Anda di halaman 1dari 4

Gaya kepemimpinan menjadi hal krusial dalam suatu organisasi.

Sila diskusikan mengenai bagaimana gaya kepemimpinan yang ideal? berikan contohnya.

*Sila langsung reply jadi tidak dalam bentuk file pdf dan hindari plagiasi/copas dari teman. 

Mohon ijin menjawab diskusi 4, terima kasih.

Kepemimpinan berarti melibatkan orang lain, yaitu bawahan atau karyawan yang akan
dipimpin. Kepemimpinan juga melibatkan pembagian kekuasaan (power). Pemimpin
mempunyai power yang lebih besar dibandingkan dengan yang dipimpin. Selain itu juga
kepemimpinan sangat diperlukan dalam menggerakkan aktivitas suatu organisasi. Jadi,
kepemimpinan ini merupakan salah satu faktor penentu dan terpenting dalam suatu
organisasi.

Gaya kepemimpinan dapat dikategorikan dalam lima tipe, yaitu:

1) Gaya kepemimpinan otokratik (otoriter) yang dalam hal pengambilan keputusan, seorang
manajer yang otokratik akan bertindak sendiri, menggunakan pendekatan formal dalam
pemeliharaan hubungan. Gaya otokratik berpendapat bahwa para bawahannya mempunyai
tingkat kedewasaan lebih rendah daripada pimpinan.

Contohnya sebelum melakukan tindakan operasi, ahli bedah dengan hati-hati menceritakan
aturan dan proses ruang operasi dengan setiap anggota tim yang akan membantu selama
operasi. Dia ingin memastikan semua orang jelas tentang tujuan dan mengikuti setiap
prosedur dengan hati-hati sehingga operasi dapat berjalan semulus mungkin.

2) Gaya kepemimpinan paternalistik yaitu tipe kepemimpinan yang bersifat kebapakan.


Kepemimpinan kebapakan adalah pemimpin yang bersifat dan bertindak dalam menjalankan
fungsi kepemimpinannya sebagai seorang bapak terhadap anak-anaknya, Oleh karena seorang
pemimpin merasa sebagai bapak, maka pemimpin tersebut sering menganggap dirinya selalu
benar, sedangkan karyawannya selalu dianggap masih kurang dari dirinya. Oleh karena itu,
para karyawan harus mematuhi perintahnya atau tidak boleh membantahnya.

Contohnya yang menerapkan gaya kepemimpinan ini adalah tokoh tauladan masyarakat
setempat, panutan, tokoh adat, pemuka agama, dan guru di sekolah.

3) Gaya kepemimpinan kharismatik dalam pengambilan keputusan dapat bersifat otokratik


dan demokratis. Orientasi gaya kepemimpinan kharismatik mengedepankan hubungan
dengan bawahan yang orientasi relasional bukan kekuasaan dan berusaha agar tugas-tugas
terselenggara dengan sebaik-baiknya. Contohnya masyarakat akan menilai seorang pemimpin
dari kharismanya hal ini bisa membangkitkan pemujaan dan rasa kagum dari masyarakat
terhadap dirinya atau atribut kepemimpinan didasarkan atas kualitas kepribadiannya.

4) Gaya kepemimpinan laissez faire atau gaya kepemimpinan delegatif   adalah pemimpin
yang tidak menguasai bidang tugas yang menjadi wewenangnya dan akan menyerahkan
segala sesuatu kepada bawahannya. Contohnya saat menyambut karyawan baru, seorang
pemimpin menjelaskan bahwa teknisinya dapat mengatur dan mempertahankan jadwal kerja
mereka sendiri selama mereka mampu mencapai tujuan yang mereka tetapkan bersama
sebagai sebuah tim. Mereka juga bebas untuk belajar dan berpartisipasi pada proyek di luar
tim mereka.
5) Gaya kepemimpinan demokratik dianggap paling ideal. Karakteristik dari gaya
kepemimpinan demokratik terlihat dari hal pemeliharaan hubungan yang menekankan
hubungan serasi dengan bawahan, memperlakukan bawahan sebagai orang yang dewasa, dan
menjaga keseimbangan orientasi penyelesaian tugas-tugas dan orientasi hubungan yang
sifatnya relasional. Disamping itu, dalam mengambil sebuah keputusan, pemimpin selalu
bermusyawarah dan berkonsultasi dengan para karyawanya. Contohnya Seorang manajer
toko telah mempekerjakan banyak anggota tim yang fokus dan dapat dia percayai. Saat
memutuskan desain lantai, ia hanya bertindak sebagai moderator bagi timnya untuk maju
dengan ide anggota tim yang lain.

