Anda di halaman 1dari 7

Nama :Azhrin Naubil Alfira Soesanto

NIM: 5211144014
Kelas :Reguler A
1. Perbedaan dan persamaan manejer dan pemimpin dari berbagai sudut
padang.
Jawaban:
Perbedaan
1. Manajer mengandalkan kontrol dan pemimpin membangun kepercayaan.
Manajer bertindak seperti bos dengan mengendalikan bawahan mereka, dan mengatur tugas-
tugas administrasi. Di sisi lain, para pemimpin memberikan arahan, inovasi, dan
menginspirasi. Mereka mengandalkan kepercayaan yang telah dibangun antara dirinya dan
anggota tim untuk menjadi kekuatan, dan motivasi, sehingga dapat meningkatkan
produktivitas. Berbeda dengan manajer yang lebih mengutamakan kontrol dan mengatur
dengan memainkan emosi takut.

2. Manajer menjaga fungsi organisasi, dan pemimpin membangun visi bersama.


Setiap organisasi membutuhkan manajer untuk memenuhi target perusahaan. Di sisi lain,
pemimpin perlu memberikan perhatian pada karyawan supaya termotivasi dan terinspirasi.
Para pemimpin bekerja dengan tim untuk membangun visi bersama, dan masa depan
perusahaan. Manajer bekerja melalui sistem oprasional prosedur dan menjaga sistem tersebut
berjalan dengan semestinya. Sedangkan para pemimpin memandang gambaran yang lebih
besar seperti perubahan, dan masa depan perusahaan.

3. Manajer mengatur sistem, dan pemimpin memimpin orang-orang.


Para profesional tidak ingin diperlakukan seperti mesin. Mereka ingin berkolaborasi dan
berinovasi, tidak diperlakukan seperti roda gigi dalam sebuah mesin. Bagi orang yang lahir
pada rentang tahun 1980 -1995 atau bisa disebut generasi Y, perusahaan seperti Google dan
Microsoft sangat ideal bagi mereka. perusahaan tersebut dikenal inovatif dan mereka
memberikan kesempatan untuk pengembangan diri maupun karir. Perusahaan tersebut fokus
pada karyawan dan ide-ide mereka, bukan pada daftar pekerjaan yang harus dilakukan.

4. Pemimpin Berani Berinovasi, Manajer Tetap Mempertahankan Budaya


Pemimpin sering kali mengubah kondisi dengan berinovasi. Meskipun mereka paham bahwa
melakukan inovasi bakal mengubah sistem, mereka masih tetap melakukannya bila percaya
bahwa hal tersebut memberikan pengaruh bagi kemajuan perusahaan. Manajer justru tetap
mempertahankan pekerjaannya seperti biasa, memperbaiki sistem apabila ada kekurangan
serta mendukung struktur serta proses untuk jadi lebih baik lagi tanpa melakukan perubahan
besar.
5. Pemimpin Itu Unik, Manajer Meniru Orang Lain
Pemimpin kerap kali suka menjadi dirinya sendiri. Mereka sadar dengan kemampuan serta
bekerja sesuai dengan ideologi yang mereka anut. Pemimpin sangat nyaman menjadi dirinya
sendiri dan ingin tetap selalu menonjol di tengah-tengah tim. Pemimpin tampil apa adanya.
Manajer meniru setiap keahlian serta kepribadian yang mereka pelajari dari orang lain dan
mengadopsi gaya kepemimpinan, bukan membangun hal tersebut dengan sendirinya.

6. Pemimpin Berani Mengambil Risiko, Manajer Mengontrol Risiko


Seorang pemimpin selalu ingin mencoba hal yang baru meskipun hal tersebut akan sangat
merugikan ketika gagal dilakukan. Mereka tahu dan paham bahwa kegagalan adalah salah
satu langkah untuk menuju kesuksesan. Manajer bekerja untuk meminimalisir risiko yang
terjadi. Mereka lebih memilih untuk menghindari atau setidaknya mengontrol risiko
ketimbang harus menghadapi risiko itu sendiri.

7. Pemimpin Berpikir Panjang, Manajer Berpikir Pendek


Perbedaan pemimpin dan manajer selanjutnya terlihat dari tujuan. Pemimpin punya tujuan
jangka panjang. Mereka melakukan apa yang memang mereka rencanakan untuk dilakukan
dan tetap termotivasi oleh rencana besar di masa yang akan datang. Mereka tetap dapat
termotivasi meskipun tidak mendapatkan keuntungan rutin. Manajer bekerja untuk tujuan
jangka pendek. Manajer lebih suka untuk mencari keuntungan jangka pendek ketimbang
harus berpikir terlalu panjang.

