Anda di halaman 1dari 4

NAMA : NINDYA AYU L.

KELAS : KEPEMIMPINAN G-104

NPM : 22012010156

RESUME TIPE - TIPE KEPEMIMPINAN

1. Tipe Kepemimpinan Demokratis

Hingga kini, sepertinya tipe kepemimpinan demokratis masih menjadi tipe yang disukai karyawan. Bukan
tanpa alasan, gaya pemimpin demokratis akan tetap bertanggung jawab penuh terhadap semua
karyawan dengan tetap memberikan kebebasan sepenuhnya untuk karyawan menyelesaikan beban
pekerjaan sesuai dengan kemampuan.

Tidak ketinggalan, pemimpin yang demokratis umumnya akan sangat bergantung pada komunikasi. Hal
tersebut akan membantu pemimpin untuk melihat performa karyawan sehingga mampu memberikan
apresiasi yang tepat.

2. Tipe Kepemimpinan Transformasional

Secara ideal, pemimpin yang menggunakan gaya transformasional memiliki kemampuan dalam
memberikan inspirasi dan perubahan yang positif kepada para karyawan. Ini karena sang pemimpin
akan turut berpartisipasi atau terlibat secara langsung dalam aktivitas kerja untuk memberikan bantuan
pada karyawan yang membutuhkan. Keterlibatan ini akan membuat karyawan merasa termotivasi untuk
terus bersemangat dalam bekerja.

Biasanya, tipe kepemimpinan transformasional sering dijumpai pada bisnis startup dengan skala kecil.
Oleh karena jumlah karyawan yang belum terlalu banyak, jadi pemimpin akan turut terlibat dalam
semua aktivitas operasional perusahaan. Ini akan membuat para karyawan termotivasi untuk bekerja
dengan keras dan memajukan serta membesarkan perusahaan bersama-sama.

3. Tipe Kepemimpinan Visioner

Selanjutnya adalah bentuk kepemimpinan visioner, dengan ciri khas pemimpin yang kerap merancang
berbagai strategi, perencanaan, dan metodenya. Biasanya, pemimpin akan sering membuat
perencanaan atau strategi untuk kebutuhan perusahaan di masa depan, bahkan bisa jadi hal tersebut
belum terlintas di benak para karyawan.

Nah, untuk mendukung keberhasilan rencana tersebut, pemimpin dengan tipe ini akan sangat sering
mengadakan pertemuan atau rapat untuk berdiskusi dengan para karyawan.

4. Tipe Kepemimpinan Situasional


Ciri khas pemimpin dengan gaya situasional adalah selalu terlihat fleksibel dan tidak terpaku pada satu
kondisi. Artinya, pemimpin akan beradaptasi dan menyesuaikan bagaimana ia memimpin dalam
perusahaan yang sesuai dengan kondisi karyawan.

Sama halnya dengan transformasional, bentuk kepemimpinan ini juga banyak dijumpai pada perusahaan
startup yang memiliki kondisi bisnis yang terbilang belum stabil dibandingkan dengan perusahaan
berskala besar.

Secara umum, pemimpin dengan gaya situasional akan memiliki empat karakter berikut ini saat
memimpin organisasi:

Participating and supporting atau bekerja sama, selalu memberikan dukungan, dan ikut terlibat dalam
aktivitas perusahaan.

Selling and coaching atau membujuk, memberikan penjelasan, dan bersifat menjual.

Delegating atau mengamati, membantu menyelesaikan, memantau, dan mendelegasikan.

Telling and directing atau memberikan keputusan dan kebijakan.

5. Tipe Kepemimpinan Fasilitator

Nah, untuk bentuk kepemimpinan satu ini, ciri khas utama yang bisa diperhatikan adalah cenderung
berfokus terhadap hasil. Sebenarnya, ini tidak selalu menjadi hal yang buruk, terlebih dengan pemimpin
yang memiliki karakter tidak sering terlibat dalam proses kerja karyawan. Sering kali, pemimpin baru
akan melihat situasi langsung di lapangan hanya jika ada karyawan yang tidak mampu melakukan
tanggung jawabnya dengan baik.

Memiliki pemimpin dengan gaya fasilitator memiliki kelebihan utama yaitu adanya kesempatan luas
untuk para karyawan mengetahui banyak metode atau cara baru yang bisa jadi lebih mudah dalam
menyelesaikan tugas dan tanggung jawab.

Namun, perlu ditekankan bahwa pemimpin tidak boleh mengajukan komplain asalkan pekerjaan selesai
sesuai dengan peraturan yang berlaku di perusahaan meski dengan cara yang berbeda. Umumnya,
pemimpin dengan gaya fasilitator banyak ditemui pada perusahaan skala menengah atau memiliki bisnis
yang sudah cukup berkembang serta telah menerapkan SOP tertentu.