Kepemimpinan yang ideal sedikitnya mempunyai 8 (delapan) karakter, yaitu :


a. Cerdas : Kecerdasan didapat dari hasil belajar, sehingga kaya akan ilmu pengetahuan.
Contohnya jika dalam suatu organisasi atau perusahaan sedang ada masalah maka dengan
kecerdasan seorang pemimpin akan bisa dengan cepat dan tepat membuat suatu keputusan
sehingga semua permasalahan akan cepat terselesaikan.
b. Bertanggung jawab : Seorang pemimpin yang ideal harus bertanggung jawab, dalam artian
bahwa bertanggung jawab terhadap dirinya dan juga terhadap anggotanya dalam suatu
organisasi. Contohnya seorang karyawan diberikan tugas oleh pemimpinnya untuk
membuat laporan bahan rapat yang akan digunakan keesokan harinya. Untuk itu sebagai
karyawan harus bertanggung jawab menyelesaikan tugasnya tersebut dengan baik dan
tepat waktu.
c. Jujur : Seorang pemimpin yang ideal harus jujur, sehingga akan mampu untuk terbuka
pada anggotanya dalam segala kebijakan yang diambil. Contohnya seorang pemimpin
dalam hal memberitahu informasi ke bawahannya diharapkan sama antara satu dengan
lainnya.
d. Dapat dipercaya : Kepercayaan inilah yang memacu setiap anggota untuk lebih maju.
Intinya jangan sampai membuat suatu tindakan yang salah, sehingga akan menjadikan
ketidakpercayaan. Contohnya seorang manajer menjanjikan bonus kepada anggota timnya
apabila target bulanan terpenuhi, pada akhir bulan target pun terpenuhi sehingga manajer
harus menepati janjinya untuk memberi bonus.
e. Inisiatif : Seorang pemimpin yang ideal harus inisiatif, sehingga akan mampu untuk
memutuskan segala hal dengan benar, dan juga memiliki kemampuan untuk menemukan
solusi yang baik demi kemajuan organisasinya. Contoh jika dalam organisasi ada masalah
yang mendesak dan penting di sini dibutuhkan pemimpin yang secara cepat dan tepat
untuk segera memberikan solusi atas masalah tersebut.
f. Konsisten dan tegas : Konsisten dalam artian bahwa seorang pemimpin akan mampu
menjalankan setiap aturan dan kebijakan. Sedangkan tegas dalam artian bahwa seorang
pemimpin tidak membebaskan anggotanya, namun juga tidak mengekang anggotanya.
Contohnya aturan yang dibuat manajer untuk anggota timnya dalam suatu organisasi harus
berlaku untuk semua anggota serta dipatuhi dan dijalankan secara konsisten.
g. Adil : mampu untuk memperlakukan anggotanya dengan perlakuan yang sama sesuai
dengan tugas dan bidangnya masing-masing. Contohnya aturan dalam suatu organisasi
berlaku untuk semua anggota tim tanpa terkecuali tidak ada perbedaan antara satu dengan
yang lainnya, jika memenuhi target, mendapatkan bonus, itu merata tidak dibedakan.
h. Lugas : seorang pemimpin yang ideal harus lugas, sehingga akan mampu untuk
menjelaskan pemikirannya secara langsung dan tidak bertele-tele. Contohnya dalam rapat
seorang manajer menjelaskan program kerja kepada bawahannya dengan presentasi secara
lugas hal ini agar lebih mudah dipahami.

Dari penjelasan saya di atas, maka dapat saya simpulkan bahwa Kepemimpinan dapat
diartikan sebagai kemampuan seseorang saat menjabat sebagai pimpinan organisasi tertentu
dalam memengaruhi orang lain, khususnya bawahannya. Ini dilakukan supaya mereka
mampu bertindak dan berpikir sesuai dengan arahan tertentu supaya tujuan dapat tercapai
dengan mudah. Gaya kepemimpinan yang sebaiknya dijalankan oleh seorang pemimpin
terhadap organisasinya sangat tergantung pada kondisi anggota organisasi itu sendiri. Pada
dasarnya tidak semua gaya kepemimpinan akan memiliki kecocokan untuk semua kondisi.
Gaya kepemimpinan yang ideal di Indonesia yakni secara umum gaya demokratis cocok
untuk diterapkan di Indonesia mengingat budaya masyarakat untuk bermusyawarah. Terdapat
8 (delapan) karakter kepemimpinan ideal, yaitu : cerdas, bertanggung jawab, jujur, dapat
dipercaya, inisiatif, konsisten, tegas dan lugas. Setiap karyawan akan menjalankan tugasnya
dengan senang hati tanpa keterpaksaan jika pemimpin memiliki gaya kepemimpinan yang
baik dan efektif.

Sumber referensi :
Hanafi, Mamduh.M. 2021. EKMA4116-Manajemen. Tangerang Selatan:Universitas Terbuka.
(Modul 8 halaman 8.5).
Peramesti, N. P. D. Y., & Kusmana, D. (2018). Kepemimpinan ideal pada era generasi
milenial. TRANSFORMASI: Jurnal Manajemen Pemerintahan, 73-84.
https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat/article/download/3990/3258
http://repository.um-surabaya.ac.id/1369/3/BAB_II.pdf

Anda mungkin juga menyukai