8. Pemimpin Idealis, Manajer Realistis


Idealisme yang kuat biasanya dimiliki oleh pemimpin karena pemimpin ingin segala
sesuatunya berjalan dengan sempurna dan sesuai dengan ekspektasi. Sedangkan manager
yang biasanya lebih mengetahui keadaan atau kondisi di lapangan cenderung realistis dalam
menyikapi suatu hal. Manajer berpikir begitu karena terkadang apa yang diharapkan oleh
pemimpin tidak bisa dilaksanakan dengan baik oleh para staff di lapangan.

9. Pemimpin Cenderung Dinamis, Manajer Cenderung Statis


Pemimpin tidak takut menghadapi perubahan yang terjadi di dalam perusahaan. Baik
perubahan yang disebabkan oleh faktor internal maupun faktor eksternal. Pemimpin pun akan
mudah sekali beradaptasi dengan peristiwa yang sedang terjadi tanpa mengalami hambatan
sedikit pun.
Lain halnya dengan manajer yang cenderung mempertahankan sesuatu yang telah ada di
dalam perusahaan. Manajer juga mengalami kesulitan jika menghadapi sebuah perubahan.
Hal ini bisa saja terjadi, karena manajer terlalu nyaman dengan keadaan atau sistem yang
sudah ada sebelumnya.

10.Pemimpin Memiliki Pengikut, Manajer Memiliki Bawahan


Pengaruh yang kuat mampu membuat seorang pemimpin memiliki pengikut yang banyak.
Bagaimana tidak? Jika apapun yang dilakukan atau diucapkan seorang pemimpin selalu ditiru
oleh karyawannya. Para karyawan selalu siap siaga mengikuti setiap instruksi atau arahan
dari pemimpinnya karena para karyawan memiliki loyalitas yang tinggi terhadap perusahaan.
Sedangkan manajer hanya memiliki bawahan karena sebuah struktur perusahaan. Bukan
karena manajer menjadi panutan para karyawan seperti pemimpin perusahaan. Staff pun
hanya bekerja sesuai dengan arahan manajer untuk mencapai target yang dimiliki perusahaan.

Persamaan ialah :
menurut pendapat saya , yaitu :
1.Pemimpin dan manajer sama halnya harus bertanggung jawab terhadap pekerjaan yang di
kerjakan oleh karyawan atau bawahannya.
2.memiliki visi dan misi untuk memajukan perusahaan.
3.keduanya sama-sama memiliki tanggung jawab yang besar
4.pemimpin dan manajer harus memiliki kesabaran yang lebih besar daripada karyawan
bawahannya
6.memiliki wawasan yang luas , sehingga bisa membantu bawahannya untuk menyelesaikan
visi dan misi bersama-sama.

2.Uraikan model-model kepemimpinan dalan suatu organisasi dan dalam masyarakat


sertakan ilustrasi atau contoh dari setiap model.
Jawaban:
1.Kisi Kepemimpinan
Kisi ini menggambarkan bagaimana perhatian pemimpin pada tugas dan pada manusia
sehingga gaya pengelolaan dan kepemimpinan.
Contoh : Gaya pengalah, ditandai oleh kurangnya perhatian terhadap hasil , pemimpin yang
lemah cenderung menerima kuputusan orang lain, menyetujui pendapat, sikap dan gagasan
orang lain serta menghindari sikap memihak.
2.Kepemimpinan Situasional
Dikemukakan oleh Hersey dan Blanchard yang memperkenalkan variabel ketiga yaitu
kematangan, yang berfungsi dengan cara serupa dengan dimensi keefektifan yang
dikemukakan Reddin.
Contoh :Berpartisipasi, hubungan kuat, tugas brat, ditandai oleh pemimpin dan anak buah
yang bersama sama terlibat dalam pembuatan keputusan lewat komunikasi dua arah yang
sebenarnya.
3.Teori Empat sistem
Likert menemukan empat gaya atau sistem manajerial yang berdasarkan pada anaklisis atas
delapan variabel manajerial.
Contoh : Penasihat ,gaya uni melibatkan interaksi yang cukup sering pada tingkat pribadi
sampai tingkat moderat, antara atasan dan bawahan dalam organisasi.

3.Hasil pengamatan dan analisis saya , model kepemimpinan bagaimana yang tepat
digunakan untuk memimpin suatu sekolah agar berhasil dengan baik.
Jawaban :
Menurut saya sendiri, model kepemimpinan yang tepat untuk digunakan memimpin suatu
sekolah agar berhasil dengan baik yaitu ,kepemimpinan Situasional ,karena gaya
kepemimpinan ini bersifat berpartisipasi, hubungan kuat, dan tugas brat, karena pemimpin
dan anak buah yaitu manajer saling terlibat dalam membuat keputusan lewat komunikasi,
sebuah sekolah sangat membutuhkan pemimpin yang bijaksana dan selalu tepat dalam
berkomunikasi kepada masyarakat sekolahnya itu sendiri.