6. Tipe Kepemimpinan Multikultural

Tipe kepemimpinan multikultural akan sering ditemukan pada perusahaan yang memiliki karyawan
dengan latar belakang budaya yang berbeda atau lintas budaya. Biasanya, sebagian besar perusahaan
tipe multinasional akan menerapkan tipe ini sehingga lebih mudah dalam menjangkau semua karyawan.
Secara sederhana, pemimpin dengan gaya multikultural harus mampu menerima dan menghargai
budaya yang dibawa setiap karyawan
Karyawan menjadi salah satu aset penting bagi perusahaan. Pasalnya, kesuksesan sebuah bisnis sangat
bergantung pada performa atau kinerja dari karyawan. Supaya karyawan bisa memberikan kinerja paling
baik, tentu banyak sekali faktor yang berpengaruh. Salah satunya adalah tipe kepemimpinan atasan.

Bukan tanpa alasan, sebaik apapun performa karyawan dalam melakukan tugasnya, tidak akan ada
hasilnya jika pemimpin atau atasan tidak memberikan mereka kesempatan untuk menggali kemampuan
lebih jauh. Jika ini dibiarkan, siap-siapa saja perusahaan kehilangan karyawan terbaiknya.

7. Tipe Kepemimpinan Liberal

Jika dilihat dari arti kata liberal sendiri yang berarti bebas, pemimpin dengan gaya ini sudah pasti akan
memberikan kebebasan sepenuhnya kepada para karyawan untuk menyelesaikan pekerjaan. Selain tipe
demokratis, pemimpin dengan tipe liberal juga lebih disukai karyawan karena memberikan kenyamanan
dan keleluasaan untuk bekerja sehingga pekerjaan pun akan segera selesai. Terlebih, pemimpin
cenderung tidak mengganggu atau mengintervensi setiap cara kerja karyawan tetapi tetap mengawasi
kinerja mereka.

8. Tipe Kepemimpinan Birokratis

Apabila seorang pemimpin cenderung melibatkan para karyawan saat melakukan pengambilan
keputusan untuk perusahaan, artinya pemimpin tersebut menerapkan gaya birokratis. Meski begitu, tipe
pemimpin satu ini bisa dikatakan lebih ketat dalam membuat peraturan. Mudahnya, ketika suatu
pekerjaan telah diatur tenggat waktunya, pemimpin dengan tipe ini berharap tidak ada kata terlambat
untuk alasan apapun. Biasanya, perusahaan dengan fokus bisnis pada aspek kesehatan dan keamanan
menerapkan gaya kepemimpinan ini.

9. Tipe Kepemimpinan Strategis

Memilih pemimpin dengan gaya strategis dalam perusahaan biasanya tak hanya berdasar level atau
posisinya saat ini. Pemilihan pemimpin ini umumnya dilakukan untuk bisa mencapai tujuan perusahaan
yang lebih besar lagi.

Tentunya untuk membentuk kinerja dan performa yang lebih lebih baik di perusahaan. Sering kali, tipe
pemimpin strategis sangat dibutuhkan saat perusahaan sedang berada dalam masa transisi atau
adaptasi. Artinya, pemimpin diharapkan mampu memberikan peran dan bantuan untuk kelancaran
masa transisi perusahaan tersebut.

10. Tipe Kepemimpinan Karismatik

Kepemimpinan karismatik bisa dibilang adalah salah satu bentuk kepemimpinan yang paling umum.
Jenis pemimpin ini mengedepankan nilai-nilai positif serta kepribadian yang kuat. Pemimpin ini dapat
menjadi contoh bagi para anggota tim dan mengajak mereka menjadi lebih baik.

11. Tipe Kepemimpinan Otoriter


Kepemimpinan otoriter atau otokratis adalah jenis kepemimpinan di mana seorang atas memiliki kendali
penuh atas segalanya. Mulai dari peraturan, prosedur, hingga, keputusan semuanya berada di tangan
pemimpin.

Tipe kepemimpinan akan efektif ketika kamu butuh mengambil keputusan dengan cepat. Tetapi, secara
jangka panjang, tipe kepemimpinan ini akan membuat lingkungan kerja yang tidak nyaman karena
karyawan merasa tidak punya kebebasan.

12. Tipe Kepemimpinan Delegatif

Berbeda dengan tipe kepemimpinan otoriter, gaya kepemimpinan delegatif adalah jenis kepemimpinan
yang memberikan wewenang pada para karyawan untuk mengambil keputusan.

Jenis kepemimpinan akan membuat para karyawan merasa terlibat dan memiliki peran dalam
perusahaan. Tetapi, efek sampingnya adalah para karyawan dapat saling melempar tanggung jawab
ketika kesalahan terjadi. Hal ini karena keputusan tidak hanya dibuat oleh satu orang.

13. Tipe Kepemimpinan Transaksional

Sesuai dengan namanya, gaya kepemimpinan transaksional adalah jenis kepemimpinan yang serupa
dengan situasi jual-beli; seorang pemimpin akan memberikan tugas dan karyawan akan
meneyelesaikannya.

Jika karyawan berhasil menyelesaikan tugasnya, maka Ia akan mendapatkan imbalan. Tetapi, jika gagal
menyelesaikannya, karyawan tersebut akan mendapatkan hukuman.

Anda mungkin juga menyukai