Anda di halaman 1dari 5

PETRIKOR DI BULAN JUNI

RAHSA YANG MULAI MEREDUM

Pada suatu hari di Bulan Juni, Aku melihat

wajah cantik yang membuatku jatuh hati. Membuatku

jatuh cinta dan merasa ingin memilikinya. Terima kasih

semesta telah kau pertemukan aku dengannya, walau

hanya dengan waktu yang sebentar.

Perasaanku memaksa untuk memilihmu,

namun aku tahu perasaanmu tak bisa

memaksamu untuk memilihku.

KISAH PERTAMA: PERTEMUAN

Awal Bulan Juni

Sore yang indah di awal bulan juni. Aku bertemu dengan wajahnya yang cantik itu,
matanya yang indah itu, dan senyum manis dibibirnya, membuat dia semakin terlihat menjadi
lebih sempurna. Mataku terpana kearahnya seolah tak mau menatap hal lain lagi yang ada di
sekitarku selain dirinya. Aku bertanya-tanya apakah ini yang disebut dengan jatuh cinta pada
pandangan pertama? Kau seperti lukisan indah yang terpajang di dinding rumah mewah.
Mulutku menyapamu “Hey!” dan dia membalas dengan tersenyum kepadaku. Hujan gerimis
yang jatuh di kota ini seperti pertanda bahwa kau adalah hal baik yang di takdirkan untukku.
Aku belum pernah merasakan bahagianya hati yang sesyahdu ini, hatiku seperti di beri kabar
paling menggembirakan yang disampaikan langsung oleh malaikat dari surga. Pertahanan
perasaanku yang kokoh dan kuat itu seketika runtuh dengan pertemuan kita yang mungkin
bagimu itu biasa, tapi bagiku itu sangat istimewa. Matamu yang indah itu menembus alam
bawah sadarku, meledak-ledak dalam imajinasiku, dan meneduhkan dalam perasaanku. Aku
pasrah dan membiarkan perkenalan kita untuk di mulai dan berlanjut.

Duduk berdua dikedai denganmu, menikmati secangkir kopi hangat dan perbincangan
yang sederhana namun bermakna menambah kesempuraan di kota yang sedang diguyur hujan
gerimis saat ini. Jantungku berdebar saat kau menatapku, tapi ada damai yang terasa dalam
sanubari. Saat kau pamit undur diri, lalu yang kau sisakan hanyalah wangi yang membekas di
udara, dan kau pamit tanpa rasa tanggung jawab. Kau membiarkan aku sendiri dengan
bayang sinar wajahmu, indahnya matamu, dan manisnnya senyummu; yang membuatku
termabuk asmara akan dirimu. Jika cinta adalah barang yang memabukan dan membuat
candu, maka aku adalah pemakainya dan kau adalah bandarnya. Aku ingin kau melupakan
semua rasa sakit, aku ingin kau melupakan luka, aku ingin membuatmu tersenyum, aku ingin
membuatmu bahagia, dan kalau kau berkenan, aku adalah orang yang akan membuatmu
merasakan semua hal itu, dengan secukupnya dan tidak berlebihan. Tentu, setelah kau
memberikan surat izinnya; yaitu perasaanmu.

Dari takdir yang kebetulan sangat menyenangkan,

kita dipertemukan.

KISAH KEDUA: MENJALIN HUBUNGAN

Pertengahan Bulan Juni

Beberapa waktu telah berlalu, dengan kisah indah yang kita lalui bersama, dan setelah
meresmikan perasaan menjadi sepasang cinta, aku sangat bahagia. Di setiap pagi yang tak
pernah terlewatkan, kau selalu membangunkanku dengan kalimat hebat “Bangun sayang,
udah pagi!” yang membuatku bersemangat di pagi hari, dan kalimat yang membuatku mulai
menghargai waktu “Ayo bangun! udah jam 07:00 nanti telat lho kuliahnya!”. Semua itu
adalah hal yang sempurna untuk mengawali hari disetiap pagiku.
Karena memilikimu adalah sebuah keberuntungan bagiku, memilikimu adalah
anugerah bagiku, memilikimu adalah sebuah kebahagiaan, memilikimu adalah sebuah hal
yang terindah dalam hidupku.

Kita berjanji menjalin cinta, tak ada yang bisa memisahkan kita. Dan kita berjanji
merajut cinta dalam kisah yang bahagia. Tetap bersama walau deru ombak menghantam
dengan kerasnya, hujan mengguyur dengan deras dan petirnya, waktu yang memisahkan dan
jarak yang menjauhkan. Aku ingin menjadi tempatmu berkeluh kesah, dan tempatmu
bersandar di kala lelah. Menjadi obat untuk rindumu, dan tempat bernaung untukmu di waktu
sendu. Aku sayang padamu, aku tak ingin kehilanganmu, dan aku sangat mencintaimu.