4.Uraikan gaya-gaya kepemimpinan dan contoh ( orang sebagai pemimpin) yang


menerapkan gaya tersebut.
Jawaban :
1.Kepemimpinan demokratis
adalah suatu jenis kepemimpinan dimana seorang pemimpin mendelegasikan otoritasnya dan
mengajak para pengikutnya untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan.
Seorang pemimpin yang demokratis merupakan seorang pendengar yang baik bagi para
pengikutnya dan seorang pekerja tim yang baik, serta mampu memengaruhi dan
berkolaborasi dengan tim yang dipimpinnya. Dengan adanya gaya kepemimpinan seperti ini,
tiap masukan dari anggota tim dihargai dan komitmen dalam kerja tim dapat dirasakan
melalui adanya partisipasi yang aktif dari tiap anggota. Dalam hal ini, seorang pemimpin
bisnis dapat menerapkan gaya kepemimpinan ini untuk mendapatkan saran yang berguna dari
para pekerjanya.
Contoh: Mark Zuckerberg : ia berupakan seorang pebisnis muda kelahiran New York City,
pada tahun 1984. Ia merupakan seseorang bersifat perfeksionis dan kreatif.

2. kepemimpinan otokratis
yaitu suatu gaya kepemimpinan dimana seorang pemimpin memiliki kekuasaan absolut dan
tanggung jawab penuh dalam memimpin timnya. Seorang pemimpin yang autokratis
memimpin dengan memberikan perintah kepada anggotanya, memberikan ancaman kepada
para bawahannya, dan memiliki kontrol yang ketat terhadap organisasi yang dipimpin. Selain
itu, pemimpin yang otokratis selalu memonitor berjalannya aktivitas kerja secara terus-
menerus. Dengan gaya kepemimpinan yang otokratis, seorang pemimpin bisnis dapat
mengontrol perusahaannya dengan ketat. Gaya kepemimpinan ini layak digunakan ketika
perusahaan sedang menghadapi krisis.
Contoh : Steve Jobs :Ia merupakan seorang Pebisnis asal San Fransisco , ia memiliki
pemahaman naluri terkait Teknologi, ia juga merupakan kreatif, mandiri dan jugaotokratik.

3.kepemimpinan otokratif
yaitu jenis kepemimpinan dimana seorang pemimpin memberikan saran-saran yang efektif
dan mendorong anggota timnya untuk lebih aktif dalam memberikan ide dan pendapat.
Pemimpin seperti ini memiliki beberapa karakteristik, yaitu mementingkan harmoni antar
para anggota timnya, berempati terhadap sesama, meningkatkan semangat para anggotanya,
dan membantu dalam menyelesaikan konflik antar anggota tim. Pemimpin yang memiliki
gaya kepemimpinan seperti ini menciptakan harmoni dalam tim dengan membantu
membangun hubungan anta para anggotanya. Seorang pemimpin perusahaan dapat
menerapkan gaya kepemimpinan seperti ini untuk memotivasi tim saat berada di saat sulit
maupun untuk mempererat hubungan antar anggotanya.
Contoh :Michael Dell : Ia merupakan CEO Dell Inc yang lahir di Houston pada tahun 1965,
ia merupakan seorang pemimpin yang bijaksana dan tidak egois , dan juga mementingkan
bawahannya terlebih dahulu.

4. kepemimpinan visioner
yaitu jenis kepemimpinan dimana pemimpin menginspirasi dan memotivasi para anggota
timnya, berpegang teguh pada visi yang ditetapkan, dan mendorong para anggotanya untuk
menjalankan tugas-tugasnya sejalan dengan tujuan besar yang ingin dicapai bersama.
Seorang pemimpin yang visioner menginspirasi sesamanya dan percaya terhadap visi yang
ingin dicapainya dan memiliki empati terhadap anggota tim. Seorang pemimpin yang visioner
mengomunikasikan secara jelas mengenai bagaimana untuk mencapai visi tersebut dan
mengapa semua usaha dalam tim (baik perusahaan maupun organisasi lainnya) diperlukan
dalam mencapai visi tersebut. Gaya kepemimpinan ini diperlukan ketika bisnis atau
perusahaan membutuhkan suatu visi yang baru atau perubahan drastis yang memberikan
pengaruh besar terhadap perusahaan.
Contoh: W.James McNerney,Jr :Ia merupakan CEO The Boeing Company, ia merupakan
pemimpin yang bersifatInspirasional, Visioner, dan seseorang yang mampu memaksimalkan
Potensi SDM-nya.

