkan efektivitas kinerja pemimpin selama bertugas. Seiring berjalannya waktu, ketertarikan setiap orang untuk menjadi seorang sekretaris semakin berkurang. Hal ini dipicu oleh tugas seorang sekretaris yang terlalu berat, terutama dalam segi administrasi. Dituntut ketelitian dan kedisiplinan dalam setiap pekerjaannya. Karena apabila terjadi kesalahan, maka akan berakibat buruk dalam pelaksanaan bidang lain. Di samping hal itu, orang-orang hari ini memilih beraktivitas santai ketimbang bekerja disiplin mengejar ketepatan waktu seperti seorang sekretaris. Sebagai bagian dari sebuah pengalaman pribadi, sekretaris dalam sebuah organisasi dituntut untuk disiplin dalam mengatur serta mengelola organisasi yang didiaminya. Kemudian sikap teliti di dalam pekerjaan pun harus diperhatikan. Apabila terjadi sedikit kesalahan, akan cukup berakibat dalam pelaksanaan sebuah organisasi. Karena pada dasarnya, setiap pekerjaan sekretaris merupakan sebuah rancangan yang harus tersusun dengan baik dalam melaksanakan organisasi. Sebagai contoh, pembuatan timeline sebagai acuan dalam melaksanakan program kerja bagi setiap bidang dalam sebuah organisasi, proposal sebagai konsep dalam sebuah kegiatan, serta schedule pimpinan dalam melaksanakan kewajiban dan memenuhi janjinya. Apabila lalai atau sampai terbengkalai maka kinerja dan profesionalitasnya masih dipertanyakan. Harus diketahui juga, sekretaris merpakan tempat tercurahnya keluh kesah serta permasalahan seorang pimpinan. Dengan ini, sekretaris dituntut untuk menjadi pendengar sekaligus penasihat yang baik agar pemimpinnya mendapatkan ketenangan serta solusi yang diharapkan dari partner terbaiknya itu. Berdasarkan pengalaman pribadi, hal positif yang bisa dirasakan saat menjadi seorang sekretaris adalah dapat menjadi orang yang paling dipercaya oleh pimpinannya, mengetahui segala permasalahan yang ada dalam organisasi tersebut, menjadi jembatan komunikasi bagi pimpinan setiap bidang dengan pemimpin utamanya, memahami segala aturan dan kinerja setiap orang yang menjalankan programnya untuk memajukan organisasi tersebut. Mengetahui dan memahami seluruh sistem yang ada dalam organisasi tersebut. Sedangkan hal negatif yang dapat dirasakan adalah harus konsistennya dengan karakter disiplin dan teliti dalam setiap pekerjaan yang ditugaskan. Apabila terjadi kecerobohan atau lalai maka akan menjadi sebuah pembicaraan dan pandangan yang negatif bagi sekretaris itu sendiri. Apa yang telah saya alami dan rasakan menjadi seorang sekretaris menjadi kebanggaan tersendiri serta bagian dari pengalaman yang luar biasa dan mungkin saja tidak akan saya dapatkan apabila tidak bersedia menjadi seorang sekretaris. Menjaga perkataan dalam menjaga rahasia organisasi dan mengontrol pikiran dalam mencari solusi atas permasalahan organisasi merupakan bagian berharga yang harus dimiliki oleh seorang sekretaris. Hal tersebut memberikan saya pengalaman, pembelajaran serta proses pendewasaan yang sangat baik bagi pribadi hanya dengan menjadi seorang sekretaris. Apabila proses teman-teman saya memilih organisasi untuk dipilih dalam penempatan sesuai bidang yang relevan dengan kinerja mereka, sedangkan saya dipilih untuk memilih tempat yang dipercayakan untuk melaksanakan tugas dalam organisasi tersebut, yakni seorang sekretaris. Menurut pemahaman saya, sekretaris memiliki peran luar biasa dalam organisasi sehingga sekretaris dikatakan sebagai ibu dalam organisasi. Karena perannya yang sangat penting dalam mengatur jalannya program kerja setiap bidang harus sesuai dengan timeline yang telah dibuat agar tercapainya tujuan dalam organisasi tersebut dan meraih keberhasilan. Sama halnya dengan seorang ibu yang mengatur dan mengarahkan kehidupan anaknya agar tercapai segala cita-citanya dan meraih kesuksesan. Selain itu, sekretaris diibaratkan seorang bayi dalam sebuah kegiatan. Di mana proposal yang dibuatnya sangat ditunggu untuk melaksanakan sebuah kegiatan yang berkualitas, layaknya orang tua yang menantikan kelahiran bayi mereka untuk melengkapi kehidupan mereka. Pilihan saya ini tepat, karena begitu memberikan banyak pembelajaran dan pengalaman berharga dalam perjalanan menuju pendewasaan.