Bernyanyilah bersamaku, hempaskan semua suaru merdumu dan lantunkan kalimat-


kalimat indah itu. Lagu yang sering kita nyanyikan bersama, lagu yang menghanyutkan
kedalam perasaan kita berdua. Tetaplah bersamaku wahai kasihku. Aku bukannya takut
kehilanganmu; karna kehilangan adalah hal yang wajar dalam sebuah hubungan; aku hanya
takut belum bisa menjadi yang terbaik untukmu; maafkan aku jika belum bisa menjadi yang
sempurna dalam hubungan kita. Maafkan aku.

“Aku sangat mencintaimu, tanpa batasan waktu”.

Jika kau adalah takdir yang Tuhan janjikan,

aku hanya berharap semoga kau adalah

jodoh yang telah ditetapkan.

KISAH KETIGA: PERPISAHAAN

Akhir Bulan Juni

Pagi hari menyongsong kembali. Kudapati perasaanku yang tak sama dengan pagi
hari yang biasanya. Aku terbangun dengan layar handphoneku yang hening dari dering
notifikasimu. Tak kudapati lagi kalimat yang hebat itu, dan kalimat yang membuatku
menghargai waktu. Sesibuk apakah kau hari ini? Sampai kau tak sempatkan untuk
mengabriku. Aku memulai pagi dengan perasaan yang tidak utuh lagi.
Apakah aku bukan lagi prioritasmu? Apakah aku tak penting lagi bagimu? Apakah
ada yang sedang kau sembunyikan dariku? Entahlah? Akhir-akhir ini, aku melihatmu
semakin berbeda. Apakah karena sedang ada orang lain dihatimu? Ayolah lebih baik jujur
kepadaku, aku ingin mendengar semua penjelasanya langsung dari bibirmu, dari pada aku
mendengarnya dari mulut orang lain. Kau tau aku tidak suka dianggap bodoh oleh orang yang
aku anggap pintar, apalagi orang yang aku anggap pintar adalah orang yang kucintai. Sudah
cukup banyak kepalsuan, kebohongan, yang ada di muka bumi ini. Jangan kau tambahkan
lagi. Cukup!

Lalu kau berkata kepadaku “Aku tak pernah membohongimu, sayang!”

Sekarang aku tahu, itu adalah kebohongan terbesarmu. Dengan semua bukti chat-chat
yang kau kirimkan untuknya, dan semua kemesraan yang telah kau lakukan di belakangku
selama ini. Lupakah kau dengan janji-janji manismu? lupakah kau dengan komitmenmu?
lupakah kau dengan semua yang telah kita lalui di kala itu? Sekarang aku sangat merasa
dikhianati atas apa yang telah kau lakukan. Aku tak sangka kau setega dan sekejam itu
membuatku terjatuh ke dasar bumi yang dalam, paling mahadalam!

Apakah kau sadar aku adalah orang yang mencinataimu dengan semua kekurangan
dan kelebihan yang ada pada dirimu. Lalu kau meninggalkanku karena kekurangan pada
diriku. Kau meraih tanganku, mencoba menjelaskannya dengan berbicara panjang lebar, tapi
yang kudengar hanyalah bualan omong kosongmu dan pembenaran atas perbuatan salahmu
itu. Sudahlah aku muak dengan itu. Sekarang lupakan saja semua tentang kita, janji kita,
harapan kita, dan komitmen itu sudah tidak ada lagi. Kau terus meminta maaf, namun kata
maaf terkadang tidak bisa sepenuhnya menyembuhkan. Karena aku juga adalah manusia
biasa yang seringkali menyimpan kesedihan yang sulit untuk dihilangkan. Dan semoga kau
juga sadar, bahwa melakukan hal yang buruk dan tidak baik akan berujung pada sakit hati,
dan kata maaf hanya akan menjelma sahutan kepahitan, yang mungkin akan terus-menerus
terulang, lagi dan lagi.

Tetapi dari situ juga aku belajar untuk merelakan, lalu mengikhlaskan sesuatu yang
belum Tuhan takdirkan untuk sepenuhnya menjadi milikku. Aku ingin mengucapkan terima
kasih kepadamu yang telah mau menjalin cinta bersamaku, dan terima kasih juga, kau telah
menunjukan sifatmu yang asli sebelum kunikahi. Sekali lagi, terima kasih.
Terkadang cinta datang dengan tidak terduga,

dan pergi tanpa permisi begitu saja.

Hakikat cinta sesungguhnya adalah memberikan kebahagian,

namun terkadang juga memberikan rasa sakit yang sangat mendalam.

Dan di akhir Bulan Juni

Hati ini jatuh lagi

Ke palung bumi

Yang paling sunyi

Anda mungkin juga menyukai