5.Uraian dan penjelasan berbagai masalah dalam kepemimpinan dan solusi dari
permasalah tersebut dalam membawa suatu organisasi menuju yang lebih baik .
Jawaban:

1.Mendefinisikan Masalah
Anda perlu fokus pada apa yang menjadi masalah inti dan mencari tahu segalanya secara
rinci. Seringkali hanya menganalisa permasalahan sekejap saja, sehingga tidak bisa
mengetahui penyebab suatu permasalahan dengan benar. Untuk mendefinisikan
permasalahan secara tepat.
Solusi :
perlu membedakan antara fakta dan pendapat. Logikanya, Anda tidak akan mendapatkan
penyebab permasalahan yang valid jika tidak bisa membedakan keduanya.Dalam hal ini, juga
perlu menyatakan atau mengungkapkan permasalahan yang terjadi secara spesifik. Coba
identifikasi standar, norma-norma atau nilai-nilai apa saja yang telah dilanggar dari
permasalahan ini. Anda juga perlu menentukan dimana titik permasalahan yang ada dan
mulai merancang proses pemecahan masalah. Pastikan untuk tidak menyelesaikan sebuah
permasalahan tanpa data-data yang valid.

2.Mengembangkan Alternatif Solusi


Curhat pendapat (brainstorming) merupakan cara yang paling populer untuk memunculkan
beragam gagasan. Semakin banyak kemungkinan dapat Anda munculkan, semakin baik
peluang Anda untuk mendapatkan solusi yang bagus.
Solusi :
Pastikan untuk tidak terburu-buru dalam menentukan solusi alternatif. Dalam hal ini sangat
penting untuk megajak semua individu yang terlibat dalam menentukan solusi alternatif yang
terbaik. Tentu saja, solusi alternatif yang sejalan dengan tujuan organisasi atau perusahaan
serta untuk jangka pendek dan jangka panjang. Setelah itu, barulah dapat memilih solusi
alternatif yang paling tepat untuk menyelesaikan masalah

3.Evaluasi dan Pilih Solusi Alternatif yang Ada


Dalam mengevaluasi pilihan solusi alternatif, Anda juga perlu melakukannya secara hati-hati.
Maksudnya, jangan sampai Anda mempertimbangkannya secara bias, sehingga solusi
alternatif yang dihasilkan bisa saja sebenarnya tidak cocok dengan permasalahan yang ada.
Solusi:
itu Anda bisa mengevaluasi solusi alternatif yang relatif terhadap standar target yang ada.
Selanjutnya, perlu mengevaluasi solusi alternatif yang mungkin terbukti berhasil.

4.Pengambilan Keputusan Melalui Konsensus


Pengambilan keputusan secara konsensus bukan berarti setiap orang harus senang dengan
keputusan yang diambil. Bukan berarti bahwa setiap orang juga harus dapat menerimanya.
Tapi, ini masih lebih baik daripada mayoritas yang membuat keputusan. Tujuannya adalah
untuk mengetahui bagaimana sikap kelompok. Mungkin ada satu atau dua pilihan solusi
terbaik sehingga dapat mempercepat pengambilan keputusan atau mungkin juga ada satu
pilihan yang tidak disukai semua orang.
Solusi:
Jangan buru buru dalam mengambil keputusan untuk menghindari munculnya masalah baru

5.Melakukan Tindakan
Kini saatnya Anda menerapkan solusi yang sudah terpilih untuk memecahkan permasalahan
yang ada. Akan tetapi, bukan berarti menerapkan solusi telah menandakan bahwa
permasalahan dapat selesai begitu saja. Perlu adanya tindak lanjut yang dilakukan oleh orang-
orang yang terlibat agar mereka bisa meninjau bersama, apakah permasalahan yang ada
sudah benar-benar terselesaikan atau belum.Anda perlu merencanakan dan
mengimplementasikan
Solusi :
alternatif yang telah dipilih dan diuji coba. Selain itu juga perlu mengumpulkan segala
umpan balik dari semua pihak yang mungkin akan terkena dampak dari solusi alternatif
tersebut. Jangan lupa, untuk mencari persetujuan atau konsensus dari semua pihak yang
terkena dampaknya. Terakhir, Anda perlu terus mengevaluasi hasil jangka panjang
berdasarkan solusi akhir yang telah dipilih secara bersama-sama.

Anda mungkin juga menyukai